ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc
-
Upload
inaya-nurul -
Category
Documents
-
view
223 -
download
2
Transcript of ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF I
di PAUD B n B (BERMAIN dan BELAJAR) NGESREP
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akademik Mata Ajar Keperawatan Komunitas
Dosen Pembimbing Ns. Elis Hartati, S.Kep., M.Kep
Koordinator Mata Ajar Ns. Muhammad Mu’in, S.Kep., M.Kep, Sp.Kep.Kom
Disusun oleh :
Fitri Haryati 22020111120001
Endah Luthfiana 22020111130088
Purwiyati 22020111130077
Chyntia Intani A 22020111130071
Nurbaeni Maesaroh 22020111120008
Naila Faizul Muna 22020111130090
Innaya Nurul Husna 22020111120007
Risma Anggraini Yuliastuti 22020111140113
Latif Ma’Ruf Nur Cahya 22020111130064
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
I. PENGKAJIAN
A. Data Sosial
Data Demografi
Hari / Tanggal pengkajian : Senin, 16 Maret 2015
Pukul : 08.00 – 11.00 WIB
Tempat : Paud B n B (Belajar dan Bermain) Ngesrep
Hasil Observasi
1. Banyak siswa yang diantar oleh ojek atau pembantunya.
2. Beberapa siswa diantar jemput oleh nenek / kakeknya.
3. Hasil Pemeriksaan Fisik
No Nama Umur BB TB IMT LILA LK Gigi
1 Safa 7-02-2010 22 113 17,2 18 50,5 karies
2 Abiyan 2-01-2009 22 118 15,8 20 50,5 B
3 Sakiara 15-06-2009 16 107 14 16 49 B
4 Danisha 12-03-2009 15 109 12,6 15 51 karies
5 Drupadi 22-12-2009 21 116 15,6 20 52 B
6 Aghib 27-06-2009 15 113 11,7 17 51 B
7 Vicky 10-08-2008 35 123 23,1 24 54 B
8 Khaizar 10-10-2009 37 123 24,5 26 55,5 Karies
9 Quintha 12-10-2008 14 112 11,2 15 51 Karies
10 Dodo 01-07-2010 17 105 15,4 18 50 Karies
11 Bama 27-02-2010 15 108 12,9 17 50 Karies
12 Rahsya 12-02-2010 19 112 15,1 18 53 Karies
13 Rafi 26-03-2009 22 112 17,5 20 52 B
14 Habibi 12-10-2010 18 107 15,7 18 52 B
15 Anjani 12-10-2010 13 104 12 15 49 B
16 Kenzie 15-06-2010 17 108 14,6 19 49 B
17 Jessy 15-06-2010 25 115 18,9 24 50 B
18 Farhan 06-09-2010 28 119 19,8 21 51 Karies
19 Jojo 17-06-2009 13 105 11,8 16 51 B
20 Daniel 28-06-2009 15 107 13,1 18 50 B
Hasil Wawancara
1. Kepala sekolah berkata “disini memang kebanyakan siswa tidak diantar oleh
orang tuanya. Karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya.”
2. Beberapa siswa berkata “............. kalau di rumah saya dengan oma. Mama dan
Papah pulangnya malam.”
Hasil Kuesioner
Angket
1. Distribusi Umur Orang Tua
Diagram 1.1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia orang tua murid TK B&B,
Maret 2015 (n=20)
Diagram 1.1
Diagram 1.1 menunjukkan bahwa rentang umur orang tua murid TK B&B dengan
jumlah terbanyak rentang umur 25-30 tahun sebesar 40% (8 siswa).
2. Distribusi Pendidikan Terakhir Orang Tua
Diagram 1.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan terakhir orang tua murid
TK B&B, Maret 2015 (n=20)
5%
40%
30%
25%
< 25 tahun
25-30 tahun
31-40 tahun
> 40 tahun
Diagram 1.2
Diagram 1.2 menunjukkan bahwa rentang pendidikan terakhir orang tua murid TK
B&B dengan jumlah terbanyak berpendidikan terakhir S1 sebesar 65% (13 siswa).
3. Distribusi Agama
Diagram 1.3 Distribusi frekuensi berdasarkan agama orang tua murid TK B&B,
Maret 2015 (n=20)
Diagram 1.3
Diagram 1.3 menunjukkan bahwa agama orang tua murid TK B&B dengan
jumlah terbanyak beragama islam sebesar 85% (17 siswa).
4. Distribusi Pekerjaan Orang Tua
Diagram 1.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan orang tua murid TK
B&B, Maret 2015 (n=20)
Diagram 1.4
Diagram 1.4 menunjukkan bahwa pekerjaan orang tuan murid TK B&B dengan
jumlah terbanyak bekerja sebagai PNS sebesar 40% (8 siswa).
5. Distribusi Pendapatan Orang Tua
Diagram 1.5 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan orang tua murid TK
B&B, Maret 2015 (n=20)
Diagram 1.5
Diagram 1.5 menunjukkan bahwa pendapatan orang tua murid B&B dengan
jumlah terbanyak berpenghasilan ≥ Rp. 1.635.000,- sebesar 80% (16 siswa).
6. Distribusi Jenis Kelamin Anak TK B&B
Diagram 1.6 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin murid TK B&B,
Maret 2015 (n=20)
Diagram 1.6
Diagram 1.6 menunjukkan bahwa jenis kelamin mudir TK B&B dengan jumlah
terbanyak berjenis kelamin laki-laki sebesar 65% (13 siswa).
7. Distribusi umur anak TK B&B
Diagram 1.7 Distribusi frekuensi berdasarkan umur anak TK B&B (n=20)
Diagram 1.7
Diagram 1.7 menunjukkan bahwa rentang umur murid TK B&B dengan jumlah
terbanyak berusia 5 tahun sebesar 40% (8 siswa).
B. Dimensi Epidemologi
1. Masalah Gigi
a. Frekuensi Kejadian Karies Gigi
Diagram 3.1.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian karies Siswa TK
BNB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.1.1
Diagram 3.1.1 menunjukan sebanyak 35 % ( 7 siswa ) mengalami karies gigi .
b. Waktu Terjadinya Karies
Diagram 3.1.2 Distribusi waktu terjadinya karies Siswa TK BNB, Maret 2015
(n=20)
Diagram 3.1.2
Diagram 3.1.2 menunjukan sebanyak 65 % anak ( 13 siswa ) tidak tahu waktu
terjadinya karies .
c. Frekuensi Kejadian Sakit Gigi
Diagram 3.1.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian sakit gigi Siswa
TK BNB Maret 2015 (n=20)
Diagram Diagram 3.1.3
Diagram 3.1.3 menunjukan sebanyak 30 % (6 siswa ) pernah mengalami sakit
gigi .
d. Prevalensi anak mengeluh sakit gigi Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.1.4 Prevalensi anak mengeluh sakit gigi Siswa TK BNB, Maret
2015 (n=20)
Diagram 3.1.4
Dari daftar tabel di atas menunjukan nilai tertinggi anak yang mengeluh sakit
gigi 2 kali dalam satu bulan sebanyak 70% ( 14 siswa ) .
e. Frekuensi Kejadian Gigi Berlubang
Diagram 3.1.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian gigi berlubang
Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20
Diagram 3.1.5
Dari daftar tabel 3.1.5 menunjukan nilai tertinggi kejadian anak
mengalami ggi berlubang sebanyak 60 % (12 siswa) .
f. Waktu Terjadinya Gigi Berlubang
Diagram 3.1.6 Distribusi waktu terjadinya gigi berlubang Siswa TK BNB,
Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.1.6
Diagram di atas 3.1.6 menunjukan sebanyak 15 % ( 5 siswa ) mengalami gigi
berlubang pada usia 1 – 3 tahun .
g. Frekuensi Kejadian Bau Nafas
Diagram 3.1.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian bau nafas Siswa TK
BNB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.1.7
Dari diagram 3.1.7 menunjukan bahwa sebanyak 5 % (1 siswa)
mengalami bau nafas tidak sedap.
h. Frekuensi Keluhan Pusing
Diagram 3.1.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan keluhan pusing Siswa TK
BNB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.1.8
Diagram 3.1.8 menunjukan siswa mengeluh pusing dengan presentase
tertinggi sebanyak 70 % (14 siswa)
i. Prevalensi anak mengeluh
Diagram 3.1.9 Prevalensi anak mengeluh pusing 1 bulan terakhir Siswa TK
BNB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.1.9
Dari diagram 3.1.9 menunjukan siswa mengeluh pusing 2 kali dalam 1 bulan
sebanyak 75 % anak ( 15 siswa ) .
j. Frekuensi Kejadian Gusi Bengkak
Diagram 3.1.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian gusi bengkak
Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.1.10
Diagram 3.1.10 menunjukan sebanyak 5 % ( 1 siswa ) penah mengalami gusi
bengkak.
k. Prevalensi kejadian gusi bengkak dalam 1 bulan terakhir
Diagram 3.1.11 Distribusi prevalensi kejadian gusi bengkak dalam 1 bulan
terakhir Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.1.11
Diagram 3.1.11 menunjukan anak mengalami gusi bengkak , 2 kali dalam 1
bulan sebanyak 5 % (1 siswa )
l. Frekuensi Kejadian malas makan
Diagram 3.1.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian malas makan
Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.1.12
Diagram 3.1.12 menunjukan sebanyak 25 % ( 5 siswa ) mengalami malas
makan secara tiba – tiba .
2. Masalah Gizi
a. Kejadian Sakit Anak Setelah Jajan Sembarangan
Diagram 3.2.1 Distribusi Kejadian Sakit Anak Setelah Jajan Sembarangan 1
bulan terakhir di TK B&B, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.2.1
Diagram 3.2.1 menunjukkan bahwa anak yang setelah jajan sembarangan
menjadi sakit perut paling banyak yaitu > 3 kali dalam 1 bulan terakhir
sebanyak 65% (13 responden), menjadi diare paling banyak yaitu > 3 kali
dalam 1 bulan terakhir sebanyak 70% (14 responden), menjadi radang
(amandel) paling banyak yaitu > 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebanyak 50%
(10 responden), menjadi batuk paling banyak yaitu < 3 kali dalam 1 bulan
terakhir sebanyak 40% (8 responden), dan paling banyak yaitu tidak pernah
mengalami pilek sebanyak 45% (9 responden).
b. Distribusi Anak Tidak Masuk Sekolah 1 bulan terakhir di TK B&B, Maret
2015 (n=20)
Diagram 3.2.2 Distribusi Anak Tidak Masuk Sekolah 1 bulan terakhir di TK
B&B, Maret 2015 (n=20)
Diagram 3.2.2
Diagram 3.2.2 menunjukkan bahwa anak yang dalam 1 bulan terakhir paling
banyak yaitu tidak pernah sakit (sakit perut, diare, radang/amandel, batuk,
pilek) sebanyak 60% (12 responden) dan yang paling sedikit yaitu tidak hadir
ke sekolah < 3 kali karena sakit sebanyak 15% (3 responden).
C. Dimensi Perilaku dan Lingkungan
1. Masalah Gigi
Dimensi Perilaku
Hasil Observasi
a. Ada beberapa siswa yang membawa jajan seperti permen, dan coklat
b. Jumlah siswa yang mengalami karies sebanyak 8 orang.
Hasil Wawancara
a. Guru TK B&B berkata “Ada siswa yang membawa jajan seperti permen,
coklat, wafer. Meskipun sudah dilarang, tetapi tetap ada yang membawa
sebagai bekal.”
b. Beberapa siswa berkata “............kalau di rumah aku suka makan permen,
coklat dan es krim.”
c. Beberapa siswa berkata “............ya kalau sehabis makan itu jarang gosok
gigi.”
a. Distribusi Pernah Mengajari Cara Mengosok Gigi yang Benar
Diagram 4.1.1.1 Distribusi pernah mengajari cara mengosok gigi yang benar
dengan responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep
Tembalang Semarang.
Diagram 4.1.1.1
Diagram 4.1.1.1 menunjukan bahwa orang tua di Tk BnB sebanyak 100%
telah mengajari cara mengosok gigi anaknya dengan benar.
b. Distribusi Frekuensi anak menyikat gigi
Diagram 4.1.1.2 Distribusi frekuensi anak menyikat gigi di rumah dengan
responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep
Tembalang Semarang, Maret 2015
Diagram 4.1.1.2
Diagram 4.1.1.2 Distribusi Frekuensi sikat gigi anak di rumah dengan jumlah
responden orang tua sebanyak n=20 didapatkan hasil bahwa 80% orang tua
menyatakan bahwa frekuensi anak sikat gigi anaknya dalam 1 hari dapat 2
sampai 3 kali dalam sehari.
c. Distribusi Frekuensi dalam memeriksakan gigi anak ke dokter gigi
Diagram 4.1.1.3 Distribusi Frekuensi dalam memeriksakan gigi anak ke dokter
gigi dengan responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di
Ngesrep Tembalang Semarang, Maret 2015
Diagram 4.1.1.3
Diagram 4.1.1.3 Distribusi Frekuensi dalam memeriksakan gigi anak ke
dokter, 65% orang tua memeriksakan gigi anaknya ke dokter gigi dalam
jangka waktu 6 bulan sekali.
d. Distribusi Frekuensi ganti sikat gigi
Diagram 4.1.1.4 Distribusi Frekuensi ganti sikat gigi dengan responden orang
tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang,
Maret 2015
Diagram 4.1.1.4
Distribusi Frekuensi ganti sikat gigi anak di rumah dengan jumlah responden
orang tua sebanyak n=20, sebanyak 55% orang tua menganti sikat gigi
anaknya dalam jangka waktu 1 bulan sekali.
e. Distribusi kebersihan gigi anak
Diagram 4.1.1.5 Distribusi kebersihan gigi anak dengan responden orang tua
anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret
2015
Diagram 4.1.1.5
Distribusi Frekuensi ganti kebersihan gigi anak dengan jumlah responden
orang tua sebanyak n=20, dengan hasil 80% orang tua menyatakan bahwa gigi
anaknya bersih.
f. Distribusi karies gigi
Diagram 4.1.1.6 Distribusi karies gigi anak dengan responden orang tua anak
didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret 2015
Diagram 4.1.1.6
Distribusi Frekuensi karies gigi anak dengan jumlah responden orang tua
sebanyak n=20, didapatkan hasil dengan 60% anak-anak di Tk BnB terdapat
karies gigi.
g. Distribusi Gigi Berlubang
Diagram 4.1.1.7 Distribusi gigi berlubang pada anak dengan responden orang
tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang,
Maret 2015
Diagram 4.1.1.7
Distribusi Frekuensi gigi berlubang anak dengan jumlah responden orang tua
sebanyak n=20, didapatkan hasil dengan 60% anak-anak di Tk BnB gigi tidak
berlubang.
h. Distribusi Warna Gigi
Diagram 4.1.1.8 Distribusi warna gigi pada anak dengan responden orang tua
anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret
2015
Diagram 4.1.1.8
Distribusi Frekuensi warna gigi anak-anak tk bnb dengan jumlah responden
orang tua sebanyak n=20, didapatkan hasil 75% anak-anak di Tk Bnb giginya
berwarna putih.
i. Distribusi Kebiasaan Konsumsi Makanan yang Manis
Diagram 4.1.1.9 Distribusi kebiasaan konsumsi makanan yang manis pada
dengan responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep
Tembalang Semarang, Maret 2015
Diagram 4.1.1.9
Distribusi Kebiasaan anak-anak tk bnb dalam mengonsumsi makanan manis-
manis dengan jumlah responden orang tua sebanyak n=20, didapatkan hasil
bahwa 60% anak-anak di Tk Bnb terbiasa mengonsumsi makanan yang manis-
manis.
j. Distribusi Frekuensi Konsumsi Makanan yang Manis
Diagram 4.1.1.10 Distribusi frekuensi konsumsi makanan yang manis pada
dengan responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep
Tembalang Semarang, Maret 2015
Diagram 4.1.1.10
Distribusi frekuensi mengonsumsi makanan manis pada anak-anak tk bnb
dengan jumlah responden orang tua sebanyak n=20, didapatkan hasil bahwa
40 % anak-anak di Tk Bnb dalam mengonsumsi makanan manis adalah 1x
dalam sehari.
