Asuhan Keperawatan Meningitis

21
 ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS DISUSUN OLEH: 1. Abdul Hamid (P 27220010 122) 2. Ameylia Chyn tia Dev i S. (P 272 200 10 1 23) 3. Ari Priyanto (P 27220010 125) 4. Ayu Kir ana Dewi (P 27 220 010 128 ) 5. Eka Desy Retnosari (P 27220010 137) 6. Fajar Bu diutomo (P 27220010 139 ) 7. Leni Basuki (P 27220010 146) 8. Prista Esa Wijaya (P 27220010 153) 9. Rekno Wulandari (P 27220010 155)

Transcript of Asuhan Keperawatan Meningitis

Page 1: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 1/21

 

ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS

DISUSUN OLEH:

1. Abdul Hamid (P 27220010 122)

2. Ameylia Chyntia Devi S. (P 27220010 123)

3. Ari Priyanto (P 27220010 125)

4. Ayu Kirana Dewi (P 27220010 128)

5. Eka Desy Retnosari (P 27220010 137)

6. Fajar Budiutomo (P 27220010 139)

7. Leni Basuki (P 27220010 146)

8. Prista Esa Wijaya (P 27220010 153)

9. Rekno Wulandari (P 27220010 155)

Page 2: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 2/21

 

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2012

KONSEP DASAR MENINGITIS

A. Pengertian

Meningitis merupakan inflamasi yang terjadi pada lapisan arahnoid dan piamatter di otak serta spinal cord. Inflamasi ini lebih sering disebabkan oleh

 bakteri dan virus meskipun penyebab lainnya seperti jamur dan protozoa juga

terjadi (Donna D.,1999).

Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan

medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur 

(Smeltzer, 2001).

Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh

salah satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok,

Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996).

Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan

spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi &

Rita, 2001).

B. Klasifikasi

a. Meningitis Bakterial (Meningitis sepsis)

Sering terjadi pada musim dingin, saat terjadi infeksi saluran pernafasan.

Jenis organisme yang sering menyebabkan meningitis bacterial adalah

streptokokus pneumonia dan neisseria meningitis.

Meningococal meningitis adalah tipe dari meningitis bacterial yang sering

terjadi pada daerah penduduk yang padat, spt: asrama, penjara.

2

Page 3: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 3/21

 

Klien yang mempunyai kondisi spt: otitis media, pneumonia, sinusitis akut atau

sickle sell anemia yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadi meningitis.

Fraktur tulang tengkorak atau pembedahan spinal dapat juga menyebabkan

meningitis . Selain itu juga dapat terjadi pada orang dengan gangguan sistem

imun, spt: AIDS dan defisiensi imunologi baik yang congenital ataupun yang

didapat.

Tubuh akan berespon terhadap bakteri sebagai benda asing dan berespon

dengan terjadinya peradangan dengan adanya neutrofil, monosit dan limfosit.

Cairan eksudat yang terdiri dari bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk di ruangan

subarahcnoid ini akan terkumpul di dalam cairan otak sehingga dapat

menyebabkan lapisan yang tadinya tipis menjadi tebal. Dan pengumpulan cairan

ini akan menyebabkan peningkatan intrakranial. Hal ini akan menyebabkan

 jaringan otak akan mengalami infark.

b. Meningitis Virus (Meningitis aseptic)

Meningitis virus adalah infeksi pada meningen; cenderung jinak dan bisa

sembuh sendiri. Virus biasanya bereplikasi sendiri ditempat terjadinya infeksi

awal (misalnya sistem nasofaring dan saluran cerna) dan kemudian menyebar 

kesistem saraf pusat melalui sistem vaskuler.

Ini terjadi pada penyakit yang disebabkan oleh virus spt: campak, mumps,

herpes simplek dan herpes zoster. Virus herpes simplek mengganggu

metabolisme sel sehingga sell cepat mengalami nekrosis. Jenis lainnya juga

mengganggu produksi enzim atau neurotransmitter yang dapat menyebabkan

disfungsi sel dan gangguan neurologic.

c. Meningitis Jamur 

Meningitis Cryptococcal adalah infeksi jamur yang mempengaruhi sistem

saraf pusat pada klien dengan AIDS. Gejala klinisnya bervariasi tergantung dari

system kekebalan tubuh yang akan berefek pada respon inflamasi Respon

inflamasi yang ditimbulkan pada klien dengan menurunnya sistem imun antara

3

Page 4: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 4/21

 

lain: bisa demam/tidak, sakit kepala, mual, muntah dan menurunnya status

mental.

C. Etiologi

Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan

 pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun Meningitis

disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan

otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa

menyebabkan kematian. Sedangkan Meningitis disebabkan oleh jamur sangat

 jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan immun

(daya tahan tubuh) seperti pada penderita AIDS.

Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya :

Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).  Bakteri ini yang paling umum

menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri

ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga

hidung (sinus).

Neisseria meningitidis (meningococcus).  Bakteri ini merupakan penyebab

kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, Meningitis terjadi

akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian

bakterinya masuk kedalam peredaran darah.

Haemophilus influenzae (haemophilus). Haemophilus influenzae type b (Hib)

adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis

virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga

bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib vaccine) telah

membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang

disebabkan bakteri jenis ini.

Listeria monocytogenes (listeria). Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang

 juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan

dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang

terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan

daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal

(peliharaan).

4

Page 5: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 5/21

 

Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah

Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.

Manifestasi Klinik 

Aktivitas / istirahat ;Malaise, aktivitas terbatas, ataksia, kelumpuhan, gerakan

involunter, kelemahan, hipotonia

Sirkulasi ;Riwayat endokarditis, abses otak, TD ↑, nadi ↓, tekanan nadi berat,

takikardi dan disritmia pada fase akut

Eliminasi ; Adanya inkontinensia atau retensi urin

Makanan / cairan ; Anorexia, kesulitan menelan, muntah, turgor kulit jelek, mukosa

kering

Higiene ; Tidak mampu merawat diri

 Neurosensori ; Sakit kepala, parsetesia, kehilangan sensasi,

“Hiperalgesia”meningkatnya rasa nyeri, kejang, gangguan oenglihatan,

diplopia, fotofobia, ketulian, halusinasi penciuman, kehilangan memori,

sulit mengambil keputusan, afasia, pupil anisokor, , hemiparese, hemiplegia,

tanda”Brudzinski”positif, rigiditas nukal, refleks babinski posistif, refkleks

abdominal menurun, refleks kremasterik hilang pada laki-laki

 Nyeri / kenyamanan ; Sakit kepala hebat, kaku kuduk, nyeri gerakan okuler,

fotosensitivitas, nyeri tenggorokan, gelisah, mengaduh/mengeluh

Pernafasan ; Riwayat infeksi sinus atau paru, nafas ↑, letargi dan gelisah

Keamanan ; Riwayat mastoiditis, otitis media, sinusitis, infeksi pelvis, abdomen

atau kulit, pungsi lumbal, pembedahan, fraktur cranial, anemia sel sabit,

imunisasi yang baru berlangsung, campak, chiken pox, herpes simpleks.

Demam, diaforesios, menggigil, rash, gangguan sensasi.

Penyuluhan / pembelajaran ; Riwayat hipersensitif terhadap obat, penyakit kronis,diabetes mellitus

Patofisiologi

Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari oroaring dan diikuti dengan

septikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas.

Faktor predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media,

mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, prosedur bedah saraf baru,

trauma kepala dan pengaruh imunologis. Saluran vena yang melalui nasofaring

5

Page 6: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 6/21

 

 posterior, telinga bagian tengah dan saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran

vena-vena meningen; semuanya ini penghubung yang menyokong perkembangan

 bakteri.

Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang di

dalam meningen dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan trombus dan

 penurunan aliran darah serebral. Jaringan serebral mengalami gangguan

metabolisme akibat eksudat meningen, vaskulitis dan hipoperfusi. Eksudat purulen

dapat menyebar sampai dasar otak dan medula spinalis. Radang juga menyebar ke

dinding membran ventrikel serebral. Meningitis bakteri dihubungkan dengan

 perubahan fisiologis intrakranial, yang terdiri dari peningkatan permeabilitas pada

darah, daerah pertahanan otak (barier oak), edema serebral dan peningkatan TIK.

Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakteri sebelum terjadi

meningitis. Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan kerusakan adrenal, kolaps

sirkulasi dan dihubungkan dengan meluasnya hemoragi (pada sindromWaterhouse-

Friderichssen) sebagai akibat terjadinya kerusakan endotel dan nekrosis pembuluh

darah yang disebabkan oleh meningokokus.

PATHWAY

6

BAKTERI MASUK   TUBUH

MELEPASKAN SUBSTANSI VASOAKTIF

PERUBAHAN PERMEABILITAS SAWAR DARAH

REAKSI INFLAMASI PADA OTAK 

EDEMA

EXUDASI PADA OTAK 

CAIRAN SEREBROSPINALIS ↑

 TEKANAN INTRA KRANIAL ↑

MUAL, MUNTAH

HIPERTERMI

KOMPRESI PADA NERVUS VAGUS

NYERI KEPALA

ALIRAN DARAH KE OTAK  ↓HIPOKSIA

 TINGKAT KESADARAN ↓

MENYEBAR MELALUI HEMATOGEN, LIMFOGEN, PERKONTIMUITATUM

PENINGKATAN SET-POINT 

 

 TERMOSTAT HIPOTALAMUS

RANGSANGAN DI PUSAT  MUNTAH

REGANGAN PADA  SINUS VENOSUS DAN DAERAH DURA 

HAMBATAN SUPLAY 

DARAH KE OTAK 

REAKSI MOTORIK  OTOMATIS

 TINGKAT KESADARAN  ↓

HIPOKSIA

Page 7: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 7/21

 

SUMBER : WONG (2003) DAN PILLITTERI (1999)

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah analisa cairan otak.

Analisa cairan otak diperiksa untuk jumlah sel, protein, dan konsentrasi glukosa

Lumbal Pungsi

Lumbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa hitung jenis sel dan

 protein.cairan cerebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan adanya peningkatan

TIK. Lumbal punksi tidak bisa dikerjakan pada pasien dengan peningkatan tekanan

tintra kranial..

Meningitis bacterial : tekanan meningkat, cairan keruh/berkabut, leukosit dan

 protein meningkat, glukosa menurun, kultur posistif terhadap beberapa jenis

 bakteri.

Meningitis Virus : tekanan bervariasi, CSF jernih, leukositosis, glukosa dan protein

normal, kultur biasanya negative.Kaku kuduk pada meningitis bisa ditemukan dengan melakukan pemeriksaan

fleksi pada kepala klien yang akan menimbulkan nyeri, disebabkan oleh adanya

iritasi meningeal khususnya pada nervus cranial ke XI, yaitu Asesoris yang

mempersarafi otot bagian belakang leher, sehingga akan menjadi hipersensitif dan

terjadi rigiditas.

Sedangan pada pemeriksaan Kernigs sign (+) dan Brudzinsky sign (+)

menandakan bahwa infeksi atau iritasi sudah mencapai ke medulla spinalis bagian

 bawah.

Pemeriksaan darah ini terutama jumlah sel darah merah yang biasanya

meningkat diatas nilai normal.Serum elektrolit dan serum glukosa dinilai untuk 

mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan elektrolit terutama hiponatremi.

Kadar glukosa darah dibandingkan dengan kadar glukosa cairan otak. Normalnya

kadar glukosa cairan otak adalah 2/3 dari nilai serum glukosa dan pada pasien

meningitis kadar glukosa cairan otaknya menurun dari nilai normal.

Glukosa serum : meningkat (meningitis)

7

Page 8: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 8/21

 

LDH serum : meningkat (meningitis bakteri)

Sel darah putih : sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil (infeksi bakteri)

Elektrolit darah : Abnormal .

ESR/LED : meningkat pada meningitis

Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urine : dapat mengindikasikan daerah pusat

infeksi atau mengindikasikan tipe penyebab infeksi

MRI/ skan CT : dapat membantu dalam melokalisasi lesi, melihat ukuran/letak 

ventrikel; hematom daerah serebral, hemoragik atau tumor 

Ronsen dada/kepala/ sinus ; mungkin ada indikasi sumber infeksi intra cranial

Arteriografi karotis : Letak abses

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Meningitis

Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya

penderita dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan pelayan kesehatan yang

intensif. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan labratorium yang meliputi test darah

(elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta darah lengkap), dan pemeriksaan X-

ray (rontgen) paru akan membantu tim dokter dalam mendiagnosa penyakit.

Sedangkan pemeriksaan yang sangat penting apabila penderita telah diduga

meningitis adalah pemeriksaan Lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput

otak).

Jika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai meningitis,

maka pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang

baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resiko

komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis

bakteri yang ditemukan.

8

Page 9: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 9/21

 

Untuk setiap mikroorganisme penyebab meningitis :

Antibiotik Organisme

Penicilin G

Gentamicyn

Chlorampenikol

Pneumoccocci

Meningoccocci

Streptoccocci

Klebsiella

Pseudomonas

Proleus

Haemofilus

Influenza

Terapi TBC

•Streptomicyn

• INH

•PAS

Micobacterium

Tuber culosis

Pencegahan Tertularnya Penyakit Meningitis

Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk,

bersin, ciuman, sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan

merokok bergantian dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui

rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah

berhati-hati. Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet

umum, memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh

dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik 

menghindari berbagai macam penyakit.

Pemberian Imunisasi vaksin (vaccine) Meningitis merupakan tindakan

yang tepat terutama didaerah yang diketahui rentan terkena wabah

9

Page 10: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 10/21

 

meningitis, adapun vaccine yang telah dikenal sebagai pencegahan terhadap

meningitis diantaranya adalah ;

Haemophilus influenzae type b (Hib)

Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7)

Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV)

Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)

ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS

A. Pengkajian

a. Identitas pasien.

b. Keluhan utama: sakit kepala dan demam

c. Riwayat penyakit sekarang

Harus ditanya dengan jelas tetang gejala yang timbul seperti sakit

kepala, demam, dan keluhan kejang. Kapan mulai serangan, sembuh

atau bertambah buruk, bagaimana sifat timbulnya, dan stimulus apa

yang sering menimbulkan kejang.

d. Riwayat penyakit dahulu

Riwayat sakit TB paru, infeksi jalan napas bagian atas, otitis media,

mastoiditis, tindakan bedah saraf, riwayat trauma kepala dan adanya

 pengaruh immunologis pada masa sebelumnya perlu ditanyakan pada

 pasien. Pengkajian pemakaian obat obat yang sering digunakan pasien,

seperti pemakaian obat kortikostiroid, pemakaian jenis jenis antibiotic

dan reaksinya (untuk menilai resistensi pemakaian antibiotic).

e. Riwayat psikososial

Respon emosi pengkajian mekanisme koping yang digunakan pasien

 juga penting untuk menilai pasien terhadap penyakit yang dideritanya

dan perubahan peran pasien dalam keluarga dan masyarakat serta respon

atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari harinya baik dalam keluarga

ataupun dalam masyarakat.

10

Page 11: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 11/21

 

f. Pola kebiasaan sehari-hari

1. Aktivitas / istirahat

Gejala : perasaan tidak enak (malaise), keterbatasan yang

ditimbulkan kondisinya.

Tanda : Ataksia, masalah berjalan, kelumpuhan, gerakan involunter,

kelemahan secarau umum, keterbatasan dalam rentang gerak.

2. Sirkulasi

Gejala : adanya riwayat kardiologi, seperti endokarditis, beberapa

 penyakit jantung Conginetal (abses otak).

Tanda : tekanan darah meningkat, nadi menurun dan tekanan nadi

 berat (berhubungan dengan peningkatan TIK dan pengaruh dari

 pusat vasomotor). Takikardi, distritmia (pada fase akut) seperti

distrimia sinus (pada meningitis)

3. Eliminasi

Tanda : Adanya inkotinensia dan retensi.

4. Makanan dan Cairan

Gejala : Kehilangan napsu makan, kesulitan menelan (pada periode

akut)

Tanda : Anoreksia, muntah, turgor kulit jelek, membrane mukosa

kering.

