ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU GRUP...
Transcript of ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU GRUP...
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH
DALAM LIRIK LAGU GRUP BAND UNGU
ALBUM “MAHA BESAR” TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial
Oleh :
MUHAMMAD NAUFAL ARRAZZAQU
NIM :11713005
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO:
الرحن الرحيم بسم هللا
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang”
“Mandiri dalam bekerja, merdeka dalam berkarya”
(ERIK SOEKAMTI)
vii
PERSEMBAHAN
Penelitian ini merupakan salah satu nafas perjuangan yang tidak akan
terhembus, tanpa adanya semangat dukungan dari berbagai pihak. Penelitian ini
penulis persembahkan kepada:
Orang tua penulis, tentunya tanpa kurasan keringat, perjuangan yang tak ada
habisnya.
Skripsi ini aku persembahkan kepada teman teman saya yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, dengan perhatianmu lah skripsi ini dapat terselesaikan.
Bangsaku tercinta Indonesia, di tanah kebanggaan inilah tempat kami
menimba ilmu.
IAIN Salatiga, teruntuk Fakultas Dakwah, keluarga yang memberikan
semangat kian hari untuk terus memandang masa depan. Mengajarkan menjadi
pribadi yang bertanggungjawab, berbudi, dan berakhlaq.
Terima kasih
viii
Atas doa dan support yang telah diberikan
ABSTRAK
Arrazzaqu, Muhammad, Naufal, 2017. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam
Lirik Lagu Grup Band Ungu Album “Maha Besar” Tahun 2017. Skripsi.
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Progam Studi Dakwah. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Rasimin, S.Pd.I.,M.Pd.
Kata kunci : Analisis, isi pesan dakwah, album “Maha Besar”.
Musik sebagai media dakwah kini bukan hal yang baru, salah satu grup musik
yang menjadikan sebuah lagu sebagai sarana dakwah yaitu Ungu Band. Lagu-lagu
yang dibawakan oleh grup Ungu mengandung pesan yang bermanfaat untuk setiap
yang mendengarkannya. Dengan cara demikian, para audiens yang mendengarkan
liri-lirik lagu Ungu diharapkan dapat mengetahui dan memahami pesan-pesan
dakwah yang terkandung di dalamnya. Salah satu album Ungu Band yang
bernuansa dakwah adalah “Maha Besar”.
Penelitian ini bertujuan 1) ingin menjawab pesan dakwah yang terkandung
dalam lirik lagu album “Maha Besar”. 2) mengetahui pesan dakwah yang
mendominasi dalam lirik album “Maha Besar” dengan subjek para personil Ungu
Band dan objeknya lirik dalam album Maha Besar grup musik Ungu Band.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini penulis
mengumpulkan data dengan menggunakan dokumentasi,pengumpulan teks lirik,
kemudian analisis laporan unutuk menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini mengetahui 1) pesan dakwah apa saya yang terdapat dalam
lirik lagu album “Maha Besar”. Pesan dakwah tidak lain meliputi proses
pemahaman hakikat kuasa Tuhan. lirik Dia Maha Sempurna menekankan pesan
tentang hakikat sifat kuasa Allah, terutama sifat Maha Melihat-Nya. Dalam lirik
Hanya Kau adalah nilai ketauhidan: mengesakan Allah, kesadaran akan kuasa Allah
sebagai Sang Pencipta, dan signifikansi zikir, mengingat Allah agar tidak menyesal
dan merugi. Sementara pada lirik Maha Besar pesan yang dikandungnya adalah
penegasan tentang kedudukan Tuhan sebagai al-Ṣamad, penekanan tentang hakikat
kuasa Tuhan, dan pentingnya untuk selalu menyebut dan mengingat Allah. 2) pesan
dakwah yang menominasi dalam album Maha Besar antara lain tentang ketauhidan,
pesan kemahabesaran kuasa Allah, dan signifikansi menyebut dan mengingat Allah.
ix
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LOGO ............................................................................................................. ii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iii
PENGESAHAN ............................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
PENGANTAR ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7
F. Metodologi Penelitian ............................................................... 9
G. Sistematika Penulisan ............................................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
xii
A. Definisi Analisis Isi .................................................................. 16
B. Tujuan Dakwah ......................................................................... 17
C. Pesan Dakwah ........................................................................... 21
D. Dakwah Melalui Musik ............................................................ 24
E. Lagu Sebagai Media Dakwah ................................................... 26
BAB III TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Album “Maha
Besar”
..................................................................................................
29
B. Biodata
Personil
..................................................................................................
32
C. Sajian Data
Penelitian
..................................................................................................
34
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik
Lagu Album “Maha
Besar”
xiii
..................................................................................................
35
B. Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Mendominasi Dalam Lirik
Lagu Album “Maha
Besar”
..................................................................................................
40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
..................................................................................................
57
B. Saran
..................................................................................................
58
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................................................
........................................................................................................................
59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam merupakan agama dakwah, dimana agama yang mengajarkan
umatnya untuk menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Islam dapat
menjamin terwujudnya kebahagian dan kesejahtraan umat manusia, bilamana
ajaran Islam yang mencakup segenap aspek kehidupan dijadikan pedoman
hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh umat manusia.
Dakwah di era modern seperti ini masih berkecimpung dengan model
dakwah yang telah berjalan bertahun-tahun dan. Seorang Da’i di masyarakat
banyak yang menggunakan dakwah dengan metode ceramah. Umat Islam
sekarang ini sangat bangga dan sangat tertarik dengan model ceramah yang
penuh tawa. Akibatnya, dakwah hanya sebatas tontonan dan tidak dijadikan
sebagai tuntunan.
M. Arifin dalam bukunya Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi,
memberikan pengertian sebagai berikut: “Dakwah adalah sesuatu kegiatan
ajakan, baik berbentuk lisan maupun tulisan (tingkah laku) dan sebagainya
dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain,
baik secara individu maupun kelompok, agar timbul dalam dirinya suatu
pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran
agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa unsur-unsur
paksaan. (1993:7)
2
Dapat disimpulkan dakwah adalah menyampaikan nilai-nilai Islam kepada
orang lain dalam rangka mengadakan suatu perbaikan umat dari kondisi buruk
kepada kondisi yang lebih baik. Dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas
lisan semata tetapi mencakup seluruh aktivitas lisan dan perbuatan yang
ditunjukan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada
Islam. Salah satu diantara unsur penting dalam sistem kebudayaan adalah
kesenian. Melalui kesenian, manusia mampu memperoleh saluran untuk
mengekspresikan pengalaman serta ide yang mencerdaskan kehidupan
batinnya. Di antara jenis kesenian yang diciptakan manusia adalah musik,
musik merupakan produk budaya yang tinggi atau merupakan seni yang indah
(Dloyana, 1995:1)
Pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman
dahulu, memanfaatkan musik yang berasal dari Barat yang bertujuan untuk
berdakwah, sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar yang
dihadiri oleh yang berkerudung atau pun berpeci tetapi yang bertopi atau gaya
preman remaja pun dapat merasakan lantunan sebuah musik yang syairnya
berisi religius, syair-syair yang dibuat oleh pencipta bukan hanya sekedar kata-
kata yang indah tetapi mempunyai makna yang sangat berarti bila ingin digali
lebih dalam mengingat kata-kata dalam sebuah lagu menyimpan sebuah arti.
Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia ini, Islam mengajarkan bahwa
seni merupakan salah satu nikmat-Nya yang harus kita syukuri. Seni bagi umat
Islam bukan merupakan suatu yang baru. Seni merupakan prilaku yang
menimbulkan keindahan baik pendengaran maupun penglihatan. Seni yang
3
mengarah kepada keindahan bagi pendengaran, lebih menitik beratkan kepada
bentuk seni yang bersumber dari bahasa, juga berkaitan dengan pendengaran
lagu atau musik. Seni adalah upaya mengeksplorasi keindahan. Namun yang
paling penting adalah jangan sampai seni untuk mengingkari Allah SWT.
Dakwah memiliki unsur seni merupakan bagian dari media dakwah yang
bisa menjadi daya tarik bagi pendengarnya terutama seni suara, Al-Izzu bin
Salam mengatakan, “Adapun nyanyian yang dapat mengingatkan orang kepada
akherat, tidak mengapa bahkan sunnah” (Toha, 1983:144)
Lagu merupakan refleksi dari pelaku seni memberikan peranan penting
dalam kehidupan bermasyarakat, selain itu lagu merupakan sarana penghibur
yang paling efektif sehingga eksistensinya tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan sehari-hari, hal ini terbukti dengan semakin menjamurnya grup-
grup band (Dangdut, Pop, Rock, Jazz, Nasyid dsb), serta maraknya acara-acara
bernuansa musik di televisi dan radio.
Musik juga termasuk seni vokal yaitu salah satu cabang seni yang
disampaikan melalui irama, memiliki daya komunikasi massa yang demikian
tinggi dan seringkali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang
mengandung masalah kehidupan sosial sehari-hari. Seperti diungkapkan oleh
Herbert Spencer yang di kutip oleh Dloyana bahwa musik siap melayani,
terutama kebutuhan yang sifatnya non fisik. Banyak sekali yang dapat
digunakan sebagai media dakwah. Diantaranya adalah kesenian, karena
kesenian mempunyai daya tarik tersendiri untuk para pendengar dan tidak
membosankan para pendengar. Maka dari itu, musik dapat dimanfaatkan untuk
4
dakwah, sehingga dapat menarik sasarannya, seperti grup band Ungu yang
berdakwah melalui musik pop, semua lirik lagunya pada album berisikan
ajakan-ajakan kepada kebaikan sehingga para pendengar semakin tertarik.
Berdasarkan pemahaman sehari-hari, musik seringkali dikaitkan dengan
perasaan. Di satu sisi, musik dianggap sebagai sarana untuk mengungkapkan
perasaan. Namun di sisi lain, musik dianggap dapat menggugah perasaan
pendengarnya. Karena kedekatannya dengan kehidupan manusia, maka kajian
tentang musik hampir selalu terkait dengan kajian tentang perilaku manusia
(Slodoba & O’Neill, 2001). Mereka yang berkecimpung dalam dunia musik
mengakui bahwa komposisi musik tidak mungkin dipisahkan dari gejolak
perasaan penciptanya. Sementara itu, bagi mereka yang menyukai musik, setiap
rangkaian melodi, irama dan dinamika sangat mungkin menimbulkan perasaan
tertentu yang berbeda-beda.
Musik merupakan salah satu media penyampai pesan. Dalam musik dapat
disematkan norma-norma yang terkandung dalam kehidupan salah satunya
Pesan Dakwah. Musik yang mengandung Pesan Dakwah biasa disebut Musik
Religi. Musik Religi di Indonesia dimulai pada tahum 70-an oleh band
legendaris Sam Bimbo dengan lagu Sajadah Panjang, dan grup Nasyid Nasyida
Ria dengan lagu Perdamaian. Banyak dari lagu-lagu mereka berisikan Pesan
Dakwah yang banyak diminati pendengar.
Banyaknya minat masyarakat akan seni musik menjadikan musik sebagai
penyampaian pesan dakwah yang cukup efektif, demikian pula yang dilakukan
oleh grup musik Ungu Band. Lagu-lagu Religi dari Band Ungu banyak
5
berisikan Pesan Dakwah dengan lirik yang menyentuh, diiringi dengan musik
yang sesuai. Dan salah satu album religinya yang berjudul “Maha Besar”.
Album ini memiliki perpaduan antara nada Ballad dan lirik yang puitis, sebagai
upaya maksimal untuk menyampaikan pesan dakwah yang terkandung di
dalamnya.
Bersadasarkan hasil analisis mengungkapkan bahwa pesan dakwah dalam
Album ini menyampaikan kepada pendengarnya untuk mengingat kita atas
perintah dan larangan-Nya. Pesan lagu disampaikan dengan lirik yang puitis
dan nada yang lembut, menjadikan lagu ini sebagai sarana perenungan bagi
pendengarnya.
