Askeb BBLN
description
Transcript of Askeb BBLN
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Bayi ” E ” Dengan Berat Badan Lahir Normal (BBLN) Di BPS Ny. Titi Ekawati, Amd. Keb.
Ds. Tampung Rejo Kec. PuriMojokerto
Oleh :
AYU DYAH PRAMESTYNIM. 2006.06.074
PROGRAM STUDY DIPLOMA - III KEBIDANANUNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
MOJOKERTO2008
Askeb : BBLN
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINSI
Bayi Normal adalah bayi yang alhir melalui persalinan normal
(spontan) dengan apgar score 7 – 10, berat badan lahir antara 2500 – 4000
gr dan kehamilan 37 – 42 minggu dan tanpa cacat bawaan/kongenetal.
Bayi Baru Lahir dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Bayi normal (sehat) memerlukan perawatan biasa.
b. Bayi gawat (high risk baby) memerlukan penanggulangan
khusus seperti adanya asfiksia dan perdarahan.
Masalah neonatal dibagi menjadi 2 :
a. Neonatal dini : 0 – 7 hari.
b. Neonatal lanjut : 8 – 28 hari.
II. PERAWATAN SEGERA SETELAH BAYI LAHIR
1. Persedian alat – alat dikamar bersalin.
a. Alat penghisap lendir (mukus ekstrator
respirator).
b. Tabung O2 beserta alat untuk membantu
pernafasan bayi.
c. Untuk menjaga kemungkinan terjadi
asfiksia perlu disediakan laskop kecil, masker muka kecil, kanula
trakua, ventilator kecil seperti larutan glukosa 40 %, larutan
bicarbonars natrikus 7,5 % nallorfin sebagai antidotum norfin.
d. Alat pemutung dan pengikat tali pusat serta
oabat antiseptik dan kasa steril untuk merawat tali pusat.
e. Tanda pengenal bayi (Identifikasi) yang
sama dengan ibu.
f. Tempat tidur bayi selalu dalam keadaan
hangat, steril dan lengkapi dengan kain dan selimut katon, hal ini
Askeb : BBLN
mencegah bayi kehilangan panas, pada waktu pindah kekamar bersalin
ketepatan perawatan.
g. Stop – watch dan termometer.
2. Pertolongan pada waktu bayi lahir
a. Melakukan pembersihan lendir pada saat kepala keluar
dengan membersihkan mulut, hidung, dan mata dengan kapas atau
kasa steril.
b. Jam lahir dicatat oleh stop watch.
c. Lendir dihisap sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan
dengan posisi kepala (rendah dari kaki) supaya lendir mudah keluar.
d. Tali pusat dijepit dengan klem dan diikat denagan
pita/benang tali pusat dan bekas luka diberi antiseptik.
e. Bayi dimandikan dan dibersihkan dengan air hangat setelah
6 jam post natal.
f. Jangan lupa menilai bayi dengan APGAR SCORE.
g. Kemudian bayi di timbang barat badanya dan ukur panjang
badanya dan dicatat dalam status.
h. Perawatan mata bayi : mata bayi bersihkan, kemudian
diberikan obat untuk mencegah blenorhoe.
- Metode crede dengan tetesan nitras
argenti 1 – 2 % sebanyak 2 tetes masing – masing mata.
- Penisilin salep/gramycin salep
mata.
i. Diperiksa juga anus, genetalia eksterna dan jenis kelamin
bayi.
j. Berikan bayi pada ibu untuk di beri ASI dan segera
menjalin hubungan batin.
3. Yang perlukan diperhatikan pada BBL
a. Kesadaran dan reaksi terhadap sekelinling
Askeb : BBLN
Perlu dikenali kurangnya reaksi terhadap rayuan, rangsangan sakit atau
suara keras yang mengejutkan/suara mainan.
b. Keaktifan
Bayi normal melakukan gerakan – gerakan tangan dan kaki simetrris
pada waktu bagun, adanya tremur pada bibir, kaki dan tangan pada
waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu
tidur kemungkinan terdapat gejala suatu kelainan yang perlu dilakukan
pemeriksaan lanjut.
c. Simetri
Apakah secara keseluruhan bauan seimbang.
d. Kepala
Apakah tak semetris berupa tumor lunak dibelakang atas yang
menyebabkan kepala tampak lebih panjang sebagai akibat proses
kelahiran tumor lunak hanya dibelahan kiri atau kanan saja atau disisi
kiri dan kanan tetapi tidak melampui garis batas tengah bujur
kepala/malding/maulage, caput succedareum, srphal hematoma,
meningocela.
