ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA...

106
i ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA SENTOSA INTERNASIONAL MENURUT FATWA MUI NO 75/DSN/MUI/VII/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari‟ah (S.Sy) Oleh: Muhammad Rohman Amrulloh NIM 21411029 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Transcript of ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA...

Page 1: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

i

ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

VERITA SENTOSA INTERNASIONAL MENURUT

FATWA MUI NO 75/DSN/MUI/VII/2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari‟ah (S.Sy)

Oleh:

Muhammad Rohman Amrulloh

NIM 21411029

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

ii

Page 3: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

iii

Page 4: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

iv

Page 5: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

v

MOTTO

“LIVE IS CHOICE”

VISI tanpa AKSI adalah mimpi, ketika mempunyai VISI maka

wujudkanlah sebagai AKSI

Page 6: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

vi

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah berupa skripsi ini ku persembahkan kepada :

1. KH. Zoemri RWS beserta keluarga yang mendidikku di Pondok Pesantren

Tarbiyatul Islam Al Falah, untuk menjadi orang yang lebih baik.

2. Kedua Orangtuaku Muh Dhorun dan Anik Kurniati yang telah mendoakan

dan memberi kasihsayang serta semangat kepadaku selama ini.

3. Adik-adikku, Sani, Nisa, Ina yang selalu memberikan semangat dalam

menuntut ilmu.

4. Seseorang yang pernah membuatku patah semangat dalam menjalani

kehidupan, tetapi dibalik itu semua, menjadikan sebagai motifasiku untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

5. Semua santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah.

6. Teman-teman KOPMA FATAWA yang banyak memberikan ilmu dalam

berorganisasi.

Page 7: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis lantunkan dalam lisan dan hati atas segala

ni‟mat dzohir dan bathin yang telah Allah berikan. Shalawat serta salam penulis

sanjungkan kepada manusia sempurna dan penyempurna segala kema‟rufan Nabi

Muhammad SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Yuridis

Praktek Multi Level Marketing Verita Sentosa Internasional Menurut Fatwa MUI

No 75/DSN/ MUI/VII/2009” dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak berbagai pihak

yang turut serta membantu kelancaran proses pembuatan skripsi, baik secara

material, maupun spiritual. Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah di IAIN

Salatiga.

3. Bapak Ilya Muhsin, S.H.i., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Syari‟ah

Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama yang selalu memberikan ilmunya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar dan

baik.

4. Ibu Evi Ariyani, M.H, selaku Ketua Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari‟ah di

IAIN Salatiga.

Page 8: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

viii

5. Bapak H. Abdul Aziz N.P.,S.Ag.,MM selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan saran, pengarahan dan masukan berkaitan penulisan skripsi

sehingga dapat selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan.

6. Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah Bapak KH M Zoemri

RWS beserta keluarga yang membina, mendidik, mencurahkan ilmu kepada

penulis dengan penuh tulus, ikhlas dan sabar, dalam menuntut ilmu di

pesantren.

7. Seluruh asatidz dan asatidzah Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah

yang memberikan memberikan ilmunya dengan penuh keikhlasan.

8. Bapak Muh Dhorun dan Ibu Anik Kurniati yang telah berkorban dalam segala

hal demi kebahagiaan putranya, serta terima kasih atas ridho, do‟a, cinta dan

kasih sayangnya sehingga putranya bisa menyelesaikan studi S1.

9. Adik-adikku yang selalu memberikan semangat dalam kuliah di IAIN

Salatiga

10. Teman-teman Hukum Ekonomi Syari‟ah angkatan 2011 IAIN Salatiga yang

telah memberikan banyak cerita selama menempuh pendidikan.

11. Seseorang yang pernah membuatku patah semangat dalam menjalani

kehidupan, tetapi dibalik itu semua, menjadikan sebagai motifasiku untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua santri PPTI Al Falah khususnya kantor putra dan putri yang

memberikan semangat dalam penulisan skripsi.

13. Teman-teman KOPMA “FATAWA” IAIN Salatiga

Page 9: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

ix

14. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam

penulisan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang

membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.

Salatiga, 31 Agustus 2015

Penulis

Page 10: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

x

ABSTRAK

Amrulloh, Muhammad Rohman. 2015. Analisis Yuridis Praktek Multi Level

Marketing Verita Sentosa Internasional Menurut Fatwa MUI NO

75/DSN/ MUI/VII/2009. Skripsi. Fakultas Syari‟ah. Jurusan Hukum

Ekonomi Syari‟ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Pembimbing: H. Abdul Aziz N.P.,S.Ag.,MM

Kata kunci : Multi level Marketing. Verita Sentosa Internasional (VSI), Fatwa

MUI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek bisnis MLM VSI di

masyarakat, selain itu juga untuk mengetahui kedudukan hukumnya ditinjau dari

fatwa MUI No 75/DSN/MUI/VII/2009. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan

pendekatan yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

subjek peneliti yaitu perilaku, persepsi, motifasi, dan tindakan dari pelaku bisnis

VSI. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. data

primer diperoleh dari para pelaku bisnis VSI, sedangkan data sekunder meliputi

website, dokumen resmi, buku-buku dan brosur yang berkaitan dengan VSI.

Dari hasil penelitian menyatakan 1). Masyarakat sering memanfaatkan

produk-produk jasa yang ada dalam VSI seperti pengisian pulsa telepon,

pembayaran listrik dan air, karena produk tersebut sudah menjadi kebutuhan

hidup sehari-hari di masyarakat. 2). Ditinjau dari fatwa MUI, menurut peneliti

sistem bisnis yang ada dalam VSI terdapat beberapa hal yang tidak sesuai antara

lain: a). Biaya pendaftaran sebesar Rp. 275.000,00 dengan fasilitas pemberian

softwere aplikasi untuk transaksi dan produk obat berupa habspro, kegiatan bisnis

tersebut tidak sepadan dengan kuwalitas atau manfaat yang diperoleh. b).

pemberian komisi atau bonus bukan berdasarkan prestasi kerja melainkan

berdasarkan jumlah downline. c). Terdapat pemberian komisi atau bonus secara

pasif, ketika anggota dibawahnya melakukan transaksi, tanpa ada pembinaan dan

penjualan barang yang dilakukan oleh orang yang ada diatasnya, maka orang yang

ada diatasnya tersebut akan mendapatkan bonus atau komisi. d). Adanya ketidak

adila dalam pembagian bonus karena orang yang ada diatasnya mendapatkan

bonus dari hasil jerih payah orang yang ada dibawahnya. e). VSI memberikan

bonus atau komisi dari hasil perekrutan anggotanya bukan dari hasil penjualan

produk, maka dapat disimpulkan bahwa praktek tersebut adalah money game.

Page 11: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................

C. Tujuan Penelitian ...........................................................

D. Manfaat Penelitian ........................................................

E. Penegasan Istilah ...........................................................

F. Metodologi Penelitian .....................................................

G. Sistematika Penulisan ....................................................

1

5

5

6

6

8

13

BAB II : TINJAUAN UMUM MULTI LEVEL MARKETING DAN

TEORI HUKUM ISLAM

A. Telaah Pustaka ...............................................................

15

Page 12: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

xii

B. Gambaran Umum Tentang Multi Level Marketing (MLM)

1. Pengertian Multi Level Marketing .............................

2. Sejarah Berdirinya Multi Level Marketing ................

3. Sistem Operasional Multi Level Marketing ...............

C. Tinjauan Hukum Islam Tentang Multi Level Marketing

1. Pandangan kelompok yang menghalalkan Multi Level

Marketing ......................................................................

2. Pandangan kelompok yang mengharamkan Multi

Level Marketing ......................................................

3. Fatwa MUI No 75/DSN/ MUI/VII/2009 ..................

17

17

22

23

26

28

BAB III :PRAKTEK BISNIS VERITA SENTOSA

INTERNASIONAL (VSI) DI MASYARAKAT

A. Sejarah Berdirinya Verita Sentosa Internasional (VSI)....

B. Produk-Produk Verita Sentosa Internasional (VSI) .......

C. Sistem Manajemen Verita Sentosa Internasional (VSI) ..

D. Perkembangan Bisnis Verita Sentosa Internasional (VSI)

Hingga Saat Ini ...........................................................

38

39

40

48

BAB IV :ANALISIS PRAKTEK VERITA SENTOSA

INTERNASIONAL (VSI) DALAM TINJAUAN FATWA

MUI NO.75/DSN/MUI/VII/2009

A. Analisis Verita Sentosa Internasional (VSI) Dalam

Praktek .............................................................................

54

Page 13: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

xiii

B. Analisis Yuridis Verita Sentosa Internasional (VSI)

Menurut Fatwa MUI No.75/DSN/MUI/VII/2009 ............

56

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................

B. Saran .............................................................................

66

67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia saat ini semakin maju, teknologi semakin

canggih dan sistem perdagangan pun semakin banyak. Kaum kafir memang

masih menguasai ekonomi, bisnis dan perdagangan dunia. Umat Islam masih

jauh ketinggalan, bahkan nampak semakin tercekik, tidak bisa banyak

berbuat, apalagi mengamalkan dan mempraktikkan hukum-hukum Islam.

Sejak beberapa tahun ini, muamalah MLM (Multi Level Marketing)

semakin marak dan banyak diminati orang, lantaran perdagangan dan

muamalah dengan sistim MLM ini menjanjikan kekayaan yang melimpah

tanpa banyak modal dan tidak begitu sulit, Betulkah yang mereka harapkan

itu terjadi? Jaringannya tersebar di seluruh dunia, tidak terkecuali negara

tercinta kita Indonesia.

Secara umum opersional bisnis MLM mengikuti progam piramida

dalam sistem pemasarannya, dengan cara setiap anggota harus mencari

anggota-anggota baru dan demikian seterusnya. Setiap anggota diwajibkan

membayar uang pada perusahaan dengan jumlah tertentu dengan iming-iming

dapat bonus. Semakin banyak anggota maka akan semakin banyak pula bonus

yang akan didapat.

Secara logika mungkinkah suatu bisnis rill dapat menjanjikan

keuntungan yang berlipat-lipat dalam waktu yang sangat singkat? Kalau kita

mau melihat pada aspek bisnis rill, maka hal ini adalah sesuatu yang tidak

Page 15: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

2

mungkin. Karena keuntungan semacam ini hanya bisa dihasilkan dari aktifitas

spekulasi yang sangat kental dengan gharar. Menjanjikan keuntungan yang

berlipat lipat sehingga etos kerja kita akan menurun.

Sebagian orang ada yang mengatakan bahwa MLM itu halal, tetapi

ada juga yang mengatakan haram, padahal hanya Allah, yang berhak untuk

menghalalkan atau mengharamkan sesuatu, tetapi para Ulama‟ yang bijak

tidak pernah menjatuhkan sesuatu hukum sebelum mengkaji dan mempelajari

permasalahan dengan cermat.

Seorang tokoh Ulama‟ Markaz Imam Al-bani memfatwakan bahwa

MLM hukumnya haram, fatwa tersebut ditandatanganni oleh para

masyayaikh murid-muridnya, berikut ini adalah fatwanya:

“Banyak pertanyaan yang datang kepada kami dari berbagai penjuru

tentang hukum bergabung dengan PT perusahaan bisnis dan perusahaan

modern semisalnya yang mengguakan sistem piramid, yang mana bisnis

ini secara umum dijalankan dengan cara menjual produk tertentu serta

membayar uang dalam jumlah tertentu tiap tahun untuk tetap bisa

menjadi anggotanya, yang mana karena dia telah mempromosikan sistem

bisnis ini maka kemudian pihak perusahaan akan memberikan uang

dengan jumlah tertentu yang terus bertambah sesuai dengan hasil

penjualan produk dan perekrutan anggota baru”.

Jawabanya:

Bergabung menjadi anggota PT semacam ini untuk mempromosikannya

yang selalu terkait dengan pembayaran uang dengan menunggu bisa

merekrut anggota baru serta masuk dalam sistem bisnis piramid ini

hukumnya haram, karena seseorang anggota jelas-jelas telah membayar

uang tertentu demi memperoleh uang yang masih belum jelas dalam

jumlah yang lebih besar.1

Sedangkan menurut tokoh Islam Indonesia Dawam Raharja

mengemukakan, dalam Islam sistem pemasaran MLM tidak haram hukumnya

1 Markaz Imam Al-Bani. Beberapa Fatwa Ulama‟ Syalaf Pada MLM:

Http://snowsball08. wordpress.com/tentang-Riba/Fatwa-tentang/Usaha-MLM. diakses Selasa, 18

November 2014.

Page 16: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

3

bahkan, sistem pemasaran bisnis MLM cukup bagus dan adil, karena

konsumen mengenal dan mempunyai hubungan langsung komoditinya, jadi

tidak ada pemalsuan karena konsumen bisa mengecek langsung barang yang

akan dibei, dan juga bisnis MLM ini akan membentuk hubungan sosial.2

MLM sebagai fenomena baru belum ada hukumnya dalam kitab-

kitab klasik karena pada saat kitab-kitab itu disusun, fenomena ini belum

muncul. Namun para Ulama‟ juga memahami bahwa syariat ini juga tidak

beku, kitab-kitab yang ada selalu eksis dan dapat memberikan jawaban atau

pertanyaan baru dan solusi atas problematika kontemporer. Sebagaimana hal

yang lain, sebagai fenomena baru MLM harus dapat sentuhan dan perhatian

yang adil dan proposional, agar ia tidak dihalalkan atau diharamkan tanpa

dasar yang cukup. Demikian itu karena menghalalkan sesuatu yang haram itu

dosa, dan mengharamkan sesuatu yang halal itu dosa.

Majelis Ulama‟ Indonesia (MUI) sebagai, wadah musyawarah para

ulama‟, Zu‟am dan cendekiawan muslim, yang kehadirannya berfungsi untuk

mengayomi dan menjaga umat. Selain itu, MUI juga sebagai wadah

silaturahim yang menggalang ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathaniyyah

dan ukhuwah insaniyyah, demi untuk mewujudkan kehidupan masyarakat

yang harmonis, aman, damai, dan sejahtera dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).3 MUI sebagai wadah musyawarah para Ulama‟ Zu‟am dan

2 http://deinboss.wordpress.com/2012/04/12/pendapat-tokoh-Islam-tentang-bisnis-

mlm/ diakses Selasa, 18 November 2014.

3 Tim Penulis MUI Pusat. Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi‟ah di Indonesia.

Formas (Forum Masjid Ahlus Sunnah). ttp. hlm.15.

Page 17: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

4

cendekiawan muslim, selalu respon terhadap kasus kasus yang berkembang

di masyarakat tentang halal atau haramnya sesuatu, yang mana hal tersebut

belum ada hukum yang jelas dalam Al Qur‟an ataupun hadis, seperti fatwa

rokok, simpan pinjam dalam perbankkan, dan yang saat ini sedang

berkembang adalah halal haramnya bisnis MLM. Dari hal tersebut maka MUI

mempelajari sistem dari MLM tersebut dengan berpedoman dari Al Qur‟an

ataupun hadits, maka dari hasil kajiannya, MUI mengeluarkan fatwa No

75/DSN/ MUI/VII/2009.

VSI adalah salah satu perusahaan yang berbasis MLM, pemilik atau

owner ini yaitu Ustad Yusuf Mansur, beliau mendirikan MLM tersebut

bertujuan agar masyarakat dapat bergabung karena dalam bisnis tersebut,

banyak kemudahan yang ditawarkan. VSI merupakan perusahaan jasa yang

memberikan layanan kepada masyarakat dalam berbisnis, seperti:

1. Pembayaran rutin bulanan (Listrik, Jastel, Finance/KKB, PDAM, TV

cabe, Internet, asuransi, Kartu Kredit).

2. Rutin berkala (top up Voucher Pulsa, top up Smart Card Seperti: BCA

Flash, E-Toll Card)

3. Voucher Game Online

4. Tiket Konser

5. Tiket Perjalanan (tiket kereta, tiket bus, tiker Travel, tiket pesawat)

6. Keagamaan (zizwaf, infaq)

7. Pendidikan (SOP, pendaftaran kuliah dan lain lain)

8. Pajak BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)

Page 18: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

5

Dalam prakteknya VSI banyak diminati oleh masyarakat karena

terdapat iming-iming bonus yang akan diberikan dan kerjanya pun sangat

mudah, tetapi VSI sendiri banyak melakukan pelanggaran terhadap Fatwa

yang dikeluarkan MUI tentang bisnis MLM. Seperti biaya pendaftaran yang

tidak sepadan dengan fasilitas yang diberikan, seorang upline jika tidak

menjual pulsa atau produk akan tetap memperoleh komisi dari penjualan

pulsa downline di bawahnya dan juga VSI menjanjikan komisi dari hasil

perekrutan anggota baru.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik

untuk meneliti lebih jauh mengenai MLM VSI dengan judul Analisis Yuridis

Praktek Multi Level Marketing Verita Sentosa Internasional Menurut Fatwa

MUI No 75/DSN/ MUI/VII/2009.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Praktek Bisnis Multi Level Marketing VSI di Masyarakat?

2. Bagaimana Multi Level Marketing VSI Menurut Fatwa MUI No

75/DSN/ MUI/VII/2009?

C. Tujuan Penelitian

Agar tidak menyimpang dari masalah-masalah yang diutarakan

tersebut di atas, dan penelitian yang dilakukan maka penulis sebutkan tujuan

penelitian. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui praktek bisnis Multi Level Marketing VSI di

Masyarakat.

Page 19: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

6

2. Untuk mengetahui sistem bisnis Multi Level Marketing VSI menurut

fatwa MUI No 75/DSN/ MUI/VII/2009.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai suatu bentuk sumbangan pemikiran dan masukan para pihak

yang berkepentingan terutama masyarakat luas tentang Multi Level

Marketing.

2. Sebagai bahan kajian bagi akademisi untuk menambah wawasan ilmu

pengetahuan kususnya Multi Level Marketing.

E. Penegasan Istilah

1. Praktek

Adalah suatu tindakan yang secara langsung dilakukan oleh

seseorang berdasarkan teori yang ada, sehingga akan menyebabkan suatu

tindakan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata praktek merupakan kata

benda yang mengacu pada arti dari sebuah pelaksaaan nyata atas dasar

teori yang ada.4

2. Multi Level Marketing (MLM)

Adalah suatu cara dalam memasarkan barang dagangan dengan

sistem mengajak orang lain untuk menjualkan barang tersebut dan akan

mendapatkan bonus jika orang tersebut dapat menjualkan barang,

ataupun berhasil mengajak orang lain.

Multi Level Marketing dapat diartikan suatu metode pemasaran

barang dan atau jasa dari sistem penjualan langsung melelui progam

4Em, Zul Fajri dan Senja Ratu Aprilia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa Publisher.

hlm.667.

Page 20: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

7

pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha

mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjulan

barang dan jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan dalam

kelompoknya5

3. Bisnis

Bisnis adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk

mendapatkan uang atau keuntungan dari usaha tersebut. Dalam kamus

bahasa Indonesia Bisnis mengacu pada sebuah kata benda yang berarti

sebuah usaha komersial.6

4. Verita Sentosa Internasional (VSI).

VSI adalah suatu perusahaan bisnis MLM yang menyediakan

berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi melalui telefon seluler

seperti pembayaran pulsa GSM, CDMA All operator, penjualan token

listrik prabayar, pembayaran tagihan listrik, tagihan telefon, tagihan

internt, TV kabel, PDAM dan tiketing.

5. Fatwa

Fatwa adalah ketetapan hukum para Ulama‟ yang telah

disepakati berdasarkan Al Qur‟an atau hadis. Fatwa dapat diartikan,

menerangkan hukum-hukum Allah SWT dengan berdasarkan pada dalil-

dalil syara‟ secara umum dan menyeluruh.7

5

Muhammad Yusuf. 2006. Kumpulan Artikel Tentang MLM. Semarang: tnp. hlm.16.

6 Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia, Op. Cit., hlm.173.

7 Burhanuddin Susanto. 2008. Hukum Perbankan Syariah Indonesia. Yogyakarta: UII

Pres Yogyakarta. hlm.75.

Page 21: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

8

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, agar data penulis mendapatkan data yang

akurat guna menyakinkan rumusan masalah di atas, maka penulis

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pendekatan Penelitian

1) Pendektan Sosiologis

Adalah pendekatan yang dasar tujuannya permasalahan-

permasalahan yang ada dalam masyarakat, yang berkaitan

dengan masalah Multi Level Marketing secara umum dan Verita

Sentosa Internasional (VSI) secara khusus. Maka, pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui realita dari kegiatan bisnis VSI tersebut.

2) Pendekatan Yuridis

Adalah pendekatan yang berorientasi pada gejala-gejala

hukum yang bersifat normatif, lebih banyak bersumber pada

data kepustakaan dan fatwa MUI. Dengan pendekatan ini

diharapkan sebagai usaha untuk mempelajari ketentuan hukum

Islam maupun produk-produk dari para ulama yang berkaitan

dengan Mulit Level Marketing dan Verita Sentosa Internasional.

b. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan

Page 22: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

9

pendekatan yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami subjek peneliti misalnya perilaku, persepsi, motifasi,

tindakan dan lain-lain.8

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini kehadiran peneliti merupakan hal yang

sangat penting, karena seorang peneliti secara langsung mengumpulkan

data yang ada di lapangan. Sedangkan setatus penelitian dalam hal

pengumpulan data, diketahui oleh informan secara jelas guna

menghindari kesalah pahaman diantara peneliti dan informan. Dalam

penelitian yang dilakukan ini, peneliti hanya sekedar mengumpulkan

data melalui wawacara dan observasi tanpa terlibat langsung dalam bisnis

VSI.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Salatiga, terhadap orang-

orang yang mengikuti Bisnis VSI. Peneliti memilih lokasi ini, karena

kepesertaan orang di Salatiga yang mengikuti bisnis VSI tidak ada

perbedaan dengan daerah yang lain.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang dipakai meliputi sumber

data primer dan sumber data sekunder.

8 Lexi j Moleong. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. hal. 6.

Page 23: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

10

a. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama

yakni para pelaku bisnis VSI. Dalam hal ini yang dijadikan

responden adalah masyarakat yang mengikuti bisnis VSI.

b. Sumber data sekunder yaitu data yang mencakup website, dokumen

resmi, buku-buku, dan brosur yang ada kaitanya dengan VSI.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data guna mendapatkan keterangan yang

jelas mengenai obyek yang diteliti, maka penulis menggunakan hal-hal

berikut:

a. Wawancara (Interview)

Yaitu cara memperoleh data dengan menelusuri data

menggunakan wawancara dengan tetap berpijak pada catatan

mengenai pokok-pokok yang akan ditanyakan, sehingga masih

memungkinkan adanya variasi-variasi pertanyaan-pertanyaan yang

disesuaikan dengan situasi ketika wawancara dilakuka.9 Wawancara

ini dilakukan kepada anggota VSI yang mengikuti bisnis dalam VSI,

terutama orang-orang yang tinggal di Salatiga dan sekitarnya.

b. Observasi

Observasi adalah suatu bentuk penerimaan data yang

dilakukan dengan cara merekam kejadian, menghitung, mengukur

9 Sutrisno Hadi. 1981. Metodologi Recearch (Untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis, dan

Disertasi). Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. hlm. 75.

Page 24: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

11

dan mencatat sesuai prosedur yang berstandar.10

Dalam penelitian

yang kami lakukan, peneliti akan mengumpulkan data dari brosur-

brosur VSI, orang yang bergabung dalam bisnis tersebut, dan

mengumpulkan data dari internet.

6. Analisis Data

Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan dianalisis secara

kualitatif. Analisis data dilakukan setiap saat pengumpulan data

di lapangan secara berkesinambungan. Diawali dengan proses klarifikasi

data agar tercapai konsistensi, dilanjutkan dengan langkah abstraksi-

abstraksi teoritis terhadap informasi lapangan, dengan

mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan yang sangat memungkinkan

dianggap mendasar dan universal. Gambaran atau informasi tentang

peristiwa atas objek yang dikaji tetap mempertimbangkan derajad

koherensi internal, masuk akal, dan berhubungan dengan peristiwa

faktual dan realistik. Dengan cara melakukan komparasi hasil temuan

observasi dan pendalaman makna, diperoleh suatu analisis data yang

terus-menerus secara simultan sepanjang proses penelitian.11

Metode

berfikir yang digunakan dalam menganalisis adalah berdasarkan pada

dasar-dasar yang bersifat umum kemudian meneliti persoalan-persoalan

10 Suharsimi Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta:

Rineka Cipta. hlm. 46.

11 Burhan Bungin. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. hlm. 154.

Page 25: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

12

yang bersifat khusus. Dari analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan

yang pada hakikatnya merupakan jawaban atas permasalahan.12

Dalam penelitian ini, penulis akan membandingkan antara fatwa

MUI No 75/DSN/ MUI/VII/2009 dengan sistem bisnis VSI yang

dijalankan, apakah sudah sesuai dengan fatwa tersebut atau belum.

7. Pengecekan Keabsahaan Data

Peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber sebagai teknik

untuk mengeck keabsahan data. Menurut Moleong dalam bukunya yang

dikutip dari Patton, Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berada dalam penelitian kualitatif, hal itu

dapat dicapai dengan jalan membandingkan hasil wawancara dengan isi

suatu dokumen yang berkaitan.13

8. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan beberapa

tahapan, antara lain sebagai berikut:

a. Tahap Sebelum Lapangan

Yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sebelum

melakukan penelitian, seperti peneliti menentukan topik penelitian,

mencari informasi tentang MLM, Fatwa MUI mengenai MLM,

penyusunan proposal, menetapkan fokus penelitian dan lain-lain.

12

Hadari Nawawi dan H.M. Martini Hadari. 1992. Instrumen penelitian Bidang Sosial.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Prss. hlm. 213. 13

Moleong, Op. Cit., hlm.330.

Page 26: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

13

b. Tahap Lapangan

Yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mencari

data-data yang diperlukan seperti wawancara kepada informan,

melakukan observasi dan mencari data dari website VSI.

c. Tahap Analisa Data

Yaitu ketika semua data telah terkumpul dan dirasa cukup

oleh peneliti, maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data-data

tersebut dan menggambarkan hasil penelitian sehingga bisa memberi

arti pada objek yang diteliti.

d. Tahap Penulisan Laporan

Yaitu setelah semua data telah terkumpul, dianalisis

kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, dan yang

terahir dilakukan penulisan hasi penelitian tersebut sesuai dengan

pedoman penulisan skripsi.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar dalam penyusunan

suatu skripsi, yang bertujuan untuk mempermudah jalan pikiran dalam

memahami secara keseluruhan isi skripsi. Dalam skripsi ini akan dibagi

menjadi beberapa bab dan sub bab antara lain sebagai berikut:

Bab pertama pendahuluan, yang merupaakan abstraksi dari keseluruhan

isi skripsi, yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metodologi penelitian

dan sistematika penulisan.

Page 27: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

14

Bab kedua menguraikan tentang tinjauan umum MLM dan teori hukum

Islam yang meliputi meliputi tiga sub bab. Sub bab yang pertama tentang

telaah pustaka. Sub bab yang kedua gambaran umum tenang MLM yang

meliputi pengertian MLM, sejarah berdirinya MLM, sistem operasional

MLM. Dan sub bab yang ketiga tinjauan hukum Islam tentang MLM yang

meliputi pandangan kelompok yang menghalalkan MLM, pandangan

kelompok yang mengharamkan MLM dan fatwa MUI No

75/DSN/MUI/VII/2009.

Bab ketiga menguraikan tentang praktek bisnis VSI di masyarakat yang

meliputi, sejarah berdirinya, produk-produk, sistem manajemen dan

perkembangan VSI hingga saat ini.

Bab keempat merupakan analisis praktek VSI dalam tinjauan fatwa MUI

No 75/DSN/VII/2009, yang meliputi analisis VSI dalam praktek dan analisis

yuridis VSI menurut fatwa MUI No. 75/DSN/MUI/VII/2009.

Bab kelima merupakan penutup dari penyusunan skripsi ini yang terdiri

dari kesimpulan dan saran.

Page 28: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

15

BAB II

TINJAUAN UMUM MULTI LEVEL MARKETING

DAN TEORI HUKUM ISLAM

A. Telaah Pustaka

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ami Solihati seorang

mahasiswi fakultas syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, beliau menganalisis

hukum Islam tentang Insentif passive income di PT. K-Link International,

beliau mengatakan pembeli, pemasar, promotor dan distributor bisa

mendapatkan penghasilan walaupun sudah tidak bekerja lagi (passive

income), menurut ketentuan hukum fatwa tentang PLBS (Penjualan Langsung

Berjenjang Syariah) No. 75/DSN MUI/VII/2009, bahwa PT. K-Link

International belum memenuhi fatwa tersebut karena insentif yang diperoleh

member yang berperingkat mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari

downline dan hasil jeri payah downline.14

Penelitian yang dilakukan oleh Surono yang berjudul “Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Sistem Penetapan Harga Pada MLM Syari‟ah Di PT

Ahad Net Internasional”. Dalam skripsi tersebut beliau menjelaskan tentang

pandangan hukum Islam tentang sistem penetapan harga, secara umum

penetapan harga yang diberlakukan sesuai dengan keinginan mitra niaga dan

tidak mahal dengan kata lain, harga tersebut adalah adil dan tidak

memberatkan konsumen dan pengambilan keuntungan yang wajar. Namun

14

Ami Sholihat. 2012. Tinjauan Hukum Islam Tentang Insentif Passive Income Pada

Multi Level Marketing Syariah Di PT. K-Link Internasional. Semarang: IAIN Walisongo. hlm.

76.

Page 29: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

16

jenis produk diterjen dinilai tidak adil karena harga produk tersebut dinilai

mahal menurut mitra niaga. Secara keseluruhan, sistem penetapan harga pada

PT. Ahad-Net Internasional sudah tidak ditemukan kebijakan yang

bertentangan dengan hukum Islam.15

Dalam penelitian yang dilakukan Chusnul Chotimah mahasiswa

STAIN Salatiga, beliau meneliti MLM Tianshi di kalangan Ustad di Solo,

dalam penelitian tersebut beliau menitik beratkan pada tinjauan hukum Islam

terhadap MLM Tianshi. Dilihat dari segi legalitas, segi produk, segi

pembagian keuntungan serta jenjang kenaikan peringkat, Tianshi cukup

transparan. Namun, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan akan

kebolehannya. Karena dalam prakteknya, Tianshi tidak sejalan dengan asas-

asas yang terdapat dalam muamalah, serta cenderung mengabaikan prinsip-

prinsip yang terdapat dalam syari‟at. Di antaranya adalah bahwa praktek

operasional Tianshi bertentangan dengan prinsip keadilan, prinsip

musyarakah, prinsip al-bir al taqwa serta di dalamnya terkandung unsur yang

dilarang muamalah Islam yaitu jahalah (ketidak jelasan), unsur Dharar

(merugikan) dan unsur zulm (merugikan hak orang lain).16

Dari kajian yang telah kami lakukan bahwa karya-karya skripsi

tersebut berbeda dengan kami, karena dalam penelitian ini penulis akan

15

Surono. 2010. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Penetapan Harga Pada Multi

Level Marketing Syariah PT Ahad Net Internasional. Surakarta: UMS. hlm. 65.

16 Chusnul Chotimah. 2008. Praktek Bisnis Multi Level Marketing (MLM) Tianshi

Ditinjau Dari Hukum Islam “Studi Analisis Praktek Bisnis Tianshi di Kalangan Ustadz di Solo

Tahun 2007”. Salatiga: STAIN Salatiga. hlm. 107.

Page 30: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

17

menitik beratkan pada Analisis Yuridis Praktek Multi Level Marketing Verita

Sentosa Internasional Menurut Fatwa MUI No 75/DSN/ MUI/VII/2009.

B. Gambaran Umum Tentang Multi Level Marketing (MLM)

1. Pengertian Multi Level Marketing (MLM)

Multi Level Marketing (MLM) terdiri dari tiga kata yaitu Multi

berarti banyak dan Level berarti jenjang atau tingkatan, sedangkan

Marketing berarti pemasaran. Jadi ”Multi Level Marketing” adalah

pemasaran yang berjenjang banyak. Dalam pengertian Marketing

sebenarnya tercakup arti menjual dan selain arti menjual, dalam

Marketing banyak aspek yang berkaitan dengannya antara lain produk,

harga, promosi, distribusi dan sebagainya. Jadi Marketing lebih luas

maknanya dari menjual. Menjual merupakan bagian dari Marketing

karena menjual hanyalah kegiatan transaksi penukaran barang dengan

uang.17

2. Sejarah Berdirinya Multi Level Marketing (MLM)

Awal berdirinya Multi Level Marketing (MLM) tidak bisa

dipisahkan dengan berdirinya Amway Corporation dan produknya

Nutrilite, konsep dari Nutrilite dimulai pada awal tahun 1930 oleh Carl

Rehnborg, seorang pengusaha Amerika yang pernah tinggal di Cina pada

tahun 1917-1927. Berdasarkan publikasi dari Amway, pengalamannya

ketika tinggal di Cina menyebabkan Rehnborg memperoleh kesempatan

yang sangat besar untuk meneliti pengaruh dari diet yang tidak cukup.

17 Tarmidzi Yusuf. 2002. Strategi MLM Secara Cerdas dan Halal. Jakarta: PT.

Gramedia. hlm.3.

Page 31: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

18

Kehidupan yang keras di Cina juga membuat Rehnborg mempelajari

banyak litelatur mengenai nutrisi pada waktu itu. Akhirnya, dia

menyimpulkan bahwa diet yang seimbang dibutuhkan untuk membuat

seluruh tubuh bisa tetap berfungsi secara seimbang. Penemuan ini

menyebabkan dia merasakan adanya kebutuhan untuk makan suplemen

bagi diet yang mampu menyediakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh

tanpa mempedulikan kebiasaan makanan seseorang.18

Setelah melakukan eksperimen selama 7 tahun, akhirnya

Rehnborg berhasil menghasilkan makanan suplemen. Dia memberikan

hasil temuannya tersebut kepada teman-temanya untuk dicoba. Sam,

anak dari Rehnborg, yang akhirnya menjadi Presiden dan Chief

Operating Officer dari Nutrilite menyatakan, ketika menjual produk

tersebut kepada teman-temanya mereka menyukai, bahkan mereka juga

menginginkanya teman-teman mereka untuk mendapatkan produk

tersebut. Ketika mereka meminta ayah saya untuk menjual produk

tersebut kepada teman-teman mereka, ayah saya berkata “Kamu yang

menjualnya kepada teman-teman kamu dan saya akan memberikan

komisi kepada kamu”.19

Bisnis makanan suplemen dari Carl Rehnborg ini diberi nama

California Vitamin Coporatian yang akhirnya diberi nama menjadi

Nutrilite Products pada tahun 1939, perusahaan ini berkembang dengan

pesat pada tahun 1945 dibawah kepemimpinan Lee S. Mytinger dan

18

Benny Santoso. 2003. All About MLM “Memahami Lebih Jauh MLM dan Pernak-

Perniknya”. Yogyakarta: Andi Offset. hlm.23 19

Ibid, hlm. 23-24.

Page 32: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

19

William S. Ccasselberry. Pada saat itu, distribusi perusahaan ini mulai

menyebar ke beberapa negara bagian. Rehnborg berperan sebagai

penasehat bidang sains pada skema distribusi. Kepada setiap tenaga

penjual yang ada, dijelaskan bahwa makanan suplemen yang diproduksi

mengandung ramuan khusus yang merupakan jawaban bagi setiap yang

mendambakan kesehatan.20

Penjualan kotor segera meningkat menjadi $500.000 per bulan,

tetapi perusahaan mulai mempunyai masalah dengan hukum yang

berlaku saat itu. Pada tahun 1947, FDA(Jaksa Distrik) memulai

perlawanan untuk memaksa Mytinger, Casselberry, Rehnborg dan 15.000

tenaga penjual dari rumah ke rumah menghentikan pernyataan yang

berlebihan mengenai produk mereka.21

Perusahaan ini memberikan kepada calon pelanggan mereka

sebuah brosur “How to Get Well and Stay Well” yang berisi penjelasan

mengenai kemampuan produk Nutrilite. Brosur itu menyatakan bahwa

produk mereka mampu mengatasi segala kasus, mulai dari jenis alergi,

asma, depresi mental, detak jantung yang tidak normal, dan sekitar 20

penyakit yang lain. Brosur ini juga berisi kesaksian yang menyatakan

bahwa kanker, kelainan hati, TBC, penyakit tulang, dan beberapa

penyakit serius lainnya akan bereaksi positif terhadap produk Nutrilite.22

Pada tahun 1951, pengadilan mengeluarkan keputusan untuk

melarang penjualan produk Nutrilite dengan menggunakan kutipan “How

20

Ibid, hlm. 24. 21

Ibid, hlm. 24. 22

Ibid, hlm. 24.

Page 33: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

20

to Get Well and Stay Well” dan lebih dari 50 bahan publikasi lain yang

melebih-lebihkan peran dari makanan suplemen. Putusan pengadilan juga

terdiri dari daftar yang panjang mengenai pernyataan yang dilarang dan

pernyataan yang diizinkan mengenai nutrisi dan produk Nutrilite.23

Rich De Vos dan Jay Van Andel adalah distributor dari produk

Nutrilite setelah mereka lulus dari SMU. Mereka adalah distributor yang

sangat sukses dan mengorganisasi lebih dari 2000 distributor. Ketakutan

akan kebangkrutan dari Nutrilite Products membuat merek mendirikan

perusahaan baru yang mereka beri nama American Way Assosiation yang

kemudian berganti nama menjadi Amway. Mereka mulai dengan produk

biodegradeable detergen dan beberapa produk pembersih alat rumah

tangga lainya. Kemudian mereka mulai mendiversifikasi produk mereka

menjadi sangat berfareasi yang meliputi alat-alat kecantikan, perhiasan,

furnitur, barang-barang elektronik, dan beberapa barang lainnya.

Penjualan kotor meningkat secara terus-menerus dari setengah juta dollar

pada tahun 1959 menjadi lebih dari 1 milyar dollar pada awal 1980.24

Dari sejarah munculnya MLM tersebut, bisa diketahui bahwa

MLM muncul dengan tujuan utama untuk menjual produk baru yang

belum dikenal luas oleh umum. Hubungan dari teman yang satu ke teman

yang lain digunakan untuk memperkenalkan produk baru tersebut.

Seorang akan mengenalkan atau berusaha memberikan produk baru

tersebut kepada teman yang dikenal setelah merasakan kegunaanya. Jadi

23

Ibid, hlm. 25. 24

Ibid, hlm. 25.

Page 34: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

21

pada awalnya MLM tidak diperuntuhkan sebagai cara yang cepat dan

mudah untuk mendapatkan uang.25

Di Indonesia, MLM mulai tumbuh pada Maret 1986. Perusahaan

network marketing di Tanah Air, baik Direct Selling (DS) maupun MLM,

tergabung dalam sebuah asosiasi, yakni Asosiasi Penjualan Langsung

Indonesia (APLI). Awal APLI didirikan tahun 1984 dengan nama

Indonesia Direct Selling Association (IDSA). IDSA kembali aktif tahun

1992 dengan nama APLI. Organisasi ini terdaftar sebagai anggota Kamar

Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan anggota World Ferderation

of Direct Selling Associations (WFDS) yang bermarkas di Washington

DS, Amerika Serikat. Pada tahun 2005 terdapat sekitar 62 perusahaan

DS/MLM menjadi anggota APLI, salah satunya perusahaan MLM

terbesar asal Cina, Tianshi.26

Dalam waktu kurang dari dua dekade, bangsa ini telah memiliki

sekitar 40-an lebih perusahaan MLM. Sungguh merupakan fakta yang

tidak bisa dibantah. Menurut data APLI (Asosiasi Penjual Langsung

Indonesia) tahun 2002, sekitar empat juta orang telah terlibat dalam

industri ini, dan diantaranya terdapat puluhan hingga ratusan ribu orang

yang terpikat hatinya pada perusahaan-perusahaan MLM berbasis

syari‟ah.27

25

Ibid, hlm. 25. 26

Yulius P Silalahi. 2006. Tianshi Mendobrak Kebohongan MLM. Jakarta: Bina Niaga

Jaya. hal.14. 27

Moch. Fachrur Rozi. 2006. Kontroversi Bisnis MLM. Yogyakarta: Pilar Media. hal.65.

Page 35: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

22

3. Sistem Operasional Multi Level Marketing

Secara global sistem bisnis MLM dilakukan dengan cara

menjaring calon nasabah yang sekaligus berfungsi sebagai konsumen dan

member (anggota) dari perusahaan yang melakukan praktek MLM.

Adapun secara terperinci bisnis MLM dilakukan dengan cara sebagai

berikut :28

a. Mula‐mula pihak perusahaan berusaha menjaring konsumen untuk

menjadi member, dengan cara mengharuskan calon konsumen

membeli paket produk perusahaan dengan harga tertentu.

b. Dengan membeli paket produk perusahaan tersebut, pihak pembeli

diberi satu formulir keanggotaan (member) dari perusahaan.

c. Sesudah menjadi member maka tugas berikutnya adalah mencari

member‐member baru dengan cara seperti di atas, yakni membeli

produk Perusahaan dan mengisi formulir keanggotaan.

d. Para member baru juga bertugas mencari calon member‐member

baru lagi dengan cara seperti diatas yakni membeli produk

perusahaan dan mengisi folmulir keanggotaan.

e. Jika member mampu menjaring member‐member yang banyak, maka

ia akan mendapat bonus dari perusahaan. Semakin banyak member

yang dapat dijaring, maka semakin banyak pula bonus yang

didapatkan karena perusahaan merasa diuntungkan oleh banyaknya

28

https://wahonot.files.wordpress.com/2008/06/multi-level-marketing-10.pdf diakses

10 Juni 2015

Page 36: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

23

member yang sekaligus mennjadi konsumen paket produk

perusahaan.

f. Dengan adanya para member baru yang sekaligus menjadi konsumen

produk perusahaan, maka member yang berada pada level pertama,

kedua dan seterusnya akan selalu mendapatkan bonus secara estafet

dari perusahaan, karena perusahaan merasa diuntungkan dengan

adanya member‐member baru tersebut.

Perusahaan Multi Level Marketig biasanya membagi uang yang

mereka terima dari para distributor mereka dengan proporsi seperti ini:

a. 50% untuk bonus

b. 25% untuk biaya produk yang diberikan

c. 25% untuk keuntungan dan biaya lain-lain

Hal ini berarti untuk setiap dollar yang diberikan oleh distributor

hanya 50% yang akan diberikan sebagai bonus. Perusahaan MLM tidak

mencetak sendiri uang yang digunakan, mereka hanya mengembalikan

sebagian uang yang mereka terima kepada para distributor mereka.

Sisanya digunakan untuk menghasilkan produk, keuntungan dan biaya

lain-lain (Overhead).29

C. Tinjauan Hukum Islam Tentang Multi Level Marketing

1. Pandangan kelompok yang menghalalkan Multi Level Marketing

Bisnis Multi Level Marketing merupakan bisnis yang

kontroversial, karena ada yang berpendapat bahwa bisnis tersebut halal

29

Benny Santoso, Op.Cit., hlm. 40.

Page 37: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

24

dan juga ada yang berpendapat bahwa bisnis tersebut haram, masing-

masing pendapat tersebut mempunyai argumen yang kuat.

Di dalam praktek MLM ada suatu akad jual beli. Hukum jual

beli asalnya adalah boleh atau mubah, selama tidak terdapat sesuatu yang

menyalahi hukum syara‟. Ini merujuk kepada prinsip yang disepakati

ulamk‟:30

صمف ى ا ال ص ل ف سف لاى لحاحص ص ل عا لف حالى ادللال لدا ةل حا باا حا الاتف ف ا ما عا لصمل

“Hukum asal untuk segala bentuk muamalah di dalam Islam adalah

mubah sehingga ada dalil yang menunjukan kepada pengharamnya.

Di samping itu juga Al-Qur‟an menegaskan bahwa proses jual

beli hendaklah dibangun atas prinsip At-Taraadhi (saling meridoi) antara

pihak-pihak yang terkait. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat

An Nisa 29:

ص ا ي اا لالرف مص بفالص اااف ف ف ااا ص اااا ص ا ل مص با لل ص اامص ا لا ل لازا ة جا ل ص ا ما ل ص اجا ص عا ص جف ا

اجاسا اض صمة حف مص زا ا ا بف ل مص ف ال هللاا ا مص وا ا جاقصحللل ص اانصفلعا ل مف ص ل

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu”.

Menurut Ulama‟ maksud At-Taraadhi yaitu pembeli meridoi

barang atau produk yang diterimanya dan penjual ridho dengan harga

jualannya. Mereka tidak melakukan akad karena terpaksa atau ditipu,

namun keridhaan itu hendaklah berdasarkan hukum syara‟.

30

Ahmad Bin Ali. 2008. MLM Syari‟ah. Jakarta: PT.Al-Wahida Marketing Internasional.

hlm.7.

Page 38: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

25

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa dalam

bisnis dengan sistem MLM , hukumnya mubah atau boleh selama tidak

terdapat sesuatu menyalahi hukum, kemudian dalam suatu bisnis

haruslah saling meridhoi antara pihak-pihak yang terkait

Drs. H. Umar Hasan memberikan tanggapan bahwa bisnis

dengan sistem MLM sama dengan kegiatan beramal, alasanya dalam

MLM seseorang yang sudah sukses dididik untuk dapat mencetak banyak

orang lain untuk sukses seperti dirinya. Beliau berpendapat bahwa hal itu

sama dengan kegiatan beramal dengan memberikan sebuah contoh,

bahwa ketika seorang Zainuddin MZ mengajar seribu murid, kemudian

dari seribu murid tersebut banyak yang menjadi kyai, maka itu menjadi

amal bagi Zainuddin MZ. Beda dengan sistem bisnis konvensional, yang

beranggapan bahwa kesuksesan hanya milik orang-orang yang bermoral

dan berkedudukan. tapi kalau MLM, asalkan ia mempunyai semangat

mau belajar dan berusaha, maka dari satu orang sukses, bisa mencetak

ratusan orang sukses pula.31

Dari pendapat Drs H. Umar Hasan, dapat diambil kesimpulan

bahwa bisnis dengan sistem MLM sama dengan kegiatan beramal karena

orang yang sudah sukses dididik untuk mencetak orang lain untuk sukses

seperti dirinya.

31

Muhammad Yusuf, Op. Cit., hlm.9.

Page 39: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

26

2. Pandangan kelompok yang mengharamkan Multi Level Marketing

Dalam berita headline yang bertopik ”Praktik Bisnis MLM

Haram” dimuat berdasarkan wawancara dengan Sekretaris Umum Majlis

Ulama‟ Indonesia (MUI) yaitu Din Syamsuddin bahwa umat Islam

dihimbau berhati-hati supaya tidak terjebak mengikuti bisnis MLM.

Karena bisnis MLM mempunyai unsur merusak yang sangat besar dan

unsur eksploratif karena memakai sistem level. Semakin tinggi level

seseorang, semakin santai. Peserta hanya mengandalkan usaha dari

peserta pemula. Dengan kata lain level bawah menjadi sapi perahan. Hal

itu yang mendorong umat enggan bekerja. Hanya dengan membayar

Rp.90 ribu, mereka dapat fee atas usaha orang lain.32

Dari pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa bisnis

dengan sistem MLM adalah haram, dengan alasan semakin tinggi level

seseorang maka semakin santai, karena hanya mengandalkan usaha dari

peserta pemula.

Menurut Syaikh Abu Usamah Salim Al- Hilali Hafidzahullah

bahwa model bisnis MLM adalah perjudian murni, karena beberapa

sebab, sebagai berikut: 33

a. Sebenarnya anggota MLM ini tidak menginginkan produknya, akan

tetapi tujuan utamanya adalah penghasilan dan kekayaan yang

banyak lagi cepat diproleh hanya dengan membayar sedikit uang.

32

Kuswar. 2005. Mengenal MLM Syari‟ah dari Halal Haram Kiat Berwirausaha sampai

dengan Pengelolaannya. Cet.1. Tangerang: Qultum Media. hlm.79. 33

Abdul Aziz, & Mariyah Ulfah. 2010. Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer.

Bandung: Alfabet. hlm.128.

Page 40: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

27

b. Harga produk yang dibeli sebenarnya tidak sampai 30% dari uang

yang dibayarkan pada perusahaan MLM.

c. Bahwa perusahaan meminta para anggotanya untuk memperbaharui

keanggotaannya setiap tahun dengan diiming-imingi berbagai

program baru yang akan diberikan kapada mereka.

d. Tujuan perusahaan adalah membangun jaringan personil secara

estafet dan berkesinambungan, yang mana ini akan menguntungkan

anggota yang berada pada level atas (upline), sedangkan level bawah

(downline) selalu memberikan nilai poin pada yang berada pada

level atas mereka.

Dapat diambil kesimpulan bahwa menurut Abu Usamah Salim

Al- Hilali Hafidzahullah, bisnis dengan sistem MLM adalah haram

karena termasuk perjudian, yang sebagaiman telah dijelaskan di atas.

Drs. Hafidz Abdurrahman, MA. dalam buku yang berjudul

“Hukum Syara‟ Multi Level Markting” memandang bahwa sistem yang

diterapkan dalam MLM yang beroperasi saat ini adalah haram. Beliau

berpendapat demikian, dengan alasan bahwa dalam prakteknya bisnis

dengan sistem MLM tidak bisa terlepas dari dua hukum. Yang pertama

yaitu hukum dua akad dalam satu transaksi atau yang dikenal dengan

istilah bay‟atayn fi bay‟ah. Dalam praktek MLM, hukum dua akad dalam

satu transaksi dengan jelas digambarkan pada jenis akad yang terdapat di

dalamnya yaitu adanya jual beli sekaligus akad samsarah (pemakelaran).

Sedangkan hukum yang kedua adanya hukum pemakelaran atas

Page 41: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

28

pemakelaran (samsarah „ala samsarah). Di sini beliau menggambarkan

bahwa dalam MLM, seorang upline atau sponsor adalah berkedudukan

sebagai samsarah (makelar), baik bagi pemilik langsung atau tidak yang

kemudian memakelari downline di bawahnya, dan selanjutnya downline

di bawahnya menjadi makelar bagi downline di bawahnya lagi.34

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis MLM

adalah haram karena tidak bisa terlepas dari dua hukum. Yang pertama

hukum dua akad dalam satu transaksi atau bay‟atayn fi bay‟ah. dan yang

kedua adanya hukum pemakelaran atas pemakelaran (samsarah „ala

samsarah)

3. Fatwa MUI No 75/DSN/ MUI/VII/2009

FATWA

DEWAN SYARIAH NASIONAL

No : 75/DSN MUI/VII/2009

Tentang

PEDOMAN

PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (PLBS)

لحع ق لش ى إلظالم

صمف حف ما ف لسال حص مف هللاف لسال بفعص

Dewan Syariah Nasional setelah: Menimbang : a. bahwa metode penjualan barang dan produk jasa

dengan menggunakan jejaring pemasaran

(network marketing) atau pola penjualan

berjenjang termasuk di dalamnya Multi Level

Marketing (MLM) telah dipraktikkan oleh

masyarakat;

b. bahwa praktik penjualan barang dan produk jasa

seperti tersebut pada butir (a) telah berkembang

34

Hafid Abdurrahman. 2003. Hukum Syara‟ Multi Level Marketing. Bandung: Al Azhar

Press. Hal.13-14.

Page 42: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

29

sedemikian rupa dengan inovasi dan pola yang

beragam, namun belum dapat dipastikan

kesesuaiannya dengan prinsip syariah;

c. bahwa praktik penjualan barang dan produk jasa

seperti tersebut pada butir (a) dapat berpotensi

merugikan masyarakat dan mengandung hal-hal

yang diharamkan;

d. bahwa agar mendapatkan pedoman syariah yang

jelas mengenai praktik penjualan langsung

berjenjang syariah (PLBS), DSN-MUI perlu

menetapkan Fatwa tentang Pedoman PLBS.

Mengingat : 1. Firman Allah SWT, antara lain:

a. QS. An Nisa (4) 29:

مص بفالص اااف ف ص ا ل مص با لل ص امص ا لا ل ص ا اما ل ص اجااص ل ي اا لالرف اا ا

مص ازا ةعا ص جاسا اض مف ص ل .... ف الاا ص جا ل ص ا جف ا“Hai orang-orang yang beriman, janganlah

kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan

sukarela diantaramu.....” b. QS. Al Maidah (5):1:

ص ا ااما ل ص ااوص ل ص بفالصعل ل وف ي اا لالرف ..... اا ا“Hai orang-orang yang beriman! Penuhilah

akad-akad itu.......”

c. QS Al-Maidah (5):2:

ى..... لاى لص فسفوا لحالقص ا نل ص عا اوا جاعا ..... وا“.....dan tolong menolonglah kalian dalam

(mengerjakan) kebajikan........”

d. QS Al Muthofiffin (83):1-3

ص ل لاى وا حلالل ص عا ص ا فذا ص ص ا لالرف ضف ا ل ن لفلصملطاففف

حا ص ل ص ا وا فذا اص وص ا نل ص شا وال لل ص لمص ااوص تا اعص سل عف لمص لخص Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang

curang, (yaitu) orang-orang yang apabila

menerima takaran dari orang lain mereka

minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar

atau menimbang untuk orang lain, mereka

mengurangi.

Page 43: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

30

e. QS. Al Baqarah (2): 198:

مص ل ااال اا ص جا صحا ل ص ..... ص ل لا صطا عا الةم ص لا اضص

مص ب ل ..... زال

“..…Tidak ada dosa bagimu untuk mencari

karunia dari Tuhanmu..…”

f. QS. Al Baqarah (2):275

سال ا لس ا ا وا ..... حا ص ا وا ..... حا ال ل لص ا

“.....Dan Allah telah menghalalkan jual beli

dan mengharamkan riba.......”

g. QS. Al Baqarah (2):279

لامل ص ا ..... لفمل ص ا وا اجل ص اجا ص

“.....Kamu tidak boleh menzalimi orang lain

dan tidak boleh dizalimi orang lain.”

h. QS. Al Maidah (5):90

سل صعف وا لصما سل مص ا لصخا ص ا اما ل ص فنالما ي اا لالرف ا ل اا ا وا ص انص ا

هل حا ف ل ص صطاا ف اا ص ما ف لشال طل م ص عا اشص ا ل زف ص وا لص

مص جلفصلفحل ص ا لال ل . لاعا “Hai orang-orang yang beriman,

sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,

(berkorban untuk) berhala, dan mengundi

nasib dengan panah, adalah termasuk

perbuatan keji, perbuatan setan. Maka

jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu

mendapat keberuntungan.”

2. Hadits Nabi SAW, antara lain:

a. Hadits Nabi

سال ا ..... اةاحا سص اف فم ف ال شا وص لاى شلسل لفمل ص ا عا اللمعص

ال ا ة حا سا مة ااحا ال حا عمس زو ه لحسمري ع )ااوص

(ب ع و

.......Kaum muslimin terikat dengan syarat-

syarat mereka kecuali syarat yang

mengharamkan yang halal atau

Page 44: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

31

menghalalkan yang haram,”(HR Tirmidzi

dari‟Amr bin„Auf). b. Hadits Nabi

سا زا وا ا ف زا سا ه ما ب زو ه) ا

(و لد زقط وغس ما ع اب ظعد

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri

maupun orang lain,” (HR. Ibnu Majah,

Daraquthni, dan yang lain dari Abu Sa‟id al-

Khudri).

c. Hadits Qudsi riwayat Abu Dawud dari Abu

Hurairah, Rasulullah SAW berkata:

لل الاى اقل ص الامص اخل ص : فنالا ا جاعا ص ف ما ص ا اانااثاالفثل لشالسف

ا دل لما احف اهل ااحا ا ا دل لما ا ا احا احف اهل اإفذا خا ا

ا ص ف فما ثل مف ص با سا ص زو ه ب و و وع اب س )خا

“Allah SWT berfirman: `Aku adalah pihak

ketiga dari dua orang yang bersyarikat

selama satu pihak tidak mengkhianati pihak

yang lain. Jika salah satu pihak telah

berkhianat, Aku keluar dari mereka,” (HR

Abu Dawud, yang dishahihkan oleh al

Hakim, dari Abu Hurairah)

d. Hadits Nabi:

ص لالما عا ص با ظا صهف وا لا لالى هللال عا لل هللاف ا ظل ص ف نا اى زا

ا ف ص , لاحا ا عا ص با زف ف وا سا و ه لخمعة عا ص ) لص ا

صسا ا ص لسا (اابف

Nabi SAW melarang jual beli dengan cara

melempar batu dan dari jual beli gharar,

(HR. Khomsah dari Abu Hurairah).

e. Hadits Nabi

صطا مف الا شال اا الا ص )ما ص غا زو ه معلم عا ص اا بف

صسا ا ( لسا

Page 45: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

32

“Barang siapa menipu kami, maka ia tidak

termasuk golongan kami.” (Hadis Nabi

riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah)

f. Hadits Nabi

لالما عا ص ثاما ف ظا صهف وا لا لالى عا لل هللاف ا ظل ص نا اى زا

ا ف ف لص ا ف لص ا حل ف وا ا صما صسف لص لصبف وا محفق ) لص ا

(عله

“Nabi SAW melarang (penggunaan) uang

dari penjualan anjing, uang hasil pelacuran

dan uang yang diberikan kepada

paranormal," (Muttafaq „alaih).

g. Hadits Nabi

صحاةف سفوا لم مص ص ا لصخا سال ا با لاهل حا ظل ص زا ف ال هللاا وا

صسفوا صثا لا وا لصخف صصف اا لا هللاف اازا ظل ص ص ا اازا ص اا ف اقف

لدص ا ل فل ل وا صحاةف اإفنال االطصلاى بف اا لعي اا ف شلحل ص ا لصما

لل ول حا ص فحل بف اا لص ا اعص سا ل وا ل الاضل اقاالا ا ل ا حا

لالما عف صدا ظا صهف وا لا لالى هللال عا لل هللاف ا ظل ص ثلمال قاالا زا

سال ا شلحل ص ما اا ذا لفكا قااجا ا هللال لا ل و ا حا ف ال هللاا لامال

لل ص هل ا ا ا هل ثلمال بااعل ص لل ص ما (محفق عله )ثاما اهل ا“sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamar, bangkai,

babi dan patung-patung. Rasulullah ditanya,

Wahai Rasulullah, tahukah anda tentang

lemak bangkai, ia dipakai untuk mengecat

kapal-kapal, untuk meminyaki kulit-kulit dan

dipakai untuk penerangan (lampu) oleh

banyak orang?‟ Nabi SAW. Menjawab,

“Tidak! Ia adalah haram.‟ Nabi SAW.

Kemudian berkata lagi, „Allah memerangi

orang-orang Yahudi karena ketika Allah

mengharamkan lemak bangkai kepada

mereka, mereka mencarinya dan menjualnya,

kemudian mereka memakai hasil penjualan,”

(Muttafaq „alaihi)

Page 46: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

33

h. Hadits Nabi

جاشف سص ى وا لصمل زو ه احمد )لاعا ا هللال لسال شف

(و لحسمرى “Allah melaknat pembeli dan penerima

risywah,”(HR.Ahmad dan al-Tirmidzi) 3. Kaidah Fiqih:

a. Kaidah Fiqih

بااحةل الاتف إلف اما عا اا ص ادللال ال ف ا ال اا ص ل فى صلمل

ص ل لف صمف اا وا سف لاى جاحص عا

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah

boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkan”

b. Kaidah Fiqih

قاةف شا زف لما لاى قادا عا سل االا ص

“Ujrah/kompensasi sesuai dengan tingkat

kesulitan (Kerja)”

Memperhatikan:

1. Keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan No.73/MPP/Kep/3/2000 tanggal

20 Maret 2000 tentang Ketentuan Kegiatan

Usaha Penjualan Berjenjang;

2. Keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan No. 289/MPP/Kep/10/2001 BAB

VIII Pasal 22 tentang Ijin Usaha Penjualan

Berjenjang;

3. Peraturan Menteri Perdagangan Republik

Indonesia Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007

tentang Penerbitan Surat Izin Usaha

Perdagangan;

4. Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor

32/MDAG/PER/8/2008 tanggal 21 Agustus

2008 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha

Perdagangan dengan Sistem Penjualan

Langsung.

Page 47: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

34

MENETAPKAN:

Pertama :

MEMUTUSKAN

FATWA TENTANG PEDOMAN PENJUALAN

LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH

Ketentuan Umun

1. Penjualan Langsung Berjenjang adalah cara

penjualan barang atau jasa melalui jaringan

pemasaran yang dilakukan oleh perorangan

atau badan usaha kepada sejumlah perorangan

atau badan usaha lainnya secara berturut-turut.

2. Barang adalah setiap benda berwujud, baik

bergerak maupun tidak bergerak, dapat

dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan,

yang dapat dimiliki, diperdagangkan, dipakai,

dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh

konsumen.

3. Produk jasa adalah setiap layanan yang

berbentuk pekerjaan atau pelayanan untuk

dimanfaatkan oleh konsumen.

4. Perusahaan adalah badan usaha yang

berbentuk badan hukum yang melakukan

kegiatan usaha perdagangan barang dan atau

produk jasa dengan sistem penjualan langsung

yang terdaftar menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

5. Konsumen adalah pihak pemakai barang dan

atau jasa, dan tidak untuk diperdagangkan.

6. Komisi adalah imbalan yang diberikan oleh

perusahaan kepada mitra usaha atas penjualan

yang besaran maupun bentuknya

diperhitungkan berdasarkan prestasi kerja

nyata, yang terkait langsung dengan volume

atau nilai hasil penjualan barang dan atau

produk jasa.

7. Bonus adalah tambahan imbalan yang

diberikan oleh perusahaan kepada mitra usaha

atas penjualan, karena berhasil melampaui

target penjualan barang dan atau produk jasa

yang ditetapkan perusahaan.

Page 48: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

35

8. Ighra‟ adalah daya tari luar biasa yang

menyebabkan orang lalai terhadap

kewajibannya demi melakukan hal-hal atau

transaksi dalam rangka memperoleh bonus

atau komisi yang dijanjikan.

9. Money Game adalah kegiatan penghimpunan

dana masyarakat atau penggandaan uang

dengan praktik memberikan komisi dan bonus

dari hasil perekrutan/pendaftaran Mitra Usaha

yang baru/bergabung kemudian dan bukan dari

hasil penjualan produk, atau dari hasil

penjualan produk namun produk yang dijual

tersebut hanya sebagai kamuflase atau tidak

mempunyai mutu/kualitas yang dapat

dipertanggung jawabkan.

10. Excessive mark-up adalah batas marjin laba

yang berlebihan yang dikaitkan dengan hal-hal

lain di luar biaya.

11. Member get member adalah strategi perekrutan

keanggotaan baru PLB yang dilakukan oleh

anggota yang telah terdaftar sebelumnya.

12. Mitra usaha/stockist adalah pengecer/retailer

yang menjual/memasarkan produk-produk

penjualan langsung.

Kedua : Ketentuan Hukum

Praktik PLBS wajib memenuhi ketentuan

ketentuan sebagai berikut:

1. Adanya obyek transaksi riil yang diperjual

belikan berupa barang atau produk jasa;

2. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan

bukan sesuatu yang diharamkan dan atau yang

dipergunakan untuk sesuatu yang haram;

3. Transaksi dalam perdagangan tersebut tidak

mengandung unsur gharar, maysir, riba,

dharar, dzulm, maksiat;

4. Tidak ada kenaikan harga/biaya yang

berlebihan (excessive mark-up), sehingga

merugikan konsumen karena tidak sepadan

Page 49: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

36

dengan kualitas/manfaat yang diperoleh;

5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan

kepada anggota baik besaran maupun

bentuknya harus berdasarkan pada prestasi

kerja nyata yang terkait langsung dengan

volume atau nilai hasil penjualan barang atau

produk jasa, dan harus menjadi pendapatan

utama mitra usaha dalam PLBS;

6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada

anggota (mitra usaha) harus jelas jumlahnya

ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai

dengan target penjualan barang dan atau

produk jasa yang ditetapkan oleh perusahaan;

7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara

pasif yang diperoleh secara reguler tanpa

melakukan pembinaan dan atau penjualan

barang dan atau jasa;

8. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan

kepada anggota (mitra usaha) tidak

menimbulkan ighra‟;

9. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam

pembagian bonus antara anggota pertama

dengan anggota berikutnya;

10. Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk

penghargaan dan acara seremonial yang

dilakukan tidak mengandung unsur yang

bertentangan dengan aqidah, syariah dan

akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat

dan lain-lain;

11. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan

keanggotaan berkewajiban melakukan

pembinaan dan pengawasan kepada anggota

yang direkrutnya tersebut;

12. Tidak melakukan kegiatan money game.

Ketiga : Ketentuan Akad

Akad-akad yang dapat digunakan dalam PLBS

adalah:

1. Akad Bai‟/Murabahah merujuk kepada

Page 50: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

37

substansi Fatwa No. 4/DSN-MUI/IV/2000

tentang Murabahah; Fatwa No. 16/DSN-

MUI/IX/2000 tentang Diskon dalam

Murabahah;

2. Akad Wakalah bil Ujrah merujuk kepada

substansi Fatwa No. 52/DSN-MUI/III/2006

tentang Wakalah bil Ujrah pada Asuransi dan

Reasuransi Syariah;

3. Akad Ju‟alah merujuk kepada substansi Fatwa

No. 62/DSN-MUI/XII/2007 tentang Akad

Ju‟alah;

4. Akad Ijarah merujuk kepada substansi Fatwa

No. 9/DSNMUI/IV/2000 tentang Pembiayaan

Ijarah.

5. Akad-akad lain yang sesuai dengan prinsip

syariah setelah dikeluarkan fatwa oleh DSN-

MUI.

Keempat : Ketentuan Penutup

1. Jika terjadi perselisihan di antara para pihak,

maka penyelesaiannya dilakukan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan sesuai prinsip syariah.

2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

dengan ketentuan jika di kemudian hari

ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan

disempurnakan sebagaimana mestinya.

Dari fatwa tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam menjalankan

bisnis dengan sistem MLM harus memenuhi duabelas ketentuan hukum MUI,

yang sebagaimana telah penulis jelaskan di atas.

Page 51: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

38

BAB III

Praktek Bisnis Verita Sentosa Internasional (VSI) Di Masyarakat

A. Sejarah Berdirinya Verita Sentosa Internasional (VSI)

Beranjak dari penggalian potensi masyarakat yang sudah terbiasa

menggunakan “gadget” mutakhir, lahirlah gagasan cermelang seorang Yusuf

Mansur yang ingin menjebatani kemudahaan pembelanjaan dan pembayaran

semua kebutuhan masyarakat dengan menggunakan teknologi pembayaran

multi guna (All Paymen Gateway).

Sejalan dengan itu, pada tahun 2013 lahirlah Verita Sentosa

Internasional (VSI) dengan produknya Verita Pay, yang merupakan

teknologi/perangkat lunak yang dijalankan disetiap handphone/smartphone

(gadget) dengan fungsi sebagai alat pembayaran multiguna (All Paymen

Gateway). Seiring dengan peluncuran Verita Pay dibangunlah komunitas

gotong royong (Multi Kultural) yang diberinama KOMUNITAS VSI.

Dengan perangkat lunak Verita Pay ini, semua mitra di komunitas

VSI dapat melakukan pembelanjaan dan pembayaran semua kebutuhan

harian, bulanan, bahkan tahunan, baik berupa kebutuhan primer maupun

sekunder. Pada tanggal 10 Juli 2013 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan

Terbatas No. 47 oleh notaris/PPAT H. Wira Fransisca, SH., MM. Perusahaan

ini didirikan langsung oleh pemilik perusahaan Ustad Yusuf Mansur. Adapun

bukti legalitas perusahaan adalah sebagai berikut:

Nama Perusahaan : PT Verita Sentosa Internasional

Page 52: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

39

SK Menkumham : AHU-41742.AH.01.91.Tahun 2013

SIUP : 510/3-5674-BPPT

TDP : 101114619445

HO : 503/IG6417/BPPT

Notaris : H. Wira Franciska, SH. MH

Dewan Komisaris : H. Yusuf Mansur

Direktur Utama : Hari Prabowo

B. Produk-Produk Verita Sentosa Internasional (VSI)

Dalam melakukan bisnisnya, VSI mempunyai dua produk yaitu

produk berup obat dan produk jasa. Adapun produk jasanya adalah:

1. Pembayaran rutin bulanan (Listrik, Jastel, Finance/KKB, PDAM, TV

cabe, Internet, asuransi, Kartu Kredit).

2. Rutin berkala (top up Voucher Pulsa, top up Smart Card Seperti: BCA

Flash, E-Toll Card)

3. Voucher Game Online

4. Tiket Konser

5. Tiket Perjalanan (tiket kereta, tiket bus, tiker Travel, tiket pesawat)

6. Keagamaan (zizwaf, infaq)

7. Pendidikan (SOP, pendaftaran kuliah dan lain lain)

8. Pajak BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)

Sedangkan produk berupa obat yaitu Habspro, yang mempunyai khasiat

antara lain:

1. Sumber gizi

Page 53: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

40

2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

3. Obat asma dan alergi

4. Obat kanker

5. Obat ganguan pencernaan

6. Obat peradangan

7. Meningkatkan jumlah asi

8. Sebagai anti bakteri dan virus

9. Dapat mencegah penuaan dini

10. Dapat menyembuhkan peradangan

C. Sistem Manajemen Verita Sentosa Internasional (VSI)

VSI dalam melakukan usahanya dengan menggunakan Verita Pay,

yaitu portal layanan personal One Stop Service, yang mana dengan menjadi

member Verita Pay ini seseorang tidak perlu lagi keluar rumah untuk

melakukan pembayaran-pembayaran secara online dengan mudah, cepat,

nyaman, aman dan murah.

Seseorang yang akan bergabung dengan VSI, ia harus terlebih

dahulu mendaftarkan diri dengan membayar sesuai dengan paket yang

diambil. Pembayaran dilakukan kepada orang yang merekrut untuk

bergabung, dengan melakukan pembayaran tersebut, maka dapat melakukan

bisnis loket All Paymen Verita-Pay include softwere paymen dengan Os Java,

mempunyai hak usaha pengembangan pemasaran VSI seumur hidup dan

dapat diwariskan, sehingga dapat mencari orang atau merekrut sebanyak-

banyaknya.

Page 54: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

41

Untuk mengetahui lebih mendalam sistem manajemen dalam VSI

maka kita perlu mengetahui jenis paket yang ada dalam VSI. Beriku ini

adalah jenis paket perdana:

1. Jenis Paket Basic

Seseorang yang telah membeli jenis paket Basic dengan Harga

Rp. 275.000,00 maka orang tersebut mempunyai hak usaha satu artinya

hanya dapat mengembangkan usaha piramid satu di kanan dan satu

di kiri dengan kata lain mempunyai nilai dua. Nilai tersebut dapat

ditukarkan dengan satu buah buku atau dengan 1 Botol Habspro.

2. Jenis Paket Silver

Seseorang yang telah membeli jenis paket Silver dengan Harga

Rp. 825.000,00 maka orang tersebut mempunyai hak usaha tiga artinya

hanya dapat mengembangkan usaha piramid tiga di kanan dan tiga

di kiri dengan kata lain mempunyai nilai enam. Nilai tersebut dapat

ditukarkan dengan 1 Botol Habspro dan 2 Buku Atau 3 Buku. Seseorang

yang mengambil jenis paket Silver juga diberikan casback yang akan

ditransfer di Bank sebesar Rp. 75.000,00 dan deposit Rp. 50.000,00.

3. Jenis Paket Gold

Seseorang yang telah membeli jenis paket Gold dengan Harga

Rp. 1.925.000,00 maka orang tersebut mempunyai hak usaha tujuh

artinya hanya dapat mengembangkan usaha piramid tujuh di kanan dan

tujuh di kiri dengan kata lain mempunyai nilai empatbelas. Nilai tersebut

dapat ditukarkan dengan empat Botol Habspro dan tiga atau delapan

Page 55: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

42

buku (Trilogi dan Pentalogy). Seseorang yang mengambil jenis paket

Gold juga diberikan casback yang akan ditransfer di Bank sebesar Rp.

225.000,00 dan deposit Rp. 170.000,00.

4. Jenis Paket Platinum

Seseorang yang telah membeli jenis paket Platinum dengan

Harga Rp. 4.125.000,00 maka orang tersebut mempunyai hak usaha

limabelas artinya hanya dapat mengembangkan usaha piramid limabelas

di kanan dan limabelas di kiri dengan kata lain mempunyai nilai

tigapuluh. Nilai tersebut dapat ditukarkan dengan 7 Botol Habspro, tiga

buku Trlogy, lima buku pentalogy. Seseorang yang mengambil jenis

paket Platinum ini, juga diberikan casback yang akan ditransfer di Bank

sebesar Rp. 675.000,00 dan deposit Rp. 450.000,00.

5. Jenis Paket Titanium

Seseorang yang telah membeli jenis paket Titanium dengan

Harga Rp. 8.525.000,00 maka orang tersebut mempunyai hak usaha

tigapuluhsatu artinya hanya dapat mengembangkan usaha piramid

tigapuluhsatu di kanan dan tigapuluhsatu di kiri dengan kata lain

mempunyai nilai enampuluhdua. Nilai tersebut dapat ditukarkan dengan

satu set Ensiklopedia sederhana atau satu smartphone Andromax C atau

deposi Rp. 500.000,00. Seseorang yang mengambil jenis paket Platinum

ini, juga diberikan casback yang akan ditransfer di Bank sebesar Rp.

1.635.000,00 dan deposit Rp. 1.090.000,00.

Page 56: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

43

Setelah terdaftar sebagai anggota VSI, maka untuk melakukan

transaksi penjualan jasa, seorang anggot harus melakukan deposit terlebih

dahulu, kepada orang yang mengajak atau mentransfer sejumlah nominal

tertentu ke rekening Bank Mandiri atau BCA atas nama Yusuf Mansur.

Dalam bisnis VSI ini seorang anggota mempunyai kesempatan

untuk mendapatkan bonus-bonus yang ditawarkan, bonus tersebut antara lain

adalah sebagai berikut:

1. Bonus Sponsor

Apabila seorang telah menjadi anggota VSI, ketika berhsil mengajak

satu orang saja untuk bergabung maka akan mendapatkan bonus sponsor

sebesar Rp. 50.000,00 dengan rincian cash Rp. 30.000,00 dan berupa

deposit Verita Pay sebesar Rp. 20.000,00.

Bonus sponsor berupa cash akan dimasukan dalam rekening,

ataupun dapat ditukar dalam bentuk deposit, jika sudah mencapai sebesar

Rp. 150.000,00, dan bonus berupa deposit dapat ditukar dalam bentuk

deposit pulsa jika sudah mencapai Rp. 50.000,00, pencairan bonus akan

dilakukan setiap awal bulan, pada hari senin, untuk deposit pulsa dan hari

rabu untuk deposit berupa cash. Berkut ini adalah tabel sistem kerja

dalam VSI.

Page 57: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

44

Tabel 3.1 Sistem Kerja Dalam VSI

2. Bonus pasangan

Yaitu ketika terjadi satu pasangan kanan dan kiri maka akan

mendapatkan bonus sebesar Rp. 25.000,00 dengan rincian 60% cash, dan

40% deposit yaitu Rp. 15.000,00 dan Rp. 10.000,00. Pembatasan bonus

atau Flash Out yang diberikan dari VSI adalah 12 pasang per hari artinya

artinya ketika seseorang mempunyai satu hak usaha maka bonus

maksimal Rp. 300.000,00, mempunyai tiga hak usaha maka bonus

maksimal Rp. 900.000,00, dan seterusnya.

3. Bonus Duplikasi Pengembangan Sampai Sepuluh Generasi

Ketika generasi satu sampai dengan generasi sepuluh dari grup yang

disponsori mendapatkan bonus pasangan, maka akan mendapatkan bonus

duplikasi pengembangan sebesar Rp. 1.000,00 dari tiap pasangan yang

terjadi. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel dibawah ini:

Page 58: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

45

Tabel 3.2 Bonus Duplikasi Pengembangan

Generasi Sponsoring Bonus Flash Out Total Bonus

1 2 Rp. 1.000,00 12 Rp. 24.000.00

2 4 Rp. 1.000,00 12 Rp. 48.000,00

3 8 Rp. 1.000,00 12 Rp. 96.000,00

4 16 Rp. 1.000,00 12 Rp. 192.000,00

5 32 Rp. 1.000,00 12 Rp. 384.000,00

6 64 Rp. 1.000,00 12 Rp. 768.000,00

7 128 Rp. 1.000,00 12 Rp. 1,536.000,00

8 256 Rp. 1.000,00 12 Rp. 3,072.000,00

9 512 Rp. 1.000,00 12 Rp. 6,144.000,00

10 1024 Rp. 1.000,00 12 Rp. 12,288.000,00

Potensi max Bonus Duplikasi/Hari/HU Rp. 24,552.000,00

Potensi max Bonus Duplikasi/Bulan/HU Rp. 736,560.000,00

4. Bonus Reward

Adalah bonus yang diberikan ketika bisa membina dua downline

di bawahnya, sehingga downline di bawahnya dapat berkembang menjadi

banyak. Bonus reward dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu:

a. Reward Star Leader

Seorang anggota yang telah mempunyai downline sebanyak

100 kanan dan 100 kiri di bawahnya, maka akan mendapatkan

reward Star Leader berupa tablet Android senilai Rp. 1.000.000,00.

Page 59: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

46

b. Reward Bronze

Seorang anggota yang telah mempunyai downline sebanyak

500 kanan dan 500 kiri di bawahnya, maka akan mendapatkan

reward bronze berupa Free trip ke Sentosa Island Singapoer, senilai

Rp. 5.000.000,00.

c. Reward Silver

Seorang anggota yang telah mempunyai downline sebanyak

7.000 kanan dan 7.000 kiri di bawahnya, maka akan mendapatkan

reward silver berupa perjalanan religi atau tour senilai

Rp. 40.000.000,00.

d. Reward Gold

Seorang anggota yang telah mempunyai downline sebanyak

25.000 kanan dan 25.000 kiri di bawahnya, maka akan mendapatkan

reward gold berupa satu unit mobil senilai Rp. 200.000.000,00.

e. Reward Emerald

Seorang anggota yang telah mempunyai downline sebanyak

100.000 kanan dan 100.000 kiri di bawahnya, maka akan

mendapatkan reward emerald berupa satu unit mobil mewah senilai

Rp. 500.000.000,00.

f. Reward Diamond

Seorang anggota yang telah mempunyai downline sebanyak

250.000 kanan dan 250.000 kiri di bawahnya, maka akan

Page 60: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

47

mendapatkan reward diamond Berupa rumah senilai

Rp. 1.000.000.000,00.

g. Reward Ambassador

Seorang anggota yang telah mempunyai downline sebanyak

1.000.000 kanan dan 1.000.000 kiri di bawahnya, maka akan

mendapatkan reward ambassador berupa Villa mewah senilai

Rp. 2.000.000.000,00

h. Reward Crow Ambassador

Seorang anggota yang telah mempunyai downline sebanyak

2.500.000 kanan dan 2.500.000 kiri di bawahnya, maka akan

mendapatkan reward crow Ambassador berupa mobil Ferari atau

mobil Lamborghini senilai Rp. 5.000.000.000,00

5. Bonus Repeat Order Verita Pay

Yaitu bonus yang didapat dari total transaksi pulsa dan paymen

dalam satu bulan yang terjadi dalam grup, sampai dengan sepuluh

generasi. Bonus tersebut akan dibagikan setiap bulan dengan perinciaan

60% berupa cash dan 40% berupa deposit. Berikut ini adalah contoh

ilustrasi royalti dengan duplikasi mensponsori 4 loket paymen:

Generasi Jumlah

Agen Royalty

Transaksi

Perbulan Bonus

1 4 Rp. 100,00 30 Rp. 12.000.00

2 16 Rp. 20,00 30 Rp. 9.600,00

3 64 Rp. 20,00 30 Rp. 38.400,00

4 256 Rp. 20,00 30 Rp. 153.600,00

Page 61: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

48

5 1.024 Rp. 20,00 30 Rp. 614.400,00

6 4.096 Rp. 20,00 30 Rp. 2.457.600,00

7 16.384 Rp. 20,00 30 Rp. 9.830.400,00

8 65.536 Rp. 20,00 30 Rp. 39.321.600,00

9 265.144 Rp. 20,00 30 Rp. 157.286.400,00

10 1.048.576 Rp. 20,00 30 Rp. 629.145.600,00

Total Rp. 838.145.600,00

6. Bonus Repead Order Habspro

Yaitu bonus yang diberikan kepada anggota VSI yang melakukan

pembelian Habspro senilai Rp. 95.000,00. Besaran bonus yang diberikan

adalah Rp. 5.000,00 setiap satu botol Habspro, bonus tersebut berlaku

sampai dengan sepuluh generasi.

D. Perkembangan Bisnis Verita Sentosa Internasional (VSI) Hingga Saat

Ini

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan sebagian pelaku bisnis

MLM VSI, mereka tertarik mengikuti bisnis tersebut karena, tidak ada

kewajiban tutup poin dan ownernya adalah orang yang sudah terkenal yaitu

Ustad Yusuf Mansur, dari hal tersebut mereka yakin bahwa bisnis MLM ini

bukan bisnis yang sembarangan.

Salah seorang pelaku bisnis MLM adalah Uswatun, ia tinggal di

Banjarmasin bersama suaminya. Karena sebagai ibu rumah tangga, maka ia

sering berada di rumah. Sehingga ia ingin berbisnis yang dijalankan di

Page 62: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

49

rumah. Kemudian ia meminta solusi kepada temannya, dan akhirnya diajak

untuk mengikuti bisnis MLM. Tetapi setelah kurang lebih satu bulan dalam

menjalani bisnis tersebut, ternyata ada kewajiban tutup poin (kewajiban

berbelanja setiap bulannya), sehingga ia memutuskan untuk berhenti dan

mencari bisnis lain. Setelah mencari di internet, ia mendapatkan bisnis MLM

yaitu VSI, yang dalam bisnis tersebut tidak ada kewajiban tutup poin.

Di samping itu ownernya adalah Ustad Yusuf Mansur, sehingga ia menjadi

sangat yakin bahwa MLM tersebut bukan sembarangan. Kira-kira bulan

Desember 2013 ia memutuskan untuk mengikuti bisnis tersebut dan

menekuninya. Dalam menjalani bisnis tersebut, agar semakin berkembang, ia

melakukan promosi lewat Facebook. Akhirnya banyak orang yang ingin

bergabung dan menginginkan penjelasan secara detail terhadap bisnis

tersebut. karena peminatnya kebanyakan dari pulau Jawa, maka ia

memutuskan untuk kembali ke Jawa dan tinggal di Salatiga. Ketika ia tinggal

di Salatiga, ia menggadakan seminar VSI di Salatiga, tepatnya di Aula

STAIN Salatiga kampus satu. Dari kegiatan tersebut ia mengatakan, bahwa

jumlah anggotanya semakin banyak dan berkembang.

No Nama Member Kota Paket

Basic Silver Gold Platinum Titanium

1 Ummi Sholikhah Kartasura Ya

2 Siti Ika Nur

Hidayah

Sragen Ya

3 Dina Rif‟atu Nafa Salatiga Ya

4 Yuli Nur Aryani Banyumas Ya

5 Rondhi Pati Ya

6 Uu Abdullah Jakarta Ya

7 Rika Noverma Pekanbaru Ya

8 Fauzan Azima Pekanbaru Ya

Page 63: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

50

9 Arif Setiawan Yogyakarta Ya

10 Rachmawati Imelda Jakarta Ya

11 Khusnul Khotimah Kendal Ya

12 Khusnul Khotimah Temanggung Ya

13 Khusnul Khotimah Kendal Ya

14 Ali Musta‟in Salatiga Ya

15 Ali Musta‟in Salatiga Ya

16 Ali Musta‟in Salatiga Ya

17 Subkhan Masykuri Salatiga Ya

18 Lailatul Umi Lestari Salatiga Ya

19 Fitri Susiawati Salatiga Ya

20 Triyani Yuliana Salatiga Ya

21 Triyani Yuliana Salatiga Ya

22 Novi Yuliyanti

Ningsih

Salatiga Ya

23 Muhammad Luthfi

S.A

Salatiga Ya

24 Dwy Rahayu Kab.Semarang Ya

25 Eny Sudarti Kab.Semarang Ya

26 Ahmad Syarifudin

S.Pd.I

Kendal Ya

27 Khairil Muna Kendal Ya

28 Khusnul Khotimah Kendal Ya

29 Agustina Widayanti Salatiga Ya

30 Reni Oktaviana Salatiga Ya

31 Sally Pratiwi Salatiga Ya

32 Nurul Hikmah Salatiga Ya

33 Joko Kistanto Salatiga Ya

34 Yanita Mt Salatiga Ya

35 Meta Ayu Lusia

Dewi

Salatiga

Ya

36 Ambar Mufidah Salatiga Ya

37 Munadziroh Salatiga Ya

38 Muhammad Fuad

Zain Kartasura Ya

39 Siti Rohmahwati Kartasura Ya

40 Ratih Elok Faiqotul

H. Kartasura Ya

41 Bekti Taufiq A.N. Kartasura Ya

42 Maqfur Kartasura Ya

43 Ahmad Muhammad Kartasura Ya

44 Happy Artiyas Sari Kartasura Ya

45 Zakiyah Nur „Aini Kartasura Ya

Page 64: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

51

46 Muhammad Noor Banjarmasin Ya

47 Rafid Darajati Salatiga Ya

48 M.Syahriyal Fitri Banjarmasin Ya

49 Arief Rahman

Hakim

Banjarmasin Ya

50 Rabiatul Awaliyah Banjarmasin Ya

51 Meta Ayu Lusia

Dewi Salatiga

Ya

52 M.Mutholib Kendal Ya

53 M.Usman Yahya Banjarmasin Ya

54 Nur Hikmatur

Rohmah

Salatiga

Ya

55 Hajar Septi Nasution Salatiga Ya

56 Amprianto Salatiga Ya

57 Amprianto Salatiga Ya

58 Ampriyanto Salatiga Ya

59 Kiki Prava Wiliana Salatiga Ya

60 Mawar Agustin Salatiga Ya

61 Asrifatul Husna Salatiga Ya

62 Nur Hikmatur

Rohmah

Salatiga Ya

63 Wanda Oktavian

Syaputra Banjarmasin Ya

64 Uswatun Hasanah Banjarmasin Ya

65 M Shohibul Ulum Kartasura Ya

66 Diny Febriana Kartasura Ya

67 Felayati Hanif Salatiga Ya

68 Indratno Sri Kuncoro

Banjarmasin Ya

69 Sri Yuliyana Banjarmasin Ya

70 Deni Handoko,S.E Banjarmasin Ya

71 Hastari Rahayu Banjarmasin Ya

72 Indriyo Kumolo Banjarmasin Ya

73 Norma Susanti Banjarmasin Ya

74 Adwitya Paramita

Sari Banjarmasin Ya

75 Indratno Sri Kuncoro Banjarmasin Ya

76 Indrio Kumolo Banjarmasin Ya

77 Karmo Salimin Banjarmasin Ya

78 Zuspita Eka Safitri Banjarmasin Ya

Page 65: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

52

79 M.Althariq Rizky Banjarmasin Ya

80 Indriyo Kumolo Hpb Banjarmasin Ya

81 Norma Susanti Banjarmasin Ya

82 Mira Susanti Banjarmasin Ya

83 Bremono Rendhy Banjarmasin Ya

84 Rusmiyati,S.H Banjarmasin Ya

85 Zaldi Arifinsyam Banjarmasin Ya

86 Galuh Istiroch ,S.E Banjarmasin Ya

87 Zaenal Efendi Banjarmasin Ya

88 Muhammad Sumali Banjarmasin Ya

89 Yuni Prihatini,S.E Banjarmasin Ya

90 Siti Aribatul Husna Padang Ya

Dari hasil wawancara yang kami lakukan terhadap para pelaku bisnis

MLM tersebut, mereka mengatakan bahwa dengan adanya VSI ini sangat

mempermudah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya isi pulsa

telefon dan listrik. Selain itu juga dapat mengajak orang lain untuk

bergabung mengikuti bisnis tersebut, untuk dapat bergabung, terlebih dahulu

mendaftarkan diri kepada orang yang mengajaknya dan membayar biaya

pendaftaran sesuai dengan paket bisnis yang diinginkan, setelah terdaftar

maka akan mendapatkan aplikasi untuk pengisian pulsa dan lain-lain.

Keanggotaan dalam VSI seumur hidup dan dapat diwariskan, artinya selama

nomor telefon yang didaftarkan masih aktif, maka ia masih menjadi angota

VSI.

Dari keterangan anggota VSI yang kami wawancarai mengatakan,

ketika berhasil mengajak satu orang maka akan mendapatkan bonus sponsor

sebesar Rp. 50.000,00 begitu juga seterusnya dan ketika berhasil mengajak

satu orang lagi, artinya satu pasang kanan kiri maka akan mendapatkan bonus

Page 66: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

53

pasangan sebesar Rp. 25.000,00. Salah seorang yang kami wawancarai

pernah memperoleh bonus Reward Star Leader berupa tablet Android senilai

Rp. 1.000.000,00, karena telah mencapai target yang ditetapkan.

Selain bonus tersebut, dari keterangan anggota VSI, mengatakan

terdapat juga bonus yang bisa diperoleh oleh anggotanya, yaitu bonus

duplikasi pengembangan, artinya ketika generasi satu sampai dengan generasi

sepuluh dari grup yang disponsori mendapatkan bonus pasangan, maka orang

yang ada di atasnya akan mendapatkan bonus duplikasi pengembangan

sebesar Rp. 1.000,00 dari tiap pasangan yang terjadi.

Dari keterangan anggota VSI yang kami wawancarai Dalam

melakukan transaksi pengisian pulsa, kita bisa mendapatkan bonus Repead

Order Verita Pay, bonus tersebut didapat dari total jumlah transaksi pulsa

dalam satu bulan sampai dengan sepuluh generasi, besaran bonus yang

dibagikan sebagaimana yang telah penulis jelaskan pada bab sebelumnya,

bonus tersebut, menurut keterangan anggota VSI akan dibagikan setiap

bulanya.

Produk obat berupa Habspro yang ditawarkan VSI, dari keterangan

anggota VSI sangat bermanfaat untuk berbagai macam pengobatan, dan

harganya pun lebih murah dibandingkan harga di toko-toko, selain itu ketika

berhasil melakukan penjualan maka akan mendapatkan bonus Rp. 5.000,00.

bonus tersebut berlaku sampai sepuluh generasi di bawahnya.

Page 67: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

54

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK VERITA SENTOSA INTERNASIONAL (VSI)

DALAM TINJAUAN FATWA MUI NO.75/DSN/VII/2009

A. Analisis Verita Sentosa Internasional (VSI) Dalam Praktek

Saat ini banyak sekali Bisnis perusahaan dalam mengembangkan

usahanya dengan sistem MLM. Dari masing-masing perusahaan mempunyai

kebijakan sendiri-sendiri. Jadi untuk lebih mudah dalam menganalsis fakta

yang sebenarnya maka penulis membatasi hanya pada sistem bisnis MLM

yang diterapkan dalam VSI. Secara umum Indonesia sudah mempunyai

aturan tentang DS(Direct Selling) atau MLM yaitu peraturan menteri

perdagangan RI nomor 32/M-DAG/PER/8/2008 tentang penyelengaraan

kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung35

. Maka MLM

VSI merupakan salah satu dari berbagai MLM yang ada di Indonesia, dan

telah mempunyai kekuatan hukum. Yang mana telah diterbitkanya SK

Mengkumham, mempunyai Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda

Dafar Perusahaan (TDP) dan Hinder Ordonantie (HO). Maka dalam

menjalankan bisnisnya sudah sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.

Dalam prakteknya VSI sangat digemari oleh masyarakat karena

ownernya adalah Ustad Yusuf Mansur, dan produk atau jasanya sangat

dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai contoh, pulsa telefon, merupakan salah

satu produk VSI yang cukup diminati banyak orang. Karena saat ini telefon

35

Serfianto D. Purnomo Dkk. 2011. Multi Level Marketing Money Game dan Skema

Piramid. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. hlm. 89.

Page 68: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

55

sudah menjadi kebutuhan hidup di masyarakat. Selain dapat digunakan

sendir, pulsa telefon juga dapat dijual kepada orang lain yang membutuhkan.

Sehinga banyak orang yang ingin bergabung dalam bisnis tersebut.

Untuk dapat bergabung maka terlebih dulu mendaftarkan kepada

orang yang mengajak untuk bergabung, dengan biaya sesuai paket yang

dipilih. Sebagai mana yang penulis paparkan pada bab tiga tentang sistem

manajemen VSI bahwa, seseorang yang ikut bergabung dalam bisnis VSI

dengan mengambil pakat Basic atau paket bisnis yang lainnya, maka orang

yang mengajak bergabung tersebut akan mendapatkan bonus sebesar

Rp.50.000,00, ketika bisa mengajak orang lain lagi, maka akan mendapatkan

bonus sebesar Rp. 50.000,00 dan bonus pasangan sebesar Rp. 25.000,00.

Maka hal tersebut sesuai dengan marketing plan yang ditetapkan VSI.

Selain bonus tersebut VSI dalam prakteknya juga memberikan bonus

duplikasi pengembangan sampai sepuluh generasi, artinya ketika generasi

satu sampai generasi sepuluh, yang disponsori mendapatkan bonus pasangan,

maka akan mendapatkan bonus duplikasi pengembangan sebesar

Rp.1.000,00. Dalam prakteknya VSI juga memberikan bonus reward kepada

para anggota, dari hasil wawancara yang penulis lakukan terdapat salah

seorang yang mendapatkan bonus Reward Star Leader berupa tablet Android

senilai Rp. 1.000.000,00.

Dalam bisnis MLM VSI juga terdapat bonus repeat order veritapay.

Menurut keterangan anggota VSI, bahwa bonus tersebut diberikan ketika

terdapat transaksi pulsa dan payment selama satu bulan yang terjadi dalam

Page 69: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

56

grupnya sampai sepuluh generasi, artinya jika mempunyai downline

di bahwahnya melakukan trasnaksi pulsa maka akan mendapatkan bonus.

Besaran bonus sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Setiap anggota yang melakukan penjualan Habspro, senilai Rp.

95.000,00 setiap botolnya, akan mendapatkan bonus senilai Rp. 5.000,00

setiap botolnya, bonus tersebut diberikan sampai dengan generasi kesepuluh

dibawahnya.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, hanya beberapa produk

jasa yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti pengisian pulsa

telefon, pembayaran listrik dan air. Karena produk jasa tersebut sudah

menjadi kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Selain itu, dalam

prakteknya di masyarakat bisnsi VSI ini sesuai dengan marketing plen yang

telah ditetapka oleh VSI.

B. Analisis Yuridis Verita Sentosa Internasional (VSI) Menurut Fatwa

MUI No.75/DSN/VII/2009

Setelah kita mengetahui sistem yang ada dalam VSI, sebagaimana

yang dipraktekkan oleh para pelaku bisnis tersebut, maka kita dapat

mengetahui bagaimana kedudukan hukum bisnis tersebut. VSI sebagai salah

satu bentuk muamalah di Indonesia, dalam pelaksanaanya harus berpedoman

kepada sejumlah aturan hukum yang berlaku di Indonesia baik itu Undang-

undang, maupun Fatwa MUI. Pada bab ini penulis akan menganalisis

kedudukan bisnis tersebut menurut Fatwa MUI No.75/DSN/VII/2009.

Page 70: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

57

Dalam menjalankan bisnisnya, VSI melakukan penjualan barang berupa

Habspro dan dan produk jasa kepada konsumennya, produk jasa tersebut

adalah

1. Pembayaran rutin bulanan (Listrik, Jastel, Finance/KKB, PDAM, TV

cabe, Internet, asuransi, Kartu Kredit).

2. Rutin berkala (top up Voucher Pulsa, top up Smart Card Seperti: BCA

Flash, E-Toll Card)

3. Voucher Game Online

4. Tiket Konser

5. Tiket Perjalanan (tiket kereta, tiket bus, tiker Travel, tiket pesawat)

6. Keagamaan (zizwaf, infaq)

7. Pendidikan (SOP, pendaftaran kuliah dan lain lain)

8. Pajak BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)

Dalam Fatwa MUI No.75/DSN/VII/2009, pada ketentuan hukum yang

pertama, dinyatakan bahwa “adanya obyek transaksi riil yang

diperjualbelikan berupa barang atau produk jasa”. Maka dalam hal ini, VSI

telah memenuhi syarat dalam ketentuan hukum tersebut yaitu barangnya

berupa Habspro dan produk jasa. Produk jasa tersebut berupa transaksi

pengisia pulsa telefon, listrik dan lain-lain. Transaksi dalam pengisian pulsa

adalah transaksi yang tidak transparan atau tidak dapat dilihat bentuknya.

Setiap transaksi jual beli yang memberikan peluang terjadinya

persengketaan, karena barang yang dijual tidak transparan, atau ada unsur

penipuan yang dapat membangkitkan permusuhan antara dua pihak yang

Page 71: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

58

bertransaksi, atau salah satu pihak menipu pihak lain, dilarang oleh Nabi.

Sebagai antisipasi terhadap munculnya kerusakan yang lebih besar (saddudz

dzari‟ah).36

Tidak semua yang tidak transparan dalam jual beli dilarang, sebab

sebagian barang yang dijual tidak terlepas dari kesamaran. Misalnya orang

membeli sebuah rumah. Tentu ia tidak mungkin bisa meliht secara detail

pondasinya dan tidak melihat pula apa yang ada dalam temboknya. Yang

dilarang adalah kesamaran yang menipu, yang dapat menimbulkan

permusuhan dan pertengkaran atau seseorang memakan harta orang lain

secara batil.37

Dalam pengisian pulsa adalah transaksi yang tidak transparan

dan tidak dapat dilihat bentuknya tetapi dari hasil pengisisn pulsa tersebut,

dapat dirasakan manfaatnya ketika digunakan untuk berkomunikasi.

Dilihat dari ketentuan hukum atau fatwa yang dikeluarkan MUI No:

75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum kedua, dinyatakan bahwa

barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang

diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram. Dari hal

tersebut VSI menyediakan barang berupa Habspro dan produk jasa berupa

pulsa. barang berupa Habspro tersebut sangat berguna untuk pengobatan dan

produk tersebut terdapat label halal, untuk produk jasa berupa pulsa sangatlah

bermanfaat untuk masyarakat dalam berkomunikasi. Maka hal tersebut sesuai

dengan fatwa MUI pada ketentuan hukum yang kedua.

36

Yusuf Qardhawi. 2007. Halal Haram Dalam Islam. Surakarta: Era Intermedia. hlm.

365. 37

Ibid, hlm.367 .

Page 72: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

59

Dalam Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum

poin ketiga menyatakan bahwa Transaksi dalam perdagangan tersebut tidak

mengandung unsur gharar, maysir, riba, dharar, dzulm, maksiat. Dalam

bisnis di VSI ini, menurut penulis dari hasil penelitian yang dilakukan dalam

bisnis VSI tidak ditemukan unsur-unsur yang diharamkan yaitu gharar

(tipuan), maysir (perjudian), riba (sistem bunga), dharar (bahaya), dzulm

(merugikan hak orang lain) dan maksiat. Maka hal tersebut telah sesuai

dengan fatwa MUI pada ketentuan hukum poin ketiga.

Dalam Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum

poin keempat menyatakan bahwa “Tidak ada kenaikan harga atau biaya yang

berlebihan (excessive mark-up), sehingga merugikan konsumen karena tidak

sepadan dengan kualitas atau manfaat yang diperoleh”. Dilihat dari ketentuan

tersebut, seseorang yang ingin bergabung dengan VSI jika ingin mengambil

paket besic sebesar Rp. 275.000,00 maka, akan diberikan softwere aplikasi

untuk transaksi dan Habspro. Menurut peneliti, hal tersebut harganya sangat

berlebihan (excessive mark-up) dan tidak sepadan dengan kualitas atau

manfaat yang diperoleh anggotanya. Oleh karena itu bisnis dalam VSI tidak

sesuai dengan fatwa MUI pada ketentuan hukum poin keempat.

Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum poin

kelima menyatakan bahwa “Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada

anggota baik besaran maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi

kerja nyata yang terkait langsung dengan volume atau nilai hasil penjualan

barang atau produk jasa, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha

Page 73: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

60

dalam PLBS”. Dalam hal tersebut VSI memberikan komisi atau bonus bukan

berdasarkan prestasi kerja melainkan berdasarkan jumlah downline. Semakin

banyak downline di bawahnya, seorang anggota akan mendapatkan komisi

atau bonus semakin besar pula. Dengan demikian hal tersebut tidak sesuai

dengan fatwa MUI pada ketentuan hukum yang kelima.

Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum poin

keenam menyatakan bahwa “Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada

anggota (mitra usaha) harus jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad)

sesuai dengan target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan

oleh perusahaan”. Dari segi pembagian bonus yang di berikan oleh VSI

kepada anggotanya, VSI sudah mempunyai ketentuan, semisal ketika seorang

anggota VSI dapat melakukan penjualan barang berupa Habspro maka orang

yang menjualkan tersebut mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 5.000,00.

Dapat diambil kesimpulan bahwa ketentuan hukum MUI pada poin keenam

ini, sesuai dengan yang dipraktekan dalam VSI.

Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum poin

ketuju menyatakan bahwa “Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif

yang diperoleh secara reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan

barang dan atau jasa”. Dari keterangan pelaku bisnis VSI, Uswatun

menyatakan “ketika downline atau konsumen ingin membeli obat berupa

Habspro, seharusnya saya memesan obat tersebut kepada orang yang ada

di atas saya, tetapi orang yang ada di atas saya tidak mau tahu dan sulit

di hubungi sehingga saya harus memesan langsung di VSI demi kepuasan

Page 74: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

61

konsumen dan untuk menjaga nama baik saya dalam bisnis tersebut, tetapi

setelah saya memesan barang tersebut, dan dikirim kepada saya, maka secara

otomatis orang yang ada di atas saya medapatkan keuntungan sebesar

Rp. 5.000,00 dari tiap botolnya”. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam

fatwa MUI, bahwa tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang

diperoleh secara reguler tanpa melakukan penjualan barang. Maka dari hal

tersebut sistim bisnis yang ada dalam VSI tidak sesuai dengan fatwa MUI

pada ketentuan hukum yang ketuju.

Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum poin

kedelapan menyatakan bahwa “Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan

kepada anggota (mitra usaha) tidak menimbulkan ighra‟”. Dalam fatwa MUI

ighra‟ diartikan daya tari luar biasa yang menyebabkan orang lalai terhadap

kewajibannya demi melakukan hal-hal atau transaksi dalam rangka

memperoleh bonus atau komisi yang dijanjikan. Menurut penulis, dari hasil

penelitian yang dilakukan, meskipun dalam VSI terdapat bonus dan komisi

yang diberikan oleh perusahaan kepada anggotanya sangat besar, tetapi yang

menjadi daya tarik dalam mengikuti bisnis VSI ini karena ownernya Ustad

Yusuf Mansur, sehingga orang sangat yakin bahwa bisnis tersebut bukanlah

bisnis MLM yang sembarangan, dan bisnis VSI ini sangat menguntungkan.

Dengan demikian hal tersebut sesuai dengan Fatwa MIU pada ketentuan

hukum poin kedelapan.

Page 75: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

62

Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum poin

kesembilan menyatakan bahwa “Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan

dalam pembagian bonus antara anggota pertama dengan anggota berikutnya”.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, anggota VSI mengatakan tidak

adil karena orang yang ada di atasnya akan mendapatkan bonus dari hasil

jerih payah yang dilakukan orang di bawahnya. Maka dalam hal ini sistem

bisnis bisnis yang diterapkan VSI, tidak sesuai dengan ketentuan hukum

MUI pada poin yang kesembilan.

Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum poin

kesepuluh menyatakan bahwa “Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk

penghargaan dan acara seremonial yang dilakukan tidak mengandung unsur

yang bertentangan dengan aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik,

kultus, maksiat dan lain-lain”. Dalam perekrutan keanggotaan VSI, seseorang

akan dijelaskan terlebih dahulu tentang VSI dan produk-produk jasa atau pun

produk obat yang ditawarkannya. Ketika seseorang tidak berminat untuk

mengikuti bisnis tersebut maka tidak ada paksaan untuk bergabung dengan

VSI. Dengan demikian hal tersebut sesuai dengan fatwa MUI pada ketentuan

hukum yang kesepuluh.

Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum poin

kesebelas menyatakan bahwa “Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan

keanggotaan berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan kepada

anggota yang direkrutnya tersebut”. Dari hasil penelitian yang penulis

lakukan, terdapat anggota VSI yang melakukan pembinaan terhadap

Page 76: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

63

anggotanya yang ada di bawahnya agar sukses dalam melakukan bisnis ini.

Maka hal tersebut sesuai dengan Fatwa MUI pada ketentuan hukum yang

kesebelas.

Fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009 pada ketentuan hukum poin

keduabelas menyatakan bahwa tidak melakukan kegiatan money game.

Dalam fatwa MUI money game adalah kegiatan penghimpunan dana

masyarakat atau penggandaan uang dengan praktik memberikan komisi dan

bonus dari hasil perekrutan atau pendaftaran Mitra Usaha yang baru atau

bergabung kemudian dan bukan dari hasil penjualan produk, atau dari hasil

penjualan produk namun produk yang dijual tersebut hanya sebagai

kamuflase atau tidak mempunyai mutu atau kualitas yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Money game dapat juga diartikan sebagai cara bisnis yang tidak wajar

dan cenderung menipu yang dilakukan oleh perusahaan investasi palsu,

dengan cara menawarkan produk investasi yang dijamin pasti aman dan pasti

untung serta memberikan bagi hasil yang sangat tinggi dalam waktu yang

singkat.38

Dari fatwa dan pengertian tentang money game tersebut, dapat dipahami

bahwa VSI juga memberikan bonus atau komisi dari hasil perekrutan

anggotanya. Ketika berhasil mengajak satu orang untuk bergabung maka akan

mendapatka bonus sebesar Rp. 50.000,00. Ketika berhasil mengajak orang

lain lagi, maka akan mendapatkan bonus Rp. 50.000,00 dan bonus pasangan

38

Serfianto D Purnomo, Op.Cit.,hlm. 68.

Page 77: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

64

sebesar Rp. 50.000,00. Dapat diambil kesimpulan bahwa hal tersebut tidaklah

sesuai dengan fatwa MUI pada ketentuan yang keduabelas.

Akad yang dipakai dalam berbisnis di VSI ini adalah akad Ju‟alah. Akad

Ju‟alah yaitu Janji atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan

tertentu (iwadh/ju‟i) atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari

suatu pekerjaan. Ketentuan dalam akad ju‟alah adalah sebagai berikut:39

a. Akad Ju‟alah adalah akad atau perjanjian yang berupa janji atau

komitmen untuk memberikan imbalan (bonus) atas suatu pekerjaan yang

telah dilakukan.

b. Dalam akad Ju”alah terdapat dua pihak yang menjadi subjek akad yatu

Ja‟il atau pihak yang berjanji akan memberikan imbalan tertentu atas

pencapaian hasil pekerjaan yang ditentukan. dan ma‟ullah yaitu pihak

yang melaksanakan ju‟alah.

c. Akad ju‟alah harus bersifat jelas dalam hal bentuk pekerjaannya dan

waktu pekerjaannya. Disamping itu, objek ju‟alah juga tidak dilarang

oleh syari‟ah.

d. Akad ju‟alah dalam menetapkan hasil pekerjaan (natijh) harus jelas dan

diketahui oleh para pihak pada saat terjadi akad.

e. Akad Ju‟alah harus juga menjelaskan besaran imbalan yang akan

diterima oleh maj‟ullah.

f. Akad ju‟alah dalam pelaksanaannya tidak boleh ada syarat imbalan yang

diberikan pada permulaan akad (sebelum pelaksanaan objek ju‟alah).

39

Serfianto D Purnomo, Op.Cit., hlm. 323-324.

Page 78: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

65

Dari ketentuan akad-akad tersebut menurut penulis, VSI dalam

menjalankan bisnisnya sesuai dengan akad Ju‟alah, yang sebagaimana

penulis uraikan di atas.

Page 79: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Praktek bisnis VSI di masyarakat sesuai dengan marketing plen yang

telah ditetapkan oleh VSI. Dari beberapa Produk-produk jasa yang ada

dalam VSI hanya beberapa produk yang sering dimanfaatkan oleh

masyarakat seperti, pengisian pulsa telefon, pemabayaran listrik dan air.

Karena produk tersebut sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari.

2. Ditinjau dari fatwa MUI No: 75/DSN/MUI/VII/2009, bahwa dalam

sistem bisnis yang telah ditetapkan oleh VSI, menurut penulis terdapat

beberapa hal yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum MUI, antara

lain:

a. biaya pendaftaran sebesar Rp. 275.000,00, dengan faslitas pemberian

softwere aplikasi untuk transaksi dan produk obat berupa Habspro.

Kegiatan bisnis VSI tersebut merugikan konsumen karena tidak

sepadan dengan kualitas atau manfaat yang diperoleh, maka hal

tersebut tidak sesuai dengan fatwa MUI, pada ketentuan hukum yang

keempat.

b. Dalam pemberikan komisi atau bonus bukan berdasarkan prestasi

kerja melainkan berdasarkan jumlah downline. Semakin banyak

downline di bawahnya, seorang anggota VSI akan mendapatkan

komisi atau bonus semakin besar pula. Hal tersebut sangatlah

Page 80: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

67

merugikan orang yang ada dibawahnya dan menguntungkan orang

yang ada di atasnya. Maka tidak sesuai dengan ketentuan hukum MUI

yang kelima.

c. Dalam sistem yang ada di VSI, ketika anggota di bawahnya

melakukan transaksi, tanpa ada pembinaan dan atau penjualan barang

yang dilakukan oleh orang yang ada di atasnya, maka orang yang ada

di atasnya tersebut akan mendapatkan bonus atau komisi, maka hal

tersebut tidak sesuai dengan ketentuan hukum MUI yang ketuju.

d. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, anggota VSI merasakan

ketidak adilan dalam pembagian bonus yang dibeikan, karena orang

yang ada di atasnya mendapatkan bonus dari hasil jerih payah orang

yang ada di bawahnya. Hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan

hukum yang kesembilan.

e. VSI melakukan kegiatan money game dengan cara memberikan bonus

atau komisi dari hasil perekrutan anggotanya maka, hal tersebut tidak

sesuai dengan ketentuan hukum yang keduabelas.

B. Saran

1. Bagi para pelaku bisnis MLM, dalam menjalankan bisnisnya agar

memperhatikan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh MUI pada

khususnya dan undang-undang pada umumnya.

2. Dalam melakukan bisnisnya, para pelaku MLM agar kembali kepada

tujuan awal, yaitu sistem MLM dijadikan sebagai jalan untuk

Page 81: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

68

menewarkan produk kepada konsumen bukan untuk mencari keuntungan

semata dari hasil perekrutan anggotanya.

3. Bagi para pelaku bisnis MLM yang sudah sukses, ingatlah bahwa

kesuksesan yang telah didapat tidak terlepas dari jeripayah orang yang

ada di bawahnya.

Page 82: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Hafid. 2003. Hukum Syara‟ Multi Level Marketing. Bandung:

Al Azhar Press.

Al-Bani, Markaz Imam. Beberapa Fatwa Ulama‟ Syalaf Pada MLM:

Http://snowsball08.wordpress.com/tentang-Riba/Fatwa-tentang/Usaha-MLM. diakses Selasa, 18 November 2014.

Ali, Ahmad Bin. 2008. MLM Syari‟ah. Jakarta: PT.Al-Wahida Marketing

Internasional.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).

Jakarta: Rineka Cipta.

Aziz, Abdul & Mariyah Ulfah. 2010. Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer.

Bandung: Alfabet.

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Chotimah, Chusnul. 2008. Praktek Bisnis Multi Level Marketing (MLM) Tianshi

Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Analisis Praktek Bisnis Tianshi di

Kalangan Ustadz di Solo Tahun 2007). Salatiga: STAIN Salatiga.

Fajri, Em Zu & Senja Ratu Aprilia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa

Publisher. ttp.

Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Recearch (Untuk Penulisan Paper, Skripsi,

Thesis, dan Disertasi). Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi

UGM.

Kuswar. 2005. Mengenal MLM Syari‟ah dari Halal Haram Kiat Berwirausaha

Sampai dengan Pengelolaannya. Cet.1. Tangerang: Qultum Media.

Moleong, Lexi j. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nawawi, Hadari, & H.M. Martini Hadari. 1992. Instrumen penelitian Bidang

Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Prss.

Purnomo, Serfianto D, Dkk. 2011. Multi Level Marketing Money Game dan

Skema Piramid. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Qardhawi, Yusuf. 2007. Halal Haram Dalam Islam. Surakarta: Era Intermedia. Rozi, Moch. Fachrur. 2006. Kontroversi Bisnis MLM. Yogyakarta: Pilar Medi.

Santoso, Benny. 2003. All About MLM “Memahami Lebih Jauh MLM dan

Pernak-Perniknya”. Yogyakarta: Andi Offset.

Sholihat, Ami. 2012. Tinjauan Hukum Islam Tentang Insentif Passive Income

Pada Multi Level Marketing Syariah Di PT. K-Link Internasional.

Semarang: IAIN Walisongo.

Silalahi, Yulius P. 2006. Tianshi Mendobrak Kebohongan MLM. Jakarta: Bina

Niaga Jaya.

Page 83: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

Surono. 2010. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Penetapan Harga Pada

Multi Level Marketing Syariah PT Ahad Net Internasional. Surakarta: UMS.

Susanto, Burhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah Indonesia. Yogyakarta:

UII Press.

Tim Penulis MUI Pusat. Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi‟ah di

Indonesia. Formas (Forum Masjid Ahlus Sunnah). ttp.

Yusuf , Tarmidzi. 2002. Strategi MLM Secara Cerdas dan Halal. Jakarta: PT

Gramedia.

Yusuf, Muhammad. 2006. Kumpulan Artikel Tentang MLM. Semarang: tnp.

https://wahonot.files.wordpress.com/2008/06/multi-level-marketing-10.pdf di

Akses 10 Juni 2015

http://deinboss.wordpress.com/2012/04/12/pendapat-tokoh-Islam-tentang-bisnis-

mlm/ diakses Selasa, 18 November 2014.

Page 84: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 85: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 86: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 87: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 88: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 89: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 90: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 91: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 92: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

Daftar Pertanyaan

A. Tentang VSI

1. Apa yang anda ketahui tentang VSI?

2. Bagaimana cara melakukan teransaksi dalam bisnis di VSI?

3. Produk dan jasa apa yang diberikan atau ditawarkan oleh VSI kepada anggotanya?

4. Apa manfaat dari produk dan jasa tersebut?

5. Apakah anda yakin produk atau jasa itu halal?

6. Apakah prodak atau jasa yang ditawarkan VSI dapat dijual belikan kemabali?

7. Apakah produk atau jasa langsung dkirim kepada konsumen?

8. Apakah ada jaminan jika produk atau jasa tersebut tidak sampai kepada konsumen?

9. Pernahkah VSI melakukan kenaikan secara berlebihan?

B. Keanggotaan

1. Apa yang memotifasi anda mengikuti VSI?

2. Kapan anda mulai mengikuti bisnis VSI?

3. Apa posisi anda saat ini dalam VSI?

4. Bagaimanakah cara anda untuk merekrutan/mengajak orang lain untuk bergabung

dengan VSI?

5. Berapa jumlah anggota anda saat ini?

6. Bagaimanakah cara mendaftarkan orang yang ingin mengikuti bisnis VSI?

7. Apakah anda melakukan pembinaan terhadap anggotanya?

C. Pembagian Bonus atau Komis

1. Apakah ada bonus yang diberikan? Bagaimana sistem pembagianya?

2. Apakah ada komisi yang diberikan? Bagaimana sistem pembagianya?

3. Dalam VSI apakah terdapat batasa laba yang diberikan?

4. Apakah bonus yang diberikan sama dengan orang diatas anda?

5. Apakah anda merasakan ketidak adilan dalam pembagian bonus yang diberikan?

6. Ketika downline anda pasif, dan tidak melakukan transaksi, apakah bisa mendapatkan

bonus ataupun komisi?

Page 93: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 94: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 95: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 96: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 97: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 98: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 99: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 100: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 101: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

DAFTAR NILAI SKK

Nama : M. Rohman Amrulloh Fakultas : Syariah

NIM : 214 11 029 Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

NO JENIS KEGIATAN WAKTU KEGIATAN KETERANGAN NILAI

1 Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan

20-22 Agustus 2011 Peserta 3

2 Achievement Motivation Training

(AMT)

23 Agustus 2011 Peserta 2

3 Piagam Penghargaan ODK

“Menemukan Muara Sebagai

Mahasiswa rahmatan Lil Alamin”

24 Agustus 2011 Peserta 2

4 Seminar Entrepreneurship dan

Koperasi. KOPMA dan KSEI

25 Agustus 2011 Peserta 2

5 Sertifikat “User Education” UPT

PERPUSTAKAAN

19 September 2011 Peserta 2

6 Sertifikat Makrab “Semalam Sehati”

Mahasiswa Syariah

9 Oktober 2011 Peserta 2

7 Pendidikan Dasar KSEI Ke XII

“Mencetak Ekonomi Yang Robbani”

19 November 2011 Peserta 3

8 Pendakian Massal Konservasi dan

Bersih Gunung Merbabu Mapala

MITAPASA”

26-27 November 2011 Peserta 2

9 Seminar Ekonomi Islam “Peran

Ekonomi Islam Dalam Mengatasi

Krisis Ekonomi Global”

14 Januari 2012 Peserta 2

10 Pendidikan KSEI Tingkat Lanjut

(PKTL) “Melangkah Bersama

Ekonomi Syariah”

01 April 2012 Peserta 3

Page 102: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

NO JENIS KEGIATAN WAKTU KEGIATAN KETERANGAN NILAI

11 Pendidikan Dasar Perkoperasian

“Optimalisasi Peran Koperasi Dalam

Dunia Kemahasiswaan” KOPMA

29 April 2012 Peserta 3

12 Sertifikat “Sharia Economics Training

2 (SET 2)” Fakultas Syariah IAIN

Walisongo

12-13 Mei 2012 Peserta 4

13 Talk Show Nasional “Kontribusi

Perbankan Syariah Dalam

Memberdayakan UMKM” HMPS

Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan

17 Mei 2012 Peserta 8

14 Sharia Ekonomis Training 3

“Mengembangkan Potensi Ekonomi

Rabbani yang Kompeten Dalam

Membangun Ekonomi Rahmatan Lil

Alamin” HMPS Ekonomi Syariah

STAIN Pekalongan

17-18 Mei 2012 Peserta 4

15 Seminar Nasional “Ekonomi Syariah :

Bukan Ekonomi Biasa” KSEI

2 Juni 2012 Peserta 8

16 Gerakan Santri Menulis (Suara

Mereka)

3 Agustus 2012 Peserta 2

17 Sertifikat Shortcourse Agribisnis

Santri Pondok Pesantren “Budidaya

Itik/Bebek” Kementrian Agama

kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah

29-30 Oktober 2012 Peserta 4

18 Pendidikan Lanjutan Perkoperasian

“Membentuk Karakter Entrepreneur

yang Berjiwa Koperasi” KOPMA

30 November 2012 Peserta 3

Page 103: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

NO JENIS KEGIATAN WAKTU KEGIATAN KETERANGAN NILAI

19 Seminar Nasional “Peran Lembaga

Perbankan Syariah dengan Adanya

Otoritas Jasa Keuangan” KSEI

29 November 2012 Peserta 8

20 Sertifikat “Gerakan 2000 Jiwa Muda

berkoperasi untuk NKRI” KOPMA

IAIN Walisongo

8 Desember 2012 Peserta 3

21 Sertifikat “Peringatan Maulid Nabi

Muhammad SAW Tahun 1434 H”

KSEI

27 Januari 2013 Panitia 2

22 Diklat Ekonomi Islam “Mencetak

Generasi Mahasiswa, Pengerak Roda

Perekonomian Islam” KSEI

4-5 Februari 2013 Panitia 2

23 Pendidikan Dasar Perkoperasian

“Mencetak Kader Kopma FATAWA

yang Berjiwa Koperasi dan

Entrepreneur dalam Rangka

Menghadapi Perekonomian Global”

KOPMA

12-14 Februari 2013 Panitia 2

24 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan

Pengurus Koperasi Mahasiswa

“FATAWA” Masa Bakti 2013 (UPK

STAIN SALATIGA)

26 Maret 2013 Pengurus 4

25 Seminar Nasional Entrepreneurship

“Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur

Generasi Muda” (KOPMA)

27 Mei 2013 Panitia 8

26 Sertifikat Pendidikan lanjutan

Perkoperasian “Mengembangkan

Kreatifitas Entrepreneur Berbasis

Koperasi” KOPMA

5-7 Juli 2013 Panitia 3

Page 104: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

NO JENIS KEGIATAN WAKTU KEGIATAN KETERANGAN NILAI

27 Pengurus Pondok Pesantren

Tarbiyatul Islam Al Falah Periode

2013/2014

25 Oktober 2013 Pengurus 2

28 Setitfikat Peringatan 1 Muharram

1435 H. PPTI Al Falah

07 November 2013 Panitia 2

29 Settifikat Training Of Trainer (TOT)

“To Be The Best Trainer” Koperasi

Mahasiwa Fatawa STAIN Salatiga

22-24 November 2013 Panitia 3

30 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan

Pengurus Koperasi Mahasiswa

“FATAWA” Masa Bakti 2014 (UPK

STAIN SALATIGA)

31 januari 2014 Pengurus 4

31 Sertifikat “Pemasyarakatan

Pemahaman Koperasi Melalui

Gerakan Kewirausahaan Nasional”

Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah

25 Maret 2014 Peserta 8

32 Sertifikat Talk Show “ How to be a

Successful Creative Preneur to Face

ASEAN Economic Community 2015”

KOPMA

7 April 2014 Panitia 2

33 Pendidikan Lanjutan Perkoperasian

“Membentuk Jiwa dengan Jati Diri

Koperasi dan Mental Entrepreneur”

KOPMA

16-18 Mei 2014 Panitia 3

34 Pelatihan Kewirausahaan Bagi

Anggota Koperasi Mahasiswa.

Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia

20 Juni 2014 Peserta 8

Page 105: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING
Page 106: ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING VERITA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/852/1/Muhammad.Rohman.Amrulloh.pdf · ANALISIS YURIDIS PRAKTEK MULTI LEVEL MARKETING

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : M. Rohman Amrulloh

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 29 Januari 2015

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Candi, Rt.02/Rw.05, Sidomulyo, Secang, Magelang

Nama orang Tua

Ayah

Ibu

:

:

Muh Dhorun

Anik Kurniati

Anak Ke : Satu, dari empat bersaudara

Jenjang Pendidikan : 1. Mi Miftahul Huda, Sidomulyo, lulus tahun 2005

2. MTs Ma’arif Dawung, Tegalrejo, lulus tahun 2008

3. MAN Tegalrejo lulus tahun 2011

4. IAIN Salatiga sampai sekarang

Pengalaman Organisasi : 1. Sekretaris PPTI Al Falah 2012/2013

2. Humas KOPMA “Fatawa” 2013

3. Bendahara PPTI Al Falah 2013/2014

4. Ketua lembaga semi otonom Focust, KOPMA “Fatawa”

2014

5. Sekretaris PPTI Al Falah 2014/2015

Salatiga, 31 Agustus 2015

Penulis