Asuhan Keperawatan Hipermetropi

download Asuhan Keperawatan Hipermetropi

of 25

Transcript of Asuhan Keperawatan Hipermetropi

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    1/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    Pengertian Hipermetropi

    Hipermetropi atau rabun dekat adalah cacat mata yang mengakibatkan

    seseorang tidak dapat melihat benda pada jarak dekat. abun dekat atau

    dikenal dengan hipermetropi merupakan keadaan gangguan kekuatan

    pembiasan mata! yang mana pada keadaan ini sinar sejajar jauh tidak

    cukup dibiaskan sehingga titik "okusnya terletak di belakang retina.

    Hipermetrop terjadi apabila berkas sinar sejajar di"okuskan di belakang

    retina. #itik dekat penderita rabun dekat akan bertambah! tidak lagi

    sebesar $% cm tapi mencapai jarak tertentu yang lebih jauh. Penderita

    rabun dekat hanya dapat melihat benda pada jarak yang jauh.

    Mata hipermetropi disebabkan oleh keadaan &sik lensa mata yang

    terlalu pipih atau tidak dapat mencembung dengan optimal! oleh sebab

    itu bayangan yang dibentuk lensa mata jatuh di belakang retina. abun

    dekat dapat tolong menggunakan kaca mata lensa cembung! yang

    ber"ungsi untuk mengumpulkan sinar sebelum masuk mata! sehingga

    terbentuk bayangan yang tepat jatuh di retina.

    Etiologi

    Penyebab dari hipermetropi adalah sebagai berikut '

    a. Sumbu utama bola mata yang terlalu pendek (Hipermetropi A)ial*

    +iasanya terjadi karena Mikropthalmia! renitis sentralis! arau ablasio

    retina (lapisan retina lepas lari ke depan sehingga titik "okus cahayatidak tepat dibiaskan*.

    b. ,aya pembiasan bola mata yang terlalu lemah (Hipermetropi e"raksi*

    #erjadi gangguan-gangguan re"raksi pada kornea! aueus humor! lensa

    dan /itreus humor. Gangguan yang dapat menyebabkan hipermetropi

    adalah perubahan pada komposisi kornea dan lensa sehingga kekuatan

    re"raksi menurun dan perubahan pada komposisi aueus humor dan

    /iterus humor. Misal pada penderita ,iabetes Melitus terjadihipermetopi jika kadar gula darah di bawah normal

    +lok Sensori Persepsi Page 0

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    2/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    c. Kelengkungan kornea dan lensa tidak adekuat (hipermetropi kur/atura*

    Kelengkungan kornea ataupun lensa berkkurang sehingga bayangan

    di"okuskn di belakang retina.

    d.

    Perubahan posisi lensa,alam hal ini! posisi lensa menjadi lebih posterior.

    Simpton

    #anda dan gejala orang yang terkena penyakit rabun dekat secara

    obyekti" klien susah melihat jarak dekat atau penglihatan klien akan rabun

    dan tidak jelas. Sakit kepala "rontal. Semakin memburuk pada waktu

    mulai timbul gejala hipermetropi dan sepanjang penggunaan mata dekat.

    a. Penglihatan tidak nyaman (asthenopia*

    #erjadi ketika harus "okus pada suatu jarak tertentu untuk waktu yang

    lama.

    b. Akomodasi akan lebih cepat lelah terpaku pada suatu le/el tertentu

    dari ketegangan.

    c. +ila 1 dioptri atau lebih! atau pada usia tua! pasien mengeluh

    penglihatan jauh kabur.

    d. Penglihatan dekat lebih cepat buram! akan lebih terasa lagi pada

    keadaan kelelahan! atau penerangan yang kurang.

    e. Sakit kepala biasanya pada daerah "rontal dan dipacu oleh kegiatan

    melihat dekat jangka panjang. 2arang terjadi pada pagi hari! cenderung

    terjadi setelah siang hari dan bisa membaik spontan kegiatan melihat

    dekat dihentikan.

    ". 3yestrain

    g. Sensiti/e terhadap cahaya

    h. Spasme akomodasi! yaitu terjadinya cramp m. ciliaris diikuti

    penglihatan buram intermiten

    Data Penunjang

    Pemeriksaan penunjang adalah ophtalmoscope.

    Patofsiologi

    +lok Sensori Persepsi Page $

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    3/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    ,iameter anterior posterior bola mata yang lebih pendek! kur/atura

    kornea dan lensa yang lebih lemah! dan perubahan indeks re"rakti"

    menyebabkan sinar sejajar yang datang dari objek terletak jauh tak

    terhingga di biaskan di belakang retina.

    +lok Sensori Persepsi Page 1

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    4/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    +lok Sensori Persepsi Page 4

    +ola Mata Pendek 5engkung kornea

    Pembiasan6re"raksi bola mata

    Perubahan posisi Perubahan komposisi

    Penurunan re"raksi

    7ahaya masuk melewati lensa jatuh

    esiko cidera b.d keterbatasan

    Penurunan

    penglihata

    Pandangan kabur melihat

    Gloukoma

    Meningkatnya

    7airan

    Mempersemp

    it sudut bilik

    Melemahny

    a otot siliar

    +ertambahn

    ya usia

    7ahaya tidak tepat jatuh di

    Kon/ergensi

    terus

    MataKelelahan otot-otot

    Gangguan persepsi sensori b.d

    perubahan kemampuan mem"okuskan

    5ensa +erakomodasi

    #erus Menerus

    3sotropi

    Mata terlihat

    juling ke dalam

    8yeri b.d usaha

    mem"okuskan

    Pusing kepalaMata terasa

    AnsietasStressor

    psikologis

    Perubahan

    status

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    5/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    Komplikasi

    Komplikasi yang dapat terjadi adalah esotropia dan glaucoma. 3sotropia

    atau juling ke dalam terjadi akibat pasien selamanya melakukan

    akomodasi. Glaukoma sekunder terjadi akibat hipertro& otot siliar padabadan siliar yang akan mempersempit sudut bilik mata.

    Klasifkasi

    a. Hipermetropia mani"est

    Adalah hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan kacamata positi"

    maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal. Hipermetropia

    ini terdiri atas hipermetropia absolut ditambah dengan hipermetropia

    "akultati". Hipermetropia mani"es didapatkan tanpa siklopegik dan

    hipermetropia yang dapat dilihat dengan koreksi kacamata yang

    maksimal.

    b. Hipermetropia Absolut

    ,imana kelainan re"raksi tidak diimbangi dengan akomodasi dan

    memerlukan kacamata positi" untuk melihat jauh. +iasanya

    hipermetropia laten yang ada berakhir dengan hipermetropia absolut

    ini. Hipermetropia mani"es yang tidak memakai tenaga akomodasi

    sama sekali disebut sebagai hipermetropia absolut! sehingga jumlah

    hipermatropia "akultati" dengan hipermetropia absolut adalah

    hipermetropia mani"es.

    c. Hipermetropia 9akultati"

    ,imana kelainan hipermatropia dapat diimbangi dengan akomodasiataupun dengan kaca mata positi". Pasien yang hanya mempunyai

    hipermetropia "akultati" akan melihat normal tanpa kaca mata yang bila

    diberikan kaca mata positi" yang memberikan penglihatan normal maka

    otot akomodasinya akan mendapatkan istrahat. Hipermetropia mani"es

    yang masih memakai tenaga akomodasi disebut sebagai hipermetropia

    "akultati".

    d. Hipermetropia 5aten

    +lok Sensori Persepsi Page %

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    6/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    ,imana kelainan hipermetropia tanpa siklopegi ( atau dengan obat

    yang melemahkan akomodasi* diimbangi seluruhnya dengan

    akomodasi. Hipermetropia laten hanya dapat diukur bila siklopegia.

    Makin muda makin besar komponen hipermetropi laten seseorang.Makin tua seseorang akan terjadi kelemahan akomodasi sehingga

    hipermetropia laten menjadi hipermetropia "akultati" dan kemudian

    akan menjadi hipermetropia absolut. Hipermetropia laten sehari-hari

    diatasi pasien dengan akomodasi terus menerus! teritama bila pasien

    masih muda dan daya akomodasinya masih kuat

    e. Hipermetropia #otal

    Hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah diberikan

    siklopegia.

    Pengobatan

    Hipermetropia bisa diatasi dengan pemberian lensa koreksi (kacamata atau lensa kontak)

    berkekuatan positif di depan sistem optis bola mata, atau bisa juga dengan tindakan operatif

    (Keratektomi& LASIK).ada !ipermetropia fakultatif, pemberian lensa koreksi akan memberikan ken"amanan

    pengli!atan, meskipun tanpa lensa koreksi ia masi! memiliki ketajaman pengli!atan "ang

    normal.

    ada !ipermetropia absolut, pemberian lensa koreksi (atau dengan tindakan operatif) adala!

    !al "ang suda! sangat diperlukan.

    B. Konsep Asuhan Keperawatan

    Pengkajian

    Pada saat dilakukan pengkajian klien susah membaca pada jarak dekat!

    keluhan ini dirasakan sudah lama! makin hari penglihatanya makin

    menurun! klien juga tidak mengetahui penyebap matanya kabur. ,an

    :paya yang dilakukan klien untuk mengurangi keluhannya yaitu

    menjauhkan bahan bacaan! dan yang memperberat yaitu ketika membaca

    +lok Sensori Persepsi Page ;

    http://en.wikipedia.org/wiki/Photorefractive_keratectomyhttp://en.wikipedia.org/wiki/LASIKhttp://en.wikipedia.org/wiki/LASIKhttp://en.wikipedia.org/wiki/Photorefractive_keratectomy
  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    7/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    dalam waktu yang lama klien mengalami pusing dan sakit kepala! dengan

    skala 1 (bser/asi tingkat kecemasan klien

    $. Gangguan persepsi sensori ' Penglihatan berhubungan dengan

    penurunan retraksi lensa

    Kaji kemampuan penglihatan dan jarak pandang klien

    Anjurkan klien untuk tidak membaca terlalu lama

    +erikan penerangan yang cukup

    Kolaborasi untuk penggunaan alat bantu penglihatan sepertikacamata

    1. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

    >bser/asi tingkat kecemasan klien

    ,engarkan dengan cermat apa yang di katakan klien tentang

    penyakit dan tindakanya.

    +erikan penyuluhan tentang penyakit klien

    +lok Sensori Persepsi Page ?

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    8/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    Asuhan Keperawatan Presbiopi

    Defnisi

    Presbiopi merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin kehilangan@eksibilitasnya sehingga membuatnya tidak dapat "okus pada benda yang

    dekat. Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan re"raksi! dimana makin

    berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin

    meningkatnya umur.

    Presbiopi merupakan bagian alami dari penuaan mata. Presbiopi ini bukan

    merupakan penyakit dan tidak dapat dicegah. Presbiopi atau mata tua

    yang disebabkan karena daya akomodasi lensa mata tidak bekerja denganbaik akibatnya lensa mata tidak dapat menm"okuskan cahaya ke titik

    kuning dengan tepat sehingga mata tidak bisa melihat yang dekat.

    Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan re"raksi! dimana makin

    berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin

    meningkatnya umur. ,aya akomodasi adalah kemampuan lensa mata

    untuk mencembung dan memipih (ikipedia! $

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    9/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    Etiologi

    a. #erjadi gangguan akomodasi lensa pada usia lanjut

    b. Kelemahan otot-otot akomodasic. 5ensa mata menjadi tidak kenyal! atau berkurang elastisitasnya

    akibat kekakuan (sklerosis* lensa

    Patofsiologi

    Pada mekanisme akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya

    re"raksi mata karenaadanya perubahan keseimbangan antara elastisitas

    matriks lensa dan kapsul sehingga lensa menjadi cembung. ,engan

    meningkatnya umur maka lensa menjadi lebih keras (sklerosis*dan

    kehilangan elastisitasnya untuk menjadi cembung. ,engan demikian

    kemampuan melihat dekat makin berkurang.

    Klasifkasi

    a. Presbiopi Insipien = tahap awal perkembangan presbiopi! dari

    anamnesa didapati pasien memerlukan kaca mata untuk membaca

    dekat! tapi tidak tampak kelainan bila dilakukan tes! dan pasien

    biasanya akan menolak preskripsi kaca mata baca

    b. Presbiopi 9ungsional = Amplitud akomodasi yang semakin menurun

    dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa

    c. Presbiopi Absolut = Peningkatan derajat presbiopi dari presbiopi

    "ungsional! dimana proses akomodasi sudah tidak terjadi sama sekali

    d. Presbiopi Prematur = Presbiopia yang terjadi dini sebelum usia 4"talmologi

    a. Disus = Pemeriksaan dasar untuk menge/aluasi presbiopi dengan

    menggunakan Snellen 7hart

    b. e"raksi = Periksa mata satu per satu! mulai dengan mata kanan.

    Pasien diminta untuk memperhatikan kartu 2aeger dan

    menentukan kalimat terkecil yang bisa dibaca pada kartu. #arget

    koreksi pada huru" sebesar $

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    11/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    ophthalmoskopi indirect diperlukan untuk menge/aluasi segmen

    media dan posterior

    Penatalaksanaan Presbiopi0. ,igunakan lensa positi" untuk koreksi presbiopi. #ujuan koreksi adalah

    untuk mengkompensasi ketidakmampuan mata untuk mem"okuskan

    objek-objek yang dekat

    $. Kekuatan lensa mata yang berkurang ditambahan dengan lensa

    positi" sesuai usia dan hasil pemeriksaan subjekti" sehingga pasien

    mampu membaca tulisan pada kartu 2aeger $

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    12/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    c. +i"okal kontak - untuk mengkoreksi penglihatan jauh dan dekat.

    +agian bawah adalah untuj membaca. Sulit dipasang dan kurang

    memuaskan hasil koreksinya

    d. Mono/ision kontak = lensa kontak untuk melihat jauh di matadominan! dan lensa kontak untuk melihat dekat pada mata non-dominan.

    Mata yang dominan umumnya adalah mata yang digunakan untuk "okus

    pada kamera untuk mengambil "oto

    e. Mono/ision modi&ed = lensa kontak bi"okal pada mata non-

    dominan! dan lensa kontak untuk melihat jauh pada mata dominan. Kedua

    mata digunakan untuk melihat jauh dan satu mata digunakan untuk

    membaca.

    +lok Sensori Persepsi Page 0$

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    13/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    Asuhan Keperawatan Strabismus

    0.,39I8ISI

    Strabismus adalah suatu keadaan dimana kedudukan kedua bola mata

    tidak ke satu arah. (Sidarta Ilyas! $GI

    Strabismus ditimbulkan oleh cacat motorik! sensorik atau sentral.

    7acat sensorik disebabkan oleh penglihatan yang buruk! tempat ptosis!

    palpebra! Parut Kornea Katarak Kongenital 7acat Sentral akibat kerusakan

    otak. 7acat Sensorik dan Sentral menimbulkan Strabismus Konkomitan

    atau non paralitik. 7acat motorik seperti paresis otot mata akan

    menyebabkan gerakan abnormal mata yang menimbulkan strabismus

    paralitik.

    Gangguan "ungsi mata seperti pada kasus kesalahan re"raksi berat

    atau pandangan yang lemah karena penyakit bisa berakhir pada

    strabismus. Ambliopia (berkurangnya ketajaman penglihatan* dapat

    +lok Sensori Persepsi Page 01

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    14/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    terjadi pada strabismus! biasanya terjadi pada penekanan kortikal dari

    bayangan mata yang menyimpang.

    K5ASI9IKASI

    enurut Arah De!iasi

    0 3)otropia (Strabismus ,i/ergen*

    9rekuensi lebih sedikit daripada esotropia

    Sering suatu e)otropia dimulai dari e)o"oria yang kemudian

    mengalami progresi&tas menjadi intermittent e)otopia yang padaakhirnya menjadi e)otropia yang konstan! bila tidak diberi

    pengobatan

    Paling sering terjadi monokuler! tetapi mungkin pula alternating.

    Pengobatan ' tergantung penyebabnya! yang sering kasus ini

    memerlukan tindakan operasi.$ 3sotropia

    a 8on Paralytic (7omitant*

    0* 8on Akomodati" 3sotropia#anda klinik '

    Pada yang monokuler ' anomali re"raksinya sering lebih

    menyolok pada satu mata (anisometropia*.

    Pada yang alternating ' anomali re"raksinya hampir sama pada

    kedua mata.Pengobatan '

    >klusi ' tujuannya adalah menyamakan /isus kedua mata yang

    ditutup ialah mata yang baik. >klusi ini dapat dikombinasikan

    dengan >rthoptica untuk mengembagkan "ungsi binokuler

    >perasi

    #erdiri dari'a* 3sotropia In"antil' Paling sering dijumpai. Sesuai kesepakatan

    agar memenuhi syarat batasan! maka

    terjadinya esotropia harus sebelum umur ;

    bulan. Penyebab belum diketahui secara

    pasti

    b* 3sotropia ,idapat 3sotropia ,asar 3sotropia Miopia

    +lok Sensori Persepsi Page 04

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    15/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    #imbulnya pada masa

    anak-anak! tetapi tidak ada

    "aktor akomodasi. Sudut

    strabismusnya mula-mulalebih kecil daripada

    esotropia kongenital tetapi

    akan bertambah besar.

    #imbulnya pada orang

    dewasa muda dan ada

    diplopia untuk memandang

    jauh! yang lambat launakan untuk memandang

    dekat

    $* Akomodati" 3sotropia#erjadi bila ada mekanisme akomodasi &siologis yang normal!

    tetapi ada di/ergensi "usi relati" yang kurang untuk

    mempertahankan mata supaya tetap lurus.Karena penyebabnya hypermetropia! maka pengobatannya

    adalah kacamata. +ila pengobatan ditunda sampai dari ; bulan

    dari onsetnya! sering terjadi amblypobia. :ntuk amblypobia

    pengobatannya dengan oklusi terlebih dahulu.Ada $ mekanisme pato&siologi yang terjadi 'a* Hiperophia tinggi yang

    memerlukan akomodasi kuat

    agar bayangan menjadi jelas!

    sehingga timbul esotropia.

    b* asio KA6A yang tinggi!

    yang mungkin disertai

    kelaina re"raksi.

    Kedua mekanisme ini dapat timbul pada satu penderitaa* 3sotropia akomodati" karena

    hiperophiaHiperophia ini khas! timbulnya

    pada usia $-1 tahun! tetapi

    dapat juga terjadi pada bayi 6

    usia yang lebih tua

    b* 3sotropia akomodati"

    karena rasio KA6A yang

    tinggi#erjadi reaksi kon/ergensi

    abnormal sewaktu

    sinkinesis dekat. Kelainan

    re"raksinya mungkin bukanhiperophia! meskipun

    sering ditemukan

    hiperophia sedang.1* Kombinasi Keduanyab Paralytic (8on-7omitant*

    Pada strabismus selalu ada salah satu 6 lebih otot ekstra okuler yang

    paralitik dan otot yang paralitik selalu salah satu otot rectus lateral!

    biasanya sebagai akibat paralisis syara" abdusen.

    +lok Sensori Persepsi Page 0%

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    16/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    Penyebabnya '

    ,ewasa ' 7DA! #umor (78S! 8asopharyng*! adang 78S (7entral

    8er/ous System*! #rauma.

    +ayi atau anak-anak ' trauma kelahiran! kelainan kongenital.

    Pengobatan '

    >perasi pada parese yang permanen

    Pada orang dewasa yang mengalami strabismus tiba-tiba! karena

    trauma dapat ditunggu sampai ; bulan! karena kemungkinan

    ada perbaikan sendiri. Selama periode ini dapat dilakukan oklusi

    pada mata yang paralitik untuk menghindari diplopia1

    .

    Hypotropia,e/iasi satu mata kebawah yang nyata dengan pemberian nama de/iasi

    /ertical berdasarkan kedudukan mata mana yang lebih tinggi tanpa

    memperhitungkan penyakit spesi&k yang menyebabkan arah pandangan

    satu mata ke bawah (juling ke bawah*.4

    .

    Hypertropia ( juling ke atas* ' ,e/iasi satu mata keatas yang nyataPenyebab ' Kelainan anatomi congenital

    Pelekatan pita &brosa abnormal

    7idera kepala tertutup

    #umor orbita! kerusakan batang otak dan penyakit sistemik seperti

    miastemia gra/is !sklerosis multiple dan penyakit gra/e

    enurut ani"estasin#a0. Heterotropia ' strabismus

    mani"es (sudah terlihat*Suatu keadaan penyimpangan

    sumbu bola mata yang nyata

    dimana kedua penglihatan tidakberpotongan pada titik &kasasi.Penyebab' Herediter

    Anatomik

    Kelainan re"raksi

    Kelainan persyara"an!

    sensorimotorik Kombinasi "actor diatas

    $. Heterophoria ' strabismus laten

    (belum terlihat jelas*Penyimpangan sumbu penglihatan

    yang tersembunyi yang masih

    dapat diatasi dengan re@ek "usi.

    enurut Sudut De!iasi0. 7omitant Strabismus ' sudut $. 8on 7omitant Strabismus ' sudut

    +lok Sensori Persepsi Page 0;

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    17/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    de/iasi tetap konstan pada

    berbagai posisi

    de/iasi tidak sama! pada

    kebanyakan kasus disebabkan

    kelumpuhan otot ekstraokuler!

    karenaya sering disebut paralyticstrabismus.

    enurut Kemampuan $iksasi ata0. :nilateral Strabismus ' bila suatu

    mata yang berde/iasi secara

    konstan

    $. Alternating Strabismus ' bila kedua

    mata berde/iasi secara bergantian

    enurut %aktu Berlangsungn#a Strabismus0. Permanent ' mata tampak

    berde/iasi secara konstan

    $. Pada keadaan tertentu misalnya

    lelah! demam! dll. Mata kadang-

    kadang tampak berde/iasi!

    kadang-kadang normal.

    Sindrome &A' dan &('0. Pada pola A terlihat lebih

    banyak esode/iasi 6 lebih

    sedikit e)ode/iasi pada

    pandangan keatas

    dibandingkan dengan

    pandangan ke bawah.

    $. Pola D menunjukkan lebih

    sedikit esode/iasi 6 lebih banyak

    e)ode/iasi pada pandangan ke

    atas dibandingan dengan

    pandangan kebawah.

    .

    +lok Sensori Persepsi Page 0?

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    18/25

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    19/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    MA8I93S#ASI K5I8IS

    0. Mata lelah

    $. Sakit kepala

    1. Penglihatan kabur4. Ambliopia

    %. 9iksasi silang

    ;. Hipermetropi

    ?. ,iplopia

    C. Hyperopia

    B. ,e/iasi pada mata

    ;.P3M3IKSAA8 ,IAG8>S#IK

    0. 3-chart 6 Snellen 7hart

    Pemeriksaan dengan e-chart digunakan pada anak mulai umur 1 = 1!%

    tahun! sedangkan diatas umur % = ; tahun dapat digunakan Snellen chart.

    0. :ntuk anak dibawah 1 th dapat digunakan cara '

    $. >bjekti" dengan optal moschope

    1. ,engan obser/asi perhatian anak dengan sekelilingnya

    4. ,engan oklusi 6 menutup cat mata

    %. Menentukan anomaly re"raksi

    ,ilakukan retroskopi setelah antropinisasidengan atropin

    0. etinoskopi

    Sampai usia % tahun anomali re"raksi dapat ditentukan secara objecti"

    dengan retinoskopi setelah atropinisasi dengan atropin

    usia % tahun ditentukan secara subbjekti" seperti pada orang dewasa.

    0. 7o/er #est ' menentukan adanya heterotropia

    $. 7o/er :nco/ertest ' menentukan adanya heterophoria

    1. Hirsberg #est

    Pemeriksaan re@ek cahaya dari senter pada permukaan

    korneadengancara'

    0. Penderita melihat lurus ke depan

    $. 5etakkan sebuah senter pada jarak 061 m N 11 cm di depan setinggi

    kedua mata pederita

    +lok Sensori Persepsi Page 0B

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    20/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    1. Perhatika re@ek cahaya dari permukaan kornea penderita.

    4. Prisma E co/er test

    Mengubah arah optic garis pandang

    0. :ji KrimskyMengukur sudut de/iasi pada juling dengan meletakkan ditengah cahaya

    re@eks kornea dengan prisma.

    $. Pemeriksaan gerakan mata

    Pemeriksaan pergerakan monokuler

    Satu mata ditutup dan mata yang lainnya mengikuti cahaya yang

    digerakkan kesegala arah pandangan!sehingga adanya kelemahan rotasi

    dapat diketahui .kelemahan seperti ini biasanya karena para usis otot atau

    karena kelainan mekanik anatomic.

    Pemeriksaan pergerakan binokuler

    Pada tiap-tiap mata !bayangan yang ditangkap oleh "o/ea secara subjekti"

    terlihat seperti terletak lurus didepan .apabila ada $ objek yang berlainan

    ditangkap oleh $ "o/ea !kedua objek akan terlihat seperti terletak lurus

    didepan .apabila ada $ objek akan terlihat saling tindih!tetapi jika ada

    ketidak samaan menyebabkan "usi tidak memberikan kesan tunggal.

    ?.K>MP5IKASI

    a* Supresi

    :saha yang tidak disadari dari penderita untuk menghindari diplopia

    yang timbul akibat adanya de/iasinya.

    b* Amblyopia

    Menurunnya /isus pada satu atau dua mata dengan atau tanpa koreksi

    kacamata dan tanpa adanya kelainan organiknya.

    c* Anomalus etinal 7orrespondens

    Suatu keadaan dimana "a/ea dari mata yang baik (yang tidak

    berde/iasi* menjadi se"aal dengan daerah "a/ea dari mata yang

    berde/iasi.

    d* ,e"ect otot

    Perubahan-perubahan sekunder dari striktur konjungti/a dan jaringan

    "ascia yang ada di sekeliling otot menahan pergerakan normal mata.

    +lok Sensori Persepsi Page $

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    21/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    e) Adaptasi posisi kepala

    Keadaan ini dapat timbul untuk mengindari pemakaian otot "ang mengalami efec"t atau

    kelumpu!an untuk mencapai pengli!atan binokuler. Adaptasi posisi kepala biasan"a

    keara! aksi dari otot "ang lumpu!

    C.P38A#A5AKSA8AA8 M3,IS

    0. >rthoptic

    >klusi

    Mata yang sehat ditutup dan diharuskan melihat dengan mata yang

    ambliop.oklusi sebagian juga harus bisa dilakukan dengan membrane

    plastik! pita! lensa! atau mata ditutup dengan berbagai cara.

    0. Pleotic

    $. >bat-obatan

    1. 5atihan dengan synoptophone

    5ensa plus 6 dengan miotik

    Menurunkan beban akomodasi dan kon/ergensi yang menyertai

    5ensa minus dan tetes siklopegik

    Merangsang akomodasi pada anak-anak

    $. Penutup Mata

    2ika anak menderita strabismusdengan ambliopia! dokter akan

    merekomendasikan untuk melatih mata #ang lemahdengan

    cara menutup mata #ang normaldenganplester mata khusus )e#e

    pat*h+. Penggunaan plester mata harus dilakukan sedini

    mungkin dan mengikuti petunjuk dokter. Sesudah berusia C tahun

    biasanya dianggap terlambat karenapenglihatan #ang terbaikberkembang sebelum usia , tahunPrisma

    0. Suntikan toksin botulin

    $. >perati"

    ecession ' memindahkan insersio otot

    esertion ' memotong otot ekstraokuler

    K>8S3P ASK3PA.Pengkajian

    +lok Sensori Persepsi Page $0

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    22/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    0. Pengkajian Ketajaman Penglihatan

    ,ilakukan di kamar yang tidak terlalu terang dengan kartu

    Snellen.Pasien duduk dengan dengan jarak ; meter dari kartu Snellen

    dengan satu/ mata ditutup.Pasien diminta membaca huru" yang tertulispada kartu! mulai dari baris/ paling atas kebawah!dan tentukan baris

    terakhir yang masih dapat dibaca seluruhnya dengan benar.+ila pasien

    tidak dapat membaca baris paling atas (terbesar* maka dilakuan uji hitung

    jari dari jarak ; meter.2ika pasien tidak dapat menghitung jari dari jarak ;

    meter! maka jarak dapat dikurangi satu meter! sampai maksimal jarak

    penguji dengan pasien 0 meter.2ika pasien tetap tidak bisa

    melihat!dilakukan uji lambaian tangan!dilakukan uji dengan arah sinar.2ika

    pengelihatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar!maka dikatakan

    pengelihatanya adalah < (nol* atau buta total.

    Penilaian '

    #ajam pengelihatan normal adalah ;6;. +erarti pasien dapat membaca

    seluruh huru" dalam kartu Snellen dengan benar. +ila baris yang dapat

    dibaca selurunya bertanda 1< maka dikatakan tajam pengelihatan ;61

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    23/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    singkirkan! dan akan nampak gerakan abnormal mata. +ila mata! saat di

    tutup bergeser ke sisi temporal! akan kembali ke titik semula ketika

    penutup di buka. Sebaliknya! bila bergeser ke sisi nasal! "enomena

    sebaliknya akan terjadi. Kecenderungan mata untuk bergeser! ketika ditutup! ke sisi temporal! di namakan ekso"oriaO kecenderungan mata untuk

    bergeser ke sisi nasal di sebut eso"oria.5irikan #erkoordinasi! benda di

    gerakkan ke lateral ke kedua sisi/ sepanjang sumbu horiFontal dan

    kemudian sepanjang sumbu oblik. Masing-masing membentuk sumbu ;rientasikan klien pada lingkungan yang baru

    asional' Membantu mengurangi ansietas dan meningkatkan keamanan

    +lok Sensori Persepsi Page $4

  • 7/23/2019 Asuhan Keperawatan Hipermetropi

    25/25

    Modul Gangguan System Indra Penglihatan

    $. +eritahu klien tentang perjalanan penyakitnya

    asional' Memberikan in"ormasi kepada klien tentang penyakitnya dan

    mengurangi ansietas

    1. +eritahu klien tentang tindakan pengobatan yang akan dilakukan.asional' Mengurangi ansietas klien

    DXIII: Kurang pengetahuan/informasi tentang kondisi, prognosis

    dan pengobatan

    0. Kaji in"ormasi tentang kondisi indi/idu! prognosis dan pengobatan

    asional' Meningkatkan pemahaman perawat tentang kondisi klien.

    $. +eritahu klien tentang perjalanan penyakitnya serta pengobatan yang

    akan dilakukan

    asional' Memberikan in"ormasi kepada klien tentang penyakitnya.

    1. Anjurkan klien menghindari membaca terlalu lama dan membaca

    dengan posisi tidur! menonton #D dengan jarak terlalu dekat.

    asional' Membaca terlalu lama dan membaca dengan posisi tidur!

    menonton #D dengan jarak terlalu dekat dapat mengakibatkan kelelahan

    pada mata.