Asal Mula Istilah Humas

9
PENGANTAR ILMU HUMAS OLEH AHMAD RIFAL STAMBUK: C1D314055 UNIVERSITAS HALU OLEO FAKLTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILM KOMUNIKASI PRODI JURNALISTIK 2015

Transcript of Asal Mula Istilah Humas

Page 1: Asal Mula Istilah Humas

PENGANTAR ILMU HUMAS

OLEH

AHMAD RIFAL

STAMBUK: C1D314055

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKLTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILM KOMUNIKASI

PRODI JURNALISTIK

2015

Page 2: Asal Mula Istilah Humas

Asal Mula Istilah Humas

Humas dalam Webster’s New World Dictionary diartikan sebagai hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas (penyiaran media) khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (lembaga).

Humas juga diterjemahkan sebagai profesi yang memiliki fungsi manajemen untuk mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News).

Sementara dalam (Moore, 2004: 6), Humas diartikan sebagai filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik.

Humas  mempunyai dua  pengertian.  Pertama,  Humas sebagai  teknik komunikasi (technique  of communication) dan kedua, Humas sebagai  metode komunikasi (method of communication) (Abdurrahman, 1993: 10).Humas menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Humas jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.Secara umum konsep Humas sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (Jefkins, 2004: 2).

Perkembangan Humas Di Dunia

Humas muncul sebagai akibat dari adanya upaya menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat pada tahun 1906. Upaya ini berbuah sukses hingga kemudian merujuk pada kinerja yang disebut public relation. Ivy Ledbetter Lee adalah pelopornya waktu itu. Atas upayanya tersebut, ia kini diangkat menjadi The Father of Public Relations.

Perkembangan Humas juga tak lepas dari keberadaan manusia yang tak lepas dari proses komunikasi dan proses transformasi informasi. Manusia dalam hal ini membutuhkan informasi dalam upaya mengintegrasikan kehidupan dalam masyarakat.

Page 3: Asal Mula Istilah Humas

Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.

Gambaran Kronologis PR Di Dunia

Abad ke-19  :     PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yangmandiri didasarkan pada perkembangan  Ilmupengetahuan dan teknologi.1865-1900    :     Publik masih dianggap bodoh1900-1918    :     Publik diberi informasi dan dilayani1918-1945    :     Publik diberi pendidikan dan dihargai1925              :     Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi1928               :     Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal difakultas sebagai mata kuliah wajib.  Disamping itubanyak diadakan kursus-kursus yang bermutu1945-1968     :     Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui1968               :     Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arahilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.1968-1979       :   Publik dikembangkan di berbagai bidang,pendekatan tidak hanya satu aspek saja1979-1990       :   Profesional/internasional memasuki globalisasi dalamperubahan mental dan kualitas1990-sekarang :   a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,sikap dan  pola perilaku secara nasioal/internasionalb. membangun kerjasama secara lokal, nasional,  internasionalc. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi

Perkembangan Humas Di Indonesia

Sejarah perkembangan Humas di Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-an. Saat itu berdiri organisasi Humas pertama kali di perusahaan perminyakan negara ( Pertamina). Adanya divisi HUPMAS ( Hubungan Pemerintah dan Masyarakat ) Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan

Page 4: Asal Mula Istilah Humas

komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan masyarakat.Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan Humas di Indonesia dalam 4 periode sebagai berikut :

1. PERIODE 1 ( TAHUN 1962 )Secara resmi pembentukan Humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet Perdana Menteri Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi Humas. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah adalah : Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan hingga pelaksanaaannya. Dan tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas lembaga/institusi yang diwakilinya.

2. PERIODE 2 ( TAHUN 1967 – 1971 )Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.

Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin oleh pimpinan pada setiap departemen. Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah ) yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun 1971. Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan.

3. PERIODE 3 ( TAHUN 1972 – 1993 )Periode ini ditandai dengan munculnya Humas kalangan profesional pada

lembaga swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut:1. Tanggal 15 desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia ( Perhumas ) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta dan pemerintah. Seperti wardiman Djojonegoro ( mantan mendikbud), Marah Joenoes (mantan kahupmas Pertamina), dll. Pada konvensi Nasional HUMAS di Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode Etik Kehumasan Indonesia ( KEKI ). Perhumas juga tercatat sebagai anggota International Public Relations Association ( IPRA) dan ASEAN Public Relations Organization (FAPRO).

2. Tanggal 10 April 1987 di jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations ( APPRI ). Tujuannya adalah sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan – perusahaaan public relations yang independen (konsultan jasa kehumasan ).

Page 5: Asal Mula Istilah Humas

4. PERIODE 4 ( TAHUN 1995 – SEKARANG )Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional

khusus ( spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai berikut:

1. Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang ( H-3). Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI ( Perhimpunan Hotel dan Restoran di Indonesia).

2. Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas Perbankan ( FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini resmi bagi para pejabat HUMAS ( Public Relations Officer ), baik bank pemerintah ( HIMBARA), swasta ( PERBANAS), dan asing yang beroperasi di bidang jasa perbankan di Indonesia.

3. Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten (perusahaan yang go public) di Pasar Bursa Efek Jakarta ( BEJ) dan Bursa Efek Surabaya memiliki lembaga Corporate Secretary.

4. Berdirinya PRSI ( Pulic Relations Society of Indonesia ) pada tanggal 11 november 2003 di Jakarta. ini menyerupai PRSA ( Public Relations Society of Amerika), sebuah organisasi profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan sertifikasi akreditasi PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara internasional.

PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh August Parengkuan, seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua Perhumas-Indonesia. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah sebagai PR professional dalam aktivitas secara nasional maupun internasional.

Wakil Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), Halim Mahfudz, mengatakan Perusahaan yang bergerak di bidang pubilc relations (PR) di Indonesia kini berkembang pesat, seiring bakal terjadinya perekonomian bebas pada tahun 2010. Saat ini ada sekitar 50-60 perusahaan PR yang dikelola oleh pengusaha Indonesia maupun asing yang berani mempublikasikan diri. Selain itu, diprediksi ada puluhan perusahaan PR yang belum berani memunculkan diri.

Humas Sebagai Pembentuk Citra Positif Lembaga

Page 6: Asal Mula Istilah Humas

Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas dari praktisi humas.

Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada. Dalam konteks lembaga lembaga public, sejatinya peran melayani dan mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi-lah yang sangat penting dimainkan.

Pada konteks ini, praktisi humas harus bisa membentuk nilai, pemahaman, sikap, hingga perilaku publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran.

Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, PR dituntut mampu menjadikan public memahami suatu pesan yang dikemas, demi menjaga reputasi atau citra positif lembaga yang diwakilinya.

Sumber Internet:

Sejarah Publik Relation di Indonesia:http://alwayskantry009.wordpress.com/2008/10/18Sejarah Perkembangan Public Relation di Indonesia:http://jafis.net/umum/sejarah-perkembangan-public-relations-di-indonesia.html