Artikel Facebook

download Artikel Facebook

of 37

description

dari mark zuker

Transcript of Artikel Facebook

Kata Kunci Memasuki Samadhi (I)

Kata Kunci Memasuki Samadhi (I)

Oleh Maha Mula Acharya Liansheng

Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu

Hari ini kita berbicara tentang kata kunci memasuki samadhi.

Dulu Aku pernah berbicara tentang samadhi, kata kunci yang paling penting adalah 'tiada masalah' dan 'tiada pikiran' .

Apa itu 'tiada masalah'? Tidak ada klesha (kerisauan) didalam hati, itulah 'tiada masalah'. Tiada kerisauan yang menyangkut di hati maka anda akan merasa segala sesuatunya tidak ada masalah. Pada saat seperti ini, anda akan mudah memasuki samadhi. Ada masalah di dalam hati, maka akan sangat sulit memasuki samadhi. Ini adalah logika umum, kita semua paham itu.

Ada satu ko'an mengenai hal ini dalam Zen, yaitu ada sebuah gunung, ada seseorang sedang berdiri di puncak gunung. Ada tiga orang sering melihat orang itu berdiri di puncak gunung, maka pergilah mereka menanyakannya. Yang pertama bertanya: 'Anda sedang berdiri disini, apakah sedang melihat pemandangan?' Orang itu menjawab: 'Bukan, saya bukan sedang berdiri di sini untuk melihat pemandangan.' Mendaki gunung tinggi, anda melihat indahnya pemandangan di empat penjuru, akan tetapi ia bukan sedang melihat pemandangan.

Orang yang lain bertanya: 'Saya tahu, karena udara di puncak gunung sangat segar, anda mendaki gunung tinggi ini pasti sedang menikmati udara segar, udara di kota tidak bagus, udara di puncak gunung sangat bersih, sangat baik, pastilah anda disini sedang menghirup udara segar.' Orang yang mendaki gunung itu menjawab: 'Juga bukan.'

Orang yang ketiga berkata: 'Kalau begitu saya mengerti, anda pasti sedang merindukan sesuatu, naik ke puncak gunung untuk mengenang masa lalu yang indah.' Orang ini berkata: 'Bukan juga.'

Ketiga orang ini merasa aneh, lalu bertanya: 'Lalu sebenarnya anda berdiri di puncak gunung ini untuk apa?' Orang ini menjawab: 'Saya hanya berdiri saja di sini'. Inilah jawabannya 'Saya hanya berdiri di sini, saya tidak melakukan apa-apa.'

Sebenarnya cerita ini ingin memberitahu kita semua, inilah 'tiada masalah'. Kebanyakan dari kita mempunyai gagasan, menganggap setiap orang yang melakukan suatu hal, ada masalah yang melatarbelakanginya, ada makna simbolisnya. Tidak ada hal yang disebut 'Wuwei yang suci murni' yang merupakan faham yang diajarkan oleh Laozi, pandangan sejati kaum Tao adalah Wuwei yang suci murni.

Apa itu 'Wuwei' ? Kitab-kitab Zen mengatakan, orang yang berdiri di puncak gunung ini, adalah Wuwei. Saya tidak demi apa-apa berdiri di puncak gunung ini, saya hanya berdiri saja di sini, bukan demi apa-apa. Bukan untuk melihat pemandangan, bukan untuk menghirup udara segar, bukan untuk mengenang masa lalu, hanya berdiri saja di puncak gunung, anda mampu memahami ini, anda telah mencapai tingkat 'tiada masalah', anda akan memahami apa itu 'tiada masalah'.

Contoh diatas sangat bagus, anda sekalian tidak memahami apa itu 'tiada masalah', itu adalah secuil hal pun tidak tertambat di hati, adalah suci murni, adalah Wuwei. Pada saat anda memasuki samadhi, anda duduk, anda suci murni, Wuwei, tidak demi apa-apa, maka anda akan sangat mudah memasuki samadhi.

Anda mempunyai masalah di dalam hati, ada kerisauan, maka akan sulit memasuki samadhi. Jadi memasuki samadhi harus 'tiada masalah', anda dalam keadaan 'tiada masalah', anda memasuki samadhi dalam kondisi 'tiada pikiran', maka akan sangat mudah berada dalam kondisi samadhi, kata kunci memasuki samadhi, adalah 'tiada masalah tiada pikiran'.

Membahas lebih jauh tentang 'tiada pikiran', apa itu 'tiada pikiran'? Itu adalah tidak ada suka yang berlebihan, tidak ada pikiran benci yang berlebihan. Sekarang anda ingin memasuki dhyana, memasuki samadhi, di dalam hati anda sangat membenci seseorang, hati andapun sudah bergejolak. Karena hati anda bergejolak, anda tidak akan mampu mencapai ketenangan.

Anda berpikir: 'Saya sangat ingin mengenakan pakaian yang bermerek.' Terus menerus memikirkan itu. Begitu anda memasuki samadhi, pakaian bermerek langsung bermunculan. Karena pada saat anda sangat menyukai suatu barang, begitu anda bermeditasi, barang itu akan muncul. Berbicara mengenai 'tiada pikiran' berarti jangan ada rasa suka yang berlebihan dan jangan ada rasa benci yang berlebihan.

Sangat sederhana, 'tiada masalah', 'tiada pikiran'. Anda tidak demi apa-apa itu adalah tiada masalah, Wuwei. Tidak ada rasa suka yang berlebihan, rasa benci yang berlebihan. Pada saat ini, anda ingin memasuki sifat kekosongan samadhi, maka akan sangat mudah. Begitu anda duduk, tubuh dan pikiran tenang seimbang, tidak ada kerisauan yang tertambat di hati, juga tidak ada kebencian, tidak ada rasa suka pada orang atau hal. Begitu anda duduk dalam kondisi seperti ini, Arus Dharma Alam Semesta langsung akan melebur menjadi satu dengan anda.

Pada saat ini tidak ada lagi batas-batas luar dan dalam, artinya antara diri sendiri dan Alam Semesta, luar dan dalam melebur menjadi satu, ini adalah memasuki samadhi. Akan tetapi anda harus melatih bagaimana ber 'tiada masalah', 'tiada pikiran', hal ini sesungguhnya sangat penting. Hal ini bukan berdasarkan perkataan anda 'tiada masalah', 'tiada pikiran' maka anda langsung bisa, bukan berarti: 'Baiklah, sekarang saya 'tiada masalah'. 'Baiklah, sekarang saya sedang 'tiada pikiran'.' Yang demikian itu masih ada masalah, masih ada pikiran.

Harus benar-benar mencapai tahap 'tiada masalah', 'tiada pikiran', barulah luar dan dalam menjadi kosong. Di dalam telah kosong, di luar telah kosong. Samasekali tidak ada masalah yang melilit dan melekat, memasuki sehamparan alam kesadaran samadhi yang Wuwei dan suci murni, maka barulah akan muncul cahaya.

Jadi anda sekalian yang melakuan penyepian harus ingat, pada saat penyepian, anda harus belajar samadhi, memasuki samadhi, 'tiada masalah', 'tiada pikiran'. Jangan memikirkan masalah di luaran, jangan ada kesukaan apapun, kebencian apapun, jangan selalu menampilkan wajah yang menyebalkan. Setiap kali memasuki samadhi, wajah menyebalkan ini muncul keluar, bagaimana bisa anda memasuki samadhi? Yang penting juga adalah jangan ada rasa suka dan benci.

'Tiada masalah', 'tiada pikiran' itulah kata kunci memasuki samadhi.

Om Mani Padme Hum.

Kata Kunci Memasuki Samadhi (II)

Oleh Maha Mula Acharya Liansheng

Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu

Hari ini kita membahas lagi tentang kata kunci memasuki samadhi.

Dalam sesi terdahulu kita membahas tentang 'tiada masalah' dan 'tiada pikiran' sebagai kata kunci memasuki samadhi. 'Tiada masalah' berarti tidak ada klesha (kerisauan) sedikitpun, 'tiada pikiran' bisa dikatakan sebagai tidak ada kemelekatan sedikitpun, apapun tidak melekat.

Dari sini Aku teringat seorang murid yang datang memohon-Ku memberinya konfirmasi Pencerahan. Ia berkata: 'Shizun, tolonglah berikan konfirmasi padaku.', dalam dialog dengannya, Aku kadang-kadang menggeleng-gelengkan kepala, kadang-kadang mengangguk-anggukkan kepala, mengangguk berarti benar, menggeleng berarti pendapatnya tidak begitu tepat. Ada anggukan ada gelengan kepala.

Ia berkata pada-Ku: 'Yang paling aku tidak suka adalah Shizun menggelengkan kepala.', ia bilang paling tidak suka Shizun menggelengkan kepala, kalau begitu sebaiknya Aku hanya mengangguk-angguk sajalah, juga tidak benar. Lalu Aku katakan padanya: 'Didalam hatimu, masih ada yang namanya suka dan tidak suka.', ini adalah kemelekatan, seorang sadhaka yang benar-benar telah sampai pada suatu tingkat alam kesadaran, ia itu Wuwei yang suci murni, sampai bagaimana tidak sukanya orang lain, ia tetap tidak terpengaruh.

Seorang Sidha, kata 'benci' ini tidak ada lagi. Kata 'suka' ini juga tidak ada lagi, ini baru dapat mencapai tingkat alam kesadaran 'tiada pikiran'. Hari ini anda berkata pada-Ku telah mencapai 'tiada pikiran', lalu apakah anda masih melekat pada 'anggukan' dan 'gelengan' Shizun? Karena anda telah mengatakan anda 'tiada pikiran', maka anda tidak akan melekat pada anggukan Shizun, pada gelengan Shizun.

Ini adalah suatu penyaksian, bahwa anda belum mencapai tingkat 'tiada pikiran', pada saat masih ada pada tingkat kemelekatan, anda datang memohon konfirmasi Sidhi anda.

Dengan seenaknya Aku taruh kaki-Ku ke atas meja: 'Bagaimana pendapatmu tentang tingkah laku Ku ini?' Ia berkata: 'Meletakkan kaki di atas meja, itu sikap yang sangat tidak sopan.' Aku jawab: 'Keadaan ini, bisa dikatakan sebagai kesopanan, juga bisa dikatakan bukan kesopanan.'

Berbicara tentang kesopanan, Aku letakkan kaki-Ku padamu, dengan kaki diletakkan pada anda. Dari sudut pandang duniawi, kaki yang kurapan diletakkan di depan wajah orang lain, tentu saja tidak sopan. Akan tetapi dengan kaki-Ku Aku taruh pada dirimu, anda tidak terima tindakan itu, tergantung bagaimana pikiran anda. Namun seandainya anda menghadapi dengan 'tiada pikiran', anda seharusnya mengatakan ini tindakan yang bukan apa-apa, jadi masih 'ada pikiran', masih ada kemelekatan.

Jadi benar-benar sampai pada tiada kemelekatan, cukup sulit. Hari ini anda ingin masuk samadhi, benar-benar ingin 'tiada masalah, sungguh sangat sulit. Benar-benar 'tiada pikiran', juga sungguh sangat sulit. Karena apa yang terjuntai di depan mata anda bukanlah apa yang paling anda sukai, justru merupakan apa yang paling anda benci, sering bergolak di dalam hati anda, bagaimana memasuki samadhi? Anda tidak mampu 'tiada pikiran'.

'Tiada masalah' juga sangat sulit, anda bilang tidak ada kerisauan sedikitpun? Anda menerima sesuatu dengan sembarang, langsung saja kerisauan datang. Anda mendengar sesuatu dengan sembarang, langsung saja kerisauan datang. Anda melihat suatu pemandangan, anda pun mendapat kerisauan.

Seperti dalam hal pertemanan, dari hal manusia yang kecil sampai hal negara yang besar. Kalau anda berbaik dengan dia, saya tidak mau berbaik dengan anda. Anda melihat mereka berdua tampak sangat akrab, dalam hatimu langsung timbul perasaan cemburu, bagaimana bisa tidak ada kerisauan.

Jadi masalah kerisauan itu sangat banyak, semua makhluk hidup ada kerisauan. Orang yang benar-benar mampu masuk samadhi, sudah mencapai alam para suci, barulah anda tiada kerisauan.

Bagi Shizun sendiri, Aku menjalani keadaan secara Wuwei yang tawar dan alamiah, Wuwei yang suci murni. Hatimu selalu dalam keadaan tiada gejolak, sangat damai dan hening. Bertemu dengan masalah, biarkan berlalu secara alamiah! Ini adalah Tao yang membiarkan terjadi secara alamiah ().

Anda telah murni, hati anda senantiasa tiada gelombang, hati tenang laksana cermin, anda dapat mengamati semua hal, timbullah Prajna. Seseorang yang timbul gelombang dalam hatinya, maka hilanglah ketenangan hatinya, tidak akan bisa memasuki samadhi, mengerjakan sesuatu juga akan kehilangan pertimbangan. Biasanya mengurusi persoalan, hatimu telah bergejolak, muncul pikiran-pikiran pada anda, tentu saja hati anda sudah tidak tenang, bagaimana bisa memandang semua makhluk hidup secara setara.

Jadi Ajaran Budha sangatlah bagus. Kata kunci memasuki samadhi --- 'tiada masalah' dan 'tiada pikiran' sungguh sangat tepat. Tiada kerisauan, secuil pikiranpun tidak ada, barulah anda mampu memasuki samadhi. Samasekali tidak ada suka dan benci, hidup dalam kelapangan hati (). Keadaan 'tiada pikiran' itu kita sebut 'hidup dalam kelapangan', adalah alam kesadaran tempat hati anda menetap sangat-sangat lapang, sangat damai. Dalam alam kesadaran seperti itulah baru anda dapat memasuki samadhi.

Belajar Budha dan bersadhana, mampu mencapai tingkat demikian, barulah anda mampu membiarkan segalanya terjadi apa adanya (). Dengan cahaya Prajna anda, kemudian anda membiarkan mengalir (), dalam segala wujud dan keadaan, anda membiarkannya terjadi apa adanya ().

Jadi banyak sekali perkara, bisa diselesaikan hanya dengan satu senyuman, begitu tersenyum maka bereslah sudah. Anda tidak perlu melihat orang lain bagaimana, andapun begitu. Segala hal tidak perlu anda paksakan. Segala hal tidak perlu anda kerjakan dengan paksa, betul-betul alamiah, semacam keadaan yang mengalir apa adanya (), tidak melawan (), sesuai kecocokan (), sesuai kedamaian ().

Anda telah belajar sampai disini, akan bermanfaat bagi kehidupan anda sendiri. Yang paling penting adalah, pada saat anda belajar samadhi, sebentar saja runtuhlah batas-batas luar dan dalam pada diri anda, cahaya Prajna anda akan muncul keluar, anda akan menjadi Budha, anda akan menjadi Bodhisatva.

Om Mani Padme Hum.

Kumpulan Dharmadesana mengenai japa 8 juta kali Mantra Hati Maha Guru

thanks to : Nking Daden Vajra Acarya Huijun , for providing articles collection

Diterjemahkan oleh Funglie Huang

Pencapaian keberhasilan 'Satu Hati' Segenap Buddha Loka pun bisa dijelajahi

Sesi tanya jawab Buddha Dharma Dharmadesana Maha Guru Lian Sheng 9 Maret 2006 di Cetya kota Pan-Chiau

Umat bertanya : Ketika berjalan sambil menyebut nama Buddha apakah perlu membentuk mudra, kedua mata apakah perlu setengah dipejamkan?

Jawab Maha Guru : Jika mata ditutup akan terjatuh, (Maha Guru tertawa) (Hadirin tertawa) bakal menabrak dinding , jika anda menjapa berjalan nama Buddha, hitunglah langkah kaki, dan japa nama Buddha, itu sudah boleh, mata tetap harus dibuka, tangan juga tidak harus membentuk mudra.

Tanya : Di Koran Zhenfo, Maha Guru berkata ketika di tempat perbelanjaan bisa sambil berjalan menjapa nama Buddha, dengan cara ini apakah hati tidak akan bercabang?

Jawab Maha Guru : Ketika Saya jalan-jalan dalam tempat perbelanjaan, selama setengah jam, sebenarnya hati ini tidak di tempat perbelanjaan, hati ini berada di pergerakan kaki, yakni berjalan sambil menjapa nama Buddha, terus menerus dijapa,... inilah langkah kaki sambil menjapa nama Buddha. Jadi yang paling utama adalah hati anda, yakni sedang menjapa mantra, sedang menjapa nama Buddha, sedangkah langkah kaki ini sama dengan olah raga.

Tanya : Apakah penjapaan 8 juta kali mantra hati Maha Guru mesti dengan hati yang penuh konsentrasi?

Jawab Maha Guru : Menjapa mantra hati sebanyak 8 juta kali, sebenarnya adalah cara mendorong anda semua agar kerap menjapa mantra, sebab dalam Tantrayana ada yang dinamakan keberhasilan japa dharani, serupa dengan aliran Sukhavati, melalui penjapaan empat aksara nama Amitabha , satu hati dijapa hingga akhir, jadi paling baik ketika kita di saat menjapa mantra adalah dengan satu hati. Jika anda bisa dengan satu hati menjapa mantra hingga 8 juta kali, maka akan terjamin pasti bertumimbal lahir. Namun pada kenyataannya saat kita menjapa mantra, tidak senantiasa bisa satu hati, ada kalanya pikiran anda tiba-tiba menuju tempat lain, hal ini dinamakan japa bebas, sebenarnya japa bebas pun boleh, asalkan anda menjapa hingga genap 8 juta kali maka sudah boleh. Saat hati anda terpikirkan ke tempat lain , anda boleh menambahi penjapaan, ini adalah upaya kausalya untuk segenap insan.

***

Deng Zhen-Feng dalam jangka waktu satu tahun genap menjapa mantra hati Maha Guru 8 juta kali

Kutipan artikel buku ke -206 Buddha Hidup Lian Sheng : Chao Ji Da Fa Li Maha Daya AbhijnaMenampakkan rupa di atas angkasa

Aku mempunyai seorang siswa Deng Zhen-Feng, ia menulis : Bagi siswa yang bersarana kepada Zhenfo Zong tahu bahwa menjapa mantra hati Padmakumaragenap 8 juta kali, terjamin akan bertumimbal lahir di alam SukhavatiMaha Padmini Loka. Angka 8 juta ini bagi diri saya sungguh angka yang teramat jauh, namun saya telah berhasil melaksanakannya, bahkan hingga melampauinya. Ketika saya memantapkan hati pada tanggal 8 bulan 8 tahun 2005 , agar dalam satu tahun genap menjapa 8 juta kali mantraPadmakumara, maka saya setiap hari senantiasa gigih dan tekun menjapa mantra.

Pada tahun yang sama hari Selasa tanggal 22 bulan 11, siang hari jam 11.30 12.00 , adalah momen yang paling menakjubkan dalam kehidupan saya! Saat itu masih dalam jam kerja. Saya naik ke atas balkon kantor sambil mulut tetap menjapa mantra. Tanpa hati saya menengadahkan kepala memandang panorama di sekeliling, lalu memandang cakrawala langit yang tak berbatas. Walaupun demikian, dalam mulut saya masih tetap menjapa mantra. Memandang hingga ke langit tak berujung adalah satu kebiasaan pribadi saya, cakrawala langit tanpa batas ini membuat hatiku terasa lega dan lapang.

Tanpa sengaja, dalam momen seketika itu juga, saya ternyata melihat Guru Sarana-ku, Buddha Hidup Lian Sheng Lu Sheng-Yen, menampakkan rupa di atas cakrawala langit. Paras Maha Guru menampilkan seulas senyuman, dengan rona muka berseri dan penuh kehangatan, tanpa mahkota Dharma, raut wajah tampak dengan jelas. Maha Guru menampakkan wujud setengah badan, ini nyata! Saya sendiri beranggapan, menampakkan rupa di atas cakrawala langit adalah hal yang tidak mungkin, tidak mungkin, tidak mungkin hal ini terjadi di diriku, pasti perasaan keliru, pasti perasaan keliru yang timbul karena penjapaan mantra! Tetapi, dilihat sekali lagi, masih ada. Ini adalah suatu yang benar-benar nyata.

Saya terpikirkan begini, inilah kontak yukta, benar-benar tlah kontak yukta!

Maha Guru Lu dengan gamblang dan lugas mengatakan kepada anda sekalian,Deng Zhen-Fengbenar nyata telah menyaksikan :anda merenungi diri-Ku, Aku pasti menampakkan rupa!

***

Ketika sepotong besi kecil bertemu besi bermedan magnet besar Kontak batin nyatakeberhasilan japa mantraCheng Ren-he shixiong

Oleh : Xiao Xiao - reporter Koran Zhenfo Bao.

Pada tanggal 1 bulan Maret 2008, Yang Mulia Buddha Hidup Lian Sheng dalam Dharmadesana kebaktian akhir mingguSadhana Yidam Padmasambhavamenunjukkan :

Aku mempunyai seorang siswa bernama Cheng Ren-He, ia berasal dari Nan-Tou Taiwan, seorang petani, di rumahnya terdapat lahan untuk bercocok tanam. Vajra Acarya Lian Ning mengetahui hal ini, sadhana apapun tidak ia tekuni, ia hanya mendengarkan ujar Maha Guru, bahwa menjapa 8 juta kali mantra hati, maka akan tumimbal lahir di Maha Padmini Loka. Saudara sepenekunan (shi xiong) ini berdasarkan ucapan-Ku, tlah menjapa 8 juta kali mantra hati Maha Guru. Cheng Ren-He shixiong usai genap menjapa 8 juta kali mantra hati Maha Guru, pada malam harinya langsung tiba di Maha Padmini Loka. Ia berkata ia malah sempat mandi dan berenang di dalam air delapan kebajikan kolam teratai , timbunan karma warana dirinya semenjak dulu kesemuanya dibersihkan tuntas. Ia lebih lanjut mengatakan tlah menyaksikan berbagai rupa warna Maha Padmakumara, tak terhitung, tak terbatas Padmakumara kecil. Fenomena seperti Cheng Ren-He shixiong ini disebutkeberhasilan japa dharani, adanya niat yang teguh untuk dikerjakan , maka anda pasti akan berhasil. Maha Guru juga sangat gigih mengerjakannya. Japa mantra sangatlah penting, kita dalam keseharian sebaiknya lebih banyak menjapa mantra, kurangi waktu mengobrol, kurangi membuat karma ucapan.

***

Pada tanggal 1 Februari 2006 Maha Guru pada Cetya Xiang Hua menguraikan keraguan siswa/i.

Tanya : Maha Guru, bagaimana andaikan dalam sepanjang hidup ini tak berhasil menunaikan penjapaan 8 juta kali mantra hati Maha Guru?

Jawab Maha Guru : 8 juta kali mantra hati ini, anda tidak perlu menghitung sudah berapa kali, asalkan anda terus menerus menjapa, anda tak perlu menghitung sudah berapa kali jumlahnya, tak perlu diurus, anda setiap hari japa japa dan japa, tak perlu dihitung berapa kali, maka anda tidak akan diganggu rintangan ini bukan?! Setiap hari dijapa, berjalan juga dijapa, Saya setiap waktu juga menjapa, misalnya waktu Saya melakukan push-up!satu, dua, tiga, empat, lima, enam, Amitofo, telah sepuluh kali, Saya tidak peduli telah Ku japa berapa kali, Saya acap kali menjapa seperti demikian.

***

Pada tanggal 17 Februari 1995, Dharmadesana Maha Guru Lian Sheng di Vihara Fu-You Leizangshi , berikut kutipan satu bagian ceramah Dharmah mengenai penjapaan 8 juta kali Mantra Hati

Pandita Dharmaduta Lian Zhen : Sdr/I sepenekunan, hari ini Maha Guru kita sangat welas asih, akan memberikan kesempatan untuk bertanya, hadirin sekalian yang mempunyai pertanyaan dalam penekunan bhavana, sekarang bisa menggunakan kesempatan yang langka nan berharga ini, kesempatan yang mungkin dalam sepanjang hidup anda sukar diketemui menghadap Yang Mulia Maha Gurucarya agar diberikan Dharmadesana untuk kita semua, sekarang silahkan bertanya.

Sdr sepenekunan : Maha Guru dalam Daya Magis Mantra pernah mengatakan, asalkan genap menjapa 8 juta kali Mantra Hati, maka bisa tumimbal lahir di alam suci Buddha loka, tertera di dalamnya hanya 8 juta kali, namun ketika menjapa ada kalanya begini kualitas nya tidak selalu bagus, jadi apakah kualitas ini haruslah mencapai suatu tingkatan dulu barulah bisa, mohon babaran dari Maha Guru.

Maha Guru : Oh, jadi begini, cara japa mantra ini ada banyak rupanya semisal, ada banyak sekali metode menjapa mantra, ada visualisasi japa nama Buddha, seperti mengamati rupa, visualisasi Yidam ini kemudian anda melanjutkan japa mantra; kemudian ada juga japa Dharani, japa Dharani ialah hanya menjapa mantra-Nya saja, apapun tak dipikirkan, ada juga yang disebut tanpa rupa, tanpa rupa adalah apapun tidak divisualisasi, tidak membentuk mudra, kemudian terus menjapa mantra; ada lagi yang disebut japa vajra, japa vajra adalah lidah bergerak tanpa suara, ada lagi dengan suara, ada lagi japa hati, berputar didalam hati, ada lagi visualisasi aksara mantra berputar, satu mantra satu aksara demikian terus menerus berputar, cara penjapaan banyak beraneka ragam, ada lagi yang dinamakan japa bebas, japa bebas ialah ketika anda berjalan dijapa, dalam mobil juga dijapa, mengendarai mobil juga dijapa , ini disebut japa bebas.

Tak peduli cara penjapaannya, tidak ada namanya kualitas mantra itu baik atau tidak, ini adalah hasil pikiran anda sendiri apakah kualitas ini baik atau tidak baik, bukankah demikian? Kesemuanya ini boleh! (hadirin bertepuk tangan) anda japa bebas juga boleh, seperti sembari berjalan, sambil melihat panorama sambil dijapa juga boleh, mengendarai mobil juga boleh, tetap dihitung, semuanya tetap dihitung

Sdr sepenekunan : Asalkan mencapai 8 juta kali?

Maha Guru : Benar! (hadirin bertepuk tangan) ini adalah keberhasilan japa dharani, maknanya adalah terus menjapa mantra ini sehingga tampak cahaya suci, inilah keberhasilan! Mengenai 8 juta kali, ini adalah jumlah angka, ada sebagian orang tidak perlu 8 juta kali, ia telah melihat cahaya suci, namun walaupun cahaya suci ini tak terlihat mata, cahaya suci ini tetap berada!

***

Dharmaraja Buddha Hidup Lian Sheng pada hari Sabtu 1 Maret 2008 memberikan ceramah Dharma di Vihara Vajragarbha Seattle usai kebaktian mingguan

Berikut kutipan salah satu bagian dari DharmadesanaCheng Ren-He menyaksikan Maha Padmini Loka setelah genap penjapaan 8 juta kali mantra hati Maha Guru

Berbicara mengenai penyelamatan segenap insan, hendak mengusahakan agar segenap insan membangkitkan sraddha yang kokoh sangat sukar. Penyebabnya adalah ada insan yang pada awal mula nya memohon Dharma sambil membawa pengharapan, ketika pengharapan ini terwujud, maka hati Sraddha-nya serta merta muncul. Namun, keinginan dari manusia tidak hanya satu , bahkan ada yang memiliki 100 buah keinginan, tak terhitung banyaknya keinginan ini; ketika diantara salah satu keinginan tersebut ada yang tidak bisa terwujud, hati Sraddha-nya luntur; untuk itu, menyelamatkan segenap insan itu sukar. Acarya Marpa juga demikian, ada banyak sekali siswa datang ke tempatnya belajar Dharma, tapi pada akhirnya meninggalkan tempatNya. Cercaan yang Ia alami juga banyak sekali.

Disini Saya katakan sesuatu yang akan berikan pengharapan untuk anda sekalian, dahulu Maha Guru bukankah pernah berkata hendak membawa semua umat ke Maha Padmini Loka? Yang pernah pergi ke Maha Padmini Loka silahkan unjuk tangan. Tidak ada! Ini agak mengecewakan. Coba Saya tanyakan anda sekalian, yang telah menjapa mantra hati Maha Guru hingga di atas 8 juta kali silahkan unjuk tangan. 8 juta kali! (Bhiksu Lhama Lian Yin unjuk tangan) Anda telah menjapa 8 juta kali pun masih turun ke neraka congkel gigitkah?! (Maha Guru tertawa) Anda bahkan tidak pernah mengunjungi Maha Padmini Loka? Wah, ini agak memalukan, Maha Guru yang malu, bukan dia yang malu. Bhiksu Lhama Lian Yin berkata, telah menjapa 8 juta kali mantra hati Maha Guru, namun dilimpahkan jasanya kepada orang lain, tak heran dia belum kesana.

Ada seorang siswa bernama Cheng Ren-He, ia berasal dari Nan-Tou Taiwan, seorang petani, di rumahnya terdapat lahan untuk bercocok tanam. Sadhana apapun tidak ia tekuni, ia hanya mendengarkan ujar Maha Guru, bahwa menjapa 8 juta kali mantra hati, maka akan tumimbal lahir di Maha Padmini Loka. Saudara sepenekunan ini berdasarkan ucapan-Ku, tlah menjapa 8 juta kali mantra hati Maha Guru. Cheng Ren-He shixiong usai genap menjapa 8 juta kali mantra hati Maha Guru, pada malam harinya langsung tiba di Maha Padmini Loka. Ia berkata ia malah sempat mandi dan berenang di dalam air delapan kebajikan kolam teratai , timbunan karma warana dirinya semenjak dulu kesemuanya dibersihkan tuntas. Ia lebih lanjut mengatakan tlah menyaksikan berbagai rupa warna Maha Padmakumara, tak terhitung, tak terbatas Padmakumara kecil.

Jadi Ku katakan untuk anda semua, genap penjapaan 8 juta kali mantra hati Maha Guru, sama seperti anda tinggal menunggu waktu menuju Maha Padmini Loka. Cheng Ren-He telah tiba kesana, telah menyaksikan alam Sukhavati Maha Padmini Loka, kemudian dia turun kembali agar menjadi kesaksian bagi kita semua. Tidak sampai disini saja lho, Maha Guru kemudian mewariskan sadhanaRupa Manunggal. Dalam Sutra Intan bukankah menyebutkanRupa Manunggal, disini siapa yang mengerti tentangRupa Manunggal? Buddha pernah membabarkan, segenap jagad semesta ini terbentuk dari kumpulan partikel, yakni kumpulan partikel yang sangat halus dan kecil bergabung, maka disebut jagad alam semesta, inilahRupa Manunggal. Tubuh kita ini sebenarnya adalah sel-sel yang amat kecil, di dalam sel terdapat inti sel yang amat halus, membentuk sebuah gen, tubuh ini terbentuk dari gabungan ini semua, kita manusia adalahRupa Manunggal. Jagad alam semesta ini adalahRupa Manunggal. Masih banyak lagiRupa Manunggal: proses tumimbal lahir dan nirvana adalahRupa Manunggal, ada dan sunya adalahRupa Manunggal, kebahagiaan dan sunyata adalahRupa Manunggal, kye-rim (tahap pembangkitan awal) dan dzog-rim (tahap penyempurnaan) keduanya adalahRupa Manunggal. Jika anda bisa memahamiRupa Manunggal, maka akan tercerahkan. Saya berkata kepada Cheng Ren-He shixiong tentangRupa Manunggal, supaya ia mampu tercerahkan. Ini sangat sukar diketemui, fenomena seperti Cheng Ren-He shixiong ini disebutkeberhasilan japa dharani, dengan sepenuh hati teguh dikerjakan maka anda pasti akan berhasil. Maha Guru juga mengerjakan dengan sepenuh hati yang kokoh. Japa mantra sangatlah penting, kita dalam keseharian sebaiknya lebih banyak menjapa mantra, kurangi waktu mengobrol, kurangi membuat karma ucapan."

Menekuni Khusus Satu Sadhana (I)

Oleh Maha Mula Acharya Liansheng

Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu

Hari ini kita berbicara tentang 'Menekuni Khusus Satu Sadhana'.

Dharma Tantrayana itu tak terbatas banyaknya, sangat banyak sadhana Tantra. Juga terdapat banyak sekali Sutra Tantra, juga tidak terbatas banyaknya. Budha Dharma sungguh tiada batas tiada akhirnya, jadi kita yang belajar Dharma, dengan energi yang terbatas kita mempelajari Budha Dharma, waktu tidak akan cukup. Budha Sakyamuni membabarkan Dharma, Ia berkhotbah selama 49 tahun. Ia berkhotbah selama 49 tahun. Dipikir-pikir waktu untuk kita belajar Dharma, sungguh tidak cukup. Ada satu pepatah Tiongkok, yaitu 'Jalan gunung banyak dan terjal, sampai kambing pun mati. Melatih diri dengan banyak sadhana, maka usia pun habis.'

Diatas gunung banyak sekali jalan, kambing berjalan diatas gunung, tersesat dan tidak sanggup menemukan jalan keluar, ia bisa mati. Perumpamaan ini untuk seorang sadhaka, yang ia pelajari terlalu banyak, hal yang sama dengan kambing, sebelum mencapai apa-apa, umur pun telah habis. Jadi banyak sekali para Guru Leluhur Tantrayana juga memberitahu kita, kalian harus baik-baik melatih satu sadhana yang khusus.

Jadi dulu Aku pernah katakan, banyak sekali Guru Leluhur berkata begini. Kita para sadhaka Budha, ketika usia masih muda, silahkan anda pergi ke banyak vihara, banyak belajar, banyak mendengar. Setelah umur sudah separoh baya, anda harus melatih satu sadhana yang khusus. Setelah umur sudah tua, khusus melatih Sadhana Penyeberangan, hanya melatih Sadhana Penyeberangan, ini adalah satu kiat belajar Budha Dharma.

Dulu Aku sangat gemar mendaki gunung, pernah suatu kali, Aku sendirian masuk dari Wufeng (nama salahsatu tempat di Taiwan), masuk dari gunung daerah Shengyihui. Aku kira dari gunung Wufeng Shengyihui bisa mencapai gunung di Dakeng (nama salahsatu daerah di Taiwan), gunung itu sejajaran. Sesuai dengan peta, gunung Dakeng di Taichung dengan gunung di Shengyihui adalah saling menyambung.

Aku kira, karena gunung-gunung itu saling sambung menyambung, maka Aku bisa dari Shengyihui sampai ke Dakeng. Akhirnya Aku sendirian masuk ke dalam gunung, begitulah sewaktu muda dulu suka mendaki gunung. Mendaki dan mendaki, akhirnya setelah melewati dua gunung, sepertinya sudah naik gunung, lalu turun gunung, lalu naik lagi, lalu turun lagi, badan menjadi kelelahan. Lalu berjalan kembali lagi, Aku lihat gunung-gunung didepan mata-Ku itu, semuanya merupakan pegunungan yang luas, entah sudah sampai dimana pendakian? Mau kembali, begitu membalikkan badan, habislah sudah, ada jalan bercabang dua , ada juga yang bercabang tiga, benar-benar Aku sudah tersesat, di dalam gunung tidak ada manusia. Segera saja badan dan pikiranmu menjadi kelelahan, sudah itu timbul semacam rasa takut pula.

Empat penjuru semuanya pegunungan luas, bagaimana anda bisa keluar? Dimana-mana ada jalan, jalan yang mana yang benar? Anda juga tidak tahu arah mata angin lagi, utara selatan barat timur, begitu masuk akhirnya kebingungan, apapun tidak jelas lagi.

Jadi meskipun mendaki gunung dapat bermanfaat bagi orang, karena olahraga bisa bermanfaat bagi orang. Dokter pernah berkata, mendaki gunung dapat bermanfaat bagi tubuh anda. Akan tetapi mendaki gunung juga sangat mudah timbul musibah, disinilah masalahnya.

Akhirnya bagaimana Aku keluar? Juga sangat ajaib, Aku bertemu dengan Dewa Gunung, melalui petunjuk-Nya, barulah Aku bisa keluar.

Setelah satu orang memberitahu-Ku bagaimana jalan keluarnya, jelas-jelas dibawah pohon ada satu orang, setelah ia memberitahu-Ku bagaimana keluarnya. Maka pergilah Aku, begitu memalingkan kepala ke belakang, orang ini sudah tidak ada lagi, dimanapun tidak ketemu dia lagi, bagaimanapun caranya tidak terlihat lagi orang ini. Jadi ini kejadian ajaib juga, ia membantu-Ku memberi petunjuk, barulah Aku dapat keluar dari gunung, kejadian (tersesat di gunung) ini juga sangat berbahaya.

Mendaki gunung di siang hari pun masih bisa terjadi masalah ini, apalagi gunung yang lebih tinggi lagi, lebih besar dan lebih banyak.

Jadi disini sudah dibicarakan pada anda, satu jalan ditapaki terus, dengan sangat mudah anda mencapai hasil, dengan sangat mudah mencapai Pantai Seberang. Anda menapaki banyak jalan, masuk ke jalan sesat, maka sulitlah anda untuk kembali.

Jadi melatih diri, melatih satu sadhana yang khusus, adalah sangat penting. Jadi ada banyak sekali Acharya yang juga berprinsip: Satu Sutra, Satu Mantra, Satu Yidam. Melatih banyak sadhana malahan tidak bermanfaat.

Seperti Mahaguru Lu, dengan melatih 'Mahasadhana Amitabha', selamanya tidak berhenti. Adalah melatih 'Sadhana Yidam Amitabha Budha', satu 'Mahasadhana Amitabha' tidak pernah berhenti.

Tentu saja Aku juga melatih sadhana yang lain, melatih sadhana yang lain adalah sadhana tambahan. 'Mahasadhana Amitabha' menjadi sadhana-Ku sepanjang hayat.

Yang lain lagi, Aku juga menekuni 'Prajna Manjusri'. Karena sewaktu Sakyamuni Budha masih hidup di dunia, Sakyamuni Budha berbicara tentang Prajna, Aku mendapatkan silsilah Prajna, sehingga Aku melatih 'Prajna Manjusri', ini adalah sadhana tambahan-Ku.

Mengenai Dharmapala, Aku melatih 'Sadhana Maha Yamantaka Vajra'. Jadi Aku menjapa tiga mantra: 'Om. Amitiewa Sie.' 'Om. Ah La Pa Zha Na Di.' 'Om. Chuli. Khalalupa. Hum. Kan. Suoha.' Tiga mantra ini selalu Aku japa.

Hari ini ceramah sampai disini.

Om Mani Padme Hum.

Pola Pikir

Oleh Biksuni Shi Lianchu ()

Translated by Lotus Nino Candra

Shizun menempatkan visualisasi 4 Apramana pada bagian paling awal sadhana.

Pernahkah Anda menyadari mengapa demikian?

Seorang yogi berlatih untuk menyatu dengan Yidam Utamanya atau Buddha/Bodhisattva.

Oleh karenanya, pertama-tama pelajarilah semua hal mengenai Yidam Utama Anda.

Secara umum, semua Buddha dan Bodhisattva mempunyai Kebijaksanaan dan Welas Asih yang tiada terbatas.

Latihlah diri Anda untuk menjadi seorang yogi yang mampu berbagi dan berwelas asih.

Menjadi orang yang mampu membuka hatinya secara penuh dan dengan bahagia bisa menolong dan berbagi dengan sesama insan.

Menjadi orang yang tidak membeda-bedakan atau mendiskriminasikan semua mahluk.

Menjadi orang yang rela membahagiakan orang lain meski dirinya sendiri dalam posisi yang tidak diuntungkan.

Menjadi orang yang mampu memperlakukan semuanya dengan setara...

A, yang telah bersarana selama lebih dari 10 tahun, bertanya kepada saya apakah harus mengurus diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengurus orang lain dalam lingkup seperti tidak mendedikasikan jasa-jasa baik dari penjapaan dan sadhana untuk orang lain tapi untuk dirinya sendiri saja. Alasan yang orang katakan kepada A adalah bahwa dia membutuhkan jasa-jasa baik tersebut untuk dirinya sendiri karena karma buruknya tidak pernah habis dan tidak dapat dihapus.

Sekarang B (sudah bersarana lebih dari 10 tahun juga) diberitahu untuk tidak mendedikasikan jasa-jasa baik dari penjapaan mantra Shizun kepada para insan karena dia membutuhkan total 8 juta kali penjapaan untuk bisa terlahir di Tanah Suci Kolam Maha Teratai Kembar.

C mengatakan kepada saya bahwa karma buruknya sangat besar sehingga dia harus sering menghadiri puja api homa secara rutin dan bersadhana 5 atau 6 kali dalam sehari agar bisa merasa tenang. C sudah bersarana selama lebih dari 20 tahun. Dia percaya bahwa dia punya karma buruk yang sangat besar yang perlu dibersihkan dan harus non-stop terus bertobat.

D membaca 3 bab Sutra Ksitigarbha setiap hari dan membakar banyak teratai dan kertas sembahyang untuk meminta maaf kepada musuh-musuh karmanya yang banyak karena dia merasa punya terlalu banyak musuh karma dan bila tidak melakukannya maka dia akan tertimpa kemalangan/kesialan.

E berkata bahwa dia adalah bhiksu acharya tingkat tinggi dan oleh karenanya setiap orang harus bersujud padanya. Saat hendak mulai acara makan, dia mengatakan pada semua yang ada di sana yang mengangkat sumpitnya untuk berhenti. Dia harus makan terlebih dahulu.

Dia bilang kepada saya untuk tidak makan dengan mereka para non-bhiksu karena makanan yang disentuh mereka telah tercemari dan tidak baik untuk para bhiksu dan bhiksuni yang suci.

Masih banyak juga yang yang berjalan memutari bendera abhiseka saat Shizun memberikan pemberkatan abhiseka. Mereka merasa satu kali masih belum cukup. Lalu jika Anda merasa bahwa 1 putaran (power-nya) masih kurang kuat, apa yang membuat Anda berpikir bahwa putaran yang ke-2, ke-3, ke-4 dan seterusnya akan manjur?

Haha. Sesulit itukah untuk percaya 100% kepada Shizun?

Saat berada di Hong Guang Da Cheng Jiu, Shizun berkata bahwa memang sungguh susah bagi seseorang untuk mempercayai-Nya 100%.

Melatih diri dengan baik dan benar membutuhkan rasa percaya yang tak terbatas pada Guru kita sendiri dan mengikuti langkah-Nya, benar bukan?

Teman-teman pernah membaca cerita-cerita Buddhis?

Buddha Shakyamuni memakan sisa makanan yang telah berjamur yang diberikan sebagai sedekah kepada-Nya. Para anggota keluarga yang memberi sedekah tersebut telah memakannya dan apakah oleh karenanya makanan tersebut menjadi tercemar?

Kita harus bersyukur atas sedekah yang diberikan kepada kita karena sedekah tersebut dapat menyambung hidup kita, sehingga kita masih mempunyai badan dan kulit untuk melatih diri, setujukah teman-teman?

Kemudian giliran kita untuk melatih diri dengan baik untuk membayar mereka dengan pemberkatan dan pelimpahan jasa-jasa baik.

Dengan rendah hati saya berpendapat bahwa untuk melatih diri dengan baik, pola pikir seseorang adalah hal yang paling penting.

Buddha/Bodhisattva sepenuhnya bijaksana dan welas asih.

Shizun mengajar kita untuk mempelajari pola-pola pikir demikian dalam melatih diri kita.

Saya meminta semua teman-teman yogi yang melatih diri untuk selalu mendengarkan Shizun yaitu memulai dengan dan membawa 4 Apramana di dalam hati kalian kapanpun. Bacalah buku yang berjudul .

Saat ada orang yang mencoba mengajari kalian untuk menjadi egois dan tidak bermurah hati, senyumlah dan katakan terima kasih kepadanya lalu tinggalkan orang tersebut.

Sejalan dengan pelatihan diri Anda, amatilah mereka yang ada di sekeliling Anda. Lihatlah siapa saja yang bersinar dan tampak bahagia, dan siapa saja yang tidak. Di sini Anda sendiri akan bisa membedakan siapa yang bisa didengarkan dan dimintai bantuan.

Saya tahu bahwa saat Anda ingin berbagi dan rela memberi, maka Buddha dan Bodhisattva akan memberi Anda lebih banyak lagi untuk dibagikan kepada semua insan.

Ingatlah selalu bahwa hanya orang yang kaya dan tidak berkekurangan yang dapat memberi tanpa batas.

Lalu, apakah Anda Kaya dan mampu memberi Tanpa Batas tanpa melakukan diskriminasi untuk membahagiakan semua insan?

Dapatkah Anda membuat orang tersenyum setiap harinya?

Saya harap Anda menikmati artikel ini dan cukup senang untuk membagikannya dengan teman-teman lain.

Salam metta (metta adalah cinta kasih)

Indonesian: Komentar Penting Maha Acharya Liansheng Tentang Struktur Organisasi Ordo Satya Budha (I)

by Padmakumara on Tuesday, October 25, 2011 at 11:43pm

Komentar Penting Maha Acharya Liansheng Tentang Struktur Organisasi Ordo Satya Budha (I)

Ceramah Maha Acharya Liansheng setelah Homa Bunda Emas di Vihara Pelangi tgl. 06 September 2009

Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu

Sembahsujud kepada Biksu Liaoming, Vajra Acharya Sakya Zhengkong, Yang Arya Karmapa ke-16, dan Vajra Acharya Thubten Dargye. Sembahsujud kepada Tri Ratna di altar. Sembah sujud kepada Yidam homa, Bunda Emas Kolam Kumala. Aku ucapkan selamat ulang tahun kepada Bunda Emas dan dimuliakan dengan dupa untuk berkalpa-kalpa yang akan datang. Gurudhara, Vajra Acharya, para biksu lhama, dharmacarya, dharmaduta, pandita lokapalasraya, ketua vihara, dan para umat sedharma, serta umat sedharma yang ada di internet, salam sejahtera bagi anda semua (tepuk tangan hadirin).

Aku haturkan syukur kepada Bunda Emas Kolam Kumala yang telah merahmati kita dengan kehadiran-Nya hari ini (hadirin tepuk tangan). Aku telah melebur menjadi satu dengan-Nya saat Aku duduk di singgasana dharma bahkan sebelum Homa dimulai (tepuk tangan hadirin). Maka, doa-doa pada hadirin akan terjawab (tepuk tangan hadirin). Semua harapan para hadirin akan diberkati dan dipenuhi (tepuk tangan hadirin). Pendaftaran roh untuk penyeberangan bardo akan diseberangkan ke Tanah Suci (tepuk tangan hadirin). Kita juga berterima kasih kepada semua sukarelawan (yang membantu) upacara-upacara dua hari yang lalu (tepuk tangan hadirin). Akhirnya, (Aku ucapkan) terima kasih kepada semua umat sedharma yang telah datang dari jauh untuk ikut berpartisipasi dengan kita hari ini. Terima kasih atas semua upaya kalian (tepuk tangan hadirin).

Kemarin, ceramahnya adalah tentang Sadhana Mahamayuri. Hari ini, Aku ingin membagikan buah pikiran-Ku tentang struktur organisasi ordo kita. Di jaman Sakyamuni Budha, umat Budha yang ditahbiskan semua adalah anggota sangha yang telah meninggalkan kehidupan rumahtangga mereka. Sang Budha sangat menekankan pentingnya meninggalkan kehidupan awam untuk menjadi biksu. Maka, Ia membabarkan ajaran yang menjadi Sutra Pahala Menjadi Biksu. Penjaga dan penyebar Budha Dharma dilakukan oleh para anggota sangha sejak jaman Budha. Mendukung penyebaran Ajaran Budha adalah peran dari orang awam. Orang awam adalah pendukung Budha Dharma, sementara komunitas sangha adalah penjaga dan penyebar Budha Dharma.

Sakyamuni Budha mempercayakan tugas penyelamatan para makhluk hidup kepada Ksitigarbha Bodhisatva sebelum Ia memasuki parinirvana. Tugas besar ini tidak dipercayakan kepada Manjusri Bodhisatva, sang Bodhisatva yang paling bijaksana. Pun tidak dipercayakan kepada Avalokitesvara Bodhisatva, sang Bodhisatva yang paling welas asih. Sakyamuni Budha memasuki sorga Trayastrimsat dan mempercayakan tugas penyelamatan para makhluk hidup di sepuluh penjuru kepada Ksitigarbha Bodhisatva. Manjusri Bodhisatva mempunyai kebijaksanaan terbesar sedangkan Avalokitesvara Bodhisatva mempunyai welas asih terbesar. Satunya adalah pengejewantahan Prajna sedangkan yang lainnya adalah pengejewantahan Upaya Kausalya. Namun, sang Budha tidak mempercayakan tugas besar itu bagi kedua Bodhisatva besar ini. Akan tetapi, Budha mempercayakan tugas kepada Ksitigarbha Bodhisatva karena anggota sangha adalah yang melestarikan dan menyebarkan Ajaran Budha. Oleh sebab itu, Sakyamuni Budha mempercayakan tugas besar kepada Ksitigarbha Bodhisatva, yang muncul dalam rupa Pendengar Suara, seorang Biksu yang mulia.

Sang Budha (mendirikan komunitas sangha) dengan menganggap para biksu lebih penting daripada para biksuni. Namun, jaman telah berubah, 'perempuan dan laki-laki adalah sama setara' hari ini, bukan 'laki-laki dan perempuan adalah sama setara' (tepuk tangan hadirin). Jaman telah berubah, maka, para biksu dan biksuni sama pentingnya dalam aliran Budha di Taiwan dan China. Dalam madzhab yang mematuhi dengan ketat 4 bagian Vinaya yang ditetapkan Sakyamuni Budha, para biksu tetap lebih penting daripada biksuni. Jika kita perhatikan komunitas Budha Tibet saat sekarang, lhama Tibet mayoritas adalah laki-laki. Sangat sedikit para lhama perempuan. Jika kita perhatikan madzhab Hinayana, madzhab Hinayana di Thailand dan Asia Tenggara, mayoritas anggota sangha adalah biksu. Para biksuni jarang dipandang penting. Ini karena mereka masih memelihara Vinaya sangha Budhis yang asal. Sekarang jaman telah berubah. Para biksu dan biksuni hampir setara, pada dasarnya setara di China dan Taiwan. Pada komunitas sangha asal, para biksu awalnya lebih penting daripada biksuni. Itulah sebabnya ada aturan bahwa bahkan seorang biksuni yang telah berumur 90 tahun harus membungkuk kepada seorang sramanera (seorang biksu yang baru ditahbiskan). Ini adalah salahsatu dari enam aturan Budhis bagi umat wanita yang ditetapkan oleh Budha.

Secara pribadi Aku mendukung kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki dalam Ordo Satya Budha kita, yang juga berarti persamaan antara laki-laki dan perempuan (tepuk tangan hadirin). Apakah itu 'kesetaraan antara perempuan dan laki-laki' atau 'kesetaraan antara laki-laki dan perempuan', poin utamanya adalah kesetaraan. Biksu dan biksuni adalah setara. (Kita harus memelihara) anggota sangha adalah inti paling penting (dari komunitas) atau kita akan dikritik. Ada beberapa vajra acharya Ordo Satya Budha adalah perumahtangga. (Telah ada contoh dimana) vajra acharya perumahtangga duduk di kursi kehormatan sementara para biksu dan biksuni duduk dibawah hadirin atau di samping (selama upacara ritual Ordo Satya Budha). Ini harus berubah. Mulai saat ini, kita tidak akan menganugerahkan gelar vajra acharya lagi bagi orang awam (tepuk tangan hadirin). Orang harus memasuki sangha untuk menjadi seorang vajra acharya. Dengan sadhaka awam duduk di tengah sementara anggota sangha duduk di samping adalah sebab dari kritik (kepada Ordo Satya Budha) dari komunitas Budhis. (Kritik mereka adalah) orang awam (vajra acharya perumahtangga) tidak boleh duduk di tengah sementara anggota sangha duduk di samping. Ini seharusnya tidak boleh terjadi. Jenis pengaturan duduk ini hanya terjadi dalam upacara Ordo Satya Budha. Pada masa-masa awal dulu, ordo kita hanya sedikit pendukung, murid dan anggota sangha. Maka, kadangkala kita menyesuaikan pengaturan duduk sebagai upaya kausalya untuk menyelamatkan makhluk hidup. Itu adalah upaya kausalya (bagi keadaan kita di masa lalu). Situasi ini tidak akan diijinkan lagi mulai saat ini. Setiap orang awam yang ingin menjadi seorang vajra acharya, berniat menjadi seorang vajra acharya untuk menyelamatkan banyak makhluk hidup, harus mengikuti aturan sangha (tepuk tangan hadirin).

Sekarang, biar Aku sebutkan beberapa contoh (vajra acharya yang berniat menyelamatkan sejumlah besar makhluk hidup). Hari ini, kita mempunyai contoh seorang yang menjadi vajra acharya begitu ia memasuki sangha. Begitu ia meninggalkan kehidupan rumahtangganya, ia segera menjadi seorang Dharmaraja. Mahaguru menganugerahkan padanya sebuah silsilah patriakh, jubah Dharmaraja. Contoh pertama kejadian ini adalah Vajra Acharya Lianming. Begitu ia memasuki sangha, ia menjadi seorang vajra acharya dan menerima jubah Dharmaraja. Mengapa begitu? Ini karena ia mempunyai prajna besar dan masih muda. Ia berniat menyeberangkan sejumlah besar makhluk hidup (ke Pantai Pencerahan). Mahaguru mengakui bahwa ia mempunyai kebijaksanaan besar dan akan melayani sebagai teladan besar. Juga, ia mempunyai kepribadian yang sangat lembut. Meskipun ia mempunyai keahlian besar, kepribadiannya sangat lembut. (Vajra Acharya Lianming), anda harus waspada pada godaan wanita. Acharya Lianming harus hati-hati pada godaan wanita. Ini karena ia masih muda. Mahaguru adalah 'pro tua' (tawa hadirin). Mahaguru adalah 'pro tua' yang tidak ada kemelekatan. Pandangan Mahaguru adalah: datang dan pergi sesuai dengan keinginanmu. Hati-Ku tidak terpengaruh. (Vajra Acharya Lianming), anda harus mencapai tingkatan ini agar sempurna.

Realisasi Pencerahan tentu tidak mudah dicapai. Sebagai contoh, baik Vajra Acharya Lianming maupun Vajra Acharya Lianfu telah mencapai realisasi. Keduanya adalah sadhaka yang mencapai realisasi. Ketika seorang sadhaka dengan realisasi meninggalkan kehidupan rumahtangga dan memasuki sangha (dalam ordo kita), ia akan segera menerima jubah silsilah patriakh dan menjadi seorang vajra acharya, lepas dari jenis kelamin mereka (tepuk tangan hadirin). Tetapi, anda harus ingat bahwa Huineng Patriakh ke-6 harus lari menyelamatkan diri setelah menerima jubah patriakh. Banyak orang akan irihati dan cemburu dan ingin mencelakai dan membunuh-Nya. Masalah jenis ini akan mengikuti anda. Jangan mengira setelah menerima jubah dharma, anda itu tinggi dan hebat. Itu tidak diperbolehkan. Anda bahkan belum memulai perjalanan; anda hanya telah mencapai pemahaman, belum mengaktualisasikan Pencerahan.

Bahkan setelah anda mencapai realisasi, pendidikanmu baru saja dimulai. Kehidupan rumahtangga penuh dengan kepusingan. Akan ada kepusingan ketika anda mengenakan jubah biksu. Aku beritahu anda bahwa banyak kepusingan akan mengikuti anda. Hal itu tidak mudah. Pencobaan dan kesulitan dari menjadi seorang Dharmaraja sejati baru saja dimulai! Penjaga Vihara Seattle, penjaga pada dasarnya adalah seorang administrator yang mengatur -- seorang pengawas. Seperti pepatah China lama: Jangan takut pada otoritas, kecuali kepada mereka yang berwenang langsung. Biksu Xuanren adalah sebuah otoritas (di vihara) dan mempunyai kewenangan administrasi (tawa hadirin). Ia berbicara terus terang dan bukan orang diplomatis yang berbicara lemah lembut. Nada suaranya agak kasar, dan ia tidak bekerja harmonis dengan orang lain dan ia bekerja seolah-olah sedang mengamuk. Oleh sebab itu, Vihara Seattle sama berbahayanya dengan sarang naga dan sarang harimau (tawa hadirin). Kalau anda dapat bertahan di Vihara Seattle, anda dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan lain karena ada begitu banyak kerja keras di sini (tepuk tangan hadirin)! Semua anggota baru sangha yang telah menjadi vajra acharya, dan mereka yang telah menerima jubah patriakh, Aku beritahukan anda, setiap orang memperhatikan setiap kata dan gerak-gerik anda. Setiap satu kata dan perbuatan anda harus sesuai dengan standar Pencerahan anda (tepuk tangan hadirin).

Komentar Penting Maha Acharya Liansheng Tentang Struktur Organisasi Ordo Satya Budha (II)

Ceramah Maha Acharya Liansheng setelah Homa Bunda Emas di Vihara Pelangi tgl. 06 September 2009

Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu

Apa itu Pencerahan? Jika anda melangkah bahkan hanya satu langkah salah saja, orang akan mempertanyakan apakah memang anda telah mencapai Pencerahan. (Mereka akan mempertanyakan apa saja, seperti) 'Begitukah tindak tanduk anda yang telah mencapai Pencerahan?' Begitukah pikiran anda yang telah mencapai Pencerahan? Benarkah yang anda katakan itu kata-kata dari orang yang telah mencapai Pencerahan? Apakah anda bersikap layaknya seorang yang telah mencapai Pencerahan?' (Begitu anda mengambil satu saja langkah yang salah), orang-orang akan langsung mulai mengomentari dan mempertanyakan anda. Pencerahan berarti bahwa anda mengetahui Kebenaran Tertinggi Alam Semesta, tahu bahwa anda harus mempraktekkan kebijaksanaan, mempraktekkan Sad Paramitha. Ksanti Paramitha (kesabaran) adalah suatu hal yang harus anda latih dengan rajin. Semua makhluk hidup adalah setara. Walaupun anda telah mencapai Pencerahan lebih dulu daripada yang lain, semua makhluk hidup adalah setara. Anda harus melihat mereka seperti diri sendiri. Anda harus memiliki Bodhicitta Vajrayana, suatu hati yang merelakan, dan pandangan benar dari Jalan Tengah. Yang telah mencapai Pencerahan tidak rakus, benci atau bodoh, tidak sama sekali. Ini karena mereka telah mencapai Pencerahan (secara intelektual) dan memahami bahwa ketamakan, kebencian dan kebodohan adalah ilusi. Mereka memahami tiada pencapaian, tidak menetap, dan tidak ada perkara besar. Sekarang, anda harus mengaktualisasikan Pencerahan (intelektual) itu. Jadi, adalah tidak mudah menjadi (orang yang telah tercerahkan).

Acharya Lianming pergi ke California dan menerima pelajaran dari 'Empat Big Mama dari California' (catatan: itu julukan Mahaguru untuk empat orang murid wanita) (tawa hadirin). Apa yang diajarkan oleh empat Big Mama kepadanya? (Mereka mengajarkannya) bahwa ia adalah Amitabha Budha. Terima kasih! Terima kasih banyak! (Ia) menunjukkan kerendahan hati yang besar dan keinginan untuk belajar (tepuk tangan hadirin). Ini membuat senang empat Big Mama (tawa hadirin). Mereka ingin mengangkatnya sebagai anak (tawa hadirin). (Berbicara kepada Acharya Lianming) Anda akan mempunyai banyak ibu angkat di masa yang akan datang (tawa hadirin). Usahanya sangat bagus. Usahanya sangat bagus di California. Itu patut dipuji (tepuk tangan hadirin). Ia tanpa lelah menjawab pertanyaan orang (dan meminta petunjuk). Empat Big Mama adalah mata-mata Ku di California (tawa hadirin). Mereka melaporkan bahwa ia menunjukkan usaha yang sangat bagus dan memberinya review yang bagus (tepuk tangan hadirin)! Ia adalah salahsatu murid yang meninggalkan kehidupan rumahtangganya, menerima jubah patriakh dan menjadi vajra acharya. Ia adalah teladan bagi semua makhluk hidup. Setiap dari tindakan dan perbuatan anda harus sesuai dengan standar Pencerahan intelektual anda. Anda harus memikirkan apa itu Pencerahan dan bagaimana anda harus bersikap. Anda harus melatih berbagai cara dari Sad Paramitha, anda harus mencapai sukses dalam latihan anaswara, latihan api tummo, yoga bindu, dan membuka cakra hati anda. Kemudian, anda akan benar-benar melihat Sifat Budha anda sendiri. Ini adalah kunci yang paling penting, melihat Budhatta.

Meskipun anda telah mencapai Pencerahan sifat hati anda, anda masih harus melihat Sifat Budha anda sendiri. Anda memahami Sifat Budha secara teori, tetapi sekarang anda harus sungguh-sungguh melihat Sifat Budha anda sendiri. Ketika itu terjadi, maka anda telah menyadari sifat hati dan melihat Budhatta (tepuk tangan hadirin). Mahaguru mempunyai harapan besar pada semua yang baru diupasampada. Anda akan menyeberangkan makhluk hidup (ke Pantai Pembebasan) dan mewarisi jubah patriakh. Ditambah lagi, salahsatu dari anda adalah perwujudan dari Padmakumara Emas, dan yang lain adalah perwujudan dari Padmakumara Biru. Satu dari murid yang menerima gelar vajra master kemarin bernama Song Xianzheng. Nama dharmanya adalah Lianzhen. Ia menjadi vajra acharya segera setelah meninggalkan kehidupan rumahtangganya. Mengapa begitu? (Mahaguru bertanya pada Acharya Lianzhen), Sudah berapa lama? (Acharya Lianzhen menjawab), Sudah 25 tahun sejak saya bersarana. (Mahaguru bertanya pada Acharya Lianzhen) Sudah berapa lama anda pindah ke Texas? (Acharya Lianzhen menjawab) Sepuluh tahun. Sepuluh tahun yang lalu, Acharya Lianzhen mengadakan konsultasi pribadi pada Mahaguru. Aku berikan dia beberapa petunjuk masa depannya dan menolongnya. Nasehat itu menyelamatkan dia dan seluruh keluarganya. Petunjuk-Ku adalah satu statemen singkat. Ia mengikuti nasehat itu dan meninggalkan Seattle. Satu statemen itu menyelamatkan seluruh keluarganya.

Sekarang ia mensponsori sendiri pendirian Vihara Leizang Three Wheel di Dallas (catatan: sekarang vihara itu sering merujuk pada nama Inggris 'Kalachakra Meditation Temple'). Aku terus menunggunya meninggalkan kehidupan rumahtangga karena Aku telah mengenali ia sebagai perwujudan lain dari Padmakumara Hitam (tepuk tangan hadirin). Vajra Acharya Lianhuo juga seorang perwujudan Padmakumara Hitam (tepuk tangan hadirin). Padmakumara Hitam mempunyai temperamen yang berapi-api. Jadi, Vajra Acharya Lianhuo diberi nama dharma Lianhuo (catatan: yang secara harafiah berarti Teratai Api dalam bahasa China). Song Xianzheng diberi nama dharma Lianzhen (catatan: secara harafiah berarti Teratai Penekanan dalam Chinese). Itu bermakna ia menunjukkan kekuasaan besar dengan menekan kekuatan negatif dan kekuatannya menyebar di delapan penjuru. Itulah kata Chinese itu, 'zhen'. Ia secara pribadi berniat membangun Vihara Leizang Three Wheel di daerah Dallas. Ia menjual dua tokonya dan menghabiskan 4 juta dollar US dari dananya sendiri (tepuk tangan hadirin). Ia mungkin telah menghabiskan lebih banyak lagi dari itu untuk membangun Vihara Leizang Three Wheel ini. Aku mengakui usaha dan komitmennya dan memberinya gelar vajra acharya. Ia akan menerima abhiseka vajra acharya dalam beberapa hari ini. Ia akan melatih dengan rajin dan menjadi vajra acharya sejati di masa depan.

Sebenarnya, Song Xianzheng mempunyai 'sumbu' yang pendek. Sumbunya pendek dan kemarahannya besar. (Mahaguru bertanya pada Acharya Lianzhen), 'Bukankah anda mempunyai emosi tinggi?' (Acharya Lianzhen menjawab) 'Dengan pengajaran Mahaguru, bagaimana saya berani mempunyai emosi yang tinggi' (tawa hadirin)! Saya tidak berani mempunyai amarah seperti itu. Saya sangat lembut (tawa dan tepuk tangan hadirin).

(Mahaguru melanjutkan) Ada banyak alasan dibelakang setiap hal. Ada sebab akibat karma. Ada vajra acharya lain, Vajra Acharya Lianlai dari Singapura. Aku mengenalnya sebagai perwujudan Padmakumara Jingga. Ia adalah sama seperti Vajra Acharya Lianhe yang berwarna orange yang telah mencapai Pencerahan. Acharya Lianlai adalah perwujudan lain Padmakumara Jingga. Namun, pancaran cahayanya lebih kecil. Jangan meremehkan Song Xianzheng! Ia adalah kandidat Ph.D. Ia juga seorang dokter yang membuka praktek TCM (pengobatan tradisional China)! (Berbicara kepada Acharya Lianzhen) Di masa depan, anda akan menyeberangkan makhluk hidup (ke Pantai Pembebasan) saat merawat penyakit mereka. Jangan biarkan pasien anda pergi (tawa dan tepuk tangan hadirin).

Komentar Penting Maha Acharya Liansheng Tentang Struktur Organisasi Ordo Satya Budha (III)

Ceramah Maha Acharya Liansheng setelah Homa Bunda Emas di Vihara Pelangi tgl. 06 September 2009

Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu

Asalnya Aku akan menganugerahkan Lianlai gelar vajra acharya ketika ia meninggalkan kehidupan rumahtangga. Tetapi, Aku ingin melihat dulu seberapa bagus kinerjanya. Kinerjanya sangat bagus setelah kembali ke Singapura. Ia mempunyai hati yang baik, kepribadian yang lembut dan keinginan untuk menolong orang lain. Ia pernah menjadi petugas penjara yang mengurusi narapidana yang dipenjara. Jadi, anda harus menyeberangkan semua narapidana mencapai pembebasan dengan penuh pengabdian (tepuk tangan hadirin). Huruf China 'Lai' berarti rumput liar. Karakter 'Lai' mempunyai akar kata 'rumput'. Ia bertanya mengapa Aku menganugerahkan 'rumput' pada nama dharmanya. Ia tidak tahu bahwa semua rumput di dunia sebenarnya adalah obat herbal. Manjusri Bodhisatva, yang mengetahui semua obat penawar, mengetahui semua rumput di dunia sebagai obat herbal. Ada sejumlah besar obat penawar dan obat lain yang tersembunyi dalam rumput liar. Anda dapat menemukannya untuk menyeberangkan makhluk hidup (tepuk tangan hadirin). Juga, rumput liar itu sangat tangguh sampai bahkan kebakaran hutan tidak dapat memusnahkan mereka. Mereka bangkit kembali oleh hawa musim semi. Anda adalah Padmakumara yang akan selalu bersemangat (tepuk tangan hadirin). Kinerjamu setelah kembali ke Singapura telah menjadi teladan. Anda juga sangat rendah hati, sangat rajin menyeberangkan makhluk hidup. Jadi, kinerjamu sangat bagus. Inilah sebabnya Aku mengakuinya secara resmi. Ia adalah Padmakumara Jingga dan sekarang adalah seorang vajra acharya. Ketika Acharya Lianming keluar membabarkan Dharma, Lianlai telah siap membantunya. Aku mendengar kabar angin dari Xiaoxiao bahwa Lianlai berkomitmen membantu Acharya Lianming. Meskipun Lianming memiliki realisasi Pencerahan besar, ia tidak tahu bagaimana memanfaatkannya. Ia perlu seseorang seperti Lianlai yang bersungguh-sungguh dan terus terang disampingnya untuk melindunginya, jadi ia tidak akan jatuh ke dalam suatu perangkap (tawa hadirin).

Berdasarkan pengamatan-Ku pada Lianlai, ia jujur dan membumi. Ia tidak tergoda oleh wanita cantik, jadi mereka tidak akan menarik matanya. Ia orang terhormat, jadi ia harus membantu Acharya Lianming menyebarkan Dharma. Ini karena Acharya Lianming berbicara lemah lembut dan agak mirip seorang gadis. Ia juga berwajah imut-imut (tawa hadirin). Semakin sering empat Big Mama melihat Lianming, semakin menggemaskan ia jadinya (tawa hadirin). Mereka bilang mereka semakin menyukainya setiap kali melihatnya! Ini adalah tanda bahaya! Empat Big Mama telah menyukai anda. Keempat-empatnya berbahaya. Ini poin penting. Mengapa Aku mau Lianlai membabarkan Dharma dan menyeberangkan makhluk hidup? Setiap biksu/guru dharma adalah juga Padmakumara (catatan: Acharya Lianlai baru saja dipromosikan dari guru dharma menjadi vajra acharya pada hari ceramah dan sedang menyebarkan Dharma sebagai guru dharma). Sepanjang guru dharma telah memberi sumbangan dan masih muda, maka ia dapat menjadi seorang vajra acharya, menjadi seorang vajra acharya teladan. Sumbangan ini bukan tentang membangun vihara, tapi adalah menyeberangkan sejumlah besar makhluk hidup (ke Pantai Pencerahan). Kita semua berharap bahwa guru dharma dapat menjadi vajra acharya (tepuk tangan hadirin). Tetapi, anda harus menunjukkan kapasitas dan kemampuan anda kepada Mahaguru. (Beberapa dari) anda belum menunjukkan (kemampuan dan kapasitas anda). Anda harus menunjukkan kekuatan anda, tunjukkan bahwa anda mampu menjadi seorang vajra acharya teladan. Kita semua adalah Padmakumara. Guru dharma juga bisa menyeberangkan makhluk hidup. (Satu-satunya perbedaan antara guru dharma dan vajra acharya adalah) vajra acharya mempunyai mahkota Panca Budha. Namun, kita semua adalah setara. Kesetaraan, setiap orang adalah masih setara. Kesetaraan adalah poin penting. Setiap guru dharma mempunyai kualifikasi menjadi seorang vajra acharya di masa yang akan datang (tepuk tangan hadirin).

Dalam hal Acharya Lianhan, mengapa Aku tidak menganugerahkan jubah patriakh kepada Acharya Lianhan? Aku akan secara khusus memberinya jubah, bukan jubah patriakh. Ini karena ia pribadi merasa dirinya terlalu tua. Seperti kata pepatah lama China: Gelombang baru mendorong gelombang lama di sungai Yangtze. Maka, gelombang lama mati di tepian sungai Yangtze (tawa hadirin). Acharya Lianhan benar-benar menyadari sifat hati tetapi ia sudah terlalu tua ketika mencapai Pencerahan. Vajra Acharya Lianhan adalah seorang acharya tercerahkan (tepuk tangan hadirin). Kenyataannya, ia juga seorang perwujudan Padmakumara Merah (tepuk tangan hadirin). Tetapi, ia telah terlalu tua. Makanya, ia harus menyerahkan jubah patriakh kepada sadhaka tercerahkan yang lebih muda, kepada mereka yang berumur 45 tahun dan yang lebih muda lagi. Lianhua Dexiang dari Belanda juga telah mencapai Pencerahan. Tetapi, Mahaguru memberitahunya bahwa ia harus kembali dalam kehidupan yang akan datang untuk menerima jubah patriakh. Pencerahannya sangat jelas. Pencerahannya sangat istimewa bahkan di antara sadhaka tercerahkan lainnya (tepuk tangan hadirin). Tetapi, ia juga terlalu tua. Jika ia memilih meninggalkan kehidupan rumahtangga, ia akan menjadi seorang vajra acharya. Tetapi, ia tidak akan menerima jubah patriakh. Mahaguru hanya akan memberinya rompi naga. Vajra Acharya Lianhan juga tidak menerima jubah patriakh, tetapi ia juga seorang vajra acharya yang tercerahkan.

Aku ingin membahas isu lain tentang Pencerahan. Bagi anda yang telah mencapai Pencerahan, anda akan melakukan pelanggaran berat jika anda mengungkapkan realisasi anda pada pihak ketiga, secara langsung mengungkapkan realisasi pada pihak ketiga. Pendengar juga melakukan pelanggaran berat. Kedua-duanya telah melakukan pelanggaran berat. Jika anda menerima realisasi sejati dan mengungkapkannya pada pihak ketiga secara langsung, orang yang telah tercerahkan itu telah melakukan pelanggaran berat. Si pendengar juga telah melakukan pelanggaran berat. Anda berdua akan jatuh ke dalam neraka. Sampai begitulah seriusnya. Anda hanya boleh mengisyaratkan realisasi, tetapi tidak dapat mengungkapkan realisasi terus terang. Saudara sedharma Yu adalah salah seorang sadhaka di Seattle yang telah mencapai Pencerahan. Tetapi, banyak dari anda sering menanyakannya (penasaran apakah ia benar-benar telah mencapai realisasi). (Pertanyaan seperti) 'Apakah anda bersikap seperti orang yang telah Cerah?' Apakah anda berpikir seperti seorang sadhaka yang telah Cerah? Apakah anda bertindak seperti seorang sadhaka yang telah Cerah?' Ia adalah seorang perumahtangga yang telah mencapai Pencerahan. Tetapi, ia tidak memilih langsung meninggalkan kehidupan rumahtangganya. Kita tidak tahu apakah ia akan meninggalkan kehidupan perumahtangga di masa depan. Jika ia tidak meninggalkan kehidupan perumahtangga, maka ia tidak dapat menjadi vajra acharya dan tidak dapat menerima jubah patriakh.

Mengenai para vajra acharya tua kita, gelombang vajra acharya paling tua dari ordo kita, mereka semua hampir memasuki usia pensiun. Mahaguru juga sudah usia pensiun. Ini karena usia pensiun itu 65. Anda dapat pensiun pada umur 65 tahun dalam keprajuritan. Mahaguru berumur 65 tahun dengan perhitungan umur cara tradisional China. 65 adalah umur dimana orang harus pensiun. Jika anda masih mempunyai energi untuk melanjutkan penyeberangan makhluk hidup, maka anda dapat melanjutkan. Tetapi, ingatan yang buruk dan kesehatan fisik yang melemah adalah tak terhindarkan. Ini tidak bisa dihindari. Bagi anda (vajra acharya) yang masih sebagai perumahtangga dengan para guru dharma duduk di samping, jika anda ingin meninggalkan kehidupan rumahtangga, maka lakukan segera. Jika anda tidak meninggalkan kehidupan rumahtangga, anda dapat dengan sukarela pensiun pada usia 65. Bagi mereka yang masih dapat menyeberangkan makhluk hidup boleh melanjutkan. Jika anda mengatakan ingin menyeberangkan makhluk hidup, maka kerahkan seluruh tenaga anda untuk melakukannya.

Mahaguru tidak akan memaksamu untuk pensiun. Statemen-Ku tentang pensiun sukarela itu sedikit berlebihan. Bagi kalian yang sudah menjadi vajra acharya, tidak ada yang namanya pensiun. Sadhaka tidak pernah pensiun. Sadhaka terus berlatih (dalam usia tuanya). Tetapi, mengapa anda masih tetap memelihara uban yang penuh di kepala pada umur 65? Anda harus mewarnai rambut anda setiap hari, masih harus mewarnai rambut. Mengapa? Aku tidak sedang menyinggung Gurudhara (tawa hadirin). Aku bukan sedang mengatakan Gurudhara. Jangan salah faham! Pada dasarnya, semua yang Aku katakan adalah pergunakan energi yang anda punya untuk menyeberangkan makhluk hidup, diberikan untuk menyeberangkan makhluk hidup. Tetapi, kita harus tunduk pada struktur organisasi Sangha. Bagi mereka yang telah mencapai ke-Budha-an didahulukan dari mereka yang telah melihat Sifat Budha, mereka yang telah melihat Sifat Budha didahulukan dari mereka yang telah mengalami Pencerahan, para vajra acharya yang telah mengalami Pencerahan didahulukan dari para vajra acharya, dan para vajra acharya didahulukan dari para guru dharma (tepuk tangan hadirin).

Komentar Penting Maha Acharya Liansheng Tentang Struktur Organisasi Ordo Satya Budha (IV)

Ceramah Maha Acharya Liansheng setelah Homa Bunda Emas di Vihara Pelangi tgl. 06 September 2009

Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu

Seperti mereka yang lebih tua dari kita, mendekati senja kehidupan kita, kita semua mulai berpikir tentang waktu ketika kita tidak lagi hidup di bumi ini. Mahaguru berharap generasi yang lebih muda akan mengambil tongkat estafet seperti Vajra Acharya Lianming dan Lianfu. (Aku berharap) bahkan lebih banyak lagi sadhaka yang mencapai Pencerahan akan meninggalkan kehidupan rumahtangga mereka dan mengambil tongkat estafet. Juga ada Acharya Lianhe sebagai sadhaka yang telah mencapai Pencerahan. Acharya Lianhe telah mencapai Pencerahan (tepuk tangan hadirin). Orang berikutnya yang akan menerima jubah patriakh adalah Acharya Lianhe (tepuk tangan hadirin). Ia juga bergelar Ph.D. Kita mempunyai beberapa yang bergelar Ph.D. Vajra Acharya Lianye juga seorang Ph.D dan perwujudan dari Padmakumara Hijau. Padmakumara Jingga, Vajra Acharya Lianhe, juga seorang Ph.D. Song Xianzheng, Lianzhen, Padmakumara Hitam, adalah kandidat Ph.D. Kita akan berusaha keras mempromosikan lebih banyak generasi yang lebih muda, biarkan generasi muda mengambil tongkat estafet. Sehingga, Ordo Satya Budha akan terus maju dengan vitalitas besar (tepuk tangan hadirin). Lalu, kita dapat tersenyum saat kita berada enam kaki di bawah (tepuk tangan hadirin). Tentu saja, Aku tidak mau jatuh ke neraka (tepuk tangan hadirin)! Aku akan tersenyum ketika Aku mencapai Maha Padminiloka (tepuk tangan hadirin). Aku perhatikan bahwa Bunda Emas selalu tersenyum ketika Ia menganugerahkan kita dengan kehadiran-Nya (tepuk tangan hadirin). Ini menunjukkan bahwa Ia juga bahagia melihat generasi yang lebih muda menyambut tongkat estafet. Adakah orang lain yang telah mencapai Pencerahan yang Aku lewatkan? Aku berharap semua vajra acharya yang hadir, guru dharma, para perumahtangga memahami bahwa kita akan mencari semua dari kalian yang telah mencapai Pencerahan. Tetapi, anda harus sedikit lebih muda. Kembalilah dalam kehidupan yang akan datang jika anda sudah tua. Kita akan tersenyum di Langit, tersenyum di Langit memandang ke bawah Ordo Satya Budha terus maju berseri (tepuk tangan hadirin).

Seseorang mengirim lelucon ini. Sebuah yayasan pemakaman menerima tiga orang mati pada suatu hari. Yang aneh adalah tiga orang itu mati dengan tersenyum. Pemilik yayasan pemakaman penasaran. Ia bertanya-tanya, 'Mengapa tiga orang ini mati dengan tersenyum?' Orang yang mengantarkan mayat itu menjelaskan: Orang pertama mati tersenyum karena ia melakukan hubungan pengantin baru setelah pernikahan. Ia tidak dapat menguasai semua kenikmatan pada saat-saat paling bahagia, saat paling nikmat, jadi ia meninggal dengan senyum di wajah. Aku percaya Bruce Lee mati dengan senyum di wajahnya. Orang kedua mati tersenyum karena momen yang betul-betul pahit. Apa yang terjadi adalah ia telah memenangkan lotere jackpot. Begitu bahagianya ia sampai berjalan ke tengah jalan dan ditabrak mobil. Jadi, ia mati tersenyum. Orang ketiga adalah orang miskin yang memanjat pohon. Ketika ia memanjat sampai ke ujung pohon, ada kilatan cahaya petir. Ia kira itu adalah kilatan kamera dan orang sedang memotretnya (tawa hadirin), jadi ia tersenyum dan (mati kaku oleh sambaran petir).

Mahaguru (akan tersenyum) di Langit untuk alasan yang berbeda. Mahaguru akan tersenyum karena Ia melihat banyak biksu dan biksuni mulia yang muncul dari Ordo Satya Budha (tepuk tangan hadirin). Para perumahtangga jangan mengira Mahaguru pilih kasih dan meremehkan perumahtangga dan para murid awam. Mengapa seorang awam tidak dapat menerima jubah patriakh saat mereka mencapai Pencerahan? Patriakh ke-6 Huineng masih seorang perumahtangga ketika Ia mencapai Pencerahan dibawah bimbingan Patriakh ke-5. Ia belum meninggalkan kehidupan rumahtangga. Huineng melatih dengan rajin untuk mencapai Pencerahan, menyadari sifat sejati dari hati, dan melihat Sifat Budha diri sendiri. Namun, Ia masih seorang perumahtangga. Sebagai perumahtangga, Ia tidak dapat menyeberangkan semua anggota sangha. Itu tidak bagus. Maka, Huineng membungkuk kepada seorang biksu memohon diupasampadakan dalam kehidupan sangha. Salahsatu dari murid Huineng sudah menjadi biksu dan ia mencukur kepala Huineng dan mengupasampadakan Huineng (ke dalam kehidupan sangha). Mahaguru mencapai Pencerahan saat masih sebagai perumahtangga. Aku meninggalkan kehidupan rumahtangga dan memohon salahsatu dari murid-Ku yang telah diupasampadakan untuk mengupasampadakan Aku (tepuk tangan hadirin). Adalah Guru Dharma Guoxian yang menahbiskan Aku (ke dalam kehidupan sangha). Ia sudah bersarana dibawah-Ku karena Aku telah mencapai Pencerahan sebagai perumahtangga. Maka, ia memohon menjadi murid-Ku bahkan ketika ia sudah menjadi biksu. Kemudian, ia menahbiskan Aku agar Aku dapat menjadi gurunya. Maka kemudian, Aku telah memenuhi syarat penuh untuk menjadi gurunya (dibawah vinaya Budha tradisional). Perumahtangga tidak boleh menyalahkan Aku, terutama wanita. Peraturan ini ditetapkan oleh Sakyamuni Budha. Kita tidak dapat terlalu jauh meninggalkan peraturan ini. Penyesuaian diri kita cukup. Kita sudah mengatakan bahwa perempuan dan laki-laki adalah setara. Para perumahtangga harus melindungi dan mendukung Budha Dharma dan memandang ini sebagai tanggung jawab utama. Para perumahtangga akan menjadi para Bodhisatva di masa yang akan datang (tepuk tangan hadirin).

Salahsatu dari Big Mama dari California menceritakan pada-Ku lelucon ini. Ia berkata seorang supir bus mengendarai bus sampai trip terakhirnya di malam hari ketika ia melihat seorang wanita dengan rambut panjang lewat kaca spionnya. Hanya ada seorang wanita duduk di dalam bus. Seluruh bus telah kosong kecuali penumpang wanita ini dengan wajah putih pucat dan rambut yang sangat panjang. Si supir berpikir, ya Tuhan, bagaimana bisa ada penumpang wanita pucat pasi duduk dalam busku pada trip terakhir. Ia terkejut dan tidak sengaja menginjak rem. Begitu ia menginjak rem, wanita berwajah pucat itu hilang dari kaca spionnya. Wow, ia terkejut lagi. Kemudian, ia melihat ke kaca spion lagi, dan ia muncul lagi. Ia menjadi takut lagi. Ia menginjak rem lagi, dan wanita itu hilang lagi. Kemudian, ia melepaskan injakan kakinya dari rem dan wanita itu muncul lagi. Kemudian, tiba-tiba ia perhatikan wanita pucat pasi itu sedang berdiri di belakangnya dengan darah menetes dari dahinya. Dengan suara dingin, ia bertanya padanya, 'Apa salahku padamu? Mengapa kamu membanting rem ketika aku membungkuk untuk mengikat tali sepatu (tawa hadirin)? Kamu telah menyebabkan lecet di jidatku.' Mahaguru bukan orang yang membanting rem. Aku tidak takut pada wanita, bukan pula takut pada wanita berambut panjang. Kita harus hidup di dalam struktur sangha Budha. Mengapa ada vajra acharya orang awam? Keadaan ini ada dalam Vajrayana karena salahsatu dari raja Tibet, Raja Langdarma, mencoba menghancurkan agama Budha di Tibet. Tindakannya mempunyai akibat panjang sampai dua tiga ratus tahun. Selama jaman itu, agama Budha mengalami kemunduran di Tibet. Langdarma memaksa lhama kembali ke hidup duniawi sebagai perumahtangga. Makanya, ada perumahtangga yang menjadi vajra acharya. Situasi adanya vajra acharya perumahtangga berasal dari usaha Raja Langdarma untuk menghancurkan agama Budha. Ini karena tidak ada kehidupan kebiaraan dan hanya ada perumahtangga, sehingga perumahtangga menjadi vajra acharya selama jaman itu.

Ketika Ordo Satya Budha kita baru didirikan, kita tidak punya anggota sangha. Semua murid adalah perumahtangga, sehingga beberapa dari sadhaka orang awam yang telah sukses menjadi vajra acharya. Inilah alasan mengapa kita mempunyai vajra acharya perumahtangga. Sekarang, Aku telah menerangkan dengan jelas keadaan yang menuntun pada situasi ini. Mulai dari sekarang, para perumahtangga tidak dapat menjadi vajra acharya lagi (dalam Ordo Satya Budha). Anda tidak boleh menyalahkan perubahan ini pada-Ku sebagai orang yang memimpin perubahan, menyalahkan Aku telah menerapkan perubahan ini. Struktur Organisasi Ordo Satya Budha kita harus mematuhi struktur Komunitas Budhis yang telah ditetapkan oleh Sakyamuni Budha. Ini adalah protokol yang ditetapkan oleh Budha. Hanya anggota sangha yang dapat menjadi vajra acharya. Bagi perumahtangga yang telah mencapai Pencerahan tetapi tidak meninggalkan kehidupan rumahtangganya, mereka hanyalah seorang perumahtangga yang tercerahkan.

Saudara sedharma Yu Mengyou menceritakan pada-Ku lelucon ini. Seorang guru kelas sains tingkat dua bertanya pada siswanya, 'Mengapa mayat itu dingin? Mengapa tubuh orang akan menjadi dingin saat mati?' Tidak ada orang dalam kelas itu menjawab. Jadi, si guru bertanya, 'Adakah yang tahu jawabannya?' Kemudian, seseorang yang duduk di belakang kelas berkata, 'Segala benda akan menjadi dingin secara alami saat jantungnya berhenti' (tawa hadirin). Benda akan menjadi dingin secara alami ketika jantung berhenti. Aku disini memberitahu semua orang bahwa tidak masalah anda itu perumahtangga atau anggota sangha, atau jika anda itu sadhaka tercerahkan, seorang vajra acharya, seorang guru dharma, seorang pandita lokapalasraya, atau hanya anggota ordo biasa, anda semua mempunyai tanggung jawab untuk menyeberangkan sejumlah besar makhluk hidup (tepuk tangan hadirin). Maka, Ordo Satya Budha akan maju seperti arus berkesinambungan yang tidak pernah berhenti, atau sebuah tungku dengan dupa yang melimpah takterhingga (tepuk tangan hadirin). Kita tidak akan tersenyum di bumi, kita akan tersenyum di Tanah Suci Maha Padminiloka (tepuk tangan hadirin). Hari ini, Aku berbicara banyak hal tentang struktur ordo kita. Para sadhaka tercerahkan, anda harus mematuhi Pencerahan anda. Vajra acharya yang meninggalkan kehidupan rumahtangganya harus mematuhi peraturan bagi para vajra acharya. Vajra acharya perumahtangga juga harus mematuhi peraturan untuk vajra acharya. Anggota sangha harus mematuhi peraturan untuk para anggota sangha. Para perumahtangga harus mematuhi peraturan bagi para perumahtangga untuk menjadi Bodhisatva. Setiap orang berusaha keras untuk memenuhi tugasnya dengan sempurna. Kemudian, benda akan menjadi dingin secara alami saat jantungnya berhenti (tepuk tangan hadirin). Kemudian, tidak ada orang yang akan menjadi marah. Mereka para perumahtangga yang menjadi vajra acharya, anda jangan marah dan jangan menyimpan amarah. Benda akan menjadi dingin secara alami ketika jantungnya berhenti (tawa hadirin). Bagi kalian yang merasa yakin telah mencapai Pencerahan dan bertanya-tanya mengapa Mahaguru belum memberikan anda jubah patriakh, benda-benda akan menjadi dingin secara alami ketika jantungnya berhenti (tawa hadirin). Mereka yang mengira telah mencapai Pencerahan, mengira diri mereka hebat, segala hal akan menjadi dingin secara alami ketika jantungnya berhenti (tepuk tangan hadirin)! Pembicaraan kita sampai disini.

Om Mani Padme Hum

Indonesian: Mempunyai Niat Beramal Bagi Makhluk Hidup, Maka Andapun Mempunyai Berkah Besar!

by Padmakumara on Tuesday, September 13, 2011 at 9:32pm

Mempunyai Niat Beramal Bagi Makhluk Hidup, Maka Andapun Mempunyai Berkah Besar!

Oleh Maha Mula Acharya Liansheng

Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu

Sembahsujud kepada Biksu Liaoming, Acharya Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa ke-16, Acharya Thubten Dhargye. Sembahsujud kepada Tri Ratna di mandala. Gurudhara, para Acharya, Dharmacarya, biksu lhama, dharmaduta, pandita lokapalasraya, ketua vihara, dan para saudara sedharma, selamat sore semuanya!

Hari ini hadir lagi di Vihara Vajragarbha Fuyu (), di daerah Xinzu Vihara Vajragarbha Fuyu relatif lebih besar, walaupun daerah ini tidak begitu besar, akan tetapi para Bodhisatva disini sangat besar, membuat kita semua merasakan sukacita setelah memandang-Nya, dan lagi Padmakumara yang di tengah itu sangat agung, Avalokitesvara Bodhisatva dan Ksitigarbha Bodhisatva, Ucchusma Vajra dan Ganesha, semuanya sangat agung. Aku percaya ada daerah yang lebih besar, dapat dibandingkan dengan beberapa Bodhisatva besar dan vihara besar ini.

Mengambil nama Vihara Vajragarbha Fuyu berarti vihara vajragarbha yang memiliki berkah besar, vihara vajragarbha yang dapat melindungi makhluk hidup, vihara vajragarbha dengan 'berkah besar' dan 'melindungi' makhluk hidup, ini adalah harapan para makhluk hidup, Aku percaya ada Vajra Maha Berkah disini, pasti sangat nyata dan kuasa. Pandita Dharmaduta Lianzhen sering berbicara tentang 'Dongfeng yang masih berhutang'! (hadirin tertawa) Tidak apa-apa! Kita undang saja 'Gongming' (seorang pakar strategi perang Tiongkok kuno) meminjami Dongfeng ini! Bodhisatva di sini sangat nyata dan kuasa.

Berbicara tentang kuasa, Aku ceritakan sebentar pada saudara sekalian...., bukan lelucon ya! Ini sebuah kisah nyata. Bukankah dahulu di Taiwan pernah trend 'nomor undian'? Apa sekarang masih ada? (murid: ada) Dulu 'kena nomor undian' harus ke kuil, memohon Dewa memberi petunjuk nomor undian yang akan keluar. Ada yang tidur di kuil semalam, diberitahu nomor sekian sekian lewat mimpi; ada yang menggunakan 'piring pasir', setelah puja lalu melihat angka yang muncul di dalam piring pasir; ada yang melempar batang ramal.

Ada satu orang datang ke sebuah kuil Dewa Bumi memohon nomor undian, setelah memohon nomor undian, pergilah ia bertaruh, sekali pasang sangat besar, semua uangnya yang ada dipasangkan, sampai-sampai uang hasil pinjaman juga dipasangkan. Akhirnya tidak kena! Karena uang pinjaman, orang-orang datang menagih hutang, kaburlah ia. Semakin dipikirkan semakin panas hatinya, kembalilah ia ke kuil kecil itu, diambilnya patung Dewa Bumi lalu dibuangnya ke dalam sumur. Sengsara sekali Dewa Bumi itu, segera saja sudah ada di dalam sumur. Orang itu melihat ke sekelilingnya, tidak ada orang, dengan api dibakarnya kuil itu, lalu pergilah ia.

Selang beberapa tahun kemudian, para penagih hutang itu mulai lebih tenang, pulanglah ia kembali ke tempat asal kuil Dewa Bumi itu, ternyata telah terbangun sebuah kuil Dewa Bumi yang sangat besar dan megah, menjadi 'Raja Berkah Besar', bukan Vajra Maha Berkah ya! Ia pergi bertanya pada penjaga kuil: 'Bagaimana bisa terbangun kuil yang begitu besar?' 'Anda tidak mengerti, Dewa Bumi kami disini sangat nyata dan kuasa!' 'Nyata dan kuasa bagaimana?' 'Beberapa tahun yang lalu kuil Dewa Bumi ini terbakar api, Dewa Bumi kami bisa keluar sendiri dari kuil dan masuk ke dalam sumur!' Wah! Kuil Dewa Bumi terbakar api, Dewa Bumi sendiri lari keluar, terjun ke dalam sumur, tidak terluka, sehingga orang dari delapan belas desa membangunkan 'Kuil Raja Berkah Besar' untuk-Nya.' Bukan 'Kuil Vajra Maha Berkah' ya! Semoga Aku juga bisa nyata dan kuasa seperti itu!

Akan tetapi perihal 'nyata dan kuasa' adalah sangat sulit dibahas, Vajra Maha Berkah kita disini, Avalokitesvara Bodhisatva, Ksitigarbha Bodhisatva, ada lagi Jambhala Merah, Ucchusma Vajra, setiap satu Yidam sangat nyata dan kuasa! Shizun sendiri tidak memohon apa-apa, orang seperti Aku ini belum pernah memohon sesuatu, membiarkan afinitas terjadi dan berubah, menyelamatkan makhluk hidup sesuai dengan afinitas, ada afinitas datanglah, tidak ada afinitas biarlah pergi. Namun Aku lihat Vihara Vajragarbha Fuyu, seharusnya akan ada 'Vihara Vajragarbha Vajra Maha Berkah', Pandita Dharmaduta Lianzhen kelak pasti akan menyelamatkan beberapa 'tuan emas'!

Saat ini emas kuning sangat mahal, pada saat harga emas seharga dua ratus enam puluhan dolar ini, pada saat penyepian-Ku di Taiwan, Aku katakan pada Acharya Lianji: 'Kita harus membeli emas kuning.' Lalu Aku sendiri mengeluarkan sedikit tabungan, Aku minta Lianji membelinya, Lianji diam-diam saja. Setiap hari membawa-Ku pergi makan swalayan seharga seratus dolar, sering pergi makan, nona kecil di situ pun berkata: 'Dua orang itu datang lagi!' (hadirin tertawa) Aku hanya duduk disitu, Lianji membantu-Ku mengambil nasi, mengambil kuah, orang-orang disitu mengira kami ini orang yang ada masalah! Mengapa begitu Shizun masuk selalu duduk disitu? Lianji sendiri sangat sibuk menghidangkan semua itu. Meskipun makanan yang sederhana ala kadarnya, tetapi kita makan dengan bahagia, saat itu seratus dolar lumayan besar, dan dibelanjakan makan berdua.

Aku katakan pada Lianji ingin membeli emas kuning, ia acuh tak acuh, sebenarnya ia bukan tidak punya uang, ia banyak uang, karena namanya adalah Dequan Xu (bunyinya seperti 'banyak uang'). Ia tidak bergeming, lalu Aku sungguh-sungguh telah menyiapkan uang, Aku akan pergi membeli emas kuning, Aku telepon tukang emas yang Aku kenal itu, papa-Ku juga kenal tukang emas itu, namanya 'Gedung Jingbao San'. Aku katakan ingin membeli emas kuning. Saat itu harga emas baru berkisar antara dua ratus enam puluh sampai tiga ratusan dolar.

Anak gadis bos 'Gedung Jingbao San' mengangkat telepon, ia berkata: 'Shengyen Lu ya, mana ada orang beli emas saat ini? Sekarang semua orang sedang membeli saham, tidak ada orang membeli emas!' Aku katakan: 'Aku adalah Vajra Maha Berkah, Maha Padmakumara Putih memberitahu-Ku saat ini harus membeli emas kuning, saat tidak ada orang mau membeli, baru boleh membeli.' Ia berkata: 'Tidak ada orang sedang beli emas kuning, semuanya beli saham!' Ia menolak Aku membeli emasnya.

Masih ada halangan lainnya, halangan ini tidak perlu dibahas, meminta-Ku jangan membeli. Bukan Dequan Xu ya! Kalian jangan salahfaham dengannya, ia acuh tak acuh, beli boleh tidak beli juga boleh. Maka Aku tidak jadi beli! Aku katakan Aku akan membentuk Sheng-Yen Lu Foundation di masa yang akan datang. Sheng-Yen Lu Foundation akan mempunyai uang yang lebih banyak untuk menolong makhluk hidup! Kalian juga harus membantu, jangan Aku sendiri yang mengeluarkan uang dan tenaga, kita semua harus membantu Sheng-Yen Lu Foundation, sehingga madzhab ini dapat berbuat banyak kegiatan amal.

Karena ada beberapa sebab, maka Aku tidak membeli. Sebenarnya saat itu sudah ada petunjuk, harga emas kuning pada saat itu adalah yang paling rendah! Sekarang berapa harganya? (murid: seribu dua ratusan dolar) Sudah berapa kali lipat? (murid: 5 kali) Lima kali lipat! Aku perhitungkan akan membeli emas dengan seluruh tabungan-Ku, sampai sekarang tidak sampai lima tahun kemudian sudah meningkat lima kali lipat!, lagipula sekarang harga emas hanya ada kenaikan tidak bisa turun, karena sekarang mata uang di dunia ini sangat tidak stabli, euro tidak stabil, dolar Amerika juga tidak stabil, banyak sekali mata uang tidak stabil, seandainya Aku membeli emas, sekarang Vihara Vajragarbha Fuyu bertambah besar lima kali! Lima kali lipat itu sudah sangat besar!

Jadi berkah Shizun itu bukan tidak ada, Aku telah tahu sebelum terjadi. Orang-orang berkata raja saham Amerika Warren Buffett sekarang membeli perak, sepertiga perak di dunia, semuanya dibeli oleh raja saham Warren Buffett, sepertiganya perak dunia, logam mulia, dibelinya, karena orang telah tahu terlebih dahulu! Mata uang akan mengalami devaluasi, emas dan perak mempunyai harga yang stabil, emas dan perak dapat mempertahankan nilai aset. Inilah berkah! Setiap hal yang Shizun lakukan, selalu tepat! Ini hanya salahsatu contoh yang sangat jarang. Setiap kali Shizun ingin membeli selalu tepat.

Ada sehampar tanah terlantar di Amerika. Tanah liar/terlantar itu bagaimana keadaannya? Disisi-sisinya tidak ada orang tinggal, rumput liar tumbuh, diatasnya ada SUTET; lahan yang tidak disukai orang Aku beli dengan harga yang sangat murah. Pada saat Aku beli, masih ada orang menghalangi-Ku: 'Jangan! Jangan dibeli! Itu lahan rusak, diatasnya ada SUTET, tidak akan ada orang yang mau mengembangkannya! Tanah itu tidak baik!' Wah! Banyak sekali yang dikatakan. Setelah lewat lima tahun, disampingnya dibukalah sebuah 'Safeway', sebuah supermarket, disekelilingnya banyak sekali toko-toko dibuka, menjadi jalanan bertoko. Tahukah anda harga lahan itu naik berapa? Dua puluh kali lipat! Ada orang berkata jangan diungkapkan. (hadirin tertawa) Setiap kali Shizun melihat selalu tepat, selalu kena, tidak pernah sekalipun yang rugi, setiap kali selalu untung!

Seluruhnya Aku masukkan dalam Sheng-Yen Lu Foundation, uang yang telah dimasukkan dalam sebuah yayasan di Amerika, tidak dapat ditarik kembali, hanya dapat dipakai untuk amal. Jadi berkah yang Shizun punya disumbangkan kepada makhluk hidup! Sehingga barulah Shizun ada cadangan berkah! Karena harus disumbangkan kepada makhluk hidup, harus disumbangkan bagi pemanfaatan amal. Sampai hari ini, selain biaya hidup pribadi, semua uang-Ku telah disumbangkan! Seluruhnya lho! Aku katakan padamu seluruhnya! Semuanya telah disumbangkan, jadi Shizun telah merelakan dan melepaskan segala-galanya; karena anda telah melepaskan segalanya, maka barulah anda mempunyai cadangan berkah yang terus mengalir masuk tiada habis-habisnya.

Sepanjang hidup Aku pernah sekali membeli saham, juga untung; adalah membeli pada saat harga paling rendah, dan menjual pada saat harga paling tinggi. Vajra Maha Berkah! Bukan yang palsu! Hari ini Vihara Vajragarbha Fuyu memiliki dua kata 'berkah dan perlindungan' ini, dan Yidamnya adalah Padmakumara Putih Vajra Maha Berkah, memiliki hati yang ingin beramal bagi makhluk hidup, maka punyalah anda berkah besar!

Uang Shizun dari hasil usaha dan persembahan umat seumur hidup, seluruhnya dimasukkan ke dalam Sheng-Yen Lu Foundation. Dulu ada seorang Dr. Yushou Zhou pernah berkata pada-Ku: 'Yang telah dimakan itu baru punyamu, yang dapat dipakai itu baru punyamu, yang lainnya hanya untuk anda lihat saja.' Aku masih ingat kata-kata ini. Di Amerika Shizun memboroskan uang, memboroskan uang apa? Uang minyak setiap kali isi bensin mobil, yang lainnya tidak pernah memboroskan uang. Di Taiwan memboroskaan uang apa? Ada kalanya! Kami bersama beberapa saudara sedharma makan di luar, dengan senang hati Aku ambil uang dan berkata: 'Makan kali ini Aku traktir!' Aku memboroskan uang ini, sedangkan yang lainnya tidak pernah memboroskan uang. Jadi semua uang yang dipersembahkan umat, ditambah dengan rumah-Ku, tanah, uang hasil usaha, seluruhnya dimasukkan dalam yayasan. Hanya dengan memiliki hati yang beramal, barulah berkah orang itu mengalir masuk tiada habis-habisnya.

Mungkin saudara sekalian mengira Shizun sangat menikmati berkah ya! Ada persembahan umat maka pastilah sangat menikmati berkah, tinggal di rumah yang paling mewah, mengendarai mobil yang paling mewah! Makan makanan paling mewah, mengenakan pakaian sutra lah! Makan, tinggal semuanya sangat menikmati berkah. Sebenarnya tidak demikian! Acharya Lianji tahu itu. Tempat Aku tidur itu apa? Dua tungku homa disatukan, sebesar itulah tempat Aku tidur, sekecil itulah kamar tidur-Ku. Ia tahu Aku sangat menderita! Belum pernah Aku mengendarai mobil selama tiga setengah tahun penyepian di Taiwan! Hanya membeli sebuah tikar jerami, tidur diatas tikar jerami itu. Tikar jerami itu pun sudah rusak setelah Aku pakai selama tiga setengah tahun! Berapa harga tikar jerami itu! Enam puluh dolar Taiwan! Enam puluh dolar dapat membeli sebuah tikar jerami, setelah dipakai tidur tiga setengah tahun maka rusaklah tikar jerami itu! Karena telah terkena terlalu banyak 'minyak'! Maka rusaklah tikar jerami itu! Kamar kecil lho! Sampai saat ini Aku masih seperti itu! Tidur diatas tikar jerami!

Aku tidak pernah menikmati apapun, orang mengundang Aku makan apa maka Aku makan apa. Aku juga tidak punya kekuasaan pribadi! Aku katakan setiap hari Aku ingin makan abalone, sirip hiu, apakah makan siang kita hari ini ada abalone, sirip hiu? (murid menjawab: tidak ada) Kalian tidak faham memberi persembahan! (Shizun tertawa besar, hadirin tertawa) Sebenarnya Aku juga tidak suka makan abalone, sirip hiu, sungguh! Cukuplah dengan sayur mayur biasa yang hangat! Orang yang mengerti berdana, secara alamiah ia memiliki berkah besar!

Hari ini, Aku melihat Yidam Jambhala Merah ini, sesosok yang sangat mempunyai berkah. Di sorga, Catur Maharaja menjelma menjadi Jambhala, Ia adalah sosok paling punya berkah di sorga, yang paling punya berkah di bumi adalah Dewa Bumi Prthivi dan Dewa Gunung; yang paling punya berkah di laut adalah Dewa Naga. Berkah Shizun berasal dari sorga, bumi dan laut! Berkah yang paling penting adalah kebajikan dikumpulkan di sorga! Berkah paling besar! Berkah yang berwujud dan berbentuk di dunia manusia, dalam pandangan mata Shizun tidak lebih dari wijen saja, berkah yang sebenarnya adalah jasa pahala, adalah mencapai Bodhi Budha! Adalah mencapai Jalan Pelepasan! Jadi para murid Satya Budha sebagian besar relatif miskin, akan tetapi secara spiritual kita paling kaya!

Aku tidak pernah iri dengan vihara orang lain yang sangat besar, tidak pernah iri! Seperti 'Empat Gunung' di Taiwan, pernah sekali Aku ke Hualien, melewati sebuah vihar