Selanjutnya, lagu ini juga mengajak pendengarnya untuk memperbaiki
amal perbuatanya selama hidup dan senantiasa berdo’a agar mati dalam
keadaan husnul khotimah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas
lebih lanjut hal tersebut, yang dituangkan dalam skripsi dengan judul; “Analisis
Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Band Ungu Album “Maha
Besar” Tahun 2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalahnya
sebagai berikut:
6
1. Apa pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu album “Maha Besar”
grup band Ungu?
2. Pesan dakwah apa yang mendominasi dalam lirik lagu album “Maha
Besar” grup band Ungu?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan menjelaskan isi pesan dakwah dalam lirik lagu grup
band Ungu album “Maha Besar”.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pesan dakwah yang mendominasi dalam lirik lagu dari
grup musik Ungu dalam album “Maha Besar”.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan metode dakwah
melalui media musik atau lagu-lagu dalam bentuk pesan dakwah yang
terkandung dalam lirik lagu.
b. Dengan penelitian ini diharapkan bahwa lirik lagu dapat dijadikan
sebagai sebuah media dakwah yang dapat mengemban misi dakwah
dengan terealisasinya peran musik sebagai sarana dakwah.
2. Secara Terapan
Dengan penelitian ini dapat memberikan gambaran bagaimana pesan
dakwah yang disampaikan melalui lirik lagu agar dakwah berjalan efektif.
7
Dan juga dapat memperkaya khazanah ilmiah dalam jurusan Komunukasi
Penyiaran Islam.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk menghindari kesamaan arti teori dari
penelitian sebelumnya. Adapun penelitian yang terkait dengan musik dakwah
Islam adalah sebagai berikut:
Skripsi yang disusun oleh Desi Natalia Nurkhasanah Mahasiswi STAIN
Purwokerto Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Islam lulusan tahun 2010,
dengan judul Pesan Dakwah Album Surga Mu Band Ungu Menurut Siswa
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II PURWOKERTO. Dalam penelitian
tersebut Desi mengutamakan responden mampu menangkap pesan-pesan
dakwah dalam Album Surga Mu, sehingga dakwah melalui musik bisa menjadi
pilihan alternatif. Dengan pemahaman personel yang lebih baik dan lagu religi
Ungu yang menarik, dapat membanttu responden untuk menangkap pesan
dakwah dari sisi yang berbeda yakni lewat musik.
Skripsi Nanang Nur Rahman, Mahasiswa STAIN Purwokerto Fakultas
Dakwah Jurusan Komunikasi Islam lulusan tahun 2009, dengan judul Nilai-
nilai Islam Dalam Syair Lagu H. Rhoma Irama. Dalam penelitian ini Nanang
simpulkan bahwa syair-syair lagu yang dibawakan oleh Rhoma Irama akan
dapat mengingat keimanan kepada Allah, serta dapat menambah ketaatan
beribadah kepada Allah bagi para pendengar, karena dalam syair-syair tersebut
sangatlah mengena dengan nilai-nilai aqidah, ibadah, akhlak dan tasawuf.
8
Skripsi Alifah Nurul Ngaini, Mahasiswa STAIN Purwokerto Fakultas
Dakwah Jurusan Komunikasi Islam lulusan tahun 2007, dengan judul Kiat
Snada Dalam Dakwah. Dalam penelitian tersebut Alifah lebih mengutamakan
upaya kiat dalam berdakwah kepada personilnya dan jenis penelitian ini adalah
kualitatif.
Skripsi Fitriadi Hariyansyah, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga lulusan tahun 2005, dengan judul Pesan-
Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Nasyid Suara Syuhada. Secara khusus
pesan-pesan dakwah dalam syair Nasyid pada penelitian ini banyak
menyinggung masalah-masalah yang bertemakan ketuhanan, tentang Rosul,
dan Cinta kasih. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis isi. Di judul yang diangkat tersebut, peneliti melihat objek yang
dikaji berbeda dengan objek yang peneliti susun.
Skripsi Abdul Aziz, Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah UIN Sunan Kalijaga lulusan tahun 2004, dengan judul Pesan Dakwah
Dalam Syair-Syair Group Nasyid Akustik Eling Karepe Yogyakarta. Syair-
syair yang diteliti oleh saudara Abdul Aziz ini berisikan pesan-pesan yang
berhubungan dengan islami. Adapun isinya mengandung pesan dakwah berupa
keimanan (aqidah), budi pekerti (akhlak), dan masalah ibadah (syari’ah).
Secara filosofi (gaya bahasa) yang terdapat dalam syair-syair Group Nasyid
Eling Karepe dalam penyampaiannya adalah menggunakan bahasa Jawa,
bahasa Arab, dan bahasa Indonesia. Syair atau lirik dalam penelitian ini tidak
jauh berbeda dengan lirik yang akan di teliti oleh peneliti, namun ada sedikit
9
perbedaan yaitu berupa syair-syair berirama melayu yang mengandung pesan-
pesan dalam kehidupan suami istri atau akhlak kehidupan suami istri dengan
metode penulisan gaya bebas (syair modern).
Yang membedakan skripsi ini dengan yang lain yaitu pesan-pesan dakwah
dalam lirik yang dikemukakan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
membahas denga judul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup
Band Ungu Album” Maha Besar”. Jenis penelitian ini juga menggunakan
metode kualitatif deskritif.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia
dalam kawasannya sendiri atau berhubungan dengan orang-orang dalam
bahasa dan peristilahannya (Moleong, 1993: 3). Dengan penelitian
kualitatif, penulis berusaha memahami gagasan yang terdapat dalam syair
lagu “Maha Besar”. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
semiotika atau pendekatan makna bahasa.
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analisa terhadap teks lagu
Ungu yang terdapat dalam album “Maha Besar”. Maka dari itu, penulis
akan menggunakan metode content analysis (analisis isi).
Analisis isi menurut Stone, dalam Syukriadi Sambas (1999 : 21),
adalah suatu teknik penelitian untuk membuat rumusan kesimpulan-
10
kesimpulan dengan mengidentifikasikan karakteristik spesifik secara
sistematis dan objektif dari suatu teks.
Richard Budd, dalam bukunya Content Analysis In Communication
Research sebagaimana dikutip oleh suprayogo dan Tabroni (2001 : 71),
mengemukakan analisis isi adalah teknik sistematik untuk menganalisis isi
pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan
menganalisis perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang
dipilih.
Penelitian dengan menggunakan analisis isi digunakan untuk
memperoleh keterangan dari isi komunikasi, yang disampaikan dalam
bentuk lambing yang berdokumentasi atau dapat didokumentasikan.
Metode ini dapat dipakai untuk menganalisis semua bentuk komunikasi,
diantaranya seperti menganalisis teks dalam suatu lagu.
Klaus Klippendorf yang dikutip Syukriyadi Sambas (1999: 26) juga
berpendapat bahwa analisis isi merupakan teknik penelitian untuk
membuat inferensi-inferensi yang valid dan dapat menggambarkan suatu
data sesuai dengan konteksnya.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik
analitik, yakni semiotik yang menganalisis sistem tanda, dan
menganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna (Sobur, 2004: 100).
Pendekatan semiotic analitik dilakukan untuk dapat mengetahui makna isi
materi dakwah yang disampakan Ungu, serta digunakan sebagai acuan
11
penulis untuk dapat dipahami lebih detail tentang isi dakwah yang
terkandung.
2. Definisi Operasional
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas serta menghindari segala
penafsiran yang berbeda-beda dalam pembahasan skripsi yang berjudul
“Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Band Ungu
Album “Maha Besar” Tahun 2017, maka penulis perlu memberi batasan
istilah sebagai berikut :
Analisis Isi adalah suatu metode analisis pesan dalam suatu cara
sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisis
pesan-pesan yang yang terkandung dalam lirik lagu album “Maha Besar”.
Pesan dakwah yang dimaksud adalah pernyataan-pernyataan yang
terdapat dalam lirik lagu album “Maha Besar”, yang mengandung pesan-
pesan berupa materi-materi keislaman yang meliputi aspek akhlah, akidah
dan syariah.
Lirik lagu adalah kalimat dalam lagu. Makna dalam lirik bersifat
implisit atau tidak dapat dipahami. Sifat lirik yang berbeda dengan pesan
pada umumnya, memerlukan pendekatan khusus dalam
menginterprestasikan pesan bermakna di dalamnya.
Grup band ungu adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan
Pasha, Makki, Enda, Oncy, dan Rowman. Sampai tahun 2015 mereka telah
menghasilkan 7 album studio, 5 album religi dan sebuah album kompilasi.
12
Album “Maha Besar” adalah album yang dinyanyikan dan diciptakan
oleh Band Ungu yang terdiri dari lima personil, antara lain Pasha, Enda,
Makki, Rowman, dan Oncy yang diproduksi oleh Trinity Optima
Production. Berisikan tiga lagu, yaitu “Hanya Kau, Dia Maha Sempurna
dan Maha Besar. Ungu sendiri pernah mendapat penghargaan Platinum
Award, Double Platinum Award.
3. Sumber Data
Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah
kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain (Moleong, 1993: 112).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data
sekunder yaitu data yang menjadi bahan penunjang dan pelengkap dalam
melakukan suatu analisis. Data sekunder dapat diambil dari buku-buku,
majalah, hasil penelitian, dan karya-karya yang lain yang berkenaan
dengan masalah yang akan diteliti baik langsung maupun tidak langsung
(Moleong, 2002 : 113).
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan
menggunakan metode dokumentasi, adalah mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Diantaranya majalah-majalah
13
tentang band Ungu, konser-konsernya yang dokumentasikan dalam kaset
rekaman, serta internet dengan alamat situs www.unguband.com.
5. Metode Analisis Data
Menurut Syukriadi Sambas (1999 : 26), untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian digunakan suatu prosedur bertahap dan sistematis,
yang meliputi :
a. Seleksi teks
Menetukan keseluruhan teks yang digeneralisasi, lalu
menggunakan prosedur untuk menyeleksi sample dari keseluruhan teks
tersebut.
b. Menentukan unit analisis
Mengenai pengukuran materi dakwahnya, seperti dikutip dalam
Asmaya (2004 : 26), Armawati Arbi menyarankan unit pengamatan
yang digunakan adalah coding unit pada setiap tema. coding unit yaitu
analisa kata, tema dan kalimat. Dalam penelitian ini penulis akan
menggunakan tema sebagai satuan pengukuran unit of analisis.
c. Mengembangkan kategori-kategori isi
Untuk mempermudah penilaian kategori tersebut dalam hal
penggolongannya penulis menggunakan data pendukung atau
kelengkapan informasi atas materi yang ditampilkan, data
pendukungnya antara lain menggunakan tabel, data referensi dan lain-
lain.
d. Menandai unit-unit
14
Penulis akan menelaah, data atau pemberi kode untuk
mengidentifikasi kategori-kategori yang cocok untuk masing-masing
unit.
e. Analisis
Setelah memberikan kode menjadi beberapa kategori nominal itu
mengisyaratkan sebagai data kualitatif dan penghitungan sejumlah unit
pada masing-masing unitnya mengisyaratkan data kuantitatif,
pengetahuan tentang tipe-tipe dari kategori-kategoti
menginformasikan penulis tentang apa yang sedang dikomunikasikan,
dan pengetahuan tentang banyaknya unit-unit untuk tipe-tipe pesan ini
dikomunikasikan, dam dalam penelitian ini akan menggunakan
pendekatan semiotika analitik.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan skripsi merupakan hal yang sangat penting karena
mempunyai fungsi untuk menyatakan garis-garis besar dari masing-masing bab
yang saling berkaitan dan berurutan.Untuk mempermudah pembahasan
penelitian ini, penelitian laporan hasil-hasil penelitian dibagi kedalam lima bab,
yang terdiri dari sub-sub. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:
Bab I berisi pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
15
Bab II berisi kajian pustaka, terdiri dari definisi analisis isi, pengertian dan
aspek dakwah, pesan dakwah, pengertian lagu dan musik, lagu sebagai media
dakwah.
