Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

6
8/19/2019 Amalan Sholawat Uwais Al Qorni http://slidepdf.com/reader/full/amalan-sholawat-uwais-al-qorni 1/6 http://pusaka-gunung-jati.blogspot.co.id/2013/01/sholawat-mohon-ampunan.html SHOLAWAT MOHON AMPUNAN 10.37  | Amalan Cerita Sepiritual Doa Serba-Serbi Laduni Sholawat Tips Spiritual Wawasan Sepiritual Wirid ====ALLAAHUMMA SHOLLI „ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA AALIHII WA‟ITRATIHII BI „ADADI KULLI MA‟ LUUMIL-LAKA ASTAGHFIRULLAAH AL „AZHIM LA ILAAHAA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIH. YAA HAYYU YAA QAYYUUM ===== Semoga melimpahkan Berkah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarga besarnya dan keturunannya menurut jumlah segala sesuatu yang diketahui-Mu. Saya memohon pengampunan dari Yang Maha Agung, Tiada Dia selain Allah, Yang Maha Sempurna Hidup dan Diri  berkelanjutan dan aku berbalik kepada-Nya dengan pertobatan. Wahai Yang Sesungguhnya Hidup dan Maha Sempurna. Sholawat ini juga dirumuskan oleh Uwais Al Qorni. Seorang pemuda bermata biru yang hidup sezaman dengan Rasulullah SAW, ahli membaca Al-Qur‟an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Pemuda dari Yaman ini yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak memengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya. Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur.

Transcript of Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

Page 1: Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

8/19/2019 Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

http://slidepdf.com/reader/full/amalan-sholawat-uwais-al-qorni 1/6

http://pusaka-gunung-jati.blogspot.co.id/2013/01/sholawat-mohon-ampunan.html 

SHOLAWAT MOHON AMPUNAN 

10.37 | Amalan , Cerita Sepiritual , Doa , Serba-Serbi Laduni , Sholawat , Tips Spiritual , Wawasan Sepiritual , Wirid 

====ALLAAHUMMA SHOLLI „ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA AALIHII WA‟ITRATIHII BI „ADADI KULLI MA‟ LUUMIL-LAKA ASTAGHFIRULLAAH AL

„AZHIM LA ILAAHAA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIH.

YAA HAYYU YAA QAYYUUM =====

Semoga melimpahkan Berkah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarga besarnya dan

keturunannya menurut jumlah segala sesuatu yang diketahui-Mu. Saya memohon pengampunan

dari Yang Maha Agung, Tiada Dia selain Allah, Yang Maha Sempurna Hidup dan Diri berkelanjutan dan aku berbalik kepada-Nya dengan pertobatan. Wahai Yang Sesungguhnya

Hidup dan Maha Sempurna.

Sholawat ini juga dirumuskan oleh Uwais Al Qorni. Seorang pemuda bermata biru yang hidupsezaman dengan Rasulullah SAW, ahli membaca Al-Qur‟an dan menangis, pakaiannya hanya

dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada

orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.Pemuda dari Yaman ini yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta

dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya

sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup

untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakanuntuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.

Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidakmemengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di

malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan NabiMuhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang

Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak

luhur.

Page 2: Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

8/19/2019 Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

http://slidepdf.com/reader/full/amalan-sholawat-uwais-al-qorni 2/6

 

Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah

seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalumerindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke

Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di

Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah.

Mer eka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia

sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke

Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang

merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi Pertempuran Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya

 patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia

segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai buktikecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan

musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat

dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi

 Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat?

Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega

ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin

kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun

telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya.

Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata, “Pergilah wahai anakku! temuilah Nabi di

rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”. Dengan rasa gembira ia

 berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkanserta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya,

tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat

menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui

demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama inidirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW,

diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah Sayyidah Fathimah binti

Muhammad SAW, sambil menjawab salam Uwais.

Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak

 berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh

ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaaningin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang.

Page 3: Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

8/19/2019 Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

http://slidepdf.com/reader/full/amalan-sholawat-uwais-al-qorni 3/6

 

Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah

tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”.  

Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan

kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksamohon pamit kepada Sayyidah Fathimah a.s. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanyamenitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yangmencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat

kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan

 baginda Rasulullah SAW, Sayyidatina Fathimah a.s. dan para sahabatnya tertegun. Menurut

informasi Sayyidah Fathimah a.s., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat

meninggalkan ibunya terlalu lama.

Rasulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni),

 perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu

 beliau SAW, memandang kepada Imam Ali bin Abi Thalib a.s. dan Umar bin Khattab dan

 bersabda, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do‟a dan istighfarnya, diaadalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”. 

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan Abu Bakartelah di estafetkan Khalifah Umar bin Khattab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda

 Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Ia segera mengingatkan kepada Imam

Ali a.s. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau

 berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka.

Di antara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-

sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti,membawa barang dagangan mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihatada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar bin Khattab dan Imam

Ali a.s. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan

itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di

 perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar bin Khattab dan Imam Ali a.s.

memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan salat. Setelah mengakhiri

shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran

tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda

 Nabi SAW. Memang benar! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut,siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais. 

Page 4: Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

8/19/2019 Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

http://slidepdf.com/reader/full/amalan-sholawat-uwais-al-qorni 4/6

 

Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni

hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais kemudian berkata, “Nama sayaUwais al-Qorni”. 

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulahsebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, KhalifahUmar dan Imam Ali a.s. memohon agar Uwais berkenan mendo‟akan untuk mereka. 

Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah, “Sayalah yang harus meminta do‟a kepadakalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata, “Kami datang ke sini untuk mohon do‟a

dan istighfar dari anda”. 

Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo‟a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar berjanji untuk menyumbangkan

uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak

dengan halus dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untukhari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”. 

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang

lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais, waktu itu kami sedang berada di atas kapalmenuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus

dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk

ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami

memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan salat di atas air.

Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. “Wahai waliyullah,” Tolonglah kami!” tetapilelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi, “Demi Zat yang telah memberimu kekuatan

 beribadah, tolonglah kami!” Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata, 

“Apa yang terjadi ?” 

“Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak?” tanya kami.  

“Dekatkanlah diri kalian pada Allah!” katanya. “Kami telah melakukannya.” 

“Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaani rrohiim!” 

Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kamilima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami

 berikut isinya tenggelam ke dasar laut.

Lalu orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semuaselamat”. “Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? “Tanya kami. 

“Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat. 

Page 5: Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

8/19/2019 Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

http://slidepdf.com/reader/full/amalan-sholawat-uwais-al-qorni 5/6

Kemudian kami berkata lagi kepadanya, “Sesungguhnya harta yang ada dikapal tersebut adalah

milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.” 

“Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada

orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya. 

“Ya, “jawab kami. Orang itu pun melaksanakan salat dua rakaat di atas air, lalu berdo‟a. SetelahUwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami

menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan

seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke Rahmatullah.

Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk

memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah adaorang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya.

Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan,

luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hinggaaku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat

 penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas

kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersamaUwais al-Qorni pada masa pemerintahan Umar bin Khattab)

Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi

hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatanganuntuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak

dihiraukan orang.

Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu

ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman

tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni?Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang

kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau

telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak

 pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya merekaadalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan

 pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni”

ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.

Inilah keistimewaan Uwais dibanding orang kebanyakan karena jika bersumpah demi Allah pasti

terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia

 justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa‟at, ternyata Allah memberi izin

Page 6: Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

8/19/2019 Amalan Sholawat Uwais Al Qorni

http://slidepdf.com/reader/full/amalan-sholawat-uwais-al-qorni 6/6

dia untuk memberi syafa‟at sejumlah qobilah Robi‟ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan

surga tak ada yang ketinggalan karenanya.