Askeb Klrg Kep II

download Askeb Klrg Kep II

of 30

description

2

Transcript of Askeb Klrg Kep II

  • ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

    PADA KELUARGA Tn. A DENGAN SALAH SATUANGGOTA KELUARGA MENDERITA KEP

    DI DESA DATENGAN KECAMATAN GROGOLKEDIRI

    DISUSUN OLEH :

    MUSTIKA SRI BINTARINIM. 04.610.029

    PROGRAM STUDI DIV KEBIDANANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

  • UNIVERSITAS KADIRI

    2007

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan Rahmat-Nya,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Asuhan Kebidanan Komunitas pada

    keluarga Tn. A dengan salah satu keluarga menderita KEP di Desa Datengan Grogol

    - Kediri.

    Asuhan Kebidanan Komunitas ini disusun guna memenuhi kurikulum dan

    sebagai syarat praktek belajar di lahan praktek khususnya praktek kebidanan komunitas.

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Dr. H. Aman Ardjito Endarso, SKM selaku Dekan FIK Universitas Kadiri.

    2. Sri Wulaning Tyas R., S.ST selaku Dosen Pembimbing.

    3. Aning P. L., Amd. Keb., selaku pembimbing praktek.

    4. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan laporan praktek

    klinik kebidanan komunitas yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

    Kami menyadari bahwa penyusunan asuhan kebidanan ini masih banyak

    kekurangan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

    penyusunan asuhan kebidanan komunitas.

    Semoga penyusunan asuhan kebidanan ini bermanfaat bagi pembaca pada

    umumnya dan bagi mahasiswa PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS

    ILMU KEBIDANAN pada khususnya.

    Kediri, Januari 2008

    Penulis,

  • BAB 1PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Dengan dicanangkannya keluarga kecil sejahtera (KKS) dalam rangkamenunjang pembangunan nasional dan manusia Indonesia seutuhnya, makadiperlukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas anak. Anak merupakangenerasi penerus suatu bangsa, dimana anak-anak kalau sehat maka bangsapunakan kuat dan sejahtera. Oleh karena itu maka bangsa Indonesia menaruh harapanagar anak-anak dapat tunbuh kembang sebaik-baiknya, sehingga nantinya menjadiorang dewasa yang sehat fisik, mental dan sosial.

    Makanan memegang peranan penting dalam tubuh kembang anak, karena anak

    sedang tumbuh, sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa.

    kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan

    anak. Makan yang lebih juga tidak baik, karena dapat menyebabkan obesiotas.

    Kedua keadaan ini dapat meningkatkan mordibitas dan mortalitas anak.

    Monitoring pertumbuhan akan dengan menggunakan KMS, merupakan iusaha

    untuk mencegah terjadinya malnutrisi (retardasi pertumbuhan maupun obesitas)

    pada anak. Sebaiknya setiap anak umur antara 4 bulan 3 tahun ditimbang setiap

    bulan, karena pada periode umum tersebut merupakan penyesuaian dengan

    makanan orang dewasa, intake makanan sering tidak adekuat, dan asi muloai tidak

    mencukupi kebutuhan anak / anak mulai disapih, anak masih rentan terhadap

    penyakit, sehingga sering terjadi gangguan pertumbuhan.

    Disamping itu dengan KMS bisa mengetahui status kesehatan anak dan faktor-

    faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak tersebut. Dengan KMS bisa

    memberikan penyuluhan terhadap ibunya, selain mengenai pertumbuhan anaknya,

    juga mengenai cara pemberian makanan yang benar.

    (Soetjiningsih, 1995)

    1.2 TUJUAN

    1.2.1 Tujuan Umum

    Mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman nyata tentang peran,fungsi, dan tugas bidan di Pukesmas baik didalam maupun diluar gedungwilayah binaan, serta mampu bersika etis, rasional, dan profesional dalammenumbuhkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

    1.2.2 Tujuan Khusus

    1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn. A dengansalah satu anggota keluarga menderita KEP.

    2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar dari diagnosayang ada.

    3. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pendataan.

  • 4. Mahasiswa mampu menetapkan prioritas masalah berdasarkan skoring.5. Mahasiswa mampu merencanakan alternatif masalah sesuai prioritas

    masalah.6. Mahasiswa mampu melaksanakan intervensi sesuai dengan

    permasalahan.7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi hasil kegiatan.

    1.3 BATASAN MASALAH

    Setelah melakukan pengkajian pada keluarga binaan Tn. A, penyusunmenemukan beberapa masakah. Namun mengingat kemampuan dan waktu yangterbatas maka penulis membatasi dalam bidang kesehatan yaitu AsuhanKebidanan pada keluarga Tn. A dengan KEP sedang.

    1.4 METODE PENULISAN

    a. Studi Kepustakaan

    Penulis membekali diri dengan literatur yang berkaitan dengan masalah :

    1. Kesehatan Keluarga

    2. Kurang Energi Kalori

    b. Praktek Langsung

    Pengumpulan data ini dilakukan melalui :

    1. Wawancara

    2. Observasi / pengamatan

    3. Pemeriksaan fisik

    1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    1.2 Tujuan Penulisan

    1.2.1 Tujuan Umum

    1.2.2 Tujuan Khusus

    1.3 Batasan Masalah

    1.4 Metode Penulisan

    1.5 Sistematika Penulisan

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    BAB 3. TINJAUAN KASUS

    3.1 Pengkajian

    3.2 Interpretasi Data Dasar

    3.3 Susunan Prioritas Masalah / Diagnosa

    3.4 Intervensi

    3.5 Implementasi

  • 3.6 Evaluasi

    BAB 4. PEMBAHASAN

    BAB 5. PENUTUP

    5.1 Simpulan

    5.2 Saran

  • BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI KELUARGA

    Keluarga adalah unit kecil dari nasyarakat yang terdiri dari keluarga dan

    beberapa orang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan saling

    ketergantungan. (Depkes RI, 1995)

    Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,

    hubungan perkawinan atau adobsi dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,

    berinteraksi satu sama lain dan didalam peranan masing-masing menciptakan/

    memperhatikan kebudayaan. (Nasrul Effendi, 1998)

    Dari dua pengertian itu dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :

    Unit terkecil masyarakat.

    Terdiri dua orang atau lebih.

    Adanya ikatan perkawinan / pertalian darah.

    Hidup dalam satu rumah tangga.

    Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.

    Setiap anggota mempunyai peran masing-masing.

    Menciptakan / mempertahankan suatu kebudayaan.

    2.2 TIPE / BENTUK KELUARGA

    1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan

    anak.

    2. Keluarga besar (Extended Family) dengan sanak saudara, misalnya nenek,

    kakek, keponakan, saudara, sepupu, dsb.

    3. Keluarga berantai (Serial Family) keluarga yang teriri dari wanita dan pria

    yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

    4. Keluarga Duda / janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena

    perceraian atau kematian.

    5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya

    berpoligami dan hidup secara bersama.

    6. Keluarga kabitas (Cahabitation) adalah duia orang menjadi satu tanpa

    pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

  • 2.3 STRUKTUR KELUARGA

    1. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

    sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu

    disusun melalui jalur garis ayah.

    2. Matrilineal : adalah hubungan sedarah yang terdiri dari sanak saudara

    sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu

    disusun melalui jalur garis ibu.

    3. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama

    keluarga sedarah istri.

    4. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama

    keluarga sedarah suami.

    5. Keluarga Kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi

    pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang

    menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan

    dengan suami atau istri.

    2.4 FUNGSI KELUARGA

    Ada beberap fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :

    1. Fungsi Biologis

    a. Untuk meneruskan keturunan.

    b. Memelihara dan membesarkan anak.

    c. Memenuhi kebutuhan gizi kelurga.

    d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.

    2. Fungsi Psikologi

    a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

    b. Memberikah perhatian diantara anggota keluarga.

    c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

    d. Menberikan identitas keluarga.

    3. Fungsi Sosialisasi

    a. Membina sosialisasi pada anak.

    b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

    perkembangan anak.

    c. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.

    4. Fungsi Ekonomi

    a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

    b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

    keluarga.

  • c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang

    akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dan

    sebagainya.

    5. Fungsi Pendikan

    a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan

    membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

    b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam

    memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

    c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

    Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :

    1. Fungsi Pendidikan

    2. Fungsi sosialisasi anak

    3. Fungsi perlindungan

    4. Fungsi perasaan

    5. Fungsi religius

    6. Fungsi Ekonomis

    7. Fungsi rekreatif

    8. Fungsi Biologis

    2.5 TUGAS-TUGAS KELUARGA

    Pada dasarnya tugas keluarga ada 8 tugas pokok sebagai berikut :

    1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggota.

    2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

    3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya

    masing-masing.

    4. Sosialisasi antar anggota keluarga.

    5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.

    6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

    7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

    8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

    2.6 CIRI-CIRI KELUARGA

    1. Diikat dalam satu perkawinan

    2. Ada hubungan darah

    3. Ada ikatan batin

  • 4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya

    5. Ada pengambil keputusan

    6. Kerjasama diantara anggota keluarga

    7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

    8. Tinggal dalam suatu rumah

    2.7 PERAN BIDANG DALAM PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA

    Secara rinci peran bidan dalam konteks keluarga adalah sebagai berikut :a. Pengenal / pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.

    b. Memberikan asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit.

    c. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga.

    d. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan perawat

    dengan mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi kelurga dan

    membantu mencarikan jalan pemecahan.

    e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk

    merubah perilaku kelurga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat.

    2.8 KRITERIA KELUARGA BINAAN

    Ada beberapa kriteria yang dapat dipergunakan untuk menentukan keluarga

    binaan, terutama keluarga-keluarga yang termasuk resiko tinggi dalam bidang

    kesehatan :

    1. Mudah dijangkau.

    2. Komunikasi dengan keluarga baik.

    3. Minat dan tanggapan keluarga positif terhadap pelayanan kesehatan dan

    keperawatan yang diberikan.

    4. Termasuk dalam kategori sosial ekonomi rendah.

    5. Ada wadah peran serta masyarakat misalnya posyandu, KPKIA, Dasa Wisma.

    6. Daerah tersebut tidak terlalu rawan.

    2.9 TUGAS-TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN, yaitu :

    1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap keluarga.

    2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

    3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yangs akit, dan yang

    tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu

    muda.

    4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan

    perkembangan kepribadian anggota keluarga.

  • 5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga

    kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas

    kesehatan yang ada.

    (Nasrul Effendy, 1998)

    2.10 KONSEP DASAR KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)

    2.10.1 Pengertian Kurang Energi Protein (KEP)

    KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya

    konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak

    mencukupi Angka Kecukupan Gizi (AKG).

    2.10.2 Klasifikasi Kurang Energi Protein (KEP)

    Untuk tingkat Puskesmas penentuan KEP yang dilakukan untuk

    menimbang BB anak dibandingkan dengan umur dan menggunakan KMS

    dan tabel BB / U Baku median wHO NChS. Klasifikasi KEP antara lain :

    a. KEP Ringanbila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak

    pada pita warna kuning.

    b. KEP sedang bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak di

    Bawah Garis Merah (BMG).

    c. KEP Berat / Gizi buruk bila hasil penimbangan BB / U < 60% baku

    median WHO NCHS. Pada KMS tidak ada garis pemisah KEP berat /

    gizi buruk dan KEP sedang, sehingga untuk menentukan KEP berat /

    gizi buruk digunakan tabel BB / U Baku Median WHO NCHS.

    2.10.3 Gejala Klinis Balita KEP Berat / Gizi Buruk

    Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan hanya anak

    tampak kurus. Gejala Klinis Berat / Gizi bvuruk secara garis besar dapat

    dibedakan sebagai gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmus

    kwashiorkor. Tanpa menugur / melihat BL bila disertai edema yang bukan

    karena penyakit lain adalah KEP berat / gizi buruk tipe kwashiorkor.

    a. Kwashiorkor

    1. Edema umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki

    (dorsumpedis).

    2. Wajah membulat dan sembab.

    3. Pandangan mata sayu.

    4. Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah

    dicabut tanpa rasa sakit.

    5. Perubahan status mental, apatis dan rewel.

    6. Pembesaran hati.

  • 7. Otot mengecil ( hipotrofi ). Lebih nyata bila diperiksa pada posisi

    berdiri atau duduk.

    8. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan

    berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (Crazy

    Pavement Dermatosis ).

    9. Sering disertai :

    1. Penyakit infeksi, umumnya akut.

    2. Anamia.

    3. Diare.

    b. Marasmus

    1. Tanpak sangat kurus, tinggal tulang berbungkus kulit.

    2. Wajah seperti orang tua.

    3. Cengeng, rewel.

    4. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak

    ada.

    5. Perut cekung.

    6. Iga gambang.

    7. Sering disertai :

    1. Penyakit infeksi (umumnya kronis berulang).

    2. Diare kronik / konstipasi / susah buang air.

    c. Marasmus Kwashiorkor

    Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik

    Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB / U < 60% baku median WHO

    NHCS disertai edema yang tidak mencolok.

    2.10.4 Penatalaksanaan Kurang Energi Protein.

    1. Pemberian makanan tambahan (PMT) atau pemulihan.

    2. Pelaksanaan Rujukan Gizi dan perwatan penderita kepada Balita Gizi

    Buruk (KEP Berat dan Sedang).

    3. Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan.

    4. Meningkatkan dukungan lintas sektoral.

    5. Pelatihan petugas lapangan dalam penanggulangan KEP (Tata Laksana

    Gizi Buruk).

    6. Bantuan sarana dan Prasarana.

    7. Peningkatan KIE (penyuluhan gizi).

  • BAB 3

    ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

    PADA KELUARGA Tn. A DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA

    MENDERITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)

    DI DESA DATENGAN GROGOL - KEDIRI

    3.1 PENGKAJIAN

    Hari / Tanggal :

    I. Data Umum

    A. Data Subyektif

    Kecamatan : Grogol

    Kelurahan : Datengan

    RT / RW :

    Alamat : Dusun Sumber Sari Kecamatan Grogol

    Kediri

    Kepala Keluarga : Laki - laki

    Nama : Tn. A

    Agama : Islam

    Pekerjaan : Wiraswasta

    Penghasilan : Rp. 500.000 / bulan

    Keadaan Kesehatan : Baik

    Umur : 35 tahun

    Pendidikan : SMP

  • Susunan Anggota Keluarga

    Nama JenisKelamin UmurHubungan

    Dengan KK Pekerjaan

    KeadaanKesehatan Pertama/ Imunisasi Yang

    Didapat

    No. KIA / KB

    Tn. G 65 Thn Bapak - SehatTn. A 35 Thn Suami Swasta SehatNy. R 34 Thn Istri Dagang SehatAn. R 11 Thn Anak - SehatAn. A 6 Thn Anak - SehatAb. H 1 Thn Anak - Kurus

    GENOGRAM

    G 65 Thn 58 Thn 60Thn 55 Thn

    30 Thn 37 Thn

    Tn A Ny. R

    35 Thn 34 Thn

    11 Thn 6 Thn 1 Thn

    R A H

    Keterangan :

    : Garis Perkawinan

    : Garis Keturunan

    : Perempuan

    : Pria

    : Keluarga Binaan

  • II. Data Khusus

    1. Bila anggota keluarga sakit berobat ke Pustu / BPS Aning

    2. Keluhan Utama

    Ibu mengatakan anaknya sulit makan, sulit minum susu pada pagi hingga

    menjelang tidur pada malam hari, tetapi malam hari bila menangis anak

    diberi susu selalu habis dan berat badannya sulit naik dibandingkan dengan

    anak sesuai usia tumbuh kembangnya.

    3. Riwayat Kesehatan

    a. Riwayat kesehatan lalu

    Ibu mengatakan anggota keluarga penyakit yang diderita sebelumnya

    batuk, pilek dan panas biasa. Tidak mempunyai riwayat penyakit

    menular dengan gejala batuk lama,sesak nafas, batuk darah (TBC), nyeri

    ulu hati, kuning (hepatitis) dan tidak mempunyai penyakit menurun

    seperti sering kencing, banyak makan, banyak minum (DM), hipertensi,

    jantung, asma.

    b. Riwayat kesehatan sekarang

    Ibu mengatakan anggota keluarga penyakit yang diderita sekarang seperti

    tidak mempunyai riwayat penyakit menular dengan gejala batuk lama,

    sesak nafas, batuk darah (TBC), nyeri ulu hati, kuning (hepatitis) dan

    tidak mempunyai penyakit menurun seperti sering kencing, banyak

    makan, banyak minum (DM), hipertensi, jantung, asma.

    c. Riwayat kesehatan keluarga

    Ibu mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai penyakit menurun

    sering kencing, banyak makan, banyak minum (DM), hipertensi, jantung,

    asma.

    4. Riwayat Kebidanan

    a. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas.

    Ibu mengatakan kehamilan anak :

    Pertama

    Keluhan : Mual pada TM I

    Kontrol : Teratur

    Imunisasi : TT 2 kali pada UK 4 bulan dan 6 bulan

    Oleh : Bidan

    Pada hamil muda ibu mengalami mual dan menghilang UK 4

    bulan ibu mendapatkan Fe, Vitamin dan Yodium, ibu

    mendapatkan penyuluhan perawatan payudara, pemeriksaan

  • kehamilan, personal higyene dan semua dilaksanakan sesuai

    dengan anjuran.

    Kedua

    Keluhan : -

    Kontrol : Teratur

    Imunisasi : TT 2 kali pada UK 4 bulan dan 6 bulan

    Oleh : Bidan

    Pada hamil muda ibu mengalami mual dan menghilang UK 4

    bulan ibu mendapatkan Fe, Vitamin dan Yodium, ibu

    mendapatkan penyuluhan perawatan payudara, pemeriksaan

    kehamilan, personal higyene dan semua dilaksanakan sesuai

    dengan anjuran.

    Ketiga

    Keluhan : -

    Kontrol : Teratur

    Imunisasi : TT 2 kali pada UK 4 bulan dan 6 bulan

    Oleh : Bidan Endang

    Pada hamil muda ibu mengalami mual dan menghilang UK 4

    bulan ibu mendapatkan Fe, Vitamin dan Yodium, ibu

    mendapatkan penyuluhan perawatan payudara, pemeriksaan

    kehamilan, personal higyene dan semua dilaksanakan sesuai

    dengan anjuran.

    Persalinan

    Ibu mengatakan anak terkecil 1 tahun, persalinan di BPS Endang,

    bayi lahir spontan langsung nangis, BB 2000 gram jenis kelamin

    laki-laki, plasenta keluar spontan, perdarahan tidak ada.

    Nifas

    Ibu mengatakan selama nifas tidak ada kelainan seperti demam

    meninggi, perdarahan, bayi lahir langsung diteteki dan mendapatkan

    ASI + PASI sampai 5 bulan, setelah itu mendapat PASI dan makanan

    tambahan. Bayi mendapat imunisasi lengkap dari Bidan.

    5. Pertolongan persalinan dilakukan oleh Bidan Endang di BPS Gambyok

    Grogol pada Tgl. 3 Desember 2006.

    6. Pemberian PASI sejak usia 1 bulan dan makanan tambahan sejak 3 bulan

    yaitu bubur tim, dan kadang-kadang anak sulit untuk makan.

  • 7. Riwayat KB

    Setelah melahirkan ibgu menggunakan KB suntik 3 bulanan sampai anak ke-

    3 dan sekarang tidak menggunakan KB.

    8. Pola kebiasaan keluarga.

    a. Nutrisi

    Kebutuhan gizi keluarga ditinjau dari rutinitas

    Semua anggota keluarga makan 3 x / hr (nasi, sayur, lauk dan kadang

    buah).

    Kebutuhan gizi keluarga ditinjau dari kualitas.

    - Bahan makanan pokok : Nasi

    - Jenis lauk-pauk : Tahu, tempe

    - Jenis sayuran : daun singkong, pepaya, bayam,

    Kangkung, wortel, kacang.

    - Jenis buah-buahan : pisang

    - Jenis minuman : air putih, kadang kadang

    teh/kopi

    Untuk bayinya diberikan susu SGM 6 8 x / hari.

    b. Eliminasi

    - Setiap hari BAK dan mandi di kamar mandi 4 6 x/hari teratur, tidak

    ada gangguan.

    - Setiap hari BAB di latrin (leher angsa) 1 x/hari, teratur, tidak ada

    gangguan.

    c. Aktivitas

    Sehari-hari ayah bekerja sebagai sopir, sedangkan ibu mengerjakan

    pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan

    merawat anaknya.

    d. Istirahat / tidur

    - Ayah biasa tidur malam jm 22.00 WIB sampai dengan jam 05.00

    WIB (+ 8 jam), tidur siang tidak pernah.

    - Ibu biasa tidur malam jam 22.00 WIB 05.00 WIB, tetapi jika anak

    terkecil sudah tertidur, ibu tidak pernah tidur siang.

    - Anak-anaknya tidur malam jam 20.00 WIB 05.00 WIB, tidur siang

    jam 13.00 14.00 WIB.

    e. Personal Hygiene

    Seluruh anggota keluarga mandi 2x sehari, pakai sabun, gosok gigi 3x /

    hari, ganti baju 2x / hari, cuci rambut 3x / seminggu.

  • f. Keadaan Sexual

    Melakukan hubungan sexual frekuensi 2x seminggu, tidak ada keluhan.

    g. Ketergantungan

    Dalam keluarga tidak pernah merokok (ayah), tidak pernah minum kopi

    9. Adat Kebiasaan

    Setelah bayi lahir ada selamatan sebagai ucapan syukur

    Umur 5 hari ada selamatan lagi sepasaran

    Umur 40 hari ada selamatan selapanan

    10. Situasi Sosial Budaya dan Ekonomi

    Hubungan keluarga A dengan tetangga baik, terbukti dengan mengikuti acara

    pengajian, arisan dan acara lainnya.

    11. Pemeriksaan Kesehatan Keluarga

    a. Pemeriksaan Umum Tn. G

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Tanda-tanda Vital :

    - Tekanan darah : 120 / 90 mmHg

    - Nadi : 88 x / menit

    - RR : 24 x / menit

    Pemeriksaan Fisik

    Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak

    berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, penglihatan baik, tidak

    konjungtivitis, kornea dan pupil baik.Hidung : Simetris , polip tidak adaMulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada

    yang karises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,

    pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,

    pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,

    bersih, kering.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,

    polidactily tidak ada.

  • b. Pemeriksaan Umum Tn. A

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Tanda-tanda Vital :

    - Tekanan darah : 110 / 80 mmHg

    - Nadi : 88 x / menit

    - RR : 20 x / menit

    Pemeriksaan Fisik

    Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak

    berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, tidak konjungtivitisHidung : Simetris , polip tidak ada, tidak

    mimisan.Mulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada

    carises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,

    pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,

    pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,

    polidactily tidak ada.

    c. Pemerikasaan NY. R

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Tanda-tanda Vital :

    - Tekanan darah : 110 / 80 mmHg

    - Nadi : 88 x / menit

    - RR : 20 x / menit

    Pemeriksaan Fisik

    Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak

    berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, tidak konjungtivitisHidung : Simetris , polip tidak ada, tidak

  • mimisan.Mulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada

    carises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,

    pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,

    pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,

    polidactily tidak ada.

    d. Pemeriksaan Umum An. R

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Tanda-tanda Vital :

    - Tekanan darah : 110 / 80 mmHg

    - Nadi : 88 x / menit

    - RR : 26 x / menit

    Pemeriksaan Fisik

    Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak

    berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, penglihatan baik, tidak

    konjungtivitisHidung : Simetris , polip tidak ada, tidak

    mimisan.Mulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada

    yang carises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,

    pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,

    pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,

    polidactily tidak ada.

    e. Pemeriksaan Umum An. A

    Keadaan Umum : Baik

  • Kesadaran : Composmentis

    Tanda-tanda Vital :

    - Tekanan darah : 110 / 80 mmHg

    - Nadi : 88 x / menit

    - RR : 20 x / menit

    Pemeriksaan Fisik

    Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak

    berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, tidak konjungtivitisHidung : Simetris , polip tidak ada, tidak

    mimisan.Mulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada

    carises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,

    pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,

    pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,

    polidactily tidak ada.

    f. Pemeriksaan Umum An. H

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Tanda-tanda Vital :

    - Nadi : 120 x / menit

    - RR : 26 x / menit

    Pemeriksaan Antropometri

    BB : 6,6 Kg TB : 67 cm

    BB ideal : 29)9( bulanUmur

    : 2913

    = 222

    = 11 Kg

    Lingkar lengan : 11 cm

  • Lingkar dada : 42 cm

    Lingkar kepala : 43 cm

    Pemeriksaan Fisik

    Kepala : Warna hitam, perabaan halus, pertumbuhan

    jarang, kebersihan cukup, fontanel mayor dan

    fontanel minor sudah menutup, tidak ada

    benjolan.Wajah : Tidak pucat.Mata Sklera mata tidak kuning, selaput lendir mata

    tidak pucat, konjungtivis tidak ada.Hidung : Simetris, kebersihan cukup, tidak ada kelainan.Mulut : Bibir tidak pucat, stomatitis tidak ada, lidah tidak

    kotor, gigi belum semuanya tumbuh.Telinga : Kebersihan cukup, simetris, penumpukan

    serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada, pembesaran

    kelenjar thyroid tidak ada, pembesaran vena

    jugularis tidak ada.Tangan : Simetris, polidaktili tidak ada, sindaktili tidak

    ada, bekas imunisasi BCG ada.Dada : Simetris, wheezing tidak ada, ronchi tidak ada.Perut : Tidak membuncit hernia umbilikalis tidak ada,

    pembesaran hepar tidak ada, tidak kembung.Punggung : Simetris, spina bifida tidak ada.Pelipatan paha : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada, hernia

    inguinalis tidak ada.Kaki : Simetris, tulang tibia baik, polodactili tidak ada,

    sindaktili tidak ada, oedema tidak ada.Genetalia : Kebersihan cukup.Anus : Kebersihan cukup, atresia ani tidak ada.

    Kepandaian / Ketrampilan

    - Bertepuk tangan.

    - Memukul-mukulkan mainan.

    - Selalu tersenyum bila diajak bercanda.

    - Berjalan.

    B. Data Obyektif

    1. Rumah :

    Jenis rumah : Tersendiri

  • Letak : Dekat sawah

    Dinding : Tembok

    Atap : Genting

    Lantai : Tanah

    Cahaya : Terang

    Jalan Anginan : Cukup

    Jendela : Ada, belum memenuhi syarat kesehatan.

    Jumlah ruangan : 2 kamar, 1 kamar sholat.

    2. Air minum

    Asal : Sumur (sanyo)

    Nilai Air : Bersih, tidak berbau.

    Konsumsi Air : Untuk kelangsungan hidup sehari-hari, keluarga

    menggunakan air sumur yang ada.

    3. Pembuangan sampah

    Keluarga mempunyai lubangan di tanah untuk sampah dan setiap + 2

    3 hari sekali, sampah dibakar di belakang rumah.

    4. Jamban dan kamar mandi

    - Buang air besar (BAB) dilakukan di WC latrin (leher angsa), jarak

    dengan sumur + 10 m.

    - Kebersihan cukup.

    - Kamar mandi ada, cukup bersih.

    5. Pekarangan dan selokan

    - Pengaturan : Cukup teratur

    - Kebersihan : Cukup bersih

    - Air limbah : Dialirkan ke belakang rumah.

    3.2 INTEPRETASI DATA DASAR

    Diagnosa : Anak umur 13 bulan dengan KEP

    DS : - Ibu mengatakan anaknya kadang sulit makan

    - Ibu mengatakan berat badan anaknya kurang dibandingkan

    dengan usia pertumbuhannya.

    - Ibu mengatakan anaknya berumur 13 bulan.

    DO : - Postur tubuh anak kurus

    - Berat badan anaknya ( Desember 2007 ) 6,2 Kg.

    - Pemeriksaan Antopometri

    LILA : 11 cm

    LIDA : 42 cm

  • LIKA : 41 cm

    3.3 SUSUNAN PRIORITAS MASALAH / DIAGNOSA

    Dx : Anak umur 13 bulan dengan KEP sedang

    No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan bagi tumbuh

    kembang balita2 Kemungkinan masalah

    dapat diubah1/2 x 2 1 Perlu adanya kesadaran dari keluarga

    tentang pentingnya tumbuh kembangbagi balita dan perlu adanya danauntuk memenuhi kebutuhan nutrisibayinya.

    3 Potensi masalah untukdicegah

    2/3 x 1 2/3 KEP pada balita dapat dicegah melaluipemberian nutrisi yang seimbang danpemberian makanan tambahan.

    4 Penonjolan masalah 2/2 x 1 2/2 Penanganan harus cepat dan tepatkarena berpengaruh luas terhadapkesehatan balita.

    Total Skor 4

  • Tanggal DiagnosaKebidanan Tujuan Intervensi Rasionalisasi

    10 01 08 Keluarga binaan danAn. H denganKEP

    Jangka pendek :Setelah dilakukan AsuhanKebidanan + 1 x 24 jamkeluarga dapat menerimapenjelasan tentang kuranggizi dari petugas kesehatandengan kriteria: - Ibu lebih telaten dan

    lebih bervariasi dalammemberikan makananpada anaknya.

    - Ibu menyadari bahwanutrisi bagi balita itupenting

    - Ibu memberikan PMTsesuai selera anak danharus mencukupi gizisesuai usia tumbuhkembang anak

    1. Lakukan Pendekatansecara terapeutik padaibu dan kelurga

    1. Pendekatan secaraterapeutik dapatmenaikkan rasapercaya keluargakepada petugaskesehatan

    2. Jelaskan pada keluarga/ ibunya tentangkondisi kesehatananaknya dan penyebabkurang gizi

    2. Ibu memahamitentang kondisikesehatan anaknyadan mau kooperatifdengan tindakanyang dilakukan

    3. Jelaskan pada ibutentang pentingnnyanutrisi bagi tumbuhkembang anaknya

    3. Ibu mengerti bahwanutrisi sangatpenting bagipertumbuhan badandan perkembangankecerdasan anak.

    Tanggal DiagnosaKebidanan Tujuan Intervensi Rasionalisasi

    Jangka panjang :Setelah dilakukanAsuhan Kebidanan +1 minggu anakmengalami kemajuandalam tumbuhkembangnya, dengankrtiteria :- Berat badan naik

    (menjadi minimal6,6 Kg)

    4. Berikan penjelasanpada ibu tentangmakanan bergizidengan menuseimbang

    4. Dengan penjelasndiharapkan akanmenambahpengetahuan ibudan ibu diharapkanmengerti

  • 5. Anjurkan pada ibuuntuk telatenmemberikan makananpada anaknya

    5. Dengan anjuranyang diberikandiharapkan ibulebih telatenmemberikanmakanan padaanaknya (minimal 3x sehari) supayaberat badananaknya naik ataudengan porsi keciltapi sering

    6. Berikan PMT 6. Di dalamterkandungvitamin-vitaminyang lengkap dansesuai dengankebutuhan bayi.

    Tanggal DiagnosaKebidanan Tujuan Intervensi Rasionalisasi

    7. Berikan penjelasanpada ibu, akibatnyabila BB anak tidaknaik dan bila ibukurang telaten.

    7. Dengan penjelasandiharapkan ibu akanmengerti dan lebihwaspada dalammemberikanperhatian padaanaknya.

    8. Anjurkan pada ibuuntuk selalu ikutdalam penimbangan diposyandu tiap bulan

    8. Memantau tumbuhkembang anaknyasetiap bulan

  • BAB 4

    PEMBAHASAN

    Kurang Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh

    rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak

    memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG),orang yang menganggap gejala klinis KEP

    sedang pada pemeriksaan hanya tampak kurus. Pada asuhan kebidanan pada anak

    dengan kurang energi protein sebagai Bidan harus lebih tanggap dan waspada bila ada

    tanda-tanda KEP pada kasus ini, karena anak masih dalam masa pertumbuhan dan

    perkembangan maka diperlukan perhatian yang khusus agar pertumbuhan dan

    perkembangan dapat berjalan baik.

    Dalam kasus pada asuhan kebidanan pada An H dengan kurang energi protein

    dengan pemantauan dan pengawasan dalam pemberian nutrisi dan perawatan anak

    sehinga tumbuh kembang anak dapt berjalan baik tanpa ada kesulitan.

    Dalam kasus ini tidak ditemukan masalah hanya ditetapkan diagnosa yaitu :

    - Anak umur 1 tahun dengan KEP sedang

    Dalam penanganan atau penatalaksanaan, penyusun berpegang teguh pada teori

    yang ada sehingga pengawsan pada kasus yang kami ambil tidak sampai timbul

    kesulitan yang menghambat proses asuhan kebidanan. Dengan disusun prioritas

    masalah maka masalah dapat diatasi dengan di dukung pula kerjasama yang baik antara

    keluarga dan petugas kesehatan maka kasus KEP pada An H dapat diatasi dengan

    baik.

  • BAB 5

    PENUTUP

    5.1 SIMPULAN

    Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada An. H dengan Kurang Energi Protein

    (KEP) tidak mengalami kesulitan yang berarti karena klien kooperatif dalam

    tindakan dan penyusun bisa mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing

    pendidikan dan pembimbing praktek, selain itu dapat terjalin kerjasama yang baik

    antara klien, keluarga dan petugas kesehatan sehingga dapat membantu

    terselenggaranya proses Asuhan Kebidanan yang dilakukan petugas kesehatan.

    Simpulan dari asuhan yang diberikan :

    5.1.1 Pengkajian terhadap klien dengan Kurang Energi Protein dapat dikaji dengan

    baik berkat adanya kepercayaan klien dan keluarga kepada petugas

    kesehatan.

    5.1.2 Identifikasi dan penentuan diagnosa / masalah dapat dilakukan karena

    datanya obyektif.

    5.1.3 Dari data-data yang ada dapat dilakukan analisa data tersebut.

    5.1.4 Dari analisa data dapat disusun prioritas masalah sehingga masalah dapat

    ditangani.

    5.1.5 Dari prioritas masalah yang ada maka rencana asuhan dapat disusun.

    5.1.6 Implementasi dapat dilakukan sesuai dengan rencana berdasarkan diagnosa

    dan masalah yang ditemui pada An. M dengan Kurang Energi Protein.

    5.1.7 Evaluasi dapat dilakukan secara efektif karena klien sangat kooperatif dan

    mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh petugas

    kesehatan.

    5.2 SARAN

    5.2.1 Bagi Petugas Kesehatan

    Sebagai Bidan hendaknya dalam melakukan Asuhan Kebidanan jangan lupa

    memberikan KIE pada ibu tentang : perawatan bayi / anak, tumbuh

    kembang anak sesuai usianya, pemenuhan nutrisi yang adekuat dan bergizi

    perlu juga dijelaskan tentang masalah yang timbul / yang dihadapi sehingga

    diperoleh pengertian dan pengetahuan ibu serta keluarga untuk peningkatan

    kesehatan serta tumbuh kembang anak berjalan baik, tanpa ada komplikasi.

  • 5.2.2 Bagi Keluarga Klien

    5.2.2.1 Menganjurkan pada ibu untuk selalu menjaga kebersihan

    anaknya.

    5.2.2.2 Menyarankan pada ibu untuk memberikan makan makanan yang

    bergizi.

    5.2.2.3 Memotivasi ibu untuk lebih telaten dalam memberikan makanan

    pada anaknya.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2002. Pedoman Tata Laksana Kurang Energi Protein Pada Anak di Puskesmas

    dan Rumah Tangga. Jawa Timur : Depkes RI.

    Nasrul Effendy. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

    Nasrul Effendy. 1995. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

    Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC