Ayat Ayat Kriminal

7
Ayat-Ayat Kriminalitas (Pembunuhan) Oleh : Zaimuddin (114211042) Gigih Firmansyah (114211058) Tri Jamhari (114211078) An Nisa’ ayat: 92 : 92. dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja)[334], dan Barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat[335] yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah[336]. jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada Perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya[337], Maka hendaklah ia (si

description

islam

Transcript of Ayat Ayat Kriminal

Page 1: Ayat Ayat Kriminal

Ayat-Ayat Kriminalitas (Pembunuhan)

Oleh:

Zaimuddin (114211042)

Gigih Firmansyah (114211058)

Tri Jamhari (114211078)

An Nisa’ ayat: 92:

92. dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja)[334], dan Barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat[335] yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah[336]. jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada Perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya[337], Maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

[334] Seperti: menembak burung terkena seorang mukmin.

[335] Diat ialah pembayaran sejumlah harta karena sesuatu tindak pidana terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan.

[336] Bersedekah di sini Maksudnya: membebaskan si pembunuh dari pembayaran diat.

Page 2: Ayat Ayat Kriminal

[337] Maksudnya: tidak mempunyai hamba; tidak memperoleh hamba sahaya yang beriman atau tidak mampu membelinya untuk dimerdekakan. menurut sebagian ahli tafsir, puasa dua bulan berturut-turut itu adalah sebagai ganti dari pembayaran diat dan memerdekakan hamba sahaya.

An Nisa’ ayat: 93:

93. dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.

Al Maidah ayat: 32

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya[412]. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi”

[411] Yakni: membunuh orang bukan karena qishaash.1

[412] Hukum ini bukanlah mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai manusia seluruhnya.. Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah sebagai membunuh manusia seluruhnya, karena orang seorang itu adalah anggota masyarakat dan karena membunuh seseorang berarti juga membunuh keturunannya.

1 Muhammad Abduh & Rashid Ridha, Tafsir al-manar Juz 6, Bairut-Lebanon, Hlm. 348

Page 3: Ayat Ayat Kriminal

[413] Ialah: sesudah kedatangan Rasul membawa keterangan yang nyata.

Thahir Ibnu Asyur menegaskan bahwa ayat di atas memberi perumpamaan, bukannya menilai pembunuhan terhadap seorang manusia sama dengan pembunuhan terhadap semua manusia, tetapi ia bertujuan untuk mencegah manusia melakukan pembunuhan secara aniaya. Seorang yang melakukan pembunuhan secara aniaya pada hakikatnya memenangkan dorongan nafsu amarah dan keinginannya membalas dendam atas dorongan nafsu. Nah, siapa yang menuruti kehendak nafsu seperti itu, tidak ada jaminan untuk tidak melakukan hal serupa pada kesempatan yang lain dan berulang-ulang, walau dengan membunuh semua manusia.2

Penyamaan pembunuhan satu orang dengan semua orang itu juga menunjukkan barang siapa menganggap halal darah seseorang

Kata “atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi” dalam tafsir almanar juga dijelaskan sebab-seab yang lain seperti merusak keamanan, keluar dari pemimpin yang adil, merusak tanaman pertanian, atau merusak perkara penguasa yang meletakkan hukum-hukum Allah.

Al Maidah ayat: 45:

45. dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

Ayat ini menekankan bahwa ketetapan hukum di atas ditetapkan kepada mereka Bani Isra’il di dalam kitab Taurat. Penekanan ini, di samping bertujuan

2 M. Quraisy Shihab, Tafsir al-Misbah, Volume 3, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal. 101-102.

Page 4: Ayat Ayat Kriminal

membuktikan betapa mereka melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang ada dalam kitab suci mereka, juga untuk menekankan bahwa prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh al-Qur’an ini pada hakekatnya serupa dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Allah terhadap umat-umat yang lalu. Dengan demikian, diharapkan ketentuan hukum tersebut dapat diterima dan dilaksanakan oleh semua umat termasuk umat Islam.

Dalam kitab perjanjian lama, ditemukan sanksi-sanksi yang disebut ayat ini. Kitab keluaran 21: 12 menyatakan: “siapa yang memukul seseorang sehingga mati pastilah ia dihukum mati.” Ditempat yang sama, ayat 23 dan 24 dinyatakan: “apabila terjadi terjadi kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.”

Tidak seperti bunyi redaksi Taurat di atas, redaksi ayat al-Qur’an yang ditafsirkan ini hanya memberikan beberapa contoh, yakni disamping nyawa adalah anggota badan yang terdapat di bagian kepala manusia: mata, hidung, dan gigi. Bagian-bagian tersebut agaknya sengaja dipilih karena biasanya dalam upaya membunuh (terutama masa lampau) seseorang mengarahkan pedangnya pada bagian leher seseorang, dan ketika itu tidak jarang mata, hidung, dan gigi merupakan sasaran yang terkena pukulan atau tebasan pedang.3

Al Isra’ ayat:33:

33. dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar[853]. dan Barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan[854] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.

[853] Maksudnya yang dibenarkan oleh syara' seperti qishash membunuh orang murtad, rajam dan sebagainya.

3 Ibid., hal. 132-133.

Page 5: Ayat Ayat Kriminal

[854] Maksudnya: kekuasaan di sini ialah hal ahli waris yang terbunuh atau Penguasa untuk menuntut kisas atau menerima diat. qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh Yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang pedih. diat ialah pembayaran sejumlah harta karena sesuatu tindak pidana terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan.