Artikel Hari Biodiversitas

download Artikel Hari Biodiversitas

of 2

description

biodiversitas

Transcript of Artikel Hari Biodiversitas

Hari Biodiversitas

International Year of Biodiversity atau hari keanekaragaman hayati adalah hari perayaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan kecintaan penduduk bumi terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Hari biodiversitas diperingati setiap tanggal 22 Mei. Dewasa ini, marak terdengar isu perubahan iklim dan hilangnya biodiversitas di Indonesia. Tahukah anda? Royal Botanic Garden Kew, Natural History Museum London dan IUCN (International Union for Conservation of Nature) lewat lamannya (http://www.iucn.org) pada 2010 melaporkan bahwa seperlima jumlah tumbuhan di muka bumi terancam kepunahan. Indonesia yang kita kenal sebagai negeri yang kaya akan keanekaragaman hayatinya, mulai terkikis satu per satu. Mulai dari yang familiar hingga yang bahkan belum dikenali dan dimanfaatkan, mengalami kepunahan. Kekayaan biodiversitas Indonesia masih banyak yang belum diketahui. Jumlah pasti kekayaan jenis satwa liar baik hewan bertulang belakang maupun tidak bertulang belakang pun masih dalam angka kisaran. Belum lagi kekayaan flora dengan segala potensinya juga belum banyak tersentuh. Saat ini, penemuan dan penamaan biodiversity masih sangat minim jumlahnya. Sementara, laporan kepunahan berbagai organisme di muka bumi juga semakin cepat seiring meningkatnya ancaman karena aktivitas manusia maupun perubahan iklim.Sebagai salah satu komponen ekosistem, peran biodiversitas tidak bisa diabaikan, tetapi terkadang kita tidak peduli dengan keberadaannya di sekeliling kita. Biodiversitas memiliki fungsi dan pelayanan ekosistem yang tidak dengan mudah dihitung secara ekonomi, tetapi bersifat konkret untuk menjaga ekosistem yang berefek pada kelangsungan hidup manusia. Contoh : kita tidak perlu membayar oksigen yang kita hirup yang dihasilkan oleh tumbuhan, kita tidak perlu bersusah payah menyerbukkan buah durian agar bisa kita nikmati karena sudah ada kelelawar yang mengurusnya, kita sebenarnya tidak perlu sibuk dengan abrasi dan ancaman Jakarta terendam kalau kita membiarkan semua pantai dipagari oleh tanaman bakau, kita tidak perlu bersusah payah mencari air di musim kering kalau masih ada hutan di sekelililng kita. Itulah sebagian pelayanan ekosistem yang diberikan oleh biodiversitas namun kita tidak pernah peduli dengan itu karena itu semua kita nikmati tanpa harus kita membayarnya. Akibat ketidakpedulian yang kita lakukan, eksploitasi serta banyaknya ekosistem yang beralih fungsi seperti kawasan hutan bakau yang disulap menjadi bangunan-bangunan tinggi, akan timbul bencana ekologi yang tak terhingga. Banjir dan longsor yang paling sering kita lihat di nusantara merupakan imbas dari pembabatan hutan yang telah memusnahkan biodiversitas di berbagai tingkat piramida makanan. Maraknya penyakit demam berdarah, malaria dan penyakit lainnya di beberapa daerah bisa jadi disebabkan tokek maupun cicak yang dulu banyak ditemukan di rumah-rumah sudah berpindah ke meja makan atau botol-botol obat. Sehingga nyamuk membengkak populasinya karena sudah tidak ada lagi pemangsanya.Sebagai tambahan pengetahuan, Indonesia menyumbangkan 17 penulis yang juga taksonom dalam jurnal taksonomi hewan ternama ZOOTAXA dari total populasi penduduk Indonesia yang ratusan juta. Ini membuktikan bahwa kurangnya Sumber Daya Manusia untuk mengungkap kekayaan biodiversitas. Dengan berbagai kelas tumbuhan dan hewan yang ada di nusantara, jumlah taksonom di Indonesia tidak sebanding untuk mengungkapkan semuanya. Ditambah lagi dengan minimnya perhatian pemerintah terhadap para taksonom yang masih tersisa saat ini di museum maupun herbaria yang jumlahnya tidak banyak di Indonesia. Peran akademisi di universitas pun masih sangat kurang untuk menjadi tulang punggung pendobrak kekayaan biodiversitas kita.Setelah mengetahui hari biodiversitas, isu-isu mengenai biodiversitas, dan taksonomi, serta dampak yang timbul akibat tindakan-tindakan serakah manusia, kita dapat berintrospeksi sejenak. Sejauh mana kita peka terhadap lingkungan, termasuk flora dan faunanya? Kontribusi apa yang telah kita lakukan untuk menjaga kekayan negeri ini? Oleh karena itu, kita harus menjaga kekayaan biodiversitas Indonesia. Dimulai dari hal kecil seperti tidak menebang pohon sembarangan, mengenali flora dan fauna di sekitar serta melestarikannya, dan yang terakhir ketika terjun ke masyarakat sebagai insinyur, jangan mengeksploitasi flora dan fauna milik bangsa hingga mengganggu ekosistemnya.

Kalajengking semu,Stygiochelifer cavernae, banyak ditemukan di Gua Petruk, Jawa Tengah.

Jangkrik raksasa dari gua di Pulau Waigeo, Papua.

Laba-labaHeteropoda sp., sedang membawa telur di Gua Buniayu, Jawa Barat.

Salah satu kepiting gua dari Pulau Muna, Sulaplax ensifer.

Kalacemeti dari marga Charon, sedang membawa anak-anaknya di punggung.

Koloni kelelawar dari marga Rousettus di Gua Ngerong Tuban, Jawa Timur.