ARTIKEL TENTANG HAJI ^_^

24
ARTIKEL TENTANG HAJI A. Pengertian Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu. B. Definisi Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain. C. Latar Belakang Ibadah Haji Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i,

description

artikel haji

Transcript of ARTIKEL TENTANG HAJI ^_^

ARTIKEL TENTANG HAJIA. Pengertian

Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.B. Definisi

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

C. Latar Belakang Ibadah Haji

Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. [2] Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.D. Hukum dan Dalil HajiHaji hukumnya fardu bagi lelaki dan wanita sekali seumur hidup.

Dalil dari Alquran :

.

Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."

Allah Taala mewajibkan haji bagi kaum muslimin pada tahun ke sembilan Hijrah. Nabi saw. melakukan haji hanya sekali, yaitu haji wada.

Dalil dari hadis :

Rasulullah saw. bersabda, " Islam didirikan di atas lima dasar."

Dalam hadis lain, Rasulullah saw. bersabda, " Tidak ada balasan haji mabrur kecuali surga. "

Seterusnya Rasulullah saw. bersabda, " Barangsiapa melaksanakan haji tanpa melakukan kejahatan seksual dan tidak melakukan tindakan kefasikan, maka ia kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya. "

Juga sabda Rasulullah saw., "Wahai manusia! Sesungguhnya telah difardukan kepadamu haji, oleh sebab itu berhajilah." Kemudian seorang lelaki berdiri dan bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah setiap tahun" Rasulullah saw. diam sampai pertanyaan tersebut diulang tiga kali. Kemudian beliau bersabda, "Kalau aku jawab (Ya) maka akan wajib dan kamu sekalian tidak akan mampu melaksanakannya."

Umat Islam sepakat bahwa haji adalah rukun Islam yang ke lima, hukumnya adalah fardu. Menurut mayoritas ulama, fardunya tidak bersifat segera, tetapi dapat ditunda dari awal waktu mampu melaksanakannya.E. Syarat-syarat Hajia. Islam.b. Akil Balig.c. Dewasa.d. Berakal.e. Waras.f. Orang merdeka (bukan budak).g. Mampu, baik dalam hal biaya, kesehatan, keamanan, dan nafkah bagi keluarga yang ditinggal berhaji.Syarat-syarat haji yang lain antara lain, menurut :

a. Syarat-syarat haji menurut Mazhab Hanafi

a. Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya tidak sah.

b. Akal, tidak wajib bagi orang gila dan hajinya tidak sah.

c. Balig, tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk) hajinya diterima. Namun demikian setelah dewasa yang bersangkutan belum bebas dari fardu haji.

d. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.

e. Sehat jasmani.

f. Memiliki bekal dan sarana perjalanan.

g. Perjalanan aman.

Tambahan bagi wanita:

a. Harus didampingi suami atau mahramnya.

b. Tidak dalam keadaan iddah, baik karena cerai maupun kematian suami.b. Syarat haji menurut Mazhab Malikia. Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir dan hajinya tidak sah.

b. Akal, tidak wajib bagi orang gila dan hajinya tidak sah.

c. Balig, tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa membedakan antara yang baik dengan yang buruk) hajinya diterima. Namun demikian setelah dewasa yang bersangkutan belum bebas dari fardu haji.

d. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.

e. Kemampuan

Tambahan bagi wanita:

Tidak disyaratkan adanya suami atau mahram tapi boleh melaksanakan haji bila ada teman yang dianggap aman, baik bagi wanita muda atau tua.c. Syarat-syarat haji menurut Mazhab Syafi'ia. Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya tidak sah.

b. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.

c. Taklif (sudah mukallaf, yaitu berkewajiban melaksanakan syariat)

d. Kemampuan, dengan syarat sebagai berikut:

Ada perbekalan, makanan dan lain-lain untuk pergi dan pulang.

Ada kendaraan

Perbekalan yang dibawa harus kelebihan dari pembayaran hutang dan biaya keluarga yang ditinggalkan di rumah.

