Bab I - Dwipurnomoikipbu's Blog | Just another · Web view... sedangkan y disebut peubah tak...
-
Upload
nguyencong -
Category
Documents
-
view
225 -
download
2
Transcript of Bab I - Dwipurnomoikipbu's Blog | Just another · Web view... sedangkan y disebut peubah tak...
BAB I
ANTITURUNAN
Standar Kompetensi
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami antiturunan suatu integran (fungsi) dan sifat-sifatnya serta dapat
mengaplikasikannya dalam menentukan integral tak tentu.
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa dapat menentukan antiturunan fungsi dengan menggunakan
teorema dasar antiturunan yaitu untuk .
2. Mahasiswa dapat menggunakan sifat-sifat kelinearan integral untuk
menentukan antiturunan suatu fungsi.
3. Mahasiswa dapat menentukan antiturunan suatu fungsi dengan menggunakan
teorema dasar antiturunan yang diperumum yaitu,
untuk
Bab I dalam buku ini membahas tiga hal pokok yang berkaitan antiturunan
suatu fungsi, yaitu: (1) turunan, (2) antiturunan, (3) sifat-sifat integral tak tentu.
1.1 Turunan
Konsep tentang turunan selalu berkaitan dengan fungsi, baik fungsi
eksplisit maupun fungsi implisit. Fungsi eksplisit adalah fungsi yang antara
peubah bebas dan peubah tak bebas dapat dibedakan dengan jelas. Secara umum
fungsi eksplisit ditulis dan dinyatakan dalam bentuk , sedangkan fungsi
implisit adalah suatu fungsi yang antara peubah bebas dengan peubah tak bebas
tidak dapat dibedakan secara jelas, secara umum fungsi implisit ditulis dalam
bentuk .
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 1
Fungsi-fungsi dalam contoh berikut ini merupakan fungsi yang ditulis
dalam bentuk eksplisit dan implisit.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Berdasarkan contoh di atas, tampak bahwa fungsi-fungsi pada nomor 1, 2,
3, 4, 5, 6, dan 7 adalah fungsi ekplisit dan fungsi-fungsi tersebut dapat eksplisit
tersebut dapat dinyatakan penulisannya dalam bentuk fungsi implisit. Bagaimana
bentuk fungsi implisitnya, ditinggalkan dalam pembahasan ini sebagai latihan
bagi pembaca. Selanjutnya fungsi-fungsi pada contoh 7, 8, 9, 10, 11, dan 12
adalah fungsi implisit. Berbeda dengan fungsi eksplisit yang secara langsung
dapat diubah menjadi fungsi impilisit, Fungsi implisit tidak semuanya dapat
diubah menjadi fungsi eksplisit. Pada contoh di atas bentuk implisit dari
adalah . Akan tetapi fungsi tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk eksplisit. Berdasarkan fakta ini dapat disimpulkan
bahwa setiap fungsi eksplisit dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi implisit, akan
tetapi ada fungsi implisit yang tidak dapat diubah menjadi fungsi eksplisit.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 2
Guna pengembangan dan latihan lebih lanjut, pembaca dapat membuat
beberapa contoh fungsi dengan mengelompokkannya kedalam bentuk eksplisit
atau implisit. Selain itu pembaca dapat membuat contoh lain fungsi implisit yang
dapat diubah menjadi fungsi eksplisit atau fungsi implisit yang tidak dapat diubah
menjadi fungsi eksplisit. Pada prinsipnya jika fungsi dinyatakan dalam bentuk
eksplisit , x disebut peubah bebas (independent), sedangkan y disebut
peubah tak bebas (dependent). Fungsi yang berbentuk jika dapat
diubah dalam bentuk ekplisit, x, dan y secara berturut juga dinamakan peubah
bebas dan tak bebas. Akan tetapi jika tidak dapat diubah dalam bentuk ekplisit,
maka tidak ada peubah bebas dan tak bebas dalam fungsi tersebut.
Definisi
Jika adalah suatu fungsi, maka turunan (derevative) fungsi adalah fungsi
lain yang dinotasikan dengan dan didefinisikan oleh
, asalkan limitnya ada.
Selanjuta jika maka
Karena maka
Sehingga definisi turunan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk lain yaitu:
, asalkan limitnya ada.
Fungsi yang ditulis dalam bentuk turunannya dapat dinyatakan dengan
notasi yang lain, .
Jika fungsi yang diketahui dinyatakan dalam bentuk implisit, maka
turunan fungsi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kaidah diferensial
yaitu dengan cara mendiferensialkan masing-masing variabel dalam fungsi yang
diketahui. Sifat-sifat yang berlaku dalam turuan fungsi berlaku pula pada
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 3
diferensial. Berikut ini diberikan beberapa contoh menentukan turunan fungsi
eksplisit.
Contoh
Tentukan fungsi-fungsi berikut.
1.
Jawab
Berdasarkan definisi turunan fungsi yang telah dijelaskan di atas
diperoleh
2.
Jawab
Berdasarkan definisi turunan fungsi yang telah dijelaskan di atas
diperoleh
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 4
3.
Jawab
Berdasarkan definisi turunan fungsi yang telah dijelaskan di atas
diperoleh
4.
Jawab
Berdasarkan definisi turunan fungsi yang telah dijelaskan di atas
diperoleh
.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 5
5.
Jawab
Berdasarkan definisi turunan fungsi yang telah dijelaskan di atas
diperoleh
Fungsi-fungsi yang mempunyai turunan sebagaimana dijelaskan pada
contoh di atas disebut fungsi yang differentiable (dapat diturunkan).
Dalam hal yang lebih umum, dengan menggunakan definisi turunan fungsi,
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 6
jika maka turunannya adalah :
Bukti selengkapnya sebagai berikut:
Selanjutnya, jika dan c sebarang bilangan
real dan masing-masing dapat diturunkan maka dengan menggunakan definisi
turunan fungsi dapat ditentukan beberapa sifat berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 7
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Rumus-rumus di atas berlaku untuk fungsi yang ditulis dalam bentuk
eksplisit . Jika suatu fungsi ditulis dalam bentuk implisit maka
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 8
turunannya dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah diferensial, yaitu
dengan cara mendiferensialkan masing-masing bagian fungsi tersebut sehingga
diperoleh dan sifat-sifat yang berlaku pada turunan berlaku pada
diferensial dalam fungsi implisit.
Jika yang masing-masing dapat terdiferen-
sialkan dan c bilangan real maka:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 9
Berdasarkan sifat di atas dapat ditentukan turunan fungsi implisit. Untuk
jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut ini:
Tentukan fungsi impilisit berikut ini:
1.
Jawab
Dengan mendiferensialkan masing-masing bagian, diperoleh:
2.
Jawab
Dengan mendiferensialkan masing-masing bagian, diperoleh:
Sehingga diperoleh
3.
Jawab
Untuk menentukan dari fungsi di atas, terlebih dahulu fungsinya
diubah menjadi bentuk implisit, dan diperoleh:
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 10
Dengan mendiferensialkan masing-masing bagian, diperoleh:
Sehingga
4.
Jawab
Dengan mendiferensialkan masing-masing bagian, diperoleh:
Sehingga diperoleh
Soal-soal
Sebagai latihan bagi pembaca, tentukan turunan fungsi-fungsi berikut dengan
menggunakan aturan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
1)
2)
3)
4)
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 11
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
1.2 Antiturunan
Antiturunan merupakan balikan (invers) dari turunan, sehingga untuk
mempelajarinya memerlukan pemahaman kembali tentang turunan suatu fungsi.
Menurut definisi turunan fungsi, jika maka .
Dengan cara yang sama, diperoleh
1. Jika maka .
2. Jika maka .
3. Jika maka .
4. Jika maka , dan seterusnya.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 12
Dengan kata lain, jika maka .
Karena antiturunan merupakan balikan dari turunan, maka penulisan antiturunan
fungsi dinyatakan dengan bentuk Hal ini berarti bahwa
fungsi mempunyai turunan .
atau antiturunan dari adalah . Fungsi-fungsi
yang dapat ditentukan antiturunannya disebut terintegralkan (integrable).
Dalam hal yang lebih umum, bentuk
dinyatakan dengan . Jadi, misal dan antiturunannya
maka dan disebut integral tak tentu.
Bentuk , disebut integran dan disebut
anti turunan.
Teorema 1.
Jika n sebarang bilangan rasional kecuali -1, maka:
.
Akibatnya jika n = -1 maka
=
Bukti
Untuk mengembangkan suatu hasil yang berbentuk
Kita cukup menunjukkan bahwa
Dalam kasus di atas
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 13
1.3 Sifat-sifat Integral Tak Tentu
Teorema 2
Misal dan fungsi-fungsi yang integrable dan c sebarang konstanta
maka:
1.
2. ,
3. ,
Bukti
Untuk membuktikan teorema di atas, cukup dengan mendeferensialkan ruas kanan
dan amati bahwa kita memperoleh integran dari ruas kiri.
1.
2.
3.
Ketiga sifat yang telah dibuktikan di atas dinamakan sifat kelinearan integral
tidak tentu. Guna memudahkan menentukan integral suatu fungsi, berikut ini
diberikan beberapa rumus dasar integral tidak tentu.
1.
Akibatnya untuk n = -1 diperoleh
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 14
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 15
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 16
41.
42.
43.
44. ,
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 17
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 18
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 19
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 20
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 21
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 22
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
Contoh
Tentukan integral berikut berdasarkan sifat integral yang sesuai.
1.
Jawab
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 23
2.
Jawab
3.
Jawab
Teorema 3
Bukti
Untuk membuktikan teorema di atas cukup dengan menunjukkan bahwa
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 24
D dan
Teorema 4
Andaikan f(x) fungsi yang differensiable dan n bilangan rasional yang bukan -1,
maka:
Perhatikan contoh berikut
1.
Jawab
Karena , sehingga berdasarkan teorema di atas
2.
Jawab
Karena , maka
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 25
3.
Jawab
Misal atau , sehingga
4.
Jawab
Misal
, sehingga:
1.4 Soal-soal
Gunakan metode yang sesuai untuk menentukan integral fungsi di bawah ini.
1.
2.
3.
4.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 26
5.
6.
7.
8.
9.
10. Andaikan Tentukan
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kalkulus Integral: Dwi Purnomo- 27