Bab 10

117
BAB 10 PENGAWASAN PEMBIAYAAN ISLAMIC FINANCIAL MANAGEMENT Prof.Dr.H. Veitzhal Rivai, M.B.A. Andria Permata Veitzhal. B.Acct., M.B.A.

Transcript of Bab 10

Page 1: Bab 10

BAB 10PENGAWASAN PEMBIAYAAN

BAB 10PENGAWASAN PEMBIAYAAN

ISLAMIC FINANCIAL MANAGEMENT

Prof.Dr.H. Veitzhal Rivai, M.B.A.Andria Permata Veitzhal. B.Acct., M.B.A.

Page 2: Bab 10

Dasar Hukum Hai orang-orang yang beriman, janganlah

kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS Al-Anfaal [8]: 27

Dan orang-orang yang memelihara amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. (QS Al-Mu’minuun [23]: 8))

Page 3: Bab 10

Tujuan Pengawasan Pembiayaan

Menjaga keseimbangan assets dan liabilities untuk mengatasi risiko-risiko yang

ditimbulkan jika terjadi ketidakseimbangan antara assets dan

liabilities

Page 4: Bab 10

Macam-macam Resiko Risiko mismacth, yaitu terganggunya likuiditas karena liquidity

management-nya kurang tajam, sebab kurang memperhatikan kebutuhan/penarikan para deposan, penarikan-penarikan atas dasar commitment yang dibuat, dan investasi tidak memenuhi kriteria, seperti harus liquid, jangka pendek, dan marketibilitasnya tinggi.

Risiko interest rate, yaitu kesalahan dalam liquidity management strategy, maka timbul gangguan likuiditas, sehingga mendorong untuk menggunakan dana mahal/jangka pendek untuk menutupi kekurangan likuiditas.

Risiko pembiayaan, yaitu debitur tidak mampu mengembalikan pembiayaannya, karena gagalnya usaha nasabah tersebut, atau sejak semula telah membuat deviasi yang tajam berupa tidak lengkapnya data nasabah, kemudian tidak pula diikuti monitoring dan supervisi yang terus-menerus.

Risiko modal, yaitu tidak produktifnya penempatan-penempatan dana, maka akan mengalami kesulitan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Page 5: Bab 10

Struktur Dana dan Penggunaan Dana

Assets • Liabilities

Legal reserve ratio Reserve requirement Investment asset Loan [rupiah dan valas] Participation loanFixed asset

Purchased fundsBorrowing fund [rupiah/valas] Paid in capitalReserve Retairned earning

Total assets Total liabilities

Neraca

Page 6: Bab 10

Pendekatan Strategis dalam Monitoring dan Pengawasan Terhadap Assets/Liability Management, Spread management, yaitu focuses on

maintaining an adequate spread between a bank’s interest expense on liabilities & its interest income on assets.

Gap management, yaitu focuses on identifying and matching rate-sensitive assets and liabilities to achieve maximum profits over the course of interest rate cycles.

Interest sensitivity analysis yaitu focuses on improving interest spread by testing the effects of possible changes in the rate, volume and mix of assets & liabilities, given alterna tive movements in interest rates.

Page 7: Bab 10

Monitoring dan Pengawasan Pembiayaan

Page 8: Bab 10

Pengertian Monitoring dapat diartikan sebagai alat yang

dipergunakan untuk melakukan pemantauan pembiayaan, agar dapat diketahui sedini mungkin (early warning system) deviasi yang terjadi yang akan membawa akibat turunnya mutu pembiayaan. Dengan ini, dimungkinkan mengambil langkah-langkah untuk tidak timbul kerugian.

Pengawasan pembiayaan dapat diartikan sebagai salah satu fungsi manajemen yang berupaya untuk menjaga dan mengamankan pembiayaan itu sebagai kekayaan, dan dapat mengetahui terms of lending serta asumsi-asumsi sebagai dasar persetujuan pembiayaan tercapai atau terjadi penyimpangan.

Page 9: Bab 10

Fungsi monitoring dan pengawasan

pembiayaan merupakan suatu sistem dalam pengelolaan pembiayaan atau loan management, yang dapat berfungsi sebagai penutup kekurangan/kelemahan dalam proses kegiatan pembiayaan.

Jadi, monitoring dan pengawasan pembiayaan harus mampu memberikan feedback agar tindak lanjut perbaikan segera dapat dilaksanakan.

Page 10: Bab 10

Fungsi Monitoring merupakan alat kendali apakah

dalam pemberian pembiayaan telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan maupun ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan di bidang pembiayaan, yaitu dalam bentuk surat edaran atau peraturan ataupun ketentuan-ketentuan lain yang berlaku secara umum maupun khusus

Sedangkan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh unit pengawasan eksternal atau internal auditor lain adalah sebagai sarana untuk melakukan re-checking dan dinamisator apakah internal control di bidang pembiayaan telah berjalan sebagaimana mestinya.

Page 11: Bab 10

Tujuan Sistem/prosedur dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar

financial operation yang dapat dilaksanakan semaksimum mungkin.

Penjagaan dan pengamanan pembiayaan sebagai kekayaan harus dikelola dengan baik, agar tidak timbul risiko yang diakibatkan oleh penyimpangan-penyimpangan (deviasi), baik oleh debitur maupun oleh intern perusahaan.

Administrasi dan dokumentasi pembiayaan harus terlaksana sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, sehingga ketelitian, kelengkapan, keaslian, dan akurasinya dapat menjadi informasi bagi setiap lini manajemen yang terlibat dalam pembiayaan.

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam setiap tahap pemberian pembiayaan, sehingga perencanaan pembiayaan dapat dilaksanakan dengan baik.

Pembinaan portofolio, baik secara individual maupun secara keseluruhan, dapat dilakukan sehingga memunyai kualitas aktiva yang produktif dan mendukung menjadi bank yang sehat.

Page 12: Bab 10

Jenis Monitoring dan Proses Pengawasan Pembiayaan On desk monitoring; pemantauan pembiayaan secara

administratif, yaitu melalui instrumen administrasi, seperti laporan-laporan, financial statement, kelengkapan dokumen, dan informasi pihak ketiga. Data administrasi yang di-monitor adalah dari kegiatan debitur dan lembaga keuangan sendiri,

On site monitoring, yaitu pemantauan pembiayaan itu langsung ke lapangan [nasabah], baik sebagian, menyeluruh, atau khusus atas kasus tertentu untuk membuktikan pelaksanaan kebijakan pembiayaan, atau secara menyeluruh apakah ada deviasi yang terjadi atas terms of lending yang disepakati.

Exception monitoring, yaitu pemantauan pembiayaan dengan memberikan tekanan kepada hal-hal yang kurang berjalan baik dan hal-hal yang telah berjalan sesuai dengan terms of lending, dikurangi intensitasnya.

Page 13: Bab 10

Proses Monitoring

On Desk MonitoringMonitoring On Site Monitoring Signs.

Exception Monitoring

Page 14: Bab 10

Warning Signs Sinyal dari financial statement.

Financial statement analysis merupakan alat utama untuk mendeteksi kecenderungan (trend) menurunnya rasio-rasio keuangan debitur.

Sinyal dari nasabah dalam sikap bisnisnya.Untuk mendeteksi sinyal-sinyal sikap bisnis nasabah, maka account officer bank harus mengenal dengan baik bisnis debitur secara baik.

Sinyal dari sikap nasabah.Umumnya dalam hubungan pinjam-meminjam, debitur berkomunikasi lebih mudah dan terbuka tentang bisnis dan individual relationship.

Sinyal dari ekonomi makro.Sektor bisnis utama cenderung terpengaruh oleh business cycle. Maka, harus ada perhatian terhadap kemampuan debitur atas siklus dan perubahan bisnis dalam segala bentuk.

Page 15: Bab 10

Struktur Pengawasan Pembiayaan

Page 16: Bab 10

1. Pengendalian Intern Division of Duties

Adanya pemisahan antara fungsi-fungsi administratif dan operasional fungsi penyimpanan

Dual Control Pengecekan kembali atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan oleh petugas sebelumnya untuk menetapkan

Joint/Dual CustodySuatu sistem pengamanan penyimpanan folder jaminan pembiayaan dengan menggunakan dua kunci pengaman dan formulir checklist

Number ControlsPengawasan intern dapat dilaksanakan melalui sistem penomoran dokumen-dokumen pada kegiatan pembiayaan dengan tujuan memudahkan pengecekan dan menghilangkan peluang tindakan manipulasi

Independence BalancingSistem akuntansi akan menghasilkan keseimbangan otomatis antara saldo suatu rekening dengan rekening lain selama pencatatan, klasifikasi, dan pelaporan transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan benar

Page 17: Bab 10

2. Pejabat yang Berwenang Memberikan Pembiayaan Direksi Goup head (general manager) Senior vice president Vice president Area manager Senior officer Manager Branch manager Account officer supervisor Recovery supervisor Loan administration supervisor Account officer Loan administration Recovery officer

Page 18: Bab 10

Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah Self Dealing, ini terjadi karena adanya interest tertentu

dari pejabat pemberi pembiayaan terhadap permohonan yang diajukan nasabah.

Anxiety for Income, pendapatan yang diperoleh melalui kegiatan pembiayaan merupakan sumber pendapatan utama, sehingga ambisi atau nafsu yang berlebihan untuk memeroleh laba melalui penerimaan dari pembiayaan sering menimbulkan pertimbangan yang tidak sehat dalam pemberian pembiayaan.

Compromise of Principles, pelanggaran prinsip-prinsip pembiayaan oleh pimpinan dengan menyetujui pemberian pembiayaan yang mengandung risiko potensial

Incomplete Information, terbatasnya informasi merupakan salah satu penyebab kesalahan dalam kebijakan pemberian pembiayaan

Page 19: Bab 10

Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah Failure to Obtain or Enforce Liquidation Agreements, sikap

yang ragu-ragu dalam menentukan tindakan terhadap suatu kewajiban yang telah diperjanjikan, meskipun nasabah mampu dan wajib membayarnya juga, merupakan penyebab timbulnya pembiayaan yang tidak sehat dan pembiayaan bermasalah..

Complacency, sikap memudahkan/ceroboh terhadap suatu masalah dalam proses pembiayaan akan mengakibatkan terjadinya kegagalan atas pelunasan kembali pembiayaan yang telah diberikan.

Lack of Supervising, yaitu, kurang pengawasan yang efektif dan berkesinambungan setelah pemberian pembiayaan. Kondisi pembiayaan berkembang menjadi kerugian, karena nasabah tidak memenuhi

Technical Incompetence, tidak memiliki kemampuan teknis, dalam menganalisis permohonan pembiayaan dari aspek keuangan maupun aspek lain, akan berakibat kegagalan dalam operasi pembiayaan.

Page 20: Bab 10

Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah Poor Selection of Risks, risiko yang

perlu dipahami oleh pejabat pembiayaan Overlending, pemberian pembiayaan

yang besarnya melampaui batas kemampuan pelunasan pembiayaan oleh nasabah.

Competition, yaitu, persaingan yang kurang sehat dalam memperebutkan nasabah, yang berakibat pemberian pembiayaan yang tidak sehat.

Page 21: Bab 10

3. Pemberian Pembiayaan Kepada Pihak-Pihak Terkait Perlu diketahui apakah ada pemberian

pembiayaan kepada pihak-pihak yang ada hubungan persaudaraan dengan direksi, komisaris, atau pejabat. Diteliti apakah jumlah pembiayaan tidak melebihi yang dibutuhkan, atau sebagaimana ketentuan dalam prinsip-prinsip kehati-hatian.

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang). (QS Al-Muthaffifin [83]: 1)

Page 22: Bab 10

Prinsip-prinsip Kehati-hatian Kualitas Portofolio Pembiayaan, Penilaian terhadap portofolio

pembiayaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pembiayaan yang diberikan berjalan efektif dan efesien serta mencapai target yang direncanakan.

Nasabah Penerima Pembiayaan, untuk memastikan bahwa seluruh ketentuan dan peraturan berlaku dengan baik.

Lingkup Pengawasan Pembiayaan Ketaatan kepada Ketentuan dan Kebijakan Pembiayaan Memonitor Usaha Nasabah, dilakukan dengan memantau/memonitor

perkembangan kegiatan nasabah secara langsung, yaitu melakukan pengawasan secara fisik ke tempat lokasi nasabah atau inspeksi on the spot

Pengawasan Kualitas Pembiayaan, informasi mengenai kualitas pembiayaan atau tingkat kolektibilitas, baik setiap nasabah secara individual maupun secara keseluruhan,

Pengawasan Kualitas Pembiayaan Informasi mengenai kualitas pembiayaan atau tingkat kolektibilitas, baik

setiap nasabah secara individual maupun secara keseluruhan,

Page 23: Bab 10

Pelaksanaan Pengawasan Pembiayaan

Page 24: Bab 10

Proses Pengawasan Pembiayaan Menentukan suatu standar baku, yang landasan utamanya

waktu, sehingga bank mudah menentukan mutu pembiayaannya.

Hasil dari monitoring dan pengawasan pembiayaan dapat mengambarkan actual performance pembiayaan itu sendiri

Membandingkan actual performance pembiayaan dengan standar baku yang sudah ditetapkan/disetujui otoritas moneter, selanjutnya diidentifikasi dan dievaluasi atas deviasi yang mungkin terjadi.

Setelah diketahui deviasi yang terjadi, kemungkinan penyebab kerugian bagi bank atau baru berupa potential risk, maka harus dicari alternatif pemecahannya (problem solving).

Page 25: Bab 10

1. Persiapan Pengawasan Pembiayaan

a. Pendekatan Pengawasan, dikenal dengan SWOT analysis, yang meliputi analisis mengenai: Strengthness point; yaitu, mengadakan pengamatan

dan analisis atas suatu objek untuk mengidentifikasi hal-hal yang telah baik, kuat, dan hal-hal lain yang positif.

Weakness point; yaitu, mencari dan mengelompokkan hal-hal yang masih lemah, adanya kekurangan, atau hal-hal yang bersifat negatif.

Opportunities; peluang usaha yang memungkinkan untuk dikembangkan dan adanya potensi yang menguntungkan.

Threat; adanya pembatasan, ancaman, dan tantangan yang membahayakan kelangsungan perusahaan atau yang dapat menimbulkan kerugian.

Page 26: Bab 10

1. Persiapan Pengawasan Pembiayaan

b. Penelitian Pendahuluan, Penelitian pendahuluan kegiatan usaha nasabah meliputi: Market (kegiatan pemasaran nasabah) Machine (kehandalan sarana produksi)

Page 27: Bab 10

• Market (kegiatan pemasaran nasabah) Apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh nasabah

masih diperlukan oleh masyasakat? Apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh nasabah

masih up-to-date? Berapa lama perkiraan life cycle dari produk/jasa tersebut? Berapa potential demand dari produk/jasa yang dihasilkan

oleh nasabah tersebut pada waktu yang akan datang Indentifikasi segmen pasar dari produk atau jasa yang

dihasilkan nasabah. Apakah segmen tersebut telah tepat Teliti strategi pemasaran yang digunakan nasabah untuk

merebut konsumennya Teliti strategi pemasaran yang digunakan nasabah untuk

merebut konsumennya

Page 28: Bab 10

• Machine (kehandalan sarana produksi) Plant location Plant layout Mesin-mesin yang dipakai Method (kehandalan teknologi yang dipakai) Material (tersedianya sumber bahan baku, bahan pembantu,

barang jadi) Man (kehandalan, keterampilan, sumber daya manusia) Evaluasi macro economic Manajemen (penilaian kehandalan manajemen) Mentality (penilaian kualitas karakter debitur). Money (kemampuan keuangan), mengingat posisi keuangan

nasabah akan dapat dipakai sebagai dasar perhitungan kemampuannya untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada bank

Collateral (penilaian kualitas ekonomis dan kualitas yuridis jaminan)

penelitian pendahuluan tentang kondisi portofolio pembiayaan

Page 29: Bab 10

2. Mekanisme Pengawasan Pembiayaan

Tahap pengawasan pembiayaan: Tahap Perencanaan Pembiayaan Tahap Pelaksanaan Pembiayaan Tahap Evaluasi Pembiayaan

Page 30: Bab 10

• Tahap Perencanaan Pembiayaan

Penelitian terhadap permohonan pembiayaan nasabah

Penelitian mengenai informasi khusus yang menyangkut calon nasabah

Penelitian terhadap analisis pembiayaan yang dilakukan AO

Penelitian Terhadap Rekomendasi/Persetujuan Pembiayaan

Page 31: Bab 10

• Penelitian terhadap permohonan pembiayaan nasabah

Teliti apakah terdapat informasi, baik informal maupun formal, yang menyangkut reputasi karakter calon nasabah.

Teliti apakah ada bank to bank information untuk mendukung informasi mengenai bonafiditas, reputasi, dan karakter calon debitur.

Teliti apakah terdapat data/inforamsi mengenai pemasaran ataupun rencana pemasaran produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan calon debitur.

Teliti apakah terdapat data/informasi yang berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, dan politik yang menyangkut proyek/kegiatan bisnis yang akan dibiayai dengan pembiayaan bank.

Apakah terdapat data statistik sebagai informasi pendukung analisis makro ekonomi. Teliti dan perbandingkan dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan pemerintah

lainnya; apakah proyek/kegiatan bisnis yang akan dibiayai dengan pembiayaan tidak melanggar norma-norma dimaksud.

Teliti apakah terdapat informasi/data teknis mengenai proyek yang akan dibiayai dengan pembiayaan.

Apakah terdapat informasi yang bersifat non-formal mengenai proyek yang akan dibiayai, misalnya, dari klipping surat-surat kabar.

Teliti apakah sumber-sumber pengadaan bahan baku/bahan penolong kesinambungan pemasokannya cukup terjamin dan teliti juga mengenai mekanisme penyalurannya.

Teliti mutasi rekening calon nasabah pada rekening gironya, karena pada umumnya seorang calon debitur telah terlebih dahulu menjadi girant.

Teliti apakah terdapat informasi bahwa penyediaan tenaga kerja untuk mengerjakan proyek dimaksud mencukupi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Page 32: Bab 10

• Penelitian mengenai informasi khusus yang menyangkut calon nasabah

Informasi/data yang menyangkut aspek yuridis calon nasabah

Informasi/data keuangan dan usaha Laporan keuangan beserta lampiran-lampirannya Laporan realisasi usaha Data teknis Data-data manajemen, personalia, struktur organisasi,

jumlah dan kualitas tenaga kerja serta tingkat keahliannya.

Data ekonomis dari barang yang akan diagunkan

Page 33: Bab 10

• Penelitian terhadap analisis pembiayaan yang dilakukan AO

Analisis Aspek Yuridis, Analisis Aspek Pemasaran, Analisis Aspek Manajemen, Analisis Aspek Teknis Analisis Aspek Keuangan Analisis Aspek Jaminan Analisis Aspek Sosial Ekonomi

Page 34: Bab 10

•Analisis Aspek Yuridis Memastikan apakah calon nasabah cakap

(capacity) untuk mengadakan perjanjian pembiayaan.

Untuk menentukan keabsahan badan usaha calon nasabah, apakah telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

Page 35: Bab 10

• Analisis Aspek Pemasaran

Kemampuan menghasilkan suatu barang atau jasa, bagaimanapun baiknya barang atau jasa yang diproduksi, akan tidak berarti jika tidak diimbangi dengan kemampuan memasarkan, terlebih lagi dalam situasi perekonomian yang kompetitif, di mana keberhasilan di dalam memasarkan banyak ditentukan jika strategi yang ditempuh berorientasi kepada selera konsumen (customer oriented

Page 36: Bab 10

• Analisis Aspek Manajemen

Reputasi manajemen proyek yang akan dibiayai pembiayaan, mencakup karakter dan kualitas yang bersangkutan

Organisasi perusahaan calon nasabah Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam

rangka pencapaian tujuan perusahaan: Tahap penilaian fungsi perencanaan Tahap penilaian pelaksanaan pengawasan

Penilaian terhadap pengamanan yang bersifat fisik, seperti pengamanan gudang material, peralatan kerja yang mudah dipindahkan (small toll equipments), pengamanan terhadap kemungkinan kecelakaan, bahaya kebakaran, dan bencana alam lain, apakah telah memadai

Page 37: Bab 10

• Analisis Aspek Teknis Tujuan analisis aspek teknis adalah

menilai rencana kerja teknis nasabah, Pengawasan aspek ini dititikberatkan pada penilaian: Lokasi usaha Sumber daya manusia Pengalaman Usaha Kapasitas dan mesin-mesin yang digunakan Proses produksi Fasilitas pemeliharaan Layout

Page 38: Bab 10

• Analisis Aspek Keuangan Tujuan pengawasan analisis aspek keuangan:

Struktur kebutuhan permodalan calon debitur. Kebutuhan modal yang diperlukan, baik modal kerja maupun

investasi. Posisi keuangan calon debitur, rasio-rasio keuangan, dan

proyeksi keuangannya setelah menerima pembiayaan. Prospek keuangan, terutama volume pendapatan dan laba

bersih yang diharapkan dari kegiatan usaha yang akan dibiayai pembiayaan untuk beberapa periode yang akan datang.

Perkiraan sumber daya dan penggunaan dana. Perkiraan arus kas (cash flow estimated). Rencana pelunasan pembiayaan (hutang pokok, bunga dan

kewajiban lain) dan berapa lama pembiayaan mampu dilunasi.

Page 39: Bab 10

• Analisis Aspek Keuangan Dari analisis rasio-rasio keuangan dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut: Likuiditas perusahaan, tercermin dari current ratio, quick ratio, dan

cash ratio. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rentabilitas perusahaan, tercermin dari return of investment, net profit

to tangible net worth, net profit to sales, dan gross profit to sales. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam menciptakan pendapatan.

Solvabilitas dan struktur modal, tercermin dalam total assets to total debt, total debt to total tangbile net worth, total fixed asset to total tagible net worth. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga.

Turn over ratio dan efektifitas penggunaan aktiva, tercermin dari sales to receivable, average collection period, sales to inventory, sales to total assets dan working capital turn over. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mengatur perputaran persediaan, penagihan, dan penyediaan modal kerja

Page 40: Bab 10

• Analisis Aspek Keuangan Dari perhitungan estimasi laba/rugi akan segera dapat diketahui besarnya

perolehan laba pada periode yang akan datang. Apabila dari perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa perusahaan akan

mengalami kerugian pada periode-periode mendatang, hal itu menunjukkan proyek/usaha tersebut tidak feasible.

Apabila perusahaan mampu meraih laba, harus dihitung apakah laba tersebut mampu melunasi hutang pokok, kewajiban bunga, maupun kewajiban-kewajiban lainnya.

Dari analisis sumber dan penggunaan dana segera dapat diketahui apakah dana keuangan yang diperoleh melalui pembiayaan BBD telah digunakan secara tepat, dan apakah ada dana-dana yang disalurkan kepada usaha lain tanpa sepengetahuan bank.

Dari perhitungan estimasi cash flow beberapa periode yang akan datang, apabila menunjukkan hasil surplus dan peluasan angsuran pembiayaan, pembayaran bunga dan kewajiban-kewajiban lainnya kepada bank sudah masuk dalam perhitugnan, dapat disimpulkan bahwa proyek/usaha dari segi finansial adalah feasible, sehingga dapat disusun rencana pelunasan pembiayaan nasabah, jangka waktu, dan struktur pembiayaannya.

Page 41: Bab 10

•Analisis Aspek Jaminan Pengawasan terhadap analisis mengenai

aspek jaminan bertujuan untuk memastikan apakah suatu jaminan yang diserahkan atas permohonan pembiayaan memenuhi syarat-syarat sebagai jaminan pembiayaan.

Page 42: Bab 10

• Analisis Aspek Sosial Ekonomi

Tujuan dari pengawasan analisis aspek sosial ekonomi adalah menilai proyek/objek yang dibiayai tersebut apakah memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari: Jumlah penyerapan tenaga kerja. Apakah proyek tersebut dapat mendorong pertumbuhan

perekonomian masyarakat setempat, atau sebaliknya, mematikan sektor-sektor perekonomian setempat.

Apakah proyek tersebut tidak bertentangan dengan agama dan adat istiadat masyarakat setempat.

Apakah proyek tersebut mengganggu lingkungan hidup sepeti polusi udara, air, tanah, limbah. dan lain sebagainya (AMDAL).

Page 43: Bab 10

• Penelitian Terhadap Rekomendasi/Persetujuan Pembiayaan

Apakah permohonan pembiayaan sebelum dianalisis telah mendapatkan petunjuk/pengarahan terlebih dahulu dari pemimpin cabang.

Apakah pengajuan permohonan pembiayaan tidak melalui pihak ketiga lain (broker/calo).

Apakah calon debitur telah memeroleh berbagai fasilitas pembiayaan sebelumnya.

Apakah telah dilakukan inspeksi on the spot untuk pemohon calon debitur yang bersangkutan.

Apakah seluruh aspek yang dianalisis telah memenuhi syarat dan ketentuan dalam pemberian pembiayaan.

Apakah pembiayaan yang diusulkan, perhitungannya telah dilakukan secara saksama

Apakah pembiayaan yang diberikan tidak melampaui ketentuan plafond

Page 44: Bab 10

• Tahap Pelaksanaan Pembiayaan Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

Syarat-syarat Disposisi dan Syarat-Syarat Lainnya

Jaminan Utama Jaminan Tambahan Administrasi Pembiayaan Pendapatan Pembiayaan Klasifikasi Pembiayaan Pencadangan Aktiva Produktif

Page 45: Bab 10

Syarat-syarat Disposisi dan Syarat-Syarat Lainnya Apakah nasabah telah menandatangani perjanjian pembiayaan

sebesar maksimum/plafond pembiayaan. Apakah surat-surat asli jaminan telah dikuasai dan telah dilakukan

pengikatan jaminan/agunan baik agunan utama maupun tambahan sesuai ketentuan, dan apakah sebelumnya telah dilakukan inspeksi on the spot.

Apakah jamnian yang insurable telah diasuransikan Apakah nasabah telah membayar lunas provisi pembiayaan,

provisi administrasi pembiayaan, dan bea meterai tempel. Apakah telah dilakukan pembukaan data alpha rekening debitur

pada arsip komputer. Apakah pelaksanaan disposisi pembiayaan dilakukan berdasarkan

cash flow yang ditetapkan dalam keputusan pembiayaan. Saldo debet nasabah tidak boleh melampaui:

Izin tarik pada waktu ketentuan izin disposisi diberikan. Maksimum/plafond pembiayaan.

