autis

19
F84. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF Keterampilan social yang diharapkan Perkembangan bahasa Kejadian perilaku Gangguan Perkembangan Pervasif Gejala Khas AUTISME Ditandai oleh adanya kelainan dan/ hendayaperkembangan yg muncul sebelum usia 3 tahun (pd autism masa anak) atau setelah 3 tahun (autism tdk khas) dgn ciri kelainan fungsi dalam 3 bidang yaitu: interaksi social, komunikasi, & perilaku yang terbatas dan berulang. SINDROM RETT Sebagian besar kasus onset gangguan terjadi pada usia 7-24 bulan Hilangnya kemampuan gerakan tangan yang bertujuan dan keterampilan manipulative dari motorik halus yang terlatih. Disertai kehilangan /hambatan seluruh /sebagian perkembangan berbahasa,gerakan spti mencuci tgn yg streotipik dgn fleksi lengan di depan dada/dagu,membasahi tgn secara stereotipik dgn ludah,hambatan dlm mengunyah makanan yang baik,hamper selalu gagal dlm pengaturan buang air besar/kecil, terdapat penjuluran lidah & air Tidak berkembang secara sesuai atau hilang pada masa anak2 awal

description

jiwaautis

Transcript of autis

Page 1: autis

F84. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF

Keterampilan social yang diharapkan

Perkembangan bahasa

Kejadian perilaku

Gangguan Perkembangan Pervasif Gejala KhasAUTISME Ditandai oleh adanya kelainan dan/

hendayaperkembangan yg muncul sebelum usia 3 tahun (pd autism masa anak) atau setelah 3 tahun (autism tdk khas) dgn ciri kelainan fungsi dalam 3 bidang yaitu: interaksi social, komunikasi, & perilaku yang terbatas dan berulang.

SINDROM RETT Sebagian besar kasus onset gangguan terjadi pada usia 7-24 bulan

Hilangnya kemampuan gerakan tangan yang bertujuan dan keterampilan manipulative dari motorik halus yang terlatih.

Disertai kehilangan /hambatan seluruh /sebagian perkembangan berbahasa,gerakan spti mencuci tgn yg streotipik dgn fleksi lengan di depan dada/dagu,membasahi tgn secara stereotipik dgn ludah,hambatan dlm mengunyah makanan yang baik,hamper selalu gagal dlm pengaturan buang air besar/kecil, terdapat penjuluran lidah & air liur yg menetes dan kehilangan dlm ikatan social.

Gangguan disintegrative masa anak-anak perkembangan normal selama 2 tahun pertama, kemudian, hilangnya keterampilan yang telah dicapai sebelumnya dalam dua atau lebih bidang berikut: pemakaian bahasa, responsivitas social, bermain, keterampilan motorik, pengendalian kandung kemih dan usus

SINDROM ASPERGER Tdk adanya hambatan/keterlambatan umum dlm perkembangan berbahasa atau perkembangan kognitif yg scr klinis jelas

Adanya defisiensi kualitatif dlm fungsi interaksi social yang timbal balik

Tidak berkembang secara sesuai atau hilang pada masa anak2 awal

Page 2: autis

Adanya perilaku, perhatian dan aktifitas yang terbatas, berulang & stereotipik.

ADHD Inatensi (pemusatan perhatian yang kurang),hiperaktif (perilaku anak yang tidak bisa diam), Impulsif (kesulitan anak untuk menunda respon/perilaku tdk sabaran)

Gangguan tersebut minimal 6 bulan,terjadi sebelum anak berusia 7 tahun dan setidak-tidaknya dalam 2 situasi (missal rumah & sekolah)

RETARDASI MENTAL Terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh missal kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan social.

Adanya hendaya perilaku adaptif

Page 3: autis

CONTOH KASUS

Seth, seorang anak laki-laki berusia 3,5 tahun, dibawa ke dokter psikiatrik karena ketidakmampuannya untuk mengucapka kaimat, pemakaian bahasa yang idiosinkratik, dan perilaku yang hiperaktif dan kadang-kadang tidak dapat dikendalikan.

Seth dilahirkan dari kehamilan dengan penyulit perdarahan pada trimester kedua dan lahir 4 minggu lebih awal. Sat lahir, Seth mengalami sindrom gawat pernapasan yang ringan dan tinggal di rumah sakit selama 2 minggu setelah kelahiran, tetapi ia pulang ke rumah dengan kesehatan baik. Ia merupakan seorang bayi yang memiliki infeksi telinga kronis, dan tampaknya selalu menggunakan antibiotika sampai usia 2 tahun. Seth merupakan bayi yang mudah dirawat, ia bahkan jarang menangis, dan tidak memerlukan banyak perhatian

Orang tua Seth mulai tampak agak khawatir saat Seth tampaknya tidak mampu mengkoordinasikan dirinya sendiri utuk berjalan pada usia 16 bulan. Mereka membawanya ke dokter psikiatrik, yang memeriksanya dan menentramkan orang tua bahwa beberapa bayi berkembang dengan lambat dan mereka harus kembali jika Seth tidak berjalan pada usia 18 bulan. Tepat usia 18 bulan Seth mulai berjalan. Walaupun ia canggung, orang tuanya merasakan bahwa kecanggungan tersebut normal untuk seusianya.

Satu hal yang diperhatikan oleh orang tuanya sejak ia berusia 6 bulan adalah bahwa Seth jarang membuat kontak mata, tidak terlihat terseyum jika bermain dengannya, dan tampaknya lebih suka ditinggalkan sendiri di lantai dengan mainan putaran yang sangat disukainya, ketimbang digendong.

Pada usia 2 tahun, ia merupakan anak kecil yang tampan yang tumbh dengan baik dan tidak memiliki masalah kesehatan yang khusus. Ibunya memperhatikan bahwa Seth tampaknya memiliki koordinasi yang buruk jika menelan, ia hanya menyukai satu atau dua makanan. Walaupun ia memiliki beberapa kata sesudahnya, kata-katanya adalah kata-kata yang dibuatnya sendiri untuk berbaga barang rumah tangga. Orang tuanya tidak mengerti mengaa ia tertarik secara khusus dengan barang tertentu, seperti penghisap debu, alat pengriting, dan pengering. Ia tidak mengatakan “Mama” atau “Papa”, dan tampaknya relative tidak memperhatikan kedekatan ibunya pada sebagian besar waktu. Kadang-kadang, ia mulai menangis secara histeris sampai 1 jam, dan ibunya tidak mampu menenangkan dirinya. Perkembangan dirinya, khususnya tidak ada minat social, adalah berbeda dari kakak perempuannya, tetapi ibunya merasa bahwa perbedaan tersebut kemungkinan karena perbedaan jenis kelamin.

Sampai Seth masuk dalam prasekolah pada usia 3 tahun orang tuanya tidak menyadari bagaimana berbedanya ia dari anak-anak lain. Seth mampu untuk berbicara dengan kalimat pendek, tetapi bukannya berespons terhadap pertanyaan, ia tampaknya mengulangi secara persis kata-kata yang diucapkan pada dirinya. Ia memiliki masalah dengan kata ganti dan sering kali mengatakan “kamu” saat ia bermaksud “saya”. Ia masih tertarik dengan penghisap debu, alat pengriting, dan pengering, ia dapat berdiri di dean pengering dan melihat ke jendela pada

Page 4: autis

gantungan pakaian selama ibunya membiarkan ia begitu. Jika ia dikagetkan, ia mulai menepukkan tangannya secara berulang naik turun. Ia juga terlalu canggung untuk menaiki tangga mainan di halaman. Jika ia terjatuh, ia tidak menunjukkan reaksi terhadap nyeri dan tidak pernah mencari bantuan dari gurunya. Ia tampaknya paling senang berputar-putar di sekeliling putaran. Di samping ketidakmampuannya untuk bermain dengan anak lain, Seth tidak mampu duduk diam selama aktivitas yang tenang, dan ia menolak makan makanan kecil di sekolah. Gurunya menghubungi orang tua dan meminta supaya Seth diperiksa karena keterampilan sosialnya yang buruk dan perilaku yang tidak dapat ditangani

