Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

56
Alat gerak pada vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang. TULANG Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON). Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit). Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga. Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL. Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi - Tulang panjang (tulang pipa) - Tulang pipih - Tulang pendek - Tulang pneumatika Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu : - Bagian ujung yang disebut EPIFISE. - Bagian tengah yang disebut DIAFISE. Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang). - Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.

Transcript of Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Page 1: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Alat gerak pada vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot.

Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang.

TULANG

Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).

Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).

Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.

Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.

Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.

Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi

- Tulang panjang (tulang pipa)- Tulang pipih- Tulang pendek- Tulang pneumatika

Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

- Bagian ujung yang disebut EPIFISE. - Bagian tengah yang disebut DIAFISE.

Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).

- Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.

 

Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :

1. Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)

Gerak

Page 2: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.

Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.

Alat gerak

Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.

Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.

Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.

Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)

Rangka/Skeleton

Tulang-tulang  yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :

1. Eksoskeleton

Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.

Page 3: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

1. Endoskeleton

Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.

Fungsi rangka :

1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.3. Menahan dan menegakkan tubuh.4. Tempat pembentukan sel darah.5. Tempat perlekatan otot.6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.7. Sebagai alat gerak pasif.

Alat gerak pasif/tulang

Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :

1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago

Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.

Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat.  Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.

Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium  banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.

Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :

1. a. Cartilago Hialin

Page 4: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.

1. b. Cartilago Fibrosa/serabut

Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.

1. c. Cartilago Elastin/elastic

Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak  dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius  (pada telinga bagian tengah)  dan daun telinga.

2) Tulang keras/tulang sejati/osteon

Osteon berfungsi :

1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.

Terbentuk melalui proses :

1. Osifikasi

Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.

Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan  fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi  keras.

1. Kalsifikasi

Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.

Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang.  Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum.  Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.

Page 5: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.

Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf.  Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja.  Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.

Pembagian tulang :

1. a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :  (PIPIPEN)

©       Tulang pipa/panjang

Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.

Tulang  pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.

Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.

©       Tulang pipih

Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.

Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.

©       Tulang pendek

Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.

Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.

Page 6: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

1. b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :

©       Tulang kompak/padat

Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks  dalam rongga tulang ini.

Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.

©       Tulang spons/bunga karang

Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.

1. c. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :

©       Tulang Axial terdiri dari :

1. A. Tulang Tengkorak :

1)      Tulang dahi                                                 = 1 buah

2)      Tulang ubun-ubun                                   = 2 buah

3)      Tulang kepala bagianbelakang            = 1 buah

4)      Tulang pelipis                                             = 2 buah

5)      Tulang baji                                                  = 2 buah

6)      Tulang tapis                                                                = 2 buah

7)      Tulang mata                                               = 2 buah

8)      Tulang air mata                                         = 2 buah

9)      Tulang rongga mata                                                = 2 buah

10)   Tulang pipi                                                  = 2 buah

11)   Tulang hidung                                            = 2 buah

12)   Tulang rahang atas                                  = 2 buah

13)   Tulang rahang bawah                             = 2 buah

Page 7: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

14)   Tulang langit-langit                                  = 2 buah

15)   Tulang pangkal lidah                               = 1 buah

1. B. Tulang Pendengaran :

1)      Tulang martil                                              = 2 buah

2)      Tulang landasan                                        = 2 buah

3)      Tulang sanggurdi                                      = 2 buah

1. C. Tulang badan :

1)      Tulang leher                                               = 7 ruas

2)      Tulang punggung                                     = 12 ruas

3)      Tulang pinggang                                       = 5 ruas

4)      Tulang kelangkang                                   = 5 buah

5)      Tulang ekor                                                =4 ruas (menyatu)

1. D. Tulang dada :

1)      Tulang dada bagian hulu                       = 1 buah

2)      Tulang dada bagian badan                    = 1 buah

3)      Tulang dada bagian taju pedang        = 1buah

1. E. Tulang rusuk :

1)      Tulang rusuk sejati                          = 7 pasang

2)      Tulang rusuk palsu                           = 3 pasang

3)      Tulang rusuk melayang                  = 2 pasang

1. F. Tulang gelang bahu :

1)      Tulang selangka                                        = 2 buah

2)      Tulang belikat                                            = 2 buah

Page 8: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

1. G. Tulang gelang panggul :

1)      Tulang usus                                                                = 2 buah

2)      Tulang duduk                                             = 2 buah

3)      Tulang kemaluan                                      = 2 buah

©       Tulang Apendikuler/Extremitas

A. Tulang pergerakan atas :

1)         Tulang lengan atas                                   = 2 buah

2)         Tulang pengumpil                                    = 2 buah

3)         Tulang hasta                                               = 2 buah

4)         Tulang pergelangan tangan                 = 2 x 8 buah

5)         Tulang telapak tangan                            = 2 x 5 buah

6)         Tulang ruas jari tangan                           = 2 x 14 ruas

B. Tulang pergerakan bawah :

1)         Tulang paha                                                = 2 buah

2)         Tulang tempurung lutut                        = 2 buah

3)         Tulang betis                                                = 2 buah

4)         Tulang kering                                             = 2 buah

5)         Tulang pergelangan kaki                       = 2 x 7 ruas

6)         Tulang telapak kaki                                  = 2 x 5 buah

7)         Tulang ruas jari kaki                                 = 2 x 14 ruas

CATATAN :

UNTUK PENAMAAN TULANG DALAM BAHASA LATIN LIHAT RINGKASAN SISTEM GERAK MATERI 3.2 (PROGRAM EXCEL).

Persendian/artikulasi

Page 9: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut  dengan sendi.

Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :

1) SINARTHROSIS

Disebut juga dengan sendi mati.

Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.

2) AMFIARTHROSIS

Disebut juga dengan sendi kaku.

Yaitu hubungan antara 2 tulang  yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago.  Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.

3) DIARTHROSIS

Disebut juga dengan sendi hidup.

Yaitu hubungan antara 2 tulang  yang  dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.

Dapat dibedakan menjadi :

a) Sendi engsel

Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.

b) Sendi pelana/sendi sellaris

Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan  gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.

c) Sendi putar

Page 10: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.

d) Sendi peluru/endartrosis

Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.

e) Sendi geser

Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang  saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.

f) Sendi  luncur

Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).

g) Sendi gulung

Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.

h) Sendi ovoid

Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang.  Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.

Alat Gerak Aktif/Otot

Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi  :

1. Otot Polos/Licin

Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing. Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot. Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin. Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan

teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot. Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.

Page 11: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

1. Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka

1)      Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.

2)      Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.

3)      Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.

4)      Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.

5)      Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.

1. Otot Jantung/myocardium

Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.

Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah. Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya

adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah. Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.

Berdasarkan cara kerjanya dibedakan  menjadi :

1) Otot sinergis

Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah.

Ex :

©       Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak  tangan untuk menelungkup.

©       Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.

2) Otot antagonis

Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.

Macamynya :

Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan). Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan). Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).

Page 12: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).

Berdasarkan perlekatannya dibedakan  menjadi :

1 Origo

Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.

2 Insersio

Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.

Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.

1 Kontraksi

Impuls                  sel otot                 ujung saraf                         asetilkolin                            sel otot                 membebaskan ion Ca 2+ protein aktin + myosin                   aktomiosin          serabut otot memendek                              kontraksi.

2 Relaksasi

Impuls                  plasma sel otot                                  menyerap Ca 2+ aktomiosin          aktin + myosin                   serabut otot memanjang                             relaksasi.

Kelainan pada tulang dan otot

Penyebab kelaian oleh :

Genetis Kuman penyakit. Kelainan susunan tulang dan sendi. Kebiasaan sikap duduk yang salah. Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan. Kurang gizi. Kecelakaan.

Macam kelainan pada sistem gerak

v  Fraktura /patah tulang

Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek  kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).

Page 13: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

v  Osteoporosis

Yaitu kelainan pada tulang  yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium  secara normal.

v  Fisura/retak tulang

Yaitu kelainan tulang yang  menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.

v  Lordosis

Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang  melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.

v  Skolisosis

Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral. Hal ini akan  menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.

v  Kifosis

Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke  belakang.

v  Hipertrofi

Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.

v  Atrofi

Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.

v  Stiff/kaku leher

Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak.

v  Tetanus

Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-kejang.

v  Dll.

Page 14: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

DAFTAR PUSTAKAAhmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 127, 204 – 205, 215, 217, 249, 251.

Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. h. 69, 70, 74 – 75, 78, 81, 85 – 86.

Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.

Furqonita,D. 2007. Seri IPA-BIOLOGI 3 SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yuhistira, Jakarta. h. 47 – 48, 51, 61.

Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 53, 56.

Karmana, O. Dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Berdasarkan Kurikulum 1984 Disesuaikan dengan GBPP 1987. Untuk SMA kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 232, 234, 236 – 237.

Lawrence, E. 1991. Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific & Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. h. 161, 176, 503, 530.

Microsoft Encarta Reference Library 2009.

Pratiwi, D.A. et al. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 74 – 78.

Prawirohartono,S. dan Hadisumarto, S. 1999. Sains Biologi-2b,Untuk SMU Kelas 2 Tengah Tahun Kedua Sesuai Kurikulum 1994. Penerbit Bumi Aksara,  Jakarta. h. 82, 84, 89, 87.

Prawirohartono, S. dan Kuncorowati. 2003. Biologi 2 Untuk Kelas 2 SLTPKurikulum 1994 Semester 1 dan Semester 2. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 94, 96, 100, 102, 105, 109.

Saktiyono. 2004. Sains : Biologi SMP 2 Untuk Kelas VIII. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 63, 74, 78, 80.

————–. 2004. Sains : IPA Biologi 2 Untuk SLTP Kelas 2. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 32 – 33, 45.

Tim IPA SMP/MTs. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam 2 Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Galaxy Puspa Mega, Jakarta.  h. 18, 21.

Tim Biologi SMU.1997. Biologi 2. Galaxy Puspa Mega. Jakarta.

Page 15: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Konsep Dasar Tulang

12:20:00 PM Arianto Sam No comments

Konsep Dasar Tulang 2.1.1 Pengertian Tulang Tulang adalah jaringan yang kuat dan tangguh yang memberi bentuk pada tubuh. Tulang dari matrix

Page 16: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

kologen tulang, bahan-bahan organik dan mineral tulang 2.1.2 Fungsi Tulang Menurut Ignatavicus (1993)1) Memberi kekuatan pada kerangka tubuh 2) Tempat melekatnya otot 3) Melindungi organ penting 4) Tempat pembuatan sel darah 5) Tempat penyimpanan garam mineral 2.2 Konsep Dasar Fraktur 2.2.1 Patah tulang (fraktur)Fraktur adalah terpisahnya kontinuitas tulang normal yang terjadi karenatekanan pada tulang yang berlebihan (Back & Marassarin, 1993)Patah tulang (fraktur) adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cidera di jaringan sekitarnya (FKUI, 2000)2.2.2 Etiologi Menurut ignatavicius (1993) fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu : a. Fraktur akibat peristiwa trauma Sebagian fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba berlebihan yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, perubahan pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya. Penghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif disertai kerusakan jaringan lunak yang luasb. Fraktur akibat peristiwa kelebihan atau tekanan Retak dapat terjadi pada tulang seperti halknya pada logam dan benda lain akibat tekanan berulang-ulang. Keadaan ini paling sering dikemukakan pada tibia, fibula atau metatarsal. c. Fraktur petologik karena kelemahan pada tulang Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang tersebut lunak (misalnya oleh tumor) atau tulang-tulang tersebut sangat rapuh 2.2.3 Patofisiologis Ketika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum tulang dan jaringan lunak. Akibat dari hal tersebut adalah terjadi perdarahan, kerusakan tulang dan jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematan pada kala medulla antara tepi tulang dibawah periostium dengan jaringan tulang yang mengatasi fraktur. Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan narkotik adalah ditandai dengan vasodilatasi dari plasma dan leukosit. Ketika terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai melakukan proses penyembuhan untuk memperbaiki cidera tahap ini menunjukkan tahap awal penyembuhan tulang.2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi fraktur. Menurut Ignatovicius (1993)1) Faktor ekstrinsik Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pola tulang yang tergantung terhadap besar, waktu dan arah tekanan yang menyebabkan fraktur2) Fraktur instrinsik Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk tumbulnya fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan elastisitas, kelelahan dan kepadataan atau kekerasan tulang.

Page 17: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

2.2.5 Klasifikasi Fraktur Dibawah ini klasifikasi fraktur menurut Depkes RI (1995)Berdasarkan luas dan garis fraktur meliputi 1) Fraktur komplit Adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas sehingga tulang terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberangkan dari satu sisi ke sisi lain serta mengenai seluruh korteks2) Fraktur inkomplit Adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak menyeberang, sehingga tidak mengenai korteks (masih ada korteks yang utuh)Berdasarkan hubungan dengan dunia luar 3) Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh, tulang tidak menonjol melalui kulit4) Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi infeksi. Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 grade yaitu : a) Grade I : Robekon kulit dengan kerusakan kulit otot b) Grade II : seperti grade I dengan memar kulit dan otot c) Grade III : luka sebesar 6-8 cm dengan kerusakan pembuluh darah syaraf otot dan kulit Berdasarkan garis patah tulang5) Green Stick yaitu pada sebelah sisi dari tulang 6) Transverse yaitu patah melintang 7) Longitudinal yaitu patah memanjang 8) Obligue yaitu garis patah miring9) Spiral yaitu patah melingkar

Page 18: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

2.2.6 Gambaran klinik menurut Aplay (1995)Nyeri Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Hal ini dikarenakan adanya spasme otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan sekitarnya. Bengkak / oedemaOedema muncul lebih cepat dikarenakan cairan serosa yang terlokalisir pada daerah fraktur dan extravasi daerah di jaringan sekitarnya.Memar / eximosis Merupakan perubahan warna kulit sebagai akibat dari extravasi daerah di jaringan sekitarnya. Spame otot Merupakan kontraksi otot involunter yang terjadi di sekitar fraktur Penurunan sensasi Terjadi karena kerusakan syaraf, terkenanya syarat karena edema Gangguan fungsi Terjadi karena ketidakstabilan tulang yang fraktur, nyeri atau spasme ototMobilitas abnormal Adalah pergerakan yang terjadi pada bagian-bagian yang pada kondisi normalnya tidak terjadi pergerakan. Ini terjadi pada fraktur tulang panjangKrepitasi Merupakan rasa gemeretak yang terjadi jika bagian-bagian yang tulang digerakkan. Hal ini terjadi pada praktur tulang panjang Defirmitas Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil kecelakaan atau trauma dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal, akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.Shock hipovaolemik Shock terjadi sebagai kompensasi jika terjadi perdarahan hebatGambar x-roy menentukan fraktur Gambaran ini akan menentukan lokasi dan tipe fraktur 2.2.7 Komplikasi Komplikasi akibat fraktur yang mungkin terjadi Doenges (2000) antara lain :Shock Infeksi Nekrosis divaskuler Cidera vaskuler dan saraf Mal union Borok akibat tekanan 2.2.8 Penatalaksanaan Fraktur Menurut Henderson (1997) yaitu : Manipulasi Adalah tindakan non bedah untuk mengembalikan posisi, panjang dan bentuk Open reduksi

Page 19: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Adalah perbaikan betuk tulang dengan tindakan pembedahan sering dilakukan dengan intenal fixasi menggunakan kawat, screlus, pins, plate internedullary rods atau noil. Kelemahan tindakan ini adalah kemungkinan infeksi dan komplikasi berhubungan dengan anesthesiaTraksi Alat traksin diberikan dengan kekuatan tarikan pada anggota yang fraktur untuk Meluruskan bentuk tulang. Ada 3 macam, yaitu : 1) Skin traksi Skin traksi adalah menarik bagian tulang yang fraktur dengan menempelkan plester langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk, membantu menimbulkan spasme otot pada bagian yang cedera, dan biasanya digunakan untuk jangka pendek (48 - 72 jam)2) Skeletal traksi Adalah traksi yang digunakan untuk Meluruskan tulang yang cedera dan sendi panjang untuk mempertahankan traksi, menentukan pins (kawat) ke dmalam tulang3) Maintenance tulang Merupakan lanjut dari traksi, kekuatan lanjutan dapat diberikan secara langsung pada tulang dengan kawat atau pins2.3 Konsep Dasar Fraktur Femur 2.3.1 Pengertian Tulang Femur Tulang paha atau femur adalah bagian tubuh terbesar dan tulang terkuat pada tubuh manusia. Tulang femur menghubungkan tubuh bagian pinggul dan lutut. Tulang paha terdiri dari bagian kepala dan leher pada bagian praksimal dan dua condylus pada bagian distal (Aplay, 1998)2.3.2 Fraktur Collum Femur Fraktur tungkai atas atau lazimya disebut fraktur femur (tulang paha) memiliki insiden yang cukup tinggi. Umumnya fraktur femur terjadi pada batang femur 1/3 tengah Fraktur colum femur dapat terjadi akibat trauma langsung, pasien tengah dengan posisi miring dan trokanter mayor langsung terbentur pada benda keras seperti jalanan. Pada trauma tidak langsung fraktur collum femur terjadi karena gerakan eksorotasi yang mendadak dari tungkai bawah.2.3.3 Penatalaksanaan Konservatif dengan rtraksi kulit selama 3 minggu, dilanjutkan latihan jalan dengan tingkat (do nothing)Untuk fraktur femur beladi yang berlapis bantalan di pasang dengan baik antara tungkai dan penimbahan sepanjang bidai berlapis ke daerah sisi yang dipengaruhi disisi luar dari daerah aksila sampai ke telapak kaki.

Page 20: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

1. Jenis – jenis tulang

a. Tulang rawan (kartilago)

gambar:penampang melintang tulang rawan.jpg

     Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak – anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis.Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.

    1) Tulang Rawan Hialin

        Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.

Page 21: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

    2) Tulang Rawan Elastik

        Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk serat – serat elastic bergelombang . tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.

    3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat

         Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).

b. Tulang (osteon)

Page 22: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

gambar:Perkembangan sel - sel tulang.jpg

Page 23: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian – bagian sebagai berikut:a. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)b. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.c. Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.d. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.

2. Pembentukan Tulang

Page 24: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

gambar:proses osifikasi.jpg

Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga

Page 25: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.      Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut Sistem Havers.     Berdasarkan matriksnya , jaringan tulang dibedakan sebagai berikut:1. Tulang Kompak, merupakan tulang dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya tulang pipa.2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang – tulang pipih dan tulang – tulang pendek.

     Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh, yaitu tulang pipa , tulang pipih, dan tulang pendek, selain itu ada pula tulang tak terbentuk.

a) Tulang pipa (tulang panjang)

      Berbentuk tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain, contohnya adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengupil.Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah disebut diafisis , kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.Pada anak – anak cakra epifisis berupa karti;ago yang mengandung osteoblas, sedangkan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah lagi tingginya cakra epifisis sudah sudah menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.

b) Tulang pipih

     Tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat , contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.

c) Tulang pendek

      Tulang pendek berbentuk kubus dan hanya ditemukan pada pangkal kaki, pangkal lengan dan ruas – ruas tulang belakang.

Page 26: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

d) Tulang tak berbentuk

      Memiliki bentuk yang tertentu . tulang ini terdapat diwajah dan tulang belakang.

3. Fungsi Tulang

      Tulang – tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai fungsi lain, yaitu:a. Memberi bentuk tubuhb. Melindungi alat tubuh yang vital,c. Menahan dan menegakkan tubuhd. Tempat perlekatan otote. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan posforf. Tempat pembentukan sel darahg. Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuning

'

4. Hubungan Antar Tulang

      Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi, Struktur khusus tersebut dinamakan sendi.terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Mula – mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel –sel tulang , keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut sinoval.

a. Sinartrosis

     Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tukang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sam sekali tidak bisa digerakkan.Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis.Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan.

Page 27: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

b. Amfiartrosis

      Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.

c. Diartosis

     Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi.Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.Diatrosis dicirikan sebagai berikut:1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous,2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan,3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak,4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.

Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut:

1) Sendi Peluru

      Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.

2) Sendi Engsel

      Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.

3) Sendi Putar

     Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.

Page 28: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

4) Sendi Ovoid

     Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan , maju mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

5) Sendi Pelana atau Sela

      Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.

6) Sendi luncur

      Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

5. Sistem Rangka

Page 29: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

gambar:rangka manusia.png

  

Page 30: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

    Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh.Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

a. Rangka Aksial

     Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.

1,) Tengkorak

Page 31: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

gambar:struktur tengkorak manusia.jpg

    

Page 32: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.

Page 33: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

2) Tulang Belakang

     

     Pada tulang belakang terjadi pelengkungan - pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari.

Page 34: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

3) Hioid

     Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula.Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.

Page 35: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

4) Tulang dada dan tulang rusuk

gambar:struktur tulang belakang manusia.jpg

Page 36: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

      Berkas:Struktur tulang rusuk dan dada manusia.jpg   Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ – organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang.

Page 37: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

b. Rangka Apendikuler

       Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:

1) Tulang Selangka

     Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.

2) Tulang Belikat

     Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.

3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta

     Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.

Page 38: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

4) Tangan

Page 40: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.

5) Kaki

    

     Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung

Page 41: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.

http://www.hughston.com/hha/b.pfjoint.jpg

6. Kelainan dan Gangguan pada Tulang

      Kelainan dan ganguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena kekurangan vitamin D, penyakit, kecelakaan atau karena kebiasaan yang salah dalam waktu lama.

a) Kekurangan Vitamin D

     Vitamin D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk kalsif ikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari pro vitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan vitaminD dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakitis, biasanva terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. pada orang dewasa kekurangan viramin D dan zat kapur menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasi.

Page 42: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

b) Kecelakaan

      Gangguan pada tulang dapat berupa memar dan fraktura seperti berikut ini:1. MemarGangguan ini merupakan robeknya selaput sendi. Bila sobeknya selaput sendi diikuti lepasnya ujung tulang dari sendi disebut urai sendi.2. Fraktura atau patah tulang dibedakan sebagai berikut:a. Patah tulang tertutup bila tulang yang patah tidak merobek kulit.b. Patah tulang terbuka , bila tulang yang patah merobek kulit dan mencuat keluar.c. Fisura , bila tulang hanya retak.

c) kebiasaan yang salah

      Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban disatu sisi tubuh saja dapat menyebabkan kelainan pada tulang seperti berikut ini:1) LordosisAdalah jika tulang leher dan panggul terlalu bengkok kedepan.2) KifosisAdalah jika tulang punggung dan tungging terlalu bengkok kebelakang. Kelainan ini dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang dilakukan selama bertahun – tahun.3) Skoliosis Skoliosis adalah jika ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping. Kelainan ini dapat terjadi jika seseorang sering membebanisalah satu sisi tulang belakang, dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.

Page 43: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/spanish/ency/images/ency/fullsize/9583.jpg

http://nld.by/498/stat7_1.jpg

d) Nekrosa

      Nekrosa terjadi bila selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalu mati dan mengering.

e) Gangguan persendian

      Macam gangguan pada persendian antara lain dislokasi, ankilosis, artritis, dan terkilir.

      1) DislokasiDislokasi disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan gantungnya (ligamentum) sobek.

      2) AnkilosisAnkilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah - olah menyatu.

      3) TerkilirTerkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser. Terkilir dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit dilakukan.

Page 44: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

     4) ArtritisArtrisis adalah peradangan yang_terjadi pada sendi. Artrisis dapat dibedakan menjadi empat sebagai berikut:                   a. Artritis GoutGout terjadi karena adanya timbunan asam urat pada sendi-sendi kecil terutama jari - jari tangan. Sebagai akibatnya ruas jari-jari membesar.

                   b. OsteoartritisOsteoartritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi. Akibatnya, terjadi gangguan pada saat sendi digerakkan.

                  c. Artritis eskudatifArtrisis eskudatif adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang. Penyakit ini terjadi karena serangan kuman.                  d. Artritis sikaArtrisis sika adalah berkurangnya minyak sendi yang menyebabkan rasa nyeri saat tulang digerakkan.

   

Sumber : - http://www.majalah-farmacia.com/images/articles/m/0606_60.jpg

              - http://www.youtube.com/watch?v=tlXUmgr-SWU

Page 45: Alat Gerak Pada Vertebrata Meliputi Alat Gerak Pasif Berupa Tulang Dan Alat Gerak Aktif Berupa Otot

f) Serangan Kuman pada Sendi

      1) Infeksi gonorhoe dan sifilis dapat menyerang persendian sehingga sendi menjadi kaku.       2) Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi yang disebabkan layuhnya tulang akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.