Askep ansietas

35
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS

Transcript of Askep ansietas

Page 1: Askep ansietas

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS

Page 2: Askep ansietas

Pengertian Ansietas Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk

jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness).

Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami.

Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.

Manusia muali merasakan sejak bayi Berhenti kalau mati.

Page 3: Askep ansietas

Karakteristik Ansietas Mpk emosi dan bersifat subyektif. Sumber tdk jelas (takut ~ sumber

jelas). Bisa ditularkan Terjadi akibat adanya ancaman pada

harga diri, identitas diri. Perlu adanya keseimbangan antara

keberanian dan kecemasan

Page 4: Askep ansietas

Tingkat Ansietasn Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari.

Individu sadar. Lahan persepsi meningkat (mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar, pertumbuhan, dan kreativitas.

n Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit (melihat, mendengar, meraba menurun dpd sblmnya). Fokus pd perhatian segera.

Page 5: Askep ansietas

Tingkat Ansietasn Ansietas berat: lahan persepsi sangat

sempit, hanya bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain. Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan ansietas.

n Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah

Page 6: Askep ansietas

Panik Hilang kontrol Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah

atau arahan. Disorganisasi kepribadian. Meningkatnya aktivitas motorik Menurunnya kemampuan menghubung-

hubungkan. Hilangnya pikiran rasional Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.

Page 7: Askep ansietas

Rentang Respon Ansietas

Adaptif Maladaptif

Antisipasi

Ringan Sedang Berat Panik

Page 8: Askep ansietas

Pengkajian Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi Mekanisme Koping Perilaku

Page 9: Askep ansietas

Faktor Predisposisin Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik

elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi.

n Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.

Page 10: Askep ansietas

Faktor Predisposisi Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat

frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)

Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.

Page 11: Askep ansietas

Faktor Predisposisi Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan

mempengaruhi ansietas. Kelelahan mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas.

Page 12: Askep ansietas

Faktor Presipitasi Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan

fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.

Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru.

Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.

Page 13: Askep ansietas

Perilaku Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui

perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas.

Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, neuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit

Perilaku: motorik, afektif, kognitif

Page 14: Askep ansietas

Efek fisiologis ansietas Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar,

TD↑, pinsan, TD↓, N ↓. Pernafasan: ↑P, nafas pendek, dada sesak,

nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah. Neuromuskuler: ↑ refeks, terkejut, mata

berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah.

Page 15: Askep ansietas

Efek fisiologis ansietas Gastrointestinal: hilang nafsu makan,

menolak makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare.

Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k.

Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.

Page 16: Askep ansietas

Respon Perilaku Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor,

sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, menarik diri, menghindar, menahan diri.

Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung,, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol.

Page 17: Askep ansietas

Respon Perilaku Afektif: tdk sabar, tegang, nervous,

takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.

Page 18: Askep ansietas

Mekanisme Kopingn Task Oriented (orientasi pd tugas)

Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan.

Realistis memenuhi tuntutan situasi stres Disadari dan berorientasi pd tindakan Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan

utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)

Page 19: Askep ansietas

Mekanisme Kopingn Ego oriented:

Task oriented tdk selalu berhasil Melindungi “self” Berguna pd ansietas ringan ~ sedang Melindungi dr perasaan inadequacy dan

buruk Berupa penggunaan mekanisme

pertahanan diri (defens mechanism)

Page 20: Askep ansietas

Mekanisme Pertahanan Ego

 

MekanismePertahanan

 

 

Definisi 

2.Penyangkalan (Denial)Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas tersebut.Mekanisme pertahanan ini adalah paling sederhana dan primitif.

3. Pemindahan (Displacement) Pengalihan emosi yang semula ditunjukkan pada seseorang/benda tertentu.Ex : seorang siswa yang dihukum oleh gurunya kemudian melampiaskan keinginan untuk melakukan pembalasan dengan merusak perabotan sekolahnya.

1. compensation Menutupi kekurangan di bidang yang lain

Page 21: Askep ansietas

5. Identifikasi (Identification) Proses dimana seseorang mencoba menjadi orang yang dia kagumi dcngan mengambil/menirukan pikiran-pikiran, prilaku dan selera orang tersebut.Ex : mengikuti tren u/ menaikan harga diri

6.1ntelektualisasi(Intelectualization)

Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yangmengganggu perasaannya.

4. Sublimasi Contohnya seorang yang pemuda yang mengalami kecemasan sehubungan dengan hasrat seksualnya yang besar, kemudia bergiat dibidang olahraga.

Page 22: Askep ansietas

 

7.Introjeksi (Introjection)Suatu tindakan meniru tindakan yang ada disekitarnyaEx : apa yang dilakukan ayahnya maka ia lakukan

 

 

8. Proyeksi Pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi.Ex : jojo tidak menyukai pacarnya lagi tapi dia mengatakan pacarnya tidak menyukainya lagi.

9. RasionalisasiMengemukakan alasan yang tampak logis dan dapat diterima masyarakat untuk membenarkan impuls.perasaaan, perilaku dan motif yang tidak dapat diterima.seorang pemuda berniat mendekati seorang gadis cantik yang menarik hatinya. Tetapi karena takut ditolak, si pemuda memberikan alasan bahwa gadis tersebut sesungguhnya tidak menarik.

Page 23: Askep ansietas

 

l0.Reaksi FormasiPengembangan sikap dan pola perilaku yang disadari, yang bertentangan dengan apa yang sebenarya ia rasakan atau yang ingin ia lakukanEx : seorang ibu membenci anaknya, tetapi karena kebencian terhadap anak itu merupakan suatu sikap yang tercela dan karenanya membuat si ibu mengalami rasa berdosa dan kecemasan, maka si ibu kemudian mengungkapkan sikap sebaliknya, yakni menyayangi anaknya secara berlebihan.

11. Regresi Menghindari kegagalanContoh seorang anak yang merasa cemas kasih sayang orang tuanya direbut oleh adiknya yang baru lahir, menjadi sering ngopol ketika dia masih bayi.

Page 24: Askep ansietas

Diagnosis KeperawatanMenurut NANDA:

Ansietas Koping individu tidak efektif Takut

Page 25: Askep ansietas

Tujuan Menurunkan tingkat

kecemasan klien. Mendukung dan

melindungi klien

Page 26: Askep ansietas

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik

Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan.

Bina hubungan saling percaya dan terbuka: dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai pribadi klien.

Page 27: Askep ansietas

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik

Sadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.

Page 28: Askep ansietas

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping

yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.

Page 29: Askep ansietas

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi

yg menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat

Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian; libatkan keluarga dan support system.

Page 30: Askep ansietas

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-

obatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.

Page 31: Askep ansietas

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang1. Bina hubungan saling percaya:

Dengar dengan hangat dan responsif Beri waktu kepada klien untuk berespon Beri dukungan utk ekspresi diri.

2. Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri:

Kenali perasaan diri Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif

pd klien Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt

belajar dan berkembang

Page 32: Askep ansietas

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang

n Bantu klien mengenal ansietasnya: Bantu klien mengekspresikan perasaan. Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien. Memvalidasi kesimpulan dan asumsi. Pertanyaan terbuka.

n Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas:

Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas.

Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.

Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu

Page 33: Askep ansietas

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang1. Bantu klien mempelajari koping yg baru

Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.

Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini. Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-

akibat keadaan ansietasnya. Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi

perilaku Anjurkan penggunaan koping yg baru

Page 34: Askep ansietas

Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri.

Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif

diterapkan oleh klien.

Page 35: Askep ansietas