Seth pertama kali diperiksa oleh seorang dokter pediatric, yang menemukan dirinya dalam kesehatan yang sangat baik. Temuan pada pemeriksaan laboratorium adalah normal. Pemeriksaan neurologis menemukan sejumlah tanda lunak, termasuk koordinasi motorik halus yang buruk dan palatum dengan lengkungan yang tinggi

Pemeriksaan psikiatrik menunjukkan seorang anak laki-laki yang berkembang baik yang tidak membuat kontak mata dan tidak menunjukkan minat terhadap pemeriksa. Seth menjawab sedikit pertanyaan dengan jawaban satu atau dua kata tetapi, untuk sebagian besarnya, ia tidak memperhatikan keberadaan ibu atau pemeriksa.

Komunikasi Seth ditandai oleh ekolalia dan bahasa yang terlambat. Ia memiliki rentang minat yang terbatas. IQ nya 68, dengan gangguan ringan pada fungsi adaptif. Pemeriksaan bahasa menunjukkan pemakaian bahasa yang jelas idiosinkratik dan ekolalia yang sering.

Diagnosis adalah gangguan autistic dan retardasi mental ringan.

Page 5: autis

Pedoman DiagnostikPPDGJ III

F84.0 Autisme Masa Kanak

Gangguan perkembangan pervasive yang ditandai oleh adanya kelainan dan/atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun, dan dengan cirri kelainan fungsi dalam tiga bidang: interaksi social, komunikasi, dan perilaku yang terbatas dan berulang

Biasanya tidak jelas ada periode perkembangan yang normal sebelumnya, tetapi bila ada, kelainan perkembangan sudah menjadi jelas sebelum usia 3 tahun, sehingga diagnosis sudah dapat ditegakkan. Tetapi gejala-gejalanya (sindrom) dapat di diagnosis pada semua kelompok umur

Selalu ada hendaya kualitatif dalam interaksi social yang timbale balik. Ini berbentuk apresiasi yang tidak adekuat terhadap isyarat sosio-emosional, yang tampak sebagai kurangnya respons terhadap emosi orang lain dan/atau kurangnya modulasi terhadap perilaku dalam konteks social; buruk dalam menggunakan isyarat social dan integrasi yang lemah dalam perilaku social, emosional, dan komunikatif, dan khususnya kurangnya respons timbale balik sosio-emosional

Demikian juga terdapat hendaya kualitatif dalam komunikasi. Ini berbentuk kurangnya penggunaan keterampilan bahasa yang dimiliki di dalam hubungan social, hendaya dalam permainan imaginative dan imitasi social, keserasian yang buruk dan kurangnya interaksi timbale balik dalam percakapan, buruknya keluwesan dalam bahasa ekspresif dan kreativitas dan fantasi dalam proses piker yang relative kurang, kurangnya respon emosional terhadap ungkapan verbal dan non verbal orang lain, hendaya dalam menggunakan variasi irama atau penekanan sebagai modulasi komunikatif, dan kurangnya isyarat tubuh untuk menekankan atau member arti tambahan dalam komunikasi lisan

Kondisi ini juga ditandai oleh pola perilaku, minat dan kegiatan yang terbatas, berulang, dan stereotipik. Ini berbentuk kecenderungan untuk bersikap kaku dan rutin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, ini biasanya berlaku untuk kegiatan baru dan juga kebiasaan sehari-hari serta pola bermain. Terutama sekali dalam masa kanak yang dini, dapat kelekatan yang khas terhadap benda-benda aneh, khususnya benda yang tidak lunak. Anak dapat memaksakan suatu kegiatan rutin dalam ritual yang sebetulnya tidak perlu, dapat terjadi preokupasi yang stereotipik terhadap suatu minat seperti tanggal, rute, atau jadwal, sering terdapat stereotipi motorik, sering menunjukkan minat khusus terhadap segi-segi non fungsional dari benda-benda (misalnya bau atau rasanya) dan terdapat penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau dalam detil dari lingkungan hidup pribadi (seperti perpindahan mebel atau hiasan dalam rumah)

Semua tingkatan IQ dapat ditemukan dalam hubungannya dengan autism, tetapi pada tiga perempat kasus secara signifikan terdapat retardasi mental

Page 6: autis

PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRI

Alloanamnesis: siapa? Apa hubungan dengan penderita?

Autoanamnesis : jika pasien kooperatif dan tilikan baik

No Item yang dinilai Nilai 2 1 0

1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilaksanakan3. Menanyakan Identitas penderita

Nama Pasien Umur Status perkawinan Jenis kelamin Pekerjaan Latar Belakang etnis/agama Pasien datang atas keinginan sendiri, atau dibawa

orang lain4. Menanyakan Keluhan utama5. Riwayat Penyakit Sekarang

a. Onsetb. Gejala Klinisc. Factor Pencetusd. Pemanfaatan waktu luange. Perkembangan/durasi

Sering muncul/ hilang timbul/ berapa lama/ membaik/ memburuk ?????

6. Penyakit Sebelumnyaa. Psikiatrik

Pernah mengalami sakit seperti ini????b. Medis

Pernah mempunyai penyakit medis atau bedah yang berat atau trauma berat yang memerlukan perawatan di RS??

c. Riwayat Penggunaan Alkohol dan zat lain.Jumlah dan frekuensi pemakaian

7. Riwayat Pribadia. Kehamilan dan Persalinan

Page 7: autis

Apakah terdapat masalah dengan kehamilan dan persalinan ibu.

Apakah terdapat cidera saat kelahiran Bagaimana keadaan emosi dan fisik ibu

saat pasien lahir. Apakah terdapat masalah kesehatan saat

ibu hamil. Apakah ibu menggunakan alcohol dan zat

saat hamil.

b. Masa anak – anak awal ( usia 1 s/d 3 tahun) Kebiasaan makan

Minum ASI atau botol Masalah makan

Perkembangan awal Berjalan Berbicara Perkembangan bahasa Perkembangan motorik Pola tidur

Toilet training Usia Sikap orang tua

Gejala masalh perilaku Menghisap ibu jari ngompol

Kepribadian saat anak- anak Pemalu Overaktif

c. Masa anak – anak tengah (usia 3 s/d 11 tahun) Bagaimana prestasi belajarnya?????

d. Masa anak – anak akhir (pubertas sampai masa remaja)

Hubungan social Riwayat sekolah Perkembangan kognitif dan motorik Maslah emosional dan fisik Seksualitas

e. Masa dewasai. Riwayat pekerjaan

jumlah dan lama pekerjaan

Page 8: autis

alasan pindah kerja perubahan status pekerjaan

ii. Riwayat perkawinan Sudah pernah menikah

sebelumnya?? Hubungan dengan istri/ suami

bagaimana???

iii. Riwayat militer Pernah masuk akademi militer???

iv. Riwayat pendidikan Pendidikan terakhir apa??? Ada kendala tidak???

v. Keagamaan Mengikuti aliran agama tertentu

tidak???

vi. Aktivitas social Sering mengikuti kegiatan social

atau tidak???

vii. Situasi hidup sekarang

viii. Riwayat hukum

f. Riwayat Psikoseksual

g. Riwayat Keluarga

h. Riwayat mimpi dan fantasi Tema mimpi yang paling sering

apa??

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL PASIEN Autoanamnesa

A. Gambaran umuma. Penampilan: postur, ketenangan, pakaian, dandanan, rambut, kukutampak

sehat, tampak sakit, agak sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak-anak, kacau, cemas (tangan lembab, keringat di dahi, postur tegang, mata lebar)

Page 9: autis

b. Tingkah laku: manerisme, tiks, gerakan isyarat, stereotipik, ekopraksia, hiperaktivitas, dll. Cara berjalan, ketangkasan, kegelisahan, dan manifestasi fisik lainnya harus digambarkan

c. Sikap terhadap pemeriksa: bekerja sama, bersahabat, penuh perhatian, tertarik, datar, merendahkan, kebingungan, apatis, bermusuhan, menyenagkan, mengelak, berlindung

B. Emosi : Afek dan Mooda. Afek: terbatas, tumpul, datar, sejalan mood, tidak sejalan mooddisimpulkan

oleh pemeriksa dari ekspresi wajah pasienb. Mood: depresi, kecewa, mudah marah, cemas, marah, meluap-luap, euforik,

kosong, bersalah, terpesona, sia-sia, merendahkan diri sendiri, ketakutan, labil (berubah-ubah)pasien mengatakan sukarela atau dokter meminta pasien mengatakan apa yang dirasakannya

c. Kesesuaian : afek sesuai/ tidak sesuai. Cotoh ketidaksesuaian afek: afek datar sambil berbicara tentang dorongan pembunuhan

C. Pembicaraan (kualitas dan kuantitas)kualitas: berespon normal terhadap petunjuk dari wawancara, fasih, suka mengomel, cepat,lambat, ragu-ragu, emosional, dramatic, emosionalkuantitas: banyak, sedikitgangguan bicara: tergagap-gagap, spontan/tidak

D. Gangguan persepsia. Ilusib. Halusinasic. Depersonalisasid. Derealisasi

E. Proses pikiran a. Bentuk pikirb. Arus pikirc. Isi pikir

F. Sensorium dan kognisia. Kesadaran: komposmentis, somnolen, stupor, koma, letargi, kewaspadaan,

keadaan fuga (fugue state)b. Orientasi (tempat, waktu, personal, situasi)c. Daya ingat

i. Tingkat daya ingat (segera, baru saja, agak lama, lama/jauh)ii. Gangguan daya ingat: konfabulasi, de javu,

d. Konsentrasie. Perhatiankemampuan berhitung atau mengeja kata secara mundur, atau

menyebutkan 5 benda yang dimulai huruf tertentu

Page 10: autis

f. Kemampuan baca-tulispasien diminta membaca perintah dan melakukan sesuai perintah yang ditulis. Pasien diminta menulis kalimat yang sederhana tetapi lengkap

g. Kemampuan visuospasialpasien diminta mencontoh gambar missal segitiga, persegi, dll

h. Pikiran abstrakG. Pengendalian impuls/ instinkapakah pasien dapat mengendalikan impuls seksual,

agresif, dan impuls lainnya. Biasanya dapat diperkirakan dari informasi dalam riwayat pasien sekarang dan dari perilaku yang diobservasi selama wawancara

H. Pertimbangan/ pendapatapakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari perilakunya? Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan dilakukannya di dalam suatu situasi khayalan? Contoh: apa yang akan dilakukan pasien jika ia mencium bau asap di dalam ruang bioskop yang penuh?

I. Tilikan derajat kesadaran dan pengertian bahwa mereka sakit Penyangkalan penyakit sama sekali Agak menyadari bahwa mereka sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam

waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya Sadar bahwa mereka sakit tetapi melemparkan kesalahan pada orang lain Sadar bahwa penyakitnya disebabkan sesuatu yang tidak diketahui pada diri

pasien Tilikan intelektual: menerima bahwa pasien sakit dan bahwa gejala atau

kegagalan dalam penyesuaian social adalah disebabkan oleh perasaan irrasional atau gangguan tertentu dalam diri pasien sendiri tanpa menerapkan pengetahuan tersebut untuk pengalaman di masa depan

Tilikan emosional sesungguhnya: kesadaran emosional tentang motif dan perasaan di dalam diri pasien dan orang yang penting dalam kehidupannya, yang dapat menyebabkan perubahan dasar dalam perilaku

J. Reliabilitas kesan dokter terhadap kebenaran atau kejujuran pasien. Contoh: kejujuran pasien baik.

SIMPTOMATOLOGI I

No Item yang dinilai Nilai

Page 11: autis

2 1 01. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri2. Pemeriksaan daya ingat

Daya ingat segeraTolong diingat nomor telepon saya 789756 (angka bisa diganti dengan benda atau kata)Nb: pasien disuruh mengulang angka yang telah disebutkan setelah beberapa waktu kemudian (dalam beberapa detik atau menit)Daya ingat jangka pendekTadi pagi sarapan apa? Tadi kesini naik apa?Nb: peristiwa yang telah lewat beberapa hari atau bulanDaya ingat ingat jangka panjangDulu SD dimana?lahir tahun berapa?Nb: peristiwa yang telah lama terjadi

3. Pemeriksaan KonsentrasiCoba hitung mundur dari 100-7, hasilnya dikurangi 7 lagi, begitu seterusnya hingga saya bilang cukupNb: berdasarkan tingkat pendidikan pasienSMA pasien menghitung mundur 100-7, dstSMP pasien menghitung mundur 50-5, dstSD pasien menghitung mundur 30-3, dstBila angka tidak bisa pakai bulan atau hari

4. Pemeriksaan MoodBagaimana perasaan anda akhir-akhir ini? Apakah sedih? Cemas? Takut? Gamapang marah?

5. Pemeriksaan pikiran abstrak Apakah arti peribahasa “ ada udang dibalik batu”? Apakah arti “tong kosong berbunyi nyaring”?

6. Pemeriksaan orientasiOrientasi waktuSekarang pagi atau sore?Orientasi tempatKita sedang dimana?Orientasi orangSiapa yang mengantar anda kemari? Siapa orang yang memeriksa pasien?Orientasi situasionalKita disini sedang apa?

7. Pemeriksaan TilikanMengapa anda dibawa ke RSJ?Apakah anda meraas sakit?

Page 12: autis

SIMPTOMATOLOGI II

No Item yang dinilai Nilai 2 1 0

1. Pemeriksaan Halusinasi Akustik/Auditorik Apakah anda mendengar bisikan atau suara

tetapi tidak ada orang yang berbicara didekat anda (tidak ada sumbernya)

Sering? Berapa kali? (frekuensi) Mendengarnya saat apa? (dalam keadaan

sadar) Suaranya didengar dimana? Ditelinga? (diterima

oleh panca indra)2. Pemeriksaan Halusinasi Visual

Apakah anda pernah melihat sesuatu yang gaib? Seperti melihat sinar, orang yang sudah meninggal, bayangan hitam?

Apakah sering? Berapa kali dalam sehari? Melihatnya saat sedang apa? Apakah sekarang

juga melihat? (dalam keadaan sadar, bukan mimpi saat tidur)

Melihat dengan mata?3. Pemeriksaan Waham Curiga/rujukan/referensi

Bila ada orang berkumpul, apakah anda merasa sedang mereka bicarakan?

Anda yakin? Mengapa mereka membicarakan anda? (alasan

realistic/tidak)4. Pemeriksaan Waham Kejar/Persekutorik

Apakah anda merasa ada orang yang bersekongkol hendak mencelakakan anda?

Anda yakin? Mengapa? (alas an yang realistic/tidak)

Apakah ada yang membuntuti/ memata-matai anda?

Apakah anda merasa ada yang hendak membunuh anda?

5. Pemeriksaan Waham Kebesaran Apakah anda keturunan raja? Raja mana? Anda

yakin? Apakah anda punya keahlian tertentu yang

orang lain tidak bisa? Apakah anda orang kaya? Berapa rumah anda?

Anda yakin? Bagaimana caranya anda bisa kaya?

Page 13: autis

Anda bekerja apa? Gajinya berapa? (realistik atau tidak)

PEMERIKSAAN FISIK

A. PEMERIKSAAN FISIK UMUMa. Keadaan umumb. Kesadaranc. Tanda vitald. Kepala (mata, THT)e. Thorak/ dada (jantung, paru)f. Abdomen (hepar, lien)g. Urogenitalh. Ekstremitas

B. PEMERIKSAAN NEUROLOGIa. Kaku kudukb. N. cranialc. Motorikd. Sensorike. Reflex fisiologisf. Reflex patologis

PEMERIKSAAN PENUNJANG/ TAMBAHANTes psikologi/ psikiatri, EEG, EKG, Rontgen, CT scan, Lab, dll

FORMULASI DIAGNOSIS (Intisari dari: pemeriksaan riwayat psikiatri, pemeriksaan status mental, PF, Pemeriksaan penunjang)

DIAGNOSIS MULTI AKSIAL

Aksis I : Gangguan Klinis Kondisi lain yg menjadi fokus perhatian klinis

Aksis II : Gangguan kepribadian (onset > 18 th) Retardasi Mental ( onset < 18 th)

Aksis III : Kondisi medik umum Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan/stresorAksis V : Penilaian Fungsi secara global

Contoh 1: Aksis I : Aksis II : Aksis III : Aksis IV :

Page 14: autis

Aksis V :

DETEKSI AUTISM DENGAN CHAT (Checklist Autism in Toddles) di atas usia 18 bulan

Bagian A. Aloanamnesis (keterangan ditanyakan dokter dan diberikan oleh orang tua atau orang lain yang biasa mengasuhnya)

1. Senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun di lutut?2. Tertarik (memperhatikan) anak lain?3. Suka memanjat benda-benda, seperti memanjat tangga?4. Bisa main cilukba, petak umpet?5. Pernah bermain seolah-olah membuat secangkir the menggunakan mainan berbentuk

cangkir dan teko, atau permainan lain?6. Pernah menunjuk atau menerima sesuatu dengan menunjuk jari?7. Pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke sana?8. Dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil mainan atau balok-balok)?9. Pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu?

Bagian B. Pengamatan1. Selama pemeriksaan apakah anak menatap (kontak mata dengan pemeriksa)?2. Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa menunjuk sesuatu di ruangan

pemeriksaan sambil mengatakan: “Lihat, itu. Ada bola (atau mainan lain)”. Perhatikan mata anak, apakah anak melihat ke benda yang ditunjuk. Bukan melihat tangan pemeriksa

3. Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko. Katakan pada anak anda: “Apakah kamu bisa membuatkan secangkir susu untuk mama?” Diharapkan anak seolah-olah membuatkan mnuman, mengaduk, menuang, meminum. Atau anak mampu bermain seolah-olah menghidangkan makanan, minuman, bercocok tanam, menyapu, mengepel, dll.

4. Tanyakan pada anak : “Coba tunjukkan mana “anu” (nama benda yang dikenal anak dan ada di sekitar kita). Apakah anak menunjukkan dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah anda ketika menunjuk ke suatu benda?

5. Dapatkah anak anda meyusun kubus/ balok menjadi suatu menara?

Interpretasi :1. Risiko tinggi menderita autis: bila tidak bisa melakukan A5,A7,B2,B3, dan B42. Risiko kecil menderita autis: tidak bisa melakukan A7 dan B43. Kemungkinan gangguan perkembangan lain: tidak bisa melakukan >34. Dalam batas normal: tidak bisa melakukan <3

Keterangan :Pertanyaan A5,7 dan B2,3,4 paling penting. Anak yang tidak bisa melakukan hal-hal tersebut ketika di uji 2 kali (jarak 1 bulan) semua kemudian terdiagnosis sebagai autis berumur 20-42 bulan. Tetapi anak dengan keterlambatan perkembangan yang menyeluruh juga tidak bisa melakukannya. Oleh karena itu perlu menyingkirkan kemungkinan retardasi mental.