ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

161
ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TERPADU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh RAFMY HAIRANISA PUTRI NIM. TB. 140498 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

Page 1: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

TERPADU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI

SKRIPSI

Oleh

RAFMY HAIRANISA PUTRI

NIM. TB. 140498

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

ii

ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

TERPADU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

satu (S1) dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh

RAFMY HAIRANISA PUTRI

NIM. TB. 140498

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

iii

Page 4: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

iv

Page 5: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

v

Page 6: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

vi

PERSEMBAHAN

Bismiillahirrohmannirrahim

Puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang Engkau berikan

sehingga skripsi ini mampu hamba selesaikan dengan baik

Terimakasih kepada kedua orang tua tercinta Bapak Rafyardi dan Ibunda

Metrayetti yang telah mencintaiku dengan sepenuh hati dan selalu mendo‟akanku

dan serta menemani keberhasilanku

Terimakasih kepada Diriku Sendiri yang sudah berhasil melawan ego serta mood

yang tidak tentu selama penulisan skripsi ini, semoga skripsimu ini tetap

menggairahkan orang untuk membaca dan tidak menggairahkanmu

menjadikannya bantal tidur

Terimakasih kepada kakakku tercinta Rafdyamita Purnasari dan Adikku Rafly

Fahdil Rizqi yang selalu memberi semangat

Terimakasih kepada Ibu, Bapak Dosen Jurusan Pendidikan Biologi terimakasih

atas segala bimbingan dan fasilitasnya selama ini

Terimakasih kepada sahabatku Audita cahya camila, Rina Fitriana, Kintan

Praditasari, Maratul Istiqomah, Etik Dahlia yang bersedia selalu

mensupport, memotivasi, berdoa serta bersedia bersama dalam suka dan

duka

Page 7: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

vii

MOTTO

حيم بسم حمه الز الز الله

لكم وا ا اذا قيل لكم تفسحىا فى المجلس فافسحىا يفسح الله ذا قيل يايها الذيه امىى

الذيه امىىا مىكم والذيه اوتىالعلم درجت والله بما اوشزوا فاوشزوا يزفع الله

﴾۱۱: تعملىن خبيز ﴿المجادلة

Artinya:

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu : Berlapang-lapanglah

dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

untukmu. Dan apabila dikatakan : Berdirilah kamu, maka berdirilah niscaya Allah

akan meninggikan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Anonim, Al Qur‟an dan

Terjemahan, Departemen Agama RI, 2013 : 434) (Al-Mujadilah :11)

Page 8: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW

pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi, MA, PhD, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj.Fadillah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. H. Risnita, M.Pd., selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan

Kelembagaan, Bapak Dr. Najmul Hayat, M. Pd.I selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu Dr.

Yusria, S.Ag, M.Ag selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

4. Ibu Reny Safita, S.Pt, M.Pd selaku Ketua Jurusan Program Studi Tadris

Biologi dan Bapak Ferry Kurniawan, M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Ibu Try Susanti, M.SI selaku Dosen Pembimbing I dan IbuAminah Zb,

M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Sri Novrita Handayani, S.Pd selaku Kepala SMP Ahmad Dahlan Kota

Jambi yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk melakukan

penelitian.

7. Ibu Yusna Nelly, S.Pd selaku guru IPA di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi Jambi yang telah membantu penulis selama penelitian berlangsung.

8. Siswa-siswi kelas VII (Tujuh) Di SMP Ahmad DahlanKota Jambi atas kerjasamanya dalam pelaksanaan penelitian.

Page 9: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

ix

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama

penyusunan skripsi ini, yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, 3 Desember 2019

Penulis

Rafmy Hairanisa Putri

NIM. TB. 140498

Page 10: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

ABSTRAK

x

Nama : Rafmy Hairanisa Putri

Program Studi : Tadris Biologi

Judul : Analisis Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Terpadu Di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran ilmu

pengetahuan alam terpadu kelas VII (Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru IPA terpadu dan siswa

kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif yang

terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil

penelitian untuk penerapan pembelajaran ilmu pengetahuan alam terpadu kelas

VII (Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi (Full day

school) menunjukkan: 1) Perencanaan pembelajaran IPA terpadu kelas VII di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi study full day school. 2)

Pelaksanaan pembelajaran pembelajaran IPA terpadu kelas VII di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi (Full day school)guru berusaha

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. dengan menerapkan

pembelajaran aktif.

Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

penutup. Pembelajaran tidak hanya dilakukan didalam kelas tetapi juga di luar

kelas. 3) Evaluasi pembelajaran IPA terpadu kelas VII di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi (Full day school)yang dilakukan guru

memuat hasil belajar ranah kognitif,afektif, dan psikomotorik. Guru memberikan

laporan hasil belajar kepada orang tua sebagai tindak lanjut pembelajaran.

Kata Kunci :Pembelajaran IPA terpadu, Full day school, Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

Page 11: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

ABSTRACT

xi

Name : Rafmy Hairanisa Putri

Study Program : Tadris Biology

Title : Analysis Learning Of Integrated Natural Science In Junior High School Ahmad Dahlan City Of Jambi

The study aims to describe the analysis of the application integrated natural

science of seventh grade science inJunior High School Ahmad Dahlan Jambi City

(full day school). This research is a qualitative descriptive research. The subject of

this research is the headmaster, integrated natural science teacher, and student of

VII Junior High School Ahmad Dahlan Jambi City. Data techniques used are

observation, interview and documentation. The data analysis technique used is

qualitative analysis consisting of : data reduction, data display, and verification.

Researach results for the application of integrated natural science learningof

seventh grade science inJunior High School Ahmad Dahlan Jambi City based on

full day school : 1) Integrated natural science learning planning in grade VII

Ahmad Dahlan Middle School based on full day school is tantamount to learning

in a normal school by making series of learning tools adapted to the 2013

curiculum consisting of : annual program, semester program, syllabus, lesson plan

ofintegrated natural science 2) The implementation of integrated natural science

learning planning in grade VII Ahmad Dahlan Junior School based on full day

school, the teacher tries to create a plesant learning atmosphere by applying active

learning. Implementation of learning begins with preliminary activities, core

activities, and closing. Learning is not only done in the classroom but outside the

classroom. 3) The evaluationof integrated natural science learning planning in

grade VII Ahmad Dahlan Junior School based on full day school includes learning

outcomes, affective and psikomotor domains. The teacher gives a report on the

results of learning to parents as a follow up to learning

Keywords: Integrated Natural Science Learning, Full Day School, Ahmad Dahlan

Junior High School, VII grade student

Page 12: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

DAFTAR ISI

xii

Isi Judul Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

NOTA DINAS..................................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................... v

MOTTO............................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR......................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... ix

ABSTRACT .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 6

1. Tujuan penelitian .................................................................................. 6

2. Kegunaan penelitian ............................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 8

Page 13: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

DAFTAR ISI

xiii

B. Studi Relevan ........................................................................................... 25

C. Kerangka Pikir ......................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian .......................................................... 35

B. Setting dan Subjek Penelitian .................................................................. 35

1. Setting Penelitian............................................................................... 35

2. Subjek Penelitian ............................................................................... 36

C. Jenis dan Sumber Data............................................................................. 37

1. JenisData ...................................................................................... 37

2. Sumber Data ................................................................................ 37

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 38

1. Observasi ........................................................................................... 38

2. Wawancara ........................................................................................ 38

3. Dokumentasi

E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 39

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan .............................................................. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ......................................................................................... 42

B. Temuan Khusus ........................................................................................ 53

C. Pembahasan .............................................................................................. 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 86 B. Saran ......................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

DAFTAR GAMBAR

xiv

Isi Judul Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Fikir ..............................................................34

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi SMP Ahmad Dahlan Kota

Jambi ........................................................................................47

Page 15: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

DAFTAR TABEL

xv

Isi Judul Halaman

Tabel 2.1 State Of The Research ........................................................................ 29

Tabel 3.1 Daftar Guru dan Jumlah Siswa Kelas VII (Tujuh) ............................. 36

Tabel 4.1 Data Geografis SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ............................. 44

Tabel 4.2 Data Keadaan PendidikSMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ................. 48

Tabel 4.3 Data Keadaan KaryawanSMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ............... 49

Tabel 4.4 Data Keadaan Siswa SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ..................... 50

Tabel 4.5 Data Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Ahmad Dahlan

Kota Jambi ....................................................................................... 51

Page 16: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

DAFTAR LAMPIRAN

xvi

Isi Judul

Lampiran 1 Lembar Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah ....................

Lampiran 2 Lembar Hasil wawancara dengan Guru IPA terpadu ................

Lampiran 3Lembar Hasil wawancara dengan siswa ....................................

Lampiran 4 Poto Dokumentasi Riset ...........................................................

Page 17: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

1 Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting

untuk menentukan kelangsungan hidup suatu negara, karena dengan pendidikan

akan terbentuklah sumber daya manusia yang berkualitas. Semakin tinggi

kualitas pendidikan akan semakin baik pada sumber daya manusia yang akan

dihasilkan. Oleh karena itu bidang pendidikan harus mendapatkan perhatian dan

prioritas secara sungguh-sungguh baik oleh pemerintah, masyarakat pada

umumnya dan para pengelola pendidikan pada khusunya.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah kumpulan pengetahuan tentang

objek atau gejala-gejala tentang alam. IPA merupakan proses ilmiah yang

bersifat empiris, sistematis dan logis serta sikap ilmiah seperti sikap ingin tahu,

menghargai pembuktian, sabar, kritis, tidak putus asa, kreatif dan berdaya cipta.

Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk

mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk

sains. Dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang

dapat memberi kemudahan bagi kehidupan(Trianto, 2017, p. 137).

Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) menurut

kurikulum 2013 merupakan pembelajaran IPA terpadu. Pada pembelajaran IPA

terpadu, pembelajaran dilaksanakan dengan menggabungkan bidang kajian ilmu

fisika, biologi, dan kimia yang diintegrasikan kedalam suatu pokok bahasan

atau dengan kata lain mengkaji suatu konsep dari sisi mata pelajaran serta

dalam tema atau topik (Noeraida, 2014, p. 26).

Tujuan pembelajaran IPA terpadu yaitu meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pembelajaran, meningkatkan minat dan motivasi peserta didik, serta

beberapa kompetensi dapat dicapai sekaligus. Pembelajaran IPA terpadu bukan

hanya sekedar materi pelajaran yang di dengar ketika diucapkan guru, terlupakan

ketika guru selesai mengajar, dan baru diingat kembali ketika masa ulangan atau

Page 18: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

1

8

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

ujian datang. Dalam proses pembelajaran aktivitas peserta didik merupakan hal

utama yang menjadi fokus perhatian guru. Cara pengemasan pengalaman belajar

yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan peserta didik.

Guru dalam hal ini berperan dalam membuat strategi apa yang harus dilakukan

agar pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik.

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi merupakan

salah satu lembaga pendidikan yang ada di Kota Jambi dan terakreditasi A.

Sekolah ini beralamat di Jalan Enggano Kel. Handil Jaya Kec. Jelutung

Perumnas Kota Jambi. Lembaga Pendidikan ini baru berusia 6 tahun, tetapi

sudah bisa menarik pelanggan pendidikan yang cukup banyak. Sekolah ini

dibangun pada tahun 2014.Pada awal berdirinya Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan, hanya memiliki satu kelas dengan jumlah siswa 15 orang.

Seiring dengan meningkatnya mutu dan prestasi yang diraih, maka kepercayaan

masyarakat pun semakin meningkat, hal ini dibuktikan dengan melonjaknya

jumlah siswa ditahun berikutnya, hingga pada tahun 2019 jumlah siswa di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan berjumlah 153 orang dan telah

meluluskan angakatan pertama pada tahun 2017 dan angkatan kedua pada tahun

2018.

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi sejak awal berdiri

menerapkan sistem pembelajaran full day school sebagai upaya pendidikan

karakter dan keberlanjutan sekolah sebelumnya yang berada di bawah naungan

yayasan pendidikan Muhammadiyah dan dimaksudkan untuk memaksimalkan

waktu yang dimiliki siswa, sehingga waktu yang mereka miliki bisa sepenuhnya

digunakan untuk belajar. Selain itu full day school didirikan karena lingkungan

masyarakat yang kurang baik, kurangnya waktu orang tua dalam mengawasi

anak karena kesibukan pekerjaan dan anak-anak cenderung lebih memilih

bermain dari pada belajar setelah mereka pulang sekolah.

Berdasarkan hasil pra observasi penulis pada bulan Januari 2018, di kelas

VII (Tujuh) Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi pelaksanaan

kegiatan pembelajaran IPA terpadu masih terdapat permasalahan. Berdasarkan

Page 19: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

1

9

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

hasil dokumentasi data hasil belajar siswa yang dicapai umumnya masih sangat

rendah dengan nilai 65, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

akan dicapai adalah 75. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak

mencapai KKM yang diharapkan. Rendahnya hasil belajar siswa ini

menunjukkan siswa mengalami kesulitan belajar.

Sistem pembelajaran full day school merupakan pembaharuan dalam

bidang pendidikan. Sistem pembelajaran full day school merupakan program

pendidikan yang seluruh aktivitasnya berada di sekolah sepanjang hari (sejak

pagi hingga sore). Dalam sistem pembelajaran full day school,proses

pembelajaran tidak hanya menekankan belajar pada aspek kognitif saja, akan

tetapi di dalam sistem pembelajaranini terdapat beberapa metode pembelajaran,

yang tidak mendasarkan pada banyak informasi yang disampaikan oleh guru saja

melainkan bagaimana siswa belajar pada “how to learn”,”how to do” dan “how

to feel”. Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya terfokus pada bagaimana

guru menjelaskan suatu materi tetapi bagaimana siswa itu belajar.

Full day school memberikan satu tantangan baru kepada guru IPA

terpadu untuk menyediakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk belajar

lebih aktif, menantang, dan menyenangkan. Kalau dalam pelaksanaan full day

school pembelajaran masih konvensional, dimana guru yang selalu aktif untuk

menerangkan konsep maka program full day school akan menambah beban

untuk siswa. Guru perlu menerapkan pembelajaran IPA terpadu yang

memfasilitasi siswa untuk belajar lebih aktif. Pembelajaran dengan sistem full

day school akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh beberapa faktor,

seperti yang dikutip dari penelitian (Soapatty & Suyanto, 2014, p. 721)sekolah

dengan sistem full day school harus memiliki pengaturan jadwal yang baik,

proses pembelajaran haruslah memiliki strategi yang baik serta sekolah harus

memiliki fasilitas yang dapat menunjang proses pembelajaran dan pendalaman

materi. Karena pada umumnya peserta didik akan mudah merasa jenuh jika

seharian belajar di sekolah. Proses pembelajaran dalam sistem full day school

Page 20: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

2

0

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

seperti tugas sekolah dapat dikerjakan oleh peserta didik melalui bimbingan guru

mata pelajaran pada saat di sekolah, namun hal tersebut tidak berarti bahwa

sekolah mengekang siswa untuk terus-menerus belajar melainkan dalam

pembelajaran full day school diterapkan suatu metode dan media pembelajaran

yang menyenangkan sehingga siswa tidak akan merasa jenuh berada di sekolah,

seorang guru harus mampu berinovasi dan kreatif agar proses pembelajaran

dapat berjalan baik.

Telah ada beberapa penelitian sebelumnya tentang full day school, di

antaranya penelitian yang dilakukan oleh(Irayasa, Alfian, Fitriana, & Risma,

2018, p. 79)yang mengkaji,perbandingan prestasi belajar siswa sistem full day

school dengan sistem reguler pada mata pelajaran IPA.Hasil dalam penelitian ini

menunjukkan rata-rata prestasi belajarSekolah Menengah Pertama sistem reguler

lebih tinggi dibandingkan dengan sistemfull day school, dengan 88,16 pada

sekolah reguler dan 72,24 pada sekolah full day school. Sedangkan hasil dari

penelitian (Dyah, Listiningrum, Tobari, & Kesumawati, 2020, p. 120) yang

mengkaji, strategi utama untuk mengelola konflik karena stres guru wanita

sebagai hasil penerapan sekolah sehari penuhdi SMAN 1 Talang Kelapa dan

SMAN 1 Betung Kabupaten Banyuasin. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa kepala sekolah melakukan tiga strategi untuk mengelola konflik stres

kerja pada guru perempuan sebagai dampak dari penerapan sekolah sehari penuh

sehingga tidak mengganggu kinerja guru, kenyamanan siswa, dan tidak

menghambat pencapaian tujuan sekolah.

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi belajar siswa pada pembelajaran IPA tepadudi kelas VII (Tujuh)yang

ada di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan. Untuk itu penulis tertarik

melakukan penelitian dan mengangkat permasalahan dengan judul “ANALIS

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TERPADU DI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI”

Page 21: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

2

1

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

B. Fokus Penelitian

Mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya yang peneliti miliki serta

luasnya ruang lingkup penelitian yang akan diteliti supaya penelitian ini lebih

terfokus pada permasalahan yang dibahas dan penelitian tidak menyimpang dari

sasaran pokok penelitian. Maka peneliti membatasi masalahnya untuk

difokuskan pada “Analisis Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu kelas

VII (Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi study full

day school.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitan di atas adapun rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan AlamTerpadu

kelas VII (Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi study full day school ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu

kelas VII (Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi study full day school ?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu kelas

VII (Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

study full day school ?

Page 22: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

2

2

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

D. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

a) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Terpadu kelas VII (Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi study full day school

b) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Terpadu kelas VII (Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi study full day school

c) Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

terpadu kelas VII (Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi study full day school

2. Kegunaan penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang dicapai, maka penelitian ini diharapkan

memiliki kegunaan yaitu ;

a) Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran berupa informasi

mengenai pembelajaran IPA Terpadu study full day school di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.

b) Untuk menambah waawasan penulis baik secara teoritis maupun

praktis tentang penelitian lapangan.

c) Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1)

pada jurusan pendidikan biology fakultas tarbiyah UIN STS Jambi

Page 23: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

23

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Analisis

Analisis adalah kajian yang dilaksanakan guna meneliti sesuatu secara

mendalam.Analisis diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai

bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk

memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan(Rofiqoh,

2015, p. 11)

Analisis adalah cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara

sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian

dan hubungannya dengan keseluruhan. Dalam pengertian lain, analisis

merupakan kemampuan memecahkan atau menguraikan materi menjadi

komponen-komponen yang lebih kecil sehingga mudah untuk dipahami dan

dikaji (Sugiyono, 2016, p. 334)

Dilihat dari segi bahasanya, kata analisis berasal dari bahasa Yunani

Kuno “Analusis” yang terbentuk dari dua kata yakni “ana” yang berarti kembali

dan “luein” yang artinya melepas. Jika digabungkan, arti kata “analusis” adalah

melepas kembali atau menguraikan. Kata ini kemudian diserap kedalam bahasa

Indonesia menjadi Analisis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis

digolongkan sebagai nomina atau kata benda yang artinya :

a) Suatu penyelidikan atas suatu peristiwa (pembuatan, karangan) dengan

tujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan, sebab-musabab, duduk

perkara dan lainnya.

b) Suatu pemecahan persoalan atau permasalahan yang dimulai tentang

kebenarannya.

c) Suatu penjabaran sesudah di kaji dengan sebaik-baiknya.

d) Suatu proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis sampai

terbukti kebenarannya melalui beberapa kepastian (pengamatan,

percobaan, dan sebagian) (Depdikbud, 2002, p. 52)

Page 24: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

24

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk

membelajarkan siswa dalam bagaimana belajar memperoleh dan memproses

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pembelajaran pada hakikatnya adalah

proses interaksi antara peserta didik (siswa) dengan lingkungannya, sehingga

terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik (Mirwati, Ali, & Saludung.,

2015, p. 3).

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem

pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya tenaga

laboratorium. Material, meliputi buku-buku,papan tulis, media pembelajaran,

sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Prosedur,

meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan

sebagainya (Hamalik, 2014, p. 57).

Pembelajaran dapat dimaknai dan di telaah secara mikro dan makro.

Secara mikro pembelajaran adalah suatu proses yang diupayakan agar peserta

didik dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki baik kognitif maupun sosio

emosional secara efektif dan efisien untuk mencapai perubahan perilaku yang

diharapkan. Pembelajaran secara makro terkait dengan dua jalur yaitu individu

yang belajar dan penataan komponen eksternal agar terjadi proses belajar pada

individu yang belajar(Karwono, 2017, p. 30).

Pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses belajar. Belajar berarti

cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan timbul

hingga tercapainya hasil tertentu. Sehingga proses belajar dapat diartikan sebagai

tahapan perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri

siswa(Izah, 2016, p. 10).

Proses belajar harus menganut pembelajaran aktif dan berpusat pada

siswa yang mampu mengakomodasi tujuan pendidikan. Pembelajaran aktif yang

berpusat pada siswa meliputi :

Page 25: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

25

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

1) Pembelajaran aktif adalah sebuah proses dimana siswa secara aktif dalam

membangun pemahaman terhadap fakta, ide, dan keterampilan melalui

aktivitas dan melaksanakan tugas. Proses pembelajaran mengakomodasi

setiap siswa membangun sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan

nya melalui kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan siswa

secara aktif. Siswa tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan dan

ceramah guru.

2) Siswa aktif ditandai dengan aktivitas bertanya, melaksanakan berbagai

aktivias seperti membaca, berdiskusi, menulis, melatih berbagai

keterampilan,mengeksplorasi sikap dan nilai-nilai dan mengembangkan

kecapakapan berpikir tingkat tinggi melalui latihan analisis, sintesis,

evaluasi dan mencipta.

3) Kegiatan pembelajaran mengakomodasi siswa melatih kemampuan

bertanya melalui berbagai aktivitas sehingga siswa tahu apa yang tidak

diketahui, dan tahu apa yang diketahui sehingga mampu mempertanya

kan sesuatu untuk melakukan pendalaman.

4) Penggalian penguasaan pengetahuan dilakukan tidak dengan mendengar

penjelasan guru semata, namun dilakukan juga dalam kegiatan

mengamati, membaca, mendiskusikan yang dipelajari bersama teman-

teman. Proses ini juga diikuti dengan menulis hasil belajarnya, sehingga

siswa mampu belajar dan melatih bagaimana belajar bekerja dalam tim

dan menyelesaikan masalah secara kolektif (Izah, 2016, p. 12).

Proses pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa mampu meningkatkan

berendapnya pembelajaran dalam jangka panjang sehingga membentuk bank

pengetahuan. Proses ini terjadi karena siswa tidak hanya pasif mendengarkan

penjelasan. Siswa melakukan akivitas yang menggunakan seluruh panca indra.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

pembelajaran lingkungan yang diberikan guru dan siswa yang saling bertukar

informasi.

Page 26: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

26

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

3. Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu

a) Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu

Ilmu Pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau

sains yang semula berasal dari Bahasa Inggris “science”. Kata“science”

sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin “scientia” yang berarti saya tahu.

IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di

dalam perut bumi dan di luar angkasa baik yang dapat diamati indera maupun

yang tidak dapat diamati dengan indera. Proses pembelajarannya menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah(Trianto, 2017, p. 136).

Menurut Wahyana (1986) mengatakan IPA adalah suatu kumpulan

pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara

umum dan terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya

ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan

sikap ilmiah(Trianto, 2017, p. 136).

H.W Fowler (1994) mengatakan IPA adalah pengetahuan yang sistematis

dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala kebendaan dan didasarkan

terutama atas pengamatan dan deduksi. IPA mempelajari alam semesta, benda-

benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa,

baik yang dapat diamati indra maupun yang tidak dapat diamati dengan

indra(Trianto, 2017, p. 136).

Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta

melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur, dan

dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Dari

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kesimpulan teori

yang sisitematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,

lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen

serta menuntut rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya(Trianto, 2017, p.

136)

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pokok pembelajaran

IPA memiliki materi yang memuat kajian dimensi objek, tingkat organisasi

Page 27: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

27

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

objek dan tema atau persoalan aspek fisika, kimia, dan biologi. Pada aspek

biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan berbagai

fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan

interaksinya dengan lingkungan. Untuk aspek fisika, IPA memfokuskan diri

pada benda tak hidup. Untuk aspek kimia, IPA mengkaji berbagai fenomena

atau gejala kimia baik pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada

di alam semesta.

Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama menurut kurikulum

2013 merupakan pembelajaran IPA terpadu. Pembelajaran IPA Terpadu

merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memadukan beberapa konsep dan

kajian IPA dalam suatu pokok bahasan tertentu atau dengan kata lain mengkaji

suatu konsep dari sisi mata pelajaran serta dalam tema atau topik. Pembelajaran

ini dapat memberi pengalaman langsung sehingga peserta didik dapat

menemukan sendiri suatu konsep IPA yang bermakna dan otentik.

Pembelajaran IPA Terpadu mengutamakan pembelajaran IPA sebagai proses

belajar mengajar yang dirancang sedemikian rupa untuk menemukan produk

IPA yang meliputi pengertian, prinsip, konsep, teori, dan hukum IPA dan

saling keterkaitan serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi

sikap ilmiah untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari(Trianto,

2017, p. 154).

Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan IPA dan teknologi

dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi informasi

dan komunikasi. Oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat

menyiapkan peserta didik untuk mampu berpikir logis, kritis, kreaatif, serta

dapat beragumentasi secara benar. Dalam kenyataan, memang tidak banyak

peserta didik yang menyukai bidang kajian IPA, karena dianggap sukar,

keterbatasan kemampuan peserrta didik, atau karena mereka tak berminat

menjadi ilmuwan atau ahli teknologi. Namun demikian, mereka tetap berharap

agar pembelajaran IPA disekolah dapat disajikan secara menarik,efisien dan

efektif (Trianto, 2017, p. 155).

Page 28: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

28

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai peserta

didik yang dituangkan dalam empat aspek, yaitu makhluk hidup dan proses

kehidupan, materi dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan alam

semesta. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan oleh sekolah,

disesuaikan dengan lingkungan setempat, dan media serta lingkungan belajar

yang ada di sekolah. Semua ini ditunjukkan agar guru lebih aktif, kreatif, dan

melakukan inovasi dalam pembelajaran tanpa meninggalkan isi kurikulum.

Melalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan peserta didik dapat membangun

pengetahuannya melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama dalam kelompok,

belajar berinteraksi dan berkomunikasi, serta bersikap ilmiah.(Trianto, 2017, p.

155)

Pada dasarnya, tujuan pembelajaran IPA Terpadu tidak jauh berbeda dengan

tujuan pokok pembelajaran itu sendiri antara lain :

1) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran

2) Meningkatkan minat dan motivasi

3) Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus(Trianto, 2017, p.

155).

b) Konsep Pembelajaran Terpadu dalam IPA

Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPA dikembangkan dalam

bidang kajian, pada tingkat pelaksanaan guru memiliki keleluasan dalam

membelajarkan peserta didiknya untuk mencapai kompetensi tersebut. Salah

satu conoh yang akan dikembangkan dalam model ini adalah guru dapat

mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dekat dan

relavan untuk dikemas dalam satu tema dan disajikan dalam kegiatan

pembelajaran yang terpadu. Yang perlu dicatat ialah pemaduan kegiatan dalam

bentuk tema sebaiknya dilakukan pada jenjang kelas yang sama dan masih

dalam lingkungan IPA(Ningsih, Kustijono, & Ismono, 2013, p. 15).

Prinsip-prinsip penyusunan tema dalam pembelajaran terpadu seharusnya:

1) Tidak terlalu luas, namun dapat digunakan untuk memadukan banyak

bidang studi.

Page 29: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

29

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

2) Bermakna, tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal

untuk bekal selanjutnya.

3) Menyesuaikan dengan tingkat psikologis peserta didik.

4) Pengembangan tema harus mampu mewadahi sebagian minat peserta

didik.

5) Mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam

rentang waktu belajar.

6) Menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku

7) Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

Adapun kekuatan yang dapat dipetik melalui pelaksanaan pembelajaran

terpadu antara lain :

1) Penghematan waktu

2) Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antar konsep.

3) Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena peserta

didik dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan

lebih mendalam ketika menghadapi situasi pembelajaran.

4) Pembelajaran terpadu menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia

nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari,sehingga memudahkan

pemahaman konsep dan kepemilikan IPA.

5) Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan.

6) Akan terjadi peningkatan kerja sama antar guru bidang kajian terkait,

guru dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, sehingga belajar

lebih menyenangkan(Trianto, 2017, p. 157).

Walaupun pembelajaran IPA Terpadu sudah lama diterapkan yaitu sejak

diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun

2006 serta didukungnya peraturan pemerintah Nomor 22 tahun 2006 tentang

standar nasional pendidikan kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA

Terpadu belum sepenuhnya dapat diimplementasikan. Masih banyak

kelemahan yang ada di lapangan diantaranya sebagai berikut :

Page 30: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

30

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

1) Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi,

keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi

dan berani mengemas dan mengembangkan materi.

2) Aspek peserta didik, pembelajaran terpadu menuntut kemampuan

belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan

akademik maupun kreativitasnya.

3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran terpadu

memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak

dan bervariasai, mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan

menunjang , memperkaya dan mempermudah pengembangan wawasan.

4) Aspek kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan

pemahaman peserta didik.

5) Aspek penilaian, Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian

yang menyeluruh, yaitu menetapkan keberhasilan belajar pesesrta didik

dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan. Selain itu, juga

dituntut untuk berkoordinasi dengan guru lain, jika materi pelajaran

berasal dari guru yang berbeda.

6) Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu kecendrungan

mengutamakan salah satu bidang kajian dan “tenggelamnya” bidang

kajian lain(Trianto, 2017, p. 159).

c) Langkah Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu

Pengembangan pembelajaran IPA Terpadu secara garis besar meliputi

tiga kegiatan utama, yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian

1) Perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran IPA Terpadu dilakukan dengan

mempertimbangkan kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat,

kebutuhan dan kemampuan sumberdaya pendukung lainnya (kemampuan

guru, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, serta kepedulian di

sekolah). Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki

peserta didik sudah tercantum dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi

Page 31: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

31

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Dasar mata pelajaran IPA. Aktivitas dalam kegiatan perencanaan

meliputi(Trianto, 2017, p. 162):

a. Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan dengan alasan

rasional yang berkaitan dengan pencapaian Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar oleh peserta didik dan kebermaknaan

belajar.

b. Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari bidang

kajian yang akan dipadukan dan melakukan pemetaan pada semua

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bidang kajian IPA per

kelas yang dapat dipadukan.

c. Memilih dan menetapkan tema atau topik pemersatu.

d. Membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema/topik

pemersatu.

e. Merumuksan indikator pembelajaran terpadu.

f. Menyusun silabus pembelajaran IPA terpadu.

g. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Pelaksanaan pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Model pembelajaran dalam hal ini adalah menjabarkan silabus

menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu, dikemas dalam

kegiatan pendahuluan, kegiatan ini, dan kegiatan penutup (Trianto, 2017, p.

162)

a. Kegiatan awal/ pendahuluan

Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harusditempuh

guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran

terpadu. Efisiensi waktu dalam kegiatan awal ini perlu diperhatikan,

karena waktu yang tersedia relatif singkat yaitu antara 5-10 menit.

Dengan waktu tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan kondisi

awal pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik siap mengikuti

pembelajaran dengan seksama(Trianto, 2017, p. 166).

Page 32: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

32

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Kegiatan utama yang ilaksanakan dalam pendahuluan ini

diantaranya untuk menciptakan kondisi-kondisi awal pembelajaran

yang kondusif, melaksanakan kegiatan apersepsi (appercepion), dan

penilaian awal (pre-test). Penciptaaan kondisi awal pembelajaran

dilakukan dengan cara mengecek atau memeriksa kehadiran peserta

didik (presence, attendance), mengecek atau memeriksa kehadiran

peserta didik. Melaksanakan apersepsi dilakukan dengan cara

mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang dilakukan dengan

cara mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah

dipelajari sebelumnya dan memberikan komentar terhadap jawaban

peserta didik, dilanjutkan dengan mengulas materi pelajaran yang akan

dibahas. Melaksanakan penilaian awal dapat dilakukan dengan cara

lisan pada beberapa peserta didik yang dianggap mewakili seluruh

peserta didik, bisa juga penilaian awal ini dalam prosesnya dipadukan

dengan kegiatan apersepsi (Trianto, 2017, p. 167).

b. Kegiatan inti

Kegiatan inti merupakan kegiatan pekasanaan pembelajaran

terpadu yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman

belajar peserta didik (learning ecxperience). Kegiatan awal yang

dilakukan guru dalam kegiatan inti adalah guru memberikan tujuan atau

kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik beserta garis

besar materi yang akan disampaikan. Guru menyampaikan kepada

peserta didik kegiatan belajar yang harus ditempuh peserta didik dalam

mempelajari tema atau topik yang telah ditentukan. Kegiatan belajar

hendaknya lebih mengutamakan aktivitas peserta didik, atau berorientasi

pada aktivitas peserta didik. Guru hanya sebagai fasilitator yang

memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk belajar (Trianto,

2017, p. 167).

Dalam membahas dan menyajikan materi/bahan ajar terpadu

harus diarahkan pada suatu proses perubahan tingkah laku peserta

didik, penyajian harus dilakukan secara terpadu melalui

penghubungan

Page 33: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

33

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

konsep dibidang kajian yang satu dengan konsep dibidang kajian

lainnya. Guru harus berupaya untuk menyajikan bahan ajar dengan

strategi mengajar yang bervariasi, yang mendorong peserta didik pada

upaya penemuan pengetahuan baru, melalui pembelajaran yang bersifat

klasikal, kelompok, dan perorangan (Ananda & Abdillah, 2018, p. 186)

c. Kegiatan akhir/ Penutup dan tidak lanjut

Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidakhanya

diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai

kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut.

Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan

hasil belajar peserta didik. Waktu yang tersedia untuk kegiatan ini

relatif singkat, oleh karena itu guru perlu mengatur dan memanfaatkan

waktu seefisien mungkin. Secara umum kegiatan akhir dan tidak lanjut

dalam pembelajaran terpadu diantaranya sebagai berikut(Trianto, 2017,

p. 168):

I. Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah

diajarkan.

II. Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan memberikan

tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah, menjelaskan

kembali bahan yang dianggap sulit oleh peserta didik, membaca

materi pelajaran tertentu, memberikan motivasi atau bimbingan

belajar.

III. Mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

IV. Memberikan evaluasi lisan atau tulisan.

3) Penilaian Pembelajaran

Penilaian dalam pembelajaran IPA Terpadu dilakukan dengan

menerapkan penilaian autentik berpijak pada prinsip hakikat IPA (kognitif,

sikap, dan proses) untuk mengetahui ketercapaian peserta didik dalam hal

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penilaian dilakukan secara konsisten,

Page 34: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

34

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan non tes dalam

bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian

hasil karya berupa tugas, portofolio dan penilaian diri(Trianto, 2017, p.

123).

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta

didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga

menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Dalam melaksanakan penilaian hendaknya ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan antara lain, sebagai berikut:

1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi

2) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang

bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran,

bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian berkelanjutan.

Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,kemudian hasilnya

dianalisis untuk menentukan kompetensi dasr yang telah dimiliki

dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.

4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak

lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program

remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya dibawah

kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang

telah memenuhi kriteria ketuntasan.

5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang

ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya jika pembelajaran

menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi

harus diberikan, baik pada proses (keterampilan proses) misalnya

teknik wawancara maupun produk / hasil melakukan observasi

lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan (Trianto, 2017, p.

123).

Page 35: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

35

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

4. Full Day School

a) Sejarah munculnya Full Day School

Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar

mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45-15.00 dengan durasi istirahat

setiap dua jam sekali. Jika dilihat dari segi etimologinya sekolah full day dapat

diartikan sekolah atau kegiatan belajar yang dilakukan sehari penuh. Sedangkan

menurut terminologi atau arti secara luas, sekolah full day mengandung arti

system pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegiatan belajar

mengajar sehari penuh dengan memadukan system pengajaran yang intensif

yakni dengan menambah jam pelajaran untuk pendalaman materi pelajaran

serta pengembangan diri dan kreatifitas. Pelaksanaan pembelajaran yang

dilaksanakan di sekolah mulai dari pagi hingga sore hari, secara rutin dengan

program kegiatan yang disesuaikan untuk setiap jenjangnya(Dalvi, 2015, p.

22).

Full day school pada awalnya pada awal tahun 1980 di Amerika

Serikat yang diterapkan untuk sekolah taman kanak-kanak, yang akhirnya

melebar ke jenjang sekolah dasar hingga menengah atas. Ada beberapa faktor

ketertarikan masyarakat Amerika Serikat terhadap full day school diantaranya

(Asmani, 2017, p. 17):

1) Meningkatnya jumlah orang tua, terutama ibu yang bekerja dan

memiliki anak di bawah 6 tahun.

2) Meningkatnya jumlah anak-anak usia prasekolah yang ditampung di

sekolah-sekolah miliki publik/ masyarakat umum.

3) Meningkatnya pengaruh televisi dan kesibukan orang tua.

4) Keinginan untuk memperbaiki nilai akademik agar sukses menghadapi

jenjang yang lebih tinggi.

Maka dari hal itu, sebagian masyarakat Amerika berbondong-bondong untuk

menyekolahkan anaknya di full day school. Keinginan itu tidak lepas untuk

memperbaiki nilai akademik buah hatinya agar kelak sukses menghadapi

jenjang yang lebih tinggi. Dengan adanya Full day school, semua masalah

diatas diharapkan dapat diatasi dengan baik.

Page 36: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

36

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan penelitian sebelumnya menyebutkan; sebagian pelajar yang

mengambil Full day school menunjukkan keunggulan akademik lebih baik

serta memiliki performa lebih baik pada setiap kali mengikuti pelajaran tanpa

efek merugikan yang signifikan.(Asmani, 2017, p. 17)

Sedangkan sejarah munculnya full day school di Indonesia yaitu Pada

pertengahan tahun 1990 di Indonesia mulai muncul istilah sekolah unggulan

(excellent schools) yang tumbuh bagaikan jamur. Perkembangan ini pada

awalnya dirintis oleh sekolah-sekolah swasta termasuk sekolah-sekolah Islam

dengan ditandai biaya yang tinggi, fasilitas yang serba luks, elitis, eksklusif,

dan dikelola oleh tenaga-tenaga yang diasumsikan profesional. Di pihak lain,

Full day school berasal dari pesantren dengan mengadopsi sistem yang

diajarkan di mana anak didik selalu dalam pengawasan seorang kiai/guru yang

aktif memonitoring perkembangan anak dari waktu ke waktu. Kalau di

pesantren santri diawasi selama 24 jam, namun dalam full day school hanya

sehari saja, tidak sampai semalam(Asmani, 2017, p. 25).

Sistem full day school pada dasarnya menggunakan integrated curriculum dan

iintegrated activity yang merupakan bentuk pembelajaran yang diharapkan

dapat membentuk seorang anak yang berintelektual tinggi yang dapat

memadukan aspek keterampilan dan pengetahuan dengan sikap yang baik dan

Islami. Dengan adanya program dalam sistem full day school, sekolah yang

melaksanakan program ini diharapkan dapat mencapai target tujuan yang ingin

dicapai oleh lembaga pendidikan yang melaksanakan full day school.

b) Pelaksanaan Full Day School

Sistem full day school berawal dari sebuah kebutuhan masyarakat perkotaan

yang memiliki tingkat mobilitas yang sangat tinggi. Orang tua meninggalkan

rumah untuk bekerja pukul 6 pagi dan kembali ke rumah menjelang malam

hari. Para orang tua bekerja selama 5 hari per minggu dan mereka libur

(weekend) pada hari sabtu dan minggu. Sementara anak-anak berangkat

sekolah pukul 06.30 pagi dan pulang pukul 13.00 siang. Mereka sekolah 6 hari

dalam seminggu yaitu senin-sabtu. Di saat nyaris bersamaan, mereka pun

masih harus menjemput buah hati mereka yang duduk di bangku sekolah.

Page 37: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

37

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Berangkat dari hal-hal itulah akhirnya disepakati alternatif sekolah yang

menawarkan jam pulang-pergi sekolah sama atau setidaknya mendekati jam

pulang-pergi kantor. Ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang menetapkan

jam kerja efektif 40 jam/minggu, sementara sabtu minggu dianggap

libur(Asmani, 2017, p. 19).

Berbeda dengan model sekolah pada umumnya, Full day school menerapkan

konsep dasar “integrated activity” dan “integrated curiculum”. Artinya seluruh

program dan aktivitas anak yang ada di sekolah mulai dari belajar,liburan dan

beribadah dikemas dalam suatu sistem pendidikan. Sistem pembelajaran full

day school memfokuskan segala program pendidikan yang seluruh aktivitas

berada di sekolah(Setyarini, Joyoatmojo, & Sunardi, 2014, p. 239). Dengan

begitu diharapkan dapat bermanfaat untuk pembinaan generasi sholih dan

sholiha. Full day school juga membentuk siswa agar berprestasi belajar dalam

proses pembelajaran yang berkualitas yakni mendapatkan hasil dari aktivitas

dalam belajar.

Dengan demikian prestasi belajar yang dimaksimalkan dalam full day school

dibagi menjadi tiga macam antara lain:

1) Prestasi yang bersifat kognitif, yaitu ingatan pemahaman, pengamatan,

analisis, sintesis, dll. Misalnya seorang siswa dapat menyebutkan dan

menguraikan kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari pada

minggu lalu, maka siswa tersebut bisa dikatakan prestasi dalam

kognitifnya.

2) Prestasi yang bersifat afektif, yaitu sikap saling menghargai,

penerimaan dan penolakan. Misalnya seorang siswa dapat menunjukkan

sikap menerima dan menolak terhadap suatu pertanyaan atas suatu

permasalahan.

3) Prestasi yang bersifat psikomotorik, yaitu kecakapan, eksperimen

verbal dan non verbal, keterampilan bertindak dan gerak. Misalnya

seorang siswa menerima pelajaran tentang adab sopan santun kepada

orang tua, maka anak ini mengaplikasikan pelajaran ke dalam

kehidupan sehari-harinya.

Page 38: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

38

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

c) Kurikulum Full Day School

Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh

terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Penyusunan kurikulum membutuhkan

landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil pemikiran dan

penelitin yang mendalam. Nana syaodih sukmadinata (1997) mengemukakan 4

landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu:

1) Landasan filosofis: Filsafat memegang peranan penting dalam

pengembangan kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum senantiasa

berpijak pada aliran-aliran filsafat tertentu sehingga akan mewarnai

terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan.

Aliran filsafat perenalisme merupakan aliran filsafat yang mendasari

pengembangan model kurikulum subjek akademis. Sementara itu,

filsafat progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan model

kurikulum pendidikan pribadi. Lalu, filsafat rekontruksivisme banyak

diterapkan dalam pengembangan model kurikulum

interaksional(Asmani, 2017, p. 71).

2) Landasan psikologis:terdapat 2 bidang psikologi yng mendasari

pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi

belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari

tentang perilaku individu berkenaan dengan hakikat perkembangan,

pentahapan perkembangan, aspek perkembangan,tugas perkembangan.

Kesemuanya itu dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan

mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu

yang mempelajari perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi

belajar mengkaji tentang hakikt belajar, teori-teori belajar, aspek

perilaku individu lainnya dalam belajar. Aspek-aspek tersebut dapat

dijadikan bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan

kurikulum(Asmani, 2017, p. 73).

3) Landasan Sosial Budaya : Kurikulum dipandang sebagai rancangan

pendidikan yang menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan.

Melalui pendidikan, manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta

Page 39: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

39

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

alam peradaban sekarang, dan membuat peradaban masa yang akan

datang. Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan sudah

seharusnya mempertimbangkan, merespon, dan berlandaskan pada

perkembangan sosial budaya suatu masyarakat, baik dalam konteks

lokal, nasional, maupun global(Asmani, 2017, p. 74).

4) Landasan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi : Kemajuan tekhnologi

saat ini, diperlukan masyarakat yang berpengetahuan melalui belajar

sepanjang hayat dengan standar mutu yang tinggi. Oleh karena itu,

diperlukan kurikulum yang disertai dengan kemampuan metakognisi

dan mengakomodasi kompetensi berpikir dan belajar bagaimana belajar

dalam mengakses, memilih dan menilai pengetahuan, serta

mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengeahuan dan teknologi

tersebut. Dengan demikian, peserta didik dapat mengimbangi dan

sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut

untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia(Asmani, 2017, p.

76).

Page 40: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

40

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

B. Studi Relavan

Berdasarkan skripsi yang dilakukan oleh (Fatmawati, 2011) dengan

judul “Implementasi Pembelajaran IPA Terpadu Oleh Guru Biologi SMP Negeri

Di Kabupaten Sragen” penelitian ini lebih terfokus pada penerapan pembelajaran

IPA Terpadu oleh 2 guru biologi dari SMP Negeri 1 Seragen dan 3 guru SMP

Negeri 5 di Kabupaten Sragen yang sedang melaksanakan proses pembelajaran.

Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan analisis data menggunakan

lembar pengamaatan Kualitas RPP tentang kesesuaian aspek pengembangan

yang dikeluarkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) bahwa RPP

harus memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi, tujuan pembelajaran, alokasi waktu, pelaksanaan pembelajaran,

sumber belajar, penilaian dan evaluasi secara lengkap. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa implementasi pembelajaran IPA terpadu bagi guru biologi

SMP Negeri di Kabupaten Sragen umumnya baik dengan kriteria tinggi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Murniasih, Subagia, &

Sudria, 2013)dalam jurnalnya dengan judul “Pengelolaan Pembelajaran IPA

Studi Kasus: Pada SMP di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal” Penelitian

ini lebih terfokus pada 1) pengelolaan pembelajaran IPA di SMP Negeri “Z”. 2)

hambatan pengelolaan pembelajaran IPA, dan 3) upaya mengatasi hambatan

pengelolaan pembelajaran IPA di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jenis

penelitian ini bersifat kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasusdata

dikumpulkan dengan studi dokumentaasi dengan analisis data teknik interpretatif

triangulasi sumber informasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa

pengelolaan pembelajaran IPA di SMP Negeri “Z” belum berjalan optimal. Guru

IPA menggunakan silabus yang berasal dari dinas pendidikan setempat;

Penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran IPA belum sesuai dengan

Standar Proses Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007; dan Penilaian

pembelajaran IPA hanya berorientasi pada hasil.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Noeraida, 2014), pada jurnalnya

yang berjudul “Penerapaan Pembelajaran IPA Terpadu Di SMP Menjelang

Implementasi Kurikulum 2013”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Page 41: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

41

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

gambaran penerapan pembelajaran IPA Terpadu Di SMP Menjelang

Implementasi Kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan studi kasus di salah

satu SMP di kota Bandung.Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur, angket siswa dan

dokumentasi. Berdasarkan studi ini diperoleh informasi bahwa pelaksanaan

pembelajaran IPA Terpadu belum dilaksanakan dengan optimal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Lukum, 2015), Pada

jurnalnya “Evaluasi Program Pembelajaran IPA di SMP Menggunakan Model

Contenance Stake”. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif. Hasil penelitian untuk setiap tahapan evaluasi disajikan pada matriks

Countenance Stake pada tabel yang meliputi intens, observasi, standar dan

judgment untuk masing-masing 3 komponen program yang dikelompokan dalam

tabel menurut antecedent, transaction, dan outcomes. Selanjutnya hal itu

dianalisis congruence dan contingency menyimpulkan :(1) perencanaan

pembelajaran IPA termasuk kategori cukup (68%), ditemukan belum adanya

kesesuaian antara RPP dengan standar proses pembelajaran; (2) pelaksanaan

pembelajaran IPA termasuk kategori cukup (57%), belum adanya kesesuaian

antara pelaksanaan pembelajaran dengan standar proses pelaksanan

pembelajaran; dan (3) hasil belajar peserta didik belum memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) dengan aktualitas ketercapaian 65% kategori cukup.

4) terdapat contingency antara perencanaan, pelaksanaan dengan hasil belajar

IPA, yang perencanaan pembelajaran dengan kategori yang cukup menyebabkan

guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai standar proses sehingga hasil

belajar peserta didik belum memenuhi KKM.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh(I Ketut Bandem Elyadi, I

Wayaan Subagia, & Maryam, 2018), dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis

Implementasi Pembelajaran Kimia Dalam Program Full Day School”.Metode

yang digunakan dalam pengumpulan data observasi, studi dokumen, dan

wawancara. Data disajikan dengan deskriptif kualitatif.Hasil penelitian ini

adalah 1) pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam program full day

schooldi SMA Negeri Bali Mandara yaitu pendekatan saintifik 2) metode

Page 42: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

42

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

pembelajaran yang digunakan yaitu tanya jawab,penugasan, praktikum 3) model

pembelajaran yang digunakan yaitu, inkuiri terbimbing, discovery learning dan

program based learning. 4) sumber pembelajaran yang digunakan yaitu,buku

paket kimia, internet, video dan e-learning. 5) waktu pembelajaran kimia

dominan dialokasikan pada pagi hari. Implementasi pembelajaran kimia dalam

program full day school ssesuai dengan kurikulum 2013.

Berdasarkan penelitian dari(Irayasa et al., 2018), dalam jurnalnya yang

berjudul “Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Sistem Full Day School Dengan

Sistem Reguler Pada Mata Pelajaran IPA ”. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui perbedaanprestasi belajar siswa sistem full day school dengan

sistem reguler pada mata pelajaran IPA. Metode yang dipakai adalahkuantitatif

non eksperimen dengan menggunakan pendekatan komparatif. Hasil dalam

penelitian ini menunjukkan rata-rata prestasi belajarSekolah Menengah Pertama

sistem reguler lebih tinggi dibandingkan dengan sistemfull day school, dengan

88,16 pada sekolah reguler dan 72,24 pada sekolah full day school.

Berdasarkan penelitian dari (Irayasa, 2018), dalam jurnalnya yang berjudul “The

Study Of Full Day School System at SMAN 11 Makassar”. Tujuan dari

penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi sistem sekolah sehari penuh

full day schooldi SMAN 11 Makassar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif

dengan pendekatan deskriptif, menggunakan teknik purposive sampling dan

snowball sampling. Teknik pengumpulan data yaitu observasi partisipan,

wawancara mendalam, dan dokumentasi.Teknik analisis data dilakukan dengan

tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.Hasil penelitian

menunjukkanimplementasi sistemfull day schooldi SMAN 11 Makassar

melebihi standar waktu yang ditetapkan dalam Permendikbud No. 23 Tahun

2017, seharusnya waktu pembelajaran dilaksanakan selama 8 jam dalam satu

hari atau 40 jam dalam 5 hari.

Berdasarkan penelitian dari (Apriyani, Fatimah, & Wicaksono,

2018),dalam jurnalnya yang berjudul “Dari Full Day School Ke Kebijakan Enam

Hari Sekolah: Rasionalisasi Praktik Dan Evaluasi Pembelajaran Pasca Full Day

School Di Sma Negeri 1 Kedungreja Kabupaten Cilacap”.Tujuan dari penelitian

Page 43: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

43

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

ini adalah untuk mengetahuibagaimana praktik dan evaluasi pembelajaran pasca

Full Day School (FDS) di SMA Negeri 1 Kedungreja pasca praktik FDS. Teknik

pengumpulan datadilaksanakan melalui observasi partisipan, wawancara, dan

dokumentasi. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif

kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) alasan SMA Negeri 1

Kedungreja kembali pada kebijakan enam hari sekolah pasca full day school

karena dalam pelaksanaan full day school sekolah mengalami kendala yang

berdampak pada kualitas pembelajaran, baik pada aspek proses maupun hasil.

(2) Proses pelaksanaan pembelajaran dalam sekolah enam hari pasca full day

school di SMA Negeri 1 Kedungreja tidak jauh berbeda dengan pembelajaran

ketika full day school baik dilihat dari model dan metode yang digunakan. (3)

Guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik memberikan tanggapan yang

beragam terkait pelaksanaan sekolah enam hari pasca full day school, baik pro

dan kontra sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Berdasarkan penelitian dari (Sumarna, Asyafah, & Kosasih, 2017),dalam

jurnalnya yang berjudul “Pengelolaan Pendidikan Agama Islam Di Islamic Full

Day School SMP Salman Al-Farisi Bandung”Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengelolaan pendidikan agama Islam diIslamic Full Day

School SMP Salman Al-Farisi Bandung. Penelitian yang dilakukan

menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: 1) perencanaanpendidikan agama Islam diperluas ke

dalam mata pelajaran tilawati, tahfiz, matrikulasi, serta jam walikelas untuk

pembiasaan seven sunnah. Kompetensi dasar dipetakan ke dalam aspek

leadership dan green education. 2) Pelaksanaan pendidikan agamaIslam

dilaksanakan oleh guru PAI, guru mapel lain dan guru khusus yang terintegrasi

dalam leadership, green education dan IMTAQ3) hasil pendidikan agamaIslam

dibuktikan dengan laporan khusus aplikasi pendidikan agama Islam 4) Guru PAI

yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan menjadi kelemahan SMP

SAF islamicfull day school.

Berdasarkan penelitian dari (Dyah et al., 2020)dalam jurnalnya yang berjudul

“The Principal's Strategy For Managing Conflicts Due To The Stress Of Female

Page 44: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

44

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Teachers As A Result Of The Implementation Of Full Day School. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menentukan strategi kepala sekolah untuk mengelola

konflik stres kerja pada guru perempuan sebagai dampak dari penerapan Sekolah

Sehari Penuh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif

dengan jenis penelitian fenomenologis. Lokasi penelitian adalah SMAN 1

Talang Kelapa dan SMAN 1 Betung Kabupaten Banyuasin. Data dalam

penelitian ini berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Memeriksa

validitas data dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data

menggunakan model Spradley. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

kepala sekolah melakukan tiga strategi untuk mengelola konflik stres kerja pada

guru perempuan sebagai dampak dari penerapan Sekolah Sehari Penuh sehingga

tidak mengganggu kinerja guru, kenyamanan siswa, dan tidak menghambat

pencapaian tujuan sekolah. Strategi yang diadopsi oleh kepala sekolah adalah 1)

mengidentifikasi bentuk-bentuk stres kerja untuk guru perempuan, 2)

mengidentifikasi konflik yang timbul sebagai efek dari stres kerja bagi guru

perempuan, dan 3) menyelesaikan konflik melalui pendekatan pribadi, layanan

resmi, dan pendekatan keagamaan .

Penelitian-penelitian di atas memiliki persamaan dan perbedaan, begitu juga

dengan penelitian yang penulis lakukan. Persamaannya yaitu sama-sama

meneliti pembelajaran IPA di SMP dan full day school. Hanya saja

perbedaannya adalah tempat, jenjang sekolah, serta tujuan penelitian. Sedangkan

penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan

pembelajaran IPA Terpadu di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambistudy full day school.

Berdasarkan studi relevan diatas maka dapat disintesiskan dalam tabel state of

the research sebagai berikut:

Tabel 2.1 state of the research

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Erma fatmawati

Implementasi Pembelajaran

Implementasi pembelajaran

Meneliti Pembelajaran

Tempat penelitian

Page 45: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

45

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

IPA Terpadu

Oleh Guru

Biologi SMP

Negeri Di

Kabupaten

Sragen

IPA Terpadu

bagi guru

biologi di SMP

Negeri di

Kabupaten

Sragen

umumnya baik

dan kriteria

tinggi

IPA terpadu,

Dengan

Metode

penelitian

kualitatif

deskriptif.

2 Murniasih,

Subagia,

Sudiria

Pengelolaan

pembelajaran

IPA Studi

Kasus Pada

SMP di Daerah

Terdepan,

Terluar dan

Tertinggal

Pengelolaan

pembelajaran

IPA di SMP

Negeri “Z”

belum berjalan

optimal

Meneliti

Pembelajaran

IPA terpadu,

dengan

melakukan

studi

dokumentasi,

observasi, dan

wawancara

Fokus

penelitian

3 Noeraida Penerapan

Pembelajaran

IPA Terpadu di

SMP Menjelang

Implementasi

Kurikulum 2013

Pelaksanaan

pembelajaran

IPA Terpadu

belum

dilaksanakan

dengan optimal.

Meneliti

Penerapan

Pembelajaran

IPA Terpadu

di SMP

Menggunakan

angket untuk

menjaring

data tentang

respon siswa

terhadap

proses

pembelajaran IPA terpadu

4 Astin

lukum

Evaluasi

Program

Pembelajaran

IPA di SMP

Menggunakan

Model

Countenance

Stake

Perencanaan

pembelajaran

IPA termasuk

kategori cukup,

(68%) belum

adanya

kesesuaian

antara

pelaksanaan

pembelajaran

dengan standar

proses.

Pelaksanaan

pembelajaran

IPA termasuk

kategori cukup,

(68%).

Hasil belajar

peserta didik

belum

memenuhi KKM.

Meneliti

Pembelajaran

IPA Terpadu

di SMP

dengan teknik

analisis data

kualitatif

deskriptif

Penelltian

menggunakan

model

Countenance

Stake

Page 46: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

46

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Terdapat

countingency

antara

perencanaan,

pelaksanaan dan

hasil belajar IPA.

5 I ketut

bandem

elyadi,

I wayan

subagia,

Siti

maryam

Analisis

Implementasi

Pembelajaran

Kimia Dalam

Program Full

Day School

Implementasi

pembelajaran

kimia dalam

program full day

school ssesuai

dengan

kurikulum 2013.

Data disajikan

dengan

deskriptif

kualitatif

observasi,

studi

dokumen, dan

wawancara.

Penelitian ini

menganalisis

pembelajaran

kimia dalam

programfull

day

schoolsedang

kan peneliti

meneliti

pembelajaran

IPA

terpdustudi

full day

school

6 Kadek

Irayasa,

Ian Alfian,

Fitriana,

Risma

Perbandingan

Prestasi Belajar

Siswa Sistem

Full Day School

Dengan Sistem

Reguler Pada

Mata Pelajaran

IPA

Rata-rata

prestasi belajar

Sekolah

Menengah

Pertama sistem

reguler lebih

tinggi

dibandingkan

dengan sistem

full day school,

dengan 88,16

pada sekolah

reguler dan

72,24 pada

sekolah full day

school.

Sama-sama

meneliti

tentang Mata

Pelajaran IPA

Sistem Full

Day School di

SMP

Penelitian ini

meneliti

tentang

perbandingan

prestasi

belajar siswa

sistem full

day school

dan sekolah

reguler

sedangkan

peneliti

meneliti

deskripsipen

erapan

pembelajaran

IPA di SMP

Ahmad

Dahlan studi

full day school

7 Kadek

Irayasa

The Study Of

Full Day School

System at

SMAN 11

Makassar

implementasi

sistem full day

school dii SMAN

11 Makassar

melebihi standar

waktu yang di

tetapkan dalam

Permendikbud

Metode

penelitian

menggunakan

deskriptif

kualitatif

Kadek

Irayasa

meneliti

tentangimple

mentasi

sistem full

day school dii

SMAN 11

Page 47: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

47

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

No.23 Tahun 2017,

seharusnya

waktu

pembelajaran

dilaksanakan

selama 8 jam

dalam satu hari

atau 40 jam

dalam 5 hari.

Makassar

sedangkan

peneliti

meneliti

tentang

penerapan

pembelajaran

IPA terpadu

di penerapan

di SMP Ahmad

Dahlan studi

full day

school 8 Apriyani,

Nurul

Fatimah,

Harto

Wicaksono

Dari Full Day

School Ke

Kebijakan Enam

Hari Sekolah:

Rasionalisasi

Praktik Dan

Evaluasi

Pembelajaran

Pasca Full Day

School Di Sma

Negeri 1

Kedungreja

Kabupaten

Cilacap

1) alasan SMA

Negeri 1

Kedungreja

kembali pada

kebijakan enam

hari sekolah pasca

full day

schoolkarena

dalam

pelaksanaanfull

day school

sekolah

mengalami

kendala yang

berdampak pada

kualitas

pembelajaran,

baik pada aspek

prosesmaupun

hasil.

2) Proses

pelaksanaan

pembelajaran

dalam sekolah

enam hari pasca

full day school

di SMA Negeri 1

Kedungrejatidak

jauh berbeda

dengan pembe

lajaran ketika

full day school

baik dilihat dari

model dan metode

yang digunakan.

3) Guru, peserta didik, dan orang

Metode

penelitian

menggunakan

deskriptif

kualitatif

Penelitian ini

bertujuan

mengetahuib

agaimana

praktik dan

evaluasi

pembelajaran

pasca Full

Day School

(FDS) di

SMA Negeri

1 Kedungreja

pasca praktik

FDS.

esdangkan

peneliti

meneliti

deskripsi

penerapan

pembelajaran

IPA terpadu

di SMP

Ahmad

Dahlan studi

full day

school

Page 48: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

48

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

tua peserta didik

memberikan

tanggapan yang

beragam terkait

pelaksanaan

sekolah enam

hari pasca full

day school, baik

pro dan kontra

sesuai dengan

kebutuhannya masing-masing.

9 Andri

Ramdani

Sumarna,

Abas

Asyafah,

Aceng

Kosasih

Pengelolaan

Pendidikan

Agama Islam Di

Islamic Full

Day School

SMP Salman

Al-Farisi

Bandung

1) perencanaan

pendidikan

agama Islam

diperluas ke dalam

mata pelajaran

tilawati, tahfiz,

matrikulasi, serta

jam

walikelasuntuk

pembiasaan seven

sunnah.

Kompetensi

dasar dipetakan

ke dalam aspek

leadership dan

green education.

2) Pelaksanaan

pendidikan

agama Islam

dilaksanakan

oleh guru PAI,

guru mapel lain

dan guru khusus

yang terintegrasi

dalam

leadership,

green education

dan IMTAQ

3) hasil pendidikan

agama Islam

dibuktikan

dengan laporan

khusus aplikasi

pendidikan agama

Islam.

4) Guru PAI yang

tidak sesuai

dengan latar

Metode

penelitian

menggunakan

deskriptif

kualitatif

Penelitian ini

bertujuan

mengetahuip

engelolaan

pendidikan

agama Islam

di Islamic

full day

school SMP

Salman Al-

Farisi

Bandungseda

ngkan

peneliti

meneliti

deskripsi

penerapan

pembelajaran

IPA terpadu

di SMP

Ahmad

Dahlan studi

full day

school

Page 49: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

49

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

belakang

pendidikan

menjadi

kelemahan SMP

SAF islamicfull

day school.

10 Hertining The Principal's Kepala sekolah Metode Penelitian ini Dyah, Strategy For melakukan tiga penelitian meneliti Listiningrum Managing strategi untuk kualitatif tentang Tobari, Conflicts Due mengelola strategi Nila To The Stress Of konflik stres utama untuk Kesumawati Female kerja pada guru mengelola Teachers As A perempuan konflik Result Of The sebagai dampak karena stres Implementation dari penerapan guru wanita Of Full Day Sekolah sehari sebagai hasil School penuh sehingga penerapan tidak sekolah hari mengganggu penuh. kinerja guru, sedangkan kenyamanan peneliti siswa, dan tidak meneliti menghambat deskripsi pencapaian penerapan tujuan sekolah. pembelajaran IPA terpadu di SMP Ahmad Dahlan studi full day school

Page 50: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

50

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil pra observasi penulis pada bulan Januari 2018, di kelas VII

(Tujuh) Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi pelaksanaan

kegiatan pembelajaran IPA terpadu masih terdapat permasalahan terutama pada

siang hari. Pembelajaran yang dilakukan di siang hari membuat antusias siswa

dalam mengikuti pembelajaran IPA terpadu masih sangat kurang. Selain itu,

ditemukan siswa sering keluar masuk kelas pada saat kegiatan proses

pembelajaran IPA terpadu berlangsung.Berdasarkan hasil dokumentasi data hasil

belajar siswa yang dicapai umumnya masih sangat rendah dengan nilai 65,

sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 75.

Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai KKM yang

diharapkan. Rendahnya hasil belajar siswa ini menunjukkan siswa mengalami

kesulitan belajar.

Sekolah dengan sistem full day school harus memiliki pengaturan jadwal

yang baik, proses pembelajaran haruslah memiliki strategi yang baik serta

sekolah harus memiliki fasilitas yang dapat menunjang proses pembelajaran dan

pendalaman materi. Karena pada umumnya peserta didik akan mudah merasa

jenuh jika seharian belajar di sekolah. Proses pembelajaran dalam sistem full day

school seperti tugas sekolah dapat dikerjakan oleh peserta didik melalui

bimbingan guru mata pelajaran pada saat di sekolah, namun hal tersebut tidak

berarti bahwa sekolah mengekang siswa untuk terus-menerus belajar melainkan

dalam pembelajaran full day school diterapkan suatu metode dan media

pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tidak akan merasa jenuh

berada di sekolah, seorang guru harus mampu berinovasi dan kreatif agar proses

pembelajaran dapat berjalan baik.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi belajar siswa pada pembelajaran IPA tepadudi kelas

VII (Tujuh)yang ada di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

studyfull day schoolsehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam

program pendidikan

Page 51: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

51

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Proses pembelajaran Pelaksanaan

pembelajaran

Evaluasi pembelajaran

Full day school

Perencanaan

pembelajaran

Pembelajaran IPA

Untuk mempermudah dalam pemahaman ini, maka alur kerangka berpikir

digambarkan melalui paradigma berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Page 52: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

52

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Sesuai dengan metodologi penelitian dan permasalahan yang didapatkan

sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk melukiskan,

menggambarkan, atau memaparkan keadaan objek yang diteliti sebagaimana apa

adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi ketika penelitian tersebut dilakukan

(Ibrahim, 2015, p. 59). Sedangkan menurut Sugiyono, penelitian kualitatif

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci(Sugiyono, 2013, p.

1). Teknikpengumpulan data dilakukan dengan teknik triangulasi (gabungan),

yaitu teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan

untuk memperoleh gambaran, data beserta informasi-informasi yang dianggap

penting tentang penerapan pembelajaran IPA terpadu di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi (full day school)terhadap Kepala Sekolah,

Guru mata pelajaran IPA terpadu, dan siswa kelas VII yang telah melaksanakan

pembelajaran IPA terpadu.

B. Seting dan Subjek Penelitian

1) Setting Penelitian

Setting penelitian adalah tempat dimana proses studi yang digunakan untuk

memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung. Penelitian ini

dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi. Alasan

pemilihan lokasi ini karena sekolah tersebut telah berbasis full day school dan

menerapkan pembelajaran IPA terpadu, tetapi dilihat dari kesehariannya

pembelajaran hanya berpusat ke guru namun antusisas siswa dalam mengikuti

pembelajaran IPA terpadu masih sangat kurang. Terlihat dari masih sedikit

sekali siswa yang mau menjawab pertanyaan dari guru, banyak siswa yang

keluar masuk kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, lamanya

waktu berada di sekolah membuat siswa merasa jenuh dan mengantuk dalam

Page 53: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

53

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran IPA terpadu masih belum

optimal.

2) Subjek Penelitian

Adapun teknik pengambilan sampel sumber datanya dengan menggunakan cara

purposive sampling.

“purposive samplingdigunakan dalam situasi dimana seorang ahli

menggunakan penilaiannya dalam memilih responden dengan tujuan tertentu

di dalam benaknya (Ibrahim, 2015, p. 72).”

Adapun yang menjadi subjek atau informan dalam penelitian ini adalah:

1. Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi (full day school).

2. Guru mata pelajaran IPA Terpadudi Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi (full day school).

3. Siswa kelas VII (Tujuh)yang melaksanakan pembelajaran IPA terpadu

di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi (full day

school).

Tabel 3.1

Daftarguru dan jumlah siswa kelas VII diSekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019

Nama Kelas Jumlah Siswa

Guru A VII A 28

VII B 28

VII C 28

Jumlah 3 kelas 84

Sumber dokumentasi siswa SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

Page 54: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

54

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

C. Jenis dan Sumber Data

1) Jenis data

Dalam sebuah penelitian ada yang namanya data primer dan data sekunder,

kedua hal ini menjadi acuan bagi peneliti untuk mencari sumber data yang ada

dan dalam hal ini adalah komponen dari sekolah yang menjadi tempat

ditelitinya masalah(Sugiyono, 2016, p. 375).

Berikut penjabaran dari data primer dan data sekunder.

a) Data primer

Data primeradalah data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data, yang nantinya akan diambil secara langsung kepada siapa-

siapa saja yang menjadi sumber datanantinya tanpa adanya perantara

(Ibrahim, 2015, p. 69). Yaitu data yang nantinya akan diambil dari kepala

sekolah, guru mata pelajaran IPA terpadu, siswa kelas VII (tujuh)yang

melaksanakan pembelajaran IPA terpadu di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi (full day school).

b) Data sekunder

Data sekunder adalahsegala bentuk dokumen, baik dalam bentuk tertulis

maupun foto (Ibrahim, 2015, p. 70). Melihat pengertian tersebut data

sekunder dari penelitian Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi diambil dari profil sekolah, perangkat pembelajaran, jadwal

pembelajaran, dan keadaan sekolah.

2) Sumber data

Sumber data dalam penelitian adalah orang, benda, objek yang dapat

memberikan informasi, fakta, data, dan realitas yang terkait atau relavan

dengan apa yang dikaji atau diteliti(Ibrahim, 2015, p. 67).

Sumber data disini meerupakan subjek dari mana data dapat diperoleh yaitu:

Page 55: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

55

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

a) Sumber data berupa manusia, yakni kepala sekolah, guru IPA terpadu,

siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

(full day school).

b) Sumber data berupa suasana, sarana dan prasarana, dan kondisi

sekolah,Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi (full day

school).

c) Sumber data berupa dokumentasi, arsip dokumentasi resmi berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu, jadwal pembelajaran,

buku paket IPA terpadu, struktur keperguruan Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi (full day school) photo-photo

kegiatan pembelajaran IPA terpadu siswa kelas VIISekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi (full day school).

D. Teknik pengumpulan data

1) Observasi

Teknik obserrvasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non

partisipan atau partisipasi pasifyang mana peneliti tidak terlibat dalam

kegiatan orang yang diamati dan hanya sebagai pengamat

independen(Sugiyono, 2016, p. 377).

Dalam penelitian ini peneliti melihat dan mendengarkan pembelajarandan

proses pembelajaran IPA terpadudi Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

Kota Jambi (full day school) yang sedang dilaksanakan oleh guru IPA terpadu

dan siswa kelas VII di dalam kelas dan mencatat kejadian-kejadian yang ada

menggunakan observasi secara langsung.

2) Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu (Sugiyono, 2016, p. 384).Wawancara tak terstruktur penulis gunakan

sebagai instrumen pelengkap observasi untuk mengumpulkan data dilapangan.

Dalam metode interview ini peneliti memperoleh keterangan tentang penerapan

pembelajaran IPA Terpadu di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi (full day

school).Adapun interview ini dilakukan kepada Kepala Sekolah, Guru Bidang

Page 56: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

56

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Study IPA Terpadu dan Siswa kelas VII yang dipilih secara acaksebagai

penguat hasil.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang

(Sugiyono, 2016, p. 396). Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan

informasi non manusia, sumber informasi (data) non manusia ini berupa

catatan-catatan, pengumuman, instruksi, aturan-aturan laporan, keputusan atau

surat-surat lainnya, catatan-catatan arsip-arsip yang ada kaitannnya dengan

fokus penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa

perangkat pembelajaran berupa perangkat pembelajaran seperti Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus pembelajaran, buku paket

pembelajaran, dan poto kegiatan proses pembelajaran IPA terpadu yang

berlangsung di dalam kelas.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kulitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun dalam

penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,

selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono, 2013, p. 89).

1) Analisis sebelum di lapangan

Analisis data sebelum memasuki lapangan dilakukan terhadap data hasil studi

pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan

fokus penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif fokus penelitian ini masih

bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di

lapangan(Sugiyono, 2013, p. 90).

2) Analisis selama di lapangan model Miles and Huberman

a) Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

Page 57: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

57

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan(Sugiyono, 2013, p. 92).

Melalui obsevasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu

dan mengorganisasikan data tersebut sehingga biasa disajikan.

b) Penyajian data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah

mendisplay data.Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) menyatakan

“the most frequent form of display data for qualitive research data in the

past has been narrative tetx”. Yang paling sering digunakan untuk

meyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat

naratif(Sugiyono, 2013, p. 95).

c) Penarikan kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan.Kesimpulan awal yang dilakukan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-

bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin

juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif

masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di

lapangan (Sugiyono, 2013, p. 99).

F. Teknik Pemeriksaaan Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif empat kirteria keabsahan yang diperlukan. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan keabsahan konstuk (construct validity).

Keabsahan konstuk (construct validity) adalah keabsahan bentuk batasan

berkaitan dengan suatu kepastian bahwa yang berukur benar-benar merupakan

variabel yang ingin diukur. Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses

pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses

Page 58: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

58

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.

Menurut Patton ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan

keabsahan data. Namun, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi

teknik.Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan eknik yang berbeda. Misalnya,

data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi.

Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas tersebut menghasilkan data yang

berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data

yang besangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap

benar. Atau semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda (Sugiyono,

2013, p. 127).

Page 59: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

59

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Historis

Pembangunan Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

beriringan dengan Sekolah Dasar Islam Terpadu Ahmad Dahlan Kota Jambi.

Organisasi Muhammadiyah cabang kota baru telah mendirikan Sekolah Dasar

Islam Terpadu Ahmad Dahlan pada tahun 2006. Sekolah Dasar Islam

Terpadu Ahmad Dahlan adalah lembaga pendidikan swasta berbasis islam

terpaduyang beralamat di JL. Enggano Perumnas Kel. Handil Jaya Kec.

Jelutung Kota Jambi.

Sekolah Islam Terpadu diartikan sebagai sekolah yang menerapkan

pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan

pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Semua mata pelajaran dan

semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam.

SekolahIslam Terpadu memadukan pendidikan aqliyah (akal), rubibiyah

(spritual) dan jasadiyah (fisik). Sekolah Islam Terpadu berupaya mendidik

peserta didik menjadi anak berkembang kemampuan akal dan intelektualnya,

meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah

SWT,terbina akhlak mulia, dan memiliki kesehatan, kebugaran, dan

keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.Orang tua dilibatkansecara aktif

untuk memperkaya dan memberi perhatian yang memadai dalam proses

pendidikan putra putri mereka.

Dalam perjalanannyaSD IT Ahmad Dahlan dipandang perlu untuk

memikirkan kelanjutan proses pendidikan terpadu bagi anak didik yang akan

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Agardapat meneruskan proses

pendidikan yang terpadu itu maka sangat dibutuhkan keberadaan Sekolah

Menengah Pertama sebagai lembaga pendidikan yang komitmen dengan visi

misi serta pengalaman yang profesional dengan Sumber Daya Manusia yang

berkualitas.

Page 60: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

60

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan didirikan atas dasar permintaan

dan kekhawatiran orang tua siswa akan rusaknya moral para pelajar di masa

sekarang ini. Dari permintaan orang tua alumni SD IT Ahmad Dahlan maka

dilaksanakannya rapat oleh ketua yayasan sekaligus meminta komitmen

orang tua/wali murid agar dapat mendukung terlaksananya proses belajar

mengajar di SMP Ahmad Dahlan. Maka pada bulan Juli 2014 resmi

didirikannya Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi sebagai

kelanjutan dariSekolah Dasar Islam Terpadu Ahmad Dahlan Kota Jambi.

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi dipimpin oleh ibu Sri

Novrita Handayani sebagai kepala sekolah yang dulunya menjabat sebagai

guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ahmad Dahlan Kota Jambi. Pada waktu

itu Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan hanya memiliki satu kelas

dengan jumlah siswa 15 orang. Seiring dengan meningkatnya mutu dan

prestasi yang diraih, maka kepercayaan masyarakat pun semakin meningkat,

hal ini dibuktikan dengan melonjaknya jumlah siswa ditahun berikutnya,

hingga pada tahun 2019 jumlah siswa di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan berjumlah 153 orang dan telah meluluskan angakatan pertama pada

tahun 2017 dan angkatan kedua pada tahun 2018.

2. Letak Geografis

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi terletak di JL.

Enggano Prumnas Kel. Handil Jaya Kec. Jelutung Kota Jambi, yang

berhubungan dengan:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan JL. Basuki Rahmat

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan SDN 199 Kota Jambi

c. Sebelah Barat berbatasan dengan JL. Nias

d. SebelahTimur berbatasan denganRumah Warga

Mengenai data untuk geografis sekolah ini dapat dilihat sebagai berikut:

Page 61: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

61

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4.1

Data geografis Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

No Nama Keterangan

1 Nama Sekolah SMP Ahmad Dahlan

2 NPSN 69939934

3 Tahun Pendirian 2014

4 Status Akreditasi A

5 Tahun Akreditasi 2017

6 Status Sekolah Swasta

7 Alamat JL.Enggano Prumnas

8 Telepon/Fax 0741- 42476

9 Alamat E-mail Sekolah [email protected]

10 Kelurahan Handil jaya

11 Kecamatan Jelutung

12 Kabupaten/Kota Kota Jambi

13 Kode pos 36129

14 Luas Keseluruhan Tanah 3038 M2

15 Luas Bangunan 280 M2

16 Luas Pekarangan -

17 Luas Lapangan Upacara -

Sumber diolah dari dokumenTata Usaha SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

Page 62: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

62

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

Kota Jambi

a. Visi Sekolah

Membentuk siswa yang berakhlak mulia, unggulan, berprestasi,

mandiri, terampil dan kreatif, serta berbudaya hidup bersih dan sehat.

b. Misi Sekolah

1) Pembinaan iman dan taqwa secara intensif.

2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan

efisien sehingga siswa dapat berkembang secara optimal.

3) Mewujudkan program pengembangan keterampilan berbahasa arab

dan berbahasa inggris.

c. Motto Sekolah

Lingkungan sehat, badanku kuat, otakku smart, ibadahku taat.

d. Tujuan Sekolah

1) Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan akhlak mulia

sebagai cerminan nilai karakter bangsa.

2) Mampu bersaing ke SMA/MAK berstandar Internasional

3) Mampu mengikuti lomba MTQ tingkat kota

4) Mampu mengkuti lomba Sains tingkat provinsi.

5) Memilikitim olahraga minimal dua cabang yang mampu tampil pada

acara setingkat kota.

6) Memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar minimal

pelayanan pendidikan.

7) Memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada acara setingkat

kota.

8) Terciptanya budaya bersih dan indah serta menumbuhkembangkan

budaya peduli lingkungan terhadap warga sekolah agar terciptanua

suasana sekolah yang asri.

9) Terciptanya media pembelajjaran yang dapat menunjang kegiatan

pembelajaran.

Page 63: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

63

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

4. Struktur Organisasi

Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan formal lainnya Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan juga mempunyai kepengurusan yang tersusun dari

sebuah struktur organisasi.Secara organisasi Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi merupakanbagian dari organisasi lembaga

pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah

(Dikdasmen) Muhammadiyah Kota Jambi dan Dinas Pendidikan Kota.

Struktur organisasi dalam suatu sekolah merupakan hal yang sangat penting

karena tanpa adanya struktur yang baik, maka semua kegiatan pun tidak bisa

berjalan dengan semestinya. Dalam menyusun dan melaksanakan program

sekolah diperlukan bantuan dari sumber daya manusia, dan sumber daya

manusia tersebut di organisasikan kedalam struktur organisasi yang terdapat

pembagian tugas masing-masing secara merata dan profesional menurut

bidang keahliannya masing-masing. Struktur organisasi berperan penting bagi

kelancaran roda organisasi sekolah untuk mencapai tujuan. Dalam struktur ini

dijelaskan bahwa pimpinan puncak organisasi sekolah adalah kepala sekolah,

kepala sekolah merupakan pimpinan yang bertanggung jawab langsung bagi

maju mundurnya sekolah, akan tetapi kepala sekolah tidak akan mampu

menjalankan roda pemerintahannya seorang diri tanpa dibantu oleh anggota

staf yang terlibat langsung dalam melaksanakan program sekolah yang

dibantu para wakil kepala sekolah dalam bidangnnya masing-masing serta

para staf TU, majelis guru dan karyawan yang semuannya mendukung

kelancaran proses kegitan pendidikan.

Struktur organisasi berperan penting dalam mengatur semua kegiatan aspek

pendidikan disuatu sekolah. Tepatnya padaSekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi yang memiliki struktur sebagai berikut.

Page 64: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

64

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

MUHAMMADIYAH

Kepala Sekolah Silfa Linda,A.Md

Sri Novrita

Handayani,S.P

TATA USAHA

Wakasek

TATA

USAHA/BENDAHARA

Nurwalya Rahmi,

S.Pd

Ade Nugroho,S.Pd.I Nila Hasina

KOMITE Drs, H. Asra

HD,M.Pd.I

Bagan 4.1. Struktur organisasi SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

Majelis Dikdasmen Daerah

Muhammadiyah Kota Jambi

Dinas Pendidikan

Guru Bidang Study

Ratmi Qori,S.Pd

SISWA

Yusna Nelly, S.Pd Gatot,S.Pd

Purwanti,S.Pd Yesi,S.Pd

Boby

Wahyudi,S.Pd

Ade

Kurniawan,S.Pd

Andi,S.Pd

Page 65: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

65

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Administrasi

Sekolah Menengah Pertama Ahmad DahlanKota Jambi sebagai

lembaga pendidikan yang bernuansa Islam Terpadu dengan konsep full day

school memiliki tenaga pengajar sebanyak 17 orangdengan pendidikan dan

jurusan yang berbeda-beda. Akan tetapi pada kenyataannya ada sebagian guru

yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya. Namun para guru tersebut

wajib menjalankan tanggung jawabnya yang tidak hanya mendidik siswa,

melainkan juga harus mengarahkan, mengajar, dan membimbing para siswa

tersebut. Dan para guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya harus

berusaha sepenuhnya untuk menguasai pelajaran yang dipegangnya.

Untuk lebih jelasnya data guru dan tenaga administrasi di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlankota Jambi, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Keadaan Guru Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan kota Jambi

No Nama Pendidikan Jabatan Bidang Studi

1 Sri Novrita Handayani, S.P S1 Kepala Sekolah -

2 Ade Nugroho, S.Pd.I S1 WAKA Sekolah PAI

3 Rahmi Afrianti, S.Kom S1 Operator Sekolah,

Wali Kelas

IPS,

TIK

4 Silfa Linda, A.Md D2 GTY KMD

5 Yesi, S.Pd.I S1 GTY Matematika,

Seni Budaya

6 Gatot, S.Pd S1 GTT Tapak Suci

7 Purwanti, S.Pd S1 Wali Kelas Bahasa

Indonesia

8 Ahmad Sofyan Salim, S.Pd S1 GTY Bahasa Arab,

Tahfiz,

BMTPPB

9 Andi, S.Pd S1 GTT Penjas

10 Wahyu febrian, S.Ud S1 Wali Kelas Qur‟an hadits

11

Boby Wahyudi, S.Pd

S1

Wali Kelas

Bahasa Inggris,

Page 66: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

66

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Bahasa Arab

12 Flora roza, S.Pd S1 GTT PKN

13 Mujrimin, S.Pd S1 GTT Tahsin,

SKI,

14 Yusna Nelly, S.Pd S1 Wali Kelas IPA

15 Ratmi Qori, S.Pd S1 Wali Kelas Matematika,

Seni Budaya,

Prakarya

16 Dra. Raihanis S1 GTT Bimbingan

Konseling

17 Andry, S.Ag S1 GTT Tahsin,

SKI

Sumber diolah dari dokumenTata Usaha SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

Tenaga guru yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

kota Jambi adalah mereka yang merupakan Guru Tetap Yayasan (GTY)

maupun Guru Tidak Tetap (GTT) dan tidak ada yang berstatus PNS (Pegawai

Negeri Sipil). Mereka semua merupakan guru aktif yang mengajardi Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi. Dan juga memiliki beberapa

tenaga administrasi yang berfungsi sebagai komponen pendidikan,yang

menyangkut dengan sekolah, mulai daristaff tata usaha, kebersihan sekolah

dan keamanan sekolah yang membantu kelancaran kegiatan sekolah.

Tabel 4.3

Data karyawan Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambitahun

ajaran 2018/2019.

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Nurwalya Rahmi, S.Pd S1 Staff Tata Usaha

2 Nila Hasina D1 Staff Tata Usaha

3 Dion Adha Saputra SMA Cleaning Service

4 Junaidi SMA Satpam

Page 67: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

67

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

6. Keadaan Siswa

Siswa merupakan salah satu unsur yang penting atau mutlak dalam kegiatan

pendidikan guna terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar. Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi terdiri dari 6 kelas dan terdiri

dari siswa laki-laki 85 orang dan siswi perempuan sebanyak 68 orang. Jadi,

total keseluruhan dari kelas VII sampai kelas IX sebanyak 153orang. Untuk

lebihjelasnya jumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Keadaan siswa Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi tahun

ajaran 2018/2019.

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 VII A 15 14 29

VII B 17 12 29

VII C 14 14 28

2 VIII A 11 13 24

VIII B 17 6 23

3 IX 11 9 20

Jumlah Seluruh 85 68 153

Sumber diolah dari dokumenTata Usaha SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung keberhasilan yang sangat

penting dalam sistem full day school. Sarana dan prasarana berfungsi

memberikan sugesti dan stimulus anak didik dalam belajar. Sarana dan

prasarana yang dimaksud adalah alat-alat yang digunakan atau yang

diperlukan dalam kegiatan proses pembelajaran disekolah baik dalam wujud

bangunan permanen ataupun alat-alat lainnya yang menunjang proses

pendidikan.. Dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap, anak didik

termotivasi untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya. Sekolah yang

Page 68: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

68

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

menerapkan program full day schoolharus mengutamakan kenyamanan dan

kualitas sekolah.

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berada di JL.

Enggano Kel. Handil Jaya Kec. Jelutung Prumnas Jambi. Bangunan sekolah

bertembok dan bagian depan berpagar, luas bangunan 280M2 sementara luas

bangunan tanah seluruhnya sebanyak 3038 M2.jadi luas lahan seluruhnya

3318 M2. Dan berdasarkan status kepemilikannya lahannya sudah milik

sekolah.Laboratorium IPA merupakan salah satu sarana dan prasarana yang

amat vital untuk menunjang proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran

IPA terpadu secara praktek.Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal,

1Desember 2018 Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi saat

ini belum memiliki laboratorium IPA terpadu.

Tabel 4.5

Keadaan Sarana dan PrasaranaSekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019.

No Nama Jumlah Keterangan

1 Ruang kepala sekolah 1 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Ruang Kelas 6 Baik

4 Ruang TU 1 Baik

5 Ruang BK 1 Baik

6 Perpustakaan 1 Baik

7 Laboratorium IPA 0 Tidak ada

8 Laboratorium Komputer 1 Baik

9 Ruang UKS 1 Baik

10 Meja siswa 153 Baik

11 Kursi siswa 153 Baik

12 Computer 1 Baik

13 Kantin 13 Baik

14 Rak buku perpus 2 Baik

Page 69: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

69

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

15 Gudang 1 Baik

16 WC guru laki-laki 2 Baik

17 WC guru perempuan 4 Baik

18 WC siswa laki-laki 3 Baik

19 WC siswa perempuan 3 Baik

20 Infokus 1 Baik

21 Kantin 3 Baik

22 Lapangan Putsal 1 Baik

23 Lapangan Basket 1 Baik

24 Lapangan upacara 1 Baik

25 Bangsal kendaraan 1 Baik

26 Printer 2 Baik

27 Infokus 1 Baik

28 Wireless 1 Baik

29 Printer 2 Baik

30 Pos satpam 1 Baik

Page 70: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

70

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

B. Temuan Khusus

Penerapan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Kelas VII

(Tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

JambistudyFull day school

Dari hasil observasi langsung, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan

peneliti dilapangan pada bulan Januari 2019, Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi menggunakansistemfull day school dimaksudkan

untuk memaksimalkan waktu yang dipunyai anak sehingga waktu yang mereka

miliki bisa sepenuhnya digunakan untuk belajar. Banyak sekali siswa sekarang

yang suka nongkrong di pinggir jalan raya, menghabiskan waktunya untuk

bermain warnet, jalan-jalan ke mall atau tempat wisata lainnya sepulang dari

sekolah. Adanya hal demikian ini yang menyebabkan Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi menerapkan program full day school.

Cryan dan Other dalam risetnya menemukan bahwa dengan adanyaprogram full

day schoolmenunjukkan anak-anak akan lebih banyak belajar daripada bermain,

karena dengan adanyawaktu terlibat dalam kelas, hal ini mengakibatkan

produktivitas anak tinggi, maka lebih dekat dengan pendidik, peserta didik juga

menunjukkann sikap yang lebih positif, karena tidak ada waktu luang unntuk

melakukan penyimpangan-penyimpangan karena seharian peserta didik berada

di kelas dan berada dalam pengawasan pendidik (Sukur, Affifuddin, & Suyeno,

2019, p. 3).

Disamping itu banyaknya materi yang diajarkan di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi juga ikut memberikan alasan kenapa harus

dilakukan sekolah program full day school, sehingga kurikulum yang disajikan

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi menerapkan kurikulum

terpadu yang berorientasi pada perkembangan anak. Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi menerapkan proses kegiatan belajar mengajar

denngan mewajibkan peserta didik berada di sekolah mulai dari pagi hari pukul

06.45 WIB dan pulang pada sore hari pukul 15.40 WIB atau setelah ashar. Pada

Page 71: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

71

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

hari Sabtu peserta didik berada di sekolah mulai dari pagi hari pukul 06.45 WIB

dan pulang pukul 11.30 WIB

Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berusaha

memadukan kurikulum terpadu (Kurikulum 2013) yang diperkaya dengan sistem

pendekatan Islami melalui penintegrasian antara aspek kognitif, afektif,

psikomotor, dan pendidikan agama.KurikulumSekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi mengacu kurikulum Diknas (Kurikulum 2013), yaitu

dengan melengkapi kurikulum dengan muatan pendidikan Islam yang dirancang

khusus dengan pendekatan teori kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual.

Muatan KurikulumSekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.

a. Kurikulum Diknas (Kurikulum 2013)

1. Pendidikan Agama Islam

2. Pendidikan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Ilmu Pengetahuan Alam

6. Ilmu Pengetahuan Sosial

7. Bahasa Inggris

8. Seni Budaya dan Prakarya

9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

10. Prakarya (Teknologi Informasi Komunikasi)

11. Bimbingan Konseling

b. Kurikulum khusus

Kurikulum khusus merupakan pengembangan kurikulum

pendidikan agama Islam. Kurikulum khususSekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi adalah :

1. Qur‟an Hadits

2. Tahfiz

3. Tahsin

4. Tarjamatul qur‟an

Page 72: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

72

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

5. Sejarah Kebudayaan Islam

6. Bahasa Arab

c. Kurikulum khas Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi

Kurikulum yang diberlakukan oleh Yayasan Muhammadiyah yang

menjadi ciri khas dari sekolah yaitu mata pelajaran tambahan dan

pengembangan diri yang diselenggarakan di luar struktur kurikulum

sehingga juga membutuhkan waktu yang lama. Kurikulum khas Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambiadalah:

1. Kemuhammadiyahan.

2. BMTPPB (Budaya Melayu Tanah Pilih Pusako Betuah)

3. Muraja‟ah (metode menghapal al-qur‟an secara rutin)

4. Semi Boarding School (pembinaan Iman dan Taqwa yang

dilakukan setiap dua kali dalam sebulan Sabtu pertama dan Sabtu

ketiga).

5. Kunjungan Edukasi (Pembelajaran diluar sekolah dengan

mengunjungi tempat-tempat bersejarah, pabrik, peternakan, dan

pembibitan tanaman dilakukan setiap dua kali dalam semester).

d. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

Kota Jambi meliputi Tapak Suci (Olahraga Bela Diri Putra Putri

Muhammadiyah), Basket, Hitsbul Wathan (Pramuka), PMR, Desain

grafis, English Club, Science and Math Club.

Page 73: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

73

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

1. Perencanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Kelas

VII (Tujuh) Di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi StudyFull Day School

Perencanaan pembelajaran adalah seperangkat rencana dan pengaturan

kegiatan pembelajaran, media pembelajaran, waktu pengelolaan kelas, dan

penilaian hasil belajar. Tujuan perencanaan pembelajaran adalah memberikan

panduan dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran(Triwiyanto, 2015,

p. 99).

Hasil analisis data dokumentasi dari perencanaan pembelajaran IPA terpadu

kelas VII (tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambiberbasis full day school dalam tahap perencanaan pembelajaran ini,

guru mempersiapkan program tahunan (prota), program semester (prosem),

silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Persiapan perangkat

pembelajaran ini disiapkan di awal tahun ajaran baru yang disesuaikan

dengan kurikulum 2013. Perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh guru

IPA terpadu kemudian diserahkan kepada wakil kepala sekolah bidang

kurikulum untuk di supervisi oleh kepala sekolah dan di cek kembali sebelum

perangkat pembelajaran siap untuk digunakan.

Prota disusun sendiri oleh guru IPA terpadu yang menjelaskan alokasi waktu

yang digunakan untuk mencapai KI dan KD dalam satu tahun berdasarkan

kalender akademik yang ada dari pemerintah yang sudah diolah dan

disesuaikan program sekolah setelah itu baru dituangkan kedalam kalender

sekolah. Prosem disusunberdasarkan program tahunan untuk kegiatan yang

akan disampaikan kepada peserta didik dalam jangka waktu satu semester.

Program semester merupakan penjabaran dari perencanaan tahunan yang

lebih terperinci. Komponen yang terdapat pada prosem dari hasil kajian

dokumen guru IPA terpadu kelas VII (tujuh) berisikan tentang identitas

sekolah,kompetensi dasar, materi pembelajaran, alokasi waktu, bulan dan

pekan pelaksanaan.

Setelah perumusan prota dan prosem, guru IPA juga mempersiapkan silabus.

Silabus ini berisi pokok bahasan yang harus disampaikan pada pembelajaran.

Page 74: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

74

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

kurikulum 2013, silabus telah disusun oleh pemerintah pusat, sedangkan guru

hanya berkewajiban mengembangkan RPP. Dari hasil dokumentasi silabus

mata pelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi untuk kelas VII berbasis full day school adalah salinan lampiran

Permendikbud Nomor 22 tahun 2016. Silabus memuat identitas pelajaran

(satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran),

kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber belajar.

Persiapan pembelajaran berikutnya yang disusun oleh guru mata pelajaran

IPA terpadu di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi untuk

kelas VII berbasis full day school berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). RPP merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan

apa yang dilakukan dalam pembelajaran.Berdasarkan hasil wawancara

peneliti dengan Ibu Yusna Nelly selaku guru IPA terpadu di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi mengungkapkan belum

mampu menyusun RPP sendiri. Penyusunan RPP dibahas dalam Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat zonasi sekolah.Hal ini disebabkan latar

belakang pendidik yang berlatar sebagai guru Kimia sementara mata

pelajaran IPA terpadu adalah perpaduan antara Ilmu Biologi, Kimia, dan

Fisika dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi

satu kesatuan.

Hasil wawancara dengan guru IPA menyatakan bahwa Guru yang berasal dari

satu bidang keahlian IPA (misalnya Biologi, Fisika atau Kimia) perlu

penyesuaian ketika mengajar bidang yang bukan keahliannya, Guru yang

bukan bidang keahlian IPA (bukan IPA atau Biologi atau Fisika atau Kimia

melainkan akta IV) perlu belajar ekstra dalam mengajar IPA, Guru dari

bidang keahlian Fisika apabila mengajar materi kebiologian atau kimia maka

cenderung textbook, Guru dari bidang keahlian Biologi apabila mengajar

materi fisika atau kimia maka mengalami kesulitan walau harus memperkaya

bidang keilmuan, Guru dari bidang keahlian Kimia apabila mengajar materi

kebiologian atau fisika sedikit merasa ada hambatan karena sudah terbiasa

Page 75: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

75

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

bertahun-tahun mengajar, materi IPA terpadu jarang mencapai hasil maksimal

akibat guru yang ada dari satu bidang keahlian (wawancara, 13 Januari

2019)..

Berdasarkan dari RPP yang digunakan pembelajaran IPA terpadu di kelas VII

(tujuh) yang sudah berjalan diSekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

Kota Jambi berbasis full day school menunjukkan adanya keterpaduan dalam

pembelajaranIPA terpadu. Setiap disiplin ilmu seperti biologi, fisika, dan

kimia digabungkan menjadi satu kesatuan menjadi tema sebagai satu mata

pelajaran yang tidak dapat terpisah dan mencerminkan sebagai pembelajaran

terpadu.Berdasarkan hasil pengamatan dan studi dokumentasi pada RPP yang

digunakan guru IPA di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi berbasis full day school tidak ada perbedaan dengan RPP yang

digunakan sekolah biasa.Hasil studi dokumen menunjukkan bahwa lingkup

RPP yang dibuat guru IPA terpadu mencakup satu kompetensi dasar yang

terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan

atau lebih.

Berdasarkan Permendiknas no 22 tahun 2016 tentang standar proses, prinsip-

prinsip penyusunan RPP adalah sebagai berikut :

1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,

tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,

kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan

belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan

peserta didik.

2. Partisipasi aktif peserta didik

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,

motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan

kemandirian.

4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,

dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

Page 76: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

76

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan

program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan

remedi.

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian

kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

pengalaman belajar.

7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas

mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

Page 77: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

77

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

8. Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Kelas

VII (Tujuh) Di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi StudyFull Day School

Pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu di kelas VII

(Tujuh) Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi sistem full

day school secara umum dimulai dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup.Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar

proses pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan tentang tahapan-tahapan

pelaksanaan pembelajaran yang merupakan pengelolaan dari RPP, meliputi

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup (Sumarna et al., 2017, p.

184).

Berdasarkan analisis data observasi penelitian yang dilakukan di

kelas VII B pertama, kegiatan pra pembelajaran diawali dengan Guru IPA

terpadu, memasuki ruang kelas dan membimbing siswa untuk melakukan

kegiatan muroja‟ah yaitu membaca surat-surat pendek dalam al- qur‟an dan

senantiasa berdo‟a bersama peserta didik sebelum melaksanakan proses

pembelajaran. Hal ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan walaupun

tidak tertulis di dalam RPP. Pengaruh globalisasi dan perkembangan IPTEK

yang begitu deras, berdampak bagi masyarakat termasuk anak-anak, remaja

dan orang tua, untuk itu harus disikapi dengan arif dan bijaksana, untuk

menyikapinya dibutuhkan filter solihnya mental spriritual. Oleh karena itu,

program keagamaan yang ditanamkan di sekolah

Kegiatan pendahuluanyang dilakukan guru IPA di kelas VII sekolah

berbasis full day school ini berupaya untuk melaksanakan kegiatan

pendahuluan yang dapat membangkitkan motivasi dan memfokuskan

perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran.Guru mempersiapkan siswa untuk belajar seperti

memperhatikan kesiapan siswa yang mencakup kehadiran, kerapian,

ketertiban dan perlengkapan siswa dalam memulai pembelajaran. Selanjutnya

guru memberikan pengarahan dan memberikan pertanyaan. Pertanyaan yang

Page 78: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

78

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

diberikan adalah menyangkut materi sebelumnya yang diajarkan atau materi

baru yang akan dipelajari siswa.

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi

dasar.Pada kegiatan inti, kegiatan yang dilakukan guru IPA bersama siswa

meliputi penguasaan materi pembelajaran, pendekatan strategi, pemanfaatan

sumber dan media pembelajaran, penerapan pendekatan saintifik, memantau

kemajuan belajar siswa selama proses dan penggunaan bahasa.

Dalam penguasaan materi, menunjukkan guru menyampaikan materi dengan

jelas sesuai dengan alur pikir siswa dan tahapan yang dapat dimengerti siswa

serta mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relavan dan dengan

realitas kehidupan. Misalnya, pada tema “sistem energi dalam kehidupan”

guru bertanya ke siswa tentang sumber energi dan perubahan energi dalam

bentuk sehari-hari. Pertanyaan-pertanyaan ini digunakan guru untuk menggali

pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dipelajari. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa pada materi

yang akan dipelajari hari ini dengan menjelaskan secara lisan dan

menuliskannya di papan tulis. Setelah itu guru membimbing siswa untuk

melakukan kegiatan diskusi kelompok.

Dalam pendekatan strategi pembelajaran menyatakan guru telah

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai dan karakteristik siswa.Guru telah melaksanakan pembelajaran secara

runtut, menguasai kelas dengan baik, melaksanakan pembelajaran bersifat

kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif, dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan. Untuk mengatur kegiatan belajar mengajar yang

menyenangkan guru juga mengatur perubahanformasi tempat duduk siswa

sesuai dengankarakteristik siswa. Dengan perubahan seperti ini diharapkan

siswa tidak akan merasa bosan di kelas.Metode yang digunakan guru IPA

terpadu pada kelas VII yaitu metodediskusi, tanya jawab, dan presentasi.

Berdasarkan hasil observasi di kelas VII B, guru membentuk siswa

menjadi empat kelompok.dan guru meminta siswa membaca terlebih dahulu

Page 79: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

79

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

materi yang akan dibahas pada buku siswa halaman 203. Pada saat itu siswa

melakukan kegiatan diskusi kelompok tentang transformasi dalam sel.

Kemudian siswa diberikan tugas secara berkelompok.Guru telah menyiapkan

soal yang akan didiskusikan siswa bersama kelompoknya.

Penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran berjalan cukup

lancar, walaupun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan. Untuk

mengatasi hal ini guru selalu berkeliling dari kelompok satu ke kelompok

yang lainnya untuk mengawasi jalannya kegiatan diskusi dan memberikan

pengarahan kepada siswa mengenai materi-materi yang harus mereka

diskusikan secara berkelompok.Metode tanya jawab juga digunakan guru

pada saat memberikan penjelasan materi pembelajaran selama kegiatan

diskusi. Guru juga menggunakan metode tanya jawab saat memberi

tanggapan mengenai jawaban siswa saat presentasi. Metode presentasi

dilakukan saat siswa menjelaskan jawaban yang telah didiskusikannya

bersama kelompoknya

Dalam pemanfaatan sumber dan media pembelajaran pada pembelajaran IPA

terpadu berbasis full day school, sumber dan media pada dasarnya merupakan

alat bantu pembelajaran supaya materi yang disampaikan lebih jelas dan lebih

mudah dipahami. Media dapat digunakan sebagai alat interaksi antar siswa

dan guru.pemilihan media harus sesuai dengan materi yang diajarkan, karena

kreativitas guru dalam memilih media sangat berpengaruh dalam keberhasilan

pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu kelas VII (tujuh) di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day school guru

tidak hanya melakukan pembelajaran di dalam kelas melainkan juga di luar

kelas dengan cara guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan percobaan

mengamati tanaman hydrilla yang terkena cahaya matahari dan yang tidak

terkena cahaya matahari dengan memanfaatkan halaman sekolah sebagai

sumber belajar.

Pendekatan yang digunakan pada pembelajaran IPA terpadu di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day

Page 80: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

80

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

school di kelas VII (tujuh) adalah pendekatan saintifik. Dari hasil observasi di

kelas VII B pembelajaran dimulai pada saat melakukan kegiatan praktikum

dan siswa mengamati proses yang terjadi.Dalam kegiatan ini guru

memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca materi yang akan

dipelajari pada pertemuan itu. Pada kegiatan pembelajaran IPA yang

dilaksanakan di kelas VII B guru menjadikan objek pengamatan berupa

gambar tentang percobaan fotosintesis pada tanaman hydrilla. Objek tersebut

sudah tersedia langsung dalam buku siswa dan buku guru. Kemudian guru

menjelaskan materi, guru memberikan pengantar tentang konsep fotosintesis.

Akhirnya peserta didik melihat, menyimak dan mengamati materi.

Pada kegiatan menanyadidapatkan hasil di kelas VII B, dalam kegiatan

mengamati guru membuka kesempatan kepada peserta didik untuk

mnegajukan pertanyaan yang belum dipahami tentang penjelasan materi atau

setelah membaca materi. Pada kegiatan mencoba didapatkan hasil di kelas

VII B, peserta didik diarahkan guru untuk melakukan kegiatan praktikum.

Sebelumnya guru telah membagi peserta didik untuk membentuk kelompok.

Kelompok terdiri dari jumlah siswa 29 orang menjadi 4 kelompok. Guru

meminta peserta didik untuk melakukan percobaan menggunakan tanaman

hydrilla yang dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air. Kemudian

ujung atas tanaman ditutup dengan tabung reaksi. Adapun tujuan praktikum

ini yaitu untuk mengetahui proses fotosintesis yang terjadi pada tanaman

hydrilla verticillata dan membuktikan proses fotosintesis menghasilkan

oksigen.

Pada kegiatan menalar ini, siswa dituntut untuk berpikir dan bersikap ilmiah.

Informasi (data) hasil kegiatan mencoba menjadi dasar kegiatan berikutnya

yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi

dengan informasi lainnya. Pada kegiatan ini siswa mencatat setiap kegiatan

dari proses percobaan tadi dan menyimpulkan hasil dari proses percobaan

tersebut. Siswa mencatat setiap kegiatan yang dihasilkan dari praktikum

fotosintesis yang terjadi pada tanaman hydrilla verticillata jumlah gelembung

yang dihasilkan dan faktor yang mempengaruhi jumlah gelembung.

Page 81: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

81

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Pada kegiatan mengkomunikasikan ini, dilakukan penyebaran informasi yang

telah diperoleh melalui kegiatan-kegiatan sebelumnya. Pada pertemuan ini,

hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas. Setelah hasil dipresentasikan dan

dinilai oleh guru sebagai hasil belajar secara kelompok. Guru memberikan

penguatan terhadap hasil diskusi dan memberikan penghargaan kepada

kelompok yang bekerja dengan baik.

Berhubungan dengan penyampaian materi dalam kurikulum 2013,

guru dituntut untuk bisa mengaktifkan siswa agar berperan aktif dalam proses

pembelajaran yaitu dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari 5 M

(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan menarik kesimpulan).

Seperti dalam RPP yang telah disusun guru IPA terpadu Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day school di kelas VII

(tujuh) yaitu dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model

pembelajaran berupa discovery learning.Model pembelajaran discovery

learning merupakan model yang mengatur segala pengajaran sehingga siswa

mendapatkan pengetahuan baru melalui model penemuan yang ditemukan

sendiri. Seorang guru memberikan ruang kepada siswanya untuk mandiri

guna memperoleh pengetahuan baru. Dalam proses pembelajaran dengan

model discovery learning, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan

fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep. Model

discovery learning mengutamakan cara belajar siswa aktif(Sani, 2015, p. 97).

Berdasarkan analisis data observasi tanggal 10-27 januari di kelas VII B,

kegiatan penutup dalam pembelajaran IPA terpadu berbasis full day school

tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pembelajaran, tetapi

juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak

lanjut. Kegiatan penutup terdiri dari: guru mengajak siswa untuk

menyimpulkan materi yang telah diajarkan hari ini, guru memberikan

motivasi kepada siswa untuk tetap selalu rajin belajar dan terus bersyukur,

pemberian tugas baik tugas indiviual maupun tugas kelompok,guru

menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya, guru menutup pelajaran

dan mengakhirinya dengan salam.

Page 82: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

82

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Langkah-langkah di atas adalah langkah umum yang dilakukan pada

saat pembelajaran. Perlu ditegaskan lagi pelaksanaan pembelajaran adalah

wujud nyata dari perencanaan yang telah tersusun di dalam perangkat

pembelajaran. Sehingga pelaksanaan ini tidak bisa diseragamkan langkah-

langkahnya. Hal ini disesuaikan dengan isi materi bahan ajar, metode,

sumber belajar, dan media pembelajaran yang digunakan. Khusus untuk

memaksimalkan hasil pembelajaran yang maksimal dalam pembelajaran IPA

terpadu kelas VII (Tujuh) berbasis full day maka dibutuhkan kreativitas guru

dalam mengelola kelas, fasilitas pendidikan yang lengkap, dan suasana yang

menyenangkan.

Terdapat tiga hal dalam pelaksanaan full day school yaitu: pengembangan dan

inovasi sistem pembelajaran yaitu mengembangkan kreativitas yang

mencakup integrasi dari tiga ranah, yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Penerapan full day school harus memperhatikan kesiapan fasilitas, kesiapan

seluruh komponen di sekolah serta kesiapan program pendidikan dan

Penerapan full day school sebagian waktunya harus digunakan untuk

program-program pembelajaran yang suasananya bersifat informal, tidak

kaku, menyenangkan bagi siswa, yang tentunya sangat mengharapkan

kreativitas dan inovasi dari seorang guru(Azis, 2018, p. 4132).

Page 83: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

83

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

9. Evaluasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Kelas VII

(Tujuh) Di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

StudyFull Day School

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan

berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil

belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan berdasarkan kriteria

dan pertimbangan tertentu. Pada setiap akhir pokok bahasan dalam kegiatan

pembelajaran guru selalu memberikan evaluasi untuk mengukur kemampuan

siswa dan juga menegetahui apakah materi yang disampaikan sudah bisa

dipahami oleh siswa. Bentuk dari evaluasi yang dilakukan bervariasi ada

yang berupa tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan

akhir semester.

Di dalam peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

nomor 104 Tahun 2016 tentang penilaian hasil belajar dinyatakan bahwa

penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi

atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi

sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama dan

setelah proses pembelajaran(BSNP, 2014, p. 2)

Evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada pembelajaran IPA terpadu di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan berbasis full day school di kelas

VII (tujuh) ditekankan pada proses perubahan yang dilakukan oleh peserta

didik dalam usahanya mencapai prestasi yang lebih baik dan peserta didik

mengalami perubahan dibandingkan dengan keadaan mereka semula.

Penilaian dari hasil evaluasi juga digunakan sebagai bentuk laporan

pertanggungjawaban kepada orang tua, dan pemerintah terhadap penilaian

hasil belajar peserta didik. Teknik penilaian ditentukan oleh penilai sesuai

dengan indikator yang akan dicapai.

Dari hasil pengamatan peneliti di kelas VII (Tujuh) Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day schoolmemang

dilakukannya evaluasi pembelajaran IPA terpadu meliputi tiga ranah yaitu

Page 84: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

84

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

ranah kognitif, afektif dan psikomotor.Bentuk penilaian yang dilakukan untuk

ranah kognitif peserta didik dilakukan dengan adanya tes tertulis yang

berbentuk esai saat ulangan harian dan ujian tengah semester, pilihan ganda

saat ujian semester, serta penugasan.

Berdasarkan hasil analisis data wawancara dan observasi yang

dilakukan pada evaluasi hasil belajar pembelajaran IPA terpadu di kelas VII

(tujuh) pada ranah kognitif, ulangan harian diadakan setelah guru selesai

mengajar satu bab pokok bahasan. Bentuk soal ulangan berupa essay dan

pilihan ganda. Setelah ulangan harian dilaksanakan, biasanya pada pertemuan

selanjutnya guru membagikan hasil ulangan yang telah dikoreksi dan bagi

siswa yang nilainya masih dibawah KKM pada hari itu juga dilaksanakan

remedial dengan memberikan soal yang hampir sama dengan soal ulangan

harian yang telah dilaksanakan. Sementara bagi siswa yang tidak ikut remedi

diberikan tugas lain supaya tidak mengganggu temannya yang sedang

mengikuti remedi

Pemberian remedial diberikan oleh guru sebagai bentuk tindak lanjut terhadap

hasil penilaian siswa. Pada pembelajaran IPA terpadu Ibu Yusna Nelly telah

menentukan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA

terpadu di kelas VII (tujuh) SMP Ahmad Dahlan adalah 72. Apabila peserta

didik yang mendapatkan nilai sudah mencapai 80 % dari KKM materi

pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Apabila peserta didik

yang mendapatkan nilai 50 % dari KKM diadakan pengayaan bersama untuk

mengulang materi pelajaran yang belum dipahami.

Berdasarkan hasil analisis data wawancara dan observasi yang

dilakukan pada evaluasi hasil belajar pembelajaran IPA terpadu di kelas VII

(tujuh) pada ranah afektif, guru IPA terpadu melakukan penilaian dengan cara

mengamati aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran, cara

berbicara siswa terhadap guru, cara berbicara siswa terhadap sesama teman,

perilaku jujur, kehadiran siswa selama proses belajar, kerajinan, dan

kedisiplinan siswa, peduli, tanggung jawab, dan ramah kepada

lingkungan.Akan tetapi guru tidak membawa instrumen penilaian sehingga

Page 85: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

85

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

guru hanya mengingat nama siswa yang selanjutnya guru memberikan nilai

setelah proses pembelajaran selesai. Pengukuran sikap dilakukan oleh guru

melalui instrumen penilaian diri, observasi perilaku, penilaian teman sejawat,

dan laporan pribadi (jurnal)

Ranah psikomotorik guru IPA terpadu melakukan penilaian di kelas VII

(tujuh) dengan mengobservasi kinerja siswa dalam menggunakan alat-alat

laboratorium selama melakukan kegiatan praktikum. Sementara untuk ranah

psikomotorik, peserta didik dalam pembelajaran IPA terpadu dinilai dengan

menggunakan instrumen observasi perilaku, proyek, daftar centang dan rating

scale.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan mengenai evaluasi

pembelajaran IPA terpadu di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full

day school sejalan dengan apa yang dikatakan Permendikbud 104 Tahun

2014 tentang penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan

penilaian autentik yang terdiri dari penilaian kognitif, afektif dan psikomotor

peserta didik. Dari hal itu guru atau pendidik dapat mengukur perkembangan

dan kemampuan peserta didik serta seberapa paham siswa atas materi yang

telah diberikan dan dijelaskan oleh pendidik. Dan juga dengan evaluasi

pembelajaran ini pendidik dapat mencatat kekurangan kekurangan siswa

dalam menerima dan memahami materi yang nantinya bisa dijadikan sebagai

bahan perbaikan dan bahan mencari solusi atas kekurangan anak tersebut.

Page 86: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

86

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

C. Pembahasan

1. Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Terpadu Kelas VII (Tujuh) Di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan StudyFull day school

Pada dasarnya Perencanaan pembelajaran IPA terpadu di sekolah berbasis

Full Day School sama saja dengan pembelajaran di sekolah biasa.Yang

membedakannya ketika guru harus berhati-hati dalam merancang desain

pembelajarannya karena ketika guru tidak tepat dalam memilih media,

metode dan sumber belajar, dan tidak mampu menguasai kelas dengan baik

maka akan mengurangi kualitas pembelajarannya. Pertimbangan itu semua

harus diperhatikan oleh guru IPA terpadu di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi, jika tidak maka akan berakibat fatal bagi

keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.

Melalui wawancara Ibu Sri Novrita Handayani selaku Kepala Sekolah di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambimemberikan

penjelasan tentang perencanaaan pembelajaran IPA terpadu dalam kerangka

full day school:

“Perencanaan pembelajaran sangat penting karena dalam

pembelajaran perencanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan KBM,

termasuk sebagai pedoman dalam mencapai pelajaran, dengan

perencanaan pembelajaran berarti kita dalam pembelajaran atau

mengajar sudah siap, sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai.

Tidak ada yang membedakan perencanaan khusus pada sekolah full

day dengan sekolah biasa pada mata pelajaran IPA atau mata pelajaran

umum lainnya. Penyusunan perangkat pembelajaran disesuaikan

dengan kurikulum yang digunakan. Karena mata pelajaran IPA di

kelas VII sudah menggunakan kurikulum 2013 penyusunan perangkat

disesuaikan dengan kurikulum 2013 juga (wawancara, 01-12-2018).

Berikut juga hasil wawancara dengan Ibu Yusna Nelly selaku guru IPA

terpadu di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

memberikan penjelasan tentang perencanaaan pembelajaran IPA terpadu

dalam kerangka full day school yang juga mengatakan bahwa:

“Dalamperencanaan pembelajaran IPA pada full day, kita mempunyai

tugas pokok yaitu menyusun prota,prosem, silabus, dan RPP diawal

semester. Persiapan itu sangat penting manakala guru akan mengajar

Page 87: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

87

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

atau semua kegiatan di kelas harus ada persiapan sebab tanpa rencana

tujuan yang hendak kita capai tidak akan tercapai secara maksimal

(wawancara, 01-12-2018).”

Dari semua penjelasan diatas tampak dijelaskan bahwa dalam perencanaan

pembelajaran IPA terpadu di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi berbasis full day school sudah dilakukan guru dengan

membuat perangkat pembelajaran berupa prota, prosem, silabus dan RPP.

Perangkat perencanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru IPA terpadu

kemudian diserahkan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk di

supervisi oleh kepala sekolah dan di cek kembali sebelum perangkat

pembelajaran siap untuk digunakan.

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas mengajar Guru IPA terpadu

diSekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day

schooltelah mengikuti pelatihan penerapan pembelajaran IPA terpadu pada

kurikulum 2013 yang telah diselenggarakan pemerintah kemudian diterapkan

di kelas. Pelatihan ataupun workshop seperti ini sangat membantu guru dalam

menerapkan pembelajaran IPA terpadu di kelas.

Adapun tahapan pembelajaran yang harus disusun guru yaitu:

a) Menyusun Program Tahunan (Prota)

Program tahunan disusun oleh guru IPA terpadu kelas VII sebagai rencana

kegiatan yang akan dilakukan dan disampaikan kepada peserta didik dalam

jangka waktu satu tahun. Dari hasil dokumentasi, Prota disusun sendiri oleh

guru IPA terpadu yang menjelaskan alokasi waktu yang digunakan untuk

mencapai KI dan KD dalam satu tahun berdasarkan kalender akademik

yang ada dari pemerintah yang sudah diolah dan disesuaikan program

sekolah setelah itu baru dituangkan kedalam kalender sekolah. Dalam

penyusunan prota memuat identitas pelajaran (satuan pendidikan, mata

pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran), kompetensi dasar, materi

pembelajaran dan alokasi waktu).

Page 88: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

88

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

b) Menyusun Program Semester (Prosem)

Program Semester disusun berdasarkan program tahunan untuk kegiatan

yang akan disampaikan kepada peserta didik dalam jangka waktu satu

semester. Program semester merupakan penjabaran dari perencanaan

tahunan yang lebih terperinci. Dari hasil dokumentasi, prosem

memuatidentitas pelajaran (satuan pendidikan, mata pelajaran,

kelas/semester, tahun pelajaran), kompetensi dasar, materi pembelajaran,

alokasi waktu, bulan dan pekan pelaksanaan.

c) Kalender pendidikan

Kalender pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi berbasis full day school dibuat oleh pihak sekolah hasil dari

musyawarah kerja dari tim pengembang kurikulum. Kalender pendidikan

ditentukan atas dasar efesiensi dan efektifitas kegiatan belajar mengajar.

Kaldik akan menjadi pedoman dalam menyusun silabus dan RPP. Dari

hasil dokumetasi kalender pendidikan tidak hanya berisikan jumlah hari

efektif namun terdapat rencana kegiatan pengembangan diri yang

dilaksanakan diluar sekolah. Hal ini yang membedakan Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day schooldengan sekolah

biasa.

d) Menyusun Silabus

Dalam kurikulum 2013, silabus telah disusun oleh pemerintah pusat,

sedangkan guru hanya berkewajiban mengembangkan RPP. Silabus mata

pelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

untuk kelas VII adalah salinan lampiran Permendikbud Nomor 22 tahun

2016. Dari hasil dokumentasi silabus IPA terpadu kelas VII (tujuh) yang

telah dibuat oleh guru Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi berbasis full day school memuat identitas pendidikan(satuan

pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran),kompetensi

inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran,

alokasi dan sumber belajar. Hal ini sejalan dengan apa yang

dikatakanPermendikbud Nomor 22 tahun 2016.

Page 89: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

89

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

e) Menyusun RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan rencana kegiatan yang disusun guru sebelum guru

melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas untuk satu atau dua kali

pertemuan sesuai dengan kalender akademik. Dari hasil wawancara yang

dilakukan pada tanggal 6 Januari 2019,Yusna Nelly selaku guru IPA

terpadu di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis

full day school mengungkapkan belum mampu menyusun RPP sendiri.

RPP yang digunakan masih mengadopsi dari RPP sekolah lain. Hal ini

disebabkan latar belakang pendidik yang berlatar sebagai Guru Kimia

sementara mata pelajaran IPA terpadu adalah perpaduan antara Ilmu

Biologi, Kimia, dan Fisika dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah

melainkan menjadi satu kesatuan. Penyusunan RPP dibahas dalam

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Tingkat Zonasi

sekolahkemudian disupervisi oleh kepala sekolah dan disesuaikan lagi

dengan kebutuhan sekolah.

Hal ini sejalan dengan yang dikatakan(Triwiyanto, 2015, p. 98)

pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan atau

secara bersama-sama melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi oleh kepala

sekolah. Sementara itu pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru

secara berkelompok melalui MGMP antar sekolah atau antar wilayah

dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas

pendidikan.Dalam penyusunan RPP, guru IPA melakukan tahapan-tahapan

yaitu: melihat silabus, mencermati KI, KD, Indikator, merumuskan tujuan

pembelajaran dengan mengacu pada indikator pembelajaran, melihat materi

pada buku sumber, menyusun kegiatan pembelajaran, dan membuat alat

penilaian yang disesuaikan dengan indikator.

Hasil studi dokumen menunjukkan bahwa lingkup RPP yang

dibuat guru IPA terpadu pada materi tema “sistem energi dalam kehidupan”

mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau

beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. Perumusan

Page 90: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

90

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

indikator disesuaikan dengan SKL, KI, dan KD. Tujuan pembelajaran

dibedakan menurut waktu pertemuan. Materi ajar dipilih berdasarkan

tujuan pembelajaran dan karakteristik tujuan pembelajaran, sumber belajar

belum sesuai dengan karakteristik pembelajaran, skenario langkah-langkah

pembelajaran IPA disesuaikan dengan model pembelajaran dan

pendekatansaintifik, menampilkan kegiatan pendahuluan, inti dan penutup,

dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan teknik penilaian dan tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan dari RPP yang digunakan pembelajaran IPA terpadu di kelas

VII (tujuh) yang sudah berjalan diSekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi berbasis full day school menunjukkan adanya

keterpaduan dalam pembelajaranIPA terpadu. Setiap disiplin ilmu seperti

bilogi, fisika, dan kimia digabungkan menjadi satu kesatuan menjadi tema

sebagai satu mata pelajaran yang tidak dapat terpisah dan mencerminkann

sebagai pembelajaran terpadu.

Berdasarkan Permendiknas no 22 tahun 2016 tentang standar proses,

prinsip-prinsip penyusunan RPP adalah sebagai berikut (BSNP, 2016, p. 7):

1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,

tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,

kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,

kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau

lingkungan peserta didik.

2. Partisipasi aktif peserta didik

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,

motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan

kemandirian.

4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam

bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

Page 91: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

91

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan

program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan

remedi.

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian

kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

pengalaman belajar.

7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas

mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

Page 92: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

92

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

2. Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Terpadu Di Kelas VII (Tujuh) Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Study Full day school

Pelaksanaan mencakup kegiatan yang dilakukan untuk mengawali dan

melanjutkan kegiatan yang telah ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan

dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Metode pembelajaran

untuk full day school yang digunakan dalam memberikan materi harus

disesuaikan dengan situasi, dan keadaan, dengan menggunakan sumber

belajar yang bervariatif, sehingga metode yang dipakai oleh guru bisa

membuat siswa lebih semangat belajar dan mudah memahami materi yang

diberikan walaupun dengan waktu sekolah yang lama.

Dalam wawancara ibu Yusna Nelly selaku guru IPA Terpadu, beliau

menegaskan bahwa:

“setiap guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-

langkah kegiatan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam peraturan

menteri pendidikan yaitu dimulai dengan kegiatan pra pembelajaran yang

biasanya dilakukan ketika masuk kelas diawali dengan salam, dilanjutkan

dengan pembacaan al-qur‟an. Selanjutnya guru melakukan absensi kepada

peserta didik kemudian baru memberikan stimulus berupa pengulangan

sedikit materi sebelumnya untuk membuat siswa lebih berkonsentrasi.

Kemudian masuk ke kegiatan inti yaitu dengan penyampaian maateri ke

peserta didik yng disesuaikan metodenya dan dilanjutkan dengan strategi

pembelajaran yang disesuaikan dengan RPP yang dibuat. Kegiatan yang

terakhir yaitu penutup dengan memberikan tanya jawab dengan permainan

yang sifatnya masih menyangkut materi yang disampaikan, lalu diakhiri

dengan do‟a dan salam”.

Berdasarkan penelitian di lapangan, pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu

di kelas VII (tujuh) Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

sistem full day schooldiawali dengan pra pembelajaran, kegiatan inti dan

kegiatan penutup.

a) Kegiatan pra pembelajaran

Kegiatan pra pembelajaran disebut juga kegiatan pendahuluan. Kegiatan

pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh guru dan

peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran terpadu. Fungsinya

terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif, yang

Page 93: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

93

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan

baik (Sumarna et al., 2017, p. 166).

Pada kegiatan pra pembelajaran, dari hasil observasi penelitian di kelas VII

B guru senantiasa membimbing siswa untuk melakukan kegiatan muroja‟ah

yaitu membaca surat-surat pendek dalam al- qur‟an dan senantiasa berdo‟a

bersama peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini

merupakan kegiatan rutin yang dilakukan walaupun tidak tertulis di dalam

RPP. Setelah itu, guru mempersiapkan siswa untuk belajar seperti

memperhatikan kesiapan siswa yang mencakup kehadiran, kerapian,

ketertiban dan perlengkapan siswa dalam memulai pembelajaran. Serta

guru melakukan apersepsi pada pra pembelajaran, dengan cara mengaitkan

pembelajaran sekarang dengan pengalaman siswa atau pembelajaran

sebelumnya.

Beberapa kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru IPA telah sesuai

dengan apa yang tertuang pada Permendiknas RI No. 22 tahun 2016

tentang standar proses pelaksanaan pembelajaran. Dalam permendiknas RI

No. 22 tahun 2016 dinyatakan bahwa dalam kegiatan pendahuluan guru

hendaknya menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis, mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya,

menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai,

dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian sesuai dengan

silabus (Murniasih et al., 2013, p. 7).

Berdasarkan temuan diatas, dapat dilihat bahwa kegiatan pendahuluan yang

dilakukan guru IPA di kelas VII sekolah berbasis full day school ini

berupaya untuk melaksanakan kegiatan pendahuluan yang dapat

membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b) Kegiatan inti pembelajaran

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi

dasar.Pada kegiatan inti, kegiatan yang dilakukan guru IPA bersama siswa

meliputi penguasaan materi pembelajaran, pendekatan strategi, pemanfaatan

Page 94: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

94

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

sumber dan media pembelajaran, penerapan pendekatan saintifik, memantau

kemajuan belajar siswa selama proses dan penggunaan bahasa.

Dalam penguasaan materi, menunjukkan guru menyampaikan materi dengan

jelas sesuai dengan alur pikir siswa dan tahapan yang dapat dimengerti siswa

serta mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relavan dan dengan

realitas kehidupan. Misalnya, pada tema “sistem energi dalam kehidupan”

guru bertanya ke siswa tentang sumber energi dan perubahan energi dalam

bentuk sehari-hari. Pertanyaan-pertanyaan ini digunakan guru untuk menggali

pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dipelajari. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa pada materi

yang akan dipelajari hari ini dengan menjelaskan secara lisan dan

menuliskannya di papan tulis. Setelah itu guru membimbing siswa untuk

melakukan kegiatan diskusi kelompok.

Dalam pendekatan strategi pembelajaran menyatakan guru telah

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai dan karakteristik siswa.Guru telah melaksanakan pembelajaran secara

runtut, menguasai kelas dengan baik, melaksanakan pembelajaran bersifat

kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif, dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan. Untuk mengatur kegiatan belajar mengajar yang

menyenangkan guru juga mengatur perubahan formasi tempat duduk siswa

sesuai dengan karakteristik siswa. Dengan perubahan seperti ini diharapkan

siswa tidak akan merasa bosan di kelas.

Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan pada tanggal

10-27 januari di kelas VII B, metode pembelajaran yang digunakan guru

dalam pembelajaran IPA terpadu juga telah bervariasiDari hasil pengamatan

kelas yang dilakukan oleh peneliti metode tersebut antara lain ceramah, tanya

jawab dan juga diskusi kelompok. penggunaan metode diskusi dalam

kegiatan pembelajaran berjalan cukup lancar, walaupun ada beberapa siswa

yang kurang memperhatikan. Untuk mengatasi hal ini guru selalu berkeliling

dari kelompok satu ke kelompok yang lainnya untuk mengawasi jalannya

Page 95: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

95

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

kegiatan diskusi dan memberikan pengarahan kepada siswa mengenai materi-

materi yang harus mereka diskusikan secara berkelompok. Setelah kegiatan

diskusi selesai dilakukan setiap kelompok dipersilakan untuk

mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.

Melalui wawancara Ibu Yusna Nelly selaku Guru IPA terpadu kelas VII

diSMP Ahmad Dahlan Kota Jambi memberikan penjelasan tentang hal

tersebut:

“penataan tempat duduk siswa tersebut juga harus mempertimbangkan

pula pada aspek biologis siswa, sepereti postur tubuh siswa, siswa

yang memiliki postur pendek dan tinggi, siswa yang aktif dan

pendiam begitupun juga menyesuaikannya dengan metode yang

dipakai.Penggunaan metode harus disesuaikan dengan materi yang

sedang diajarkan supaya nantinya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Misalnya, kegiatan penguasaan pengetahuan adalah ceramah dan

diskusi, kegiatan untuk penguasaan keterampilan adalah berlatih,

kegiatan untuk penguasaan sikap dan nilai adalah penghayatan”

(Wawancara tanggal, 10 Januari 2019).

