Amar Ma’Ruf Dan Nahi Munkar Pilar Keutuhan Ummat

3
AMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKAR: PILAR KEUTUHAN UMMAT Amar ma’ruf (menyuruh kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) di dalam agama Islam menempati kedudukan puncak dan kepentingan yang utama. Oleh karenanya Allah mengutus rasul-rasul, sejak rasul yang pertama yakni Nabiyyullah Adam as. sampai dengan yang terakhir yaitu Nabiyyul ustafa uhammad !asulullah sa". Andaikan amar ma’ruf dan nahi munkar dilalaikan dan dilengahkan, baik segi ilmiah maupun amaliyahnya, niscaya akan terjadi kesesatan dan akan merata kekacauan sehingga kesengsaraan menjadi-jadi, baik lahir maupun batindi tengah-tengah kehidupan masyarakat. #ertengkaran dan permusuhan pun akan muncul dan menebar di mana-mana, bahkan negara pun akan hancur binasa. $ita berlindung kepada Allah a%%a "a jalla dari keadaan yang mengerikan seperti dikemukakan tersebut di atas. &i samping itu, kita juga m'h'n perlindungan kepada Allah jangan sampai perintah amar ma’ruf dan nahi munkar itu terabaikan atau bahkan terhapus dari permukaan kehidupan ummat Islam pada khususnya, sebagai akibat dari hembusan glam'uria kehidupan di era inf'rmasi yang mengl'bal de"asa ini. &isadari dan diyakini sepenuhnya bah"a tidak ada yang dapat dimintakan perlindungan dan pertl'ngan selain dari pada &%at yang aha sa Allah s"t. #erintah amar ma’ruf dan nahimunkar telah ditegaskan dalam rman Allah s"t.* + /0 1 23 4 35 6789 : ; /< = >?/@ 60=3 :0 B0=CD/EF 67G2:0 +8 = 2D/@ H /050 1 J 67 KLMD/@@ ) *6@=D8 PQR ( “Wajiblah di antara kamu suatu ummat (golongan) yang mengajak kepada kebaikan danmenyuruh kepada yang ma’ruf dan melaran yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang berbahagia” . &ari ayat di atas jelaslah bah"a pe mengenaiamar ma’ruf dan nahi munkar adalah ke"ajiban yang tidak b'lehdita"ar-ta"ar apalagi diabaikan. $ata S"altakunT di a"al ayat itu y S"ajiblah adaT menunjukkan dengan jelas dan bah"a perintah tersebut adalah suatu ke"ajiba harusbenar-benar dilaksanakan., diusahakan, serta dikerjakan dengan sungguh-sungguh. &i akhir a pula dijelaskan bah"a datangnya kebahagiaan, mata tergantung kepada adanya amar ma’ruf dan mungkarU wa ulaaika hukum mihuun!mereka itulah orang-orang yang berbahagia. Velain dari ayat diatas, Allah juga ber +C/ +:W/@ @0=MX +3 ; 2F Y>Z@= [< ; L8 6E \/ ]0@] ;\>80 +F@ 1:=3 H/^ EDF @7_8 @7`EX0 609 C: . @7`EX 67JE2 : +8 = 23 7LC / @7`EXE3 609 C: * 9ZED/@) ( “"ilaknatlah orang-orang ka#r dari kaum $ani %srail melalui u&apan "aud dan %sa bin Maryam. "emikian itu disebabkan mereka bermaksiat dan melanggar aturan se&ara melampaui batas. Mereka tidak melakukan nahi munkar' bahkan yang munkar itu 1

description

Amar Ma’Ruf Dan Nahi Munkar Pilar Keutuhan Ummat

Transcript of Amar Ma’Ruf Dan Nahi Munkar Pilar Keutuhan Ummat

AMAR MARUF DAN NAHI MUNKAR: PILAR KEUTUHAN UMMAT

PAGE 1

AMAR MARUF DAN NAHI MUNKAR: PILAR KEUTUHAN UMMAT

Amar maruf (menyuruh kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) di dalam agama Islam menempati kedudukan puncak dan kepentingan yang utama. Oleh karenanya Allah mengutus rasul-rasul, sejak rasul yang pertama yakni Nabiyyullah Adam as. sampai dengan yang terakhir yaitu Nabiyyul Mustafa Muhammad Rasulullah saw.

Andaikan amar maruf dan nahi munkar dilalaikan dan dilengahkan, baik segi ilmiah maupun amaliyahnya, niscaya akan terjadi kesesatan dan akan merata kekacauan sehingga kesengsaraan menjadi-jadi, baik lahir maupun batin di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Pertengkaran dan permusuhan pun akan muncul dan menebar di mana-mana, bahkan negara pun akan hancur binasa.

Kita berlindung kepada Allah azza wa jalla dari keadaan yang mengerikan seperti dikemukakan tersebut di atas. Di samping itu, kita juga mohon perlindungan kepada Allah jangan sampai perintah amar maruf dan nahi munkar itu terabaikan atau bahkan terhapus dari permukaan kehidupan ummat Islam pada khususnya, sebagai akibat dari hembusan glamouria kehidupan di era informasi yang menglobal dewasa ini. Disadari dan diyakini sepenuhnya bahwa tidak ada yang dapat dimintakan perlindungan dan pertlongan selain dari pada Dzat yang Maha Esa Allah swt.

Perintah amar maruf dan nahi munkar telah ditegaskan dalam firman Allah swt.:

( : 104)

Wajiblah di antara kamu suatu ummat (golongan) yang mengajak kepada kebaikan dan menyuruh kepada yang maruf dan melaran yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang berbahagia.

Dari ayat di atas jelaslah bahwa perintah Allah mengenai amar maruf dan nahi munkar adalah kewajiban yang tidak boleh ditawar-tawar apalagi diabaikan. Kata waltakun di awal ayat itu yang artinya wajiblah ada menunjukkan dengan jelas dan terang bahwa perintah tersebut adalah suatu kewajiban yang harus benar-benar dilaksanakan., diusahakan, serta dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Di akhir ayat itu pula dijelaskan bahwa datangnya kebahagiaan, semata-mata tergantung kepada adanya amar maruf dan nahi mungkar; wa ulaaika hukum mflihuun/mereka itulah orang-orang yang berbahagia.

Selain dari ayat diatas, Allah juga berfirman:

. . (: 78)

Dilaknatlah orang-orang kafir dari kaum Bani Israil melalui ucapan Daud dan Isa bin Maryam. Demikian itu disebabkan mereka bermaksiat dan melanggar aturan secara melampaui batas. Mereka tidak melakukan nahi munkar, bahkan yang munkar itu mereka lakukan. Sungguh buruk perilaku yang mereka lakukan itu.

Ayat itni menunjukkan ancaman yang amat keras. Mereka dilanat Allah karena meninggalkan nahi munkar, bahkan justru dengan bangga mereka melakukan yang munkar itu. Ayat tersebut senada dengan hadis yang diriwayatkan dari Abu Bakar Shiddiq ra, dari Nabi saw, yang berbunyi :

\ ( )Tidak suatu kaum pun yang sama melakukan kemaksiatan sedang di kalangan mereka ada seorang yang kuasa mengingkari perbuatan mereka itu tetapi tidak suka melaksanakannya, melainkan Allah menyamaratakan siksa seperti mereka.

Sesunguhnya masih banyak hadis yang menunjukkan betapa pentingnya amar maruf dan nahi munkar, dan menunjukkan bahwa amar maruf dan nahi munkar itu wajib hukumnya. Dari ayat-ayat dan hadis itu saja dapat dipahami bahwa melemahnya amar maruf dan nahi munkar dan atau diabaikan sama sekali akan berakibat makin maraknya kemaksiatan atau kemunkaran di berbagai kehidupan dan di setiap lapisan masyarakat. KEUTUHAN DAN KESATUAN UMMAT

Kata ummat mempunyai pengertian yang luas dan luwes. Penggunaan kata ummat yang dipahami dari al-Quran memberi pengertian yang menggambarkan adanya ikatan-ikatan tertentu yang menghimpun sesuatu, dalam hal ini seperti penggunaan kata ummat manusia. Dalam lingkup yang lebih kecil dari itu ialah kita, dengan ucapan ummat Islam dan sebagainya. Yang disebut terakhir itulah sebagai bahan pembicaraan dalam uraian ini.

Sudah kita pahami bersama bahwa persatuan dan kesatuan adalah prasyarat lahirnya kedamaian dan ketenteraman yang berujung kepada terciptanya kesejahteraan lahir dan batin. Dengan kata lain mustahil kesejahteraan ummat dapat terwujud apabila persatuan dan kesatuan itu hanya berupa slogan tanpa pengamalan dengan menegakkan asas amar maruf dan nahi munkar. Dalam hal ini tentunya kita dituntut untuk mampu menciptakan suasana tawashau bil haqq wa tawashau bish shabri (QS. al-Ashri: 3); saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran. Untuk tercapainya persatuan dan kesatuan ummat didasari atas dua dasar:

Dasar pertama: Adanya titik tujuan yang sama, yaitu Hablullah (semata-mata mencari ridha Allah swt. dalam segala langkah dan perjuangan .

Allah berfirman:

, ...( : 103)

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah dan janganlah kamu bercerai berai.

Ayat tersebut diinterpretasikan Rasulullah saw. dengan sabdanya:

( )

Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain bagaikan satu banguna, di mana masing-masing saling menguatkan satu sama lain.

Dasar kedua: harus didasari dengan derap langkah dan irama yang sama dalam perjuangan tanpa ada satu suarapun yang sumbang. Inilah yang dimaksud dengan kata jamiian pada ayat di atas. Yaitu dengan tidak membedakan antara individu yang satu dari individu yang lain, antara satu suku dengan suku yang lain, dan antara satu golongan dengan golongan yang lain. Amar maruf dan nahi munkar mempunyai cakupan yang amat luas di dalam lingkup kehidupan manusia. Maruf adalah segala sesuatu yang diperintah oleh syara dan akal sehat pun menganggapnya baik, sedangkan munkar adalah sebaliknya, yaitu segala sesuatu yang dilarang dan akal sehatpun menganggapnya buruk. Dengan demikian kiranya dapat difahami bahwa amar mafur dan nahi munkar di antara fungsinya adalah menjadi pilar kesatuan dan kutuhan ummat.

Semoga Allah swt. memberikan kemampuan kepada kita semua untuk melaksanakan amar maruf dan nahi munkar secara baik dan benar sehingga persatuan dan kesatuan ummat Islam senantiasa berjaga baik dan utuh .