askep SARS

30
A. Definisi SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah sekumpulan gejala sakit pernapasan yang mendadak dan berat atau disebut juga penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona Family Paramyxovirus. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau Corona Virus Pneumonia (CVP) adalah Syndroma pernafasan akut berat yang merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru manusia yang sampai saat ini belum diketahui pasti penyebabnya. SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah suatu jenis kegagalan paru-paru dengan berbagai kelainan yang berbeda, yang menyebabkan terjadinya pengumpulan cairan di paru-paru (edema paru). SARS merupakan kedaruratan medis yang dapat terjadi pada orang yang sebelumnya mempunyai paru-paru yang normal. Walaupun sering disebut sindroma gawat pernafasan akut dewasa, keadaan ini dapat juga terjadi pada anak-anak. Secara proposional ada 2 definisi kasus SARS, yaitu “suspect” dan “probable” sesuai kriteria WHO. Definisi penderita suspect (diduga) mempunyai riwayat sebagai berikut :

Transcript of askep SARS

Page 1: askep SARS

A.    Definisi

SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah sekumpulan gejala sakit

pernapasan yang mendadak dan berat atau disebut juga penyakit infeksi saluran

pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona Family Paramyxovirus.

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau Corona Virus Pneumonia

(CVP) adalah Syndroma pernafasan akut berat yang merupakan penyakit infeksi

pada jaringan paru manusia yang sampai saat ini belum diketahui pasti penyebabnya.

SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah suatu jenis kegagalan paru-

paru dengan berbagai kelainan yang berbeda, yang menyebabkan terjadinya

pengumpulan cairan di paru-paru (edema paru).

SARS merupakan kedaruratan medis yang dapat terjadi pada orang yang

sebelumnya mempunyai paru-paru yang normal.  Walaupun sering disebut sindroma

gawat pernafasan akut dewasa, keadaan ini dapat juga terjadi pada anak-anak.

Secara proposional ada 2 definisi kasus SARS, yaitu “suspect” dan “probable”

sesuai kriteria WHO.

Definisi penderita suspect (diduga) mempunyai riwayat sebagai berikut :

       Demam tinggi (> 380C / 100,40F) disertai dengan batuk atau mengalami

kesulitan bernafas ditambah dengan adanya satu atau lebih riwayat pajanan

dalam 10 hari sebelum timbulnya gejala klinis yaitu :

a.      Pernah kontak dekat dengan penderita suspect atau penderita

probable SARS (seperti merawat penderita, tinggal bersama,

menangani sekret atau cairan tubuh penderita)

b.     Dan atau adanya riwayat pernah melakukan perjalanan kedaerah yang

sedang terjangkit SARS

Page 2: askep SARS

c.      Dan atau tinggal didaerah yang sedang terjangkit SARS.

Definisi penderita probable (mungkin) adalah penderita suspect seperti yang

disebutkan diatas disertai dengan :

a.      Gambaran radiologis adanya infiltrat pada paru yang konsisten

dengan gejala klinis pneumonia atau Respiratory Distress Syndrome

(RDS) yang ada.

b.     Atau ditemukannya coronavirus SARS dengan satu atau lebih metoda

pemeriksaan laboratorium.

c.      Atau pada otopsi ditemukan gambaran patologis RDS tanpa sebab

yang jelas.

 

B.    Angka Kejadian

SARS itu singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrome atau Corona Virus

Pneumonia (CVP), suspek (suspect case) terjadi pada seseorang setelah 1 Februari

2003 lalu. Wabah penyakit gangguan pernapasan misterius ini terus melanda

kawasan Asia dan terus meminta korban. Seorang pasien di Hongkong menjadi

korban tewas keenam di wilayah administrative.

Pertama kali dilaporkan dari provinsi Guangdong, Republik Rakyat Cina.

Seorang dokter Cina yang terjangkit penyakit SARS berkunjung ke Hongkong dan

menginap di lantai 9 Hotel Metropole, Hongkong pada bulan Februari. Mereka

kemudian menularkan ke Vietnam, Kanada, Singapura dan kepada orang-orang di

Hongkong. Cina akibat penyakit yang oleh WHO diidentifikasi sebagai Severe Acute

Respiratory Syndrome (SARS). Korbannya adalah adik ipar seorang dokter berusia

64 tahun yang meninggal sebelum akibat SARS. Dokter itu telah menulari sedikitnya

tujuh orang yang berada di lantai sembilan hotel Metropole, di distrik Kowloon

antara 15 sampai 27 Februari. Seluruh bagian lantai gedung itu kini ditutup.

Page 3: askep SARS

Berapa kasus yang telah tercatat sampai 3 April 2003 lalu, ada 2223 kasus, 78

meninggal dan tersebar di 18 negara yaitu Canada 58, China 1190, Hongkong ada

708 kasus, Taiwan 13 kasus, France 1 kasus, Germany 5 kasus, Italy 3 kasus,

Republik Ireland 2 kasus, Romania 3 kasus, Singapore 95 kasus, Switzerland 2

kasus, Thailand 7 kasus, United Kingdom 3 kasus, United States 72 kasus, Vietnam

58 kasus, Australia 1 kasus, Belgium 1 kasus, Canada dan Italy 3 ada kasus.

 

C.    Penyebab

Etiologi SARS masih dipelajari. Pada 7 April 2003, WHO mengumumkan

kesepakatan bahwa coronavirus yang baru teridentifikasi adalah mayoritas agen

penyebab SARS. Coronavirus berasal dari kata “Corona” yang berasal dari bahasa

Latin yang artinya “crown” atau mahkota. Ini sesuai dengan bentuk Coronavirus itu

sendiri yang kalau dilihat dengan mikroskop nampak seperti mahkota.

 

Gambar 1 : Coronavirus penyebab SARS

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: askep SARS

 

Penyebabnya lain bisa karena penyakit apapun, yang secara langsung ataupun

tidak langsung yang melukai paru-paru, diantaranya :

1.     Pneumonia

2.     Tekanan darah yang sangat rendah (syok)

3.     Terhirupnya makanan ke dalam paru (menghirup muntahan dari lambung)

4.     Beberapa transfusi darah

5.     Kerusakan paru-paru karena menghirup oksigen konsentrasi tinggi

6.     Emboli paru

7.     Cedera pada dada

8.     Overdosis obat seperti heroin, metadon, propoksifen atau aspirin

9.     Trauma hebat

10.  Transfusi darah (terutama dalam jumlah yang sangat banyak). 

 

D.    Faktor Predisposisi

       Faktor diri (host)         : umur, jenis kelamin, status gizi, kelainan congenital,

imunologis, BBLR dan premature.

       Faktor lingkungan       : Pola hidup, asap rokok, keterpaparan terhadap infeksi,

sosial ekonomi, Kepadatan tempat tinggal, cuaca dan polusi udara.

Page 5: askep SARS

       Defisiensi vitamin

       Tingkat sosio ekonomi rendah

       Tingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah

       Menderita penyakit kronis

       Aspek kepercayaan setempat dalam praktek pencarian pengobatan yang salah.

 

E.    Faktor Pencetus

Coronavirus adalah mayoritas agen penyebab SARS. Virus ini stabil pada tinja

dan urine pada suhu kamar selama 1-2 hari dan dapat bertahan lebih dari 4 hari pada

penderita diare. Virus SARS kehilangan infektivitasnya terhadap berbagai

disinfektan dan bahan-bahan fiksasi.  Seperti virus lain, corona menyebar lewat

udara, masuk melalui saluran pernapasan, lalu bersarang di paru-paru. Dalam tempo

sekitar dua hingga sepuluh hari, paru-paru akan meradang, bernapas kian sulit.

Metode penularannya melalui udara serta kontak langsung dengan pasien atau

terkena cairan pasien. Misalnya terkena ludah saat pasien bersin dan batuk bahkan

bisa melalui barang-barang yang terkontaminasi atau barang yang digunakan oleh

pasien SARS.

 

F.     Patofisiologi

Penyebab penyakit SARS disebabkan oleh coronavirus (family paramoxyviridae)

yang pada pemeriksaan dengan mikroskop electron. Virus ini stabil pada tinja dan

urine pada suhu kamar selama 1-2 hari dan dapat bertahan lebih dari 4 hari pada

penderita diare. Seperti virus lain, corona menyebar lewat udara, masuk melalui

saluran pernapasan, lalu bersarang di paru-paru. Lalu berinkubasi dalam paru-paru

Page 6: askep SARS

selama 2-10 hari yang kemudian menyebabkan paru-paru akan meradang sehingga

bernapas menjadi sulit. Metode penularannya melalui udara serta kontak langsung

dengan pasien atau terkena cairan pasien. Misalnya terkena ludah (droplet) saat

pasien bersin dan batuk. Dan kemungkinan juga melalui pakaian dan alat-alat yang

terkontaminasi.

Cara penularan : SARS ditularkan melalui kontak dekat, misalnya pada waktu

merawat penderita, tinggal satu rumah dengan penderita atau kontak langsung

dengan secret atau cairan tubuh dari penderita suspect atau probable. Penularan

melalui udara, misalnya penyebaran udara, ventilasi, dalam satu kendaraan atau

dalam satu gedung diperkirakan tidak terjadi, asal tidak kontak langsung berhadapan

dengan penderita SARS. Untuk sementara, masa menular adalah mulai saat terdapat

demam atau tanda-tanda gangguan pernafasan hingga penyakitnya dinyatakan

sembuh.

Masa penularan berlangsung kurang dari 21 hari. Petugas kesehatan yang kontak

langsung dengan penderita mempunyai risiko paling tinggi tertular, lebih-lebih pada

petugas yang melakukan tindakan pada sistem pernafasan seperti melakukan intubasi

atau nebulasi.

 

G.   Pathway

Coronavirus

 

Droplet Saluran Pernafasan

Peningkatan angka leukosit

 

Inkubasi 2-10 hari

Demam   Radang paru

Nafsu makanmenurun

Hipertermi Bersihan jalan nafastidak efektif

Peningkatan sekret

Page 7: askep SARS

 

Intake makanan/minuman menurun

 

 

Dehidrasi Asupan O2

tidak adekuatSesak nafas

Nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh

Volume cairan kurang dari

kebutuhan tubuh 

Metabolism anaerob

 

 

Peningkatan

asam laktat

 

 

Perubahan Respiratory Rate

(RR)

   

Pola nafas tidak efektif

    Nyeri  

 

H.    Tanda dan Gejala

Suhu badan lebih dari 38oC, ditambah batuk, sulit bernapas, dan napas pendek-

pendek. Jika sudah terjadi gejala-gejala itu dan pernah berkontak dekat dengan

pasien penyakit ini, orang bisa disebut suspect SARS. Kalau setelah di rontgen

terlihat ada pneumonia (radang paru-paru) atau terjadi gagal pernapasan, orang itu

bisa disebut probable SARS atau bisa diduga terkena SARS. Gejala lainnya sakit

kepala, otot terasa kaku, diare yang tak kunjung henti, timbul bintik-bintik merah

pada kulit, dan badan lemas beberapa hari. Ini semua adalah gejala yang kasat mata

bisa dirasakan langsung oleh orang yang diduga menderita SARS itu. Tapi gejala itu

tidak cukup kuat jika belum ada kontak langsung dengan pasien. Tetap diperlukan

pemeriksaan medis sebelum seseorang disimpulkan terkena penyakit ini. Paru-

parunya mengalami radang, limfositnya menurun, trombositnya mungkin juga

menurun. Kalau sudah berat, oksigen dalam darah menurun dan enzim hati akan

Page 8: askep SARS

meningkat. Ini semua gejala yang bisa dilihat dengan alat medis. Tapi semua gejala

itu masih bisa berubah. Penelitian terus dilangsungkan sampai sekarang.

 

I.      Pemeriksaan Penunjang

1)     Pemeriksaan radiologis : air bronchogram : Streptococcus pneumonia.

2)     Pada pemeriksaan fisik : dengan menggunakan stetoskop, terdengar bunyi

pernafasan abnormal (seperti ronki atau wheezing). Tekanan darah seringkali

rendah dan kulit, bibir serta kuku penderita tampak kebiruan (sianosis, karena

kekurangan oksigen).

3)     Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis SARS :

  Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbunan cairan di tempat yang

seharusnya terisi udara)

  Gas darah arteri

  Hitung jenis darah dan kimia darah

  Bronkoskopi. 

4)     Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit.

5)     Pemeriksaan Bakteriologis    :         sputum, darah, aspirasi nasotrakeal atau

transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal, torakosentesis, bronskoskopi, biopsy

6)     Test DNA sequencing bagi coronavirus yang dapat diperoleh hasilnya dalam 8

jam dan sangat akurat. Test yang lama hanya mampu mendeteksi antibody.

 

J.     Penatalaksanaan

Page 9: askep SARS

Terapi supportif umum : meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi yang

adekuat, pemberian multivitamin dan lain-lain.

-          Terapi oksigen

-          Humidifikasi dengan nebulizer

-          Fisioterapi dada

-          Pengaturan cairan

-          Pemberian kortokosteroid pada fase sepsis berat

-          Obat inotropik

-          Ventilasi mekanis

-          Drainase empiema

-          Bila terdapat gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori cukup

 

Terapi antibiotik

            Agen anti-bakteri secara rutin diresepkan untuk SARS karena menyajikan

fitur non-spesifik dan cepat tes laboratorium yang dapat diandalkan untuk

mendiagnosis SARS-cov virus dalam beberapa hari pertama infeksi belum

tersedia. Antibiotik empiris yang sesuai dengan demikian diperlukan untuk

menutupi terhadap patogen pernafasan Common per nasional atau pedoman

pengobatan lokal bagi masyarakat-diperoleh atau nosokomial pneumonia.

            Setelah mengesampingkan patogen lain, terapi antibiotik dapat ditarik.

Selain efek antibakteri mereka, beberapa antibiotik immunomodulatory dikenal

Page 10: askep SARS

memiliki sifat, khususnya quinolones dan makrolid. Efeknya pada kursus SARS

adalah belum ditentukan.

            SARS dapat hadir dengan spektrum keparahan penyakit. Sebagian kecil

pasien dengan penyakit ringan pulih baik bentuk khusus tanpa pengobatan atau

terapi antibiotik saja.

Antibiotik :

-          Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab

-          Utama ditujukan pada S.pneumonia, H.Influensa dan S.Aureus

 

K.    Komplikasi

Komplikasi meliputi :

1.       Abses paru

2.       Efusi pleural

3.       Empisema

4.       Gagal nafas

5.       Perikarditis

6.       Meningitis

7.       Atelektasis

8.       Hipotensi

9.       Delirium

Page 11: askep SARS

10.    Asidosis metabolic

11.    Dehidrasi

12.    Penyakit multi lobular

13.    Septikemi

14.    Superinfeksi dapat terjadi sebagai komplikasi pengobatan farmakologis.

 

L.    Prognosis

        Angka kematian melebihi 40%.  Apabila penyakit tidak ditangani dengan baik

maka kondisi bagian tubuh yang diserang, yakni paru-paru, makin bertambah berat

rusaknya. Keadaan pasien yang semula mengalami radang paru dapat berlanjut ke

kondisi gagal napas yang berat karena paru sudah tidak dapat berfungsi sebagai alat

pernapasan yang menerima oksigen dan membuang karbondioksida. Tanda jasmani

tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada. Beberapa pasien akan mengalami

tachypnea dan crackle pada auscultation. Kemudian, tachypnea dan lethargy kelihatan

jelas.

Pada penderita yang menjalani terapi ventilator dalam waktu yang lama,

cenderung akan terbentuk jaringan parut di paru-parunya. Jaringan parut tertentu

membaik beberapa bulan setelah ventilator dilepas. 

Penderita yang bereaksi baik terhadap pengobatan, biasanya akan sembuh total,

dengan atau tanpa kelainan paru-paru jangka panjang. 

 

M.   Pengkajian

Hal-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan SARS :

Page 12: askep SARS

1.     Kaji terhadap nyeri, takipnea, penggunaan otot aksesori, nadi cepat

bersambungan, batuk, sputum purulen, dan auskultasi bunyi napas untuk

mengetahui konsolidasi.

2.     Perhatikan perubahan suhu tubuh.

3.     Kaji terhadap kegelisahan dan delirium dalam alkoholisme.

4.     Kaji terhadap komplikasi yaitu demam berlanjut atau kambuhan, tidak

berhasil untuk sembuh, atelektasis, efusi pleural, komplikasi jantung, dan

superinfeksi.

5.     Faktor perkembangan pasien : Umur, tingkat perkembangan, kebiasaan

sehari-hari, mekanisme koping, kemampuan mengerti tindakan yang

dilakukan.

6.     Pengetahuan pasien atau keluarga : pengalaman terkena penyakit pernafasan,

pengetahuan tentang penyakit pernafasan dan tindakan yang dilakukan.

 

N.    Diagnosa Keperawatan

1.     Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi dan obstruksi

jalan nafas.

2.     Defisit volume cairan berhubungan dengan intake oral tidak adekuat, takipneu,

demam.

3.     Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan pemasukan berhubungan dengan faktor biologis.

4.     Nyeri berhubungan dengan agen injury biologi (kerusakan organ)

Page 13: askep SARS

5.     Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi (RR >24x/menit) atau

hipoventilasi (RR <16x/menit).

 

O.   Nursing Care Plan

No Diagnosa keperawatanTujuan dan Kriteria

HasilIntervensi

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi dan obstruksi jalan nafas.

 

 

NOC :

Respiratory status : Ventilation

Respiratory status : Airway patency

 

Kriteria Hasil :

Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu

Menunjukkan jalan nafas yang paten

Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas

NIC :Airway suction

     Pastikan kebutuhan oral atau tracheal suctioning

     Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.

     Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning

     Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.

     Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal

     Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan

     Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal

     Monitor status

Page 14: askep SARS

oksigen pasien

     Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion

     Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dan lain-lain.

 

Airway Management

     Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

     Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

     Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

     Lakukan fisioterapi dada jika perlu

     Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

     Kolaborasi pemberian bronkodilator bila perlu

     Atur intake untuk cairan

Page 15: askep SARS

mengoptimalkan keseimbangan.

     Monitor respirasi dan status O2

 2 Defisit Volume cairan

berhubungan dengan intake oral tidak adekuat, takipneu, demam

 

 

NOC:

Fluid balance

Hydration

Nutritional Status : Food and Fluid Intake

 

Kriteria Hasil :

Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal

Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

 

Fluid management

     Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

     Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan

     Monitor vital sign

     Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian

     Lakukan terapi IV

     Monitor status nutrisi

     Berikan cairan

     Dorong masukan oral

     Berikan penggantian nesogatrik sesuai output

     Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

     Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih

Page 16: askep SARS

muncul meburuk

     Atur kemungkinan tranfusi

     Persiapan untuk tranfusi

3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukan berhubungan dengan faktor biologis (sesak nafas).

 

NOC :Status nutrisi, setelah diberikan penjelasan dan perawatan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria hasil :

Pemasukan nutrisi yang adekuat

Pasien mampu menghabiskan diet yang dihidangkan

Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Nilai laboratorim, protein total 8-8 gr%, Albumin 3.5-5.4 gr%, Globulin 1.8-3.6 gr%, HB tidak kurang dari 10 gr %

Membran mukosa dan konjungtiva tidak pucat

NIC: Eating disorder manajemen

1.  Tentukan kebutuhan kalori harian

2.  Ajarkan klien dan keluarga tentang pentingnya nutrient

3.  Monitoring TTV dan nilai  Laboratorium

4.  Monitor intake dan output

5.  Pertahankan kepatenan pemberian nutrisi parenteral

6.  Pertimbangkan nutrisi enteral

7.  Pantau adanya Komplikasi GI

 

Terapi gizi

1.  Monitor masukan makanan atau minuman dan hitung kalori harian secara tepat

Page 17: askep SARS

2.  Kolaborasi ahli gizi

3.  Pastikan dapat diet TKTP (tinggi kalori tinggi protein)

4.  Berikan perawatan mulut

5.  Pantau hasil labioratoriun protein, albumin, globulin, HB

6.  Jauhkan benda-benda yang tidak enak untuk dipandang seperti urinal, kotak drainase, bebat dan pispot

7.  Sajikan makanan hangat dengan variasi yang menarik

4 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan isolasi respiratory.

 

 

NOC :

Energy conservation

Self Care : ADLs

 

Kriteria Hasil :

Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs)

NIC :Activity Therapy Kolaborasikan dengan

Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan program terapi yang tepat.

Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social

Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan

Page 18: askep SARS

secara mandiri Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek

Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai

Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang

Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas

Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan

Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual

 Energy Management

Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas

Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan

Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan

Monitor nutrisi  dan sumber energi

Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan

Monitor respon kardiovaskuler 

Page 19: askep SARS

terhadap aktivitas Monitor pola tidur dan

lamanya tidur/istirahat pasien

5 Defisit pengetahuan berhubungan dengan perawatan 

NOC :

  Knowledge : disease process

  Knowledge : health Behavior

 

Kriteria Hasil :

Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

NIC :Teaching : disease Process

Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik

Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat

Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat

Hindari harapan yang kosong

Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit

Page 20: askep SARS

Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan

Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat

Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

 

 

P.     Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 3, EGC, Jakarta

 

Http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.sarsreference.com/sarsref/treat.htm&prev=/search%3Fq%3Dsars%26hl%3Did%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjuXFVV22D4n-gkhhpHCgb-28jRcA

 

Jong, W, 1997, Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC Jakarta

Page 21: askep SARS

 

Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II Edisi Ketiga. 1999. Media Aesculapius : Jakarta.

 

McCloskey&Bulechek, 1996, Nursing Interventions Classifications (NIC), Second edisi, By Mosby-Year book.Inc,Newyork.

 

NANDA, 2007-2008, Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA.

 

University IOWA., NIC and NOC Project., 1991, Nursing Outcome