AGAMA ISLAM

18
AGAMA ISLAM Muhammad fadly, Tibyanuddin, M. Maqbul, Akbar jafar HUKUM TAKLIFI

description

Hukum taklifi. AGAMA ISLAM. Muhammad fadly, Tibyanuddin, M. Maqbul, Akbar jafar. PEMBAGIAN HUKUM TAKLIFI. 1 . Wajib - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of AGAMA ISLAM

Page 1: AGAMA ISLAM

AGAMA ISLAM Muhammad fadly, Tibyanuddin, M. Maqbul, Akbar jafar

HUKUM TAKLIFI

Page 2: AGAMA ISLAM

PEMBAGIAN HUKUM TAKLIFI 1 . Wajib Wajib menurut Syara’ adalah suatu perkara yang

diperintahkan oleh syara’ secara keras kepada mukallaf untuk melaksanakannya. Atau menurut definisi lain ialah suatu perbuatan kalau dikerjakan mendapat pahala dan kalau ditinggalkan akan mendapat siksa. Wajib dikenali dari lafad atau tanda lain.

Contoh melalui lafad : Artinya : Diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana diajibkan atas orang-orang sebelum kamu.

Page 3: AGAMA ISLAM

PENGERTIAN

Hukum taklifi menurut pengertian kebahasaan adalah hukum pemberian beban.Sedangkan menurut istilah ialah ketentuan Allah SWT yang menuntut mukalaf (balig dan berakal sehat) untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan,atau berbentuk pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan.Tuntutan Allah SWT untuk melakukan suatu perbuatan,misalnya firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah,2:110.Artinya:”Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat.”(Q.S. Al-Baqarah,2:110) Tuntutan Allah SWT untuk meninggalkan suatu perbuatan,misalnya firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’,17:33.Artinya:”Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),melainkan dengan sesuatu alasan yang benar.”(Q.S. Al-Isra’,17:33) Tuntutan Allah SWT mengandung pilihan untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya,seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Jumu’ah,62:10.Artinya:”Apabila telah ditunaikan salat,maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah.”(Q.S. Al-Jumu’ah,62:10)

Page 4: AGAMA ISLAM

PEMBAGIAN WAJIB Wajib dari segi waktu a. Wajib Muaqqot yaitu perkara yang diwajibkan oleh syara’ untuk

mengerjakannya dan waktunya sudah ditentukan. Contoh : sholat, puasa romadlon dan lain-lain.

b.Wajib Mutlak yaitu perkara yang diwajibkan oleh syara’ yang

waktunya belum ditentukan. Contoh : haji yang diwajibkan bagi yang mampu dan waktunya ini belum jelas.

Page 5: AGAMA ISLAM

Wajib dari segi kadar tuntutan . a . Wajib Mukhaddat yaitu perkara yang sudah ditentukan syara’ bentuk

perbuatan yang di wajibkan dan mukallaf dianggap belum melaksanakan kewajiban sebelum melaksanakan seperti apa yang diwajibkan syara’. Contoh sholat, zakat, dan lainnya.

b. Wajib Ghoiru Mukhaddat yaitu perkara wajib yang tidak ditentukan cara

pelaksanaannya dan waktunya , san diwajibkan atas mukallaf tanpa paksaan. Contoh infaq dijalan Alloh ,menolong orang kelaparan, dan lainnya.

Page 6: AGAMA ISLAM

Wajib dari segi orang yang mengerjakan a.Wajib ‘aini yaitu perkara wajib yang harus dikerjakan oleh

tiap-tiap individu yang tidak boleh diwakilkan pada orang lain. Contoh : sholat, puasa

b .Wajib kafai yaitu wajib yang dibebankan pada sekelompok

orang dan kalau sakah seorang adayang mengerjakan gugur kewajiban yang lain. Contoh sholat mayit , amar ma’ruf nahi mungkar dan lainnya.

Page 7: AGAMA ISLAM

Wajib juga dibagi menjadi Mua’yan dan Mukhoyar a. Mua’yan yaitu kewajiban melakukan sejenis perbuatan tertentu

seperti sholat, puasa, dan lainnya. Dan mukallaf belum gugur kewajibannya sebelum melaksanakannya.

b. Mukhoyar yaitu sebuah kewajiban untuk melakukan beberapa

macam perbuatan tertentu dengan memilih salah satu dari yang ditentukan. Contoh melanggar sumpah, maka kafarotnya ialah memberi makan sepuluh orang miskin atau pakaian ataupun juga memerdekakan budak.

Page 8: AGAMA ISLAM

PEMBAGIAN HUKUM TAKLIFI 2. Sunnah / Mandub Mandub adalah suatu perkara yang perintahkan oleh syara’ kepada

mukallaf untuk mengerjakannya dengan perintah yang tidak bigitu keras atau definisi lain yaitu diberi pahala bagi yang mengerjakannya dan tidak disiksa bagi yang meninggalkannya .

Sighatnya mandub dapat diketahui dengan lafadnya seperti kata disunnahkan / dianjurkan atau sighot amar, tapi ditemui dalam nash itu tanda yang menunjukkan perintah itu tidak keras.

Contoh فاكلتبوه مسمي اجل الي بدين امنوااذاتداينتم ياايهاالذين Artinya : Hai orang – orang beriman, apabila kamu hutang piutang tudak

secara tunai hendaklah kamu menulisnya. Dalam ayat lain diterangkan : االتكتبوها جناح عليكم فليس Artinya : Maka tak ada dosa bagi kamu (jika) kamu menulisnya. Dari lafad yang kedua diketahui menulis hutang itu hanya mandub.

Page 9: AGAMA ISLAM

PEMBAGIAN SUNNAH Sunnah dibagi menjadi tiga bagian: Sunnah Hadyi yaitu suatu perkara yang disunnahkan sebagai

penyempurna perbuatan wajib.Orang yang meninggalkannya tidak dikenai siksa tetapi tercela. contoh adzan, sholat berjamah dan lain – lain.

Sunnah Zaidah yaitu perkara yang disunnahkan untuk mengerjakannya sebagai sifat terpuji bagi mukallaf, karena mengikuti nabi sebagai manusia biasa. seperti makan, minum, tidur dll.

Sunnah Nafal yaitu perkara yang disunnahkan karena sebagai pelengkap perkara wajib. Bagi yang mengerjakannya mendapat pahala dan yang meninggalkannya tidak disiksa / dicela. Contoh sholat sunnat

Page 10: AGAMA ISLAM

3. Haram Haram adalah perkara yang dituntut oleh

syara’ untuk tidak mengerjakannya secara keras. Dengan kata lain kalau dikerjakan mendapat aiksa kalau ditinggalkan mendapat pahala. contoh

فاحشة كان انه لزنا والتقربوا Artinya : Janganlah kamu mendekati zina,

sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji.

Page 11: AGAMA ISLAM

Haram dibagi dua yaitu: Haram asli karena zatnya yaitu perkara yang

diharamkan dari asalnya atau asli karena zatnya. Karena dapat merusak/ berbahaya. Contoh zina mencuri dll.

Haram ghoiru zat yaitu perkara yang hukum aslinya itu wajib, sunnah, mubah, tapi karena mengerjakannya dibarengi dengan cara atau [perkara haram seingga hukumya haram. Contoh sholat memakai dari baju hasil menggosob dll.

Page 12: AGAMA ISLAM

4. Makruh Makruh adalah perkara yang dituntut syara’

untuk meninggalkannya namun tidak begitu keras. Dengan kata lain perkara yang dilarang melakukan tapi tidak disiksa bagi yang mengerjakan.

Contoh: ثسؤكم ثبدلكم اشياءان امنواالثسالواعن ياايهاالذين Artinya : Hai orang –orang yang beriman jangalah

menanya hal-hal yang jika diterangkan kepada kamu niscaya menyusahkan kamu.

Page 13: AGAMA ISLAM

Makruh menurut Hanafiah dibagi dua : Makruh Tahtiman yaitu perkara yang ditetapkan

meninggalkannya dengan bersumberkan dalil dhonni. seperti hadist ahad dan qiyas. contoh memakai perhiasan emas dan sutra asli bagi kaum lelaki yang diterangkan dalam hadist ahad dan hukumnya mendapatkan hukuman bagi yang meninggalkannya.

Makruh Tanzih yaitu perkara yang dituntut untuk meninggalkanya dengan tuntutan yang tidak keras. seperti memakan daging keledai ahli / jinak dan meminum susunya hukumnya tidak mendapatkan siksa bagi yang melakukannya.