Dengan kendaraan yang sudah jelas bahwa tidak akan mengalami kesulitan.

Perjalanan aman.

Tambahan untuk wanita:

Ada pendamping yang aman dengan seorang wanita muslimah yang merdeka dan tepercaya.d. Syarat-syarat haji menurut Mazhab Hambalia. Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir dan hajinya tidak sah.

b. Akal, tidak wajib bagi orang gila, hajinya tidak sah.

c. Balig, tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa membedakan yang baik dengan yang buruk) hajinya diterima. Namun demikian setelah dewasa yang bersangkutan belum bebas dari fardu haji.

d. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.

e. Kemampuan.Tambahan bagi wanita:

Harus diikuti oleh mahramnya atau orang yang haram menikahinya selamanya.F. Rukun HajiRukun haji adalah perbuatan-perbuatan yang wajib dilakukan dalam berhaji. Rukun haji tsb adalah:

1. Ihram.2. Wukuf di Arafah.3. Tawaf ifdah.4. Sa'i.5. Mencukur rambut di kepala atau memotongnya sebagian.6. Tertib.Rukun haji tsb harus dilakukan secara berurutan dan menyeluruh. Jika Meninggalkan salah satu dari rukun-rukun tersebut, maka ibadahnya belum selesai kecuali dengan melakukannya. Seandai-nya seseorang dalam rumrahnya tidak melakukan thawaf, maka ia harus tetap dalam keadaan ihram sampai melakukan thawaf; dan orang yang tidak (belum) melakukan sai, maka harus tetap dalam keadaan ihram sampai melakukan sai. Demikian pula dalam ibadah haji, barangsiapa yang tidak mengerjakan rukun-rukunnya, maka hajinya tidak sah. Barangsiapa yang tidak wuquf di Arafah hingga matahari terbit pada keesokan harinya (hari raya Qurban) maka ia telah ketinggalan ibadah haji dan hajinya tidak sah, maka ia bertahallul dengan melakukan umrah, yaitu thawaf dan sai lalu mencukur rambut atau memendekkannya. Setelah itu pulang ke negeri asalnya dan pada tahun berikutnya mengerjakan ibadah haji kembali.G. Wajib Haji

Wajib adalah semua pekerjaan yang harus dilakukan, bila ditinggalkan, maka harus membayar dam. Mengabaikan (meninggalkan) salah satu kewajiban haji atau umrah, apabila dilakukan dengan sengaja, maka pelakunya berdosa dan wajib membayar denda (fidyah), sebagaimana dijelaskan oleh para ulama, yaitu menyembelih seekor domba (biri-biri) dan membagi-bagikan dagingnya di Mekkah. Kalau meninggalkannya karena ketidaksengajaan maka tidak berdosa namun tetap harus membayar fidyah, yaitu menyembelih seekor domba dan membagi-bagikan daging-nya kepada orang-orang fakir miskin di Mekkah, sebab ia telah mening-galkan suatu kewajiban yang dapat diganti (ditebus). Oleh karena itu, tatkala kewajiban yang asli itu telah tertinggalkan maka ia harus melakukan tebusan (ganti). Demikianlah penjelasan para ulama tentang orang yang meninggalkan salah satu kewajiban haji atau umrah, yaitu wajib membayar fidyah, yaitu menyembelih seekor domba di Mekkah dan membagi-bagikan dagingnya kepada orang-orang fakir.Wajib Haji 7, yaitu:

1. Ihram dari mikat.2. Wukuf di Arafah.3. Bermalam di Mazdalifah.4. Bermalam di Mina.5. Mencukur atau memotong rambut, mencukur lebih afdal.6. Melempar jumrah.7. Tawaf wada'.Seluruh mazhab sepakat tentang fardu dan wajib di dalam haji.H. Jenis Ibadah haji

1. Haji ifrdHaji ifrd yaitu membedakan ibadah haji dengan umrah. Ibadah haji dan umrah masing-masing dikerjakan tersendiri. Pelaksanaannya, ibadah haji dilakukan terlebih dulu, setelah selesai baru melakukan umrah. Semuanya dilakukan masih dalam bulan haji.

