Analisis tematik cerpen siti mahiya karya Gunawan Maryanto

12
PENCARIAN CINTA DAN KEBAHAGIAAN DALAM CERPEN SITI MAHIYA KARYA GUNAWAN MARYANTO Analisis Tematik Oleh Oki Feri Juniawan NIM 120210402021 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 0

description

Tugas Mata Kuliah Apresiasi Prosa

Transcript of Analisis tematik cerpen siti mahiya karya Gunawan Maryanto

PENCARIAN CINTA DAN KEBAHAGIAAN

DALAM CERPEN SITI MAHIYA

KARYA GUNAWAN MARYANTO

Analisis Tematik

Oleh

Oki Feri Juniawan

NIM 120210402021

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

2013

0

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kebahagiaan adalah dambaan setiap manusia di dunia. Kebahagiaan

merupakan kesenangan dan ketentraman hidup lahir dan batin manusia.

Dengan adanya kebahagiaan, manusia dapat menjauhkan diri dari kesusahan

dan kesedihan. Kebahagiaan tidak timbul begitu saja dalam diri tiap manusia.

Namun untuk mendapatkan kebahagiaan manusia perlu berusaha dan berdo’a

untuk mendapatkannya.

Ukuran kebahagiaan hidup setiap manusia berbeda-beda. Ada yang

merasa bahagia karena hidup dengan kekayaan, dan ada pula yang hidup

bahagia hanya dengan kesederhanaan. Kebahagiaan juga dapat timbul dengan

hadirnya seseorang dalam hidup kita. Seseorang yang dicintai dan dapat

mendampingi hidup selamanya dalam suka maupun duka.

Namun bagaimana dengan seseorang yang tidak merasa bahagia hanya

dengan kekayaan yang dimilikinya? Apa yang membuatnya merasa tidak

bahagia? Dalam cerpen Siti Mahiya karya Gunawan Maryanto, terdapat cerita

tentang seorang saudagar kaya raya dari Benggala yang tak pernah bahagia.

Oleh karena itu, penulis memilih cerpen tersebut untuk dianalisis karena

memiliki kisah dan tema yang menarik.

I.2 Rumusan Masalah

I.2.1 Bagaimanakah cara menentukan tema?

I.2.2 Bagaimanakah hasil analisis tematik dari cerpen Siti Mahiya karya

Gunawan Maryanto?

II. PEMBAHASAN

II.1 Cara Menentukan Tema

Nasution (1963:62) berpendapat bahwa tema memiliki dua jenis, yakni

tema mayor dan tema minor. Tema mayor merupakan tema pokok atau tema

dasar dari sebuah cerita, sedangkan tema minor merupakan bagian dari tema

mayor. Keduanya saling membangun dalam suatu karya sastra. Esten

(1990:92) mengemukakan cara menentukan tema, antara lain:

1

1) Persoalan mana yang paling menonjol;

2) Persoalan mana yang paling banyak menimbulkan konflik. Adapun

konflik tersebut merupakan penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa;

3) Menentukan atau menghitung persoalan mana yang membutuhkan

banyak waktu penceritaan.

II.2 Hasil Analisis Tematik Cerpen Siti Mahiya karya Gunawan Maryanto

Menurut Kamus Besar Bahaa Indonesia, tema merupakan suatu pokok

pikiran atau dasar dari sebuah cerita. Dalam menulis cerpen, puisi, novel,

karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan lainnya haruslah memiliki

sebuah tema. Jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah fondasinya.

Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan.

Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan

tersebut.

Pada cerpen berjudul Siti Mahiya karya Gunawan Maryanto, dapat

dianalisis temanya dengan cara sebagai berikut:

1. Persoalan mana yang paling menonjol

Dalam cerpen tersebut yang menjadi persoalan utamanya ialah

seorang tokoh yang bernama Tambijumiril, seorang saudagar kaya

raya dari Benggala. Data yang membuktikan persoalan tersebut adalah

sebagai berikut:

“Masih inagt cerita Tambijumiril, seorang saudagar kaya raya

dari Benggala yang tak pernah bahagia?. ... ”

“... Pendeta Kanjulmukmin yang ditemuinya disebuah pulau

memberinya petunjuk agar ia pergi ke tanah Mekkah. Mungkin

di sanalah ia akan mendapatkan kebahagiaannya atau entah apa

namanya.”

“... Saya datang ke mari karena itulah petunjuk yang saya

dapatkan sewaktu saya bertapa sepanjang delapan tahun

lamanya. Kalau saya hendak mencari bahagia konon di sinilah

tempatnya.”

2

Dari data tersebut dapat disimpulkan, bahwa persoalan yang

menonjol perihal Tambijumaril yang merasa tak pernah bahagia. Dia

tidak merasa bahagia hanya dengan memiliki kekayaan saja. Oleh

karena itu ia pergi mencari kebahagiaannya sampai ke kota Mekkah.

2. Persoalan yang paling banyak menimbulkan konflik

Persoalan yang menyebabkan banyak konflik dan peristiwa

ialah perihal Tambijumaril yang merasa tak pernah bahagia, sehingga

menyebabkan peristiwa-peristiwa berikut:

“... Ya, ia yang meninggalkan seluruh harta kekayaannya dan

pergi bertapa sungsang...”

“... Konon ia mendapat wangsit dari Malaikat Jabarael untuk

pergi berlayar untuk bertemu dengan jodohnya di sebuah

padang pasir yang gersang. ...”

“... Pendeta Kanjulmukmin yang ditemuinya di sebuah pulau

memberinya petunjuk agar ia pergi ke tanah Mekkah.”

“Baiklah, kuterima kau bekerja di sini. Sebagai tukang kebun

taman sari.”

“Sesosok perempuan berdiri di belakangnya. Wajahnya tertutup

cadar. ...”

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa setelah menerima

beberapa petunjuk, Tambijumiril benar-benar berusaha agar

mendapatkan kebahagiaan yang selalu diimpikannya. Walau dia harus

menjadi seorang tukang kebun. Dan di kebun tersebut, terjadilah

peristiwa yang akan mengubah hidupnya. Ia bertemu dengan jodoh

yang akan membuatnya bahagia.

3

3. Menentukan atau menghitung persoalan yang membutuhkan banyak

waktu penceritaan

Setelah dihitung, ternyata persoalan-persoalan yang

membutuhkan banyak waktu penceritaan ialah tentang proses

perjalanan Tambijumiril dalam mencari kebahagiaannya. Mulai dari ia

meninggalkan seluruh harta kekayaannya dan pergi bertapa sungsang

hingga ia bertemu dengan Siti Mahiya di taman sari tempat ia bekerja

sebagai tukang kebun.

Dari uraian di atas dapat ditentukan bahwa tema mayornya adalah:

Pencarian Cinta dan Kebahagiaan. Sedangkan tema-tema minor yang dapat

mendukung tema mayor adalah:

1. Kekayaan bukanlah sumber utama kebahagiaan.

Hal ini dapat dibuktikan pada kisah hidup Tambijumiril

sebelum bertemu dengan Siti Mahiya. Dia memang seorang yang kaya

raya, tetapi kekayaannya bukan jaminan untuk membuatnya bahagia,

justru ia merasa bosan dengan harta kekayaannnya. Dapat dilihat pada

percakapan Tambijumiril dengan Baginda Asim berikut ini:

“Ayah saya seorang saudagar kaya raya, Baginda. Saya lahir di

tengah kekayaan tersebut. Saya pun tumbuh besar di sana

hingga kemudian saya mengikuti jejak ayah saya menjadi

saudagar. Harta kekayaan saya makin hari makin berlipat

jumlahnya. Tapi lama-kelamaan saya bosan dengan

semuanya. ...”

2. Berusaha dengan sabar akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan.

Hal ini dapat dibuktikan dengan kesungguhan dan kesabaran

Tambijumiril dalam menemukan kabahagiaan hidupnya. Ia sungguh-

sungguh dalam bertapa hingga delapan tahun lamanya. Ia juga dengan

sabar mengemban tugas sebagai seorang tukang kebun.

4

Cerpen tersebut sangatlah baik untuk dibaca. Karena selain memiliki

kisah dan tema yang menarik, di dalamnya juga terdapat pesan-pesan yang

dapat diserap dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam

menginginkan sesuatu kita harus selalu berusaha dan bersabar.

Selain itu, Cerpen Siti Mahila ini dapat menyadarkan membaca untuk

selalu ingat bahwa kekayaan bukanlah sumber utama manusia untuk

mendapatkan kebahagiaan. Karena selain kekayaan, manusia juga perlu

memiliki sesuatu yang dinamakan cinta. Dan untuk mendapatkan cinta

tersebut, manusia harus berusaha dengan sabar.

III. PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Tema merupakan suatu pokok pikiran atau dasar dari sebuah cerita.

Tema dapat dibagi menjadi tema mayor dan tema ninor. Sedangkan untuk

menentukan tema dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni mencari persoalan

yang paling menonjol, mencari persoalan yang paling banyak menimbulkan

konflik dan menentukan atau menghitung persoalan yang membutuhkan

banyak waktu penceritaan.

Dari cerpen yang berjudul Siti Mahiya karya Gunawan Marryanto

dapat ditentukan bahwa tema mayornya adalah: Pencarian Cinta dan

Kebahagiaan. Sedangkan tema-tema minor yang dapat mendukung tema

mayornya adalah: Kekayaan bukanlah sumber utama kebahagiaan; dan

Berusaha dengan sabar akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan.

5

DAFTAR PUSTAKA

Esten, Mursal. 1990. Sastra Indonesia dan Tradisi Sub Kultur. Bandung: Angkasa.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tema

Maryanto, Gunawan. 2013 . Siti Mahiya. Jawa Pos Edisi Minggu, 8 September 2013.

Mustamar, Sunarti. 1989. Laporan Penelitian Analisis Struktural Novel dan Senja Pun Turun

Karya Nasjah Djamin. Jember: Universitas Jember.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

6

Lampiran

Sinopsis Siti Mahiya

Karya Gunawan Maryanto

Kisah ini menceritakan seorang saudagar kaya raya dari Benggala bernama

Tambijumiril yang tak pernah bahagia. Kemudian ia meninggalkan kekayaannya dan pergi

bertapa. Di dalam pertapaannya, ia mendapat wangsit dari Malaikat Jabarael untuk pergi

berlayar ke padang pasir yang gersang untuk bertemu dengan jodohnya.

Di sebuah pulau, dia bertemu dengan pendeta yang bernama Kanjulmukmin yang

memberinya petunjuk untuk pergi ke tanah Mekkah. Di tanah Mekkah sendiri pada waktu itu

masih berbentuk kadipaten dan diperintah oleh Baginda Asim.

Baginda Asim memiliki 1 orang putri cantik bernama Siti Mahila, dan memiliki 2

orang putra bernama Alip dan Abdulmuntalip. Siti Mahila adalah anak pertama yang sudah

saatnya menikah, tetapi ia selalu menghindar jika ayahnya selalu membahas soal pernikahan.

Maka sang Baginda menjadi gelisah akan hal itu.

Setelah Tambijumiril sampai di kota Mekkah, ia langsung bertemu dengan Baginda

Asim dan meminta untuk diberi pekerjaan. Baginda Asim yang tertarik dengan pemuda

tersebut memberinya pekerjaan sebagai tukang kebun di taman asri, taman tempat Siti

Mahiya biasa menyendiri.

Tambijumiril bekerja dengan rajin. Ia selalu menyiram tanaman dan bunga sambil

menembangkan Sekar Dandanggula. Hal itu sering didengarkan oleh Siti Mahiya secara

sembunyi-sembunyi. Kemudian suatu hari Siti Mahiya menghampiri Tambijumiril yang

sedang bekerja. Alangkah terkejutnya Tambijumiril, karena baru pertama kali itu ia melihat

Siti Mahiya. Dan ia lebih terkejut lagi ketika Siti Mahiya memintanya menembangkan lagu

yang sering ia perdendangkan. Maka menembanglah Tambijumiril di depan Siti Mahiya. Dan

dari kejauhan Baginda Asim memperhatikan mereka. Hatinya benar-benar merasa lega. Dia

merasa bahwa Tambijumiril adalah jodoh Siti Mahila.

7