Analisa Kualitatif Gugus Fungsi Alkohol

66
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I Nama : 1. Ilham Akbar (08101003015) 2. Minaria (08101003021) 3. Siska Yulianingsih (08101003043) 4. Ulya Farida (08101003059) Jur/Kel : Kimia/IV Judul Percobaan : Analisa Kualitatif Gugus Fungsi Alkohol

description

analisa kualitatif gugus alkohol

Transcript of Analisa Kualitatif Gugus Fungsi Alkohol

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

Nama : 1. Ilham Akbar (08101003015) 2. Minaria (08101003021)

3. Siska Yulianingsih (08101003043) 4. Ulya Farida (08101003059)

Jur/Kel : Kimia/IV

Judul Percobaan : Analisa Kualitatif Gugus Fungsi Alkohol

LABORATORIUM KIMIA DASARFAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM KIMIA OGANIK I

I. NOMOR PERCOBAAN : III

II. NAMA PERCOBAAN : ANALISA KUALITATIF GUGUS FUNGSI

ALKOHOL

III. TUJUAN PERCOBAAN :

- Agar mahasiswa paham akan sifat fisik dan kimia alkohol dan fenol

- Agar mahasiswa dapat mengerti reaksi-reaksi yang terjadi pada alkohol

dan fenol

- Agar mahasiswa dapat membedakan reaksi yang terjadi pada alkohol dan

fenol

IV. DASAR TEORI

Adanya suatu gugus hidroksil dalam alkohol dan fenol memungkinkan terjadi

ikatan hidrogen antara molekul-molekul tersebut dan ikatan hidrogen dengan

senyawa lain yang bersifat polar seperti air. Hal ini menyebabkan golongan senyawa

ini mempunyai kelarutan yang sangat besar dalam air. Terutama untuk golongan

alkohol dengan berat molekul rendah.

Fenol merupakam alkohol siklik yang bersifat lebih asam sehingga dapat

membentuk garam natrium bila direaksikan dengan NaOH yang bersifat larut dalam

air. Berdasarkan pada jenis atom C tempat terikatnya gugus hidroksil, alkohol

digolongkan menjadi alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol teriser. Alkohol

mempunyai kecepatan reaksi yang berbeda terhadap suatu pereaksi tertentu. Bahkan,

dapat berbeda dalam hal hasil yang diperoleh, bergantung kepada jenis atau golongna

alkoholnya.

Alkohol (ROH) dan eter (ROR) begitu erat berhubungan dengan kehidupan

manusia sehari-hari sehingga orang awam pun kenal akan istilah-istilah ini Dietil eter

(eter) digunakan sebagai pemairasa (anesthetic). Etanol, alkohol tapi cukup ”alkohol”

digunakan dalam minuman keras. 2-Propanol (isopropil alkohol atau alkohol gosok)

digunakan sebagai zat pembunuh kuman (bakteriosida). Metanol (metil alkohol atau

kayu alkohol, komponen utama dalam spiritus), digunakan sebagai bahan bakar dan

pelarut. Dalam laboratorium dan industri, semua senyawa ini digunakan sebagai

pelarut dan reagensia.

(fessenden&fessenden.kimia organik I halaman:259)

Derivat hidrokarbon yang molekulnya mengandung satu gugus hidroksil (-

OH) atau lebih sebagai ganti ato hidrogen dikenal sebagai alkohol. Alkohol

tersederhana diturunkan dari alkana dan mengandung hanya satu gugus hidroksil

permolekul. Senyawa ini mempunyai rumus molekul umum ROH dengan R ialah

gugus alkil dengan susunan CnH2n+1.

(chareles W. Keenan.kimia universitas halaman :379 )

Pengertian Gugus fungsi

Bandingkan struktur etana dan etanol berikut:

H H

| |

H-C-C-H

| |

H H

H H

| |

H-C-C-OH

| |

H H

Dari kedua struktur di atas dapat kita lihat bahwa molekul etanol (C2H5OH)

sama dengan molekul etana (C2H6) kecuali satu atom H diganti oleh gugus OH.

Gugus pengganti ini sangat menentukan sifat senyawa yang bersangkutan, baik

sifat fisis maupun sifat kimia. Etanol mempunyai sifat yang berbeda sekali

dengan etana, tetapi bermiripan dengan methanol, senyawa lain dengan gugus

pengganti yang sama. Itulah sebabnya gugus pengganti itu juga disebut gugus

fungsi yang artinya gugus penentu sifat.

2. Senyawa Turunan Alkana

Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dapat dianggap berasal dari

alkana dimana satu atau lebih atom H diganti oleh gugus fungsi tertentu.

Beberapa golongan senyawa turunan alkana yang akan dibahas berikut ini.

B. Alkohol dan Eter

1. Alkohol

a. Jenis-jenis Alkohol

Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus OH, alkohol

dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Dalam

alkohol primer, gugus OH terikat pada atom karbon primer, dan seterusnya.

b. Tata Nama Alkohol

Nama IUPAC alkohol diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan

mengganti akhiran a menjadi ol.

CH3- CH2- CH2- OH 1-Propanol

Selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga mempunyai nama lazim, yaitu

alkil alkohol.

CH3- CH2- OH etil alkohol

c. Kegunaan Alkohol dalam kehidupan sehari-hari

Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawaet untuk hewan koleksi

(yang ukurannya kecil) alkohol.Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar

otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat untuk membakar lebih bersih

dibanding gasoline atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai antifreeze pada

radiator. Untuk menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol dapat

disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan

mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya

udara yang lebih padat.

2. Eter

a. Tata Nama Eter

Nama lazim dari eter adalah alkil alkil eter, yaitu nama kedua gugus alkil

diikuti kata eter ( dalam tiga kata yang terpisah ).

CH3- CH2- O - CH3 Metil etil eter

Nama IUPAC adalah alkoksialkana. Dalam hal ini eter dianggap sebgai

turunan alkana yang satu atom H alkana diganti oleh gugus alkoksi ( -OR ).

CH3-CH2-O-CH3 metoksietana

b. Kegunaan Eter dalam kehidupan sehari-hari

Eter yang terpenting adalah etil eter yang dalam kehidupan sehair-hari

maupun dalam perdagangan disebut eter. Kegunaan utama eter adalah sebagai

pelarut dan obat bius (anestesi) pada operasi. Etil eter adalah obat bius yang

diberikan melalui pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana.

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706728/materi_1.html

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut

grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini

disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada

minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan

alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah

etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas

lagi.

Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa

organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-O H ) yang terikat pada atom karbon,

yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.

(http://www.wikipedia.com)

V. ALAT DAN BAHAN

Rak dan tabung reaksi

Pipet tetes

Pencapit tabung reaksi

Gelas ukur

Penangas air

Botol semprot

Etanol

2-butanol

t-butanol alkohol

Fenol

Kertas pH

Pereaksi Lucas ( ZnCl2 dalam HCl pekat )

H2SO4 pekat

Asam asetat glacial FeCl3 1%

Aquadest

VII. SIFAT FISIK DAN KIMIA BAHAN

1.Alkohol

Titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkena

Membentuk ikatan hydrogen

Berat jenis alcohol lebih besar daripada berat jenis alkana

Di hidrasi untuk membuat alkena atau eter

Oksidasi terkendali untuk menghasilkan aldehid dan keton

2.Fenol

Mudah dioksidasi oleh O2 ,udara ,dan memberi zat warna

Mereduksi larutan fehling dan Ag+ beramoniak

Memberi reaksi berwarna dengan FeCl3

Mempunyai sifat antiseptik ,beracun

3.Etanol

Tidak berwarna

Titik didih 350 ˚C

Mudah menguap

Merupakan alkohol primer

Reaksi terdapat pada gugus hidroksil

VI. PROSEDUR PERECOBAAN

1. Kelarutan dan Keasaman

Masukkan 2 ml air dan 1 mL alkohol ke dalam tabung reaksi

Lalu goyang dan amati, catat hasil

2. Tes Lucas

Masukkan 1 ml pereaksi lucas dalam tabung reaksi

Tambahkan 1 ml alkohol dan fenol

Goyang dan amati perubahan yang terjadi, catat waktu

3. Reaksi alkohol dengan FeCl3

Larutkan 1 ml alcohol dan fenol yang akan di uji ke dalam tabung reaksi

Tambahkan 5 ml air. Tambahkan 1-3 tetes FeCl3, kocok dan amati

4. Reaksi esterifikasi alkohol

Campurkan 2 ml alkohol dan fenol dengan 3 ml asam asetat glacial dalam

tabung reaksi

Tambahkan 0,5 ml asam sulfat pekat

Panaskan pada penangas air

Catat perubahan warna yang terjadi dan baunya

VII. PERTANYAAN PRA PRAKTEK

1.Jelaskan mengapa fenol di dalam air dapat larut dan bersifat asam ??

2.Mengapa kelarutan alcohol didalam air sangat tinggi!!!

3.Tuliskan struktur fenol!!

Jawab :

1. Karena gugus –OH yang dimiliki oleh fenol. Gugus hidroksilnya tersebut

menyebabkan fenol mampu membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air.

Fenol juga bersifat asam yang jauh sedikit lebih kuat dibandingkan alcohol. Hal

ini disebabkan oleh anion yang dihasilkan oleh fenol distabilkan oleh rensonansi,

dengan muatan negatifnya disebar oleh cincin aromatic.

2. Karena gugus hidroksil tersebut juga mempengaruhi kelarutan alcohol

didalam air. Adanya gugus fungsi hidroksil membuat alcohol berbobot molekul

rendah larut didalam air. Ini disebabkan oleh ikatan hydrogen yang terbentuk oleh

molekul air dan alcohol tersebut. Karena gugus –OH yang dimilikinya alcohol

menjadi bersifat polar,sedangkan air merupakan pelarut polar. Inilah yang

menyebabkan alcohol memiliki kelarutan yang sangat tinggi didalam air. Sesuai

dengan prinsif like dissolvents like.

3.

OH

IX. DATA HASIL PENGAMATAN- Kelarutan dan Keasaman

No Nama Zat Pengamatan (warna, bau, kelarutan dan endapan) pH1 Etanol Tidak berwarna, larut 42 2-butanol Tidak berwarna, tidak larut, terbentuk 2 lapisan 53 t-butil alkohol Tidak berwarna, tidak larut, terbentuk 2 lapisan 64 Fenol Berwarna coklat, tidak larut, terbentuk 2 lapisan 1

- Reaksi dengan FeCl3

No Nama Zat Pengamatan (warna, bau, kelarutan dan endapan)1 Etanol Berwarna kuning, tidak larut, ada endapan2 2-butanol Berwarna kuning, larut3 t-butil alkohol Berwarna kuning, larut4 Fenol Berwarna ungu pekat, larut

- Esterifikasi

No Nama Zat Pengamatan (warna, bau, kelarutan dan endapan)1 Etanol Tidak berwarna, bau balon, larut2 2-butanol Tidak berwarna, bau pisang, larut3 t-butil alkohol Tidak berwarna, bau rum, larut4 Fenol Berwarna coklat, larut

X. REAKSI

Esterifikasi

1. CH3 – CH – OH + CH3COOH H2SO4 CH3COOCH2CH3 + H2O

OH

2. CH3 – CH – CH2 – CH3 + CH3COOH H2SO4 CH3COOCH(CH3) CH2CH3 +

H2O

CH3

3. CH3 – C – OH + CH3COOH H2SO4 CH3COOC(CH3)3 + H2O

CH3

4. OH + CH3COOH H2SO4 CH3COO + H2O

XI. Pertanyaan Pasca Praktik

1. Bagaimana reaksi oksidasi alkohol ?

2. Jelaskan mengapa reaksi esterifikasi alkohol menggunakan asam sulfat pekat,

apakah boleh asamnya diganti dengan asam lain ?

3. Jelaskan mekanisme reaksi esterifikasi !

4. Tuliskan pemanfaatan alkohol pada masyarakat !

Jawab :

O

1. a) I. R-CH2-OH [O] R-CH

O

II. R-CH2-OH [O] R-C-OH

R2 O

b) R1-CH-OH [O] R1-C-O-R2

R3

c) R1-C-OH [O]

R2

2. Dalam esterifikasi, alkohol harus melepas gugus –OH nya. Untuk dapat

melepas gugus –OH nya, gugus –OH tersebut harus diubah dahulu sehingga

menjadi gugus pergi yang baik. Caranya dengan menambahkan suatu asam

kuat, separti H2SO4. asam kuat apa saja dapat digunakan dalam esterifikasi.

O O

3. R1-C-OH + R2-OH H2SO4 R1-C-O-R2 + H2O

4. - Sebagai antiseptik

- Sebagai pengawet hewan koleksi

- Sebagai antifreeze pada radiator

XII. Pembahasan

Pada percobaan ini kelompok kami melakukan percobaan tentang identifiksi

gugus alkohol ( Gugus fungsi alkohol ) gugus fungsi alkohol merupakan bagian dari

senyawa yang dapat menentukan sifat-sifat senyawa tersebut. Gugus fungsi juga

merupakan bagia yang relative serta turut dalam menentukan sifat fisika dan kimia

dari senyawa tersebut. Gugus fungsi di bagi menjadi enam bagian di antaranya

alkohol, alkoksi alkana atau eter, alkana atau aldehid alkanon atau keton, asam

alkanoat atau asam karboksilat dan alkil alkanoat ester.

Pada percobaan ini pengujian dilakukan pada senyawa yang memiliki gugus

fungsi hidroksil atau alkohol. Alkohol mempunyai sifat polar itulah sebabnya

kelarutan alkohol di dalam air sangat tinggi ini semua disebabkan alkohol memiliki

gugus –OH. Atau dapat pula dikatakan adanya gugus fungsi –OH pada alkohol

menyebabkan kemampuan alkohol untuk membentuk ikatan hydrogen antar

molekulnya. Ikatan hydrogen ini membuat titik didih alkohol menjadi lebih tinggi

dibandingkan titik didih alkil halida padanannya.

Contohnya pada fenol karena adanya gugus –OH pada fenol sehingga ia dapat

membentuk ikatan hydrogen dengan molekul-molekul air, yang menyebabkan fenol

bersifat polar sehingga berlaku prinsif like dissolvent like. Gugus fungsi hidroksil ini

juga mempengaruhi kelarutan alkohol dengan air adanya gugus fungsi hidroksil

membuat alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air. Ini disebabkan karena

ikatan hydrogen terbentuk oleh molekul alkohol dan air itulah sebabnya etanol larut

didalam air. Sedang butanol tidak dapat larut pada senyawa-senyawa yang

mengandung gugus fungsi kelarutannya dalam air umunnya disebabkan karena gugus

fungsi yang dimilikinya itu. Demikian juga dengan alkohol hanya gugus hidroksilnya

yang bersifat hidrofil ( menyukai air ) sedangkan gugus alkilnya bersifat hidrofob

( tidak menyukai air ) semakin panjang gugus alkilnya maka sifat hidrofilnya akan

semakin berkurang. Jika bagian hidrokarbonya cukup panjang maka sifat hidrofobnya

mengalahkan sifat hidfofilnya. Percabangan meningkatkan kelarutan di dalam air

meskipun 2-butanol tidak dapat larut tetapi t-butil alkohol dapat larut di dalam air. Ini

disebabkan oleh lebih kompak dan kurang hidrofobnya gugus t-butil dibandingkan

gugus n-butil.

Alkohol mirip air dalam hal ini bersikap sebagai suatu basa dan menerima

sebuah proton ( menghasilkan suatu alkohol terprotonkan ). Alkohol juga dapat

bersikap sebagai asam dan melepas sebuah protaon ( menghasilkan ion alkoksida ).

Seperti air juga, alkohol juga merupakan asam atau basa yang sangat lemah. Itulah

yang menyebabkan etanol, 2-butanol dan t-butil alkohol saat di larutkan air bersifat

sedikit asam dengan pH = kurang lebih 6. alasan mengapa keasaman alkohol-alkohol

tersebut rendah karena alkohol mempunyai tetapan dielektrik yang rendah. Karena

mereka kurang mampu mendukung ion dalam larutan dari pada molekul air.

Fenol merupakan asam yang jauh ebih kuat dari pada alkohol. Hal ini disebabkan

karena anion yang di hasilkan oleh fenol distabilkan oleh resonasi, dengan muatan

negatifnya disebar ( delokalisasi ) oleh cicin aromatic.

Muatan negative dalam suatu ion aloksida tak dapa didelokalisasika. Oleh

karena itu sebuah ion alkoksida relative lebih tinggi terhadap energi alkoholnya

sehingga alkohol-alkohol tidak sekuat fenol dalam hal sifat asamnya. Hal ini di

tunjukan dari hasil percobaan, dimana pH fenol bernilai 4, sebih asam di banding

etanol,2-butanol dan t-butil alkohol. Fenol juga larut dalam air. Hal ini juga di

sebabkan keberadaan gugus hidroksil –OH pada senyawa ini. Sehingga menyebabkan

fenol mampu membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air. Esterifikasi merupakn

proses pembentukan ester. Esterfikasi dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa

alkohol dengan senyawa asam karboksilat dengan dikatalisis menggunakan suatu

asam pekat.

Pada percobaan ini, esteri fikasi dilakukan dengan mereaksikan etanol 2-

butanol, t-butil alkohol dan fenol dengan asam asetat glacial. Katalis yang di gunakan

berupa asam sulfat pekat. Esterifikasi berlangsung dalam pemanasan dengan tujuan

untuk mempercepat reaksi. Karena, suhu dapat mempercepat laju reaksi.

Mekanisme yang dilakukan oleh asam sulfat pekat untuk mengkatalis reaksi

esterikasi dengan melemahkan ikatan C-O pada alkohol. Untuk dapat mensintesis

ester dari suatu alkohol, gugus hidroksil dari alkohol harus dilepas. Untuk melepas

gugus hidroksil, ia haruslah menjadi suatu gugus pergi yang baik. Dalam suasana

netral dan basa, gugus hidroksil merupakan suatu basa kuat, sehingga bukan gugus

pergi yang baik. Namun, dalam suasana asam, gugus hidroksil (-OH ) pada senyawa

alkoho akan diprotonkan.

Meskipun gugus hidroksi ( -OH ) merupakan suatu gugus pergi yang jelek,

namun setelah diprotonkan, gugus hidroksil akan berubah menjadi ( OH2 ). OH2

merupakan suatu gugus pergi yang baik, Karena gugus ini akan di lepaskan sebagai

air, suatu basa yang sangat lemah. Maka, suatu nukleofil yang berasal dari suatu asam

karboksilat ( yang telah kehilangan ion H nya ) dapat menggantikan gugus pada

alkohol. Sehingga, terbentuklah suatu ester.

XIII. Kesimpulan

1. Gugus hiroksil pada alkohol menyebabkan alkohol larut dalam air.

2. Fenol lebih asam dibandingkan dengan alkohol asiklik.

3. Untuk dapat disubstitusi, suatu alkohol harus direaksikan dalam suasana

asam.

4. Percabangan meningkatkan kelarutan.

5. Struktur atom yang membulat, kompak lebih tidak lebih hidrifob dari pada

struktur rantai yang lurus.

Daftar Pustaka

Anonim.2011.alkohol

http://www.wikipedia.com

diakses pada 060311 pukul 08:00

Fessenden&fessenden.1986.Kimia Organik I. Jakarta : Erlangga.

Keenan, Charels W. 1999 . Kimia Universitas . Jakarta : Erlangga.

M.r. zohra.2009. GUGUS FUNGSI

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706728/materi_1.html

diakses pada 060311 pukul 7:55

GAMBAR ALAT

PIPET TETES TABUNG REAKSI

RAK TABUNG REAKSI

GELAS UKUR

Safety data for phenol Keamanan data untuk fenol

Click here for data on phenol in student-friendly format, from the HSci project Klik di sini untuk data pada fenol dalam format ramah siswa, dari

HSci proyek

Glossary of terms on this data sheet. Istilah istilah pada lembar data.

The information on this web page is provided to help you to work safely, but it is intended to be an overview of hazards, not a replacement for a full Material Safety Data Sheet (MSDS). Informasi pada halaman web ini disediakan untuk membantu Anda untuk bekerja dengan aman, tetapi dimaksudkan untuk menjadi gambaran bahaya, bukan pengganti untuk Keselamatan Bahan penuh Data Sheet (MSDS).

MSDS forms can be downloaded from the web sites of many chemical suppliers. MSDS formulir dapat didownload dari situs web pemasok bahan kimia banyak.

General Umum

Synonyms: benzenol, carbolic acid, hydroxybenzene, monohydroxybenzene, monophenol, oxybenzene, phenic acid, phenylic acid, phenyl alcohol, phenyl hydrate, phenyl hydroxide, phenylic alcohol Sinonim: benzenol asam, karbol, hidroksibenzena, monohydroxybenzene, monophenol, oxybenzene, asam phenic, asam phenylic, alkohol fenil, hidrat fenil, fenil hidroksida, alkohol phenylic Molecular formula: C 6 H 5 OH Rumus molekul: C 6 H 5 OH CAS No: 108-95-2 CAS No: 108-95-2 EC No: 203-632-7 EC No: 203-632-7 Annex I Index No: 604-001-00-2 Lampiran I Index No: 604-001-00-2

Physical data Data fisik

Appearance: colourless crystals with a characteristic odour Penampilan: kristal tak berwarna dengan bau khas Melting point: 40 - 42 C Titik lebur: 40 - 42 C Boiling point: 182 C Titik didih: C 182 Specific gravity: 1.07 Spesifik gravitasi: 1,07 Vapour pressure: 0.35 mm Hg at 20 C Tekanan uap: 0,35 mm Hg pada 20 C Flash point: 79 C Flash point: 79 C Explosion limits: 1.5 % - 8.6 % Ledakan batas: 1,5% - 8,6% Autoignition temperature: 715 C Autosulutan suhu: 715 C

Stability Stabilitas

Stable. Stabil. Substances to be avoided include strong oxidizing agents, strong bases, strong acids, alkalies, calcium hypochlorite. Zat yang harus dihindari termasuk agen oksidasi yang kuat, basa kuat, asam kuat, alkali, kalsium hipoklorit. Flammable. Mudah terbakar. May discolour in light. Bisa merubah warna dalam cahaya.

Toxicology Toksikologi

This material is a systemic poison and constitutes a serious health hazard. Bahan ini merupakan racun sistemik dan merupakan bahaya kesehatan yang serius. The risks of using it in the laboratory must be fully assessed before work begins. Risiko menggunakannya di laboratorium harus sepenuhnya dinilai sebelum pekerjaan dimulai. Vesicant. Yg menyebabkan bengkak. Typical MEL 2 ppm; typical OEL 1 ppm. Khas MEL 2 ppm; khas oel 1 ppm. Acute poisoning by ingestion, inhalation or skin contact may lead to death. keracunan akut oleh proses menelan, terhirup atau kontak kulit dapat menyebabkan kematian. Phenol is readily absorbed through the skin. Fenol ini mudah diserap melalui kulit. Highly toxic by inhalation. Sangat beracun terhirup. Corrosive - causes burns. Korosif - menyebabkan luka bakar. Severe irritant. Parah iritasi.

Toxicity data Data toksisitas (The meaning of any abbreviations which appear in this section is given here. ) (Yang dimaksud dengan setiap singkatan yang muncul dalam bagian ini diberikan di sini. ) ORL-HMN LDLO 140 mg kg -1 ORL-HMN LDLO 140 mg kg -1 ORL-RAT LD50 317 mg kg -1 ORL-RAT LD50 317 mg kg -1 IPR-RAT LD50 127 mg kg -1 IPR-RAT LD50 127 mg kg -1

ORL-RBT LDLO 420 mg kg -1 -RBT LDLO ORL 420 mg kg -1 SKN-RAT LD50 669 mg kg -1 SKN-RAT LD50 669 mg kg -1

Risk phrases Ungkapan risiko (The meaning of any risk phrases which appear in this section is given here.) (Yang dimaksud dengan frase setiap risiko yang muncul di bagian ini diberikan di sini.) R24 R25 R34 R36 R37 R38. R24 R25 R34 R36 R37 R38.

Transport information Informasi transportasi

(The meaning of any UN hazard codes which appear in this section is given here.) (Yang dimaksud dengan setiap kode bahaya PBB yang muncul di bagian ini diberikan di sini.) UN No 1671. PBB No 1671. Hazard class 6.1. Hazard kelas 6.1. Packing group II. Kelompok pengepakan II.

Personal protection Pribadi perlindungan

Safety glasses, gloves, good ventilation. Kacamata keselamatan, sarung tangan, ventilasi yang baik.

Safety phrases Keselamatan frase (The meaning of any safety phrases which appear in this section is given here.) (Yang dimaksud dengan setiap frase keselamatan yang muncul di bagian ini diberikan di sini.) S28 S45. S28 S45.

[Return to Physical & Theoretical Chemistry Lab. [Kembali ke Teori Lab Kimia & Fisik. Safety home page.] Keselamatan home page.]

This information was last updated on August 23, 2006. Informasi ini terakhir diperbaharui pada tanggal 23 Agustus 2006. Although we have tried to make it as accurate and useful as possible, we can take no responsibility for its use or misuse. Meskipun kami telah mencoba untuk membuatnya seakurat mungkin dan bermanfaat, kita bisa mengambil tidak bertanggung jawab atas penggunaan atau penyalahgunaan.

Note also that the information on the PTCL Safety web site, where this page was hosted, has been copied onto many other sites, often without permission. Perhatikan juga bahwa informasi pada situs web Keselamatan PTCL, di mana halaman ini di-

host, telah disalin ke banyak situs lainnya, seringkali tanpa izin. If you have any doubts about the veracity of the information that you are viewing, or have any queries, please check the URL that your web browser displays for this page. Jika Anda memiliki keraguan tentang kebenaran informasi yang Anda lihat, atau memiliki pertanyaan, silakan periksa URL yang menampilkan browser web untuk halaman ini. If the URL begins "http://msds.chem.ox.ac.uk/" the page is maintained by the Safety Officer in Physical Chemistry at Oxford University. Jika URL dimulai "http://msds.chem.ox.ac.uk/" halaman dipertahankan oleh Pejabat Keselamatan di Physical Kimia di Oxford University. If not, this page is a copy made by some other person and we have no responsibility for it. Jika tidak, halaman ini adalah salinan yang dibuat oleh beberapa orang lain dan kita tidak memiliki tanggung jawab untuk itu.

Safety data for 2-butanol Keamanan data untuk 2-butanol

Glossary of terms on this data sheet. Istilah istilah pada lembar data.

The information on this web page is provided to help you to work safely, but it is intended to be an overview of hazards, not a replacement for a full Material Safety Data Sheet (MSDS). Informasi pada halaman web ini disediakan untuk membantu Anda untuk bekerja dengan aman, tetapi dimaksudkan untuk menjadi gambaran bahaya, bukan pengganti untuk Keselamatan Bahan penuh Data Sheet (MSDS).

MSDS forms can be downloaded from the web sites of many chemical suppliers. MSDS formulir dapat didownload dari situs web pemasok bahan kimia banyak.

General Umum

Synonyms: sec-butanol, butan-2-ol, 2-butyl alcohol, 1-methyl propanol, s-butanol, SBA, 2-hydroxybutane, 1-methyl-1-propanol Sinonim: sec-butanol, butan-2-ol, 2-butil alkohol, 1-metil propanol, s-butanol, SBA, 2-hydroxybutane, 1-metil-1-propanol Molecular formula: C 4 H 10 O Rumus molekul: C 4 H 10 O CAS No: 78-92-2 CAS No: 78-92-2 EC No: 201-158-5 EC No: 201-158-5 EC Index No: 603-127-00-5 Indeks EC No: 603-127-00-5

Physical data Data fisik

Appearance: Colourless liquid Penampilan: Colourless cair Melting point: -115 C Titik lebur: -115 C Boiling point: 98 C Titik didih: 98 C Specific gravity: 0.808 Spesifik gravitasi: 0,808 Vapour pressure: 12.5 mm Hg at 20C Tekanan uap: 12,5 mm Hg pada 20C Flash point: 26C Flash point: 26C Explosion limits: 1.7% - 9.8% Ledakan batas: 1,7% - 9,8% Autoignition temperature: 405 C Autosulutan suhu: 405 C

Stability Stabilitas

Stable. Stabil. Flammable. Mudah terbakar. Substances to be avoided include acids, acid chlorides, acid anhydrides, oxidizing agents and halogens. Zat yang harus dihindari meliputi asam, asam klorida, anhidrida asam, oksidator agen dan halogen.

Toxicology Toksikologi

Irritant. Iritasi. May be harmful by inhalation, ingestion or through skin absorption. Mungkin berbahaya jika terhirup, konsumsi atau melalui penyerapan kulit.

Toxicity data Data toksisitas (The meaning of any abbreviations which appear in this section is given here. ) (Yang dimaksud dengan setiap singkatan yang muncul dalam bagian ini diberikan di sini. ) ORL-RAT LD50 2193 mg kg -1 ORL-RAT LD50 2193 mg kg -1 SKN-RAT LD50 > 2000 mg kg -1 SKN-RAT LD50> 2000 mg kg -1 IPR-RAT LD50 1193 mg kg -1 IPR-RAT LD50 1193 mg kg -1 IVN-RAT LD50 138 mg kg -1 IVN-RAT LD50 138 mg kg -1

Risk phrases Ungkapan risiko (The meaning of any risk phrases which appear in this section is given here.) (Yang dimaksud dengan frase setiap risiko yang muncul di bagian ini diberikan di sini.) R10 R36 R37 R38. R10 R36 R37 R38.

Personal protection Pribadi perlindungan

Safety glasses; adequate ventilation. Kacamata; ventilasi yang memadai.

Safety phrases Keselamatan frase (The meaning of any safety phrases which appear in this section is given here.) (Yang dimaksud dengan setiap frase keselamatan yang muncul di bagian ini diberikan di sini.) S16 S26 S36 S37 S39. S16 S26 S36 S37 S39.

[Return to Physical & Theoretical Chemistry Lab. [Kembali ke Teori Lab Kimia & Fisik. Safety home page.] Keselamatan home page.]

This information was last updated on March 17, 2010. Informasi ini terakhir diperbaharui pada tanggal 17 Maret 2010. Although we have tried to make it as accurate and useful as possible, we can take no responsibility for its use or misuse. Meskipun kami telah mencoba untuk membuatnya seakurat mungkin dan bermanfaat, kita bisa mengambil tidak bertanggung jawab atas penggunaan atau penyalahgunaan.

Note also that the information on the PTCL Safety web site, where this page was hosted, has been copied onto many other sites, often without permission. Perhatikan juga bahwa informasi pada situs web Keselamatan PTCL, di mana halaman ini di-host, telah disalin ke banyak situs lainnya, seringkali tanpa izin. If you have any doubts about the veracity of the information that you are viewing, or have any queries, please check the URL that your web browser displays for this page. Jika Anda memiliki keraguan tentang kebenaran informasi yang Anda lihat, atau memiliki pertanyaan, silakan periksa URL yang menampilkan browser web untuk halaman ini. If the URL begins "http://msds.chem.ox.ac.uk/" the page is maintained by the Safety Officer in Physical Chemistry at Oxford University. Jika URL dimulai "http://msds.chem.ox.ac.uk/" halaman dipertahankan oleh Pejabat Keselamatan di Physical Kimia di Oxford University. If not, this page is a copy made by some other person and we have no responsibility for it. Jika tidak, halaman ini adalah salinan yang dibuat oleh beberapa orang lain dan kita tidak memiliki tanggung jawab untuk itu.

Teks asli Inggris

Safety data for 2-butanolSarankan terjemahan yang lebih baik

MSDS Number: S8234 * * * * * Effective Date: 09/23/09 * * * * * Supercedes: 11/09/07 Nomor MSDS: S8234 * * * * * Tanggal Efektif: 09/23/09 * * * * Supercedes *: 11/09/07

SULFURIC ACID, 52 - 100 % Sulfuric Acid, 52 - 100%

1. 1. Product Identification Identifikasi Produk

Synonyms: Oil of vitriol; Babcock acid; sulphuric acid Sinonim: Minyak vitriol; Babcock asam, asam sulfat CAS No.: 7664-93-9 CAS No: 7664-93-9 Molecular Weight: 98.08 Berat Molekul: 98,08 Chemical Formula: H2SO4 in H2O Chemical Formula: H2SO4 dalam H2O Product Codes: Kode Produk: JT Baker: 5030, 5137, 5374, 5802, 5815, 5858, 5859, 5868, 5889, 5897, 5961, 5971, 5997, 6163, 6902, 9671, 9673, 9674, 9675, 9676, 9679, 9680, 9681, 9682, 9684, 9687, 9690, 9691, 9693, 9694, 9697 JT Baker: 5030, 5137, 5374, 5802, 5815, 5858, 5859, 5868, 5889, 5897, 5961, 5971, 5997, 6163, 6902, 9671, 9673, 9674, 9675, 9676, 9679, 9680, 9681, 9682 , 9684, 9687, 9690, 9691, 9693, 9694, 9697 Mallinckrodt: 21201, 2468, 2876, 2878, 2879, 2900, 2904, 3780, 4222, 5524, 5557, H644, H850, H976, H996, V651, XL003 Mallinckrodt: 21201, 2468, 2876, 2878, 2879, 2900, 2904, 3780, 4222, 5524, 5557, H644, H850, H976, H996, V651, XL003

2. 2. Composition/Information on Ingredients Komposisi / Informasi tentang Bahan

Ingredient CAS No Percent Hazardous CAS Bahan Berbahaya No Persen --------------------------------------- ------------ ------------ --------- --------------------------------------- ----------- - ------------ --------- Sulfuric Acid 7664-93-9 52 - 100% Yes 7664-93-9 Asam Sulfat 52-100% Ya Water 7732-18-5 0 - 48% No Air 7732-18-5 0-48% No

3. 3. Hazards Identification Identifikasi Bahaya

Emergency Overview Ikhtisar Darurat -------------------------- -------------------------- POISON! RACUN! DANGER! BAHAYA! CORROSIVE. CORROSIVE. LIQUID AND MIST CAUSE SEVERE BURNS TO ALL BODY TISSUE. CAIR dan kabut MENYEBABKAN Burns BERAT ATAS SEMUA JARINGAN TUBUH. MAY BE FATAL IF SWALLOWED OR CONTACTED WITH SKIN. MUNGKIN FATAL JIKA TERTELAN ATAU DENGAN KULIT dihubungi. HARMFUL IF INHALED. BERBAHAYA jika dihirup. AFFECTS TEETH. MEMPENGARUHI GIGI. WATER REACTIVE. AIR REAKTIF. CANCER HAZARD. BAHAYA KANKER. STRONG INORGANIC ACID MISTS CONTAINING SULFURIC ACID CAN CAUSE CANCER. Kabut ASAM ANORGANIK KUAT YANG MENGANDUNG Asam Sulfat DAPAT MENYEBABKAN KANKER. Risk of cancer depends on duration and level of exposure. Risiko kanker tergantung pada durasi dan tingkat paparan.

SAF-T-DATA (tm) Ratings (Provided here for your convenience) SAF-T-DATA (tm) Rating (Diperoleh di sini untuk kenyamanan Anda) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ------- Health Rating: 4 - Extreme (Poison) Kesehatan Rating: 4 - Extreme (Poison) Flammability Rating: 0 - None Mudah terbakar Rating: 0 - Tidak ada Reactivity Rating: 2 - Moderate Reaktivitas Rating: 2 - Moderat Contact Rating: 4 - Extreme (Corrosive) Kontak Rating: 4 - Extreme (Korosif) Lab Protective Equip: GOGGLES & SHIELD; LAB COAT & APRON; VENT HOOD; PROPER GLOVES Lab pelindung Equip: GOGGLES & SHIELD; LAB

COAT & Apron, Vent HOOD; GLOVES PROPER Storage Color Code: White (Corrosive) Penyimpanan Kode Warna: Putih (Korosif) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------- -------------------------------------------------- -------

Potential Health Effects Potensi Efek Kesehatan ---------------------------------- ----------------------------------

Inhalation: Inhalasi: Inhalation produces damaging effects on the mucous membranes and upper respiratory tract. Inhalasi menghasilkan efek merusak pada selaput lendir dan saluran pernapasan bagian atas. Symptoms may include irritation of the nose and throat, and labored breathing. Gejala mungkin termasuk iritasi pada hidung dan tenggorokan, dan sesak napas. May cause lung edema, a medical emergency. Dapat menyebabkan paru-paru edema, keadaan darurat medis. Ingestion: Tertelan: Corrosive. Korosif. Swallowing can cause severe burns of the mouth, throat, and stomach, leading to death. Menelan dapat menyebabkan luka bakar parah pada mulut, tenggorokan, dan perut, menyebabkan kematian. Can cause sore throat, vomiting, diarrhea. Dapat menyebabkan sakit tenggorokan, muntah, diare. Circulatory collapse with clammy skin, weak and rapid pulse, shallow respirations, and scanty urine may follow ingestion or skin contact. Peredaran Darah runtuh dengan kulit basah, nadi lemah dan cepat, respirations dangkal, dan air seni jarang dapat mengikuti menghubungi menelan atau kulit. Circulatory shock is often the immediate cause of death. shock Peredaran Darah seringkali menjadi penyebab langsung kematian. Skin Contact: Kontak Kulit: Corrosive. Korosif. Symptoms of redness, pain, and severe burn can occur. Gejala kemerahan, nyeri, dan berat membakar dapat terjadi. Circulatory collapse with clammy skin, weak and rapid pulse, shallow respirations, and scanty urine may follow skin contact or ingestion. Peredaran Darah runtuh dengan kulit basah, nadi lemah dan cepat, respirations dangkal, dan air seni jarang dapat mengikuti kontak kulit atau konsumsi. Circulatory shock is often the immediate cause of death. shock Peredaran Darah seringkali menjadi penyebab langsung kematian. Eye Contact: Kontak Mata: Corrosive. Korosif. Contact can cause blurred vision, redness, pain and severe tissue burns. Kontak bisa menyebabkan penglihatan kabur, kemerahan, nyeri dan luka bakar jaringan parah. Can cause blindness. Dapat menyebabkan kebutaan. Chronic Exposure: Eksposur kronis: Long-term exposure to mist or vapors may cause damage to teeth. paparan jangka panjang untuk kabut atau uap dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Chronic exposure to mists containing sulfuric acid is a cancer hazard. paparan kronis ke kabut yang mengandung asam sulfat adalah bahaya kanker.

Aggravation of Pre-existing Conditions: Kejengkelan-ada Pra Kondisi: Persons with pre-existing skin disorders or eye problems or impaired respiratory function may be more susceptible to the effects of the substance. Orang dengan kelainan kulit yang sudah ada sebelumnya atau masalah mata atau gangguan fungsi pernafasan mungkin lebih rentan terhadap efek dari zat.

4. 4. First Aid Measures Tindakan Pertolongan Pertama

Inhalation: Inhalasi: Remove to fresh air. Hapus ke udara segar. If not breathing, give artificial respiration. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. If breathing is difficult, give oxygen. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Call a physician immediately. Panggil dokter segera. Ingestion: Tertelan: DO NOT INDUCE VOMITING. JANGAN BERUSAHA UNTUK MEMUNTAHKAN. Give large quantities of water. Berikan jumlah besar air. Never give anything by mouth to an unconscious person. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Call a physician immediately. Panggil dokter segera. Skin Contact: Kontak Kulit: In case of contact, immediately flush skin with plenty of water for at least 15 minutes while removing contaminated clothing and shoes. Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit saat mengeluarkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Wash clothing before reuse. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Excess acid on skin can be neutralized with a 2% solution of bicarbonate of soda. Kelebihan asam pada kulit dapat dinetralkan dengan larutan 2% dari soda bikarbonat. Call a physician immediately. Panggil dokter segera. Eye Contact: Kontak Mata: Immediately flush eyes with gentle but large stream of water for at least 15 minutes, lifting lower and upper eyelids occasionally. Segera basuh mata dengan aliran lembut namun besar air selama minimal 15 menit, angkat kelopak mata bawah dan atas kadang-kadang. Call a physician immediately. Panggil dokter segera.

5. 5. Fire Fighting Measures Pemadam Kebakaran Tindakan

Fire: Api: Concentrated material is a strong dehydrating agent. bahan konsentrat adalah agen dehidrasi yang kuat. Reacts with organic materials and may cause ignition of finely divided materials on contact. Bereaksi dengan bahan organik dan dapat menyebabkan pembakaran bahan halus dibagi pada kontak. Explosion: Ledakan: Contact with most metals causes formation of flammable and explosive hydrogen gas. Kontak dengan kebanyakan logam menyebabkan pembentukan gas hidrogen mudah terbakar dan meledak. Fire Extinguishing Media: Media pemadaman api: Dry chemical, foam or carbon dioxide. Kimia kering, busa atau karbon dioksida. Do not use water on material. Jangan gunakan air pada materi. However, water spray may be used to keep fire exposed containers cool. Namun, semprotan air dapat digunakan untuk menjaga api kontainer terkena dingin. Special Information: Informasi Khusus: In the event of a fire, wear full protective clothing and NIOSH-approved self-contained breathing apparatus with full facepiece operated in the pressure demand or other positive pressure mode. Dalam hal terjadi kebakaran, memakai pakaian pelindung penuh dan yang disetujui NIOSH mandiri alat pernapasan dengan penutup wajah penuh dioperasikan pada tekanan atau permintaan modus tekanan lainnya positif. Structural firefighter's protective clothing is ineffective for fires involving this material. pakaian pelindung pemadam kebakaran Struktural adalah tidak efektif untuk kebakaran yang melibatkan bahan ini. Stay away from sealed containers. Tinggal jauh dari kontainer tertutup.

6. 6. Accidental Release Measures Terkadang Release Tindakan

Ventilate area of leak or spill. Ventilasi di area terjadi kebocoran atau tumpahan. Wear appropriate personal protective equipment as specified in Section 8. Kenakan perlengkapan perlindungan pribadi yang layak sebagaimana ditentukan dalam Bagian 8. Isolate hazard area. Isolasi daerah bahaya. Keep unnecessary and unprotected personnel from entering. Jauhkan personil yang tidak perlu dan terlindungi dari masuk. Contain and recover liquid when possible. Mengandung dan memulihkan cair bila memungkinkan. Neutralize with alkaline material (soda ash, lime), then absorb with an inert material (eg, vermiculite, dry sand, earth), and place in a chemical waste container. Menetralisir dengan bahan alkali (soda abu, kapur), kemudian menyerap dengan bahan inert (misalnya, vermikulit, pasir kering, bumi), dan tempat dalam wadah limbah kimia. Do not use combustible materials, such as saw dust. Jangan gunakan bahan mudah terbakar, seperti serbuk gergaji. Do not flush to sewer! Jangan

flush ke selokan! US Regulations (CERCLA) require reporting spills and releases to soil, water and air in excess of reportable quantities. US Peraturan (CERCLA) mewajibkan pelaporan tumpahan dan rilis ke tanah, air dan udara yang melebihi jumlah yang dilaporkan. The toll free number for the US Coast Guard National Response Center is (800) 424-8802. Nomor bebas pulsa untuk US Coast Guard National Response Center adalah (800) 424-8802.

JT Baker NEUTRASORB® acid neutralizers are recommended for spills of this product. JT Baker NEUTRASORB ® penetral asam dianjurkan untuk tumpahan produk ini.

7. 7. Handling and Storage Penanganan dan Penyimpanan

Store in a cool, dry, ventilated storage area with acid resistant floors and good drainage. Simpan di tempat yang sejuk, kering, berventilasi tempat penyimpanan dengan lantai tahan asam dan drainase yang baik. Protect from physical damage. Melindungi dari kerusakan fisik. Keep out of direct sunlight and away from heat, water, and incompatible materials. Jauhkan dari sinar matahari langsung dan jauh dari panas, air, dan bahan-bahan yang tidak kompatibel. Do not wash out container and use it for other purposes. Jangan cuci bersih wadah dan menggunakannya untuk tujuan lain. When diluting, always add the acid to water; never add water to the acid. Ketika pengencer, selalu tambahkan asam ke air; pernah tambahkan air untuk asam. When opening metal containers, use non-sparking tools because of the possibility of hydrogen gas being present. Ketika membuka kontainer logam, penggunaan non-memicu alat karena kemungkinan gas hidrogen hadir. Containers of this material may be hazardous when empty since they retain product residues (vapors, liquid); observe all warnings and precautions listed for the product. Wadah bahan ini mungkin berbahaya ketika kosong karena mereka mempertahankan residu produk (uap, cair); amati semua peringatan dan tindakan pencegahan yang terdaftar untuk produk.

8. 8. Exposure Controls/Personal Protection Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi

Airborne Exposure Limits: Airborne Batas: For Sulfuric Acid: Untuk Asam Sulfat: - OSHA Permissible Exposure Limit (PEL) - - OSHA Paparan Batas diperbolehkan

(PEL) - 1 mg/m3 (TWA) 1 mg/m3 (TWA) - ACGIH Threshold Limit Value (TLV) - - Nilai Ambang Batas ACGIH (TLV) - 0.2 mg/m3(T) (TWA) for sulfuric acid - A2 Suspected Human Carcinogen for sulfuric acid contained in strong inorganic mists. 0.2 mg/m3 (T) (TWA) untuk asam sulfat - A2 Tersangka Manusia karsinogen untuk asam sulfat yang terkandung dalam kabut anorganik yang kuat. Ventilation System: Sistem Ventilasi: A system of local and/or general exhaust is recommended to keep employee exposures below the Airborne Exposure Limits. Sebuah sistem lokal dan / atau umum knalpot dianjurkan untuk menjaga eksposur karyawan di bawah Batas terbuka Airborne. Local exhaust ventilation is generally preferred because it can control the emissions of the contaminant at its source, preventing dispersion of it into the general work area. Ventilasi lokal knalpot biasanya disukai karena bisa mengontrol emisi dari kontaminan pada sumbernya, mencegah dispersi ke area kerja umum. Please refer to the ACGIH document, Industrial Ventilation, A Manual of Recommended Practices , most recent edition, for details. Silakan lihat dokumen ACGIH, Industrial Ventilasi, A Manual Fitur Praktek, edisi terakhir yang paling, untuk rincian. Personal Respirators (NIOSH Approved): Personal respirator (NIOSH Disetujui): If the exposure limit is exceeded and engineering controls are not feasible, a full facepiece respirator with an acid gas cartridge and particulate filter (NIOSH type N100 filter) may be worn up to 50 times the exposure limit, or the maximum use concentration specified by the appropriate regulatory agency or respirator supplier, whichever is lowest. Jika batas yang terlampaui dan rekayasa kontrol tidak layak, respirator penutup wajah penuh dengan peluru gas asam dan particulate filter (N100 jenis filter NIOSH) dapat dipakai hingga 50 kali batas pemaparan, konsentrasi atau penggunaan maksimum yang ditetapkan oleh badan pengawas sesuai atau pemasok respirator, mana yang terendah. If oil particles (eg lubricants, cutting fluids, glycerine, etc.) are present, use a NIOSH type R or P particulate filter. Jika minyak partikel (misalnya pelumas, memotong cairan, gliserin, dll) yang hadir, gunakan jenis NIOSH R atau P particulate filter. For emergencies or instances where the exposure levels are not known, use a full-facepiece positive-pressure, air-supplied respirator. Untuk keadaan darurat atau contoh di mana tingkat eksposur yang tidak diketahui, gunakan penutup wajah penuh tekanan positif, respirator udara yang dipasok. WARNING: Air purifying respirators do not protect workers in oxygen-deficient atmospheres. PERINGATAN: respirator pemurni udara tidak melindungi pekerja di atmosfer oksigen-kekurangan. Where respirators are required, you must have a written program covering the basic requirements in the OSHA respirator standard. Dimana respirator diperlukan, Anda harus memiliki program tertulis yang mencakup persyaratan dasar dalam standar OSHA respirator. These include training, fit testing, medical approval, cleaning, maintenance, cartridge change schedules, etc. See 29CFR1910.134 for details. Ini meliputi pelatihan, pengujian fit, persetujuan medik,

membersihkan, pemeliharaan, kartrid jadwal berubah, dll Lihat 29CFR1910.134 untuk rincian. Skin Protection: Perlindungan kulit: Wear impervious protective clothing, including boots, gloves, lab coat, apron or coveralls, as appropriate, to prevent skin contact. Pakailah pakaian pelindung kedap, termasuk sepatu bot, sarung tangan, jas lab, apron atau baju, yang sesuai, untuk mencegah kontak kulit. Eye Protection: Perlindungan mata: Use chemical safety goggles and/or a full face shield where splashing is possible. Gunakan kacamata keselamatan kimia dan / atau perisai wajah penuh mana percikan mungkin. Maintain eye wash fountain and quick-drench facilities in work area. Menjaga mata air mancur dan fasilitas mencuci cepat-membasahi di wilayah kerja.

9. 9. Physical and Chemical Properties Fisik dan Kimia Properties

Appearance: Penampilan: Clear oily liquid. Hapus cair berminyak. Odor: Bau: Odorless. Tidak berbau. Solubility: Kelarutan: Miscible with water, liberates much heat. Larut dengan air, membebaskan banyak panas. Specific Gravity: Spesifik Gravity: 1.84 (98%), 1.40 (50%), 1.07 (10%) 1.84 (98%), 1,40 (50%), 1,07 (10%) pH: pH: 1 N solution (ca. 5% w/w) = 0.3; 0.1 N solution (ca. 0.5% w/w) = 1.2; 0.01 N solution (ca. 0.05% w/w) = 2.1. 1 N larutan (ca. 5% w / w) = 0,3; 0,1 N larutan (ca. 0,5% w / w) = 1.2; 0,01 N larutan (b ca. 0,05% b / b) = 2.1. % Volatiles by volume @ 21C (70F): % Volatil dengan volume @ 21C (70F): No information found. informasi tidak ditemukan. Boiling Point: Titik didih: ca. ca. 290C (ca. 554F) (decomposes at 340C) 290C (ca. 554F) (terdekomposisi pada 340C) Melting Point: Melting Point: 3C (100%), -32C (93%), -38C (78%), -64C (65%). 3C (100%),-32c (93%),-38C (78%),-64C (65%). Vapor Density (Air=1): Vapor Density (Air = 1): 3.4 3.4 Vapor Pressure (mm Hg): Tekanan Uap (mm Hg):

1 @ 145.8C (295F) [email protected] (295F) Evaporation Rate (BuAc=1): Tingkat Penguapan (BuAc = 1): No information found. informasi tidak ditemukan.

10. 10. Stability and Reactivity Stabilitas dan Reaktivitas

Stability: Stabilitas: Stable under ordinary conditions of use and storage. Stabil di bawah kondisi biasa penggunaan dan penyimpanan. Concentrated solutions react violently with water, spattering and liberating heat. Konsentrat solusi bereaksi hebat dengan air, panas percikan dan membebaskan. Hazardous Decomposition Products: Berbahaya Dekomposisi Produk: Toxic fumes of oxides of sulfur when heated to decomposition. asap beracun dari oksida sulfur bila dipanaskan hingga dekomposisi. Will react with water or steam to produce toxic and corrosive fumes. Akan bereaksi dengan air atau uap untuk menghasilkan asap beracun dan korosif. Reacts with carbonates to generate carbon dioxide gas, and with cyanides and sulfides to form poisonous hydrogen cyanide and hydrogen sulfide respectively. Bereaksi dengan karbonat menghasilkan gas karbon dioksida, dan dengan sianida dan hidrogen sulfida membentuk racun sianida dan hidrogen sulfida masing-masing. Hazardous Polymerization: Berbahaya Polimerisasi: Will not occur. Tidak akan terjadi. Incompatibilities: Tidak kompatibel: Water, potassium chlorate, potassium perchlorate, potassium permanganate, sodium, lithium, bases, organic material, halogens, metal acetylides, oxides and hydrides, metals (yields hydrogen gas), strong oxidizing and reducing agents and many other reactive substances. Air, kalium klorat, kalium perklorat, permanganat kalium, sodium, lithium, basa, bahan organik, halogen, asetilida logam, oksida dan hidrida, logam (menghasilkan gas hidrogen), oksidasi yang kuat dan mengurangi agen dan banyak zat reaktif lainnya. Conditions to Avoid: Kondisi Hindari: Heat, moisture, incompatibles. Panas, kelembaban, incompatibles.

11. 11. Toxicological Information Informasi toksikologi

Toxicological Data: Toksikologi Data: Oral rat LD50: 2140 mg/kg; inhalation rat LC50: 510 mg/m3/2H; standard Draize, eye rabbit, 250 ug (severe); investigated as a tumorigen, mutagen, reproductive effector. Tikus Oral LD50: 2140 mg / kg; inhalasi LC50 tikus: 510 mg/m3/2H; Draize standar, kelinci mata, 250 ug (berat), menyelidiki sebagai tumorigen, mutagen, efektor reproduksi. Carcinogenicity: Karsinogenik: Cancer Status: The International Agency for Research on Cancer (IARC) has classified "strong inorganic acid mists containing sulfuric acid" as a known human carcinogen, (IARC category 1). Status Kanker: Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan "kuat kabut asam anorganik yang mengandung asam sulfat" sebagai karsinogen manusia dikenal, (IARC kategori 1). This classification applies only to mists containing sulfuric acid and not to sulfuric acid or sulfuric acid solutions. Klasifikasi ini hanya berlaku untuk kabut yang mengandung asam sulfat dan tidak menjadi asam sulfat atau larutan asam sulfat. --------\Cancer Lists\------------------------------------------------------ -------- \ Cancer Lists \ -------------------------------------- ---------------- ---NTP Carcinogen--- --- NTP karsinogen --- Ingredient Known Anticipated IARC Category Bahan Dikenal Diduga Kategori IARC ------------------------------------ ----- ----------- ------------- ------------------------------------ ----- --------- - ------------- Sulfuric Acid (7664-93-9) No No None Sulfat Acid (7664-93-9) No Tidak ada Tidak ada Water (7732-18-5) No No None Air (7732-18-5) No Tidak ada Tidak ada

12. 12. Ecological Information Informasi Ekologi

Environmental Fate: Nasib Lingkungan: When released into the soil, this material may leach into groundwater. Ketika dilepaskan ke dalam tanah, bahan ini dapat leach ke air tanah. When released into the air, this material may be removed from the atmosphere to a moderate extent by wet deposition. Ketika dilepaskan ke udara, bahan ini bisa dihilangkan dari atmosfer untuk sebagian moderat oleh deposisi basah. When released into the air, this material may be removed from the atmosphere to a moderate extent by dry deposition. Ketika dilepaskan ke udara, bahan ini bisa dihilangkan dari atmosfer untuk sebagian moderat oleh deposisi kering. Environmental Toxicity: Lingkungan Toksisitas: LC50 Flounder 100 to 330 mg/l/48 hr aerated water/Conditions of bioassay not

specified; LC50 Shrimp 80 to 90 mg/l/48 hr aerated water /Conditions of bioassay not specified; LC50 Prawn 42.5 ppm/48 hr salt water /Conditions of bioassay not specified. LC50 Flounder 100-330 mg/l/48 jam air soda / Kondisi bioassay tidak dispesifikasikan; LC50 Udang 80 sampai 90 mg/l/48 jam air soda / Kondisi bioassay tidak dispesifikasikan; LC50 42,5 Udang ppm/48 jam air garam / Kondisi bioasai tidak ditentukan. This material may be toxic to aquatic life. Bahan ini dapat menjadi racun bagi kehidupan air.

13. 13. Disposal Considerations Pertimbangan Pembuangan

Whatever cannot be saved for recovery or recycling should be handled as hazardous waste and sent to a RCRA approved incinerator or disposed in a RCRA approved waste facility. Apapun tidak dapat disimpan untuk pemulihan atau daur ulang harus ditangani sebagai limbah berbahaya dan dikirim ke RCRA disetujui insinerator atau dibuang di RCRA disetujui fasilitas limbah. Processing, use or contamination of this product may change the waste management options. Pemrosesan, penggunaan atau kontaminasi produk ini dapat mengubah opsi limbah manajemen. State and local disposal regulations may differ from federal disposal regulations. Negara dan peraturan pembuangan lokal dapat berbeda dari peraturan federal pembuangan. Dispose of container and unused contents in accordance with federal, state and local requirements. Buang wadah dan isinya tidak digunakan sesuai dengan persyaratan federal, negara bagian dan lokal.

14. 14. Transport Information Informasi Transportasi

Domestic (Land, DOT) Domestik (Tanah, DOT) ----------------------- ----------------------- Proper Shipping Name: SULFURIC ACID (WITH MORE THAN 51% ACID) Nama Pengiriman: Asam Sulfat (DENGAN LEBIH DARI 51% ACID) Hazard Class: 8 Bahaya Kelas: 8 UN/NA: UN1830 UN / NA: UN1830 Packing Group: II Packing Group: II Information reported for product/size: 440LB Informasi yang dilaporkan untuk produk / ukuran: 440LB

International (Water, IMO) Internasional (Air, IMO) ----------------------------- ----------------------------- Proper Shipping Name: SULFURIC ACID (WITH MORE THAN 51% ACID) Nama Pengiriman: Asam Sulfat (DENGAN LEBIH DARI 51% ACID) Hazard Class: 8 Bahaya Kelas: 8 UN/NA: UN1830 UN / NA: UN1830 Packing Group: II Packing Group: II Information reported for product/size: 440LB Informasi yang dilaporkan untuk produk / ukuran: 440LB

15. 15. Regulatory Information Informasi Regulasi

--------\Chemical Inventory Status - Part 1\--------------------------------- -------- \ Kimia Status Persediaan - Bagian 1 \ --------------------------------- Ingredient TSCA EC Japan Australia Bahan TSCA EC Jepang Australia ----------------------------------------------- ---- --- ----- --------- ----------------------------------------------- --- - --- ----- --------- Sulfuric Acid (7664-93-9) Yes Yes Yes Yes Sulfat Acid (7664-93-9) Ya Ya Ya Ya Water (7732-18-5) Yes Yes Yes Yes Air (7732-18-5) Ya Ya Ya Ya --------\Chemical Inventory Status - Part 2\--------------------------------- -------- \ Kimia Status Persediaan - Bagian 2 \ --------------------------------- --Canada-- - Kanada - Ingredient Korea DSL NDSL Phil. Bahan Korea Phil NDSL DSL. ----------------------------------------------- ----- --- ---- ----- ----------------------------------------------- --- - --- ---- ----- Sulfuric Acid (7664-93-9) Yes Yes No Yes Sulfat Acid (7664-93-9) Ya Ya Tidak Ya Water (7732-18-5) Yes Yes No Yes Air (7732-18-5) Ya Ya Tidak Ya --------\Federal, State & International Regulations - Part 1\---------------- -------- \ Federal, Negara & Peraturan Internasional - Bagian 1 \ ---------------- -SARA 302- ------SARA 313------ -SARA 302 - 313 ------ ------ SARA Ingredient RQ TPQ List Chemical Catg. Bahan Kimia Daftar RQ TPQ Catg. ----------------------------------------- --- ----- ---- -------------- ----------------------------------------- --- ----- - --- --------------

Sulfuric Acid (7664-93-9) 1000 1000 Yes No Sulfat Acid (7664-93-9) 1000 1000 Ya Tidak Water (7732-18-5) No No No No Air (7732-18-5) No No No No --------\Federal, State & International Regulations - Part 2\---------------- -------- \ Federal, Negara & Peraturan Internasional - Bagian 2 \ ---------------- -RCRA- -TSCA- -RCRA--TSCA- Ingredient CERCLA 261.33 8(d) Bahan CERCLA 261,33 8 (d) ----------------------------------------- ------ ------ ------ ----------------------------------------- ------ --- --- ------ Sulfuric Acid (7664-93-9) 1000 No No Sulfat Acid (7664-93-9) 1000 No No Water (7732-18-5) No No No Air (7732-18-5) No No No Chemical Weapons Convention: No TSCA 12(b): No CDTA: Yes Konvensi Senjata Kimia: No TSCA 12 (b): CDTA No: YaSARA 311/312: Acute: Yes Chronic: Yes Fire: No Pressure: No SARA 311/312: Akut: Ya kronis: Ya Api: Tekanan No: TidakReactivity: Yes (Pure / Liquid) Reaktivitas: Ya (Murni / Cair)

Australian Hazchem Code: 2P Australia Hazchem Kode: 2P Poison Schedule: None allocated. Racun Jadwal: Tidak ada dialokasikan. WHMIS: WHMIS: This MSDS has been prepared according to the hazard criteria of the Controlled Products Regulations (CPR) and the MSDS contains all of the information required by the CPR. MSDS ini telah disiapkan sesuai dengan kriteria bahaya / risiko dari Peraturan Pengawasan Produk (CPR) dan MSDS berisi semua informasi yang diperlukan oleh CPR.

16. 16. Other Information Informasi Lainnya

NFPA Ratings: Health: 3 Flammability: 0 Reactivity: 2 Other: Water reactive NFPA Ratings: Kesehatan: 3 mudah terbakar: 0 Reaktivitas: 2 lain: Air reaktif Label Hazard Warning: Label Bahaya Peringatan: POISON! RACUN! DANGER! BAHAYA! CORROSIVE. CORROSIVE. LIQUID AND MIST CAUSE SEVERE BURNS TO ALL BODY TISSUE. CAIR dan kabut MENYEBABKAN Burns BERAT ATAS SEMUA JARINGAN TUBUH. MAY BE FATAL IF SWALLOWED OR CONTACTED WITH SKIN. MUNGKIN FATAL JIKA TERTELAN ATAU DENGAN KULIT dihubungi. HARMFUL IF INHALED. BERBAHAYA jika dihirup. AFFECTS TEETH. MEMPENGARUHI GIGI. WATER REACTIVE. AIR REAKTIF. CANCER HAZARD. BAHAYA KANKER. STRONG

INORGANIC ACID MISTS CONTAINING SULFURIC ACID CAN CAUSE CANCER. Kabut ASAM ANORGANIK KUAT YANG MENGANDUNG Asam Sulfat DAPAT MENYEBABKAN KANKER. Risk of cancer depends on duration and level of exposure. Risiko kanker tergantung pada durasi dan tingkat paparan. Label Precautions: Label Peringatan: Do not get in eyes, on skin, or on clothing. Jangan sampai di mata, pada kulit, atau pakaian. Do not breathe mist. Jangan menghirup kabut. Keep container closed. Simpan wadah tertutup. Use only with adequate ventilation. Gunakan hanya dengan ventilasi yang memadai. Wash thoroughly after handling. Cuci bersih setelah penanganan. Do not contact with water. Jangan kontak dengan air. Label First Aid: Label Pertolongan Pertama: In all cases call a physician immediately. Dalam semua kasus hubungi dokter segera. In case of contact, immediately flush eyes or skin with plenty of water for at least 15 minutes while removing contaminated clothing and shoes. Dalam kasus kontak, mata segera basuh atau kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit saat mengeluarkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Wash clothing before re-use. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Excess acid on skin can be neutralized with a 2% bicarbonate of soda solution. Kelebihan asam pada kulit bisa dinetralisir dengan bikarbonat 2% larutan soda. If swallowed, DO NOT INDUCE VOMITING. Jika tertelan, JANGAN MEMUNTAHKAN MENYEBABKAN. Give large quantities of water. Berikan jumlah besar air. Never give anything by mouth to an unconscious person. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. If inhaled, remove to fresh air. Jika dihirup, lepaskan ke udara segar. If not breathing, give artificial respiration. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. If breathing is difficult, give oxygen. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Product Use: Penggunaan Produk: Laboratory Reagent. Laboratorium Pereaksi. Revision Information: Revisi Informasi: No Changes. Tidak Perubahan. Disclaimer: Disclaimer: ************************************************************************************************ ************************************************** ********************************************** Mallinckrodt Baker, Inc. provides the information contained herein in good faith but makes no representation as to its comprehensiveness or accuracy. Mallinckrodt Baker, Inc menyediakan informasi yang tercantum di sini dengan itikad baik tapi tidak membuat representasi untuk kelengkapan atau akurasi. This document is intended only as a guide to the appropriate precautionary handling of the material by a properly trained person using this product.

Dokumen ini dimaksudkan hanya sebagai panduan untuk penanganan pencegahan yang tepat material oleh orang yang terlatih dengan benar menggunakan produk ini. Individuals receiving the information must exercise their independent judgment in determining its appropriateness for a particular purpose. Orang yang menerima informasi tersebut harus melakukan penilaian independen mereka dalam menentukan kesesuaian untuk tujuan tertentu. MALLINCKRODT BAKER, INC. MAKES NO REPRESENTATIONS OR WARRANTIES, EITHER EXPRESS OR IMPLIED, INCLUDING WITHOUT LIMITATION ANY WARRANTIES OF MERCHANTABILITY, FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE WITH RESPECT TO THE INFORMATION SET FORTH HEREIN OR THE PRODUCT TO WHICH THE INFORMATION REFERS. MALLINCKRODT BAKER, INC TIDAK MEMBUAT PERNYATAAN ATAU JAMINAN, BAIK TERSURAT MAUPUN TERSIRAT, TERMASUK TANPA TERBATAS JAMINAN DIPERDAGANGKAN, KESESUAIAN UNTUK TUJUAN TERTENTU SEHUBUNGAN DENGAN INFORMASI YANG DITETAPKAN DI SINI ATAU PRODUK UNTUK INFORMASI YANG mengacu. ACCORDINGLY, MALLINCKRODT BAKER, INC. WILL NOT BE RESPONSIBLE FOR DAMAGES RESULTING FROM USE OF OR RELIANCE UPON THIS INFORMATION. OLEH KARENA ITU, MALLINCKRODT BAKER, INC TIDAK AKAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS KERUSAKAN YANG DITIMBULKAN DARI PENGGUNAAN ATAU KETERGANTUNGAN TERHADAP INFORMASI INI. ************************************************************************************************ ************************************************** ********************************************** Prepared by: Environmental Health & Safety Dipersiapkan oleh: Kesehatan Lingkungan & Keselamatan Phone Number: (314) 654-1600 (USA) Telpon: (314) 654-1600 (USA)

Safety data for 2-butanol Keamanan data untuk 2-butanol

Glossary of terms on this data sheet. Istilah istilah pada lembar data.

The information on this web page is provided to help you to work safely, but it is intended to be an overview of hazards, not a replacement for a full Material Safety Data Sheet (MSDS). Informasi pada halaman web ini disediakan untuk membantu Anda untuk bekerja dengan aman, tetapi dimaksudkan untuk menjadi gambaran bahaya, bukan pengganti untuk Keselamatan Bahan penuh Data Sheet (MSDS).

MSDS forms can be downloaded from the web sites of many chemical suppliers. MSDS formulir dapat didownload dari situs web pemasok bahan kimia banyak.

General Umum

Synonyms: sec-butanol, butan-2-ol, 2-butyl alcohol, 1-methyl propanol, s-butanol, SBA, 2-hydroxybutane, 1-methyl-1-propanol Sinonim: sec-butanol, butan-2-ol, 2-butil alkohol, 1-metil propanol, s-butanol, SBA, 2-hydroxybutane, 1-metil-1-propanol Molecular formula: C 4 H 10 O Rumus molekul: C 4 H 10 O CAS No: 78-92-2 CAS No: 78-92-2 EC No: 201-158-5 EC No: 201-158-5 EC Index No: 603-127-00-5 Indeks EC No: 603-127-00-5

Physical data Data fisik

Appearance: Colourless liquid Penampilan: Colourless cair Melting point: -115 C Titik lebur: -115 C Boiling point: 98 C Titik didih: 98 C Specific gravity: 0.808 Spesifik gravitasi: 0,808 Vapour pressure: 12.5 mm Hg at 20C Tekanan uap: 12,5 mm Hg pada 20C Flash point: 26C Flash point: 26C Explosion limits: 1.7% - 9.8% Ledakan batas: 1,7% - 9,8% Autoignition temperature: 405 C Autosulutan suhu: 405 C

Stability Stabilitas

Stable. Stabil. Flammable. Mudah terbakar. Substances to be avoided include acids, acid chlorides, acid anhydrides, oxidizing agents and halogens. Zat yang harus dihindari meliputi asam, asam klorida, anhidrida asam, oksidator agen dan halogen.

Toxicology Toksikologi

Irritant. Iritasi. May be harmful by inhalation, ingestion or through skin absorption. Mungkin berbahaya jika terhirup, konsumsi atau melalui penyerapan kulit.

Toxicity data Data toksisitas (The meaning of any abbreviations which appear in this section is given here. ) (Yang dimaksud dengan setiap singkatan yang muncul dalam bagian ini diberikan di sini. ) ORL-RAT LD50 2193 mg kg -1 ORL-RAT LD50 2193 mg kg -1 SKN-RAT LD50 > 2000 mg kg -1 SKN-RAT LD50> 2000 mg kg -1 IPR-RAT LD50 1193 mg kg -1 IPR-RAT LD50 1193 mg kg -1 IVN-RAT LD50 138 mg kg -1 IVN-RAT LD50 138 mg kg -1

Risk phrases Ungkapan risiko (The meaning of any risk phrases which appear in this section is given here.) (Yang dimaksud dengan frase setiap risiko yang muncul di bagian ini diberikan di sini.) R10 R36 R37 R38. R10 R36 R37 R38.

Personal protection Pribadi perlindungan

Safety glasses; adequate ventilation. Kacamata; ventilasi yang memadai.

Safety phrases Keselamatan frase (The meaning of any safety phrases which appear in this section is given here.) (Yang dimaksud dengan setiap frase keselamatan yang muncul di bagian ini diberikan di sini.) S16 S26 S36 S37 S39. S16 S26 S36 S37 S39.

[Return to Physical & Theoretical Chemistry Lab. [Kembali ke Teori Lab Kimia & Fisik. Safety home page.] Keselamatan home page.]

This information was last updated on March 17, 2010. Informasi ini terakhir diperbaharui pada tanggal 17 Maret 2010. Although we have tried to make it as accurate and useful as possible, we can take no responsibility for its use or misuse. Meskipun kami telah mencoba untuk membuatnya seakurat mungkin dan bermanfaat, kita bisa mengambil tidak bertanggung jawab atas penggunaan atau penyalahgunaan.

Note also that the information on the PTCL Safety web site, where this page was hosted, has been copied onto many other sites, often without permission. Perhatikan juga bahwa informasi pada situs web Keselamatan PTCL, di mana halaman ini di-host, telah disalin ke banyak situs lainnya, seringkali tanpa izin. If you have any doubts about the veracity of the information that you are viewing, or have any queries, please check the URL that your web browser displays for this page. Jika Anda memiliki keraguan tentang kebenaran informasi yang Anda lihat, atau memiliki pertanyaan, silakan periksa URL yang menampilkan browser web untuk halaman ini. If the URL begins "http://msds.chem.ox.ac.uk/" the page is maintained by the Safety Officer in Physical Chemistry at Oxford University. Jika URL dimulai "http://msds.chem.ox.ac.uk/" halaman dipertahankan oleh Pejabat Keselamatan di Physical Kimia di Oxford University. If not, this page is a copy made by some other person and we have no responsibility for it. Jika tidak, halaman ini adalah salinan yang dibuat oleh beberapa orang lain dan kita tidak memiliki tanggung jawab untuk itu.