Anestesi I - Transfusi Darah

41

Transcript of Anestesi I - Transfusi Darah

Page 1: Anestesi I - Transfusi Darah
Page 2: Anestesi I - Transfusi Darah

SEJARAHSEJARAH

1. 1666: Transfusi pd hewan1. 1666: Transfusi pd hewan

2. 1667: Transfusi pd manusia dgn darah biri22. 1667: Transfusi pd manusia dgn darah biri2

3. 1818: Sukses transfusi man-to-man yg pertama3. 1818: Sukses transfusi man-to-man yg pertama

4. 1900: Landsteiner 4. 1900: Landsteiner penggolongan darah ABO penggolongan darah ABO

5. 1939: Sistem Rh5. 1939: Sistem Rh

1 unit darah 1 unit darah Hb 1 g% Hb 1 g%

Sebelum operasi besar: Hb > 10 g%Sebelum operasi besar: Hb > 10 g%

Page 3: Anestesi I - Transfusi Darah

PENGGOLONGAN DARAHPENGGOLONGAN DARAH

A. Sistem ABOA. Sistem ABO

tdd: 2 antigentdd: 2 antigen

2 antibodi2 antibodi

Antigen: didapat di sel darah merahAntigen: didapat di sel darah merah

disebut sbg – antigen Adisebut sbg – antigen A

– – antigen Bantigen B

Antibodi: di serumAntibodi: di serum

terjadi scr alamiah dan disebut sbgterjadi scr alamiah dan disebut sbg

antibodi a & bantibodi a & b

Page 4: Anestesi I - Transfusi Darah

B. Sistem RhB. Sistem Rh

adanya Rh antigen os: Rh + veadanya Rh antigen os: Rh + ve

Antigen (–) Antigen (–) Rh – ve Rh – ve

1. Sistem ABO – Landsteiner 19001. Sistem ABO – Landsteiner 1900

- antigen: 2 antigen A & B - antigen: 2 antigen A & B

ada di SDMada di SDM

- antibodi: ada di serum- antibodi: ada di serum

antibodi a – di gol. Bantibodi a – di gol. B

antibodi b – di gol. Aantibodi b – di gol. A

- Gol. darah - Gol. darah 4 gol. 4 gol.

Gol. A: - SDM: antigen A Gol. O: - SDM: antigen (–)Gol. A: - SDM: antigen A Gol. O: - SDM: antigen (–)

- serum: antibodi b - serum: antibodi - serum: antibodi b - serum: antibodi a & ba & b

Gol. B: - SDM: antigen B Gol. AB: - SDM: antigen A & Gol. B: - SDM: antigen B Gol. AB: - SDM: antigen A & BB

- serum: antibodi a - serum: - serum: antibodi a - serum: antibodi (–)antibodi (–)

Saat ‘cross-matched’Saat ‘cross-matched’

SDM donor ter-’match’ dgn serum resipienSDM donor ter-’match’ dgn serum resipien

Page 5: Anestesi I - Transfusi Darah

Gol. O: klasifikasi sbg ‘donor universal’Gol. O: klasifikasi sbg ‘donor universal’

ok. SDM gol. O ok. SDM gol. O antigen (–) antigen (–)

reaksi dg antibodi serum resipien (–)reaksi dg antibodi serum resipien (–)

Gol. AB: sbg ‘resipien universal’Gol. AB: sbg ‘resipien universal’

ok. serum gol. AB antibodi (–)ok. serum gol. AB antibodi (–)

reaksi dgn antigen donor (–)reaksi dgn antigen donor (–)

Namun, penggunaan gol. O scr rutin tdk dianjurkan, Namun, penggunaan gol. O scr rutin tdk dianjurkan, sbbsbb

gol. darah O tdd antibodi di serum yg dpt bereaksi gol. darah O tdd antibodi di serum yg dpt bereaksi dgndgn

antigen resipien antigen resipien harus pakai gol. darah yg sesuai antara donor-harus pakai gol. darah yg sesuai antara donor-

resipienresipien

Page 6: Anestesi I - Transfusi Darah

2. Sistem Rh:2. Sistem Rh:

Rh antigen adalah antigen DRh antigen adalah antigen D

Antigen D (+) Antigen D (+) Rh + ve Rh + ve

(–) (–) Rh – ve Rh – ve

3. Teknik penggolongan darah:3. Teknik penggolongan darah:

± 1 jam, tercepat ½ jam± 1 jam, tercepat ½ jam

Direct cross-match:Direct cross-match:

1 tetes serum resipien +1 tetes serum resipien +

slideslide

1 tetes darah donor1 tetes darah donor

obs. 15’ obs. 15’ menggumpal (+) menggumpal (+) tdk tdk cocokcocok

Page 7: Anestesi I - Transfusi Darah

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

1.1. Reaksi hemolitik Reaksi hemolitik (intra/ekstravaskular)(intra/ekstravaskular)

2.2. Transmisi infeksiTransmisi infeksi3.3. ‘‘Overload’Overload’4.4. Emboli udaraEmboli udara5.5. Transmisi penyakit Transmisi penyakit

(malaria, sifilis, (malaria, sifilis, hepatitis, AIDS)hepatitis, AIDS)

6.6. Reaksi febrisReaksi febris7.7. Reaksi alergiReaksi alergi8.8. Intoksikasi potasiumIntoksikasi potasium

9. Intoksikasi sitrat9. Intoksikasi sitrat10. Hipotermia10. Hipotermia11. Cenderung 11. Cenderung

perdarahanperdarahan12. Asidosis metabolik12. Asidosis metabolik13. Septikemia13. Septikemia14. 2,3-DPG14. 2,3-DPG15. Depresi fungsi sistem15. Depresi fungsi sistem retikuloendotelretikuloendotel16. ‘Shocked lung 16. ‘Shocked lung

syndrome’syndrome’17. Transfusi masif17. Transfusi masif

Page 8: Anestesi I - Transfusi Darah

A. Reaksi hemolitikA. Reaksi hemolitik 1. Hemolisis intravaskular1. Hemolisis intravaskular - SDM terhemolisis/pecah stl masuk sirkulasi- SDM terhemolisis/pecah stl masuk sirkulasi - Penyebab: transfusi tidak cocok- Penyebab: transfusi tidak cocok - Inkompatibilitas ABO- Inkompatibilitas ABO SDM donor dihancurkan o/ antibodi plasma SDM donor dihancurkan o/ antibodi plasma

resipienresipien - Tek. darah/nadi - Tek. darah/nadi cek tiap 5 menit selama 15 menit cek tiap 5 menit selama 15 menit tiap pemberian botol transfusitiap pemberian botol transfusi - kesalahan manusia - kesalahan manusia label salah pasang/baca label salah pasang/baca kesalahan cross-matchkesalahan cross-match - Anestesiolog & semua staf RS harus mencek:- Anestesiolog & semua staf RS harus mencek: - nama penderita- nama penderita - gol. darah- gol. darah - nomor botol- nomor botol - tanggal kadaluwarsa- tanggal kadaluwarsa

Page 9: Anestesi I - Transfusi Darah

- Tanda transfusi tdk cocok:- Tanda transfusi tdk cocok: - pd pasien teranestesi/tdk sadar- pd pasien teranestesi/tdk sadar - hipotermia - jaundice & oliguria- hipotermia - jaundice & oliguria - takikardi (5-10%)- takikardi (5-10%) - sianosis sirkulasi kolaps - sianosis sirkulasi kolaps

akutakut - skin rash/kemerahan GGA- skin rash/kemerahan GGA - keluar jendalan darah - †- keluar jendalan darah - † dr. luka (spt. lumpur)dr. luka (spt. lumpur) - pd pasien sadar- pd pasien sadar - rasa penuh di kepala - nausea, vomitus- rasa penuh di kepala - nausea, vomitus - rasa geli tungkai/lengan - pireksia- rasa geli tungkai/lengan - pireksia - nyeri prekordial - sirkulasi kolaps,- nyeri prekordial - sirkulasi kolaps, - dispnea hipotermia, - dispnea hipotermia,

takikarditakikardi - nyeri lumbal - oliguria,- nyeri lumbal - oliguria, - gelisah hemoglobinuria- gelisah hemoglobinuria

Page 10: Anestesi I - Transfusi Darah

- Terapi reaksi transfusi- Terapi reaksi transfusi - Stop transfusi- Stop transfusi - Cairan: - kristaloid- Cairan: - kristaloid - koloid: dekstran- koloid: dekstran u/ pemeliharaan urine output 75 ml/jamu/ pemeliharaan urine output 75 ml/jam - manitol 10% – 25 g iv- manitol 10% – 25 g iv atau furosemid (Lasix) 80 mg ivatau furosemid (Lasix) 80 mg iv u/ pemeliharaan urine flowu/ pemeliharaan urine flow

- O- O22

- Steroid dosis tinggi- Steroid dosis tinggi - jk. vol. cairan normal tapi hipotensi- jk. vol. cairan normal tapi hipotensi adrenalin 5 ml atauadrenalin 5 ml atau lar. 1/10000lar. 1/10000 - th/ bronkospasme- th/ bronkospasme - bila terjadi DIC - bila terjadi DIC faktor platelet & koagulasi faktor platelet & koagulasi

Page 11: Anestesi I - Transfusi Darah

- Reaksi transfusi ok darah tdk cocok- Reaksi transfusi ok darah tdk cocok

harus dibedakan dgn:harus dibedakan dgn:

- reaksi anafilaksis ok obat lain- reaksi anafilaksis ok obat lain

- septikemia akut- septikemia akut

- hemolisis ekstravaskular- hemolisis ekstravaskular

- Diagnosis reaksi transfusi - Diagnosis reaksi transfusi kirim ke kirim ke laboratoriumlaboratorium

- darah yg ditransfusi- darah yg ditransfusi

- contoh darah penderita- contoh darah penderita

- contoh urin penderita- contoh urin penderita

- Diagnosis tegak: - hemoglobinemia- Diagnosis tegak: - hemoglobinemia

(Hb dalam plasma)(Hb dalam plasma)

- hemoglobinuria- hemoglobinuria

Page 12: Anestesi I - Transfusi Darah

2. Hemolisis ekstravaskular2. Hemolisis ekstravaskular

- Hemolisis/SDM pecah sebelum masuk - Hemolisis/SDM pecah sebelum masuk sirkulasi sirkulasi

penderitapenderita

- SDM rusak dlm botol- SDM rusak dlm botol

- Kausa:- Kausa:

- darah lama (penyimpanan >3 minggu)- darah lama (penyimpanan >3 minggu)

- darah dingin (disimpan <2- darah dingin (disimpan <2ooC)C)

- darah panas (pemanasan >38- darah panas (pemanasan >38ooC)C)

- darah septik (terinfeksi)- darah septik (terinfeksi)

B. Transmisi infeksiB. Transmisi infeksi

Organisme masuk saat cross-match Organisme masuk saat cross-match

berproliferasi jk darah dlm udara kamarberproliferasi jk darah dlm udara kamar

Page 13: Anestesi I - Transfusi Darah

C. Sirkulasi overloadC. Sirkulasi overload

1. Transfusi cepat 1. Transfusi cepat risiko edema pulmo & gagal risiko edema pulmo & gagal jantungjantung

2. Banyak terjadi pd:2. Banyak terjadi pd:

- pasien tua- pasien tua

- pasien anemia- pasien anemia

- pasien penyakit jantung: - pasien penyakit jantung: iskemik/katup/hipertensiiskemik/katup/hipertensi

- transfusi masi- transfusi masi

3. Pencegahan:3. Pencegahan:

- Transfusi lambat bila tensi normal- Transfusi lambat bila tensi normal

- Lihat CVP (12 cm air), nafas spontan- Lihat CVP (12 cm air), nafas spontan

pasien tdk hipovolemik pasien tdk hipovolemik transfusi lambat transfusi lambat

Page 14: Anestesi I - Transfusi Darah

4. Tanda sirkulasi overload4. Tanda sirkulasi overload

- os. sadar: - dada sesak- os. sadar: - dada sesak

- batuk, dispnea- batuk, dispnea

- sianosis- sianosis

- vena leher membesar- vena leher membesar

- takikardi- takikardi

- krepitasi basal- krepitasi basal

- edema paru- edema paru

- os. dlm anestesi: - takikardi- os. dlm anestesi: - takikardi

- TD- TD

- sianosis- sianosis

- vena leher membesar- vena leher membesar

- krepitasi basal- krepitasi basal

Page 15: Anestesi I - Transfusi Darah

5. Th/ sirkulasi overload:5. Th/ sirkulasi overload:

- stop transfusi- stop transfusi

- inhalasi O- inhalasi O22

- sadarkan pasien- sadarkan pasien

- digitalis iv (kec. pasien gagal ginjal & tua)- digitalis iv (kec. pasien gagal ginjal & tua)

- diuretik – Lasix 40 mg- diuretik – Lasix 40 mg

- morfin- morfin

- aminofilin 250 mg iv- aminofilin 250 mg iv

D. Transmisi penyakitD. Transmisi penyakit

1. virus hepatitis 1. virus hepatitis ikterus stlh 25-180 hari ikterus stlh 25-180 hari

2. malaria, sifilis, AIDS2. malaria, sifilis, AIDS

E. Reaksi febris (3-6%) E. Reaksi febris (3-6%) mungkin pirogen mungkin pirogen

Page 16: Anestesi I - Transfusi Darah

F. Reaksi alergi: F. Reaksi alergi:

1. Gejala: 1. Gejala:

- urtikaria - urtikaria paling sering paling sering

- asma- asma

- edema angioneurotik- edema angioneurotik

- KV kolaps, anafilaksis- KV kolaps, anafilaksis

2. Th/ reaksi alergi:2. Th/ reaksi alergi:

- ringan: antihistamin (Phenergan 25 mg iv)- ringan: antihistamin (Phenergan 25 mg iv)

- berat: - berat:

- stop transfusi- stop transfusi

- adrenalin 0,5 mg iv- adrenalin 0,5 mg iv

- hidrokortison 100 mg iv- hidrokortison 100 mg iv

- th/ bronkospasme jk ada- th/ bronkospasme jk ada

Page 17: Anestesi I - Transfusi Darah

G. Hiperkalemia (Intoksikasi Potassium)G. Hiperkalemia (Intoksikasi Potassium)

K plasma: 3,5–5 mEq/lK plasma: 3,5–5 mEq/l

K SDM: ± 100 mEq/lK SDM: ± 100 mEq/l

darah lama simpan (3-4 minggu)darah lama simpan (3-4 minggu)

K: 25 mEq/lK: 25 mEq/l

difusi K ke plasmadifusi K ke plasma

Shg: transfusi darah segar simpan <5 hariShg: transfusi darah segar simpan <5 hari

stlh 24 jam transfusi stlh 24 jam transfusi hipokalemia hipokalemia

karena K serum difusi kembali ke SDMkarena K serum difusi kembali ke SDM

H. Intoksikasi sitratH. Intoksikasi sitrat

1. Sitrat: bentuk kompleks dgn Ca1. Sitrat: bentuk kompleks dgn Ca2+2+ dlm darah dlm darah

2. Sitrat 2. Sitrat pecah jd air, CO pecah jd air, CO22 & Ca bebas & Ca bebas

3. Jk sitrat tdk dipecah ok. keadaan tertentu3. Jk sitrat tdk dipecah ok. keadaan tertentu

intoksikasi sitratintoksikasi sitrat

Page 18: Anestesi I - Transfusi Darah

4. Tanda intoksikasi sitrat (Ca4. Tanda intoksikasi sitrat (Ca2+2+ <<) <<) - Tetanus- Tetanus - Depresi jantung- Depresi jantung - Jendalan darah- Jendalan darah 5. Intoksikasi sitrat jarang stlh transfusi, tp bs 5. Intoksikasi sitrat jarang stlh transfusi, tp bs

terjadi stlh:terjadi stlh: - transfusi masif- transfusi masif - tranfusi pd:- tranfusi pd: - penyakit hepar- penyakit hepar - penyakit ginjal- penyakit ginjal - hipotermia- hipotermia - hipotensi- hipotensi 6. Th/: 10 ml – 10% Ca glukonat/klorida6. Th/: 10 ml – 10% Ca glukonat/klorida tiap 4 unit darah transfusitiap 4 unit darah transfusi

Page 19: Anestesi I - Transfusi Darah

I. HipotermiaI. Hipotermia

1. Transfusi >> 1. Transfusi >> suhu tubuh suhu tubuh

2. Pencegahan: penghangatan darah transfusi2. Pencegahan: penghangatan darah transfusi

3. Dihubungkan dgn:3. Dihubungkan dgn:

- pergeseran kurva disosiasi OxyHb ke - pergeseran kurva disosiasi OxyHb ke kirikiri

pelepasan Opelepasan O22 ke jaringan kurang ke jaringan kurang

- intoksikasi sitrat- intoksikasi sitrat

- pelepasan K sel- pelepasan K sel

- metabolisme obat lambat- metabolisme obat lambat

- aritmia jantung- aritmia jantung

- deformitas SDM- deformitas SDM

- efek organ vital, mis. atelektasis- efek organ vital, mis. atelektasis

J. Asidosis metabolikJ. Asidosis metabolik

Darah simpan lbh asam drpd darah sirkulasiDarah simpan lbh asam drpd darah sirkulasi

asam ini ok. akumulasi asam metabolik (laktat, asam asam ini ok. akumulasi asam metabolik (laktat, asam piruvat, asampiruvat, asam

sitrat)sitrat)

Jk jumlahnya >> Jk jumlahnya >> masuk sirkulasi masuk sirkulasi asidosis metabolik asidosis metabolik

Page 20: Anestesi I - Transfusi Darah

K. Tendensi perdarahan: disebabkan o/K. Tendensi perdarahan: disebabkan o/

1. 1. Platelet Platelet

2. Faktor koagulasi darah lama simpan2. Faktor koagulasi darah lama simpan

koreksi koreksi beri: - FFP (fresh-frozen plasm) beri: - FFP (fresh-frozen plasm)

- konsentrat platelet- konsentrat platelet

3. Ca (ok. Intoksikasi sitrat)3. Ca (ok. Intoksikasi sitrat)

4. DIC4. DIC

5. deplesi inhibitor koagulasi5. deplesi inhibitor koagulasi

L. Septikemia L. Septikemia kontaminasi darah & canul iv kontaminasi darah & canul iv

organisme masukorganisme masuk

M. 2,3-DPG M. 2,3-DPG

ok. kurva disosiasi bergeser ke kiri, afinitasok. kurva disosiasi bergeser ke kiri, afinitas

O2 pd Hb O2 pd Hb O2 lepas ke jaringan O2 lepas ke jaringan

(pd jaringan)(pd jaringan)

N. Transfusi masif: transfusi total vol. tubuh dlm 24 jamN. Transfusi masif: transfusi total vol. tubuh dlm 24 jam

tendensi perdarahantendensi perdarahan

Memerlukan: platelet & darah segarMemerlukan: platelet & darah segar

Page 21: Anestesi I - Transfusi Darah

DARAH-PLASMA YG BIASA DIGUNAKANDARAH-PLASMA YG BIASA DIGUNAKAN

A. Whole blood (darah simpan)A. Whole blood (darah simpan)

1. - 450 ml darah + 63 ml CPD (sitrat fosfat 1. - 450 ml darah + 63 ml CPD (sitrat fosfat dekstrosa dekstrosa

antikoagulan)antikoagulan)

- Simpan 4- Simpan 4ooCC

- Lama simpan: 28 hari- Lama simpan: 28 hari

2. Antikoagulan lain: asam sitrat dekstrosa2. Antikoagulan lain: asam sitrat dekstrosa

- simpan 4- simpan 4ooC C 21 hari 21 hari

CPD lebih baik drpd ACDCPD lebih baik drpd ACD

WB: - rendah platelet, faktor V & VIIIWB: - rendah platelet, faktor V & VIII

kec. jk <6 jam simpankec. jk <6 jam simpan

- u/ ganti vol. darah os. syok hipovolemik - u/ ganti vol. darah os. syok hipovolemik perdarahanperdarahan

Page 22: Anestesi I - Transfusi Darah

B. Fresh WB / darah segarB. Fresh WB / darah segar

1. 12 jam penyimpanan1. 12 jam penyimpanan

2. Indikasi: - os. rendah Hb & platelet2. Indikasi: - os. rendah Hb & platelet

- trombositopenia- trombositopenia

- transfusi masif dgn darah simpan- transfusi masif dgn darah simpan

C. Packed cellC. Packed cell

1. Mrpk hasil sentrifugasi plasma WB dikurangi 200 1. Mrpk hasil sentrifugasi plasma WB dikurangi 200 mlml

2. Volume 300 ml – masa hidup 21 hari 42. Volume 300 ml – masa hidup 21 hari 4ooCC

3. 1 unit = Hb 1 – 1,5 g% 3. 1 unit = Hb 1 – 1,5 g%

4. Indikasi:4. Indikasi:

- Anemia kronis – sirkulasi normovolemik- Anemia kronis – sirkulasi normovolemik

tdk overload: - gagal jantungtdk overload: - gagal jantung

- pasien tua- pasien tua

- sepsis kronik- sepsis kronik

- dpt dicampur NS - dpt dicampur NS u/ th/ syok u/ th/ syok

Page 23: Anestesi I - Transfusi Darah

D. Stable Plasma Protein Solution/SPPSD. Stable Plasma Protein Solution/SPPS

1. Risiko hepatitis sangat kecil1. Risiko hepatitis sangat kecil

2. Pemanasan tinggi2. Pemanasan tinggi

3. Kurangnya faktor pembekuan V & VIII3. Kurangnya faktor pembekuan V & VIII

4. Infus cepat SPPS 4. Infus cepat SPPS hipotensi hipotensi

5. Sangat mahal, cross-match tdk sempat5. Sangat mahal, cross-match tdk sempat

E. Dried Pooled PlasmaE. Dried Pooled Plasma

1. Dari 10 donor1. Dari 10 donor

2. Simpan: 8 tahun bentuk kering2. Simpan: 8 tahun bentuk kering

3. Pakai 3. Pakai campur air campur air 3 jam 3 jam

4. Risiko hepatitis4. Risiko hepatitis

F. Fresh Frozen Plasma F. Fresh Frozen Plasma 1. dr WB < 6 jam simpan1. dr WB < 6 jam simpan

simpan: – 20simpan: – 20ooC C 3 bulan 3 bulan

- 30- 30ooC C 1 tahun 1 tahun

infuskan stlh mencairinfuskan stlh mencair

Page 24: Anestesi I - Transfusi Darah

2. Indikasi FFP:2. Indikasi FFP: - mengganti faktor koagulasi- mengganti faktor koagulasi - stlh transfusi masif- stlh transfusi masif - hemofilia- hemofilia - overdosis antikoagulan- overdosis antikoagulan - DIC- DIC - perdarahan dr penyakit hepar- perdarahan dr penyakit hepar - mengganti volume plasma- mengganti volume plasmaG. Larutan albuminG. Larutan albumin 1. Tdd 5%, 25% albumin manusia1. Tdd 5%, 25% albumin manusia 2. Risiko hepatitis <2. Risiko hepatitis < 3. Faktor pembekuan (–)3. Faktor pembekuan (–) 4. Tujuan: serum albumin pd4. Tujuan: serum albumin pd - penyakit hepar- penyakit hepar - ekspansi volume darah- ekspansi volume darah

Page 25: Anestesi I - Transfusi Darah

H. CryoprecipitateH. Cryoprecipitate

1. Sentrifugasi plasma beku1. Sentrifugasi plasma beku

2. Konsentrasi tinggi faktor VIII 2. Konsentrasi tinggi faktor VIII 3. u/ th/ hemofilia & defisiensi lain3. u/ th/ hemofilia & defisiensi lain

4. Risiko hepatitis4. Risiko hepatitis

I. Dried FibrinogenI. Dried Fibrinogen

1. Risiko hepatitis1. Risiko hepatitis

2. u/ gangguan fibrinogen2. u/ gangguan fibrinogen

J. Platelet concentrationJ. Platelet concentration

- jumlah 250.000/mm- jumlah 250.000/mm33

- perdarahan op - perdarahan op jumlah < 50.000/mm jumlah < 50.000/mm33

perdarahan spontan (non operatif) perdarahan spontan (non operatif) 10.000/mm 10.000/mm33

- defisiensi platelet - defisiensi platelet prep. darah tepi prep. darah tepi

th/ - konsentrat platelet atauth/ - konsentrat platelet atau

- WB yg disimpan 6 jam- WB yg disimpan 6 jam

- platelet kaya plasma- platelet kaya plasma

Page 26: Anestesi I - Transfusi Darah

PLASMA EXPANDERSPLASMA EXPANDERS

A. Yakni prep. protein plasma & pengganti A. Yakni prep. protein plasma & pengganti plasma buatanplasma buatan

B. Indikasi:B. Indikasi: - mengganti cairan intravaskular, darah - mengganti cairan intravaskular, darah

(–)(–) - mengganti: - kehilangan plasma- mengganti: - kehilangan plasma - anafilaksis- anafilaksis - plasmapheresis- plasmapheresis - luka bakar- luka bakar syoksyok

Page 27: Anestesi I - Transfusi Darah

C. Kerugian plasma volume expanders:C. Kerugian plasma volume expanders:

1. Kelebihan/overload 1. Kelebihan/overload monitor hati2 monitor hati2

2. Kontaminasi & infeksi2. Kontaminasi & infeksi

3. Alergi & reaksi anafilaksis3. Alergi & reaksi anafilaksis

4. Efek pd hemostasis4. Efek pd hemostasis

interferensi dekstrans dgn koagulasiinterferensi dekstrans dgn koagulasi

5. Efek fungsi ginjal5. Efek fungsi ginjal

dekstran 40 dekstran 40 gagal ginjal gagal ginjal

6. Efek pada cross-match6. Efek pada cross-match

7. Metabolisme tdk lengkap & tersimpan7. Metabolisme tdk lengkap & tersimpan

(bb tahun stlh pemberian)(bb tahun stlh pemberian)

Page 28: Anestesi I - Transfusi Darah

AUTOTRANSFUSIAUTOTRANSFUSI

Digunakan jk darah dr bank darah tdk cukup.Digunakan jk darah dr bank darah tdk cukup.

Artinya mengganti darah yg hilang dr darah Artinya mengganti darah yg hilang dr darah pasien sendiripasien sendiri

Autotransfusi intra op dr perdarahan profuse/hebatAutotransfusi intra op dr perdarahan profuse/hebat

Darah Darah botol steril – tube suction botol steril – tube suction

+ antikoagulan (sitrat)/heparin+ antikoagulan (sitrat)/heparin

filter 3-4 lapis gauze steril filter 3-4 lapis gauze steril masuk masuk botol IIbotol II

transfusitransfusi

Page 29: Anestesi I - Transfusi Darah

Keuntungan autotransfusi:Keuntungan autotransfusi:

1. Darah segar dgn suhu normal1. Darah segar dgn suhu normal

2. Platelet & antikoagulan (+)2. Platelet & antikoagulan (+)

SDM – masih baik/hidupSDM – masih baik/hidup

3. Darah benar2 cocok3. Darah benar2 cocok

4. Transmisi penyakit (–)4. Transmisi penyakit (–)

Kerugian autotransfusi:Kerugian autotransfusi:

1. Dpt merusak SDM, fibrinogen, platelet ok. 1. Dpt merusak SDM, fibrinogen, platelet ok. trauma pdtrauma pd

suction & kontak lainsuction & kontak lain

2. Insufisiensi paru pascatrauma2. Insufisiensi paru pascatrauma

ok. mikroagregat di paruok. mikroagregat di paru

platelet mengeluarkan substansi vasoaktifplatelet mengeluarkan substansi vasoaktif

vasokonstriksi & bronkospasmevasokonstriksi & bronkospasme

3. Gagal ginjal (+)/bisa terjadi3. Gagal ginjal (+)/bisa terjadi

Page 30: Anestesi I - Transfusi Darah

Kontraindikasi autotransfusi:Kontraindikasi autotransfusi:

1. Infeksi kavum peritoneum1. Infeksi kavum peritoneum

2. Keganasan2. Keganasan

3. Kontaminasi kavum peritoneum dr traktus 3. Kontaminasi kavum peritoneum dr traktus gastrointestinalgastrointestinal

Indikasi autotransfusi:Indikasi autotransfusi:

1. Luka tusuk/penetrasi pd paru, abdomen1. Luka tusuk/penetrasi pd paru, abdomen

2. Ruptur hamil ektopik/KET2. Ruptur hamil ektopik/KET

3. Operasi elektif dgn antisipasi perdarahan hebat3. Operasi elektif dgn antisipasi perdarahan hebat

4. Tipe darah jarang dgn menghindari antibodi cross-4. Tipe darah jarang dgn menghindari antibodi cross-matchmatch

5. Paham Jehovah`s:5. Paham Jehovah`s:

<menolak transfusi darah><menolak transfusi darah>

transfusi dgn: tampung darah os. 2 minggu transfusi dgn: tampung darah os. 2 minggu sebelumnyasebelumnya

ditransfusikan intraoperatifditransfusikan intraoperatif

Page 31: Anestesi I - Transfusi Darah

Metode lain autotransfusi:Metode lain autotransfusi:

1. Hemodilusi preop 1-2 unit darah1. Hemodilusi preop 1-2 unit darah

ke botol2 antikoagulan ke botol2 antikoagulan 3x volume 3x volume

dgn normal salin (NaCl 0,9%) dgn normal salin (NaCl 0,9%)

2. Darah 2-3 minggu preoperasi2. Darah 2-3 minggu preoperasi

& os. th/ Fe& os. th/ Fe

Page 32: Anestesi I - Transfusi Darah

KOAGULASI DARAHKOAGULASI DARAH

A. Mekanisme:A. Mekanisme:

Faktor I: fibrinogenFaktor I: fibrinogen

Faktor II: protrombinFaktor II: protrombin

Faktor III: faktor jaringanFaktor III: faktor jaringan

Faktor IV: kalsiumFaktor IV: kalsium

Faktor V – VIIIFaktor V – VIII

Mekanisme koagulasi: perubahan protrombin Mekanisme koagulasi: perubahan protrombin trombin trombin

trombin membelah fibrinogen mjd fibrintrombin membelah fibrinogen mjd fibrin

didahului oleh:didahului oleh:

1. Sistem pembekuan darah intrinsik1. Sistem pembekuan darah intrinsik

pembekuan terjadi ok. hasil interaksi darah, diaktifkan pembekuan terjadi ok. hasil interaksi darah, diaktifkan o/ kontako/ kontak

superfisial atw trauma vaskularsuperfisial atw trauma vaskular

2. Sistem ekstrinsik: diaktivasi o/ trauma jaringan2. Sistem ekstrinsik: diaktivasi o/ trauma jaringan

Page 33: Anestesi I - Transfusi Darah

Sistem intrinsikSistem intrinsik Sistem ekstrinsikSistem ekstrinsik

Faktor XIIFaktor XII

XI Kerusakan XI Kerusakan jaringanjaringan

CaCa2+2+ (iv) Faktor VII (iv) Faktor VII

VII VIVII VI

IX V + XIX V + X

+ Ca+ Ca2+2+ (iv) (iv)

V + XV + X

PlateletPlatelet

INTRINSIK EKSTRINSIKINTRINSIK EKSTRINSIK

(Tromboplastin)(Tromboplastin)

PROTROMBIN TROMBINPROTROMBIN TROMBIN

(TROMBOPLASTIN)(TROMBOPLASTIN)

CaCa2+2+ faktor V + X VI faktor V + X VI

FIBRINOGEN FIBRINFIBRINOGEN FIBRIN

Page 34: Anestesi I - Transfusi Darah

Proses koagulasi penting u/ anestesiologProses koagulasi penting u/ anestesiolog

1. defisiensi faktor koagulasi 1. defisiensi faktor koagulasi cenderung cenderung perdarahanperdarahan

durante operasidurante operasi

2. transfusi masif 2. transfusi masif defisiensi faktor pembekuan defisiensi faktor pembekuan

(pd darah simpan)(pd darah simpan)

3. DIC 3. DIC timbul pd pasien operatif timbul pd pasien operatif cenderung cenderung

perdarahanperdarahan

B. Faktor yg menghambat koagulasiB. Faktor yg menghambat koagulasi

1. Fibrinolisis/disolusi pembekuan1. Fibrinolisis/disolusi pembekuan

2. Lapisan endotel pembuluh darah 2. Lapisan endotel pembuluh darah cegah cegah pembentukanpembentukan

tromboplastin tromboplastin intrinsikintrinsik

3. Aliran darah cepat di pembuluh darah3. Aliran darah cepat di pembuluh darah

4. Konsentrasi rendah heparin dlm darah4. Konsentrasi rendah heparin dlm darah

darah < pembekuandarah < pembekuan

Page 35: Anestesi I - Transfusi Darah

C. Faktor koagulasiC. Faktor koagulasi

Trombus-massa solid dibentuk di jantung/pembuluhTrombus-massa solid dibentuk di jantung/pembuluh

darah dari darahdarah dari darah

Trauma endotel vaskular atau aliran darah lambat,Trauma endotel vaskular atau aliran darah lambat,

didahului akumulasi plateletdidahului akumulasi platelet

Tromboplastin dilepaskan Tromboplastin dilepaskan terbentuk pembekuan terbentuk pembekuan

Faktor predisposisi trombosis pascaoperasiFaktor predisposisi trombosis pascaoperasi

1. Aliran darah lambat1. Aliran darah lambat

2. Perubahan komposisi darah stlh trauma2. Perubahan komposisi darah stlh trauma

- Platelet- Platelet

- Fibrinogen- Fibrinogen

3. Trauma lapisan pembuluh darah3. Trauma lapisan pembuluh darah

4. Sepsis – organisme hasilkan toksin 4. Sepsis – organisme hasilkan toksin pembekuan pembekuan

Page 36: Anestesi I - Transfusi Darah

D. Obat2 yg mempengaruhi mekanisme pembekuan D. Obat2 yg mempengaruhi mekanisme pembekuan (mis. (mis.

antikoagulan)antikoagulan)

1. Heparin: - netralisasi aksi trombin1. Heparin: - netralisasi aksi trombin

- cegah aksi tromboplastin- cegah aksi tromboplastin

Aksi heparin dinetralisasi o/: protamin sulfatAksi heparin dinetralisasi o/: protamin sulfat

2. Sitrat2. Sitrat

- ditambahkan di darah transfusi- ditambahkan di darah transfusi

- membentuk kompleks dgn Ca- membentuk kompleks dgn Ca2+2+

- dimetabolisme: di hepar - dimetabolisme: di hepar Ca Ca2+2+ bebas bebas

3. Antagonis vitamin K (mis. warfarin)3. Antagonis vitamin K (mis. warfarin)

- cegah sintesis protrombin- cegah sintesis protrombin

- digunakan pd:- digunakan pd:

- trombosis vena dalam- trombosis vena dalam

- trombosis koroner- trombosis koroner

Page 37: Anestesi I - Transfusi Darah

E. Gangguan perdarahan – defek koagulasiE. Gangguan perdarahan – defek koagulasi

Faktor koagulasi <Faktor koagulasi <

- Hemofilia: faktor VIII <- Hemofilia: faktor VIII <

- Christmas’ disease: faktor IX<- Christmas’ disease: faktor IX<

Stlh multiple transfusion darah simpanStlh multiple transfusion darah simpan

defisiensi faktor pembekuandefisiensi faktor pembekuan

th/ dgn: 1. darah segarth/ dgn: 1. darah segar

2. FFP2. FFP

3. Kriopresipitat3. Kriopresipitat

Vitamin K:Vitamin K:

- di sayuran hijau - diabsorbsi dr intestinal - di sayuran hijau - diabsorbsi dr intestinal

- dpt disintesis o/ bakteri ke hepar & bantu - dpt disintesis o/ bakteri ke hepar & bantu produksiproduksi

intestinal protrombin u/ intestinal protrombin u/ pembekuanpembekuan

Page 38: Anestesi I - Transfusi Darah

- Hubungan dgn defisiensi vit. K:- Hubungan dgn defisiensi vit. K: - Ikterus obstruktif- Ikterus obstruktif - Perdarahan pd bayi (<< vitamin K)- Perdarahan pd bayi (<< vitamin K) - Diare kronis: absorbsi vit. K - Diare kronis: absorbsi vit. K perubahan bakteri di ususperubahan bakteri di usus - Penyakit hepar: produksi protrombin- Penyakit hepar: produksi protrombin th/ K tak meresponth/ K tak merespon Studi koagulasi:Studi koagulasi: 1. Bleeding time: 7-10 menit1. Bleeding time: 7-10 menit 2. Clotting time: 6-12 menit (glass)2. Clotting time: 6-12 menit (glass) 3. Platelet count: 150.000-250.0003. Platelet count: 150.000-250.000 : trombositopenia: trombositopenia 4. Prothrombin index: defek sistem ekstrinsik (F VIII, 4. Prothrombin index: defek sistem ekstrinsik (F VIII,

X, V X, V & konsentrasi & konsentrasi

protrombin)protrombin) 5. PTTK5. PTTK

Page 39: Anestesi I - Transfusi Darah

Dic Dic (disseminated intravascular (disseminated intravascular

coagulation)coagulation) Koagulasi & fibrinolisis seimbangKoagulasi & fibrinolisis seimbang

Mekanisme koagulasi diaktivasi & faktor2 Mekanisme koagulasi diaktivasi & faktor2 pembekuanpembekuan

dipakai dipakai trombosis intravaskular trombosis intravaskular perdarahan perdarahan

- Kausa:- Kausa:

1. Syok – perfusi kapilar tdk adekuat1. Syok – perfusi kapilar tdk adekuat

hemolisishemolisis

traumatrauma

luka bakarluka bakar

septikemiaseptikemia

2. Sindrom hemolitik: sengatan ular2. Sindrom hemolitik: sengatan ular

transfusi darahtransfusi darah

Page 40: Anestesi I - Transfusi Darah

3. Obstetri: perdarahan antepartum3. Obstetri: perdarahan antepartum

aborsiaborsi

emboli air ketubanemboli air ketuban

4. Ca prostat4. Ca prostat

- Diagnosis DIC: - Hitung platelet yg rendah- Diagnosis DIC: - Hitung platelet yg rendah

- afibrinogenemia atau - afibrinogenemia atau fibrinogen plasmafibrinogen plasma

- hasil degradasi fibrinogen- hasil degradasi fibrinogen

- Th/: - Th/ causa- Th/: - Th/ causa

- Beri faktor2 defisiensi - Beri faktor2 defisiensi darah segar darah segar

- Heparin u/ cegah pembentukan pembekuan - Heparin u/ cegah pembentukan pembekuan (clotting)(clotting)

Page 41: Anestesi I - Transfusi Darah