ANALISIS ساجا AL JINĀSU
Transcript of ANALISIS ساجا AL JINĀSU
ANALISIS انجاس/ AL-JINĀSU/
DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-FURQAN
SKRIPSI SARJANA
OLEH
WAHYUNI SAPITRI
(160704015)
PROGRAM STUDI SASTRA ARAB
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Analisis
Jinas Dalam Al-Qur‟an Surah AL-Furqan”.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sebagai
penutup para nabi dan rasul yang menjadi suri tauladan ummat manusia di muka bumi ini.
Semoga dengan banyak mengucapkan shalawat kepada beliau mudah-mudahan kita termasuk
dalam golongan orang-orang yang mendapat syafa‟at di hari kiamat nanti.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan peneliti miliki.
Oleh karena itu, peneliti berharap saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak agar
skripsi ini dapat tersusun dengan lebih baik. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca pada umumnya.
Medan Maret 2020
Peneliti,
Wahyuni Sapitri
Nim. 160704015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
انسلاو عهيكى رحح الله تركات
Ucapan syukur sedalam-dalamnya atass rahmat dan petunjuk yang telah diberikan Allah
SWT kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dan semoga kita semua
mendapatkan rahmat dan karunia Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. Shalawat beserta
salam penulis hadiahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, semoga dengan banyak
mengucapkan shalawat kepada beliau mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang-
orang yang mendapat syafa‟atnya di akhir kelak.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan ucapan terima kasih yang
ditujukan kepada:
1. Yang terhormat Bapak Prof Runtung Sitepu, S H, M. Hum, selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
2. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Bapak Dr. Budi Agustono,
M S serta Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya USU Bapak Drs, Mauly Purba, M
A, PhD, Wakil Dekan II Faukultas Ilmu Budaya USU ibunda Dra. Heristina Dewi,
M.Pd, dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya USU Bapak Ikhwanuddin
Nasution M.Si yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada peneliti untuk
mengikuti pendidikan Program Sarjana di Fakultas Ilmu Budaya USU.
3. Ibu Dra. Rahlina Muskar Nasution, M. Hum, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sastra
Arab Fakultas Ilmu Budaya USU dan Bapak Drs, Bahrum Saleh, M. Ag, selaku
Sekretaris Program Studi Sastra Arab Universitas Sumatera Utara merangkap dosen
penguji dalam penelitian ini.
4. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibunda Dr. Rahimah M.Ag selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran guna memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga
ibunda sehat-sehat selalu dan dalam lindungan Allah AWT.
5. Ibunda Prof. Pujiati, M.Soc, Sc, Ph.D selaku dosen penguji skripsi ini yang telah
meluangkan waktu serta pikirannya dalam membantu proses penelitian ini hingga
selesai tepat pada waktunya.
6. Seluruh Staff Pengajar Program Studi Satra Arab Fakultas Ilmu Budaya USU yang
telah memberikan banyak ilmunya sejak peneliti memulai perkuliahan hingga
menyelesaikannya dan menjadi sarjana, serta kak Fitri selaku Tata Usaha Program
Studi Sastra Arab yang telah banyak membantu peneliti terutama dalam proses
administrasi.
7. Kepada Perpustakaan USU dan Staffnya yang telah melayani peneliti dalam
peminjaman buku selama penulisan ini.
8. Terkasih dan Tercinta penulis sampaikan kepada Alm Ayah Kamil Lubis dan Ibu Hj
Samsidar yang telah memberikan segenap pengorbanan disertai do‟a yang tulus dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
9. ikhlas, Abang kakak dan adik saya H. Abdul Karim, Abdul Halim, Ismail, Abdul
Majid, Marlina, Hj. Sarmida, Siti Aminah, Devi yang selalu memberikan dukungan
juga do‟anya. Berkat do‟a dan dukungan mereka semua, peneliti dapat menuntut ilmu
di Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera Utara. Semoga selalu diberi kesehatan, umur
yang berkah, dimudahkan urusannya baik di dunia maupun di akhirat, diberikan
rezeki yang halal dan melimpah, dan selalu mendapat lindungan dari Allah SWT.
10. Teristimewa dan tersayang untuk sahabat yang sekaligus sudah saya anggap sebagai
keluarga yaitu Adinda, Rara, Haryati, Rinna dan Giwa yang selalu membantu dan
memberi dukungan dalam skripsi ini.
11. Teristimewa dan Tersayang untuk kekasih Ahmad Sulaiman S.KM yang selalu
memberi semangat, dukungan serta do‟anya hingga peneliti dapat menyelesaikan
penulisan ini.
12. Seluruh sahabat di SD, MTS, SMA dan KKN yang namanya tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan mendoakan dalam setiap hal.
13. Kepada anak kos Kak Aidhila dan Yeni yang selalu memberi semangat dan dukungan
kepada peneliti.
14. Sahabat seperjuangan angkatan 2016 Lily, Syasya, Tanti, Aminah, Saudi, Mega,
Ummi, Eva, Mira, Zainuddin, Juki, Faris, Fikri dan sahabat yang lain yang tidak
dapat dituliskan namanya satu persatu, mudah-mudahan kita semua dalam lindungan-
Nya dan sukses untuk kedepannya.
15. Keluarga Besar IMBA Universitas Sumatera Utara yang selalu memberikan
dukungan juga do‟anya dalam penelitian ini.
Medan Maret 2020
Peneliti,
Wahyuni Sapitri
Nim. 160704015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
1.4 manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
1.5 metode penelitian ......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7
2.1 Kajian Terdahulu ......................................................................................... 7
2.2 Landasan Teori ............................................................................................. 8
2.2.1 Pengertian اجبط/ Al-Jinasu/ ................................................................... 8
2.2.2 Pembagian اجبط /Al-Jinasu/ .................................................................. 9
Al-Jinasu Tam/ ............................................................... 10/ اجبط ازب 2.2.2.1
a. Jinas Mumasal ...................................................................................... 11
b. Jinas Mustaufi ...................................................................................... 12
c. Jinas Tarkib .......................................................................................... 13
Al-Jinasu Gairu Tam/ .............................................. 16/ اجبط ؿ٤ش ازب 2.2.2.2
a. Jinas yang berbeda jenis hurufnya ....................................................... 17
b. Jinas yang berbeda jumlah hurufnya .................................................... 18
c Jinas yang berbeda jumlah harakatnya .................................................. 19
d. Jinas yang berbeda susunan hurufnya .................................................. 21
2.2.2.3.JINAS ISYTIQAQ .......................................................................... 23
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 25
3.1 Hasil ........................................................................................................... 25
3.2 klasifikasi dan analisis jinas yang terkandung dalam Al-Qur‟an Surah Al-
Furqan ....................................................................................................... 25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
3.2.1 Jinas Tam .............................................................................................. 25
a. Mumasal .................................................................................................. 25
3.2.2 Jinas Gairu Tam .................................................................................... 28
a. Jinas mudhari‟ ......................................................................................... 28
b. Jinas 30 ................................................................................. اخزق ك٤ الظب
. c. Jinas Muharraf ......................................................................................... 31
d. Jinas isytiqaq ........................................................................................... 32
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 39
4.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 39
4.2 SARAN ...................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
ABSTRAK
Wahyuni Sapitri (160704015) 2020. Analisis اجبط / Al-Jināsu/ dalam Al-Qur‟an Surah Al-
furqan. Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis-jenis اجبط / Al-Jināsu/ yang
terkandung dalam Al-Qur‟an Surah Al-Furqan. Penelitian ini merupakan penelitian Kepustakaan
(library reseach) dan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Penelitian ini
menggunakan teori Abdul Aziz Atyq dan Hasyimi. Pembagian jinās menurut Atyq ada dua yaitu
jinās Tam dan jinās Gairu Tam, jinās Tam yaitu Jinās Mumāl, Jinās Mustaufi dan Jinas Tarkib
dan jinās Gairu Tam yaitu Jinās yang berbeda jumlah hurufnya, Jinās yang berbeda jenis
hurufnya, Jinās yang berbeda harakat hurufnya dan Jinās yang berbeda susunan hurufnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jinās yang terkandung dalam Al-Qur‟an Surah Al-
Furqan ditemukan 7 (tujuh) jinās tām yaitu jinās tām mumasal serta 22 (dua puluh dua) jinās
ghairu tām yaitu jinās mudhār‟ 3 (tiga), jinās muharraf 2 (dua), jinās 2 اض٣بدح ك٤ الظب (dua),
jinās isytiqaq 15 (lima belas).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
صرج تجريذيح
٤خ اـخ اؼشث٢, رذ٤ اجبط ك٢ اوشآ عسح الشهب. هغ 0000( 610407061اد٢٤ عبكزش١ )
اؼ اضوب كخ, جبؼخ عطش اؾب٤خ, ك٢ ٤ذا.
جذش ب زا اجذش ؼشكخ ٣ذف ػ الأػذاد أاع اجبط ك٢ اوشآ عسح الشهب. زا اجذش ا
ازج٢ رغزخذ ك٤ غش٣وخ رذ٢٤ صل٤خ رغزؼ اظش٣خ ػجذ اؼض٣ض ػز٤ن ابع٢٤. ٣وغ
اجبط إ٠ هغ٤ اجبط ازب اجبط ؿ٤ش ازب. اب اجبط ازب ٣ؼ٢ جبط بص, غزك٢ ازش٤ت.
اخزق ك٢ دشبد اذشف, اخزق اجبط ؿ٤ش ازب : اخزق ك٢ دشك, اخزق ك٢ جخ اذشف,
ك٢ رش٤ت اذشف. ب اجبط اعزوبم ااع جبط ؿ٤ش ازب ٣جذ ظش٣خ ابع٢٤ . أب
اجبط ازب اجبط ع 4از٤جخ زا اجذش ٣جذ اجبط ك٢ اوشآ عسح الشهب ٣جذ
0 ع اجبط اذشف 3ع اجبط اعبسؽ اجبط ؿ٤ش ازب 00ابص
. 61اجبط اض٣بدح ك٢ أدذ لظ ثذشف ادذ ع اجبط الإعزوبم 6ع
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Trasnliterasi Arab-Latin
Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1087
dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1998.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin keterangan
Alif - Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ة
Ta T Te د
Sa ṡ Es (dengan titik di atas) س
Jim J Je ط
Ha ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh Ke dan ha ر
Dal D de د
Zal Ż Zet (dengan titik di atas) ر
Ra R Er س
Zai Z Zet ط
Sin S Es ػ
Syin Sy Es dan ye ؿ
Sad S Es ( dengan titik di bawah) ض
Dad D De (dengan titik di bawah) غ
Ta T Zet (dengan titik di bawah) ظ
ain „ Koma terbalik (di atas)„ ع
Gain G Ge ؽ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki م
Kaf K Ka ى
Lam L El
Mim M Em
Nun N En
Waw W We
Ha H Ha
Hamzah „ Apostrof ء
١ Ya Y Ye
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap (tasydi) ditulis rangkap
Contoh: زػخ di tulis mutanawwi‟ah
C. Ta’ marbutah di Akhir Kata
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah menjadi Bahasa
Indonesia, seperti shalat dan zakat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ix
Contoh : ذسعخ/ ditulis madrasah
2. Bila dihidupkan ditulis t
Contoh : خ اشخ / di tulis makkatu al-mukarramain
D. Vokal Pendek
Fathah ditulis “a” contoh: ظ di tulis kanasa
Kasrah ditulis “I” contoh كشح ditulis fariha
Dhammah ditulis “u” contoh: زت ditulis kutubun
E. Vokal Panjang
a panjang ditulis “ā” contoh: ب ditulis nāma
I panjang ditulis “ī” contoh: هش٣ت ditulis qarībun
u panjang ditulis “ū” contoh كظس ditulis futūrun
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Qur‟an adalah sebagai dasar hukum Islam yang pertama dan sebagai hukum Islam
yang kedua adalah Hadist. Al-Qur‟an merupakan mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad saw.
Kemukjizatan terkandung pada aspek bahasa dan isinya.Dari aspek bahasa, Al-Qur‟an
mempunyai tingkat fashahah dan balaghah yang tinggi. Sedangkan dari aspek isi, pesan dan
kandungan maknanya melampaui batas-batas kemampuan manusia ( Zamroji dan Huda 2017 :
9).
Al-Qur‟an mempunyai tingkat fashahah dan balaghah yang tinggi mengandung nilai-
nilai kedalaman makna, sehingga setiap ayat Al-Qur‟an itu dibaca, akan ditemukan hal menarik
untuk dikaji.
