Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

download Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

of 61

Transcript of Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    1/61

    Ketegangan Meluas di TelukOleh: Musthafa Abd Rahman

    Panorama konstelasi politik di Timur Tengah pekan ini diramaikan keputusan Arab Saudi,Uni Emirat Arab, dan Bahrain, yang Rabu (5/3) lalu menarik duta besar masing-masing dariQatar. Mesir juga ikut menarik duta besarnya dari Qatar pada hari Kamis (6/3).

    Harian Kuwait, Al Qabas , edisi Jumat (7/3) mengungkapkan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab(UEA), dan Bahrain kini bahkan sedang mempelajari kemungkinan melarang maskapai

    penerbangan Qatar terbang di atas wilayah tiga negara tersebut. Tiga negara di kawasanTeluk Persia tersebut juga memutuskan tak akan mengundang Qatar dalam semua forumdialog, seminar, atau konferensi yang digelar di wilayah mereka.

    Keputusan itu untuk pertama kali terjadi, tak hanya sejak dibentuknya Dewan Kerja Sama

    Teluk (GCC) tempat mereka semua tergabung tahun 1981. Ini juga peristiwa pertama sejak berdirinya sistem negara monarki keluarga di Semenanjung Arab pada abad ke-19 dan abadke-20. GCC beranggotakan enam negara Arab Teluk, yaitu Arab Saudi, Kuwait, Qatar, UEA,Bahrain, dan Kesultanan Oman.

    Keputusan tersebut menandai awal retaknya GCC, yang selama ini dikenal sebagai organisasiregional paling solid. Keretakan GCC itu muncul sebagai akibat pergeseran luar biasakonstelasi politik di Timur Tengah setelah meletusnya revolusi rakyat di sejumlah negaraArab pada tahun 2011, seperti Tunisia, Mesir, Libya, Yaman, dan Suriah.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    2/61

    Revolusi rakyat itu kemudian disusul kemenangan partai-partai politik berbasis ideologiIkhwanul Muslimin (IM) dalam pemilu di Tunisia, Mesir, dan Libya yang mengejutkan duniaArab saat itu.

    Segera muncul poros Sunni pro dan kontra IM. Poros Sunni kontra IM memandang porosSunni pro IM sebagai ancaman terhadap sistem politiknya.

    Tiga poros besar

    Kini ada tiga poros politik besar di Timur Tengah sesudah gelombang revolusi rakyat yang juga disebut Musim Semi Arab itu.

    Pertama adalah poros negara-negara Sunni pro IM, yang terdiri dari Qatar, Turki, pemerintahan Hamas di Jalur Gaza, Tunisia, Libya, dan Maroko. Kedua, poros Sunni kontra

    IM, yang terdiri dari Arab Saudi, Kuwait, UEA, Bahrain, Aljazair, Otoritas Palestina diRamallah, dan pemerintahan sementara Mesir sesudah penggulingan Presiden MuhammadMursi pada 3 Juli 2013. Ketiga, poros Syiah yang terdiri dari Iran, pemerintahan PerdanaMenteri (PM) Nouri al-Maliki di Irak, rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah, danHezbollah di Lebanon selatan.

    Pertarungan antara poros Sunni pro IM dan kontra IM tidak kalah sengit dibandingkan pertarungan antara poros Sunni dan Syiah. Keputusan Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesirmenarik dubesnya dari Qatar merupakan bagian dari pertarungan sengit antara poros Sunni

    pro dan kontra IM tersebut.

    Barometer pertarungan di antara dua poros Sunni tersebut kini berada di GCC mengingatkekuatan pengaruh finansial Arab Saudi, UEA, dan Qatar. Qatar dengan kekuatan finansialdan jaringan stasiun televisi Al Jazeera cukup menggetarkan kekuatan poros Sunni kontraIM. Apalagi Qatar juga menampung tokoh-tokoh IM yang lari dari Mesir.

    Bahkan, tokoh IM yang berdomisili di Doha, Qatar, seperti Sheikh Yusuf Qardhawi, seringmengkritik Arab Saudi dan UEA melalui khotbah Jumat atau Al Jazeera. Itu sebabnya poroskontra IM kini memandang perlu menundukkan Qatar untuk melemahkan poros pro IM di

    wilayah lain.

    Merusak kebersamaan

    Pertarungan sengit itu kini praktis telah mengempaskan nilai-nilai yang tertanam kuat ditubuh GCC selama ini. GCC selama ini dikenal memiliki tradisi kuat terikat dengan perasaansenasib dan seperjuangan dalam menghadapi tantangan internal maupun eksternal.

    Kekuatan kebersamaan itu muncul lantaran negara-negara GCC disatukan sistem politiksama, yakni sistem monarki keluarga, serta sistem lingkungan sosial, budaya, dan pandangan

    keagamaan yang sama, yaitu lingkungan konservatif.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    3/61

    Anggota GCC juga sama-sama ketiban rezeki melimpah, yaitu kandungan minyak dan gas,yang jauh melampaui kebutuhan jumlah penduduknya yang relatif sedikit.

    Ancaman terhadap salah satu anggota GCC segera dianggap sebagai ancaman terhadapseluruh GCC. Hal itu dibuktikan ketika negara-negara Arab kaya itu membentuk GCC padatahun 1981 untuk menghadapi kemungkinan ekspor revolusi Iran. GCC kemudian bersatumendukung Irak dalam Perang Irak-Iran pada 1980-1988.

    Ketika Irak menduduki Kuwait pada tahun 1990, semua anggota GCC kompak mengirim pasukan ke Arab Saudi untuk mengusir Irak dari Kuwait.

    Upaya pelemahan

    Di luar Qatar, poros Sunni kontra IM juga terus berupaya menghabisi, atau minimal

    melemahkan jaringan pro IM. Keputusan pengadilan Mesir pada Selasa (4/3) untuk melarangaktivitas Hamas di Mesir dan menyita semua aset Hamas di negara itu juga bagian dari aksimelemahkan poros pro IM.

    Di Turki, pemerintahan PM Recep Tayyip Erdogan yang berideologi IM kini juga mulaigoyah setelah konflik dengan bekas mitra seperjuangannya, Fethullah Gulen. Kini munculasumsi kuat ada kekuatan poros Sunni anti IM di balik upaya Gulen merongrong kekuasaanPM Erdogan saat ini.

    Di Tunisia, pemimpin partai Islamis Ennahda, Rashid Ghannouchi, cukup cepat membacagejala gerakan aksi melemahkan jaringan IM itu. Ghannouchi segera membangun kompromidengan kubu sekuler di Tunisia dalam penyusunan konstitusi baru untuk mencegah kekuatankontra IM dan kontra revolusi menggusur Ennahda dari kekuasaan.

    Di Libya, upaya poros Sunni kontra IM hingga saat ini gagal menggusur kekuatan porosSunni pro IM. Kasus aksi dua milisi bersenjata kuat asal Zintan, Libya barat, yakni milisi AlQaaqaa dan Al Sawaaq, pada 18 Februari lalu memberikan ultimatum kepada Kongres

    Nasional Umum (GNC) agar segera membubarkan diri, merupakan bagian dari pertarungan poros pro dan kontra IM di Libya.

    Dua milisi yang mengancam tersebut punya hubungan politik kuat dengan Aliansi Kekuatan Nasional (NFA) pimpinan Mahmud Jibril yang berideologi liberal. Komandan milisi AlQaaqa, Usman Mlegta, adalah saudara politisi NFA, Abdelmajid Mlegta. Adapun GNC kinidikuasai oleh kelompok pro IM.

    Namun, upaya milisi Al Qaaqa dan Al Sawaaq itu gagal karena diancam balik oleh milisikuat bersenjata di Misrata, yang loyalis IM, jika ada aksi membubarkan GNC.

    Itulah perubahan terkini yang terjadi di dunia Arab. Kemenangan partai-partai politik

    berbasis ideologi IM dalam pemilu sesudah revolusi Arab tahun 2011 memicu munculnya persaingan dan pertarungan baru di Timur Tengah dan dunia Arab secara keseluruhan.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    4/61

    IM Makin Terjepit Arab Saudi Tetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai Organisasi Teroris

    KAIRO, KOMPAS Peta konstelasi politik di Timur Tengah bisa berubah lagi secarasignifikan setelah Arab Saudi, Jumat (7/3), menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagaiorganisasi teroris.

    Selain Ikhwanul Muslimin (IM), Arab Saudi juga menetapkan sejumlah organisasi radikalsebagai organisasi teroris, seperti ISIL (Negara Islam di Irak dan Suriah), Front Al Nusra diSuriah, faksi Syiah Houthi di Yaman, jaringan Tanzim Al Qaeda di berbagai belahan bumi,dan Hezbollah di Arab Saudi.

    Jaringan IM tercatat berada di sekitar 80 negara yang tersebar di seluruh dunia. Partai politikyang berbasis ideologi IM atau sealiran dengan ideologi IM kini berkuasa di Turki, JalurGaza, Maroko, serta bagian dari kekuasaan di Tunisia, Libya, Kuwait, dan Yaman.

    Simpatisan IM juga cukup kuat di Qatar, Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya. Demikian dilaporkan wartawan Kompas , MusthafaAbd Rahman, dari Kairo, Mesir.

    Sejauh ini belum ada reaksi dari negara-negara tersebut. Hanya Pemerintah Mesir yanglangsung menyatakan mendukung keputusan Arab Saudi itu. Pemerintah Mesir telahmenetapkan IM sebagai organisasi teroris pada November 2013.

    Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, seperti dilansir berbagai media Arab, menegaskan,warga Arab Saudi dilarang keras berafiliasi, mendukung, menyatakan solidaritas, danmenggelar berbagai bentuk pertemuan di bawah naungan organisasi-organisasi tersebut.

    Larangan itu berlaku juga bagi semua organisasi yang memiliki filosofi pemikiran, perkataan,dan perbuatan yang serupa dengan organisasi-organisasi itu.

    Larangan tersebut berlaku pula bagi semua organisasi yang telah dinyatakan sebagaiorganisasi teroris dalam daftar Dewan Keamanan PBB dan lembaga internasional lainnya.

    Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mayor Jenderal Mansour al-Turki,kepada harian Asharq al-Awsat , mengatakan, keputusan itu merupakan langkah awal tahapanaksi membasmi akar terorisme dalam konteks strategi Pemerintah Arab Saudi memerangiteroris di berbagai belahan dunia.

    Mengevaluasi khotbah

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    5/61

    Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi juga mulai mengevaluasi isi khotbah para khatibshalat Jumat di seantero negeri itu yang sering bernuansa radikal.

    Kementerian itu juga memberikan ultimatum kepada semua warganya yang sedang ikut berperang di luar negeri agar segera kembali ke Arab Saudi selambat-lambatnya 15 hari kedepan.

    IM selama ini dikenal tidak hadir secara fisik dalam bentuk partai atau organisasi sosial diArab Saudi. Namun, disebutkan, IM cukup memiliki pengaruh di Arab Saudi melaluilembaga-lembaga dakwah, media, pendidikan, dan perdagangan.

    Sementara itu, IM di Mesir menyampaikan keterkejutannya atas keputusan Arab Saudimenetapkan IM sebagai organisasi teroris. Dalam keterangan persnya, IM mengatakan,keputusan itu bertentangan dengan sejarah hubungan IM dan Arab Saudi sejak masa pendiri

    negara itu, Raja Abdul Aziz bin Saud.

    Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa pendiri IM, Hassan al-Banna, pernah melakukan pertemuan persahabatan dengan pendiri negara Arab Saudi, Raja Abdul Aziz bin Saud, padamusim haji tahun 1936. Sejak itu, hubungan IM dan Arab Saudi terjalin baik, terutama pada1960-an dan 1970-an.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    6/61

    Obituari

    Selamat Jalan Muridan S Widjojo

    JAKARTA, KOMPAS Jenazah peneliti Papua dari Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia, Muridan S Widjojo, yang meninggal Jumat (7/3) dimakamkan di Cibinong, Bogor,Jawa Barat, Sabtu pagi. Muridan mewariskan kegigihan seorang akademisi dan semangatseorang aktivis untuk menciptakan perdamaian di Tanah Papua.

    Jenazah Muridan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Pondok Rajeg, Cibinong.Istrinya, Suma Riella Rusdiarti, ditemani tiga anaknya Chris Deikme (19), Galih Muridan(16), dan Naiya Muridan (7) serta peneliti dari sejumlah lembaga, aktivis hak asasimanusia, dan para mahasiswa asal Papua, memberikan penghormatan terakhir.

    Muridan meninggal dunia dalam usia 47 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok setelah12 hari dirawat. Sejak 2010, peraih gelar doktor dalam Ilmu Sejarah Pra Kolonial dariUniversitas Leiden, Belanda, itu bergulat melawan kanker.

    Hati antropolog yang dilahirkan di Surabaya pada 4 April 1967 itu bertaut dengan Papuasejak menjalani tugasnya sebagai peneliti LIPI di Kabupaten Jayawijaya, Papua. Perannyasebagai juru damai dimulai pada 1993, saat memediasi perdamaian perang tujuh konfederasi

    suku di Wamena, Hitigima, Kurima, Pasema, dan Welesi.

    Pahlawan kemanusiaan

    Penghormatannya kepada harkat dan martabat orang Papua tertuang dalam bukunya. Padatahun 2010, Mu ridan menjadi editor laporan LIPI, Papua Road Map, Negotiating the Past,Improving the Presence, and Securing the Future.

    Demi menjalankan gagasan Papua Road Map, Muridan bersama sejumlah tokoh agama danaktivis HAM mendirikan Jaringan Damai Papua (JDP) pada 2010. Meski sakit, hingga 2013

    Muridan berkeliling Papua, mengampanyekan dialog Jakarta-Papua sebagai solusi konflik.

    Pada Rabu (5/3), Muridan mendiskusikan kekhawatirannya akan proyek Merauke IntegratedFood and Energy Estate di Papua dengan istrinya, Riella.

    Masyarakat adat (kini) tercerabut dari sumber relasi sosial dan sumber kehidupan ekonomiyang lebih baik. Saya takut, kata Muridan.

    Dua peraih penghargaan hak asasi manusia Yap Thiam Hien, Pastor John Djonga Pr danYosepha Alomang, menyebut keberpihakan Muridan kepada orang Papua sepatutnya menjadicontoh bagi orang Papua. Ia adalah pahlawan kemanusiaan, kata Pastor Djonga.(ROW/JOS)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    7/61

    Pemilihan Umum

    Mau Berpartisipasi, tetapi Rumit

    Jauh dari kampung halaman tak hanya menghadapi budaya dan tantangan yang berbeda. Namun, menjelang peristiwa politik 2014, semua warga memiliki harapan dan tak abaimenggunakan hak pilih.

    Sekitar 100 warga negara Indonesia di perantauan, di Auckland, Selandia Baru, berkumpul diAuckland Normal Intermediate School, Mount Eden, Auckland, Sabtu (8/3) pukul 11.00.

    Jadwalnya pukul 11.00- 15.00, tetapi budaya jam karet tak hilang di negeri orang, apalagiacara dikemas tak formal. Warga bisa sekaligus melepas kangen dengan membeli masakandan kudapan khas Indonesia yang disediakan beberapa warga.

    Tentu saja, sosialisasi pemilu dan perkenalan dengan Jose Tavares, Duta Besar RI untukSelandia Baru, yang mulai bertugas sebulan ini menjadi acara utama. Semua warga punsaksama mendengarkan cara mereka memberikan hak pilih.

    Di Selandia Baru, hanya ada dua metode yang diterapkan. Memberikan suara di TPS Luar Negeri di Wellington, Minggu (6/4), atau pemungutan suara melalui pos. Cara kedua ini, pemilih mengirimkan surat suara melalui pos atau memasukkan surat suara yang dicoblos kedropbox . Fasilitas dropbox ini hanya dinikmati warga Indonesia di Auckland dan Wellington.Menurut Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri Wellington Ridwan, dari 3.700 pemilih untuk

    pemilu legislatif, 2.400 orang di antaranya berada di Auckland. Di Tanah Air, pemilihsebanyak ini harus dibagi dalam lima TPS.

    Kendati surat suara dikirim melalui pos dalam rentang waktu tertentu, penghitungan suara baru dilakukan pada 9 April, bersamaan dengan penyelenggaraan pemilu di Tanah Air.

    Tak ada jawaban

    Pertanyaan demi pertanyaan pun disampaikan warga. Salah seorang mahasiswa asal Jakartayang baru memulai studi di University of Auckland, Syafira (35), menanyakankemungkinannya menggunakan hak pilih. Apalagi, pada awal semester ganjil 2014,setidaknya puluhan mahasiswa asal Indonesia memulai masa studi di wilayah ini.

    Ridwan mempersilakan warga yang baru pindah mencatatkan datanya pada daftar pemilihkhusus. Namun, dia menambahkan, surat suara tambahan yang disiapkan KPU hanya 2

    persen dari jumlah pada daftar pemilih tetap (DPT). Karena itu, warga dalam daftar pemilihkhusus bisa menggunakan hak pilih sepanjang jumlah surat suara cadangan memadai.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    8/61

    Tak hanya berada dalam ketidakpastian hak pilih, mekanisme mencabut hak suara di TPSasal pun tak berjalan. Saat Kompas mencoba menjalankan kewajiban warga negara ini pada18 Februari lalu, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Babakan Pasar Kota Bogor, Jawa Barat,tak mampu merespons. Anggota PPS Babakan Pasar, Agus, mengatakan, formulir A-5 yang

    menunjukkan pemilih pindah belum dikirimkan KPU. PPS pun tak mampu memberikansekadar surat keterangan permintaan pencabutan hak pilih.

    Keesokannya, Kompas bertemu Sekretaris PPS Babakan Pasar, Saefulloh. Jawabannya tak berbeda. Kami belum tahu seperti apa format surat pemindahan hak pilih. Apalagi formulirA-5 belum ada, ujarnya.

    Padahal, pada 20 Februari lalu, KPU mengirimkan keterangan pers yang menegaskan adanyakemudahan untuk pindah memilih. Warga yang pindah karena dinas luar, tugas belajar,

    pindah domisili, sakit, bencana, atau persoalan hukum mengakibatkan seseorang ditahan bisa

    menggunakan formulir A-5. Kalaupun formulir A-5 belum dikirimkan KPU, kata anggotaKPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, PPS bisa merujuk pada Peraturan KPU Nomor 9 Tahun2013 tentang Penyusunan Daftar Pemilih untuk Pemilu DPR, DPRD, dan DPD.

    Aturan dan kenyataan memang lain. Sampai saat ini, puluhan warga tak pasti dapatmenggunakan hak politiknya di Pemilu Legislatif 2014. Kalau demikian rumit urusanadministrasi ini, jangan lagi bicara menaikkan partisipasi publik dalam Pemilu 2014. (NinaSusilo dari Aucland, Selandia Baru)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    9/61

    Gunung Sinabung

    Warga Pun Makin Paham

    Sebanyak 17.513 jiwa dari 16 desa di luar zona bahaya telah pulang dari pengungsian setelahaktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mereda. Pun demikian,warga masih diliputi kekhawatiran lantaran Gunung Sinabung dapat erupsi kapan saja.

    Kekhawatiran itu beralasan lantaran hingga kini status Gunung Sinabung masih Awas, leveltertinggi dalam status kegunungapian. Guguran awan panas terjadi puluhan kali dalam seharidengan jarak luncur hingga 500 meter dan tremor terus-menerus. Hanya saja, aktivitasnyatidak setinggi pada Januari lalu saat luncuran awan panas mencapai 4,5 kilometer.

    Dua malam ini belum bisa tidur tenang, suara gemuruh Sinabung terdengar terus sampai pagi, kata Isna (32), warga Desa Sukandebi, Kecamatan Naman Teran , sekitar 5,5 kilometerdari puncak Sinabung, Rabu (5/3).

    Isna sudah tiga pekan kembali ke rumah setelah hampir tiga bulan mengungsi. Setiap pagi diamelongok ke arah puncak Gunung Sinabung yang terlihat jelas dari halaman rumahnya. Itusekadar memastikan bahwa kondisi gunung setinggi 2.460 meter dari permukaan laut itu

    baik-baik saja.

    Namun, kekhawatiran Isna itu sedikit terobati dengan semakin banyak petunjuk jalurevakuasi. Apalagi saat di pengungsian dia pernah mendapat materi sosialisasi mitigasi

    bencana, termasuk upaya praktis mengevakuasi diri saat Gunung Sinabung erupsi.

    Apabila nanti Gunung Sinabung erupsi lagi, kata Isna, semua warga harus segera berkumpuldi titik-titik kumpul yang sudah diberi tanda. Kebetulan salah satu titik kumpul itu hanya

    berjarak 100 meter dari rumah Isna, yakni masjid di tepi jalan. Setelah berkumpul, merekaakan dijemput kendaraan evakuasi untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman.

    Pemahaman ini juga diingat secara baik oleh Tapi Karo (72), warga Desa Naman Teran,Kecamatan Naman Teran. Saat ditanya mengenai langkah-langkah evakuasi, dia segeramenunjukkan tas berisi dua baju, dua celana, dan dua sarung. Dia juga mengambil tas berisi

    peralatan mandi.

    Kalau Sinabung meletus lagi, saya tinggal bawa ini ke pengungsian. Sem ua sudah sayasiapkan mulai sekarang, kata Tapi mantap.

    Di sepanjang jalan sejak Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, hingga KutaRayat, terpasang paling tidak 80 rambu-rambu petunjuk jalur evakuasi. Rambu-rambutersebut juga menunjukkan jarak titik dengan puncak Gunung Sinabung agar warga

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    10/61

    mengetahui zona bahaya, yakni lingkar 5 kilometer dari puncak Gunung Sinabung. Jalurevakuasi itu menuju Simpang Empat yang berjarak 8,2 kilometer dari puncak. Jalur lainnyamenuju Berastagi, 20 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.

    Komunikasi

    Saat erupsi, warga dapat menyelamatkan diri mengikuti jalur evakuasi tersebut menggunakankendaraan pribadi atau berkumpul di titik kumpul menunggu penjemputan. Komunikasievakuasi disiarkan melalui Radio Sora Sinabung FM yang disiarkan dari Posko Media Centerdi Kabanjahe. Itu diperkuat dengan komunikasi antarkepala desa yang mereka lakukan viahandy talkie .

    Di Gunung Kelud (di Kabupaten Kediri, Jawa Timur), komunikasi warga dilakukan dengankentungan. Ide itu mau disampaikan kepada masyarakat dan aparat (di Sinabung), kata

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana SutopoPurwo Nugroho.

    Warga di lereng Gunung Sinabung mudah memahami langkah-langkah evakuasi dan cepatsadar terhadap ancaman erupsi Gunung Sinabung meskipun sudah seribuan tahun GunungSinabung tidak erupsi. Hal ini karena dalam enam bulan terakhir Gunung Sinabung erupsisecara maraton sehingga warga mengalami sendiri proses evakuasi dan penyelamatan diri.Dari pengalaman itu, warga diajarkan untuk lebih siaga dan mawas diri.

    Menurut Sutopo, pemahaman warga di lereng Sinabung cukup matang. Hal ini misalnyaterlihat dari kasus tewasnya 17 korban akibat awan panas di Desa Suka Meriah pada awalFebruari lalu. Korban adalah orang luar Suka Meriah.

    Sutopo mengakui bahwa kesiapsiagaan dari lembaga formal dan pemerintah lokal masihminim. Ini lantaran mereka tidak memiliki referensi sejarah mengenai letusan. Bahkan,Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karo pun baru efektif bekerja sejak awal pekan ini.Kami masih menyusun program kerja dan anggaran, kata Sekretaris BPBD Karo JhonsonTarigan.

    Sekitar 1.200 tahun lalu Gunung Sinabung meletus. Luncuran awan panas sampai ke DesaBerastepu, sekitar 3,5 kilometer dari puncak gunung. Setelah itu dia tidur panjang sampaiakhir tahun 2010.

    Masyarakat di lereng Gunung Sinabung terus belajar membangun harmoni dengan alam.Sinabung dapat meletus setiap saat dan tak ada yang tahu kapan dia tidur panjang lagi. Caraefektif untuk menghindari bahaya letusan Gunung Sinabung adalah dengan menjauhinya.

    Yang dikeluarkan Sinabung itu pasti ada manfaatnya bagi kita. Kesuburan tanah danhilangnya hama tanaman, misalnya. Biarkan dia batuk- batuk dulu, kata Salmin Sembiring

    (38), warga Desa Sukandebi.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    11/61

    Konsep menjauh dari gunung itu telah disepakati pemerintah dalam bentuk rencana relokasidesa-desa yang berada di radius 3 kilometer dari puncak gunung. Sayangnya, rencana yangtercetus enam bulan lalu tersebut belum terealisasi dengan alasan pemerintah belummenemukan cukup lahan. Warga pun terpaksa bertahan di pengungsian.

    (Mohammad Hilmi Faiq)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    12/61

    PAUS FRANSISKUS

    Waktu Khusus untuk Indonesia

    Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, berjanji akan menyediakan waktu khususuntuk Indonesia. Meski tak menyebut waktu secara pasti, Paus Fransiskus menyampaikan halitu secara jelas kepada perwakilan Indonesia yang hadir di audiensi umum Paus di Vatikan,12 Februari.

    Saya akan menyediakan waktu khusus untuk Indonesia, tutur Paus Fransiskus kepada

    Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar di akhir perbincangansingkat seusai audiensi tersebut.

    Pernyataan itu merupakan puncak kunjungan Sapta dan rombongan, termasuk Kompas , keVatikan, selain tentu saja kesempatan berjumpa langsung dengan Paus Fransiskus.

    Bertemu dan berjabat tangan langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan jelas bukan halmudah. Bahkan, permintaan yang diajukan para kepala negara dari seluruh dunia pun

    biasanya membutuhkan waktu lama baru bisa terpenuhi. Namun, hal itu tak menyurutkankeinginan Sapta menemui Paus. Apalagi, saat itu bersamaan dengan rencana pameran wisataIndonesia di Museum Etnologi Vatikan. Menggelar kegiatan di Vatikan tanpa berjumpadengan Paus rasanya tidak lengkap, kata Sapta.

    Menjelang keberangkatan ke Roma, 10 Februari 2014, Sapta mengontak Duta BesarIndonesia di Vatikan, Budiarman Bahar. Ia mendapat informasi bahwa setiap Rabu, PausFransiskus menggelar audiensi umum di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan. Dalamkesempatan itu, tamu-tamu dari sejumlah negara bersalaman dengan Paus.

    Sapta pun memutuskan memilih momentum tersebut. KBRI bertindak cepat dengan

    mengirim surat permohonan resmi ke bagian Protokol Vatikan dan langsung disetujui.

    Hari Rabu, 12 Februari, sekitar pukul 09.00 waktu Roma, Sapta dan Budiarman sertarombongan sudah berada di area VIP di Lapangan Basilika Santo Petrus. Area VIP tersebutdipenuhi 1.000 tamu, sekitar 600 orang berada di area VIP sisi kanan altar dan 400 orang disebelah kiri. Mereka berasal dari sejumlah negara di Eropa, Amerika, Asia, dan Afrika.Sementara di Lapangan Basilika berjubel ribuan orang yang ingin mengikuti acara audiensi.

    Rombongan Indonesia ditempatkan pada urutan pertama di barisan terdepan area VIP sebelahkiri altar. Hanya yang berada di barisan terdepan ini yang bisa bersalaman dengan Paus. Inisebuah kehormatan bagi Indonesia, kata Budiarman.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    13/61

    Seusai audiensi, Paus Fransiskus langsung mendekati puluhan orang sakit dan cacat, lalumemeluk, mencium, dan memberkati mereka. Setelah itu, dia menuju area VIP dan mulaimenyalami para tamu.

    Sapta menjadi orang pertama yang disalami Paus. Sapta memanfaatkan kesempatan itu untukmenyampaikan rencana pameran wisata di Museum Etnologi Vatikan. Ia juga menyerahkancendera mata miniatur Candi Borobudur kepada Paus.

    Pada akhir obrolan sekitar dua menit itulah, Sapta pun menanyakan, kapan Paus berkunjungke Indonesia. Paus Fransiskus pun menjawab akan menyediakan waktu khusus bagiIndonesia. (Jannes Eudes Wawa)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    14/61

    Ekstremisme di Afrika

    Kekerasan di Luar Batas Seakan Tak

    Berkesudahan

    Ekstremisme cenderung diikuti dengan kekerasan. Aksi pembunuhan, pembantaian massal,dan tindak kejahatan lainnya yang amat melukai kemanusiaan bisa terjadi. Hal itu terbukti diAfrika.

    Hingga Maret ini, aksi main hakim sendiri yang dilakukan kelompok-kelompok militanradikal, seperti Boko Haram, Al Shebab, Seleka, dan Anti Balaka, kian marak di Afrika.

    Sejak awal tahun hingga Sabtu (8/3), kekerasan meningkat tajam di Nigeria, Afrika Tengah(Afteng), dan Somalia. Boko Haram, berbasis di Nigeria, dikategorikan sebagai sayap AlQaeda paling tidak berperikemanusiaan oleh Amerika Serikat, seperti halnya Al Shebab diSomalia, karena aksinya sangat brutal dan tanpa ampun.

    Awal Maret, Boko Haram menebar teror dan membantai warga sipil tak berdosa. Lebih dari30 orang tewas di Desa Mafa, Negara Bagian Borno, di Nigeria timur laut. Dalam tiga hari,1-3 Maret, sedikitnya 116 orang dieksekusi.

    Dengan senjata tajam, senapan, dan bom, Boko Haram menyerang membabi buta kelompoklain yang berbeda paham dengan mereka. Namun, yang paling memilukan, anak-anak yangsedang bermain juga mereka jadikan target, seperti terjadi di Bama, akhir Februari.

    Anti Barat

    Boko Haram secara harfiah berarti pendidikan Barat dilarang. Semua tempat, baik rumahibadah, kantor, permukiman, maupun sekolah, yang kedapatan menyimpan atau memasangsimbol-simbol Barat, termasuk soal keyakinan yang dibawa dari Barat, adalah musuh yang

    harus dilenyapkan.

    Kelompok garis keras ini mulai berulah di wilayah Borno pada 2009, terutama setelahPresiden Nigeria Goodluck Jonathan yang berasal dari bagian selatan mulai berkuasa. Diamenggantikan Umaru YarAdua, tokoh yang berasal dari utara.

    Di Nigeria, kata utara dan selatan tidak saja menunjuk arah dari mana mereka berasal,tetapi juga bermakna konfrontasi di antara dua kelompok masyarakat utama di negara itu,warga Muslim di utara dan warga Kristen di selatan.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    15/61

    Boko Haram kini menjadi salah satu sekte garis keras paling berbahaya di Afrika, terutama diwilayah Afrika Barat. Sejak 2013, AS menetapkan Boko Haram sebagai sayap Al Qaeda

    paling berbahaya saat ini.

    Hingga Rabu (5/3), Nigeria telah menutup lima sekolah tinggi di Borno menyusul seranganBoko Haram terhadap sekolah-sekolah itu. Selain merusak dan membakar sekolah, mereka

    juga membunuh puluhan siswa yang menurut kelompok ini telah dididik dengan kurikulumBarat.

    Menurut pemerintahan Presiden Jonathan, sudah lebih dari 200 sekolah ditutup dan siswanyadiliburkan untuk menghindari serangan itu. Hal yang menarik, aparat keamanan tidak

    berdaya menghadapi kelompok ini. Ketidakkompakan di kabinet merupakan salah satu penyebabnya.

    Pembersihan etnis

    Seolah berada pada satu komando yang sama, kekerasan juga dilakukan kelompok milisiSeleka dan Anti Balaka di Afteng. Berita terbaru tentang Afteng adalah adanya semacamupaya pembersihan etnis oleh kubu mayoritas terhadap kelompok minoritas.

    Amnesty International sampai menegaskan, terjadi pembersihan etnis terhadap sekelompokmasyarakat akibat sentimen agama di Afteng. Kelompok hak asasi manusia itu melaporkan,200 orang yang berasal dari sebuah suku telah dibunuh oleh milisi dari suku lain yang dikenaldengan sebutan Anti Balaka.

    Hanya dalam satu bulan, Januari-Februari, hampir 1.000 orang tewas dan lebih dari satu jutaorang mengungsi di Afteng. Peristiwa itu dipicu aksi kudeta pada Maret 2013 yang dilakukan

    pemberontak garis keras Seleka, yang menggulingkan Presiden Francois Bozize.

    Seleka berasal dari etnis minoritas dan menggulingkan Bozize dari etnis mayoritas dengankekuatan senjata. Pemimpin Seleka, Michel Djotodia, mengangkat diri menjadi presiden.Kebencian terhadap minoritas pun menguat dengan pembentukan milisi tandingan AntiBalaka atau kelompok anti parang.

    Kekerasan dibalas kekerasan, senjata dilawan senjata, nyawa dibalas nyawa. Apa pun bentukdan alasannya, para pemimpin kelompok ekstrem ini ingin membangun perdamaian dengancara mereka sendiri. Seperti pepatah Latin, si vis pacem, para bellum , ingin damai,

    bersiaplah untuk perang.

    Sifat dari semua kelompok itu hampir sama, yakni sadis, brutal, dan tidak pandang bulu.Tidak saja menembak, mereka juga melukai dengan senjata tajam, siapa pun lawannya.

    Ketegasan pemimpin

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    16/61

    Meskipun kekuatan militer Perancis dan Uni Afrika telah hadir di negara-negara itu, penyerangan terhadap warga sipil terus meluas. Membangun lagi kepercayaan dan lembagasosial dan pemerintah akan makan banyak waktu, uang, dan kerja keras yang penuhtantangan.

    Gugatan yang muncul, di manakah peran negara, yang seharusnya memiliki kekuatan untukmenekan agar kekerasan tak terulang? Para pengamat sampai pada satu keyakinan, faktorkepemimpinan yang tak tegas merupakan salah satu pemicu utama kekerasan itu muncul.

    Menguatnya ekstremisme agama juga terjadi karena para pemimpin spiritual tidak banyak berperan menyejukkan pengikutnya. Doktrin-doktrin yang menganggap pihak lain sebagaimusuh telah ikut memanaskan situasi.

    Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan Valerie Amos mengatakan, dibutuhkan

    dukungan internasional yang luas dalam menghadapi ekstremisme ini. Jika tidak, kekerasanakan berulang. (Pascal S Bin Saju)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    17/61

    sisi lain

    Racun dan Obat Teknologi

    Teknologi itu seperti racun, sekaligus obat, dalam serangkaian kasus kriminal di DKI Jakarta belakangan ini. Keberadaannya menopang aksi pelaku, tetapi juga membantu polisimengungkap perkara. Kedua pihak seperti berkejaran.

    Kamis (6/3) pukul 06.00, IA (26), tersangka pembunuh Desi Ekasari (19), tak menduga bakaldisergap polisi, empat hari sesudah pembunuhan yang ia lakukan di Jalan Pantai Indah Barat,

    Penjaringan, Jakarta Utara. Padahal, segenap petunjuk sekuat tenaga ia hapus di lokasikejadian, antara lain dengan melucuti identitas, dompet, dan telepon milik korban.

    IA menjerat calon korbannya melalui media sosial. Dia berusaha menyita perhatian Desidengan mengaku lulusan Akademi Kepolisian. Selain itu, IA juga bercakap di situs jejaringlayaknya orang kaya yang tengah mencari gadis idaman.

    Dalam kasus lain, Pn (34), tersangka pembunuh Mustain (45), barangkali merasakan hal yangsama dengan IA, yang nyaman dalam pelarian. Telah 10 hari dia berpindah tempat untukmenghindari kejaran polisi. Pn bahkan telah sampai di Lampung, sekitar 250 kilometer darilokasi kejadian di Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, lalu terbang ke Gresik,Jawa Timur. Namun, polisi mengendus geraknya.

    Seperti IA, gerak Pn terlacak berkat perangkat teknologi informasi, selain informasi yangdigali dari keterangan s aksi, sidik jari, dan peta kasus yang dirangkai dari mosaik peristiwasebelumnya. Bekerja sama dengan operator telepon seluler dan perangkat khusus,

    penelusuran jejak pelaku lebih mudah.

    Pengungkapan sejumlah kasus pembunuhan di Jakarta Utara setahun terakhir tak luput dari

    peran teknologi informasi. Beberapa tersangka bahkan ditangkap dalam hitungan jam sejak peristiwa terjadi.

    Percakapan terakhir, pesan singkat, bahkan kicauan dan status di media sosial, juga menjadijalur bagi polisi untuk mengejar p elaku. Bagi sejumlah penyidik, perangkat teknologi itusering kali meninggalkan jejak petunjuk yang bisa dirangkai untuk menggenapi puzzle .Apalagi di kalangan penegak hukum ada pemeo tak ada kejahatan yang sempurna.

    Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh ke tanah. Seperti kisah trio pencuri mobil,Kar (37), Nar (38), dan Rus (28), yang ditangkap Polsek Metro Penjaringan Oktober 2013.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    18/61

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    19/61

    Kehidupan

    Seni Berbagi dalam KesederhanaanOleh: Putu Fajar Arcana & Gregorius Magnus Finneso

    Lengger dan takir merupakan bahasa kebersamaan dalam kesederhanaan. Ia lahir dari rahimalam pedesaan sebagai wujud rasa syukur, sikap toleran, dan kepasrahan para petani. Mereka

    berkesenian untuk merayakan kemurahan semesta.

    Gang sempit menuju Petilasan Panggihsari, Desa Somakaton, Somagede, Banyumas, JawaTengah, licin dan berbatu. Desa kecil ini berjarak 35 kilometer di selatan Purwokerto. Mbah

    Dariah (86), cikal bakal penari lengger lanang, sedang berdandan di bilik kecil milik MbokSanem (60-an). Sebagaimana umumnya rumah-rumah di desa itu, bilik Mbok Sanem

    berdinding gedek dan berlantai tanah. Halamannya tampak becek. Bahkan, lumpur terbawasampai ke ruang tamunya yang kecil dan seadanya.

    Tak berapa lama, dua penari lengger, Astuti (46) dan Sariyah (40), turun dari sepeda motor.Keduanya sudah menggunakan kostum tari. Tampak anggun di antara alam pedesaan yang

    perawan. Astuti dan Sariyah saling menuntun untuk melewati jalanan licin dan berbatusebelum sampai di rumah Mbok Sanem.

    Hari Rabu Wage, bulan Sura menurut penanggalan Jawa, tepatnya Rabu, 19 Februari 2014.Pada hari itu, warga Desa Somakaton selalu menggelar ritual takiran. Selain berdoa diPetilasan Panggihsari, dipimpin sesepuh desa setempat, Jaya Martana alias Mbah Sajum (68),warga juga mempersembahkan nasi di wadah pincuk daun pisang dengan lauk sepotong telurdadar, tempe, mi goreng, kerupuk gendar, teri, dan pecak ikan. Warga menyebut suguhan inisebagai nasi takir. Bentuk pincuknya menyerupai wujud sebuah sampan.

    Syukur-syukur pada hari itu juga digelar tari lengger. Selain menampilkan Mbah Dariah,Astuti, dan Sariyah, pergelaran tari yang disaksikan aparat desa itu juga menampilkan penari

    lengger lanang muda bernama Agus Agnes Widodo (26).

    Agus bisa dibilang penerus penari lengger lan ang yang selama ini nyaris putus generasi.Setelah Mbah Dariah, yang bernama asli Sadam, berusia lebih dari 80 tahun, warga setempatseolah putus asa menunggu penggantinya. Kini, Agus, yang pernah memerankan Dariahmuda dalam sebuah film dokumentasi tentang maestro tari, telah menjelma menjadi lenggerlanang muda. Ia mulai dikenal di kawasan Banyumas, Cilacap, dan sekitarnya.

    Spirit lengger

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    20/61

    Kira-kira pukul 11.00, gamelan mulai ditabuh. Warga mulai berdatangan. Para wartawan,yang mengikuti Workshop Karya Tulis dan Fotografi bersama Sampoerna Kretek dariJakarta, juga sudah siap di lokasi.

    Di halaman samping petilasan, warga membangun panggung kecil dan tenda. Penggeraklengger Banyumas, Yusmanto, mengatakan, Petilasan Panggihsari besar maknanya bagiwarga Somakaton dan penari lengger. Panembahan Panggihsari dianggap sebagai cikal bakalleluhur Desa Somakaton. Di sini juga para penari lengger melakukan ritual untuk memohonindhang , spirit yang merasuki lengger, kata Yusmanto.

    Mbah Dariah, warga asli Somakaton, menurut cerita, juga melakukan berbagai ritual diPetilasan Panggihsari sebelum menjadi penari lengger yang kemudian dikenal luas pada era1950-an sampai 1960-an.

    Mbah Dariah berdiri. Meski tubuhnya sudah renta, ia minta pengrawit memainkan tembang pangkur, tembang yang terbilang klasik. Dulu pangkur sekarang gadung, katanya dalam bahasa Banyumas. Maksudnya, dulu, setiap naik panggung, tembang pangkur wajibdinyanyikan. Namun, pada era sekarang, penari lebih suka menembangkan KembangGadung.

    Dalam kerentaan usianya, Mbah Dariah berkelebat, merentangkan tangan, meliuk, danmenggoyangkan pinggulnya. Penonton terkesima. Barangkali karena peristiwa ini jarangterjadi di desa mereka: seorang penari lengger legendaris menari di situs, tempat indhang lengger biasa diraih.

    Mandan suwi langka lenggeran. Gemiyen si ujare Somakaton nggene lengger kondang, yakaya Mbah Dariah sing jare ratune lengger , kata Sukem (50), warga Somakaton. MaksudSukem, cukup lama tidak ada pentas lengger di desanya. Padahal, dahulu Somakaton adalahtempat para lengger terkenal seperti Mbah Dariah.

    Siang menjadi lebih meriah karena peran Astuti, Sariyah, dan Agus yang menari bersama-sama di panggung. Tak disangka, di antara kepadatan penonton, para ibu menyodorkantenong (wadah dari bambu). Sebelum tenong dibuka, para ibu juga sudah menyiapkan budin,

    makanan dari singkong. Ada pula mendoan, kacang rebus, dan rambutan hasil panen kebun petani.

    Puluhan tenong itu berisi nasi takir. Sebelum makan bersama, Mbah Sajum bercerita bahwatradisi takiran merupakan ritual yang selalu dilakukan saat perayaan panen sebagai wujudungkapan syukur kepada Sang Pencipta. Takiran, kata Sajum, menjadi cerminankebersamaan dan toleransi antarwarga yang berbeda agama di desa itu.

    Karena sepadan di hadap an Sang Khalik, manusia mesti mawas diri. Itu diwujudkan dalam bentuk saling berbagi nasi takir yang dimaknai sebagai nata pikir atau menata pikiran, dariyang belum baik menjadi baik dan kalau sudah baik menjadi lebih baik lagi, ujar MbahSajum.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    21/61

    Kebersamaan

    Yusmanto mengatakan, lengger dan takir ibarat dua artefak kebudayaan yang berpijak padakebudayaan agraris. Dalam kebudayaan agraris, perasaan kebersamaan senantiasa dibungkusdengan ritual-ritual sebagai ekspresi rasa syukur atas kemurahan alam.

    Tak ir itu dimasak oleh para ibu di setiap rumah, lalu dibawa ke tempat ritual. Seusai persembahan, mereka selalu makan bersama meski menunya sangat sederhana, ujarnya.

    Sejarawan dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sugeng Priyadi, melihat pertunjukan lengger sebagai cerminan etika kesepadanan manusia Banyumas yang bersifatuniversal dan dibangun atas dasar humanitarian. Sikap egaliter itu menjauhkan setiapindividu dari sikap feodalistis yang menempatkan kedudukan, pangkat, dan harta sebagaikiblat hubu ngan sosial, kata Sugeng.

    Estetika yang ada dalam lengger dan takiran mengandung nilai etika universal yangdibutuhkan dalam tata laku hidup dewasa ini. Seni telah menjadi medium bagi manusia untuk

    berbagi kebersamaan dalam kesederhanaan. Sekelebat gerak lengger dan setakir nasi telahmenjelma menjadi kebahagiaan kecil di sela-sela sulitnya hidup di pedesaan. Mari belajardari petani.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    22/61

    Penari

    Tak Renta Dimakan Usia

    Secara fisik Mbah Dariah (86) boleh ringkih. Tetapi, maestro tari lengger lanang asal DesaSomakaton, Kecamatan Somagede, Banyumas, Jawa Tengah, ini masih tegar di atas

    panggung. Ia masih menunjukkan kebesaran lengger klasik pada pentas hari Rabu (19/2) dihalaman samping Petilasan Panggihsari, Somakaton. Di petilasan ini, ia memperolehindhang, spirit yang membuatnya menempuh jalan hidup sebagai penari lengger.

    Mbah Dariah memperoleh gelar Maestro Seniman Tradisional dari Presiden Susilo BambangYudhoyono tahun 2011. Sebagai lelaki, Mbah Dariah memiliki nama kecil Sadam. Iadiperkirakan lahir tahun 1928 dari ibu bernama Samini dan ayah Kartameja. Mereka hidupsebagai petani kecil di Somakaton. Karena ayahnya meninggal, Sadam kemudian hidup

    bersama kakeknya, Wiryareja.

    Pada suatu hari seorang pengelana bernama Kaki Danabau datang ke rumah mereka.Danabau mengatakan, Sadam dirasuki indhang lengger dan pada suatu masa akan menjadiorang terkenal. Karena mengaku gelisah, Sadam kemudian pergi meninggalkan rumah. Ia

    bertapa di satu makam tua, yang kemudian diketahui sebagai tempat memohon indhang lengger.

    Kaya ana sing nuntun nyong mlaku maring Gandatapa , kata Mbah Dariah. Maksudnya, perjalanannya seperti ada yang menuntun sehingga sampai di Gandatapa. Setelah kembalidari pertapaan, Sadam kemudian berganti nama menjadi Dariah pada usia 16 tahun. Tak adaguru, semua bisa sendiri, tutur Mbah Dariah.

    Pada zamannya, Dariah dikenal sebagai lengger cantik yang terlaris di kawasan Banyumas.Ia bahkan tak jarang diperebutkan para lelaki. Dariah bisa pentas dalam dua hari sekali. Upahmenari lengger itu kemudian ia belikan tanah, membangun rumah, dan membeli sawah.Semua demi keluarga besarnya.

    Zaman boleh beringsut membawa dangdut. Mbah Dariah tetap dengan prinsipnya memainkanlengger klasik. Sekarang sudah tidak kuat, kaki saya sering pegel, kata Dariah di atas

    panggung. Ia kemudian memilih duduk setelah menarikan Pangkur. Tariannya memangtidak eksotis dan segesit dulu. Usianya sudah 86 tahun. Toh begitu, Dariah ingin mati dandikenang sebagai penari lengger. (CAN/GRE)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    23/61

    Lengger Dangdut dan Geol Pinggul yangMenggodaOleh: Putu Fajar Arcana & Gregorius Magnus Finesso

    Lengger bukan artefak tradisi yang mati. Seni masyarakat banyumasan ini mencoba lenturmenghadapi gemuruh perubahan. Para penari lengger berkreasi menciptakan genre baru yangdisebut lengger dangdut, bahkan ada lengger calengsai (calung lengger barongsai).

    Agus Agnes Widodo (26), yang membangun kelompok Organ Lengger Meranggi Laras,rela menempuh jarak 50 kilometer dari Purwokerto menuju Kecamatan Maos, Cilacap, Jawa

    Tengah, Sabtu (22/2). Malam itu ia ditanggap seorang warga untuk menggelar lengger yangtelah dipadukan dengan musik dangdut. Kelompok Agus memang kemudian jadi lebihramping. Ia cuma butuh seorang pemain organ dan seorang pemukul kendang. Jadilah

    pentas lengger dangdut, yang menonjolkan goyangan alias geol pinggul yang menggoda para penonton.

    Ketika malam makin larut, pentas lengger dangdut semakin panas. Selain geol pinggul, arena juga penuh suitan nakal penonton di tengah-tengah dentuman irama dangdut. Agus mesticukup mahir membawakan lagu-lagu dangdut yang lagi hits , seperti Goyang Oplosan,Kucing Garong, Kereta Malam, dan Iwak Peyek. Lagu -lagu inilah yang belakanganmenjadi medium goyang massal di berbagai acara hiburan televisi.

    Mau apa lagi, ini sudah tuntutan pasar. Kalau mau tetap eksis, ya, terpaksa ngikutin , ujar penari lengger yang dianggap sebagai penerus tradisi lengger lanang Mbah Dariah (86). Agusmemang terpaksa berkompromi dengan pasar. Belakangan lengger klasik tidak begitudiminati lantaran dianggap membosankan dan ongkosnya mahal.

    Seorang penanggap harus membayar setidaknya Rp 5 juta untuk mendatangkan penarilengger seperti Astuti (46) bersama kelompoknya, Kencana Laras. Ongkos itu sebenarnya

    harus dibagi Astuti bersama puluhan pengrawit dan menyewa perangkat tata suara ( sound system ). Kalau satu grup lengger dengan calung dan sound system bisa jumlahnya 20orang, kata Astuti. Sementara kelompok Organ Lengger Meranggi Laras, milik Agus, cukupdibayar dengan Rp 3 juta.

    Sebagai penari lengger, Astuti sebenarnya tidak fanatik mengusung langgam klasik. Sebelumditasbihkan sebagai penari lengger, Astuti menjalani berbagai ritual, seperti berpuasa, mandimalam, tidur beralas daun, serta makan singkong mentah. Itu saya lakukan bisa berminggu -minggu, kata dia di sela -sela pentas lengger di Desa Somakaton, Somagede, Banyumas,

    pekan lalu.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    24/61

    Semua ritual dan pantangan itu memang kemudian menjadikannya sebagai lengger palingterkenal di kawasan Karisidenan Banyumas. Astuti bahkan pernah melawat ke Inggris,Jerman, dan Belgia. Semua itu kini seakan luluh digerus arus selera zaman. Ia harus

    berkompromi untuk menanggung hidup dan kebalikannya, menghidupi lengger sebagai

    artefak tradisi.

    Pembaruan

    Kompromi itu, misalnya, dilakukan Astuti, Jumat (28/2), di Desa Mipiran, KecamatanPadamara, Purbalingga. Ia tampil menjadi pentas pendamping dari acara utama pementasanwayang Ki Wahid dari Purwokerto. Sebelum acara utama berupa ruwatan pernikahan

    penanggap, Sahrudin (34), Astuti harus menari menghibur para tamu undangan. Jangan berharap tarian Astuti menuruti pakem lengger klasik, i a diwajibkan bisa meng -geol pinggul sambil membawakan lagu-lagu dangdut dan campursari. Tak ada tembang-tembang

    klasik lengger seperti Eling -eling, Ricik -ricik, Gunung Sari, Sekar Gadung, atauRenggong Manis. Lagu -lagu yang diperdengarkan tak j auh dari Goyang Oplosan,Kereta Malam, dan Kucing Garong, yang dianggap lebih bisa memancing joget bersama.

    Bukan hal mudah bagi Astuti yang terbiasa menembang lengger lalu membawakan cengkokdangdut dan campursari. Pada beberapa lagu, perempuan yang kini memiliki warung kecil dirumahnya itu masih terkesan kental memainkan laras slendro .

    Sementara bagi dalang Ki Wahid, lengger hanya dijadikan sebagai pelengkap dan pemanis pertunjukan wayangnya. Seni rakyat ini cuma ditampilkan saat adegan wayang memasukilimbukan dan gara-gara . Selain masuk dalam wayang, lengger juga jadi pemanis untuk senibegalan dan ebeg (kuda kepang), kata Wahid.

    Sebagai penanggap, Sahrudin mengatakan, para pengundang kini tidak terlalu berminatmenanggap lengger. Lengger cenderung membosankan, kata dia. Menurut dia, lenggeryang dioplos dengan musik dangdut, wayang, atau campursari lebih mampu menarik minat

    penonton. Kalau cuma lengger, pas bintangnya istirahat, penonton bisa pulang, ujarSahrudin.

    Budayawan Banyumas, Ahmad Tohari, menganggap seni lengger sekarang ini dalam posisi bertahan. Dulu lengger menjadi perangkat kebudayaan di setiap desa di Banyumas. Sebuah pedukuhan akan merasa lengkap kalau memiliki kelompok lengger, apalagi kelompok itukemudian terkenal. Kini lengger benar-benar harus bersaing dengan dunia showbiz dan jugakeamanan, kata penulis trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk , yang berkisah tentang penarironggeng alias lengger itu.

    Akan tetapi, kata Tohari, Saya kira memang harus ada pembaruan supaya lengger bisa bertahan, kata dia. Lengger lahir di zaman agraris, tetapi kini di zaman industri banyak haldi dalamnya yang harus disesuaikan. Sudah banyak anak muda yang tidak mengert i

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    25/61

    ungkapan-ungkapan dalam tembang klasik lengger. Mengapa para pengrawit tidakmenciptakan tembang- tembang baru yang lebih sesuai dengan konteks zaman, ujar Tohari.

    Di Banyumas kini terdapat berbagai pembaruan untuk lengger. Selain lengger dangdut,lengge r wayang, dan calengsai, ada pula lengger gambyong dan lengger gibyak. Lenggergibyak ini disesuaikan dengan tempat pentasnya di pesantren, kata Tohari.

    Bagi pegiat lengger seperti Yusmanto, berbagai perubahan yang menimpa seni lengger dikawasan Banyumas justru menunjukkan kelenturan kebudayaan yang lahir dari para petaniitu. Ini menjadi penemuan makna terhadap akar budaya lengger banyumas, seperti gerakantariannya yang dinamis, lengger telah terbukti mampu beradaptasi dan bertransformasi, katadia.

    Cara bertahan paling jitu dari gerusan arus zaman, menari mengikuti ke mana arus itu

    bergerak. Lengger telah membuktikan dirinya sebagai artefak masa lalu yang lentur danterbuka terhadap berbagai perubahan. Ikut hanyut bersama dangdut bukan berartimenghamba selera massa, melainkan bersiasat menemukan senyawa, yang akan melahirkanzat baru bernama: lengdut, lengger dangdut. Dan, itu kini populer di kawasan Banyumas dansekitarnya.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    26/61

    Memahami Perang di New OrleansOleh: Wisnu Aji Dewabrata

    New Orleans di Negara Bagian Louisiana, Amerika Serikat, tidak hanya memiliki musik jazzdan karnaval Mardi Gras. Kota yang dibelah Sungai Mississippi itu juga menyimpan hartakarun lain: museum.

    Museum yang paling terkenal adalah museum tentang Perang Dunia II, National World WarII Museum, yang lokasinya di 945 Magazine Street, tepat di jantung kota, tempat deretanhotel berbintang.

    National World War II Museum terdiri atas tiga gedung dan sedang dikembangkan menjadiempat gedung. Dua gedung sebagai ruang pameran koleksi, satu gedung sebagai tempat

    perbaikan koleksi, dan satu lagi berfungsi sebagai bioskop, restoran, dan toko suvenir.

    Dari luar, kompleks gedung tersebut tidak seperti museum, tetapi malah seperti ruang mobilkarena bagian depannya adalah dinding kaca. Pejalan kaki bisa melihat sebagian koleksimuseum yang dipajang di balik kaca, seperti tank, pesawat, dan kapal.

    Museum tersebut merupakan gagasan mantan Presiden AS Dwight D Eisenhower yang juga panglima tertinggi sekutu di Eropa saat Perang Dunia II. Eisenhower memimpin invasisekutu ke Pantai Normandia, Perancis, 6 Juni 1944. Peristiwa bersejarah itu, disebut D-Day,menjadi awal kekalahan Jerman.

    Eisenhower yang ingin mengenang perjuangan bangsa AS di Perang Dunia II melontarkangagasan kepada sejarawan dan penulis buku Stephen Ambrose. Ia meminta museum itudibangun di New Orleans.

    Mengapa? Karena New Orleans adalah tempat produksi ribuan kapal perang saat PerangDunia II. Kapal buatan New Orleans yang paling terkenal adalah kapal pendarat dengan pintu

    di anjungan yang bisa dibuka. Menurut Eisenhower, kapal-kapal buatan New Orleans berjasa besar memenangkan perang.

    Stephen Ambrose, penulis sejumlah buku antara lain Citizen Soldiers , D-Day , dan Band of Brothers (telah difilmkan sebagai miniseri HBO), menjadi direktur museum. MenurutStephen Ambrose, tujuan mendirikan museum adalah memberi pemahaman kepada generasimuda mengapa terjadi Perang Dunia II, bagaimana memenangi perang, dan apa maknakemenangan itu sekarang.

    Ruang film dan simulasi

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    27/61

    Keunggulan National World War II Museum di New Orleans adalah koleksi audiovisualnya.Di setiap lantai museum yang terdiri atas tiga lantai terdapat beberapa bilik, seperti bioskopmini yang bisa menampung 5-10 orang. Bilik ini memutar film dokumenter dan rekamansuara para veteran Perang Dunia II. Di dalam bilik audiovisual, pengunjung mendapat lebih

    banyak penjelasan mengenai Perang Dunia II.

    Museum ini menyimpan ribuan koleksi yang ditata apik, seperti foto, poster, senjata,seragam, dan berbagai macam benda peninggalan Perang Dunia II dari palagan Eropa hingga

    palagan Pasifik.

    Di gedung Boeing Pavillion tersimpan beragam jenis pesawat Perang Dunia II, antara lain P-51 Mustang dan pengebom B-17 Flying Fortress. Pesawat-pesawat tersebut digantung dengankabel yang diikat di langit-langit museum. Di lantai dasar tersimpan tank, truk, jip, danmeriam yang pernah digunakan tentara AS. Di Boeing Pavillion, pengunjung bisa mencoba

    wahana kapal selam USS Tang. Wahana ini mengajak pengunjung melakukan simulasisebagai awak USS Tang.

    Sementara di gedung bioskop yang disebut Solomon Theatre, pengunjung dapat menikmatifilm 4D (empat dimensi) berjudul Beyond All Boundaries . Film berdurasi 45 menit itu

    bertutur tentang Perang Dunia II. Aktor Tom Hanks menjadi narator dalam pengantar filmtersebut.

    Satu jam tak cukup untuk menikmati seluruh koleksi museum. Yang pasti, siapa pun yangmengunjungi National World War II Museum di New Orleans telah menapak tilas PerangDunia II.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    28/61

    Mengungkap Pencuri Lewat Jejak Sapi

    Warga Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sejak Desembertahun lalu dirundung resah. Pasalnya, sudah berkali-kali hewan ternak warga, terutama sapi,hilang dicuri komplotan pencuri. Tidak tanggung-tanggung, sapi-sapi itu digiring para

    pencuri di depan mata pemiliknya yang tidak mampu berbuat apa-apa.

    Terakhir, Kamis (6/3), terjadi aksi serupa di rumah Amaq Kabul. Sekomplotan pencurimendatangi rumah Kabul di Dusun Hijrah, Desa Usar Mapin, saat waktu merangkak menujudini hari. Awalnya Kabul mendengar keributan terjadi di dalam kandang sapinya. Kabul dan

    seorang tetangganya bermaksud keluar rumah. Namun, belum lagi sampai halaman, ia sudahdihadang kawanan pencuri. Bahkan, salah seorang dari pencuri sempat meletuskan senjataapi.

    Melihat situasi yang tidak menguntungkan dirinya, Kabul dan tentangganya kembali masukke dalam rumah, lalu mengunci pintu rapat-rapat. Situasi itu dimanfaatkan para pencuri untukmenggiring empat sapi di tengah malam buta tanpa perlawanan. Kabul menyaksikan sendiri

    bagaimana sapi-sapinya digiring para pencuri dengan lenggang kangkung .

    Suara letusan senapan itu rupanya menarik perhatian warga desa yang sedang menggelarsiskamling. Saya kebetulan standby . Kami langsung koordinasi dengan kapolsek sertadanramil, tutur Camat Alas Barat Iwan Sofyan, seperti dikutip LKBN Antara, Jumat (7/3).Warga bersama aparat kemudian melacak asal muasal suara letusan. Tak beberapa lamamereka sampai di rumah Amaq Kabul, yang kemudian mengaku diancam pencuri dankehilangan beberapa sapi.

    Warga dan aparat setempat tak kehabisan akal. Mereka secara bersama-sama melacak jejaktapak kaki sapi, yang kemudian melintasi sisi sungai kebun warga. Jejak kaki sapi itukemudian membawa mereka ke pesisir pantai. Tepatnya pantai itu bernama Gili Kalong. Di

    pesisir pantai itu, di sebatang pohon kelapa, warga dan aparat menemukan dua sapi sedangterikat. Tak jauh dari situ, warga juga menemukan sepasang sandal.

    Adapun dua sapi lainnya sedang digiring dua orang yang diduga pencuri menuju sebuahkapal yang sandar tak jauh dari bibir pantai. Melihat gelagat yang tidak menguntungkanaksinya, dua pencuri itu melepaskan dua sapi. Namun, ketika warga memburunya, dua

    pencuri berhasil kabur dengan kapal menuju ke tengah laut. Ketika kami mengejar , pencurikabur, tutur Iwan.

    Tak berapa lama kemudian warga menangkap S, seorang warga Dusun Hijrah Baru, DesaUsar Mapin, yang dicurigai bekerja sama dengan komplotan pencuri yang berhasil kabur itu.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    29/61

    Polisi berharap dari S, jejak para pencuri sapi milik warga segera terungkap. Terhadapkecurigaan keterlibatan orang dalam, kami sudah intensifkan penyelidikan, kata KapolresSumbawa AKBP Karsiman. (CAN)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    30/61

    Suara Negatif DiriOleh: KRISTI POERWANDARI

    Kasus tewasnya empat orang di Pekalongan dan Cirebon yang diduga kuat merupakan kasus bunuh diri memunculkan tanda tanya besar: Mengapa? Mengapa sampai empat orang dalamsatu keluarga bunuh diri pada saat relatif bersamaan? Bagaimana mencegahnya?

    Maris, Berman, dan Silverman menulis buku Comprehensive Textbook of Suicidology (2000)yang menyadarkan saya betapa persoalan bunuh diri merupakan persoalan kompleks.Mungkin ada persoalan biologis, sakit fisik, penyalahgunaan obat, kegagalan ekonomi, jenderdan seksualitas, masalah psikiatris dan psikologis, hingga ke relasi sosial.

    Mereka mengulas bahwa karakteristik yang terbangun dalam keluarga dapat menguatkankecenderungan bunuh diri. Sastrawan Ernest Hemingway, yang bunuh diri, misalnya,dikelilingi oleh anggota keluarga yang bunuh diri juga, meski waktunya tidak bersamaan.Ernest Hemingway punya ayah yang bunuh diri, saudara kandung laki-laki dan saudarakandung perempuan yang bunuh diri, dan cucu (Margaux Hemingway: aktris dan model)yang juga bunuh diri.

    Peristiwa hidup menekan

    Dalam psikologi dan psikiatri dikenal negative life events atau stressful life events yang dapatmemunculkan perasaan tertekan yang sangat besar pada individu atau keluarga. Yangharusnya menimbulkan kegembiraan pun dapat menjadi sumber stres, misalnya perkawinan(bagaimana saya harus berhadapan dengan calon mertua? Bagaimana mencari uang untuk

    pesta?), kehamilan (belum siap, tidak ada dukungan pasangan, memikirkan biayamelahirkan), bahkan libur panjang (satu bulan libur harus melakukan apa? terbayangkebosanan yang akan dirasakan).

    Sulit dipercaya, tetapi nyata, kadang keberhasilan personal yang sangat luar biasa dapat

    menjadi sumber stres yang besar pula. Entah mengapa, mungkin itu sangat mengagetkan bagisi individu atau ia pada dasarnya orang yang memiliki gambaran diri sangat rendah sehinggakhawatir keberhasilannya akan menjadi sumber penolakan dari orang-orang lain yang iri?Atau ia cemas yang dicapainya itu merupakan suatu penilaian yang keliru, yang malah padaakhirnya akan mempermalukan dia? Penerima Hadiah Nobel Fisika, Percy Bridgeman,menembak dirinya sendiri beberapa tahun setelah ia menerima penghargaan amat bergengsiitu, mungkin terkait persoalan kerja berpadu dengan frustrasinya akibat penyakit.

    Apabila dilihat dari peristiwa negatif, ada banyak yang dapat memunculkan tekanan, mulaidari kematian pasangan, perceraian, persoalan dengan tetangga atau besan, hingga pindah ketempat tinggal baru. Persoalan terkait keuangan atau pekerjaan masuk di dalamnya, misalnya

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    31/61

    dipecat, pensiun, penyesuaian bisnis, perubahan kondisi keuangan, pindah garis atautanggung jawab kerja, terlibat utang, hingga kesulitan dengan atasan atau majikan. Padakasus Pekalongan-Cirebon, terus- menerus disebut soal persoalan keuangan dalam bisnisyang digeluti keluarga.

    Bagaimanapun, kita akan bertanya lagi: bukankah banyak sekali orang yang harusmenghadapi peristiwa negatif dalam hidupnya, tetapi tidak mencoba bunuh diri?

    Suara diri buruk

    Dari sisi yang murni psikologi, mungkin kita dapat belajar dari Firestone, seorang psikologklinis, yang menulis buku Suicide and the Inner Voice (1997) berdasarkan praktik klinisnyadengan kasus-kasus bunuh diri dan melukai diri serta klien-klien yang mencoba bunuh diri,tetapi gagal.

    Ia terenyak, karena banyak kliennya bercerita mengenai suara buruk dalam diri, yangawalnya bicara mengenai diri yang jelek, bodoh, tidak berguna, hingga ke suara untukapa melanjutkan hidup? atau lebih baik mati saja, hingga ke suara -suara yang sangatdestruktif dalam diri yang menyuruh individu untuk mengakhiri hidup saja, lengkap dengancara- cara yang dapat diambil untuk mengakhiri hidup. Misalnya masalah akan selesai kalaukamu mati. Gampang, kok, kamu minum obat saja, kan, tidak sakit.

    Tentu kadang kita punya suara diri buruk, misalnya ketika gagal ujian lalu dengan kesalmemarahi diri sendiri dasar bodoh. Atau dalam situasi yang dirasa tanpa harapan, tidak

    jarang kita berharap Ya, Tuhan, aku lelah. Seandainya saja aku boleh pulang sekarang.Suara diri buruk dan keinginan untuk pulang itu berbeda dan tampaknya masih manusiawi.Bukan suara diri buruk yang terus-menerus meneror diri, bukan pula suatu keinginan bunuhdiri, apalagi dengan perencanaan saksama.

    Firestone terenyak, karena ia ingat di masa kecil ia pun pernah punya suara-suara diri burukitu dan dikenangnya, bahwa itu banyak berkembang akibat pola asuh dan pola relasi dalamkeluarga. Ia menemukan hal yang sama dari para pasiennya. Penilaian negatif, makian,ketidakpercayaan, dan penghukuman dapat menjadi sajian sehari-hari dalam keluarga,

    mungkin didengar anak dari perlakuan orangtuanya terhadap satu sama lain, atau didengaranak mengenai dirinya sendiri.

    Bayangkan apabila anak setiap hari mendengar makian bodoh, goblok, tidak berguna, tidak bisa dipercaya, menyusahkan orangtua, tidak bisa jadi contoh untuk adik-adik, hanyamenghabiskan uang, lebih baik kamu tidak usah lahir saja, lebih baik kamu mati. Yangmasuk dalam memorinya ketika menghadapi persoalan adalah cara-cara penyelesaianmasalah secara negatif, yakni memaki dan menilai diri negatif karena ia tidak mengenalcontoh yang positif.

    Bunuh diri merupakan persoalan sangat kompleks. Bagaimanapun, pada akhirnya, meskimungkin ada banyak faktor lain, suasana emosi dalam keluarga akan sangat menentukan

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    32/61

    bagaimana individu dan anak akan berkembang, memahami persoalan, dan menanganimasalahnya. Karena itu, penting untuk memilih pasangan hidup dan menjadi orangtua yangdapat memberikan kenyamanan dan dukungan terhadap berkembangnya suara yang positif

    pada diri, anak, dan seluruh keluarga.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    33/61

    Peraturan FIFA

    Menghapus Pesan Terselubung Pemain di

    Balik Kaus Tim

    Pemain sepak bola kini tidak bisa lagi sembarangan dalam merayakan keberhasilannyamencetak gol. FIFA mengeluarkan peraturan baru berupa hukuman larangan bermain bagi

    pemain yang menunjukkan slogan di balik kaus timnya.

    Peraturan ini berlaku mulai 1 Juni mendatang. Jadi, bisa dipastikan pada Piala Dunia Brasil2014, tidak akan ada lagi pemain yang berselebrasi dengan menyampaikan pesan terselubung

    di balik kaus timnya.

    Selama ini, FIFA sudah punya rambu-rambu soal slogan yang ditunjukkan pemain, terutamayang terkait isu politik dan agama. Akan tetapi, rambu-rambu tersebut tidak secara konsistendijalankan, bergantung pada kebijakan setiap federasi.

    Di Turki, rambu-rambu ini dijalankan dengan baik oleh federasinya. Contoh kasus, selebrasiyang dilakukan Didier Drogba dan Emmanuel Eboue. Kedua pemain ini menunjukkan pesansimpati atas meninggalnya Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela setelah Galatasaraymemenangi pertandingan melawan SB Elazigspor, awal Desember tahun lalu.

    Drogba melepas kaus timnya dan terlihat tulisan di kaus dalamnya Thank You Madiba.Aksi Drogba ditiru Eboue, dengan kaus yang bertuliskan Rest in Peace Nelson Mandela.

    Setelah kejadian tersebut, kedua pemain asal Pantai Gading ini langsung dipanggil komisidisiplin sepak bola Turki (PFDK) karena dinyatakan melanggar aturan.

    Di Inggris, selebrasi pemain dengan memperlihatkan slogan di balik kaus tim masihditoleransi. Gaya selebrasi Mario Balotelli saat masih memperkuat klub Manchester City

    bahkan menjadi hiburan unik. Tulisan Why always me? bahkan melekat sebagai ikonsosok Balotelli.

    Banyak alasan

    Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Balotelli menyebut, banyak alasan, mengapa diamembuat slogan itu. Salah satu di antaranya adalah curahan hatinya karena dia merasatertekan oleh sang pelatih Roberto Mancini yang dinilai terlalu mendikte dan mencampurikehidupan pribadinya.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    34/61

    Selain itu, Mario juga mengaku sudah gerah pada sorotan media. Ia mencontohkan tentangsusahnya ia keluar rumah. Setiap kali keluar rumah dan ada orang yang melihatnya, selalusaja orang yang melapor ke media.

    Jadi ini juga untuk semua orang yang selalu berbicara buruk tentang saya. Mere ka tidak tahusaya. Saya hanya bertanya, Mengapa selalu saya? ,

    Aksi selebrasi menunjukkan slogan di Liga Inggris sudah lama berlangsung. Aksi ini carayang efektif untuk menyampaikan pesan karena pemain yang mencetak gol akan disorotkamera.

    Mantan pemain Liverpool, Robbie Fowler, termasuk salah satu pelopor. Dia bahkanmenyampaikan pesan politik yang mendukung aksi pemogokan buruh pelabuhan diLiverpool.

    Di Spanyol, pemain yang berselebrasi dengan menunjukkan slogan di balik kaus tim diganjarkartu kuning dan denda 3.000 euro atau sekitar Rp 35 juta. David Villa adalah contoh pemainyang pernah menerima hukuman itu. Saat itu Villa mencetak gol di laga terakhirnya bersamaBarcelona. Pemain yang hijrah ke klub Atletico Madrid itu memperlihatkan pesan Imposible

    sin Vosotras (tak mungkin tanpa kalian) dengan hiasan wajah istri dan kedua anak perempuanmereka.

    Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke mengatakan, selama ini rambu-rambunya sudah ada,tetapi pemain masih berani melakukannya.

    Mulai sekarang tidak bole h ada slogan atau gambar apa pun di baju dalam, termasuk yang punya maksud baik. Ini akan berlaku mulai 1 Juni dan diberlakukan pada Piala Dunia, kataValcke.

    Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak bola Inggris Alex Horne mendukung keputusan FIFA.Idenya adalah untuk memastikan konsistensi. Aturan paling simpel dari pertandingan iniadalah memulai dari dasar bahwa slogan- slogan dilarang, kata Alex Horne. (BBC/GUARDIAN/OTW)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    35/61

    Mimpi Afrika Masih Jauh

    JOHANNESBURG, KAMIS Di atas kertas, gelar juara masih menjadi mimpi bagilima wakil benua Afrika di Piala Dunia 2014. Pelatih tim nasional Brasil Luiz FelipeScolari menilai, tim dari Afrika bisa membuat kejutan, tetapi bukan untuk juara. Inidiperkuat oleh hasil laga uji coba pekan lalu yang tidak meyakinkan.

    Scolari, yang pernah melatih sejumlah klub di Arab, mengenal gaya dan level permainan tim-tim Asia. Ia juga mengikuti perkembangan tim-tim Afrika yang banyak diperkuat oleh para

    pemain yang membela klub-klub di Eropa. Tim dari Asia dan Afrika semakin kuat, tetapi

    belum cukup untuk menjadikan mereka juara dunia.

    Kejutan yang menggemparkan, ya, tetapi akan sangat sulit bagi mereka untuk juara karenakekuatan tradisional sepak bola selalu memiliki lebih banyak pilihan, ujar Scolari dalam

    FIFA Weekly edisi Februari 2014.

    Mereka bisa menengok ke sejarah panjang tradisi dan bermain lebih ketat lagi. Ada beberapa tim dengan pengalaman yang lebih baik dan para pemain yang lebih kuat, itu akanmeningkatkan peluang sukses, lanjut pelatih yang membawa Brasil menj uarai Piala Dunia2002.

    Ada satu atau dua tim yang tidak diunggulkan dari Eropa atau Amerika Selatan yangmemiliki peluang, tetapi saya pikir tidak ada tim dari Afrika atau Asia yang mampumenjuarai Piala Dunia kali ini, kata Scolari.

    Lima wakil dari Afrika yang akan ke Brasil adalah Aljazair, Ghana, Pantai Gading, Kamerun,dan Nigeria. Dari laga uji coba, pekan lalu, hanya Aljazair yang menang 2-0 atas Slowakia.Pantai Gading menunjukkan diri sebagai tim tangguh dengan menyamakan kedudukansetelah tertinggal 0-2 dari Belgia yang menjadi kekuatan baru di Eropa.

    Pantai Gading diselamatkan oleh gol Didier Drogba dan Max Gradel. Hasil imbang diBrussels ini menyuntikkan motivasi bagi anak-anak asuh pelatih Sabri Lamouchi ini. Drogbadan kawan-kawan sempat disebut tim tua dan lambat oleh mantan pelatih Pantai GadingPhilippe Troussier.

    Nigeria imbang 0-0 dengan Meksiko. Sementara Ghana yang mencapai babak perempat finaldi Piala Dunia 2010, kalah 0-1 dari Montenegro. Ghana menguasai pertandingan, tetapilengah di awal laga dan diganjar hukuman penalti. Ghana akan bertemu dengan Portugal,Jerman, dan Amerika Serikat di Grup G Piala Dunia 2014.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    36/61

    Ketika saya melihat grup, saya menyadari ini akan sangat berat, tetapi saya berkata kepadadiri saya, Ini akan membuat kami bekerja lebih keras, ujar sayap serang Ghana, ChristianAtsu, kepada FIFA.com.

    Penampilan terburuk wakil Afrika dalam uji coba pekan lalu diraih Kamerun. Anak-anakasuh pelatih Volker Finke ini dihajar oleh Portugal 5-1 di Leiria. Kamerun, yang masihmengandalkan Samuel Etoo, tidak berkutik melawan Cristiano Ronaldo dan kawan -kawan.Mereka akan menghadapi Brasil, Meksiko, dan Kroasia di Grup A.

    Kamerun tim Afrika yang sangat teknis. Kami sering mengharapkan sesuatu dari mereka,tetapi ternyata berbeda sama sekali atau tidak berharap sama sekali, tetapi merekamengejutkan kami, ujar Scolari.

    Kamerun akan menjalani uji coba terakhir melawan Jerman pada 1 Juni di

    Moenchengladbach. Sebelum melawan Jerman, skuad Kamerun akan menjalani pemusatanlatihan terakhir di Austria, 20- 31 Mei. Selama pemusatan latihan 11 hari itu, merekadijadwalkan menjalani uji coba melawan Macedonia pada 26 Mei dan Paraguay tiga harikemudian.

    Finke, yang melatih klub Freiburg, tidak memiliki gelandang kreatif. Namun, ia memiliki petarung, seperti Alex Song, Jean II Makoun, dan Allan Nyom, yang akan mengawal linitengah Kamerun. (Reuters/AFP/AP/ The Telegraph/ANG)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    37/61

    Apresiasi

    ApresiasiTeladan Kepemimpinan Ratu

    ShimaTeladan Kepemimpinan Ratu Shima

    Oleh: Indira Permanasari & Lusiana Indriasari

    Pencarian sosok pemimpin ideal berlayar sampai ke Kerajaan Kalingga pada abad ketujuh.Di atas panggung Gedung Kesenian Jakarta, Ratu Shima, penguasa Kalingga itu, melintas

    zaman berbicara tentang kepemimpinan.

    Lewat produksi Shima: Kembalinya Sang Legenda pada 1-2 Maret 2014, sutradara PututBudi Sentosa yang berlatar belakang penari memilih bentuk drama tari sebagai media

    berkirim pesan tentang harapan sosok pemimpin ideal. Waktunya memang tepat, menjelang pemilihan umum.

    Khotbah menguasai panggung sejak pancaran lampu panggung menyiram Debra Yatim danArie Bekti, pemeran guru (narator) yang dikelilingi belasan murid kecilnya. Serupa guru,Debra mengkhotbahi muridnya tentang kebinekaan dan wujud pemimpin idaman. Keduaguru itu lalu mengisahkan Ratu Shima (Amaranila Lalita Drijono) yang tegas, adil, dan

    bijaksana.

    Adalah Shima dari Kalingga, putri seorang maharsi. Shima dipinang Putra Mahkota KerajaanKalingga. Bermula menjadi selir, dia lalu menjadi permaisuri. Setelah raja mangkat, Shimadinobatkan menjadi ratu.

    Di bawah kepemimpinan Shima, Kalingga mengalami masa keemasan. Suatu ketika,ketegasan dan keadilan Shima mendapat ujian. Saat pernikahan putrinya dengan Putra

    Mahkota dari Kerajaan Sunda Galuh, Shima menerima laporan bahwa Putra Mahkotamenyingkirkan barang milik warga di pinggir jalan.

    Tak pandang bulu, Putra Mahkota dihukum dengan dipotong jari kakinya. Pelanggaran itumembayangi Putra Mahkota hingga ujung cerita. Ketika Shima turun kuasa, Putra Mahkota

    batal mewarisi seluruh kerajaan dan terpaksa berbagi wilayah Kalingga.

    Adegan demi adegan drama itu mengalir, berselingan dengan ragam tarian yang dominan berlanggam Jawa.

    Harapan pada tahun politik

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    38/61

    Kami ingin menyampaikan suara melalui karya agar kita mencar i pemimpin yang baik.Ternyata ada suri teladan dari masa lalu, ujar Putut. Shima dan Kalingga seakan lawan dariIndonesia yang sulit menerima pemimpin perempuan, lemah penegakan hukum, dan marak

    politikus yang berkoalisi demi kekuasaan (dikontraskan dengan adegan penolakan Shima

    terhadap lamaran Raja Sriwijaya yang ingin menikah untuk memperluas kerajaannya).

    Demi menghadirkan Shima, Putut dibantu arkeolog Edy Sedyawati dan Inda C Noerhadi.Kami kaji berbagai sumber, seperti literatur dan candi -candi di Jawa Tengah untukdiaplikasikan ke dalam drama, tata busana, perhiasan, musik, dan koreografi, tapi tetapmenampilkan kekinian, kata Putut.

    Arkeolog Edi Sedyawati (yang juga tampil sebagai penari Langen Beksan) mengatakan,sosok Shima aslinya bersumber dari berita China yang menyebutkan adanya Ratu Hsi-Moyang memerintah kerajaan Ho-Ling. Berita China menyebutkan, Ratu Hsi-Mo yang

    dinobatkan tahun 674 M itu pemerintahannya amat baik, keras, dan adil. Barang-barang yangterjatuh di jalan pun tidak ada yang berani menyentuhnya. Kaki putranya sendiri dipotongkarena tidak sengaja menyentuh harta orang yang terjatuh di jalan.

    Hanya saja, tidak ada tinggalan fisik sisa masa Shima. Datanya pun terbatas. Sulit menggalitentang Shima dari Kalingga. Sumber sejarah yang tidak terlalu banyak itulah yang laludikembangkan, kata Putut. Perluasan cerita antara lain pada adegan Shima menolak dilamarRaja Sriwijaya. Tidak ada kisah lamaran itu dalam berita China. Hanya saja, masa KerajaanSriwijaya berdekatan dengan Kalingga.

    Boleh jadi, keterbatasan data membuat kisah seakan meloncat-loncat seperti mosaik dataryang kehilangan potongan-potongannya. Bangunan drama pun runtuh.

    Terkadang muncul pula rasa ganjil dalam mengemas dan mengontekskan pesan. KetikaShima hendak dinobatkan, misalnya, Shima meminta rakyat dikumpulkan. Di depan rakyat,dia berkata Layakkah aku menjadi ratu bagi kalian? Apakah rakyatku siap mendukungkumenjalankan pemerintahan di Kalingga? Apakah rakyatku semua siap menjunjung hukum?

    pertanyaan itu terasa asing dalam latar kerajaan yang kekuasaannya bersifat absolutcenderung tanpa dialog, bukan demokratis.

    Kesalahan ucap dialog di sana-sini serupa kerikil menggigiti telapak kaki. Ada pula celakayang berbalik menghibur seperti tragedi lepasnya konde cepol Raja Sriwijaya (Ithuk).Pemain Raja Sriwijaya itu membalik kecelakaan menjadi gelitik.

    Keluwesan dan keindahan sublimnya sejarah ke unsur panggung justru tampil dalam kostumkain batik garapan Lucky Wijayanti, produk perhiasan Manjusha, dan musik olahan JokoPorong dengan tingkahan suara bening sinden Sruti. Lucky mengambil tekstur batuan danmotif hias candi, lalu mengaduknya ke dalam lembaran kain. Hasilnya, batik seri Kalinggayang unik. Begitu juga Manjusha yang khusus mengeluarkan rangkaian perhiasan bersepuhemas yang terinspirasi masa klasik Jawa.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    39/61

    Bagi Joko Winarko atau akrab disapa Joko Porong, sumber sejarah yang sedikit justrumembuka luas interpretasi seniman. Sepinya bunyi-bunyian pada zaman kuno menjadi salahsatu nuansa garapan Joko Porong dalam pentas Shima. Dalam beberapa adegan, ia hanyamemainkan sitar (semacam kecapi) dengan suara perkusi dan penembang.

    Di pengujung drama tari itu, Shima masa silam berhubungan dengan kekinian lewatsebentang layar tipis dengan kelebatan potongan gambar bergerak iruk-pikuk kota. Di balikterawang layar, Shima berkata: Pesanku kepada bangsa ini, siapa pun anak cucuku yang jadi

    pemimpin di negeri ini, jangan lupa kepada Sang Pencipta. Jangan pernah lupa kepada janjimu saat dinobatkan jadi pemimpin, bahwa rakyatmu adalah rajamu. Lengkap sudahShima berkhotbah.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    40/61

    Arsip Aku di Kedalaman KrisisOleh: Afrizal Malna

    Kalimat ini letaknya agak ke kiri, di antara lipatan udara bergaram, botol kecap, dan daftarmenu dengan serakan pasir laut tertempel pada cover -nya. Lalat memenuhi meja makan,seperti titik-titik hitam bersayap.

    Beberapa kalimat agak berantakan, ketika aku mencoba menatap Ni Komang Ayu. Hewankecil itu kadang bermain di antara rambut Ni Komang yang terurai panjang, seperti mengukur

    jarak antara kesunyian dan pikiran-pikirannya.

    Tiga orang dari kota yang berlibur di pulau ini, Nusa Penida (namanya sering disebut sunfish ), tampak seperti makhluk bodoh. Mereka sibuk dengan mobilephone masing-masing. Ni Komang akan menemani mereka menyelam di beberapa titik di pulau ini, di Circle Bay,Mangrove. Ia tampak gelisah, seperti menemani gumpalan daging yang masing-masing sibukmemainkan tombol-tombol cahaya itu.

    Aku melompat dari kalimat seperti di atas. Hampir menjatuhkan botol saus di atas mejamakan. Tiba-tiba angin dari laut bertiup kencang, menerbangkan cerpen ini. Akumengejarnya. Angin berbalik ke arah pantai. Telapak kakiku tertusuk-tusuk bangkai karang

    laut, terhampar putih sepanjang Pantai Ped. Aku berhasil menangkap cerpen itu, agak ke kiri,antara seekor anjing putih yang sedang bermain dengan ombak, dan bentangan rumput lautyang ditanam penduduk di sepanjang pantai.

    Aku kembali ke meja makan yang penuh lalat itu. Aku duduk agak ke kiri antara banana juice dan pertanyaan: siapa yang telah menuliskan pikiran Ni Komang tadi dalam cerpen ini?Aku merasa tidak pernah menuliskannya. Bahkan Ni Komang tidak mengenalku. Tetapi siapaaku? Aku tidak ingin hadir sebagai misteri dalam cerpen ini. Tokoh-tokoh yang kutulis dalamcerpen ini tidak tahu kehadiranku. Bagaimana caranya mengenalkan diriku kepadanya,karena aku dan Ni Komang sama-sama tidak nyata. Kami berdua sama-sama seorang fiksi.

    Kaki Ni Komang mulai bergoyang-goyang, seperti bisa merasakan mengalirnya kalimat diatas ke dalam sel-sel darahnya. Kalimat yang seakan bisa merenovasi sel-sel darahnya. Iaseperti menatapku, tatapan dari seorang laut yang ombaknya tidak pernah terlihat.

    Cuaca begitu cerah setelah hujan semalaman. Ni Komang masih harus menjemput seorangtamu lagi dari Sanur yang ketinggalan speedboat ke pulau ini. Di Toyapakeh, salah satudermaga untuk speedboat , ia berdiri memandangi hamparan laut. Horison yang dibatasisebuah pulau kecil, Ceningan, di depannya. Membentang seperti garis berkontur dengan

    bayangan Gunung Agung di belakangnya. Gelombang kabut selalu memperbarui kehadiran

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    41/61

    gunung itu. Kabut dan laut adalah cermin bergelombang yang memantulkan ilusi tentangcahaya. Itu yang sering dipikirkannya setiap memandangi gradasi dari laut maupun kabut.

    Speedboat melaju seperti sebuah titik sedang membelah cermin yang tidak pernahmemantulkan kedalamannya sendiri. Perahu bermesin itu terus menyayat buncah-buncah airlaut yang berhamburan pada dinding-dindingnya. Teknologi yang rapuh itu sedang meluncurdi permukaan laut, membuat titik hitam itu tampak seperti sebuah kesombongan yang rapuh.

    Selamat datang di Nusa, katanya kepada tamu yang dijemputnya.

    Maaf, saya terlambat, kata tamu itu. Seorang lelaki berusia sekitar 38 tahun. Cisco, tamuitu memperkenalkan namanya. Aku men duga nama lengkapnya Franscisco, dari Perancis.Ia terkesan cukup tahu bagaimana berhadapan dengan orang Indonesia yang latarnya

    berbeda-beda.

    Kita masih punya waktu untuk minum. Speedboat untuk menyelam baru datang jam 12siang ini, ujar Ni Komang. Ta mu itu menganggukkan kepala. Membawa tasnya menujukendaraan yang akan mengantar mereka ke kafe, di pinggir Pantai Ped. Speedboat akanmenjemput mereka di pinggir pantai itu menuju ke titik penyelaman yang akan mereka tuju.Biasanya para penyelam menuju ke titik-titik di mana ikan seperti pari manta yang bentuknyamirip pesawat UFO, atau ikan mola-mola sering ditemukan.

    Nita, instruktur untuk menyelam, sudah menunggu di kafe. Ni Komang bekerja sebagaiasistennya, mengurus hal-hal yang lebih teknis. Tubuh Nita khas seorang penyelam.Tatapannya hampir selalu mengirim pesan bahwa ia selalu siap memberi perhatian. Tetapiaku merasa tatapan itu kadang mirip kandang macan. Dari kandang itu seekor macan tiba-tiba

    bisa melompat dan menerkammu. Aku duduk agak ke kiri antara fins (sepatu bersirip untuknyelam ), dan snorkel untuk bernapas saat menyelam yang dibawa Nita.

    Kenapa kita harus menyelam? Nita mulai menyampaikan beberapa syarat penyelaman yangharus disepakati bersama empat penyelam dari kota yang harus mereka temani.

    Speedboat mulai melaju dalam ayunan gelombang laut. Belahan-belahan warna biru kelam,

    biru kehijauan, putih dari pantulan cahaya menciptakan tema-tema yang selalu bergantian pada belahan-belahan gelombangnya. Dinding-dinding batu yang bercelah, putih oleh buihombak yang menghantam dinding pulau. Seluruh penyelam sudah mengenakan wet suit ,

    pakaian selam untuk menjaga suhu tubuh dari dinginnya kedalaman laut.

    Dinding-dinding kesunyian mulai melayang bersama arus lembut di bawah permukaan laut.Jam untuk menyelam yang melingkar di tangan Ni Komang menunjukkan kedalaman 5meter, terus turun hingga 8 meter. Jari-jari tangan dari 6 penyelam tampak menari-menari,menyampaikan bahasa isyarat dalam penyelaman. Nyawa mereka mulai bergantung pada

    snorkel , yang menghubungkan antara napas mereka dan tabung scuba yang menyimpan persediaan oksigen. Tubuh-tubuh yang telah bertambah dengan mesin.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    42/61

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    43/61

    Kami menyelam sudah lebih 20 meter. Cahaya matahari merayap kian tipis. Kami mulaimenggunakan senter, sementara dasar laut masih belum tampak. Ada seorang yangmenyelam sampai 60 meter, dan dasarnya tetap masih belum terlihat. Maha kegelapanterbentang di bawah sana. Adakah proses pembentukan mikro biologi lain di bawah sana?

    Adakah semesta lain di dasar kegelapan laut?

    Dunia visual dalam laut menghasilkan efek suara, seperti datang dari tulang belakangkepalaku. Suara itu menggali timbunan memoriku. Pantulan cahaya di antara lendir-lendiryang melapisi tubuh berbagai jenis ikan, berbagai warna yang menghiasi Ceningan Wall,seperti saling merajut dan melebarkan kembali vibrasi suara-suara itu.

    Pada momen ini, aku seperti mendengar lagi tembang doa-doa Hindu-Bali. Mengolah gas-gasnon-material dalam jiwaku. Aku ingin menyebutnya sebagai gas-gas spiritual dan estetik.

    Nyanyian itu membuat lingkaran gema yang menutup batas akhir dari kemampuanku

    menjangkau sesuatu. Lalu sesajen-sesajen dipersembahkan, seperti sebuah konservasiteologis untuk keliaran manusia dalam menembus hal-hal yang tidak bisa dijangkaunya.

    Ada jarak sangat tipis, sekitar 2 meter, antara mataku dan laut. Jarak itu dipisahkan kaca google untuk melindungi mataku dari iritasi air laut. Jarak itulah yang membuat kehidupan didalam laut menjadi fiksi baru tentang ukuran dan cahaya. Semua yang kulihat dari balik kaca

    google itu membesar dua kali lipat dan lebih dekat setengah kali lipat.

    Perubahan gelembung gas dalam paru-paru dan otakku semakin membesar. Aku merasa kianmelayang, mabuk. Ceningan Wall tiba-tiba berubah seperti monitor raksasa, menayangkankehidupan kota. Tembang-tembang Hindu-Bali juga berubah kian riuh, bercampur berbagai

    bahasa asing dan mata uang asing. Monitor raksasa itu tiba-tiba runtuh ke dasar kegelapanmahabutha .

    Lalu semuanya kembali hening. Keheningan yang seakan bisa kugenggam. Aku mulaimelepas regulator dan selang snorkel ku untuk bernapas, melepas tabung scuba dari

    punggungku. Kulihat tabung itu melayang, melepaskan gelembung-gelembung udara, terusturun ke dalam kegelapan mahabutha . Dan aku?

    Aku sudah bukan aku lagi tanpa mesin bernapas itu.

    Esok pagi, Ni Komang masuk ke kamar suci di bale dangin . Membersihkannya. Iamenemukan buku kumpulan cerpen August Strindberg dalam kamar itu, Cerita dariStockholm , terjemahan Stefan Danerek. Ia heran, siapa yang telah meninggalkan buku ini dikamar suci? Nusa Penida tidak memiliki toko buku untuk mendapatkan Strindberg. Iamencoba membaca bagian awal buku ini: Cerpen tentang seseorang yang tidak memiliki aku.Karena, sejak kecil ia dibesarkan ibunya untuk tidak memiliki keinginan. Cerita yang ditulisStrindberg hampir 200 tahun yang lalu.

    Ni Komang kemudian menutup buku itu. Ia seperti merasakan ada napas dan bau seseorangyang membaca dalam kamar suci itu.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    44/61

    Cerita Cinta NatassaOleh: Indira Permanasari

    Kisah, mempertemukan manusia dari lorong waktu yang berbeda. Lewat cerita, Andi Natassa(21) bertemu Ken Dedes, perempuan pujaan dalam kitab Pararaton. Ia juga bertemuveteran yang memerdekakan negeri.

    Sosok muda Andi Natassa langsung tertangkap mata begitu langkah memasuki Kafe Sinouyang dibangun dari bekas gudang dengan percikan nuansa antik di sana-sini. Natassa hadir

    berbalut busana hijau menyala, kontras dengan kulitnya yang putih dan segala yang ada diruangan itu.

    Wajah eloknya yang berbingkai rambut panjang bergelombang masih berhadapan dengansepiring pasta yang baru setengah habis dilahap. Tak sulit membayangkan Andi Natassamewujud Ken Dedes, perempuan yang jadi rebutan dalam kisah Ken Arok. Awal Januari lalu,

    Natassa sungguh-sungguh menghadirkan perempuan cantik dalam kitab Pararaton itu bersama Teater Sendiri lewat lakon Ken Dedes garapan A Nawir Hamzah di Taman IsmailMarzuki.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    45/61

    Kata sutradara, saya yang harus bisa merasakan dan mengimajinasikan karakter Ken Dedesitu, ujar Natassa berkila s balik soal pengalamannya berteater setelah pasta di piringnyaludes.

    Dalam imaji Natassa, Ken Dedes yang bersinar menggoda itu perempuan istimewa, seperti bunga desa pujaan banyak orang. Bahkan, Ken Dedes menjadi pilihan dewa-dewa untukmelahirkan raja-r aja. Sebetulnya, karakter Ken Dedes berbeda dengan pribadiku. Ken Dedes

    begitu anggun, tertata, dan kemayu. Sementara aku orangnya ceplas-ceplos , ujar Natassayang mantan anggota klub rugbi itu.

    Namun, Natassa menikmati proses belajar mengenali Ken Dedes. Bahkan, dia merasa sempatkebablasan terbawa karakter Ken Dedes sehingga teman-teman dekatnya merasa diri Natassa

    berubah, mendadak kalem. Kata Mama, sewaktu aku main teater, aku bau melati. Hii... serem banget he-he-he , ujar Natassa yang cinta teater dan ingin lagi bermain teater dengan

    cerita berlatar tradisi Indonesia.

    Kenalkan budaya

    Tak perlu Tunggul Ametung dan Ken Arok bertarung demi membuktikan kecantikan dankeistimewaannya. Natassa membuktikannya di ajang pemilihan Puteri Indonesia tahun 2011dengan pulang membawa tiga gelar sekaligus, yakni sebagai runner-up dua Puteri Indonesia(Puteri Indonesia Pariwisata), Puteri Berbakat, dan Puteri Favorit.

    Lewat ajang pemilihan putri itu, Natassa mengenalkan secuil budaya dari Sulawesi. Pada saatunjuk bakat, Natassa membawakan tarian Toraja Magellu dan memboyong gelar PuteriBerbakat. Aku suka banget tarian tradisional. Di kampus aku juga mengajar tarian Betawi,

    jaipong, dan ngaronjeng . Senang rasanya berbagi ilmu.

    Ketika dikirim mengikuti Miss Asia Pacific World 2012, Natassa dengan semangat berceritatentang Indonesia. Kebaya payet karya Intan Avantie yang dikenakannya menjadi pembuka

    percakapan. Peserta lain rupanya penasaran dengan kebaya cantik itu.

    Setelah itu, aku buka Google di laptop dan mulai tunjukan peta dan foto-foto Yogya, Danau

    Toba, city light di Jakarta, dan tujuan wisata di Sulawesi Selatan. Mereka terkagum-kagumdan komentar, wow keren banget negaramu! Aku dalam hati berkata, Yes, I got you, he-he-he, ujar Natassa yang mendapat julukan Minji alias perempuan ceria, energik, dan manisselama di Korea. Alhasil, Miss India yang akan menikah baru-baru ini mengontak Natassauntuk rekomendasi tempat bulan madu.

    Nasionalisme

    Hati Natassa miris ketika menonton sebuah acara di televisi pada suatu pagi. Di layar, pembawa acara mengadakan kuis kecil dengan peserta anak-anak SD kelas akhir. Kata

    Natassa, ketika pembawa acara bertanya tentang sebuah kelompok artis, semua anakmengacung dan menjawab benar.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    46/61

    Namun, saat pembaca acara bertanya siapa wakil presiden pertama di Indonesia. Tak adayang tahu. Mereka tidak tahu pendiri bangsanya sendiri. Aku pernah baca ungkapan kalaumau bikin bangsa hancur, buat mereka lupa sama sejarahnya sendiri, ujar Natassa yangtertarik dengan sosok Bung Hatta.

    Natassa pun resah dengan nasib veteran-veteran yang memperjuangkan kemerdekaan laluterabaikan. Apalagi, ketika mendengar veteran dan keluarganya hidup atau jual medali demimakanan.

    Natassa bercita-cita membuat malam amal bagi para veteran dan hasilnya digunakan untukaktivitas dan usaha kecil para veteran. Mereka sudah lansia, kalau ti dak punya kegiatan

    bakal sakit- sakitan, ujarnya.

    Rupanya Natassa kerap mendengar kisah-kisah perjuangan dari kedua kakeknya yang

    veteran. Kakek selalu cerita, dulu orang -orang ditembaki di depan mata. Kakekku sampai pernah bersembunyi di atas pohon, sementara di bawahnya tentara Belanda mondar-mandir.Dia terpaksa menahan gigitan perih semut supaya tidak tertangkap Belanda. Kakek jugacerita, badannya sering diolesi oli supaya mudah lepas kalau tertangkap, ujar Natassa penuhsemangat.

    Itu cerita cinta tanah air Natassa.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 9.3.2014

    47/61

    Kampung Halaman

    Kangen Ayam Tolak Pinggang

    Sebagai gadis Makassar yang merantau di Jakarta, kapan terakhir Natassa menengokkampung halaman? Baru saja sampai tadi malam di Jakarta dari Makassar, he-he-he ,ujarnya. Setidaknya, tiga kali setahun Natassa mudik.

    Natassa lahir di Makassar dan tinggal di kota itu sampai kelas 3 SD. Kemudian dia hijrah keJakarta. Namun, sebagian besar keluarganya berada di ti