Ukuran kepala bayi
No Diameter Ukuran
1
2
3
4
5
Sub occipito – bregmatika (dari foramen magnum
ke ubun – ubun)
Sub occipito – frontalis (dari foramen magnum ke
pangkal hidung).
Fronto occipito (dari pangkal hidung ketitik terjauh
dibelakang kepala).
Mento – occipito (dari dagu ke titik yang terjauh
dibelakang kepala).
Sub mento bregmatika (dari bawah dagu ubun –
ubun).
+ 9,5 cm.
+ 11 cm.
+ 12 cm.
+ 13,5 cm.
+ 9,5 cm.
Ukuran Melintang
No Diameter Ukuran
Askeb : BBLN
1
2
Biparenteral (ukuran terbesar antara kedua os
porreental).
Bitempuralis (jarak terbesar antara sutura coronaria
kanan dan kiri).
+ 9,5 cm.
+ 8 cm.
Ukuran Lingkaran
No Diameter Ukuran
1
2
3
Circum ferentia sb occipitalis (lingkaran kepala
kecil).
Circum ferentia fronto – occipitalis (ukuran kepala
sedang).
Circum ferentia mento – occipitalis (lingkaran
kepala besar).
+ 32 cm.
+ 34 cm.
+ 35 cm.
e. Muka/wajah
Bayi ada / tanpa ekspresi.
f. Mata
Diperhatikan adanya tanda – tanda perdarahan perupa bercak merah
yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu.
g. Telinga
Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala.
h. Mulut
- Salivasi tidak tedapat pada bayi normal bila terdapat sekret
berlebihan kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna.
- Periksa adanya sumbing bibir dan langit – langit mulut, reflek
hisap dinilai saat bayi menyusui.
i. Leher
Periksa adanya pembengkakan dan benjolan.
j. Dada
Askeb : BBLN
Periksa bentuk dada, pembesaran buah dada, pernapasan, retraksi
intracostae, subcostae, sipord, merintih, pernapasan cuping hidung,
bunyi paru (sonor, vesikuler, broncial dll).
- Pernapasan bayi
normal mulai bernapas mulai 30 detik setelah lahir untuk menilai
status kesehatan bayi dalam kaitanya dengan pernapasan dapat
digunakan metode APGAR SCORE.
Skor 0 1 2
A : Appgarence Colour
(Warna kulit)
Biru pucat Tidak merah
ekstermitas biru
Seluruh tubuh
kemerah-merahan
P : Pulse (Heart Rate)
(frekuensi jantung)
Tidak ada < 100 x/menit. > 100 kali/menit.
G : Grimance Tidak ada Menyeringai Menangis, batuk,
bersin.
A : Activity (tonus otot) Lumpuh Fleksi
(ekstermitas
lemah)
Fleksi kuat/aktif
R : Respration
(Pernapasan).
Tidak ada Lambat, tidak
teratur.
Menangis kuat
Penilaian APGAR SCORE
- 1 Nilai 7 – 10
: Bayi normal.
2 Nilai 4 – 6 : Bayi asfiksia sedang.
3 Nilai 0 – 3 : Bayi asfiksia berat.
- Angka 0 menandakan
anak dalam keadaan maut.
Angka < 5 perlu pertolongan resusitasi.
Angka 7 – 10 bayi dalam keadaan baik
k. Abdoment
Askeb : BBLN
Periksa bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis,
perdarahan tali pusat dan ada tidaknya benjolan/pembesaran hati,
limfa, tumor asites, skafoid (kemungkinan bayi menderita hernia
diafragmatik/atresia esofagus tanpa festula).
l. Punggung
Adakah benjolan/tumor/tulang punggung dengan lekukan yang kurang
sempurna spina bifida, pilodinal, sinus atau dimple.
m. Bahu, lengan, tangan, sendi, tungkai dan kaki
Perlu diperhatikan bentuknya, gerakan, fraktur, paresis, jumlah jari
lengkap/tidak ada poli daktili, sindaktili).
n. Genetalia dan anus
- Pada alat kelamin
bayi perempuan normal : vagina berlubang, uretra berlubang, labia
mayora menutupi labiya minora.
- Pada alat kelamin
bayi laki – laki normal : testes berada dalam skrotum, penis
berlubang, dan lubang di ujung penis.
- Pada anus periksa ada
lubang / tidak (atresia anis).
o. Urine dan mekonium
Urine dan mikonium diharapkan keluar dalam waktu 24 jam waspada
bila terjadi perut tiba – tiba membesar, tanpa keluarnay tinja dan
disertai muntah dan mungkin kulit kebiruan, harap segera dikonsultasi
untuk pemeriksaan lebih lanjut, bila urine tidak keluar dalam waktu 24
jam kemungkinan obstruksi saluran kencing.
p. Kulit dan kuku
Dengan keadaan normal kulit berwarna kemerahan kadang – kadang
kulit mengelupas ringan, pengelupasan yang berlebihan yang
berlebihan harus diperkirakan kemungkinan adanya kelainan, waspada
timbulnya kulit berwarna tidak rata (cutis marmarata), talapak tangan,
kaki/kuku menjadi biru, kulit menjadi pucat/kuning, bercak – bercak
Askeb : BBLN
besar biru yang sering terdapat disekitar bokong (margolian spot) akan
menghilang pada umur 1 – 5 tahun.
Vernik tidak perlu dibersihkan karna menjaga kehangatan tubuh bayi.
q. Suhu tubuh
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu, mengatur tetap suhu
badanya dan membutuhkan pengaturan dari laur untuk membuatnya
tetap hangat, bayi baru lahir harus dibungkus hangat , suhu tubuh bayi
berkisar antara 365 – 375 oC, pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan
pada daerah axsila, dan rectal, hasil epngukiran axsila biasanya < 100,
dari pada pengukuran dari rektal, karena daerah axsila lebih terbuka
dan mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan dibanding rectal.
III. HAL – HAL YANG MENYEBABKAN KEHILANGAN SUHU
TUBUH
1. Konduksi
Adalah proses kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung dnegan
benda yangs suhunya > dingin.
Ex : Bayi dengan peratur tinggi kompres dengan kain basah kan terjadi
transfer panas dari tubuh bayi ke kain basa.
2. Konveksi
Adalah aliran panas dari permukaan tubuh ke udara yang lebih dingin.
Ex : Bayi berada didalam sesuatu ruangan yang dingin.
3. Radiasi
Adalah kehilangan panas dari permukanan tubuh kepermukanan padat lain
yang bebih dingin tanpa kontak langsung satu sama lain, tetapi tidak
kontak dengan yang relatif dingin.
Ex : Bayi di letakkan didekat tembok yang dingin.
4. Evaporasi
Askeb : BBLN
Adalah kehilangan panas yang terjadi ketika cairan berubah menjadi gas,
(misalnya : evapurasi dari kulit tubuh) penguapan yang tidak terlihat
disebut juga kehilangan air yang tidak dirasakan (insenble watur loss/1wl).
Ex : Bayi tidak segara dikeringkan dari cairan air ketuban setelah proses
persalinan / setelah dimandikan.
IV. MASA TRANSISI PADA BAYI BARU LAHIR
1. Sistem Kardiovaskuler.
Sistem kardiovaskuler mengalimi perubahan yang mencolok setelah bayi
lahir, foromen ovale, duktus arteri osus dan duktus verusus menutup arteri
umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hipatika menjadi ligamen.
Nafas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru – paru
berkembang dan menurunkan resistensi vaskuler pulmoner, sehingga
darah peru – paru mengalir tekanan arteri pulmuner menurun rangkaian
peristiwa ini merupakan mekanisme besar yang menyebabkan tekanan
atrium kanan menurun, aliran darah pulmoner kembali meningkat ke
jantung dan masuk kebagian jantung kiri sehingga tekanan darah atrium
kiri, vorumen ovale menutup, selama beberapa hari pertama kehiduppan
tangisan dapat mengembalkan aliran darah melalui vorumen ovale untuk
sementara dan mengakibatkan syanosis ringan.
2. Bunyi dan denyut jantung.
Frekuensi denyut jantung bayi rata – rata 140 kali/menit saat lahir dengang
variasi berkisar antara 120 kali/menit dan 160 kali/menit. Frekuensi pada
saat bayi tidur berada dari frekensi pada saat bayi bagun pada usia 1
minggu frekuensi denyut jantung bayi rata – rata ialah 128 kali/menit saat
tidur dan 163 kali/menit saat bagun aritrimia sinus atau denyut jantung
yang tidak teratur pada usia ini dapat dipersepsikan sebagai sesuatu
fenomena fisiologis dan sebagai indikasi fungsi jantung yang baik.
3. Volume dan tekanan darah
Askeb : BBLN
Tekanan sistolek BBL adalah 128 dan tekanan diastolik rata – rat 42
mmHg, tekanan darah berada dari hari ke hari selama bulan pertama
kehamilan tekanan darah sistolik bayi yang sering menurun (sekitar 15
mmHg) selama 1 jam pertama setelah lahir, menangis dan bergerak
biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik, volume darah
BBL bervariasi darai 80 – 110 ml/kg selama beberapa hari, secara
prpporsional BBL memiliki volume darah sekitar 10 % lebih besar dan
memiliki jumlah sel darah merah hampir 20 % > banyak dari pada oarang
dewasa akan tetapi volume plasma BBL sekitar 20 % < bila dibandingkan
berat badan orang dewasa.
4. Sistem Hematopolesis
Karakteristek hematopolesis BBL mencakup sistem hematopolesis orang
dewasa dengan fareasi tertentu ada perbedaan pada sel darah merah dan
leukosit serta sedikit perbedaan relatif pada trombosit, Hb BBL berkisar
antara 14 – 5 – 22,5 gr/dl, hematokrit berfariasi dari 44 % - 72 % dan
hitung sel darah merah berkisar antara 5 – 75 juta / mm3 secara berturut –
turut, Hb dan hitung sel darah menurunsampai mencapai kadar rata – rata
11 – 17 gr/dl dan 4,2 sampai 5,2 /mm3 pada akhir bulan pertama.
5. Sietem Pernapasan
Penyesuaian yang paling keritis yang harus dialami BBL adalah
penyesuaian sistem pernapasan, paru – paru bayi cukup bulan
mengandung sekitar 20 ml cairan/kg, udara harus diganti untuk cairan
yang mengisi traktus respiraturis sampai alveoli pada kelahiran
pervaginam normal sejumlah kecil jumlah cairan kelaur dari trakea dan
paru – paru.
Dalam 1 jam pertama kehidupan bayi, sistem limfatik paru secara continu
mengelaurkan cairan dalam jumlah besar, pengeluaran cairan ini juga
perbedakan tekanan dari alveoli, sampai jaringan interstinal dan sampai
kapiler pembulu darah penurunan restinsi mempermudah aliran cairan
paru – paru ini.
Askeb : BBLN
6. Sistem Ginjal
Pada bulan ke 4 kehidupan janin, ginjal terbentuk didalam rahim, urine
sudah terbentuk, dan diekskresi didalam amniotik pada cukup bulan ginjal
menempati sebagian besar dinding abdoment dan antrior kandung kemih
terletak pada organ abdoment berasal dari ginjal, biasanya sejumlah kecil
urine terdapat dalam kandung kemih saat bayi lahir, tetapi baru lahir
mungkin tidak mengelaurkan urine selama 12 – 24 jam.
7. Sistem Cerna
BBL cukup bulan mampu menelan, mencerna, metabolisme dan
mengabsorpsi protein dan karbohidrat sederana serta mengabsopsi lemak
kecuali amenasi pankreas, karakteristem enzim dan acairan pencernaan
bahkan sudah ditemukan pada bayi BBLR.
Pada BBL dnegan dehidrasi yang adekuat, membran mukosa mulutnya
lembab, dan berwarna merah muda, umumnya membaran mukosa tidak
pucat / sianosis, pengelauran air luir sering terlihat selama beberapa jam
pertama setelah bayi lahir.
