ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

14
ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII DITINJAU DARI REVISI TAKSONOMI BLOOM Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: HANAN NUR FAUZIYYAH A410160071 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Transcript of ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

Page 1: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII DITINJAU

DARI REVISI TAKSONOMI BLOOM

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

HANAN NUR FAUZIYYAH

A410160071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...
Page 3: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...
Page 4: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...
Page 5: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

1

ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII DITINJAU

DARI REVISI TAKSONOMI BLOOM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian serta mengetahui dimensi proses

kognitif dan dimensi pengetahuan soal-soal buku ajar matematika kelas VIII kurikulum 2013

berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom dan konsep permasalahan dalam belajar. Revisi

Taksonomi Bloom memiliki dua dimensi yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi

pengetahuan. Dimensi proses kognitif berisikan enam kategori, yaitu: mengingat, memahami,

mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dimensi pengetahuan berisikan

empat kategori, yaitu: faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Metode yang

digunakan dalam menganalisis data yaitu mengkategorikan soal ke tabel taksonomi,

menghitung persentase, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

buku ajar matematika semester 1 memuat 372 soal dengan persentase terbanyak C3-konseptual

yaitu sebesar 28,76%, persentase paling sedikit oleh C5 dan C6-prosedural yaitu sebesar 0,27%,

semester 2 memuat 443 soal dengan persentase terbanyak C3-konseptual yaitu sebesar 34,99%,

persentase paling sedikit C3-metakognitif, C5-faktual, dan C6-faktual yaitu sebesar 0,23%.

Kesimpulannya pada buku dimensi kognitif C1 tidak terdapat jenis soal yang termasuk dalam

dimensi pengetahuan konseptual dan metakognitif, untuk dimensi kognitif C2 tidak terdapat

jenis soal yang termasuk dalam dimensi metakognitif. Tidak adanya keseimbangan persentase

antara soal berpikir tingkat rendah (LOTS) dengan soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada

semester 1 perbandingan sekitar 4:1, sedangkan pada semester 2 perbandingan sekitar 6:5.

Kata Kunci: analisis, buku ajar, revisi taksonomi bloom

Abstract

This study aims to analyze the suitability and find out the dimensions of cognitive processes

and the dimensions of knowledge of mathematics curriculum 2013 textbooks for class VIII

based on the revised bloom taxonomy and the concept of problem in learning. Bloom’s revised

taxonomy has two dimension: the cognitive process dimensions and the knowledge dimension.

The cognitive process dimension contains six categories, namely: remembering,

understanding, applying, analyzing, evaluating, and creating. The dimension of knowledge

contains four categories, namely: factual, conceptual, procedural, and metacognitive. The

method used in analyzing data is categorizing questions into taxonomic tables, calculating

percentage, and drawing conclusions. The result of this study indicate that mathematic

textbooks for 1st semester contain 372 questions with the highest percentage of C3-Conceptual

that is equal to 28,76%, the least percentage by C5 and C6-Procedural that is equal to 0,27%, 2nd semester contains 443 questions with the highest percentage of C3-Conceptual that is equal

to 34,99%, the least percentage of C3-Metacognitive, C5-Factual, and C6-Factual which is equal

to 0,23%. The conclusion in the cognitive dimension book C1 is that there are no types of

questions contained in the dimensions of conceptual and metacognitive knowledge, for

cognitive dimensions C2 there are no types of questions included in the metacognitve

dimension. There is no percentage balance between Low Order Thinking Skill (LOTS) and

Higher Order Thinking Skill (HOTS) in 1st semester, the ratio is around 4:1, where as in 2nd

semester the ratio is around 6:5.

Keyword: analysis, textbooks, bloom taxonomic revision

Page 6: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

2

1. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu proses untuk mengubah tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan

kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

adalah satuan tindakan pembentukan peserta didik mengembangkan potensi diri yang

memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan. Menurut pengertian secara psikologis,

belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku yang berbeda sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Ena, Ikhman & Kodirun,

2019). Bahan ajar merupakan kebutuhan penting yang berisikan materi pelajaran, metode, dan cara

dalam proses belajar mengajar, karena dengan adanya bahan ajar maka dapat terselenggara

pembelajaran yang baik.

Dalam Permendikbud Nomor 11 Pasal 2 tahun 2005 tentang buku teks pelajaran adalah buku

acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran yang disusun

berdasarkan standar nasional. Buku ajar berstandar kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh

pemerintah serentak digunakan sebagai sarana untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 yang

baru diterapkan di Indonesia sebagai perbaikan tehadap kurikulum 2006. Pusat Perbukuan

Depdiknas menyebutkan tiga aspek standar buku ajar pembelajaran matematika, yaitu aspek

materi/isi, aspek penyajian, dan aspek bahasa. Dalam penilaian buku teks matematika oleh BSNP,

terdapat beberapa butir penilaian yang harus dinilai pada keakuratan materi yaitu keakuratan fakta,

konsep, prinsip, prosedur, contoh, dan soal. Selanjutnya BNSP (2014a) mendeskripsikan

keakuratan soal sebagai penyajian soal dalam tiap bab harus sesuai dengan materi, tingkat

kesulitannya bervariasi dalam aspek ruang lingkup yang mendukung tercapainya kompetensi dasar,

semua soal yang disajikan harus realistik dan kuat, terdapat soal latihan yang menuntut peserta

didik untuk berpikir tingkat tinggi.

Pada kenyataannya masih ditemukan kelemahan-kelemahan dalam buku ajar yang digunakan di

sekolah saat ini, khususnya dalam buku ajar matematika. Salah satu kelemahan yang ditemukan

dalam penelitian Masduki dkk (2013) adalah rendahnya proporsi soal-soal dalam buku teks yang

mendorong peserta didik untuk mampu menggunakan kemampuan penalaran mereka dalam

menyelesaikan masalah matematis.

Rosila, Yaacob, dan Ismail (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Taksonomi

Bloom memiliki banyak manfaat untuk digunakan sebagai alat untuk menganalisis pendidikan

domain tujuan, dapat menyediakan sarana untuk menentukan tingkat dimana suatu tujuan ditulis.

Taksonomi Bloom telah terbukti keunggulan dan efektifitas dari lainnya metode dan bisa berfungsi

sebagai bahasa umum tentang tujuan belajar, Taksonomi Bloom menyediakan guru dan pendidik

dengan kerangka acuan yang menjelaskan berbagai jenis dari hasil belajar.

Page 7: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

3

Taksonomi Bloom dilakukan revisi oleh Anderson dan Krathwohl dalam domain kognisi dengan

mengubah penamaan yang semula menggunakan kata benda menjadi kata kerja yang menurutnya

bentuk sistem berpikir yang aktif dan akurat (Anderson, 2001). Revisi Taksonomi Bloom ranah

kognitif memiliki dua dimensi yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Dimensi

proses kognitif berisikan enam kategori, yaitu mengingat (remembering), memahami

(understanding), mengaplikasikan (applying), menganalisis (analysing), mengevaluasi

(evaluating), dan menciptakan (creating). Dimensi pengetahuan berisikan empat kategori, yaitu:

faktual (factual), konseptual (conceptual), prosedural (procedural), dan metakognitif

(metacognitive) (Gunawan & Palupi, 2016). Interelasi dari dimensi pengetahuan dan dimensi proses

kognitif disebut dengan tabel taksonomi.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian

yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya, atau

sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan

manipulasi variabel penelitian (Turistiati, 2018). Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau

peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena atau perbandingan berbagai variabel (Mubin,

2018). Sumber data adalah tempat didapatkannya data yang diinginkan. Sumber data terbagi

menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti

secara langsung (dari tangan pertama). Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari

sumber yang sudah ada Sutama (2019: 113). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data

soal-soal latihan dan uji kompetensi yang akan dianalisis pada buku ajar matematika kelas VIII

kurikulum 2013 edisi revisi 2017 yang disusun oleh Abdur Rahman Asy’ari. Sedangkan sumber

data sekunder dalam penelitian ini adalah angket dengan responden guru dan peserta didik, serta

hasil wawancara tehadap guru matematika kelas VIII di SMP Negeri 2 Gatak. Dalam penelitian ini,

teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Teknik observasi yang peneliti lakukan dengan cara mengamati proses belajar matematika dalam

ruang kelas VIII SMP Negeri 2 Gatak. Teknik wawancara yang peneliti lakukan dengan

mewawancarai terhadap guru matematika kelas VIII sebagai informan. Teknik dokumentasi adalah

cara mengumpulkan data melalui buku-buku, teori, dalil-dalil, arsip dan lain-lain yang berhubungan

dengan masalah penelitian. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti

kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan

dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Pada tahap ini

Page 8: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

4

dokumen yang dipakai oleh peneliti berupa soal Buku Sekolah Menengah Pertama matematika

kelas VIII kurikulum 2013 revisi 2017 yang disusun oleh Abdur Rahman Asy’ari, dkk. Teknik

menganalisis data yaitu mengkategorikan soal ke tabel taksonomi, menghitung persentase, dan

penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang

dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh.

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji triangulasi pengamat, credibility,

transferability, dependability, dan confirmability Sugiyono (2007:270).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis buku ajar matematika kelas VIII kurikulum 2013 edisi revisi 2017 yang ditinjau dari

Revisi Taksonomi Bloom yang meliputi dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Pada

dimensi proses kognitif meliputi: C1-mengingat, C2-memahami, C3-mengaplikasikan, C4-

menganalisis, C5-mengevaluasi, dan C6-mencipta. Pada dimensi pengetahuan meliputi: P1-faktual,

P2-konseptual, P3-prosedural, dan P4-metakognitif. Soal-soal dalam buku ajar matematika

SMP/MTs kurikulum 2013 edisi revisi 2017 semester 1 dan 2 direkapitulasi dan diklasifikasikan

berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom.

Berdasarkan hasil rekapitulasi jumlah soal pada buku ajar matematika semester 1 ditinjau dari

Revisi Taksonomi Bloom berbeda-beda setiap materinya. Perhitungan persentase bab I materi pola

bilangan pada soal tingkat C2-konseptual lebih banyak yaitu sebesar 24,66% daripada tingkat soal

C2-prosedural dan C6-metakognitif yaitu sebesar 1,37%. Perhitungan persentase bab II koordinat

kartesius pada soal tingkat C2-faktual lebih banyak yaitu sebesar 35,29% daripada tingakat soal C3-

metakognitif, C4-prosedural, C5-metakognitif, dan C6-metakognitif yang sama bernilai sebesar

1,96%. Perhitungan persentase bab III relasi dan fungsi pada soal tingkat C3-konseptual lebih

banyak yaitu sebesar 30,77% daripada C3-metakognitif dan C6-prosedural yang sama bernilai

sebesar 1,28%. Perhitungan persentase bab IV persamaan garis lurus pada soal tingkat C3-

konseptual lebih banyak yaitu sebesar 50,00% ini berarti setengah soal dari bab IV adalah

berdimensi pengetahuan konseptual, sedangkan persentase yang lebih sedikit adalah C2-konseptual

yaitu sebesar 1,39%. Perhitungan persentase bab V sistem persamaan linear dua variabel pada soal

tingkat C3-konseptual lebih banyak yaitu sebesar 32,35% daripada C3-metakognitif yang sama

bernilai sebesar 1,47%. Perhitungan persentase uji kompetensi semester 1 pada tingkat soal C3-

konseptual juga lebih banyak yaitu sebesar 36,67% daripada tingkat soal yang lebih sedikit yaitu

C2-konseptual, C4-konseptual, C4-metakognitif, dan C6-metakognitif sebesar 3,33%.

Analisis buku ajar matematika kelas VIII semester 1 ini dalam penelitian disajikan ke bentuk

kombinasi antara dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif serta dalam bentuk persentase yang

Page 9: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

5

diperoleh dari klasifikasi tingkat kognitif Revisi Taksonomi Bloom. Berdasarkan data untuk materi

relasi dan fungsi, persamaan garis lurus, sistem persamaan linear dua variabel, dan uji kompetensi

semester 1 lebih didominasi untuk tingkat C3-konseptual, untuk materi pola bilangan didominasi

untuk tingakat C2-konseptual, sedangkan untuk materi koordinat kartesius didominasi untuk tingkat

C1-faktual.