Bab III berisi paparan data dan temuan penelitian, memuat tentang
gambaran singkat sejarah berdirinya grup musik ungu, gambaran umum album
maha besar, biodata personil dan album-album grup musik ungu.
Bab IV berisi tentang pembahasan, memuat tentang analisis isi pesan
dakwah dalam album “Maha Besar” termasuk pesan aqidah, pesan akhlak,
pesan muamalah, pesan Lagu Yang Mendominasi Dalam Album Maha besar
Bab V berisi penutup, memuat tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Analisis Isi
Content analysis menurut Bacus adalah analisis ilmiah tentang isi pesan
suatu komonikasi (Muhadjir, 2000:68). Analisis isi merupakan penelitian yang
16
membahas secara keseluruhan isi informasi yang tertulis maupun tercetak pada
media masa.(Bambang, 2004: 79)
Berdasarkan definisi ini, terdapat dua hal yang wajid dipahami yaitu
penelitian haruslah dapat dilakukan oleh peneliti lain dalam lingkungan yang
sama yang memakai teknik dengan data yang sama pula. Kemudian, unsur
konteks sebuah analisis isi haruslah memperhatikan unsur konteks dari data
yang di analisis. Maksudnya adalah data yang di dapat tidak bisa dipisahkan
dari konteksnya.
Dijelaskan bahwa batasan-batasan tentang analsis isi dengan
mengemukakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif yang didalamnya
adalah mengemukakan ketepatan dalam mengidentifikasian isi dari pesan
dakwah yang muncul, seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang-ulang
dari kata tertentu.
Sedangkan pendekatan kualitatif adalah dengan menggunakan seperangkat
tema dengan suatu bentuk pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dengan
mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut kemudian dikembangkan oleh
suatu sumber media dengan meneliti masalah yang ada didalamnya yang tidak
mencakup jumlah. George dan juga Kraucer menyatakan, bahwa Content
Analysis Kualitatif lebih mampu menyajikan nuansa dan lebih mampu
melukiskan prediksi lebih baik. (Muhadjir, 2000:69)
Holsti mengetengahkan ciri content analysis, yaitu: perlu adanya aturan dan
prosedur yang dirancang untuk menggolangkan sebuah kategori dimana proses
17
menganalisis data harus relevan dengan landasan deskripsi yang
dimanifestasikan dan menggunakan teknik kuantitatif. (2000:71)
B. Tujuan Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Dakwah secara etimologi atau asal kata (bahasa) yang berasal dari
bahasa Arab yaitu: دعا– يدعوا – دعوة (da’a, yad’u, da’watan) yang artinya
memanggil, mengajak atau seruan. Dan yang kedua yaitu: da’a, yad’u,
da’anyang artinya memanggil, mendo’a dan memohon. (Mahmud,
1990:127) Pengertian dakwah secara etimologi dapat juga dilihat dari kata
dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak arti, salah satunya:
a. Mengajak dan menjelaskan, yang terdapat dalam QS.Yusuf (12 : 108)
قل هذه سبيلي أدعو إل الل على بصرية أن ومن ات ب عن و سبحان الل وما أن من المشركي
Artinya:
“Katakanlah: Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,
Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”
Sedangkan dakwah menurut istilah mengandung beberapa arti yang
beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu dakwah
memberikan pengertian atau mendefinisikan dakwah itu sendiri, sehingga
antara definisi satu dengan yang lainnya terdapat kesamaan dan perbedaan.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini penulis menyajikan beberapa definisi
dakwah:
18
a. Ibnu Taimiyah : “Dakwah yang meyakini rukun iman dan Islam.
b. Sayyid Qutub : “Dakwah harus meliputi empat bentuk, yaitu mengajak
manusia kepada Aqidah yang dapat menghidupkan hati dan akal;
mengajak kepada syariat yang dapat menghidupkan pribadi dan
masyarakat; mengajak kepada kekuatan, kehormatan, dan kepastian
dalam beragama dan bernegara; mengajak kepada jihad untuk
menegakkan kalimat Allah.
c. Toha Yahya Umar : “Dakwah sebagai upaya untuk menjauhi larangan-
Nya dan menjalankan perintah-Nya. (Zakaria, 2007:18)
d. M. Quraish Shihab : “Dakwah mengajak untuk mengubah keadaan
yang lebih baik. (Shihab, 1996:194)
e. Wardi Bachtiar : “Dakwah adalah mengajak manusia ke jalan Allah
yaitu Al-Islam.” (Bachtiar, 1997:31)
f. M. Idris A. Shomad : “Dakwah untuk lebih berkomitmen dengan ajaran
Islam. (Idris, 2004:3)
Berdasarkan keanekaragaman definisi dakwah tersebut diatas
meskipun terdapat kesamaan ataupun perbedaan namun bila dikaji dan
disimpulkan akan mencerminkan hal-hal sebagai berikut :
Dakwah adalah usaha untuk menuju ke jalan Allah dengan sadar dan
terencana untuk mencapai hidup yang lebih sejahterasuatu usaha atau
proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana.
Dan bila dikerucutkan dalam satu kalimat bahwa dakwah adalah usaha
yang dilakukan seseorang untuk mengajak manusia kejalan menuju ridho
19
Allah SAW, yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang menjadi
lebih baik dan usaha tersebut untuk mengajak manusia menuju
kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Aspek Dakwah
Aspek dakwah adalah segi atau pandangan dakwah, yaitu meliputi :
a. Sasaran Dakwah
Menurut M. Bahri Ghazali sasaran dakwah itu yang menyangkut
beberapa golongan yang terlihat dari segi usia, tingkat kehidupan
sosial, jenis kelamin dan profesi. (Ghazali, 1997:3)
b. Metode Dakwah
Berasal dari bahasa Yunani Methodos, yang berarti cara atau jalan.
Dalam bahasa Arab disebut أسلوب (Asalib) yang memiliki arti jalan.
Metode bisa dikaitkan dengan tujuan tertentu yang akan dicapai,
karena metode berarti jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan.
Metode juga merupakan suatu cara yang ditentukan secara jelas untuk
mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan, rencana, sistem dan tata
fikir manusia. Dengan demikian, metode adalah suatu disiplin yang
diciptakan manusia untuk mencapai sasaran dakwah.
Ada macam-macam metode dakwah, antara lain:
1. Metode dari segi cara :
a) Metode dakwah tradisional,seperti sistem ceramah umum.
20
b) Metode dakwah modern, seperti diskusi, seminar dan
sejenisnya yang didalamnya terjadi komunikasi dua arah (two
ways communication) dan yang penting dalam metode ini
terjadi proses tanya jawab antar peserta dan komunikator.
2. Metode dari jumlah audiens :
a) Dakwah Perorangan, Metode ini kelihatannya tidak efektif, tapi
nyatanya dakwah ini lebih efektif jika dilakukan terhadap orang
dengan bertemu langsung yang mempunyai pengaruh terhadap
suatu lingkungan.
b) Dakwah Kelompok, yaitu dakwah yang dilakukan terhadap
kelompok tertentu yang sudah ditentukan sebelumya, misalnya
kelompok ibu-ibu, remaja, anak-anak, dan lain sebagainya.
Adapun Al-Qur’an sebagai sumber utama rujukan dakwah,
banyak menggunakan metode dakwah yang menjadi pedoman
para pendakwah, seperti dalam QS.An-Nahl(16: 125)
ة ن ة الس ظ وع م ة وال م لك يل رب ك ب ب ل س ادع إم بن ض ل ل ع و أ ن ربك ه إ ن س ح ي أ لت ه م ب ل اد وج
ين د ت ه م ل م ب ل ع و أ وه ه يل ب ن س ع
Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhan mu Dia-lah yang lebih
21
mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”
c) Materi Dakwah
Menurut Quraisy Shihab materi dakwah adalah Al-Islam
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits yang memliki unsur
aqidah, syariah dan akhlak sebagai petunjuk yang harus dianut
oleh manusia.
C. Pesan Dakwah
Unsur lain yang selalu ada dalam proses dakwah adalah maddah atau pesan
dakwah. Maddah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan oleh da’i
kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi pesan dakwah
adalah ajaran Islam itu sendiri (M Ali Azis, 2004:94). Keseluruhan ajaran Islam
yang menjadi materi dakwah bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Karena
luasnya ajaran Islam itu maka setiap da’i harus selalu berusaha dan tidak bosan-
bosannya mempelajari Al-Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab lainnya.
Semakin kaya seorang da’i dengan materi atau pesan dakwahnya, semakin
segar dan mempesona pesan yang disampaikan (M. Ali Azis, 2004:104).
Sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur’an surah An-Nissa ayat 58:
ن ي الناس أ م ب ت م ك ا ح ذ ا وإ ه ل ه ل أ ت إ ان ؤدوا الم ن ت م أ رك ن الل يم إصرير ا ا ب يعر ان س ن الل ك إ ه م ب ك ظ ع ا ي م ع ن الل ن إ ل د ع ل وا ب م تك
Artinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
22
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. An-Nissa: 58)
Ajaran yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, kepada umatnya
ini meliputi aspek duniawi dan ukrawi, yang tentunya materi yang harus
diserukan dalam dakwah pun menjadi luas sekali. Adapun di antara materi-
materi tersebut dapat diringkas menjadi beberapa pokok bahasan, yaitu
pembentukan pribadi yang sempurna dengan Akidah Islam yang meliputi
tauhid dan keimanan. (Fathul Bahri, 2008:235)
Sumber dari keseluruhan materi yang didakwahkan, pada dasarnya
merujuk pada Al-Qur’an, Hadits Rasulullah SAW, ra’yu para ulama, serta
beberapa sumber lainnya.
1. Media Dakwah
Yaitu sebuah alat perantara berdakwah untuk mencapai tujuan tertentu.
(Asmuni, 1993:163)
Media dakwah menjadi saluran penghubung antara ide dengan umat
untuk totalitas dakwah. Adapun media dakwah yang dapat dimanfaatkan
antara lain : (Fathul Bahri, 2008:236)
a. Lisan
Da’wah bil lisan yaitu berdakwah dalam bentuk ceramah, khutbah
dan lain sebagainya.
b. Tulisan
Da’wah bil qalam yaitu berdakwah dengan adanya sebuah media
elektronik seperti buku-buku, majalah dan lain sebagainya
23
c. Audio Visual
Berdakwah mengunakan media audio visual seperti televisi, film,
sinetron, sandiwara, drama, teater, dan lain sebagainya.
d. Uswah dan Qudwah Hasanah
Yaitu berdakwah dengan perbuatan secara langsung memberi
contoh yaitu dengan menunjukkan budi pekerti.
2. Metode Dakwah
Yaitu sebuah cara untuk pendekatan dakwah (Fathul Bahri, 2008:238).
Prinsip penggunaan metode dakwah Islam sudah tertera dalam QS An-
Nahl ayat 125 :
ي م ب لت ه ل اد وج ة ن ة الس ظ وع م ة وال م لك يل رب ك ب ب ل س ادع إم ل ع و أ وه ه يل ب ن س م بن ضل ع ل ع و أ ن ربك ه إ ن س ح أ
ين د ت ه م ل ب
Artinya :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan
pelajaran pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS An-Nahl:125)
Secara garis besar dari ayat tersebut terdapat tiga pokok metode
dakwah, yaitu :
a. Bil hikmah, yaitu berdakwah dengan melihat situasi dan kondisi tanpa
menitik beratkan pada kemampuan mad’u.
b. Mauizatul hasanah, yaitu menyampaikan ajaran Islam dengan rasa kasih
sayang.
24
c. Mujadalah billati hiya ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar
pikiran
D. Dakwah Melalui Musik
1. Pengertian Lirik Lagu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lirik berarti karya sastra
(puisi) yang berisi curahan perasan pribadi atau juga sebuah susunan kata
sebuah nyanyian.
Lirik lagu merupakan kumpulan kata-kata yang disusun untuk
mewakili curahan dari pemikiran pengarang dengan tidak atau adanya
iringan alat musik.
Lirik merupakan sebuah icon lagu dimana berisi curahan yang
diungkapkan dengan sebuah suara yang berirama dengan ada tidaknya
sebuah alat musik untuk mengiringi (Ahmad, 2006:15)
Abu Sulaiman Al-Khaby mengatakan bahwa sesua yang menimbulkan
suara secara berkesinambungan dengan sesuatu dan menyusun temponya
secara teratur itulah sebuah lagu. (Cecep, 2004:23)
Lagu menjadi terobosan untuk berdakwah karena mewakili relung hati
nurani kaitanya dengan psikologis, sehingga mampu menimbulkan sebuah
tindakan untuk berfikir maupun tindakan sikap. (Ahmad ,2006:15)
Jadi lirik lagu adalah kumpulan kata-kata yang berasal dari pemikiran
berisi curahan yang diungkapkan dengan suara yang berirama dan
menimbulkan suara yang berkesinambungan dengan diiringi sebuah musik.
2. Musik sebagai bagian dari dakwah
25
Musik menurut Teguh Warlito adalah ilmu seni menyusun nada atau
suara yang menghasilkan sebuah komposisi yang mengandung irama, dan
keharmonisan.
Musik merupakan alat komunikasi yang cukup efektif karena mewakili
ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada dan irama yang
digambarkan dengan lirik dan syairnya karena dapat menyentuh jiwa.
Musik juga merupakan satu sarana bagi dakwah, musik yang
membawa irama Islam adalah dakwah yang berarti, apalagi yang merawat
dan mengobatinya jiwa manusia. Musik sangat menarik perhatian manusia,
maka yang diinginkan ialah cara yang berguna dan memperbaiki manusia
itu sebagai obat yang menentramkan jiwa.
Dakwah yang dikemas melalui musik memiliki pesan moral yang dapat
memasuki dalam hati pendengarnya. Dengan berbagai bahasa musik
menjadi salah satu media yang dapat dipergunakan untuk mencapai
dakwah Islam sangat signifikan bagi kalangan aktivitas dakwah.
E. Lagu Sebagai Media Dakwah
Lagu menjadi media dakwah karena bisa menyentuh para penngemar
musik. Masuknya Islam ke Indonesia juga melalui musik seperti yang
dilakukan da’i dari kalangan Walisongo. Pada intinya, apa yang selalu mereka
kerjakan dan mereka sukai, disanalah kita bisa menjadikannya media untuk
berdakwah.
26
Berdasarkan cara di atas, mereka akan langsung menerima pesan-pesan
yang disampaikan tanpa mencegah apa yang mereka sukai. Justru dengan cara
seperti ini, mereka akan terasa lebih menikmati, ketimbang terpaksa.
Dengan mengambil contoh orang-orang yang cenderung lemah keagamaan
meraka jarang mendatangi masjid ataupun mengikuti pengajian, bahkan tidak
memiliki simpati terhadap nilai-nilai agama. Akibatnya, nilai-nilai agama tidak
akan pernah sampai terdengar sama sekali oleh mereka.
Hal semacam ini bisa dilakukan diantaranya melalui lagu religi.
Keuntungannya, pesan-pesan Islam akan sampai kepada mereka, tanpa
mengganggu kegemaran mereka sekaligus mengalihkan dari hal-hal buruk ke
hal yang positif, yakni dari lagu-lagu yang berbau kekerasan, fantasi, dan
bahkan seksualitas teralihkan ke lagu-lagu yang bernuansa religi.
Kesimpulannya media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah
ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang, tempat, kesenian, orang,
musik, dan sebagainya. Artinya proses dakwah tanpa adanya media tidak akan
tercapai dengan maksimal.
Apabila media dakwah dilihat dari instrumennya, maka dapat dilihat dari
empat sifat. Menurut Drs. Slamet Muhaimin Abda yaitu yang bersifat visual,
audiotif, audio visual, dan cetak, yaitu:
1. Media visual yaitu alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan dakwah
dengan melalui indera penglihatan seperti film, slide, transparansi,
overhead proyektor, gambar, foto, dan lain-lain.
27
2. Media auditif yaitu alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana
penunjang dakwah yang dapat ditangkap melalui indera pendenganran,
seperti radio, tape recorder, telepon, telegram, lagu dan sebagainnya.
3. Media audio visul yaitu alat-alat dakwah yang dapat didengar juga
sekaligus dapat dilihat, seperti movie film, televisi, video, dan sebagainya.
4. Media cetak yaitu berupa tulisan dan gambar sebagai pelangkap informasi
seperti buku, surat kabar, majalah, buletin, booklet, leaflet, dan
sebagainnnya.
Jadi media dakwah memiliki segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah.
28
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Album “Maha Besar”
Persaingan eksistensi menjadi keniscayaan dalam industri musik tanah air
maupun dunia. Faktanya, perkembangan musik tidak terelakkan lagi dengan
munculnya berbagai aliran dan genre musik, grup musik (band maupun vokal),
label, dan lain sebagainya. Bahkan tidak sedikit kasus mengenai musisi,
penyanyi, grup band maupun vokal yang muncul dan mendadak tenar karena
satu album atau singlenya, lalu menghilang seketika tanpa jejak.
Mengenai persaingan ini, menurut salah satu pengamat musik tanah air,
menuntut pelaku musik untuk lebih kreatif dan cerdas dalam membaca peluang.
Sebab, keduanya menjadi modal besar eksistensi para pelaku dalam industri
musik.Kondisi ini tampaknya sudah disadari oleh Ungu. Mereka sadar bahwa
persaingan di industri musik sangatlah kuat. Sehingga menuntut mereka untuk
selalu kreatif dan cerdas untuk tetap eksis di kancah musik tanah air.
Sebagaimana pernyataan Pasha, vokalis Ungu, dalam sebuah wawancara
eksklusif Sooperboy.com di markas Ungu di bilangan Tebet, Jakarta Selatan,
pada Senin sore (21/11/2014):
Kita (Ungu) sadar kalau di luar juga muncul banyak musisi, grup band,
penyanyi solo yang berkarakter dan siap bersaing dengan grup, musisi maupun
penyanyi yang sudah lama eksis di industri musik tanah air. Makanya,
sekalipun kita (Ungu) bisa dibilang grup band yang sudah cukup lama dikenal
masyarakrat, bahkan mungkin sudah punya fans di tiap daerah, tapi bukan
29
berarti kita aman dong. Kita masih harus selalu berkarya, produktif dan kreatif
untuk bersaing agar tetap bisa eksis. Paling tidak, eksis di tengah fans kita.
Syukur-syukur bisa selalu esksis di tengah masyarakat Nusantara maupun
dunia.” (http://www.sooperboy.com/musik/read-297/wawancara-eskklusif-
dengan-ungu/ diakses pada 28 Juli 2017.
Sebagai salah satu bukti kesadaran mengenai pentingnya produktivitas,
kreativitas dan cerdas dalam membaca peluang, pada 2009 Ungu meluncurkan
mini album religi bertajuk “Maha Besar”, setelah sebelumnya meluncurkan
album “Penguasa Hati”. Konon, peluncuran mini album tersebut bukan lantaran
aji mumpung menghadapi bulan suci Ramadhan 1430 H, namun ia karena tidak
ingin melepaskan suasana bulan suci berlalu tanpa mengeluarkan album religi
baru, sebab memang sudah menjadi tradisi mereka dalam menyambut bulan
suci. (http://www.kabarbisnis.com/read/285201/-ramadhan--ungu-lempar-
album-religi-rock diakses pada 28 Juli 2017).
Album religi “Maha Besar” ini dibuat dengan sentuhan rock pada hits
lagunya. “Bersama Onci, saya memasukkan unsur distorsi gitar yang cukup
‘tebal’ pada interlude lagu Maha Besar,” kata Enda mencontohkan
(https://musik.kapanlagi.com/berita/ungu-luncurkan-album-rock-religi.html
diakses pada 28 Juli 2017).
Sentuhan inilah yang membedakan album “Maha Besar” dengan album
religi sebelum-sebelumnya. Sebab, biasanya Ungu dalam menggarap lagu-
lagunya cenderung “ngepop agak mendayu”. Namun kali ini justru terkesan
30
lebih ngerock. (http://www.kabarbisnis.com/read/285201/-ramadhan--ungu-
lempar-album-religi-rock diakses pada 28 Juli 2017).
Bahkan gitaris Ungu, Enda, menegaskan tentang kesan beda album
keempat ini. “Ungu pingin lagu-lagu religi kali ini beda. Karena ini adalah
album religi yang keempat bagi Ungu. Kalau tetap sama dan nggak jauh beda
dengan lagu religi lain di pasaran, sayang,” tutur Enda saat diwawancara oleh
Republika. (http://www.republika.co.id/berita/shortlink/71063 diakses pada 28
Juli 2017). Mini album “Maha Besar” ini terdiri tiga lagu utama:
(1) Dia Maha Sempurna
(2) Hanya Kau
(3) Maha Besar.
Lagu pertama dibuat oleh sang vokalis, Pasha, saat sedang membuat klip
video album “Penguasa Hati” di Australia. Sementara lagu kedua ditulis oleh
Enda, sang gitaris. Sedangkan lagu ketiga hasil kolaborasi Pasha dan Enda.
Berdasarkan pengakuan Pasha, lagu Dia Maha Sempurna lahir dari
pemahaman Ungu tentang Sang Pencipta. “Meskipun amat kental nuansa
rocknya, lagu Dia Maha Sempurna lahir dari pemahaman Ungu tentang sang
Maha Pencipta,” tutur sang vokalis. Bahkan sebagian lirik lagi tersebut,
katanya, terinspirasi dan diambil dari potongan ayat Q.S. al-Baqarah : 255 atau
yang lebih dikenal dengan Ayat Kursi.
(http://www.republika.co.id/berita/shortlink/71063 diakses pada tanggal 28
Juli 2017)
31
Peluncuran mini album religi “Maha Besar” digelar di Panti Asuhan Darul
Aitam yang berlokasi di Jl. KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat,
pada Jumat (29/8) sore. Alasan yang mendasari pilihan lokasi launching
tersebut, menurut Pasha adalah “Ungu ingin anak yatim mendapat hak yang
sama mendengarkan musik yang kami persembahkan,” tuturnya saat
diwawancara KabarBisnis.com pada Sabtu (22/8).
(http://www.kabarbisnis.com/read/285201/-ramadhan--ungu-lempar-album-
religi-rock diakses pada 28 Juli 2017)
B. Biodata Personil
Ungu adalah grup musik yang bergenre pop rock yang
beranggotakan Pasha sebagai vokalis. Nama lengkapnya Sigit Purnomo S.s,
lahir di Donggala pada tanggal 27 november 1979. Pasha mengawali karirnya
sebagai model dan telah muncul di beberapa iklan televisi, main sinetron dan
bergabung dengan beberapa band sebelum bergabung dengan Ungu. Pasha
bergabung dengan grup ungu pada tahun 1996. Tidak banyak yang tahu bahwa
Pasha pernah menjadi juara II lomba Adzan se Sulawesi Tengah. Cowok yang
ternyata pandai mengaji ini sempat berkuliah di ABA-ABI sebelum akhirnya
memutuskan untuk berhenti kuliah dan memilih berkarir di musik.
Salah satu pendiri ungu yaitu Makki pada gitar bass. Nama lengkapnya
Makki O parikesit. Lahir di Jakarta pada tanggal 23 oktober 1971. Ketika
sedang mengambil gelar di Indiana University, Amerika Serikat, Makki
memperkaya kemampuan bermusiknya dengan bermain bersama sebuah band
yang bernama Joint Session, yang selain menjadi band keliling di sekitar
32
Midwest, juga merupakan band pembuka beberapa konser grup musik ternama
seperti Toad the Road Sprocket dan John Mallencamn. Ketika kembali ke
Jakarta tahun 1996, Makki sempat bergabung dengan Harris Ioni dan beberapa
sesi in-promptu sampai akhirnya membentuk UNGU.
Personil selanjutnya yaitu Enda. Cowok kelahiran kudus ini mempunyai
nama lengkap Franco Medjaya. Lahir pada tanggal 4 maret 1978 dan telah
bergabung dengan ungu sejak tahun 2001. Cowok yang akrab dipanggil Enda’
ini memulai karirnya sebagai teknisi gitar untuk gitaris band ini. Ketika
kebutuhan akan gitaris kedua muncul, Enda’ membuktikan bahwa ia adalah
orang yang tepat untuk mengisi posisi itu. Lulusan fakultas hukum Universitas
Sam Ratulangi ini mudah dikenali dengan sebuah anting dibawah bibirnya.
Band ungu ini memiliki dua gitaris yaitu Onci. Nama Lengkapnya Arlonsy
Miraldi. Pria kelahiran palu ini merupakan personil terkahir yang bergabung
dengan ungu, lebih tepatnya pada tahun 2003. Sebelum masuk di grup band
ungu ia merupakan personil band funky kopral. Dikenal sebagai gitaris yang
energik dan bermusikalitas baik, kehadiran Onci menjadi nilai tambah bagi
ungu. Dan yang terakhir yaitu Rowman sebgai drummer. Pria kelahiran jakarta
ini memiliki nama lengkap Muhammad Nur Rohman. Lahir pada tanggal 9
januari 1974. Bergabung dengan ungu pada tahun 2001. Sebelum bergabung
dengan ungu, Rowman adalah drummer grup musik rock bernama Garux yang
sempat meramaikan dunia musik di Indonesia. Cowok yang sering dibilang
mirip Bimbim Slank ini ternyata memang sangat mengagumi Bimbim.
C. Sajian Data Penelitian
33
Pada bagian ini merupakan membahas mengenai fragmentasi ketiga lirik
lagu utama yang ada pada album “Maha Besar”:
(1) Dia Maha Sempurna
(2) Hanya Kau
(3) Maha Besar
Pembahasan ini penting untuk dikemukakan. Hal itu dikarekan posisinya
sebagai objek material dalam penelitian ini. Untuk data lirik lagu dalam skripsi
akan disertakan dalam bentuk lampiran.
34
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Album
“Maha Besar”
Pada bagian ini akan dibahas tentang telaah konten terhadap lirik lagu
dalam album “Maha Besar”. Secara praktis, penelaahan konten di sini terbagi
ke dalam dua step. Pertama, penelaahan terhadap masing-masing lirik lagu
untuk dielaborasi tiap gagasan yang ada pada masing-masing lirik. Kedua,
penelaahan terhadap ketiga lirik lagu dalam satu kesatuan gagasan yang utuh.
Artinya, pada penelaahan yang kedua ini, penulis melihatnya dalam kerangka
album, bukan lagu ataupun lirik an sich. Tujuannya adalah untuk mengungkap
gagasan umum pada album “Maha Besar”.
Adapun langkah teknis-prosedural yang ditempuh dalam menganalisis
konten di sini, penulis mengadopsinya dari kaidah-kaidah interpretasi teks,
terutama strukturalisme. Analasis strukturalis ini bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai objek, dalam hal ini adalah tiga
lirik lagu pada album “Maha Besar”.
Ada dua kaidah utama yang diadopsi dari strukturalisme untuk menelaah
konten ketiga lirik lagu tersebut: (1) intertekstualitas dan (2) relasionalitas.
1. Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Dia Maha Sempurna
Satu hal yang perlu ditegaskan bahwa penulisan lirik Dia Maha
Sempurna pada bagian ini tidak disamakan secara persis dengan penulisan
35
yang ada pada sub fragmentasi. Alasannya adalah karena penulisan lirik
pada sub fragmentasi disesuaikan dengan lantunan lagu secara utuh,
sehingga tampak ada kalimat atau bait yang sama dan diulang. Sedangkan
pada bagian ini kalimat atau bait yang diulang tidak ditampilkan dua kali
atau lebih, melainkan cukup satu kali saja. Alasannya karena semata-mata
untuk mengungkap konten lirik pada tiap baitnya.
Proses pemahaman hakikat kuasa Tuhan dalam lirik Dia Maha
Sempurna, dimulai dari sikap ingin lari dan sembunyi sebagaimana
tertuang dalam bait pertama. Kemudian pertanyaan problematis tersebut
dihadapkan dengan kenyataan tentang sifat kuasa Tuhan yang Maha Besar
dan Maha Melihat, sehingga memunculkan konflik batin sebagai akibat
dari sifat kuasa Tuhan.
Pada akhirnya timbullah kesadaran utuh mengenai kesempurnaah
Tuhan dengan segala sifat kuasa yang dimiliki-Nya, yakni: tiada satu pun
gerak-gerik makhluk yang luput dari Pandangan, Penglihatan, Pengawasan
Allah, karena Dialah Tuhan Yang benar-benar Maha Besar, Maha Tinggi,
lagi Maha Melihat. Jadi, secara relasi struktural teks, lirik Dia Maha
Sempurna menekankan pesan tentang hakikat sifat kuasa Allah, terutama
sifat Maha Melihat-Nya. Lantaran Dia tidak mengantuk dan tidak pernah
tidur (lā ta’khużuhū sinah wa lā naum), selalu mengetahui apa-apa yang
ada pada makhluk-Nya, baik di depan maupun di belakang (ya’lamu mā
baina aidīhim wa mā khalfahum).
36
2. Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Hanya Kau
Sama halnya dengan pola penulisan lirik Dia Maha Sempurna,
penulisan lirik Hanya Kau pada bagian ini tidak sama persis dengan poa
penulisan pada sub fragmentasi. Lirik Hanya Kau terbagi ke dalam empat
bait.
Secara struktural teks, bait pertama memberi kesan tentang ajaran
tauhid dan kesempurnaan sifat kuasa Tuhan sebagai Sang Pencipta.
Indikasinya adalah redaksi Engkaulah satu-satunya, yang secara maknawi
memuat ajaran tauhid, mengesakan Allah sebagaimana anjuran Alqur’an:
qul huwa Allāh aḥad (Q.S. al-Ikhlas : 1). Sedangkan redaksi Pencipta alam
raya, jagad semesta; Kau hembuskan nafas ke dalam tubuhku memberi
kesan tentang kemahakuasaan Allah sebagai Sang Pencipta. Dialah Tuhan
yang telah menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya sebagaimana
dikatakan Alqur’an baik melalui diksi khalaqa maupun ja’ala.
Sedangkan ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta yang
menggunakan diksi ja’ala antara lain Q.S. al-Baqarah : 22, Q.S. al-An’am
: 97, Q.S. Yunus : 5 dan 67, Q.S. al-Ra’d : 3, Q.S. al-Nahl : 81, Q.S. Taha
: 53 dan lain sebagainya. Adapun potongan lirik Membuat semua yang
hidup ‘tuk memuja-Mu, secara redaksional memiliki kaitan makna dengan
Q.S. al-Dzariyat : 56: “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar
mereka menyembah [Ku].”
37
Sedangkan bait kedua memberi kesan konflik ‘ penyesalan’.
Indikasinya bisa ditengarai pada redaksi Alangkah berdosanya diriku; Bila
hidupku kini melupakan-Mu; Alangkah terhinanya hidupku; Bila hidupku
kini meninggalkan-Mu. Selain itu, bait kedua ini pun memuat ajaran
tentang pentingnya berzikir, mengingat Tuhan. Bagaimanapun, zikir
menurut Abdullah bin Husain bin Thahir (2002: 3-15) merupakan salah
satu cara untuk menempa kualitas diri sekaligus cara agar hidup tenteram
karena selalu dalam lindungan dan penjagaan-Nya.
Adapun bait ketiga melalui redaksi: Sungguh ku menyadari, memberi
kesan tentang pentingnya akan sebuah kesadaran diri. Dalam konteks ini
adalah kesadaran akan pentingnya berzikir, mengingat Allah; kesadaran
akan kebesaran kuasa Allah. Sehingga pada bait keempat kesadaran
tersebut benar-benar ditegaskan: Hanya Kaulah yang bisa membuat
hidupku jauh lebih hidup; Dari hari-hari yang lalu; Hanya Kaulah yang
bisa membuat hidupku jauh lebih indah; Hidup dalam jalan lurus-Mu.
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik beberapa poin yang menjadi
pesan dalam lirik Hanya Kau. Pertama, nilai ketauhidan: mengesakan
Allah. Kedua, kesadaran akan kuasa Allah sebagai Sang Pencipta. Ketiga,
signifikansi zikir, mengingat Allah agar tidak menyesal dan merugi.
38
3. Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Maha Besar
Penulisan lirik Maha Besar pada bagian ini pun tidak disamakan secara
persis dengan pola penulisan pada sub fragmentasi. Lirik Maha Besar
terbagi ke dalam empat bait.
Potongan lirik pada bait pertama: Menyebut nama-Mu dalam setiap
detak jantungku; Memuji diri-Mu dalam setiap hembus nafasku, secara
redaksional memiliki relasi kuat dengan tek Alqur’an: iqra’ bismi rabbik...,
bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu..., (Q.S. al-‘Alaq : 1). Artinya,
ada kesan tuntutan untuk selalu menyandarkan segala sesuatunya pada
Allah, setidaknya dengan menyebut nama-Nya, baik di awal dan di akhir
perbuatan. Maka tak heran bila dalam tradisi Islam, seorang muslim
dianjurkan untuk selalu membaca bismillāh al-raḥmān al-raḥīm di setiap ia
hendak melakukan aktivitas, dan mengucap al-ḥamdu lillāhi rabbi al-
‘ālamīn di setiap akhir aktivitas.
Namun jika ditelaah lebih jauh, potongan lirik tersebut
mengindikasikan kesan tentang pentingnya zikir. Indikasinya: diksi
“meyebut nama-Mu” dan “memuji diri-Mu” yang dipertegas dengan
kalimat “dalam setiap detang jantungku” dan “dalam setiap hembus
nafasku”. Jadi, selama masih hidup jangan sampai tidak menyebut dan
memuji Tuhan.
Sementara bait kedua memberi kesan tentang hakikat kuasa Tuhan.
Kuasa Tuhan, dalam hal ini Allah, tidak ada bandingannya. Sekalipun
39
seluruh kekuatan makhluk yang ada di bumi ini disatukan, tidak akan
pernah bisa menandingi-Nya.
Sedangkan bait ketiga adalah penegas konten bait kedua, yakni tentang
hakikat kuasa Tuhan yang tiada bandingannya. Indikasinya adalah redaksi:
Sungguh Maha Besar diri-Mu; Dalam hidup ini Kaulah Tuhanku; Takkan
pernah ada yang melebihi; Kekuasan-Mu, kebesaran-Mu. Dalam pada itu,
terdapat muatan tauhid yang diindikasikan oleh redaksi: Dalam hidup ini
Kaulah Tuhanku.
Bait keempat: Tiada lagi tempatku kembali hanya pada-Mu; Dan tiada
lagi tempatku bersujud hanya pada-Mu, secara redaksional menegaskan
kedudukan Tuhan sebagai al-Ṣamad, Dialah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu (Q.S. al-Ikhlas : 2). Bahkan bisa dikatakan pula
sebagai tempat kembali semua makhluk: inna lillah wa inna ilaihi raji’un,
sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kami
kembali (Q.S. al-Baqarah : 156).
B. Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Mendominasi Dalam Lirik Lagu Album
“Maha Besar”
Berdasarkan paparan analisis konten teks, penulis berkesimpulan bahwa
secara umum pesan yang mendominasi lirik lagu pada album Maha Besar
berbicara tentang hakikat dan sifat kuasa Tuhan yang didalamnya meliputi: (1)
nilai ketauhidan, (2) kemahabesaran kuasa Allah, dan (3) pentingnya untuk
selalu menyebut dan mengingat (zikir) Allah.
40
1. Pesan ketauhidan
Pada album “Maha Besar”, pesan ketauhidan ini setidaknya didapat
ditengarai pada indikasi tekstual dalam lirik Hanya Kau.
Jika diperhatikan, ada beberapa struktur atau style redaksional yang
digunakan dalam lirik tersebut untuk menegaskan konsep tauhid. Pertama,
struktur yang menggunakan kata “satu-satunya”. Kedua, struktur yang
menggunakan kata “Hanya Kaulah”. Ketiga, struktur yang menggunakan
kata “Kaulah Tuhanku”. Keempat, struktur yang menggunakan kata “tiada
lagi....hanya...”. Semuanya memberikan penekanan tentang “hal yang
tunggal”.
Bahkan muatan pesan tauhid pada album “Maha Besar” juga diakui
oleh Enda dan Pasha sebagai pencipta lirik. Sebagaimana pernyataan Pasha
saat diwawancara Muzayyanah, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, pada Selasa 27 Oktober 2015: “Album ini memang sarat
dengan nilai-nilai akidah, nilai-nilai ketuhanan. Terutama tentang tauhid.
Kita (Ungu) memang sengaja membuat liriknya seperti itu.Toh walau
bagaimanapun tauhid itu kan ajaran dasar akidah Islam. Ya, kita (Ungu)
sebagai musisi, bisa menyampaikan sesuatu itu kan bisanya lewat lagu.
Baik itu nasihat, nilai, ajaran dan macam-macam. Soalnya kalau lewat
ceramah, kan nggak mungkin?! Lagian kita (Ungu) ini siapa, masih kalah
jauh ilmunya sama ustadz-ustadz, seperti almarhum Uje (sapaan akrab Ust.
Jefry al-Bukhary), ustadz Solmet, dan lain-lain.”(Muzayyanah dalam M.
Thoriq [Ed.], 2016: 154)
41
Sebagaimana diketahui bersama bahwa tauhid adalah dogma sekaligus
pondasi utama dalam akidah Islam. Hal ini bisa dibuktikan dengan
beberapa penegasan ayat Alqur’an. Misalnya Q.S. al-Ikhlas : 112, surah
yang oleh kalangan pakar diposisikan sebagai tonggak utama ketauhidan
Allah. M. ‘Adib al-Jabiri dalam tafsirnya, Fahm al-Qur’ān al-Ḥakīm,
menganggap surah al-Ikhlas sebagai awal penegasan Tuhan Dzat.
Menurutnya, surah al-Ikhlas menjadi titik peralihan term Tuhan dalam
dakwah Nabi Saw., yakni dari term “rabb” ke “Allah”. Artinya, sebelum
surah ini turun, penegasan tentang Tuhan yang digunakan Alqur’an masih
memakai term “rabb”. Seperti pada surah al-‘Alaq: iqra’ bismi rabbik
allażī khalaq...; surah al-A’la: sabbiḥ isma rabbik al-a’lā...; surah al-Lail:
...wajh rabbih al-a’lā...; surah al-Dhuha: mā wadda’a rabbuk, bi ni’mati
rabbik...; surah al-Kautsar: faṣalli li rabbik...; surah al-Fiil: alam tara kaifa
fa’ala rabbuk...; surah al-Falaq: ...bi rabb al-falaq...; dan surah al-Nas: ...bi
rabb al-nās... Baru kemudian ketika surah al-Ikhlas turun term “Allah”
mulai digunakan oleh Alqur’an sebagai penegas Tuhan Dzat. Bahkan al-
Jabiri memosisikan surah ini sebagai respon atas realitas keberagamaan
masyarakat Hijaz kala itu yang menyimpang dari ajaran “al-Hanif” warisan
Nabi Ibrahim (M. ‘Abid al-Jabiri, 1993: 85-125).
Bahkan HAMKA dalam tafsirnya, Tafsir al-Azhar, mengatakan bahwa
orang yang mengerti makna surah al-Ikhlas dengan penghayatan yang
mendalam tentang kebenaran yang dikandungnya, maka ia akan
memahami bahwa apa yang diuraikan di dalam agama Islam, yakni
42
masalah tauhid dan mensucikan Allah. Semuanya itu telah disebutkan
secara global di dalam surah ini (HAMKA, 1993:446).
Selain itu, surah al-Ikhlas mengumpulkan tauhid ilmu dan bahkan
merupakan puncak ilmu tentang akidah. Itulah kenapa Nabi mengatakan
sepertiga al-Qur’an. Bahkan hadis-hadis yang mengatakan demikian boleh
dikatakan mencapai derajat mutawatir. Keutamaan lain dari surah al-Ikhlas
ini antara lain juga tercantum dalam hadis riwayat al-Nasa’i melalui jalur
A’isyah r.a. yang menjelaskankan bahwa surah ini mengandung sifat Allah,
maka siapa yang suka membacanya, Allah juga suka padanya.
Buraidah melanjutkan keterangannya: demi mendengar itu, lalu Nabi
Saw bersabda: Demi zat yang dijiwaku ada di dalam genggaman-Nya.
Sesungguhnya orang itu telah memohon kepada Allah dengan namanya
yang teragung, yang apabila dipanjatkan do’a dengan menggunakan nama
itu maka Allah akan mengabulkannya dan apabila dimintai pasti akan
diberinya. (Sayyid Sabiq, 2001: 51-52)Oleh karena itu, pesan ketauhidan
yang terkandung dalam album “Maha Besar” Ungu sejatinya tidak lepas
dari permenungannya terhadap ayat qauliyyah, dalam hal ini adalah Q.S.
al-Baqarah : 255 atau Ayat Kursi yang secara maknawi masih berkorelasi
dengan Q.S. al-Ikhlas : 112. Bahkan bisa jadi berangkat dari pengalaman-
pengalaman yang telah dilaluinya sebagai pelaku musik. Selain itu, bila
dilihat dari sudut pandang kepercayaan yang dianut, maka wajar bila Ungu
mencipta lagu yang sarat nilai-nilai akidah, terutama akidah Islam. Toh,
mereka bagian dari generasi muslim yang punya hak untuk mensyiarkan
43
ajaran-ajaran luhur Islam, terlepas dari motif lain yang turut menyertainya.
Hanya saja, cara syiar mereka melalui musik.
2. Pesan Kemahabesaran Kuasa Allah
Berdasarkan paparan analisis konten, hampir semua lirik pada mini
album “Maha Besar” berbicara tentang kebesaran kuasa Tuhan. Mulai dari
lirik lagu Dia Maha Sempurna:
Secara redaksional, konten lirik ketiga lagu tersebut menegaskan
tentang kebesaran kuasa Allah. Misalnya Allah Maha Besar (al-
Mutakabbir, al-Kabīr, al-‘Aẓīm dalam asma’ul husna-Nya), Allah Maha
Melihat (Baṣar dan Baṣīran dalam sifat-Nya; al-Baṣīr, al-Khabīr, al-Raqīb,
dan al-Syahīd dalam asma’ul husna-Nya), Allah Maha Tinggi lagi Maha
Sempurna (al-Rāfī’, al-‘Aliyy, al-Karīm, al-Majīd, al-Muta’āli, Dzul Jalāli
wa al-Ikrām dalam asma’ul husna-Nya), Allah Sang Pencipta (al-Khāliq),
dan Allah tiada tertandingi kebesaran dan kekuasaan-Nya. Maka tidaklah
keliru bila penulis menyimpulkan demikian, lantaran ungkapan-ungkapan
semacam itulah yang mendominasi di setiap lirik pada album tersebut.
Bahkan saking inginnya menggambarkan betapa besarnya
kemahakuasaan Allah, lirik pada album tersebut secara eksplisit membuat
pola struktur redaksional: jika Allah itu Maha Besar kuasa-Nya dan Maha
Melihat, maka tidak ada satupun gerak-gerik makhluk yang luput dari
pandangan, kesaksian, penglihatan dan pengawasan-Nya. Oleh karena itu,
percuma saja jika ada manusia yang berpikiran untuk melarikan dan
menyembunyikan diri dari penglihatan, pandangan dan pengawasan Allah.
44
Sebab, Dia itu Sang Maha Melihat lagi Mengawasi. Itulah kesan yang
muncul dari lirik lagu Dia Maha Sempurna.
Selain itu, penekanan tentang kemahabesaran kuasa Allah pun
ditegaskan secara redaksional bahwa Dialah yang telah menciptakan alam
semesta beserta isinya. Dia juga yang telah menghidupkan para makhluk,
termasuk manusia. Bahkan Dia pula yang membuat kehidupan lebih hidup
dan indah. Sehingga semua ciptaan-Nya memuja dan bersujud kepada-
Nya.
Kiranya tidaklah keliru bila Pasha mengatakan bahwa album Maha
Besar, khususnya lagu Dia Maha Sempurna lahir dari pemahaman Ungu
tentang Sang Pencipta. Sebuah pemahaman yang berangkat dari
permenungan mendalam tentang sifat kuasa Allah. Bisa saja permenungan
tersebut terkait ayat kauniah maupun qauliyyah. Bahkan mengenai ayat
qauliyyah, Pasha mengakui bahwa sebagian lirik pada lagu Dia Maha
Sempurna terinspirasi dan diambil dari Q.S. al-Baqarah 255 atau Ayat
Kursi. “Sebagian liriknya (lagu Dia Maha Sempurna) diambil dari Ayat
Kursi,” tuturnya saat diwawancara Republika.co.id
(http://www.republika.co.id/berita/shortlink/71063 diakses pada tanggal
28 Juli 2017).
Bahkan dalam sebuah wawancara, sang vokalis Pasha membenarkan
bahwa lirik-lirik yang ada pada album Maha Besar memuat pesan tentang
kebesaran kuasa Allah. Sebagaimana ia katakan: “Iya Mbak, itu betul. Kita
45
(Ungu) melalui album ini (Maha Besar) memang selain pingin
mensyi’arkan tentang ketauhidan, juga ingin mengenalkan tentang
kebesaran kuasa Tuhan (Allah). Setidaknya mengenalkan pada diri kita
(Ungu) sendiri, atau dalam istilah almarhum Uje itu disebut da’wah li nafsi.
Syukur-syukur bisa sampai ke masyarakat luas. Tapi mungkin cara kita
(Ungu) beda. Ya, lewat musik.” (Muzayyanah dalam M. Thoriq, 2016:
162)
Kebesaran kuasa Tuhan, dalam hal ini adalah Allah, memang tidak bisa
dipungkiri. Ada banyak tanda yang menegaskannya. Baik berupa tanda-
tanda kauniyyah maupun qauliyyah.
Misalnya tanda kekuasaan Allah melalui penciptaan langit dan di bumi.
Penciptaan-Nya tidaklah sia-sia. Justru mengandung tujuan, yakni untuk
kemashlahatan makhluk-makhluk-Nya, sebagai sarana beribadah kepada-
Nya sekaligus membuktikan tentang keesaan dan kemahabesaran kuasa-
Nya.
Adapun yang dimaksud dengan merenungi ayat-ayat Allah, di
antaranya adalah dengan cara melihatnya, merenungi manfaat-manfaatnya,
sehingga menghasilkan sebuah keyakinan yang mendalam bahwa hanya
Allah Dzat satu-satunya yang menciptakan semua itu. Dia-lah satu-satunya
Tuhan yang berhak untuk disembah. Dia-lah satu-satunya Tuhan yang
berhak ditakuti, ditaati, dan hanya Dia yang kita jadikan sebagai petunjuk,
46
sebagai bukti keagungan dan kekuasaan-Nya. Dia tidak menciptakan
semua itu dengan sia-sia. Sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. Sad: 27:
ن هما بطلر لك وما خلقنا السماء والرض وما ب ي للذين ف ويل واكفر الذين ظن ذ النار من كفروا
Artinya :
“Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang
kafir; maka celakalah orang-orang kafir itu, karena mereka akan masuk
neraka”
Para ulama sepakat mengklasifikasikan tanda-tanda kemahabesaran
kuasa Allah ke dalam dua kategori. Pertama, tandanya yaitu ciptaan-Nya,
berupa segala kehidupan yang ada dibumi.Semua itu menjadi bukti yang
menunjukkan bahwa hanya Dia-lah satu-satunya Rabb.