Cara pelaksanaannya adalah:

a. Ihram dari mqt dengan niat untuk haji.

b. Ihram dari mqt dengan niat untuk umrah.2. Haji tamattu'Haji tamattu' adalah melakukan umrah terlebih dulu pada bulan haji, setelah selesai baru melakukan haji.

Orang yang melakukan haji tamattu' wajib membayar hadyu (denda), yaitu dengan menyembelih seekor kambing. Jika tidak mampu dapat diganti dengan berpuasa selama 10 hari, yaitu 3 hari selagi masih berada di tanah suci, dan 7 hari setelah kembali di tanah air.

Cara pelaksanaannya adalah:

a. Ihram dari mqt dengan niat untuk umrah.b. Melaksanakan haji setelah selesai melaksanakan semua amalan umrah.3. Haji qirnHaji qirn adalah melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersama-sama. Dengan demikian segala amalan umrah sudah tercakup dalam amalan haji.

Cara pelaksanaannya adalah:

a. Ihram dari mqt dengan niat untuk haji dan umrah sekaligus .b. Melakukan seluruh amalan haji.I. Amalan-Amalan Haji dan Umrah

1. Mqt

Mqt adalah batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji dan umrah. Mqt terdiri atas mqt zamn dan mqt makn.

Mqt zamn adalah kapan ibadah haji sudah boleh dilaksanakan.

Berdasarkan kesepakatan para ulama yang bersumber dari sunah Rasulullah SAW, mqt zamn jatuh pada bulan Syawal, Zulkaidah, sampai dengan tanggal 10 Zulhijah.

Mqt makn adalah dari tempat mana ibadah haji sudah boleh dilaksanakan.

Tempat-tempat untuk mqt makn adalah:

a. Zulhulaifah atau Bir-Ali (450 km dari Mekah) bagi orang yang datang dari arah Madinah.b. Al-Juhfah atau Rabiq (204 km dari Mekah) bagi orang yang datang dari arah Suriah, Mesir, dan wilayah-wilayah Maghrib.c. Yalamlan (sebuah gunung yang letaknya 94 km di selatan Mekah) bagi orang yang datang dari arah Yaman.d. Qarnul Manazir (94 km di timur Mekah) bagi orang yang datang dari arah Nejd.e. Zatu Irqin (94 km sebelah timur Mekah) bagi orang yang datang dari arah Irak.

2. Ihram

Ihram ialah niat melaksanakan ibadah haji atau umrah dan memakai pakaian ihram.

Bagi laki-laki, pakaian ihram adalah dua helai pakaian tak berjahit untuk menutup badan bagian atas dan sehelai lagi untuk menutup badan bagian bawah. Kepala tidak ditutup dan memakai alas kaki yang tidak menutup mata kaki.

Bagi wanita, pakaian ihram adalah kain berjahit yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah.

Sunah ihram adalah memotong kuku, kumis, rambut ketiak, rambut kemaluan, dan mandi. Kemudian melakukan shalat sunah ihram 2 rakaat (sebelum ihram), membaca talbiah, shalawat, dan istighfar (sesudah ihram dimulai).3. Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dimulai dari arah yang sejajar dengan Hajar Aswad dan Ka'bah selalu ada di sebelah kiri (berputar berlawanan arah jarum jam). Syarat tawaf adalah:

a. Suci dari hadas besar, hadas kecil, dan najis

b. Menutup aurat

c. Melakukan 7 kali putaran berturut-turut

d. Mulai dan mengakhiri tawaf di tempat yang sejajar dengan Hajar Aswad

e. Ka'bah selalu berada di sisi kiri

f. Bertawaf di luar Ka'bahSedangkan sunah tawaf adalah:

a. Menghadap Hajar Aswad ketika memulai tawaf

b. Berjalan kaki

c. al-idtib, yaitu meletakkan pertengahan kain ihram di bawah ketiak tangan kanan dan kedua ujungnya di atas bahu kiri

d. Menyentuh Hajar Aswad atau memberi isyarat ketika mulai tawaf

e. Niat.

