Bab 1 Pendahuluan Stroke Hemoragik

download Bab 1 Pendahuluan Stroke Hemoragik

of 5

Transcript of Bab 1 Pendahuluan Stroke Hemoragik

BAB I PENDAHULUAN

Latar BelakangMenurut American Heart Association (AHA), stroke adalah defisit neurologis yang ditandai dengan cedera fokal akut sistem saraf pusat yang disebabkan gangguan vaskuler1. Secara garis besar, stroke terbagi menjadi infark serebri, pendarahan intraserebral, dan pendarahan subarakhnoid1. Salah satu subtipe stroke, yakni pendarahan intraserebral, walaupun memiliki prevalensi yang lebih rendah daripada stroke iskemik, mempunyai dampak yang signifikan tehadap kesehatan masyarakat karena memiliki mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Stroke pendarahan intraserebral memiliki angka case fatality rate mendekati 40% pada 30 hari pasca serangan2. Secara umum stroke merupakan penyebab kematian kedua dunia dan salah satu penyebab utama disabilitas3. Pada tahun 2010 terdapat 16,9 juta kasus stroke baru di dunia dan angka kematian yang mencapai 5,9 juta4. Di dunia, pendarahan intraserebral merupakan subtipe stroke kedua terbanyak setelah stroke iskemik dengan angka kejadian sekitar 6,5%-19,6% dari semua kasus stroke dan berhubungan dengan angka mortalitas yang tinggi4. Di negara-negara belahan barat dunia memiliki insidensi kasus pendarahan intraserebral sebanyak 10-30 kasus per 100.000 jiwa4. Di Indonesia sendiri, stroke merupakan penyebab kematian utama, menyumbang hingga 15,4% angka kematian5. Prevalensi stroke di Indonesia diperkirakan sebanyak 0,0017% di pedesaan dan 0,022% di daerah perkotaan5. Pendarahan intraserbral menyumbang sekitar 18,5% dari seluruh kasus stroke di Indonesia5. Pendarahan intraserebral disebabkan oleh rupturnya arteri serebral. Ketika terjadi pendarahan, dalam hitungan menit hingga jam, terjadi akumulasi darah dalam parenkima otak yang akan menyebabkan kerusakan jaringan lokal dan mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial6. Adanya darah dalam parenkim otak akan mencetuskan inflamasi6. Sawar darah otak kemudian terganggu dan edema otak yang timbul mengakibatkan kematian sel otak yang masif6. Volume dan laju pendarahan merupakan variabel penting dalam memperkirakan prognosis pasien dalam 30 hari. Berbagai studi menunjukkan hubungan volume hematoma dengan prognosis pasien pendarahan intraserebral. Volume hematoma saat masuk yang berukuran > 30 ml berhubungan dengan peningkatan mortalitas7. Volume hematoma saat masuk yang tinggi juga berhubungan dengan skor NIHSS yang tinggi7. Molhatzki dkk menunjukkan bahwa pasien dengan stroke yang moderat hingga parah mempunyai volume hematoma 2,3 kali lebih tinggi daripada pasien yang mengalami stroke ringan8. Volume hematoma yang luas akan mengakibatkan efek massa yang besar sehingga kerusakan jaringan otak dan sawar darah otak yang dihasilkan juga akan besar. Oleh karena itu, penentuan volume hematoma dengan CT scan menjadi hal yang vital baik untuk tujuan diagnosis maupun menentukan prognosis pasien pendarahan intraserebral. Di daerah pedesaan dimana memiliki fasilitas yang terbatas, penentuan volume hematoma saat masuk pada pasien pendarahan intraserebral sulit dilakukan. Pemeriksaan fisik dan penunjang yang bisa dilaksanakan hanya terbatas pada pemeriksaan tanda vital salah satunya ialah tekanan darah. Beberapa studi menyiratkan adanya hubungan antara tekanan darah dengan volume hematoma pendarahan intraserebral. Peningkatan tekanan hidrostatik pada tempat pendarahan akibat tekanan darah yang tinggi diyakini mengakibatkan timbulnya hematoma yang luas9. Kazui et al menunjukkan bahwa penderita stroke hemoragik dengan nilai tekanan darah sistolik >220 mengalami peningkatan luas volume setelah 5 hari dibandingkan saat masuk9. Ohwaki et al menyatakan bahwa tekanan darah sistolik > 160 mmHg berhubungan dengan pembesaran hematoma dibandingkan dengan yang memiliki tekanan darah sistolik < 150 mmHg10. Studi pilot yang dilaksanakan The Intensive Blood Pressure Reduction In Acute Cerebral Hemorrhage Trial (INTERACT) menunjukkan penurunan tekanan darah awal yang intensif selama 6 jam pasca onset dapat menurunkan pertumbuhan hematoma11. Anderson et al juga menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah dapat menekan pertumbuhan hematoma pada 72 jam pertama pasca onset12. Hal sebaliknya juga berlaku dimana peningkatan tekanan darah pada awal onset berhubungan dengan terjadinya peningkatan tekanan intracranial saat terjadi pendarahan sehingga mencetuskan refleks Cushing13. Refleks Cushing ialah respons sistem saraf terhadap peningkatan tekanan intrakranial yang mengakibatkan munculnya Triad Cushing seperti tekanan darah yang meningkat,, pernapasan ireguler, dan bradikardia14. Terdapatnya studi yang menyiratkan hubungan antara tekanan darah dan volume hematoma pada stroke hemoragik serta belum adanya studi yang menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut secara langsung mendorong penulis mengajukan penelitian mengenai hubungan tekanan darah saat masuk dengan volume hematom pada penderita stroke pendarahan intraserebral di RS Soedarso Pontianak. Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan seberapa signifikan hubungan antara tekanan darah saat masuk dengan volume hematoma sehingga klinisi dapat menduga volume hematoma dengan fasilitas terbatas. RS Soedarso Pontianak dipilih menjadi tempat penelitian karena merupakan pusat rujukan pasien di Kalimantan Barat sehingga dapat mewakili gambaran kejadian stroke pendarahan intraserebral di Kalimantan Barat.

Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan korelatif antara nilai tekanan darah saat masuk dengan volume hematom pada penderita stroke hemoragik di RSUD Soedarso Pontianak ? TujuanTujuan UmumMengetahui hubungan nilai tekanan darah saat masuk dengan volume hematoma berdasarkan hasil CT Scan kepala pada penderita pendarahan intraserebral fase akut di RSUD Soedarso PontianakTujuan Khusus1. Mengetahui angka kejadian dan karakteristik pasien penderita pendarahan intraserebral di RSUD Soedarso Pontianak2. Mengetahui gambaran nilai tekanan darah sistolik, diastolik, Mean Arterial Pressure dan Pulse Pressure saat masuk pada pasien penderita pendarahan intraserebral di RSUD Soedarso Pontianak3. Mengetahui gambaran volume hematom saat masuk pada pasien penderita pendarahan intraserebral di RSUD Soedarso Pontianak4. Mengetahui hubungan korelatif antara tekanan darah sistolik, diastolik, Mean Arterial Pressure dan Pulse Pressure saat masuk dengan volume hematom saat masuk pada pasien penderita pendarahan intraserebral di RSUD Soedarso PontianakHipotesis PenelitianTerdapat hubungan korelatif antara tekanan darah saat masuk dengan volume hematom saat masuk pada pasien penderita pendarahan intraserebral di RSUD Soedarso Pontianak

Manfaat Penelitian1. Menambah wawasan peneliti mengenai stroke pendarahan intraserebral, gambaran CT Scan dan nilai tekanan darah pada pasien stroke pendarahan intraserebral2. Dapat membantu para klinisi untuk memperkirakan volume hematom pada penderita stroke pendarahan intraserebral berdasarkan hasil pemeriksaan tanda vital yakni tekanan darah3. Dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya mengenai tekanan darah dan volume hematom pada pasien stroke pendarahan intraserebralKeaslian Penelitian Berdasarkan kepustakaan yang didapat, belum ditemukan studi yang menunjukkan secara langsung hubungan korelatif antara tekanan darah saat masuk dengan volume hematom pada penderita stroke hemoragik. Namun ada beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan secara tidak langsung mengenai kedua variabel tersebut antara lain:Peneliti dan Nama JurnalJudul ArtikelHasilPerbedaan

Kazui, dkk (Stroke, 1997)Predisposing factors to enlargement of spontaneous intracerebral hematoma

Daftar Pustaka 1. Sacco RL, Kasner SE, Broderick JP, Caplan LR, Connors JJ, Culebras A, Elkind MSV, George MG, Hamdan AD, Higashida RT, Hoh BL, Janis LS, Kase CS, Kleindorfer DO, Lee J-M, Moseley ME, Peterson ED, Turan TN, Valderrama AL, Vinters HV; on behalf of the American Heart Association Stroke Council, Council on Cardiovascular Surgery and Anesthesia, Council on Cardiovascular Radiology and Intervention, Council on Cardiovascular and Stroke Nursing, Council on Epidemiology and Prevention, Council on Peripheral Vascular Disease, and Council on Nutrition, Physical Activity and Metabolism. An updated definition of stroke for the 21st century: a statement for healthcare professionals from the American Heart Association/American Stroke Association. Stroke. 2013;44:2064-20892. Palm F, Urbanek C, Rose S, Buggle F, Bode B, Hennerici MG,Schmieder K, Inselmann G, Reiter R, Fleischer R, Piplack KO, Safer A, Becher H, Grau AJ. Stroke incidence and survival in Ludwigshafen am Rhein, Germany: the Ludwigshafen Stroke Study (LuSSt). Stroke. 2010;41:18651870.3. ODonnellM, Yusuf S. Tackling the global burden of stroke: the need for large-scale international studies. LancetNeurol. 2009;8(4):3067.4. Feigin VL,Forouzanfar MH,Krishnamurthi R,MensahGA,ConnorM,Bennett DA, MoranAE,SaccoRL,AndersonL,TruelsenT,O'DonnellM,VenketasubramanianN,Barker-Collo M, Lawes CMM, Wang W, Shinohara Y, Witt E, Ezzati M, Naghavi M, Murray C, on behalf of the Global Burden of Diseases, Injuries, and Risk Factors Study 2010 (GBD 2010) and the GBD Stroke Experts Group. Global and regional burden of stroke during 19902010: findings from the Global Burden of Disease Study 2010. The Lancet. 2014: 383: 245 255.5. Kusuma Y,Venketasubramanian N,Kiemas LS,Misbach J. Burden of stroke in Indonesia. Int J Stroke.2009 Oct;4(5):379-80.6. Magistris F, Bazak S, Martin J. Intracerebral Hemorrhage: Pathophysiology, Diagnosis and Management. MUMJ. 2013; 10(1): 15-227. Chiranjib N,Kamalesh D,Ghosh M, Khandakar MR. Prediction of Clinical Outcome in Acute Hemorrhagic Stroke from a Single CT Scan on Admission. N Am J Med Sci. 2012; 4(10): 463-4678. Molshatzki N, Orion D, Tsabari R, Schwammenthal Y, Merzeliak O, Toashi M, et al. Chronic kidney disease in patients with acute intracerebral hemorrhage: Association with large hematoma volume and poor outcome.Cerebrovasc Dis.2011;31: 2717.9. Kazui S, Minematsu K, Yamamoto H, Sawada T, Yamaguchi T. Predisposing factors to enlargement of spontaneous intracerebral hematoma. Stroke. 1997;28:23702375.10. Ohwaki K, Yano E, Nagashima H, Hirata M, Nakagomi T, Tamura A. Blood Pressure Management in Acute Intracerebral Hemorrhage: Relationship Between Elevated Blood Pressure and Hematoma Enlargement. Stroke. 2004; 35(6): 1364-711. Anderson CS, Huang Y, Wang JG, Arima H, Neal B, Peng B, Heeley E, Skulina C, Parsons MW, Kim JS, Tao QL, Li YC, Jiang JD, Tai LW, Zhang JL, Xu E, Cheng Y, Heritier S, Morgenstern LB, Chalmers J; for the INTERACT investigators. Intensive Blood Pressure Reduction In Acute Cerebral Haemorrhage Trial (INTERACT): a randomised pilot trial. Lancet Neurol. 2008;7:391399.12. Anderson CS, Huang Y, Arima H, Heeley E, Skulina C, Parsons MW, Peng B, Li Q, Su S, Tao QL, Li YC, Jiang JD, Tai LW, Zhang JL, Xu E, Cheng Y, Morgenstern LB, Chalmers J, Wang JG. Effects of Early Intensive Blood Pressure-Lowering Treatment on the Growth of Hematoma and Perihematomal Edema in Acute Intracerebral Hemorrhage: The Intensive Blood Pressure Reduction in Acute Cerebral Haemorrhage Trial (INTERACT). Stroke. 2010;41:307-312.13. Ayling J. Managing Head Injuries. Emerg Med Serv. 2002; 31(8): 42