k. Distribusi Kebiasan Gosok Gigi Setelah Makan Permen Atau Coklat
Diagram 4.1.1.11 Distribusi kebiasan gosok gigi setelah makan permen atau
coklat pada anak-anak tk bnb dengan responden orang tua anak didik di Tk
BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret 2015
Diagram 4.1.1.11
Distribusi kebiasan gosok gigi setelah makan permen atau coklat pada anak-
anak tk bnb dengan jumlah responden orang tua sebanyak n=20, didapatkan
hasil bahwa 75 % anak-anak di Tk Bnb terbiasa gosok gigi setelah
mengonsumsi permen ataupun coklat.
l. Distribusi Dukungan Orang Tua Dalam Memilih Makanan Anak
Diagram 4.1.1.12 Distribusi dukungan orang tua dalam memilih makanan
pada anak-anak ada anak-anak tk bnb dengan responden orang tua anak didik
di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret 2015
Diagram 4.1.1.12
Distribusi dukungan orang tua dalam memilih makanan pada anak-anak tk bnb
dengan jumlah responden orang tua sebanyak n=20, didapatkan hasil bahwa
85 % orang tua di Tk Bnb memberikan dukungan untuk memilih makanan
yang tepat untuk anak-anaknya.
Dimensi Lingkungan
a. Diagram 4.2.2.1. Distribusi Sumber Air Bersih di Rumah Siswa TK BnB,
Maret 2015 (n=20)
Diagram 4.1.2.1
Diagram 4.2.2.1 menjelaskan bahwa sejumlah 75 % (15 siswa) memiliki
sumber air pribadi (PDAM dan sumur pribadi).
b. Diagram 4.2.2.2. Distribusi Jenis Air Minum Siswa TK BnB, Maret 2015
(n=20)
Diagram 4.1.2.2
Diagram 4.2.2.2 menjelaskan sebesar 70 % (14 siswa) mengkonsumsi air
minum sehat dengan merebus air dan menggunakan air galon bermerk.
c. Diagram 4.2.2.3. Distribusi Lingkungan Dapur Rumah Siswa TK BNB, Maret
2015 (n=20)
Diagram 4.1.2.3
Diagram 4.2.2.3 menjelaskan bahwa sebesar 80 % (16 siswa) memiliki dapur
bersih yang dibersihkan setiap selesai memasak.
d. Diagram 4.2.2.4. Distribusi Keadaan Sekitar Rumah Siswa TK BnB, Maret
2015 (n=20)
Diagram 4.1.2.4
Diagram 4.2.2.4 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) memiliki
keadaan sekitar rumah yang bersih.
2. Masalah Gizi
a. Diagram 4.2.1.1 Distribusi Menu Makanan yang Diberikan kepada Siswa TK
BnB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 4.2.2.1
Diagram 4.2.1.1 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) mengkonsumsi
makanan sehat yang terdiri dari nasi, sayur, lauk, buah dan susu.
b. Diagram 4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Makan Siswa TK BnB, Maret 2015
(n=20)
Diagram 4.2.2.2
Diagram 4.2.1.2 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) makan 3-4 kali
sehari.
c. Konsumsi makanan Tidak Sehat
Diagram 4.2.2.3 Distribusi Konsumsi Makanan Tidak Sehat Siswa TK BNB,
Maret 2015 (n=20)
Diagram 4.2.2.3
Diagram 4.2.1.3 menjelaskan jumlah siswa yang makan jenis makanan tidak
sehat. Sebesar 20 % (4 siswa) mengkonsumsi makanan yang mengandung
bahan tambahan: pewarna, penyedap, pemanis, dan pengawet buatan. Sebesar
25 % (5 siswa) mengkonsumsi makanan cepat saji.
Sebesar 20 % (4 siswa) mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan.
d. Diagram 4.2.1.4. Distribusi Jajanan Kesukaan Siswa TK BnB, Maret 2015
(n=20)
Diagram 4.2.1.4
Diagram 4.2.1.4 menjelaskan bahwa sebesar 45 % (9 siswa) menyukai jajanan
seperti chiki, permen, dan es krim
e. Diagram 4.2.1.5. Distribusi Konsumsi Buah dan Sayur Siswa TK BnB, Maret
2015 (n=20)
Diagram 4.2.1.5
Diagram 4.2.1.5 menjelaskan bahwa sebesar 80 % ( 16 siswa) menyukai buah
dan sayur.
f. Diagram 4.2.1.6. Distribusi Pola Makan Siswa TK BnB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 4.2.1.6
Diagram 4.2.1.6 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) tidak mengalami
susah makan.
g. Diagram 4.2.1.7. Distribusi Kebiasaan Sarapan Siswa TK BnB, Maret 2015
(n=20)
Diagram 4.2.1.7
Diagram 4.2.1.7 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) terbiasa sarapan
di pagi hari.
h. Diagram 4.2.1.8. Distribusi Jenis Bekal Siswa TK BnB, Maret 2015 (n=20)
Diagram 4.2.1.8
Diagram 4.2.1.8 menjelaskan bahwa sebesar 40 % (8 siswa) biasa membawa
bekal tidak sehat berupa mie goreng, sosis.
i. Diagram 4.2.1.9. Distribusi Jenis Permainan di Rumah Siswa TK BnB, Maret
2015 (n=20)
Diagram 4.2.1.9
Diagram 4.2.1.9 menjelaskan sebesar 75 % (16 siswa) biasa bermain jenis
permainan yang bersih seperti boneka, puzzle, mobil-mobilan.
D. Dimensi Pendidikan dan Organisasi
1. Masalah gigi
a. Diagram 5.1.1 Distribusi Pengetahuan tentang Bagian Gigi pada Orang Tua
Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.1
Diagram 5.1.1 menjelaskan bahwa pengetahuan orang tua murid B & B
tentang bagian gigi sudah baik dengan jumlah responden yang menjawab
benar sejumlah 100% (20 responden).
b. Diagram 5.1.2 Distribusi Pengetahuan tentang jumlah gigi anak pada Orang
Tua Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.2
Diagram 5.1.2 menjelaskan bahwa sejumlah 40% (8 responden) menjawab
kurang tepat jumlah gigi anak.
c. Diagram 5.1.3 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Murid TK B & B tentang
Jenis gigi yang tanggal anak pada Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.3
Diagram 5.1.3 menjelaskan bahwa sejumlah 5% (1 responden) menjawab
kurang tepat tentang jenis gigi yang tanggal anak.
0. Diagram 5.1.4 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Murid TK B & B tentang
jumlah gigi yang tanggal pada anak Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.4
Diagram 5.1.4 menjelaskan bahwa sejumlah 50%(10 responden) menjawab
kurang tepat tentang jenis gigi
d. Diagram 5.1.5 Distribusi Pengetahuan tentang jenis Penyakit Gigi pada Orang
Tua Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.5
Diagram 5.1.5 menunjukkan sejumlah 15% (5 responden) orang tua siswa TK
B n B menjawab kurang tepat tentang jenis Penyakit Gigi.
e. Diagram 5.1.6 Distribusi Pengetahuan tentang Tanda dan Gejala Penyakit Gigi
pada Orang Tua Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.6
Diagram 5.1.6 menunjukkan sejumlah 20% (4 responden) menjawab kurang
tepat tentang tanda dan gejala penyakit gigi.
f. Diagram 5.1.7 Distribusi Pengetahuan Orang Tua tentang waktu pemberian
pengajaran gosok gigi pada anak di TK B & B Bulan Maret tahun 2015
(n=20).
Diagram 5.1.7
Diagram 5.1.7 menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua murid B & B
tentang waktu pemberian pengajaran gosok gigi pada anak sudah baik dengan
jumlah responden yang menjawab benar sejumlah 100% (20 responden)
g. Diagram 5.1.8 Distribusi Pengetahuan Orang Tua tentang waktu pemberian
pengajaran gosok gigi pada anak di TK B & B Bulan Maret tahun 2015
(n=20).
Diagram 5.1.8
Diagram 5.1.8 menunjukkan 20 orang tua mengatakan mengkonsumsi permen
dapat merusak gigi, 5 orang tua mengatakan mengkonsumsi teh dapat merusak
gigi dan 2 orang tua menyatakan pemberian susu botol pada anak yang sudah
besar menyebabkan kerusakan gigi.
h. Diagram 5.1.9 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Murid TK B & B tentang
Waktu menyikat gigi Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.9
Diagram 5.1.9 menunjukkan 18 responden mengatakan waktu yang tepat
untuk menggosok gigi adalah sebelum tidur, 7 responden mengatakan waktu
yang tepat untuk menggosok gigi adalah setelah sarapan dan 2 orang
menyatakan waktu yang tepat untuk menggosok gigi adalah ketika mandi sore
i. Diagram 5.1.10 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Murid TK B & B tentang
Waktu menyikat gigi Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.10
Diagram 5.1.10 menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua murid B & B
tentang waktu pemberian pengajaran gosok gigi pada anak kurang baik yakni
100% (20 responden) menjawab kurang tepat
1. Diagram 5.1.11 Distribusi Dukungan Orang Tua Murid TK B & B tentang
Kebiasaan Gosok Gigi Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.11
Diagram 5.1.11 menunjukkan bahwa sebagian besar kebiasaan gosok gigi
didukung oleh ibu yakni sebanyak 80 % (16 responden),
j. Diagram 5.1.12 Distribusi Dukungan Mengingatkan Gosok Gigi Orang Tua
Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).
Diagram 5.1.12
Diagram 5.1.12 menunjukkan bahwa 50%(10 responden) menyatakan tidak
mengingatkan anak untuk gosok gigi.
k. Diagram 5.1.13 Distribusi Pemberian Pujian Anak Ketika Gosok Gigi pada
Orang tua murid TK B & B bualn Maret 2015 (n=20).
Diagram 5.1.13
Diagram 5.1.13 menunjukkan jika 100% (20 responden) menyatakan
memberikan pujian kepada anak ketika anak gosok gigi.
l. Diagram 4.14 Distribusi Pemberian Hukuman Anak Ketika Gosok Gigi pada
Orang tua murid TK B & B bualn Maret 2015 (n=20).
Diagram 5.1.14
Diagram 5.1.14 menunjukkan jika 35% (7 responden) menyatakan memberikan
hukuman kepada anak ketika anak tidak gosok gigi
2. Masalah gizi
a. Distribusi Pengetahuan Tentang Definisi Makanan Sehat
Diagram 5.2.1 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang makanan
sehat pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015 (n=20).
s ehat
Diagram 5.2.1
Diagram 5.2.1 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang definisi makanan
sehat sebesar 30% (6 responden) tidak mengetahui.
a. Distribusi Pengetahuan Tentang Komponen Makanan Sehat
Diagram 5.2.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang
komponen dalam makanan sehat pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015
(n=20).
Diagram 5.2.2
Diagram 5.2.2 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang komponen makanan
sehat sebesar 20% (4 responden) tidak mengetahui komponen dalam makanan
sehat.
b. Distribusi Pengetahuan Tentang Makanan yang Baik untuk Pertumbuhan
Anak
Diagram 5.2.3 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang makanan
yang baik untuk pertumbuhan anak, pada orang tua siswa TK BnB. Maret
2015 (n=20).
Diagram 5.2.3
Diagram 5.2.3 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang komponen makanan
sehat 30% (4 responden) tidak mengetahui komponen makanan sehat.
c. Distribusi Pengetahuan Tentang Definisi Jajan Tidak Sehat
Diagram 5.2.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang definisi
jajan tidak sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015 (n=20).
Diagram 5.2.4
Diagram 5.2.4 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang definisi jajan tidak
sehat, sebesar 20% (4 responden) tidak mengetahui definisi jajan tidak sehat.
d. Distribusi Pengetahuan Tentang Bahaya Jajan Tidak Sehat
Diagram 5.2.5 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang bahaya
jajan tidak sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015 (n=20).
Diagram 5.2.5
Diagram 5.2.5 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang definisi jajan tidak
sehat, sebesar 25% (5 responden) tidak mengetahui.
e. Distribusi Pengetahuan Tentang Menu Makanan Yang Baik untuk Anak
Diagram 5.2.6 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang menu
makanan yang baik untuk anak, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015
(n=20).
Diagram 5.2.6
Diagram 5.2.6 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang menu makanan yang
baik untuk anak, sebesar 45% (9 responden) tidak mengetahui.
f. Distribusi Ketersediaan Dana untuk Makanan Sehat
Diagram 5.2.7 Distribusi frekuensi berdasarkan ketersediaan dana untuk
menyediakan makanan sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015
(n=20).
Diagram 5.2.7
Diagram 5.2.7 menunjukkan bahwa ketersediaan dana untuk menyediakan
makanan sehat, sebesar 25% (5 responden) tidak tersedia.
g. Distribusi Ketersediaan Tempat untuk Mendapatkan Makanan Sehat
Diagram 5.2.8 Distribusi frekuensi berdasarkan ketersediaan tempat untuk
mendapatkan makanan sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015
(n=20).
Diagram 5.2.8
Diagram 5.2.8 menunjukkan bahwa ketersediaan tempat untuk mendapatkan
makanan sehat, sebesar 35% (7 responden) tidak tersedia.
h. Distribusi Memberikan Pujian Pada Anak Saat Makan Sehat
Diagram 5.2.9 Distribusi frekuensi berdasarkan kebiasaan memberikan pujian
saat anak makan makanan sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015
(n=20).
Diagram 5.2.9
Diagram 5.2.9 menunjukkan bahwa kebiasaan memberikan pujian saat anak
makan makanan sehat, sebesar 30% (6 responden) tidak memberikan pujian.
i. Distribusi Memberikan Hukuman Pada Anak Saat Tidak Mau Makan Sehat
Diagram 5.2.10 Distribusi frekuensi berdasarkan kebiasaan memberikan
hukuman saat anak tidak mau makan makanan sehat, pada orang tua siswa TK
BnB. Maret 2015 (n=20).
Diagram 5.2.10
Diagram 5.2.10 menunjukkan bahwa kebiasaan memberikan hukuman saat
anak tidak mau makan makanan sehat, sebesar 20% (4 responden) tidak
memberikan hukuman.
E. Dimensi Kebijakan dan Administrasi
Wakil Kepala Sekolah berkata, “Program kesehatan pada anak-anak termasuk
ada pemeriksaan gigi, pengukuran berat badan, tinggi badan rutin dilaksanakan 1
semester 1 kali. Kebetulan untuk semester ini sudah dilaksanakan pada bulan Februari
kemarin. Jadi, setiap 1 semester 1 kali, B n B yang sudah bekerjasama dengan
Puskesmas Ngesrep akan didatangi oleh dokter untuk memeriksa dan mendata
kesehatan anak-anak. Begitu mbak”
Guru berkata, “Selama pemeriksaan rutin berjalan tiap semester anak-anak sih
tidak ada yang ketakutan atau males untuk diperiksa, jadi ya sejauh ini bisa dibilang
anak-anak malah senang jika ada pemeriksaan kesehatan yang diadakan oleh pihak
Puskesmas.”
Kepala Sekolah berkata, “Ngga ada sih mbak kalau kendala pas pemeriksaan,
cuma ya biasa anak-anak kan diperiksanya gantian jadi kadang ada yang ga sabar
nunggu giliran, ada juga yang malah lari-larian sama temennya pas nunggu giliran.
Kalau mengganggu jam pelajaran sih engga, soalnya kan kita sudah menyiapkan
jadwal rutin pemeriksaannya dan pas Februari kemarin itu kami siasati dengan jam
pelajaran tetap berjalan untuk mengurangi anak-anak yang bosen nunggu giliran atau
lari-larian sendiri. Jadi, yang udah dipanggil baru keluar untuk diperiksa, gitu mbak.”
Kepala Sekolah berkata, “Pihak Puskesmas sih hanya memeriksa kesehatan
giginya ada kariesnya atau tidak, dan penyuluhan tentang kebersihan gigi ya hanya
sekedar mengingatkan anak-anak untuk rajin gosok gigi. Guru-guru biasanya juga
mengingatkan anak-anak untuk tidak lupa gosok gigi habis sarapan dan sebelum
tidur.”
Kepala Sekolah berkata, “Puskesmas juga hanya mengukur berat badan dan
tinggi badan saja kemudian memberikan kategori gizi anak baik atau kurang.
Misalnya ada anak yang berat badannya kurang baru dikasih tahu kalau suruh makan
yang lebih banyak lagi dan makan yang bergizi. Begitu juga guru-guru saat
mendampingi anak-anak makan pasti selalu mengingatkan untuk menghabiskan
makananannya mereka mbak.”
Guru berkata, “peraturan secara tertulis sih sudah ada ya mbak, kita juga
mengamati jajan atau bekal makan apa yang dibawa anak-anak. Kalau ternyata
makanan atau yang dibawa itu kurang sehat, kami hanya memberi komentar dan saran
kepada anak untuk mengganti menu atau jenis jajanan yang dibawa ke sekolah.”
Kepala Sekolah berkata, “Dulu pernah ada sih mbak kalau lomba kebersihan
gigi atau bekal sehat, kami cuma memberikan pujian di depan anak-anak sebagai
contoh anak yang giginya sehat maupun bekal makanan atau jajanan siapa yang sehat.
Diharapkan dengan seperti itu anak yang lainnya juga akan meniru temannya yang
mendapat pujian tadi.”
II. ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah
1 Data subyektif:
a. Data perilaku
1) Guru TK B&B berkata “Ada siswa yang membawa jajan seperti
permen, coklat, wafer. Meskipun sudah dilarang, tetapi tetap ada
yang membawa sebagai bekal.”
2) Beberapa siswa berkata “............kalau di rumah aku suka makan
permen, coklat dan es krim.”
3) Beberapa siswa berkata “............ya kalau sehabis makan itu jarang
gosok gigi.”
b. Data administrasi dan Kebijakan
1) Kepala Sekolah berkata, “Pihak Puskesmas sih hanya memeriksa
kesehatan giginya ada kariesnya atau tidak, dan penyuluhan tentang
kebersihan gigi ya hanya sekedar mengingatkan anak-anak untuk rajin
gosok gigi......”
2) Kepala Sekolah berkata, “Belum ada sih mbak kalau lomba
kebersihan gigi.”
3) Guru berkata “peraturan secara tertulis sih belum ada ya mbak, kita
hanya sekedar mengamati jajan yang dibawa anak-anak.”
Data obyektif:
Kurang kesadaran diri
siswa
Perilaku kesehatan
cenderung beresiko:
konsumsi jajanan
perusak gigi
(00188)
a. Hasil kuesioner:
1) Data sosial
- Pendidikan terakhir orang tua sebesar 65% (13 orang) lulusan
Sarjana.
2) Data epidemiologi
Data menunjukan bahwa 35 % (7 siswa) menderita karies
3) Data perilaku
Sebesar 45 % (9 siswa) menyukai jajanan seperti chiki, permen, dan
es krim.
4) Data edukasi
- Sebesar 80% (16 orang tua) menjawab tidak tepat pada tanda dan
gejala penyakit gigi
- Sebesar 25 % (5 orang tua) mengatakan mengkonsumsi teh dapat
merusak gigi dan hanya sebesar 10 % (2 orang tua) menyatakan
pemberian susu botol pada anak yang sudah besar menyebabkan
kerusakan gigi.
- Hanya sebesar 35 % (7 orang tua) yang mengetahui bahwa setelah
sarapan adalah waktu yang tepat untuk menggosok gigi
- Sebesar 100% (20 orang tua) menjawab kurang tepat pada cara
menggosok gigi yang benar
- Sebesar 50% (10 orang tua) menyatakan tidak mengingatkan
untuk menggosok gigi kepada anaknya.
b. Hasil observasi:
1) Data perilaku
Ada beberapa siswa yang membawa jajan seperti permen, dan
coklat.
2 Data subyektif:
a. Data Sosial
1) Kepala sekolah berkata “disini memang kebanyakan siswa tidak
diantar oleh orang tuanya. Karena orang tua terlalu sibuk dengan
pekerjaannya.”
2) Beberapa siswa berkata “............. kalau di rumah saya dengan oma.
Mama dan Papah pulangnya malam.”
b. Data perilaku
1) Guru TK B&B berkata “Banyak siswa yang membawa bekal berupa
mie instan, sosis, nugget, dan jenis makanan instan lainnya.”
2) Beberapa siswa berkata “Di rumah aku suka makan sosis sama mie
goreng indomie, sama pancake. Kadang aku bikin bareng sama
mama. Soalnya enak.”
3) Guru TK B&B berkata “Ada beberapa siswa yang membawa chiki,
meskipun seringkali sudah diingatkan.”
c. Data Administrasi dan Kebijakan
1) Kepala Sekolah berkata, “Puskesmas juga hanya mengukur berat
Kurang dukungan
keluarga
Perilaku kesehatan
cenderung beresiko:
makan tidak sehat
(00188)
badan dan tinggi badan saja kemudian memberikan kategori gizi anak
baik atau kurang. Misalnya ada anak yang berat badannya kurang baru
dikasih tahu kalau suruh makan yang lebih banyak lagi dan makan
yang bergizi. Begitu juga guru-guru saat mendampingi anak-anak
makan pasti selalu mengingatkan untuk menghabiskan makananannya
mereka mbak.”
2) Kepala sekolah berkata “..................... Kalau ternyata makanan atau
yang dibawa itu kurang sehat, kami hanya memberi komentar dan
saran kepada anak untuk mengganti menu atau jenis jajanan yang
dibawa ke sekolah.”
3) Kepala sekolah berkata “................. kami cuma memberikan pujian di
depan anak-anak sebagai contoh anak yang giginya sehat maupun
bekal makanan atau jajanan siapa yang sehat.”
Data obyektif:
a. Hasil kuesioner
1) Data sosial
Pendidikan terakhir orang tua sebesar 65% (13 orang) lulusan
a) Pekerjaan orang tua sebesar 35% (7 orang) bekerja wiraswasta
serta 40% (8 orang) bekerja sebagai PNS.
2) Data epidemiologi
a) Data menunjukkan bahwa dampak makan tidak sehat:
- Sakit perut > 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebesar 65% (13
siswa)
- Diare > 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebesar 70% (14 siswa
- Radang (amandel) > 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebesar
50% (10 orang)
- Batuk < 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebesar 40% (8 siswa)
b) Data menunjukkan bahwa anak yang dalam 1 bulan terakhir siswa
tidak hadir ke sekolah < 3 kali karena sakit sebesar 15% (3 siswa).
3) Data perilaku
Sebesar 40 % (8 siswa) membawa bekal tidak sehat berupa mie
goreng, sosis.
4) Data Edukasi
a) Sebesar 25% (5 orang tua) tidak mengetahui bahaya jajanan tidak
sehat.
b) Sebesar 30% (6 orang tua) tidak mengetahui tentang definisi
makanan sehat
c) Sebesar 20% (4 orang tua) tidak mengetahui tentang komponen
makanan sehat.
d) Sebesar 45% (9 orang tua) tidak mengetahui tentang menu
makanan yang baik untuk anak.
e) Sebesar 30% (6 orang tua) tidak memberikan pujian saat anak
makan sehat.
f) 90% siswa (18 dari 20 siswa) memiliki pengetahuan mengenai
pengertian makanan sehat yang buruk
g) 55% siswa (11 dari 20 siswa) memiliki pengetahuan mengenai
jenis makanan sehat yang buruk
h) 75% siswa (15 dari 20 siswa) memiliki pengetahuan mengenai
manfaat makanan sehat yang buruk
i) 85% siswa (17 dari 20 siswa) memiliki pengetahuan mengenai
akibat makanan tidak sehat yang buruk
b. Hasil observasi
1) Data Sosial
a) Banyak siswa yang diantar oleh ojek atau pembantunya.
b) Beberapa siswa diantar jemput oleh nenek / kakeknya.
2) Data perilaku
a) Ada beberapa siswa yang membawa bekal tidak sehat seperti mie
instan, sosis, nugget.
Ada beberapa siswa membawa chiki.
I. PRIORITAS MASALAH
A : Presentasi Populasi yang Mengalami Masalah
B : Keseriusan MasalahC : Keefektifasn Intervensi
No Masalah Kesehatan Kriteria Score Total Keterangan
(A+2B)x CA B C
1. Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi jajanan
perusak gigi
9 6 4 84 A : 9
Perilaku makan jajan tidak sehat = 45 %
B : 6
Masalah dikatakan cukup serius karena perilaku jajan
tidak sehat tersebut sudah menjadi kebiasaan anak
dan sudah menyebabkan karies.
C : 4
Intervensi yang akan diberikan yaitu edukasi tentang
jajanan yang menyebabkan karies dan cara gosok
gigi.
Intervensi yang akan diberikan cukup efektif, karena
intervensi dapat meningkatkan pengetahuan siswa
tetapi untuk mengubah perilaku dibutuhkan waktu
yang lama serta dukungan orang tua untuk
mendukung perubahan perilaku anak.
2 Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: makan tidak sehat
9 5 3 57 A : 9
Perilaku makan tidak sehat = 40 %
B : 5
Masalah dikatakan cukup serius karena perilaku
makan tidak sehat tersebut dapat menyebabkan anak
lebih menyukai jenis makanan instan.
C : 3
Intervensi yang akan diberikan yaitu edukasi tentang
makanan sehat.
Intervensi yang akan diberikan cukup efektif, karena
intervensi yang diberikan hanya meningkatkan
pengetahuan siswa.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Berdasarkan scoring di atas, maka prioritas diagnosa keperawatan komunitas pada siswa TK BnB, sebagai berikut:
No. Diagnosa Keperawatan Score
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko: konsumsi jajanan perusak gigi b.d kurang kesadaran diri pada siswa TK BnB
84
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko: makan tidak sehat b.d kurang dukungan keluarga pada siswa TK BnB 57
III.INTERVENSI
NO/TGLDIAGNOSA
KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI
16-3-2015 Perilaku kesehatan
cenderung
beresiko: makanan
tidak sehat b.d
dukungan keluarga
pada siswa bnb
semarang
Jangka pendek :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama maksimal 1 bulan, pengetahuan siswa
TK B&B tentang makanan sehat dengan
kriteria hasil :
a. 50% siswa (10 dari 20 siswa) memiliki
pengetahuan mengenai pengertian
makanan sehat yang sedang
b. 40% siswa (8 dari 20 siswa) memiliki
pengetahuan mengenai jenis makanan
sehat yang baik
c. 50% siswa (10 dari 20 siswa) memiliki
pengetahuan mengenai manfaat makanan
sehat yang sedang
d. 50% siswa (10 dari 20 siswa) memiliki
pengetahuan mengenai akibat makanan
tidak sehat yang sedang
Kode NIC : 6480
a. Berikan pendidikan kesehatan tentang makanan
sehat dengan storybook
b. Anjurkan orang tua untuk membawakan bekal
sehat
c. Berikan reward kepada siswa yang dapat
menyebutkan makanan sehat
d. Berikan reward kepada siswa yang membawa
bekal sehat
e. Memberikan sarana pembelajaran tentang
makanan sehat
f. Memotivasi kepala sekolah dan guru untuk
memberikan dukungan orang tua ataupun siswa
untuk membawa bekal sehat
Jangka menengah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 6 bulan, perilaku siswa TK B&B
tentang makanan sehat dengan kriteria hasil:
e. Dari 15 siswa yang mengonsumsi
makanan cepat saji seperti junk food dapat
mengetahui bahwa makanan cepat saji itu
dapat mengganggu kesehatan menjadi
berkurang menjadi 8 orang.
f. 50% siswa (10 dari 20 siswa) memiliki
kebiasaan membawa bekal sehat
Jangka panjang:
Setelah dilakukan tindakan selama 12
bulan,kualitas hidup siswa TK B&B baik
dengan kriteria hasil:
g. Penyakit yang timbul akibat membawa
bekal yang tidak sehat seperti diare dapat
berkurang, dari 14 siswa menjadi 5 siswa
perbulan,
h. Jumlah siswa yang menderita sakit perut
dari 13 menjadi 3,
i. Jumlah siswa yang menderita radang dari
10 orang menjadi 3 orang,
j. Jumlah siswa yang menderita batuk 8
orang menjadi 2 orang,
k. Jumlah siswa yang menderita pilek dari 9
menjadi 2 orang.
l. Jumlah siswa TK B&B yang tidak masuk
karena ijin dari 3 orang menjadi 1 orang
dalam 1 bulan.
16/3/2015 Perilaku kesehatan
cenderung
beresiko:
konsumsi jajanan
perusak gigi b.d
kurang kesadaran
diri pada siswa TK
B&B Semarang
Jangka pendek :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama maksimal 1 bulan, pengetahuan siswa
TK B&B Semarang tentang konsumsi jajanan
perusak gigi meningkat dengan kriteria hasil:
a. 20 siswa TK B&B Semarang dapat
menyebutkan jenis jajanan perusak gigi
b. 20 siswa TK B&B Semarang dapat
menjelaskan dan mendemonstrasikan cara
Kode NIC : 6480
a. Berikan pendidikan kesehatan tentang jenis
jajanan perusak gigi
b. Ajarkan siswa tentang mencegah kerusakan gigi
c. Ajarkan siswa untuk mendemonstrasikan cara
menggosok gigi yang benar dan cara mencegah
kerusakan gigi
g. Berikan reward? kepadasiswa yang melakukan
demostrasi cara menggosok gigi yang benar, yaitu
memberikan hadiah bagi siswa yang berani
mencegah kerusakan gigi
Jangka menengah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 6 bulan, perilaku konsumsi jajanan
perusak gigi siswa TK B&B Semarang
berkurang, ditandai dengan kriteria hasil:
m. 20 Siswa TK B&B Semarang tidak lagi
membawa bekal jajanan perusak gigi
(permen, coklat, wafer) ke sekolah
n. 20 Siswa TK B&B Semarang tidak sering
mengkonsumsi jajanan perusak gigi di
rumah (coklat, permen, es krim)
o. 20 Siswa TK B&B Semarang terbiasa
menggosok gigi setelah sarapan, saat
mandi, dan sebelum tidur
p. 20 Siswa TK B&B Semarang terbiasa
minum air putih setelah mengkonsumsi
jajanan perusak gigi (coklat, permen, es
krim)
Jangka panjang:
mendemonstrasikan gosok gigi di depan teman-
temannya
h. Memberikan poster prosedur gosok gigi kepada
sekolah
d. Memotivasi kepala sekolah dan guru untuk
memberikan dukungan kepada siswa agar
menerapkan cara mencegah kerusakan gigi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 12 bulan, perilaku mengkonsumsi
jajanan perusak gigi berkurang dan dapat
diaplikasikan di sekolah dan di rumah, dengan
kriteria hasil:
a. Kejadian karies gigi dapat berkurang dari
7 siswa menjadi 3 siswa
b. Jumlah anak yang mengalami sakit gigi
dapat berkurang dari 13 siswa menjadi 3
siswa
c. Jumlah anak dengan gigi berlubang
berkurang dari 9 siswa menjadi 2 Siswa
d. Jumlah anak dengan gusi bengkak
berkurang dari 3siswa menjadi 1 siswa
IV. IMPLEMENTASI
No Hari /
Tanggal
Diagnosa Implementasi Evaluasi formatif Tanda –
tangan
26 Maret
2015
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi jajanan
perusak gigi b.d kurang
kesadaran diri pada siswa TK
B&B Semarang
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang jenis
jajanan perusak gigi dengan
metode video
S:
- Ketika ditanya secara
acak, An. K dapat
menyebutkan makanan
perusak gigi, “Makanan
yang bikin ada monster
di gigi kaya coklat,
permen, es krim”
- Ketika ditanya secara
acak An. S dapat
menyebutkan kegunaan
pasta gigi, “Tadi pasta
giginya jadi
pahlawannya gigi yang
sakit karena ngga gosok
gigi kak”
O:
- 12 Siswa TK B&B
mengungkapkan
Anggi
makanan 3 contoh
makanan perusak gigi
ketika ditanyakan
setelah pendkes
- 16 Siswa TK B&B
mengungkapkan
pentingnya penggunaan
pasta gigi untuk
kesehatan gigi ketika
ditanyakan setelah
pendkes
- 7 siswa TK B&B
mengungkapkan 2
waktu menggosok gigi
yang benar ketika
ditanyakan setelah
pendkes
A:
Masalah belum teratasi, 13
anak belum dapat
menyebutkan waktu
menggosok gigi yang
benar
P:
Pemberian pendidikan
kesehatan dengan
menggunakan metode lagu
26 Maret
2015
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: makanan tidak sehat
b.d dukungan keluarga pada
siswa bnb semarang
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang jenis
jajanan tidak sehat dengan
metode video
S:
- Ketika ditanya secara
acak, An. D dapat
menyebutkan jajanan
tidak sehat, “Cilok yang
di pinggir jalan itu tidak
sehat banyak kena asap
kendaraan, siomay juga
tidak sehat karena ada
sausnya”
- Ketika ditanya secara
acak An. A dapat
menyebutkan bahaya
makan jajanan tidak
sehat, “Kalau makan
jajan di pinggir jalan
Tim
Keperawatan
Komunitas
Kelompok 2
bisa bikin sakit perut,
sama sakit panas, sama
tipes”.
O:
- 11 Siswa TK B&B
mengungkapkan 3
contoh jajanan tidak
sehat ketika ditanyakan
setelah pendkes
- 17 Siswa TK B&B
mengungkapkan
penyebab jajanan tidak
baik dimakan ketika
ditanyakan setelah
pendkes
- 7 siswa TK B&B
mengungkapkan bahaya
memakan jajajan tidak
sehat ketika ditanyakan
setelah pendkes
A:
Masalah belum teratasi.
13 dari 20 anak tidak
dapat menyebutkan
bahaya mengkonsumsi
jajan tidak sehat.
P:
Pemberian pendidikan
kesehatan tentang
makanan sehat dan tidak
sehat dengan
menggunakan media
permainan ular tangga.
28 Maret
2015
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi jajanan
perusak gigi b.d kurang
kesadaran diri pada siswa TK
B&B Semarang
Mengajari lagu sikat gigi
yang mudah diingat anak-
anak
S : Anak-anak berkata,
“Lagunya bagus kak, tapi
belum hafal”.
“Saya bisa kak, saya bisa
nyanyinya.”
O : Anak-anak terlihat
antusias dan kooperatif
saat diajari lagu gosok
gigi. Anak-anak masih
terlihat kesulitan
Nur
menghafal liriknya dan
gerakan saat menyanyikan
lagunya.
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: makanan tidak sehat
b.d dukungan keluarga pada
siswa bnb semarang
Memberikan pendidikan
kesehatan kepada orang tua
tentang makanan sehat dan
bekal sehat
S:
1. Ada 3 orang tua
bertanya:
- “Apakah ada
pengganti atau
penetralisisr ketika
anak sudah makan
makanan tidak
sehat?”
- “Apakah jenis mie
yang masak sendiri
itu berbahaya
seperti mie instan?
Apa yang
menyebabkan mie
instan berbahaya?”
- “Bagaimana jika
anak saya selalu
lapar dan sering
Tim
Keperawatan
Komunitas
Kelompok 2
ngemil?
Bagaimana cara
menguranginya.”
2. Beberapa orang tua
mengatakan sudah
memahami setelah
dijelaskan, namun
terkadang karena alasan
sibuk jadi bekal yang
dibawakan yang cepat
dan instan.
O:
1. Orang tua terlihat
antusias mengikuti
pendidikan kesehatan.
2. Orang tua aktif saat sesi
diskusi.
3. Terdapat 3 orang tua
yang bertanya tentang
makanan sehat.
4. Beberapa orang tua
dapat menjawab
pertanyaan yang
diberikan setelah
pendidikan kesehatan.
A:
Masalah kurang
pengetahuan tentang
makanan sehat pada orang
tua teratasi, pengetahuan
orang tua meningkat
setelah diberikan
pendidikan kesehatan.
P:
1. Berikan pendidikan
kesehatan kepada anak
melalui video
Berikan motivasi kepada
anak agar makan makanan
sehat dan meminta orang
tua membawakan bekal
makanan sehat
30 Maret
2015
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi jajanan
Mengulas kembali lagu sikat
gigi kepada anak-anak
S : Anak-anak berkata,
“Lagunya sudah hafal
Nur
perusak gigi b.d kurang
kesadaran diri pada siswa TK
B&B Semarang
kak.”
“Saya mau memimpin
nyanyi lagu gosok giginya
kak.”
O : Sebagian anak-anak
sudah mulai menghafal
lagu sikat gigi dengan baik
beserta gerakannya.
31 Maret
2015
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi jajanan
perusak gigi b.d kurang
kesadaran diri pada siswa TK
B&B Semarang
Mengulas kembali lagu sikat
gigi kepada anak-anak
S : Anak-anak berkata,
“Masih ingat kak, masih.”
“Sudah hafal kak,
gampang kak.”
“Saya kak, saya bisa.”
“Saya mau yang
memimpin nyanyi kak.”
O : Semua anak-anak
terlihat sudah hafal lagu
gosok gigi dan
gerakannya. Anak-anak
sangat antusias dan
kooperatif saat diajak
untuk menyanyikan lagu
Nur
gosok gigi.
A : Masalah perilaku
kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi
jajanan perusak gigi b.d
kurang kesadaran diri pada
siswa TK B&B Semarang
belum teratasi karena
anak-anak masih ada yang
belum menggosok gigi
setelah makan makanan
perusak gigi
P :
1. Berikan
demonstrasi
langkah-langkah
gosok gigi
menggunakan alat
peraga
Anjurkan anak-anak
melakukan gosok gigi
bersama-sama setelah
makan (istirahat)
Rabu, 1
April 2015
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: makanan tidak sehat
b.d dukungan keluarga pada
siswa bnb semarang
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang manfaat
sayur dan buahan buahan
dengan media ular tangga
S:
- 15 siswa siswi tk
bnb berkata bahwa
mereka menyukai
sayur-sayuran dan
buah –buahan
- 15 siswa
menjawab manfaat
sayur dengan benar
- 12 siswa dapat
menyebutkan nama
sayur dan buah-
buahan dengan
tepat
- 12 siswa dapat
menyebutkan
makanan yang
tidak sehat
O:
- Siswa siswi tk bnb
antusias dengan
Tim
keperawatan
komunitas
kelompok II
permainan
- Siswa siswi tk bnb
terlihat mengerti
pada saat di beri
penjelasan
A:
P:
Lanjutkan intervensi
- Berikan reward
pada siswa siswi tk
bnb yang
membawa bekal
makanan sehat
Berikan pengetahuan
tentang sayur dan buah-
buahan dengan media
wayang sayur dan buah
berikan penjelasan lebih
spesifik dengan manfaat
mengonsumsi makanan
yang sehat.
2 April Perilaku kesehatan cenderung Mengajari praktik sikat gigi S: Latief
2015 beresiko: konsumsi jajanan
perusak gigi b.d kurang
kesadaran diri pada siswa TK
B&B Semarang
dengan demonstrasi memakai
pantom gigi.
- Ketika ditanya secara
acak, An. F dapat
menyebutkan cara
menggosok gigi “gosok
gigi belakang atas
bawah kanan kiri bulat-
bulat, gigi bagian depan,
dan gigi dagian depan
atas bawah”
- Ketika ditanya secara
acak An. D dapat
menyebutkan waktu
mengosok gigi,
“menggosok gigi
sesudah makan,
sebelum tidur dan habis
makan-makanan manis”
O:
- Siswa TK B&B terlihat
antusias saat
demonstrasi gosok gigi
- Siswa TK B&B yang
dipilih secara acak dapat
menyebutkan step gosok
gigi dan waktu gosok
gigi
- Siswa TK B&B yang
dipilih secara acak dapat
mempraktekkan
demontrasi langsung
dengan pantum.
A:
Masalah belum teratasi.
Beberapa siswa tidak
dapat mempraktekkan
gosok gigi dengan benar
P:
Praktik gosok gigi
bersama-sama
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: makanan tidak sehat
b.d dukungan keluarga pada
siswa bnb semarang
Pemberian reward bekal
sehat dengan bintang yang
ditempel di Sticker
Achievement masing-masing
siswa
S:
Anak-anak TK BNB
berkata:
”Saya mau dapat
bintang.”
Tim
Keperawatan
Komunitas
Kelompok 2
“Saya nanti dapat
bintang ya, Kak. Saya
bawa sayur.”
“Aku nanti dapat
bintang 2 ya, Kak.
Bekalku sayur, udah tak
makan habis.”
O :
45% anak (9 dari 20
siswa) membawa bekal
sehat dan mendapatkan
reward bintang.
3 April
2015
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi jajanan
perusak gigi b.d kurang
kesadaran diri pada siswa TK
B&B Semarang
Praktik gosok gigi bersama S :
- Beberapa anak
anak mengatakan
sudah mengetahui
cara menggosok
gigi
- Beberapa anak
mengatakan tidak
menggosok ggi
saat sebelum
Naya
tidur .
O :
- Anak – anak
terlihat antusias
praktik gosok gigi
bersama
- Terdapat 6 orang
anak – anak yang
masih asal asalan
dalam menggosok
gigi .
4 April
2015
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi jajanan
perusak gigi b.d kurang
kesadaran diri pada siswa TK
B&B Semarang
Memonitor Praktik gosok
gigi bersama
S :
1. Beberapa anak anak
menanyakan :
a. Jika sebelum tidur
gosok gigi berarti
mosternya sudah
mati ya kak ?
b. Kakak , kalo nggak
gosok gigi nanti
Naya
mosternya dateng ?
O :
1. Anak – anak terlihat
antusias praktik gosok
gigi bersama
2. Terdapat 5 orang anak
– anak yang masih asal
asalan dalam
menggosok gigi .
3. Terdapat beberapa
anak yang bertanya
saat praktik gosok gigi
bersama .
5 April
2015
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi jajanan
perusak gigi b.d kurang
kesadaran diri pada siswa TK
B&B Semarang
Memonitor Praktik gosok gigi
bersama
S :
1. Saat praktik gosok gigi
bersama beberapa anak
mengatakan gosok gigi
sebelum tidur dan
sesudah makan .
2. Beberapa anak
mengatakan memahami
langkah – langkah
menggosok gigi .
O :
1. Anak – anak terlihat
antusias mengikuti
praktik gosok gigi
bersama .
2. Beberapa anak – anak
sudah dapat
menggosok gigi
dengan benar .
A:
Masalah Perilaku
kesehatan cenderung
beresiko: konsumsi jajanan
perusak gigi b.d kurang
kesadaran diri pada siswa
TK B&B Semarang belum
teratasi karena masih ada
beberapa anak anak yang
menggosok gigi dengan
asal asalan .
P:
1. Lanjutkan
program
praktik
gosok gigi
bersama
2. Monitor
praktik
gosok gigi
anak di
sekolah .
Selasa , 7
April 2015
Perilaku kesehatan cenderung beresiko: makanan tidak sehat b.d dukungan keluarga pada siswa bnb semarang
Pemberian reward bekal sehat
dengan bintang yang ditempel
di Sticker Achievement
masing
S:
Anak-anak TK BNB
berkata:
”Saya mau dapat
bintang.”
“Saya nanti dapat
bintang Kak? Saya
bawa roti.”
“Saya bawa wafer.”
“Saya bawa mie sama
sayur, Kak.”
“Saya bawa mie sama
sosis.”
“Aku bawa buah. Dapat
bintang kan?”
“Aku nanti dapat
bintang ya, Kak.
Bekalku sayur, udah tak
makan habis.”
O :
60% anak (12 dari 20
siswa) membawa bekal
sehat dan mendapatkan
reward bintang.
8 april 2015 Perilaku kesehatan cenderung beresiko: makanan tidak sehat b.d dukungan keluarga pada siswa bnb semarang
Pemberian reward bekal sehat
dengan bintang yang ditempel
di Sticker Achievement
masing
:
Anak-anak TK BNB
berkata:
”Saya mau dapat
bintang, Kak.”
“Saya bawa roti.”
“Saya bawa wafer.”
“Saya bawa mie sama
sayur, Kak.”
“Saya bawa jajan.
Soalnya tadi pagi udah
makan nasi. Udah
makan sayur juga.”
“Aku minta bintang ya,
Kak. Bekalku sayur,
habis.”
“Aku bawa mie, Kak.
Mama nggak masak,
punyanya cuma mie.”
O :
55% anak (11 dari 20
siswa) membawa bekal
sehat dan mendapatkan
reward bintang.
9 april 2015 Perilaku kesehatan cenderung beresiko: makanan tidak sehat b.d dukungan keluarga pada siswa bnb semarang
Pemberian reward bekal sehat
dengan bintang yang ditempel
di Sticker Achievement
masing
S:
Anak-anak TK BNB
berkata:
”Saya mau dapat
bintang, Kak.”
“Saya bawa roti.”
“Saya bawa wafer.”
“Saya bawa mie sama
sayur, Kak.”
“Saya bawa jajan.
Soalnya tadi pagi udah
makan nasi. Udah
makan sayur juga.”
“Aku minta bintang ya,
Kak. Bekalku sayur,
habis.”
“Aku bawa mie, Kak.
Mama nggak masak,
punyanya cuma mie.”
O :
75% anak (15 dari 20
siswa) membawa bekal
sehat dan mendapatkan
reward bintang.
A :
Perilaku kesehatan
cenderung beresiko:
makanan tidak sehat b.d
dukungan keluarga pada
siswa bnb semarang
teratasi dengan kriteria
hasil anak membawa
bekal sehat ke sekolah. Di
hari ke-6 pemberian
reward pada anak yang
membawa bekal sehat,
sebanyak ... % (.... dari 20
anak) membawa bekal
sehat dan mendapatkan
bintang.
P :
Pertahankan
implementasi pemberian
reward bintang oleh
sekolah kepada anak
yang membawa bekal
sehat ke sekolah dan
dihabiskan.
V. Evaluasi
1. EVALUASI PROSESa. Masalah Gigi
1) Diagnosa Edukasi dan Organisasia) Distribusi Pengetahuan Siswa TK B&B tentang Waktu menggook gigi
b) Distribusi Pengetahuan Siswa TK B&B tentang Alat penggosok gigi
c) Distribusi Pengetahuan Siswa TK B&B tentang Makanan perusak gigi
d) Distribusi Pengetahuan Siswa TK B&B tentang Langkah menggosok gigi
b. Masalah Gizi1) Diagnosa Edukasi dan Organisasi
a) Distribusi pengetahuan mengenai pengertian makanan sehat
b) Distribusi pengetahuan mengenai jenis makanan sehat
c) Distribusi pengetahuan mengenai manfaat makanan sehat
d) Distribusi pengetahuan mengenai manfaat makanan sehat
2. EVALUASI HASILa. Masalah Gigi
1) Diagnosa Perilaku dan Lingkungana) Distribusi Anak yang Bawa Makanan Perusak Gigi ke Sekolah (Observasi)
b) Distribusi Anak yang Menyukai Coklat, Permen, Es krim (Kuesioner)
b. Masalah Gizi Distribusi membawa bekal sehat ke sekolah
3. EVALUASI HASILa. Masalah Gigi
1) Diagnosa Epidemiologia) Distribusi Anak dengan Karies
b. Masalah Gizi 1) Diagnosa Epidemiologib) Distribusi Sakit Perut pada anak
c) Distribusi Diare
d) Distribusi Batuk/Pilek