Apakah nasabah telah menyampaikan laporan-laporan yang ditetapkan bank sesuai ketentuan

Page 46: Bab 10

Jaminan Utama Apakah penilaiannya dilakukan secara objektif, dengan

memintakan bantuan pihak asuransi atau perusahaan penilai lainnya.

Apakah sebelum dilakukan pengikatan jaminan, telah dilakukan inspeksi on the spot yang dituangkan dalam laporan kunjungan dan kontak nasabah.

Apakah nilai jaminan telah memenuhi syarat minimum sesuai ketentuan.

Apakah telah dilakukan pengikatan FEO dan cessie notariil Apakah nilai pengikatannya meng-cover jumlah

pembiayaannya. Apakah telah dilakukan penutupan asuransi kebakaran

pada maskapai asuransi. Apakah atas barang-barang jamnian yang akan mengalami

penurunan nilai telah diambil langkah-langkah pengamanan.

Page 47: Bab 10

Jaminan Tambahan Teliti apakah bukti kepemilikan barang jaminan atas nama debitur sendiri. Apakah penilaiannya dilakukan secara objektif dan wajar serta tidak terjadi mark up yang akan sangat merugikan bila

pembiayaan menjadi bermasalah. Bandingkan taksasi yang dilakukan cabang dengan taksasi yang dilakukan oleh perusahaan penilai atau perusahaan asuransi: apakah terdapat perbedaan. Bila mungkin, lakukan konfirmasi terhadap pihak asuransi/perusahaan penilai tersebut.

Apakah sebelum dilakukan pengikatan, telah dilakukan inspeksi on the spot yang dituangkan dalam laporan kunjungan dan kontak nasabah.

Apakah nilainya telah memenuhi syarat minimal sesuai ketentuan. Apakah atas jaminan benda tak bergerak berupa tanah dan atau kapal telah dipasang hipotik dengan jumlah nilai

pengikatan seratus persen dari maksimum/plafond pembiayaannya. Teliti juga apakah atas pemasangan hipotik tersebut, sertifiakt hipotik yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional

(BPN) telah dikuasai oleh lembaga pembiayaan. Teliti jika pendaftaran pemasangan hipotik kepada BPN masih dalam proses; apakah ada surat pernyataan dari kantor

BPN yang menyatakan bahwa pendaftaran pemasangan hipotik masih dalam proses. Apabila jaminan berupa sertifikat tanah (SHM, SHGB, SHGU) terdiri atas beberapa sertifikat. Teliti apakah akta/sertifikat

hipotik, atas pemasangan hipotiknya untuk setiap sertifikat ada akta dan sertifikat hipotiknya. Khusus untuk SHGB (sertifikat hak guna bangunan) dan SHGU (sertifikat hak guna usaha), teliti apakah jangka waktunya

masih lebih panjang daripada jangka waktu pembiayaannya. Apabila terdapat sertifikat yang sudah habis masa berlakunya, teliti apakah telah diajukan permohonan perpanjangannya kepada kantor BPN.

Apakah atas jaminan berupa bangunan (kantor, pabrik, gudang, bengkel, dan lain-lain) termasuk mesin-mesin, peralatan produksi, dan kendaraan bermotor telah ditutup pertanggungannya/asuransi senilai maksimum pembiayaannya kepada perusahaan asuransi. Jumlah nilai pertanggungan agunan tambahan agar diperhitungkan juga dengan nilai pertanggungan agunan utama, di mana jumlah nilai pertanggungan maksimum keseluruhannya adalah sebesar maksimum pembiayaan yang diberikan kepada nasabah.

Untuk agunan berupa kendaraan bermotor, apakah BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) serta faktur pembelian telah dikuasai dan dilakukan pengikatan F.E.O secara notariil sempurna.

Teliti apakah atas BPKB kendaraan bermotor tersebut telah dilakukan pemblokiran kepada kantor Ditlantas Polri/kantor DLLAJR setempat bahwa kendaraan bermotor tersebut dijadikan jaminan pembiayaan di bank.

Untuk agunan berupa mesin-mesin pabrik, diesel, dan peralatan produksi lainnya; apakah bukti pemilikan, faktur, dan invoice telah dikuasai oleh bank dan telah dilakukan pengikatan F.E.O. secara notariil sempurna.

Apakah biaya-biaya pengikatan barang agunan, premi asuransi telah dibayar lunas atau dibebankan ke rekening debitur.

Page 48: Bab 10

Administrasi Pembiayaan Apakah penyimpanan dokumen-dokumen pembiayaan dilakukan secara

tertib dan teratur sesuai ketentuan pada folder-folder pembiayaan. Unit loan administration bertanggung jawab sebagai pengelola folder,

tetapi yang bertanggung jawab atas kelengkapan isi folder adalah AO. Apakah folder-folder pembiayaan telah disimpan di ruangan tahan api

(strong room), yang terkunci dengan sistem dual control. Pastikan bahwa folder pembiayaan tidak dapat dipindahkan dari gedung

bank, penjagaannya cukup baik, dan tidak diperlihatkan kepada umum. Apakah folder pembiayaan telah dilengkapi dengan formulir checklist,

sebagai alat kontrol pengambilan data, peminjaman data, dan pengeluaran data, dari AO kepada LA atau sebaliknya.

Apakah telah dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen-dokumen pembiayaan yang ada di dalam folder secara periodik, sekurang-kurangnya setahun sekali.

Apakah terdapat data/dokumen di dalam folder yang belum dilengkapi, atau telah jatuh tempo, tetapi belum diproses pengurusan perpanjangannya.

Page 49: Bab 10

Pendapatan Pembiayaan Bunga pembiayaan Provisi Pembiayaan Commitment Fee Biaya Administrasi Pembiayaan Provisi Administrasi Pembiayaan Denda Overdue Denda Overdraft

Page 50: Bab 10

Klasifikasi Pembiayaan Apakah penetapan klasifiaksi nasabah

telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Apakah setiap ada yang memengaruhi kegiatan usaha nasabah dan berakibat terhadap performance pembiayaan nasabah telah diadakan perubahan klasifikasi sesuai dengan ketentuan penetapan klasifikasi nasabah

Page 51: Bab 10

Pencadangan Aktiva Produktif Teliti apakah telah dilakukan pembentukan cadangan aktiva

produktif untuk kegiatan pembiayaan secara rutin setiap akhir bulan. Apakah atas kelebihan atau kekurangan pencadangan telah dilakukan jurnal koreksi (adjustment) atas kelebihan/kekurangan tersebut. Teliti jurnal koreksi (adjusment) yang dilakukan, apakah sesuai dengan ketentuan pada pedoman akuntansi.

Teliti tata cara perhitungan pencadangan aktiva produktif, apakah telah sesuai dengan tahapan perhitungan pembentukan cadangan yang meliputi:

Kebenaran perhitungan. Kebenaran perhitungan kelebihan/kekurangan produktif.

Teliti nilai jaminan, apakah nilainya sesuai taksasi terakhir. Apabila terdapat nasabah yang memiliki beberapa rekening

dengan agunan terdiri atas beberapa sertifikat (dalam hal ini tanah dan bangunan), teliti tata cara perhitungan pendistribusian nilai agunan, apakah telah proporsional dan sesuai ketentuan.

Page 52: Bab 10

• Tahap Evaluasi Pembiayaan

Pengawasan pembiayaan yang dilakukan pada tahap evaluasi pembiayaan untuk membandingkan antara tahap perencanaan pembiayaan dan tahap pelaksanaan pembiayaan tentang efektivitas pencapaian hasil

Page 53: Bab 10

Tujuan pengawasan pada tahap evaluasi pembiayaan Mengidentifikasikan permasalahan terhadap

fasilitas pembiayaan sedini mungkin. Mengevaluasi dan menetapkan tingkat risiko

atas fasilitas pembiayaan Menetapkan langkah-langkah awal yang efektif

dan efisien agar permasalahan yang ada tidak menjadi bertambah parah dan diupayakan menjadi lebih baik

Untuk memudahkan dalam penilaian terhadap faktor-faktor di atas dapat digunakan score

Page 54: Bab 10

3. Teknik Pengawasan Pembiayaan

Teknik pengawasan pembiayaan adalah pendekatan yang digunakan dalam

melakukan pengawasan

Page 55: Bab 10

Pendekatan Pengawasan Monitoring pembiayaan Teliti apakah laporan realisasi usaha yang disampaikan

oleh nasabah sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, dan harus mencerminkan aktivitas/mutasi rekeningnya.

Teliti turn over rekening dengan membandingkan debet dan pembiayaan rekening koran pada beberapa bulan berjalan.

Beri tanda pada saldo tertinggi dan terendah pada setiap periode, agat berhati-hati bila nasabah mulai overdraft.

Awasi pada tanggal-tanggal pelunasan apakah dapat dipenuhi oleh nasabah

Teliti buku pembantu dan folder nasabah.

Page 56: Bab 10

Pendekatan Pengawasan Teliti apakah masih terdapat kelonggaran tarik rekening

nasabah tiap bulannya untuk menghindarkan terjadinya tunggakan.

Teliti bahwa saldo debet/izin tarik nasabah tidak melampaui nilai jaminan.

Teliti perkembangan kemampuan dan itikad baik nasabah.

Teliti apakah jangka waktu pembiayaannya akan berakhir, teliti apakah telah memberitahukan nasabah secara tertulis bahwa jangka waktu akan berakhir.

Teliti apakah nasabah memenuhi kewajiban pelunasan angsuran dan pembayaran dengan baik, atau apakah debitur tidak menunggak.

Periksa kembali apakah nilai jaminan masih meng-cover jumlah pembiayaan nasabah, apakah seluruh jaminan telah diikat secara sempurna dan insurable telah ditutup asuransinya

Page 57: Bab 10

Control by Exception Pengawasan terhadap hal-hal yang masih menyimpang

Verband Control Pemeriksaan atas hal-hal yang saling berhubungan

Budgetery ControlAnggaran adalah rencana kerja yang dimanifestasikan dalam kesatuan nilai uang

Inspeksi on the spotpengawasan yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan langsung di tempat perusahaan/kegiatan usaha nasabah

Page 58: Bab 10

Monitoring pembiayaan External information

Nasabah diwajibkan menyampaikan laporan secara berkala yang meliputi laporan posisi stok dan piutang, realisasi usaha, laporan keuangan beserta lampirannya.

Inspeksi on the spot ke lokasi usaha nasabah, yang tujuannya untuk membandingkan data laporan yang disampikan nasabah dengan kondisi yang sesungguhnya di proyek, yang meliputi perkembangan kemajuan proyek, posisi stok dan piutang, kapasitas produksi normal, kesibukan di dalam proses produksi, atau padatnya pembeli di toko atau occupancy rate pengunjung hotel. Dengan adanya on the spot ini, nasabah tidak akan memanipulasi angka laporannya dan AO yang melakukan on the spot dengan cepat dapat mendeteksi bila terdapat kejanggalan atau gejala memburuknya keadaan usaha nasabah dan pembiayaan yang diberikan.

Laporan akuntan, konsultan, biasanya dilakukan untuk nasabah dengan jumlah besar

Internal information (data intern kantor cabang).

Page 59: Bab 10

Inspeksi on the spot Tujuan Pengawasan Fisik

Mengecek kebenaran seluruh keterangan ataupun data serta laporan yang disampaikan nasabah, dengan membandingkan jumlah dan kondisnya secara fisik.

Secara langsung melihat dan meneliti keadaan usaha nasabah meliputi kapasitas produsinya/omzet penjualan, tingkat kesibukan kerja di unit produksi ataupun ramainya pembeli di bagian penjulan/toko; dilakukan dengan wawancara langsung dengan debitur tentang seluruh aktivitas perusahaannya ataupun wawancara dengan para pelanggannya.

Secara tidak langsung mengingatkan nasabah bahwa bank menaruh perhatian besar terhadap kelancaran usaha nasabah, dan menjadi mitra yang baik untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.

Mendidik nasabah agar selalu menyempaikan laporan tentang seluruh kegiatannya sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

Page 60: Bab 10

Inspeksi on the spot Sasaran Pengawasan Fisik:

Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi,

Administrasi dan Keuangan Perusahaan, Alat-Alat Produksi, Aktivitas Perusahaan, dan

Lingkungan Stok Barang/Bahan Baku/Barang Setengah

Jadi/Barang Jadi Jaminan Pembiayaan

Page 61: Bab 10

Inspeksi on the spot Pelaksanaan Pengawasan:

a. Persiapan pelaksanaan pengawasan fisik dilakukan dengan,

Mempelajari aktivitas fisik nasabah melalui: Mempelajari folder nasabah, rekening koran, dan

laporan yang disampaikan nasabah, mempelajari bidang usaha nasabah secara mendalam.

Membuat catatan penting mengenai informasi nasabah serta mempersiapkan pelaksanaan pengawasan di tempat perusahaan/kegiatan usaha nasabah.

Teknik Pelaksanaan pengawasan fisik dilakukan dengan cara:

Wawancara/diskusi Pemeriksaan

b. Kesimpulan dan laporan

Page 62: Bab 10

Inspeksi on the spot Audit (Pemeriksaan) Pembiayaan:

Membandingkan antara dua hal, yaitu meneliti dua hal secara bersamaan dan mencari/mengamati persamaan dan perbedaan.

Mouching, yaitu memastikan keabsahaan suatu transaksi dengan meneliti dokumen dasar yang dipakai untuk mencatat dan mendukung transaksi yang bersangkutan.

Rekonsiliasi, yaitu menentukan perbedaan antara dua hal dan mencari sebab perbedaan tersebut.

Analisis, yaitu memecahkan suatu data/informasi dalam subbagiannya untuk ditarik kesimpulan lebih lanjut.

Scan, scrutinize, yaitu memeriksa dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi untuk melihat apakah ada sebelumnya suatu keganjilan-keganjilan.

Trace, retrace yaitu mengikuti suatu transaksi atau suatu bukti untuk memeriksa tahap-tahap yang sebelumnya atau tahap selanjutnya.

Page 63: Bab 10

Inspeksi on the spot Sasaran audit pembiayaan:

Audit/pemeriksaan kepada nasabah pembiayaan.

Penilaian pembiayaan kantor cabang.

Page 64: Bab 10

Inspeksi on the spot sebelum audit/pemeriksaan tersebut, hal

yang harus dilaksanakan terlebih dahulu adalah: Penilaian Pengendalian Manajemen Internal Control Questinary

Page 65: Bab 10

Inspeksi on the spot Pemeriksaan kegiatan pembiayaan

nasabah Pemeriksaan kepada nasabah Pemeriksaan dan penilaian pembiayaan unit

kerja

Page 66: Bab 10

Pemeriksaan dan penilaian pembiayaan unit kerja Rate Of Return On Loan Interest Margin On Loan Credit Risk Ratio Interest Risk Ratio Capital Ratio 1 Capital ratio 2 Capital Adequacy Ratio Banking Ratio Loans to Assets Ratio Provision for Loan Losses Ratio Cost of Efficiency Ratio

Page 67: Bab 10

Rate Of Return On Loan

Page 68: Bab 10

Interest Margin On Loan

Page 69: Bab 10

Credit Risk Ratio

Page 70: Bab 10

Interest Risk Ratio

Page 71: Bab 10

Capital Ratio 1

Page 72: Bab 10

Capital ratio 2

Page 73: Bab 10

Capital Adequacy Ratio

Page 74: Bab 10

Banking Ratio

Page 75: Bab 10

Loans to Assets Ratio

Page 76: Bab 10

Provision for Loan Losses Ratio

Page 77: Bab 10

Cost of Efficiency Ratio

Page 78: Bab 10

Cost of Efficiency Ratio

Inspeksi on the spot Undercover Investigation (Pemeriksaan Secara

Terselubung) Sasaran yang sedang diperiksa tidak bisa/tidak sempat

melakukan rekayasa atas performance-nya agar dinilai baik.

Agar cepat dapat diketahui apabila terjadi kecurangan ataupun manipulasi, karena yang bersangkutan tidak mengetahui bahwa dia sedang diperiksa.

Penyelamatan lebih dini terhadap kepentingan dan keamanan pembiayaan dapat segera dilaksanakan, sebelum masalahnya berkembang menjadi lebih rumit dan besar.

Page 79: Bab 10

Inspeksi on the spot Cara Lain yang Lazim Dilakukan dalam Mengawasi Pembiayaan:

Break Even Point Analysis; dapat membantu untuk menggambarkan kepada manajemen, hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antara biaya dan volume penjualan perusahaan.

Credit Audit; secara administratif dapat membantu untuk melengkapi kekurangan-kekurangan dokumen dan pemenuhan syarat-syarat, baik secara yuridis maupun secara ekonomis, termasuk kewajiban debitur untuk mengirimkan laporan-laporan dan target yang diasumsikan dalam persetujuan.

Credit Examination; suatu kegiatan untuk melihat kebijaksanaan pembiayaan bank yang dibebankan kepada seseorang atau badan usaha dihubungkan dengan keadan debitur dan kondisi ekonomi dan moneter masih relevan atau tidak.

Credit Review; merupakan suatu kegiatan penelitian/pemeriksaan pembiayaan kembali [penilaian ulang] secara menyeluruh untuk mengetahui, baik individual credit maupun branch/bank credit portfolio.

Grouping System; suatu kebijaksan pembiayaan yang dianut harus mampu mendorong meminimalkan risiko, sehingga credit portfolio dalam posisi sehat.

Page 80: Bab 10

Aspek-Aspek Pengawasan Pembiayaan

Page 81: Bab 10

Aspek-Aspek Pengawasan Pembiayaan

Peranan pembiayaan sampai saat ini masih dominan, karena pada banyak lembaga pembiayaan masih sebagai sumber pendapatan utama, sebagai suatu unit usaha selalu menghadapi dilema antara mendahulukan profit dan risiko. Khusus pembiayaan dinamakan risk asset. Itulah sebabnya, peran pengawasan pembiayaan menjadi bertambah penting yang harus memunyai ciri prudent banking. Dengan pengawasan pembiayaan, dapat diberikan batasan usaha untuk mengendalikan pelaksanaan pemberian pembiayaan pada debitur, agar persyaratan dan target usaha yang direncanakan dan disepakati dapat dicapai, sehingga pengembalian pembiayaan berjalan sesuai dengan jadwalnya.

Page 82: Bab 10

Tiga Aspek Pokok Pengawasan Pembiayaan Aspek administratif; meliputi penguasaan dan

penatausahaan proses kegiatan pembiayaan, sejak awal sampai kepada pelunasan, pemacetan, dan penghapusan pembiayaan.

Aspek supervise; secara terus-menerus mengikuti perkembangan pembiayaan dan usaha debitur, agar mampu mengetahui actual performance credit yang tercermin pada kolektibilitasnya.

Aspek penagihan; penarikan kembali pembiayaan sesuai jadwal, dengan tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha debitur, kecuali ada sinyal bahwa ada penurunan mutu pembiayaan yang terus-menerus, agar terhindar dari kerugian.

Page 83: Bab 10

Aspek-aspek PengawasanPembiayaan Aspek kuantitatif, yang diharuskan dapat

dipertahankan bahwa data dan informasi yang disajikan untuk dasar pengambilan keputusan dapat diuji kebenarannya, objektif, dan menurut keadaan yang sebenarnya

Pengawasan administrasi pembiayaan, sangat diperlukan karena selain data adminsitratif, akan diketahui adanya penyimpangan operasional yang terjadi, juga dapat menjadi umpan balik bagi manajemen untuk penentuan kebijakan di kemudian hari.

Pengawasan Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan

Page 84: Bab 10

• Pengawasan Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan diberikan

untuk membiayai kegiatan produksi, pengumpulan dan atau penyiapan barang dalam rangka ekspor

Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk rehabilitasi, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru, seperti untuk pembelian mesin-mesin, bangunan, dan tanah untuk pabrik

Two step loan, yaitu suatu pinjaman untuk digunakan kepada berbagai proyek/perusahaan yang memenuhi syarat-syarat (eligible project) yang ditetapkan oleh lender yang bersangkutan

Buyer’s credit, yaitu fasilitas yang diberikan kepada importir (buyers) yang disediakan untuk pembiayaan impor/pembelian barang (khususnya, barang modal) yang berasal dari negara bank pemberi fasilitas di luar negeri

Page 85: Bab 10

• Pengawasan Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan Onshore loan, yaitu pemberian pembiayaan dalam

valuta asing yang dananya dikelola di kantor pusat. Pengawasan pembiayaan onshore loan seperti pengawasan pembiayaan pada umumnya.

Offshore loan, yaitu pemberian pembiayaan dalam valuta asing kepada nasabah-nasabah dalam negeri sehingga menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap luar negeri.

Pembiayaan Sindikasi, yaitu suatu pembiayaan bersama terhadap suatu objek pembiayaan oleh beberapa bank/lembaga pembiayaan, baik pembiayaan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang dimana Risiko pembiayaan ditanggung bersama oleh bank/lembaga pemberi pembiayaan.

Pembiayaan konsorsium, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang pembiayaannya dilaksanakan secara bersama

Page 86: Bab 10

• Pengawasan Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan Joint financing, yaitu suatu cara

pembiayaan pembiayaan yang dilaksanakan secara bersama-sama

Pembiayaan kelolaan pada umumnya yaitu pembiayaan yang bersifat channeling (penatausahaan) atas pinjaman atau penerusan pembiayaan.

Page 87: Bab 10

Audit Intern Pembiayaan

Page 88: Bab 10

Audit Intern Pembiayaan Penilaian Kecukupan dan Efektivitas Struktur

Pengendalian Manajemen Penilaian Kualitas Kinerja Jenis-jenis Pemeriksaan Tujuan dan Sasaran Audit Pembiayaan Tahapan Audit Intern Laporan Hasil Audit Tindak Lanjut Hasil Audit Dokumentasi dan Administrasi Kegiatan Audit Intern

Pembiayaan Prosedur Audit Intern Pembiayaan Teknik Pemeriksaan Sarana Audit Intern

Page 89: Bab 10

• Penilaian Kecukupan dan Efektivitas Struktur Pengendalian Manajemen

Pemerikasaan dan penilaian ini dimaksudkan untuk menentukan sampai

seberapa jauh sistem yang telah ditetapkan dapat diandalkan

kemampuannya untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran dapat dicapai secara efisien dan ekonomis, serta menentukan sejauh mana struktur tersebut sudah berfungsi

seperti yang diinginkan.

Page 90: Bab 10

Metode Penilaian Kecukupan dan Efektivitas Pengendalian Manajemen dengan uraian tertulis, dengan menggunakan check list, dengan daftar pertanyaan, atau dengan flowchart.

Page 91: Bab 10

• Penilaian Kualitas KinerjaPemeriksaan dan penilaian atas kualitas kinerja dimaksudkan untuk menentukan

sejauh mana tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan dalam

bisnis plan tercapai

Page 92: Bab 10

Unsur-unsur Penilaian Kualitas Kinerja Tolok ukur kinerja setiap unit kerja, yaitu kriteria

yang bersifat kuantitatif guna mengukur sukses tidaknya suatu unit kerja.

Target yaitu hal-hal yang harus dicapai yang bersifat kuantitatif oleh suatu unit kerja dalam satu tahun.

Rencana kegiatan (action plan), yaitu rangkaian langkah yang harus dilaksanakan.

Review secara bulanan, yaitu setiap dua bulan, realisasi yang dicapai dibandingkan dengan target. Bila realisasi yang dicapai jauh dari target, sebaiknya ditempuh langkah-langkah perbaikan.

Penilaian dan evaluasi pada akhir tahun, pada akhir periode (tahun) setiap target dinilai, yaitu dengan cara membandingkan antara setiap target dengan setiap realisasi dari target yang dicapai. Hasil penilaian pembiayaan ini adalah kinerja setiap unit kerja yang bersangkutan.

Page 93: Bab 10

• Jenis-jenis Pemeriksaan Pemeriksaan keuangan (financial audit), yaitu

pemeriksaan yang bertujuan untuk menetapkan kewajaran laporan keuangan telah disajikan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.

Pemeriksaan operasional/kinerja (operational/performance appraisal), yaitu dimaksudkan untuk menilai cara pengelolaan suatu unit kerja dan bertujuan untuk membantu unit kerja untuk melaksanakan tugasnya secara lebih baik.

Pemeriksaan ketaatan (substantive and complience audit) yaitu pemeriksaan yang bertujuan untuk menetapkan apakah unit kerja yang diperiksa telah mematuhi prosedur, kewenangan, atau kebijakan yang telah ditetapkan.

Manajemen audit yaitu pemeriksaan manajemen yang bertujuan untuk melaksanakan penilaian atas usaha pencapaian tujuan perusahaan oleh manajemen.

Page 94: Bab 10

• Tujuan Audit Pembiayaan Menilai Pertanggungjawaban Pimpinan Unit Kerja

Setiap tingkatan pimpinan unit kerja harus melaksanakan tugas dan tunggung jawabnya yang diberikan wewenang oleh atasannya.

Memberikan Bantuan ManajerialKesalahan yang ditemukan pada unit kerja mungkin disebabkan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip manajemen. Oleh karena itu, pemeriksaaan intern bukan hanya bertugas untuk menggali kesalahan, tetapi juga harus dapat memberikan penjelasan kepada pimpinan unit kerja agar masalah-masalah tersebut tidak terulang di kemudian hari.

Menghemat PengeluaranPemeriksaan dilaksanakan secara profesional; akan sangat bermanfaat untuk semua bidang kegiatan, termasuk penghematan pengeluaran.

Page 95: Bab 10

• Sasaran Audit PembiayaanPemeriksaan intern terhadap pembiayaan

merupakan upaya lanjutan dalam pengawasan pembiayaan untuk memastikan bahwa pemberian

pembiayaan telah dilakukan dengan benar sesuai dengan ketentuan yang ada dan

telah memenuhi prinsip pembiayaan yang sehat serta telah mematuhi ketentuan

yang berlaku dalam pembiayaan.

Page 96: Bab 10

Prosedur Pemeriksaan Prosedur pembiayaan, sejak

permohonan sampai dengan pembiayaan direalisasikan.

Analisis pembiayaan, meliputi prinsip 6C, aspek-aspek pembiayaan, perhitungan pembiayaan, serta jaminan pembiayaan, termasuk dokumen pendukungnya.

Pelaksanaan pembiayaan, meliputi disposisi pembiayaan, administrasi pembiayaan, dan pengawasan pembiayaan.

Page 97: Bab 10

• Tahapan Audit Intern Persiapan Audit Intern Pembiayaan

Melakukan penelitian peta pembiayaan auditee yang akan diperiksa

Membuat desk audit untuk disetujui kepala divisi audit terhadap auditee yang akan diperiksa

Organisasi auditor; dalam melaksanakan audit ditetapkan organisasi auditor

Memberitahukan tentang rencana audit intern ke auditee

Page 98: Bab 10

•Tahapan Audit Intern Penyusunan Program Audit Intern

Pembiayaan Merupakan dokumentasi prosedur bagi auditor

pembiayaan dalam mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mendokumentasikan informasi selama pelaksanaan audit, termasuk catatan untuk pemeriksaan yang akan datang.

Menyatakan tujuan audit intern pembiayaan. Menetapkan luas, tingkat, dan metodologi pengujian

yang diperlukan guna mencapai tujuan audit intern pembiayaan untuk tiap tahapan audit.

Menetapakan jangka waktu pemeriksaan. Mengidentifikasikan aspek-aspek teknis, risiko, proses,

dan transasksi yang harus diuji, termasuk pengelolaan data elektronik

Page 99: Bab 10

• Tahapan Audit Intern Pelaksanaan Penugasan Audit Intern Pembiayaan

Proses Audit Intern Pembiayaan Mengumpulkan bukti dan informasi yang cukup, kompeten, dan

relevan. Memeriksa dan mengevaluasi semua bukti dan informasi untuk

mendapatkan temuan dan rekomendasi audit. Menetapkan metode pengujian dan teknik sampling yang dapat

dipakai dan dikembangkan sesuai dengan keadaan, di antaranya pengujian atas pengendalian dan pengujian substantive atas saldo-saldo, seperti validasi atas rekening simpanan dan pembiayaan.

Supervisi atas proses pengumpulan bukti dan informasi serta pengujian yang telah dilakukan.

Mendokumentasikan kertas kerja audit. Membahas hasil audit dengan auditee.

Bukti Audit Bukti yang cukup, Bukti yang kompeten, bukti yang relevan

Page 100: Bab 10

• Tahapan Audit Intern Evaluasi Hasil Audit Intern Pembiayaan

Kesimpulan dari pelaksanaan program auditJika program dan prosedur audit intern pembiayaan selesai dilaksanakan, auditor pembiayaan harus menyusun kesimpulan terhadap hasil audit yang sesuai dengan sasaran atau tujuan dari program dan prosedur audit tersebut.

Evaluasi hasil pembiayaan audit terhadap sasaran audit intern pembiayaanJika auditor pembiayaan dalam melakukan pengujuian menemukan penyimpangan, maka penyimpangan tersebut harus dievaluasi berdasarkan analisis sebab akibat.

Ikhtisar temuan dan rekomendasi hasil audit pembiayaanAuditor pembiayaan harus membuat ikhtisar temuan dan rekomendasi hasil audit

Page 101: Bab 10

• Tahapan Audit Intern Supervisi

Penyiapan instruksi yang jelas kepada auditor pembiayaan dan persetujuan program audit.

Pengawasan pelaksanaan program audit. Penetapan kecukupan kertas kerja audit

intern pembiayaan. Penilaian mengenai akurasi, objektivitas,

kelengkapan, dan ketepatan waktu dari laporan hasil audit.

Penilaian atas pencapaian tujuan dan sasaran audit intern pembiayaan.

Page 102: Bab 10

• Laporan Hasil Audit Standar Laporan:

Laporan harus tertulis dan memuat hasil audit intern pembiayaan sesuai dengan ruang lingkup penugasan. Di samping itu, laporan harus dapat berfungsi sebagai dokumen formal yang mencerminkan tanggung jawab auditor pembiayaan dan auditee atas kegiatan yang dilakukan.

Laporan diuraikan secara singkat dan mudah dipahami, memuat beberapa hal pokok atau yang dianggap penting dan hal-hal yang perlu untuk dilakukan perbaikan oleh auditee.

Laporan harus didukung kertas kerja yang memadai. Laporan yang memuat temuan audit intern pembiayaan harus didukung kertas kerja yang memadai agar dapat dipertanggungjawabkan.

Laporan harus objektif, berdasarkan fakta, serta tidak memihak kepada kepentingan tertentu.

Laporan harus konstruktif dan protektif, dan dapat memberikan saran perbaikan atau arah bagi auditee untuk dapat melakukan perbaikan.

Laporan harus ditandatangani oleh auditor pembiayaan atau kepala divisi pengawasan intern. Hal ini sebagai cerminan tanggung jawab atas kebenaran isi dari laporan yang dibuat.

Laporan harus dibuat dan disampaikan tepat waktu, setelah berakhirnya pemeriksaan atau dalam batas waktu yang masih relevan dengan materi laporan tersebut.

Laporan dituangkan secara sistematis: antara lain memuat objek audit pembiayaan, periode audit, temuan audit, kesimpulan audit, dan rekomendasi, serta tanggapan auditee.

Page 103: Bab 10

• Laporan Hasil Audit Materi Laporan

Tujuan, luas, dan pendekatan audit intern pembiayaan dimaksudkan agar pembaca laporan sejak awal mengetahui tujuan, luas, dan pendekatan audit intern pembiayaan sehingga dapat memahami dengan baik meteri yang dikemukakan dalam laporan.

Temuan audit yang dikemukakan dalam laporan harus memuat secara jelas mengenai fakta, keadaan yang seharusnya, serta dampak dan penyebab terjadinya penyimpangan.

Kesimpulan auditor pembiayaan atas hasil audit harus memberikan kesimpulan atas temuannya, baik berupa keberhasilan maupun penyimpangan, sesuai dengan lingkup audit intern pembiayaannya.

Pernyataan audit dilakukan sesuai dengan standar pelaksanaan fungsi audit intern bank.

Rekomendasi auditor pembiayaan. Hal ini perlu dilakukan bila dalam audit intern pembiayaan ditemui adanya kelemahan atau penyimpangan. Auditor pembiayaan harus memberikan rekomendasi perbaikan.

Tanggapan auditee. Dalam hal ini, auditee harus diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan/komentar atas temuan audit intern pembiayaan yang dapat berupa pembenaran/persetujuan, atau keberatan/penolakan, dan alasannya.

Hasil pengecekan komitmen auditee. Dalam laporan harus dikemukakan hasil pengecekan atas pelaksanaan komitmen atau audit intern pembiayaan sebelumnya yang belum dilaksanakan.

Page 104: Bab 10

Format laporan audit pembiayaan Bab i Pendahuluan

A. Data umumB. Neraca singkatC. Posisi pembiayaan

Bab ii Kinerja pembiayaanA. Pengendalian manajemenB. Perkembangan pembiayaanC. Posisi pembiayaan per cut off dateD. Hasil penerimaan bunga efektifE. Hasil penagihan pembiayaan golongan iii, iv dan vF. Cadangan akktiva peroduktif yang diklasifikasikanG. Pengelolaan administratifH. Sarana dan prasarana

Bab iii Pemeriksaan map nasabahA. Cash loan

1. Informasi umum2. Kondisi nasabah3. Penyimpangan dan ketidak wajaran4. Tanggapan auditee5. Rekomendasi

B. Non cash loan

Bab iv Tindak lanjut hasil pemeriksaan sebelumnya

Bab v Kesimpulan

Bab vi Rekomendasi

Page 105: Bab 10

• Laporan Hasil Audit Proses Penyusunan Laporan:

Kompilasi dan analisis temuan audit intern pembiayaanTemuan audit intern pembiayaan yang akan dituangkan dalam laporan harus dikompilasi dan dianalisis tingkat signifikansinya.

Konfirmaasi dengan auditeeTemuan audit intern pembiayaan harus dikonfirmasikan dengan auditee untuk diketahui dan dipahami.

Diskusi dengan kepala unit pengawasan internTemuan audit intern pembiayaan yang sudah dikompilasi dan dianalisis harus dilaporkan serta didiskusikan dengan unit pengawasan intern atau pejabat yang ditunjuk.

Diskusi dengan auditeeDiskusi ini dimaksudkan agar auditee memberikan komitmen dan bersedia melakukan perbaikan dalam batas waktu tertentu yang dijanjikan.

Review laporanKonsep laporan yang disusun oleh tim audit intern pembiayaan di-review oleh unit pengawasan intern pembiayaan atau pejabat yang ditunjuk agar diperoleh keyakinan bahwa laporan tersebut telah lengkap dan benar.

Page 106: Bab 10

• Laporan Hasil Audit Penyampaian Laporan

Laporan kepala divisi pengawasan intern pembiayaan kepada direksi, dewan audit, dan auditee

Page 107: Bab 10

• Tindak Lanjut Hasil Audit Pemantauan atas Pelaksanaan Tindak Lanjut

Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut harus dilakukan, agar dapat diketahui perkembangannya dan dapat diingatkan kepada auditee dalam hal auditee belum dapat melaksanakan komitmen perbaikan menjelang atau sampai batas waktu yang dijanjikan.

Analisis Kecukupan Tindak LanjutDari hasil pemantauan pelaksanaan tindak lanjut, dilakukan analisis kecukupan atas realisasi janji perbaikan yang telah dilaksanakan auditee. Selanjutnya, pengecekan kembali tindak lanjut perlu dilakukan apabila terdapat kesulitan atau hambatan yang menyebabkan tindak lanjut tersebut tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya.

Pelaporan Tindak LanjutDalam hal pelaksanaan tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh auditee, maka unit pengawasan intern memberikan laporan tertulis kepada direksi dan dewan audit untuk tindak lanjut.

Page 108: Bab 10

• Dokumentasi dan Administrasi Kegiatan Audit Intern Pembiayaan

Dokumentasi dan Kertas Kerja Audit Administrasi Hasil Audit Dokumentasi dan Administrasi Kegiatan Audit

Intern Pembiayaan Risk assets Contingent Liabilities Additional Exposure Analisis Risiko/Kualitas Portofolio Analisis Proses Pembiayaan Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan,

Penyelamatan, dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Page 109: Bab 10

• Prosedur Audit Intern Pembiayaan

Pembiayaan Eksploitasi Pembiayaan Investasi Non Cash Loan, pada intinya ketiganya harus memenuhi

prosedur sbb: Memeriksa legalitas: pemeriksaan legalitas permohonan

pembiayaan eksploitasi, legalitas perusahaan, dan legalitas usaha sesuai dengan jenis usahanya.

Memeriksa kelengkapan data: meneliti kelengkapan data yang diperlukan untuk mendukung analisis pembiayaan, antara lain realisasi kegiatan usaha, neraca, dan perhitungan laba/rugi, serta data lain yang dianggap perlu.

Memeriksa analisis pembiayaan

Meneliti dokumen pembiayaan, kelengkapan, dan kebenaran dokumen pembiayaan

Meneliti administrasi pembiayaan: meneliti apakah telah dilakukan pengawasan terhadap pembiayaan yang telah diberikan dan dilakukan tindakan seperlunya untuk menyelematkan pembiayaan tersebut

Meneliti hal-hal lain yang berkaitan dengan pembiayaan nasabah

Page 110: Bab 10

• Prosedur Audit Intern Pembiayaan

Barang Jaminan Pembiayaan Apakah bukti pemilikan jaminan telah

sepenuhnya dikuasai bank. Apakah jaminan telah diikat secara notariil

sempurna sesuai dengan jenis barangnya, seperti tanah dengan hipotik, persediaan dengan FEO, piutang dengan cessie, dll.

Apakah jaminan yang insurable telah diasuransikan dengan syarat banker’s clause.

Apakah jaminan telah dinilai secara wajar dan tidak terjadi mark up.

Page 111: Bab 10

• Prosedur Audit Intern Pembiayaan

Proses Pemberian Pembiayaan sampai dengan PelunasanHal yang perlu diteliti, antara lain: proses pembiayaan, dokumen, administrasi, dan pengawasan yang dilakukan oleh auditee.

Administrasi dan Laporan Pembiayaan Administrasi pembiayaan:

Meneliti penggunaan buku pembantu. Meneliti kebenaran perhitungan dan pembebanan provisi. Meneliti apakah denda-denda yang seharusnya dibayar oleh nasabah telah dibayar, seperti

denda kelambatan pembayaran provisi, denda tidak tercapainya target ekspor, dll. Meneliti apakah angsuran pembiayaan investasi telah dibukukan tepat waktu. Meneliti kebenaran pembukuan tunggakan pembiayaan, rekening administrasi, dll.

Laporan pembiayaan: Meneliti apakah laporan-laporan tentang pembiayaan telah dilaksanakan dengan benar dan

tepat waktu. Meneliti apakah lampiran neraca bidang pembiayaan telah dibuat secara benar.

Securities, Interbank PlacementAudit terhadap securities maupun interbank placement dimaksudkan untuk meyakini bahwa securities yang dibeli maupun penempatan dana di bank lain memunyai tingkat keamanan yang tinggi.

Page 112: Bab 10

• Prosedur Audit Intern Pembiayaan

Perhitungan dan Pembebanan BiayaAudit terhadap perhitungan dan pembebanan biaya dimaksudkan untuk meyakini bahwa baik perhitungan maupun pembebanannya oleh auditee telah dilakukan dengan benar.

Pembiayaan BermasalahHal-hal yang perlu diperhatikan dalam audit pembiayaan bermasalah:

Identifikasi permasalahan: apakah auditee telah melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi nasabah., meliputi

Penilaian terhadap ketepatan penyaluran sesuai dengan konsentrasi utama bisnis bank. Penetapan/kesimpulan kondisi nasabah.

Evaluasi alternatif penyelesaian: apakah auditee telah menentukan alternatif yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan.

Penyelesaian pembiayaan: apakah auditee telah mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan alternatif yang telah dipilih.

Operasional Pembiayaan LainProsedur dalam audit operasional pembiayaan lain dimaksudkan untuk meneliti apakah tindakan lainnya dalam operasional pembiayaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan.

Page 113: Bab 10

• Teknik Pemeriksaan Inspeksi merupakan cara memeriksa dengan

mempergunakan panca indera, terutama mata, untuk memeroleh pembuktian atas sesuatu keadaan atau sesuatu masalah pada suatu saat tertentu.

Observasi atau pengamatan adalah cara memeriksa dengan menggunakan panca indera, terutama mata, yang dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan sesuatu keadaan atau masalah.

Tanya jawab, teknik pemeriksaan ini berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memeroleh pembuktian.

Konfirmasi merupakan upaya untuk meperoleh informasi/penegasan dari sumber lain yang independen, baik secara lisan maupun tertulis. Konfirmasi ini dalam praktik dapat memunyai dua bentuk,

Page 114: Bab 10

• Teknik Pemeriksaan Analisis artinya memecahkan atau menguraikan suatu

keadaan atau masalah ke dalam beberapa bagian atau elemen, dan memisahkan bagian tersebut untuk dihubungkan dengan keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lain.

Perbandingan adalah usaha untuk mencari kesamaan dan perbedaan antara dua atau lebih keadaan.

Pemeriksaan Bukti-bukti Tertulis (Vouching dan Verifikasi) adalah memeriksa autentik tidaknya serta lengkap tidaknya bukti yang mendukung suatu transaksi. Sementara itu, verifikasi adalah memeriksa ketelitian perkalian, penjumlahan, pembukuan, pemilikan, dan eksistensinya.

Rekonsiliasi adalah penyesuaian antara dua data yang berhubungan, tetapi masing-masing dibuat oleh pihak yang independen (terpisah) untuk mendapatkan data yang benar.

Page 115: Bab 10

• Teknik Pemeriksaan Trasir adalah cara memeriksa dengan jalan menelusuri

proses suatu keadaan, kegiatan, ataupun masalah sampai pada sumber atau bahan pembuktiannya.

Rekomputasi adalah menghitung kembali kalkulasi yang telah ada untuk menetapkan kecermatannya. Misalnya, menghitung kembali beban bunga.

Scanning adalah melakukan penelaahan secara umum dan cepat untuk menemukan hal-hal yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Arround the computer adalah pemeriksaan sistem komputer melalui inquiry data dan pengujian terhadap program aplikasi yang ada, serta memeriksa seluruh output secara manual.

Through the computer adalah pemeriksaan program aplikasi, data, dan output dengan menggunakan audit software.

Page 116: Bab 10

• Sarana Audit Intern Internal control questionaire merupakan suatu kumpulan daftar

pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya oleh auditor menyangkut seluruh sistem pengendalian intern dari objek yang akan diperiksa.

Audit check list memunyai fungsi yang sama seperti internal control questionnaire, di mana dalam audit check list ini oleh auditor digunakan untuk menilai sampai sejauh mana auditee dapat memenuhi seluruh ketentuan yang telah ditetapkan.

Kertas Kerja PemeriksaanHasil pemeriksaan pendahuluan. Program pemeriksaan. Rencana dan realisasi pemeriksaan. Sarana kendali pemeriksaan. Daftar pertanyaan kepada pimpinan unit kerja yang diperiksa. Daftar pertanyaan penilaian pengendalian manajemen. Kegiatan pemeriksaan yang dicatat pada formulir kertas kerja

pemeriksaan ataupun kertas lainnya. Analisis-analisis yang dibuat oleh auditor. Berita acara presentasi hasil pemeriksaan dengan pimpinan unit yang

diperiksa atau karyawan/pihak lainnya. Berita acara wawancara (untuk pemeriksaan khusus). Dan lain-lain.

Page 117: Bab 10

• Sarana Audit Intern Audit Report

Bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan Bentuk bab, dilengkapi memo yang berbentuk excecutive

summary. Bentuk memo, untuk laporan hasil pemeriksaan khusus.

Bentuk bab adalah suatu bentuk laporan yang mengelompokkan penyajian dalam beberapa bab.

Bentuk memo/excecutive summaryLaporan pemeriksaan dalam bentuk memo (executive summary) adalah penyajian laporan dalam bentuk memo/surat