Ada 13 cabang ilmu pengetahuan bahasa arab yang erat kaitannya dengan penelaahan
ayat-ayat Al-Qur‟an. („ulumul „Arabiyah) diantaranya : ilmu lughah, ilmu nahwu, ilmu shorof,
ilmu istiqaq, ilmu mudharat „Arudh, ilmu Qardhu, Syi‟ri, ilmu Khat, ilmu Insya‟, ilmu badi‟
ilmu bayan, ilmu ma‟ani ( Said, 1984: 98-106). Ilmu Badi‟, ilmu bayan dan ilmu ma‟ani
terangkum menjadi satu dalam cabang ilmu Balaghah.
Sesuai dengan judul penelitian, maka dalam hal ini peneliti mengambil pembahasan yang
difokuskan dalam satu cabang Ilmu kebahasaan yaitu Ilmu Balaghah dengan objek kajian tentang
Jinas.
Adapun Balaghah adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji bidang ilmu sastra.
Balaghah dalam kamus bahasa Arab-indonesia karangan Mahmud Yunus hal 74 Tahun 1972-
1989 , balaghah berasal dari kata ثؾ_٣جؾ_ثلاؿخ/ balaga-yablughu-balāghatan/ yang artinya fasih
lidah berkata-kata. defenisi balaghah dalam kamus Al-Munawwir bahasa Arab-Indonesia hal
116 kata اجلاؿخ/al-balāghatu/ artinya kefasihan.
Secara etimologi, balaghah artinya sampai atau berkesudahan. penunjukan makna dan
pengertian kalimat yang jelas sampai tertanam pada hati pembaca dan pendengarnya. Ilmu
balaghah merupakan cabang ilmu yang mengungkapkan metode untuk menganalisis bahasa yang
indah, mempunyai nilai estetis ( keindahan seni), memberikan makna sesuai dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
mukhtadhal hal ( situasi dan kondisi berbahasa), serta memberikan kesan sangat mendalam bagi
pendengar dan pembacanya.( Hasyimi dalam Rahimah,2004:5).
Sedangkan secara terminologi balaghah didefenisikan sebagai berikut:
اجلاؿخ ػ ٣جذش ػ رأد٣خ اؼ٠ اج٤ اظذب ثؼجبسح صذ٤ذخ كص٤ذخ ك٢ الظ أصش
خلاة غ لاءخ لا غ از١ ٣وب ك٤ الأؽخبؿ ك٢ ٣خبغج
Al-balāgatu huwa „ilmu yabhasu „an ta‟diyatu al-ma‟nā al-jalīli wādihān bi‟ibārati shahīhatin
fasīhatin fī an-nafsi asara hilābi ma‟a malā‟imatun kullu kalāmin lilmawatinu al-lazī yuqālu fīhi
wal „asyhās fī yuhātibūn. „Balaghah adalah ilmu yang mengkaji tentang (cara) penyampaian
makna yang agung (baik) dengan jelas, menggunakan redaksi yang bagus (shahih) dan diksi
yang terpilih (fasih). Redaksi tersebut memiliki efek psikologis bagi (pendengar), dan juga
memiliki koherensi dengan lawan bicara serta konteks di mana ia diturunkan‟.
( Wildan Taufik 2018:4).
Ilmu balaghah mencakup dalam tiga bagian yaitu: Ilmu Bayan yaitu ilmu untuk
mengungkapkan suatu makna dengan berbagai uslub, Ilmu Ma‟ani yaitu ilmu yang mempelajari
cara penggunaan suatu ide atau perasaan ke dalam suatu ungkapan yang sesuai dengan kalam,
wasal, fashal, qashar, dzikir, hadzaf, ijaz, musawat, dan ithnab, dan ilmu Badi‟ yaitu ilmu yang
mengkaji cara memperindah ungkap baik dari segi bentuk (muhassinatul lafziyyah) maupun
makna (muhassinatul maknawiyyah).
Pembahasan Jinas terdapat dalam kelompok ilmu Badi‟.Menurut Al-Hasyimi Ilmu Badi‟
adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui bentuk-bentuk dan keutamaan-keutamaan
yang dapat menambah nilai keindahan dan estetika suatu ungkapan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
Ilmu Badi‟ menurut Sayid Ahmad Hasyimi adalah:
ػ ٣ؼشف ث اج اضا٣ب از٢ رض٣ذ الا دغب غلاح رغ ثبء سوب ثؼذ
طبثوز ثوزع٠ اذب ظح دلازؼ٠ اشاد
/‟Ilmun yu‟rafu bihi al-wujūhu wal majāyā al-latī tajiīdu al-kalām husnāan watalāwatu
wataksūhu bahāan waraunaqan ba‟da mutābaqatihi bimu‟tadā al-hāl wawudūhi dilālatihi „alā
al-murādi/ „Suatu Ilmu yang dengannya diketahui segi-segi (beberapa metode dan cara-cara
yang ditetapkan untuk menghiasi kalimat dan memperidahnya) dan keistimewaan- keistimewaan
yang dapat membuat kalimat semakin indah, bagus dan menghiasinya dengan kebaikan dan
keindahan setelah kalimat tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi dan telah jelas makna yang
dikehendaki (Sayid Ahmad Al-Hasyimi:1998).
Khifaji dan Syarif menjelaskan pembahagian Ilmu Badi‟ sebagai berikut:
اذغبح اجذ٣ؼ٢:غبأه
ذغبد لظ٤خ رشجغ ا٠ الع ذغبد ؼ٣خ رشجغ ا٠ اؼ٠ )خلبج٠ ؽشف(
/aqsāmu al-muhassinati al- badi‟iyyati: muhassinatun lafziyatin tarji‟u ilā al-lafzi,muhassinātun
ma‟ nawiyyatin tarji‟u ila al-ma‟ani./ „pembagian keindahan ilmu badi‟ : keindahan
kalimat merujuk kepada lafaz,keindahan makna merujuk kepada pilihan makna kata dalam
kalimat keindahan makna merujuk kepada keindahan makna‟ ( Khifaji dan Syarif,tt 160).
Sesuai dengan objek kajian Ilmu Badi‟ dikenal pula cakupan pembahasan muhassinatul lafziyyah
yaitu: Jinas, Iqtibas, Saja‟. Maka pada penelitian ini peneliti fokus pada pembahasan Jinas.
ادذح ب صب دجزب ك٢ رأ٤ق اجبط : أب أث لا اؼغش١ كوذ ػشك ثو: ز٤ رجبظ
دشكب
Jinas menurut Abu Hilal Al-askari adalah dua buah kalimat yang sama tiap-tiap unsur
keduanya di dalam penyusunan hurufnya (Qasym dan Dayyib, 2003: 114).
Jinas menurut Ali Jarimi Mustafa Amin adalah kemiripan pengungkapan dua lafaz yang
berbeda artinya.(1973-379), kemudian Hifni dkk (2013:513) dalam buku Kaidah Tata Bahasa
Arab mengungkapkan “Jinas itu adalah perserupaan dua lafazh dalam ucapan (bunyi), bukan
pada arti.
Di dalam kajian ini, peneliti memfokuskan bahasa pada Jinas dalam kajian al-
muhassinātun al-lafziyyatu yaitu bagian yang menganalisis keindahan lafaz, menurut ahli
ilmu balaghah tujuan dari lafaz Jinas sendiri adalah untuk memperindah susunan kata di dalam
satu kalimat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
Alasan penulis secara khusus memilih kajian jinas karena dengan kajian jinas ini akan
diketahui kata-kata yang sama tetapi berbeda maknanya disebabkan 4 faktor yaitu dari
segi berbedahurufnya, berbeda harakatnya,berbeda jumlah hurufnya, dan susunan hurufnya.
Dengan mengkaji jinas peneliti inginmemahami sisi kemukjizatan Al- Qur‟an dari aspek
ilmu Balaghah.
Penelitian ini dilakukan untuk memahami keistimewaan Al-Qur‟an dan kaidah lafazyang
mengandung jinas dalam Al-Qur‟an yaitu pada Surah Al Furqan. Alasan penulis memiih
Surah Al-Furqan karena di dalamnya di temukan beberapa jinas, yaitu jinas tam yang
memiliki ciri yaitu dua lafaz yang sama dalam empat hal yaitu: kesamaan hurufnya, jumlah
hurufnya, harakat hurufnya, dan susuna hurufnya di temukan ada 7 buah jinas. dan jinas ghairu
tam yang memiliki ciri berbeda dalam salah satu empat hal yaitu: kesamaan hurufnya, harakat
hurufnya, jumlah hurufnya dan susunan hurufnya ada 22 buah jinas.
Salah satu contoh jinas dalam Surah Al-Furqan adalah sebagai berikut:
ثاثبغبػخ ث ز أػزذب زة (66)عؼ٤شا ثبغبػخ
/balkazzabū bi as-sā‟ati wa a‟tadnā liman kazzaba bi as-sā‟ati sa‟īrā/ bahkanmereka
mendustakan hari kiamat, dan kami menyediakan neraka yang menyalanyala bagi siapa yang
mendustakan hari kiamat. Pada ayat di atas terdapat jinas tam mumāsal yaitu sama-sama dari
jenis ism ma‟rifah dan jumlah hurufnya sama, tarkibnya sama yaitu kalimat ثب اغبػخ yang
pertama bermakna„harikiamat‟ dan kata ثبغبػخ yang kedua bermakna „hari kiamat‟.
Surah Al-Furqan merupakan surah Makkiyah yang terdiri dari 77 ayat. Peneliti
mengambil Surah ini karena dalam Surah ini terdapat sekitar 29 Jinas, dan dalam Surah ini
berisikan kata-kata mutiara berbahasa Arab yang sangat menarik untuk diteliti. Karna bahasanya
indah, memiliki makna yang sangat mendalam
Keistimewaan Surah Al-Furqan adalah pembeda, yaitu yang membedakan antara prihal
yang hak dan yang batil dan antara prihal halal dan prihal haram. Pada surah ini Allah
menceritakan tentang masalah keimanan beriman kepada Allah karena Allah menguasai seluruh
alam, masalah hukum-hukum, hikmah diturunkannya Al-Qur‟an secara berangsur-angsur, kisah-
kisah Nabi seperti Nabi Musa a.s.( kaum Madyan), Nabi Nuh a.s., kisah kaum Tsamud ( ummat
Nabi Saleh ), dan kaum Nabi Syuaib dan sifat-sifat orang musyrik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
Penelitian tentang surah Al-Furqan ini belum pernah dilakukan sebelumnya di program
studi Sastra Arab Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan teori ilmu balaghah
Abdul Aziz Atiq dan berpaduan dengan teori Hasyimi. Transliterasi menggunakan SKB 3
Menteri penulisan arti Al-Qur‟an menggunakan Al-Qur‟an terjemahan departemen Agama tahun
2012.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa jenis Jinasانجاس /al-jināsu/ yang terdapat dalam Al-Qur‟an Surah Al-Furqan?
2. Bagaimanakah klasifikasi jinasانجاس/al-jināsu/ yang terdapat dalam Al-Qur‟an Surah Al-
Furqan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini
Adalah:
1. Untuk mengetahui berapa jumlah jenis Jinas انجاس/al-jināsu/ yang terdapat dalam Al-Qur‟an
Surah Al-Furqan
2. Untuk mengetahui klasifikasi Jinasانجاس /al-jināsu/ yang terdapat dalam Al-Qur‟an Surah
Al-Furqan
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memenuhi syarat ujian akhir pada Prodi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai bahan masukan yang bersifat ilmiah bagi para peminat bahasa dan sastra Arab,
khususnya dalam bidang ilmu balaghah tentang ilmu Badi‟ jinas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
3. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang jinas pada perpustakaan Program
Studi Sastra Arab USU.
1.5 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan(library research) yang data primernya
diperoleh dari Al-Qur‟an Al-Karim surah Al-Furqan. sedangkan data skundernya diperoleh dari
mengumbpulkan buku-buku,jurnal,skiripsi yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriftif kualitatif. Yaitu dengan
langkah kerja mengumpulkan data-data, mengidentifikasinya dan menguraikannya kembali
sesuai dengan teori Aziz Atiq.
Untuk memindahkan aksara Arab ke aksara latin dalam penelitian ini menggunakan
pedoman transliterasi Arab-Latin berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No.158/1987.
Adapun langkah-langkah kerja yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan dan membaca buku-buku referensi berkaitan dengan pokok pembahasan
jinas.
2. Membaca surah Al-Furqan dan terjemahannya dan mengumpulkan data jinas yang terdapat
dalam surah A-Furqan.
3. Klasifikasi data.
4. Menganalisis data jinas yang terdapat pada surah al-furqan.
5. Menyusun laporan akhir dalam bentuk skripsi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini telah diteliti Oleh beberapa
mahasiswa di Prodi Sastra Arab Universitas Sumatera Utara maupun mahasiswa Universitas
lainnya. Antara lain yaitu:
a. Suryagraha Pandegatama ( NIM : 11110003) dengan judul “ ( ػبصش اغجؼ اجبط ك٢ عسح او
رذ٤٤خ ثذ٣ؼ٤خ(" دساعخ / anāsiru al-saja‟u wa al- jināsu fī sūratin al-qalami ( dirātun tahlīliyatun
badī‟iyyatun)/ skripsi pada tahun 2016 di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan teori ilmu Balagah dari Al-Jarimi dan Amin, Penelitian ini menggunakan
metode Kepustakaan dan Analisis Deskriftif. Hasil penelitian ini menunjukan pada surah al-
Qalam ada dua uslub yaitu sajak dan jinas. Uslub sajak terdapat 47 ayat,dari ayat- ayat
tersebut terapat dua macam sajak. Sedangkan uslub jinas terdapat pada tujuh ayat yang tediri
dari empat macam jinas.
b. Mughni Alfath Siregar (NIM : 130704037) dengan judul Jinas dalam kitab اخزبس ث٤ب
Al-Mukhtāru min bayānihi wa hikamihi ( al-bābu al-awwalu/ د )اجبة الأ ك٢ الص اخبظ(
fi al fasli al- khāmis)
(analisis ilmu Badi‟)”. Skripsi pada tahun 2017 di USU, Medan. Hasilnya adalah terdapat 5
jenis Jinas yang terkandung didalam kitab tersebut , yaitu : 2 Jinas mudari, 8 Jinas lahiq, 1
Jinas musahhaf, dan 19 Jinas isytiqaq. Keseluruhan Jinas yang ditemukan hanya termasuk
Jinas gairu tam. Mughni menggunakan teori Ibnu Aziz Atyq dengan objek kitab Al-
Mukhtaru min bayanihi wa hikamihi.
c. Nurul Zarina (NIM : 1207040001) dengan judul رذ٤ اجبط ك٢ اهشآ اش٣ جضأ رغغ ػؾش٣ /
tahlīlu al-jināsi fī al-qurāni al-karīmi juz‟u tis‟u wa „isyrīna/ “Analisis Jinas dalam Al-
Qur‟an Karim Juz 29” pada tahun 2016 di Universitas Sumatera Utara,Medan. Teori yang
digunakan adalah Jinas Nashaf ,Hasyimi, Dayyib dan Qasym. Penelitian ini menggunakan
metode Kepustakaan dan Analisis Deskriftif. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah Jinas
didalam Al-Qur‟an Al-Karim Juz 29 adalah 56 Jinas 29 jinas tam : jinas mumastal 5 jinas.
Pada jinas ghairu tam : jinas mudhari‟ terdapat 2 jinas, jinas lahiq terdapat 10 jinas, jinas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
mushaf terdapat 2 jinas, jinas Naqis terdapat 5 jinas, jinas mahruf terdapat 2 jinas, jinas lafzi
terdapat 2 jinas, dan jinas istyqaq terdapat 22 jinas.
d. Ahmad Irwandi ( NIM : 107021001474) dengan judul Al-jināsu wa anwā‟uhu fī al- ahādisi
al- nubuwwati fī kitābi al-azkāri li imā mi al-nūri/ skripsi tahun 2011 di UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta. Pada penelitian ini mnggunakan teori Jinas Ahmad Mustafa al-
Maraghi, Hasyimi, Al-Jarimi dan Amin, dengan menggunakan metode Kepustakaan dan
metode Analilis Deskriftif. Hasinya adalah 7 Hadits jinas mumatsal, 17 hadits jinas lahiq,3
hadits jinas mudhari‟, 2 Hadits jinas mahruf, 2 Hadist jinas Naqis.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang akan diteliti oleh peneliti terletak pada teori,
Pandegatama menggunakan teori Ali Jarim, Zarina menggunakan Hasyimi dan Dayyib dan
Irwandi Menggunakan teori Hasyimi, Maraghi dan Ali Jarim, dan berbeda juga pada objeknya.
Teori yang yang akan di gunakan peneliti adalah teori Ibnu Aziz Atiq dengan objek Surah Al-
Furqan. Penelitian terdahulu memberikan kontribusi dalam menganalisis Jinas dan pembagian
Jinas.
2.1 Landasan Teori
2.2.1 Defenisi انجاس /Al- Jinasu/
Salah satu kajian dalam ilmu Badi‟ adalah Jinas. Ada beberapa defenisi jinas menurut
beberapa ahli yang pada prinsipnya adalah mengacu pada satu maksud yang sama, hanya saja
redaksinya yang berbeda.
ادذح ب صب دجزب ك٢ رأ٤ق اجبط : أب أث لا اؼغش١ كوذ ػشك ثو: ز٤ رجبظ
دشكب
/al-jināsu : ammā abū halāli al-„as kariyyi faqad „arifahu biqaulihi: kalimataini tujānisu kullu
wāhidatin minhumā sāhibatuhā fī ta‟līfi hurūfihā/adapun jinas menurut Abu hilal al askari adalah
dua buah kalimat yang sama tiap-tiap unsur keduanya di dalam penulisan hurufnya ( Qasym dan
Dayyib,2003:114 ).
Maka dari defenisi Jinas diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Jinas ialah dua kata yang
sama yang terdapat padaayat Al-Qur‟an atau sebuah kalimat yang ke dua kata itu memiliki
perbedaan.
Contoh :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
خن ع٠ ؽؼش ثط
/Khalaqa mūsa sya‟iruhu bimūsa/ „Musa mencukur rambutnya dengan mesin pencukur‟
Kalimat diatas didapati jinas yaitu pada kata ع٠ /Mūsa/ yang memiliki kemiripan
dengan kata ثط/Bi mūsa/ yang pertama berarti seseorang yang bernama Musa sedangkan kata
yang kedua berarti pencukur. Tanda Jinas dari kedua kata tersebut yaitu keserupaan dua lafadz
dalam pengucapaan huruf, jumlah huruf, sakalnya dan tartibnya.
2.2.2 Pembagianانجاس /Al- Jinasu/
Setelah memaparkan defenisi jinas, maka peneliti akan menjelaskan mengenai pembagian
jinas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Abdul Aziz Atiq yang membagi
jinas menjadi dua yaitu jinas tam dan gairu tam, sebagaimana akan dijelaskan berikut ini:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
/Al-jinasu At-tām /انجاس انتاو 2.2.2.1
Menurut Ibnu Aziz „Atyq, jinas tam adalah:
اذبصخ بب , ٤ئزداجبط ازب : ب ارلن ك٤ الظب ك٢ أسثؼخ أس ٢ : أاع اذشف, أػذا
ب.اذشبد اغبد, رشر٤ج
/al-jināsu at-tāmmu: huwa mā ittafaqa fīhi al-lafzāni fī umūrinarb‟atin umūrin hiya: anwā‟u al-
hurūfi, wa‟adadiha wa haiatuhumā al-hasilati min al-harakāti wa al-sakināti wa tartībihā/
„adapun jinas tam ialah: jinas yang didalamnya terdapat dua lafaz yang sama dalam empat hal
yaitu: kesamaan jenis hurufnya, jumlah hurufnya, bentuk harakatnya, dan harakat yang tetap dan
sususnannya‟ ( „Atyq,tt 197).
اجبط ازب : ب ارلن ك٤ الطب ك٢ أس أسثؼخ, ٢ : ع اذشف, ؽب, ػذادب, رشر٤جب.
/al-jināsu at-tāmmu: huwa mā ittafaqa fīhi al-lafzāni fī arb‟atin umūrin hiya: anwā‟u al-hurūfi,
wa‟adadiha wa haiatuhumā al-hasilati min al-harakāti wa tartībihā/ „adapun jinas tam ialah:
jinas yang didalamnya terdapat dua lafaz yang sama dalam empat hal yaitu: kesamaan jenis
hurufnya, jumlah hurufnya, bentuk harakatnya, dan harakatnya dan sususnannya‟ ( Hasyimi,tt
325 ).
Contoh jinas terdapat dalam surat Al-Lahab ayat 1-3
رت غت) (6)رجذ ٣ذا أث٠ ت ب بۥ بأؿىؼ .(3)ع٤ص٠ بسا راد ت (0
/Tabbat yadā abī lahabin wa tabba, mā agnā „anhu māluhu wamā kasaba, sayaslā nāran zāta
lahabi. „ Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa, tidaklah
berfaedah kepadanya harta dan apa yang ia usahakan, keak dia akan masuk ke dalam api
yang bergejolak‟
( Q.S : 111 : 1-3 ).
Pada ayat diatas didapati jinas yaitu kata ت/ lahab diulang dua kali, makna kata
,lahab yang pertama adalah seseorang yang bernama Abu‟Lahab paman Nabi Muhammad/ت
sedangkan makna kata ت/ Lahab yang kedua artinya adalah bergejolak. Tanda Jinas dari
kedua kata tersebut memiliki kesamaan dari jenis, yaitu :
1. Hurufnya yaitu ) الا , ابء , اجبء(
2. Harakat hurufnya
3. Jumlah hurufnya yaitu tiga huruf
4. Susunan hurufnya antara kata ت yang pertama dan kata ت yang ke dua
زش٤ت.غزك٢ ا٢ : ابص ا ٣وغ اجبط ازب إ٠ صلاصخ أاع ,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
/Wa yanqasimu al-jināsu at-tāmmu ilā salāsatin anwā‟in, hiya : al-mumāsilu wa al- mustaufīyu,
wa al- murakkabu, /„dan jinas tam dibagi menajdi 3 bagian yaitu: mumāsil,mustaufī dan Tarkib‟
(Atiq,tt 197).
Dari penjelasan di atas maka diketahui Jinas Tam itu terbagi tiga yaitu: Al-Mumasal, Al-
Mustaufi dan At-Tarkib. Berikut ini akan dijelaskan pembagian jinas tam satu persatu:
a. Jinas Mumāsal
اجبط ابص : ب ب سب أ١ لظب ع ادذ أاع اخ, ثؼ٠ أ ٣ب إع٤, أ
., أ دشك٤كؼ٤
/al-jināsu al-mumāsalu: huwa mā kāna ruknāhu ai lafzāhu min nau‟in wāhidin min anwa i al
kalimati, bima‟nā an yakuna ismaini, au fi‟laina,au harfaini/„jinas mumastal yaitu jinas yang
rukun lafaznya (huruf)terdiri dari jenis kata yang sama seperti isim dengan ism,fi‟il dengan fi‟il
dan huruf dengan huruf‟ („Atyq,tt 197).
1. Contoh jinas mumāsal yang sama-sama dari jenis ism
٣ؼشف اادذ الا ادذ
/Lan ya‟rifa al-wā hidu illā wā idin/ „orang yang meng-esakan Allah tidak akan mengetahui(
bahwa sesuatu itu memberi manfaat dan mudhorat kecuali hanya allah yang Esa‟.
Kalimat di atas terdapat Jinas yaitu antara kata اادذ/ Al-wāhidu
bermakna‟seseorang‟yang merupakan bentuk ism/kata benda yang ma‟rifah tertentu dengan
tanda ا bersamaan lafaznya dengan kata ادذ / Wā hidin yang bermakna „Esa‟ dalam
bentuk isim ma‟rifah.Kedua kata tersebut merupakan Jinas mumasil yang sama-sama dari jenis
ism.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
2. Contoh jinas mumāsal yang sama-sama dari jenis fi’il
) سا غ( ربة هج أ رطغ اؾؼ ـشثب ربة الله ػ٤
/Man tā ba qabla „an tutli‟a as- syamsya min magribihā tā ba Allāhu „alaihi/ „Orang yang
bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, pasti Allah menerima taubatnya‟.
Kalimat di atas terdapat Jinas yaitu antara kata ربة/ Ta ba yang bermakna „ bertaubat „
dengan kata ربة / Tā ba yang bermakna „taubat‟. Kedua kata tersebut merupakan jenis Jinas
mumāsil yang sama-sama dari jenis fi‟il yaitu fiil madhi menjelaskan masa lampau. Kedua kata
ini adalah sama-sama jenis huruf, jumlah huruf,syakalnya dan tarkibnya.
3. Contoh jinas mumāsal yang sama-sama dari jeni harf
ب هبئ
/Mā minhum min qā imun/ „tidak ada seorangpun dari kaum itu yang berdiri‟.
Kalimat di atas merupakan jinas mumasil yang sama-sama dari jenis huruf yaitu huruf
jar. Jika dilihat dari jenis huruf sama yaitu ا٤ dan ا terdiri dari dua huruf yaitu kata / Min
yang ada pada kata bermakana „seorang dari mereka‟ dan kata /Min yang kedua bermakna
„dari orang yang berdiri‟.
b. Jinas Mustaufi
ػ٤ خزل٤ أاع اخ, , ثأ ٣ أدذ ب ب سب أ١ لظب باغزك٢ : اجبط
.٣ أدذ ب دشكب ا٥ خش اعب أ كؼلا ثأاعب ا٥خش كؼلا, أ
/Al- jināsu Al-mustaufi : Wa huwā mā kāna ruknāhu ai lafzāhu min nau „ain mukhtalifaini min
anwā „i kalimatin bi an yakūnaahadahumā ismān wa al-akharu fi‟lān, au yakūnu
ahaduhumā harfān wa al-akharu ismān au fi‟lān/ Jinas mustaufi yaitu jinas yang huruf yang
terdiri dari dua jenis kata yang berbeda misalnya ism dengan fi‟il, atau salah satunya terdiri dari
huruf dan lainnya ism dan fi‟il („Atyq,tt : 200)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
1. Contoh jinas mustaufi yang jenis katanya satu dari harf dan satu dari ism
أري. اش ك٠ ك٠ رجؼ ب ػ٤ب أجشد إلا الله ج ثب رجزـ٢ لوخ رلن إي
fī fī taj‟alu mā hattā „alaihā, ujirta illā Allāhi wajha bihā tabtagī tunfiqanafaqatan lan innaka/
mencari untuk niat dengan sesuatu menafkahkan engkau tidaklah „sesungguhnya „atik/ imra
ke berikan engkau yang apa sampaipun karenanya, pahala diberi engkau melainkan Allah, ridha
.2019,10) Rahmad, ( llah‟olehA pahala diberi akan (juga istrimu mulut
Kalimat di atas terdapat jinas mustaifi yaitu antara kata fi pertama adalah huruf jar yang
menujukkan tempat , dan kata fi yang kedua adalah ism yang bermakna famun „ mulut‟. Kedua
kata tersebut sama dalam pengucapannya tetapi berbeda maknanya.
2. Contoh Jinas mustaufi yang jenis katanya satu dari ism dan satu dari fi’il
ا طن ػ ب ٣ . ب ؿ صبدج بظ . إ را اج
/Wa annajmi izā ha wā, mā dalla sā hibukum wa mā ga wā, wa mā yantiqu „ani al ha wā/ Demi
bintang ketika terbenam, kawanmu (muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah
yang diucapkannya itu Al-Qur‟an menurut kemauan hawanafsunya. (QS: An-Najm:1-3).
Pada kalimat di atas terdapat Jinas mustaufi yaitu antara kata /Ha wȧ pertama adalah
dari jenis fi‟il yang bermakna „terbenam‟ dan kata Al- ha wȧ/ adalah jenis ism / ا
ma‟rifahyang bermakna „ hawa nafsunya‟. Kedua kata tersebut sama hurufnya dalam
pengucapannya tetapi berbeda dalam maknanya.
c. Jinas Tarkib
ادذح الأخش شج ز٤: زا اجبط صلاصخ خ أدذس٤ اجبط ازش٤ت: بب
.جبط اشك-جبط الشم, -جبط ازؾبث, -, أظشة
/al-jināsu al-tarkibu: wa huwa mā kāna ihda rukniyahikalimatan wāhidatan wa al-ukhrā
murakkabahu min kalimataini: wa hāza al-jināsi salāsatu adrib,jināsu al-mutasyābih,
jinasu al-mafruqi, jinasu al-marfuwwi/„jinas tarkib yaitu bentuk jinas yang salah satu dari kedua
rukunnya satu berbentuk kata dan satunya lagi berbentuk tarkib(susunan kata) jinas tarkib terbagi
menjadi tiga bagian : jinas mutasyabih,jinas mafruq,jinas marfuwwi‟
( „Atyq,tt:202)
Berikut dijelaskan satu persatu tentang pembahagian Jinas Tarkib:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
1. Jinas Tarkib Al-Marfuwwun
خ.خش شجب خ جضء ٤ خ الااجبط اشك : ب ٣ ك٤ أدذ اش
/Al-Jināsu Al- marfuwwun : Wa huwa mā yakūnu fīhi ihda al-ruknaini kalimatun wa al-ukhra
murakkaban min kalimatin wa juz‟u min kalimatin/ „jinas marfuwwun yaitu jinas yang salah satu
dari rukunnya dalam bentuk satu kata dan yang lainnya murakkab bagian dari kata‟ (
„Atyq,tt:204) .
Contoh :
لار ػ رزبس رجي اث ثذغ ٣ذب٢ اث دب صبث
ض ٤٤ي اذب هؼز سػزخ وب طؼ صبث
Wa lā talhu „an tizkāri zanbika wabkihi bidam‟in yuhāki al-wabla hāla musābihi wa massil li
„ainaika al-himāma wa waq‟atuhu wa rau‟atuhu mulqāahu wa mat‟amu sābihi / „Dan janganlah
kamu lengah dari mengingat dosamu dan tangisilah dosa itu dengan air mata yang menyerupai
hujan ketika jatuh airnya. Dan gambarkanlah dihadapan mata kamu tentang kematian dan
kedatangannya, dan rasa pahitnya‟(Rahmad ,2019,11).
Bait pertama terdapat kata صبث/musābihi/ yang bermakna „mencurahkan airnya‟ dan
pada bait kedua terdapat kata صبث/sābihi/ yang bermakna 'dituangkannya'. Kedua kata tersebut
merupakan murakkab dari asal kata yang sama,yaitu صت_صجب/sabba-sabban/ yang artinya
menuangkan mencurahkan.
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa jinas marfuwwun ialah dua kata yang berbentuk
kalimat mufrad dan kalimat murakkab, yang murakkabnya atau sebagian kalimat frase.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
2. Jinas Tarkib mutasyabih
ازؾبث : برؾبث سب, أ١ اخ الشدح الأخش اشجخ لظبخطب
Al-Mutasyabih: Huwa mā tasyabuha ruknāhu ai al-kalimatu al-mufradatu wa al-ukhra al-
murakkabatu lafzān wa khattān/ jinas mutasyabih yaitu jinas yang pada sedikit pilihan katanya
mufrod dan yang salah satunya lagi murakkab, yang sama lafaz dan berbaris‟ („Atyq,tt: 202)
Contoh :
إرا ي ٣ راجخ
كذػ هذز راجخ
/izā malikun lam yakun zāhibahu fada‟hu fadaulatuhu zāhibuhu/ „apabila seorang raja bukan
orang yang memberi, maka biarkan saja, kelakkekuasaannya akan hilang‟ (Atyq,tt:202).
Kalimat di atas terdapat jinas mutasyabih yaitu pada kata راج/zā hibahu/ adalah
gabungan dua kata utuh yaitu dari kata را/ zā/ yang bermakna صبدت/sāhibun/ „penguasa atau
pemenang‟ dan kata جخ/hibah/ yang bermakna „hadiah‟. Yakni yang suka memberi,dermawan.
Dan kata راجخ/zāhibah/ yang kedua bermakna „hilang hancur‟ adalah satu kata utuh berdiri
sendiri. Kedua kata tersebut mirip dalam pengucapannya namun, bagi orang yang paham bahasa
Arab maka ketika membaca kata راجخ /zāhibah/pertama diberi jeda tetapi berbeda maknanya.
3. Jinas Tarkib Al- Mafruq
.ع لاخطبالشم : ب رؾبث سب أ١ اخ الشد الأخش اشجخ ل
Al-mafruq: Huwa mā tasyābahu ruknāhu ai al-kalimatu al-mufradatu wa al-„ukhra al-
murakkabatu lafzān la khattān/ jinas mafruq yaitu jinas yang rukunnya dalam bentuk mufrad dan
yang satu lagi murakkab tidak sama ujungnya („Atyq,tt: 203).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
Contoh:
ثبـذ ك٢ رز٣جبر لارـشظ ػ٠ اشاح هص٤ذح ب
كئرا ػشظذ اؾؼش ؿ٤ش زة ػذ ي عبعب رز ثب
/lā taghridanna „alā al-ruwwati qasīdatin mā lam takun bālaghta fī tahzībihā faizā „aradta al-
syi‟ra ghaira muhazzabin „addauhu minka wasā wisan tahzī bihā/ janganlah ada memperlihatkan
suatu qasidah kepada orang-orang yang meriwayatkan selama anda tidak megusahakan untuk
memeliharanya. Bila anda memperlihatkan syair yang bukan satu aliran dengan musuh
penulisnya sama seperti anda mengigau tentangnya. (Atyq,tt:203).
Kalimat di atas terdapat jinas mafruq yaitu pada kata رز٣جب/ tahzībihā/ yang bermakna
„memeliharanya‟ yang berbentuk murakkab رز٣ت + ب dan pada bait kedua terdapat kata رز ثب/
tahzī bihā/ yang bermakna „mengigau‟yang tersusun atas dua kata yang utuh yaitu dari kata
huruf illatرز/tahzī/ dan kata ثبmerupakan jar majrur.
/Al-jinasu Gairu At-tām /انجاس غير انتاو 2.2.2.2
ثوخ بلظب ك٢ ادذ بلاس الأسثؼخ اغاجبط ؿ٤ش ازب ب اخزق ك٤ ا
ع اذشف, أػذادب, ٤ئزب ب ك٢ اجبط ازب, ٢ : أات راكشجاز٢ ٣
اذبصخ اذشبح اغبد, رشر٤جب.
/al-jināsu ghairu tāmmi: huwa mā ikhtilafafīhi lafzāni fī wāhidin al-umūri al-arba‟ati as-sabiqati
al-latī yajibu tawāfirahā fī al-jināsi at-tāmi, wahiya : anwā‟al- hurūfi, wa a‟dādihā, wahaiatuha
al-hāsilatu minal harkāti wassakināti, tartībihā/ „jinas ghairu tam ialah jinas yang di dalam dua
lafaz yang sama pada ke 4 aspek yang berikut yang menjadi perbedaan yaitu jenis hurufnya,
jumlah hurufnya, sususan yang berbentuk harakatnya dan tarkibnya („Atyq,tt:205).
Jinas ghairu tam menurut Ali Jarim adalah :
اجبط ؿ٤ش ازب : ب اخزق ك٤ الطب ك٢ ادذ الأس ازوذخ.
/Al-jināsu ghairu tāam : huwā mā ikhtalafa fīhi al-lafzāni fī wāhidin minal umūri al-
mutaqaddimah/ „ Jinas gairu tam : jinas yang memiliki perbedaan pada dua lafaz pada satu dai
aspek yang di atas.
( Ali Jarim, tt : 265 ).
Berikut ini dijelaskan lebih rinci tentang jinas gairu tam:
a. Jinas yang berbeda jenis hurufnya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
لاخزلاف ثأضش دشف ادذ زا لظب ك٢ أاع اذشف ك٤ؾزشغ ألا ٣وغ اكئرا اخزق ا
.جبط لادن -جبط عبسع, -اجبط ٣أر٢ ػ٠ ظشث٤ :
/faiza ikhtalafa al-lafzāni fi anwā‟i al-hurufi fayasytarita allā yaqa-u al-ikhtilafu bi aksari min
ḥurūfin wahidin wa ha za al-jinasu ya‟ti „ala darbaini: jinasun mudari‟ jinasun la hiqun/ jika
berbedadua lafaz pada jenis huruf yaitu salah satu huruf yang paling penting diisyaratkan bahwa
perbedaan itu banyak terletak pada persamaan satu huruf, jinas ini terdapat dua tempat yaitu :
Jinas Mudhari‟ dan Jinas Lahiq („Atyq,tt:205).
1. Jinas Mudhari’
اجبط اعبسع : بب اذشكب از١ هغ ك٤ب الاخزق زوبسث٤ ك٢ اخشط
.لععاءب ك٢ ا ا
/Al-Jināsu Al- Mudhāri‟ u: Huwa mā kāna al-harfāini al-lazani waqa‟a fihima al- ikhtilafa
mutaqariban fi al- makhrajisawāun kāna fī awwali al-lafji/ jinas mudhari yaitu jinas yang pada
dua lafaz terdapat dua huruf yang berbeda dan makhraj kedua huruf berdekatan („Atyq,tt:205)
Contoh:
وهم ينهون عنه و ين ئون عنه وإن يهلكون إلا أنفسهم وما يشعرون
/Wa hum yanhauna „anhu wa yan‟auna „anha wa in yukhlikuna illā anfusahum wa mā
yasy‟uruna/ “ mereka melarang ( orang lain) mendengarkan Al-Qur‟an dan mereka sendiri
menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang
mereka tidak menyadari”(QS.Al- An‟am (6) : 26).
Kalimat di atas terdapat Jinas mudari‟ yaitu pada kata ٣ /yanhauna/ „melarang‟ dan
kata ٣ئ/yan‟auna/ „menjauhkan diri‟. Pada kedua kata tersebut dalam kalimat terdapat dua
huruf yang berbeda yaitu antara huruf /hā/ pada kata ٣/yanhauna/ dan huruf ء/hamzah/ kata
.yan‟auna/ dan kedua huruf tersebut berdekatan dalam makhraj dan pengucapannya/ ٣ئ
2 Jinas Lāhiq
خشطاجبط الادن : بب اذشكب اخزلب ك٤ زجبػذ٣ ك٢ ا
Al-jināsu al-lāhiq : huwa mākāna al-harfāni al-mukhtalifāni fīhi
mutabā‟idīna fī al-makhraj/ „Jinas Lahiq adalah jinas yang apabila dua huruf yang berbeda
berjauhan pada makhraj.
Contoh:
ش )60( كلا ر بى ب اغ ا كلا روش )9( ٤ز٤ ب ا كب
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
/ Fa amma al-yatīma falā taqhar, wa amma as-sāila falā tanhar/ Maka terhadap anak yati
janganlah engkau berlaku sewenang-wenang, dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah
engkau menghardiknya.
Kalimat diatas terdapat Jinas lahiq pada kata روش /taqhar/ „sewenang-wenang‟ dan kata
tanhar/ „ menghardiknya‟.kedua kata tersebut ada pada huruf yang berbeda yang antara/رش
huruf م/qaf/ pada kata روش/taqhar/ dan huruf /nun/ pada kata رش/tanhar/ dan kedua huruf
tersebut berjauhan dalam makharijul huruf dan pengucapannya.
b. Jinas yang berbeda jumlah hurufnya
Adapun jinas yang berbeda dalam jumlah hurufnya termasuk ke dalam jinas gairu tam.
Jinas yang berbeda dalam jumlah huruf terbagi dua yaitu: jinas yang salah satu lafaznya
bertambah satu huruf di awal dan jinas yang salah satu lafaznya bertambah satu huruf di akhir.
1. Penambahan satu hurufdi awal
, عاء ب ري اذشف ك٢ أ العب بذ اض٣ب دح أدذ لظ٤ ثذشف ادذ
/mā kānati al-ziyādatui ahadin lafzīhi bi harfin wāhidin, sau‟un kāna zālika al-hurūfi fī awwali
al-lafzi / jinas yang bertambah satu huruf pada salah satu lafazh („Atyq,tt:206)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
Contoh jinas yang bertambah satu huruf di awal:
ازلذ اغبم ثب اغبم , إ٠ سثي ٣ئز اغبم
/Waltaffaiti as-sāqu bi as-sāqi, ilā rabbika yauma‟izin al-masāqu/ dan bertaut betis (kiri) dengan
betis (kanan), kepada tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau (Q.S. 75: 29-30).
Kalimat diatas terdapat Jinas penambahan satu huruf yaitu pada kata اغبم/ as-sāqu/yang
artinya „betis (kanan,kiri)‟ dan اغبم / al masāqu/ yang artinya „dikumpulkan‟. Kata yang kedua
/as-sāqu /اغبم) al masāqu/ terdapat penambahan satu huruf kepada kata yang pertama /اغبم
yaitu huruf /mīm/.
2. Penambahan satu hurufdi akhir (Madzil)
ب بذ اض٣بدح ك٢ أدذ لظ٤ ثأضش دشف ادذ ك٢ اخش
/mā kānati al-ziyādatu fī ahadin lafzihi bi aksarin min ḥurūfin wāhidin fī akhirihi/ „jinas yang
bertambah pada salah satu lafaznya lebih dari satu hurufdi akhir kata („Atyq,tt:207 ).
Contoh:
ب ز٠ ثـ٤ش اج٢ هج٤خ رص جبج٤خ ثبوب اوبث
/wa kunnā matā yagīru al-nabiyyu qabīlatan tasil jānibaiti bi al qāna wa al- qanābilli/
memerangi satu kabilah kami senantiasa melindungi beliau dengan tombak dan panah terhunus (
Amin dan Jarim,1973:384).
Kata هب yang artinya „dengan tombak‟ dan kata هبث /qanābila/ yang artinya„panah
terhunus‟. Dua kata tersebut hanya berbeda pada lafaz هبث /qanābila/ dengan tambahan dua
huruf di akhir yaitu huruf اجبء, الا yang mengandung arti „senjata yang disiapkan untuk
melindungi Rasulullah.
c. Jinas yang berbeda harakat hurufnya
Menurut Atyq Jinas yang berbeda pada harakat huruf dan tititknya terbagi menjadi dua
yaitu: jinas muharraf dan jinas mushaf.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20
1. Jinas Muharraf
اجبط اذشف : بب ارلن سب أ١ لظب ك٢ ػذد اذشف رشر٤جب اخزلب ك٢
.اذشبد اختلافا ؿ٤ش ري كئ اوصذ ٤اذشبد كوػ عاء ب اع٤ كؼ
al-jināsu muharraf : huwa mā kāna ittafaqa ruknāhu ai lafzāhu fīadadi al hurūfi wa tatībihā
wa ikhtilafān fī al-harakāti faqat sawāun kāna min ismani au fi‟lun au min ghairi zalika
fainn al-qasda ikhtilāfu al- harakāti / jinas muharraf yaitu jinas yang sama antara dua lafaz
pada jumlah huruf dan susunannya, namun berbeda pada harakatnya saja, keduanya
dalam bentuk ism dengan ism, fi‟il dengan fi‟il nya berbeda pada harakat („Atyq,tt:208).
Contoh jinas Muharraf
زس٣ ب ك٤ وذ اسع ػبهجخ (40) ب ٤ق ظش كب زس٣ ( 43) ا
/wa laqad arsalnā fīhim munżirīn,fanẓur kaifa kāna 'āqibatu al-munżarīn,/ „dan sungguh, Kami
telah mengutus (rasul) pemberi peringatan di kalangan mereka, Maka perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu‟ (Q.S 37: 72-73).
Kalimat di atas terdapat jinas Muharraf yaitu kata زس٣ / munżirīn/ yang artinya
„pemberi-pemberi peringatan (rasul-rassul). Dan kata زس٣ / munżarīn/ yang artinya „ orang-
orang yang diberi peringatan.
Kedua kata di atas sangatlah mirip, sama hurufnya, sama jumlah hurufnya dan sama
susunannya. Perbedaannya hanya pada harakat huruf ر/z/. Huruf ر/z/ pada kata yang pertama
berharkat kasrah, dan huruf ر/z/ yang kedua berharakat fathah.
2. Jinas Mushahhaf
ب ارلن ك٤ سب اجبط أ١ لظب ك٢ ػذد اذشف رشر٤جب اخزلب ك٢ اجبط اصذق :
.اطن كوػ
/al-jiāasu al-mushahaf: huwa mā ittafaqa fīhi ruknā al-jināsi ai lafzāhu adadi al-harūfi wa
tartībihā wa ikhtilafān fī al-nuqti faqat/ jinas mushahfaf yaitu jinas yang lafaznya sama pada
jumlah huruf dan susunannya dan berbeda pada titik saja („Atyq,tt:210)
Contoh:
ؼب ص ٣ذغ أ ٤ذغج
/wahum yahsabūna annahum yuhsinūna sun‟a/ „sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya‟ (Q.S 18:104) (Atyq,tt:210).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
Kata ٣ذغج/ yahsabūna bermakna‟ mereka menyangka‟ dengan huruf اجبء/ al-bā‟/ terletak
pada huruf yang ke empat, dan kata ٣ذغ/ yuhsinūna bermakna „ mereka berbuat‟ dengan huruf
an-nūn/ terletak pada huruf yang ke empat.Kalimat di atas adaah Jinas mushahhaf berbeda/ا
titik dari ke dua huruf.
d. Jinas yang berbeda susunan huruf
Jinas yang berbeda pada susunan huruf terbagi menjadi empat yaitu: jinas qalb kullu,jinas
qalb ba‟du, jinas majnah dan jinas mustawa ( „Atyq,tt:211)
1. Quliba Kullun
هت : ري إرا جبء أدذ الظ٤ ػظ الاخش ك٢ رشر٤ت دشك ب
/Quliba Kullun: wa zālika izā jā‟ a ahadu al-lafzaini „aksu al-akhiri fī tartībi hurūfihi kullihā:
qalb kull adalah apabila satu dari dua lafaz berkebalikan pada susunan hurufnya („Atyq,tt:211)
Contoh:
دغبي ك٤ لأ دجبثلزخ سذي ك٤ لأػذاء دزق
/Husāmuka fīhi lil ahbābi fataha wa rumhika lil a‟ dādi hatafa/‟ Pedangmu kepada orang yang
kau cintai terbuka sedangkan tombakmu kepada musuhmu adalah kematian.‟
Kalimat diatas terdapat Jinas quliba kullun yaitu pada kata كزخ/ fataha/yang artinya
„terbuka‟ dengan susunan huruf البء ازبء اذبءterbalik hurufnya dengan huruf pada kata دزق /
hatafa/ yang artinya „kematian‟dengan susunan hurufnya اذبء ازبء البء.
2. Quliba Ba’dun
ب اخزق ك٤ الظ٤ ك٢ رشر٤ت ثؼط اذشفهت ثؼط:
/quliba ba‟dun wa huwa mā ikhtalafa fīhi al-lafzani fi tartībi ba‟du harfi/ qalbu ba‟du yaitu
perbedaan dua lafaz pada sebagian susunan hurufnya („Atyq,tt:212).
Contoh:
ا اعزش ػسارب آ سػبرب
/Allahumma „aurātinā wa āāmin rau ātinā/ „ Ya Allah tutupilah aib (kekurangan kami), dan
tenangkanlah kegundahan kami.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
Kalimat diatas terdapat Jinas qalbun ba‟dun yaitu pada kata ػسار/ aurātinā/ dan kata
.rau ātinā/ yang berbeda dalam susunan pada sebagian hurufnya /سػبرب
3. Jinas Mustawa
غز ػشك اذش٣ش١ ك٢ وبخ ثب لا ٣غزذ ثبلا بط أ ٣ ػظ لظ٢ اجبط
.ؾب د أ ٣زـش اؼ٠ اطش دب ثؼ٠ أ ٣ هشا ء رب ا٤٤
/mustawa „arrafahu al-harīrī fī maqāmati bimā lā yastahilu bi inkāsi wa huwa an-yakūna „aksu
lafziyya al-jināsu ka taradi himā bi ma‟ nā annahu yumkinu qarā atuhumā min al-yamīni wa al-
syimāli dūni an yataghayyaru al-ma‟nā / jinas mustawa menurut al-hariri dengan
maqamatnya(catatannya) tidak mustail kebalikannya,yaitu terbaliknya susunan pada lafazh jinas
bermakna tetap sama keduanya mungkin untuk membacanya dari kanan dan sempurna tanpa
mengubah makna ( „Atyq,tt:211)
Contoh:
سثي كب جش
Wa rabbaka fā kabbir „dan Tuhanmu agungkanlah ( Q.S 74:3)
Kata سثي bermakna „Tuhanmu‟ dan kata جش bermakna „agungkanlah‟.
Kata di atas terdapat jinas mustawa yang katanya berbeda dalam tarkibnya. Kata pertama
dibaca dari kanan ke kiri dan kata kedua dari kiri ke kanan.
4. Jinas quliba mujnah
أ اج٤ذ اضب٢ ك٢ ك٢ اوت از٣ هغ ث٤ب ٤هت جخ بب ك٤ أدذ الظ
اخش أب جبدب ج٤ذ
/quliba mujnah wa huwa mā kāna fīhi ihdaal-lafzāini al-lazīna waqa‟a bainahumā al-quliba fī
awwali al-baiti wa as-sāni fī akhirihi, kā annahuma janāhāni al-baiti /‟quliba mujnah yaituyang
salah satu dari kedua lafaz susunan hurufnya terbalik dan letaknya satu di awal bait dan satunya
terletak pada pertukaran huruf lagi di akhir bait dan seakan –akan keduanya membatasi bait‟
( „Atyq,tt:213).
Contoh :
هذ لاح أاس اذا
ك٢ ل ك٢ دب
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
/qad lāha anwāru al-hudā fī kaffīhi kulli hālin/„telah tampak cahaya cahaya petunjuk dari telapak
tangannya dalam segala keadaan‟(Atyq,tt:214).
Kata لاح lāha bermakna „telah tampak‟ dengan susunan huruf الا الأ٤ق اذبءdan kata دب
hāla bermakna „keadaan‟ dengan susunan huruf اذبء الا الأ٤ق. Kedua kata tersebut memiliki
susunan hurufnya terbalik dan posisi letaknya berlawanan.
