askep reproduksi
Transcript of askep reproduksi
-
7/26/2019 askep reproduksi
1/10
BAB III
KONSEP ASKEP
3.1. Anamnesis
3.1.1. Identitas
Pendidikan:
Pendidikan rendah akan mempersulit dalam penerimaan informasi.
3.1.2. Keluhan
Pergerakan janin terasa dibagian perut bawah, di bawah pusat dan ibu seringmerasa benda keras ( kepala) mendesak tulang iga.
3.1.3. Riwayat menstruasi
HPHT untuk menentukan perkiraan persalinan dan umur kehamilan.
3.1.4. Riwayat kehamilan yang lalu
Riwayat kehamilan premature, multi para, riwayat kelainan letak sungsang,
hydramnion, placenta previa, panggul sempit beresiko untuk terjadi kelainan
letak sungsang.
3.1.5. Riwayat kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu apakah ibu menderita DM, HT,
Jantung,asma,ginjal, dan apakah ada penyakit keturunan seperti DM, HT, dan
jantung.
3.1.6. Riwayat kehamilan sekarang
Letak sungsang bisa terjadi pada kehamilan primi atau multigravida terutama
pada multigravida, ini karena pada multi gravida ruang rahim lebih luas sehingga
-
7/26/2019 askep reproduksi
2/10
pergerakan janin lebih bebas. Letak sungsang terjadi pada usia kehamilan < 32
minggu karena pada usia kehamilan tersebut air ketuban masih banyak yang
memudahkan janin bergerak dan mudah terjadi leteak sungsang , tetapi masih
bisa kembali pada posisi letak kepala sampai usia kehamilan < 37 minggu. Pada
usia kehamilan 37 minggu atau lebih letak sungsang sudah tidak dapat kembali
ke posisi kepala. Tinggi fundus uteri pada kehamilan sungsang sesuai dengan
usia kehamilan.
3.1.7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Aktivitas dan istirahat
Aktivitas pada ibu hamil harus diimbangi dengan istirahat yang cukup supaya
kondisi ibu tetap baik dan tidak turun karena akan sangat berpengaruh
terhadap kondisi janin.
b. Nutrisi dan cairan
Tidak ada diit khusus pada kehamilan sungsang. Tetapi kualitas makanan ibu
hamil tetap harus diperhatikan, karena nutrisi sangat diperlukan untuk
kesehatan ibu dan janin.
c. Eliminasi:
Keluhan yang sering muncul konstipasi dan sering bak. Karena pengaruh
hormon progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah
satunya otot usus, selain itu desakan usus oleh pembesaran jan in juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi. Untuk seringnya bak didisebabkan
pembesaran janin menyebabkan desakan pada kantong kemih.
-
7/26/2019 askep reproduksi
3/10
3.1.8. Status psikososial
Tingkat penerimaan dicerminkan dalam kesiapan wanita dan respon
emosionalnya dalam menerima kehamilan, Ibu hamil dengan letak sungsang
akan merasakan cemas terhadap keadaan dirinya dan keadaan janinya,
memikirkan proses saat melahirkan apabila tidak bisa lahir spontan maka harus
dilakukan operasi. Dukungan keluarga dan lingkungan terhadap ibu hamil
sangat penting dalam mempersiapkan persalinan dan semua kemungkinan
yang akan terjadi.
3.2. Pemeriksaan fisik
Anamnese: pergerakan anak teraba oleh ibu di dibagian perut bawah, di bawah
pusat dan ibu sering merasa benda keras ( kepala) mendesak tulang iga
a. Kepala:
- Rambut : warna, kebersihan, mudah rontok/tidak
- Muka: cloasma, jerawat, sianosis, berkeringat
- Mata: sclera, conjungtiva, anemi/tidak, kotoran /secret
- Telinga: kebersihan, gangguan pendengaran
- Hidung : kebersihan, pernafasan cuping hidung, polip
- Mulut: karies gigi, kebersihan mulut dan lidah, kelembaban bibir, stomatitis,
perdarahan gusi.
b. Leher: pembesaran kelenjar limfe, tiroid, vena jugularis
c. Dada: retraksi dada, denyut jantung teratur, whezing
d. Payudara: bentuk simetris/tidak, hiperpigmentasi aerola, kondisi putting susu,
-
7/26/2019 askep reproduksi
4/10
pengeluaran kolostrum terjadi keha milan trimester tiga.
e. Abdomen
Pembesaran perut dan TFU sesuai umur kehamilan, striae gravidarum, luka
bekas operasi, linea nigra, mendengarkan DJJ terdengar diatas setinggi pusat
atau di atasnya, gerakan janin terasa di perut bagian bawah di bawah pusat,
melihat kontraksi, letak janin sungsang, ukuran panggul ibu mempengaruhi
proses persalinan, pada letak sungsang bokong lahir lebih dulu sehingga bisa
terjadi partus lama.
- Palpasi abdomen
Pada bagian fundus uteri teraba bagian bulat, keras dan melenting atau
kepala teraba di bagian atas. Pada bagian bawah rahim teraba bagian yang
kurang bulat, bulat dan tidak melenting atau bokong teraba pada daerah
pelvis (YBP-SP,2006:197).
a. Leopold 1
Fundus teraba bagian yang bulat, keras, melenting, dan mudah untukdigoyangkan.
b. Leopold 2
Letaknya memanjang
c. Leopold 3
Bagian atas panggul teraba sebagiaan besar, bulat, tidak keras seperti
kepala, dan tidak mudah untuk digoyangkan. Saat bagian bawah
digoyangkan, tangan kiri yang berada di fundus merasakan adanya
lentingan.
-
7/26/2019 askep reproduksi
5/10
d. Leopold 4
Tidak ditemukan adanya penurunan bagian terendah, kedua tangan
convergen.
- Auskultasi (Bobak, dkk, 2005: 787 )
Auskultasi menunjukan DJJ terdengar keras di umbilikus atau di atasnya.
Lokasinya lebih tinggi atau pada punggung anak setinggi pusat.
f. Vulva dan perineum
Keadaan vulva bersih atau kotor, pengeluaran pervaginam bila berupa cairan,
seperti air berarti ketuban sudah pecah, bila darah dan lender berartipermulaan persalinan, bila ada varices resiko terjadi perdarahan, bila ada luka
resiko terjadi infeksi.
g. Anus: bila ada hemoroid resiko terjadi perdarahan.
h. Ekstrimitas: melihat adanya oedem atau tidak, reflek patella, bila reflek
patella-resiko kelemahan waktu mengejan
3.3. Diagnosa Keperawatan Carpenito, 2006
3.3.1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tahanan pada
jalan lahir
3.3.2. Kecemasan berhubungan dengan takut pada kondisi ibu dan janin
3.4. Intervensi
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tahanan pada jalan
lahir
-
7/26/2019 askep reproduksi
6/10
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam
Kriteria Evaluasi :
o Berpartisipasi dalam perilaku untuk menurunkan sensasi nyeri dan
meningkatkan kanyamanan
o Tampak rileks diantara kontraksi
o Melaporkan nyeri berulang / dapat diatasi
1. Buat upaya yang
memungkinkan
klien/pelatih untuk merasa
nyaman mengajukan
pertanyaan
Jawaban pertanyaan dapat menghilangkan
rasa takut dan peningkatan pemahaman
2. Berikan instruksi dalam tehnik
pernafasan sederhana
Mendorong relaksasi dan memberikan klien
cara mengatasi dan mengontrol tingkat
ketidaknyamanan.
3. Anjurkan klien menggunakan
tehnik relaksasi.Berikan
instruksi bila perlu
Relaksasi dapat membantu menurunkan
tegangan dan rasa takut,yang memperberat
nyeri dan menghambat kemajuan persalinan
4. Berikan tindakan kenyamanan
(mis. Masage,gosokan
punggung, sandaran bantal,
pemberian kompres sejuk,
pemberian es batu)
Meningkatkan relaksasi,menurunkan
tegangan dan ansietas dan meningkatkan
koping dan kontrol klien
5. Anjurkan dan bantu klien Mencegah dan membatasi keletihan otot,
-
7/26/2019 askep reproduksi
7/10
dalamperubahan posisi dan
penyelarasan EFM
meningkatkan sirkulasi
6. Anjurkan dan bantu klien dalam
melakukan senam Knee Chest
10-15 menit perhari
Posisi ini berfungsi membantu janin ke
presentasi kepala.
7. Kolaborasi : Berikan obat
analgetik saat dilatasi dan
kontaksi terjadi
Menghilangkan nyeri, meningkatkan
relaksasi dan koping dengan
kontraksi,memungkinkan klien tetap focus
Kecemasan berhubungan dengan takut pada kondisi ibu dan janin
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam, kecemasan
berkurang.
Kriteria hasil:
- Klien tidak gelisah
- Klien tampak tenang dan tidak tegang
- Tensi sistol 110-140 & diastole 60-90
- Nadi 60-100x/mnt
No Intervensi Rasional
1. Informasikan kondisi ibu dan
janin saat ini
Memberitahu kondisi ibu dan janin akan
memberika perasaan lega dan nyaman
2. Jelaskan hubungan kecemasan Semakin tinggi tingkat cemas akan semakin
-
7/26/2019 askep reproduksi
8/10
dengan his sering his muncul
3. Berikan penjelasan tentang
kemungkinan persalinannya
nanti bisa lahir spontan tetapi
memang memerlukan
observasi yang cermat, tetapi
apabila keadaan tidak
memungkinkan untuk lahir
spontan baru dilakukan seksio.
Pengertian klien tentang kemungkinan
kemungkinan persalinannya dapat
membantu mengurangi stres
4. Monitor tingkat kecemasan
klien melalui observasi keadaan
kesadaran, nadi dan tensi
Perubahan tanda- tanda vital dan penurunan
kesadaran merupakan tanda adanya
kecemasan dan indikasi untuk melakukan
intervensi segera.
5. Ciptakan lingkungan yang aman
dan nyaman
Lingkungan yang nyaman dan aman dapat
membantu menurunkan stres
6. Bantu klien dalam
mengidentifikasi
sumber-sumber stres
Ditemukannya sumber stres dapat
mempermudah intervensi keperawatan
7. Anjurkan klien untuk bernafas
dalam dan perlahan
Dengan bernapas dalam dan perlahan ,
dapat membantu menurunkan stress
Resiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi janin
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam
-
7/26/2019 askep reproduksi
9/10
Kriteria Evaluasi :
1. Menunjukan DJJ dalam batas normal dengan variabilitas baik tidak ada
deselerasi lambat
1. Kaji DDJ secara manual atau
elektronik,perhatikan
variabilitas,perubahan periodik
dan frekuensi dasar.
Mendeteksi respon abnormal ,seperti
variabilitas yang berlebih lebihan,
bradikardi & takikardi, yang mungkin
disebabkan oleh stres, hipoksia, asidosis,
atau sepsis
2. Perhatikan tekanan uterus
selamaistirahat dan fase
kontraksi melalui kateter
tekanan intrauterus bila
tersedia
Tekanan kontraksi lebih dari 50 mmHg
menurunkan atau mengganggu oksigenasi
dalam ruang intravilos
3. Kolaborasi : Perhatikan
frekuenasi kontraksi
uterus.beritahu dokter bila
frekuensi 2 menit atau kurang
Kontraksi yang terjadi setiap 2 menit atau
kurang tidakmemungkinkan oksigenasi
adekuat dalam ruang intravilos
4. Siapkan untuk metode
melahirkanyang paling layak,
bilabayi dalam presentasi
bokong
Presentasi ini meningkatkan risiko , karena
diameter lebih besar dari jalan masuk ke
pelvis dan sering memerlukan kelahiran
secara seksio sesaria
5. Atur pemindahan pada
lingkungan perawatan akut bila
malposisi dideteksi klien
dengan PKA
Risiko cedera atau kematian janin meningkat
dengan malahirkan pervagina bila presentasi
selain vertex
-
7/26/2019 askep reproduksi
10/10