Page 14: AGAMA ISLAM

5. Mubah Mubah adalah perkara yang dibebaskan

syara’ untuk memilih atau meninggalkannya .

Contoh . فاصطادوا واذاحللثم Artinya : Dan apabila kamu telah

menunaikan ibadah haji maka bolehlah berburu.

Page 15: AGAMA ISLAM

Pembagian mubah dibagi menjadi tiga macam :

Yang diterangkan syara’ tentang kebolehannya memilih antara memperbuat atau tidak.

Tidak diterangkan kebolehannya namun syara’ memberitahukan bahwa syara’ memberikan kelonggaran bagi yang melakukannya.

Tidak diterangkan sama sekali baik boleh mengerjakan atau meninggalkan yang seperti ini kembali ke baroitul asliyah.

Page 16: AGAMA ISLAM

Kedudukan dan fungsi Kedudukan dan fungsi hukum taklifi menempati posisi yang utama

dalam ajaran Islam,karena hukum taklifi membahas sumber hukum Islam yang utama,yaitu Al-Qur’an dan Hadis dari segi perintah-perintah Allah SWT dan rasul-Nya yang wajib dikerjakan,larangan-larangan Allah SWT dan rasul-Nya yang harus ditinggalkan serta berbentuk pilihan untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya.

1) Al-Ijab,yaitu tuntutan secara pasti dari syariat untuk dilaksanakan,tidak boleh (dilarang)ditinggalkan,karena orang yang meninggalkannya dikenai hukuman.Bentuk hukuman dari al-ijab ialah wajib (fardu),yaitu perbuatan yang apabila dikerjakan,pelakunya mendapat pahala,tetapi apabila ditinggalkan pelakunya dianggap berdosa dan akan mendapat hukuman.Contohnya:- Memandikan,mengkafani,mensalatkan,dan menguburkan jenazah seorang Muslim.-Membangun masjid,rumah sakit,jalan,dan jembatan jika masyarakat membutuhkannya.

Page 17: AGAMA ISLAM

2) An-Nadb,yaitu tuntutan dari syariat untuk melaksanakan suatu perbuatan,yang apabila dikerjakan pelakunya akan mendapat pahala,tetapi apabila ditinggalkan tidak mendapat siksa.Contohnya:- Salat sunah rawatib (salat sunah yang mengiringi salat fardu).- Puasa pada hari senin dan kamis di luar daripada bulan Ramadan.- Mengucapkan salam (Assalamu’alaikum wr.wb.) bila bertemu dengan sesama Muslim.

  3) Al-Karahah ialah sesuatu yang dituntut syar’I kepada mukalaf

untuk meninggalkannya dalam bentuk tuntutan yang tidak pasti.Bentuk hukum dari al-karahah disebut makruh.Orang yang mengerjakan perbuatan makruh dianggap tidak berdosa,dan yang meninggalkannya mendapat pujian dan pahala.Contohnya:- Memakan makanan berbau seperti pete ketika akan bergaul dengan orang lain.- Berjualan ketika azan Jum’at.

Page 18: AGAMA ISLAM

4) At-Tahrim,yaitu tuntutan syar’I untuk tidak mengerjakan suatu perbuatan dengan tuntutan yang pasti.Bentuk hukum dari at-tahrim ialah haram,yaitu perbuatan yang apabila dikerjakan dianggap berdosa,tetapi apabila ditinggalkan pelakunya akan mendapat pahala.Contohnya:- Meminum minuman keras yang memabukkan (Q.S. Al-Maidah,5:90).-Melakukan pencurian (Q.S. Al-Maidah,5:38).-Durhaka kepada kedua orangtua.

5) Al-Ibadah,yaitu firman Allah SWT yang mengandung pilihan untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya.Bentuk hukum dari al-ibadah ialah mubah,yaitu perbuatan yang boleh dikerjakan dan boleh pula ditinggalkan.Dikerjakan atau ditinggalkan,pelakunya tidak akan mendapat pahala,dan tidak pula dianggap berdosa.Contohnya:-Memakan berbagai jenis makanan halal,seperti nasi,sayur-mayur,dan buah-buahan.-Memilih warna pakaian untuk menutup aurat.-Berusaha mencari rezeki dengan jalan berdagang.