ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

121
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF I di PAUD B n B (BERMAIN dan BELAJAR) NGESREP Disusun untuk Memenuhi Tugas Akademik Mata Ajar Keperawatan Komunitas Dosen Pembimbing Ns. Elis Hartati, S.Kep., M.Kep Koordinator Mata Ajar Ns. Muhammad Mu’in, S.Kep., M.Kep, Sp.Kep.Kom Disusun oleh : Fitri Haryati 22020111120001 Endah Luthfiana 22020111130088 Purwiyati 22020111130077 Chyntia Intani A 22020111130071 Nurbaeni Maesaroh 22020111120008 Naila Faizul Muna 22020111130090 Innaya Nurul Husna 22020111120007 Risma Anggraini Yuliastuti 22020111140113 Latif Ma’Ruf Nur Cahya 22020111130064 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Transcript of ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Page 1: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

ASUHAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF I

di PAUD B n B (BERMAIN dan BELAJAR) NGESREP

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akademik Mata Ajar Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing Ns. Elis Hartati, S.Kep., M.Kep

Koordinator Mata Ajar Ns. Muhammad Mu’in, S.Kep., M.Kep, Sp.Kep.Kom

Disusun oleh :

Fitri Haryati 22020111120001

Endah Luthfiana 22020111130088

Purwiyati 22020111130077

Chyntia Intani A 22020111130071

Nurbaeni Maesaroh 22020111120008

Naila Faizul Muna 22020111130090

Innaya Nurul Husna 22020111120007

Risma Anggraini Yuliastuti 22020111140113

Latif Ma’Ruf Nur Cahya 22020111130064

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015

Page 2: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

I. PENGKAJIAN

A. Data Sosial

Data Demografi

Hari / Tanggal pengkajian : Senin, 16 Maret 2015

Pukul : 08.00 – 11.00 WIB

Tempat : Paud B n B (Belajar dan Bermain) Ngesrep

Hasil Observasi

1. Banyak siswa yang diantar oleh ojek atau pembantunya.

2. Beberapa siswa diantar jemput oleh nenek / kakeknya.

3. Hasil Pemeriksaan Fisik

No Nama Umur BB TB IMT LILA LK Gigi

1 Safa 7-02-2010 22 113 17,2 18 50,5 karies

2 Abiyan 2-01-2009 22 118 15,8 20 50,5 B

3 Sakiara 15-06-2009 16 107 14 16 49 B

4 Danisha 12-03-2009 15 109 12,6 15 51 karies

5 Drupadi 22-12-2009 21 116 15,6 20 52 B

6 Aghib 27-06-2009 15 113 11,7 17 51 B

7 Vicky 10-08-2008 35 123 23,1 24 54 B

8 Khaizar 10-10-2009 37 123 24,5 26 55,5 Karies

9 Quintha 12-10-2008 14 112 11,2 15 51 Karies

10 Dodo 01-07-2010 17 105 15,4 18 50 Karies

11 Bama 27-02-2010 15 108 12,9 17 50 Karies

12 Rahsya 12-02-2010 19 112 15,1 18 53 Karies

13 Rafi 26-03-2009 22 112 17,5 20 52 B

14 Habibi 12-10-2010 18 107 15,7 18 52 B

15 Anjani 12-10-2010 13 104 12 15 49 B

16 Kenzie 15-06-2010 17 108 14,6 19 49 B

17 Jessy 15-06-2010 25 115 18,9 24 50 B

18 Farhan 06-09-2010 28 119 19,8 21 51 Karies

19 Jojo 17-06-2009 13 105 11,8 16 51 B

20 Daniel 28-06-2009 15 107 13,1 18 50 B

Page 3: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Hasil Wawancara

1. Kepala sekolah berkata “disini memang kebanyakan siswa tidak diantar oleh

orang tuanya. Karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya.”

2. Beberapa siswa berkata “............. kalau di rumah saya dengan oma. Mama dan

Papah pulangnya malam.”

Hasil Kuesioner

Angket

1. Distribusi Umur Orang Tua

Diagram 1.1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia orang tua murid TK B&B,

Maret 2015 (n=20)

Diagram 1.1

Diagram 1.1 menunjukkan bahwa rentang umur orang tua murid TK B&B dengan

jumlah terbanyak rentang umur 25-30 tahun sebesar 40% (8 siswa).

2. Distribusi Pendidikan Terakhir Orang Tua

Diagram 1.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan terakhir orang tua murid

TK B&B, Maret 2015 (n=20)

5%

40%

30%

25%

< 25 tahun

25-30 tahun

31-40 tahun

> 40 tahun

Page 4: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 1.2

Diagram 1.2 menunjukkan bahwa rentang pendidikan terakhir orang tua murid TK

B&B dengan jumlah terbanyak berpendidikan terakhir S1 sebesar 65% (13 siswa).

3. Distribusi Agama

Diagram 1.3 Distribusi frekuensi berdasarkan agama orang tua murid TK B&B,

Maret 2015 (n=20)

Diagram 1.3

Diagram 1.3 menunjukkan bahwa agama orang tua murid TK B&B dengan

jumlah terbanyak beragama islam sebesar 85% (17 siswa).

4. Distribusi Pekerjaan Orang Tua

Page 5: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 1.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan orang tua murid TK

B&B, Maret 2015 (n=20)

Diagram 1.4

Diagram 1.4 menunjukkan bahwa pekerjaan orang tuan murid TK B&B dengan

jumlah terbanyak bekerja sebagai PNS sebesar 40% (8 siswa).

5. Distribusi Pendapatan Orang Tua

Diagram 1.5 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan orang tua murid TK

B&B, Maret 2015 (n=20)

Diagram 1.5

Diagram 1.5 menunjukkan bahwa pendapatan orang tua murid B&B dengan

jumlah terbanyak berpenghasilan ≥ Rp. 1.635.000,- sebesar 80% (16 siswa).

6. Distribusi Jenis Kelamin Anak TK B&B

Page 6: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 1.6 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin murid TK B&B,

Maret 2015 (n=20)

Diagram 1.6

Diagram 1.6 menunjukkan bahwa jenis kelamin mudir TK B&B dengan jumlah

terbanyak berjenis kelamin laki-laki sebesar 65% (13 siswa).

7. Distribusi umur anak TK B&B

Diagram 1.7 Distribusi frekuensi berdasarkan umur anak TK B&B (n=20)

Diagram 1.7

Diagram 1.7 menunjukkan bahwa rentang umur murid TK B&B dengan jumlah

terbanyak berusia 5 tahun sebesar 40% (8 siswa).

Page 7: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

B. Dimensi Epidemologi

1. Masalah Gigi

a. Frekuensi Kejadian Karies Gigi

Diagram 3.1.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian karies Siswa TK

BNB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.1.1

Diagram 3.1.1 menunjukan sebanyak 35 % ( 7 siswa ) mengalami karies gigi .

b. Waktu Terjadinya Karies

Diagram 3.1.2 Distribusi waktu terjadinya karies Siswa TK BNB, Maret 2015

(n=20)

Page 8: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 3.1.2

Diagram 3.1.2 menunjukan sebanyak 65 % anak ( 13 siswa ) tidak tahu waktu

terjadinya karies .

c. Frekuensi Kejadian Sakit Gigi

Diagram 3.1.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian sakit gigi Siswa

TK BNB Maret 2015 (n=20)

Diagram Diagram 3.1.3

Diagram 3.1.3 menunjukan sebanyak 30 % (6 siswa ) pernah mengalami sakit

gigi .

d. Prevalensi anak mengeluh sakit gigi Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.1.4 Prevalensi anak mengeluh sakit gigi Siswa TK BNB, Maret

2015 (n=20)

Page 9: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 3.1.4

Dari daftar tabel di atas menunjukan nilai tertinggi anak yang mengeluh sakit

gigi 2 kali dalam satu bulan sebanyak 70% ( 14 siswa ) .

e. Frekuensi Kejadian Gigi Berlubang

Diagram 3.1.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian gigi berlubang

Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20

Diagram 3.1.5

Dari daftar tabel 3.1.5 menunjukan nilai tertinggi kejadian anak

mengalami ggi berlubang sebanyak 60 % (12 siswa) .