2.2.2.3 Jinas Isytiqaq
Teori Hasyimi menyebutkan adanya badi‟ Jinas Isytiqaq, yaitu apabila kedua rukunnya
dikumpulkan oleh satu macam Isytiqaq (Hasyimi,266:1994).
الاعزوبم ك٠ الاص : أدز ؽن اؾ٢ء , أ١ : صل , اؽزوبم اخ اخ, أ١ :أدز ب
.ب
/al-isytiqāqu fī al-asli : akhazā syaqqu al-syai‟i,ai nisfuhu, wa minhu isytiqāqu al-kalimati min
al-kalimati ai : akhazahā minhā/ „isytiqaq aslinya bermakna memecah, yaitu terpecahnya satu
kata dari kata yang diambil dari kata sebelumnya / (Ghulayaini 2010:191).
Singkatnya, isytiqaq ialah antara dua kata yang asal katanya sama.
Conoh :
ب رؼجذ لا (0)لا أػجذ ب أػجذ ػبثذ ز (3) أ
/ lā a‟budu mta‟budūna wa lā antum „ābidūna mā a‟budu/ „aku tidak menyembah apa yang kau
sembah, dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah‟
(Q.S 109:2-3) (Hasyimi,1994:266).
Kata اػجذ/ a‟budu/ bermakna „aku sembah‟ dan kata ػب ثذ/ ‘ābidūna/ bermakna ‘
penyembah’ adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu ػجذ/’abadu/ yang
artinya ‘menyembah’.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Jumlah jenis Jinas yang terkandung dalam Al-Qur’an Surah Al-Furqan.
Jinas yang terkandung dalam Al-Qur‟an surah Al-Furqan terdapat lima jenis Jinas, yaitu
Jinas Mumasal, Jinas Mudhari‟, Jinas Muharraf, Jinas Penambahan Satu Huruf اض٣بدح ك٢ أدذ
.Jinas Isytiqaq ,لظ٤ ثذشف ادذ
Jumlah dari masing-masing jenisnya adalah sebagai berikut :
1. Jinas Mumasal ada 7, terdapat pada (Q.S.25:3, 11, 14, 47, 61,62,72).
2. Jinas Mudhari‟ ada 3, terdapat pada (Q.S 25:14, 22, 61).
3. Jinas Muharraf ada 2, terdapat pada (Q.S 25:3, 60).
4. Jinas penambahan satu huruf ذاض٣بدح ك٢ أدذ لظ٤ ثذشف اد ada 2, terdapat pada (Q.S 25:22,
60).
5. Jinas Isytiqaq ada 15, terdapat pada (Q.S 25:2, 17, 20, 20, 21, 23, 25, 32, 36, 39, 40, 46, 52,
70, 71).
3.2 Klasifikasi dan analisis Jinas yang terkandung dalam Al-Qur’an Surah Al-Furqan.
Pada surah ini akan di analisis jinas tam dan jinas ghairu tam dan pembagiannya. Surah
Al-Furqan terdapat pada golongan surah yang ke 25 terdiri dari 77ayat. Dalam 77 ayat ini akan
didapati jinas tam dan jinas ghairu tam.
3.2.1 Jinas Tam
a. Jinas Mumasal
لا لا لؼب ا ظش لغ لا لا ٣ ٣خو ؽ٤ ـب اخ لا ٣خو د ا ارخز
سا)3( لا ؾ لا د٤ح رب ٣
/wattahazū min dūnihī ālihatan lā yakhluqūna syai‟ an wahum yukhlaqūna wa lā yamlikūna li
anfusihim darran wa lā naf‟an yamlikūna mau tān wa lā hayātan nusyūrān/ „namun mereka
mengambi tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak
menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya
terhadap dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat, serta tidak kuasa mematikan,
menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan (Q.S. 25: 3).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
Pada ayat di atas terdapat jinas(dua kata yang sama) yaitu ٣لا / yamlikūna/ yang
pertama bermakna „tidak kuasa‟ dan لا٣ / yamlikūna/ yang kedua bermakna „tidak kuasa‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ jinas ini diklasifikasikan sebagai jinas Mumasal yaitu
dari bentuk fi‟il Nahi, kedua kata sama dari segi pengucapannya, jumlah hurufnya, tarkibnya,
sakalnya.
ث جبغبػخ عؼ٤شا )66( ز أػزذب ثاث بغبػخ ز .ث
/bal kazzabū bi as-sā‟ati wa a‟tadnā liman kazzaba bi-assā‟ati sa‟īrā/ „bahkan mereka
mendustakan hari kiamat. Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang
mendustakan hari kiamat (Q.S. 25:11).
Pada ayat di atas terdapat jinas(dua kata yang sama) yaitu kata ثب اغبػخ/ bi as-sā „ati/
yang pertama bermakna „hari kiamat‟ dan kata ثبغب ػخ /bi as-sā „ati yang kedua bermakna „hari
kiamat‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ jinas ini diklasifikasikan sebagai jinas Mumasal dari bentuk
ism ma‟rifah. Kedua kata di atas sama dari segi pengucapannya, jumlah hurufnya, tarkibnya,
sakalnya.
ض ٤ش ا )67( س ا ا صج ادػ ادذا سا صج ٤ لا رذػا ا
/lā tad „ū al-yauma subūrā wāhidan wad „ū subūran kasīrā/ „akan dikatakan kepada mereka
janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan
yang berulang-ulang
(Q.S. 25:14).
Pada ayat di atas tedapat jinas(dua kata yang hampir sama) yaitu صجسا/subūran/ yang
pertama bermakna „kebinasaan‟ dari jenis ism nakiroh karna ada tanda tanwin, dan kata
.subūran/ yang kedua bermakna „kebinasaan‟ dari ism nakiroh juga/صجسا
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagai jinas
Mumasal dari bentukism yaitu ism nakiroh. Dam kedua kata tersebut sama dari segi
pengucapannya, jumlah hurufnya, sakalnya, tarkibnya.
سا)74( بس ؾ ا جؼ عجبرب ا جبعب ا٤ از١ جؼ
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
/wa huwallazī ja‟ala lakum al-laila libāsān wa an-nauma subātan waja‟ala an-nahāra
nusyūrān/ „Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk
isirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha (Q.S.25:47).
Pada ayat di atas terdapat jinas(dua kata yang sama) yaitu kata جؼ/ ja‟ala / yang pertama
artinya „menjadikan‟ dari jenis fi‟il madhi, dan kata جؼ/ ja‟ala / yang kedua artinya
„menjadikan‟ dari jenis fi‟il madhi juga.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ dapat di klasifikasikan sebagai pada Jinas Mumasal dari
jenis fi‟il dengan fi‟il yaitu fi‟il madhi karena sama dari segi pengucapannya, jumlah hurufnya
sakalnya, tarkibnya.
٤شا)16( شا ه ك ٤ب عشاجب جؼ جب بء ثش ك٠ اغ رجشى از١ جؼ
/tabāraka al-lazī ja‟ala fī as-samā‟i burūjan wa ja‟ala fīhā sirājan waqamaran munīrā/ „Maha
suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan
padanya matahari dan bulan yang bersinar (Q.S.25: 61).
Pada ayat di atas terdapat jinas(dua kata yang sama yaitu) kata جؼ/ja‟ala/ yang pertama
bermakna „menjadikan‟ dan kata جؼ /ja‟ala/ yang kedua bermakna „menjadikan‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ dapat diklasifikasikan sebagai Jinas Mumasal dari
bentuk fi‟il dengan fi'il kar‟na sama dari segi pengucapannya, jumlah hurufnya, sakalnya,
tarkibnya.
سا)10( اساد ؽ ش ا ٣ز اساد ا لخ بس خ ا ا٤ از١ جؼ
/wa huwa al-lazī ja‟ala al-laila wa an-nahāra hilfatan liman arāda an-yazzakkaru aw arāda
syukūrā/ „Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
mengambil pelajaran atau yang ingin bersykur (Q.S.25:62).
Pada ayat di atas terdapat dua kata yang sama yaitu kata اساد /arāda/ yang pertama
bermakna „ingin‟ dan kata اساد /arāda/ yang kedua bermakna „ingin‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ dapat diklasifikasikan sebagai Jinas Mumasal dari jenis fi‟il
dengan fi'il kar‟na sama dari segi pengucapannya, jumlah hurufnya, sakalnya, tarkibnya.
ب )40( شا ا ش ـ ا ثب ش ارا س اض لا ٣ؾذ از٣
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
/wa al-lazī lā yashadūna az-zūra wa izā marrū bi al-lagwi marrū kirāmā/ „Dan orang-orang
yang tidak memberikan kesaksian palsu dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang
mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga
kehormatan dirinya (Q.S.25:72).
Pada ayat di atas terdapat dua kata yang sama yaitu kata شا /marrū/ yang pertama
bermakna „bertemu‟ dan kata شا /marrū/ yang kedua bermakna „berlalu‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ dapat diklasifikasikan sebagai Jinas Mumasal dari jenis
fi‟il dengan fi‟il karena sama dari segi pengucapannya, jumlah hurufnya, sakalnya dan tarkibnya.
3.2.2 Jinas Gairu Tam
a. Jinas Mudhari’
ض٤شا)67( سا ا صج ادػ ادذا سا صج ٤ لا رذػا ا
/lā tad „ū al-yauma subūrā wāhidan wad „ū subūran kasīrā/ „akan dikatakan kepada mereka
janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan
yang berulang-ulang (Q.S. 25:14).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama yaitu kata رذػا /tad‟ū/ yang
bermakna „mengharapkan‟ dari jenis fi‟il mudhari‟ dan kata ادػا/ad‟ū/ yang bermakna
„harapkanlah‟ dari jenis fi‟il amar.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagaijinas
Mudhari‟. Kata pertama adalah رذػ /tad‟ū/ yang artinya „engkau mengharapkan‟ dalam bentuk
fi‟il Mudhari‟ dengan huruf Mudara‟ah ازبء kata ini diawali huruf لا ٢ /lam nahiyah/. Dan kata
yang kedua adalah fi‟il amar .
Alasan lainnya adalah jinas ini menunjukkan pada masa yang akan datang (mustaqbal)
dan dilihat dari kaidah yang dikemukakan Aziz Atyq kedua kata dalam Jinas adalah berdekatan
makhraj.
سا ذج دجشا ٣و ٤ جش ى ز خ لا ثؾش ٣ ى ا ٣ش ٣(22)
سا)22( ض جبء كجؼ ػ ا ب ػ ٠ ب ا هذ
/yauma yarauna al-malāikati lā busrā yaumaizin lilmujrimīna wayaqūlūna hijran mahjūrā,
waqadimnā ilā mā „amilū min „amalin faja‟alnāhu hibāan mantsūrā/ „(ingatlah) pada hari
(ketika) mereka melihat para malaikat, pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang
yang berdosa dan mereka berkata‟ hijram mahjura‟, Dan kami akan perlihatkan segala amal yang
mereka kerjakan, lalu akan kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan (Q.S. 25:
22-23).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dalam pengucapannya yaitu
pada tiga huruf terakhir dan mempunyai dua huruf yang berbeda di awal kata.
kata ذجسا/ mahjūrā/ yang artinya‟memindahkan‟ dan kata ضسا/mantsūrā/ yang artinya
„dari bahaya‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ dapat diklasifikasikan sebagai jinas mudari‟. Kedua
kata di atas ada dua huruf yang berbeda yaitu huruf اذبء/al-hā‟/ dan huruf اجبء/al-jā‟/ pada kata
as-tsā‟/ ada pada kata/اضبء an-nūn/ dan huruf/ا mahjūrā/ sedangkan huruf/ذجسا
mantsūrā/ jadi, kedua kata tersebut termasuk Jinas Mudhari‟ karena ke empat huruf yang/ضسا
berbeda berdekatan dalam makhraj dan pengucapannya.
٤شا)16( شا ه ك٤ب عشاجب جؼ جب بء ثش ك٠ اغ رجشى از١ جؼ
/tabāraka al-lazī ja‟ala fī as-samā‟i burūjan wa ja‟ala fīhā sirājan waqamaran munīrā/ ‘Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar (Q.S.25:61).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dalam pengucapannya yaitu
kata ثشجب/burūjan/ yang bermakna „bintang-bintang‟ dan kata عشاجب/sirājan/ bermakna
„matahari‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ dapat diklasifikasikan sebagai Jinas Mudahri‟ yaitu
pada kedua kata di atas ada huruf yang sama yaitu الأ٤ق اجبء اشاpada empat huruf yang berbeda
yaitu huruf اجبء/al-bā‟/ dan huruf اا/al-wāu/ ada pada kata ثشجب/burūjan/ sedangkan huruf
sirājan/ jadi, kedua kata terebut termasuk Jinas/عشاجب al-alīf/ ada pada kata/الأ٤ق as-sīn/ dan/اغ٤
Mudhari‟ karena ke empat huruf yang berbeda berdekatan dalam makhraj dan pengucapannya.
b. Jinas ك٤ الظب اض٣بدح
سا)22( ذج دجش ا ٣و ٤ جش ى ز خ لا ثؾش ٣ ى ا ٣ش ٣
/yauma yarauna al-malāikati lā busrā yaumaizin lilmujrimīna wayaqūlūna hijran mahjūrā/
„(ingatlah) pada hari (ketika) mereka melihat para malaikat, pada hari itu tidak ada kabar
gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata‟ hijram mahjura‟ (Q.S. 25:22).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dalam pengucapannya yaitu
kata دجشا/hijrān/ bermakna „hijran‟ dan kata ذجسا/mahjūrān/ yang bermakna „mahjura‟.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
Kalimat di atas terdapat Jinas ك٤ الظب اض٣بدح yaitu pada kata دجشا/hijrān/ dan kata
ااا٤ mahjūrān/ dengan tambahan/ذجسا .
سا)10( ل صاد شب ب رأ اغجذ د ب اش ا هب د ا ش اعجذ ارا ه٤
/waizā qīla lahum asjudū lirrahmāni qālū wa mā ar-eahmānu anasjudu limā ta‟murunā
mazādahum nufūrā/ „Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kepada Yang Maha
Pengasih”, mereka menjawab, “Siapakah Yang Maha Pengasih itu? Apakah kami harus sujud
kepada Allah yang engkau (Muhammad) perintahkan kepada kami (bersujud kepada-Nya)?” Dan
mereka makin jauh lari
(dari kebenaran) (Q.S.25:60).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu
kata اعجذ/asjudū/ dengan huruf الأ٤ق اع٤ اجبء ااyang bermakna „sujudlah‟ dari jenis fi‟il amar
dan kata اغجذ/anasjudu/ dari huruf اغ٤ اجبء ااااالأ٤ق ا yang bermakna „kami sujud‟ dari
jenis fi‟il mudhari‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ dapat diklasifikasikan sebagai jinas ك٤ اض٣بدح
./karena berbeda jumlah hurufnya, sakalnya tarkibnya dan pengucapannyaالظب
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan jinas ك٤ الظب اض٣بدح yang terdapat dalam surah
Al-Furqan ada 2 jinas.
c. Jinas Muharraf
لا لا لؼب ا ظش لغ لا لا ٣ ٣خو ؽ٤ ـب اخ لا ٣خو د ا ارخز
سا لا ؾ لا د٤ح رب ٣(3)
/wattakhazū min dūnihī ālihatan lā yakhluqūna syai‟ an wahum yukhlaqūna wa lā yamlikūna li
anfusihim darran wa lā yamlikūna mau tān wa lā hayātan nusyūrān/ „namun mereka mengambi
tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan
apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap
dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat, serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan
dan tidak (pula) membangkitkan (Q.S.25:3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama yaitu kata ٣ذو/yahluqūna/
yang bermakna „menciptakan‟ dari jenis fi‟il mudhari‟ mabni lil ma‟lum dan kata
.yuhlaqūna/ yang bermakna „diciptakan‟ dari jenis fi‟il mudhari‟ mabni lil majhul/٣ذو
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ dapat diklasifikasikan sebagai Jinas Muharraf karena
sama dari jumlah hurufnya, susunan hurufnya tetapi berbeda pada sakalnya.
صاد شب ب رأ اغجذ د ب اش ا هب د ا ش اعجذ ارا ه٤
سا (06)ل
/waizā qīla lahum asjudū lirrahmāni qālū wa mā ar-rahmānu anasjudu limā ta‟murunā
mazādahum nufūrā/ „Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kepada Yang Maha
Pengasih”, mereka menjawab, “Siapakah Yang Maha Pengasih itu? Apakah kami harus sujud
kepada Allah yang engkau (Muhammad) perintahkan kepada kami (bersujud kepada-Nya)?” Dan
mereka makin jauh lari
(dari kebenaran) (Q.S.25:60).
Pada ayat di atas terdapat dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu kata
yang artinya „Yang Maha Pengasih‟dan الا الا اشاء اذبء ا٤ ا lirrahmāni/ dengan huruf/شد
kata اشد/ar-rahmānu/ dengan huruf الأ٤ق الا اشء اذبء ا٤ اyang artinya „Yang Maha
Pengasih‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ dapat diklasifikasikan sebagai Jinas Muharraf karena
berbeda harakatnya.
d. Jinas Isytiqaq
خن ي ؽش٣ي ك٠ ا ٣ ذا ٣زخز الاسض د ي اغ ؽ٢ء از١
س روذ٣شا)0( كوذ
/al-lazī lahū mulku as-samāwāti ma al-ardi wa lam yattakhiz waladan wa lam yakun lahū
syarīkun fi al-mulki wa khalaqa kulla syai‟in faqaddarahū taqdīrā/ „yang memiliki kerajaan
langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan
Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat (Q.S.25:3).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu
kata كوذس/faqaddarahū/ yang bermakna „menetapkan‟ dan kata روذ٣شا/taqdīrā/ yang bermakna
„ukuran-ukuran‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu هذس/qaddara/ yang artinya‟menetapkan‟
dengan wazan كؼtetapi berbeda jumlah hurufnya dan tarkibnya.
ظ ا ء ا ؤلا ػجبد١ ز اظ ز ءا ك٤و الله د ب ٣ؼجذ ٣ذؾش ٣
ج٤ (64)اغ
/wayauma yahsyuruhum wa mā ya‟budūna min dūni Allāhi fayaqūlu aantum adlaltum „ibādī
hāulāi am hum dallū as-sabīla/ Dan (ingatlah) pada hari itu (ketika) Allah mengumpulkan
mereka bersama apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Dia berfirman (kepada yang
disembah), “Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirilah yang
sesat dari jalan
(yang benar)?” (Q.S.25:17).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu kata
yang artinya „menyesatkan‟ dan kata الأ٤ق اعبض الا الا ازبء ا٤ adlaltum/ dengan huruf/اظز
.‟yang artinya„sesat الأ٤ق اعبء الا الا اا dallū/ dengan huruf/ظا
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu ظ/dalla/ yang artinya „sesat‟ tetapi berbeda
dari jumlah hurufnya, sakalnya, tarkibnya dan pengucapannya.
ب ثؼع جؼ ام ك٠ الاع ؾ ٣ اطؼب ٤أ ا الا شع٤ ا ب هجي ب اسع
سثي ثص٤شاجؼط كزخ ا ب (00)رصجش
/wa mā arsalnā qablaka minal- mursalīna illā annahum laya‟kulūna at-ta‟āmu wa yamsyūna fil
aswāqi wa ja‟alnā ba‟dakum liba‟din fitnatan atasbirūna wa kāna rabbuka basīrān/ „Dan kami
tidak mengutus rasu-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan
dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang
lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat (Q.S.25:20).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu kata
/al-mursalīna/اشع٤ arsalnā/ yang bermakna „mengutus‟ dari jenis fi‟il mudhari‟ dan kata/اسعب
yang bermakna „mengutus‟ dari ism maf‟ul.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu اسع/arsala/ yang artinya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
„mengutus,mengirim,pesuruh‟ dari wazan كؼtetapi bebeda dari jumlah hurufnya, sakalnya,
tarkibnya dan pengucapannya.
ب ثؼع جؼ ام ك٠ الاع ؾ ٣ اطؼب ٤أ ا الا شع٤ ا ب هجي ب اسع
سثي ثص٤شا)00( ب جؼط كزخ ارصجش
/wa mā arsalnā qablaka minal- mursalīna illā annahum laya‟kulūna at-ta‟āmu wa yamsyūna fil
aswāqi wa ja‟alnā ba‟dakum liba‟din fitnatan atasbirūna wa kāna rabbuka basīrān/ „Dan kami
tidak mengutus rasu-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan
dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang
lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat (Q.S.25:20).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama yaitu kata ثؼع/ba‟dakum/
dengan huruf اجبء اؼبء اعبء ابف ا٤yang bermakna „sebagian kamu‟ dan kata جؼط/liba‟din/
dengan huruf الا اجبء اؼبء اعبض yang bemakna „ bagi sebagian‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu ثؼط/ba‟da/ yang artinya „sebagian‟ tetapi
berbeda dari segi pengucapannya.
ػز لغ ا ك٢ ا جش ب وذ اعز ش سث خ ا ى ػ٤ب ا ض لا ا وبءب لا ٣شج از٣ هب
ج٤شا)06( ا ػز
/wa qālal lazīna lā yarjūna liqā anā lau lā unzila „alainā al-malāikatu au narā rabbanā
laqadistakbarū fī anfusihim wa „atau „utuwwan kabīrā/ „Dan orang-orang yang tidak
mengharapkan pertemuan dengan kami (di akhirat) berkata, “mengapa bukan para malaikat yang
diturunkan kepada kita atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sungguh, mereka telah
menyombongkan diri mereka dan benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan
kezaliman) (Q.S.25:21).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu kata
utuwwan/ yang‟/ػزا atau/ yang bermakna „menyombongkani‟ dari jenis fi‟il madhi dan kata‟/ػز
bermakna „melampaui batas‟ dari jenis ismmasdar.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu ػزب/‟atā/ yang artinya „sombong‟ tetapi
berbeda dari bentuk kata dan sakalnya.
سا)03( ض جبء كجؼ ػ ا ب ػ ٠ ب ا هذ
/waqadimnā ilā „amilū min „amalin faja‟alnāhu habāan mantsūrān/ „Dan kami akan perlihatkan
segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang
beterbangan (Q.S.25:23).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama yaitu kata ػا/‟amilū/ yang
bermakna „segala amal‟ dari fi‟il madhi dan kata ػ/‟amalin/ yang bermakna „amal‟ dari ism
masdar.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu kata ػ/‟amalun/ yang artinya „perbuatan‟
tetapi berbeda jumlah hurufnya dan sakalnya.
ض٣لا )01( خ ر ى ا ض ب ـ بء ثب رؾون اغ ٣
/wa yauma tasyaqqaqu as-samāu bil gamāmi wa nuzzila al-malāikatu tanzīlā/ „Dan (ingatlah)
pada hari (ketika) langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat diturunkan (secara)
bergelombang (Q.S.25:25).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama yaitu kata ض/nuzzila/ yang
bermakna „diturunkan‟ dari bentuk fi‟il madhi lilmajhul dan kata رض٣لا/tanzīlā/ yang bermakna
„bergelombang‟ dari bentuk hal.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu kata ض/nazala/ yang artinya „turun‟ tetapi
berbeda dari jumlah hurufnya, sakalnya, tarkibnya dan pengucapannya.
رشر٤لا )30( سر كؤادى زي ضجذ ث ادذح خ ج وشا ا ػ٤ لا ض ا لش از٣ هب
/wa qāllazīna kafarū lau lā nuzzila „alaihi al-qurānu jumlatan wāhidatan kazālika linutsabbita
bihī fuādaka warattalnāhu tartīlā/ „Dan orang-orang berkata,”Mengapa Al-Qur‟an itu tidak
diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad)
dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan, dan benar)
(Q.S.25:32).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu
kata سر/rattalnāhu/ yang bermakna „membacakannya‟ dari bentuk fi‟il madhi dan kata
tartīlā/ yang bermakna „berangsur-angsur, perlahan, baik dan benar‟ sesuai dengan Ilmu/رشر٤لا
Tajwid dari bentuk hal.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu kata سر/ratala/ yang artinya „baik‟ dari
wazan كؼ tetapi berbeda dari jumlah hurufnya, sakalnya dan pengucapannya.
٤ش ا)31( رذ ش ا ثب٣زب كذ ث ز از٣ و ب ارجب ا٠ ا كو
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
/faqulnā azhbā ilā al-qaumi al-lazīna kazzabū biāyātinā fadammarnāhum tadmīrā/ „Kemudian
Kami berfirman (kepada keduanya), “Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan
ayat-ayat Kami.” Lalu kami hancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya (Q.S.25:36).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu kata
fadammarnāhum/ yang bermakna „hancurkanlah‟dari bentuk fi‟il madhi dan kata/كذش
.tadmīrā/ yang bermakna „sehancur-hancurnya‟ dari ism masdar hal/رذ٤شا
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu kata دش/dammara/ yang artinya
„membinasakan‟ tetapi berbeda dari jumlah hurufnya, sakalnya, tarkibnya dan pengucapannya.
لا رجشبرزج٤ش ا)39( ضب لا ظشثب الا
/wa kullan darabnā lahulamtsālu wa kullan tabbarnā tatbīrā/ „Dan masing-masing telah kami
jadikan perumpamaan dan masing-maasing telah kami hancurkan sehancur-hancurnya.
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama yaitu kata رجشب/tabbarnā/ yang
bermakna dari bentuk fi‟il madhi „hancurkan‟ dan kata رزج٤شا/tatbīrā/ yang kedua bermakna
„sehancur-hancurnya‟ dari bentuk ism masdar hal.(Q.S.25:39).
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu kata رجش/tabiru/ yang artinya „rusak, binasa‟
tetapi berbeda dari jumlah hurufnya, sakalnya, tarkibnya dan pengucapannya.
ا لا ٣شج ب ب ث ا ٣ش ٣ ء اك طش اغ طشد وش٣خ از٢ ا ا ػ٠ ا وذ ار
سا (70)ؾ
/walaqad „ataw „alalqaryati al-latī umtirat matra as-sau‟i afalam yakūnū yaraunahā bal kānū lā
yarjūna nusyūrā/ „Dan sungguh, mereka (kaum musyirik) telah melampaui negeri (sodom) yang
(dulu) di jatuhi hujan yang buruk (hujan batu). Tidaklah mereka menyaksikannya? Bahkan
mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan hari kebangkitan (Q.S.25:40).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu
kata اطشد/umtirat/ yang bermakna „dijatuhi hujan‟ dan kataطش /matar/ yang bermakna „hujan‟.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas dapat diklasifikasikan sebagai Jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu kata طبس /matār/ yang bermakna „hujan‟
tetapi berbeda jumlah hurufnya, sakalnya.
ا٤ب هجعب ٣غ٤شا)71( هجع ص
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
/tsumma qabadnāhu ilainā qabdan yasīrā/ „Kemudian Kami menariknya (bayang-bayang itu)
kepada Kami sedikit demi sedikit.
Pada ayat di atas jinas ada dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu kata
„ qabdan/ yang bermakna/هجعب qabadnāhu/ yang bermakna „Kami menariknya‟ dan kata/هجع
menarik‟ (Q.S.25:46).
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas terdapat Jinas Isytiqaq karena
memiliki asal kata yang sama yaitu kata هجط/qabada/ yang artinya „menari, mengganggu‟ tetapi
berbeda dari jumlah hurufnya, sakalnya.
ج٤ش ا)10( جبدا ث ذ جب لش٣ كلا رطغ ا
/falā tuti‟il kāfirīna wajāhidhum bihī jihādan kabīrā/ „Maka janganlah engkau taati orang-orang
kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya (Al-Qur‟an) dengan (semangat) perjuangan
yang benar (Q.S.25:52).
Pada ayat di atas ada dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu kata جبذ
/jāhidhum/ yang bermakna „berjuanglah‟ berasal dari fi‟il amar dan kata جبدا /jihādan/ bermakna
„perjuangan‟ dari jenis isim masdar.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas terdapat jinas Isytiqaq karena
memiliki asal kata yang sama yaitu kata جبد yang bermakna „perjuangan‟. Namun berbeda dar
jumlah hurufnya, sakalnya dan pengucapannya.
ب د٤ سا س ؿل الله ب ذ دغ ع٤بر
الله ى ي ٣جذ لا صبذب كب ػ ػ ا ربة الا
(40)
/illā man tāba wa āmana wa „amila „amalan shālihan faulāika yubaddilullāhu sayyiātihim
hasanāt wa kānallāhu gafūra rahīmā/ „kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan
mengerjakan kebajikan, maka kejahhatann mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang (Q.S.25:70).
Pada ayat di atas ada dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu kata ػ
/‟amila/ yang bermakna „mengerjakan‟ dari bentuk fi‟il madhi dan kata ػلا /‟amalan/ yang
bermakna „mengerjakan‟ dari bentuk ism masdar.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas terdapat jinas Isytiqaq karena
memiliki asal kata yang sama yaitu kata ػ /‟amala/ yang bermakna „membuat, berbuat‟, tetapi
berbeda dari jumlah hurufnya dan pengucapannya.
زبثب)46( ة ا٠ الله ٣ز صبذب كب ػ ربة
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
/wa man tāba wa‟amila shālihan fainnahū yatūbu ilaAllāhi matābā/ „Dan barang siapa bertobat
dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang
sebenar-benarnya‟ (Q.S.25:71).
Pada ayat di atas terdapat jinas dua kata yang hampir sama dari pengucapannya yaitu kata
matābā/ yang/ زبثب yatūbu / yang bermakna „bertaubat‟dari bentuk fi‟il mudhari dan kata / ٣زة
bermakna „taubat‟ dari bentuk ism masdar.
Maka dengan analisis Ilmu Badi‟ kedua kata di atas terdapat jinas Isytyqaq karena
memiliki asal kata yang sama yaitu kata ربثب /tābā/ yang bermakna „taubat‟, tetapi berbeda dari
jumlah hurufnya, sakalnya dan pengucapannya.
Setelah di cermati dan di analisis penulis menemukan 15 jinas isytiqaq yang terdapat
dalam Al-Qur‟an surah Al-Furqan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada bab-bab sebelumnya dipaparkan mengenai pengertian Jinas, Pembagian Jinas, contoh-
contoh Jinas serta analisis jumlah jenis Jinas yang terdapat dalam Al-Qur‟an surah Al-Furqan.
Maka dari berbagai referensi dan analisis yang telah dilakukan. Maka dapat disimpulkan
berbagai Jumlah jenis Jinas yang terdapat dalam Al-Qur‟an Surah Al-Furqan ada 5 jinas yaitu :
Jinas Mumasal, Jinas Mudhari‟, Jinas Muharraf, Jinas Penambahan Satu Huruf اض٣بدح ك٢ أدذ لظ٤
.Jinas Isytiqaq ,ثذشف ادذ
1. Jenis jinas yang terdapat dalam Al-Qur‟an Surah Al-Furqan adalah Jinas
Tam dan Jinas Ghairu Tam.
Jinas Tam yaitu :
a. Jinas Tam yang diklasifikasikan sebagai jinas Mumasal terdapat 7 jinas.
Jinas Ghairu Tam yaitu :
a. Jinas Gairu Tam yang diklasifikasikan sebagai jinas Mudhari‟ terdapat 3 jinas.
b. Jinas Gairu Tam yang diklasifikasikan sebagai jinas اض٣بدح ك٢ أدذ لظ٤ ثذشف
.terdapat 2 jinasادذ
c. Jinas Gairu Tam yang diklasifikasikan sebagai jinas Muharraf terdapat 2 jinas.
d. Jinas Isytyqaq terdapat 15 jinas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
4.2 Saran
Pembahasan Balaghah dengan objek ayat Al-Qur‟an dapat dapat mengungkap
kemukjizatan Al-Qur‟an dari sisi keindahan bahasanya.
Jinas merupakan salah satu cabang Ilmu Badi‟ Muhassinatul Lafzi. Ilmu Badi‟ sendiri
merupakan cabang dari Ilmu Balaghah yang membahas mengenai keindahan-keindahan lafazh
bahasa Arab. karena Program Studi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara pembaca lainnya untuk dapat mempellajari dan memahami Ilmu Badi‟ khususnya Jinas.
Karena selain keindahan susunan kalimatnya, jinas juga memberikan kita pengetahuan dan
pemahaman bahwa Bahasa Arab, antara kata yang satu dengan yang lainnya memiliki makna
yang saling terkait walaupun jenis hurufnya, tarkibnya dan sakalnya tidak sama. Contoh-contoh
jinas lainnya bisa ditemukan dalam Al-Qur‟an, Hadits Rasul, syair dan prosa sastrawan
terdahulu.
Hasil penelitian mahasiswa diharapkan pula untuk menambah referensi mengenai Ilmu
Balaghah pada perpustakaan, baik perpustakaan Universitas maupun perpustakaan Fakultas Ilmu
Budaya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Atyq.2015.Ilmu Al-Badi‟. Penerbit Beirut.Libanon
Al-Hasyimi, Sayid Ahmad.1994.Mutiara Ilmu Balaghah. (Ditejemahkan oleh Zuhri dan
Ahmmad Chumaidi). Surabaya.Mutiara Ilmu Surabaya
Ahmad Irwandi 2011جبط ااػ ك٢ لا دب دس اجح ك٢ زبة الاربس لاب اس / al-jināsu wa anwā‟uhu
fī al- ahādisi al- nubuwwati fī kitābi al-azkāri li imā mi al-nūri/.Skripsi sarjana UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta
Amin, Mustafa dan „Ali,1973. Al-Balaghah al-Wadhihah. Jakarta : Jaya Murni.
Departemen Agama Republik Indonesia. 2012.Al-Qur‟an danTerjemahan. Jakarta:
PT.Insan Pustaka
Dayyab, Hifni Bek.dkk.2013. Kaidah Tata Bahasa Arab. (Diterjemahkan oleh Chaihatul Umam
dkk). Jakarta. DARUL ULUM Press
Ghulayaini,Mustafa.2010. جبغ اذسط اؼشث٤خ/jāmi‟u al-durūsi al-arabiyyati/. Kairo : Dasar
Assalam
Khifaji tt, Abdul Na‟im dan Abdul Aziz Syarif,tt. Nahwu Balaghatun Jadidatun.Maktabah
Gharib
Munawwir,Ahmad Warson. إذغ٢( –س )هبط ػشث٢ ا / al-munawwiru
(qamusun „arabiyyun-indunisiyyun).
Moelong, Lexy J.2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Nurul Zarina 2016 رذ٤ اجبط ك٢ اوشأ اش٣ جضأ رغغ ػؾش٣ / tahlīlu al-jināsi fī al-qurāni al-
karīmi juz‟u tis‟u wa „isyrīna/ “Analisis Jinas dalam Al-Qur‟an
Karim Juz 29. skripsi sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Qasym dan Dayyib 2003. Ilmu Balaghah.Libanon
Rahimah 2004, “Ilmu Balaghah sebagai Cabang Ilmu Bahasa Arab”.USUDigital Library.
Suryagraha Pandegatama 2016 Anāsiru as-saj‟u wa al- jināsu fīsūratin al-qalami ( dirātun
tahlīliyatun badī‟iyyatun)/
Said, Fuad. 1984. Pengantar Sastra Arab. Medan : Pustaka Babussalam
Taufik, Wildan. 2018. Pembelajaran Balaghah. Singosari Malang, Jawa Timur: CV lisan arabi
Yunus,Mamud.1990.Kamus Arab Indonesia.Jakarta : PT mahmud Yunus
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40
TABEL JINAS TAM DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-FURQAN
انجاس
ياثم يستف تركية ايح
انرقى
- - ى فس ل هك ل ي …
تا ي هك ل ي … ١ ٣
- -
أعتذا ٢ ١١ … ت انساعح
- - احذا را … ثث
ر ا كثير …ثث٣ ١٤
- - ...جعم نكى
ار جعم ان … ٤ ٤٤
- - اء ...جعم فى انسا سراجا جعم في …
٥ ٦١
- - اراد …ن
اراد …ا٦ ٦٢
- - ا ارا ير …
ا كرايا … ير٤ ٤٢
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
41
TABEL JINAS GAIRU TAM DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-FURQAN
انجاس غير انتاو
انرقى ايح يضارع اختهف في انهفظا يحرف اشتقاق
- - - و …تذعا اني
ر ا ثث ادع …
- - - را حج ...حجرا ي
را ث ثا ء ي …
- - - جا اء تر …انسا سراجا …في
- - حجر ا ن يق …
را حج … حجر ا ي-
- - ا ى اسجذ …ن اسجذ ح …انر
-
- شي ـا … يخهق
ل …يخهق- -
- ا قان ح ...ن هر
ح يا انر … - - ٧
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
ر …شيء فقذ
تقذيرا … _ - - ٨
تى اضههتى …ءا
ثيم … ضه ا انس_ - - ٩ ٧
يا ارسها …
رسهي ان …ي_ - -
جعها تعضكى …
… نثعض فت ح _ - -
عت ى فس اا كثير …عت
_ - -
ا ه …يا ع
م ع …ي_ - -
ل ز او …تانغ
زيلا ى كح ته … ان
_ - -
رته …فؤادك
… ترتيلا _ - -
ى ر …تايتا فذ ي
… تذيير ا_ - -
كلا تثرا …
… تتثيرا_ - - ٧ ٩
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43
…انتي ا يطرخ
ء … يطر انس_ - - ٨
…ثى قثض
… انيا قثضا_ - - ٩
ى ت ذ جا …
ادا كثيرا … ج_ - -
م ع اي ...
لا صانحا … ع_ - - ٧
ب يت …فا
يتاتا … انى الله
_ - - ٧
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA