Asas Asas Hukum

download Asas Asas Hukum

of 5

description

Modul Perkuliahan

Transcript of Asas Asas Hukum

  • ASAS-ASAS HUKUM

    PENGERTIAN:

    Asas hukum ialah suatu fikiran dasar yang terdapat di dalam atau di belakang

    peraturan konkrit.

    Asas hukum biasanya tersirat dalam suatu peraturan konkrit atau pasal-pasal yang

    tidak bisa kita baca dengan kata lain asas hukum biasanya tidak tersurat. Asas ini

    dapat dicari dengan melihat sifat-sifat yang umum yang ada dalam peraturan

    konkrit. Asas hukum ini diketemukan dalam hukum positive (hukum yang berlaku di

    suatu tempat di suatu waktu)

    Fungsi hukum ialah mencari asas hukum di dalam hukum positive.

    Landasan Asas Hukum:

    1. Asas berakar pada kenyataan di dalam masyarakat dimana asas sendiri bukan

    suatu kenyataan. Asas ini bersifat riil.

    Contoh: asas universal bahwa setiap orang dianggap tau akan UU. Kenyataan

    masyarakat ingin tau akan UU karena UU/kaedah hukum fungsinya untuk

    melindungi manusia itu sendiri sehingga ada keinginan untuk ditaati.

    2. Asas berakar pada nilai-nilai yang dipilih sebagai pedoman oleh kehidupan

    bersama. Asas ini bersifat idiil.

    Dari kedua asas tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi asas hukum

    itu adalah penyatuan faktor idiil dengan faktor riil.

    Asas hukum punya fungsi di dalam hukum:

    1. Bersifat mengesahkan dan punya pengaruh yang sifatnya normatif sehingga

    mengikat para pihak.

    2. Melengkapi sistem hukum agar supel atau luwes.

    Oleh karena asas hukum memberikan peluang akan adanya penyimpangan-

    penyimpangan

    3. Mempermudah memberi iktisar (outline)

    Fungsi asas dalam ilmu hukum: bersifat eksplikatif atau menjelaskan.

  • Asas hukum abstrak karena tidak dituangkan dalam bentuk pasal-pasal tetapi dalam

    perkembangannya dituangkan dalam pasal-pasal dan ini tidak menjadi masalah.

    Asas yang tidak dituangkan:

    1. Asas bahwa semua dianggap tau UU

    2. Asas in dubio proreo (dalam keragu-raguan maka hakim harus memutuskan

    perkara sedemikian rupa sehingga menguntungkan pihak terdakwa/terhukum)

    3. Asas putusan dianggap benar (res judicata proveritate hebitur)

    Asas yang dituangkan dalam pasal-pasal:

    1. Asas nullum delictum (pasal 1 ayat (1) KUHP)

    2. Asas presamtion of innoncent (asas praduga tak bersalah) (UU 14 Tahun 1970)

    3. Asas lex superior derogat legi inferior

    Asas memungkinkan adanya pengecualian-pengecualian/penyimpangan-

    penyimpangan. Sebagai dasarnya ialah pertimbangan yang luhur atau kepentingan

    yang luhur.

    Ciri-ciri asas hukum:

    1. Pada umumnya asas itu tidak dituangkan dalam pasal-pasal/peraturan konkrit.

    Meskipun dituangkan dalam bentuk pasal namun sifatnya tetap abstrak.

    2. Bersifat umum

    Berhubungan dengan keberlakuannya (das beltung) berlaku umum artinya tidak

    berlaku bagi peristiwa-peristiwa tertentu saja. Suatu peraturan yang berlaku

    umum akan lebih kuat jika ada pengecualian-pengecualian, jika tidak maka

    peraturan itu akan rigis/kaku/tidak luwes.

    3. Merupakan suatu cita-cita

    Tujuan adalah ketertiban masyarakat dan ini merupakan suatu cita-cita yang

    ingin dicapai. Misalnya Pancasila, oleh karena itu asas merupakan suatu

    praesumtion atau persangkaan.

    4. Asas hukum bersifat dinamis

    Artinya tergantung pada waktu dan tempat (historisch bestimmt) sehingga tidak

    statis berkembang mengikuti perkembangan hukum konkrit. Asas hukum

    berkembang mengikuti kaedah hukumnya.

  • Ada asas hukum yang tidak dinamis menurut Paul Scolten yaitu bahwa ada asas

    yang berlaku universal:

    a) Asas induvidualisme

    Pada setiap manusia ada sifat induvidualisme yang berarti mengakui induvidu

    lain, menghargai orang lain sehingga ada keinginan untuk bebas, ingin

    egonya dihargai dan ingin cari benarnya sendiri.

    b) Asas collectivisme

    Manusia ingin hidup bersama/cinta damai/gotong royong.

    c) Asas kesamaan

    Perlakuan yang sama pada setiap orang (equality before the law)

    d) Asas kewibawaan

    Dalam masyarakat selalu dibutuhkan seseorang yang lebih dari orang

    lain/pemimpin.

    e) Asas penilaian baik dan buruk

    Asas ini ada pada setiap asas tersebut di atas.

    5. Asas Hukum tidak mengenal hierarchie atau tingkatan atau kewerdaan atau

    priority

    Kalau terjadi konflik antara dua asas hukum maka kedua asas hukum tersebut

    tetap eksis dan tidak ada yang dilumpuhkan atau diderogat atau dibatalkan atau

    dikalahkan oleh asas hukum yang lain. Sedangkan dalam peraturan kongkrit atau

    hukum positif dikenal adanya tingkatan-tingkatan hukum.

    antinomi

    Asas Induvidualisme

    Asas

    Collectivisme

    Asas Kesamaan Asas

    Kewibawaan

    Asas Penilaian Baik

    Dan Buruk

  • Dasar psikologi hukum

    Hukum mempunyai dasar psikologi oleh karena berbicara masalah hukum tidak

    dapat lepas dari berbicara masalah manusia. Hukum itu untuk manusia dan

    manusia mempunyai psikis maka hubungan manusia dengan hukum sangat erat.

    Pada diri manusia ada kecenderungan sifat indufidualistis dan sifat kollectivistis,

    dimana keduanya merupakan antimoni (dua hal yang berbeda tetapi saling

    membutuhkan satu dengan yang lain). Dari kedua sifat tersebut maka

    terbentuklah masyarakat yang induvidualistis dan kolektivistis walaupun

    kadarnya tidak 100 %. Misalnya dinegara cina yang kollektivistis masih juga

    dikenal adanya hak milik.

    Dari kedua sifat tersebut di atas ada kecenderungan sifat yang kompromistis

    yaitu sifat manusia yang ingin berkompromi yang tidak menginginkan

    masyarakat induvidualistis 100% maupun kollektivistis 100%.

    Bentuk dari sifat tersebut diambarkan sebagai sebuah timbangan:

    Induvidualistis Kollektivistis

    Kompromistis

    Contoh: Ideologi Pancasila

    Apa sebab hukum itu ada ?

    Raison Detre hukum ialah karena Conflik of Uman Interest dan ini termasuk

    obyek dari ilmu hukum.

    Perbedaan teori hukum dengan ilmu hukum ialah bahwa teori hukum berusaha

    mencari kebenaran sedangkan ilmu hukum mencari suatu

    keabsahan/keberlakuan yang diujudkan dalam kaidah hukum yang berlaku.

    Hubungan antara Ilmu Hukum dengan Teori Hukum

    Untuk mengetahui teori hukum harus mengetahui terlebih dahulu ilmu hukum.

    Ilmu hukum ialah ilmunya praktek hukum (hukum positive). Teori hukum ialah

    teorinya ilmu hukum yang merupakan teori dari teori hukum, maka dari itu

    disebut sebagai meta teori

  • Teori Hukum (Meta Teori) ?

    (Harus mengetahui)

    Ilmu Hukum

    Praktek Hukum