Page 10: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

f. Waktu Terjadinya Gigi Berlubang

Diagram 3.1.6 Distribusi waktu terjadinya gigi berlubang Siswa TK BNB,

Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.1.6

Diagram di atas 3.1.6 menunjukan sebanyak 15 % ( 5 siswa ) mengalami gigi

berlubang pada usia 1 – 3 tahun .

g. Frekuensi Kejadian Bau Nafas

Diagram 3.1.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian bau nafas Siswa TK

BNB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.1.7

Dari diagram 3.1.7 menunjukan bahwa sebanyak 5 % (1 siswa)

mengalami bau nafas tidak sedap.

h. Frekuensi Keluhan Pusing

Page 11: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 3.1.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan keluhan pusing Siswa TK

BNB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.1.8

Diagram 3.1.8 menunjukan siswa mengeluh pusing dengan presentase

tertinggi sebanyak 70 % (14 siswa)

i. Prevalensi anak mengeluh

Diagram 3.1.9 Prevalensi anak mengeluh pusing 1 bulan terakhir Siswa TK

BNB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.1.9

Dari diagram 3.1.9 menunjukan siswa mengeluh pusing 2 kali dalam 1 bulan

sebanyak 75 % anak ( 15 siswa ) .

Page 12: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

j. Frekuensi Kejadian Gusi Bengkak

Diagram 3.1.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian gusi bengkak

Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.1.10

Diagram 3.1.10 menunjukan sebanyak 5 % ( 1 siswa ) penah mengalami gusi

bengkak.

k. Prevalensi kejadian gusi bengkak dalam 1 bulan terakhir

Diagram 3.1.11 Distribusi prevalensi kejadian gusi bengkak dalam 1 bulan

terakhir Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.1.11

Diagram 3.1.11 menunjukan anak mengalami gusi bengkak , 2 kali dalam 1

bulan sebanyak 5 % (1 siswa )

Page 13: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

l. Frekuensi Kejadian malas makan

Diagram 3.1.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kejadian malas makan

Siswa TK BNB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.1.12

Diagram 3.1.12 menunjukan sebanyak 25 % ( 5 siswa ) mengalami malas

makan secara tiba – tiba .

2. Masalah Gizi

a. Kejadian Sakit Anak Setelah Jajan Sembarangan

Diagram 3.2.1 Distribusi Kejadian Sakit Anak Setelah Jajan Sembarangan 1

bulan terakhir di TK B&B, Maret 2015 (n=20)

Page 14: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 3.2.1

Diagram 3.2.1 menunjukkan bahwa anak yang setelah jajan sembarangan

menjadi sakit perut paling banyak yaitu > 3 kali dalam 1 bulan terakhir

sebanyak 65% (13 responden), menjadi diare paling banyak yaitu > 3 kali

dalam 1 bulan terakhir sebanyak 70% (14 responden), menjadi radang

(amandel) paling banyak yaitu > 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebanyak 50%

(10 responden), menjadi batuk paling banyak yaitu < 3 kali dalam 1 bulan

terakhir sebanyak 40% (8 responden), dan paling banyak yaitu tidak pernah

mengalami pilek sebanyak 45% (9 responden).

b. Distribusi Anak Tidak Masuk Sekolah 1 bulan terakhir di TK B&B, Maret

2015 (n=20)

Diagram 3.2.2 Distribusi Anak Tidak Masuk Sekolah 1 bulan terakhir di TK

B&B, Maret 2015 (n=20)

Diagram 3.2.2

Diagram 3.2.2 menunjukkan bahwa anak yang dalam 1 bulan terakhir paling

banyak yaitu tidak pernah sakit (sakit perut, diare, radang/amandel, batuk,

pilek) sebanyak 60% (12 responden) dan yang paling sedikit yaitu tidak hadir

ke sekolah < 3 kali karena sakit sebanyak 15% (3 responden).

Page 15: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

C. Dimensi Perilaku dan Lingkungan

1. Masalah Gigi

Dimensi Perilaku

Hasil Observasi

a. Ada beberapa siswa yang membawa jajan seperti permen, dan coklat

b. Jumlah siswa yang mengalami karies sebanyak 8 orang.

Hasil Wawancara

a. Guru TK B&B berkata “Ada siswa yang membawa jajan seperti permen,

coklat, wafer. Meskipun sudah dilarang, tetapi tetap ada yang membawa

sebagai bekal.”

b. Beberapa siswa berkata “............kalau di rumah aku suka makan permen,

coklat dan es krim.”

c. Beberapa siswa berkata “............ya kalau sehabis makan itu jarang gosok

gigi.”

a. Distribusi Pernah Mengajari Cara Mengosok Gigi yang Benar

Diagram 4.1.1.1 Distribusi pernah mengajari cara mengosok gigi yang benar

dengan responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep

Tembalang Semarang.

Diagram 4.1.1.1

Diagram 4.1.1.1 menunjukan bahwa orang tua di Tk BnB sebanyak 100%

telah mengajari cara mengosok gigi anaknya dengan benar.

Page 16: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

b. Distribusi Frekuensi anak menyikat gigi

Diagram 4.1.1.2 Distribusi frekuensi anak menyikat gigi di rumah dengan

responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep

Tembalang Semarang, Maret 2015

Diagram 4.1.1.2

Diagram 4.1.1.2 Distribusi Frekuensi sikat gigi anak di rumah dengan jumlah

responden orang tua sebanyak n=20 didapatkan hasil bahwa 80% orang tua

menyatakan bahwa frekuensi anak sikat gigi anaknya dalam 1 hari dapat 2

sampai 3 kali dalam sehari.

c. Distribusi Frekuensi dalam memeriksakan gigi anak ke dokter gigi

Diagram 4.1.1.3 Distribusi Frekuensi dalam memeriksakan gigi anak ke dokter

gigi dengan responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di

Ngesrep Tembalang Semarang, Maret 2015

Page 17: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 4.1.1.3

Diagram 4.1.1.3 Distribusi Frekuensi dalam memeriksakan gigi anak ke

dokter, 65% orang tua memeriksakan gigi anaknya ke dokter gigi dalam

jangka waktu 6 bulan sekali.

d. Distribusi Frekuensi ganti sikat gigi

Diagram 4.1.1.4 Distribusi Frekuensi ganti sikat gigi dengan responden orang

tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang,

Maret 2015

Diagram 4.1.1.4

Distribusi Frekuensi ganti sikat gigi anak di rumah dengan jumlah responden

orang tua sebanyak n=20, sebanyak 55% orang tua menganti sikat gigi

anaknya dalam jangka waktu 1 bulan sekali.

e. Distribusi kebersihan gigi anak

Diagram 4.1.1.5 Distribusi kebersihan gigi anak dengan responden orang tua

anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret

2015

Page 18: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 4.1.1.5

Distribusi Frekuensi ganti kebersihan gigi anak dengan jumlah responden

orang tua sebanyak n=20, dengan hasil 80% orang tua menyatakan bahwa gigi

anaknya bersih.

f. Distribusi karies gigi

Diagram 4.1.1.6 Distribusi karies gigi anak dengan responden orang tua anak

didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret 2015

Diagram 4.1.1.6

Distribusi Frekuensi karies gigi anak dengan jumlah responden orang tua

sebanyak n=20, didapatkan hasil dengan 60% anak-anak di Tk BnB terdapat

karies gigi.

g. Distribusi Gigi Berlubang

Page 19: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 4.1.1.7 Distribusi gigi berlubang pada anak dengan responden orang

tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang,

Maret 2015

Diagram 4.1.1.7

Distribusi Frekuensi gigi berlubang anak dengan jumlah responden orang tua

sebanyak n=20, didapatkan hasil dengan 60% anak-anak di Tk BnB gigi tidak

berlubang.

h. Distribusi Warna Gigi

Diagram 4.1.1.8 Distribusi warna gigi pada anak dengan responden orang tua

anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret

2015

Diagram 4.1.1.8

Page 20: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Distribusi Frekuensi warna gigi anak-anak tk bnb dengan jumlah responden

orang tua sebanyak n=20, didapatkan hasil 75% anak-anak di Tk Bnb giginya

berwarna putih.

i. Distribusi Kebiasaan Konsumsi Makanan yang Manis

Diagram 4.1.1.9 Distribusi kebiasaan konsumsi makanan yang manis pada

dengan responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep

Tembalang Semarang, Maret 2015

Diagram 4.1.1.9

Distribusi Kebiasaan anak-anak tk bnb dalam mengonsumsi makanan manis-

manis dengan jumlah responden orang tua sebanyak n=20, didapatkan hasil

bahwa 60% anak-anak di Tk Bnb terbiasa mengonsumsi makanan yang manis-

manis.