5. Hygiene

Tanda : Ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri

(pada periode akut)

6. Neurosensori

Gejala : sakit kepala (mungkin merupan gejala pertama dan biasanya

 berat) . Pareslisia, Terasa kaku pada semua persarafan yang terkena,

11

Page 12: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 12/21

 

kehilangan sensasi (kerusakan Pada saraf cranial). Hiperalgesia /

meningkatnya sensitifitas (minimitis) . Timbul Kejang (minimitis

 bakteri atau abses otak) gangguan dalam penglihatan, seperti

Diplopia (fase awal dari beberapa infeksi). Fotopobia (pada

minimtis). Ketulian (pada minimitis / encephalitis) atau mungkin

hipersensitifitas terhadap kebisingan, Adanya hulusinasi penciuman /

sentuhan.

Tanda :

a. status mental / tingkat kesadaran ; letargi sampai

kebingungan yang berat hingga Koma, delusi dan halusinasi /

 psikosis organic (encephalitis).

b. Kehilangan memori, sulit mengambil keputusan (dapat

merupakan gejala berkembangnya hidrosephalus komunikan

yang mengikuti meningitis bacterial)

c. Afasia / kesulitan dalam berkomunikasi.

d. Mata (ukuran / reaksi pupil) : unisokor atau tidak berespon

terhadap cahaya (peningkatan TIK), nistagmus (bola mata

 bergerak terus menerus).

e. Ptosis (kelopak mata atas jatuh) . Karakteristik fasial (wajah)

; perubahan pada fungsi motorik dan sensorik (saraf cranial

V dan VII terkena)

f. Kejang umum atau lokal (pada abses otak) . Kejang lobus

temporal . Otot mengalami hipotonia /flaksid paralisis (pada

fase akut meningitis). Spastik (encephalitis).

g. Hemiparese hemiplegic (meningitis / encephalitis)

h. Tanda brudzinski positif dan atau tanda kernig positif 

merupakan indikasi adanya iritasi meningeal (fase akut)

12

Page 13: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 13/21

 

i. Regiditas muka (iritasi meningeal)

 j. Refleks tendon dalam terganggu, brudzinski positif 

k. Refleks abdominal menurun.

7. Nyeri / Kenyamanan

Gejala : sakit kepala (berdenyut dengan hebat, frontal) mungkin akan

diperburuk oleh. Ketegangan leher /punggung kaku ,nyeri pada

gerakan ocular, tenggorokan nyeri

Tanda : Tampak terus terjaga, perilaku distraksi /gelisah menangis /

mengeluh.

8. Pernapasan

Gejala : Adanya riwayat infeksi sinus atau paru

Tanda : Peningkatan kerja pernapasan (tahap awal), perubahan

mental (letargi sampai koma) dan gelisah.

9. KeamananGejala :

a. Adanya riwayat infeksi saluran napas atas atau infeksi lain,

meliputi mastoiditis telinga tengah sinus, abses gigi,

abdomen atau kulit, fungsi lumbal, pembedahan pada fraktur 

tengkorak / cedera kepala.

b. Imunisasi yang baru saja berlangsung ; terpajan pada

meningitis, terpajan oleh campak, herpes simplek, gigitan

 binatang, benda asing yang terbawa.

c. Gangguan penglihatan atau pendengaran

Tanda :

a. Suhu badan meningkat,diaphoresis, menggigil

b. Kelemahan secara umum ; tonus otot flaksid atau plastic

13

Page 14: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 14/21

 

c. Gangguan sensoris

B. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi terhadap (penyebaran) infeksi berhubungan denganstatis cairan tubuh.

2. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema

serebral yang mengubah / menghentikan aliran darah arteri / vena.

3. Resiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kelemahan

umum.

4. Nyeri (akut) berhubungan dengan adanya proses inflamasi / infeksi.

5. Ansietas / ketakutan berhubungan dengan pemisahan dari system

 pendukung ( hospitalisasi).

C. Intervensi

1. Resiko tinggi terhadap (penyebaran) infeksi berhubungan dengan

statis cairan tubuh.

Hasil yang diharapkan / criteria evaluasi pasien anak ; mencapai masa

 penyembuhan tepat waktu, tanpa penyebaran infeksi endogen atau

keterlibatan orang lain

Intervensi

INTERVENSI RASIONAL

Pertahankan teknik aseptik dan

cuci tangan baik pasien,

 pengunjung, maupun staf.

Menurunkan resiko pasien terkena

infeksi sekunder. Mengontrol

 penyebaran sumber infeksi,

mencegah pemajanan padaindividu terinfeksi (mis : individu

yang mengalami infeksi saluran

napas atas)

Pantau dan catat secara teratur 

tanda-tanda klinis dari proses

infeksi.

Terapi obat akan diberikan terus

menerus selama lebih 5 hari

setelah suhu turun (kembali

normal) dan tanda-tanda klinisnya

14

Page 15: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 15/21

 

 jelas. Timbulnya tanda klinis terus

menerus merupakan indikasi

 perkembangan dari

meningokosemia akut yang dapat

 bertahan sampai berminggu

minggu / berbulan bulan atau

 penyebaran pathogen secara

hematogen / sepsis.

Ubah posisi pasien dengan teratur 

tiap 2 jam.

Mobilisasi secret dan

meningkatkan kelancaran secret

yang akan menurunkan resiko

terjadinya komplikasi terhadap

 pernapasan.

Catat karakteristik urine, seperti

warna, kejernihan dan bau

Urine statis, dehidrasi dan

kelemahan umum meningkatkan

resiko terhadap infeksi kandung

kemih / ginjal / awitan sepsis.

Kolaborasi tim medis Obat yang dipilih tergantung pada

infeksi dan sensitifitas individu.

Catatan ; obat cranial mungkin

diindikasikan untuk basilus gram

negative, jamur, amoeba.

2. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema

serebral yang mengubah / menghentikan aliran darah arteri / vena.

Hasil yang diharapkan / kriteria pasien anak : mempertahankan tingkat

kesadaran , mendemontrasikan tanda-tanda vital stabil, melaporkan tak 

adanya / menurunkan berat sakit kepala, mendemontrasikan adanya

 perbaikan kognitif dan tanda peningkatan TIK.

Intervensi

15

Page 16: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 16/21

 

INTERVENSI RASIONAL

Perubahan tirah baring dengan

 posisi kepala datar dan pantautanda vital sesuai indikasi setelah

dilakukan fungsi lumbal.

Perubahan tekanan CSS mungkin

merupakan adanya resiko herniasis batang otak yang memerlukan

tindakan medis dengan segera.

Pantau / catat status neurologis

dengan teratur dan bandingkan

dengan keadaan normalnya,

seperti GCS.

Pengkajian kecenderungan adanya

 perubahan tingkat kesadaran dan

 potensial peningkatan TIK adalah

sangat berguna dalam menntukan

lokasi, penyebaran / luas dan

 perkembangan dari kerusakan

serebral.

Pantau masukan dan keluaran .

catat karakteristik urine, turgor 

kulit, dan keadaan membrane

mukosa.

Hipertermia meningkatkan

kehilangan air tak kasat mata dan

meningkatkan resiko dehidrasi,

terutama jika tingkat kesadaran

menurun / munculnya mual

menurunkan pemasukan melalui

oral.

lingkungan yang tenang, suara

yang halus dan sentuhan yang

lembut.

Meningkatkan istirahat dan

menurunkan stimulasi sensori

yang berlebihan.

Pantau gas darah arteri. Berikan

terapi oksigen sesuai kebutuhan.

Terjadinya asidosis dapat

menghambat masuknya oksigen

 pada tingkat sel yang

memperburuk / meningkatkan

iskemia serebral.

16

Page 17: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 17/21

 

3. Resiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kelemahan

umum.

Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi pasien anak : tidak mengalamikejang atau penyerta atau cedera lain.

Intervensi

INTERVENSI RASIONAL

Pantau adanya kejang / kedutan

 pada tangan, kaki dan mulut atau

otot wajah yang lain.

Mencerminkan pada iritasi SSP

secara umum yang memerlukan

evaluasi segera dan intervensiyang mungkin untuk mencegah

komplikasi.

Berikan keamanan pada pasien

dengan memberi bantuan pada

 penghalang tempat tidur dan

 pertahankan tetap terpasang dan

 pasang jalan napas buatan plastik atau gulungan lunak dan alat

 penghisap.

Melindungi pasien jika kejang.

Catatan ; masukan jalan napas

 bantuan / gulungan lunak jika

hanya rahangnya relaksasi, jangan

dipaksa memasukkan ketikagiginya mengatup dan jaringan

lunak akan rusak.

Pertahankan tirah baring selama

fase akut. Pindahkan .gerakkan

dengan bantuan sesuai

membaiknya keadaan.

Menurunkan resiko terjatuh /

trauma jika terjadi vertigo, sinkope

atau ataksia.

Berikan obat sesuai indikasi

seperti fenitoin ( dilantin ),

diazepam , fenobarbital.

Merupakan indikasi untuk 

 penanganan dan pencegahan

kejang .catatan : fenobarbital dapat

menyebabkan defresi pernapasan

dan sedative serta menutupi

tanda / gejala dari peningkatan

TIK.

17

Page 18: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 18/21

 

4.  Nyeri ( akut ) berhubungan dengan adanya proses inflamasi /

infeksi.

Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi pasien anak : melaporkannyeri hilang / terkontrol, menunjukkan poster rileks dan mampu tidur /

istirahat dengan tepat.

Intervensi

INTERVENSI RASIONAL

Berikan lingkungan yang tenang,

ruangan agak gelap sesuaiindikasi.

Menurunkan reaksi terhadap

stimulasi dari luar atau sensitifitas pada cahaya dan meningkatkan

istirahat / relaksasi.

Tingkatkan tirah baring, bantulah

kebutuhan perawatan yang penting

Menurunkan gerakan yang dapat

meningkatkan nyeri.

Berikan latihan rentang gerak aktif 

/ pasif secara aktif dan massage

otot daerah leher /bahu.

Dapat membantu merelaksasikan

ketegangan otot yang

menimbulkan reduksi nyeri atau

rasa tidak nyaman tersebut.

Berikan analgetik, seperti

asetaminofen dan kodein

Mungkin diperlukan untuk 

menghilangkan nyeri yang berat.

Catatan : narkotik merupakan

kontraindikasi sehingga

menimbulkan ketidak akuratan

dalam pemeriksaan neurologis.

5. Ansietas / ketakutan berhubungan dengan pemisahan dari system

 pendukung ( hospitalisasi ).

Hasil yang diharapkan / criteria evaluasi pasien anak : mengikuti dan

mendiskusikan rasa takut, mengungkapkan kekurang pengetahuan

tentang situasi, tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang

18

Page 19: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 19/21

 

sampai pada tingkat dapat diatasi.

Intervensi

INTERVENSI RASIONAL

Kaji status mental dan tingkat

ansietas dari pasien / keluarga.

Catat adanya tanda-tanda verbal

atau non verbal.

Gangguan tingkat kesadaran dapat

mempengaruhi ekspresi rasa takut

tetapi tidak menyangkal

keberadaannya. Derajat ansietas

akan dipengaruhi bagaimana

informasi tersebut diterima oleh

individu.

Berikan penjelasan hubungan

antara proses penyakit dan gejala.

Meningkatkan pemahaman,

mengurangi rasa takut karena

ketidaktahuan dan dapat

membantu dan menurunkan

ansietas.

Jawab setiap pertanyaan dengan

 penuh perhatian dan berikan

informasi tentang prognosa

 penyakit.

Penting untuk menciptakan

kepercayan karena diagnosa

meningitis mungkin menakutkan,

ketulusan dan informasi yang

akurat dapat memberikan

keyakinan pada pasien dan juga

keluarga

Libatkan pasien / keluarga dalam

 perawatan, perencanaan

kehidupan sehari-hari, membuat

keputusan sebanyak mungkin.

Meningkatkan perasaan kontrol

terhadap diri dan meningkatkan

kemandirian

Lindungi privasi pasien jika

terjadi kejang.

Memperhatikan kebutuhan privasi

 pasien memberikan peningkatan

akan harga diri pasien dan

19

Page 20: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 20/21

 

melindungi pasien dri rasa malu.

DAFTAR PUSTAKA

20

Page 21: Asuhan Keperawatan Meningitis

5/16/2018 Asuhan Keperawatan Meningitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-meningitis-55ab54346687d 21/21

 

Behrman, Richard. E. 1992. Ilmu Kesehatan. Bagian 2. Jakarta : EGC

Carpebito,Lynda Juall. 2006. Diagnosa Keperawatan. Ed. 10. Jakarta: EGC

 Nelson. 1992. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC

 Ngastiah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC

Wong, Donna. L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta :

EGC

21