BAB I
-
Upload
luqman-alhakim-al-bantani -
Category
Documents
-
view
221 -
download
1
Transcript of BAB I
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIslam merupakan komponen terpenting untuk membentuk dan mewarnai corakhidupmasyarakat.DalamIslamsemuaaspekkehidupanmanusiatelahtertulisdidalamnyatergantungbagaimanamanusiaitubisamempergunakannya.Selain itu,Islamjugasangatmenjunjungtinggiakanpentingnyailmupendidikan.Pendidikanmerupakanjalanyangbaikbagimanusiauntukmerubahpolapikirsuatuummat,tentunyapendidikanyangtidakterlepasdariunsurkeagamaan.PendidikanIslamdikenal sejak zaman Nabi sampai sekarang. Di Indonesia pendidikan Islam ada sejakIslamdatangkeIndonesia,pendidikaninimemilikisistemserongan/peroranganseperti salah satunya Pondok Pesantren.PondokPesantrenmerupakanbudayayangsangatkuatdalamkehidupanmasyarakatIndonesiadankhususnyamasyarakatIslam. KarenasecarahistorisPondokPesantren tidakhanyaidentikdenganmaknakeislaman,terutamadalamkedudukanyasebagaiLembagaPendidikanAgamayangberfungsisebagaiwahanasosialisasi nilai-nilai ajaran Agama Islam, tatapi juga dalam makna keaslian Indonesiayaknisebagailembagasosialyangmemilikisubkulturaldalamartimemilikisegalayang unik dan terpisah dari dunia luar.Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan agama yang ada diProvinsi Riau baik diwilayah Perdesaan, Pinggiran Kota, maupun Perkotaan, dimanaPondokPesantrenlahirditengah-tengahmasyarakat.SetiapPondokPesantrenmemilikicirikhasyangberbeda-beda.Seiringdenganperkembanganzaman,sehingga pada masa repormasi ini, pesantren telah berkembang sedemikian rupa. AdapesantrenyangtetapmempertahankanbentukpesantrenyangsemulayangdisebutdenganPesantrenSalafi,danadayangmengadopsiperubahansosialsesuaidenganretorikamasyarakatdanperkembanganteknologimodern,pesantrenyangdemikiandisebut dengan Pesantren Khalafi.Sehinggapadatahun2013telahtercatatolehKantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiauBidang PendidikanAgamadanKeagamaanIslam (Pakis)PondokPesantrenSalafi32danPondokPesantrenKhalafi156dengansantrisebanyak 37.479 di Provinsi Riau.KantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiau merupakansalahsatuorganisasiyangbesar,yangmanaaparaturdilengkapidenganperangkat-perangkatpelaksanayangmemilikibentukpolaberskalaatauberjenjang,mulaidaritingkatProvinsi, Kabupaten/Kota,KecamatansertaDesa/Kelurahan,kondisistruksturlembagapemerintahantersebutdimaksudkanuntukmenjalankanroda pemerintahandanprosespembangunansecarabaik,terpadu,selerasdanseimbanggunamencapaihasil yang efektif dan efisien.SalahsatutugasPemerintahanKantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiau adalah melakukan pembinaan dan pelayanan di Bidang Agama dan Keagamaandi Propinsi Riau. tugas pokok ini adalah salah satunya yang dilaksanakan oleh BidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslam(Pakis).KantorWilayahKementerianAgama Provinsi Riau yang berada di bawah Pemerintahan Agama RI.PendidikanAgama danKeagamaanIslam (Pakis), memunyai PelaksanaanKegiatanProgramKerjapadaBidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslamsesuai Tupoksi berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2013yakni,dalammelaksanakan PelayanaanUmumdanBimbingandi BidangPendidikanAgama dan Keagamaan Islam.SalahsatubentukPendidikanAgamaadalah Pendidikan PondokPesantrenyangdijalankanolehBidang PendidikanAgama danKeagamaanIslam (Pakis),yangdilaksanakanolehKasi Bidang PendidikanAgama danKeagamaanIslam(Pakis) yaituPondokPesantren.PondokPesantrenmerupakanunsurterpentingdarifungsimanajemendakwah,yangbaruakanmemilikiartibiladapatdilaksanakandalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata, seperti Memberikan Pelayanan dan PembinaanpadaPondokPesantren, PenyelenggaraanProgramPaketA,BdanC,PembinaanPenyelenggaraanProgramWajarDikdas9Tahun,danlainsebagainya.SelainmemberikanmutuPendidikanyangbaikpadaPendidikanPondokPesantrenjugamemberikanpenerapanuntukmenunjangSkillpadaparasantri-santrisepertiMQK,Pramuka Santri, Olahraga, Seni dan lain sebagainya.PendidikanAgamayangdilakukanolehPondokPesantrenadalahpendidikanyangmemilikiperandan fungsiyangsangatbaik,untuk menyampaikanMisiKeagamaanmaupunMisiPembangunan.PeranPondokPesatrendalammembangunadalahsebagaipelopordanmotifator.Melihatpendidikanpondokpesantrenmemberikan peningkatan dari pendidikan agama maka harus meningkatkan kualitas-kualitaspondokpesantrentersebutagarlahirnyasantri-santriyangbermutudanberkualitas.Intensitasdanfrekuensinyadenganpengawasansehinggapondokpesantrenmampuberadaptasidengantantanganbaruakibatperkembanganmasakemasadanperkembanganmasyarakatyangsangatdiamis.Denganhalinidiharapkaproses pengawasan terhadap pendidikan pondok pesantren berjalan secara efektif danintensif. (Masyahud dan Khusnurdilo 2004 : 11-12).Pengawasan adalah salah satu fungsi dari proses meanajemenyang merupakanpengukurandankoreksisemuakegiatandalamrangkamemastikanbahwatujuan-tujuan dan rencana kelembagaan dapat terlaksana dengan baik. (Zasril M. Ali, 2008:75).Pengawasanpadadasarnyadiarahkansepenuhnyauntukmenghindariadanyakemungkinanpenyelewanganataupenyimpanganatastujuanyangakandicapai.Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telahditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.Bahkan,meleluipengawasanterciptasuatuaktivitasyangberkaitaneratdenganpenentuanatauevaluasimengenaisejauhmanapelaksanaankerjayangsudahdilaksanakan.PengawasanjugadapatmendeteksisejauhmanakebijakanyangdilakukanolehBidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslam(Pakis)dansejauhmanapenyimpanganyangterjadidalampelaksanaankerjatersebut.Dengandemikian, pengawasan diperlukan untuk memastikan apakah yang telah direncanakandandiorganisasikanberjalansebagaimanamestinyaatautidak.Jikaberjalandenganmestinya, maka pengawasan juga melakukan proses untuk mengoreksi kegiatan yangsedangberjalanagardapattetapmencapaiapayangtelahdirencanakan.(ErniedanKurniawan, 2005: 317).Pengawasanmerupakan kegiatanyangdiselenggarakandalamsuatukelembagaan didasarkan pada suatu rencanayang telah ditetapkan sebelumnya tanpaperluadamempersoalkantingkatmanajerialcararencanatersebutdisusundanditerapkan.Pengawasandilakukan untukmencegahterjadinya deviasi dalamoperasionalisasisuaturencanasehinggaberbagaikegiatanoperasionalyangsedangberlangsungterlaksanadenganbaikdalamartikatabukanhanyasesuatudenganrencana,akanterapijugadengantingkatefisiensidanefektivitasyangsetinggimungkin. (Siagian, 2003 : 258).Dari uraian diatas dapatdipahami, bahwa pengawasan ini penting dalam suatuinstansipemerintahanmaupunsuwasta.Dalammelaksanakantugassebagaimanadimaksud dalam Pasal 39, Bidang Pakis menyelenggarakan fungsi yang salah satunyapondokpesantren.Dariinidapatdilihatbahwabidang Pakisdalammenunjangkeberasilan pencapaian tujuan juga harus memiliki pengawasan.AdapunfunngsipengawasanyangdilakukanPakisdalambidangpondokpesatren adalah sebagai alat untuk :1. Mendapatkan data dan informasi dari pondok pesantren tersebut2. Mengetahui sumber kesulitan yang di hadapi pondok pesantren tersebut3. Mengetahuikelemahanataukekuatanyangdimilikiolehpondokpesantrenbaikdari segi pengajarnya mau pun santrinya4. Mengamankansuatukegiatanbaikitupendidikan,pemberianbimbingan,mengarahkanagarpendidikandanpekerjaanyangsedangdilaksanakandapatberjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.Dariadanyafungsipengawasantersebutdiharapkansaranapondokpesantrentercapai, serana yang ingin di capai adalah menciptakan santri-santri yang berkualitasbaik di Bidang Agama maupun di Bidang Umum.Tetapidilihatsituasi,kondisi,danperkembanganduniamoderndiEraGlobalisasisekaranginimenuntutaparaturPemerintahanKementerianAgamasebagaipenyelenggarapemerintahandibidangagamauntukmampumelayanimasyarakat dan pondok-pondok pesantren sebaik mungkin.Oleh karena itu Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) harusditingkatkansistempengawasangunamengetahuisejauhmanapondokpesantrendalammelaksanakantugasnyadanmengetahuihambatan-hambatanyang terjadi,sehingga dapat mencegah dan memperbaiki apa-apa sajayang dihadapi oleh pondokpesantren untuk kedepannya.Olehkarenaitupenulistertarikmengangkatmasalahtersebutdalamsuatukarya ilmiyah dengan judul Sistem Pengawasan Bidang Pendidikan Agama danKeagamaanIslamKantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiaupadaPondok Pesantren di Provinsi Riau B. Alasan pemilihan judulPenelitiantentang sistem PengawasanBidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslamKantorWilayahKementerianAgama ProvinsiRiaupadaPondokPesantren di Provinsi Riau memiliki beberapa alasan :1. Judulinimempunyaikegunaanpraktisdanpentinguntukditelitisertasepengatahuanpenulisjudul ini belumpernahditelitisebelumnyuakhususmengenai sistem PengawasanBidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslamKantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiaupadaPondokPesantrendiProvinsi Riau.2. JudulinimenarikuntukditelitisesuaidenganJurusanpenelitiyangmendalamiJurusan ManajemenDakwahpadaFukultasDakwahdanKomunikasiUINSuskaRiau.3. Judul yang peneliti pilih dari segi dana, waktu dan kemampuan dapat dilaksanakandengan baik sesuai dengan kemampuan peneliti.C. Penegasan IstilahUntukmenghindari kesalahpahamandalampenyampaian istilahmengenaijuduldalampenelitianini,makapenulisperlumemberikanpenegasanistilahyangterdapat dalam judul. Istilah-istiah yang perlu ditegaskan adalah :1. Menurut KamusBesar BahasaIndonesia kata Sistem adalah Perangkat unsuryangsecarateratursalingberkaitan sehinggamembentuksuatutotalitas.(TimPenyususnKamusBahasa,2001:336). Jadisistemadalahmerupakanseatuhimpunanbandanyataatauabstrakyangterdiridariberbagaibagianataukomponenyangsalingberkaitan,terhubung,berterkantungan,saling mendukung,yangsecarakeseluruhanbersatudalamsatukesatuan(Unity)untukmencapaitujuan tertentu secara efisien dan efektif.2. Pengawasanadalah sistemyangdigunakandalampengawasanpadapelaksanaanuntuk mencegah terjadinya deviasi dalam opesasionalisasi suatu rencana sehinggaberbagaioperasionalyangsedangberlangsungterlaksanadenganbaik.(Siagian,2003:258). Jadipengawasanmerupakansuatukegiatanyangberusahauntukmencegah terjadinya penyimpangan dan bagaimana pula cara untuk mengatasinya3. PondokPesantrenadalah suatuLembagaPendidikanIslamyangdidalamnyaterdapatseorangkiai(pendidik)yangmengajardanmendidikparasantri(pesertadidik)dengansaranadanprasaranayangdigunakanuntukmenyelenggarakanpendidikanterebut,sertadidukungadanyapemondokanatauasramasebagaitempat tinggal para santri.(Masyahud dan Khusnurdilo 2004 : 1).4. Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam(Pakis) adalah merupakan suatubidangyangadadistrukturKelembagaanKantorWilayahKementerianAgamaProvinsi Riau yang melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang PendidikanKeagamaan dan Pondok Pesantrene.5. KantorWilayahKementrianAgamaProvinsiRianadalahintansipemerintahanyangbertugasmelaksanakantugasumumpemerintahandisektoragamayangmerupakan salah satu kantor yang berada dibawah Kementrian RI.D. Permasalahan1. Identifikasi masalahBerdasarkanlatarbelakangmasalahdiatas,makapermasalahandalampenelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :a. Kurangnya pengawasan Bidang Pakis pada Pondok Pesantrenb. Kurangnya sarana dan prasarana terhadap pondok pesantrenc. Menimnya tenaga kerja Bidang Pakisd. Minimnyainformasi.BaikdaritingkatProvinsi, Kabupaten/kotamaupunPondokPesantren2. Batasan masalahMengingatluasnyaruanglingkupdiatas,makauntukmemudahkandalammelakukanpenelitian,penulisperlumembatasimasalahyangakanditelitisehinggapenelitianterfokuskan padaSistempengawasanBidangPakisKantorWilayahKementerian Agama Provinsi Riau pada Pondok Pesantren di Provinsi Riau3. Rumusan masalahAdapunyangmenjadirumusanmasalahdalampenelitianiniadalah sebagaiberikut :a. BagaimanaSistemPengawasanBidangPakisKantorWilayahKementerianAgama Provinsi Riau pada Pondok Pesantren di Provinsi Riau?b. ApasajafaktoryangmempengaruhiSistempengawasanBidangPakisKantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiaupadaPondokPesantrendiProvinsiRiau?E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian1. Tujuan PenelitianSesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :a. untuk mengetahui Sistem Pengawasan Bidang Pakis Kantor Wilayah KementerianAgama Provinsi Riau pada Pondok Pesantren di Provinsi Riaub. Untuk mengetahui faktor-faktormempengaruhi Sistem Pengawasan Bidang PakisKantorWilayahKementerianAgama ProvinsiRiaupadaPondokPesantrendiProvinsi Riau.2. Kegunaan penelitianAdapun kegunaan dalam Penelitian ini adalah :a. Manfaat teoritis1) Digunakansebagaiinformasidanpengetahuan penulis mengenai SistemPengawasanBidangPakisKantorWilayahKementerian AgamaProvinsiRiaupada PondokPesantren di Provinsi Riau2) Penelitian ini berguna untuk diri peneliti, masyarakat, serta sebagai sumbangankarya untuk kemejuan ilmu pengetahuan.b. Manfaat praktis1) Penelitianinibergunauntuksebagaisyaratgelarsarjana KomunikasiIslam(S.Kom.I)padaFakultasDakwahdanKomunikasiProgramStudiManajemen Dakwah UIN Suska Rian.2) Sebagai bahan masukan bagi instansi yang diharapkan bisa menjadi sumbanganpemikirantentangSistempengawasanBidangPakisKantorWilayahKementerian Agama Provinsi Riau.3) Bagipeneliti,dapatmemberiwawasansertapengalamandalammenerapkanilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.F. Kerangka Teoritis dan Konsep Operasional1. Kerangka Teoritisa. Sistem PengawasanMenurutSyafiie, systemadalahsekelompokbagian-bagianyangbekerjabersamasamauntukmelakukansuatumaksud,apabilasalahsatubagianrusakatautidakdapatmenjalankantugasnya,makamaksudyanghendakdicapaitidakakanterpenuhi atau settidak tidaknya systemyang sudah terwujud akan mendapat bagian.(Melayu Hasibuan,2008:8).SedangkanmenurutSondangP.Siagian dalambuku(InuKencanaSyafiie,2003:1). Pengawasan adalahsalah satufungsimanajemenyangmerupakanpengukurandankoreksisuatukegiatandalamrangka memastikanbahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana organisasi dapat terlaksana dengn baik.Pengawasan atau Controlling adalahbagianterakhirdarifungsimanajemen.Fungsimanajemenyangdikendalikanolehperencanaan,pengorganisasian,pengarahan,danpengendalianitusendiri.Kasus-kasusyangbanyakterjadidalamlembagaataupunorganisasiadalahakibatmasihlemahnyapengawasansehinggaterjadilahberbagaipenyimpanganantarayangdirencanakandenganyangdilaksanakan.Melakukansuatutugas,hanyamungkindenganbaikbilaseseorangyangmelakukantugasitumengertiartidantujuandaritugasyangdilaksanakan.Demikianpulaseorangpemimpinyangmelakukantugaspengawasan,haruslahbersungguh-sungguh mengerti arti dan tujuan dari pada pelaksana tugas pengawasan.SistempengawasanmenurutHarahapmerupakankeseluruhansistem,teknik,carayangmungkindapatdigunakanolehseseorangpemimpinuntukmenjaminagarsegalaaktivitasyangdilakukandalamkelembagaanbenar-benarmenerapkanefisiensidanmengarahpadaupayahuntukmencapaikeseluruhantujuankelembagaan. (Inu Kencana Syafiie, 2003:1).Pengawasan menurut Islam, dalam bukunya Abu Sinn menggambarkan falsafahdasarfungsipengawasandalamIslammunculdaripemahamantanggungjawabindividu,amanahdankeadilan.Islammemerintahkanuntukmenyampaikanamanahyangdiembahnya,jabatan(pekerjaan)merupakanbentukamanahyangharusdijalankan.Allah berfirman dalam Surat An-Nisa: 58 yang berbunyi :Ep) -.- 7NON`4C p. W-1E>ge4L4`- -O) E_)Uu-.-O)4 +;EO 4u-4 +EEL- p.W-O7^4` ;CE^) _ Ep) -.-+gg^ 7Og4C gO) Ep) -.-4p~E OgE- -LOO4 ^)gArtinya:SesungguhnyaAllahmenyuruhkamumenyampaikanamanatkepadayangberhakmenerimanya,dan (menyuruhkamu)apabilamenetapkanhukumdiantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allahmemberipengajaranyangsebaik-baiknyakepadamu.SesungguhnyaAllahadalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (Depag RI, 2006: 69).Namun demikian, Islam belum merumuskan kaidah pengawasan yang baku dandetailsertabentuk-bentukpengawasanyangwajibdijalankan.Islammemerikankebebasansetiapindividumuslimgunamenjalankan pengawasansesuaidenganpengalaman,kondisisosialataumanajemenyangterdapatdalammesyarakatpadamasa Rasulullah dan Khulafah al-Rasyidin.TetapijelangbeberapawaktuDinastiUmayyahdanAbbasiyahdalampemerintahannyaterdapatbeberapabentukpengawasanyangdijalankan,yaknisebagai berikut :a. Pengawasan manajemen (dilakukan lembaga Negara)b. Pengawasan masyarakatc. Pengawasan peradilan manajemen (Abu Sinn, 2006: 180-181)Pengawasanmerupakanbagiandarifungsimanajemenyangdiharapkanmampu menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja yang dilakukan oleh para pegawai.MenerutNopriAhadilangkah-langkahpengawasan terdiridarimenetapkanstandardanmetodepengukurannya,melakukanpengukuranprestasi, membandingkanprestasiyangdicapaisesuaidenganstandarnya,danmelakukanperbaikan-perbaikanyang diperlukan.Menetapkanstandaradalahsebelummelangkahlebihjauh,standardenganmetodepengukurannyaharusditetapkanterlebihdahulu denganrumusandankata-kata yang jelas dan dapat diukur. (Herujito, 2001: 243).Seorangpemimpinharusmempunyaibeberapacarauntukmemastikanbahwasemuafungsimanajemendilaksanakandenganbaik.Halinidapatdiketahui proseskontrolataupengawasan.cara-carapengawasaniniadalahpengawasanlangsung,pengawasantidaklangsung,pengawasanberdasarkankekecualian,pengawasanmelalui laporan lisan, pengawasan melalui laporan tulisan.Pengawasanlangsungadalahpengawasanyangdilakukansendirisecaralangsungolehseorangpemimpin.Pemimpinmemeriksapekerjaanyangsedangdilakukanuntukmengetahuiapakahdikerjakandenganbenardan hasil-hasilnyasesuaidenganyangdikehendaki.Sedangkanpengawasantidaklangsungadalahpengawasanjarakjauh,artinyamelaluilaporanyangdiberikanolehbawahan.Laporaninidapatberupalisanatautulisantentangpelaksanaanpekerjaandanhasil-hasil yang dicapai.Pengawasanberdasarkankekecualianadalahpengendalianyangdikhususkanuntukkesalahan-kesalahanyangluarbiasadarihasilataustandaryangdihadapi.Pengawasansemacaminidilakukandengancarakombinasilangsungdantidaklangsung oleh pemimpin.(Harahap, 1996 : 283).Pengawasanmelaluilaporanlisanadalahmelakukanpengawasandengancaramengumpulkanfakta-faktamelaluilaporanlisanyangdiberikanbawahan.Wawancarayangdiberikanditunjukkankepadaorang-orangatauyangingindeketahui,terutamatentanghasilsesungguhnyayangdicapaiolehbawahannya.Sedangkanpengawasanmelaluilaporantulisanmerupakansuatupertanggungjawabankepadaatasanmengenaipekerjaanyangdilaksanakannya, sesuaidenganintruksi dan tugas-tugas yang diberikan atasan kepadanya.Sedangkan menurut Keputusan Kementrian Agama RI Nomor 101 Tahun 1994,tentangPelaksanaanPengawasandilingkunganDepertemenAgamapadaPasal2diuraikan bahwa pengawasan dilaksanakan dengan maksud :a. Memperolehinformasiapakahpelaksanaantugasumumpemerintahandanpembangunanbidangagamatelahdilaksanakansesuaidenganrencanadanperaturan perundangundangan yang berlaku.b. Memperolehumpanberupapendapat,kesimpulandansaranterhadapkebijaksanaan, perencanaan, dan pelaksanaan.c. Melakukan usaha pencegahan terjadinya pemborosan, kebocoran, penyimpangan.d. Menilai prestasi penyelenggaraan tugas (Depag RI Inspektoral Jenderal, 1995:6)Dalampasal3dijelaskanbahwapengawasandilaksanakanuntukmemberimasukandanbahanpertimbangankepadapemimpinsuatuorganisasidengantujuanagar tugas dan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan tertib dan lancar, berdayaguna,berhasilguna,dantepatgunasesuaidenganperaturanperundang-undanganyangberlaku, kebijaksanaan Mentri Agama dan rencana yang telah ditetapkan. (Depag RIInspektoral Jenderal, 1995:6)Dengan adanya pengawasanyangbaikdiharapkanakanberkurangnyakesalahandalampenyimpanganyangterjadi.Selaindaripadaitupengawasanmemilikiunsur-unsurpentingyaituunsurpengawasan,monitoring,standarukuransebagaipembandingandanevaluasi.Selainitupengawasanjugamemilikitujuanyang sangat penting adalah:1. Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan dengan rencana yang telah ditetapkan2. Untukmengetahuiapakahsegalasesuatudijalankansesuaidenganintruksidanasas-asas yang telah ditetapkan3. Untukmengetahuikesulitan,kelemahansertakekuranganyangmungkintimbuldalam melaksanakan pekerjaan4. Untukmencarijalankeluar,bilaternyatadijumpaikesalahan,kekuranganataukegagalan ke arah perbaikan.b. Pondok pesantrenPesantrenadalahkampungperadapan. Keberadaannyadidambakan,tetapikadang kala pesonanya tidak mampu membetahkan penghuninya. Ia sering dicibirkansebagaian dari kamuflase kehidupa, karena lebih banyak mengurusi soal ukhrowiyah(keagamaan)ketimbangduniawi.Iaseringdicercasebagaipusat kehidupanfatalis,karenamemproduksikehidupanzuhudyangmengabaikanduniamateri.Padahal,orangpesantrenmenikmatikesederhanaan.Bagimerekaduniaadalahalatuntukmenggapai akhirat.Tetapiseiringdenganperjalananwaktupesantrenpunberubah.Gejalapesantrensebagaikampungperadabanmulaiterasabeberapaalumninyamampumenjadipionirintelektualditanahair.MerekatelahmemberikangodaancerdasterhadappublikIndonesiabahwaduniapesantrendengansegalakesederhanaannyajustru menyimpan potensi besar untuk melakukan transpormasi peradaban Islam yanglebih kosmopolit. (indra, 2005: xviii)KarenapadahakikatnyapesantrenmemilikiakarbudayayangsangatkuatdalamkehidupanmasyarakatIndonesiadankhususnyamasyarakatIslam.Karenasecara historispesantrentidakhanyaidentikdenganmaknakeislaman,terutamadalamkedudukanyasebagaiLembagaPendidikanAgamayangberfungsisebagaiwahanasosialisasinilai-nilaiajaranAgamaIslam,tatapijugadalammaknakeaslianIndonesiayaknisebagailembagasosialyangmemilikisubkulturaldalamartimemiliki segala yang unik dan terpisah dari dunia luar yang kemudian seiring denganperkembanganwaktumenurutHadimulyo1985dalambukuThahaTuanayapesantrensebagaiinstitusikulturaluntukmenggambarkansebuahsumberdayayangmemilikikarakteristiksendiri,tetapijugamembukadiriterhadappengaruh-pengaruh dari luar.(Thaha Tuanaya, 2007: 65-66)Menurut Profesor Johnpesantren berasal dari kata santri dengan awalam pedanakhirananyangberartitempattinggalparasantri.IstilahsantriberasaldaribahasaTamilyangberartigurumengaji.Sedangkanmenurut KamusBesarBahasaIndonesia, (Dwi, 2001 : 331) pesantren diartikan sebagai asrama, tempat santri, atautempatmurid-muridbelajarmengaji,sedangkansecaraistilah pesantren adalahlembagapendidikanIslam,dimanaparasantribiasanyatinggaldipondok(asrama)denganmateripelajarankitab-kitabklasikdankitab-kitabumum,bertujuanuntukmenguasai ilmu agama secara detail, serta mengamalkannya sebagai pedoman hidupkeseharian dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat.Berartipesantrentidakterlepasdaridefinisinya,yaitusebagaitempatpendidikansantri.Paraahliberbeda-bedadalammenyebutkanunsur-unsuryangadadi dalam pesantren. Ada yangyang menyebutkan tiga unsuryaitu santri, asrama dankyai, tetapi ada pula yang menyebutkan lima unsur, yaitu santri, asrama, kyai, mesjid,dan kitab-kitab kuning.Seiringdenganperkembanganzaman,pesantren-pesantrenadayangberusahamengembakandirisesuaidengantuntutanzaman.Olehkarenaitulahmakaunsurpesantrenkinibisaberkembangmenjadibermacam-macam.MenurutYacubdalambukuKhozinmengatakanbahwaadabeberapapembagianpondokpesantrendantipologi yaitu :a. PesantrenSalafiatautradisionaladalahpesantrenyangtetapmempertahankanbentuk lama dengan adanya komponen kiai, pemondokan tempat santri menginap,mesjid,santri,pelajarankitabkuningataukitabislamklasik tanpamemberikanpengetahuan umum, dengan metode pembelajaran bondongan dan wetonan,b. Pesantren Khalafi adalah pesantrenyang sudah menerima perubahan, baik bentuksistempembelajaranklasikal(madrasi)memberikanpendidikanumumdidalambaikbentukMadrasah(sekolahumumbercirikhasIslamdidalamnaunganDepag)maupun(sekolahumumdibawahDependiknas)dalamberbagaijenjangbahkanadayangsampaiperguruantinggi yangtidakhanyamelipitifakultas-fakultas keagamaan melainkan juga fakultas-fakultas umum.c. Pesantrenkilatadalahyang pesantrenyangberbentuksemacamtreningdalamwaktu relatif singkat dan bisa dilaksanakan pada waktu libur sekolah. Pesantren inimenitikberatkanpadaketerampilanibdahdankepemimpinan.Sedangkansantriterdiridarisiswasekolahyangdipandangperlumengikutikegiatankeagamaandipesantren kilat.Sebagailembagapendidikandanlembagasosialpesantrentumbuhdanberkembang secara bertahap. Tidak hanya diwilayah perdesaan, pinggiran kota, tetapijuga perkotaan. (Masyahud dan Khusnurdilo, 2004 : 1-4). Sehingga jumlah pesantrenmeningkatdaritahunke-tahun.Berdasarkandaricatatan KantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiau khususnyaBidangPendidikanAgamadanKeagamaan Islam(Pakis),jumlahpondokpesantrenpadatahun2013sebanyak178dengan santri sebanyak 37,479 di Provinsi Riau.OlehkarenaituKantorWilayah KementerianAgamaProvinsiRiaumemberikantugaskepadaBidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslam(Pakis)dalampelaksanaanPendidikanbaikituPendidikanAgamamaupunPendidikanKeagamaanIslam.YangmelaksanakanKegiatanProgramKerjasesuaidenganTupoksi berdasarkanPeraturanMenteriAgama (PMA) No13Tahun2012 yakni,melaksanakan pelayananumumdanbimbingandi BidangPendidikanAgamadanKeagamaan Islam.Selainitu BidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslam (Pakis)jugamemiliki SKUraianTugassalahsatunyadari seksipondokpesantren yaitu, sebagaiberikut:1. Merencanakan,merumuskandanmenetapkansasaranprogram,kegiatan,danstandar peleyanaan Seksi Pondok Pesantren sesuai PMA No 13 Tahun 2012.2. Membagitugas,menggerakkan,mengarahkan,membimbingdanmengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pada seksi Pondok Pesantren3. Menyelenggarakanpembinaandanpelayanandibidangpengembangankurikulum, supervisi, evaluasi, pendidik, tenagan kependidikan sarana, prasarana,kelembagaan dan kesanterian pada Pondok Pesantren.4. Melakukanpenelahaandanmencegahmasalahyang terkaitdengantugasseksiPondok Pesantren.5. Menerima,mencatat,mempelajari,danmemprosessuratmasuk/keluarpadaSeksi Pondok Pesantren.6. Mengoreksi dan menilai laporan hasil kerja bawahan.7. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas bawahan8. Melakukankerjasamadenganunitkerjadaninstansiyangterkaitdenganpengembangankurikulim,evaluasi,supervisi,pendidik,sarana,prasaranakelembagaan dan kesanterian pada Pondok Pesantren9. Melaporkan proses dan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan11. Menerimasertamenyiapkandata-datatentangWajarDikdaspadaPondokPesantren Salafiyah12. MembantumerencanakanpengendalianpelaksanaanWajarDikdaspadaPesantren Salafiyah13. Mengentri data Santri UN Pondok Pesantren Salafiyah14. MengumpulkandataSantriPondokPesantrenSalafiyahuntukBantuanBOS(Biaya Operasional)15. Menerimasertamenyiapkandata-datatentangProgramKesejahteraanPaketA,B,dan C pada Pondok Pesantren16. Mengentri data peserta UN Paket, A, B, dan C pada Pondok Pesantren17. Mengentri dan menyiapkan data-data santri18. Membantu merencanakan pengendalian pelaksanaan Program Wajar Dikdas padaPondokPesantrenSalafiyahdanFrogramKesetaraanPaketA,B,danC.(Dokumentasi Pakis Tahun 2013)DariUraianTugasdiatasdapatdisimpulkanbahwapendidikanpondokpesantren sangat diperhatikan oleh Pemerintahan terutama dalam pendidikan. Karenapondok pesantren merupakan wadahuntukanak-anakbangsauntukmenuntutilmu,kemudiandiamalkanilmunyapadamasyarakat.Ditanganmerekalahterletaknasibperubahan,merekaadalahsumberdarikekuatankulturalyangakanmelesatkemasadepan. Mereka bukan api yang siap memanggang siapa pun, malainkan mata airyangsiapmenghidupkandunia.Disinilahtampakperanseorangkiaiatauseorangpemimpinyangmanaakanmenjaditulangpunggungpesantrenyangmenghitamkanatau memutihkan kehidupan di pesantren.(Hasbi, 2005 : xx).2. Konsep operasionalBerdasrkanlatarbelakangkonsepteoritisdi atas,makaselanjutnyapenulismerumuskankonsepopesasionalyangmerupakankonsepyangdigunakanuntukmemberi batasan terhadap konsep tioritis.Untukmengetahui Sistem pengawasan Bidang Pakis KantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiau padaPondokPesantren di ProvinsiRiau.Dapatdilihat dari indikator-indikator sebagai berikut :1. Indikator pengawasan adalah:a. pengawasan secara langsungb. pengawasan secara tidak langsung2. Indikator tentangprogram-pragramyangharusdilaksanakanpondokpesantrenadalah :a. Memberikan pelayanan dan Pembinaan Pondok Pesantrenb. PembinaanPenguatanKelembagaanPondokPesantren,PenyelenggaraanProgram Paket A, B dan Cc. PembinaanPenguatanKelembagaanPondok Pesantren,PenyelenggaraanProgram Wajar Dikdas sembilan tahund. Pembinaan Pengembangan Santri melalui :1) Pembinaan Life Skill Santri2) Pembinaan kajian kitab kuning melalui Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK)3) Pembinaan Magang Santri4) Pembinaanbakatolahragadan senisantrimelaluipekanolahragadansenipondok pesantren tingkat daerah Pospeda dan Pospenas5) Pramuka santri3. Menelaah,meneliti,danmemberikanarahan terhadaplaporankegiatanpondokpesantre adalah:a. Laporan lisanb. Laporan tulisan4. Indikator Faktor yang mempengaruhi adalah:a. Faktor pendukungb. Faktor penghambatG. Metode PenelitianUntuk mengadakan penelitian lebih lanjut, maka penulis akan menentukanmetode sesuai dengan sasaran penelitian antara lain adalah:1. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitianinimerupakanpenelitianlapanganyangdilakukandi KantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiau yangterletakdiJL. JenderalSudirmanNo. 235 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2013sampai dengan Maret 2014.2. Subjek dan Objek Penelitiana. Subjek penelitianSubjekdaripenelitianiniadalahpegawaiKasiPondokPesantren BidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslam(Pakis) KantorWilayahKementerianAgama Provinsi Riau.b. Objek penelitianSedangkan objekpenelitian iniadalahSistem pengawasanBidang PendidikanAgama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kantor Wilayah Kementerian Agama ProvinsiRiau pada Pondok Pesantren di Provinsi Riau.3. Populasi Dan Sampela. PopulasiPopulasiadalahwilayahgeneralisasiyangterdiridari objek/subjekyangmempunyaikualitasdankrakteristiktertentuyangditetapkanolehpenelitianuntukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2011: 117)Adapunyangmenjadipopulasidalampenelitianiniadalah pegawaiKasiPondokPesantren BidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslam(Pakis) KantorWilayah Kementerian Agama Provinsi Riau yang berjumlah 5 orang yang terdiri dariKepala BidangPendidikanAgamadanKeagamaanIslam(Pakis),KepalaKasiPondok Pesantre dan 3 orang staf.b. SampelSampeladalahbagiandarijumlahkarakteristikyangmemilikipopulasiterasebut (Sugiyono, 2011: 118). Oleh karena jumlah Populasi terbatas, maka penulismengambil keseluruhanpopulasi sebagai sampel, dengan menggunakan teknik TotalSampling yaitukeseluruhandaripopulasimerangkapsebagaisampelpeneliti.(Burhan, 2005: 101).4. Teknik Analisa DataPenelitianiniadalahpenelitianyangbersifatdeskriftipkualitatif. Yaitumenggambarkanataumemaparkanfenomena-fenomenadengankataataukalimat,kemudiandatatersebutdianalisadenganteknikdeskriptifkualitatif untukmemperoleh kesimpulan.(Sugiyono, 2011:244).5. Sumber DataAdapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :a. Data primeradalahdatayangdiproleh darilapanganyaitudari pegawai Bidang PakisKantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau.(Arikunto, 2006: 239).b. Data sekunderadalahdatayangdiprolehdarikepustakaanberupabuku-bukudandokumenyangberadadiKantorWilayahKementerianAgama ProvinsiRiau. (Suryabrata,2010: 39)6. Teknik Pengumpulan DataTeknikyangdipergunakandalampenelitianinidiantaranyaadalahsebagaiberikut :a. Observasiadalah denganmelakukanpengamatanlangsungterhadapobjekkajian.(Hartono, 2011: 61)b. Wawancaraadalah teknikpengumpulandataatauinformasinarasumberataurespondenyangtelahditetapkandandilakukandengancaratanyajawab. (YasrilYazid,2009:97)c. DokumentasiAdalah pengumpulandatamengenaihal-halatauvariabelyangmenggunakanbarang-barang tertulissebagaisumberdata,minsalnyabuku-buku,majalah,dokumen, jurnal, peraturan-peraturan dan lain-lain. (Hartono, 2011: 62)H. Sistematika PenulisanSebagaibentukgambarandaripenulisanskripsiini,sistematikapenulisanadalah sebagai berikut :BabI:Berisikanpendahuluan,yangterdiridarilatarbelakang,alasanpemilihanjudul,penegasanistilah,permasalahan,batasanmasalah,tujuandanpenggunaanpenelitian,kerangkateoritis,konsepoperasional, metode penelitian dan sistematika penulisanBab II:Tentang gambaranumum tempat lokasipenelitian yaitu SejarahberdirinyaKementerianAgamaProvinsiRiau, Tugaspokokdanfungsinya, Strukturorganisasi, Visidanmisi, gambarantentangBidang PendidikanAgama danKeagamaanIslam (Pakis), Capaianprogram.Bab III: berisikan penyajiandata yangberkenaandenganSistem pengawasanPakis KantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiau padaPondok Pesantren di Provinsi RiauBab IV: BerisikananalisaterhadapSistem pengawasan Bidang Pakis KantorWilayahKementerianAgamaProvinsiRiau pada PondokPesantrendi Provinsi RiauBab V : Merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saranDaftar PustakaLampiran-lampiran