askeb imunisasi campak

25
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN Penyakit Campak (Measles), merupakan suatu penyakit menular yang banyak menyerang golongan umur anak terutama balita (bawah lima tahun). Dalam dekade terakhir ini insidens penyakit campak tampak cenderung terus menurun. Incidence rate campak pada balita menurut data dari Sub. Dit. Surveillance, Dit. Jen. P2M&PLP pada tahun 1989 adalah 26,3/10.000 kemudian menurun menjadi 17/10.000 pada tahun 1990. CFR (Case Fatality Rate) penyakit campak pada tahun 1985 masih sebesar 3,5% dan lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1990 menurun menjadi 2,12%. Sedangkan cakupan imunisasi campak tahun 1989 adalah 64,2% dan tahun 1990 naik menjadi 68,4%. Perubahan profil epidemiologi penyakit campak yang semakin menunjukkan penurunan tersebut di atas, menjadi suatu pertanda agar program juga sudah mulai melakukan perubahan alokasi kebutuhan pelayanan kesehatan dan perubahan kebu-tuhan peningkatan kesehatan. Penurunan insidens campak, di samping karena peningkatan cakupan imunisasi, disebabkan juga karena terjadinya perubahan demografi, perubahan epide-miologi, kecenderungan global di bidang sosial, peningkatan ekonomi, industrialisasi, urbanisasi, perubahan perilaku/gaya hidup yang menyebabkan risiko tertular penyakit menjadi turun. Di samping keadaan yang menggembirakan tadi, kita ketahui juga bahwa pembangunan kesehatan tidak akan dapat

Transcript of askeb imunisasi campak

Page 1: askeb imunisasi campak

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 PENDAHULUAN

Penyakit Campak (Measles), merupakan suatu penyakit menular yang banyak

menyerang golongan umur anak terutama balita (bawah lima tahun). Dalam dekade

terakhir ini insidens penyakit campak tampak cenderung terus menurun. Incidence rate

campak pada balita menurut data dari Sub. Dit. Surveillance, Dit. Jen. P2M&PLP pada

tahun 1989 adalah 26,3/10.000 kemudian menurun menjadi 17/10.000 pada tahun

1990. CFR (Case Fatality Rate) penyakit campak pada tahun 1985 masih sebesar 3,5%

dan lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1990 menurun menjadi 2,12%. Sedangkan

cakupan imunisasi campak tahun 1989 adalah 64,2% dan tahun 1990 naik menjadi

68,4%.

Perubahan profil epidemiologi penyakit campak yang semakin menunjukkan

penurunan tersebut di atas, menjadi suatu pertanda agar program juga sudah mulai

melakukan perubahan alokasi kebutuhan pelayanan kesehatan dan perubahan kebu-

tuhan peningkatan kesehatan. Penurunan insidens campak, di samping karena

peningkatan cakupan imunisasi, disebabkan juga karena terjadinya perubahan

demografi, perubahan epide-miologi, kecenderungan global di bidang sosial,

peningkatan ekonomi, industrialisasi, urbanisasi, perubahan perilaku/gaya hidup yang

menyebabkan risiko tertular penyakit menjadi turun.

Di samping keadaan yang menggembirakan tadi, kita ketahui juga bahwa

pembangunan kesehatan tidak akan dapat secara merata dinikmati oleh seluruh wilayah

di Indonesia, terutama di daerah terpencil yang miskin akan infrastruktur kesehatan.

Daerah seperti ini, untuk beberapa lama akan masih tetap mempunyai profit

epidemiologi yang lama, yaitu masih endemisnya penyakit campak dan penyakit

menular lainnya.

Oleh karena itu, besarnya permasalahan epidemiologi penyakit campak dari

waktu ke waktu di suatu daerah tertentu, perlu dipantau oleh pemegang program agar

dapat dilakukan evaluasi program, menentukan cost-benefit program.

