aspek imunologi daripada imunisasi

42
ASPEK IMUNOLOGI DARIPADA IMUNISASI

Transcript of aspek imunologi daripada imunisasi

Page 1: aspek imunologi daripada imunisasi

ASPEK IMUNOLOGI DARIPADA IMUNISASI

Page 2: aspek imunologi daripada imunisasi

Respon Imun akibat paparan antigen asingRespon Imun akibat paparan antigen asing

Respon non spesifik/imunitas bawaan/ Respon non spesifik/imunitas bawaan/ innate innate

immunityimmunity

Artinya respon terjadi walaupun belum ada Artinya respon terjadi walaupun belum ada

paparan sebelumnyapaparan sebelumnya

Tidak ditujukan terhadap mikroorganisme Tidak ditujukan terhadap mikroorganisme

tertentutertentu

Telah ada dan siap berfungsi sejak lahirTelah ada dan siap berfungsi sejak lahir

Respon imun spesifik/ didapat/ Respon imun spesifik/ didapat/ adaptive adaptive

immunityimmunity

Respon imun thd antigen tertentu & sudah Respon imun thd antigen tertentu & sudah

terpapar sebelumnyaterpapar sebelumnya

Page 3: aspek imunologi daripada imunisasi

Peran Utama Kekebalan Alamiah (Peran Utama Kekebalan Alamiah (Innate Immunity)Innate Immunity) dan Kekebalan Yang Didapat (dan Kekebalan Yang Didapat (Adaptive ImmunityAdaptive Immunity))

Peran utama Innate Immunity

Adaptive Immunity

Lebih penting pada kontak pertama dengan kuman patogen

+ -

Diproduksi tanpa paparan Ag sebelumnya

+ -

Lebih penting pada paparan berulang suatu kuman patogen

- +

Memerlukan pengenalan Ag sebelumnya

- +

Ditingkatkan oleh imunisasi - +

Page 4: aspek imunologi daripada imunisasi

Keuntungan respon imun spesifikKeuntungan respon imun spesifik

1.1. Mempunyai keanekaragaman/diversitas yg Mempunyai keanekaragaman/diversitas yg

sangat besarsangat besar

2.2. Tingkat spesialisasi yang tinggiTingkat spesialisasi yang tinggi

3.3. Memiliki memori Memiliki memori mampu mengenal mampu mengenal

kembali Ag yg pernah dijumpaikembali Ag yg pernah dijumpai

Page 5: aspek imunologi daripada imunisasi

Sistim imun non spesifik ( Sistim imun non spesifik ( innate immunityinnate immunity))

Terdiri dari: Terdiri dari:

Pertahanan epitel kulit, sal cerna dan sal Pertahanan epitel kulit, sal cerna dan sal nafas, asam lambung, mucin, lactoferin, nafas, asam lambung, mucin, lactoferin, lisosim untuk mencegah masuknya mikroba lisosim untuk mencegah masuknya mikroba ke jaringanke jaringan

FagositFagosit

Sel Natural killer (NK)Sel Natural killer (NK)

Sistem komplemenSistem komplemen

Page 6: aspek imunologi daripada imunisasi

Mekanisme imunitas non spesifik( Mekanisme imunitas non spesifik( innate immunityinnate immunity) ) dan spesifik (adaptive immunity)dan spesifik (adaptive immunity)

Page 7: aspek imunologi daripada imunisasi

Gambar. Sel-sel asal sistem imun Gambar. Sel-sel asal sistem imun

Page 8: aspek imunologi daripada imunisasi

Fungsi NK cell Menghancurkan sel yg tidak mengekspresikan Menghancurkan sel yg tidak mengekspresikan MHC I pada permukaannya MHC I pada permukaannya

Page 9: aspek imunologi daripada imunisasi

Fungsi NK yang lainFungsi NK yang lain

Sel target dibungkus oleh antibody dan Sel target dibungkus oleh antibody dan

dihancurkan oleh NK cell (ADCC)dihancurkan oleh NK cell (ADCC)

Page 10: aspek imunologi daripada imunisasi

Proses opsonisasi dan fagositosis Proses opsonisasi dan fagositosis

Page 11: aspek imunologi daripada imunisasi

Peran komplemen pada kekebalan alamiah (innate Peran komplemen pada kekebalan alamiah (innate immunity)immunity)

Menghancurkan sel target lewat lisisMenghancurkan sel target lewat lisis Komponen komplemen C3b dan C3bi untuk opsonisasi kuman.Komponen komplemen C3b dan C3bi untuk opsonisasi kuman.

Page 12: aspek imunologi daripada imunisasi
Page 13: aspek imunologi daripada imunisasi

Respon imun spesifikRespon imun spesifik

Page 14: aspek imunologi daripada imunisasi
Page 15: aspek imunologi daripada imunisasi

Proses antigen dan presentasi sel APC pada limfosit T Proses antigen dan presentasi sel APC pada limfosit T

Page 16: aspek imunologi daripada imunisasi

Diferensiasi Limfosit T sebagai respon imunDiferensiasi Limfosit T sebagai respon imun

Page 17: aspek imunologi daripada imunisasi
Page 18: aspek imunologi daripada imunisasi

Ikatan Ag pada BCR ( Limfosit B ) Ikatan Ag pada BCR ( Limfosit B ) memacumemacu

• diferensiasi sel plasma diferensiasi sel plasma produksi Ab produksi Ab

• berperan sebagai APCberperan sebagai APC

Mempresentasikan Ag pada sel T Mempresentasikan Ag pada sel T ( ( Th1/Th2)Th1/Th2)

Pembentukan sel memoriPembentukan sel memori

• proliferasi sel Bproliferasi sel B

Page 19: aspek imunologi daripada imunisasi

Respon imun melawan infeksiRespon imun melawan infeksi

Respon imun melawan infeksi faktor-faktor yang mempengaruhi responSitokin

Page 20: aspek imunologi daripada imunisasi
Page 21: aspek imunologi daripada imunisasi

Mekanisme Sitotoksik CD8Mekanisme Sitotoksik CD8+ + Dan Sel NK (Dan Sel NK (Natural Natural KillerKiller))

Page 22: aspek imunologi daripada imunisasi

Days Months

Antibody-producing

Cells

VirusCD8 + CTs

Page 23: aspek imunologi daripada imunisasi

SISTIM IMUN PADA BAYISISTIM IMUN PADA BAYI

Neonatus masih peka terhadap infeksi, sebab Neonatus masih peka terhadap infeksi, sebab pertahanan fagosit lemah, okpertahanan fagosit lemah, ok

1.1. Kualitas C3b reseptor masih rendahKualitas C3b reseptor masih rendah

2.2. Pengenalan antigen dan kemotaksis masih Pengenalan antigen dan kemotaksis masih lemahlemah

3.3. Opsonisasi masih lemahOpsonisasi masih lemah

4.4. Fibronectin Fibronectin untuk mencegah perlekatan untuk mencegah perlekatan kuman pada mukosa masih lemahkuman pada mukosa masih lemah

Page 24: aspek imunologi daripada imunisasi
Page 25: aspek imunologi daripada imunisasi

Sistem imun Pada bayi (lanjutan)Sistem imun Pada bayi (lanjutan)

Sejak janin usia 14 mg telah ada limfosit B dan Sejak janin usia 14 mg telah ada limfosit B dan Limfosit TLimfosit T

Limfosit T bayi baru lahir mampu merespon antigen Limfosit T bayi baru lahir mampu merespon antigen secara spesifik, seperti vaksin BCG dan Hepatitis Bsecara spesifik, seperti vaksin BCG dan Hepatitis B

Pada usia 2 bl dapat memberikan respon imun Pada usia 2 bl dapat memberikan respon imun protektif pd kombinasi imunisasi DTwP (DTaP), protektif pd kombinasi imunisasi DTwP (DTaP), Hepatitis B,Hib dan vaksin PolioHepatitis B,Hib dan vaksin Polio

Pada usia dibwh 2 th, masih rentan thd kuman dgn Pada usia dibwh 2 th, masih rentan thd kuman dgn kapsul polisakarida (kapsul polisakarida (T cell IndependentT cell Independent (TI) (TI)

Page 26: aspek imunologi daripada imunisasi

Respon Imun terhadap VaksinRespon Imun terhadap Vaksin

Dikenal 2 macam vaksin:Dikenal 2 macam vaksin:

1.1. KilledKilled atau atau inactivated, inactivated, berasal dari kuman berasal dari kuman atau virus ygatau virus yg dimatikan, termasuk ini adalah:dimatikan, termasuk ini adalah:

Whole organism: B. Whole organism: B. Pertusis, koleraPertusis, kolera

Eksotoksin (difteri dan tetanus)Eksotoksin (difteri dan tetanus)

Kapsul polisakarida yang dikonyugasi dg protein Kapsul polisakarida yang dikonyugasi dg protein carier: Hib, Pneumococcus, Meningococcus)carier: Hib, Pneumococcus, Meningococcus)

Komponen kumanKomponen kuman : Acellular pertusis : Acellular pertusis

DNA recombinant; Hepatitis BDNA recombinant; Hepatitis B

2.2. Live AttenuatedLive Attenuated

Page 27: aspek imunologi daripada imunisasi
Page 28: aspek imunologi daripada imunisasi

KOMPONEN VAKSINKOMPONEN VAKSINKomponen Mikrobial ( dibawa oleh Th1)Komponen Mikrobial ( dibawa oleh Th1)Komponen lingkungan ( dibawa oleh Th2)Komponen lingkungan ( dibawa oleh Th2)

Respon primer dan sekunder pada kekebalan yang didapat Respon primer dan sekunder pada kekebalan yang didapat kuman yang dimatikankuman yang dimatikan

Komponen

mikrobial wPKomponen Environmental

Toksin pertusis & alum

HUMORALSELULER

Th-1 Th-2

Respon imun komponen vaksin kombinasi

DTwP

IgG1 IgG4 & IgE

Dominan

Grubber C et al.J.Immunol 2001

Vaksin KombinasiDTwP

Page 29: aspek imunologi daripada imunisasi

VAKSIN KONYUGASIVAKSIN KONYUGASI

Page 30: aspek imunologi daripada imunisasi

VAKSIN KONYUGASIVAKSIN KONYUGASI

YYImmatureB-1 Cell

Antigen TI-2

Bayi tidak responsif terhadap antigen TI-2

Sel B (B1 & B2) immature yangmengikat Ag multivalent self akan mengalami apoptosis

Seperti pada dewasa, sel B immature yang mengikat Ag multivalent self akan mengalami apoptosis sehingga bayi tidak merespon

antigen TI-2, sehingga peka terhadap patogen dengan antigen multivalen seperti misalnya pnemococcus

Pada bayi:Semua sel B (B1 & B2) immature

Page 31: aspek imunologi daripada imunisasi

AdjuvanAdjuvan

Vaksin dengan Ag imunitas rendah (toxoid difteri)Vaksin dengan Ag imunitas rendah (toxoid difteri)

Page 32: aspek imunologi daripada imunisasi

Adjuvan adalah zat yg dapat meningkatkan Adjuvan adalah zat yg dapat meningkatkan imunogenitas vaksinimunogenitas vaksin

• seperti zat-zat yang mengandung Aluminium, seperti zat-zat yang mengandung Aluminium, seperti Al-hidroksid, Al-fosfatseperti Al-hidroksid, Al-fosfat

• kuman atau toksin seperti B pertusiskuman atau toksin seperti B pertusis

Page 33: aspek imunologi daripada imunisasi

Vaksin dengan Kuman/virus hidup tetapi Vaksin dengan Kuman/virus hidup tetapi dilemahkan (dilemahkan (live attenuatedlive attenuated))

• merupakan replikasi kuman/virus dalam batas-merupakan replikasi kuman/virus dalam batas-batas tertentubatas tertentu

• dapat menirukan infeksi alamiahdapat menirukan infeksi alamiah

• respon imun seumur hiduprespon imun seumur hidup

• membatasi pemakaian boostermembatasi pemakaian booster

• memberi kekebalan mukosa dan selulermemberi kekebalan mukosa dan seluler

• bahaya : infeksi opurtunistikbahaya : infeksi opurtunistik

Page 34: aspek imunologi daripada imunisasi

Tipe vaksin dan Kuman yang dikandungTipe vaksin dan Kuman yang dikandung

Organisme Tipe vaksin

Kuman  

1. Bordetella pertusis Inactivated (whole, subunit)

2. Clostridium tetani Toxoid

3. Corynebacterium diphteriae Toxoid

4. Haemophillus Influenza B (Hib) Inactivated protein conjungated

5. Mycobacterium tuberculosis Live attenuated

6. Salmonella typhi Polysacharida, conjugated

7. Streptococcus pneumonia Inactivated conjungated

8. Vibrio cholerae Inactivated

Page 35: aspek imunologi daripada imunisasi

Tipe vaksin dan Kuman yang dikandungTipe vaksin dan Kuman yang dikandung

Virus 

 

1. Hepatitis A Inactivated

2. Hepatitis B Inactivated (DNA recombinant)

3. Influenza virus Inactivated (whole virus or subunit)

4. Japanese encephalitis virus Inactivated

5. Measles virus Live attenuated

6. Mumps virus Live attenuated

7. Polio virus Inactivated (Salk)

  Live attenuated (Sabin)

8. Rabies virus Inactivated

9. Rubella virus Live attenuated

10. Vaccinia virus (smallpox) Live attenuated

11. Varicella zoster virus Live attenuated

Page 36: aspek imunologi daripada imunisasi

Vaksin kombinasiVaksin kombinasiTujuan :Tujuan :

• memperbesar cakupan vaksinasimemperbesar cakupan vaksinasi

• mengurangi injeksi berulang-ulangmengurangi injeksi berulang-ulang

• mengurangi keberatan ortu untuk 2-3 mengurangi keberatan ortu untuk 2-3 injeksiinjeksi

• mengurangi biaya penyimpananmengurangi biaya penyimpanan

• mengurangi biaya kunjunganmengurangi biaya kunjungan

• memberi kesempatan vaksinasi barumemberi kesempatan vaksinasi baru

Page 37: aspek imunologi daripada imunisasi

VAKSIN KOMBINASIVAKSIN KOMBINASIBeban antigen pada vaksinasi kombinasiBeban antigen pada vaksinasi kombinasiKapasitas bayi merespon vaksin kombinasiKapasitas bayi merespon vaksin kombinasi

Asumsi• 1 jenis vaksin berisi 100 antigen• 1 antigen mengandung 10 epitop• 1 epitop memerlukan 10 ng antibodi/ml• Single B cell clone, membutuhkan 1

minggu untuk membuat 1000 progeny sel B mensekresi 10 ng antibodi/ml

• Terdapat 10.000.000 sel B /ml

• 1 vaksin 1000 epitop

• 1 vaksin, butuh 1000 single B cell clone

• Kapasitas bayi sebenarnya

bisa menerima 10.000 vaksin bersamaan

Respon imun terhadap vaksinkapasitas bayi merespon vaksin kombinasi

Cohn M, Langman RE. Immunol Rev 1990

Page 38: aspek imunologi daripada imunisasi

Jumlah Protein dan Polisakarida imunogenik Jumlah Protein dan Polisakarida imunogenik yang terkandung dalam vaksinyang terkandung dalam vaksin

1960 1980 2000

vaksin protein vaksin protein vaksin protein

smallpox ±200 Diphteria 1 Tetanus 1

Diphteria 1 Tetanus 1 Diphteria 1

Tetanus 1 wc Pertusis

+3 000 ac Pertusis 2‑5

wc Pertusis +3000 Polio 15 Polio 15

Polio 15        

    Measles 10 Measles 10

Mumps 9 Mumps 9 Rubella 5

    Rubella 5 Hib 2

        Varisela 69

        Pneumokokus 8

        Hepatitis B 1

Total 3217   3041   123‑126

Page 39: aspek imunologi daripada imunisasi

Vaksin yg interchangeable ( dapat dipertukarkan)Vaksin yg interchangeable ( dapat dipertukarkan)

Vaksin Hepatitis A, Hepatitis B dan Hib dapat Vaksin Hepatitis A, Hepatitis B dan Hib dapat

interchangeableinterchangeable

DTaP belum dianjurkanDTaP belum dianjurkan

Page 40: aspek imunologi daripada imunisasi

KESIMPULANKESIMPULAN Keberhasilan dlm bidang imunologi modern berasal Keberhasilan dlm bidang imunologi modern berasal

dari vaksinasidari vaksinasi

Vaksin yg paling efektif: kuman hidup yg Vaksin yg paling efektif: kuman hidup yg dilemahkan dg beberapa resikodilemahkan dg beberapa resiko

Sebagian besar vaksin virus adalah vaksin virus Sebagian besar vaksin virus adalah vaksin virus hidup yg dilemahkanhidup yg dilemahkan

Sebagian besar vaksin kuman (Sebagian besar vaksin kuman (whole bodywhole body, , subunit, toksin, kapsul polisakarida) berasal dari subunit, toksin, kapsul polisakarida) berasal dari kuman yg inaktifkuman yg inaktif

Page 41: aspek imunologi daripada imunisasi

KESIMPULAN (lanjutan)KESIMPULAN (lanjutan)

Beberapa vaksin imunogenitasnya bergantung pada Beberapa vaksin imunogenitasnya bergantung pada adjuvan atau konjugasiadjuvan atau konjugasi

Bayi mempunyai kapasitas 10.000 kali dari vaksin Bayi mempunyai kapasitas 10.000 kali dari vaksin yang diberikan bersamaanyang diberikan bersamaan asumsi 1 vaksin = 100 asumsi 1 vaksin = 100 antigen antigen

Beberapa vaksin seperti Hepatitis A, Hepatitis B dan Beberapa vaksin seperti Hepatitis A, Hepatitis B dan Hib InterchangeableHib Interchangeable

Page 42: aspek imunologi daripada imunisasi