j. Distribusi Frekuensi Konsumsi Makanan yang Manis

Diagram 4.1.1.10 Distribusi frekuensi konsumsi makanan yang manis pada

dengan responden orang tua anak didik di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep

Tembalang Semarang, Maret 2015

Page 21: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 4.1.1.10

Distribusi frekuensi mengonsumsi makanan manis pada anak-anak tk bnb

dengan jumlah responden orang tua sebanyak n=20, didapatkan hasil bahwa

40 % anak-anak di Tk Bnb dalam mengonsumsi makanan manis adalah 1x

dalam sehari.

k. Distribusi Kebiasan Gosok Gigi Setelah Makan Permen Atau Coklat

Diagram 4.1.1.11 Distribusi kebiasan gosok gigi setelah makan permen atau

coklat pada anak-anak tk bnb dengan responden orang tua anak didik di Tk

BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret 2015

Diagram 4.1.1.11

Distribusi kebiasan gosok gigi setelah makan permen atau coklat pada anak-

anak tk bnb dengan jumlah responden orang tua sebanyak n=20, didapatkan

Page 22: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

hasil bahwa 75 % anak-anak di Tk Bnb terbiasa gosok gigi setelah

mengonsumsi permen ataupun coklat.

l. Distribusi Dukungan Orang Tua Dalam Memilih Makanan Anak

Diagram 4.1.1.12 Distribusi dukungan orang tua dalam memilih makanan

pada anak-anak ada anak-anak tk bnb dengan responden orang tua anak didik

di Tk BnB yang berlokasi di Ngesrep Tembalang Semarang, Maret 2015

Diagram 4.1.1.12

Distribusi dukungan orang tua dalam memilih makanan pada anak-anak tk bnb

dengan jumlah responden orang tua sebanyak n=20, didapatkan hasil bahwa

85 % orang tua di Tk Bnb memberikan dukungan untuk memilih makanan

yang tepat untuk anak-anaknya.

Dimensi Lingkungan

a. Diagram 4.2.2.1. Distribusi Sumber Air Bersih di Rumah Siswa TK BnB,

Maret 2015 (n=20)

Page 23: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 4.1.2.1

Diagram 4.2.2.1 menjelaskan bahwa sejumlah 75 % (15 siswa) memiliki

sumber air pribadi (PDAM dan sumur pribadi).

b. Diagram 4.2.2.2. Distribusi Jenis Air Minum Siswa TK BnB, Maret 2015

(n=20)

Diagram 4.1.2.2

Diagram 4.2.2.2 menjelaskan sebesar 70 % (14 siswa) mengkonsumsi air

minum sehat dengan merebus air dan menggunakan air galon bermerk.

Page 24: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

c. Diagram 4.2.2.3. Distribusi Lingkungan Dapur Rumah Siswa TK BNB, Maret

2015 (n=20)

Diagram 4.1.2.3

Diagram 4.2.2.3 menjelaskan bahwa sebesar 80 % (16 siswa) memiliki dapur

bersih yang dibersihkan setiap selesai memasak.

d. Diagram 4.2.2.4. Distribusi Keadaan Sekitar Rumah Siswa TK BnB, Maret

2015 (n=20)

Diagram 4.1.2.4

Diagram 4.2.2.4 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) memiliki

keadaan sekitar rumah yang bersih.

Page 25: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

2. Masalah Gizi

a. Diagram 4.2.1.1 Distribusi Menu Makanan yang Diberikan kepada Siswa TK

BnB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 4.2.2.1

Diagram 4.2.1.1 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) mengkonsumsi

makanan sehat yang terdiri dari nasi, sayur, lauk, buah dan susu.

b. Diagram 4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Makan Siswa TK BnB, Maret 2015

(n=20)

Diagram 4.2.2.2

Diagram 4.2.1.2 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) makan 3-4 kali

sehari.

Page 26: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

c. Konsumsi makanan Tidak Sehat

Diagram 4.2.2.3 Distribusi Konsumsi Makanan Tidak Sehat Siswa TK BNB,

Maret 2015 (n=20)

Diagram 4.2.2.3

Diagram 4.2.1.3 menjelaskan jumlah siswa yang makan jenis makanan tidak

sehat. Sebesar 20 % (4 siswa) mengkonsumsi makanan yang mengandung

bahan tambahan: pewarna, penyedap, pemanis, dan pengawet buatan. Sebesar

25 % (5 siswa) mengkonsumsi makanan cepat saji.

Sebesar 20 % (4 siswa) mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan.

d. Diagram 4.2.1.4. Distribusi Jajanan Kesukaan Siswa TK BnB, Maret 2015

(n=20)

Page 27: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 4.2.1.4

Diagram 4.2.1.4 menjelaskan bahwa sebesar 45 % (9 siswa) menyukai jajanan

seperti chiki, permen, dan es krim

e. Diagram 4.2.1.5. Distribusi Konsumsi Buah dan Sayur Siswa TK BnB, Maret

2015 (n=20)

Diagram 4.2.1.5

Diagram 4.2.1.5 menjelaskan bahwa sebesar 80 % ( 16 siswa) menyukai buah

dan sayur.

Page 28: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

f. Diagram 4.2.1.6. Distribusi Pola Makan Siswa TK BnB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 4.2.1.6

Diagram 4.2.1.6 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) tidak mengalami

susah makan.

g. Diagram 4.2.1.7. Distribusi Kebiasaan Sarapan Siswa TK BnB, Maret 2015

(n=20)

Diagram 4.2.1.7

Diagram 4.2.1.7 menjelaskan bahwa sebesar 75 % (15 siswa) terbiasa sarapan

di pagi hari.

Page 29: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

h. Diagram 4.2.1.8. Distribusi Jenis Bekal Siswa TK BnB, Maret 2015 (n=20)

Diagram 4.2.1.8

Diagram 4.2.1.8 menjelaskan bahwa sebesar 40 % (8 siswa) biasa membawa

bekal tidak sehat berupa mie goreng, sosis.

i. Diagram 4.2.1.9. Distribusi Jenis Permainan di Rumah Siswa TK BnB, Maret

2015 (n=20)

Diagram 4.2.1.9

Diagram 4.2.1.9 menjelaskan sebesar 75 % (16 siswa) biasa bermain jenis

permainan yang bersih seperti boneka, puzzle, mobil-mobilan.

Page 30: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

D. Dimensi Pendidikan dan Organisasi

1. Masalah gigi

a. Diagram 5.1.1 Distribusi Pengetahuan tentang Bagian Gigi pada Orang Tua

Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Diagram 5.1.1

Diagram 5.1.1 menjelaskan bahwa pengetahuan orang tua murid B & B

tentang bagian gigi sudah baik dengan jumlah responden yang menjawab

benar sejumlah 100% (20 responden).

b. Diagram 5.1.2 Distribusi Pengetahuan tentang jumlah gigi anak pada Orang

Tua Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Diagram 5.1.2

Page 31: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.1.2 menjelaskan bahwa sejumlah 40% (8 responden) menjawab

kurang tepat jumlah gigi anak.

c. Diagram 5.1.3 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Murid TK B & B tentang

Jenis gigi yang tanggal anak pada Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Diagram 5.1.3

Diagram 5.1.3 menjelaskan bahwa sejumlah 5% (1 responden) menjawab

kurang tepat tentang jenis gigi yang tanggal anak.

0. Diagram 5.1.4 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Murid TK B & B tentang

jumlah gigi yang tanggal pada anak Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Diagram 5.1.4

Diagram 5.1.4 menjelaskan bahwa sejumlah 50%(10 responden) menjawab

kurang tepat tentang jenis gigi

Page 32: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

d. Diagram 5.1.5 Distribusi Pengetahuan tentang jenis Penyakit Gigi pada Orang

Tua Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Diagram 5.1.5

Diagram 5.1.5 menunjukkan sejumlah 15% (5 responden) orang tua siswa TK

B n B menjawab kurang tepat tentang jenis Penyakit Gigi.

e. Diagram 5.1.6 Distribusi Pengetahuan tentang Tanda dan Gejala Penyakit Gigi

pada Orang Tua Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Diagram 5.1.6

Diagram 5.1.6 menunjukkan sejumlah 20% (4 responden) menjawab kurang

tepat tentang tanda dan gejala penyakit gigi.

f. Diagram 5.1.7 Distribusi Pengetahuan Orang Tua tentang waktu pemberian

pengajaran gosok gigi pada anak di TK B & B Bulan Maret tahun 2015

(n=20).

Page 33: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.1.7

Diagram 5.1.7 menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua murid B & B

tentang waktu pemberian pengajaran gosok gigi pada anak sudah baik dengan

jumlah responden yang menjawab benar sejumlah 100% (20 responden)

g. Diagram 5.1.8 Distribusi Pengetahuan Orang Tua tentang waktu pemberian

pengajaran gosok gigi pada anak di TK B & B Bulan Maret tahun 2015

(n=20).

Diagram 5.1.8

Diagram 5.1.8 menunjukkan 20 orang tua mengatakan mengkonsumsi permen

dapat merusak gigi, 5 orang tua mengatakan mengkonsumsi teh dapat merusak

gigi dan 2 orang tua menyatakan pemberian susu botol pada anak yang sudah

besar menyebabkan kerusakan gigi.

Page 34: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

h. Diagram 5.1.9 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Murid TK B & B tentang

Waktu menyikat gigi Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Diagram 5.1.9

Diagram 5.1.9 menunjukkan 18 responden mengatakan waktu yang tepat

untuk menggosok gigi adalah sebelum tidur, 7 responden mengatakan waktu

yang tepat untuk menggosok gigi adalah setelah sarapan dan 2 orang

menyatakan waktu yang tepat untuk menggosok gigi adalah ketika mandi sore

i. Diagram 5.1.10 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Murid TK B & B tentang

Waktu menyikat gigi Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Diagram 5.1.10

Page 35: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.1.10 menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua murid B & B

tentang waktu pemberian pengajaran gosok gigi pada anak kurang baik yakni

100% (20 responden) menjawab kurang tepat

1. Diagram 5.1.11 Distribusi Dukungan Orang Tua Murid TK B & B tentang

Kebiasaan Gosok Gigi Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Diagram 5.1.11

Diagram 5.1.11 menunjukkan bahwa sebagian besar kebiasaan gosok gigi

didukung oleh ibu yakni sebanyak 80 % (16 responden),

j. Diagram 5.1.12 Distribusi Dukungan Mengingatkan Gosok Gigi Orang Tua

Murid TK B & B Bulan Maret tahun 2015 (n=20).

Page 36: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.1.12

Diagram 5.1.12 menunjukkan bahwa 50%(10 responden) menyatakan tidak

mengingatkan anak untuk gosok gigi.

k. Diagram 5.1.13 Distribusi Pemberian Pujian Anak Ketika Gosok Gigi pada

Orang tua murid TK B & B bualn Maret 2015 (n=20).

Diagram 5.1.13

Diagram 5.1.13 menunjukkan jika 100% (20 responden) menyatakan

memberikan pujian kepada anak ketika anak gosok gigi.

l. Diagram 4.14 Distribusi Pemberian Hukuman Anak Ketika Gosok Gigi pada

Orang tua murid TK B & B bualn Maret 2015 (n=20).

Page 37: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.1.14

Diagram 5.1.14 menunjukkan jika 35% (7 responden) menyatakan memberikan

hukuman kepada anak ketika anak tidak gosok gigi

2. Masalah gizi

a. Distribusi Pengetahuan Tentang Definisi Makanan Sehat

Diagram 5.2.1 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang makanan

sehat pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015 (n=20).

s ehat

Diagram 5.2.1

Diagram 5.2.1 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang definisi makanan

sehat sebesar 30% (6 responden) tidak mengetahui.

a. Distribusi Pengetahuan Tentang Komponen Makanan Sehat

Page 38: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.2.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang

komponen dalam makanan sehat pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015

(n=20).

Diagram 5.2.2

Diagram 5.2.2 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang komponen makanan

sehat sebesar 20% (4 responden) tidak mengetahui komponen dalam makanan

sehat.

b. Distribusi Pengetahuan Tentang Makanan yang Baik untuk Pertumbuhan

Anak

Diagram 5.2.3 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang makanan

yang baik untuk pertumbuhan anak, pada orang tua siswa TK BnB. Maret

2015 (n=20).

Page 39: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.2.3

Diagram 5.2.3 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang komponen makanan

sehat 30% (4 responden) tidak mengetahui komponen makanan sehat.

c. Distribusi Pengetahuan Tentang Definisi Jajan Tidak Sehat

Diagram 5.2.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang definisi

jajan tidak sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015 (n=20).

Diagram 5.2.4

Diagram 5.2.4 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang definisi jajan tidak

sehat, sebesar 20% (4 responden) tidak mengetahui definisi jajan tidak sehat.

d. Distribusi Pengetahuan Tentang Bahaya Jajan Tidak Sehat

Page 40: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.2.5 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang bahaya

jajan tidak sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015 (n=20).

Diagram 5.2.5

Diagram 5.2.5 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang definisi jajan tidak

sehat, sebesar 25% (5 responden) tidak mengetahui.

e. Distribusi Pengetahuan Tentang Menu Makanan Yang Baik untuk Anak

Diagram 5.2.6 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang menu

makanan yang baik untuk anak, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015

(n=20).

Diagram 5.2.6

Page 41: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.2.6 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang menu makanan yang

baik untuk anak, sebesar 45% (9 responden) tidak mengetahui.

f. Distribusi Ketersediaan Dana untuk Makanan Sehat

Diagram 5.2.7 Distribusi frekuensi berdasarkan ketersediaan dana untuk

menyediakan makanan sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015

(n=20).

Diagram 5.2.7

Diagram 5.2.7 menunjukkan bahwa ketersediaan dana untuk menyediakan

makanan sehat, sebesar 25% (5 responden) tidak tersedia.

g. Distribusi Ketersediaan Tempat untuk Mendapatkan Makanan Sehat

Diagram 5.2.8 Distribusi frekuensi berdasarkan ketersediaan tempat untuk

mendapatkan makanan sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015

(n=20).

Page 42: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.2.8

Diagram 5.2.8 menunjukkan bahwa ketersediaan tempat untuk mendapatkan

makanan sehat, sebesar 35% (7 responden) tidak tersedia.

h. Distribusi Memberikan Pujian Pada Anak Saat Makan Sehat

Diagram 5.2.9 Distribusi frekuensi berdasarkan kebiasaan memberikan pujian

saat anak makan makanan sehat, pada orang tua siswa TK BnB. Maret 2015

(n=20).

Diagram 5.2.9

Diagram 5.2.9 menunjukkan bahwa kebiasaan memberikan pujian saat anak

makan makanan sehat, sebesar 30% (6 responden) tidak memberikan pujian.

i. Distribusi Memberikan Hukuman Pada Anak Saat Tidak Mau Makan Sehat

Page 43: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Diagram 5.2.10 Distribusi frekuensi berdasarkan kebiasaan memberikan

hukuman saat anak tidak mau makan makanan sehat, pada orang tua siswa TK

BnB. Maret 2015 (n=20).

Diagram 5.2.10

Diagram 5.2.10 menunjukkan bahwa kebiasaan memberikan hukuman saat

anak tidak mau makan makanan sehat, sebesar 20% (4 responden) tidak

memberikan hukuman.

E. Dimensi Kebijakan dan Administrasi

Wakil Kepala Sekolah berkata, “Program kesehatan pada anak-anak termasuk

ada pemeriksaan gigi, pengukuran berat badan, tinggi badan rutin dilaksanakan 1

semester 1 kali. Kebetulan untuk semester ini sudah dilaksanakan pada bulan Februari

kemarin. Jadi, setiap 1 semester 1 kali, B n B yang sudah bekerjasama dengan

Puskesmas Ngesrep akan didatangi oleh dokter untuk memeriksa dan mendata

kesehatan anak-anak. Begitu mbak”

Guru berkata, “Selama pemeriksaan rutin berjalan tiap semester anak-anak sih

tidak ada yang ketakutan atau males untuk diperiksa, jadi ya sejauh ini bisa dibilang

anak-anak malah senang jika ada pemeriksaan kesehatan yang diadakan oleh pihak

Puskesmas.”

Kepala Sekolah berkata, “Ngga ada sih mbak kalau kendala pas pemeriksaan,

cuma ya biasa anak-anak kan diperiksanya gantian jadi kadang ada yang ga sabar

nunggu giliran, ada juga yang malah lari-larian sama temennya pas nunggu giliran.

Kalau mengganggu jam pelajaran sih engga, soalnya kan kita sudah menyiapkan

jadwal rutin pemeriksaannya dan pas Februari kemarin itu kami siasati dengan jam

Page 44: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

pelajaran tetap berjalan untuk mengurangi anak-anak yang bosen nunggu giliran atau

lari-larian sendiri. Jadi, yang udah dipanggil baru keluar untuk diperiksa, gitu mbak.”

Kepala Sekolah berkata, “Pihak Puskesmas sih hanya memeriksa kesehatan

giginya ada kariesnya atau tidak, dan penyuluhan tentang kebersihan gigi ya hanya

sekedar mengingatkan anak-anak untuk rajin gosok gigi. Guru-guru biasanya juga

mengingatkan anak-anak untuk tidak lupa gosok gigi habis sarapan dan sebelum

tidur.”

Kepala Sekolah berkata, “Puskesmas juga hanya mengukur berat badan dan

tinggi badan saja kemudian memberikan kategori gizi anak baik atau kurang.

Misalnya ada anak yang berat badannya kurang baru dikasih tahu kalau suruh makan

yang lebih banyak lagi dan makan yang bergizi. Begitu juga guru-guru saat

mendampingi anak-anak makan pasti selalu mengingatkan untuk menghabiskan

makananannya mereka mbak.”

Guru berkata, “peraturan secara tertulis sih sudah ada ya mbak, kita juga

mengamati jajan atau bekal makan apa yang dibawa anak-anak. Kalau ternyata

makanan atau yang dibawa itu kurang sehat, kami hanya memberi komentar dan saran

kepada anak untuk mengganti menu atau jenis jajanan yang dibawa ke sekolah.”

Kepala Sekolah berkata, “Dulu pernah ada sih mbak kalau lomba kebersihan

gigi atau bekal sehat, kami cuma memberikan pujian di depan anak-anak sebagai

contoh anak yang giginya sehat maupun bekal makanan atau jajanan siapa yang sehat.

Diharapkan dengan seperti itu anak yang lainnya juga akan meniru temannya yang

mendapat pujian tadi.”

Page 45: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

II. ANALISA DATA

No. Data Fokus Etiologi Masalah

1 Data subyektif:

a. Data perilaku

1) Guru TK B&B berkata “Ada siswa yang membawa jajan seperti

permen, coklat, wafer. Meskipun sudah dilarang, tetapi tetap ada

yang membawa sebagai bekal.”

2) Beberapa siswa berkata “............kalau di rumah aku suka makan

permen, coklat dan es krim.”

3) Beberapa siswa berkata “............ya kalau sehabis makan itu jarang

gosok gigi.”

b. Data administrasi dan Kebijakan

1) Kepala Sekolah berkata, “Pihak Puskesmas sih hanya memeriksa

kesehatan giginya ada kariesnya atau tidak, dan penyuluhan tentang

kebersihan gigi ya hanya sekedar mengingatkan anak-anak untuk rajin

gosok gigi......”

2) Kepala Sekolah berkata, “Belum ada sih mbak kalau lomba

kebersihan gigi.”

3) Guru berkata “peraturan secara tertulis sih belum ada ya mbak, kita

hanya sekedar mengamati jajan yang dibawa anak-anak.”

Data obyektif:

Kurang kesadaran diri

siswa

Perilaku kesehatan

cenderung beresiko:

konsumsi jajanan

perusak gigi

(00188)

Page 46: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

a. Hasil kuesioner:

1) Data sosial

- Pendidikan terakhir orang tua sebesar 65% (13 orang) lulusan

Sarjana.

2) Data epidemiologi

Data menunjukan bahwa 35 % (7 siswa) menderita karies

3) Data perilaku

Sebesar 45 % (9 siswa) menyukai jajanan seperti chiki, permen, dan

es krim.

4) Data edukasi

- Sebesar 80% (16 orang tua) menjawab tidak tepat pada tanda dan

gejala penyakit gigi

- Sebesar 25 % (5 orang tua) mengatakan mengkonsumsi teh dapat

merusak gigi dan hanya sebesar 10 % (2 orang tua) menyatakan

pemberian susu botol pada anak yang sudah besar menyebabkan

kerusakan gigi.

- Hanya sebesar 35 % (7 orang tua) yang mengetahui bahwa setelah

sarapan adalah waktu yang tepat untuk menggosok gigi

- Sebesar 100% (20 orang tua) menjawab kurang tepat pada cara

menggosok gigi yang benar

- Sebesar 50% (10 orang tua) menyatakan tidak mengingatkan

untuk menggosok gigi kepada anaknya.

Page 47: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

b. Hasil observasi:

1) Data perilaku

Ada beberapa siswa yang membawa jajan seperti permen, dan

coklat.

2 Data subyektif:

a. Data Sosial

1) Kepala sekolah berkata “disini memang kebanyakan siswa tidak

diantar oleh orang tuanya. Karena orang tua terlalu sibuk dengan

pekerjaannya.”

2) Beberapa siswa berkata “............. kalau di rumah saya dengan oma.

Mama dan Papah pulangnya malam.”

b. Data perilaku

1) Guru TK B&B berkata “Banyak siswa yang membawa bekal berupa

mie instan, sosis, nugget, dan jenis makanan instan lainnya.”

2) Beberapa siswa berkata “Di rumah aku suka makan sosis sama mie

goreng indomie, sama pancake. Kadang aku bikin bareng sama

mama. Soalnya enak.”

3) Guru TK B&B berkata “Ada beberapa siswa yang membawa chiki,

meskipun seringkali sudah diingatkan.”

c. Data Administrasi dan Kebijakan

1) Kepala Sekolah berkata, “Puskesmas juga hanya mengukur berat

Kurang dukungan

keluarga

Perilaku kesehatan

cenderung beresiko:

makan tidak sehat

(00188)

Page 48: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

badan dan tinggi badan saja kemudian memberikan kategori gizi anak

baik atau kurang. Misalnya ada anak yang berat badannya kurang baru

dikasih tahu kalau suruh makan yang lebih banyak lagi dan makan

yang bergizi. Begitu juga guru-guru saat mendampingi anak-anak

makan pasti selalu mengingatkan untuk menghabiskan makananannya

mereka mbak.”

2) Kepala sekolah berkata “..................... Kalau ternyata makanan atau

yang dibawa itu kurang sehat, kami hanya memberi komentar dan

saran kepada anak untuk mengganti menu atau jenis jajanan yang

dibawa ke sekolah.”

3) Kepala sekolah berkata “................. kami cuma memberikan pujian di

depan anak-anak sebagai contoh anak yang giginya sehat maupun

bekal makanan atau jajanan siapa yang sehat.”

Data obyektif:

a. Hasil kuesioner

1) Data sosial

Pendidikan terakhir orang tua sebesar 65% (13 orang) lulusan

a) Pekerjaan orang tua sebesar 35% (7 orang) bekerja wiraswasta

serta 40% (8 orang) bekerja sebagai PNS.

2) Data epidemiologi

a) Data menunjukkan bahwa dampak makan tidak sehat:

Page 49: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

- Sakit perut > 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebesar 65% (13

siswa)

- Diare > 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebesar 70% (14 siswa

- Radang (amandel) > 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebesar

50% (10 orang)

- Batuk < 3 kali dalam 1 bulan terakhir sebesar 40% (8 siswa)

b) Data menunjukkan bahwa anak yang dalam 1 bulan terakhir siswa

tidak hadir ke sekolah < 3 kali karena sakit sebesar 15% (3 siswa).

3) Data perilaku

Sebesar 40 % (8 siswa) membawa bekal tidak sehat berupa mie

goreng, sosis.

4) Data Edukasi

a) Sebesar 25% (5 orang tua) tidak mengetahui bahaya jajanan tidak

sehat.

b) Sebesar 30% (6 orang tua) tidak mengetahui tentang definisi

makanan sehat

c) Sebesar 20% (4 orang tua) tidak mengetahui tentang komponen

makanan sehat.

d) Sebesar 45% (9 orang tua) tidak mengetahui tentang menu

makanan yang baik untuk anak.

e) Sebesar 30% (6 orang tua) tidak memberikan pujian saat anak

makan sehat.

Page 50: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

f) 90% siswa (18 dari 20 siswa) memiliki pengetahuan mengenai

pengertian makanan sehat yang buruk

g) 55% siswa (11 dari 20 siswa) memiliki pengetahuan mengenai

jenis makanan sehat yang buruk

h) 75% siswa (15 dari 20 siswa) memiliki pengetahuan mengenai

manfaat makanan sehat yang buruk

i) 85% siswa (17 dari 20 siswa) memiliki pengetahuan mengenai

akibat makanan tidak sehat yang buruk

b. Hasil observasi

1) Data Sosial

a) Banyak siswa yang diantar oleh ojek atau pembantunya.

b) Beberapa siswa diantar jemput oleh nenek / kakeknya.

