ADAB ดา

14
ADAB-ADAB BUANG AIR 1. Berdoa Membaca doa ketika hendak masuk tandas atau bilik mandi Dari Anas bin Malik r.a. "Adalah Nabi s.a.w. apabila masuk tempat buang air baginda berdoa: ِ ِ ثِ اءَ بَ جْ ل اَ وِ ثُ بُ جْ ل اَ نِ مَ كِ بُ وذُ عَ اْ يِ ّ نِ اَ ّ مُ هَ ّ ل ل اAku berlindung kepada Mu daripada kejeleken dan barang-barang yang jelek (jijik) 2. Tidak membawa barang-barang yang bertulis nama Allah atau Al Quran 3. Dilarang bercakap-cakap 4. Dilarang memegang kemaluan dengan tangan kanan 5. Dilarang kencing berdiri 6. Dilarang menghadap kiblat atau membelakangi kiblat 7. Mencari tanah yang lembut 8. Dilarang buang air di lubang-lubang atau sarang serangga dan di liang 9. Dilarang membuang air (berak atau kencing) di jalan atau tempat berteduh 10. Dilarang buang air di air yang tenang 11. Dilarang buar air di tempat mandi dan wudhu'

description

bhjsgsdk

Transcript of ADAB ดา

Page 1: ADAB   ดา

ADAB-ADAB BUANG AIR1. Berdoa

Membaca doa ketika hendak masuk tandas atau bilik mandi

Dari Anas bin Malik r.a.

"Adalah Nabi s.a.w. apabila masuk tempat buang air baginda berdoa:

�اِء�ِِث�� َب �َج� َو�اْل ِث� َب �ُخ اْل ِم�َن� �َك� �ُع وُذ ِب ا �ْي� �ِّن ا �ُه َّم� اْلَّل

Aku berlindung kepada Mu daripada kejeleken dan barang-barang yang jelek (jijik)

2. Tidak membawa barang-barang yang bertulis nama Allah atau Al Quran3. Dilarang bercakap-cakap4. Dilarang memegang kemaluan dengan tangan kanan5. Dilarang kencing berdiri6. Dilarang menghadap kiblat atau membelakangi kiblat7. Mencari tanah yang lembut8. Dilarang buang air di lubang-lubang atau sarang serangga dan di liang9. Dilarang membuang air (berak atau kencing) di jalan atau tempat berteduh10. Dilarang buang air di air yang tenang11. Dilarang buar air di tempat mandi dan wudhu'12. Wajib istinja' dengan batu atau dengan air13 Berdoa selepas buang air

Dari Aisyah r.a.

"Adalah Nabi s.a.w. apabila keluar dari tempat buang air ia membaca

�َك� اِّن ُغ ْف�َر�

Aku mengharap keampunanMu

Page 2: ADAB   ดา

Dari Anas r.a. :

Adalah Nabi s.a.w. apabila keluar dari tempat buang air ia mengucapkan"

�ى َو�ُع�اَف�اِّن ُذ�ى اال �ى ُع�ِّن �ُذ�َه�َب� ا �ِذ�ي اْل ْلَّله �َح�ْم�ُد �ْل ا

Segala pujian bagi Allah, yang telah menghilangkan gangguandaripadaku dan yang telah menjagaku

(Hadis riwayat Ibnu Majjah)

ADAB MANDI

1. Masuk dengan memakai tutup kepala dan alas kaki serta mendahulukan kaki kiri dengan membaca : �ُع و�ُذ ا �ى �ِّن ا َّم� �ُهـ �ْلَّل ِم�َن� ا �َك� ِب

اِء�ِِث� ـ� َب �ُخ� َو�اْل ِث� َب �ُخ . اْل

2. Menanggalkan pakaian sambil membaca do`a dalam hati :

و� �َهـ �ال ا ه� ـ� �ْل ا . ال اْلَّله� � ـَّم �ْس� . ِب

3. Memakai basahan sebab dimanapun kita berada tidak lepas dari pandangan dan pengetahuan Allah swt.

Syarat sah mandi wajib ( menghilangkan hadats besar ) ada 2 :

1. Niat ketika mengalirkan air ke seluruh tubuh dan niat itu dikhususkan pada hadats yang akan dihilangkan.

2. Meratakan air ke seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Adab – adab Mandi Wajib :

1. Masuk kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri

2. Hendaknya mencuci tangan dan bagian yang terkena kotoran ( kemaluan dan dubur )

Page 3: ADAB   ดา

3. Setelah mencuci tangan dan kamaluan, maka bacalah Basmalah dalam hati lalu berwudhu seperti wudhu mau shalat tetapi kaki ditinggalkan mencucinya kemudian.

4. Menyiram anggota badan bagian kanan 3x lalu anggota badan bagian kiri 3x.

5. Membasuh kaki yang kanan 3x, lalu kaki kiri 3x

6. Menghadap kiblat.

7. Dianjurkan menutup tubuh dengan basahan selama mandi.

8. Mengekalkan niat selama mandi.

9. Jangan berlama-lama di kamar mandi.

10. Setelah mandi baca do`a : ز ا َط�ُه و�َر� �ْم�ـاِء� اْل َج�َع�َل� �ِذ�ى اْل �َح�ْم�ـُد ِ اْلَّله� �ْل ا

11. Cara mandi wajib :

? Niat dan bersihkan najis terlebih dahulu.

? Berwudhu, kaki tidak disiram, sebab diakhirkan.

? Menyiram kepala 3x, bagian kanan 3x, bagian kiri 3x.

? Menyiram seluruh badan sampai rata

? Menyiram kaki

? Bila akan shalat tidak perlu wudhu lagi

? Bila dalam keadaan junub lalu tidur (sebelum mandi ) sebaiknya wudhu terlebih dahulu. ( H.R. Tirmidzi )

? Disunnahkan berwudhu ketika hendak melakukan persetubuhan. (H.R. Abu Daud).

Page 5: ADAB   ดา

 1.Terlebih dahulu mencuci kedua telapak tangan, kemudian membasuh kemaluan dan  telapak tangan digosokan ke tanah atau dinding. Kemudian berkumur dan beristinsyaq (memasukan air ke hidung lalu mengeluarkannya), mencuci muka dan kedua hasta tangan, kemudian mengalirkan air diatas kepala sebanyak 3 kali, kemudian mengalirkan air ke seluruh tubuh, lalu mencuci kedua kaki (HR.Bukhari, Muslim, Tirmidzi)

2.Bagi wanita yang berambut panjang boleh hanya dengan menyiramkan air 3 kali ke atas rambutnya ketika mandi wajib (HR.Muslim)

3.Disunnahkan agar mendahulukan anggota badan sebelah kanan ketika menyiramkan air ke badan (HR.Nasai)

4.Dibolehkan mandi junub dengan berendam di dalam air dan itu sudah mencukupi sebagai mandi wajib asalkan semua anggota badan terkena air (HR.As-Syafi’i)

5.Dalam mandi wajib, air diharuskan mengenai pori-pori di seluruh badan kemudian meratakannya dan sekaligus membersihkannya (HR.Tirmidzi)

6.Diwajibkan mandi jika:

Dua kemaluan laki-laki dan wanita bertemu

Bermimpi sampai keluar air mani, sedangkan jika bermimpi tetapi tidak keluar air mani maka tidak diwajibkan mandi

Tidak bermimpi, tapi keluar air mani

Page 6: ADAB   ดา

Setelah berhenti dari keluar darah haid/ nifas (HR.Tirmidzi)

7.Dibolehkan tidur sebelum mandi dalam keadaan junub, tetapi dianjurkan sebaiknya berwudhu terlebih dahulu sebelum tidur (HR.Tirmidzi)

8.Cukup sekali mandi setelah menggauli beberapa isteri ataupun beberapa kali. Akan tetapi, dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum melakukan yang kedua kalinya (HR.Tirmidzi)

9.Dibolehkan mandi di awal malam ataupun akhir malam. Di awal malam yaitu langsung mandi setelah berhubungan. Dan di akhir malam yaitu setelah berhubungan tidak langsung mandi, tetapi menangguhkannya hingga bangun dari tidur (HR.Nasai)

10.Dibolehkan suami isteri mandi bersama dalam satu bak air. Rasulullah SAW pernah melakukannya dengan isteri beliau (HR. Nasai)

11.Setelah mandi biasanya Rasulullah SAW menolak memakai handuk untuk mengelap badannya (HR. Nasai)

12.Usahakan agar menutup diri semasa mandi, hingga tertutup aurat kita (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasai)

Page 7: ADAB   ดา

13.Sebaiknya jangan mandi junub dengan masuk ke dalam air yang diam atau tergenang, yang nantinya air itu tersebut digunakan lagi oleh orang lain untuk mandi atau mencuci (HR.Muslim)

14.Tidak ada satupun larangan bagi yang junub untuk memotong kuku, rambut, sebelum mandi wajib

Sumber:

Ahmad, Abdurrahman. 1996. Petunjuk Sunnah dan Adab Sehari-Hari (1). Cirebon: Pustaka Nabawi

Adab Masuk Kamar Mandi atau WC You Are Here : Home » Akhlaq » Adab Masuk Kamar Mandi atau WC

Categories: Akhlaq

1. Berdo’a Sebelum Masuk WC

Page 8: ADAB   ดา

WC dan yang semisalnya merupakan salah satu tempat yang dihuni oleh setan. Maka sepantasnya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wata’ala dari kejelekan makhluk tersebut. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan do’a ketika akan masuk WC:

�ِث� �اِئ َب �ُخ� ِث� َو� اْل �ُخ َب �َك� ِم�َن� اْل �ُع و�ُذ ِب �ْي َأ �ِّن �ُه َّم� ِإ اْلَّل

“(Dengan menyebut nama Allah) Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan setan laki-laki dan setan perempuan.” (HR. Al-Bukhari no. 142 dan Muslim no. 375. Adapun tambahan basmalah diawal hadits diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani)

2. Mendahulukan Kaki Kiri Ketika Masuk WC Dan Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Keluar

Dalam masalah ini tidak terdapat hadits shahih yang secara khusus menyebutkan disukainya mendahulukan kaki kiri ketika hendak masuk WC. Hanya saja terdapat hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyukai mendahulukan yang kanan pada setiap perkara yang baik.” (HR. Muslim). Oleh karena itu, beberapa ulama seperti Al-Imam An-Nawawi dalam kitab beliau, Syarhu Shahih Muslim, dan juga Al-Imam Ibnu Daqiqil ‘Id menyebutkan disukainya seseorang yang masuk WC dengan mendahulukan kaki kiri dan ketika keluar dengan mendahulukan kaki kanan.

3. Tidak Membawa Sesuatu Yang Terdapat Padanya Nama Allah

Sesuatu apapun yang terdapat padanya nama Allah subhanahu wata’ala, atau terdapat padanya ayat Al-Qur’an, atau terdapat padanya nama yang disandarkan kepada salah satu dari nama Allah subhanahu wata’ala seperti Abdullah, Abdurrahman dan yang lainnya, maka tidak sepantasnya dimasukkan ke tempat buang hajat (WC). Allah subhanahu wata’ala berfirman: “Barangsiapa yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)

Page 9: ADAB   ดา

4. Berhati-hati Dari Percikan Najis

Tidak berhati-hati dari percikan kencing merupakan salah satu penyebab diadzabnya seseorang di alam kubur. Tetapi perkara ini sering disepelekan oleh kebanyakan orang. Suatu ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melewati dua kuburan, seraya beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sungguh dua penghuni kubur ini sedang diadzab. Tidaklah keduanya diadzab melainkan karena menganggap sepele perkara besar. Adapun salah satunya, ia diadzab karena tidak menjaga dirinya dari kencing. Sedangkan yang lainnya, ia diadzab karena suka mengadu domba….” (HR. Al-Bukhari no. 216 dan Muslim no. 292)

5. Tidak Menampakkan Aurat

Menutup aurat merupakan perkara yang wajib dalam Islam. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang dalam keadaan apapun, termasuk ketika buang hajat, untuk menampakkan auratnya di hadapan orang lain. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila dua orang buang hajat, maka hendaklah keduanya saling menutup auratnya dari yang lain dan janganlah keduanya saling berbincang-bincang. Sesungguhnya Allah sangat murka dengan perbuatan tersebut.” (HR. Ahmad dishahihkan Ibnus Sakan, Ibnul Qathan, dan Al-Albani, dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu)

6. Tidak Beristinja’ dengan Tangan Kanan

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang beristinja’ dengan tangan kanan sebagaimana sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasallam: “Janganlah seseorang diantara kalian memegang kemaluan dengan tangan kanannya ketika sedang kencing dan jangan pula cebok dengan tangan kanan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Qotadah radhiallahu ‘anhu)

7. Boleh Bersuci dengan Batu (Istijmar)

Diantara bentuk kemudahan dari Allah subhanahu wata’ala ialah dibolehkan bagi seseorang untuk bersuci dengan batu (istijmar). Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: “Suatu hari

Page 10: ADAB   ดา

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam buang hajat, lalu beliau meminta kepadaku tiga batu untuk bersuci.” (HR. Al-Bukhari No. 156)

8. Larangan Beristinja’ dengan Tulang dan Kotoran Binatang

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang beristinja’ dengan tulang atau kotoran binatang, disamping keduanya merupakan benda yang tidak dapat menyucikan. Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah melarang beristinja’ dengan tulang dan kotoran binatang.” (HR. Muslim)

9. Tidak Menghadap Atau Membelakangi Kiblat Ketika Buang Hajat

Para ulama berbeda pendapat dalam permasalahan ini. Sebagian ulama berpendapat dilarangnya buang hajat dengan menghadap atau membelakangi kiblat secara mutlak, baik di tempat terbuka maupun di tempat tertutup. Inilah pendapat Ibnu Taimiyyah, Asy-Syaukani, Asy-Syaikh Al-Albani dan yang lainnya. Berdalil dengan hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Apabila seseorang dari kalian buang hajat, maka janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya. Akan tetapi hendaknya ia menyamping dari arah kiblat.” (HR. Al-Bukhari No. 394 dan Muslim No. 264)

10. Berdo’a Setelah Keluar WC

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan do’a yang dibaca ketika keluar dari tempat buang hajat. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam jika keluar dari tempat buang hajat membaca do’a:

�َك� اِّن ُغ ْف�َر�

“(Aku memohon pengampunanmu).” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan dishahihkan Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil No. 52)

Page 11: ADAB   ดา

wallahu'alam

Silahkan selengkapnya berkunjung ke http://saga-islamicnet.blogspot.com/2012/12/adab-masuk-kamar-mandi-atau-wc.html#ixzz2iQ7jjQ1T