8. Pencernaan
Keasaman lambung saat lahir umumnya sama dengan keasaman lambung
orang dewasa, tetapi akan menurun dalam 1 minggu dan tetap rendah
selama 2 – 3 bulan, penurunan keasaman lambung dapat menyebabkan
“KOLIK” bayi yang mengalami kolik tidak dapat tidur, menangis dan
tampak distress, diantara waktu makan, hal ini sering terjadi diantara
waktu makan yang sama setiap hari, tidak ada yang dapat menerangkanya,
gejala ini akan hilang setelah bayi berusia 3 bulan.
9. Sistem Hepatika
Hati dan kandung empedu dibentuk pada minggu keempat kehamilan pada
BBL hati dapat dipalpasi sekitar 1 cm dibawah batas kanan iga karaena
hati besar enempati sekitar 40 % rongga abdoment.
Askeb : BBLN
- Penyimpanan besi
Hati jarin (yang berfungsi sebagai produksi Hb setelah lahir) mulai
penyimpanan besi sejak masih dalam kandungan apabila ibu
mendapatkan supan besi selama hamil, bayi akan memiliki simpanan
besi yang dapat bertahan sampai bulan ke – 5 kehidupanya dilur rahim.
- Konjungasi bilirubin
Hati mengatur jumlah bilirubin tidak terikat dalam perdarahan darah
bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari Hb yang berlepas
saat pemecahan seldarah merah dan hemonglobin dilam sel otot Hb,
oleh sel retikuloendotelual, di ubah menjadi bilirubin dan dilepas
dalam bentuk tidak terkonjungaris.
10. Sistem Integumen
Semula struktur kulit bayi sudah terbentuk saat lahir tetapi masih belum
matang, epidermis dan dermis tidak terlihat dengan baik dan sangat tipis,
vrniks carsiosa juga berfungsi dengan epedermis dan berfungsi sebagai
lapisan pelindung kulit bayi sangat sensitif dan sangat rusak dengan
mudah, bayi cukup bulan memiliki cukup kemerahan (merah daging)
beberapa jam setelah lahir setelah itu warna kulit memucat menjadi
normal.
Askeb : BBLN
D A F T A R P U S T A K A
- Jurmani Ilyas, 1994 ( Asuhan Keperawatan Perinatal, Jakarta, EGC
).
- Manubas, Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana untuk pendidikan bidan, jakarta, EGC.
- Pusdiknakes, Depke RI, 1993 “Askeb Anak Dalam Konteks
Keluarga.
- Aninim “Asuhan Kebidanan Anak Dalam Kontek Keluarga“
Depkes RI, 1993.
- Prawiro karjo, Sarwono, 2000 Ilmu kebidanan, Jakarta YBP, SP.
- Saifudin Abdul Gani 2007, Pelayanan maternal & Neonatal,
Jakarta YBP, SP, edisi pertama.
- Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal,
Jakarta, 2002.
Askeb : BBLN
- Prof. Dr. Rustam Mochtar. MPH, sinopsis Obsetri Jilid I, EGC
1998.
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Bayi ” E ” Dengan Berat Badan Lahir Normal (BBLN)
Di BPS Ny. Titi Ekawati, Amd. Keb. Ds. Tampung Rejo
Kec. Puri Mojokerto
I. PENGUMPULAN DATA
Tanggal : 14 – 02 – 2008.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Bayi : By “ E “.
Askeb : BBLN
Umur : 0 hari.
Jenis Kelamin : Laki – laki.
Tanggal Lahir : 14 februari 2008.
Jam : 09.10 wib.
Berat Badan : 3400 gram.
Panjang badan : 47 cm.
Nama Ibu : Ny “ E “ Nama Ayah : Tn ” S ”.
Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun.
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia.
Agama : Islam Agama : Islam.
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD.
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta.
Alamat : Gempolan Kec Puri Alamat : Gempolan
2. Riwayat Penyakit Kehamilan
- Perdarahan : Tidak ada.
- Pre eklamsia : Tidak ada.
- Eklamsia : Tidak ada.
- Penyakit kehamilan : Tidak ada.
- Lain – lain : Tidak ada.
3. Kebiasaan Waktu Hamil
- Makan : Porsi sedang + 3
kali/hari, nasi, lauk, sayur, buah.
- Obat – obatan/jamu : Tidak pernah.
- Merokok : Tidak pernah.
- Lain – Lain : Tidak pernah.
4. Riwayat Persalinan Sekarang
a. Jenis persalinan : spontan B.
b. Ditolong oleh : bidan.
Askeb : BBLN
c. Lama persalinan :
- Kala I : 1 Jam.
- Kala II : 10 menit.
d. Ketuban pecah : amniotomi
Warna : Keruh.
Bau : Tidak
e. Komplikasi persalinan:
Ibu : Tidak ada.
Bayi : Tidak ada.
f. Keadaan bayi baru lahir
Nilai Apgar : 1 – 5 = 7 5 – 10 = 8
Tanda 0 1 2Jumlah
nilai
Menit
Ke
1
Frekuensi jantung
Usaha bernapas
Tonus otot
Reflek
Warna
( ) tidak ada
( ) tidak ada
( ) lumpuh
( ) tidak ada
( ) biru/pucat
(+) < 100
( ) lambat tak teratur
(+) ext. Fleksi sedikit
(+) gerakan sedikit
( ) tubuh kemerahan tangan dan
kaki
( ) < 100
(+) menangis kuat
( ) gerakan aktif
( ) menagis
(+) kemerahan
Menit
Ke
5
Frekuensi jantung
Usaha bernapas
Tonus otot
Reflek
Warna
( ) tidak ada
( ) tidak ada
( ) lumpuh
( ) tidak ada
( ) biru/pucat
(+) < 100
( ) lambat tak teratur
( ) ext. Fleksi sedikit
( ) gerakan sedikit
( ) tubuh kemerahan tangan&kaki
( ) < 100
(+) menagis kuat
(+) gerakan aktif
( ) menagis
(+) kemerahan
g. Resusitasi
Penghisapan lendir : ya
Ambu : tidak
Massage jantung : tidak
Intubasi Endutraheal : tidak.
Oksigen : tidak
Therapi : tidak
Keterangan : tidak.
Askeb : BBLN
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Cukup, menangis kuat.
Suhu : 368 0C.
Pernapasan : 42 kali / menit.
Nadi : 132 kali/menit.
Berat badan sekarang : 3400 gr.
Panjang badan : 47 cm.
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bersih, tidak caput suksedenum/ceptal
hematom.
Ubun – ubun : UUK dan UUB belum menutup, teraba sutura.
Muka : Masih terdapat lanugo.
Mata : Bentuk simetris, sklera putih, conjuktiva merah
muda, reflek pupil baik.
Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan
cuping hidung.
Mulut : Tidak ada locbiochizis / palatochizis, mukosa
mulut lembab.
Telinga : Simetris, tidak ada serumin, bersih berlubang.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, sub
mandibularis, vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada piggon chest, tidak ada
ronchi, tidak ada wheezing, tidak ada intrakosta.
Tali pusat : Masih basah, tidak ada perdarahan.
Punggung : Tidak londosis, tidak kiposis.
Genetalia : Tidak kotor, testis sudah turun.
Anus : Bersih, tidak ada atresia anis, tidak ada
hemoroid.
Ekstermitas
Askeb : BBLN
Atas : Simetris, jari lengkap, tidak ada fraktur,
polidakti, sindoktili, brakidakti.
Bawah : Simetris, jari lengkap, tidak ada fraktur,
polidakti, sindoktili, brakidakti.
3. Refleks
- Refleks moro
: Baik.
- Refleks rooting
: Baik.
- Refleks walking
: Tidak ada.
- Refleks graps/plantan
: Baik.
- Refleks sucking
: Baik.
- Refleks tonic neck
: Baik.
4. Antropometri
- Lingkar kepala
: 29 cm.
- Lingkar dada
: 32 cm.
- Lingkar lengan atas
: 9 cm.
5. Eliminasi
- Miksi :
Sudah.
- Warna :
Kuning jernih.
Askeb : BBLN
- Meconeum :
Sudah.
- Warna :
Coklat tua.
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 14 februari 2008
Dx : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).
Ds : Ibu mengatakan kondisi anaknya cukup sehat.
Do: - Keadaan umum : Cukup, menangis kuat.
- Kesadaran : Composmentis.
- TTV Suhu : 368 0C.
Nadi : 132 kali / menit.
RR : 42 kali / menit.
- BB : 3400 gram.
- PB : 47 cm.
- BAB : Sudah.
- BAK : Sudah.
- Mual / muntah : Tidak.
Masalah :
- Pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
- Pemenuhan
kebutuhan cairan.
- Termoregulasi.
Kebutuhan :
- Nutrisi.
- Istrirahat dan
eliminasi.
- Lingkungan yang
sehat, nyaman dan bersih.
Askeb : BBLN
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
POTENSIAL
Diagnosa potensial : Sepsis neonatorum.
Masalah : - Resiko terjadi infeksi nosokomial.
- Pemenuhat kebutuhan nutrisi.
- Kebutuhan personal hygine.
- Pemenuhan kebutuhan termoregulasi.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN
SEGERA
Tindakan segera
- Bersihkan jalan napas.
- Rawat tali pusat.
Konsultasi dan kolaborasi dengan tim medis.
Rujukan.
V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Diagnosa : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 24 jam diharapkan bayi bisa
melewati masa transisi dengan baik.
Kreteria Hasil :
Keadaan umum cukup.
Tonus otot aktif.
Pernapasan baik (normal : 30 – 60 kali/menit).
Suhu tubuh baik (normal : 355 oC – 375 oC).
Berat badan sesuai usia (normal : 72500 gr).
Intervensi dan Rasional
1. Perhatikan tehnik asepti dan aseptik.
R : Mencegah infeksi nosokomial.
2. Peningkatan kebersihan tubuh bayi dan perawatan tali pusat.
Askeb : BBLN
R : Memberikan rasa nyaman bayi dan mencegah infeksi melalui tali
pusat.
3. Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan per IV / oral / NGT.
R : Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.
4. Observasi tanda – tanda vital.
R : Mendeteksi secara dini adanya kelainan.
5. Timbang berat badan bayi.
R : Memantau kondisi berat badan bayi.
6. Kolaborasi dengan tim medis
R : Pemenuhan terapy yang cocok untuk bayi.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 14 Februari 2008 Jam : 010.00 WIB.
Diagnosa : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).
1. Sebelum maupun sesudah merawat bayi harus
diperhatikan tehnik aseptik dan aseptik yaitu dengan mencuci tangan.
2. Kebersihan tubuh bayi tetap dijaga dengan
memandikan bayi 2 kali/hari dengan sabun dan air hangat sedangkan tali
pusat dibersihkan dengan kasa dan alkohol 70 %.
3. Upaya pemenuhan cairan dengan memberikan
ASI /pasi 8 x 30 cc (24 jam).
4. Melakukan observasi tanda – tanda vital agar
kelainan dapat dideteksi secara dini meningkat kondisi bayi masih masa
transisi.
Suhu : 368 oCNadi : 132 kali/menit RR : 42 kali/menit.
5. Menimbang berat badan dilakukan sesuai umur bayi
dengan melepas pakaian bayi.
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
terapy berupa :
- Minum ASI / Pasi 8 x 30 cc (24 jam).
- Termoregulasi.
Askeb : BBLN
VII. EVALUASI
Tanggal : 14 Februari 2008 Jam : 10.00 WIB.
Diagnosa : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).
S : Ibu mengatakan kondisi anaknya cukup sehat.
O : - Keadaan Umum : Cukup, menangis kuat.
- Speen kuat.
- Kesadaran : Composmentis.
- TTV Suhu : 368 0C.
Nadi : 132 kali / menit.
RR : 42 kali / menit.
- BB : 3400 gram.
- PB : 47 cm.
- BAB : Sudah.
- BAK : Sudah.
- Mual / muntah : Tidak.
A : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).
P : Intervensi dilanjutkan.
1. Perhatikan tehnik asepti dan aseptik.
2. Peningkatan kebersihan tubuh bayi dan perawatan tali pusat.
3. Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan per IV / oral / NGT.
Askeb : BBLN
4. Observasi tanda – tanda vital.
5. Timbang berat badan bayi.
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapy.
- Minum ASI / Pasi 8 x 30 cc (24 jam).
- Termoregulasi.
Askeb : BBLN