Suatu ketika ada seorang Arab badui ditanya: “Bagaimana engkau bisa
mengenal Tuhanmu?” Dia pun menjawab: “Telapak kaki, menujukkan
adanya orang yang berjalan. Kotoran, menunjukkan adanya unta.
Bukankah alam raya ini menunjukkan ada penciptanya yang Maha Perkasa
lagi Maha Agung.
Kedua, tanda-tanda berupa firman dan tulisan. Yaitu kalam dan wahyu
Allah yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi dan Rasul-Nya. Salah
satunya adalah Al-Qur`aan yang ada di hadapan kita. Kita diperintahkan
47
untuk mentadaburi dan merenungkan kandungan maknanya, menjalankan
semua perintah yang ada di dalamnya, serta menjahui semua larangannya.
Rasulullah Saw., bersabda:
حجة لك أو عليكالقرآن
Artinya :
“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah (kenikmatan bagimu) atau bisa
menjadi malapetaka bagimu”
Pernyataan Rasul ini merupakan penegas firman Allah dalam Q.S. al-
Isra : 9-10:
ر المؤمني الذين ي عملون الص ذا القرآن ي هدي للت هي أق وم وي بش ن لم الات أ إن ها أجررا وأن الذين ل ي ؤمنون بلخرة أعتدن لم عذابر أليمر
Artinya :
“Sesungguhnya Al-Qur`an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang
lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin
yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan
akhirat, Kami sediakan bagi mereka adzab yang pedih”
Allah meminta kita untuk merenungi, memikirkan dan mencermati
ayat-ayat atau tanda-tanda kebesaran kuasan-Nya. Dengan merenunginya,
akan menumbuhkan rasa keagungan terhadap-Nya dalam hati kita,
kecintaan yang mendalam kepada-Nya, mengokohkan keimanan kepada-
Nya, memantapkan keyakinan tentang keesaan-Nya.
48
Jika demikian, bagaimana mungkin manusia bisa terkagum-kagum
dengan hasil karyanya, kemudian ia lupa dengan tanda-tanda kekusaan
Allah yang digelar di alam raya ini, bahkan tanda-tanda kebesaran-Nya di
dalam diri manusia itu sendiri? Sebagiamana firman-Nya dalam Q.S. al-
Dzariyat : 20-21 dan al-Gasyiyah : 17-20:
ت بصرون أفل وف الرض آيت للموقني وف أن فسكم
Artinya :
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-
orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri; maka apakah kamu
tidak memperhatikan?
بل كيف خلقت وإل السماء كيف رفعت وإل البال كيف نصبت أفل ي نظرون إل ال وإل الرض كيف سطحت
Artinya :
”Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
diciptakan; dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung,
bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?”
Bumi, tempat tinggal kita ini, kita berjalan di atasnya, yang membawa
dan mengangkat kita; langit yang menaungi kita, binatang ternak yang kita
naiki, kita minum susunya, kita makan dagingnya, dan manfaat-manfaat
lainnya, mengapa kita tidak mau mencermati dan merenunginya? Mengapa
kita tidak mau menggunakan akal kita untuk memahami bahwa semua
makhluk itu tidak diciptakan dengan sia-sia, tidak diciptakan begitu saja
lalu di biarkan? Semua itu diciptakan untuk maksud yang sangat mulia.
49
Oleh karena itu, jangan sampai kita berpaling dari ayat-ayat
kemahabesaran kuasa-Nya.. Karena sesungguhnya Allah mencela orang-
orang yang berpaling dari ayat-ayat-Nya, tidak mau merenungi dan
mentadaburinya. Sebagaimana firman-Nya:
ها معرض وكأي ن من آية ف السماوات والرض ها وهم عن ون وما ي ؤمن أك رهم يرون علي تةر بلل إل وهم مشركون أفأمنوا أن تتي هم غاشية من عذاب الل أو تتي ه م الساعة ب
وهم ل يشعرون
Artinya :
“Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi
yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. Dan
sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan
dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan
lain). Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang
meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara
mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya? (Q.S. Yûsuf : 105-107).
Bahkan Allah menyamakan orang yang berpaling dari ayat-ayat
kebesaran-Nya tak ubahnya seperti binatang ternak. Disebutkan dalam
Alqur’an:
أضل هم بل عام كالن إل هم إن أم تسب أن أك رهم يسمعون أو ي عقلون سبيلر
Artinya :
“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar
atau memahami? Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).(Q.S. al-
Furqân : 44)”
50
Oleh karena itu, muatan pesan kemahabesaran kuasa Allah yang
terkandung dalam album “Maha Besar” Ungu jika ditarik ke dalam ranah
praksis kehidupan manusia, sejatinya menjadi arahan hidup. Bahkan di sisi
lain, ia menjadi kritik atas perilaku manusia saat ini yang cenderung lupa
bahkan berpaling dari tanda-tanda kemahabesaran kuasa Allah. Mereka
lebih menyukai dan mengagumi secuil kekuatan dan kemampuan yang
dimilikinya, padahal sejatinya ada kekuatan dahsyat yang patut direnungi
dan dikagumi, yakni kekuatan Allah.
3. Signifikansi Menyebut dan Mengingat Allah (Zikir)
Melalui albumnya yang keempat, Ungu tampak memberi perhatian
tentang pentingnya untuk selalu menyebut dan mengingat Allah. Melalui
lirik-lirik yang diciptakannya, Ungu seolah mengingatkan kita untuk ‘tak
melupakan’ Allah dalam menjalani hidup. Ibarat pepatah, Ungu
memberikan warning pada kita agar tidak menjadi kacang lupa kulitnya.
Bagaimanapun, Dia-lah yang memiliki kehidupan, sementara kita hanya
dihidupkan oleh-Nya.
Seperti tuturan Pasha, sang vokalis ketika diwawancara oleh
Muzayyanah:“...Terkadang kita suka lupa. Atau bahkan ‘melupa’. Bahwa
Allah-lah pemilik kehidupan ini. Allah-lah yang telah menciptakan bumi,
langit beserta isinya, termasuk kita. Makanya, Ungu pingin mengajak
semua masyarakat, terutama pribadi kita (Ungu), untuk selalu mengingat,
51
atau dalam bahasa almarhum Uje mah Dzikir. Baik secara lisan, secara
perbuatan, maupun hati.
Oleh karena itu dalam lirik Maha Besar, kita (Ungu) sengaja sisipkan
potongan: Menyebut nama-Mu dalam setiap detak jantungku, Memuji diri-
Mu dalam setiap hembus nafasku. Kata ‘ku’ dalam lirik tersebut bisa
diposisikan untuk saya sebagai pelantun lagu, bisa juga Mbak atau
siapapun yang mendengarkan. ....Paling tidak, dengan selalu menyebut dan
mengingat nama-Nya itu bisa membuat hidup kita ‘lebih hidup’, ‘lebih
indah’, dan berkah.” (Muzayyanah dalam M. Thoriq, 2016: 171)
Sebagaimana ditegaskan Alqur’an:
من كان ي رجو لقاء الل فإن أجل الل لت وهو السميع العليم
Artinya :
“Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka
sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. al-Ankabut : 5).
Sebagaimana mengingat kepada Allah dan selalu berlindung pada-Nya
kita akan mendapat kekuatan ekstra menghadapi berbagai halangan dan
rintangan baik di dunia maupun di akhirat.
Firman Allah dalam surat Q.S. al-Baqarah : 152:
فاذكرون أذكركم واشكروا ل ول تكفرون
52
Artinya :
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat) –Ku”
Perlu diketahui bahwa kegiatan Dzikrullah (mengingat Allah) adalah
suatu aktivitas yang dapat memberikan kekuatan ekstra kepada kita dalam
menghadapi berbagai masalah yang datang menghadang dalam hidup kita.
Ada beberapa kegiatan dzikrullah yang diajarkan Rasulullah kepada kita
antara lain , Shalat 5 waktu maupun shalat sunah, membaca Qur’an,
membaca kalimat tahlil, tahmid, tasbih, takbir, Asma’ulhusna, membaca
do’a , dan lain sebagainya.
Shalat dilakukan pada waktu dan cara yang telah ditetapkan, membaca
Alqur’an juga dianjurkan dilakukan dengan tartil dan berusaha memahami
semua bacaannya pada waktu malam hari. Membaca tahlil, tahmid, tasbih,
takbir dan berdo’a dianjurkan dilakukan setelah selesai mengerjakan shalat.
Mengingat Allah dengan menyebut Asma’ulhusna dianjurkan dibaca
setelah shalat atau pada waktu berdiri, duduk dan berbaring.
Usahakan hati dan fikiran tidak pernah kosong dan sepi dari menyebut
nama Allah, hadirkan Allah didalam hati dan fikiran setiap saat dimanapun
berada. Selama hati dan fikiran selalu ingat dan menyebut nama-Nya,
demikian pula Allah akan selalu ingat dan memperhatikan keadaan orang
itu. Dalam hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Syaikhani dan Turmidzi
dari Abu Huraira r.a Allah mengatakan :
53
“Aku sesuai dengan dugaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia ingat kepadaKu
didalam hatinya, Akupun ingat pula kepadanya didalam hatiKu. Dan jika
ia ingat kepadaKu dilingkungan khalayak ramai, niscaya Akupun ingat
kepadanya didalam lingkungan khalayak ramai yang lebih baik. Dan jika
ia mendekat padaKu sejengkal,Akupun mendekat pula padanya sehasta.
Jika ia mendekat padaKu sehasta, niscaya Aku mendekat padanya sedepa.
Dan jika dia datang padaKu dengan berjalan, maka Aku mendatanginya
sambil berlari”
Bahkan dalam Q.S. al-Ahzab : 41-43 Allah mengingatkan orang yang
beriman agar ingat kepada Allah dengan sebanyak banyaknya, dan
bertasbih pada-Nya pada waktu pagi dan petang hari.
صيلر, هو الذي يصل ي , وسب حوه بكرةر وأ ي أي ها الذين آمنوا اذكروا الل ذكرار كريار مني رحيمار لمات إل النور وكان بلمؤ عليكم وملئكته ليخرجكم م ن الظ
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama
Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di
waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan
malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia
mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”
Selalu mengingat dan menyebut nama Allah setiap saat dan sepanjang
waktu di kala berdiri, duduk dan berbaring merupakan gambaran nyata dari
keimanan ,ketakwaan dan rasa tawakkal seseorang. Allah akan
memperlihatkan manfaat dan efek nyata dari amalan dzikrullah seseorang
dalam kehidupannya sehari hari hari antara lain (M. Khalilurrahman al-
Mahfani, 2006):
a. Mendapat ketenangan hati dan bebas dari perasaan jengkel,kecewa,
sedih, duka, dendam dan stress berkepanjangan ( Q.S. Al-Ra’d : 28).
54
b. Dikeluarkan Allah dari kegelapan (hidup yang penuh kesukaran,
kesempitan, kepanikan, kekalutan, kehinaaan dan serba kekurangan)
kepada cahaya yang terang benderang ( hidup bahagia,nyaman, aman,
mulia, sejahtera dan berkecukupan). (Q.S. al-Ahzab : 43)
c. Terpelihara dan terhindar dari melakukan perbuatan keji dan mungkar
(Q.S. al-Ankabut : 45)
d. Terpelihara dari kelicikan dari tipu daya syetan yang menyesatkan
(Q.S. al-Nahl : 99)
e. Selalu mendapat jalan keluar dari berbagai kesulitan yang datang
menghadang dan mendapat rezeki dari tempat yang tidak pernah
diduga, serta selalu dicukupkan semua kebutuhan hidupnya ( Q.S. al-
Thalaq : 2-3)
f. Dibukakan baginya pintu kemenangan, diampuni dosanya yang lalu
dan yang akan datang, ditambahkan baginya berbagai kenikmatan
hidup, ditunjuki jalan yang lurus , dan diberi pertolongan dengan
kekuatan yang dahsyat. (Q.S. al-Fath : 1-3)
g. Selalu mendapat perhatian istimewa dari Allah dimanapun ia berada ,
selama ia ingat pada-Nya (Q.S. al-Baqarah : 152)
h. Terhindar dari beban hidup yang berat dan tidak sanggup dipikul serta
terhindar dari siksa dan azab yang melampaui batas (Q.S. al-Baqarah :
286)
i. Diampuni segala dosanya, dihapuskan segala kesalahannya dan
diwafatkan bersama orang yang berbuat kebaikan ( husnul khotimah)
(Q.S. Ali Imran : 193)
j. Mendapat kehidupan yang baik sampai datang ajal yang telah
ditetapkan (Q.S. Hud [11]: 3, Q.S. al-Nahl : 97)
k. Dibalas dan dilipatgandakan amal kebaikannya dengan yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan (Q.S. al-Nahl : 96-97)
l. Selalu disertai Allah dimanapun mereka berada (Q.S. al-Baqarah : 153,
Q.S. al-Hadid : 4)
m. Mendapat pertolongan dari ribuan tentara malaikat dalam menghadapi
berbagai hal dan masalah didunia maupun akhirat (Q.S. Ali imran :
124-125, Q.S. Fushilat : 30-31)
n. Dimudahkan semua urusannya dan diberi bimbingan menempuh jalan
yang mudah (Q.S. al-Lail : 7, al-A’la : 8)
o. Dibukakan baginya keberkahan dan pintu rahmat dari langit dan bumi
(Q.S. al-A’raf : 96)
p. Diwafatkan dalam keadaan baik dan disambut oleh para malaikat
dengan salam penghormatan (Q.S. al-Nahl : 32, Q.S. al-Ra’d : 23-24,
Q.S. al-Ahzab : 44)
q. Mendapat kehidupan yang baik selama masa menanti dialam barzakh
(Q.S. Ali Imran : 169)
r. Memiliki wajah yang putih berseri di hari berbangkit (Q.S. Ali Imran
:106-107)
s. Memiliki wajah dan tubuh yang bercahaya terang di hari berbangkit
(Q.S. al-Hadid : 12-13 dan Q.S. al-Tahrim : 8)
55
t. Menerima buku catatan amal dari sebelah kanan dan dimudahkan saat
dihisab dan ditimbang semua amalnya (Q.S. al-Haqqah : 19-21)
u. Memiliki timbangan kebaikan yang lebih banyak dan berat (Q.S. al-
Qari’ah : 6-7, Q.S. al-A’raf : 8)
v. Diselamatkan Allah dari ganas dan panasnya api neraka (Q.S. Maryam
: 72-73, Q.S. al-Lail : 17)
w. Dimasukan kedalam taman syurga dan hidup kekal selamanya disana
(Q.S. al-Zumar : 73)
Oleh karena itu, pesan signifikasni untuk selalu menyebut dan
mengingat Allah yang terkandung dalam album “Maha Besar” Ungu, di
satu sisi sebagai pengingat dan ajakan kepada kita semua. Di lain sisi, bisa
juga diposisikan sebagai kritik atas realitas kehidupan manusia saat ini.
Melalui lantunan lagu-lagu yang ada dalam album “Maha Besar”, Ungu
sejatinya tengah berdakwah, menyiarkan nilai-nilai agama, salah satunya
adalah tentang pentingnya berzikir, mengingat Allah Sang Pencipta
kapanpun dan di manapun.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Album “Maha Besar” Ungu adalah salah satu media dakwah yang cukup
efekif. Hal itu dikarenakan mudah diingat, lantaran liriknya diulang-ulang.
56
Selain itu, berdasarkan pembahasan mengenai analisis isi terhadap lirik lagu
yang ada pada album “Maha Besar” Ungu, maka dapat ditarik kesimpulan
sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditentukan.
1. Pesan yang terkandung dalam lirik Dia Maha Sempurna adalah tentang
proses pemahaman hakikat kuasa Tuhan. lirik Dia Maha Sempurna
menekankan pesan tentang hakikat sifat kuasa Allah, terutama sifat Maha
Melihat-Nya. Sedangkan pesan dalam lirik Hanya Kau adalah nilai
ketauhidan: mengesakan Allah, kesadaran akan kuasa Allah sebagai Sang
Pencipta, dan signifikansi zikir, mengingat Allah agar tidak menyesal dan
merugi. Sementara pada lirik Maha Besar pesan yang dikandungnya adalah
penegasan tentang kedudukan Tuhan sebagai al-Ṣamad, penekanan tentang
hakikat kuasa Tuhan, dan pentingnya untuk selalu menyebut dan
mengingat Allah.
2. Ada tiga pesan yang mendominasi dalam tiga lirik pada album “Maha
Besar” Ungu, antara lain: pesan ketauhidan, pesan kemahabesaran kuasa
Allah, dan signifikansi menyebut dan mengingat Allah.
B. SARAN
Penelitian ini hanyalah upaya sederhana dalam mengkaji sebagian aspek
pada lirik lagu dalam album “Maha Besar” Ungu. Bahkan penelitian ini sangat
jauh dari idealitas kajian analisis konten. Karenanya, penulis mengharap kritik
57
konstruktif dari para pembaca. Selain itu, lirik dalam album “Maha Besar”
banyak memuat aspek yang layak untuk dikaji. Terutama dari aspek dakwah.
Oleh karena itu, album “Maha Besar” Ungu masih membuka banyak peluang
untuk dikaji secara mendalam dengan ragam perspektif dan kerangka analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Buku, Skripsi, Jurnal
Al-Jabiri, M. Abid. Fahm al-Qur’an al-Hakim: al-Tafsir al-Wadih Hasb Tartib al-
Nuzul.
Al-Mafhani, M. Khalilurrahman. Keuatamaan Doa dan Dzikir Untuk Hidup
Bahagia Sejahtera. Jakarta: PT. WahyuMedia. 2006.
58
Bahroni. 2016 Analisis Wacana Retorika Dakwah K.H. Abdullah Gyimnastiar.
Interdisciplinary Journal of Communication. Vol. 1. No. 1. IAIN Salatiga
Departeman Agama. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: 2002.
Dloyana Kesumah,dkk., Pesan-pesan Budaya Lagu-lagu Pop Dangdut dan
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Remaja Kota, (Jakarta: CV Eka Putra,
1995), h.1
HAMKA. Tafsir al-Azhar. Jilid 10. Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD. 1993.
M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993)
ke-2, hal 17.
Manzhur, Ibnu. Lisān al-‘Arab dalam CD-ROM al-Maktabah al-Syāmilah Iṣdar al-
Ṡānī.
Muzayyanah. “Allah Menurut Gambaran Tiga Lirik Lagu Ungu dalam Album
‘Maha Besar’” dalam M. Thoriq (Ed.). Membaca Ajaran Agama Lewat
Musik dan Lagu. Yogyakarta: Suka Press. 2016.
Sabiq, Sayid. Akidah Islam. Bandung: CV. Diponegoro. 2001.
Saputra, Adang. “Hermeneutika Al-Qur’an Imam al-Syatibi: Studi atas Kitab al-
Muwafaqat fi Usul al-syari’ah” Skripsi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
Setiawan, Bambang dan Ahmad Muntaha. 2004. Metode Penelitian Komunikasi.
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Scholes, Robert. Semiotics and Interpretation. New Haven: Yale University Press.
1982.
Tim Redaksi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional. 2008.
Yahya. 2016. Dakwah Islamiyah dan Proselytisme; Telaah atas Etika Dakwah
Dalam Kemajemukan. Interdisciplinary Journal of Coummunication. Vol
1, No. 1. IAIN Salatiga
Internet:
(http://www.kabarbisnis.com/read/285201/-ramadhan--ungu-lempar-album-religi-
rock diakses pada 28 Juli 2017).
(http://www.republika.co.id/berita/shortlink/71063 diakses pada 28 Juli 2017)
59
(https://musik.kapanlagi.com/berita/ungu-luncurkan-album-rock-religi.html
diakses pada 28 Juli 2017).
http://www.sooperboy.com/musik/read-297/wawancara-eskklusif-dengan-ungu/
diakses pada 28 Juli 2017
A. Lampiran
1. Lirik Dia Maha Sempurna
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah
Aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah
60
Aku bisa sembunyi
Dia Maha Besar
Dia Maha Melihat
Dia Maha Tinggi
Dia Maha Sempurna
Tak ada satupun yang luput dari penjagaan-Nya
Tak ada satupun yang luput dari pandangan-Nya,
Tak ada satupun yang luput dari penglihatan-Nya,
Tak ada satupun yang luput dari pengawasan-Nya,
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi
Dia Maha Kuasa
Dia Maha Segala
Dan tiada satupun
Yang mampu menandingi-Nya,
La Illaha Illallah (8x)
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi, ku tak bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi, ku tak bisa sembunyi (2x)
2. Lirik Hanya Kau
Engkaulah satu-satunya Yang Maha Sempurna
Pencipta alam raya, jagad semesta
Kau hembuskan nafas ke dalam tubuhku
Membuat semua yang hidup ‘tuk memuja-Mu
Alangkah berdosanya diriku
Bila hidupku kini melupakan-Mu
61
Alangkah terhinanya hidupku
Bila hidupku kini meninggalkan-Mu
Sungguh ku menyadari...
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup
Dari hari-hari yang lalu
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih indah
Hidup dalam jalan lurus-Mu
Kau hembuskan nafas ke dalam tubuhku
Membuat semua yang hidup ‘tuk memuja-Mu
Alangkah berdosanya diriku
Bila hidupku kini melupakan-Mu
Alangkah terhinanya hidupku
Bila hidupku kini meninggalkan-Mu
Sungguh ku menyadari...
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup
Dari hari-hari yang lalu
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih indah
Hidup dalam jalan lurus-Mu
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup
Dari hari-hari yang lalu
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih indah
Hidup dalam jalan lurus-Mu
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup, jauh lebih
hidup
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup, jauh lebih
hidup
3. Lirik Lagu Maha Besar
Menyebut nama-Mu dalam setiap detak jantungku
Memuji diri-Mu dalam setiap hembus nafasku
Tak ada yang melebihi besarnya kuasa-Mu
Alam semesta memuji
Sungguh Maha Besar diri-Mu
62
Dalam hidup ini Kaulah Tuhanku
Takkan pernah ada yang melebihi
Kekuasan-Mu, kebesaran-Mu
Tiada lagi tempatku kembali hanya pada-Mu
Dan tiada lagi tempatku bersujud hanya pada-Mu
Sungguh Maha Besar diri-Mu
Dalam hidup ini Kaulah Tuhanku
Takkan pernah ada yang melebihi
Kekuasan-Mu, kebesaran-Mu
Sungguh Maha Besar diri-Mu
Dalam hidup ini Kaulah Tuhanku
Takkan pernah ada yang melebihi
Kekuasan-Mu, kebesaran-Mu
Menyebut nama-Mu dalam setiap detak jantungku
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Muhammad Naufal Arrazzaqu
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 15 Juni 1994
Kewarganegaraan : Indonesia
63
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Gg jeksaaan no 147 rt 05 rw 02 cacaban
Magelang tengah
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Cacaban 4 Magelang : Tahun 2001-2007
2. SMP Negeri 4 Magelang : Tahun 2007-2010
3. SMK Negeri 2 Kasihan Bantul : Tahun 2010-2013
4. IAIN Salatiga : Tahun 2013-2017
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Seni Musik Club IAIN Salatiga