Sementara itu saat melakukan wawancara dengan salah satu siswa kelas

VIIBSekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi saat peneliti

menanyakan “Apakah metode pembelajaran yang digunakan guru dalam

pembelajaran IPA terpadu? Responden menjawab sebagai berikut:

Ummi (panggilan guru) sering melakukan tanya jawab, diskusi

kelompok kadang-kadang ummi juga sering mengajak kami bermain

game dan diakhir pembelajaran ummi memberikan nilai tambahan

bagi yang berhasil memenangkannya (Wawancara tanggal, 10 Januari

2019).

Berdasarkan hasil pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan oleh

Guru IPA terpadu diterpadu pada kelas VII di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day school, media pada dasarnya

merupakan alat bantu pembelajaran supaya materi yang disampaikan lebih

jelas dan lebih mudah dipahami. Media dapat digunakan sebagai alat interaksi

antar siswa dan guru. Penggunaan media di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi guru IPA di kelas VII (tujuh) tidak selalu

menggunakan media, media yang digunakan belum bervariasi.

Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan di kelas VII B,

peserta didik tidak dilibatkan secara maksimal dalam kegiatan memanfaatkan

Page 96: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

96

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

media.Media yang digunakan belum berhasil memusatkan perhatian peserta

didik, peserta didik tidak dilibatkan secara langsung dalam menemukan

sendiri konsep perbedaan mitokondria dan kloroplast, akan tetapi siswa lebih

banyak diberi informasi oleh guru. Ada langkah yang tertulis dalam RPP

dimana guru seharusnya menayangkan video pembelajaran pada materi

“fotosintesis”, tetapi hal tersebut tidak dilakukan guru. Siswa lebih banyak

melakukan pengamatan secara tidak langsung melalui buku dan LKS yang

dimilikinya.Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu dalam

pemanfaatan media pembelajaran yang dirasakan guru di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day school adalah minimnya

fasilitas pembelajaran yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar

seperti, jumlah infocus yang tidak mencukupi dengan jumlah kelas sehingga

guru harus saling bergantian dalam penggunaannya, belum terdapatnya

laboratorium IPA terpadu sehingga praktikum tidak bisa dilakukan secara

maksimal.

Melalui wawancara Ibu Yusna Nelly selaku Guru IPA terpadu kelas VII

(tujuh) di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

memberikan penjelasan tentang kesulitan yang dialami dalam penggunaan

media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA terpadu di

kelas VII (tujuh) dalam konsep full day school:

“Mata pelajaranIPA terpadu tidak pernah lepas dari penggunaan

media pembelajaran. Media pembelajaran sangat membantu sekali

dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan media siswa

akan lebih cepat mengerti daripada hanya menerangkannya saja.

Untuk penggunaan media yang sering saya gunakan adalah media

gambar, charta, power point, dan video. Namun dalam penggunaan

video itu membutuhkan infocus, sementara jumlah infocus yang

dimiliki tidak mencukupi dengan jumlah kelas sehingga saya terpaksa

hanya menggambarnya di papan tulis atau dengan meminta siswa

melihat gambar di buku cetak (wawancara tanggal 13 Januari 2019)”.

Berikut juga hasil wawancara dengan kepala sekolah yang menjelaskan

tentang hambatan yang dirasakan guru IPA terpadu dalam pemanfaatan

media pembelajarandi Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi dalam konsep full day school:

Page 97: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

97

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

“Menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran tentunya akan

lebih menarik minat siswa dalam memperhatikan pelajaran

dibandingkan hanya berceramah. Kesiapan sarana dan prasarana di

sekolah ini memang masih belum maksimal seperti infocus, alat

peraga, laboratorium yang memang sangat berperan dalam kegiatan

pembelajaran IPA terpadu kita masih menunggu keputusan dari

yayasan dan bantuan dari pemerintah. karena untuk laboratorium yang

seharusnya tahun ini kita sudah memliki labor namun dikarenakan

jumlah siswa yang meningkat sehingga laboratorium kita jadikan

kelas “(wawancara 13 Januari 2019).

Dari hasil wawancara diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

penggunaan media dalam pembelajaran IPA terpadu di kelas VII (tujuh)di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi masih kurang

memadai untuk pelaksanaan full day school. Kurang memadai dan kurang

lengkapnya sarana prasarana full day school ditunjukkan dengan fasilitas

modern yang belum mencukupi. Guru harus lebih kreatif dan inovatif

dalam pemakaian sarana dan media yang ada demi peningkatan mutu

pendidikan. Sekolah juga tidak harus bergantung pada bantuan pemerintah

mengingat kebutuhan masing-masing sekolah tidaklah sama.

Salah satu unsur pendukung penerapan full day school adalah sarana

dan prasarana memadai yang merupakan alat yang digunakan oleh guru

dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan

pembelajaran serta komponen yang terdapat dalam pembelajaran seperti

fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran dan bahan pelajaran.

Penerapanfull day school harus memperhatikan kesiapan fasilitas, kesiapan

seluruh komponen di sekolah serta kesiapan program-program pendidikan

(Azis, 2018, p. 4137).

Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu kelas VII (tujuh) di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day school

guru tidak hanya melakukan pembelajaran di dalam kelas melainkan juga

di luar kelas dengan cara guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan

percobaan mengamati tanaman hydrilla yang terkena cahaya matahari dan

yang tidak terkena cahaya matahari dengan memanfaatkan halaman

sekolah sebagai sumber belajar.

Page 98: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

98

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan pendekatan scientifik pada kelas VII di SMP Ahmad Dahlan

Kota Jambi yang diterapkan oleh guru telah memenuhi kegiatan 5M

(mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan) yang

dilakukan setiap kali pertemuan. Kegiatan terlaksana dengan lancar dan

peserta didik sangat aktif dalam pembelajaran dikarenakan mereka telah

terlatih dengan metode pembelajaran bervariasi.

Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam kegiatan inti tersebut yang

dilakukan oleh guru IPA terpadu pada saat proses pembelajaran meliputi:

1) Mengamati, dalam kegiatan mengamati, guru memberikan waktu

kepada peserta didik untuk membaca materi yang akan dipelajari

pada pertemuan itu. Guru menjadikan objek pengamatan berupa

gambar tentang percobaan fotosintesis pada tanaman hydrilla.

Objek tersebut sudah tersedia langsung dalam buku siswa dan buku

guru. Kemudian guru menjelaskan materi, guru memberikan

pengantar tentang konsep fotosintesis. Akhirnya peserta didik

melihat, menyimak dan mengamati materi (Observasi. 15-1-2019)

2) Menanya, dalam kegiatan mengamati siswa diminta guru untuk

mengajukan pertanyaan yang belum dipahami tentang penjelasan

materi atau setelah membaca materi. Sebaliknya guru juga

mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman peserta

didik dengan cara ditunjuk dan peserta didik bertanya dengan

sendirinya (Observasi. 15-1-2019)

3) Mencoba, didapatkan hasil di kelas VII B, peserta didik diarahkan

guru untuk melakukan kegiatan praktikum. Sebelumnya guru telah

membagi peserta didik untuk membentuk kelompok. Kelompok

terdiri dari jumlah siswa 29 orang menjadi 4 kelompok. Guru

meminta peserta didik untuk melakukan percobaan menggunakan

tanaman hydrilla yang dimasukkan ke dalam gelas kimia yang

berisi air. Kemudian ujung atas tanaman ditutup dengan tabung

reaksi. Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui proses

Page 99: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

99

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

fotosintesis yang terjadi pada tanaman hydrilla verticillata dan

membuktikan proses fotosintesis menghasilkan oksigen.

4) Menalar, pada kegiatan ini peserta didik dituntut untuk berpikir

logis, pada kegiatan ini peserta didik diminta untuk membuat

kesimpulan dari hasil diskusi untuk dipresentasikan nanti.Pada

kegiatan ini siswa mencatat setiap kegiatan dari proses percobaan

tadi dan menyimpulkan hasil dari proses percobaan tersebut. Siswa

mencatat setiap kegiatan yang dihasilkan dari praktikum fotosintesis

yang terjadi pada tanaman hydrilla verticillata jumlah gelembung

yang dihasilkan dan faktor yang mempengaruhi jumlah gelembung.

5) Mengkomunikasikan, dalam kegiatan ini dilakukan penyebaran

informasi yang telah diperoleh melalui kegiatan-kegiatan

sebelumnya. Pada pertemuan ini hasil diskusi dipresentasikan di

depan kelas. Setelah hasil dipresentasikan dan dinilai oleh guru

sebagai hasil belajar secara kelompok. Guru memberikan penguatan

terhadap hasil diskusi dan memberikan pengharagaan kepada

kelompok yang bekerja dengan baik.

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, dari hasil penelitian pada kelas VII (Tujuh) di SMP

Ahmad Dahlan guru telah melakukan refleksi dan membuat rangkuman

dengan melibatkan siswa dengan cara mengajak siswa untuk mengingat

kembali hal-hal penting terjadi yang sudah berlangsung dan meminta siswa

untuk mencatatnya di buku catatan, hal ini dilakukan guru agar dengan

mencatat siswa dapat membacanya selalu. Guru melaksanakan tindak lanjut

dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai

remedi/pengayaan dengan cara memberikan kegiatan atau tugas khusus

bagi siswa yang belum mencapai kompetensi, misalnya dalam bentuk

latihan atau bantuan belajar, dan memberikan tugas-tugas bacaan

tambahan.

Page 100: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

100

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

3. Bagaimana Evaluasi Pembelajaran Pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam Terpadu Di Kelas VII (Tujuh) Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Study Full day school

Evaluasi pembelajaran pastinya diterapkan di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day school. Kemampuan

guru dalam mengevaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui

perkembangan dan keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran.

Sistem evaluasi yang digunakan oleh guru IPA terpadu di Kelas VII (tujuh)

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day

school yaitu melalui ulangan harian, pemberian tugas, Ulangan Tengah

Semester (UTS), dan Ulangan Akhir Semester (UAS).

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang

sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang

proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan

berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Pada setiap akhir pokok

bahasan dalam kegiatan pembelajaran guru selalu memberikan evaluasi untuk

mengukur kemampuan siswa dan juga menegetahui apakah materi yang

disampaikan sudah bisa dipahami oleh siswa. Bentuk dari evaluasi yang

dilakukan bervariasi ada yang berupa tugas, ulangan harian, ulangan tengah

semester dan ulangan akhir semester.

Di dalam peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar dinyatakan

bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan

informasi atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam

kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan dan

kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis

selama dan setelah proses pembelajaran(BSNP, 2014, p. 2)

Evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada pembelajaran IPA

terpadu di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan berbasis full day

school di kelas VII (tujuh) ditekankan pada proses perubahan yang dilakukan

oleh peserta didik dalam usahanya mencapai prestasi yang lebih baik dan

Page 101: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

101

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

peserta didik mengalami perubahan dibandingkan dengan keadaan mereka

semula. Penilaian dari hasil evaluasi juga digunakan sebagai bentuk laporan

pertanggungjawaban kepada orang tua, dan pemerintah terhadap penilaian

hasil belajar peserta didik. Teknik penilaian ditentukan oleh penilai sesuai

dengan indikator yang akan dicapai.

Dari hasil pengamatan peneliti di kelas VII (Tujuh) Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day

schoolmemang dilakukannya evaluasi pembelajaran IPA terpadu meliputi tiga

ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Bentuk penilaian yang

dilakukan untuk ranah kognitif peserta didik dilakukan dengan adanya tes

tertulis yang berbentuk esai saat ulangan harian dan ujian tengah semester,

pilihan ganda saat ujian semester, serta penugasan.

Untuk memperkuat observasi, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu

Yusna Nelly, selaku guru IPA terpadu kelas VII (tujuh) yang berpendapat

sebagai berikut:

“evaluasi pembelajaran IPA terpadu di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full day school yang dilakukan

sama dengan sekolah pada umumnya yaitu dengan penilaian hasil

belajar atau biasa disebut ulangan. Pada ulangan harian dilakukan

setiap materi yang dibahas telahselesai dan untuk ujian mid semester

dilakukan setiap per tiga bulan pembelajaran, kemudian terdapat juga

ujian akhir semester, yang dilakukan pada akhir semester ganjil serta

ada juga ujian kenaikan kelas yang dilakukan pada setiap akhir

semester genap”.

Berdasarkan hasil analisis data wawancara dan observasi yang

dilakukan pada evaluasi hasil belajar pembelajaran IPA terpadu di kelas VII

(tujuh) pada ranah kognitif, ulangan harian diadakan setelah guru selesai

mengajar satu bab pokok bahasan. Bentuk soal ulangan berupa essay dan

pilihan ganda. Setelah ulangan harian dilaksanakan, biasanya pada pertemuan

selanjutnya guru membagikan hasil ulangan yang telah dikoreksi dan bagi

siswa yang nilainya masih dibawah KKM pada hari itu juga dilaksanakan

remedial dengan memberikan soal yang hampir sama dengan soal ulangan

harian yang telah dilaksanakan. Sementara bagi siswa yang tidak ikut remedi

diberikan tugas lain supaya tidak mengganggu temannya yang sedang

mengikuti remedi

Page 102: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

102

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Pemberian remedial diberikan oleh guru sebagai bentuk tindak lanjut terhadap

hasil penilaian siswa. Pada pembelajaran IPA terpadu Ibu Yusna Nelly telah

menentukan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA

terpadu di kelas VII (tujuh) SMP Ahmad Dahlan adalah 72. Apabila peserta

didik yang mendapatkan nilai sudah mencapai 80 % dari KKM materi

pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Apabila peserta didik

yang mendapatkan nilai 50 % dari KKM diadakan pengayaan bersama untuk

mengulang materi pelajaran yang belum dipahami.

Berdasarkan hasil analisis data wawancara dan observasi yang

dilakukan pada evaluasi hasil belajar pembelajaran IPA terpadu di kelas VII

(tujuh) pada ranah afektif, guru IPA terpadu melakukan penilaian dengan cara

mengamati aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran, cara

berbicara siswa terhadap guru, cara berbicara siswa terhadap sesama teman,

perilaku jujur, kehadiran siswa selama proses belajar, kerajinan, dan

kedisiplinan siswa, peduli, tanggung jawab, dan ramah kepada lingkungan.

Akan tetapi guru tidak membawa instrumen penilaian sehingga guru hanya

mengingat nama siswa yang selanjutnya guru memberikan nilai setelah proses

pembelajaran selesai. Pengukuran sikap dilakukan oleh guru melalui

instrumen penilaian diri, observasi perilaku, penilaian teman sejawat, dan

laporan pribadi (jurnal).

Ranah psikomotorik guru IPA terpadu melakukan penilaian di kelas

VII (tujuh) dengan mengobservasi kinerja siswa dalam menggunakan alat-alat

laboratorium selama melakukan kegiatan praktikum. Sementara untuk ranah

psikomotorik, peserta didik dalam pembelajaran IPA terpadu dinilai dengan

menggunakan instrumen observasi perilaku, proyek, daftar centang dan rating

scale.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan mengenai evaluasi

pembelajaran IPA terpadu di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi berbasis full

day school sejalan dengan apa yang dikatakan Permendikbud 104 Tahun

2014 tentang penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan

penilaian autentik yang terdiri dari penilaian kognitif, afektif dan psikomotor

Page 103: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

103

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

peserta didik. Dari hal itu guru atau pendidik dapat mengukur perkembangan

dan kemampuan peserta didik serta seberapa paham siswa atas materi yang

telah diberikan dan dijelaskan oleh pendidik. Dan juga dengan evaluasi

pembelajaran ini pendidik dapat mencatat kekurangan kekurangan siswa

dalam menerima dan memahami materi yang nantinya bisa dijadikan sebagai

bahan perbaikan dan bahan mencari solusi atas kekurangan anak tersebut

Hasil penilaian dan evaluasi menunjukkan tingkat penguasaan dan

pemahaman materi yang telah disampaikan kepada peserta didik sebagai

tindak lanjut dari kegiatan belajar mengajar. Program ini digunakan untuk

mengidentifikasi materi yang harus diulang sehingga peserta didik mengikuti

pengayaan ataupun remidial. Hasil belajar peserta didik digunakan sebagai

tindak lanjut yang diinformasikan kepada orang tua sebagai laporan hasil

belajar di sekolah. Dengan cara ini, orang tua akan ikut berpartisipasi dalam

memberikan dukungan serta motivasi agar peserta didik lebih giat dalam

belajar. Kepala sekolah juga ikut mengadakan pengawasan terhadap guru

mata pelajaran IPA terpadu dengan cara mengadakan rapat guru yang

diadakan pada sabtu minggu keempat.Pada setiap sabtu minggu keempat

siswa diliburkan kecuali para guru yang diwajibkan hadir ke sekolah. Kepala

sekolah mengimbau agar semua struktur sekolah bekerja dengan sebaik-

baiknya sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing.

Page 104: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

104

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran IPA terpadu di kelas VII di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi study Full day school diawali

dengan pembuatan perangkat pembelajaran seperti pembuatan program

tahunan, program semester, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

dengan kurikulum 2013 yang dikumpulkan setiap awal tahun ajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu di kelas VII Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi study Full day school terdapat

hambatan dalam pemilihan media pembelajaran. Belum tersedia

laboratorium dan jumlah infocus yang terbatas dengan jumlah kelas

menjadi faktor penghambat guru dalam pemilihan sumber dan media

belajar.

3. Evaluasi pembelajaran IPA terpadu kelas VII di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan (Full day school) memuat evaluasi hasil belajar

ranah kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik Adapun tindak lanjut

yang dilakukan dalam meningkatkan evaluasi pembelajaran IPA terpadu

kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

(Fullday school) yaitu dengan memberikan hasil belajar kepada orang tua

sebagai laporan hasil belajar di sekolah. .

Page 105: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

105

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

B. SARAN

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama dalam penelitian, disarankan

beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk perkembangan analisis

pembelajaran IPA terpadu maka disarankan :

1. Pemerintah

Bagi pemerintah agar melakukan pengkajian lebih lanjut terkait penerapan

sistem full day school dengan memperhatikan kondisi setiap sekolah terkait

penyesuaian aturan penerapan full day school

2. Sekolah

Bagi pihak sekolah agar meningkatkan sarana dan prasarana agar proses

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik karena selama ini guru terkendala

dengan minimnya penggunaan media dan sumber belajar.

3. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut faktor

pendukung dan penghambat dalam penerapan pembelajaran IPA terpadu

pada sistem full day school.

Page 106: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

106

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R., & Abdillah. (2018). Pembelajaran Terpadu (Karakteristik,

Landasan, Fungsi, Prinsip Dan Model). Medan: Lembaga Peduli

Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPI).

Apriyani, Fatimah, N., & Wicaksono, H. (2018). Dari Full Day School Ke

Kebijakan Enam Hari Sekolah: Rasionalisasi Praktik Dan Evaluasi

Pembelajaran Pasca Full Day School Di Sma Negeri 1 Kedungreja

Kabupaten Cilacap. Jurnal Sosietas, 8(2), 532-542.

Asmani, J. M. m. (2017). Fulll day school (konsep, manajemen & quality

control). Jakarta: Ar-ruzz media.

Azis, S. (2018). Asesmen Kualitatif Pelaksanaan Full Day School Sekolah Dasar

Negeri Sidakan. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4129-4138.

BSNP. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Pada

Pendidikan Dasar Dan Menengah. from BSNP

BSNP. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan

Dasar Dan Menengah. from BSNP

Dalvi. (2015). Penerapan Manajemen Kurikulum Pada Sekolah Full Day Di SDIT

Cahaya HAti Kota Bukittinggi. Tamwil, 1(1), 20-26.

Depdikbud. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.

Dyah, H., Listiningrum, Tobari, & Kesumawati, N. (2020). The Principal's

Strategy For Managing Conflicts Due To The Stress Of Female Teachers

As A Result Of The Implementation Of Full Day School. International

Journal of Educational Review, 2(1).

Fatmawati, E. (2011). Implementasi Pembelajaran IPA Terpadu Oleh Guru

Biologi SMP Negeri Di Kabupaten Sragen. 81. Retrieved from

Hamalik, O. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. jakarta: PT. Bumi Aksara.

I Ketut Bandem Elyadi, I Wayaan Subagia, & Maryam, S. (2018). Analisis

Implementasi Pembejaran Kimia Dalam Program Full Day School.

Journal Pendidikan Kimia Undiksha, 2(1), 1-7.

Ibrahim, M. (2015). Metode Penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta,CV.

Irayasa, K. (2018). The Study Of Full day school System At SMAN 11 Makassar.

Jurnal Geografis, 16(3), 101-112.

Irayasa, K., Alfian, I., Fitriana, & Risma. (2018). Perbandingan Prestasi Belajar

Siswa Sistem Full Day School Dengan Sistem Reguler Pada Mata

Pelajaran IPA Jurnal Nalar Pendidikan, 6(2), 79-85.

Izah, N. (2016). Analisis Model Pembelajaran IPA Di SMP. 213. Retrieved from

Karwono. (2017). Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber

Belajar: Rajawali pers.

Lukum, A. (2015). Evaluasi Program Pembelajaran IPA di SMP Menggunakan

Model Contenance Stake. Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 19(1), 25-

37.

Page 107: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

107

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Mirwati, Ali, S., & Saludung., J. (2015). Evaluasi program pembelajaran kimia di

SMA Negeri 3 Watangsopeng. Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 1.

Murniasih, L., Subagia, W., & Sudria, B. N. (2013). Peengelolaan Pembelajaran

IPA: Studi Kasus Pada SMP Di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal

Administrasi Pendidikan, 4, 1-13.

Ningsih, N. W., Kustijono, R., & Ismono. (2013). Pengembangan Perangkat

Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed Tema Tercemarkah Airku Di

Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Sains, 1(1), 54-59.

Noeraida. (2014). Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu di SMP Menjelang

Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal ilmu kependidikan, 43(1), 25-31.

Rofiqoh, Z. (2015). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Kelas X Dalam Pembelajaran Discovery Learning Berdasarkan Gaya

Belajar Siswa. Universitas Negeri Semarang

Semarang.

Sani, R. A. (2015). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: PT Bumi Aksara. Setyarini, I. N., Joyoatmojo, S., & Sunardi. (2014). Penerapan Fun & Full Day

School untuk meningkatkan religiusitas peserta didik di SDIT Al Islam

Kudus. teknologi pendidikan dan pembelajaran, 2(2), 244.

Soapatty, L., & Suyanto, T. (2014). Pengaruh Sistem Sekolah Sehari Penuh (Full

Day School) Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMP Jati Agung

Sidoarjo. Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 2(2), 719-733.

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif (8 ed.). Bandung: Alfabeta,

CV.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Manajemen (5 ed.). bandung: CV.Alfabeta.

Sukur, D., Affifuddin, & Suyeno. (2019). Implementasi Kebijakan Full Day

School Dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar Siswa.

Jurnal respon publik, 13(2), 1-6.

Sumarna, A. R., Asyafah, A., & Kosasih, A. (2017). Pengelolaan Pendidikan

Agama Islam Di Islamic Full Day School SMP Salman Al-Farisi

Bandung. Journal of Islamic Education, 4(2), 179-190.

Trianto. (2017). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.

Triwiyanto, T. (2015). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. jakarta: PT

Bumi aksara.

Page 108: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

108

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

LAMPIRAN 1

TRANSKIP HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

SMP AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI

1. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah : Sri Novrita Handayani, S.P

Hari/ Tgl Wawancara : Senin, 10Januari 2019

Tempat : Kantor kepala Sekolah SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

A. Tahap Perencanaan Pembelajaran IPA terpadu kelas VII (tujuh) di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan kota Jambi (Full day school)

No Pertanyaan Uraian

1 Apa kurikulum yang digunakan oleh

SMP Ahmad Dahlan dalam

pembelajaran IPA terpadu kelas VII berbasis full day school ?

Untuk kurikulum kelas VII dan

VIII 2013 sementara untuk kelas

IX masih ktsp

2 Bagaimana perencanaan

pembelajaran IPA terpadu kelas VII

dalam konsep / kerangka full day

school ?

Perencanaan pembelajaran IPA

terpadu di kelas VII dalam

pembelajaran full day school sama

saja dengan pembelajaran di

sekolah biasa. Karena, full day

pada SMP Ahmad Dahlan bukan

menambah jam pembelajaran pada

mata pelajaran IPA terpadu

melainkan banyaknya muatan

tambahan mata pelajaran agama di

sekolah ini selain itu adanya

kegiatan khusus pendalaman

materi dalam bentuk ekokulikuler

maupun ekstrakurikuler yang

membedakan sekolah ini dengan

sekolah lain.

3 Bagaimana kesiapan sarana dan prasarana pada pembelajaran IPA

Saat ini SMP Ahmad Dahlan masih belum memiliki laboratorium

Page 109: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

109

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

terpadu kelas VII dalam konsep /

kerangka full day school ?

dikarenakan meningkatnya jumlah

siswa setiap tahunnya sehingga

ruang yang dijadikan labor terpaksa harus dijadikan kelas.

4 Apa saja kegiatan yang dirancang

khusus dalam kerangka full day

school pada mata pelajaran IPA

terpadu ?

Kegiatan yang membentuk bakat

dan minat siswa. Siswa bebas

memilih sesuai keinginannya yaitu

untuk pelajaran IPA ada science

club, untuk pelajaran MTK ada

math club dan untuk pelajaran

bahasa inggris ada english club.

Selain itu ada kunjungan edukatif

yang dilaksanakan 2 kali dalam

semester dengan mengunjungi

tempat-tempat produksi, pabrik,

ataupun olahan rumah tangga,

pembibitan tanaman,

peternakan.tujuannya agar siswa

dapat melihat dan mempraktekkan

langsung apa yang mereka amati

5 Apa saja problematika yang

ditemukan dalam pembelajaran IPA

terpadu dalam konsep/ kerangka full

day school

Yang masih menjadi masalah

sarana dan prasarana yang belum

lengkap tadi karena pembelajaran

IPA terpadu tidak pernah lepas dari laboratorium

6 Apa saja solusi yang ditemukan

dalam pembelajaran IPA terpadu

dalam konsep/ kerangka full day

school

Guru tetap dapat kreatif dengan

memanfaatkan fasilitas yang ada

sehingga siswa tetap bisa belajar

dengan maksimal tanpa ada kendala lainnya

Page 110: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

110

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

LAMPIRAN 2

TRANSKIP HASIL WAWANCARA GURU IPA TERPADU

SMP AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI

2. Hasil Wawancara dengan Guru IPA terpadu kelas VII

Nama Guru : Yusna Nelly, S.Pd

Hari/ Tgl Wawancara : Senin, 10Januari 2019

Tempat : Kantor Guru SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

A 1. Tahap Perencanaan Pembelajaran IPA terpadu kelas VII (tujuh) di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan kota Jambi (Full day school)

No Pertanyaan Uraian

1 Apa saja persiapan yang bapak/ Ibu

lakukan sebelum kegiata proses

pembelajaran IPA terpadu di kelas

VII dalam konsep/ kerangka full day

school ?

Membaca materi sebelumnya dan

mempersiapkan materi baru,

memilih media dan metode yang

akan digunakan.

2 Apakah bapak/ Ibu diwajibkan

menyusun RPP dan Silabus di kelas

VII dalam pembelajaran konsep/

kerangka full day school ?

Ya, selain RPP dan Silabus juga

ada persiapan perangkat

pembelajaran lainnya yaitu Prota,

Prosem, tapi untuk penyusunan

RPP dilakukan secara

berkelompok melalui rapat MGMP setiap bulannya

3 Kapan penyusunan RPP dan Silabus

dilakukan ?

Sebetulnya perangkat

pembelajaran disusun sebelum

tahun ajaran baru namun karena

banyaknya urusan yang lain

terkadang guru belum sempat

menyususnnya sehingga perangkat

pembelajaran disusun setelah proses pembelajaran.

4 Apa saja problem yang dihadapi

Bapak/Ibu dalam pembuatan RPP dan

Silabus di kelas VII dalam

pembelajaran konsep/ kerangka full

Tidak ada masalah

Page 111: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

111

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

day school ?

5 Apa saja solusi yang dihadapi

Bapak/Ibu dalam pembuatan RPP dan

Silabus di kelas VII dalam

pembelajaran konsep/ kerangka full day school ?

Tidak ada masalah

6 Bagaimana langkah-langkah

bapak/ibu mengaitkan rumusan

indikator dengan SKL, KI dan KD ?

Dalam kurikulum 2013 SKL, KI,

dan KD sudah ditetapkan dari

pemerintah, kita tinggal

mengikutinya saja

A2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran IPA terpadu kelas VII (tujuh) di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan kota Jambi (Full day school)

No Pertanyaan Uraian

1 Bagaimana pelaksanaan pembelajaran

IPA terpadu di kelas VII dalam

konsep/ kerangka full day school ?

Pelaksanaan pembelajaran IPA

terpadu di kelas VII dalam

konsep/ kerangka full day school

sama saja dengan sekolah non full

day pada umumnya terdiri dari

kegiatan pendahuluan, inti dan

penutup. full day bukan

menambah jumlah jam mata

pelajaran IPA tetapi menambah

jumlah jam kerja guru yang

awalnya 38 jam dalam seminggu

menjadi 40 jam dalam seminggu

cuman jika mengajarnya di pagi

hari itu guru ikut membimbing

siswa memimpin barisan dan melakukan muroja‟ah bersama.

2 Apakah bapak/ibu melaksanakan

kegiatan apersepsi dalam kegiatan

awal pembelajaran IPA terpadu dalam konsep / kerangka full day school ?

Ya, apersepsi dilakukan dengan

mempersiapkan siswa sebelum

belajar, menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.

3 Apakah bapak/ibu melaksanakan

kegiatan apersepsi dalam kegiatan

awal pembelajaran IPA terpadu dalam

konsep / kerangka full day school ?

Ya, apersepsi dilakukan dengan

mempersiapkan siswa sebelum

belajar, menjelaskan tujuan

pembelajaran hari ini.

4 Apakah ada problem yang Bapak/Ibu

hadapi dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA terpadu konsep full

day school?

Permasalahannya itu terkendala di

media pembelajaran misalnya

pada materi mengenali bagian-

bagian mikroskop jika udah ada

alatnya kita tinggal

mengenalkannya saja ke siswa

namun karena belum ada media

Page 112: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

112

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

kita terpaksa menggambarnya dulu

5 Bagaimana bapak/ibu melakukan

kegiatan pembelajaran terciptanya

pembelajaran yang interaktif,

inspiratif, memotivasi dan

menyenangkan dalam pembelajaran

IPA terpadu konsepfull day school?

Dengan mempelajari karakter

masing-masing siswa, bercerita

jika sudah mulai jenuh , mengatur

posisi tempat duduk siswa akan

membuat siswa lebih

bersemangat.

6 Apakah Bapak/Ibu menggunakan

media pembelajaran selama kegiatan

pembelajaran IPA terpadu konsep /

kerangka full day schoolberlangsung?

Ya, media yang biasa digunakan

seperti media gambar kalo infocus

itu ummi gunakan saat materi

tertentu misalnya materi reproduksi

7 Apakah bapak/ibu mengaitkan

kegiatan pembelajaran dengan

kehidupan sehari-hari ?

Ya, karena ipa terpadu itu

mempelajari makhluk hidup dan

alam sekitar jadi ummi selalu

mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.

8 Apa saja metode yang bapak/Ibu

gunakan dalam pembelajaran IPA

terpadu di kelas VII konsep full day

school ?

Metode menyesuaikan terhadap

materi, supaya nantinya tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Misalnya , jika mateeri

penguasaan maka metodenya

adalah ceramah, tanya jawab dan

diskusi kelompok,

9 Apakah siswa pernah merasa jenuh

selama kegiatan proses pembelajaran

IPA terpadu berlangsung konsep full

day school?

Tidak, karena jika siswa sudah

mulai jenuh ummi selalu

mengajaknya untuk bercerita,

membuat lelucon yang bisa

menghibur siswa sejenak setelah itu baru melanjutkan materi

10 Apakah Bapak/Ibu melakukan

kegiatan refleksi dalam penutupan

pembelajaran ?

Ya, refleksi dilakukan bersama

siswa dengan membacakan

kesimpulan materi hari ini dan

memberi pengantar materi yang akan datang,

11 Apa saja kegiatan yang bapak/ Ibu

lakukan dalam kegiatan penutup?

Mengajak siswa dengan

membacakan kesimpulan materi

hari ini, menanyakan ke siswa jika

ada materi yang tidak dimengerti,

memberi motivasi dan tindak

lanjut berupa tugas yang harus dikerjakan siswa

Page 113: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

113

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

A3. Tahap Evaluasi Pembelajaran IPA terpadu kelas VII (tujuh) di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan kota Jambi (Full day school)

No Pertanyaan Uraian

1 Bagaimana evaluasi pembelajaran

IPA terpadu di kelas VII dalam

konsep/ kerangka full day school ?

Untuk sistem evaluasi biasanya

saya gunakan sistem tanya jawab

atau tes tertulis untuk

mengevaluasi hasil belajar siswa

apakah sudah paham dengan

materi yang diajarkan apa belum.

Selain itu juga dengan ulangan

harian, mid semester, dan juga

ulangan akhir semester yang juga

saya jadikan bahan untuk

mengevaluasi

2 Apakah Bapak/Ibu sering

memberikan PR (Pekerjaan rumah)

selesai kegiatan pembelajaran IPA

terpadu berlangsung ?

Tidak Sebisa mungkin Pemberian

PR dilakukan jika benar-benar

tugas yang tidak dapat di

selesaikan di sekolah maka dilanjutkan di rumah

3 Apakah Bapak/Ibu sering

memberikan ulangan harian untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran ?

Ya, jika semua materi yang

diajarkan sudah selesai pasti selalu

diadakan ulangan harian

4 Apakah Bapak/Ibu juga

melaksanakan program pengayaan

dan remedial ?

Remedial diadakan setiap selesai

ulangan, untuk pembelajaran IPA

terpadu di kelas VII, KKM yg

ditetapkan di SMP Ahmad Dahlan

75 jika siswa tidak mencapai nilai

tersebut maka langsung diadakan remedial

5 Bagaimana perkembangan kognitif

siswa dalam pembelajaran IPA terpadu berlangsung ?

Perkembangan kognitif siswa

diukur melalui tes ulangan harian

6 Bagaimana perkembangan sikap

siswa dalam pembelajaran IPA

terpadu berlangsung ?

Perkembangan sikap siswa dilihat

dari bagaimana cara siswa berbica

terhadap guru, teman, sopan

santun selain itu kehadiran siswa

selama mengikuti kegiatan belajar

7 Bagaimana perkembangan

psikomotor siswa dalam

pembelajaran IPA terpadu

berlangsung ?

Perkembangan psikomotor siswa

dilihat dari cara kerja siswa selama

praktikum, mempresentasikan

hasil diskusi

Page 114: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

114

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 115: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

115

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

LAMPIRAN 3

TRANSKIP HASIL WAWANCARA SISWA

SMP AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI

2. Hasil Wawancara dengan Siswa kelas VII

Nama Siswa : Nadina

Hari/ Tgl Wawancara : Senin, 10 Januari 2019

Tempat : Ruang kelas VII B SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

A 2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran IPA terpadu kelas VII (tujuh) di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan kota Jambi (Full day school)

No Pertanyaan Uraian

1 Apa yang anda rasakan dalam

pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu program full day school ?

Biasa aja

2 Apakah anda pernah mengalami

kesulitan dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA terpadu program full day school ?

Tidak, karena mata pelajaran IPA

tidak sesulit mata pelajaran Mtk

yang lebih banyak hitung-hitungan

3 Mata pelajaran apa yang paling

disukai dalam pembelajaran IPA terpadu

Materi yang banyak praktikumnya

dan tidak banyak hitung- hitangannya

4 Apakah anda sering mengulangi

pelajaran seperti membaca catatan

kembali dirumah setelah melakukan

kegiatan selama sehari penuh di sekolah ?

Kadang-kadang , jika ada tugas

atau besok mau ulangan IPA

5 Apa yang guru anda biasa lakukan

sebelum memulai kegiaatan pembelajaran ?

Bertanya siapa yang tidak hadir ,

menanyakan ada tugas atau tidak, menyuruh ketua kelas menyiapkan

6 Apakah anda merasa jelas dan

mengerti saat guru menyampaikan materi pembelajaran ?

Ya, karena ummi menjelaskannya

dengan sabar

8 Apa yang guru anda lakukan sebelum kegiatan pembelajaran berakhir ?

Memberi latihan

Page 116: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

116

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 117: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

117

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

TRANSKIP HASIL WAWANCARA SISWA

SMP AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI

2. Hasil Wawancara dengan Siswa kelas VII

Nama : M. Dimas Ramadhan

Hari/ Tgl Wawancara : Senin, 10 Januari 2019

Tempat : Ruang kelas VII B SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

A 2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran IPA terpadu kelas VII (tujuh) di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan kota Jambi (Full day school)

No Pertanyaan Uraian

1 Apa yang anda rasakan dalam

pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu program full day school ?

Biasa aja

2 Apakah anda pernah mengalami

kesulitan dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA terpadu program full day school ?

Kadaag-kadang jika pelajarannya

sulit

3 Mata pelajaran apa yang paling disukai dalam pembelajaran IPA

terpadu

Materi yang banyak praktikumnya dan tidak banyak hitung-

hitangannya

4 Apakah anda sering mengulangi

pelajaran seperti membaca catatan

kembali dirumah setelah melakukan

kegiatan selama sehari penuh di sekolah ?

Kadang-kadang , jika ada tugas

atau besok mau ulangan IPA

5 Apa yang guru anda biasa lakukan sebelum memulai kegiaatan

pembelajaran ?

Bertanya siapa yang tidak hadir , menanyakan ada tugas atau tidak,

menyuruh ketua kelas menyiapkan

6 Apakah anda merasa jelas dan

mengerti saat guru menyampaikan

materi pembelajaran ?

Ya, karena ummi menjelaskannya

dengan sabar ummi juga mau

menjelaskan kembali jika pelajarannya belum dipahami

8 Apa yang guru anda lakukan sebelum

kegiatan pembelajaran berakhir ?

Sebelum kegiatan pembelajaran

berakhir guru selalu menjelaskan

kembali pelajaran yang baru saja

diterangkan.. Kemudian siswa

Page 118: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

118

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

diberi pertanyaan , jika siswa bisa

menjawab nantinya akan diberi nilai

Page 119: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

119

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

TRANSKIP HASIL WAWANCARA SISWA

SMP AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI

3. Hasil Wawancara dengan Siswa kelas VII

Nama Siswa : Syakila Majid

Hari/ Tgl Wawancara : Senin, 10 Januari 2019

Tempat : Ruang kelas VII B SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

A 3. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran IPA terpadu kelas VII (tujuh) di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan kota Jambi (Full day school)

No Pertanyaan Uraian

1 Apa yang anda rasakan dalam

pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu program full day school ?

Senang karena dengan sekolah

selama seharian bisa bermain dan belajar dengan teman

2 Apakah anda pernah mengalami

kesulitan dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA terpadu program

full day school ?

Tidak, karena jika menemukan

kesulitan bisa bertanya ke ummi

atau teman-teman kelas. Ummi

juga mau memberi jam tambahan

jika belajarnya masih kurang

dimengerti

3 Mata pelajaran apa yang paling

disukai dalam pembelajaran IPA terpadu

Semuanya

4 Apakah anda sering mengulangi

pelajaran seperti membaca catatan

kembali dirumah setelah melakukan

kegiatan selama sehari penuh di sekolah ?

Kadang-kadang , jika besok mau

ulangan IPA .

5 Apa yang guru anda biasa lakukan

sebelum memulai kegiatan

pembelajaran ?

Sebelum mengajar ummi

mengabsen kehadiran siswa,

menanyakan ada tugas yang diberikan pada minggu lalu

6 Apakah anda merasa jelas dan

mengerti saat guru menyampaikan

materi pembelajaran ?

Ya, karena ummi menjelaskannya

dengan suara yg jelas jika tidak

paham ummi juga mau

mengulangnya kembali

8 Apa yang guru anda lakukan sebelum Memberikan latihan kadang –

Page 120: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

120

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

kegiatan pembelajaran berakhir ? kadang menyampaikan materi

berikutnya dan mengingatkan

siswa agar mengulangi pelajaran

dirumah supaya jika diberi

pertanyaan siswa bisa menjawabnya

Page 121: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

105

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 122: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

106

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 123: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

107

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 124: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

108

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 125: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

109

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 126: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

110

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 127: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

111

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 128: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

112

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 129: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

113

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 130: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

114

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

LAMPIRAN 4

Gedung SMP Ahmad Dahlan kota Jambi

Gambar A

Gambar B

Ruang Tata Usaha SMP Ahmad Dahlan kota Jambi

Page 131: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

115

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 132: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

116

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

LAMPIRAN 5

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

Ibu Sri Norita Handayani, SP

Gambar C

Gambar

Page 133: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

117

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 134: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

118

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

LAMPIRAN 6

Wawancara dengan Guru IPA terpadu SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

Ibu Yusna Nelly, S.Pd

Gambar E

Page 135: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

119

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Gambar F

LAMPIRAN 7

(AKTIVITAS GURU DAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN)

Gambar G

(kegiatan guru membimbing siswa saat membaca Al-Qur‟an)

Page 136: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

120

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Gambar H

(kegiatan guru saat membentuk siswa menjadi beberapa kelompok)

Page 137: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

121

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Gambar I

Gambar J

Gambar I dan J (Guru membimbing siswa pada saat mengasih materi pada

pembelajaran IPA Terpadu dikelas VIIB Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi (Full Day School))

Page 138: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

122

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Gambar K

Gambar L

Page 139: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

123

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Guru membimbing siswa dengan berjalan mengelilingi siswa saat melakukan

kegiatan pembelajaran di luar kelas pada praktikum hydrilla pada pembelajaran

IPA Terpadu dikelas VIIB Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi (Full Day School)

Page 140: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

124

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 141: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

125

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 142: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

126

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 143: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

127

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 144: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

128

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 145: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

129

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 146: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

130

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 147: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

131

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 148: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

132

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 149: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

133

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 150: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

134

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 151: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

135

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 152: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

136

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 153: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

137

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 154: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

138

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 155: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

139

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 156: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

140

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 157: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

141

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 158: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

142

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 159: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

143

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Rafmy Hairanisa Putri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Jambi, 21 Mei 1996

Alamat : Prumnas Jelutung Kota Jambi

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : [email protected]

No Kontak 087806003693

Pengalaman-Pengalaman Pendidikan Formal

1. SD Negeri 177, Tamat tahun 2007.

2. MTsN Model Kota Jambi, Tamat tahun 2011.

3. MAN Model Kota Jambi, Tamat tahun 2014.

Motto Hidup

Mimpi, itu akan menjadi kenyataan dengan sebuah tindakan, bukan dengan

harapan (angan-angan).

Jambi, 01 Desember 2019

Rafmy hairanisa putri

TB. 140498

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 160: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

144

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi

Page 161: ANALISIS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM …

145

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi