Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

15
1 Asuhan Keperawatan Klien dengan Hipotiroid dan Hipertiroid A. Asuhan Keperawatan Hipotiroid 1. Definisi Hipotiroid Hipotiroid merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal. Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid yang mengakibatkan fungsi metabolik. (Greenspan, 2000) Hipotiroidisme (hiposekresi hormone tiroid) adalah status metabolic yang di akibatkan oleh kekurangan hormone tiroid. Hipotiroidisme kognital dapat mengakibatkan kretinisme. Hipotiroid adalah penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan hormon-hormon tiroid . (Hotma Rumahorbo S.kep,1999 Hipotiroid dibagi menjadi 3 tipe: Hipotiroid primer : kerusakan pada kelenjar tiroid Hipotiroid sekunder: akibat defisiensi sekresi TSH oleh hipofisis Hipotiroid Tersier : Akibat defiensi sekresi TRH oleh hipotalamus 2. Etiologi Hipothyroid primer Kelainan kongenital (cretinisme) Kelainan sintesis hormone Defisiensi iodine prenatal dan postnatal Obat-obat antithyroid Terapi pembedahan atau radioaktif pada hyperthyroid Hipothyroid sekunder (kelainan pituitari) Penurunan stimulasi normal kelenjar thyroid, akibat malfungsi hipofise. Hipothyroid tertier (kelainan hipothalamus) Hipotalamus gagal memproduksi TRH sehingga sekresi TSH menjadi rendah.

description

askep

Transcript of Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

Page 1: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

1

Asuhan Keperawatan Klien dengan Hipotiroid dan Hipertiroid

A. Asuhan Keperawatan Hipotiroid

1. Definisi Hipotiroid

Hipotiroid merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang

berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat

kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal.

Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid yang

mengakibatkan fungsi metabolik. (Greenspan, 2000)

Hipotiroidisme (hiposekresi hormone tiroid) adalah status metabolic yang di

akibatkan oleh kekurangan hormone tiroid. Hipotiroidisme kognital dapat mengakibatkan

kretinisme.

Hipotiroid adalah penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan

mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan

hormon-hormon tiroid . (Hotma Rumahorbo S.kep,1999

Hipotiroid dibagi menjadi 3 tipe:

Hipotiroid primer : kerusakan pada kelenjar tiroid

Hipotiroid sekunder: akibat defisiensi sekresi TSH oleh hipofisis

Hipotiroid Tersier : Akibat defiensi sekresi TRH oleh hipotalamus

2. Etiologi

• Hipothyroid primer

– Kelainan kongenital (cretinisme)

– Kelainan sintesis hormone

– Defisiensi iodine prenatal dan postnatal

– Obat-obat antithyroid

– Terapi pembedahan atau radioaktif pada hyperthyroid

• Hipothyroid sekunder (kelainan pituitari)

– Penurunan stimulasi normal kelenjar thyroid, akibat malfungsi hipofise.

• Hipothyroid tertier (kelainan hipothalamus)

– Hipotalamus gagal memproduksi TRH sehingga sekresi TSH menjadi rendah.

Page 2: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

2

3. Komplikasi dan Penatalaksaan Hipotiroid

Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh

eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil,

hipotensi, hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. Kematian

dapat terjadi apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala. Dalam keadaan darurat

(misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa diberikan secara intravena.

Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan

memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormone tiroid

buatan T4. Bentuk yanglain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid

hewan).

Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah,

karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya

diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus

diminum sepanjang hidup penderita.

Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormone

tiroid. Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka

dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.

4. Manifestasi Klinis

a) Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung lambat

b) Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema), dan

penurunan curah jantung

c) Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki

d) Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu

makan dan penyerapan zat gizi dari saluran cema

e) Konstipasi

f) Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi

g) Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh

Page 3: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

3

Skema Patofisiologi Hipotiroid

Page 4: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

4

Manajemen Keperawatan Pada Klien Hipotiroid

1. Pengakajian

Data Subjektif Data Objektif

1) Riwayat Pengalaman perubahan status

sosial/ mental

2) Mengalami sakit dada atau palpitasi

3) Mengalami dispnea ketika melakukan

aktivitas atau istirahat

4) Riwayat perubahan pada kuku, rambut,

kulit, dan banyak keringat

5) Mengeluh gangguan penglihatan dan

mata cepat lelah

6) Perubahan asupan makanan dan berat

badan

7) Perubahan eliminasi feses, frekuensi

dan banyaknya

8) Intoleransi terhadap cuaca panas

9) Mengeluh cepat lelah dan tidak mampu

melakukan semua aktivitas hidup

sehari-hari

10) Perubahan menstruasi atau libido

11) Pengetahuan tentang sifat penyakit,

pengobatan, serta efek dan efek

samping obat (Barddero, Marry, dkk.

2009)

1) Status Mental : Perhatian pendek,

emosi labil, tremor, hiperkinesia

2) Perubahan Kardiovaskular : Tekanan

darah sistolik meningkat, tekanan

diastolik menurun, takikardia

walaupun waktu istirahat, disritmia

dan murmur

3) Perubahan pada Kulit : Hangat,

kemerahan dan basah

4) Perubahan pada Rambut : Halus dan

menipis

5) Perubahan pada Mata : Lidlag, glovelag,

diplopia, dan penglihatan kabur

6) Perubahan Nutrisi / Metabolik : Berat

badan menurun, nafsu makan dan

asupan makan bertambah serta

kolesterol dantrigliserida serum

menurun

7) Perubahan Muskuloskeletal : Otot

lemah, tonus otot kurang dan sulit

berdiri dari posisi duduk

Page 5: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

5

Page 6: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

6

Page 7: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

7

B. Asuhan Keperawatan Hipertiroid

1. Definisi Hipertiroid

Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan

kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan

biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.

Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksitiroid, yang

merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.

Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid

bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam

darah.

Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat

mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar penyakit Graves

atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus: infeksi, operasi,

trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi, penghentian obat anti

tiroid, ketoasidosis diabetikum, tromboemboli paru, penyakit serebrovaskular/strok, palpasi

tiroid terlalu kuat.

2. Etiologi Hipertiroid

Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves,suatu penyakit

tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormone yang

berlebihan

Penyebab hipertiroid lainnya yang jarang selain penyakit graves adalah:

Toksisitas pada strauma multinudular

Adenoma folikular fungsional ,atau karsinoma(jarang)

Adema hipofisis penyekresi-torotropin (hipertiroid hipofisis)

Tomor sel benih,missal karsinoma (yang kadang dapat menghasilkan bahan mirip-

TSH) atau teratoma (yang mengandung jarian tiroid fungsional)

Tiroiditis (baik tipe subkutan maupun hashimato)yang keduanya dapat berhubungan

dengan hipertiroid sementara pada fase awal

Page 8: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

8

3. Komplikasi Hipertiroid

a) Penyakit jantung

b) Gagal ginjal kronis

c) Fraktur

d) Krisis tiroid

(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319)

4. Penatalaksanaan Hipertiroid

1) Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat antitiroid seperti propiltiourasil atau

metimazol yang diberikanpaling sedikit selama satu tahun. Obat – obat ini

menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin.

2) Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi propiltiourasil prabedah

3) Pengobatan dengan yodium radioaktif (Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)

5. Manifestasi klinis

Apatis

Mudah lelah

Kelemahan otot

Mual

Muntah

Gemetaran

Kulit lembab

Berat badan turun

Takikardi

Mata melotot, kedipan mata berkurang

(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319 dan Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)

Page 9: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

9

Skema Patofisiologi Hipertiroid

Page 10: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

10

Manajemen Keperawatan pada Klien Hipertiroid

1. Pengkajian

1. Aktivitas dan istirahat

Data Subyektif:

- Insomnia, sensitivitas meningkat

- Otot lemah, gangguan koordinasi

- Kelelahan berat

Data obyektif:

- Atrofi otot

2. Sirkulasi

Data Subyektif:

- Palpitasi

- Nyeri dada

Data obyektif:

- Disritmia (fibrilasi atrium), irama galop, murmur

- Peningkatan tekanan darah, takikardi saat istirahat

- Sirkulasi kolaps

3. Integritas ego

Data Subyektif:

- Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik

Data obyektif:

- Emosi labil (euforia sampai delirium), depresi

4. Eliminasi

Data Subyektif:

- Urin dalam jumlah banyak

- Perubahan dalam feses : diare

5. Makan/ minum

Data Subyektif:

- Kehilangan BB yang mendadak

- Nafsu makan meningkat, makan banyak, makan sering, kehausan. Mual muntah

Data obyektif:

- Pembesaran tiroid, goiter

- Edema non pitting terutama daerah pretibial

Page 11: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

11

6. Sensori neural

Data obyektif:

- Bicara cepat dan parau

- Ganggguan status mental dan perilaku seperti bingung, disorentai, gelisah, peka

rangsang, delirium, sikosis, stupor,koma

- Tremor halus pada tanan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak

- Hiperaktif reflekstenon dalam (RTD)

7. Nyeri / kenyamanan

Data Subyektif:

- Nyeri orbital, fotofobia

8. Respirasi

Tanda:

- Frekuensi pernapasan meningkat, takipnea

- Dispnea

9.Keamanan

Data subyektif:

- Tidak toleransi terhadap panas, keringat berlebihan

- Alergi terhadapiodium 9 mungkin digunakan pada pemeriksaan)

Data obyektif:

Suhu meningkat diatas 37,4 C, diaforesis

Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus

Eksoptalmus: retraksi, iritas pada kinjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eritema (

sering terjadi pada pretibial yang menjadi sangat parah

10. Seksualitas

Data obyektif;

Penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten

11. Penyuluhan/ pembelajaran

Subjektif Data :

- Riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid

- Riwayat hipotiroidis, terapi hormontiroid atau pengobatan antitiroid, dihentikan

terhadap pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian

- riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung

trauma, pemeriksaan rontgen dengan zat kontras.

Page 12: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

12

Page 13: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

13

Page 14: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

14

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah kami menyusun Askep yang berjudul Hipotiroid dan Hipertiroid, kami dapat

menyimpulkan definisi dari Hipotiroid merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya

hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid.

Keadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal. Dan

Hipertiroid merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini

berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu

jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.

Adapun diagnosa yang muncul Pada kasus Hipotiroid dan hipertiroid ini yaitu :

Diagnosa Hipotiroid :

Intoleran aktivitas b/d kelelahan dan penurunan proses kognitif.

Konstipasi b/d dengan penurunan gastrointestinal

Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi ventilasi

Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan

status kardiovaskuler serta pernapasan

Diagnosa Hipertiroid :

Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak

terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung

Kelelahan b/d hipermetabolik dgn peningkatan kebutuhan energy

Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/ pemasukan dengan penurunan

berat badan)

B. Saran

1. Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hipotiroid dan Hipertiroid

diperlukan pengkajian, konsep dan teori oleh seorang perawat.

2. Informasi atau pendidkan kesehatan berguna untuk klien Hipotiroid dan hipertiroid

3. Dukungan psikologik sangat berguna untuk klien.

Page 15: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipotiroid Dan Hipertiroid

15

Daftar Pustaka

Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, (Edisi 8), EGC,

Jakarta

Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2), EGC, Jakarta

Corwin,. J. Elizabeth, 2001, Patofisiologi, EGC, Jakarta

Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan, (Edisi III),

EGC, Jakarta.

FKUI, 1979, Patologi, FKUI, Jakarta24&UID=20071121172513125.163.255.129.Last

update : copyright 2005 Last log in : September 25, 2012

www.wrongdiagnosis.comhttp://www.wrongdiagnosis.com/h/hyperthyroidism/treatments.ht

ml Last update : november 13,2007 Last log in :november 30,2007

Flynn RW, McDonald TM, Jung RT, et al. Mortality and vascular outcomes in patientstreated

for thyroid dysfunction, http://www.aafp.org/afp/20071001/bmj.html last log in

:September 25 2012

McDermott MT, Woodmansee WW, Haugen BR, Smart A,Ridgway EC. The Managementof

subclinical hyperthyroidism by thyroid specialists. Thyroid 2004,90-110

Van Sande J, Parma J, Tonacchera M, Swillens S, Dumont J,Vassart G. Somatic and clinical

in thyroid diseases.2003, 201-220

http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=11&judul=Hipertiroidisme&iddtl=1