Page 2: askeb imunisasi campak

1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan kenyataan yang ada maka penulis

merumuskan masalah yaitu Bagaimana Asuhan Kebidanan pada By. “D” umur

9 Bulan dengan Imunisasi Campak.

1.2.2 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan tentang bayi baru lahir sedangkan waktu

yang tersedia terbatas, maka penulis membatasi masalah pada Asuhan

Kebidanan pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Menerapkan perkembangan pola pikir secara ilmiah kedalam proses

Asuhan Kebidanan yang nyata serta mendapatkan penjelasan dalam

memecahkan masalah pada By. “D” umur 9 Bulan dengan Imunisasi Campak.

1.3.2 Tujuan Khusus

Diharapkan mahasiswa mampu melakukan:

1. Pengkajian data pada klien/bayi dengan imunisasi campak.

2 Identifikasi data dasar pada bayi dengan imunisasi campak.

3 Merencanakan tindakan yang akan dilakukan

4 Melaksanakan tindakan yang telah dilakukan

5 Mengevaluasi atas tindakan yang telah dilakukan

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Instansi

Memberikan tambahan sumber kepustakaan dan pengetahuan di bidang

kebidanan sebagai wacana.

1.4.2 Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada klien dan masyarakat tentang bayi baru lahir dan

masalah–masalah yang mungkin terjadi.

1.4.3 Bagi Penulis

Penulis mendapatkan pengalaman yang banyak dan nyata yang dulunya hanya

sebatas teori saja serta dapat menerapkan apa yang telah didapatkan dalam

perkuliahan pada kasus nyata bayi baru lahir.

Page 3: askeb imunisasi campak

1.5 Metode Penulisan dan Pengumpulan Data

1.5.1 Metode Penulisan

Metode yang dipakai dalam Asuhan Kebidanan ini adalah metode diskriptif

berupa studi kasus yaitu melakukan pengkajian satu unit tunggal secara intensif

dimana tergabung dari kasus dan tetap mempertimbangkan waktu sehingga

dapat gambaran suatu unit subyektif yang jelas.

1.5.2 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipakai oleh penulis yaitu dengan

mengggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara yaitu dengan melakukan anamnesa langsung kepada keluarga

pasien.

2. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap klien.

3. Pemeriksaann fisik yaitu dengan melakukan pemeriksaan fisik dengan cara

inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi serta pemeriksaan penunjang lainya

(jika ada).

4. Dokumentasi yaitu data yang diperoleh dari status pasien selama di rumah

sakit.

1.6 Waktu dan Tempat Penulisan

Asuhan Kebidanan ini dilakukan pada saat praktik klinik di BPS Wury Krisnowati,

AMd.Keb Taman Sidoarjo terhadap By. “D” dengan imunisasi campak yang dimulai

tanggal 24 Desember 2012 sampai 19 Januari 2013.

1.7 Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan Asuhan Kebidanan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan pengumpulan data, tempat dan

waktu penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori terdiri dari konsep dasar teori imunisasi, konsep dasar imunisasi

campak dan konsep dasar teori Asuhan Kebidanan.

BAB III TINJAUAN KASUS

Tinjauan kasus meliputi pengkajian data yakni data subyektif dan obyektif,

interpretasi data dasar dan penatalaksanaan tindakan.

Page 4: askeb imunisasi campak

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan ini berisi pembahasan mengenai kesenjangan yang penulis temukan

antara tinjauan kasus dan fakta yang ditemukan selama penatalaksanaan Asuhan

Kebidanan.

BAB V PENUTUP

Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: askeb imunisasi campak

BAB 2LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Imunisasi

Pengertian

Imunisasi adalah suatu prosedur yang akan menjaga kesehatan anak.

(www.info ibu.com)

Imunisasi adalah suatu upaya mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit

dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau

dimatikan kedalam tubuh (Prof.Dra. H. Markum)

Imunisasi merupakan suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh zat anti untuk mencegah

penyakit tertentu (Depkes, 2000)

Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama kali yang diberikan pada bayi baru

lahir dan dilakukan sebelum imunisasi ulang.

Macam Imunisasi, ada 2 :

1. Imunisasi Aktif

Adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan

dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibiody sendiri.

Contoh : Imunisasi polio dan campak

Imunisasi aktif ada dua yakni :

Alami dan Buatan

2. Imunisasi Pasif

Adalah penyuntikan sejumlah antibiody, sehingga kadar antibiody dalam tubuh

meningkat.

