Arti Hidup
-
Upload
firdaus-matasin -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
Transcript of Arti Hidup
5/17/2018 Arti Hidup - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/arti-hidup 1/2
Arti Hidup Bacaan : Filipi 1 : 21-26
Hidup adalah tantangan - hadapilah; hidup adalah keindahan - kagumilah; hidup adalah
tragedi - tangisilah; hidup adalah tugas - tekunilah; hidup adalah misteri - takjubilah; hidup
adalah impian - wujudkanlah; hidup adalah perlombaan - menangkanlah; hidup adalah janji -
penuhilah; hidup adalah teka-teki - jawablah; hidup adalah perjalanan - tempuhlah; hidup
adalah anugerah - syukurilah; hidup adalah kenyataan - terimalah; hidup adalah kegembiraan -
bagilah; hidup adalah petualangan - lakonilah; hidup adalah kesempatan - mamfaatkanlah;
hidup adalah pemberian - hargailah; hidup adalah cinta - terimalah dan berilah; hidup adalah
perjuangan - tuntaskanlah; hidup adalah penderitaan - tanggunglah; hidup adalah dambaan -
raihlah; hidup adalah .....
Silahkan meneruskan daftar ini. Menurut kita, apakah arti hidup? Di antara banyak
pernyataan tadi, mana yang kita paling setujui? Sebaliknya, mana yang kita tolak? Mengapa?
Mungkin belum pernah terpikir oleh kita untuk merumuskan apa itu hidup. Memang, tidak
banyak orang mempunyai kesempatan untuk berfalsafah tentang apa arti hidup itu. Yang
penting kita menjalani hidup tiap hari. Kita sudah cukup sibuk dengan segala kegiatan hidup,
sehingga tidak ada waktu untuk merenungkan arti hidup.
Memang hidup ini penuh dengan kesibukan yang melelahkan. Karena itu kita
beristirahat untuk memperoleh kesegaran. Lalu kesegaran itu kita mamfaatkan untuk apa?
Kesegaran itu kita gunakan untuk melanjutkan kesibukan yang tadi. Begitulah kita tenggelam
dalam lingkaran yang tidak ada habisnya: sibuk - lelah - istirahat - segar - sibuk lagi - lelah lagi -
istirahat lagi - segar lagi - sibuk lagi dst. Kalau dipikir, bukankah itu pun dilakukan oleh seekor
burung atau seekor kambing? Mereka pun menjalani lingkaran itu. Kalau begitu apa bedanya
kita dari seekor burung atau kambing? Apa kita berpikir bahwa seekor burung atau
kambing dapat termenung dan berefleksi tentang arti hidupnya? Saya kira tidak. Karena itu
agaknya inilah yang paling membedakan kita dari burung atau kambing. Kita bisa merenungkan
arti hidup kita.
Pernahkah kita merenungkan bahwa hidup Yesus itu begitu singkat: 33 tahun, tapi
sungguh bermakna. Pernah dalam sebuah retreat diminta berdiri seorang yang berumur 33
tahun untuk memvisualkah sosok Yesus. Dan berdirilah seorang muda yang masih sangat
tegap. Dan pemimpin PA menjelaskan bahwa dalam usia seperti itulah Yesus mengajar di
Galilea dan dihukum mati di Yerusalem. Jarang terpikir oleh kita bahwa Tuhan Yesus begitu
muda. Sementara itu kita biasanya merasa sayang kalau ada seorang yang masih begitu muda
meninggal. Dan bilamana kita berada di Yerusalem pada saat Yesus di salib, kita akan merasa
sayang bahwa umur Yesus putus setengah jalan. Tapi benarkah bahwa hidup Yesus putus
setengah jalan? Kata-kata terakhir yang diucapkan Yesus di kayu salib menurut Yohanes adalah“Sudah selesai” (Yoh 19:30). Dalam Alkitab Yunani tertulis “lesous eipen tetelestei”. Kata
tetelestei (dari akar kata teleo) bisa mengandung banyak arti, yaitu sudah dilaksanakan (tugas),
sudah dibayar (pajak), sudah dipatuhi (perintah), sudah dicapai (tujuan), sudah dituntaskan
(perkara), sudah sampai pada akhir (perjalanan) atau sudah digenapi (janji).
Apa yang dilaksanakan, dicapai, atau digenapi oleh Yesus selama 33 tahun itu? Apakah
itu suatu tantangan atau keindahan atau tragedi atau yang lainnya seperti tercantum dalam
apa arti hidup yang saya sampaikan awal? Secara eksplisit Yesus berkata, “ ... Anak manusia ...
datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mark 10:45). Bagi Yesus, hidup-Nya adalah suatupelayanan dan penebusan bagi banyka orang yang sesuai dengan maksud Allah terhadap umat
manusia. Jadi, Yesus mengarahkan hidup-Nya, bukan kepada diri-Nya sendiri, melainkan
kepada Bapa-Nya di sorga dan kepada orang-orang sekitar-Nya. Itulah yang dituntaskan dan
digenapi oleh Yesus. Hidup-Nya bermakna karena Ia melayani Bapa-Nya dqan umat manusia.
“Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”.
Itulah kedalaman makna hidup seseorang, yaitu bila hidupnya bukan mengarah kepada diri
sendiri semata-mata, melainkan kepada sesuatu di luar dirinya. Arti hidup bukan diukur dari
panjangnya, melainkan isinya.
5/17/2018 Arti Hidup - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/arti-hidup 2/2