ANALISIS ATAS PEMAHAMAN, PRODUK, DAN TINGKAT...
Transcript of ANALISIS ATAS PEMAHAMAN, PRODUK, DAN TINGKAT...
ANALISIS ATAS PEMAHAMAN, PRODUK, DAN
TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN
MAHASISWA MENJADI NASABAH PADA BANK
SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA
(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh:
Milatunnikmah Finisia Rahajeng Oktaviani
NIM 21311025
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
(Al-Insyirah:6)
Tidak ada kata putus asa
sebelum berusaha
vi
Persembahan
Alhamdullilah syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat yang sungguh banyak sehingga
skripsi ini dapat terselesaiakan dan ini saya
persembahkan kepada:
Allah SWT
Papi dan Almarhum Mami terimakasih atas doanya
selalu mengeringi setiap langkahku
Saudara dan Kelluarga besar
Sahabat dan Teman (Gita terimakasih atas
semangantnya dan dukungannya yang selalu ada buat
aku, Sifa Fauzia Terimakaih untuk bantuan dan
sarannyat dalam pembuatan skripsi ini)
Teman-teman seperjuangan jurusan S1- PS 2011
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul: “Analisis Pemahaman, Produk, dan Tingkat Religiusitas
Terhadap Keputusan Mahasiswa Menjadi Nasabah Bank Syariah Cabang
Salatiga (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga)” dengan lancar tanpa kendala
yang berarti. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman yang telah membimbing
umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa,
baik secara langsung maupun tidak langsung pada penyelesaian skripsi ini kepada:
1. Bapak Dr. Rahmad hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis
Islam IAIN Salatiga dan selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Pembimbing Skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan, motivasi dan
arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1,
4. Seluruh dosen FEBI yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.
viii
5. Seluruh Staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga
6. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai, Papi dan almh. Mami
yang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang selalu mencurahkan perhatian
serta doa kepada penulis.
7. Kepada teman-teman bermainku semasa kecil dan teman kuliah Gita
Kusumawardani, dan Syifa Fauzia, yang telah banyak membantu penulis dan
teman-teman PS S1 2011 yang memberikan bantuan dan perhatiannya kepada
penulis.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa
hormat, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya
sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.
ix
ABSTRAK
Oktaviani, Milatunnikmah Finisia Rahajeng. 2016. Analisis Pemahaman, Produk,
dan Tingkat Religiusitas Terhadap Keputusan Mahasiswa Menjadi
Nasabah Bank Syariah Cabang Salatiga (Studi Kasus Mahasiswa IAIN
Salatiga). Skripsi, Jurusan S1-Perbankan Syariah, Falkutas Ekonomi dan
Bisnis Islam Intitut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton
Bawono, M.Si,
Kata Kunci: Pemahaman, Pengetahuan, Produk, Tingkat Religiusitas, Keputusan
Nasabah
Bank syariah merupakan perbankan yang dalam sistem
operasionalnya berdasarkan syariah. Sistem syariah yang digunakan yaitu
kecenderungan untuk menggunakan dan menonjolkan nilai-nilai Islam.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga adalah salah satu Perguruan Tinggi
Negeri di Salatiga. Besarnya jumlah mahasiswa IAIN Salatiga sangat patut
untuk pertimbangan oleh pihak perbankan syariah sebagai salah satu segmen
pasar yang pontesial untuk menghimpun dana masyarakat. Kesesuain nilai
Islam yang dianut Bank Syariah membuat IAIN Salatiga untuk
mempercayakan kegiatan ekonominya kepada Bank Syariah Mandiri cabang
Salatiga, salah satunya pembukaan rekening bagi mahasiswanya seperti
pembayaran SPP dan penerimaan beasiswa bagi mahasiswa. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman mahasiswa IAIN Salatiga
tentang bank Syariah, produk apa yang menjadi daya tarik mahasiswa, untuk
mengetahui pengaruh tingkat religiusitas mahasiswa terhadap keputusan
menjadi nasabah BSM cab. Salatiga.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk
mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada.
Objek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa IAIN Salatiga dengan
jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa. Sedangkan untuk tekhnik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi
pustaka. Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas, statistik dan
asumsi klasik
Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukan bahwa yang
berpengaruh positif dan signifikan hanya variabel produk saja, karena
produk-produk yang ditawarkan bank syariah sangat inovatif sehingga
membuat mahasiswa tertarik untuk membuka rekening pada BSM cab.
Salatiga. Sedangkan variabel pemahaman bank syariah dan tingkat
religiusitas mahasiswa berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah pada BSM cab.
Salatiga.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................................
PENGESAHAN KELULUSAN............................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................
MOTTO.................................................................................................................
PERSEMBAHAN..................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
ABSTRAK.............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan Penelitian..............................................................................
D. Manfaat Penelitian............................................................................
E. Sistematika Penelitian.......................................................................
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka..................................................................................
B. Kerangka Teori.................................................................................
a. Pemahaman Bank Syariah....................................................
b. Pengertian Bank Syariah.........................................................
I
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xiv
xv
1
8
9
9
10
12
14
14
14
xi
c. Tujuan dan Fungsi Bank Syariah............................................
d. Dasar-Dasar Hukum Pembentukan Bank Syariah..................
e. Perbandingan Bank Syariah dan Konvesional........................
f. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia..............................
1. Produk............................................................................................
a. Pengertian Produk..................................................................
b. Klarifikasi Produk..................................................................
c. Produk Bank Syariah.............................................................
2. Tingkat Religiusitas.......................................................................
a. Pengertian Tingkat Religiusitas..............................................
b. Dimensi-Dimensi Relidgiusitas...............................................
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas....................
3. Pengambilan Keputusan.................................................................
C. Kerangka Pemikiran.........................................................................
D. Hipotesis...........................................................................................
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian..............................................................................
B. Variabel Penelitian............................................................................
C. Populasi dan Sampel.........................................................................
1. Populasi..........................................................................................
2. Sampel............................................................................................
D. Data dan Sumber...............................................................................
E. Metode Pengumpulan Data...............................................................
16
19
22
23
24
24
24
26
37
37
38
39
42
43
44
45
46
46
46
47
47
48
xii
F. Ukuran Sampel dan Teknik Pengumpulan Sampel..........................
G. Metode Analisis Data........................................................................
1. Statistik Diskriptif..........................................................................
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas...................................................
3. Uji Statistik....................................................................................
4. Uji Asumsi Klasik..........................................................................
BAB IV : ANALISIS PENELITIAN
A. Gambaran Umum IAIN Salatiga......................................................
1. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga............................................
2. Bergabung dengan IAIN Walisongo Semarang..........................
3. Alih Status Menjadi STAIN.......................................................
4. Struktur Organisasi.....................................................................
5. Visi dan Misi IAIN Salatiga.......................................................
6. Tujuan IAIN Salatiga..................................................................
B. Diskripsi Responden.........................................................................
1. Jenis Kelamin..............................................................................
2. Fakultas.......................................................................................
3. Uang Saku...................................................................................
C. Analisis Data.....................................................................................
1. Uji Validitas................................................................................
2. Uji Reliabilitas............................................................................
3. Uji Stastistik................................................................................
a. Uji t.......................................................................................
48
49
49
49
50
53
56
56
57
62
63
66
66
67
69
69
70
71
71
72
73
73
xiii
b. Uj F.......................................................................................
c. Uji Determinasi R2................................................................
4. Uji Asumsi Klasik.......................................................................
a. Uji Normalitas......................................................................
b. Uji Linearitas........................................................................
c. Uji Multikoliniaritas.............................................................
d. Uji Heteroskedastisitas.........................................................
5. Pembahasan................................................................................
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
75
76
77
77
80
81
81
82
87
88
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 : Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvesional...................
Tabel 2.3 : Perkembangan Lembaga Bank Syariah.......................................
Tabel 4.1 : Struktur Organisasi......................................................................
Tabel 4.2 : Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin...............................
Tabel 4.3 : Data Responden berdasarkan Fakultas........................................
Tabel 4.4 : Data Responden berdasarkan Uang Saku....................................
Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas........................................................................
Tabel 4.6 : Hasil Uji Reliabilitas....................................................................
Tabel 4.7 : Hasil Uji ttest ................................................................................
Tabel 4.8 : Perbandingan antara ttest dan T tabel............................................
Tabel 4.9 : Hasil Uji F....................................................................................
Tabel 4.10 : Hasil Uji R2..................................................................................
Tabel 4.11 : One Sample Kolmogorov Smirnove.............................................
Tabel 4.12 : Hasil Uji Linieritas.......................................................................
Tabel 4.13 : Hasil Perbandingan r2 dan R
2.......................................................
Tabel 4.14 : Hasil Uji Heteroskedastisiti dengan Metode White.....................
24
25
64
69
69
70
71
72
73
74
75
76
79
80
81
81
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran......................................................................
Gambar 4.1 : Uji Normalitas..............................................................................
Gambar 4.2 : Grafik Normal Plot......................................................................
43
77
78
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan
mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan
sangat menentukan kemajuan suatu negara dalam bidang perekonomian.
Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui
simpanan dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat umum
dalam bentuk kredit. Penyaluran dana biasanya berbentuk kredit yang
diberikan kepada masyarakat dimana debitur dalam pengembalian pinjaman
diharuskan membayar sejumlah bunga. Sistem perbankan ini dikenal sebagai
sistem perbankan konvensional. Selama lebih dari dua decade terakhir, telah
muncul sistem perbankan yang tidak berorientasi pada bunga namun
menggunakan sistem bagi hasil. Perbankan ini dikenal sebagai perbankan
syariah.
Dalam dunia perbankan saat ini, peran perbankan sangatlah penting
dan mempunyai pengaruh sangat besar pada perekonomian dunia. Bank tidak
hanya berfungsi sebagai penyimpanan dana saja namun juga sebagai penyalur
dana. bahkan perbankan di Indonesia saat ini sudah banyak dan beraneka
ragam. Perbankan di Indonesia juga pernah mengalami pasang surut pada
tahun 1997 banhkan hampir seluruh bank-bank di Indonesia mengalami
kebangkrutan dikarenakan krisis perekonamian yang melanda saat itu.
Secara sederhana bank adalah suatu lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali
dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir
2003: 11).
Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan sangat besar
dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat industri modern.
Produksi berskala besar dengan kebutuhan investasi yang membutuhkan
modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan.
Lembaga keuangan merupakan tumpuan bagi para pengusaha untuk
mendapatkan tambahan modalnya melalui mekanisme kredit dan menjadi
tumpuan investasi melalui mekanisme saving, sehingga lembaga keuangan
memiliki peranan yang besar dalam mendistibusikan sumber-sumber daya
ekonomi di kalangan masyarakat.
Berlandaskan kepercayaan dari masyarakat, masyarakat percaya
bahwa dana yang disimpan atau dititipkan kepada bank tersebut akan aman
dan dapat diambil jika memerlukan, tetapi bank juga menaruh kepercayaan
kepada masyarakat yang meminjam dana dari bank bahwa dana tersebut
dapat dikembalikan tepat pada waktunya. Dengan berlandaskan kepercayaan
tersebut bank mampu beroperasi dan akan berkembang khususnya tabungan.
Tabungan harus terus digalakkan karena dapat dimanfaatkan dananya untuk
membantu pembangunan melalui kredit. Lembaga keuangan dalam hal ini
bank, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lembaga keuangan bank syariah
dan bank konvensional.
Bank syariah merupakan perbankan yang dalam sistem
operasionalnya berdasarkan syariah. Sistem syariah yang digunakan yaitu
kecenderungan untuk menggunakan dan menonjolkan nilai-nilai Islam. Salah
satu contohnya jika dalam bank-bank konvensional sebutan untuk bank
umum menggunakan sebutan ―bunga bank‖ untuk istilah keuntungannya,
maka dalam bank syariah keuntungan yang diperoleh nasabah itu disebut
―bagi hasil‖ atau dalam istilah syariah disebut mudharabah. Sistem
perbankan syariah memiliki kesamaan dengan sistem perbankan
konvensional dalam hal mencari keuntungan dan pelayanan masyarakat
dalam bisnis keuangan. Dengan demikian, antara bank konvensional dan
bank syariah memiliki perbedaan dalam hal sistem balas jasa yang diberikan
dan memiliki persamaan dalam hal pelayanan jasa kepada para nasabah.
Berpegang pada prinsip-prinsip balas jasanya masing-masing, kedua sistem
perbankan ini bersaing bebas untuk merebut jutaan nasabah dengan berbagai
strategi bisnis perbankan syariah tidak saja dilakukan oleh bank-bank yang
murni berbasis syariah, tetapi hampir seluruh bank konvensional juga
membuka bisnis perbankan syariah ini.
Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk yang mayoritas
beragama muslim terbesar di dunia dibandingkan negara-negara Islam
lainnya. Ini sangat menguntungkan bagi bank syariah dan ini akan membawa
dampak positif bagi negara Indonesia. Sistem yang digunakan bank syariah
yang menguntungkan bagi sesama. Namun banyak kendala yang terjadi pada
bank syariah dalam menarik masyarakat untuk bergabung menjadi bagian dari
bank syariah. Mungkin masyarakat yang kurang mengetahui produk yang
ditawarkan bank syariah atau masyarakat yang sudah tahu tapi tidak ingin
menjadi nasabah bank syariah di karenakan faktor agama dan kebanyakan
masyarakat yang menjadi nasabah adalah orang-orang yang sudah lanjut usia
dan yang sudah paham bahwa bunga itu haram jadi mereka berpindah
menjadi nasabah bank syariah.
Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang produk dan sistem
perbankan syariah di Indonesia masih sangat terbatas. Hal inilah yang
menjadi salah satu faktor utama yang menghambat peluang perbankan syariah
di Indonesia.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratmawati dkk (2000: 21)
Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam judul Potensi, Preferensi dan Perilaku
Masyarkat terhadap Bank Syariah di Jawa Barat, dapat simpulkan bahwa
pengetahuan masyarakat mengenai bank syariah masih dapat dikatakan
rendah. Rendahnya pegetahuan masyarakat tentang bank syariah dan sistem
syariah itu menyebabkan menurunnya minat untuk memilih bank syariah.
Oleh karena itu kampanye yang gencar tentang bank syariah (sistem syariah)
sangat diperlukan untuk menaikkan keprcayaan masyarakat kepada bank
syariah. Di lain pihak, perlu juga dihindari adanya bank-bank syariah yang
beroperasi menggunakan sistem bank konvensional (sistem bunga) karena hal
ini dapat menyesatkan masyarakat dan pada akhirnya akan mengurangi nilai
bank syariah itu sendiri.
Sebagian besar masyarakat yang mengadopsi bank syariah masih
dominan dipengaruhi oleh emosi keagamaan belum berdasarkan pada
pemahaman rasional yang baik. Hal ini ditunjukkan dari kondisi masyarakat
yang dipandang islami cenderung mengadopsi dan masyarakat yang tidak
memiliki pengetahuan tentang bank syariah cenderung mengadopsi bank
syariah dibandingkan kelompok masyarakat yang tidak islami dan memiliki
pengetahuan tentang bank syariah. Disamping itu sebagian besar masyarakat
juga belum mengetahui fatwa MUI tentang bunga bank. Dari masyarakat
yang mengetahui, sebagian besar mendukung dikeluarkannya Fatwa MUI
tersebut namun tidak banyak yang merespon dengan melakukan tindakan riil
baik yang telah bertindak maupun sekedar rencana. Hampir semua
masyarakat tidak mengenal adanya sistem windows dalam operasional bank
syariah. Pada umumnya masyarakat tidak peduli dengan bentuk-bentuk
kantor bank syariah.
Dalam penelitian di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta pertimbangan agama menjadi motivator utama nasabah dalam
memanfaatkan bank syariah. Penelitian PPKP LEMLIT Undip (2000) tentang
persepsi dan sikap masyarakat Jawa Tengah terhadap Bank Syariah
menghasilkan salah satu kesimpulan bahwa faktor agama adalah motivator
terpenting untuk mendorong penggunaan jasa bank syariah. Mencermati dua
pernyataan temuan yang berbeda antara kesimpulan agama bukan menjadi
faktor penentu dan agama menjadi faktor penentu persepsi dan motivasi
pemanfaatan bank Islam, kiranya layak kalau dilakukan penelitian lanjutan
dengan fokus bagaimana sesungguhnya pengaruh religiusitas terhadap minat
menabung di perbankan syariah (Muchlis, 2011: 32).
Masalah utama yang dihadapi bank syariah adalah kurangnya
sosialisasi antara pihak bank syariah dengan masyarakat, karena banyak
masyarakat belum tahu akan apa itu bank syariah dan bagamiana sistemnya
bahkan mereka berpendapat bahwa sistem bagi hasil itu sama dengan bunga,
padahal antara bagi hasil dan bunga sangat berbeda. Mungkin bank syariah
harus sering mengadakan sosialisasi pada masyarakat baik itu yang menengah
ke atas maupun masyarakat yang menengah ke bawah. Agar mereka tahu apa
saja keunggulan produk-produk bank syariah lalu apa saja keuntungan setelah
menjadi nasabah pada bank syariah.
Dalam hal ini sebenarnya bank syariah memiliki banyak peluang, ini
dikarenakan sistem yang mereka terapkan berbeda dengan bank
konvensional. Terutama dari sudut pandang penerapan hukum Islam di
dalamnya. Hukum Islam (syariah) bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan menjamin kepercayaan, kehidupan,
kecerdasan, keturunan dan kesejahteraan (Triyuwono dan As‘udi, 2001: 25).
Kompetensi pada perbankan syariah akan semakin tinggi lagi
pertumbuhannya apabila masyarakat mempunyai permintaan dan antusias
yang tinggi dikarenakan faktor peningkatan pemahaman dan pengetahuan
tentang bank syariah, disamping faktor penyebab lainnya bank syariah
berusaha agar dapat menarik perhatian nasabah dengan produk-produk yang
dimiliki oleh bank, dan perlu dilakukan kegiatan promosi. Promosi
merupakan bagian yang ditujukan untuk mempengaruhi nasabah agar mereka
dapat mengenal akan produk yang ditawarkan oleh pihak yang bersangkutan.
Jika produk yang dihasilkan sesuai dengan standar bank syariah belum bisa
diterima dan dikonsumsi oleh nasabah. Maka bank syariah dalam
mengeluarkan produk harus dapat menyesuaikan dengan harapan dan
keinginan nasabah tersebut. Karena tidak satupun bank dapat
mempertahankan eksistensinya jika bank tersebut tidak menyampaikan atau
memasarkan produknya pada nasabah. Nasabah mempunyai beberapa
pertimbangan dan alasan untuk menentukan keputusan mereka dalam
memilih bank sebagai sirkulasi dana mereka. Secara umum calon nasabah
yang akan menabung tentu memilih bank yang dapat memberikan
keuntungan dan kemudahan. Setiap nasabah akan memperhatikan dan
mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk memutuskan menabung.
Untuk itu dari sisi bank syariah harus dapat membaca peluang ini serta dapat
segera mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Salah satu Bank Umum Syariah (BUS) yang mempunyai peran
penting dalam perkembangan bank syariah di Indonesia adalah Bank Mandiri
Syariah (BSM). Pada hari senin tanggal 1 November 1999 atau bertepatan
dengan 25 Rajab 1420 H merupakan hari pertama berorientasinya BSM.
Lahirnya BSM merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank
syariah di PT.Bank Suslo Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang
memandang pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan PT. Bank
Mandiri (persero) tbk.
Mahasiswa adalah salah satu dari komponen masyarakat sebagai
pangsa pasar yang layak jadi pertimbangan bank untuk menambah jumlah
nasabah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga adalah salah satu Perguruan
Tinggi Negeri di Salatiga. Besarnya jumlah mahasiswa IAIN Salatiga sangat
patut untuk pertimbangan oleh pihak perbankan syariah sebagai salah satu
segmen pasar yang pontesial untuk menghimpun dana masyarakat. Oleh
karena itu, bank perlu mengetahui secara umum faktor yang paling dominan
sekaligus menjadi alasan mahasiswa membuat keputusan menjadi nasabah di
bank syariah
Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengadakan penelitiaan
yang berjudul: ANALISIS ATAS PEMAHAMAN, PRODUK, DAN
TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA
MENJADI NASABAH PADA BSM CABANG SALATIGA (Studi Kasus
Mahasiswa IAIN Salatiga).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, adapun beberapa rumusan
masalah yang dapat penulis rumuskan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Apakah pemahaman atau pengetahuan akan bank syariah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa IAIN Salatiga
menjadi nasabah BSM cabang Salatiga
2. Apakah produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM cabang Salatiga
3. Apakah tingkat religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM cabang
Salatiga
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti mengenai
perumusan masalah, diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman atau pengetahuan akan bank
syariah yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM cabang Salatiga
2. Untuk mengatahui produk yang berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM
cabang Salatiga
3. Untuk mengatahui tingkat religiusitas yang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah
BSM cabang Salatiga.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapakan bisa bermanfaat untuk :
1. Bagi peneliti dan Akademisi
Penelitian ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar SE,sy
dan juga dapat digunakan untuk bahan referensi bagi peneliti-peneliti
yang akan datang apabila akan mengangkat tema yang sejenis.
BAB III METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian, berisi tentang jenis dan sumber data, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan
pengukuran, teknik analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis data berisi hasil penelitian berupa gambaran umum obyek
penelitian, deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan
reliabilitas, uji statistik, uji asumsi klasik, analisis data penelitian dan
pembahasan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan
disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang
disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran merupakan
himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang
dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat
dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Menurut Abhimantra dkk (2013: 176) dalam jurnal proceeding
PESAT yang berjudul ―Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah
(Mahasiswa) dalam Memilih Menabung pada Bank Syariah‖ bahwa faktor-
faktor seperti pengetahuan, religiusitas, produk, reputasi dan pelayanan di
Bank Syariah memiliki pengaruh positif terhadap keputusan memilih
menabung di Bank Syariah, meskipun tidak signifikan. Hal ini dibuktikan
dengan nilai adjusted R square sebesar 45,5%. Dengan proporsi pengaruh
terbesar dipegang oleh produk, dilanjutkan oleh religiusitas, reputasi,
pelayanan, dan pengetahuan.
Dalam skripsi Nur Jannah (2014: 102) dalam judul ―Pengaruh
Pengetahuan Mahasiswa Tentang Bank Syariah Terhadap Minat Menjadi
Nasabah (studi kasus Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Walisongo)‖ menyimpulkan bahwa adanya pengaruh
positif antara pengetahuan mahasiswa tentang bank syariah terhadap minat
menjadi nasabah bank syariah. Tetapi hanya sedikit dari mahasiswa yang
memiliki rekening di bank syariah dikarenakan sebagian besar mahasiswa
belum mempunyai penghasilan sendiri.
Adapun penelitian menurut Hutabarat (2010: 99) Dari hasil analisis
diketahui bahwa faktor fasilitas, layanan, produk, dan promosi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan masyarakat untuk menjadi
13
nasabah pada bank syariah. Namun secara parsial hanya faktor produk
memiliki pengaruh terhadap keputusan masyarakat untuk menjadi nasabah
bank syariah sementara faktor promosi tidak berpengaruh secara signifikan.
Implikasi hasil penelitian ini adalah bahwa bank syariah telah menjadi pilihan
masyarakat karena faktor religius yaitu keinginan untuk menjalankan syariat
islam. Namun demikian, pihak bank syariah tetap harus memperhatikan
fasilitas, layanan, dan variasi produknya sesuai dengan perkembangan
kebutuhan nasabahnya.
Penelitian Yulianto dkk (2010: 550) yang berjudul ―Analisis Pengaruh
Faktor Bauran Pemasaran Terhadap Pertimbangan Nasabah Dalam Memilih
Bank Syariah di Kota Medan‖, bahwa faktor produk (product) paling
dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah di kota Medan.
Penelitian Sartika dkk (2011: 445) yang berjudul ―Hubungan antara
―Religious Commitment‖ dengan Keputusan Menggunkan Jasa Bank Syariah
pada Dosen Unisba‖ terdapat hubungan yang cukup signifikan antara religios
commitment dengan keeputusan menggunakan jasa bank syariah pada dosen
Unisba.
Di dalam skripsi Niken (2010: 134-136) yang berjudul ―Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Muslim untuk
Menggunakan Bank Syariah (Studi Kasus di Kota Surakarta)‖. Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas keagamaan
muslimin terbukti signifikan berpengaruh positif dalam keputusan masyarakat
muslim untuk menggunakan bank syariah di Kota Surakarta. Besarnya
14
pengaruh kualitas keagamaan muslimin yang tinggi adalah 0,05% terhadap
keputusan masyarakat muslim di Kota Surakarta untuk menggunakan bank
syariah dengan kualitas keagamaan tinggi adalah 2,7795 kali dibandingkan
dengan muslimin yang kualitas keagamaannya rendah.
Dalam skripsi Priaji (2011: 127) yang berjudul ―Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank Syariah‖. Dari hasil penelitian ini
menyatakan bahwa variabel religiusitas memiliki nilai koefisien sebesar
0,006 dengan nilai p= 0,319 (p > 0,05), yang artinya bahwa bahwa variabel
religiusitas secara positf mempengaruhi intensi menabung di bank syariah
dan tidak signifikan. Jadi semakin tinggi religiusitas seseorang maka semakin
tinggi intensi menabung di bank syariah, namun hal ini secara statistik tidak
signifikan. Tidak signifikannya religiusitas kemungkinan disebabkan karena
nasabah dalam memilih sebuah bank syariah mereka lebih menggunakan
economic rationale dari pada faktor yang sifatnya keagamaan.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
variabel pemahaman bank syariah, produk bank syariah dan tingkat
religiusitas mahasiwa sebagai variabel independen terhadap keputusan
mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM cab. Salatiga yang belum
pernah diteliti sebelumnya
B. Kerangka Teori
Dalam kerangka teori ini berisi mengenai pengetahuan atau
pemahaman perbankan syariah, pelayanan, produk bank syariah, pengertian
tentang religius, dan pengambilan keputusan
15
1. Pemahaman Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yaitu
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan, dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya daalam rangka menngkatkan hidup
masyarakat banyak.
Secara sederhana bank adalah suatu lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali
dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir.
2003: 11).
Menurut Wibowo dan Hendy 2005, pengertian bank atau perbankan
sebagai suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit
dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan kredit dengan modal sendiri atau orang
lain, selain dari itu juga mengedarkan alat tukar baru dalam bentuk uang bank
atau giral
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya keapada masyarakat dalam
bentuk pembiayaan atau bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat.
16
Jadi yang dimaksud dengan bank adalah bank umum yang dalam
kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepdada
masyarakat yang membutuhkan.
Adapun pengertian bank syariah menurut Muhammad, (2004: 1) bank
syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak menggunakan pada bunga.
Dengan kata lain, bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran
serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan syariat
Islam.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-
prinsip syariat Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah
secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang
dikhawatirkan mengandung unsurunsur riba dan diisi dengan kegiatan-
kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan atau
praktik-praktik usaha yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.
b. Tujuan dan Fungsi Bank Syariah
Sebagai sebuah lembaga keuamgan pada bank syariah adalah
lembamaga keuangan yang menjalankan peranannya untuk menjadi lembaga
keuangan intermediasi antara pemilik modal dan pengusaha. Untuk itu
hadirnya bank syariah dapat dianggap mempunyai peranan penting dalam
penggerakan pertumbuhan ekonom. Adapun tujuan normatif dibentuknya
lembaga keuangan syariah menurut (Sumar‘in, 2012: 53) adalah sebagai
berikut :
17
a) Menggerakan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara Islam,
khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan, agar
terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha lain yang
mengandung gharah (tipuan) dimana jenis-jenis usaha tersebut selain
dilarang dalam islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap
ekonomi umat.
b) Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi, dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi
kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang
membutuhkan dana
c) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka
peluang usaha yang lebih besar terutama pada kelompok miskin yang
diarahkan kepada kegiatan produktif, menuju terciptanya kemandirian
usaha.
d) Untuk membantu menanggulangi kemiskinan, berupa pembinaan
nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang
lengkap. Seperti pembinaan pengusaha produsen, pembinaan pedagang
perantara, program pembiaan konsumen, program pengembangan
modal kerja dan program pengembangan modal bersama.
e) Untuk menjaga kesetabilan ekonomi/moneter pemerintah
f) Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank non
Islam (konvesional) yang menyebabkan umat Islam tidak dapat
18
melaksanakan ajaran agamanya secara penuh terutama bidang kegiatan
bisnis dan perekonomian.
Menurut Antonio (2001: 200), dalam paradigma akuntansi Islam, bank
syariah memiliki fungsi sebagai berikut :
a) Manajemen Investasi
Bank-bank Islam dapat melaksanakan fungsi ini berdasarkan kontrak
mudharabah atau kontrak perwakilan.
b) Investasi
Bank-bank Islam menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia
usaha dengan menggunakan alat-alat investasi yang konsisten sesuai
syariah.
c) Jasa Layanan Keuangan
Bank Islam juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainya berdasarkan
upah dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan.
d) Jasa Sosial
Konsep perbankan islam mengharuskan bank Islam melaksanakan jasa
sosial, bisa melalui dana qardh (pinjaman kebajikan), zakat atau dana
sosial yang sesuai dengan ajaran islam. Lebih jauh lagi konsep perbankan
Islam juga mengharuskan bank Islam memainkan peran dalam
pengembangan sumber daya insani dan menyumbang dana bsagi
pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup.
19
c. Dasar Hukum dalam Pembentukan Bank Syariah
Dasar pemikiran terbentuknya bank syariah bersumber dari adanya
larangan riba di dalam Al-Qur‘an dan hadist sebagai berikut :
Hadist Rasullah SAW yang artinya :
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah
menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Simak,
telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abdullah bin Mas‘ud, dari
ayahnya, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‗alaihi wasallam melaknat orang
yang makan riba, orang yang memberi makan riba, saksinya dan
penulisnya.(HR. Abu Dawud)
Surat Al-Baqarah ayat 275 :
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
20
riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,
lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
Surat Al-Baqarah ayat 276 :
‖Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa”
Surat Al-Baqarah ayat 278 :
‖Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang
beriman”
Surat Al-Baqarah ayat 279
“ Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu
21
bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”
Surat Ali-Imraan ayat 130
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan”
Surat An-Nisaa ayat 161
“dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya
mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta
benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-
orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih”
Ar-Ruum ayat 39
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi
22
Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan
untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah
orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”
d. Perbandingan Bank Syariah dan Bank Konvesional
Persamaan dan perbedaan antara Bank Syariah dengan bank
konvensional adalah sebagai berkut (Amir dan Rukmana, 2010: 10-11).
1. Persamaan
Persamaan antara Bank Syariah dengan bank konvensional adalah:
a) Dalam sisi teknis penerimaan uang
b) Mekanisme transfer.
c) Teknologi Komputer yang digunakan.
2. Perbedaan
Secara umum perbedaan Bank Syariah dengan bank konvensional
menurut (Muhammad, 2001: 34) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Perbedaan Bank Syariah dengan Bank konvesional
Bank Syariah Bank Konvensional
Melakukan investasi-
investasi yang halal saja
Investasi yang halal dan haram
Berdasarkan prinsip bagi
hasil
Memakai metode bunga
Profit dan falah oriented Profit oriented
Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk kemitraan
Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
kreditur-debitur
23
e. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Bank syariah yang pertama didirikan di Indonesia adalah Bank
Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992. Selama periode tahun 1992-
1998 perkembangan bank syariah cukup lambat, hanya ada 1 unit bank
syariah.
Tabel 2.2
Perkembangan Lembaga Bank Syariah
2011 2012 2013 2014 2015
Bank Umum Syariah 11 11 11 11 12
Unit Usaha Syariah 24 24 23 23 22
BPRS 155 158 163 163 161
(Sumber : http://www.bi.go.id statistik perbankan syariah juni 2015)
Perkembangan perbankan syariah diperkirakan akan lebih pesat
apabila didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional dan memiliki
pengalaman praktis dalam sistem perbankan islam. Faktor-faktor lain yang
mempengaruhi prospek perbankan syariah antara lain kesadaran umat Islam
untuk berbisnis secara syariah, ketersediaan sumberdaya manusia di bidang
perbankan syariah, minat para pemilik perbankan konvensional untuk
membuka divisi atau unit usaha syariah, dan payung hukum yang jelas
mengatur perbankan syariah
24
2. Produks
a. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah
pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mengkin
memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 1999: 189).
Produk (product) berarti kepuasan akan kebutuhan yang ditawarkan
oleh suatu perusahaan. Gagasan mengenai produk sebagai keunggulan atau
kepuasan yang pontensial bagi pelanggan sangatlah penting (Cannon, 2008:
285).
Selain itu produk juga di artikan sebagai adalah pemahaman subyektif
dari produsen atas ―sesuatu‖ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya
beli.(Tjiptono,1999: 95).
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan produk adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai jual
atau beli sehingga dapat menjadi daya tarik pelanggan untuk memuaskan
keinginan ata kebutuhan.
b. Klarifikasi Produkuk
Produk dapat di klasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu :
Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok utama
25
1. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,
diraba atau di sentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan
fisik lainnya.
2. Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Kotler (2002: 486) juga mendefinisikan
jasa sebagai berikut : ― Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Prododuk dapat
diartikan sebagai sesuatu yang dapat di kaitkan atau yang tidak dapat di
kaitkan dengan menyalurkan aspek daya tahannya produk dapat
dikelompokkan menjadi dua,yaitu :
a) Barang yang tidak tahan lama (non durable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur
ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.
b) Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya
bertahan lama dengan banyak pemakaian (Kolter,2001: 451).
26
c. Produk Bank Syariah
Pada dasarnya produk yang ditawarkan bank syariah dapat di bagi
menjadi tiga bagian besar, yaitu :
1. Penyaluran Dana
Dalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besar produk
pembiayaan syariah terbagi ke dalam tiga kategori yang dibedakan
berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu:
a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan
dengan prinsip jual beli.
b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan
dengan prinsip sewa.
c. Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna
mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.
Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan bank ditentukan
di depan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual. Produk
yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk yang menggunakan prinsip
jual-beli seperti murabahah, salam, dan istishna serta produk yang
menggunakan prinsip sewa yaitu ijarah. Sedangkan pada kategori ketiga,
tingkat keuntungan bank ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai
dengan prinsip bagi-hasil. Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh
nisbah bagi hasil yang disepakati di muka. Produk perbankan yang termasuk
ke dalam kelompok ini adaiah musyarakah dan mudharabah:
1) Prinsip Jual Beli (Ba’i)
27
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya
perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat
keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas
barang yang dijual Transaksi jual-beli dibedakan berdasarkan bentuk
pembayarannya dan waktu penyerahan barang seperti:
a. Pembiayaan Murabahah
Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal sebagai murabahah.
Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual-beli
di mana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai
penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli
bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati
harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam
akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama
berlakunya akad. Dalam perbankan, murabahah lazimnya dilakukan
dengan cara pembayaran cicilan (bi tsaman ajil). Dalam transaksi ini
barang diserahkan segera setelah akad sedangkan pembayaran dilakukan
secara tangguh.
b. Salam
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diper-
jualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh
sedangkan pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli,
sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli
28
ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga, dan waktu
penyerahan barang harus ditentukan secara pasti.
c. Istishna
Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam istishna
pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin)
pembayaran. Skim istishna dalam bank syariah umumnya diaplikasikan
pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
2) Prinsip Sewa (Ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahaan manfaat. Jadi pada
dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, namun
perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek
transaksinya adalah barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah
jasa.
3) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan prinsip bagi hasil
adalah:
a. Musyarakah
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah (syirkah
atau syarikah atau serikat atau kongsi). Transaksi musyarakah dilandasi
adanya keinginan para pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai
asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Termasuk dalam golongan
musyarakah adalah semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau
29
lebih dimana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk
sumber daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerjasama
dapat berupa dana, barang perdagangan (trading asset), kewiraswastaan
(entrepreneurship), kepandaian (skill), kepemilikan (property), peralatan
(equipment) , atau intangible asset (seperti hak paten atau goodwill),
kepercayaan/reputasi (credit worthiness) dan barang-barang lainnya yang
dapat dinilai dengan uang. Dengan merangkum seluruh kombinasi dari
bentuk kontribusi masing-masing pihak dengan atau tanpa batasan waktu
menjadikan produk ini sangat fleksibel.
b. Mudharabah
Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang popular dalam
produk perbankan syariah yaitu mudharabah. Mudharabah adalah bentuk
kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahibul
maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib)
dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan
kerjasama dengan kontribusi 100% modal dari shahibul maal dan keahlian
dari mudharib.
Transaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil shahibul maal
dalam manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus
bertindak hati-hati dan bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang
terjadi akibat kelalaian. Sedangskan sebagai wakil shahibul maal dia
30
diharapkan untuk mengelola modal dengan cara tertentu untuk
menciptakan laba optimal.
Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan mudharabah terletak
pada besarnya kontribusi atas manajemen dan keuangan atau salah satu
diantara itu. Dalam mudharabah modal hanya berasal dari satu pihak,
sedangkan dalam musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih.
musyarakah dan mudharabah dalam literatur fiqih berbentuk perjanjian
kepercayaan (uqud al amanah) yang menuntut tingkat kejujuran yang
tinggi dan menjunjung keadilan. Karenanya masing-masing pihak harus
menjaga kejujuran untuk kepentingan bersama dan setiap usaha dari
masing-masing pihak untuk melakukan kecurangan dan ketidakadilan
pembagian pendapatan betul-betul akan merusak ajaran Islam.
4) Akad Pelengkap
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya di-
perlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk
mencari keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan
pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam
akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besarnya pengganti biaya ini
sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul.
a. Hiwalah (Alih Utang-Piutang)
Hiwalah adalah transaksi mengalihkan utang piutang. Dalam
praktek perbankan syariah fasilitas hiwalah lazimnya untuk membantu
31
supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.
Bank mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. Untuk
mengantisipasi resiko kerugian yang akan timbul, bank perlu melakukan
penelitian atas kemampuan pihak yang berutang dan kebenaran transaksi
antara yang memindahkan piutang dengan yang berutang. Katakanlah seo-
rang supplier bahan bangunan menjual barangnya kepada pemilik proyek
yang akan dibayar dua bulan kemudian. Karena kebutuhan supplier akan
likuiditas, maka ia meminta bank untuk mengambil alih piutangnya. Bank
akan menerima pembayaran dari pemilik proyek.
b. Rahn (Gadai)
Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran
kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.
1) Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria :
2) Milik nasabah sendiri.
3) Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar.
4) Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank. Atas izin
bank, nasabah dapat menggunakan barang tertentu yang digadaikan
dengan tidak mengurangi nilai dan merusak barang yang digadaikan.
Apabila barang yang digadaikan rusak atau cacat, maka nasabah harus
bertanggungjawab.
Apabila nasabah wanprestasi, bank dapat melakukan penjualan
barang yang digadaikan atas perintah hakim. Nasabah mempunyai hak
untuk menjual barang tersebut dengan seizin bank. Apabila hasil penjualan
32
melebihi kewajibannya, maka kelebihan tersebut menjadi milik nasabah.
Dalam hasil penjualan tersebut lebih kecil dari kewajibannya, nasabah
menutupi kekurangannya.
c. Qardh
Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan
biasanya dalam empat hal, yaitu :Sebagai pinjaman talangan haji, dimana
nasabah calon haji diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat
penyetoran. Biaya perjalanan haji. Nasabah akan melunasinya sebelum ke-
berangkatannya ke haji.
1) Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit
syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang
tunai milik bank melalui ATM. Nasabah akan mengembalikannya
sesuai waktu yang ditentukan.
2) Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut
perhitungan bank akan memberatkan si pengusaha bila diberikan
pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah, atau bagi hasil.
3) Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan
fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus
bank. Pengurus bank akan mengembalikannya secara cicilan melalui
pemotongan gajinya.
33
c. Wakalah (Perwakilan)
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah
memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan
pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang.
Bank dan nasabah yang dicantumkan dalam akad pemberian kuasa
harus cakap hukum. Khusus untuk pembukaan L/C, apabila dana nasabah
ternyata tidak cukup, maka penyelesaian L/C (settlement L/C) dapat
dilakukan dengan pembiayaan murabahah, salam, ijarah, mudharabah,
atau musyakarah.
Kelalaian dalam menjalankan kuasa menjadi tanggung jawab bank,
kecuali kegagalan karena force majeure menjadi tanggung jawab nasabah.
Apabila bank yang ditunjuk lebih dari satu, maka masing-masing bank
tidak boleh bertindak sendiri-sendiri tanpa musyawarah dengan bank yang
lain, kecuali dengan seizin nasabah.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab bank harus jelas sesuai
kehendak nasabah bank. Setiap tugas yang dilakukan harus
mengatasnamakan nasabah dan harus dilaksanakan oleh bank. Atas
pelaksanaan tugasnya tersebut, bank mendapat pengganti biaya
berdasarkan kesepakatan bersama. Pemberian kuasa berakhir setelah tugas
dilaksanakan dan disetujui bersama antara nasabah dengan bank.
d. Kafalah (Garansi Bank)
Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin
pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mempersyaratkan
34
nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai
rahn. Bank dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadi ah.
Bank mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan.
2. Produk Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro,
tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam
penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi ah dan mudharabah.
1) Prinsip Wadiah
Prinsip Wadi’ah yang diterapkan adalah wadi ah yad dhamanah
yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadi’ah dhamanah berbeda
dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah, pada prinsipnya harta
titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sedangkan dalam hal
wadi’ah dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas
keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan
tersebut. Karena wadi’ah yang diterapkan dalam produk giro perbankan ini
juga disifati dengan yad dhamanah, maka implikasi hukumnya sama
dengan qardh, dimana nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan
uang, dan bank bertindak sebagai yang dipinjami. Jadi mirip seperti yang
dilakukan Zubair bin Awwam ketika menerima titipan uang di jaman
Rasulullah SAW‘.
2) Prinssip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau
deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank
35
sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk
melakukan pembiayaan murabahah atau ijarah seperti yang telah
dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk
melakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan
berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank menggunakannya
untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab
penuh atas kerugian yang terjadi2. Rukun mudharabah terpenuhi
sempurna (ada mudharib – ada pemilik dana, ada usaha yang akan dibagi
hasilkan, ada nisbah, ada ijab kabul). Prinsip mudharabah ini diaplikasikan
pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka.
3) Mudharabah mutlaqah
Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan
deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan
mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada
pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun.
a. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restricted
investment) dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu
yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk
bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad tertentu, atau
disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.
36
b. Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah
langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai
perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan
pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu
yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan
dibiayai dan pelaksana usahanya.
4) Akad Pelengkap
Untuk mempermudah pelaksanaan penghimpunan dana, biasanya
diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk
mencari keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan
pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam
akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besarnya pengganti biaya ini
sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul.
3. Jasa Perbankan
Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan
kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan.
Jasa perbankan tersebut antara lain berupa :
1) Sharf (Jual Beli Valuta Asing)
Pada prinsipnya jual-beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf.
Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan
37
pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli
valuta asing ini.
2) ljarah (Sewa)
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe
deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian). Bank
dapat imbalan sewa dari jasa tersebut.
3. Tingkat Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Istilah religiusitas (religounsity) berasal dari bahasa inggris ―religion‖
yang berarti agama kemudan menjadi kata sifat ―religions” yang berarti
agamis atau saleh (John dan Hasan, 1995:476). Religiusitas sebagai
keberagaman, tingkah laku keagamaan (Henkten, 1994:2668). Muhaimin
(2002:287) mengartikan religiusitas tidak hannya identik dengan agama saja,
tetapi setiap orang yang beragama itu adalah yang mentaati ajaran agamanya.
Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara
menyeluruh. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‘an Surat Al-Baqarah ayat
208 :
“ Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”
38
b. Dimensi-Dimensi Religiusitas
Menurut Glock dan Stark ada lima dimensi yang dapat mengukur
tingkat religiusitas, yaitu dimensi keyakinan, dimensi peribadatan atau
praktek ibadah (ritualistik), dimensi pengalaman(eksperiensial), dimensi
pengetahuan agama (intelektual), dan dimensi pengalaman (konsekuensial).
1) Dimensi Keyakinan
Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius
berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui
kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan
seperangkat kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan taat.
Walaupun demikian, isi dan ruang lingkup keyakinan itu bervariasi tidak
hanya diantara agama-agama, tetapi serngkali juga diantara tradisi-tradisi
dalam agama yang sama.
2) Dimensi Praktik Ibadah (Ritualistik)
Dimensi peribadatan mengukur seberapa jauh seseorang melaksanakan
kewajiban peribatan agamanya. Khusus untuk pengeluaran dimensi ritual
bagi muslim dapat difokuskan pada pelaksanaan 5 rukun Islam.
3) Dimensi Pengalaman
Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau pengalaman yang
pernah dialami dan dirasakan. Misalnya merasa dekat dengan Tuhan,
merasa takut berbuat dosa, merasa doanya dikabulkan, diselamatkan oleh
Tuhan.
39
4) Dimensi Pengetahuan Agama
Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang menerangkan seberapa
jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-ajaran agamanya, terutama
yang ada di dalam kitab suci manapun yang lainnya. Paling tidak
seseorang yang beragama harus mengetahui hal-hal pokok mengenai
dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi ini
dalam Islam meliputi Pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-pokok
ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan, hukum Islam dan
pemahaman terhadap kaidah-kaidah keilmuan ekonomi Islam/perbankan
syariah.
5) Dimensi Konsekuensi
Yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang
dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya dalam kehidupan sosial,
misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya sakit, menolong orang
yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan sebagainya.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas
Menurut Thouless (1995) dalam (Atik, 2015:20-21) menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas seseoang dibagi menjadi empat
macam, yaitu :
1) Faktor Pendidikan
Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan
keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang tua, tradisi-tradisi sosial,
40
tekanan dari lingkungan sosial untuk menyesuaikan diri dengan berbagai
pendapat dan sikap yang disepakati oleh lingkungan itu.
2) Faktor Pengalaman
Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang membentuk sikap
keagamaan. Terutama pengalaman mengenai keindahan, konflik moral
dan pengalaman emosional keagamaan. Faktor ini umumnya berupa
pengalaman spiritual yang secara cepat dapat mempengaruhi perilaku
individu.
3) Faktor Kehidupan
Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat menjadi empat, yaitu:
(a) kebutuhan akan keamanan atau keselamatan, (b) kebutuhan akan cinta
kasih, (c) kebutuhan untuk memperoleh harga diri, dan (d) kebutuhan
yang timbul karena adanya ancaman kematian.
4) Faktor Intelektual
Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau rasionalisasi
Religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan termasuk
aspek ekonomi. Pada zaman modern ini kegiatan perekonomian tidak akan
sempurna tanpa adanya lembaga perbankan. Lembaga perbankan tersebut
termasuk ke dalam aspek syariat yang berhubungan dengan kegiatan
muamalah. Dalam kegiatan bermuamalah, perlu diperhatikan bahwa semua
transaksi dibolehkan kecuali yang diharamkan oleh syariat. Dan penyebab
terlarangnya sebuah transaksi menurut syariat dikarenakan adanya faktor
haram zatnya, haram selain zatnya, dan tidak sah. Haram zatnya disebabkan
41
oleh objek transaksinya yang haram, haram selain zatnya didasarkan bahwa
setiap transaksi haruslah memiliki prinsip kerelaan atau kedua belah pihak
yang sama-sama ridho terhadap terjadinya suatu transaksi sehingga tidak akan
terjadi tadlis yaitu penipuan. Haram selain zatnya dalam praktek kegiatan
perekonomian karena melanggar beberapa hal berikut, yaitu :gharar, ihtikar,
bai‘najasy, riba, maysir, risywah. Selain itu adanya dukungan dari Fatwa
Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2003
bahwa bunga tidak sesuai dengan syariat islam. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan dalam Al – Qur‘an.
―Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan‖ (Al-Imran ayat 130).
Dan yang terahir harus memperhatikan lengkap atau tidaknya akad
yang dilakukan.Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah atau sah karena
adanya rukun dan syarat suatu transaksi (Karim, 2011:30–49). Hal tersebut
dikarenakan agar bisnis yang dijalankan di perbankan syariah akan jelas
sehingga keberlangsungan bisnis tersebut termasuk kedalam bisnis halal yang
memberi keuntungan material dan spiritual. Sehingga dapat disimpulkan
penentuan pengaruh preferensi nasabah menabung di perbankan syariah pada
42
karakteristik faktor religiusitas karena adanya kepatuhan agama, bisnis halal,
dan larangan riba.
4. Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif yang
mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) Ada pilihan atas dasar logika atau
pertimbangan; (2) Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu
yang terbaik; dan (3) Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan ini makin
mendekatkan pada tujuan tersebut.
Lebih lanjut, keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses
pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan
apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan
menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. Sejalan dengan perilaku konsumen,
maka pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian
terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih
alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Pengambilan keputusan adalah suatu kelanjutan dari cara pemecahan
masalah yang memiliki fungsi antara lain sebagai berikut: (1) Pangkal
permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara
individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara
organisasional; (2) Sesuatu yang bersifat futuristic, artinya bersangkut paut
dengan hari depan, masa yang akan datang, di mana efeknya atau
pengaruhnya berlangsung cukup lama. Sedangkan tujuan pengambilan
43
keputusan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Tujuan yang bersifat
tunggal; (2) Tujuan yang bersifat ganda. Agar pengambilan keputusan dapat
lebih terarah, maka perlu diketahui unsur-unsur atau komponen-komponen
dari pengambilan keputusan tersebut. Unsur-unsur dari pengambilan
keputusan tersebut adalah sebagai berikut: (1) Tujuan dari pengambilan
keputusan, adalah mengetahui lebih dahulu apa tujuan dari pengambilan
keputusan itu; (2) Identifikasi alternatifalternatif keputusan untuk
memecahkan masalah, adalah mengadakan identifikasi alternatifalternatif
yang akan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut; (3) Perhitungan mengenai
factor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan
manusia, yaitu suatu keadaan yang dapat dibayangkan sebelumnya, namun
manusia tidak sanggup atau tidak berdaya untuk mengatasinya; (4) Sarana
atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan
keputusan, adalah adanya sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur
hasil dari pengambilan keputusan itu.
C. Kerangka Penelitian
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Pemahaman atau
pengetahuan akan bank
syariah (PMH)
Produk akan bank syariah
(P)
KEPUTUSAN
(K)
Tingkat Religiusitas (TR)
44
D. Hipotesis
Adapun hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah
Faktor pengetahuan atau pemahaman akan bank syariah, keunggulan produk
bank syariah dan tingkat religiusitas yang berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM cabang
Salatiga. Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan hasil penemuan
beberapa penelitian, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 = Ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman atau pengetahuan
terhadap keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM
cab. Salatiga.
H2 = Ada pengaruh positif dan signifikan produk terhadap keputusan
mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM cab. Salatiga.
H3 = Ada pengaruh positif dan signifikan tingkat religiusitas terhadap
keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM cab.
Salatiga.
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu rancangan atau tata cara untuk
menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti, kemudian membuat
hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain sehingga akan mudah
dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumusan
hipotesis yang diajukan, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik
analisis yang akan digunakan serta kesimpulan yang diharapkan. Dalam
metode penelitian berisi variabel penelitian, opersional variabel, cara
pengukuran variabel, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data
serta metode pengumpulan data.
Desain Penelitian ini mencangkup lingkup wilayah penelitian dan
jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian adalah semua pihak yang dapat
dijadikan obyek penelitian di IAIN Salatiga khususnya mahasiswa IAIN
Salatiga.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana analisis lebih
menekankan pada data-data yang berbentuk angka yang diolah dalam metode
statistik dan dibantu dengan program SPSS dan Eviews. Setelah diolah
kemudian akan dilakukan pengujian terhadap teori yang sudah ada, sehingga
hasilnya bisa berupa penguatan atau pun modifikasi terhadap teori tersebut.
46
B. Variabel Penelitian
Variabel didefinisikan sebagai ―something thaat may vary or differ‖
(Brown, 1997:7). Devinisi lain yang lebih detail mengatakan bahwa variabel
―is simply or a concept that can assume any one of a set of values‖ (Davis,
1998:23). Definisi pertama menyatakan bahwa variabel ialah sesuatu yang
berbeda atau bervariasi. Penalaran kata sesuatu diperjelas dalam definisi
kedua yaitu simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai
(dalam Sarwono, 2006:37).
Di dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen dan satu
variabel dependen. Variabel independen disini diantaranya adalah
pemahaman, produk, dan tingkat religiusitas. Variabel dependennya adalah
keputusan mahasiswa menjadi nasabah BSM cabang Salatiga. Penelitian ini
menggunakan pengukuran rating scale jenis skala numeric 0-10 poin.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Muhammad (2008:161) populasi merujuk pada sekumpulan
orang atau obyek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal
dalam membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian.
Menurut Sugiyono (2002: 57), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Populasi juga diartikan sebagai keseluruhan objek yang
47
diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun
tidak terbatas (infinite).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk
memperkirakan atau mewakili karakteristik atau keanekaragaman yang
dimiliki
Menurut Sugiyono (2002: 58) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili).
Menurut Sumanto (2014: 200) sampling adalah proses pemilihan
sejumlah induvidu (obyek penelitian) untuk suatu penelitian sedimikian rupa
sehingga induvidu-induvidu (obyek penelitian) tersebut merupakan
perwakilan kelompok yang lebih besar dimana obyek itu dipilih.
D. Data dan Sumber
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan
menggunakan data primer yaitu dengan metode kuesioner dan wawancara
langsung. Penelitian ini dibatasi pada surve sampling yaitu salah satu alat
48
yang penting dalam melakukan penelitian yang berkairan dalam
pengumpulan analisis, dan interprestasi data yang dikumpulkan.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian dengan menggunakan alat pengambilan atau pengumpulan data
sebagai sumber informasi yang dicari yang berhubungan langsung dengan
permasalahan yang diteliti. Data ini diperoleh dari hasil kuesioner (angket
penelitian) dan wawancara (interview) yang dilakukan peneliti terhadap
mahasiswa IAIN Salatiga sebagai responden.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
surve langsung menggunakan kuisioner. Kuisioner adalah daftar pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon. Sejumlah pertanyaan diajukan dalam
bentuk kuisioner dan kemudian responden diminta menjawab dengan
pendapat mereka.
F. Ukuran Sampel dan Teknik Pengumpulan Sampel
Peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel
dalam populasi penelitian. Adapun rumus Slovin (Muhammad, 2008) adalah
sebagai berikut:
Rumus Slovin:
49
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih ditolerir atau diinginkan. Peneliti
menggunakan 5% sebagai persen kelonggaran ketidakpastian.
G. Metode Analisis Data
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi. Langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan penjelasan gambaran
umum demografi responden penlitian dan deskripsi mengenai variabel-
variabel penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi absolute yang
menunjukkan minimal, maksimal, rata-rata (mean), median, dan
penyimpangan baku (standar deviasi) dari masing-masing variabel penelitian.
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
kuesioner. Dalam penelitan ini, peneliti menggunakan uji validitas item.
Uji validitas item digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu
item mengukur objeknya. Item dikatakan valid, jika ada korelasi dengan
skor total. Hal ini menunjukkan bahwa adanya dukungan item tersebut
dalam mengungkap sesuatu yang ingin diungkap. Item ini berupa
50
pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan
menggunakan bentuk kuesioner.
Teknik uji validitas item dengan menggunakan korelasi Pearson
dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor total item.
Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria r tabel pada
tingkat signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi. Jika nilai positif dan r hitung
(nilai korelasi Pearson) ≥ r tabel (didapat dari tabel r), berarti item dapat
dinyatakan valid, demikian pula sebaliknya (Duwi, 2012: 117).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi kuesioner
sebagai alat ukur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Cronbach Alpha untuk mengukur skala rentangan seperti skala Likert 1-
5. Uji reliabilitas adalah kelanjutan dari uji validitas, dimana item yang
masuk dalam pengujian adalah item yang valid saja. Nilai Alpha 0,6
merupakan suatu batasan bagi instrumen dikatakan reliabel atau tidak.,
jika nilai Cronbach Alpha kurang dari 0,6 berarti kurang baik, 0,7 dapat
diterima, sedangkan di atas 0,8 adalah baik (Duwi, 2012: 33).
3. Uji Statistik
a. Koefisien determinasi R2
Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara
nol sampai satu. Jika nilai R2 kecil, berarti kemampuan variabel
51
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Akan tetapi jika nilai R2 mendekati satu, berarti variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen.
Ciri-ciri nilai R2 (Bawono, 2006: 94) adalah:
a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
b. Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
c. Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara
variabel independen dengan variabel dependen
b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu atau sendiri-
sendiri. Langkah-langkah pengujiannya:
1) Menentukan hipotesis
Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2) Menentukan t tabel
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5% dan
derajat kepercayaan (dk) = α/2 ,n-k.
52
Di mana:
n : jumlah data
k : jumlah variabel
3) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan.
Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang
signifikan.
c. Uji F
Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan
nilai F table dengan tingkat signifikasi (α) < 0,05 maka model ini layak
untuk digunakan, demikian pula sebaliknya.
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006: 91).
Langkah pengujiannya:
a. Menentukan hipotesis
Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-
sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Menentukan F tabel
53
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5% dan
derajat kebebasan (dk) = (n – k).
c. Mencari F hitung dengan rumus
Di mana:
R2 = koefisien determinasi
K = jumlah variabel independen n = jumlah sampel
d. Pengambilan keputusan
Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,
data variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki
distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah
satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat
data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan
melihat histogram dan normal probability plot (Bawono, 2006: 174).
Pengujian ini tidak hanya menggunakan uji grafik saja tetapi uji
normalitas ini juga menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnove,
yang di maksud dengan One Sample Kolmogorov Smirnove adalah
dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya)
54
dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang
telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan
normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara
data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Seperti pada uji
beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan
yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi
perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov
adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji
mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti
data tersebut tidak normal (http://www.statistikian.com/2012/09/uji-
normalitas-dengan-kolmogorov-smirnov.html).
b. Uji Linearitas
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk
lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik. Untuk
melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji Lagrange
Multiplier. Uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai X2, untuk
mendapatkan nilai X2 dengan cara mengalikan jumlah data observasi
dikalikan dengan R2 atau n* R
2 (Bawono, 2006: 184).
c. Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-
variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah
55
Multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda
dari parameter estimasi (Bawono, 2006:115).
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya
hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas. Dalam penelitian ini menggunakan metode
perbandingan nilai koefisien determinasi (R2) dengan menggunakan
nilain determinasi secara serntak (r2). Dalam metode ini, cara yang
ditempuh adalah dengan meregresikan setiap variabel independen dengan
variabel independen lainnya, dengan tujuan untuk mengetahui nilai
koefisien r2 untuk setiap variabel yang diregresikan. Selanjutnya nilai
r2 tersebut dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi R
2. Kriteria
pengujian yaitu jika r2
> R2 maka terjadi multikolinearitas dan jika r2 <
R2 maka tidak terjadi multikolinearitas. (http://duwiconsultant
.blogspot.co.id/2011/11/uji-multikolinearitas.html).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastistias ini menggunakan uji white dengan
program eviews. Uji white dilakukan dengan meregresikan residual
kuadrat sebagai variabel dependen dengan variabel dependen ditambah
dengan kuadrat variabel independen, kemudian ditambahkan lagi dengan
perkalian dua variabel independen. Prosedur pengujian dilakukan dengan
56
hipotesis sebagai berikut (http://statistik4life.blogspot.com/2009/12/uji-
white.html#).
H0 : Tidak ada heterokedastisitas
H1 : Ada heterekodastisitas
57
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
A. Gambaran Umum IAIN Salatiga
1. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga
Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah
melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali
perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita
masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam.
Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) ―Nahdlatul Ulama‖ di Salatiga.
Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan ―Pesantren Luhur‖,
yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini
berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama
dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.
dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan
formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H.
Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya.
Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga
diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang
dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan
58
Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini
didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan
Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13
November 1969.
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri,
Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi
cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo tersebut berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun
1970 tanggal 16 April 1970.
2. Bergabung dengan IAIN Walisongo Semarang
Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi IAIN Walisongo,
Fakultas Tarbiyah namun kondisinya tidak berubah dalam waktu
singkat, sehingga sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Sarana dan prasarana yang jauh dari memadai. Utamanya
belum tersedia gedung milik sendiri
b. Tenaga profesional baik edukatif maupun administrasi yang
masih kurang; dan
c. Animo mahasiswa yang relatif masih kecil.
Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif lama,
sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Salatiga,
dapat dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai perguruan tinggi,
59
terutama dilihat dari sarana dan fasilitas yang dimiliki. Oleh Karena
itu pernah berkembang isu untuk menutup lembaga ini.
Mengingat kendala utama bagi pengembangan lembaga
tersebut belum tersedianya kampus milik sendiri, maka para
pengelola fakultas mencurahkan perhatian dan usahanya untuk
menjawab tantangan tersebut. Jalan satu-satunya yang mesti ditempuh
adalah membeli areal tanah kampus, sebab mengharapkan wakaf dari
masyarakat dan meminta kepada Pemerintah Daerah tidak
memungkinkan.
Suatu kebetulan ada seorang warga Muhammadiyah (H.
Asrori Arif) yang menaruh perhatian terhadap keberadaan Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga. Beliau menawarkan tanah
pekarangannya seluas 0,75 ha lengkap dengan bangunannya yang
letaknya cukup strategis untuk penyelenggaraan pendidikan.
Berkat perhatian Menteri Agama (H. Alamsyah Ratu
Prawiranegara) terhadap perkembangan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga, maka beliau berkenan mengabulkan usulan
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga Nomor 031/A-
a/FT-WS/I/1979, tanggal 24 Januari 1979, tentang maksud pembelian
tanah tersebut (pada waktu itu Dekan dijabat oleh Drs. Achmadi).
Berdasar pada surat Dirjen Binbaga Islam Nomor
E/Dag/BI/2828. tanggal 10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah
sebagaimana ditawarkan di atas dengan menggunakan DIP Pusat
60
61
Salatiga hanya memiliki 7 (tujuh) orang dosen tetap, pada dekade
kedua menjadi 30 (tiga puluh) orang. Fenomena yang hampir sama
terjadi pula pada perkembangan jumlah mahasiswa. Pada tahun 1987
tercatat 940 orang. Jika dibanding dengan jumlah mahasiswa tahun
1983, maka peningkatannya sudah lebih dari 300%.
Disimak dari sisi akademis, eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga juga semakin mantap, sebab mulai tahun
akademik 1983/1984 sudah diberi kewenangan menyelenggarakan
Program Pendidikan Strata Satu (S1) dengan sistem SKS.
Sebelumnya Perguruan Tinggi ini hanya berhak menyelenggarakan
Program Pendidikan Sarjana Muda. Disamping itu secara yuridis juga
semakin kokoh dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor
33 Tahun 1985 tentang Struktur Organisasi IAIN di mana Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga termasuk di dalamnya.
Tahun 1987 tampaknya relevan untuk dipahami sebagai awal
pengembangan kinerja bagi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Salatiga. Serangkaian peristiwa bersejarah terjadi mengiringi
perjalanan waktu ini.
Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang status
IAIN/Fakultas merupakan justifikasi yuridis yang amat mengokohkan
eksistensi lembaga pendidikan tinggi Islam ini. Pada Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sendiri sebenarnya tengah terjadi
62
pula proses penguatan institusional, baik berupa sarana fisik maupun
sumber daya tenaga kependidikannya.
Di atas tanah bantuan PEMDA didirikan gedung kuliah,
laboratorium bahasa, ruang micro teaching dan sarana komputer. Pada
tahun 1991 dibangun pula sebuah gedung auditorium yang amat
bermakna bagi proses pendidikan. Perkembangan selanjutnya
dibangun sarana kegiatan mahasiswa seperti POSKO MENWA,
Sekretariat RACANA, Sekretariat Teater dan kantor Koperasi
Mahasiswa yang menyatu dengan gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa
(PKM) yang diresmikan pada tahun 1995.
Di celah perkembangan sarana fisik tersebut ada kenyataan
historis yang perlu diberi catatan khusus, yaitu peran Badan
Koordinasi Orang Tua dan Alumni (BAKOAMI) yang dibentuk pada
tahun 1988. Pada tahun 1992 diaktanotariskan dengan nama Yayasan
Kerjasama Orang Tua dan Alumni (YAKOAMI) yang dipimpin oleh
Bapak Jumadi, B.A.
Adapun peningkatan sumber daya insani tampak pada upaya
serius lembaga ini dalam mendorong tenaga edukatif dan administrasi
untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada awal
tahun 1997 Fakultas Tarbiyah telah memiliki 44 orang dosen tetap.
Dari jumlah itu 1 orang telah bergelar Doktor, 22 orang bergelar
Magister, dan 10 orang sedang menyelesaikan program S.2 dalam
63
berbagai bidang keilmuan. Di antara tenaga administrasi ada 2 orang
yang sedang menyelesaikan studi program S.1.
Dengan menyimak pada proses perkembangan tersebut, maka
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sebenarnya tampak
semakin mapan secara akademik untuk memberdayakan mahasiswa
yang berjumlah 1337 orang.
Adapun para personel yang pernah memimpin Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga yang didirikan pada tahun 1970
hingga beralih status menjadi STAIN adalah sebagai berikut:
3. Alih Status menjadi STAIN
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai
dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan
tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia
yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional
dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu
bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula
memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun
universitas negeri lainnya.
Beralihnya status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga
telah membawa berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik
64
maupun non fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan tanah dan
gedung sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga telah menambah
tanah seluas 12.500 meter persegi yang terletak tidak jauh dari
kampus sekarang. Kemudian pada tahun 2001, STAIN Salatiga telah
membangun gedung sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan
seluruhnya 900 meter persegi, yang dibangun di atas tanah bekas
KUA seluas 871 meter persegi.
Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah
dan pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga.
Hingga tahun 2007, jumlah dosen tetap STAIN Salatiga sebanyak 94
orang. Dari jumlah tersebut 2 orang bergelar profesor, 5 orang
bergelar Doktor, 70 orang bergelar Magister, dari 26 orang tersebut
sedang studi S-3 sebanyak 10 orang, studi S.2 sebanyak 30 orang
(termasuk calon dosen). Sedangkan jumlah pegawai tetap STAIN
Salatiga hingga tahun 2007 mencapai 27 orang, 2 orang di antaranya
sudah menyelesaikan S-2. jumlah mahasiswa reguler 1991 mhs
4. Struktur Organisasi
Adapun personalia yang pernah menjabat pimpinan STAIN
Salatiga adalah sebagai berikut:
65
Tabel 4.1
Struktur Organisasi
Periode 1997-1998 (peralihan).
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Drs. H.A. Noerhadi Djamal
: Dr. Muh. Zuhri, MA
: Drs. H. Komari Alwan
: Drs. H.M. Zulfa Machasin
Periode 1998-2002
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA
: Drs. H.M. Zulfa Machasin , M.Ag
: Drs. H. Sukari Tamsir, M.Pd
: Drs. Badwan, M.Ag
Periode 2002-2006
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Drs. Badwan, M.Ag.
: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
: Drs. Imam Baihaqi
: Drs. H. Nasafi
Periode 2006-2010
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
: Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag.
: Drs. Imam Baihaqi, M.Ag.
: Drs. Miftahuddin, M.Ag.
Periode 2010-2014
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembsantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
: H. Agus Waluyo, M.Ag
Periode 2015 (Peralihan IAIN)
Rektor
Wakil Rektor I
Wakil Rektor II
Wakil Rektor III
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
: Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag
: Drs. Kastolani, M.Ag.
: Moh. Khusen, M.Ag., M.A.
66
5. Visi Misi IAIN Salatiga
Visi lembaga dapat dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai
berikut ―Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam
mewujudkan keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual‖.
Dalam visi di atas maka misi lembaga dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu keislaman
berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan.
b. Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu keislaman
bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset bagi
penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
d. Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang mencerminkan
nilai-nilai Islam-Indonesia.
e. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional
dan akuntabel.
6. Tujuan IAIN Salatigaa
a. Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan
berbudaya untuk kepentingan bangsa;
67
b. Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan
dan/atau Teknologi yang berbasis ilmu keislaman untuk memenuhi
kepentingan nasional dan peningkatan daya saing Bangsa;
c. Menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian
yang memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai keislaman agar
bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan
kesejahteraan umat manusia;
d. Mewujudkan Pengabdian kepada Masyarakat berbasis ilmu keislaman
dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka
mewujudkan masyarakat damai bermartabat.
B. Diskripsi Responden
Adapun diskripsi responden dalam penelitian ini meliputi jenis
kelamin, fakultas, dan pendapatan. Sedang responden dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa IAIN Salatiga yang
berjumlah 4.720 mahasiswa pada ajaran 2015-2016.
S = 101 / 100
Pengambilan sampel dari populasi ini adalah menggunakan
teknik pengambilan sampel Stratified random sampling yaitu suatu
teknik penentuan sampel penelitian dengan menetapkan
68
pengelompokan anggota populasi dalam kelompok-kelompok
tingkatan (Supardi, 2005: 110). Masing-masing strata ditentukan
jumlah sempel sebagai berikut:
a. FEBI
b. FUADAH
c. Fakultas Dakwah
d. Fakultas Syariah
e. FTIK
Maka dari perhitungan populasi responden di atas maka dapat
dibulatkan sebagai berikut :
a. FEBI = 9 mahasiswa
b. FUADAH = 4 mahasiswa
c. Fakultas Dakwah = 2 mahasiswa
d. Fakultas Syariah = 11 mahasiswa
e. FTIK = 74 mahasiswa
Jumlah 100 mahasiswa
69
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2
Data Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 Laki—laki 35 35%
2 Perempuan 65 65%
Sumnber : data primer diolah, Desember 2015
Pada penelitian ini dari tabel yang disajikan di atas bahwa
laki-laki berjumlah 35 (35%) dan perempuan berjumlah 65 (65%).
2. Fakultas
Tabel. 4.3
Data Responden Berdasarkan Fakultas
NO FAKULTAS Jumlah Presentase
1 FEBI 9 9%
2 FUADAH 4 4%
3 FAKULTAS DAKWAH 2 2%
4 FAKULTAS SYARIAH 11 11%
5 FTIK 74 74%
Sumber: data primer diolah, Desember 2015
Dari tabel data di atas dapat dilihat data responden
berdasarkan fakultas bahwa FEBI atau Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam terdapat 9 orang resnden atau dalam persentase 9%. FUADAH
Fakultas Ushuluddin Adab dan Humairiora terdapat 4 orang
responden atau 4%. Fakultas Dakwah terdapat 2 orang responden atau
70
2%. Fakultas Syariah terdapat 11 orang responden atau 11%/. Dan
FTIK Fakultas terdapat 74 orang atau 74%.
3. Uang Saku
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Uang Saku
Uang Saku Jumlah Uang Saku Persentase
< Rp.250.000 10 10%
Rp250.000-Rp.300.000 25 25%
Rp.310.000-Rp.500.000 40 40%
Rp.510.000-Rp.1000.000 20 20%
>Rp.1.100.000 5 5%
Sumber :data primer diolah, Desember 2015
Dari data di atas dapat diketahui bahwa uang saku responden
kurang dari Rp.250.000 terdapat 10 orang responden atau dalam
persentase 10%. Yang uang saku Rp.250.000 sampai Rp.300.000
terdapat 25 orang responden atau dalam persentase 25%. Yang uang
saku Rp.310.000 smpai Rp,500.000 terdapat 40 orang responden atau
dalam persentase 40%. Yang uang saku Rp.510.000 sampai
Rp.1000.000 terdapat 20 orang responden atau dalam persentase 20%.
Dan yang uang saku yang lebih dari Rp.1.100.000 terdapat 5 orang
responden atau dalam persentase 5%. Hal ini menunjukan bahwa
kebanyakan dari responden memiliki uang saku Rp.310.000 sampai
Rp.500.000.
C. Analisis Data
1. Uji Validitas
71
Adapun hasil uji validitas yang diperoleh dari penelitian ini
adalah
Tabel 4.5
Uji Validitas
Variabel Item Correted Item
Total Correlation
Keterangan
Pemahaman Butir 1 .703** Valid
Butir 2 .844** Valid
Butir 3 .810** Valid
Butir 4 .832** Valid
Butir 5 .777** Valid
Produk Butir 6 .765** Valid
Butir 7 .885** Valid
Butir 8 .912** Valid
Butir 9 .857** Valid
Butir 10 .878** Valid
Tingkat
Religiusitas
Butir 11 .736** Valid
Buitr 12 .837** Valid
Butir 13 .764** Valid
Butir 14 .765** Valid
Butir 15 .750** Valid
Keputusan Butir 16 .869** Valid
Butir 17 .864** Valid
Butir 18 .909** Valid
Butir 19 .850** Valid
Buir 20 .902** Valid
Sumber: data primer diolah, Desember 2015 (Lampiran 7)
72
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua
pertanyaan yang digunakan kuisioner dinyatakan valid, karena semua
pertanyaan berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level
1% (0,01), sehingga tidak ada pertanyaan yang dihapus.
2. Uji Reliabilitas
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Keteramngan
Pemahaman .852 Reliabel
Produk .911 Reliabel
Tingkat Reigiusitas .827 Reliabel
Keputusan .907 Reliabel
Sumber: data primer diolah, Desember 2015 (Lampiran 7)
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing variabel memiliki Crombach Alpha ≥ 0.60. Dengan demikian
pemahaman, keunggulan produk bank syariah dan tingkat religiusitas
keputusan menjadi nasabah bank BSM dapat dikatakan reliabel.
3. Uji Stastistik
73
a. Uji ttets
Tabel 4.7
Hasil Uji ttest
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 10,197 3,883 2,626 ,010
PMH ,018 ,092 ,018 ,195 ,846
P ,669 ,082 ,715 8,185 ,000
TR ,022 ,095 ,018 ,234 ,815
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
Sumber data primer diolah, Desember 2015
Dapat dilihat dari hasil uji parsial di atas bahwa variabel yang
lolos adalah keunggulan produk yang mempengaruhi keputusan
mahasiswa menjadi nasabah bank syariah.
Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya variabel
independen secara individu mempengaruhi variabel dependen dengan
membandingkan antara nilai t test dan t tabel, jika t test > t tabel dapat
di simpulkan bahwa variabel independen secara sendiri-sendiri
mempengaruhi secara signifikan variabel dependen.
Cara mencari t tabel = α = 0,05 atau 5% ; t tabel =α/2 ,n-k-1
Jadi diperoleh nilai t tabel sebesar 1.6609.
Tabel 4.8
74
Perbandingan Antara ttest dan Ttabel
Varibel Nilai ttest Nilai T tabel Nilai sig Keterangan
Pemahaman ,195
1,6609
,846 Tidak Signifikan
KP 8,185 ,000 Signifikan
TR ,234 ,815 Tidak Signifikan
Sumber: data primer diolah, Desember 2015
Berdasarkan tabel di atas, perbandingan nilai t test > t tabel,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara
sendiri-sendiri mempengaruhi secara signifikan variabel dependen.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemahaman mengenaii bank
syariah berpengaruh postif dan tidak signifikan terhadap keputusan
mahasiswa menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Salatiga
karena nilai ttest 0,195 < nilai t tabel 1,6609. P (Produk) bank syariah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa
menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Salatiga, karena nilai
ttest 8,185 > nilai t tabel 1,6609. TR (Tingkat Religius) mengenai bank
syariah berpengaruh postif dan tidak signifikan terhadap keputusan
mahasiswa menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Salatiga
karena nilai ttest 0,234 < nilai t tabel 1,6609.
75
b. Uji F (Secara Serempak)
Tebel 4.9
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 2576,608 3 858,869 36,806 ,000b
Residual 2240,152 96 23,335
Total 4816,760 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
a. Predictors: (Constant), TR, P, PMH
Sumber: data primer diolah, Desember 2015
Untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau
tidak, dapat dilihat dengan membandingkan nilai F test dan F tabel.
Dengan α 0,05 besarnya F tabel sebesar 2,699.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai F test
sebesar 3,806 yang lebih besar dari F tabel sebesar 2,699. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti variabel independen (PMH, P, dan TR) secara bersama-sama
mempengaruhi secara signifikan variabel dependen Keputusan. Selain
dengan membandingkan nilai F test dan F tabel, dapat juga dengan
melihat besarnya nilai signifikan. Pada kolom tersebut besarnya sig.
0,000 ini berarti lebih kecil dari 0,05. Jadi variabel independen secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
76
c. Uji Determinasi Adj R2
Tabel 4.10
Hasil Uji R2
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,731a ,535 ,520 4,83062
a. Predictors: (Constant), TR, P, PMH
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN
Sumber: data primer diolah, Desember 2015
Tabel ini menunjukan:
a) Koefiesien korelasi (R) sebesar 0,731 ini artinya bahwa
ada hubungan yang kuat antara variabel independen
dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1).
b) Koefiesien determinasi adj (R2) sebesar 0.520 ini artinya
bahwa kontribusi variasi variabel independen mampu
menjelaskan/mempengaruhi variasi variabel dependen
sebesar 52%, sedangkan sisanya yang sebesar 48%
dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel yang lain di luar
model.
77
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Sumber: data primer diolah, Desember 2015
Dalam grafik Histogram di atas dapat perbandingan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Terlihat bahwa grafik Hitogram menunjukkan pola distribusi yang
mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
78
Gambar 4.2
Grafik Normal Plot
Sumber: data primer diolah, Desember 2015
Dalam grafik Normal Plot disini yang dapat dilihat adalah
perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik
normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis
diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
79
Tabel 4.11
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
1,06505526
Most Extreme
Differences
Absolute ,108
Positive ,090
Negative -,108
Kolmogorov-Smirnov Z 1,079
Asymp. Sig. (2-tailed) ,195
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data
Sumber: data primer diolah, Desember 2015
Tabel di atas menunjukkan N =100 yang berarti jumlah
sampel yang diambil sebanyak 100, nilai kolmogorov-smirnov Z
menunjukkan angka 1,079 dan Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukkan
angka 0,195. Dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi
normal karena Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 atau 5%.
80
b. Uji Linieritas
Tabel 4.12
Uji Linieritas
Model Summary
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,022a ,000 -,031 4,82944900
a. Predictors: (Constant), X3.X3, X2.X2, X1.X1
Sumber: data primer diolah, Desember 2015
Pada penelitian uji linieritas ini menggunakan metode
Lagrange Multiplier. Jika X2 hitung > X
2 tabel: Spesifikasi model
persamaan regresi linier tidak benar. Tapi jika X2 hitung < X
2 tabel:
Spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar (Bawono,
2006: 186).
Dapat dilihat tabel di atas R2
sebesar 0,000 maka untuk
mencari x2, dengan cara mengalikan 100*0,000 = 0. Sedangkan untuk
mencari x2 tabel sebesar 119,8710 dengan tingkat signifikan 5% dan
DF = 96
81
c. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.13
Perbandingan r2 dan R
2
Variabel Independen r2
PMHJ(X1)= P(X2), TR(X3) 0,415
P(X2)= PMH(X1), TR(X3) 0,366
TR(X3)= PMH(X1), P(X2) 0,151
R2= 0,535
Sumber data primer diolah, Januari 2016 (Lampiran 7)
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa R2 hasil regresi
utama lebih besar dari pada r2 hasil regresi persial antara variabel
independen dengan variabel independen lainya sehingga bisa
dikatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.
82
d. Uji Heteroscedasticity
Tabel 4.14
Hasil Uji Heteroskedasticity Test: White
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.696397 Prob. F(9,90) 0.7105
Obs*R-squared 6.510576 Prob. Chi-Square(9) 0.6879
Scaled explained SS 7.803550 Prob. Chi-Square(9) 0.5541
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 01/27/16 Time: 14:27
Sample: 1 100
Included observations: 100
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 373.1886 199.3139 1.872366 0.0644
X1 -3.154297 7.192212 -0.438571 0.6620
X1^2 -0.002368 0.083287 -0.028435 0.9774
X1*X2 0.030876 0.117281 0.263261 0.7930
X1*X3 0.060084 0.172369 0.348575 0.7282
X2 -6.923113 6.809320 -1.016711 0.3120
X2^2 0.033682 0.086533 0.389235 0.6980
X2*X3 0.069927 0.165132 0.423464 0.6730
X3 -9.416978 8.299773 -1.134607 0.2596
X3^2 0.069651 0.107971 0.645085 0.5205
R-squared 0.065106 Mean dependent var 22.40152
Adjusted R-squared -0.028384 S.D. dependent var 36.31115
S.E. of regression 36.82287 Akaike info criterion 10.14475
Sum squared resid 122033.1 Schwarz criterion 10.40527
Log likelihood -497.2377 Hannan-Quinn criter. 10.25019
F-statistic 0.696397 Durbin-Watson stat 2.107311
Prob(F-statistic) 0.710481
Sumber data primer diolah, Januari 2016
Hasil output menunjukkan nilai Obs*R-squared adalah
sebesar 6,51 sedangkan nilai probabilitas (chi-
84
Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa terhadap Minat Menjadi
Nasabah Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Walisongo) variabel
pengetahuan atau pemahaman tidak berpengearuh signifikan
terhadap minat menabung di bank syariah.
b. Produk bank syariah berpengaruh positif secara signifikan
terhadap keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi
nasabah BSM cabang Salatiga
Dari penelitian di atas variabel produk bank syariah
berpengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan
menjadi nasabah. Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien
regresi (b) variabel P (produk) pada Unstandardized Coefficients
yang bernilai positif yakni sebesar 0,669 dan nilai signifikansi
dari variabel KP bank syariah sebesar 0,000 atau > 0,05 serta
nilai t hitung variabel pemahaman sebesar 8,185 atau > t tabel
sebesar 1,6609, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan
demikian variabel KP bank syariah berpengaruh positif secara
signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Hal ini juga
didukung dalam penelitian Hutabarat (2010:98) meyatakan
bahwa produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan masyarakat menjadi nasabah bank syariah.
85
Dalam penelitian Yulianto (2010:548) juga menyatakan
bahwa faktor produk (product) merupakan faktor yang paling
dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah. Hal ini
disebabkan karena produk yang ditawarkan bank syariah cukup
inovatif sehingga mampu menarik perhatian masyarakat untuk
mau menjadi nasabah bank syariah. Dimana inovasi dari produk
ini dapat dilihat dari nama atau istilah produk, yang
menggunakan istilah Islam, sehingga mampu memberi daya
tarik tersendiri bagi suatu lingkup masyarakat yang didasarai
oleh keyakinan agama Islam.
Adapun produk yang mahasiswa pilih untuk menjadi
nasabah Bank Syariah Mandiri adalah produk tabunganku
dengan akad wadhi’ah yad dhamanah produk tabungan ini
mempunyai banyak keunggulan salah satunya adalah setoran
pembukaan rekening yang tidak terlalu tinggi sehingga
memudahkan mahasiswa untuk membuka rekening pada BSM
cab. Salatga.
c. Pembahasan Tingkat Religiusitas Mahasiswa berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap keputusan mahasiswa
IAIN Salatiga menjadi nasabah BSM cabang Salatiga
Dari hasil penelitian di atas, diketahui bahwa variabel TR
mahasiswa berpengaruh positif secara tidak signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah. Hal ini dapat diketahui dari nilai
86
koefisien regresi (b) variabel TR pada Unstandardized
Coefficients yang bernilai positif yakni sebesar 0,22 dan nilai
signifikansi dari variabel TR mahasiswa sebesar 0,815 atau <
0,05 serta nilai t hitung variabel pemahamn sebesar 0,234 atau <
t tabel sebesar 1,6609, maka Ha ditolak dan Ho ditrima. Dengan
demikian variabel TR berpengaruh positif secara tidak signifikan
terhadap keputusan menjadi nasabah, ini sejalan dengan
penelitian Abhimantra (2013:176) bahwa terdapat pengaruh
positif secara tidak signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah
Dalam penelitian Priaji (2011:127) bahwa variabel
religiusitas secara positif mempengaruhi intensi menabung di
bank syariah dan tidak signifikan. Jadi semakin tinggi
religiusitas seseorang maka semakin tinggi intensi menabung di
bank syariah, namun hal ini secara statistik tidak signifikan.
Tidak signifikannya religiusitas kemungkinan disebabkan karena
nasabah dalam memilih sebuah bank syariah mereka lebih
menggunakan economic rationale dari pada faktor yang
sifatnya keagamaan.
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan tentang pemahaman,
produk, dan tingkat religiusitas yang mempengaruhi mahasiswa
menjadi nasabah bank syariah maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel
pemahaman mengenai pengetahuan mahasiwa IAIN salatiga
tentang terhadap keputusan menjadi nasabah BSM cab.
Salatiga
2. Dari hasil uji penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel
produk bank syariah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi nasabah
BSM cab. Salaiga. Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien
regresi (b) variabel P (produk) pada Unstandardized
Coefficients yang bernilai positif yakni sebesar 0,669 dan nilai
signifikansi dari variabel P bank syariah sebesar 0,000 atau <
0,05 serta nilai t hitung variabel pemahamn sebesar 8,185 atau
> t tabel sebesar 1,6609.
3. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel
tingkat religiusitas.terhadap keputusan mahasiswa IAIN
Salatiga menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Salatiga
88
B. Saran
1. Diperlukan kerjasama yang berkesinambungan antara pihak
institusi dengan bank syariah dalam upaya memperkenalkan,
mendekatkan, dan sebagai upaya pengamalan Ilmu Ekonomi
Islam kepada para mahasiswanya.
2. Diperlukan edukasi dan sosialisasi tentang bank syariah yang
lebih dini kepada masyarakat, terutama di saat mereka masih
anak-anak, remaja mulai dari tingkat SMP, SMA, dan
masyarakat luas dengan harapan akan dapat merubah pola pikir
mereka terhadap bank syariah, sehingga mereka akan menjadi
nasabah yang loyal di masa yang akan datang.
Diharapkan pada penelitian yang akan datang jumlah
sampel yang digunakan bisa lebih banyak. Dengan sampel yang
lebih banyak, maka hasil analisis dari penelitian yang didapatkan
akan lebih akurat.
89
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal
Abhimantra, Ananggadipa, dkk. 2013. Analisis Faktor-faktor ysng Mempengaruhi
Nasabah (Mahasiswa) Menabung Pada Bank Syariah. Jurnal PESAT
Vol.5.
Antonio, Muhammad Syafi‘i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik.. Jakarta :
Gema Insani.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press
Cannon, Joseph.P dkk.2008.Pemasaran Dasar Pendekatan Manajemen
Global.Jakarta: Salemba Empat
Hutabarat, Sakti. 2010. faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat
menjadi nasabah Bank Syariah di Pekan Baru. http:/skripsi
ilmiah.blogspot.com/2009/04/faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan masyarakat menjadi nasabah Bank Syariah di Pekan Baru.html.
diakses pada tanggal 27 Agustus 2015.
Iwan, Triyuwono & Moh, As‘udi. 2001. Akuntansi Syari’ah Memformulasikan
Konsep Laba dalam Konteks Metafora Zakat. Jakarta: Salemba Empat.
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: ANDI.1999
Cannon, Joseph.P dkk.2008.Pemasaran Dasar Pendekatan Manajemen
Global.Jakart
Karim, Adiwarman. 2011. Bank islam: Analisis Fiqih dan Keungan. Jakarta:
Rajawali Press.
90
Kasmir. 2003. Bank Dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kotler, Philip,1999.Marketing Esentials.Jakarta:Penerbit Erlangga.
Masruroh, Atik.2015. Analsis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible
Income terhadap Minat Mahasiswa di Perbankan Syariah (Studi Kasus
Mahasiswa STAIN Salatiga).Skripsi IAIN Salatiga
Muchlis. 2011. Perilaku menabung di Perbankan Syariah Jawa Tengah. Tesis
Magister pada Universitas Diponegoro Semarang. Diterbitkan
Muhammad. 2008. Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Niken Pertiwi, Ayoe. 2010. Analisis Faktor-faktor |yang Mempengaruhi
Keputusan Masyarakat Muslim Untuk Menggunakan Bank Syariah (Studi
Kasus di Kota Surakarta). Skripsi UMS.
Priaji, Vita Widyan. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung
di Bank Syariah. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah.
Rodoni, ahmad 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta CSES
Surma‘in.2012. Konsep Kelembaggan Bank Syarah. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sumanto.2014.Statistika Terapan.Yogyakarta: CAPS.
Sartika Dewi, Ali Mubarak dan Indari Larasati. 2011. Hubungan Antara
“Religiusitas Commitment”dengan Keputusan Menggunakan Bank
Syariah pada Dosen Unisba.
Sarwono,Jonathan.2006.”Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS”,Andi :
Yogyakarta.
91
Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998.
Wibowo, Edy dan Widodo Hendy Untung. 2005.“Mengapa Memilih Bank
Syariah?‖, Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor Selatan.
Yulianto, Firman Agung Yuniarinto dan Surachman.2010. Analisis Pengaruh
Faktor-faktor Bauran Pemasaran teradap Pertimbangan Nasabah dalam
Memilih Bank Syariah di Kota Medan.Wacana V/ol.13.No.4.
Online
http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/uji-multikolinearitas.html Diakses
pada tanggal 31 Januari 2016
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/edk/article/view/617 Diakses pada tanggal 27
Agustus 2015
http://prosiding.lppm.unisba.ac.id diakses pada tanggal 27 Agustus 2015.
http://statistik4life.blogspot.co.id/2009/12/uji-white.html. Diakses pada tanggal 31
Januari 2016
http://www.statistikian.com/2012/09/uji-normalitas-dengan-kolmogorov-
smirnov.html Diakses pada tanggal 4 Febuari 2016
salatigakota.bps.go.id. Diakses pada tanggal 16. Oktober 2014
www.bankmuamalat.co.id Diakses pada tanggal 16 Oktober 2014
www.banksyariahmandiri.co.id Diakses pada tanggal 9 September 2015
Lampiran 5
KUISIONER PENELITIAN
A. Petunjuk Penulisam
a. Tuliskan identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
b. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan anda dengan memberi tanda (√)
pada kalom yang telah disediakan.
c. Tidak ada jawaban benar atau salah pada pernyataan-pernyataan ini.
B. Identitas Responden
Nama :
Fakultas :
Jurusan :
Semester :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Status : Kawin Belum Kawin
Uang Saku Perbulan
< Rp.300.000 >Rp.2.000.000
Rp.300.000-Rp.500.000
Rp.510.000-Rp.1.000.000
Rp.1.100.000-Rp.2.000.000
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
CS = Cukup Setuju
NO. PERNYTAAN STS TS CS S SS
A. PEMAHAMAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya tahu bahwa bunga bank sama
dengan riba.
2 Bank syariah adalah bank yang
menggunakan sistem bagi hasil.
3. Bank syariah berlandasan pada Al-
Quran dan hadist
4.
Saya paham bahwa bank syariah
sangat berbeda dengan bank
konvesional
5.
Salah satu tujuan bank Syariah adalah
menjaga kesetabilan ekonomi/moneter
pemerintah
B. PRODUK 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
BSM cab Salatiga
menawarkan produknya yang
berbeda dengan bank lain.
2.
Saya menggunakan produk BSM cab
Salatiga karena sudah sesuai dengan
aturan syariah.
3.
Saya menggunakan produk BSM cab
Salatiga karena kualitas produk
terjamin
4. Saya menggunakan produk BSM cab
Salatiga karena manarik.
5. Saya menggunakan produk BSM cab
Salatiga karena kehalalannya
D. TINGKAT RELIGIUSITAS 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya percaya bahwa Allah selalu
mengawasi dimana pun saya berada
2.
Saya membaca Al-Quran setiap hari
karena bagi saya Al-Quran adalah
pedoman dan tuntunan utama dalam
kehidupan.
3. Saya akan menyesal ketika shalat saya
tidak lima waktu.
4.
Untuk menambah pengetahuan tetang
agama saya membaca buku tentang
agama atau pergi ke majelis ta‘klim.
5. Ketika mendapatkan rezeki yang lebih
saya sisihkan untuk bersedekah.
E KEPUTUSAN NASABAH 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya memilih BSM cab Salatiga
karena sesuai harapan
2. Saya memilih BSM cab Salatiga
karena sesuai syariah
3. Saya memilih BSM cab Salatiga
kerena keamanannya
4.
Saya akan tetap menjadi nasabah
BSM cab Salatiga dan tidak akan
pindah ke bank lain
5. Saya akan menjaga hubungan baik
dengan BSM cab Salatiga.
Lampiran 6
Pemahaman X1 Produk X2 Tingkat Reigiusitas X3 Keputusan Y
Btr1 Btr2 Btr3 Btr4 Btr5 Btr6 Btr7 Btr8 Btr9
Btr
10
Btr
11
Btr
12
Btr
13
Btr
14
Btr
15
Btr
16
Btr
17
Btr
18
Btr
19
Btr
20
7 5 6 7 5 5 5 5 3 6 9 9 10 7 7 5 5 5 8 9
8 5 6 6 6 5 6 6 4 6 10 10 10 10 9 5 6 5 4 4
9 9 9 9 9 4 4 6 6 6 8 8 8 8 7 6 6 6 6 6
10 6 4 6 8 4 4 5 5 4 8 8 10 8 8 3 3 3 5 5
7 6 7 7 7 7 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6
8 8 8 10 8 8 10 10 10 10 10 8 8 6 10 10 10 10 10 10
9 8 6 8 6 6 6 6 5 6 5 5 7 7 7 6 5 5 5 6
6 7 7 7 8 6 6 6 5 6 6 10 9 9 8 8 8 8 8 7
7 5 5 5 7 7 5 5 3 7 7 9 9 7 7 5 7 5 5 7
9 7 7 7 7 5 5 5 5 5 7 9 7 9 7 5 5 5 5 5
7 7 8 8 9 7 7 7 7 7 9 9 9 9 9 7 7 7 7 7
8 8 8 7 9 8 8 6 6 8 9 8 9 7 7 7 8 7 6 8
8 8 8 9 9 9 6 7 7 7 9 9 9 10 9 9 8 7 7 8
8 10 10 9 8 7 8 8 8 8 9 10 10 8 9 7 8 8 3 8
10 10 10 10 10 5 5 5 5 7 10 8 10 7 6 5 6 6 5 5
10 10 10 10 9 6 7 7 8 8 10 10 10 10 10 5 8 8 6 4
10 10 10 10 7 4 9 9 5 8 7 10 10 6 7 7 10 6 5 6
7 7 8 5 7 7 6 7 6 7 7 7 9 7 7 7 6 6 6 10
Pemahaman X1 Produk X2 Tingkat Reigiusitas X3 Keputusan Y
Btr1 Btr2 Btr3 Btr4 Btr5 Btr6 Btr7 Btr8 Btr9
Btr
10
Btr
11
Btr
12
Btr
13
Btr
14
Btr
15
Btr
16
Btr
17
Btr
18
Btr
19
Btr
20
7 4 8 9 8 7 8 5 7 6 7 8 6 4 6 8 7 6 7 7
10 10 9 9 9 8 7 8 8 8 7 6 8 7 6 9 9 8 8 6
10 10 6 6 6 7 7 7 7 6 5 7 9 9 9 6 6 5 5 7
10 6 8 6 8 6 9 10 10 9 9 10 10 10 9 9 10 9 8 10
8 8 9 9 9 6 6 6 7 7 8 5 5 8 9 9 9 9 9 9
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
8 8 8 8 8 6 6 6 6 6 7 6 8 6 7 8 6 6 6 6
9 10 9 8 9 7 8 8 8 7 10 10 10 10 9 8 9 9 8 8
8 7 8 8 6 6 5 5 6 6 8 6 10 8 7 7 7 7 7 7
9 6 8 7 8 5 7 6 4 3 8 10 10 10 8 6 7 6 7 8
7 7 5 7 5 7 5 5 5 7 8 8 10 10 10 5 5 5 4 7
8 8 8 6 8 5 5 5 5 5 8 8 8 10 8 6 6 6 6 6
10 10 10 10 9 8 8 8 9 8 10 10 10 10 10 8 8 8 10 9
10 5 5 7 10 8 10 7 6 9 9 9 8 8 10 7 8 9 7 10
8 4 8 8 7 7 7 7 9 6 7 8 5 5 7 7 7 8 8 6
9 9 9 10 8 8 9 9 9 10 10 10 10 10 9 10 10 9 9 9
5 6 7 8 4 7 5 4 4 5 10 10 9 8 8 7 8 8 8 8
10 8 10 10 8 6 6 8 6 9 8 10 10 10 10 8 9 8 6 9
10 6 6 7 7 8 8 9 8 10 9 9 9 9 9 8 8 8 8 9
7 7 6 7 7 4 6 6 7 8 8 8 6 6 6 5 5 5 5 5
7 6 8 6 8 6 6 6 5 7 9 9 10 8 8 7 7 7 3 5
Pemahaman X1 Produk X2 Tingkat Reigiusitas X3 Keputusan Y
Btr1 Btr2 Btr3 Btr4 Btr5 Btr6 Btr7 Btr8 Btr9
Btr
10
Btr
11
Btr
12
Btr
13
Btr
14
Btr
15
Btr
16
Btr
17
Btr
18
Btr
19
Btr
20
7 7 3 7 7 4 6 5 3 7 8 9 10 7 7 5 6 5 3 5
6 4 7 5 6 5 6 5 3 7 8 9 8 7 8 5 7 6 3 3
7 7 3 7 7 4 6 5 3 7 8 9 10 7 7 5 6 5 3 5
5 3 3 5 5 3 3 5 5 3 3 5 10 10 5 5 4 5 4 7
8 5 5 7 7 2 5 6 6 6 8 8 8 8 8 6 6 6 6 6
7 5 5 7 7 2 5 6 6 6 8 8 8 8 8 6 6 6 6 6
7 5 7 5 9 7 6 6 7 9 7 8 9 7 9 7 8 7 5 9
6 7 8 9 9 7 8 9 8 7 7 9 9 7 7 7 8 8 9 7
8 4 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 9 9 7 7 7 9 7
7 8 6 8 8 6 6 6 8 6 6 7 7 6 7 6 6 6 6 6
10 10 10 9 9 8 7 7 7 7 10 9 10 9 9 7 7 7 6 7
10 10 10 10 10 9 9 10 10 10 10 9 9 9 9 9 8 10 10 10
10 10 10 10 10 9 9 10 10 10 10 9 9 9 9 9 8 10 10 10
10 10 10 10 10 10 7 8 8 9 10 10 10 9 8 9 10 8 8 10
7 9 9 9 7 7 7 7 7 7 7 7 9 7 7 7 7 7 3 7
8 10 9 6 6 6 7 7 7 7 8 9 9 7 7 7 7 7 7 8
10 7 7 8 8 8 7 7 7 7 10 10 10 10 10 7 7 7 4 10
9 7 7 6 5 5 4 5 5 6 7 8 8 6 5 5 5 5 4 5
8 9 7 6 7 6 5 5 5 5 9 9 10 7 9 5 4 5 3 3
6 8 10 9 8 7 8 7 7 8 8 7 10 7 6 7 7 7 7 7
6 8 10 10 10 8 7 7 7 8 8 7 10 8 7 7 8 8 7 8
Pemahaman X1 Produk X2 Tingkat Reigiusitas X3 Keputusan Y
Btr1 Btr2 Btr3 Btr4 Btr5 Btr6 Btr7 Btr8 Btr9
Btr
10
Btr
11
Btr
12
Btr
13
Btr
14
Btr
15
Btr
16
Btr
17
Btr
18
Btr
19
Btr
20
4 6 7 7 8 6 6 6 8 6 8 8 8 7 7 5 5 6 5 5
10 8 8 8 8 10 10 10 6 10 6 10 10 10 8 6 9 9 6 9
6 6 8 8 6 7 9 8 7 8 8 8 8 8 8 8 7 7 7 7
5 6 7 6 7 7 6 6 6 6 6 4 5 6 4 5 6 4 5 5
9 8 8 8 9 9 9 9 9 9 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9
10 9 9 9 10 9 9 9 9 9 10 10 10 9 8 8 8 8 8 8
3 5 6 7 5 5 9 7 7 9 9 8 9 9 8 7 9 8 5 8
10 9 7 7 7 1 7 7 7 7 10 10 9 7 7 7 7 7 7 7
3 3 6 3 3 5 5 5 5 5 5 8 9 9 9 9 6 6 7 6
7 7 7 7 10 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 10 10 10 10 10
6 7 7 7 7 6 5 6 5 6 10 10 10 10 10 7 7 7 7 5
5 5 5 5 5 9 9 9 9 9 7 7 7 7 7 7 8 8 7 7
7 7 8 8 9 7 8 8 8 7 8 9 9 9 8 9 9 9 9 8
8 8 8 7 7 8 9 8 8 8 8 9 9 9 9 8 8 8 9 10
7 5 5 5 5 7 7 5 7 7 9 9 9 9 5 7 7 7 7 7
7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 9 9 9 9 5 7 7 7 7 7
7 5 7 7 5 5 5 7 7 7 9 9 9 9 9 5 5 5 5 5
7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 7 7 7 7 7 8 9 8 7 6
7 5 5 5 3 5 5 1 5 5 5 7 5 9 9 9 5 5 5 5
7 8 6 5 6 6 3 2 4 5 8 7 10 8 9 7 6 4 7 8
9 9 9 8 7 8 8 8 8 9 10 9 10 10 9 8 8 8 6 6
Pemahaman X1 Produk X2 Tingkat Reigiusitas X3 Keputusan Y
Btr1 Btr2 Btr3 Btr4 Btr5 Btr6 Btr7 Btr8 Btr9
Btr
10
Btr
11
Btr
12
Btr
13
Btr
14
Btr
106
Lampiran 7
UJI VALIDITAS
Correlations
Btr1 Btr2 Btr3 Btr4 Btr5 PMH
Btr1
Pearson
Correlation
1 ,517*
*
,341*
*
,449**
,487**
,703**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr2
Pearson
Correlation
,517*
*
1 ,656*
*
,650**
,492**
,844**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr3
Pearson
Correlation
,341*
*
,656*
*
1 ,627**
,556**
,810**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr4
Pearson
Correlation
,449*
*
,650*
*
,627*
*
1 ,595**
,832**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr5
Pearson
Correlation
,487*
*
,492*
*
,556*
*
,595**
1 ,777**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
PMH
Pearson
Correlation
,703*
*
,844*
*
,810*
*
,832**
,777**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Btr6 Btr7 Btr8 Btr9 Btr10 P
Btr6
Pearson
Correlation
1 ,577*
*
,557*
*
,554**
,584**
,765**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr7
Pearson
Correlation
,577**
1 ,816*
*
,680**
,740**
,885**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr8
Pearson
Correlation
,557**
,816*
*
1 ,765**
,786**
,912**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr9
Pearson
Correlation
,554**
,680*
*
,765*
*
1 ,672**
,857**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr10
Pearson
Correlation
,584**
,740*
*
,786*
*
,672**
1 ,878**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
P
Pearson
Correlation
,765**
,885*
*
,912*
*
,857**
,878**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Btr11 Btr12 Btr13 Btr14 Btr15 TR
Btr11
Pearson
Correlation
1 ,608**
,429**
,346**
,420**
,736**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr12
Pearson
Correlation
,608**
1 ,607**
,503**
,515**
,837**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr13
Pearson
Correlation
,429**
,607**
1 ,532**
,372**
,764**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr14
Pearson
Correlation
,346**
,503**
,532**
1 ,589**
,765**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr15
Pearson
Correlation
,420**
,515**
,372**
,589**
1 ,750**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
TR
Pearson
Correlation
,736**
,837**
,764**
,765**
,750**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Btr16 Btr17 Btr18 Btr19 Btr20 KEPUTU
SAN
Btr16
Pearson
Correlation
1 ,732**
,742**
,696**
,588**
,869**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr17
Pearson
Correlation
,732*
*
1 ,851**
,602**
,570**
,864**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr18
Pearson
Correlation
,742*
*
,851**
1 ,705**
,631**
,909**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr19
Pearson
Correlation
,696*
*
,602**
,705**
1 ,608**
,850**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Btr20
Pearson
Correlation
,588*
*
,570**
,631**
,608**
1 ,802**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
KEPU
TUSA
N
Pearson
Correlation
,869*
*
,864**
,909**
,850**
,802**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI RELIABILITAS
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
,852 ,853 5
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
Btr1 7,7400 1,74437 100
Btr2 7,1700 1,85350 100
Btr3 7,2200 1,86179 100
Btr4 7,3900 1,63852 100
Btr5 7,3100 1,59352 100
Inter-Item Correlation Matrix
Btr1 Btr2 Btr3 Btr4 Btr5
Btr1 1,000 ,517 ,341 ,449 ,487
Btr2 ,517 1,000 ,656 ,650 ,492
Btr3 ,341 ,656 1,000 ,627 ,556
Btr4 ,449 ,650 ,627 1,000 ,595
Btr5 ,487 ,492 ,556 ,595 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Btr1 29,0900 33,739 ,535 ,353 ,854
Btr2 29,6600 29,459 ,732 ,576 ,802
Btr3 29,6100 30,281 ,677 ,539 ,818
Btr4 29,4400 31,481 ,732 ,553 ,805
Btr5 29,5200 33,060 ,656 ,462 ,824
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
,911 ,911 5
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
Btr6 6,4100 1,78147 100
Btr7 6,5400 1,67826 100
Btr8 6,6000 1,72328 100
Btr9 6,4100 1,80401 100
Btr10 7,0000 1,69967 100
Inter-Item Correlation Matrix
Btr6 Btr7 Btr8 Btr9 Btr10
Btr6 1,000 ,577 ,557 ,554 ,584
Btr7 ,577 1,000 ,816 ,680 ,740
Btr8 ,557 ,816 1,000 ,765 ,786
Btr9 ,554 ,680 ,765 1,000 ,672
Btr10 ,584 ,740 ,786 ,672 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Btr6 26,5500 38,472 ,632 ,410 ,920
Btr7 26,4200 36,286 ,817 ,704 ,882
Btr8 26,3600 35,142 ,857 ,782 ,873
Btr9 26,5500 35,806 ,767 ,616 ,892
Btr10 25,9600 36,241 ,806 ,669 ,884
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
,827 ,829 5
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
Btr11 8,0500 1,53330 100
Btr12 8,3200 1,39175 100
Btr13 8,7000 1,46680 100
Btr14 8,1300 1,39736 100
Btr15 7,8000 1,44250 100
Inter-Item Correlation Matrix
Btr11 Btr12 Btr13 Btr14 Btr15
Btr11 1,000 ,608 ,429 ,346 ,420
Btr12 ,608 1,000 ,607 ,503 ,515
Btr13 ,429 ,607 1,000 ,532 ,372
Btr14 ,346 ,503 ,532 1,000 ,589
Btr15 ,420 ,515 ,372 ,589 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Btr11 32,9500 20,755 ,563 ,390 ,812
Btr12 32,6800 19,937 ,732 ,561 ,762
Btr13 32,3000 20,657 ,612 ,444 ,796
Btr14 32,8700 21,023 ,624 ,466 ,793
Btr15 33,2000 21,010 ,596 ,428 ,801
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,907 ,911 5
Inter-Item Correlation Matrix
Btr16 Btr17 Btr18 Btr19 Btr20
Btr16 1,000 ,732 ,742 ,696 ,588
Btr17 ,732 1,000 ,851 ,602 ,570
Btr18 ,742 ,851 1,000 ,705 ,631
Btr19 ,696 ,602 ,705 1,000 ,608
Btr20 ,588 ,570 ,631 ,608 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Btr16 26,9800 32,707 ,797 ,651 ,881
Btr17 26,8500 32,634 ,789 ,750 ,883
Btr18 27,0700 31,500 ,855 ,793 ,869
Btr19 27,4800 30,454 ,747 ,593 ,893
Btr20 26,9000 32,010 ,676 ,463 ,908
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Btr16 6,8400 1,50232 100
Btr17 6,9700 1,52060 100
Btr18 6,7500 1,53987 100
Btr19 6,3400 1,81030 100
Btr20 6,9200 1,76772 100
UJI DETERMINASI ADJ R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,731a ,535 ,520 4,83062
a. Predictors: (Constant), TR, P, PMH
Hasil UJI Ftest ((SEREMPAK)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 2576,608 3 858,869 36,806 ,000b
Residual 2240,152 96 23,335
Total 4816,760 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
b. Predictors: (Constant), TR, P, PMH
UJI ttest
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 10,197 3,883 2,626 ,010
PMH ,018 ,092 ,018 ,195 ,846
P ,669 ,082 ,715 8,185 ,000
TR ,022 ,095 ,018 ,234 ,815
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
UJI NORMALITAS (METODE ANALISA GRAFIK)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 TR, P, PMHb . Enter
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,731a ,535 ,520 4,83062
a. Predictors: (Constant), TR, P, PMH
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regressi
on
2576,608 3 858,869 36,80
6
,000b
Residual 2240,152 96 23,335
Total 4816,760 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
b. Predictors: (Constant), TR, P, PMH
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 10,19
7
3,883 2,626 ,010
PMH ,018 ,092 ,018 ,195 ,846
P ,669 ,082 ,715 8,185 ,000
TR ,022 ,095 ,018 ,234 ,815
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
Residuals Statisticsa
Minimum Maximu
m
Mean Std.
Deviation
N
Predicted Value 24,0183 45,5191 33,8200 5,10160 100
Residual -15,95545 11,84500 ,00000 4,75687 100
Std. Predicted
Value
-1,921 2,293 ,000 1,000 100
Std. Residual -3,303 2,452 ,000 ,985 100
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
KOLMOGOROF-SMIRNOV
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
4,75686833
Most Extreme
Differences
Absolute ,040
Positive ,037
Negative -,040
Kolmogorov-Smirnov Z ,402
Asymp. Sig. (2-tailed) ,997
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI LINIERITAS ( METODE LAGRANGE MULTIPLIER)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
X3.X3,
X2.X2,
X1.X1b
. Enter
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. All requested variables entered.
Hasil Uji Linieritas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,022a ,000 -,031 4,82944900
a. Predictors: (Constant), X3.X3, X2.X2, X1.X1
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 1,088 3 ,363 ,016 ,997b
Residual 2239,063 96 23,324
Total 2240,152 99
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. Predictors: (Constant), X3.X3, X2.X2, X1.X1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,089 2,035 ,044 ,965
X1.X1 7,822E-005 ,001 ,008 ,063 ,950
X2.X2 ,000 ,001 ,014 ,111 ,912
X3.X3 ,000 ,001 -,019 -,171 ,864
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
UJI MULTIKOLINIERITAS
REGRESI ANTAR VARIABEL INDEPENDEN (r2)
Pemahaman(X1)= KP(X2), TR(X3)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 TR, Pb . Enter
a. Dependent Variable: PMH
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,644a ,415 ,403 5,33193
a. Predictors: (Constant), TR, P
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 1956,449 2 978,225 34,409 ,000b
Residual 2757,661 97 28,429
Total 4714,110 99
a. Dependent Variable: PMH
b. Predictors: (Constant), TR, P
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8,423 4,199 2,006 ,048
P ,497 ,075 ,537 6,650 ,000
TR ,293 ,100 ,236 2,925 ,004
a. Dependent Variable: PMH
REGRESI ANTAR VARIABEL INDEPENDEN (r2)
P(X2)= PMH(X1), TR(X3)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 PMH, TRb . Enter
a. Dependent Variable: P
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,605a ,366 ,353 5,99998
a. Predictors: (Constant), PEMAHAMAN, TR
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 2013,865 2 1006,933 27,971 ,000b
Residual 3491,975 97 36,000
Total 5505,840 99
a. Dependent Variable: P
b. Predictors: (Constant), PMH, TR
oefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 6,891 4,771 1,444 ,152
TR ,070 ,117 ,052 ,597 ,552
PMH ,630 ,095 ,583 6,650 ,000
a. Dependent Variable: P
REGRESI ANTAR VARIABEL INDEPENDEN (r2)
TR(X3)= Pemahaman(X1), KP(X2)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 P, PMHb . Enter
a. Dependent Variable: TR
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,389a ,151 ,134 5,17903
a. Predictors: (Constant),P, PMH
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 464,229 2 232,115 8,654 ,000b
Residual 2601,771 97 26,822
Total 3066,000 99
a. Dependent Variable: TR
b. Predictors: (Constant), P, PMH
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 29,094 2,933 9,920 ,000
PMH ,277 ,095 ,343 2,925 ,004
P ,052 ,087 ,070 ,597 ,552
a. Dependent Variable: TR
HASIL UJI Heteroskedasticity Test: White
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.696397 Prob. F(9,90) 0.7105
Obs*R-squared 6.510576 Prob. Chi-Square(9) 0.6879
Scaled explained SS 7.803550 Prob. Chi-Square(9) 0.5541
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 01/27/16 Time: 14:27
Sample: 1 100
Included observations: 100
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 373.1886 199.3139 1.872366 0.0644
X1 -3.154297 7.192212 -0.438571 0.6620
X1^2 -0.002368 0.083287 -0.028435 0.9774
X1*X2 0.030876 0.117281 0.263261 0.7930
X1*X3 0.060084 0.172369 0.348575 0.7282
X2 -6.923113 6.809320 -1.016711 0.3120
X2^2 0.033682 0.086533 0.389235 0.6980
X2*X3 0.069927 0.165132 0.423464 0.6730
X3 -9.416978 8.299773 -1.134607 0.2596
X3^2 0.069651 0.107971 0.645085 0.5205
R-squared 0.065106 Mean dependent var 22.40152
Adjusted R-squared -0.028384 S.D. dependent var 36.31115
S.E. of regression 36.82287 Akaike info criterion 10.14475
Sum squared resid 122033.1 Schwarz criterion 10.40527
Log likelihood -497.2377 Hannan-Quinn criter. 10.25019
F-statistic 0.696397 Durbin-Watson stat 2.107311
Prob(F-statistic) 0.710481