Contoh : Penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka

kecelakaan.

Imunisasi pasif ada dua, yakni

Alami dan Buatan

Jenis-jenis Imunisasi, antara lain:

1. Vaksin BCG

2. Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus)

3. Vaksin Polio

4. Vaksin Campak (Morbili, Measles)

Page 6: askeb imunisasi campak

5. Vaksin Hepatitits B

6. Vaksin MMR (Measles, Mumps Rubella)

7. Vaksin Tifus / Demam Typoid

8. Vaksin radang selaput otak haemophilus influensa tipe B (Hib)

9. Vaksin Hepatitis A

10. Vaksin cacar air (Varicella)

2.2 Konsep Dasar Imunisasi Campak

PENGERTIAN

1. Campak, measles atau rubeola adalah  penyakit virus akut yang disebabkan oleh

virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, menular  sejak awal masa prodromal

sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Infeksi disebarkan lewat udara

(airborne).

2. Measles atau rubeola atau biasa disebut campak, yaitu infeksi virus yang sangat

menular, biasanya pada masa anak-anak, terutama menyerang saluran pernafasan

dan jaringan retikuloendotelial. Ditandai oleh erupsi yang terpisah, papul merah,

yang akan berkonfluensi, datar, berubah menjadi coklat, dan berdeskuamasi.

3. Campak ditandai oleh tiga stadium:

1. Stadium inkubasi sekitar 10-12 hari dengan sedikit,   jika ada, tanda-tanda atau

gejala-gejala.

2. Stadium prodromal dengan enantem ( bercak koplik ) pad mukosa bukal dan

faring, demam ringan sampai sedang, konjungtivitis ringan, koryza, dan batuk

yang semakin berat.

3. Stadium akhir dengan ruam makuler yang muncul berturu-turut pad leher dan

muka, tubuh, lengan dan kaki dan disertai oleh demam tinggi.

ETIOLOGI

Campak adalah virus RNA dari Famili Paramixoviridae, genus Morbillivirus. Hanya

satu tipe antigen yang diketahui. Selama masa prodromal dan selama waktu singkat

sesudah ruam tampak, virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, datah dan urin. Virus

dapat tetap aktif selama sekurang-kurangnya 34 jam dalam suhu kamar. Virus camapak

dapat diisolasi dalam biakan embrio manusia atau jaringan kera rhesus. Perubahan

sitopatik, tampak dalam 5-10 hari, terdiri dari sel raksasa multinukleus dengan inklusi

intranuklear. Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi bila ruam muncul.

Page 7: askeb imunisasi campak

PATOFISIOLOGI

Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet lewat udara, menempel dan berbiak pada

epitel nasofaring. Tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada

kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua

sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi

awal. Adanya giant cells dan proses keradangan merupakan dasar patologik ruam dan

infiltrat peribronchial paru. Juga terdapat udema, bendungan dan perdarahan yang

tersebar pada otak. Kolonisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit  menyebabkan

batuk, pilek, mata merah (3 C : coryza, cough and conjuctivitis) dan demam yang

makin lama makin tinggi. Gejala panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada

hari ke 10 sejak awal infeksi (pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi) mulai

timbul ruam makulopapuler warna kemerahan.Virus dapat berbiak juga pada susunan

saraf pusat dan menimbulkan gejala klinik encefalitis. Setelah masa konvelesen pada

turun dan hipervaskularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi makin gelap,

berubah menjadi desquamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena pada

awalnya terdapat perdarahan perivaskuler dan infiltrasi limfosit.  

GEJALA

1. Panas meningkat dan mencapai puncaknya pada hari ke 4-5, pada saat ruam keluar.

2. Coryza yang terjadi sukar dibedakan dengan common cold yang berat. Membaik

dengan cepat pada saat pans menurun.

3. Conjunctivitis ditandai dengan mata merah pada conjunctiva disertai dengan

keradangan disertai dengan keluhan fotofobia.

4. Cough merupakan akibat keradangan pada epitel saluran nafas, mencapai puncak

pada saat erupsi dan menghilang setelah beberapa minggu.

5. Munculnya Koplik’s spot umumnya pada sekitar 2 hari sebelum munculnya ruam

(hari ke   3-4) dan cepat menghilang setelah beberapa jam atau hari. Koplik’s spot

adalah sekumpulan noktah  putih pada daerah epitel bucal yang merah (a grain of

salt in the sea of red), yang merupakan tanda klinik yang pathognomonik untuk

campak.

6. Ruam makulopapular semula bewarna kemerahan. Ruam ini muncul pertama pada

daerah batas rambut dan dahi, serta belakang telinga, menyebar ke arah perifer

sampai pada kaki. Ruam umumnya saling rengkuh sehingga pada muka dan dada

menjadi confluent. Ruam ini membedakan dengan rubella yang ruamnya discrete

Page 8: askeb imunisasi campak

dan tidak mengalami desquamasi. Telapak tangan dan kaki tidak mengalami

desquamasi.

KOMPLIKASI

Komplikasi utama campak adalah otitis media, pneumonia, dan ensefalitis. Noma pipi

dapat terjadi pada keadaan yang jarang. Gangrene muncul dimana-mana tampak

merupakan akibat purpura fulminan atau koagulasi intravaskuler tersebar. Pneumonia,

dapat disebabkan oleh virus campak sendiri. Pneumonia campak pada penderita dengan

inveks HIV sering mematikan dan tidak selalu disertai oleh ruam. Salah satu dari

kemungkinan bahaya campak adalah eksaserbasi proses tuberkolosi yang ada

sebelumnya. Mungkin juga ada kehilangan hipersensitivitas sementara terhadap

tuberculin.

PENATALAKSANAAN

1. Imunisasi campak termasuk dalam program imunisasi nasional sejak tahun

1982, angka cakupan imunisasi menurun < 80% dalam 3 tahun terakhir

sehingga masih dijumpai daerah kantong risiko tinggi transmisi virus campak.

2. Strategi reduksi campak terdiri dari :

a. Pengobatan pasien campak dengan memberikan vitamin A.

b. Imunisasi campak

PPI : diberikan pada umur 9 bulan.

Imunisasi campak dapat diberikan bersama vaksin MMR pada umur 12-

15 bulan.

Mass campaign, bersamaan dengan Pekan Imunisasi nasional.

Catch-up immunization, diberikan pada anak sekolah dasar kelas 1-6,

disertai dengan keep up dan strengthening.

c. Survailans.

2.3 Konsep Dasar Teori Askeb

I. Data Subyektif

1. Identitas

Nama : Identitas dimulai dari nama pasien yang jelas dan lengkap (nama, mana

panggilan).

Tanggal Lahir : Digunakan untuk menentukan umur pasien .

Page 9: askeb imunisasi campak

Nama, Umur, Pendidikan da Pekerjaan Orang Tua : Sebagai identitas tambahan

dan menggambarkan keakuratan data.

Agama : Kepercayaan dapat nenunjang nemun tidak jarang juga dapat

menghambat perilaku hidup sehat.

Alamat yang jelas sangat diperlukan agar sewaktu–waktu dapat dihubungi

selain itu juga mungkin dilakukan kunjungan ulang.

(Manajemen Kebidanan)

2. Keluhan Utama

Keluhan atau gejala yang dirasakan yakni berat badan bayi pada timbangan

rendah

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat yang dikaji antara lain : riwayat antenatal, natal dan post natal pada

bayi berfungsi untuk menindaklanjuti keluhan yang diderita oleh bayi.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Anamnesis tentang penyakit yang diderita dalam keluarga mungkin ada

hubungannya dengan penyakit yang diderita saat ini. Contohnya : hipertensi,

jantung, diabetes, TBC

5. Riwayat Penyakit Sekarang

Berisi tentang keadaan pasien saat sebelum dilakukan imunisasi.

6. Riwayat Imunisasi

Jadwal Imunisasi

1) BCG = 0 – 1 bulan

2) Hepatitis B 1 = 0 bulan

Hb 2 = 1 bulan

Hb 3 = 3 – 6 bulan

3) Polio 0 = 0 Polio III = 6 bulan

Polio I = 2 bulan Polio IV = 18 bulan

Polio II = 4 bulan Polio V = 5 tahun

4) DPT I = 2 bulan DPT IV = 18 bulan

DPT II = 4 bulan DPT V = 5 tahun

DPT III = 6 bulan DPT VI = 12 tahun

5) Campak I = 9 bulan

Campak II = 6 tahun

Page 10: askeb imunisasi campak

7. Pola Eliminasi

Yang dikaji adalah BAB dan BAK pada bayi saat waktu pertama dilahirkan,

agar jika ada kelainan dapat diketahui.

BAB : frek 3–4 kali sehari, konsistensi lembek, warna kuning

BAK : frek 8–9 kali sehari, warna kuning jernih

8. Pola Istirahat dan Tidur

Berisi tentang pola teidur anak sehari-hari.

9. Psikososial

Hubungan bayi dengan orang – orang disekitarnya perlu dikaji yakni hubungan

bayi dengan ibunya dan keluarganya.

II. DATA OBYEKTIF

Data yang didapatkan dari pemeriksaan petugas :

1. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan Umum : Cukup

2) Berat Badan : 2500-4000 gram

3) Panjang Badan : 45–55 cm

4) Suhu : 36,5ºC–37,5ºC

5) Nadi : 120–160 x/menit

6) Pernafasan : 30–60 x/menit

2. Pemeriksaan Fisik Khusus

1) Kepala : terdapat caput succedaneum, rambut bersih, tidak ada cephal

hematoma

2) Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera putih, tidak ikterus,

tidak blenorhoe, tidak strabismus, tidak nigtagmus

3) Bibir dan Mulut : tidak labio skizis, tidak ada moniliasis

4) Telinga : simetris, tidak ada fistula, tidak ada serumen

5) Leher : pendek

6) Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada

7) Abdomen : tidak omphalocele, tidak omphalitis, tidak hernia umbilikalis

8) Genetalia : testis sudah turun ke skrotum

9) Keadaan punggung : terdapat sedikit lanugo

10) Anus : mekoneum sudah keluar, tidak ada atresia ani, tidak atresia recti

11) Ekstermitas Atas : pergerakan bebas, tidak polidaktili, tidak sindaktili

12) Ekstermitas Bawah : pergerakan bebas, tidak polidaktili, tidak sindaktili

Page 11: askeb imunisasi campak

3. Bayi berjalan dengan berpegangan, sudah bias mengucapkan mama papa

dengan baik, anak sudah bisa membedakan orang dengan orang lain.

ANALISA DATA

Bayi ”......” umur ........ dengan imunisasi Campak.

PENATALAKSANAAN

1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga bayi, Ibu dan Keluarga menerima

2. Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga mengenai pemberian imunisasi

campak, Keluarga mengerti dan kooperatif.

3. Menyiapkan alat untuk imunisasi campak, persiapan dilakukan vaksin campak dan

pelarutnya spuit 3 cc dan 5 cc serta kapas DTT.

4. Melakukan imunisasi Campak, ibu menyetujui.

5. Mengisi KMS dan status bayi balita, KMS telah ditulis.

6. Memberikan HE tentang efek samping dan cara penanganan jika terjadi efek

samping, Ibu dan Keluarga Mengerti.

7. Memberitahukan kapan harus melakukan kunjungan ulang, Ibu menerima dan

menyetujui.

Page 12: askeb imunisasi campak

BAB 3 TINJAUAN KASUS

No. Register / Rekam Medik : -

Tanggal Masuk / Tanggal Kunjungan: 8 Januari 2013

Tanggal / Jam Pengkajian : 8 Januari 2013 / 17.00 WIB

Pengkaji : Andriani Dian Irawati

Tempat : BPS/polindes Tawangsari

I. DATA SUBYEKTIF

1. Identitas Bayi

Nama Bayi : By “ D“

Jenis Kelamin : Laki-laki

Anak Ke- : 1

Tanggal Lahir : 8 14 April 2012

Umur : 9 Bulan

2. Identitas Orang Tua

Nama Ibu : Ny “A” Nama Suami : Tn “E”

Umur : 24 Tahun Umur : 26 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : STM

Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta

Golongan Darah: - Golongan Darah: -

Alamat : Ngelom-Megare Alamat : Ngelom-Megare

3. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan pasien dalam keadaan sehat, tidak sedang menderita sakit panas,

pilek ataupun batuk.

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu pasien mengatakan pasien pernah sakit panas, batuk, pilek 1-3 hari dan tidak

pernah menderita penyakit kronis (hepatitis, paru-paru dll).

5. Riwayat Neonatal

1) Riwayat Antenatal

GI P00000

Page 13: askeb imunisasi campak

(1) Usia Kehamilan : 40 minggu

(2) Penggunaan obat–obatan selama kehamilan : Fe

(3) Imunisasi TT : -

(4) Pemeriksaan penunjang selama kehamilan : USG

(5) Komplikasi/penyakit selama kehamilan : -

(6) Penanganan : -

2) Riwayat Natal

(1) Penolong persalinan : bidan

(2) Tempat persalinan : BPS

(3) Cara persalinan : Spontan biasa

(4) BB lahir : 3000 gram PB : 49 cm

(5) Presentasi : kepala

(6) Ketuban pecah : Spontan Warna : jernih

(7) Komplikasi persalinan : -

(8) Keadaan tali pusat : baik

(9) Obat–obatan yang diberikan : injeksi Vitamin K

3) Riwayat Post Natal

(1) Resusitasi : -

(2) Obat – obatan : injeksi Vit.K

(3) Pemberian O2 : -

(4) Keadaan Umum : cukup

(5) Pernafasan : 50 x/menit, cepat dan dangkal

(6) Nadi : 120 x/menit

(7) Suhu : 36ºC

6. Riwayat Imunisasi

Jenis Imunisasi Umur Frekuensi

HB0

BCG, POLIO

DPT, HB 1, POLIO 2

DPT, HB 2, POLIO 3

DPT, HB 3, POLIO 4

CAMPAK

0 hari

1 bulan

2 bulan

3 bulan

4 bulan

9 bulan

1 x

1 x

1 x

1 x

1 x

1 x

Page 14: askeb imunisasi campak

7. Pola kebiasaan sehari-hari

a) Pola Nutrisi

Makan : nasi tim kadang dicampur dengan sayur sop, kaldu ayam, hati

ayam/sapi yang dimasak dan dihaluskan. Frekuensi 3x sehari, 1 porsi

terkadang tidak habis.

Minum : ASI diberikan bila bayi berasa lapar dan menagis dan saat akan

tidur. Terkadang juga diberi sari buah jeruk, pisang dan pepaya.

b) Pola Eliminasi

BAB 1-2 x/hari, warna kekuningan, konsistensi lunak

BAK 8-10 x/hari, warna agak kuning jernih, konsistensi cair.

c) Pola Aktivitas

Pasien bisa duduk sendiri tanpa sandaran, bisa merangkak untuk meraih

benda didekatnya dan dapat berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan.

d) Pola Istirahat

Malam : jam 20.00 – 05.00 WIB terbangun sebentar saat BAB dan BAK

atau saat haus kemudian tertidur lagi.

Siang : tiap selesai mandi dan selesai makan kadang langsung tidur ±3-4

jam

e) Pola kebiasaan dan personal hygiene

Pasien dimandikan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan

menggunakan air hangat, keramas tiap mandi, ganti pakaian 2x sehari atau

bila kotor langsung diganti.

II. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Fisik Umum

(1) Kesadaran : Composmentis

(2) Keadaan Umum : Baik

(3) Suhu : 36 ºC

(4) Denyut Jantung : 120 x/menit

(5) Pernafasan : 50 x/menit

(6) TB : 59 cm

2. Pemeriksaan Fisik Khusus :

1) Kepala : rambut terdapat sisa ketuban, tidak ada cephal hematoma

Page 15: askeb imunisasi campak

2) Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera putih, tidak ikterus, tidak

blenorhoe, tidak strabismus, tidak nigtagmus

3) Bibir dan Mulut : tidak labio skizis, tidak ada moniliasis

4) Telinga : simetris, tidak ada fistula, tidak ada serumen

5) Leher : pendek

6) Dada : simetris, ada retraksi dinding dada

7) Abdomen : tidak omphalocele, tidak omphalitis, tidak hernia umbilikalis

8) Genetalia : testis sudah turun ke skrotum

9) Keadaan punggung : terdapat banyak lanugo

10) Anus : mekoneum belum keluar, tidak ada atresia ani, tidak atresia recti

11) Ekstermitas Atas : pergerakan kurang aktif, tidak polidaktili, tidak sindaktili

12) Ekstermitas Bawah : pergerakan kurang aktif, tidak polidaktili, tidak sindaktili

3. Pertumbuhan dan Perkembangan

Bayi sudah dapat duduk tanpa dibantu, dapat tengkurap dan berbalik

sendiri, mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti dan mulai engenal muka atau

wajah anggota keluarga dan sedikit takut pada orang asing.

III. ANALISA DATA

By. ”D” usia 9 bulan dengan imunisasi Campak

IV. PENATALAKSANAAN

1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga bayi, Ibu dan Keluarga menerima

2. Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga mengenai pemberian imunisasi

campak, Keluarga mengerti dan kooperatif.

3. Menyiapkan alat untuk imunisasi campak, persiapan dilakukan vaksin campak

dan pelarutnya spuit 3 cc dan 5 cc serta kapas DTT.

4. Melakukan imunisasi Campak, ibu menyetujui

5. Mengisi KMS dan status bayi balita, KMS telah ditulis.

6. Memberikan HE tentang efek samping dan cara penanganan jika terjadi efek

samping, Ibu dan Keluarga Mengerti.

7. Memberitahukan kapan harus melakukan kunjungan ulang, Ibu menerima dan

menyetujui.

Page 16: askeb imunisasi campak
Page 17: askeb imunisasi campak

BAB 4PEMBAHASAN

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada By. “D” umur 9 bulan dengan

imunisasi campak, maka penanganan yang diberikan tidak jauh berbeda antara teori

dengan kenyataan dilapangan. Adapun kesamaan antara teori dengan kasus adalah:

1. Pengkajian Data:

Pengumpulan data berupa data subyektif dan data obyektif tidak mengalami

kendala pasien dan keluarga kooperafif dengan petugas dan dari data yang saya angkat

teori dengan kenyataan tidak jauh berbeda.

2. Analisa Data/Masalah

Dari tinjauan teori didapatkan adanya kesesuaian antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus, sehingga dapat ditarik suatu diagnosa atau kesimpulan.

3. Implementasi

Dari tinjauan teori didapatkan adanya kesesuaian antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus yang saya angkat.

4. Evaluasi

Dari tinjauan teori yang didapatkan dengan bayi Berat Badan Lahir Rendah.

Pada kasus yang saya angkat terdapat kesesuaian antara tinjauan pustaka dan tinjauan

kasus.

Page 18: askeb imunisasi campak

BAB 5PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penyuluhan praktek kebidanan ini dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9 bulan dan profilaksis paska paparan

pada orang yang tidak di imunisasi

2. Efek samping dari pemberian imunisasi campak adalah kemungkinan terjadi

demam/panas 1-3 hari setelah imunisasi dan 1 minggu setelahnya kadang disertai

kemerahan pada permukaan kulit seperti menderita campak ringan.

Page 19: askeb imunisasi campak

DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama Achrnad Djaeni Prof.Dr, 1989. Ilmu gizi, Jilid II, Dian Rakyat, Jakarta.

Hasan Rusepno, dr, dkk, 1985. Ilmu Kesehatan Anak, Edisi Ketiga, Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

http://images.elcino.multiply.com/logo/9

Doengus Marily E. 1999. Rencana Asuhan Keperawtan pedoman untuk perencanaan dan

pendokumentasian. Buku kedokteran. EGC.

Juall C, Linda, 2000. Diagnosa keperawatan. Buku kedokteran. EGC.

Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta. Jilid 1. FKUL.

Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta. Jilid 2. FKUL.