Apendisitis

20
TUTORIAL XI Fasilitator : dr.Fionaliza, M.KM Anggota : Suci Leni Mimanda Uphik Try Kurniati Chairunnisa Permata Sari Citra Nabila Sarah Arafhanie Revina Rinda Mutia Pipit Arika Anastasya Shinta Yuliani Windri Of Frita Sri Muharni Sarah

description

Apendisitis modul bedah

Transcript of Apendisitis

Page 1: Apendisitis

TUTORIAL XI

Fasilitator : dr.Fionaliza, M.KM

Anggota :

Suci Leni Mimanda

Uphik Try Kurniati

Chairunnisa Permata Sari

Citra Nabila

Sarah Arafhanie

Revina Rinda Mutia

Pipit Arika

Anastasya Shinta Yuliani

Windri Of Frita

Sri Muharni Sarah

 

Page 2: Apendisitis

TRIGGER 3

Nyeri perut

Seorang pasien perempuan umur 25 tahun datang ke RS Siti Rahmah dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang lalu. Nyeri awalnya dirasakan disekitar ulu hati sejak 4 hari yang lalu. Lalu berpindah disekitar pusat dan menetap pada perut kanan bawah. Nyeri terus menerus dan tidak dipengaruhi dengan pergerakan. Pasien merasakan mual dan muntah dari riwayat demam. Buang air besar dan buang air kecil dalam batas normal. Pasien belum berkeluarga dan riwayat menstruasi yang lancar. Bagaimana langkah yang tepat pada pasien ini?

Page 3: Apendisitis

STEP I : CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

• Nyeri : rasa tidak nyaman baik ringan maupun berat. • Menstruasi : proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai

perdarahan dan terjadi setiap bulan pada wanita

Page 4: Apendisitis

STEP II : DEFINE THE PROBLEMS

• Apa penyakit pada trigger?• Apa hubungan nyeri di ulu hati perut kanan bawah dan umbilikus dengan

penyakit yang diderita pasien?• Apa hubungan penyakit yang diderita pasien dengan menstruasi?• Apa rencana pemeriksaan selanjutnya?• Mengapa pasien tersebut demam?

Page 5: Apendisitis

STEP III : BRAINSTROM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION

• Appendisitis • appendisitis appendiks terinflamasi dan edema akibat tersumbat oleh

benda asing

peningkatan tekanan intraluminal

nyeri abdomen atas

menyebar ke kuadran kanan bawah abdomen

Page 6: Apendisitis

• Untuk menyingkirkan diagnosis gangguan pada menstruasi atau pada genitalia, karena nyeri menstruasi pada pubis sedangkan appendiks di kuadran kanan bawah abdomen.

 • - rectal toucher

- Uji PSOAs

- Uji obturator

- USG

- CT scan

- Appendikogram

 • Appensitis terjadi inflamasi yang menyebabkan reaksi inflamasi berupa

peningkatan suhu maka akan timbul demam.

 

Page 7: Apendisitis

STEP IV : ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION

Wanita (25 th) nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang lalu, nyeri awalnya di ulu hati 4 hari yang lalu , lalu berpindah disekitar umbilikus dan menetap pada perut kanan bawah, mual (+), muntah (+), demam (+), BAK dan BAB normal dan menstruasi lancar.

Diagnosis kerja : appendisitis

 

Diagnosis Tatalaksana komplikasi Prognosis

Page 8: Apendisitis

STEP V : DEFINE LEARNING OBJECTIVE

• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang appendisitis.

a. defenisi

b. etiologi

c. patofisiologi

d. diagnosis

e. penatalaksanaan

f. komplikasi

e. prognosis

• Kesimpulan

Page 9: Apendisitis

STEP VI PRIVATE STUDY

Page 10: Apendisitis

STEP VII. SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND PRIVATE STUDY

• DEFINISI APENDISITIS

Apendisitis adalah peradangan apendiks vermiformis pada kuadran kanan bawah rongga abdomen.

 • ETIOLOGI APENDISITIS

Umumnya terjadi karena infeksi bakteri. Faktor pencetusnya yaitu:

- Obstruksi lumen apendiks (disebabkan adanya timbunan tinja yang keras (fekalit0, hiperplasia jaringan limfoid, tumor apendiks, striktur, benda asing dalam tubuh, dan cacinf askaris)

- Ulserasi mukosa apendiks oleh E. Histolytica

Page 11: Apendisitis

PATOFISIOLOGI APENDISITIS

Page 12: Apendisitis

DIAGNOSA APENDISITIS

• Anamnesa

Keluhan utama yaitu:

- Nyeri pada kuadran kanan bawah abdomen

- Nyeri sekitar umbilikus

- Demam ringan

- Mual

- Muntah

-Nafsu makan menurun

Page 13: Apendisitis

• Pemeriksaan fisik

- Inspeksi : pada apendisitis akut sering ditemukan abdominal swelling sehingga menyebabkan distensi perut.

- Palpasi : nyeri pada daerah kuadran kanan bawah abdomen. Pada penekanan perut kiri kanan bawah akan dirasakan nyeri pada perut kanan bawah ini disebut Rovsing Sign. Dan apabila tekanan diperut kiri bawah dilepaskan juga akan terasa nyeri pada perut kanan bawah ini disebut Blumberg Sign.

- Pemeriksaan rectal toucher : untuk menentukan letak apendiks yang sulit diketahui. Jika saat dilakukan pemeriksaan ini gterasa nyeri maka kemungkinan apendiks meradang di daerah pelvis.

- Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator

Untuk mengetahui letak apendiks yang meradang.

 

Page 14: Apendisitis

• Pemeriksaan penunjang

- Laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap

Terjadi leukositosis, netrofil diatas 79% dan pada CRP ditemukan jumlah serum meningkat.

- Radiologi

Pada USG ditemukan bagian yang memanjang pada tempat yang terjadi inflamasi pada apendiks. Pada CT-scan ditemukan bagian yang menyilang dengan apendikalit serta perluasan apendiks.

Page 15: Apendisitis

• Diagnosa banding

- Gastroenteritis

- Limfadenitis mesenterica

- Batu ureter atau batu ginjal

Page 16: Apendisitis

TATALAKSANA

Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan.Antibiotik dan cairan IV diberikan serta pasien diminta untuk membatasi aktivitasfisik sampai pembedahan dilakukan. Analgetik dapatdiberikan setelah diagnosa ditegakkan. Apendiktomi (pembedahan untukmengangkat apendiks) dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resikoperforasi. Apendiktomi dapat dilakukan dibawah anestesi umum umum atauspinal,secara terbuka ataupun dengan caralaparoskopiyang merupakan metodeterbaru yang sangat efektif. Bila apendiktomi terbuka, insisi Mc.Burney banyakdipilih oleh para ahli bedah.

Pada penderita yang diagnosisnya tidak jelas sebaiknya dilakukan observasidulu. Pemeriksaan laboratorium dan ultrasonografi bisa dilakukan bila dalamobservasi masih terdapat keraguan. Bila terdapat laparoskop, tindakanlaparoskopi diagnostik pada kasus meragukan dapat segera menentukan akandilakukan operasi atau tidak.

Page 17: Apendisitis

KOMPLIKASI

Komplikasi utama apendisitis adalah perforasi apendiks yang dapatberkembang menjadi peritonitis atau abses. Insidens perforasi adalah 10%sampai 32%. Insidens lebih tinggi pada anak kecil dan lansia. Perforasi secaraumum terjadi 24 jam setelah awitan nyeri. Gejala mencakup demam dengan suhu37,70C atau lebih tinggi, penampilan toksik,dan nyeri atau nyeri tekan abdomenyang kontinyu.

Page 18: Apendisitis

PROGNOSIS

Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi prognosisnya baik, kematian dapat terjadi pada beberapa kasus. Setelah operasi masih dapat terjadi infeksi pada 30% kasus apendiks perforasi atau apendiks gangrenosa.

Page 19: Apendisitis

KESIMPULAN

Pada trigger ini dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami appendisitis. Dimana pada anamnesa didapatkan keluhan seperti nyeri, mual, muntah dan demam. Pada appendisitis ini dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi dan ct scan.

Page 20: Apendisitis

DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidajat, R, Jong. W. D, editor., “Usus Halus, Apendiks, Kolon, dan Anorektum”, dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. EGC, Jakarta, 2005, hlm. 639-645