BAB I

9
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................... i DAFTAR ISI ................................... ii BAB I PENDAHULUAN .......................... A. Latar Belakang ..................... B. Identifikasi Masalah ............... C. Rumusan Masalah………………………………….. D. Tujuan Penulisan…………………………………… E. Terminologi Istilah ................ BAB II KAJIAN TEORI ......................... A. Anatomi dan Fisiologi Calcaneus spur B. Definisi Calcaneus spur............. C. Asuhan Fisioterapi Pada Calcaneus spur BAB III LAPORAN KASUS ........................ A. Assesment .......................... B. Problem Fisioterapi ................ C. Diagnosa Fisioterapi ............... D. Perencanaan Fisioterapi ............ E. Intervensi Fisioterapi ............. F. Evaluasi ........................... G. Home Program ....................... BAB IV PEMBAHASAN ........................... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................. 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................

A. Latar Belakang ...........................................................

B. Identifikasi Masalah ..................................................

C. Rumusan Masalah…………………………………..

D. Tujuan Penulisan……………………………………

E. Terminologi Istilah .....................................................

BAB II KAJIAN TEORI ..............................................................

A. Anatomi dan Fisiologi Calcaneus spur.....................

B. Definisi Calcaneus spur..............................................

C. Asuhan Fisioterapi Pada Calcaneus spur ................

BAB III LAPORAN KASUS .........................................................

A. Assesment ....................................................................

B. Problem Fisioterapi ...................................................

C. Diagnosa Fisioterapi ..................................................

D. Perencanaan Fisioterapi ............................................

E. Intervensi Fisioterapi .................................................

F. Evaluasi .......................................................................

G. Home Program ...........................................................

BAB IV PEMBAHASAN ...............................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

1

Page 2: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keadaan sehat merupakan dambaan bagi setiap orang. Karena pada tubuh

yang sehat seseorang dapat melaksanakan aktifitas fungsionalnya secara optimal,

dengan demikian produktifitasnyapun dapat dicapai secara optimal.

Menurut WHO 1974, sehat adalah suatu keadaan yang sempurna pada tubuh,

rohani dan sosial, bukan hanya terhindar dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Berdasarkan pengertian sehat sebagaimana yang dimaksud di atas, tidaklah

mungkin bagi seseorang untuk mencapainya bila kesadaran untuk hidup sehat

belum sepenuhnya dihayati. Salah satu keadaan tubuh yang tidak memenuhi

kriteria sehat adalah bila seseorang mengalami gangguan pada kaki yaitu berupa

kondisi degenerasi pertumbuhan tulang (tipe osteofit) pada tulang

calcaneus (Crirtensen,1997).

Pengertian Calcaneus Spur menurut pendapat Crirtensen, 1997 adalah

sebagian besar rasa nyeri pada kaki timbul akibat gangguan atau kelainan yang

terjadi pada pertumbuhan tulang.

Salah satu penyebab terjadinya Calcaneus Spur adalah karena faktor

kelebihan berat badan/kegemukan pada seseorang sehingga beban yang diterima

oleh Calcaneus Spur menjadi lebih berat saat yang bersangkutan dalam posisi

2

Page 3: BAB I

berdiri, berjalan, berlari, dan sebagainya. Beban berat yang diterima oleh

Calcaneus Spur dalam waktu yang relatif lama bisa terjadi karena adanya

penarikan periostium pada tempat perlekatan di calcaneus, karena periostium

merupakan pembatasan membran tulang, maka akibat penarikan periostium itu

terjadi gap atau celah yang kemudian terisi oleh pertumbuhan tulang baru yang

bentuknya seperti taji atau dapat dinamakan osteofit.Jadi Calcaneus Spur terjadi

akibat adanya Over Strain , adanya pertumbuhan tulang baru yang disebut

osteofit.

Dalam keadaan yang demikian pasien akan mengeluh nyeri, terutama di

kawasan tulang Calcaneus/tumit saat kawasan tersebut menerima berat badan

sehingga pasien kurang mampu melaksanakan aktifitas fungsionalnya secara

optimal dan akibat selanjutnya produktifitasnya akan menurun. Keadaan yang

diperlukan tindakan medis secepatnya untuk mencegah terjadinya komplikasi-

komplikasi yang dapat lebih memperburuk tingkat kesehatan pasien sehingga

produktifitasnya akan semakin menurun. Tindakan medis yang dimaksudkan,

selain oleh profesi Dokter, profesi bidang kesehatan yang lain yaitu Fisioterapi.

Pengertian Fisioterapi seperti yang tertuang dalam KEPMENKES 1363

tahun 2001 BAB I, pasal 1 ayat 2 : bahwa Fisioterapi adalah bentuk pelayanan

kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk

mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang

daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan

gerak, peralatan (fisik, elektropeutis, mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.

3

Page 4: BAB I

Dalam intervensinya, Fisioterapi dapat menggunakan berbagai modalitas dalam

upaya mengurangi/menghilangkan keluhan nyeri pada pasien antara lain US,

SWD, TENS, Massage, Terapi Latihan, dalam hal ini modalitas yang akan

digunakan adalah US karena US mempunyai efek Termal dan efek Micro

Massage sehingga diharapkan dapat mengurangi/menghilangkan nyeri pada

kondisi calcaneus spur.

Ultrasound (Ultrasonik/US) adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan

menggunakan gelombang suara dengan gerakan mekanis membentuk gelombang

longitudinal dan berjalan melalui medium tertentu dengan frekuensi yang

bervariasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang ada maka rumusan

masalahnya adalah : “Bagaimana pengaruh terapi ultrasound terhadap penurunan

nyeri akibat Calcaneus Spur ”

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan Rumusan Masalah sebagaimana diuraikan di atas maka tujuan

penulisannya adalah untuk mengetahui keadaan nyeri setelah setelah di terapi .

4

Page 5: BAB I

D. Terminologi Istilah

Untuk memperjelas maksud dan tujuan istilah-istilah yang ada di Judul

KTIA, dipandang perlu untuk diberikan penjelasan.

1. Terapi

Upaya pengobatan terhadap pasien dengan berbagai metoda/modalitas

yang bertujuan untuk mengurangi/menghilangkan keluhan pasien.

2. Ultrasound

US merupakan gelombang longitudinal, dengan kata lain arah

penyebarannya searah dengan arah getaran. Untuk dapat menyebarkan getaran

longitudinal ini membutuhkan suatu medium yang elastis yang dikenal

dengan coupling medium. Udara merupakan sebuah kontak medium yang

sangat tidak cocok karena hampir semua energi US dipantulkan. Coupling

medium yang cocok digunakan antara lain air, gel dan salep yang sering

dikenal dengan ultrasonoforese (Sujatno, 1998)

3. Nyeri

nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan

akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan

kondisi terjadinya kerusakan.( Menurut International Association for Study of

Pain (IASP) )

4. Calcaneus Spur

Merupakan keadaan dimana terjadi Over Strain secara terus-menerus

pada fascia yang dapat menimbulkan penarikan periosteum pada tempat

5

Page 6: BAB I

perleketan di calcaneus karena adanya pertumbuhan tulang baru sebagai

akibat adanya pembebanan Berat Badan yang berlebihan.

6