analisis jurnal

6
ANALISIS JURNAL Larutan Glukosa Oral Sebagai Analgesik pada Pengambilan Darah Tumit Bayi Baru Lahir: Uji Klinis Acak Tersamar Ganda PENDAHULUAN Nyeri seperti didefinisikan oleh International Association for Study of Pain (IASP), adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Nyeri bisa bervariasi berdasarkan: waktu dan lamaya berlangsung (transient, intermittent, atau persisten), intensitas (ringan, sedang dan berat), kualitas (tajam, tumpul, dan terbakar), penjalarannya (superficial, dalam, local atau difus). Di samping itu nyeri pada umumnya memiliki komponen kognitif dan emosional yang digambarkan sebagai penderitaan. Selain itu nyeri juga dihubungkan dengan refleks motorik menghindar dan gangguan otonom yang oleh Woolf (2004) disebut sebagai pengalaman nyeri. Nyeri merupakan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan, artinya persepsi nyeri seseorang ditentukan oleh pengalamannya dan status emosionalnya. Persepsi nyeri sangat bersifat pribadi dan subjektif. Oleh karena itulah maka, suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda, bahkan suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh satu orang karena keadaan emosionalnya yang berbeda. Secara patologik nyeri dikelompokkan pada nyeri adaptif atau nyeri nosiseptif, atau nyeri akut dan nyeri maladaptif sebagai nyeri kronik juga disebut sebagai nyeri neuropatik serta nyeri 1

Transcript of analisis jurnal

Page 1: analisis jurnal

ANALISIS JURNAL

Larutan Glukosa Oral Sebagai Analgesik pada Pengambilan Darah Tumit Bayi Baru Lahir: Uji Klinis

Acak Tersamar Ganda

PENDAHULUAN

Nyeri seperti didefinisikan oleh International Association for Study of Pain (IASP), adalah

suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan,

baik aktual maupun potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Nyeri

bisa bervariasi berdasarkan: waktu dan lamaya berlangsung (transient, intermittent, atau

persisten), intensitas (ringan, sedang dan berat), kualitas (tajam, tumpul, dan terbakar),

penjalarannya (superficial, dalam, local atau difus). Di samping itu nyeri pada umumnya memiliki

komponen kognitif dan emosional yang digambarkan sebagai penderitaan. Selain itu nyeri juga

dihubungkan dengan refleks motorik menghindar dan gangguan otonom yang oleh Woolf (2004)

disebut sebagai pengalaman nyeri. Nyeri merupakan pengalaman emosional yang tidak

menyenangkan, artinya persepsi nyeri seseorang ditentukan oleh pengalamannya dan status

emosionalnya. Persepsi nyeri sangat bersifat pribadi dan subjektif. Oleh karena itulah maka,

suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda, bahkan suatu

rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh satu orang karena keadaan emosionalnya

yang berbeda.

Secara patologik nyeri dikelompokkan pada nyeri adaptif atau nyeri nosiseptif, atau

nyeri akut dan nyeri maladaptif sebagai nyeri kronik juga disebut sebagai nyeri neuropatik serta

nyeri psikologik atau nyeri idiopatik. Nyeri akut atau nosiseptif yang diakibatkan oleh kerusakan

jaringan, merupakan salah satu signal untuk mempercepat perbaikan dari jaringan yang rusak.

Sedangkan nyeri neuropatik disebut sebagai nyeri fungsional merupakan proses sensorik

abnormal yang disebut juga sebagai gangguan sistem alarm. Nyeri idiopatik yang tidak

berhubungan dengan patologi baik neuropatik maupun nosiseptif dan memunculkan simptom

gangguan psikologik memenuhi somatofovrm seperti stres, depresi, ansietas dansebagainya.

Dalam tulisan ini dibahas nyeri neuropatik dan penanggulangannya dengan penggunaan obat

antiepilepsi lamotrigine.

Bayi baru lahir dapat merasakan nyeri akibat tindakan karena jalur transmisi nyeri telah

berfungsi mulai usia gestasi 20-22 minggu. Nyeri akan menimbulkan respons fisiologis, perilaku

1

Page 2: analisis jurnal

dan biokimiawi dan hal tersebut menjadi dasar penilaian nyeri (skala nyeri) pada neonatus.

Nyeri dapat mempengaruhi stabilitas kardiovaskuler serta perubahan tekanan intrakranial dan

kedua hal tersebut diduga berhubungan dengan kejadian perdarahan intraventrikular.

Penanganan nyeri pada bayi baru lahir masih belum menjadi perhatian. Karena keengganan

memakai analgesik karena takut terhadap efek sampingnya, kesalahan menafsirkan ekspresi

nyeri pada bayi sebagai ekspresi rasa takut serta perhatian diutamakan untuk menangani

penyakit dasarnya. Intervensi non-farmakologik lebih disukai pada prosedur invasif minor

karena efek sampingnya minimal.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian 0,5 mL larutan glukosa

30% per oral 2 menit sebelum tindakan terhadap skala PIPP saat pengambilan darah tumit bayi

baru lahir.

DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian ialah uji klinis acak tersamar ganda untuk membandingkan rerata skala

PIPP serta mencatat efek samping jangka pendek pemberian 0,5 mL larutan glukosa 30% per

oral. Kriteria inklusi pada penelitian ini ialah bayi dengan usia kronologis < 28 hari, berat lahir

>1500 g, skor Apgar menit 1 dan 5 >6, tidak ada kontraindiksi pemberian minum per oral, tidak

mendapatkan sedasi dan perlu pengambilan sampel darah melalui tumit atas instruksi dokter

yang merawat. Bayi akan dieksklusi bila ibu pengguna narkotik atau zat adiktif lainnya, ibu

mendapat anestesi umum, nalokson atau metadon, terdapat kelainan kongenital mayor

termasuk kelainan neurologis, bayi sepsis, skala Prechtl 5 atau menolak ikut serta dalam

penelitian.

Skala PIPP dinilai berdasarkan rekaman video oleh 2 orang dokter spesialis anak yang

tidak mengetahui jenis intervensi yang diberikan dan tidak saling mengetahui penilaian yang

diberikan oleh masing-masing peneliti. Rekaman video dilakukan 2 menit sebelum dan 3 menit

setelah tindakan

2

Page 3: analisis jurnal

HASIL

Tujuh puluh tiga bayi terbagi dalam kelompok intervensi (n=39) dan kontrol (n=37).

Rerata nilai skala PIPP kelompok intervensi lebih rendah dibanding kelompok kontrol oleh kedua

penilai, yaitu berturut-turut (4,5 ± 3,1) dan (6,3 ± 4) dibanding (6 ± 3,1) dan (8,4 ± 4,5) (p < 0,05).

Tabel Perbedaan skala nyeri antar kelompok

Kelompok intervensi(n=39)

Median

Kelompok Kontrol(n=37)

Median

P

Skala Nyeri PIPP 1 6 (0 – 17) 11 (0-15) 0,033#

Skala Nyeri PIPP 2 rerata (SD)

6 (4,3) 8,4 (4,5) 0,023*

# Uji Mann Whitney* Uji T Independen

Selama penelitian tidak ditemukan bayi yang mengalami enterokolitis nekrotikans atau

pun tersedak. Pada bayi yang dilakukan pemeriksaan gula darah tidak ditemukan kejadian

hiperglikemi.

Kesimpulan : Pemberian 0,5 mL larutan glukosa 30% per oral 2 menit sebelum

pengambilan darah melalui tumit bayi baru lahir dapat mengurangi nyeri.

IMPLIKASI KEPERAWATAN

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori

subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan

jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Teori

Specificity “suggest” menyatakan bahwa nyeri adalah sensori spesifik yang muncul karena

adanya injury dan informasi ini didapat melalui sistem saraf perifer dan sentral melalui reseptor

nyeri di saraf nyeri perifer dan spesifik di spinal cord.

Kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan

keperawatan. Pernyataan tersebut didukung oleh Kolcaba yang mengatakan bahwa

kenyamanan adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia. Nyeri

merupakan alasan yang paling umum seseorang mencari bantuan perawatan kesehatan. Karena

beberapa alasan, nyeri pada neonatus jarang menjadi perhatian. Perawat dapat mengkaji nyeri

pasien dengan melihat perubahan fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien.

3

Page 4: analisis jurnal

Peran perawat dalam mengatasi nyeri seorang pasien adalah :

- Mengidentifikasi penyebab nyeri

- Kolaborasi dengan tim kes lain untuk pengobatan nyeri

- Memberikan intervensi pereda nyeri

- Mengevaluasi efektivitas pereda nyeri

- Bertindak sebagai advokat jika pereda nyeri tidak efektif

- Sebagai pendidik keluarga & pasien tentang manajemen nyeri

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah memberikan gambaran kepada

petugas kesehatan khususnya dokter dan perawat untuk memberikan alternatif lain dalam

memberikan kenyamanan pada pasien, khususnya penatalaksanaan nyeri yang terjadi pada

neonatus yang dilakukan pengambilan sampel darah untuk berbagai keperluan. Melihat

beberapa hal tersebut, untuk mengurangi tingkat nyeri pada neonatus, bisa dilakukan dengan

pemberian 0,5 mL larutan glukosa 30% per oral 2 menit sebelum tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Vol : 1. Jakarta: EGC

Jan Sudir Purba, Penggunaan Obat Antiepilepsi sebagai terapi Nyeri Neuropatik, Dexa Media No.

4, Vol. 19, Oktober - Desember 2006

Potter & Perry . 2006. Fundamental Keperawatan. Vol: 2. Jakarta : EGC

Tanra H.A., Nyeri Suatu Rahmat Sekaligus Sebagai Tantangan, Suplement Vol 26 No.3 Juli-

September, 2005.

4