2) Data perilaku

a) Ada beberapa siswa yang membawa bekal tidak sehat seperti mie

instan, sosis, nugget.

Ada beberapa siswa membawa chiki.

I. PRIORITAS MASALAH

A : Presentasi Populasi yang Mengalami Masalah

B : Keseriusan MasalahC : Keefektifasn Intervensi

No Masalah Kesehatan Kriteria Score Total Keterangan

Page 51: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

(A+2B)x CA B C

1. Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi jajanan

perusak gigi

9 6 4 84 A : 9

Perilaku makan jajan tidak sehat = 45 %

B : 6

Masalah dikatakan cukup serius karena perilaku jajan

tidak sehat tersebut sudah menjadi kebiasaan anak

dan sudah menyebabkan karies.

C : 4

Intervensi yang akan diberikan yaitu edukasi tentang

jajanan yang menyebabkan karies dan cara gosok

gigi.

Intervensi yang akan diberikan cukup efektif, karena

intervensi dapat meningkatkan pengetahuan siswa

tetapi untuk mengubah perilaku dibutuhkan waktu

yang lama serta dukungan orang tua untuk

mendukung perubahan perilaku anak.

2 Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: makan tidak sehat

9 5 3 57 A : 9

Perilaku makan tidak sehat = 40 %

B : 5

Masalah dikatakan cukup serius karena perilaku

makan tidak sehat tersebut dapat menyebabkan anak

lebih menyukai jenis makanan instan.

Page 52: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

C : 3

Intervensi yang akan diberikan yaitu edukasi tentang

makanan sehat.

Intervensi yang akan diberikan cukup efektif, karena

intervensi yang diberikan hanya meningkatkan

pengetahuan siswa.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Berdasarkan scoring di atas, maka prioritas diagnosa keperawatan komunitas pada siswa TK BnB, sebagai berikut:

No. Diagnosa Keperawatan Score

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko: konsumsi jajanan perusak gigi b.d kurang kesadaran diri pada siswa TK BnB

84

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko: makan tidak sehat b.d kurang dukungan keluarga pada siswa TK BnB 57

III.INTERVENSI

Page 53: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

NO/TGLDIAGNOSA

KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI

16-3-2015 Perilaku kesehatan

cenderung

beresiko: makanan

tidak sehat b.d

dukungan keluarga

pada siswa bnb

semarang

Jangka pendek :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama maksimal 1 bulan, pengetahuan siswa

TK B&B tentang makanan sehat dengan

kriteria hasil :

a. 50% siswa (10 dari 20 siswa) memiliki

pengetahuan mengenai pengertian

makanan sehat yang sedang

b. 40% siswa (8 dari 20 siswa) memiliki

pengetahuan mengenai jenis makanan

sehat yang baik

c. 50% siswa (10 dari 20 siswa) memiliki

pengetahuan mengenai manfaat makanan

sehat yang sedang

d. 50% siswa (10 dari 20 siswa) memiliki

pengetahuan mengenai akibat makanan

tidak sehat yang sedang

Kode NIC : 6480

a. Berikan pendidikan kesehatan tentang makanan

sehat dengan storybook

b. Anjurkan orang tua untuk membawakan bekal

sehat

c. Berikan reward kepada siswa yang dapat

menyebutkan makanan sehat

d. Berikan reward kepada siswa yang membawa

bekal sehat

e. Memberikan sarana pembelajaran tentang

makanan sehat

f. Memotivasi kepala sekolah dan guru untuk

memberikan dukungan orang tua ataupun siswa

untuk membawa bekal sehat

Page 54: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Jangka menengah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 6 bulan, perilaku siswa TK B&B

tentang makanan sehat dengan kriteria hasil:

e. Dari 15 siswa yang mengonsumsi

makanan cepat saji seperti junk food dapat

mengetahui bahwa makanan cepat saji itu

dapat mengganggu kesehatan menjadi

berkurang menjadi 8 orang.

f. 50% siswa (10 dari 20 siswa) memiliki

kebiasaan membawa bekal sehat

Jangka panjang:

Setelah dilakukan tindakan selama 12

bulan,kualitas hidup siswa TK B&B baik

dengan kriteria hasil:

g. Penyakit yang timbul akibat membawa

bekal yang tidak sehat seperti diare dapat

berkurang, dari 14 siswa menjadi 5 siswa

Page 55: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

perbulan,

h. Jumlah siswa yang menderita sakit perut

dari 13 menjadi 3,

i. Jumlah siswa yang menderita radang dari

10 orang menjadi 3 orang,

j. Jumlah siswa yang menderita batuk 8

orang menjadi 2 orang,

k. Jumlah siswa yang menderita pilek dari 9

menjadi 2 orang.

l. Jumlah siswa TK B&B yang tidak masuk

karena ijin dari 3 orang menjadi 1 orang

dalam 1 bulan.

16/3/2015 Perilaku kesehatan

cenderung

beresiko:

konsumsi jajanan

perusak gigi b.d

kurang kesadaran

diri pada siswa TK

B&B Semarang

Jangka pendek :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama maksimal 1 bulan, pengetahuan siswa

TK B&B Semarang tentang konsumsi jajanan

perusak gigi meningkat dengan kriteria hasil:

a. 20 siswa TK B&B Semarang dapat

menyebutkan jenis jajanan perusak gigi

b. 20 siswa TK B&B Semarang dapat

menjelaskan dan mendemonstrasikan cara

Kode NIC : 6480

a. Berikan pendidikan kesehatan tentang jenis

jajanan perusak gigi

b. Ajarkan siswa tentang mencegah kerusakan gigi

c. Ajarkan siswa untuk mendemonstrasikan cara

menggosok gigi yang benar dan cara mencegah

kerusakan gigi

g. Berikan reward? kepadasiswa yang melakukan

demostrasi cara menggosok gigi yang benar, yaitu

memberikan hadiah bagi siswa yang berani

Page 56: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

mencegah kerusakan gigi

Jangka menengah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 6 bulan, perilaku konsumsi jajanan

perusak gigi siswa TK B&B Semarang

berkurang, ditandai dengan kriteria hasil:

m. 20 Siswa TK B&B Semarang tidak lagi

membawa bekal jajanan perusak gigi

(permen, coklat, wafer) ke sekolah

n. 20 Siswa TK B&B Semarang tidak sering

mengkonsumsi jajanan perusak gigi di

rumah (coklat, permen, es krim)

o. 20 Siswa TK B&B Semarang terbiasa

menggosok gigi setelah sarapan, saat

mandi, dan sebelum tidur

p. 20 Siswa TK B&B Semarang terbiasa

minum air putih setelah mengkonsumsi

jajanan perusak gigi (coklat, permen, es

krim)

Jangka panjang:

mendemonstrasikan gosok gigi di depan teman-

temannya

h. Memberikan poster prosedur gosok gigi kepada

sekolah

d. Memotivasi kepala sekolah dan guru untuk

memberikan dukungan kepada siswa agar

menerapkan cara mencegah kerusakan gigi

Page 57: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 12 bulan, perilaku mengkonsumsi

jajanan perusak gigi berkurang dan dapat

diaplikasikan di sekolah dan di rumah, dengan

kriteria hasil:

a. Kejadian karies gigi dapat berkurang dari

7 siswa menjadi 3 siswa

b. Jumlah anak yang mengalami sakit gigi

dapat berkurang dari 13 siswa menjadi 3

siswa

c. Jumlah anak dengan gigi berlubang

berkurang dari 9 siswa menjadi 2 Siswa

d. Jumlah anak dengan gusi bengkak

berkurang dari 3siswa menjadi 1 siswa

Page 58: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

IV. IMPLEMENTASI

No Hari /

Tanggal

Diagnosa Implementasi Evaluasi formatif Tanda –

tangan

26 Maret

2015

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi jajanan

perusak gigi b.d kurang

kesadaran diri pada siswa TK

B&B Semarang

Memberikan pendidikan

kesehatan tentang jenis

jajanan perusak gigi dengan

metode video

S:

- Ketika ditanya secara

acak, An. K dapat

menyebutkan makanan

perusak gigi, “Makanan

yang bikin ada monster

di gigi kaya coklat,

permen, es krim”

- Ketika ditanya secara

acak An. S dapat

menyebutkan kegunaan

pasta gigi, “Tadi pasta

giginya jadi

pahlawannya gigi yang

sakit karena ngga gosok

gigi kak”

O:

- 12 Siswa TK B&B

mengungkapkan

Anggi

Page 59: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

makanan 3 contoh

makanan perusak gigi

ketika ditanyakan

setelah pendkes

- 16 Siswa TK B&B

mengungkapkan

pentingnya penggunaan

pasta gigi untuk

kesehatan gigi ketika

ditanyakan setelah

pendkes

- 7 siswa TK B&B

mengungkapkan 2

waktu menggosok gigi

yang benar ketika

ditanyakan setelah

pendkes

A:

Masalah belum teratasi, 13

anak belum dapat

menyebutkan waktu

menggosok gigi yang

Page 60: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

benar

P:

Pemberian pendidikan

kesehatan dengan

menggunakan metode lagu

26 Maret

2015

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: makanan tidak sehat

b.d dukungan keluarga pada

siswa bnb semarang

Memberikan pendidikan

kesehatan tentang jenis

jajanan tidak sehat dengan

metode video

S:

- Ketika ditanya secara

acak, An. D dapat

menyebutkan jajanan

tidak sehat, “Cilok yang

di pinggir jalan itu tidak

sehat banyak kena asap

kendaraan, siomay juga

tidak sehat karena ada

sausnya”

- Ketika ditanya secara

acak An. A dapat

menyebutkan bahaya

makan jajanan tidak

sehat, “Kalau makan

jajan di pinggir jalan

Tim

Keperawatan

Komunitas

Kelompok 2

Page 61: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

bisa bikin sakit perut,

sama sakit panas, sama

tipes”.

O:

- 11 Siswa TK B&B

mengungkapkan 3

contoh jajanan tidak

sehat ketika ditanyakan

setelah pendkes

- 17 Siswa TK B&B

mengungkapkan

penyebab jajanan tidak

baik dimakan ketika

ditanyakan setelah

pendkes

- 7 siswa TK B&B

mengungkapkan bahaya

memakan jajajan tidak

sehat ketika ditanyakan

setelah pendkes

A:

Masalah belum teratasi.

Page 62: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

13 dari 20 anak tidak

dapat menyebutkan

bahaya mengkonsumsi

jajan tidak sehat.

P:

Pemberian pendidikan

kesehatan tentang

makanan sehat dan tidak

sehat dengan

menggunakan media

permainan ular tangga.

28 Maret

2015

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi jajanan

perusak gigi b.d kurang

kesadaran diri pada siswa TK

B&B Semarang

Mengajari lagu sikat gigi

yang mudah diingat anak-

anak

S : Anak-anak berkata,

“Lagunya bagus kak, tapi

belum hafal”.

“Saya bisa kak, saya bisa

nyanyinya.”

O : Anak-anak terlihat

antusias dan kooperatif

saat diajari lagu gosok

gigi. Anak-anak masih

terlihat kesulitan

Nur

Page 63: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

menghafal liriknya dan

gerakan saat menyanyikan

lagunya.

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: makanan tidak sehat

b.d dukungan keluarga pada

siswa bnb semarang

Memberikan pendidikan

kesehatan kepada orang tua

tentang makanan sehat dan

bekal sehat

S:

1. Ada 3 orang tua

bertanya:

- “Apakah ada

pengganti atau

penetralisisr ketika

anak sudah makan

makanan tidak

sehat?”

- “Apakah jenis mie

yang masak sendiri

itu berbahaya

seperti mie instan?

Apa yang

menyebabkan mie

instan berbahaya?”

- “Bagaimana jika

anak saya selalu

lapar dan sering

Tim

Keperawatan

Komunitas

Kelompok 2

Page 64: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

ngemil?

Bagaimana cara

menguranginya.”

2. Beberapa orang tua

mengatakan sudah

memahami setelah

dijelaskan, namun

terkadang karena alasan

sibuk jadi bekal yang

dibawakan yang cepat

dan instan.

O:

1. Orang tua terlihat

antusias mengikuti

pendidikan kesehatan.

2. Orang tua aktif saat sesi

diskusi.

3. Terdapat 3 orang tua

yang bertanya tentang

makanan sehat.

4. Beberapa orang tua

dapat menjawab

Page 65: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

pertanyaan yang

diberikan setelah

pendidikan kesehatan.

A:

Masalah kurang

pengetahuan tentang

makanan sehat pada orang

tua teratasi, pengetahuan

orang tua meningkat

setelah diberikan

pendidikan kesehatan.

P:

1. Berikan pendidikan

kesehatan kepada anak

melalui video

Berikan motivasi kepada

anak agar makan makanan

sehat dan meminta orang

tua membawakan bekal

makanan sehat

30 Maret

2015

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi jajanan

Mengulas kembali lagu sikat

gigi kepada anak-anak

S : Anak-anak berkata,

“Lagunya sudah hafal

Nur

Page 66: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

perusak gigi b.d kurang

kesadaran diri pada siswa TK

B&B Semarang

kak.”

“Saya mau memimpin

nyanyi lagu gosok giginya

kak.”

O : Sebagian anak-anak

sudah mulai menghafal

lagu sikat gigi dengan baik

beserta gerakannya.

31 Maret

2015

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi jajanan

perusak gigi b.d kurang

kesadaran diri pada siswa TK

B&B Semarang

Mengulas kembali lagu sikat

gigi kepada anak-anak

S : Anak-anak berkata,

“Masih ingat kak, masih.”

“Sudah hafal kak,

gampang kak.”

“Saya kak, saya bisa.”

“Saya mau yang

memimpin nyanyi kak.”

O : Semua anak-anak

terlihat sudah hafal lagu

gosok gigi dan

gerakannya. Anak-anak

sangat antusias dan

kooperatif saat diajak

untuk menyanyikan lagu

Nur

Page 67: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

gosok gigi.

A : Masalah perilaku

kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi

jajanan perusak gigi b.d

kurang kesadaran diri pada

siswa TK B&B Semarang

belum teratasi karena

anak-anak masih ada yang

belum menggosok gigi

setelah makan makanan

perusak gigi

P :

1. Berikan

demonstrasi

langkah-langkah

gosok gigi

menggunakan alat

peraga

Anjurkan anak-anak

melakukan gosok gigi

bersama-sama setelah

Page 68: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

makan (istirahat)

Rabu, 1

April 2015

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: makanan tidak sehat

b.d dukungan keluarga pada

siswa bnb semarang

Memberikan pendidikan

kesehatan tentang manfaat

sayur dan buahan buahan

dengan media ular tangga

S:

- 15 siswa siswi tk

bnb berkata bahwa

mereka menyukai

sayur-sayuran dan

buah –buahan

- 15 siswa

menjawab manfaat

sayur dengan benar

- 12 siswa dapat

menyebutkan nama

sayur dan buah-

buahan dengan

tepat

- 12 siswa dapat

menyebutkan

makanan yang

tidak sehat

O:

- Siswa siswi tk bnb

antusias dengan

Tim

keperawatan

komunitas

kelompok II

Page 69: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

permainan

- Siswa siswi tk bnb

terlihat mengerti

pada saat di beri

penjelasan

A:

P:

Lanjutkan intervensi

- Berikan reward

pada siswa siswi tk

bnb yang

membawa bekal

makanan sehat

Berikan pengetahuan

tentang sayur dan buah-

buahan dengan media

wayang sayur dan buah

berikan penjelasan lebih

spesifik dengan manfaat

mengonsumsi makanan

yang sehat.

2 April Perilaku kesehatan cenderung Mengajari praktik sikat gigi S: Latief

Page 70: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

2015 beresiko: konsumsi jajanan

perusak gigi b.d kurang

kesadaran diri pada siswa TK

B&B Semarang

dengan demonstrasi memakai

pantom gigi.

- Ketika ditanya secara

acak, An. F dapat

menyebutkan cara

menggosok gigi “gosok

gigi belakang atas

bawah kanan kiri bulat-

bulat, gigi bagian depan,

dan gigi dagian depan

atas bawah”

- Ketika ditanya secara

acak An. D dapat

menyebutkan waktu

mengosok gigi,

“menggosok gigi

sesudah makan,

sebelum tidur dan habis

makan-makanan manis”

O:

- Siswa TK B&B terlihat

antusias saat

demonstrasi gosok gigi

- Siswa TK B&B yang

Page 71: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

dipilih secara acak dapat

menyebutkan step gosok

gigi dan waktu gosok

gigi

- Siswa TK B&B yang

dipilih secara acak dapat

mempraktekkan

demontrasi langsung

dengan pantum.

A:

Masalah belum teratasi.

Beberapa siswa tidak

dapat mempraktekkan

gosok gigi dengan benar

P:

Praktik gosok gigi

bersama-sama

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: makanan tidak sehat

b.d dukungan keluarga pada

siswa bnb semarang

Pemberian reward bekal

sehat dengan bintang yang

ditempel di Sticker

Achievement masing-masing

siswa

S:

Anak-anak TK BNB

berkata:

”Saya mau dapat

bintang.”

Tim

Keperawatan

Komunitas

Kelompok 2

Page 72: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

“Saya nanti dapat

bintang ya, Kak. Saya

bawa sayur.”

“Aku nanti dapat

bintang 2 ya, Kak.

Bekalku sayur, udah tak

makan habis.”

O :

45% anak (9 dari 20

siswa) membawa bekal

sehat dan mendapatkan

reward bintang.

3 April

2015

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi jajanan

perusak gigi b.d kurang

kesadaran diri pada siswa TK

B&B Semarang

Praktik gosok gigi bersama S :

- Beberapa anak

anak mengatakan

sudah mengetahui

cara menggosok

gigi

- Beberapa anak

mengatakan tidak

menggosok ggi

saat sebelum

Naya

Page 73: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

tidur .

O :

- Anak – anak

terlihat antusias

praktik gosok gigi

bersama

- Terdapat 6 orang

anak – anak yang

masih asal asalan

dalam menggosok

gigi .

4 April

2015

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi jajanan

perusak gigi b.d kurang

kesadaran diri pada siswa TK

B&B Semarang

Memonitor Praktik gosok

gigi bersama

S :

1. Beberapa anak anak

menanyakan :

a. Jika sebelum tidur

gosok gigi berarti

mosternya sudah

mati ya kak ?

b. Kakak , kalo nggak

gosok gigi nanti

Naya

Page 74: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

mosternya dateng ?

O :

1. Anak – anak terlihat

antusias praktik gosok

gigi bersama

2. Terdapat 5 orang anak

– anak yang masih asal

asalan dalam

menggosok gigi .

3. Terdapat beberapa

anak yang bertanya

saat praktik gosok gigi

bersama .

5 April

2015

Perilaku kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi jajanan

perusak gigi b.d kurang

kesadaran diri pada siswa TK

B&B Semarang

Memonitor Praktik gosok gigi

bersama

S :

1. Saat praktik gosok gigi

bersama beberapa anak

mengatakan gosok gigi

sebelum tidur dan

sesudah makan .

2. Beberapa anak

Page 75: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

mengatakan memahami

langkah – langkah

menggosok gigi .

O :

1. Anak – anak terlihat

antusias mengikuti

praktik gosok gigi

bersama .

2. Beberapa anak – anak

sudah dapat

menggosok gigi

dengan benar .

A:

Masalah Perilaku

kesehatan cenderung

beresiko: konsumsi jajanan

perusak gigi b.d kurang

kesadaran diri pada siswa

TK B&B Semarang belum

teratasi karena masih ada

beberapa anak anak yang

menggosok gigi dengan

Page 76: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

asal asalan .

P:

1. Lanjutkan

program

praktik

gosok gigi

bersama

2. Monitor

praktik

gosok gigi

anak di

sekolah .

Selasa , 7

April 2015

Perilaku kesehatan cenderung beresiko: makanan tidak sehat b.d dukungan keluarga pada siswa bnb semarang

Pemberian reward bekal sehat

dengan bintang yang ditempel

di Sticker Achievement

masing

S:

Anak-anak TK BNB

berkata:

”Saya mau dapat

bintang.”

“Saya nanti dapat

bintang Kak? Saya

bawa roti.”

“Saya bawa wafer.”

“Saya bawa mie sama

Page 77: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

sayur, Kak.”

“Saya bawa mie sama

sosis.”

“Aku bawa buah. Dapat

bintang kan?”

“Aku nanti dapat

bintang ya, Kak.

Bekalku sayur, udah tak

makan habis.”

O :

60% anak (12 dari 20

siswa) membawa bekal

sehat dan mendapatkan

reward bintang.

8 april 2015 Perilaku kesehatan cenderung beresiko: makanan tidak sehat b.d dukungan keluarga pada siswa bnb semarang

Pemberian reward bekal sehat

dengan bintang yang ditempel

di Sticker Achievement

masing

:

Anak-anak TK BNB

berkata:

”Saya mau dapat

bintang, Kak.”

“Saya bawa roti.”

“Saya bawa wafer.”

“Saya bawa mie sama

Page 78: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

sayur, Kak.”

“Saya bawa jajan.

Soalnya tadi pagi udah

makan nasi. Udah

makan sayur juga.”

“Aku minta bintang ya,

Kak. Bekalku sayur,

habis.”

“Aku bawa mie, Kak.

Mama nggak masak,

punyanya cuma mie.”

O :

55% anak (11 dari 20

siswa) membawa bekal

sehat dan mendapatkan

reward bintang.

9 april 2015 Perilaku kesehatan cenderung beresiko: makanan tidak sehat b.d dukungan keluarga pada siswa bnb semarang

Pemberian reward bekal sehat

dengan bintang yang ditempel

di Sticker Achievement

masing

S:

Anak-anak TK BNB

berkata:

”Saya mau dapat

bintang, Kak.”

“Saya bawa roti.”

Page 79: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

“Saya bawa wafer.”

“Saya bawa mie sama

sayur, Kak.”

“Saya bawa jajan.

Soalnya tadi pagi udah

makan nasi. Udah

makan sayur juga.”

“Aku minta bintang ya,

Kak. Bekalku sayur,

habis.”

“Aku bawa mie, Kak.

Mama nggak masak,

punyanya cuma mie.”

O :

75% anak (15 dari 20

siswa) membawa bekal

sehat dan mendapatkan

reward bintang.

A :

Perilaku kesehatan

cenderung beresiko:

makanan tidak sehat b.d

Page 80: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

dukungan keluarga pada

siswa bnb semarang

teratasi dengan kriteria

hasil anak membawa

bekal sehat ke sekolah. Di

hari ke-6 pemberian

reward pada anak yang

membawa bekal sehat,

sebanyak ... % (.... dari 20

anak) membawa bekal

sehat dan mendapatkan

bintang.

P :

Pertahankan

implementasi pemberian

reward bintang oleh

sekolah kepada anak

yang membawa bekal

sehat ke sekolah dan

dihabiskan.

Page 81: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc
Page 82: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

V. Evaluasi

1. EVALUASI PROSESa. Masalah Gigi

1) Diagnosa Edukasi dan Organisasia) Distribusi Pengetahuan Siswa TK B&B tentang Waktu menggook gigi

b) Distribusi Pengetahuan Siswa TK B&B tentang Alat penggosok gigi

c) Distribusi Pengetahuan Siswa TK B&B tentang Makanan perusak gigi

Page 83: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

d) Distribusi Pengetahuan Siswa TK B&B tentang Langkah menggosok gigi

b. Masalah Gizi1) Diagnosa Edukasi dan Organisasi

a) Distribusi pengetahuan mengenai pengertian makanan sehat

Page 84: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

b) Distribusi pengetahuan mengenai jenis makanan sehat

c) Distribusi pengetahuan mengenai manfaat makanan sehat

d) Distribusi pengetahuan mengenai manfaat makanan sehat

Page 85: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

2. EVALUASI HASILa. Masalah Gigi

1) Diagnosa Perilaku dan Lingkungana) Distribusi Anak yang Bawa Makanan Perusak Gigi ke Sekolah (Observasi)

b) Distribusi Anak yang Menyukai Coklat, Permen, Es krim (Kuesioner)

b. Masalah Gizi Distribusi membawa bekal sehat ke sekolah

Page 86: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

3. EVALUASI HASILa. Masalah Gigi

1) Diagnosa Epidemiologia) Distribusi Anak dengan Karies

Page 87: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

b. Masalah Gizi 1) Diagnosa Epidemiologib) Distribusi Sakit Perut pada anak

c) Distribusi Diare

Page 88: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc

d) Distribusi Batuk/Pilek

Page 89: ASUHAN-KEPERAWATAN-KOMPREHENSIF-I-terbaaru(1).doc