Berdasarkan hasil rekapitulasi jumlah soal pada buku ajar matematika semester 2 ditinjau dari

Revisi Taksonomi Bloom berbeda-beda setiap materinya. Perhitungan persentase bab VI materi

teorema pythagoras pada soal tingkat C3-konseptual lebih banyak yaitu sebesar 46,38% daripada

tingkat soal C4-prosedural, C5-faktual, C6-konseptual dan C6-prosedural yang sama bernilai sebesar

1,45%. Perhitungan persentase bab VII lingkaran pada soal tingkat C3-konseptual lebih banyak

yaitu sebesar 41,24% daripada tingakat soal C1-faktual, C3-faktual, dan C3-metakognitif yang sama

bernilai sebesar 1,03%. Perhitungan persentase bab VIII bangun ruang sisi datar pada soal tingkat

C3-konseptual lebih banyak yaitu sebesar 35,54% daripada C1-faktual dan C6-faktual yang sama

bernilai sebesar 0,83%. Perhitungan persentase bab IX statistika pada soal C4-konseptual lebih

banyak yaitu sebesar 35,00% daripada C2-konseptual, C6-prosedural, dan C6-metakognitif.

Perhitungan persentase bab X peluang pada soal tingkat C3-konseptual lebih banyak yaitu sebesar

25,76% daripada C2-faktual, dan C5-metakognitif yang sama bernilai sebesar 4,55%. Perhitungan

persentase uji kompetensi semester 2 pada tingkat soal C3-konseptual juga lebih banyak yaitu

sebesar 40,00% daripada tingkat soal yang lebih sedikit yaitu C5-prosedural sebesar 3,33%.

Analisis buku ajar matematika kelas VIII semester 2 ini dalam penelitian disajikan ke bentuk

kombinasi antara dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif serta dalam bentuk persentase yang

diperoleh dari klasifikasi tingkat kognitif Revisi Taksonomi Bloom. Berdasarkan data untuk materi

teorema pythagoras, lingkaran, bangun ruang sisi datar, peluang, dan uji kompetensi semester 2

lebih didominansi untuk tingkat soal C3-konseptual, sedangkan untuk materi statistika didominansi

untuk tingkat soal C4-konseptual.

Apabila hasil analisis buku ajar matematika SMP/MTs semester 1 dan semester 2 digabungkan

maka akan diperoleh besar proporsi dari masing-masing tingkat kognitif seperti berikut: Buku ajar

matematika SMP/MTs kelas VIII kurikulum 2013 edisi revisi 2017 dengan penulis Abdur Rahman

As’ari, Mohammad Tohir, Erik Valentino, Zainul Imron, Ibnu Taufiq memuat 372 soal untuk

semester 1 dan memuat 443 soal untuk semester 2. Untuk semester 1 dapat dilihat bahwa persentase

terbanyak oleh C3-konseptual yaitu sebesar 28,76%, persentase paling sedikit oleh C5-prosedural

dan C6-prosedural yang sama yaitu sebesar 0,27%. Sedangkan untuk semester 2 dapat dilihat bahwa

persentase terbanyak oleh C3-konseptual yaitu sebesar 34,99%, persentase paling sedikit oleh C3-

metakognitif, C5-faktual, dan C6-faktual yang sama yaitu sebesar 0,23%.

Page 10: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

6

Jika dikelompokkan berdasarkan tingkat soal berpikir tingkat rendah (LOTS) dan soal berpikir

tingkat tinggi (HOTS) dapat dilihat berikut ini: Berdasarkan data maka dapat disimpulkan bahwa

pada buku ajar matematika kelas VIII SMP/MTs kurikulum 2013 edisi revisi 2017 semester 1 dan

semester 2 lebih didominasi tingkat soal C3-konseptual sehingga peserta didik dilatih untuk

menerapkan atau mengaplikasikan soal dan menggunakan konsep yang tepat. Untuk semester 1

soal berpikir tingkat rendah (Low Order Thinking Skill /LOTS) sebesar 77,15% dan soal berpikir

tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill /HOTS) sebesar 22,84%, Untuk semester 2 soal

berpikir tingkat rendah (LOTS) sebesar 54,41% dan soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) sebesar

45,62% sehingga tidak adanya keseimbangan persentase antara soal berpikir tingkat rendah (LOTS)

dengan soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) terlihat pada semester 1 perbandingan sekitar 4:1,

sedangkan pada semester 2 perbandingan sekitar 6:5.

Hasil klasifikasi soal ayo berlatih dan uji kompetensi berdasarkan tingkat kognitif Revisi

Taksonomi Bloom menunjukkan bahwa seluruh soal yang terdapat pada buku ajar matematika

SMP/MTS kelas VIII kurikulum 2013 edisi revisi 2017 semester 1 dan 2 mencakup tingkatan C1-

faktual, C1-prosedural, C2-faktual, C2-konspetual, C2-prosedural, C3-faktual, C3-konseptual, C3-

prosedural, C3-metakognitif, C4-faktual, C4-konseptual, C4-prosedural, C4-metakognitif, C5-

faktual, C5-konseptual, C5-prosedual, C5-metakognitif, C6-faktual, C6-konseptual, C6-prosedural,

dan C6-metakognitif. Sedangkan untuk dimensi kognitif C1 pada buku ajar ini tidak terdapat jenis

soal yang termasuk dalam dimensi pengetahuan konseptual dan metakognitif, dan untuk dimensi

kognitif C2 pada buku ajar tidak terdapat jenis soal yang termasuk dalam dimensi metakognitif.

Anderson dan Krathwohl (2010) melakukan revisi terhadap Taksonomi Bloom seiring dengan

adanya kebutuhan untuk memadukan pengetahuan dan pemikiran baru dalam dunia pendidikan.

Revisi Taksonomi Bloom ini menggunakan kata kerja untuk menamai setiap kategori tingkat

kognitifnya yang disesuaikan dengan jenis-jenis proses yang banyak dijumpai dalam rumusan

masalah dan perencanaan pembelajaran guru Anderson dan Krathwohl (2010:399). Kategori-

kategori dalam dimensi proses kognitif dijabarkan ke dalam 19 kata kerja yang mendeskripsikan

proses kognitif secara spesifik. Anderson dan Krathwohl (2010) Revisi Taksonomi Bloom

kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) tersebut dijabarkan pada tingkat kognitif C4 (analyze),

C5 (evaluate), dan C6 (create).

Asep (2013) menyatakan bahwa dalam praktiknya, tingkat kesulitan soal akan mengikuti hirarki

taksonomi kognitif dari Bloom. Sudjana (2004) berpendapat bahwa perbandingan soal yang baik

untuk kriteria soal mudah, sedang, dan sulit adalah 3:4:3. Soal kategori mudah dikembangkan

berdasarkan tingkat kemampuan kognitif mengetahui dan memahami, soal kategori sedang

Page 11: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

7

dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan kognitif menerapkan dan menganalisis, dan soal

kategori sulit dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan kognitif evaluasi dan mencipta.

Menurut Revisi Taksonomi Bloom semakin tinggi tingkat kognitifnya maka semakin tinggi pula

kualitas soal tersebut. Sebagai proses kognitif, soal uji kompetensi juga harus mencakup semua

jenis proses kognitif, mulai dari mengingat, memahami, dan mengaplikasikan yang termasuk dalam

kriteria berpikir tingkat rendah (LOTS) hingga menganalisis dan mengevaluasi, dan mencipta yang

termasuk kriteria berpikir tingkat tinggi (HOTS). Jika ditinjau dari cara berpikir tingkat tinggi

(HOTS) yang meliputi menganalisis, evaluasi, dan mencipta pada buku ajar matematika semester

1 terlihat persentasenya masih rendah yaitu kurang dari 25%. Padahal dalam perkembangan proses

pembelajaran pada kurikulum 2013 edisi revisi 2017 menuntut agar peserta didik lebih mengarah

pada pola berpikir tingkat tinggi dengan jenis penilaian penalaran yang dapat mendorong peserta

didik untuk lebih kreatif, inovatif, dan kritis dalam memecahkan berbagai soal atau permasalahan

yang lebih menantang.

Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya seperti Masduki dkk (2013)

dalam penelitiannya menyimpulkan berdasarkan analisis terhadap soal-soal uji kompetensi buku

teks pelajaran matematika diperoleh hasil bahwa aspek penerapan mendapatkan porsi yang sangat

dominan dengan persentase 66% - 92%. Sedangkan aspek penalaran hanya mendapatkan porsi yang

paling kecil dengan persentase 0,39% - 11,63%. Hasil kajian ini mengkonfirmasi mengapa peserta

didik Indonesia dinilai lemah kemampuan matematikanya berdasarkan laporan TIMSS dan PISA

karena peserta didik tidak terlatih untuk menyelesaikan soal-soal yang menuntut kemampuan

penalaran mereka. Musfiqi dan Jailani (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa bahan ajar

matematika SMP Kelas VIII yang berupa RPP dan LKS termasuk dalam kriteria sangat valid,

praktis, dan efektif untuk meningkatkan karakter dan HOTS. Keefektifan bahan ajar ditunjukkan

oleh hasil penilaian melalui angket karakter dan tes HOTS. Giani, Supardi, dan Hiltrimartin (2015)

dalam hasil analisis dan pembahasannya untuk memenuhi proporsi soal yang mendukung

ketercapaian Kompetensi Dasar (KD) harus memuat yaitu 30% untuk C1 dan C2, 40% untuk C3 dan

C4, dan 30% untuk C5 dan C6. Vidayanti (2017) dalam penelitiannya memberikan hasil sebagai

berikut kemampuan kognitif masing-masing gaya belajar memiliki ketercapaian indikator yang

berbeda. Effendi (2017) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Taksonomi Bloom dan

revisinya merupakan tingkatan yang digunakan sebagai panduan guru dalam menyusun soal untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Perbaikan dalam revisi Taksonomi Bloom dapat dijadikan acuan

dalam menyusun soal mulai dari jenjang terendah (mengingat) sampai jenjang tertinggi

(mengkreasi). Suryapuspitarini, Wardono, dan Kartono (2018) dalam penelitiannya menyimpulkan

bahwa soal-soal tipe HOTS merupakan soal-soal yang mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi

Page 12: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

8

peserta didik. Dengan mengerjakan soal-soal HOTS maka peserta didik akan mencapai level-level

pada kemampuan literasi matematika peserta didik. Llanos dan Otero (2018) dalam penelitiannya

menujukkan bahwa guru adalah penerima paling penting dari industri editorial karena mereka

menghasilkan keputusan tentang buku teks mana yang harus digunakan dan dibeli oleh peserta didik

mereka. Al Raqqad dan Ismail (2018) menurut penelitiannya bahwa penulis buku teks harus

mengembangkan konten buku teks lebih lanjut dan menjaga keseimbangan antara pertanyaan

tingkat rendah dan yang lebih tinggi dimana pertanyaan bertingkat harus digunakan dan disertakan

pada akhir setiap bagian bacaan.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis maka secara keseluruhan dari isi buku ajar matematika kelas VIII

sangat menarik karena terdapat gambar-gambar aktivitas peserta didik, menggunakan berbagai

macam warna, terdapat aneka ragam rubrik, disertai ilustrasi yang menarik, dan disertai cara

penggunaan buku ajar matematika. Buku ajar matematika memuat 372 soal untuk semester 1 dan

memuat 443 soal untuk semester 2, untuk semester 1 dapat dilihat bahwa persentase terbanyak oleh

C3-konseptual yaitu sebesar 28,76%, persentase paling sedikit oleh C5-prosedural dan C6-

prosedural yang sama yaitu sebesar 0,27%. Sedangkan untuk semester 2 dapat dilihat bahwa

persentase terbanyak oleh C3-konseptual yaitu sebesar 34,99%, persentase paling sedikit oleh C3-

metakognitif, C5-faktual, dan C6-faktual yang sama yaitu sebesar 0,23%. Hasil klasifikasi soal ayo

berlatih dan uji kompetensi berdasarkan tingkat kognitif Revisi Taksonomi Bloom menunjukkan

bahwa seluruh soal yang terdapat pada buku ajar matematika sudah cukup variatif yaitu semester 1

dan 2 mencakup tingkatan C1-faktual, C1-prosedural, C2-faktual, C2-konspetual, C2-prosedural, C3-

faktual, C3-konseptual, C3-prosedural, C3-metakognitif, C4-faktual, C4-konseptual, C4-prosedural,

C4-metakognitif, C5-faktual, C5-konseptual, C5-prosedual, C5-metakognitif, C6-faktual, C6-

konseptual, C6-prosedural, dan C6-metakognitif. Pada dimensi kognitif C1 pada buku ajar ini tidak

terdapat jenis soal yang termasuk dalam dimensi pengetahuan konseptual dan metakognitif, untuk

dimensi kognitif C2 pada buku ajar tidak terdapat jenis soal yang termasuk dalam dimensi

metakognitif. Tidak adanya keseimbangan persentase antara soal berpikir tingkat rendah (LOTS)

dengan soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) terlihat pada semester 1 perbandingan sekitar 4:1,

sedangkan pada semester 2 perbandingan sekitar 6:5.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peneliti ingin menyampaikan beberapa saran

dan diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi beberapa pihak yang terlibat baik secara

langsung atau tidak langsung sebagai berikut: 1) Kepada guru atau pendidik, diharapkan

meningkatkan kemampuan dalam melakukan penilaian dengan menerapkan proses berpikir tingkat

Page 13: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

9

tinggi (HOTS) untuk memacu proses berpikir anak lebih kreatif, inovatif, dan kritis, tidak hanya

sekedar menggunakan soal-soal yang ada pada buku pegangan peserta didik saja. Guru atau

pendidik harus kreatif menentukan tujuan pembelajaran dan menggunakan berbagai macam metode

pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut. 2) Kepada penulis bahan ajar matematika,

diharapkan untuk memperbanyak soal-soal yang menuntut peserta didik untuk berpikir tingkat

tinggi (HOTS) sehingga memacu peserta didik untuk lebih kreatif dan inovatif. Hasil penelitian ini

dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan revisi buku ajar matematika pada edisi berikutnya

agar menjadi lebih baik. 3) Kepada peneliti lainnya, diharapkan dalam melakukan penelitian yang

sejenis sebaiknya memahami secara utuh tentang Revisi Taksonomi Bloom baik dari segi dimensi

kognitif maupun segi dimensi pengetahuan. Selain itu juga harus dapat menganalisis konsep

permasalahan dalam belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Asesment diterjemahkan oleh A.Prihantoro Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

BNSP. (2014a). Deskripsi Instrumen 1 Penilaian Buku Teks Matematika. Jakarta: Badan Standar

Nasional Pendidikan.

Effendi, R. (2017). Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasinya pada Pelajaran

Matematika SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(1), 72-78.

Ena, A., Ikhman, & Kodirun. (2019). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Kelas VIIIA SMP

Negeri 1 Lakudo. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika

Giani, Zulkardi, dan Hiltrimartin, C. (2015). Analisis Tingkat Kognitif Soal– Soal Buku Teks

Matematika Kelas VII Berdasarkan Taksonomi Bloom. Jurnal Pendidikan Matematika,

9(2), 1-20.

Llanos, V.C. & Otero, M.R. (2018). Characteristics and changes in the mathematics textbooks for

the secondary school in Argentina along 67 years. International Jurnal of Research in

Education and Science (IJRES), 4(1), 98-105

Masduki. Subandriah, M.R. Irawan, D.Y. Prihantoro, A. (2013) Level kognitif soal-soal Pada Buku

Teks Matematika SMP Kelas VII, diseminarkan pada Seminar Nasional Matematika dan

Pendidikan Matematika FMIPA UNY, ISBN : 978 – 979 – 16353 – 9 – 4

Mubin, H. (2018). Analisis Kompetensi Guru dalam Merencanakan dan Melaksanakan

Pembelajaran Kimia Berbasis Kurikulum 2013 Studi Kasus di Kelas X SMA Negeri 6

Pontianak. Jurnal Ilmiah Ar-Razi.

Page 14: ANALISIS SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII ...

10

Musfiqi, Shin’an dan Jailani. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Matematika yang Berorientasi

pada Karakter dan Higher Order Thinking Skill (HOTS). Jurnal Pendidikan Matematika,

9(1), 45-59.

Nayef, E.G., Yaacob, N.R., & Ismail, H.N. (2013). Taxonomies of Educational Objective Domain.

International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 3(9), 165-

175.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Pasal 2 Tahun 2005 tentang Buku Teks

Pelajaran.

Raqqad, Y. M. A., & Ismail, H. H. (2018). Analyzing the Reading Questions of AP12 Textbook

According to Bloom’s Taxonomy. International Journal of Education, Psychology and

Counseling, 3(22), 84-94

Sudarsyah, A. (2013). Manajemen Implementasi Kurikulum: Sisi Lain Ujian Nasional.

Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rosdakarya.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryapuspitarini, B.K., Wardono, dan Kartono. (2018). Analisis Soal-soal Matematika Tipe Higher

Order Thinking Skill (HOTS) pada Kurikulum 2013 untuk Mendukung Kemampuan

Literasi Siswa. Jurnal UNNES.

Sutama. (2019). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, Mix Method, dan R&D.

Kartasura: CV Jasmine.

Turistiati, A.T. (2018). Fenomena Black Campaign Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2015. Jurnal

Ilmiah Ilmu Administrasi, 8(2), 208-215.

Vidayanti, N. (2017). Analisis Kemampuan Kognitif Siswa Kelas VIII SMP Ditinjau dari Gaya

Belajar. Jurnal Daya Matematis, 3(1), 20-29.