Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

40
BAB II PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN PERSALINAN 2.1 PENGERTIAN PENYAKIT TB PARU 1. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. (Zulkifli Amin, Asril Bahar, 2006. Tuberculosis Paru, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta: UI) 2. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tettapi hanya strain bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 μm, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah. (Sudoyo, Aruw. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 2 Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI) 3. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon. Penularan tuberculosis terjadi karena penderita TBC membuang ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau dibersinkan keluar. Dalam dahak dan ludah penderita terdapat basil TBC-nya, sehingga basil ini mengering lalu diterbangkan angin 1

Transcript of Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Page 1: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

BAB II

PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN PERSALINAN

2.1 PENGERTIAN PENYAKIT TB PARU

1. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh mycobacterium

tuberculosis. (Zulkifli Amin, Asril Bahar, 2006. Tuberculosis Paru, Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam, Jakarta: UI)

2. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis. Kuman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen

maupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tettapi hanya strain bovin dan

human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai

4 μm, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah.

(Sudoyo, Aruw. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 2 Edisi IV. Jakarta:

Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI)

3. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil

Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan

bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru

melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai

focus primer dari ghon. Penularan tuberculosis terjadi karena penderita TBC

membuang ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau

dibersinkan keluar. Dalam dahak dan ludah penderita terdapat basil TBC-nya,

sehingga basil ini mengering lalu diterbangkan angin kemana-mana. Kuman yang

terbawa angin dan jatuh ketanah maupun lantai rumah yang kemudian terhirup oleh

manusia melalui paru-paru dan bersarang serta berkembangbiak di paru-paru.

(Mochtar, Rustam. 1998. ”Sinopsis Obstetri : obstetri fisiologi, obstetri patologi”.

EGC : Jakarta).

2.2 ETIOLOGI

Penyebabnya adalah kuman microorganisme yaitu mycobacterium tuberkulosis dengan

ukuran panjang 1 – 4 um dan tebal 1,3 – 0,6 um, termasuk golongan bakteri aerob gram

positif serta tahan asam atau basil tahan asam. Bakteri ini tahan hidup pada udara kering

maupun dalam keadaan dingin.

1

Page 2: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

2.3 TANDA DAN GEJALA

Tuberkulosis sering dijuluki “the great imitator” yaitu suatu penyakit yang mempunyai

banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga memberikan gejala umum seperti lemah

dan demam. Pada sejumlah penderita gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan

bahkan kadang-kadang asimtomatik.

Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan gejala

sistemik:

1. Gejala respiratorik, meliputi:

a. Batuk

Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering

dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur

darah bila sudah ada kerusakan jaringan.

b. Batuk darah

Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau

bercak-bercak dahak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak.

Batuk dahak terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah

tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.

c. Batuk lama, > 1 bulan atau adanya batuk kronis

d. Sesak napas

Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal

yang menyertai sepertiefusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain.

e. Nyeri dada

Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul

apabila system pernapasan di pleura terkena.

2. Gejala sistemik, meliputi:

a. Demam

2

Page 3: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari

mirip demam influenza, hilang timbul dan makin panjang serangannya sedang masa

bebas serangan makin pendek.

b. Gejala sistemik lain

Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta

malaise. Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan

tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang dapat juga

timbul menyerupai gejala pneumonia.

c. Gejala klinis haemoptoe:

Kita harus memastikan bahwa perdarahan dqari nasofaring dengan cara membedakan

ciri-ciri sebagai berikut:

1) Batuk darah

a. Darah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan

b. Darah segar berwarna merah muda

c. Darah bersifat alkalis

d. Anemia kadang-kadang terjadi

e. Benzidin test negatif

2) Muntah darah

a. Darah dimuntahkan dengan rasa mual

b. Darah bercampur sisa makanan

c. Darah berwarna hitam karena bercampur asam lambung

d. Darah bersifat asam

e. Anemia sering terjadi

f. Benzidin test positif

3) Epistaksis

a. Darah menetes dari hidung

b. Batuk pelan kadang keluar

c. Darah berwarna merah segar

d. Darah bersifat alkalis

e. Anemia jarang terjadi

3

Page 4: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

2.4 PENANGANAN

Tujuan pengobatan pada penderita TB paru selain untuk mengobati juga mencegah kematian,

mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap OAT serta memutuskan mata rantai

penularan.

Pengobatan tuberculosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase

lanjutan (4-7 bulan). Panduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat

tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah

Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis obat tambahan

adalah: Kananmisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoxisilin + Asam Klavulanat, derivate

Rifampisin/INH.

Untuk keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu berdasarkan lokasi

tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan bakteriologik, hapusan dahak dan

riwayat pengobatan sebelumnya. Di samping itu perlu pemahaman tentang strategi

penanggulangan TB yang dikenal sebagai Directly Observed Treatment Short Course

(DOTS) yang direkomendasikan oleh WHO yang terdiri dari lima komponen yaitu:

1. Adanya komitmen politis berupa dukungan pengambilan keputusan dalam

penanggulangan TB

2. Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung sedang

pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis dan kultur dapat

dilaksanakan di unit pelayanan yang memeiliki sarana tersebut.

3. Pengobatan TB dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh

Pengawasan Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan pertama diman penderita

harus minum obat setiap hari.

4. Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang cukup

5. Pencatatan dan pelaporan yang baku.

Dalam pengobatan TB paru dibagi 2 bagian :

Jangka pendek.

Dengan tata cara pengobatan : setiap hari dengan jangka waktu 1 – 3 bulan.

1. Streptomisin inj 750 mg.

2. Pas 10 mg.

4

Page 5: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

3. Ethambutol 1000 mg.

4. Isoniazid 400 mg.

Kemudian dilanjutkan dengan jangka panjang, tata cara pengobatannya adalah setiap 2 x

seminggu, selama 13 – 18 bulan, tetapi setelah perkembangan pengobatan ditemukan

terapi.

Therapi TB paru dapat dilakkukan dengan minum obat saja, obat yang diberikan dengan

jenis:

1. INH.

2. Rifampicin.

3. Ethambutol.

Dengan fase selama 2 x seminggu, dengan lama pengobatan kesembuhan menjadi 6-9 bulan.

Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan dalam pemeriksan

sputum BTA ( + ) dengan kombinasi obat :

1. Rifampicin.

2. Isoniazid (INH).

3. Ethambutol.

4. Pyridoxin (B6).

2.5 PENATALSANAAN

Penatalaksanaan Tuberculosis antara lain:

Pencegaha tuberculosis antara lain:

Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul erat dengan

penderita tuberculosis paru BTA positif. Pemeriksaan meliputi tes tuberculin, klinis,

dan radiologi. Bila tes tuberculin positif, maka pemeriksaan radiologi foto thorax

diulang pada 6 dan 12 bulan mendatang. Bila masih negative, diberikan BCG

vaksinasi. Bila positif, berarti terjadi konversi hasil tes tuberculin dan diberikan

kemoprofilaksis.

Mass chest X-ray, yaitu pemeriksaan missal terhadap kelompok-kelompok populasi

tertentu misalnya: karyawan rumah sakit /Puskesmas/balai pengobatan, penghuni

rumah tahanan, dan siswa-siswi pesantren.

5

Page 6: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Vaksinasi BCG

Kemoprofilaksis dengan menggunakan INH 5 mg/kg BB selama 6-12 bulan dengan

tujuan menghancurkan atau mengurangi populasi bakteri yang masih sedikit. Indikasi

kemoprofilaksis primer atau utama ialah bayi yang menyusu pada ibu dengan BTA

positif, sedangkan kemoprofilaksis sekunder diperlukan bagi kelompok berikut: bayi

di bawah lima tahun dengan hasil tes tuberkulin positif karena resiko timbulnya TB

milier dan meningitis TB, anak dan remaja di bawah 20 tahun dengan hasil tes

tuberkulin positif yang bergaul erat dengan penderita TB yang menular, individu yang

menunjukkan konversi hasil tes tuberkulin dari negatif menjadi positif, penderita yang

menerima pengobatan steroid atau obat imunosupresif jangka panjang, penderita

diabetes mellitus.

Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang penyakit tuberkulosis kepada

masyarakat di tingkat Puskesmas maupun di tingkat rumah sakit oleh petugas

pemerintah maupun petugas LSM (misalnya Perkumpulan Pemberantasan

Tuberkulosis Paru Indonsia – PPTI).

2.6 PENULARAN

Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium

tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada

anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita

TBC.

2.7 PENGERTIAN PENYAKIT GINJAL

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami

penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan

pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti

sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. (Wiknyosastro, Hanifah. 2007. Ilmu

Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono)

Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius

atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal

lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

6

Page 7: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

2.8 ETIOLOGI

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita

oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal.

Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :

1. Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)

2. Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)

3. Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)

4. Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik

5. Menderita penyakit kanker (cancer)

6. Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu

sendiri (polycystic kidney disease)

7. Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak

dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal

apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak

( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC),

Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.

Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana

ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana fungsinya. Dalam dunia kedokteran

dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

2.9 TANDA DAN GEJALA

Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara

lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing

sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel

Darah Putih / Lekosit, Bakteri.

Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara

lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang,

gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil

pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

7

Page 8: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

2.10 PENANGANAN DAN PENGOBATAN

Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya

kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk

mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan

penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium,

kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka

dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk

pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor

pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang

diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan

atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya

adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.

2.11 PENATALAKSANAAN

2.12 PENULARAN

Selama ini tidak di temukan penularan penyakit ginjal

2.13 PENCEGAHAN

Tindakan Pencegahan Terserang Penyakit Ginjal:

Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan

pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan

mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam

mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi

segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik.

2.14 PENGERTIAN PENYAKIT JANTUNG

8

Page 9: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot jantung yang lemah

(kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri,

oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi

saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor

tercampur. (Prawiroraharjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina Pustaka, 1976)

Pengertian penyakit jantung dan serangan jantung adalah berbeda. Kalau

Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak

berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab

gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai

darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya

mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena

lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang

berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-

obat seperti Decolgen, dan nikotin. (sumber: wikipedia).

Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler. Wanita dengan

penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang dapat

merugikan kesempatan hidup wanita tersebut.

Keperluan janin yang sedang tumbuh akan oksigen dan zat-zat makanan bertambah

dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus dipenuhi melalui darah ibu. Untuk itu

banyaknya darah yang beredar bertambah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras. Oleh

karena itu di dalam kehamilan selalu terjadi perubahan-perubahan pada system

kardiovaskular yang biasanya masih dalam batas-batas fisiologis.

Perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh :

a. Hipervolumia : dimulai sejak kehamilan 28 minggu dan mencapai puncak pada 28-32

minggu, lalu menetap.

b. Jantung dan diafragma terdorong ke atas oleh pembesaran rahim.

Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung. Saat-saat yang berbahaya bagi penderita

adalah :

a. Pada kehamilan 32-36 minggu dimana volume darah mencapai puncaknya.

9

Page 10: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

b. Pada kala II wanita mengerahkan tenaganya untuk mengedan dan memerlukan tenaga

jantung yang erat.

c. Pada post partum dimana darah dari ruang internilus plasenta yang sudah lahir, sekarang

masuk dalam sirkulasi darah ibu.

d. Pada masa nifas, karena kemungkinan adanya infeksi.

Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan :

a. Dapat terjadi abortus

b. Prematuritas : lahir tidak cukup bulan.

c. Dismaturitis : lahir cukup bulan namun dengan berat badan rendah.

d. Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati.

e. Kematian janin dalam lahir ( KJDL )

Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan

Klasifikasi tidak hanya didasarkan gejala klinis. Klasifikasi berikut didasarkan pada

Disability yang lampau dan sekarang serta tidak dipengaruhi oleh tanda-tanda fisik :

a Kelas I

Tidak teganggu (Uncompromised), pasien dengan penyakit jantung dan tidak ada pembatasan

dalam aktivitas fisik. Mereka tidak memperlihatkan gejala insufisiensi jantung atau

merasakan nyeri angina.

b. Kelas II

Agak terganggu (Slightly compromised) : Pasien dengan penyakit jantung dan sedikit

pembatasan aktivitas fisik. Pada wanita ini merasa tidak nyaman (Discomfort) dalam bentuk

rasa lelah berlebihan, palpitasi, dispnea, atau nyeri angina.

c. Kelas III

Jelas terganggu ( Markedly Compromised) : Pasien dengan pembatasan penyakit jantung dan

pembatasan nyata aktifitas fisik. Mereka nyaman dalam keadaan istirahat, tetapi aktivitas

yang kurang dari biasa menyebabkan rasa tidak nyaman berupa kelelahan berlebihan,

palpitasi, dispnea, atau nyeri angina.

d. Kelas IV

10

Page 11: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Terganggu parah (Severely Compromised) : Pasien dengan penyakit jantung dan tidak

mampu melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa tidak nyaman. Gejala insufisiensi

jantung atau angina dapat timbul bahkan dalam keadaan istirahat, dan apabila mereka

melakukan aktifitas fisik apapun, rasa tidak nyaman bertambah.

2.15 ETIOLOGI

1. Hipervolumia

2. Pembesaran rahim

3. Demam rematik

Sebagian besar disebabkan demam reumatik. Bentuk kelainan katup yang sering

dijumpai adalah stenosis mitral, insufisiensi mitral, gabungan stenosis mitral dengan

insufisiensi mitral, stenosis aorta, insufisiensi aorta, gabungan antara insufisiensi aorta dan

stenosis aorta, penyakit katupulmonal dan trikuspidal.

2.16 TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala secara umum

1. Aritmia

2. Pembesaran jantung

3. Mudah lelah

4. Dispenea

5. Nadi tidak teratur

6. Edema pulmonal

7. Sianosi

8. Nyeri pada dada kiri

9. Sesak napas

10. Irama jantung tidak beraturan

11. Keringat dingin

12. Mual muntah

Tanda dan gejala secara khusus

11

Page 12: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Mudah lelah, nafas terengah-engah, ortopnea, dan kongesti paru adalah tanda dan

gejala gagal jantung kiri. Peningkatan berat badan, edema tungkai bawah, hepato megali,

dan peningkatan tekanan vena jugularis adalah tanda dan gejala gagal jantung kanan.

Namun tanda dan gejala ini dapat pula terjadi pada wanita hamil normal. Biasanya

terdapat riwayat penyakit jantung dari anamnesis atau dalam rekam medis.

2.17 PENATALAKSANAAN

1. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan

antenatal yang teratur.

2. Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog.

3. Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan.

4. Jika terdapat anemia, harus diobati.

5. Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini harus

diobati.

6. Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak napas, infeksi saluran pernapasan,

dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit.

7. Skema kunjungan antenatal: setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu dan

1 kali seminggu setelahnya.

8. Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan jumlah cairan.

Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :

1. Kelas I

Tidak memerlukan pengobatan tambahan.

2. Kelas II

Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Mengurangi kerja fisik terutama antara

kehamilan 28-36 minggu.

3. Kelas III

Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak

kehamilan 28-30 minggu.

4. Kelas IV

Harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan, bekerjasama dengan

kardiolog.

2.18 PENULARAN

12

Page 13: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Sampai saat ini penularannya belum diketahui.

2.19 PENCEGAHAN

1. Pola makan yang sehat

Hindari makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Hindari pula

makanan dengan kandungan gula tinggi seperti softdrink, misalnya.

2. berhenti merokok

Di dalam bungkus rokok sudah dijelaskan bahwa “Merokok dapat menyebabkan

kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”.

3. Hindari stress

Saat seseorang stress, tubuh akan mengeluarkan hormon cortisol yang bisa

menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku.

4. Kurangi berat badan berlebih (obesitas)

Obesitas memiliki risiko utama pembesaran atrium jantung kiri. Pembesaran jantung

ini nantinya akan meningkatkan detak jantung tidak normal, stroke, dan kematian.

5. Olahraga secara teratur

Olahraga seperti jalan kaki atau jogging dapat menguatkan kerja jantung dan

melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.

6. Konsumsi antioksidan

Antioksidan Penting untuk Cegah Sakit Jantung. Ini bisa diperoleh dari berbagai

macam sayuran, buah-buahan, dan minum teh.

7. Keturunan

Jika anda memiliki kerabat dekat yang pernah mengalami serangan jantung,

sebaiknya mulai sekarang lebih berhati-hati dalam menjaga pola makan dan gaya

hidup. Penyakit jantung bukan penyakit keturunan, tetapi bila ada keluarga (orang tua,

kakek, nenek,saudara, paman, bibi dsb) yang menderita atau pernah menderita

penyakit jantung, kamu memiliki faktor resiko untuk mendapatkan penyakit jantung.

Jadi, perlu diwaspadai.

KONSEP KEBIDANAN

13

Page 14: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

1. PENGKAJIAN DATA

A. DATA SUBYEKTIF

1. BIODATA

Nama : Nama :

Umur : Umur :

Suku banga : Suku bangsa :

Agama : Agama :

Pendidikan : Pendidikan :

Pekerjaan : Pekerjaan :

Alamat : Alamat :

2. Keluhan Utama

Keluhan yang sering terjadi pada Trimester III sering kencing, nyeri punggung,

Obstipasi, varises, sesak nafas, kram kaki, oedem dan nyeri ulu hati.

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Ibu dengan menderita penyakit jantung

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga ada yang menderita penyakit menurun yaitu penyakit jantung

5. Riwayat Menstruasi

Menarche :

Siklus :

Lamanya :

Banyaknya :

Dismenorhea :

HPHT : untuk menentukan usia kehamilan

TP : untuk menentukan tafsiran persalinan

6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu

Berapa kali hamil, anak lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan premature,

persalinan dengan tindakan, jenis kelahiran plasenta, Riwayat perdarahan yang

lalu, menyusui atau tidak, imunisasi bayinya, masalah lain yang di temui, tidak

ada komplikasi. Kemudian tidak ada kelainan abnormal pada kehamilan,

persalinan dan nifas yang lalu

14

Page 15: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

7. Riwayat Kehamilan Sekarang

- Kapan mulai merasakan pergerakan anak (28 minggu)

- Tidak ada masalah / tanda kaka seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala

lebih dari biaya, gangguan penglihatan, rabun senja, pembengkakan pada

wajah dan tangan, nyeri abdomen dan janin tidak bergerak

- Waktu hamil ada keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan

- Penggunaan obat-obatan termasuk jamu-jamuan

- Kekhawatiran lain yang dirasakan

- ANC sudah berapa kali

- Pelayanan yang sudah didapatkan

- Gerakan janin (+)

8. Pola kebiasaan sehari-hari

1) Nutrisi

Pada trimester III nutrisi yang dibutuhkan adalah rendah kalori, rendah lemak

rendah karbohidrat tinggi protein

2) Istirahat

Istirahat ibu mulai terganggu karena adanya pembesaran pada perut dan juga

sering kencing membuat ibu tidak bisa istirahat cukup.

3) Pola Kebersihan / Personal Hygiene

Difokuskan pada kebersihan pada genetalianya dengan cara : cebok dari arah

depan ke belakang, gunakan handuk kering setelah cebok, ganti celana dalam

setiap kali terasa basah

4) Pola Eliminasi

Ada gangguan yaitu ibu akan sering BAK lebih dari 4-5 x / hari, BAB normal

1 x per hari

5) Pola Aktivitas

Aktivitas ibu mulai terganggu karena pada trimester III ibu mengalami sesak

nafas oleh karena uterus yang semakin membesar selain itu juga terganggu

karena ibu sering kencing.

6) Pola seksual

Apakah pola seksualnya terganggu apa tidak

15

Page 16: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

7) Pola kebiasaan lain

Apakah merokok, minum jamu / obat

8) Keadaan psikososial

Ibu mengatakan cemas untuk melalui proses persalinan

Kehamilannya diharapkan / tidak, reaksi ibu terhadap kehamilannya,

tanggapan suami dan keluarga mengenai kehamilannya

9. Riwayat Sosial, Ekonomi dan Budaya

Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangga baik. Kebudayaan atau

kebiasaan yang membayakan / merugikan terhadap kesehatan ibu dan bayinya.

10. Riwayat Spiritual

Untuk mengetahui pelaksanaan ibadah ibu sesuai dengan agama dan kepercayaan

dan apakah terjadi gangguan ibadah selama kehamilannya ini.

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan fisik secara umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : composmentis

Postur tubuh : kifosis / skoliosis / lordosis/tegak

TB : …….cm, bila kurang dari 145 cm kemungkinan memiliki

panggul sempit

BB : ………kg. pertambahan normal hingga akhir kehamilan 9

– 13,5 kg

Lila : ……cm, lila normal minimal 23,5 cm

TD : normalnya 110/70-120/80 mmHg

Nadi : ……..x/menit, nadi normal 70-90 x/menit

RR : ……..x / menit pernafasan normal 16-24 x / menit

S : ……..0 C, suhu normal 36,5 – 37,50 C

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Muka : Tidak pucat, tidak bengkak, ada cloasma gravidarum

Mata : sclera tidak icterus, konjungtiva tidak pucat

Mulut & gigi : bibir tidak pucat, tidak stomatitis, tidak ada karies gigi

16

Page 17: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,kelenjar limfe dan tidak

bendungan vena jugularis

Payudara : simetris, membesar, putting susu menonjol, tidak ada benjolan

abnormal, hyperpigmentasi, hipervaskularisasi dan

pembesaran kelenjar mantgomery

Perut : adanya pembesaran pada perut sesuai UK, menonjol, strie

gravidarum dan lifida, tidak ada luka bekas operasi

Genetalia : bersih, tidak ada varises,tidak oedema,adanya tanda cadwik

Ekstremitas : tidak oedema, tidak ada varises,tidak sianosis.

b. Palpasi

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid / bendungan vena

jugularis

Payudara : tidak ada benjolan, ada pengeluaran kolostrum

Perut :

- Leopold I : pengukuran TFU minimal 3 jari bawah pusat, teraba

bokong pada fundus

- Leopold II : menentukan letak punggung (puka/puki)

- Leopold III : yang terdapat dibagian bawah kepala dan sudah masuk

PAP

- Leopold IV : menentukan seberapa jauh masuknya bagian bawah

bila sudah masuk PAP

- Gerakan janin : dalam 2 jam ada 10 x gerakan

c. Auskultasi

Djj : …….x/menit, normalnya 120-160 x / menit

d. Perkusi

Reflek patella +/+

II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA

Dx : G…….P……Ab………. UK 35 minggu / tunggal / hidup / intra uteri dengan

kehamilan normal

Ds : Ibu mengatakan hamil ke …. berapa bulan, HPHT,keluhan normal

Do : - Inspeksi : adanya pembesaran pada perut dan terdapat strie, dan payudara

membesar

17

Page 18: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

- Palpasi : Leopold I : TFU minimal 3 jari bawah pusat, teraba bokong

pada fundus

Leopold II : PUKA / PUKI

Leopold III : bagian terdahulu kepala dan sudah masuk PAP

Leopold IV: seberapa jauh bagian terdahulu masuk

Gerakan janin :

- Auskultasi : Djj : ……..x/menit

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. PENGEMBANGAN RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI

Dx : GI P0000 Ab000 Usia Kehamilan 35 minggu, tunggal/hidup/

intrauteri/letkep/PUKA dengan kehamilan normal

Tujuan : - Kehamilan dapat berjalan normal

- Ibu dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi

Kriteria hasil : - Ibu mengerti tentang keadaannya dan perubahan yang terjadi pada

waktu hamil

- TFU sesuai dengan usia kehamilan

- Keadaan ibu dan janin baik

Intervensi

1. Beritahu kepada Ibu tentang keadaan ibu dan janinnya dalam keadaan sehat.

R/ Agar pasien lebih merasa tenang dengan penjelasan kita

2. Beritahu ibu KIE tentang personal hygiene

R/ personal hygiene mengurangi infeksi dan mencegah bakteri masuk ke dalam

alat reproduksi

3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi gizi yang seimbang.

R/ gizi yang seimbang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada ibu dan janin

4.Beri tahu ibu KIE tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

R/ Menambah pengetahuan dan pemahaman ibu

18

Page 19: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

5.Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang 1-2 minggu lagi

R/ Agar pasien mengerti kapan akan kontrol lagi

6.Berikan tablet Fe sebanyak 90 tablet dan beritahu cara meminumnya

R/ Tablet Fe diperlukan untuk mencegah anemia dan kelainan BBLR

7.Anjurkan Ibu untuk melahirkan di bidan, Puskesmas/RS

R/ Dengan melahirkan di bidan, Puskesmas/RS, bila ada komplikasi akan lebih

cepat teratasi.

Masalah : Gangguan rasa nyaman (nyeri pinggang) sehubungan dengan

perubahan bentuk tubuh menjadi hiperlordosis (akibat perubahan

uterus)

Tujuan : Gangguan rasa nyaman teratasi

Kriteria Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan petugas dan nyeri di pinggang dapat

berkurang/hilang.

Intervensi

1. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pada pinggang pada Trimester III merupakan hal

normal.

R/ Dengan diberi penjelasan, pengetahuan dan pemahaman Ibu bertambah dan

ibu lebih kooperatif.

2. Memberitahu Ibu untuk tidur dengan merangkul guling

R/ Dengan tidur merangkul guling maka tidak akan menekan vena kava inferior

3. Beritahu ibu untuk tidak memakai sepatu dengan hak tinggi dan mengangkat

beban berat.

R/ Dengan memakai sepatu hak tinggi dan mengangkat beban berat maka ibu

cepat lelah

4. Ajarkan pada ibu tentang tehnik relaksasi yang benar (nafas panjang)

R/ Dengan nafas yang panjang maka O2 yang masuk meningkat dan suplai O2

ke jaringan meningkat sehingga tidak terjadi iskemia otot dan nyeri dapat

berkurang.

VI. IMPLEMENTASI

Sesuai dengan intervensi

19

Page 20: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

VII. EVALUASI

Tanggal/jam

Mengacu pada kriteria hasil

20

Page 21: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

Tempat : Puskesmas Lumajang

Tgl Pengkajian : 18 April 2012

Jam Pengkajian : 09.00 WIB

Oleh : Istifa’iyah

3.1.1 Data Subyektif

1. Biodata

Nama : Ny.”E” Nama Suami : Tn.”K”

Umur : 27 tahun Umur : 39 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta

Alamat : Sumber Suko Bululawang

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan ini hamil yang kedua, usia kehamilannya 8 bulan, dan ibu

mengeluh nyeri pada dada kiri, sesak napas dan keringat dingin.

3. Riwayat Kesehatan Yang lalu

Ibu mengatakan dulu mempunyai riwayat penyakit jantung

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya mempunyai riwayat penyakit jantung yaitu

orang tuanya.

5. Riwayat Haid

Menarche : 14 tahun

Siklus : 8 hari

Lama : 7 hari

Banyaknya : 3 softek/hari

HPHT : 18-4-2012

TP : 10-8-2011

21

Page 22: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

6. Riwayat Perkawinan

Kawin : 1 kali

Lama pernikahan : 1 tahun

Umur pertama kawin : 26 tahun

7. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan ini kehamilan anak yang kedua, yang pertama anaknya sehat

umur 4 tahun perempuan.

8. Riwayat Kehamilan Sekarang

Hamil ke : II

Usia kehamilan : 35 minggu

Gerakan janin : Ibu mengatakan sudah merasakan gerakan janin pada usia

kehamilan 5 bulan

Pada kehamilan ini ibu rajin melakukan ANC di Puskesmas lumajang. Pelayanan

yang didapatkan meliputi 7T, penyuluhan tentang gizi, kebersihan dan perawatan

payudara. Saat ini ibu sudah mendapatka suntikan TT, ibu mendapatkan Fe, Kalk,

B6.

9. Riwayat KB

Ibu pernah menggunakan KB suntik sebelumnya dan rencana KB setelah

kehamilan ini adalah KB suntik.

10. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Nutrisi

- Sebelum Hamil

Makan nasi 1-2 piring porsi sedang, lauk pauk : tempe 1 dan ikan laut 1

potong, minum 7 gelas.

- Selama hamil

Makan nasi 3 piring porsi sedikit-sedikit lauk : tempe 1 potong dan ikan

laut 1 potong, sayur : 1 mangkok, buah 2 potong (papaya), minum : 7-8

gelas

22

Page 23: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

b. Aktivitas

- Sebelum hamil

Ibu melakukan pekerjaan rumah sehari-hari seperti mengepel, memasak,

mencuci, menyetrika dll.

- Sesudah hamil

Ibu jalan-jalan pagi di sekitar rumah dan melakukan pekerjaan rumah

sehari-hari, seperti mengepel, mencuci, menyetrika dll.

c. Personal hygiene

- Sebelum hamil

Mandi 3 x sehari, gosok gigi 2 x/hari, cuci rambut 3 x seminggu, ganti

pakaian setiap habis mandi, ganti celana dalam setiap selesai mandi.

- Sesudah hamil

Mandi 2 x sehari, gosok gigi 2 x/hari, cuci rambut 1 x seminggu, ganti

pakaian setiap habis mandi, ganti celana dalam setiap kali ibu merasa

basah.

d. Eliminasi

- Sebelum hamil

BAB teratur setiap pagi, BAK 4-5 x/hari

- Selama hamil

BAB : 1x sehari

BAK : 7-8 x/hari

e. Pola seksual

- Sebelum hamil

Hubungan seksual: 3-4x sehari

- Selama hamil

Hubungan seksual: 1x sehari

f. Keadaan psikososial

Ibu dapat menerima kehamilan ini, suami dan keluarga juga mendukung

kehamilannya dan berharap tidak terjadi komplikasi dalam kehamilannya. Dan

23

Page 24: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

ibu merasa khawatir dengan janinnya karena ibu punya riwayat penyakit

jantung.

g. Riwayat Sosial

Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik

h. Riwayat Spiritual

Ibu mengatakan melaksanakan Ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayaannya.

3.1.2Data Obyektif

1) Pemeriksaan fisik secara umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TB : 153 cm

BB sebelum hamil :48 kg

BB selama hamil : 55 kg

Lila : 22 cm

TTV : TD : 110/80 mmHg

N : 60 x/menit

RR : 20 x/menit

2) Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Kepala : kulit kepala bersih,rambut lurus,warna hitam

Muka : pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema

Mata : konjungtiva pucat, sclera tidak icterus

Hidung : bersih,simetris, tidak ada secret. Tidak ada polip, tidak ada

pernafasan cupping hidung

Mulut : Tidak Stomatitis, ada karies gigi,bibir tidak pucat

Telinga : tidak ada gangguan pendengaran,bersih,tidak ada sekret

Leher : tidak ada pembesaran keenjar tyroid, tidak ada bendungan

vena jugularis,tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

24

Page 25: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Payudara : Putting susu menonjol, terdapat hypervaskularisasi,

pembesaran kelenjar montgomery dan hyper pigmentasi pada

areola mamae

Dada : ada bunyi rochi, dan terjadi dispnea.

Perut : tidak ada bekas operasi, membesar sesuai dengan UK, terdapat

strie lividae dan linia nigra

Ekstremitas : tidak ada varises,tidak sianosis dan tidak ada oedema.

b. Palpasi

Perut : Leopold I : TFU 4 jari di bawah px dan bagian fundus teraba lunak

tidak meleting yaitu bokong

Leopold II : bagian sisi janin teraba keras seperti papan di bagian

kanan PUKA

Laopold III : bagian bawah teraba keras, melenting, bulat yaitu

kepala

Leopold IV : bagian kecil sudah masuk PAP 2/5

TBJ : (TFU-13) x 155

(32 -13) x 155 =2945 gram

Gerakan janin (+)

His (-)

c. Auskultasi

DJJ (+) 12 11 12 = 140 x/menit.

3.2 Identifikasi Diagnosa Dan Masalah

Dx : G2 P1000 Ab000 UK 35 minggu, hidup/tunggal/intrauterin/letkep, dengan penyakit

jantung

Ds : Ibu mengatakan hamil yang keduadan usia kehamilannya 8 bulan,ibu mengeluh

nyeri pada dada kiri, sesak napas dan keringat dingin.

Do : HPHT : 10-8-20111

TTV : TD : 110/80 mmHg

N : 60 x/menit

RR : 20 x/menit

25

Page 26: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

Leopold I : Leopold I : TFU 4 jari di bawah px dan

bagian fundus teraba lunak tidak meleting yaitu bokong

Leopold II : bagian sisi janin teraba keras seperti papan di bagian

kanan PUKA

Laopold III : bagian bawah teraba keras, melenting, bulat yaitu

kepala

Leopold IV : bagian kecil sudah masuk PAP 2/5

TBJ : (TFU-13) x 155

(32 -13) x 155 =2945 gram

Gerakan Janin : (+), His (-)

DJJ : (+) 12-11-12 =140x/menit

3.3 Identifikasi Diagnosa Dan masalah

- penyakit jantung

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera

-

3.5 Pengembangan Rencana Tindakan / intervensi

Dx : G2 P1000 Ab000 UK 35 minggu, hidup/tunggal/intrauterin/letkep, dengan penyakit

jantung

Tujuan : kehamilan berjalan normal hingga persalinan dan nifas

Kriteria hasil : - Kehamilan normal sampai persalinan

- TTV Ibu dalam batas normal

- Tidak terjadi komplikasi

- Keadaan Ibu dan janin baik

Intervensi

1. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan

antenatal yang teratur.

R/ untuk mencegah terjadinya komplikasi dan bahaya pada janin

26

Page 27: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

2. Dianjurkan ibu periksa di dokter ahli penyakit dalam atau kardiolog.

R/ untuk mengetahaui penyakitnya lebih jelas lagi

3. Dianjurkan ibu mencegahan kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan.

R/ untuk mencegah kerja jantung yang lebih berat lagi.

4. Dianjurkan ibu Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan

jumlah cairan.

R/ agar tidak cepat lelah.

5. Anjurkan ibu untuk dirawat di rumah sakit bila terjadi keluhan yang agak berat,

seperti sesak napas, infeksi saluran pernapasan, dan sianosis.

R/ untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik lagi

6. Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang 2 minggu lagi atau ada keluhan

R/ agar pasien mengerti kapan akan kontrol lagi

7. Beritahu ibu KIE tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

R/ menambah pengetahuan dan pemahaman ibu

8. Anjurkan ibu untuk melahirkan di Bidan, Puskesmas/RS

R/ dengan melahirkan di Bidan, Puskesma/RS, bila ada komplikasi akan lebih cepat

teratasi.

Masalah : ibu merasa

Tujuan :

Kriteria Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan petugas dan nyeri di pinggang dapat

berkurang/hilang.

Intervensi

1. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pada pinggang pada Trimester III merupakan hal

normal.

R/ Dengan diberi penjelasan, pengetahuan dan pemahaman Ibu bertambah dan ibu

lebih kooperatif.

2. Dianjurkan ibu periksa di dokter ahli penyakit dalam atau kardiolog.

R/ untuk mengetahaui penyakitnya lebih jelas lagi

3. Dianjurkan ibu mencegahan kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan.

R/ untuk mencegah kerja jantung yang lebih berat lagi.

27

Page 28: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

4. Dianjurkan ibu Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan

jumlah cairan.

R/ agar tidak cepat lelah.

5. Anjurkan ibu untuk dirawat di rumah sakit bila terjadi keluhan yang agak berat,

seperti sesak napas, infeksi saluran pernapasan, dan sianosis.

R/ untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik lagi

6. Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang 2 minggu lagi atau ada keluhan

R/ agar pasien mengerti kapan akan kontrol lagi

7. Beritahu ibu KIE tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

R/ menambah pengetahuan dan pemahaman ibu

3.2 IMPLEMENTASI

Tanggal : 18 April 2012 Jam : 10.00 WIB

Dx : G2 P10001 UK 35 minggu, hidup/tunggal/intrauterin/letkep, dengan penyakit

jantung

Melakukan pendekatan pada pasien dengan cara melakukan anamnese untuk mengkaji

data pasien

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa janinnya dalam keadaan baik :

TBJ : 2945 gr

Gerakan Janin : (+), His (-)

DJJ : (+) 12-11-12 =140x/menit

TD : 110/80 MmHg

N : 60 x/menit

RR : 20 x/menit

2. Memberitahukan ibu untuk diet rendah lemak yaitu ibu dianjurkan ntuk mengurangi

makan makanan berlemak

3. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan

antenatal yang teratur.

28

Page 29: Askeb Tb Paru, Ginjal & Jantung

4. Memberitahu jadwal kunjungan ulang 2 minggu lagi

5. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di bidan, Puskesmas/RS, agar bila ada

komplikasi akan lebih cepat teratasi.

6. Mengajarkan pada ibu tentng teknik relaksasi yang benar yaitu menarik nafas melalui

hidung dan menghembuskan perlahan lewat mulut.

3.7 Evaluasi

Tanggal : 18 April 2012

Dx : G2 P1000 Ab000 Usia Kehamilan 35 minggu, tunggal/hidup/

intrauteri/letkep/PUKA dengan penyakit jantung

S : Ibu mengatakan telah mengerti dengan penjelasan yang diberikan petugas

O : Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan

A : G2 P1000 Ab000 UK 35 minggu, hidup/tunggal/intrauterin/letkep, dengan

penyakit jantung

P : - Rencana tetap dipertahankan dan dilaksanakan pada kunjungan

berikutnya

- Anjurkan pada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi dan bila ada keluhan

- Pasien boleh pulang

29