Askeb BBLN

33
ASUHAN KEBIDANAN Pada Bayi ” E ” Dengan Berat Badan Lahir Normal (BBLN) Di BPS Ny. Titi Ekawati, Amd. Keb. Ds. Tampung Rejo Kec. Puri Mojokerto Oleh : AYU DYAH PRAMESTY NIM. 2006.06.074 Askeb : BBLN

description

asuhan kebidanan lahir normal

Transcript of Askeb BBLN

Page 1: Askeb BBLN

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Bayi ” E ” Dengan Berat Badan Lahir Normal (BBLN) Di BPS Ny. Titi Ekawati, Amd. Keb.

Ds. Tampung Rejo Kec. PuriMojokerto

Oleh :

AYU DYAH PRAMESTYNIM. 2006.06.074

PROGRAM STUDY DIPLOMA - III KEBIDANANUNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO

MOJOKERTO2008

Askeb : BBLN

Page 2: Askeb BBLN

TINJAUAN PUSTAKA

I. DEFINSI

Bayi Normal adalah bayi yang alhir melalui persalinan normal

(spontan) dengan apgar score 7 – 10, berat badan lahir antara 2500 – 4000

gr dan kehamilan 37 – 42 minggu dan tanpa cacat bawaan/kongenetal.

Bayi Baru Lahir dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Bayi normal (sehat) memerlukan perawatan biasa.

b. Bayi gawat (high risk baby) memerlukan penanggulangan

khusus seperti adanya asfiksia dan perdarahan.

Masalah neonatal dibagi menjadi 2 :

a. Neonatal dini : 0 – 7 hari.

b. Neonatal lanjut : 8 – 28 hari.

II. PERAWATAN SEGERA SETELAH BAYI LAHIR

1. Persedian alat – alat dikamar bersalin.

a. Alat penghisap lendir (mukus ekstrator

respirator).

b. Tabung O2 beserta alat untuk membantu

pernafasan bayi.

c. Untuk menjaga kemungkinan terjadi

asfiksia perlu disediakan laskop kecil, masker muka kecil, kanula

trakua, ventilator kecil seperti larutan glukosa 40 %, larutan

bicarbonars natrikus 7,5 % nallorfin sebagai antidotum norfin.

d. Alat pemutung dan pengikat tali pusat serta

oabat antiseptik dan kasa steril untuk merawat tali pusat.

e. Tanda pengenal bayi (Identifikasi) yang

sama dengan ibu.

f. Tempat tidur bayi selalu dalam keadaan

hangat, steril dan lengkapi dengan kain dan selimut katon, hal ini

Askeb : BBLN

Page 3: Askeb BBLN

mencegah bayi kehilangan panas, pada waktu pindah kekamar bersalin

ketepatan perawatan.

g. Stop – watch dan termometer.

2. Pertolongan pada waktu bayi lahir

a. Melakukan pembersihan lendir pada saat kepala keluar

dengan membersihkan mulut, hidung, dan mata dengan kapas atau

kasa steril.

b. Jam lahir dicatat oleh stop watch.

c. Lendir dihisap sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan

dengan posisi kepala (rendah dari kaki) supaya lendir mudah keluar.

d. Tali pusat dijepit dengan klem dan diikat denagan

pita/benang tali pusat dan bekas luka diberi antiseptik.

e. Bayi dimandikan dan dibersihkan dengan air hangat setelah

6 jam post natal.

f. Jangan lupa menilai bayi dengan APGAR SCORE.

g. Kemudian bayi di timbang barat badanya dan ukur panjang

badanya dan dicatat dalam status.

h. Perawatan mata bayi : mata bayi bersihkan, kemudian

diberikan obat untuk mencegah blenorhoe.

- Metode crede dengan tetesan nitras

argenti 1 – 2 % sebanyak 2 tetes masing – masing mata.

- Penisilin salep/gramycin salep

mata.

i. Diperiksa juga anus, genetalia eksterna dan jenis kelamin

bayi.

j. Berikan bayi pada ibu untuk di beri ASI dan segera

menjalin hubungan batin.

3. Yang perlukan diperhatikan pada BBL

a. Kesadaran dan reaksi terhadap sekelinling

Askeb : BBLN

Page 4: Askeb BBLN

Perlu dikenali kurangnya reaksi terhadap rayuan, rangsangan sakit atau

suara keras yang mengejutkan/suara mainan.

b. Keaktifan

Bayi normal melakukan gerakan – gerakan tangan dan kaki simetrris

pada waktu bagun, adanya tremur pada bibir, kaki dan tangan pada

waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu

tidur kemungkinan terdapat gejala suatu kelainan yang perlu dilakukan

pemeriksaan lanjut.

c. Simetri

Apakah secara keseluruhan bauan seimbang.

d. Kepala

Apakah tak semetris berupa tumor lunak dibelakang atas yang

menyebabkan kepala tampak lebih panjang sebagai akibat proses

kelahiran tumor lunak hanya dibelahan kiri atau kanan saja atau disisi

kiri dan kanan tetapi tidak melampui garis batas tengah bujur

kepala/malding/maulage, caput succedareum, srphal hematoma,

meningocela.

Ukuran kepala bayi

No Diameter Ukuran

1

2

3

4

5

Sub occipito – bregmatika (dari foramen magnum

ke ubun – ubun)

Sub occipito – frontalis (dari foramen magnum ke

pangkal hidung).

Fronto occipito (dari pangkal hidung ketitik terjauh

dibelakang kepala).

Mento – occipito (dari dagu ke titik yang terjauh

dibelakang kepala).

Sub mento bregmatika (dari bawah dagu ubun –

ubun).

+ 9,5 cm.

+ 11 cm.

+ 12 cm.

+ 13,5 cm.

+ 9,5 cm.

Ukuran Melintang

No Diameter Ukuran

Askeb : BBLN

Page 5: Askeb BBLN

1

2

Biparenteral (ukuran terbesar antara kedua os

porreental).

Bitempuralis (jarak terbesar antara sutura coronaria

kanan dan kiri).

+ 9,5 cm.

+ 8 cm.

Ukuran Lingkaran

No Diameter Ukuran

1

2

3

Circum ferentia sb occipitalis (lingkaran kepala

kecil).

Circum ferentia fronto – occipitalis (ukuran kepala

sedang).

Circum ferentia mento – occipitalis (lingkaran

kepala besar).

+ 32 cm.

+ 34 cm.

+ 35 cm.

e. Muka/wajah

Bayi ada / tanpa ekspresi.

f. Mata

Diperhatikan adanya tanda – tanda perdarahan perupa bercak merah

yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu.

g. Telinga

Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala.

h. Mulut

- Salivasi tidak tedapat pada bayi normal bila terdapat sekret

berlebihan kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna.

- Periksa adanya sumbing bibir dan langit – langit mulut, reflek

hisap dinilai saat bayi menyusui.

i. Leher

Periksa adanya pembengkakan dan benjolan.

j. Dada

Askeb : BBLN

Page 6: Askeb BBLN

Periksa bentuk dada, pembesaran buah dada, pernapasan, retraksi

intracostae, subcostae, sipord, merintih, pernapasan cuping hidung,

bunyi paru (sonor, vesikuler, broncial dll).

- Pernapasan bayi

normal mulai bernapas mulai 30 detik setelah lahir untuk menilai

status kesehatan bayi dalam kaitanya dengan pernapasan dapat

digunakan metode APGAR SCORE.

Skor 0 1 2

A : Appgarence Colour

(Warna kulit)

Biru pucat Tidak merah

ekstermitas biru

Seluruh tubuh

kemerah-merahan

P : Pulse (Heart Rate)

(frekuensi jantung)

Tidak ada < 100 x/menit. > 100 kali/menit.

G : Grimance Tidak ada Menyeringai Menangis, batuk,

bersin.

A : Activity (tonus otot) Lumpuh Fleksi

(ekstermitas

lemah)

Fleksi kuat/aktif

R : Respration

(Pernapasan).

Tidak ada Lambat, tidak

teratur.

Menangis kuat

Penilaian APGAR SCORE

- 1 Nilai 7 – 10

: Bayi normal.

2 Nilai 4 – 6 : Bayi asfiksia sedang.

3 Nilai 0 – 3 : Bayi asfiksia berat.

- Angka 0 menandakan

anak dalam keadaan maut.

Angka < 5 perlu pertolongan resusitasi.

Angka 7 – 10 bayi dalam keadaan baik

k. Abdoment

Askeb : BBLN

Page 7: Askeb BBLN

Periksa bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis,

perdarahan tali pusat dan ada tidaknya benjolan/pembesaran hati,

limfa, tumor asites, skafoid (kemungkinan bayi menderita hernia

diafragmatik/atresia esofagus tanpa festula).

l. Punggung

Adakah benjolan/tumor/tulang punggung dengan lekukan yang kurang

sempurna spina bifida, pilodinal, sinus atau dimple.

m. Bahu, lengan, tangan, sendi, tungkai dan kaki

Perlu diperhatikan bentuknya, gerakan, fraktur, paresis, jumlah jari

lengkap/tidak ada poli daktili, sindaktili).

n. Genetalia dan anus

- Pada alat kelamin

bayi perempuan normal : vagina berlubang, uretra berlubang, labia

mayora menutupi labiya minora.

- Pada alat kelamin

bayi laki – laki normal : testes berada dalam skrotum, penis

berlubang, dan lubang di ujung penis.

- Pada anus periksa ada

lubang / tidak (atresia anis).

o. Urine dan mekonium

Urine dan mikonium diharapkan keluar dalam waktu 24 jam waspada

bila terjadi perut tiba – tiba membesar, tanpa keluarnay tinja dan

disertai muntah dan mungkin kulit kebiruan, harap segera dikonsultasi

untuk pemeriksaan lebih lanjut, bila urine tidak keluar dalam waktu 24

jam kemungkinan obstruksi saluran kencing.

p. Kulit dan kuku

Dengan keadaan normal kulit berwarna kemerahan kadang – kadang

kulit mengelupas ringan, pengelupasan yang berlebihan yang

berlebihan harus diperkirakan kemungkinan adanya kelainan, waspada

timbulnya kulit berwarna tidak rata (cutis marmarata), talapak tangan,

kaki/kuku menjadi biru, kulit menjadi pucat/kuning, bercak – bercak

Askeb : BBLN

Page 8: Askeb BBLN

besar biru yang sering terdapat disekitar bokong (margolian spot) akan

menghilang pada umur 1 – 5 tahun.

Vernik tidak perlu dibersihkan karna menjaga kehangatan tubuh bayi.

q. Suhu tubuh

Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu, mengatur tetap suhu

badanya dan membutuhkan pengaturan dari laur untuk membuatnya

tetap hangat, bayi baru lahir harus dibungkus hangat , suhu tubuh bayi

berkisar antara 365 – 375 oC, pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan

pada daerah axsila, dan rectal, hasil epngukiran axsila biasanya < 100,

dari pada pengukuran dari rektal, karena daerah axsila lebih terbuka

dan mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan dibanding rectal.

III. HAL – HAL YANG MENYEBABKAN KEHILANGAN SUHU

TUBUH

1. Konduksi

Adalah proses kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung dnegan

benda yangs suhunya > dingin.

Ex : Bayi dengan peratur tinggi kompres dengan kain basah kan terjadi

transfer panas dari tubuh bayi ke kain basa.

2. Konveksi

Adalah aliran panas dari permukaan tubuh ke udara yang lebih dingin.

