Anatomi daun

16
PENDAHULUAN Anatomi merupakan salah satu ilmu cabang dari biologi yang mempelajari tentang struktur dalam suatu makhluk hidup. Dalam hal ini ialah anatomi tumbuhan. Ilmuanatomi tumbuhan ini sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana struktur penyusun tubuh tumbuhan yang sering kita jumpai di lingkungan hidup kita. Namun dalam makalah ini penulis ingin menjelaskan gambaran umum tentang anatomi salah satu organ terpenting pada tumbuhan yaitu daun. Daun merupakan salah satu organ pada tumbuhan yang mengandung klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis sehingga menghasilkan oksigen yang kita hirup untuk beraktivitas dan senyawa karbohidrat. Secara umum anatomi daun terbagi menjadi 3 jaringan yang akan dijelaskan secara terperinci dalam makalah ini. Struktur anatomi pada tumbuhan sangat berkaitan dengan bentuk morfologi tumbuhan itu dan juga fisiologinya. Sehingga dapat diketahui bahwa antara anatomi, fisiologi, dan morfologi tumbuhan itu saling berkaitan. Makalah ini dapat menjadi pegangan ataupun referensi untuk memahami struktur dan anatomi tumbuhan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Akhir kata Tiada Gading yang tak retak; tiada sesuatu yang sempurn adi dunia ini. Karena itu demi perbaikan makalah ini, penulis sangat terbuka terhadap segala masukan yang membangun dari para pembaca.

Transcript of Anatomi daun

Page 1: Anatomi daun

PENDAHULUAN

            Anatomi merupakan salah satu ilmu cabang dari biologi yang mempelajari tentang

struktur dalam suatu makhluk hidup. Dalam hal ini ialah anatomi tumbuhan. Ilmuanatomi

tumbuhan ini sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana struktur penyusun tubuh

tumbuhan yang sering kita jumpai di lingkungan hidup kita.

            Namun dalam makalah ini penulis ingin menjelaskan gambaran umum tentang

anatomi salah satu organ terpenting pada tumbuhan yaitu daun. Daun merupakan salah satu

organ pada tumbuhan yang mengandung klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis

sehingga menghasilkan oksigen yang kita hirup untuk beraktivitas dan senyawa karbohidrat.

Secara umum anatomi daun terbagi menjadi 3 jaringan yang akan dijelaskan secara terperinci

dalam makalah ini. Struktur anatomi pada tumbuhan sangat berkaitan dengan bentuk

morfologi tumbuhan itu dan juga fisiologinya. Sehingga dapat diketahui bahwa antara

anatomi, fisiologi, dan morfologi tumbuhan itu saling berkaitan.

            Makalah ini dapat menjadi pegangan ataupun referensi untuk memahami struktur dan

anatomi tumbuhan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca. Akhir kata Tiada Gading yang tak retak; tiada sesuatu yang sempurn adi dunia ini.

Karena itu demi perbaikan makalah ini, penulis sangat terbuka terhadap segala masukan yang

membangun dari para pembaca.

           

Page 2: Anatomi daun

ANATOMI TUMBUHAN

(DAUN)

            Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ pada tumbuhan

yang memiliki keberagaman. Sangat sukar untuk membedakan dengan jelas baik secara

teoritis maupun secara praktis antara jaringan daun dan batang. Struktur jaringan pengangkut

dalam tangkai dan ibu tulang daun biasanya sama dengan pada batang. Namun, ciri

terpenting pada daun adalah bahwa pertumbuhan apikalnya cepat terhenti. Pada

Spermatophyta, aktivitas meristem apeks daun segera terhenti, sementara bentuk dan ukuran

daun ditentukan oleh pertumbuhan interkalar dan marginal.

            Terdapat bebrapa istilah-istilah menyangkut daun. Seluruh daun pada sebuah

tumbuhan disebut dengan Phyllom. Namun dikenal juga dengan beberapa istilah seperti daun

hijau, katafil, hipsofil,kotiledon, profil,dll. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;

1)      Daun hijau

Daun hijau (foliage leaves) berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentukpipih

mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas Co2.

2)      Katafil

Katafil adalah sisik yang tampak pada kuncup dan batang di bawah tanah, yang fungsinya

sebagai pelindung atau penyimpan bahan cadangan makanan.

3)      Hipsofil

Hipsofil merupakan berbagai tipe braktea yang mengiringi bunga dan berfungsi sebagai

pelindung.

4)      Kotiledon

Kotiledon adalah daun pertama dari tumbuhan.

5)      Profil (Prophyl)

Daun pertama pada cabang lateral.

            Berikut merupakan anatomi secara umum pada daun:

            Secara histologi, daun tersusun dari tiga tipe jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan

jaringan pembuluh.

1.     Epidermis

Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk,

struktur, susunan stomata, penampilan, dan susunan trikoma, serta adanya sel khusus.

Struktur dalamnya biasanya berbentuk pipih. Daun memiliki dua jenis jaringan epidermis

yaitu permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah disebut

permukaan abaksial. Pada lapisan ini tidak ada ruang antar sel. Di antara sel epidermis

terdapat sel penjaga yang membentuk stomata. Struktur stomata yang dapat membuka dan

menutup ini berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air. Sifat terpenting pada

jaringan daun ini adalah susunan selnya yang kompak dan adanya kutikula serta stomata.

Page 3: Anatomi daun

            Berikut merupakan contoh jaringan epidermis selapis;

2.     Mesofil (Jaringan Dasar)

Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis. Mesofil

mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Pada

kebanyakan tumbuhan terdapat dua jenis parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade

dan parenkim spons.

A)     Parenkim Palisade

Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintangnya tampak berbentuk

batang yang tersusun dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu, sel palisade berbeda bentuknya.

Pada Lilium  terdapat lobus besar pada sel palisade dan tampak bercabang.

      Sel palisade terdapat di bawah epidermis unilateral (selapis) atau multilateral (berlapis

banyak). Seringkali terdapat hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade. Sel

parenkim palisade tersusun atas satu atau lebih lapisan. Apabila tersusun lebih dari satu

lapisan, panjang sel pada tiap lapisan atau sama, atau malah semakin ke tengah semakin

pendek. Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan abaksial daun. Meskipun

jaringan palisade tampak lebih rapat, sisi panjang selnya saling terpisah sehingga udara dalam

ruang antarsel tetap mencapai sisi panjang; kloroplas pada sitoplasma melekat di tepi dinding

sel itu. Hal tersebut mengakibatkan proses fotosintesis dapat berlangsung efesien.

      Pada Thymelaea hirsuta, sel parenkim palisade terdapat pada permukaan abaksial daun.

Pada daun tumbuhan xerofit, misalnya pada Atriplex portulacoides, parenkim palisade

terdapat pada kedua sisi daun. Daun yang mempunyai parenkim palisade pada kedua sisi

(abaksial dan adaksial) disebut isolateral atau isobilateral sedangkan apabila jaringan palisade

tersebut hanya pada bagian adaksial disebut dengan bifasial atau dorsiventral.          

B)     Parenkim Spons

Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur bentuknya. Bentuk sel parenkim

spons dapat berbentuk bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga)

yang terdapat antara sel satu dan lainnya. Membedakan antara sel parenkim palisade dengan

parenkim spons tidaklah selalu mudah, khususnya apabila parenkim palisade terdiri atas

beberapa lapisan. Alasannya adalah apabila palisade terdiri atas beberapa lapisan, biasanya

lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada di dekatnya.

      Pada tumbuhan tertentu, seperti pada Zea dan banyak rumput-rumputan lainnya, bentuk

sel mesofil lebih kurang sama. Bahkan pada Eucalyptus dan Atriplex, sukar untuk

membedakan antara kedua tipe parenkim. Pada jaringan spons ini terdapat jarak atau ruang

antar sel. Ciri khas jaringan spons adalah adanya lekukan-lekukan yang menjadi penghubung

antar sel.

      Pada daun dengan kedua macam mesofil, kloroplas paling banyak terdapat dalam jaringan

palisade. Tempat serta susunan kloroplas pada sel tiang memungkinkan penggunaan cahaya

Page 4: Anatomi daun

secara maksimum. Faktor lain yang meningkatkan efesiensi fotosintesis adalah sistem ruang

antarsel dalam mesofil yang luas, yang memudahkan pertukaran gas dengan cepat. Susunan

sel di dalam mesofil memungkinkan daerah permukaan sel yang mendapat sinar dan langsung

berhubungan dengan udara menjadi lebih luas. Seluruh daerah permukaan ini disebut  daerah

permukaan dalam daun dan daerah permukaan luar daun.

      Berikut merupakan contoh gambar dari jaringan dasar pada daun;

3.     Berkas pembuluh atau sistem jaringan pembuluh

Sistem jaringan pembuluh tersebar di seluruh helai daun dan dengan demikian menunjukkan

adanya hubungan ruang yang erat dengan mesofil. Jaringan pembuluh membentuk sistem

yang saling berkaitan, dan terletak dalam bidang median, sejajar dengan permukaan daun.

Berkas pembuluh dalam daun biasanya disebut dengan tulang daun dan sistemnya adalah

sistem tulang daun. Terdapat dua macam pola yakni sistem tulang daun jala dan sistem tulang

daun sejajar. Sistem tulang daun jala merupakan sistem bercabang. Pada sistem ini, tulang

daun lebih halus, secara bertahap dibentuk sebagai cabang dari tulang daun yang tebal.

Sedangkan istilah sejajar bagi jalannya berkas pembuluh dalam sistem tulang daun sejajar

hanyalah sebagai pendekatan saja, oleh karena berdasar atas ujung dan pangkal daun semua

berkas itu akan bertemu di satu titik. Di antara berkas sejajar itu tampak cabang halus yang

berpola jala dan menghubungkan semua berkas sejajar itu. Pola jala umumnya ditemukan

pada daun dikotil dan pola sejajar pada daun monokotil.

Kemudian apabila pertulangan daunnya menyirip, tulang daun terbesar melewati bagian

tengah daun dan membentuk ibu tulang daun, dan dari sini bercabang menjadi tulang daun

yang lebih kecil. Bagian helai daun yang dilalui ibu tulang daun atau cabang yang besar

adalah bagian yang lebih tebal dan menunjukkan gambaran seperti rusuk pada sisi abaksial.

Rusuk ini dibentuk oleh jaringan parenkim yang miskin kloroplas dan jaringan

penyokongnya kolenkim. Oleh karena itu, tulang daun yang besar tidak mempunyai kontak

langsung dengan mesofil.

Sedangkan pada tulang daun yang kecil biasanya membentuk jaring-jaring yang sangat

beragam bentuk dan ukurannya, serta membagi daerah mesofil.Daerah yang paling kecil yang

dibatasi cabang paling halus disebut aerola, yang biasanya berisi ujung tulang daun yang

buntu dalam mesofil.

Kebanyaan kasus yang ditemukan, susunan jaringan pembuluh pada ibu tulang daun mirip

dengan pada tangkai daun. Tulang daun yang besar dalam daun dikotil mungkin terdiri atas

jaringan primer dan sekunder, sedangkan tulang daun yang paling kecil hanya terdiri atas

jaringan primer. Pada tulang daun yang besar biasanya berisi pembuluh, sedangkan pada

tulang daun yang kecil, sel parenkim kontak atau berhubungan langsung dengan unsur

pembuluh dan unsur trakea membentuk sel transfer.

           

Page 5: Anatomi daun

4.     Berkas Pengangkut

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tulang daun yang besar dikelilingi oleh parenkim

yang sedikit mengandung kloroplas. Sedangkan tulang daun yang lebih kecil biasanya juga

dikelilingi oleh lapisan sel parenkim, yang disebut berkas pegangkut. Berkas pengangkut ini

biasanya terbagi menjadi 2 jenis yaitu, xylem dan floem. Sel berkas pengangkut ini berdinding

tipis untuk memudahkan terjadinya transpor antar sel, mungkin memiliki kloroplas seperti

mesofil. Sering kali terdapat kristal.

Kebanyakan daun Dikotil, parenkim berkas pengangkut memperluas ke arah epidermis pada

satu atau kedua sisi daun. Sel yang mencapai arah epidermis ini berfungsi dalam

pengangkutan pada daun. Bukan hanya pada daun Dikotil saja yang memiliki berkas

pengangkut akan tetapi berkas pengangkut juga terdapat dalam daun Monokotil, berkas

pengangkut pada daun Monokotil ini dibedakan menjadi dua tipeyaitu yang mempunyai 1

atau 2 lapisan saja.

5.     Jaringan Penyokong Daun

Epidermis daun memiliki struktur yang padat dan diperkuat oleh kutikula sebagai pelindung.

Dinding selnya seringkali tebal atau banyak mengandung silika dan memberikan sokongan

pada helai daun.  Jaringan penyokong lainnya adalah kolenkim. Pada daun Dikotil,kolenkim

sering ditemukan di dekat ibu tulang daun, di bawah epidermis dan juga di tepi daun. Selain

kolenkim, pada mesofil daun Dikotil juga ditemukan skelrida. Tulang daun berukuran besar

atau sedang, dikelilingi oleh sekelompok serabut. Pada kebanyakan daun monokotil berkas

pengangkut dikelilingi oleh serabut pada satu atau dua sisi berkas pengangkut, dan

berhubungan ke epidermis.

6.     Perubahan Anatomi daun Xeromorf dan Hidrofit

a)      Daun Xeromorf

Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang sangat kering seperti di gurun yang

membuat transpirasinya dapat turun sampai minimum di bawah kondisi kekurangan air.

Maka dari itu untuk tetap bertahan hidup di daerah yang kering seperti itu, struktur atau

anatomi daun tumbuhan tersebut pun beradaptasi menjadi lebih khas.

Daun xeromorf berukuran kecil. Pengurangan permukaan luar daun dibarengi dengan

perubahan struktur dalamnya,misalnya pengurangan ukuran sel tetapi terjadi peningkatan

ketebalan dinding sel. Perkembangan jaringan sel palisade pun meningkat. Daun xeromorf

pada umumnya tertutupi oleh trikoma. Jaringan penyimpan air pada daun pun juga

berkembang.

Tumbuhan dengan daun yang kecil yang biasanya mempunyai habitat yang kering.

Pengukuran ukuran daun sering kali diikuti dengan peningkatan jumlah total daun pada

tumbuhan. Daun xeromorf biasanya mempunyai trikoma. Di balik trikoma inilah stomatanya

Page 6: Anatomi daun

berada. Trikoma ini selain berfungsi sebagai pelindung atau mengurangi dari gangguan

predator juga berfungsi dalam mengurangi penguapan.

Faktor lingkungan memengaruhi pembentukan kutikula. Pada beberapa tumbuhan gurun,

stomata menjadi tertutup secara tetap selama musim panas. Penutupan ini diakibatkan karena

sel penutup stomata oleh massa yang mengandung resin atau oleh lapisan lilin. Seperti pada

Rumex acetosella resin serta lapisan lilin yang terbentuk dalam epidermis dan sel di

sekeliling tulang daun pada kondisi musim panas.

Air dalam daun diangkut oleh tulang daun, sel mesofil, dan jaringan palisade daripada

jaringan spons.  Selain itu juga, jaringan penyimpan air penyimpan air berkembang baik pada

daun. Jaringan penyimpan air pada tumbuhan xerofit terdiri atas sel besar dengan vakuola

besar berisi cairan sel yang mengandung lendir. Sel ini mempunyai sitoplasma tipis yang

menempel pada dinding sel dan kloroplasnya tersebar. Tekanan osmosis pada sel fotosintesis 

lebih tinggi daripada sel yang bukan untuk fotosintesis. Apabila air berkurang, maka

tumbuhan xerofit mendapat air dari jaringan penyimpan air ini. Sel penyimpan air yang

berdinding tipis. Dalam kondisi kering, sel mengerut. Apabila pasokan air kembali normal,

dengan cepat sel akan kembali ke bentuk semula. Contoh dari xeromorf (Atriplex

portulacoides);

gambar 1 : Atriplex portulacoides

b)      Hidrofit

Struktur anatomi tumbuhan hidrofit kurang beragam dibandingkan dengan tumbuhan xerofit.

Faktor yang mempengaruhi struktur tumbuhan air atau hidrofit ini biasanya bergantung pada

suhu, air,konsentrasi dan komposisi garam dalam air. Tumbuhan air mempunyai sedikit

jaringan penyokong dan pelindung, jumlah jaringan pembuluh sedikit, xilem mengecil, dan

mempunyai ruang udara.

Epidermis tumbuhan air tidak berfungsi untuk perlindungan, tetapi lebih untuk pengeluaran

zat makanan, senyawa air, dan pertukaran gas. Kutikula dan dinding selnya sangat tipis. Sel

epidermis berisi kloroplas. Daun yang mengapung mempunyai stomata hanya pada

permukaan atas daun saja. Beberapa tumbuhan air memiliki sekelompok sel yang disebut

dengan hydropotes, yang berfungsi untuk memudahkan pengangkutan air dan garam ke luar

dan ke dalam tumbuhan.  Contoh tumbuhan Hidrofit (Ranunculus aquatilis) dapat dilihat

pada gambar berikut;

                     gambar 2 : Ranunculus aquatilis

7.     Daun Gymnospermae

Sebagian besar daun pada Gymnospermae selalu berwarna hijau dan bersifat xeromorf. Salah

satu kekhususan daun Gymnospermae adalah adanya jaringan transfusi. Jaringan ini

mengelilingi berkas pengangkut dan tersusun atas trakeida, parenkim, dan sel albumin.

Jaringan ini berbeda-beda jumlahnya dan susunanya, bergantung pada genusnya.

Page 7: Anatomi daun

Pada daun Pinus sel epidermisnya berdinding tebal, mempunyai kutikula tebal, dan

stomatanya tersembunyi. Mesofil terdiri atas parenkim palisade dan parenkim spons. Mesofil

ini berisikan kloroplas. Sel parenkimnya berisi tanin, resin dan kadang-kadang juga pati.

Berkas pengangkutnya bersama jaringan transfusi dikelilingi oleh selubung yang berdinding

sel relatif tebal, yaitu sel endodermis. Semua dinding antiklin berisi senyawa penutup tanpa

zat gabus, tetapi mengandung banyak lignin. Vakuola berisi banyak badan berbentuk bola.

Sedangkan sitoplasmanya berisi RE halus, gelembung, kloroplas dan badan lemak.

 

8.     Perkembangan Helai Daun

        Secara umum perkembangan daun dimulai dari tahap permulaan (inisiasi), diferensiasi

awal, perkembangan aksis daun, asal-usul helai daun, dan histogenesis jaringan helai daun.

Tahap permulaan (Inisiasi)

        Inisiasi daun dimulai dengan pembelahan periklin dalam kelompok sel kecil sel pada sisi

pucuk. Jumlah lapisan sel yang mulai membelah dan posisinya pada pucuk beragam pada

tumbuhan yang berbeda. Primordia daun berasal dari lapisan dari lapisan paling luar pucuk

batang.

        Pada semua tumbuhan Dikotil,pembelahan periklin yang pertama tidak terjadi pada sel

lapisan permukaan, tetapi pada sel yang terletak satu ata dua lapisan dibawahnya.

Lapisanpermukaan diperluas dengan adanya pembelahan antiklin beberapa kali.

        Kasus yang paling sering terjadi, inisiasi dari primordia daun dimulai pada lapisan sel di

bawah lapisan permukaan. Dalam hal ini lapisan sel tunika dan lapisan sel tetangganya dari

korpus ikut serta dalam inisisiasi primordium yang berbeda.

Diferensiasi Awal

        Sebagai hasil kelanjutan pembelahan sel, primordium daun menonjol dari pucuk batang

sebagai penyokong yang mempunyai bentuk papila kecil atau tonjolan. Penyokong daun

terdiri atas lapisan protoderm dan untaian prokambium, yang tumbuh secara akropetal dan

tidak seberapa jauh darikambium batang.

Perkembangan Aksis Daun

        Pada kebanyakan daun Dikotil dan Gymnospermae, perkembangan aksis daun

mendahului helai daun. Hasil perkembangan cepat dari primordia menjadi bentuk seperti

kerucut yang runcing dengan sisi adaksialpipih (rata). Ujung kerucut ini merupakan sebagai

meristem apikal. Pada tumbuhan tertentu, dari tahpa awal perkembangan ketika primordium

masih berukuran 1 mm, peningkatan atau perkembangan lebih lanjut akan terjadi karena

pembelahan dan pemanjangan sel yang berjarak dari ujung primordium. Pertumbuhan ini

disebut dengan pertumbuhan interkalar.

Page 8: Anatomi daun

Asal usul Helai Daun

        Selama pemanjangan awal dan penebalan aksis daun muda, sel bagian tepi adaksial terus

membelah dengan cepat. Inisial pinggiran adalah sel lapisan paling luar pada tepi helai daun

muda. Pada Angiospermae, biasanya inisial ini akan membelah hanya ke arah antiklin dan

penambahan sel baru terjadi ke arah protoderm abaksial dan adaksial.

        Pada daun majemuk menjari dan menyirip, helai daun lateral berkembang dari meristem

pinggiran adaksial dan aksis daun muda sebagai dua deretan papila. Pada tumbuhan lain,

perkembangan helai daun ada yang terjadi secara akropetal ataupun bisepetal.

Histogenesis Jaringan Helai Daun

        Pertumbuhan pinggiran berlangsung terus-menerus lebih panjang dari pertumbuhan

apikal, tetapi berhenti relatif awal. Setelah pertumbuhan pinggiran berhenti,pertumbuhan

lebih lanjut darihelai daun dilakukan oleh pembelahan sel helai daun. Pembelahan secara

antiklin membentuk lempeng meristem. Aktivitas lempeng meristem menghasilkan

peningkatan daerah permukaan, tetapi tidak terjadi penebalan organ. Pada helai daun, sel

meristem berlapis sehingga relatif mudah untuk melacak asal-usul epidermis, jaringan

palisade dan spons, serta berkas pengangkut.

        Pertumbuhan daun ini dikendalikan oleh faktor genetis, tetapi juga dipengaruhi oleh

kondisi lingkungan luar dan dalam. Faktor luar yang memengaruhi daun antara lain seperti

pasokanair,nutrisi,panjang hari, dan intensitas sinar.

        Dibawah ini merupakan titik tumbuh dari daun;

9.     Absisi atau Pengguguran Daun

Pemisahan aktif daun dari cabang, tanpa meninggalkan luka, disebut absisi daun. Daun sering

tanggal pada musim kemarau, atau saat kekurangan air, tanpa meninggalkan luka. Absisi juga

merupakan adaptasi yang bermanfaat guna melepaskan daun tua, buah masak, dan bunga

yang tidak akan menghasilkan buah, serta merupakan cara pemangkasan diri jika jumlah

cabang terlampau banyak.

        Absisi daun biasanya disiapkan di dekat dasar tangkai daun atau pangkal daun. Daerah

pengguguran ini secara histologi dapat dibedakan dengan jaringan yang lain yaitu bagian

luarnya ditandai dengan adanya lekukan dangkal atau adanya perbedaan warna epidermis.

        Sistem pembuluh dalam daerah pengguguran ini biasanya terpusat di tengah.

Perkembangan sklerenkim dan kolenkim kurang baik atau bahkan tidak ada. Pada daerah

pengguguran terdapat dua lapisan pemisah, tempat terjadinya pelepasan organ dan

merupakan lapisan pelindung dari kekeringan dan masuknya parasit.

        Di daerah absisi tersebut terjadi perubahan sitologi dan biokimiawi dalam sel di daearah

pemisah yang akhirnya memisahkan daun dari cabangnya. Pada kebanyakan daun, bunga,

dan buah dan beberapa batang, persiapan lapisan absisi terjadi sewaktu ontogeni. Namun,

Page 9: Anatomi daun

lapisan absisi bisa juga terjadi langsung setelah ada kondisi yang merangsang absisi.

Padadaerah absisi, jaringan tersklerifikasi sering tereduksi dan jaringan pembuluh

terkondensasi di tengah,bukan di tepi. Pada beberapa spesies, daerah absisi seperti itu

terdapat di tempat pertemuan tangkai dan sendi daun.

        Secara histologi, pemisahan atau absisi terjadi melalui tahap histologi sebagai berikut:

1)      Pecahnya sel empulur

2)      Pembelahan sel dalam korteks

3)      Diferensiasi dan pembesaran sel

4)      Pemecahan sel pembuluh dan korteks

Tanggalnya daun atau gugurnya daun tidak perlu selalu berasosiasi dengan peristiwa

pelarutan dinding sel atau lamela tengah. Di kebanyakan monokotil dan beberapa dikotil

basah, tekanan fisik mengakibatkan pemisahan daun.

Banyak penelitian telah dilakukan terhadap zat pengatur absisi. Senyawa yang paling dikenal

adalah auksin dan etilen. Auksin menghambat absisi jika dibubuhkan setelah daerah absisi

dibentuk, namun belum mengalami pelemahan struktural. Auksin juga dapat menghambat

pembentukan zona absisi. Nampaknya, etilen merupakan senyawa yang memacu lengkapnya

peristiwa absisi. Karena senyawa etilen digunakan untukmerusak dinding sel dan proses

enzim respirasi. Peroksidase mengakibatkan peningkatan sintesis etilen, dan fosfatase

berasosiasi dengan peristiwa penuaan.

Daerah absisi daun dapat lebih jelas dilihat ada gambar berikut ini;

PENUTUP

RANGKUMAN:

                    Daun merupakan organ tanaman yang berfungsi untuk fotosintesis. Secara umum

anatomi tumbuhan terbagi menjadi 3 jaringan yaitu:Epidermis, Mesofil, dan Berkas

Pembuluh. Epidermis berfungsi sebagai pelindung, dan di salah satu bagiannya terdapat

stomata yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluar air serta gas seperti CO2 dan O2.

Mesofil terdiri atas jaringan parenkim palisade dan parenkim spons, yang mengandung

klorofil dan otomatis berfungsi dalam berfotosintesis. Sedangkan berkas pembuluh yang

didalamnya terdapat xylem dan floem tentunya berfungsi dalam pengangkutan atau

transportasi air serta hasil fotosintesis.

                    Pada tumbuhan yang hidup di daerah kering dan di air anatomi daunnya

beradaptasi dengan lingkungannya. Pada tumbuhan yang hidup didaerah kering, daun

mereduksi menjadi ukuran yang kecil, selnya berdinding tebal, seringkali ditutupi trikoma,

dan mempunyai banyak jaringan penyimpan air serta memiliki tingkat transpirasi yang tinggi.

Sedangkan pada tumbuhan yang hidup di air epidermisnya tidak berfungsi sebagai pelindung

melainkan sebagai jalan keluar masuknya air,pertukaran gas, dan pengeluaran nutrisi. Pada

mesofil terdapat lebih banyak gelembung-gelembung atau ruang udara.

Page 10: Anatomi daun

                    Perkembangan daun terjadi melalui beberapa tahapan sebagai berikut inisiasi

(tahap permulaan), diferensiasi awal,perkembangan sumbu (aksis) daun, dan perkembangan

helai daun. Pertumbuhannya ini selain dipengaruhi oleh faktor genetis, juga dipengaruhi oleh

faktor dalam dan luar tumbuhan itu sendiri.

                   

Anonim, 2010. “Respirasi Tanaman” http://biogen.litbang.deptan.go.id/.

Dwidjoseputro, D., 1992, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia.

Jakarta.

Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar – Dasar Fosiologi Tumbuhan. Rajawali Pers : Jakarta.

Suharjo, Usman Kris Joko. 2011. Penuntun Praktikum Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan

Tanaman. Jurusan Budidaya Tanaman UNIB : Bengkulu.