f. Niat untuk tawaf yang terkandung dalam ibadah haji hukumnya tidak wajib karena niatnya sudah terkandung dalam niat ihram haji, tetapi kalau tawaf itu bukan dalam ibadah haji, maka hukum niat tawaf menjadi wajib, seperti dalam tawaf wada' dan tawaf nazar.

g. Mencapai rukun yaman (pada putaran ke-7) dan mencium atau menyentuh Hajar Aswad

h. Memperbanyak doa dan zikir selama dalam tawaf

i. Tertib, dilaksanakan secara berurutan

Macam-macam tawaf adalah:

a. Tawaf ifdah, tawaf sebagai rukun haji yang apabila ditinggalkan maka hajinya menjadi tidak sah.

b. Tawaf ziyrah, tawaf kunjungan, sering juga disebut tawaf qudm, yaitu tawaf yang dilakukan setibanya di kota Mekah.

c. Tawaf sunah, tawaf yang dapat dilakukan kapan saja.

d. Tawaf wada', tawaf perpisahan, yaitu tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekah setelah selesai melakukan seluruh rangkaian ibadah haji.

4. Sa'i

Sa'i adalah berjalan dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa sebanyak 7 kali.

Syarat sa'i adalah:

a. Seluruh perjalanan sa'i dilakukan secara lengkap, tidak boleh ada jarak yang tersisa.b. Dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwa.c. Dilakukan sesudah tawaf.d. Dilakukan sebanyak 7 kali perjalanan.Sedangkan sunah dalam sa'i adalah:

a. Berdoa di antara Shafa dan Marwa.b. Dalam keadaan suci dan menutup aurat.c. Berlari kecil antara 2 tonggak hijau.d. Tidak berdesakan.e. Berjalan kaki.f. Dikerjakan secara berturut-turut.5. Wukuf di ArafahWukuh di Arafah adalah berdiam diri di padang Arafah sejak matahari tergelincir pada tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah (hari nahar), baik dalam keadaan suci maupun tidak suci.

Haji tanpa wukuf tidak sah dan harus diulang lagi pada tahun berikutnya. Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud:Haji itu 'arafah, siapa yang datang pada malam mabt di Muzdalifah sebelum fajar menyingsing, ia sudah mendapatkan haji.Ketika melakukan wukuf, disunahkan untuk tidak berpuasa, menghadap kiblat, berzikir, membaca istighfar, dan berdoa. Menurut riwayat Imam Ahmad, doa Nabi SAW ketika di hari arafah adalah:

Tiada Tuhan kecuali Allah, yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya seluruh kerajaan, bagi-Nya pula segala pujian, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Ia Maha Kuasa atas segalanya.6. Melontar JumrahMelontar jumrah ialah melempar batu kerikil ke arah 3 buah tonggak, yaitu l, wust, dan ukhr, masing-masing 7 kali lemparan. Hari melontar jumrah dimulai pada tanggal 10 Zulhijah, ke arah jumrah 'aqabah atau jumrah kubra, dan 2 atau 3 hari dari hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah) ke arah 3 jumrah yang telah disebutkan di atas.

Waktu melontar jumrah disunahkan sesudah matahari terbit. Bagi orang yang lemah atau berhalangan boleh melakukannya pada malam hari.

Adapun melontar jumrah pada 3 hari yang lain, hendaknya dimulai pada waktu matahari sudah mulai turun ke barat sampai saat matahari terbenam.

Ketika melontar jumrah disunahkan:

a. Berdiri dengan posisi Mekah ada di sebelah kiri dan Mina di sebelah kanan

b. Mengangkat tangan tinggi-tinggi bagi laki-laki

c. Membaca takbir ketika melempar batu yang pertama

Bagi orang yang berhalangan menyelesaikan haji dengan tidak melakukan wukuf di Arafah, tawaf, ataupun sa'i, apa pun penyebabnya, menurut pendapat jumhur ulama orang tsb wajib menyembelih seekor kambing, sapi, atau unta di tempat ia bertahalul.

Apabila ibadahnya itu ibadah wajib, ia harus meng-qadha pada tahun berikutnya, tetapi bila bukan ibadah wajib, ia tidak perlu meng-qadha.J. Kegiatan Ibadah HajiBerikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:1. Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.

2. 8 Dzulhijjah, jamaah haji harus bermalam di Mina. Sebelumnyanya pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah menuju Mina. Malam harinya, semua jamaah haji harus bermalam di Mina.

3. 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.

4. 10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).

5. 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

6. 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

7. Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).K. Haji Akbar dan Haji Mabrur

1. Haji akbar (haji besar)Istilah haji akbar disebut dalam firman Allah SWT pada surah At-Taubah: 3 yang artinya:

Dan (inilah) suatu pemakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin...

Ada beberapa pendapat ulama tentang haji akbar, yaitu haji akbar adalah:

Haji pada hari wukuf di Arafah

Haji pada hari nahar

Haji yang wukufnya bertepatan dengan hari jum'at

Ibadah haji itu sendiri beserta wukufnya di Arafah

Namun pendapat yang paling masyhur adalah pendapat yang menyatakan bahwa haji akbar adalah haji yang wukufnya jatuh pada hari jum'at.

Ada haji besar, ada pula haji asgar (haji kecil) yang merupakan istilah lain untuk umrah.2. Haji MabrurHaji mabrur adalah ibadah haji seseorang yang seluruh rangkaian ibadah hajinya dapat dilaksanakan dengan benar, ikhlas, tidak dicampuri dosa, menggunakan biaya yang halal, dan yang terpenting, setelah ibadah haji menjadi orang yang lebih baik.

Balasan bagi orang yang mendapat haji mabrur adalah surga. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang artinya:Umrah ke satu ke umrah berikutnya adalah penebus dosa di antara keduanya, dan haji mabrur ganjarannya tiada lain kecuali surga (HR Bukhari dan Muslim).

L. Dam (Denda)Dam dalam bentuk darah adalah menyembelih binatang sebagai karafat (tebusan) terhadap beberapa pelanggaran yang dilakukan ketika melakukan ibadah haji atau umrah. Jenis dam adalah:1. Dam tartb.2. Dam takhyr dan taqdr.3. Dam tartb dan ta'dl.4. Dam takhyr dan ta'dl.

a. Dam tartb

Dam tartb yaitu bila binatang yang disembelih adalah kambing, tetapi bila tidak mendapat kambing, harus melaksanakan puasa 3 hari di tanah suci dan 7 hari apabila telah pulang ke kampung halaman.

Orang diwajibkan membayar dam tartb karena 9 hal, yaitu:

1. Mengerjakan haji tammatu'.2. Mengerjakan haji qirn.3. Tidak wukuf di Arafah.4. Tidak melontar jumrah yang ke-3.5. Tidak mabt di Muzdalifah pada malam nahar.6. Tidak mabt di Mina pada malam hari tasyrik.7. Tidak berihram dari mqt.8. Tidak melakukan tawaf wada'.9. Tidak berjalan kaki bagi yang bernazar untuk mengerjakan haji dengan berjalan kaki.b. Dam takhyr dan taqdrDam takhyr dan taqdr ialah boleh memilih menyembelih seekor kambing, berpuasa, atau bersedekah memberi makan kepada 6 orang miskin sebanyak 3 sa' (1 sa' = 3,1 liter).

Dam jenis ini dikenakan untuk satu diantara sebab-sebab berikut:1. Mencabut 3 helai rambut atau lebih secara berturut-turut

2. Memotong 3 kuku atau lebih

3. Berpakaian yang berjahit

4. Menutup kepala

5. Memakai wewangian

6. Melakukan perbuatan yang menjadi pengantar bagi perbuatan seksual

7. Melakukan hubungan seksual antara tahalul pertama dan tahalul kedua.c. Dam tartb dan ta'dlDam tartb dan ta'dl adalah pertama kali wajib menyembelih unta, apabila tidak mampu boleh menyembelih sapi, apabila tidak mampu juga baru menyembelih kambing 7 ekor.

Apabila tidak mendapat 7 ekor kambing, si pelanggar harus membeli makanan seharga itu dan disedekahkan kepada fakir miskin di tanah suci.

Dam jenis ini dikenakan karena pelanggaran melakukan hubungan seksual.d. Dam takhyr dan ta'dlDam takhyr dan ta'dl adalah boleh memilih diantara 3 hal yaitu:

1. Menyembelih binatang buruan yang diburu.2. Membeli makanan seharga binatang buruan tsb dan disedekahkan.3. Berpuasa satu hari untuk setiap 1 mud (5/6 liter).

Dam jenis ini dikenakan karena sebab-sebab:

1. Merusak, memburu, atau membunuh binatang buruan.2. Memotong pohon-pohon atau mencabut rerumputan di tanah haram.Waktu dan tempat penyembelihan damWaktu penyembelihan dam yang disebabkan pelanggaran yang tidak sampai membatalkan atau kehilangan haji harus dilakukan pada waktu si pelanggar melakukan ibadah haji. Tetapi bagi dam yang disebabkan pelanggaran yang berakibat kehilangan haji, pelaksanaannya wajib ditunda sampai pada waktu melakukan ihram ketika meng-qadha haji.

Sedangkan tempat penyembelihan dam dan penyaluran dagingnya adalah di tanah haram.

Bagi orang yang melakukan haji, diutamakan menyembelihnya di Mina, sedangkan bagi orang yang melakukan umrah, menyembelihnya di Marwa.M. Mewakilkan HajiPerwakilan haji berlaku untuk seseorang yang mampu melakukan haji dari segi biaya, tapi kesehatannya tidak memungkinkan, seperti sakit yang parah atau karena usia tua.

Dalam hal ini wajib orang lain untuk menghajikannya dengan biaya dari orang yang bersangkutan, dengan syarat orang yang menggantikan tsb sudah mengerjakan haji untuk dirinya sendiri. Tetapi bila setelah dihajikan orang itu sembuh, menurut Imam Syafi'i, ia tetap wajib melakukan haji.

Perwakilan haji juga dapat dilakukan atas orang yang sudah meninggal, asalkan orang tsb berkewajiban haji, antara lain mempunyai nazar dan belum dapat melaksanakannya. Hal ini didasarkan pada hadist yang meriwayatkan bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi SAW:"Ayah saya sudah meninggal dan ia mempunya kewajiban haji, apakah aku harus menghajikannya?" Nabi SAW menjawab, "Bagaimana pendapatmu apabila ayahmu meninggalkan hutang, apakah engkau wajib membayarnya?" Orang itu menjawab, "Ya". Nabi SAW berkata, "Berhajilah engkau untuk ayahmu".(HR. Ibnu Abbas RA)

N. Lokasi Utama Dalam Ibadah Haji1. Makkah Al Mukaromah

Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf haji.

2. Arafah

Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah tiap tahunnya. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.

3. Mina

Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.4. Muzdalifah

Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.5. Madinah

Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi. Lihat foto-foto keadaan dan kegiatan dalam masjid ini.O. Tempat Bersejarah

1. Jabal Nur dan Gua Hira

Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5.

2. Jabal Tsur

Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.

3. Jabal Rahmah

Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun dari surga. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.

4. Jabal Uhud

Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.

5. Makam Baqi'

Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan. Ada banyak perbedaan makam seperti di tanah suci ini dengan makam yang ada di Indonesia, terutama dalam hal peletakan batu nisan lihat Hikmah Ziarah ke Makam Baqi'.

6. Masjid Qiblatain

Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan shalat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat shalat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.Nama:Vivi NurcahyaniKelas:XE

No.

:22