Ex : Bayi berada didalam sesuatu ruangan yang dingin.

3. Radiasi

Adalah kehilangan panas dari permukanan tubuh kepermukanan padat lain

yang bebih dingin tanpa kontak langsung satu sama lain, tetapi tidak

kontak dengan yang relatif dingin.

Ex : Bayi di letakkan didekat tembok yang dingin.

4. Evaporasi

Askeb : BBLN

Page 9: Askeb BBLN

Adalah kehilangan panas yang terjadi ketika cairan berubah menjadi gas,

(misalnya : evapurasi dari kulit tubuh) penguapan yang tidak terlihat

disebut juga kehilangan air yang tidak dirasakan (insenble watur loss/1wl).

Ex : Bayi tidak segara dikeringkan dari cairan air ketuban setelah proses

persalinan / setelah dimandikan.

IV. MASA TRANSISI PADA BAYI BARU LAHIR

1. Sistem Kardiovaskuler.

Sistem kardiovaskuler mengalimi perubahan yang mencolok setelah bayi

lahir, foromen ovale, duktus arteri osus dan duktus verusus menutup arteri

umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hipatika menjadi ligamen.

Nafas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru – paru

berkembang dan menurunkan resistensi vaskuler pulmoner, sehingga

darah peru – paru mengalir tekanan arteri pulmuner menurun rangkaian

peristiwa ini merupakan mekanisme besar yang menyebabkan tekanan

atrium kanan menurun, aliran darah pulmoner kembali meningkat ke

jantung dan masuk kebagian jantung kiri sehingga tekanan darah atrium

kiri, vorumen ovale menutup, selama beberapa hari pertama kehiduppan

tangisan dapat mengembalkan aliran darah melalui vorumen ovale untuk

sementara dan mengakibatkan syanosis ringan.

2. Bunyi dan denyut jantung.

Frekuensi denyut jantung bayi rata – rata 140 kali/menit saat lahir dengang

variasi berkisar antara 120 kali/menit dan 160 kali/menit. Frekuensi pada

saat bayi tidur berada dari frekensi pada saat bayi bagun pada usia 1

minggu frekuensi denyut jantung bayi rata – rata ialah 128 kali/menit saat

tidur dan 163 kali/menit saat bagun aritrimia sinus atau denyut jantung

yang tidak teratur pada usia ini dapat dipersepsikan sebagai sesuatu

fenomena fisiologis dan sebagai indikasi fungsi jantung yang baik.

3. Volume dan tekanan darah

Askeb : BBLN

Page 10: Askeb BBLN

Tekanan sistolek BBL adalah 128 dan tekanan diastolik rata – rat 42

mmHg, tekanan darah berada dari hari ke hari selama bulan pertama

kehamilan tekanan darah sistolik bayi yang sering menurun (sekitar 15

mmHg) selama 1 jam pertama setelah lahir, menangis dan bergerak

biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik, volume darah

BBL bervariasi darai 80 – 110 ml/kg selama beberapa hari, secara

prpporsional BBL memiliki volume darah sekitar 10 % lebih besar dan

memiliki jumlah sel darah merah hampir 20 % > banyak dari pada oarang

dewasa akan tetapi volume plasma BBL sekitar 20 % < bila dibandingkan

berat badan orang dewasa.

4. Sistem Hematopolesis

Karakteristek hematopolesis BBL mencakup sistem hematopolesis orang

dewasa dengan fareasi tertentu ada perbedaan pada sel darah merah dan

leukosit serta sedikit perbedaan relatif pada trombosit, Hb BBL berkisar

antara 14 – 5 – 22,5 gr/dl, hematokrit berfariasi dari 44 % - 72 % dan

hitung sel darah merah berkisar antara 5 – 75 juta / mm3 secara berturut –

turut, Hb dan hitung sel darah menurunsampai mencapai kadar rata – rata

11 – 17 gr/dl dan 4,2 sampai 5,2 /mm3 pada akhir bulan pertama.

5. Sietem Pernapasan

Penyesuaian yang paling keritis yang harus dialami BBL adalah

penyesuaian sistem pernapasan, paru – paru bayi cukup bulan

mengandung sekitar 20 ml cairan/kg, udara harus diganti untuk cairan

yang mengisi traktus respiraturis sampai alveoli pada kelahiran

pervaginam normal sejumlah kecil jumlah cairan kelaur dari trakea dan

paru – paru.

Dalam 1 jam pertama kehidupan bayi, sistem limfatik paru secara continu

mengelaurkan cairan dalam jumlah besar, pengeluaran cairan ini juga

perbedakan tekanan dari alveoli, sampai jaringan interstinal dan sampai

kapiler pembulu darah penurunan restinsi mempermudah aliran cairan

paru – paru ini.

Askeb : BBLN

Page 11: Askeb BBLN

6. Sistem Ginjal

Pada bulan ke 4 kehidupan janin, ginjal terbentuk didalam rahim, urine

sudah terbentuk, dan diekskresi didalam amniotik pada cukup bulan ginjal

menempati sebagian besar dinding abdoment dan antrior kandung kemih

terletak pada organ abdoment berasal dari ginjal, biasanya sejumlah kecil

urine terdapat dalam kandung kemih saat bayi lahir, tetapi baru lahir

mungkin tidak mengelaurkan urine selama 12 – 24 jam.

7. Sistem Cerna

BBL cukup bulan mampu menelan, mencerna, metabolisme dan

mengabsorpsi protein dan karbohidrat sederana serta mengabsopsi lemak

kecuali amenasi pankreas, karakteristem enzim dan acairan pencernaan

bahkan sudah ditemukan pada bayi BBLR.

Pada BBL dnegan dehidrasi yang adekuat, membran mukosa mulutnya

lembab, dan berwarna merah muda, umumnya membaran mukosa tidak

pucat / sianosis, pengelauran air luir sering terlihat selama beberapa jam

pertama setelah bayi lahir.

8. Pencernaan

Keasaman lambung saat lahir umumnya sama dengan keasaman lambung

orang dewasa, tetapi akan menurun dalam 1 minggu dan tetap rendah

selama 2 – 3 bulan, penurunan keasaman lambung dapat menyebabkan

“KOLIK” bayi yang mengalami kolik tidak dapat tidur, menangis dan

tampak distress, diantara waktu makan, hal ini sering terjadi diantara

waktu makan yang sama setiap hari, tidak ada yang dapat menerangkanya,

gejala ini akan hilang setelah bayi berusia 3 bulan.

9. Sistem Hepatika

Hati dan kandung empedu dibentuk pada minggu keempat kehamilan pada

BBL hati dapat dipalpasi sekitar 1 cm dibawah batas kanan iga karaena

hati besar enempati sekitar 40 % rongga abdoment.

Askeb : BBLN

Page 12: Askeb BBLN

- Penyimpanan besi

Hati jarin (yang berfungsi sebagai produksi Hb setelah lahir) mulai

penyimpanan besi sejak masih dalam kandungan apabila ibu

mendapatkan supan besi selama hamil, bayi akan memiliki simpanan

besi yang dapat bertahan sampai bulan ke – 5 kehidupanya dilur rahim.

- Konjungasi bilirubin

Hati mengatur jumlah bilirubin tidak terikat dalam perdarahan darah

bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari Hb yang berlepas

saat pemecahan seldarah merah dan hemonglobin dilam sel otot Hb,

oleh sel retikuloendotelual, di ubah menjadi bilirubin dan dilepas

dalam bentuk tidak terkonjungaris.

10. Sistem Integumen

Semula struktur kulit bayi sudah terbentuk saat lahir tetapi masih belum

matang, epidermis dan dermis tidak terlihat dengan baik dan sangat tipis,

vrniks carsiosa juga berfungsi dengan epedermis dan berfungsi sebagai

lapisan pelindung kulit bayi sangat sensitif dan sangat rusak dengan

mudah, bayi cukup bulan memiliki cukup kemerahan (merah daging)

beberapa jam setelah lahir setelah itu warna kulit memucat menjadi

normal.

Askeb : BBLN

Page 13: Askeb BBLN

D A F T A R P U S T A K A

- Jurmani Ilyas, 1994 ( Asuhan Keperawatan Perinatal, Jakarta, EGC

).

- Manubas, Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan Penyakit

Kandungan dan Keluarga Berencana untuk pendidikan bidan, jakarta, EGC.

- Pusdiknakes, Depke RI, 1993 “Askeb Anak Dalam Konteks

Keluarga.

- Aninim “Asuhan Kebidanan Anak Dalam Kontek Keluarga“

Depkes RI, 1993.

- Prawiro karjo, Sarwono, 2000 Ilmu kebidanan, Jakarta YBP, SP.

- Saifudin Abdul Gani 2007, Pelayanan maternal & Neonatal,

Jakarta YBP, SP, edisi pertama.

- Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal,

Jakarta, 2002.

Askeb : BBLN

Page 14: Askeb BBLN

- Prof. Dr. Rustam Mochtar. MPH, sinopsis Obsetri Jilid I, EGC

1998.

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Bayi ” E ” Dengan Berat Badan Lahir Normal (BBLN)

Di BPS Ny. Titi Ekawati, Amd. Keb. Ds. Tampung Rejo

Kec. Puri Mojokerto

I. PENGUMPULAN DATA

Tanggal : 14 – 02 – 2008.

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama Bayi : By “ E “.

Askeb : BBLN

Page 15: Askeb BBLN

Umur : 0 hari.

Jenis Kelamin : Laki – laki.

Tanggal Lahir : 14 februari 2008.

Jam : 09.10 wib.

Berat Badan : 3400 gram.

Panjang badan : 47 cm.

Nama Ibu : Ny “ E “ Nama Ayah : Tn ” S ”.

Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun.

Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia.

Agama : Islam Agama : Islam.

Pendidikan : SMP Pendidikan : SD.

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta.

Alamat : Gempolan Kec Puri Alamat : Gempolan

2. Riwayat Penyakit Kehamilan

- Perdarahan : Tidak ada.

- Pre eklamsia : Tidak ada.

- Eklamsia : Tidak ada.

- Penyakit kehamilan : Tidak ada.

- Lain – lain : Tidak ada.

3. Kebiasaan Waktu Hamil

- Makan : Porsi sedang + 3

kali/hari, nasi, lauk, sayur, buah.

- Obat – obatan/jamu : Tidak pernah.

- Merokok : Tidak pernah.

- Lain – Lain : Tidak pernah.

4. Riwayat Persalinan Sekarang

a. Jenis persalinan : spontan B.

b. Ditolong oleh : bidan.

Askeb : BBLN

Page 16: Askeb BBLN

c. Lama persalinan :

- Kala I : 1 Jam.

- Kala II : 10 menit.

d. Ketuban pecah : amniotomi

Warna : Keruh.

Bau : Tidak

e. Komplikasi persalinan:

Ibu : Tidak ada.

Bayi : Tidak ada.

f. Keadaan bayi baru lahir

Nilai Apgar : 1 – 5 = 7 5 – 10 = 8

Tanda 0 1 2Jumlah

nilai

Menit

Ke

1

Frekuensi jantung

Usaha bernapas

Tonus otot

Reflek

Warna

( ) tidak ada

( ) tidak ada

( ) lumpuh

( ) tidak ada

( ) biru/pucat

(+) < 100

( ) lambat tak teratur

(+) ext. Fleksi sedikit

(+) gerakan sedikit

( ) tubuh kemerahan tangan dan

kaki

( ) < 100

(+) menangis kuat

( ) gerakan aktif

( ) menagis

(+) kemerahan

Menit

Ke

5

Frekuensi jantung

Usaha bernapas

Tonus otot

Reflek

Warna

( ) tidak ada

( ) tidak ada

( ) lumpuh

( ) tidak ada

( ) biru/pucat

(+) < 100

( ) lambat tak teratur

( ) ext. Fleksi sedikit

( ) gerakan sedikit

( ) tubuh kemerahan tangan&kaki

( ) < 100

(+) menagis kuat

(+) gerakan aktif

( ) menagis

(+) kemerahan

g. Resusitasi

Penghisapan lendir : ya

Ambu : tidak

Massage jantung : tidak

Intubasi Endutraheal : tidak.

Oksigen : tidak

Therapi : tidak

Keterangan : tidak.

Askeb : BBLN

Page 17: Askeb BBLN

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Cukup, menangis kuat.

Suhu : 368 0C.

Pernapasan : 42 kali / menit.

Nadi : 132 kali/menit.

Berat badan sekarang : 3400 gr.

Panjang badan : 47 cm.

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Bersih, tidak caput suksedenum/ceptal

hematom.

Ubun – ubun : UUK dan UUB belum menutup, teraba sutura.

Muka : Masih terdapat lanugo.

Mata : Bentuk simetris, sklera putih, conjuktiva merah

muda, reflek pupil baik.

Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan

cuping hidung.

Mulut : Tidak ada locbiochizis / palatochizis, mukosa

mulut lembab.

Telinga : Simetris, tidak ada serumin, bersih berlubang.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, sub

mandibularis, vena jugularis.

Dada : Simetris, tidak ada piggon chest, tidak ada

ronchi, tidak ada wheezing, tidak ada intrakosta.

Tali pusat : Masih basah, tidak ada perdarahan.

Punggung : Tidak londosis, tidak kiposis.

Genetalia : Tidak kotor, testis sudah turun.

Anus : Bersih, tidak ada atresia anis, tidak ada

hemoroid.

Ekstermitas

Askeb : BBLN

Page 18: Askeb BBLN

Atas : Simetris, jari lengkap, tidak ada fraktur,

polidakti, sindoktili, brakidakti.

Bawah : Simetris, jari lengkap, tidak ada fraktur,

polidakti, sindoktili, brakidakti.

3. Refleks

- Refleks moro

: Baik.

- Refleks rooting

: Baik.

- Refleks walking

: Tidak ada.

- Refleks graps/plantan

: Baik.

- Refleks sucking

: Baik.

- Refleks tonic neck

: Baik.

4. Antropometri

- Lingkar kepala

: 29 cm.

- Lingkar dada

: 32 cm.

- Lingkar lengan atas

: 9 cm.

5. Eliminasi

- Miksi :

Sudah.

- Warna :

Kuning jernih.

Askeb : BBLN

Page 19: Askeb BBLN

- Meconeum :

Sudah.

- Warna :

Coklat tua.

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 14 februari 2008

Dx : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).

Ds : Ibu mengatakan kondisi anaknya cukup sehat.

Do: - Keadaan umum : Cukup, menangis kuat.

- Kesadaran : Composmentis.

- TTV Suhu : 368 0C.

Nadi : 132 kali / menit.

RR : 42 kali / menit.

- BB : 3400 gram.

- PB : 47 cm.

- BAB : Sudah.

- BAK : Sudah.

- Mual / muntah : Tidak.

Masalah :

- Pemenuhan

kebutuhan nutrisi.

- Pemenuhan

kebutuhan cairan.

- Termoregulasi.

Kebutuhan :

- Nutrisi.

- Istrirahat dan

eliminasi.

- Lingkungan yang

sehat, nyaman dan bersih.

Askeb : BBLN

Page 20: Askeb BBLN

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

POTENSIAL

Diagnosa potensial : Sepsis neonatorum.

Masalah : - Resiko terjadi infeksi nosokomial.

- Pemenuhat kebutuhan nutrisi.

- Kebutuhan personal hygine.

- Pemenuhan kebutuhan termoregulasi.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN

SEGERA

Tindakan segera

- Bersihkan jalan napas.

- Rawat tali pusat.

Konsultasi dan kolaborasi dengan tim medis.

Rujukan.

V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH

Diagnosa : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).

Tujuan :

Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 24 jam diharapkan bayi bisa

melewati masa transisi dengan baik.

Kreteria Hasil :

Keadaan umum cukup.

Tonus otot aktif.

Pernapasan baik (normal : 30 – 60 kali/menit).

Suhu tubuh baik (normal : 355 oC – 375 oC).

Berat badan sesuai usia (normal : 72500 gr).

Intervensi dan Rasional

1. Perhatikan tehnik asepti dan aseptik.

R : Mencegah infeksi nosokomial.

2. Peningkatan kebersihan tubuh bayi dan perawatan tali pusat.

Askeb : BBLN

Page 21: Askeb BBLN

R : Memberikan rasa nyaman bayi dan mencegah infeksi melalui tali

pusat.

3. Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan per IV / oral / NGT.

R : Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.

4. Observasi tanda – tanda vital.

R : Mendeteksi secara dini adanya kelainan.

5. Timbang berat badan bayi.

R : Memantau kondisi berat badan bayi.

6. Kolaborasi dengan tim medis

R : Pemenuhan terapy yang cocok untuk bayi.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 14 Februari 2008 Jam : 010.00 WIB.

Diagnosa : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).

1. Sebelum maupun sesudah merawat bayi harus

diperhatikan tehnik aseptik dan aseptik yaitu dengan mencuci tangan.

2. Kebersihan tubuh bayi tetap dijaga dengan

memandikan bayi 2 kali/hari dengan sabun dan air hangat sedangkan tali

pusat dibersihkan dengan kasa dan alkohol 70 %.

3. Upaya pemenuhan cairan dengan memberikan

ASI /pasi 8 x 30 cc (24 jam).

4. Melakukan observasi tanda – tanda vital agar

kelainan dapat dideteksi secara dini meningkat kondisi bayi masih masa

transisi.

Suhu : 368 oCNadi : 132 kali/menit RR : 42 kali/menit.

5. Menimbang berat badan dilakukan sesuai umur bayi

dengan melepas pakaian bayi.

6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian

terapy berupa :

- Minum ASI / Pasi 8 x 30 cc (24 jam).

- Termoregulasi.

Askeb : BBLN

Page 22: Askeb BBLN

VII. EVALUASI

Tanggal : 14 Februari 2008 Jam : 10.00 WIB.

Diagnosa : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).

S : Ibu mengatakan kondisi anaknya cukup sehat.

O : - Keadaan Umum : Cukup, menangis kuat.

- Speen kuat.

- Kesadaran : Composmentis.

- TTV Suhu : 368 0C.

Nadi : 132 kali / menit.

RR : 42 kali / menit.

- BB : 3400 gram.

- PB : 47 cm.

- BAB : Sudah.

- BAK : Sudah.

- Mual / muntah : Tidak.

A : Bayi ” E ” dengan berat badan lahir normal (BBLN).

P : Intervensi dilanjutkan.

1. Perhatikan tehnik asepti dan aseptik.

2. Peningkatan kebersihan tubuh bayi dan perawatan tali pusat.

3. Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan per IV / oral / NGT.

Askeb : BBLN

Page 23: Askeb BBLN

4. Observasi tanda – tanda vital.

5. Timbang berat badan bayi.

6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapy.

- Minum ASI / Pasi 8 x 30 cc (24 jam).

- Termoregulasi.

Askeb : BBLN