Bab i Masyarakat Madani (Civil Society)
Transcript of Bab i Masyarakat Madani (Civil Society)
5/11/2018 Bab i Masyarakat Madani (Civil Society) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-masyarakat-madani-civil-society 1/6
BAB I
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MASYARAKATMADANI
Istilah Masyarakat Madani pertama kali dikemukakan oleh Dato Seri Anwar
Ibrahim untuk menerjemahkan istilah civil society atau Masyarakat Madani.
Dengan singkat Anwar mensifati Masyarakat Madani sebagai Masyarakat yang
memiliki peradaban maju.
Penerjemahan civil society menjadi masyarakat madani ini dilatar belakangi
oleh konsep kota illahi, kota peradaban, atau masyarakat kota. Istilah madani
sendiri mempunyai hubungan yang erat sekali dengan istilah tamadun atau
peradaban. Bertolak dari makna seperti ini Masyarakat madani diartikan sebagai
suatu masyarakat yang beradab, masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, yang secara garis besarnya ditengarai dengan di tegakkannya nilai-
nilai demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. 1
Sementara Prof. Naquib al-Alatas menyatakan bahwa secara difinitif
masyarakat madani merupakan konsep masyarakat ideal yang mengandung dua
komponen besar, yaitu masyarakat kota dan masyarakat yang beradab. (A.
Ubadillah dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM, dan
Masyarakat Madani:140).
1
A. Ubaidillah dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani:140.
Muhammad Ibnu Soim1
5/11/2018 Bab i Masyarakat Madani (Civil Society) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-masyarakat-madani-civil-society 2/6
Robert N. Bellah ahli seorang sosiologi agama yang cukup terkemuka dalam
bukunya “Beyond Belief, 1976: 150-151)” Menyatakan bahwa masyarakat madani
atau civil society yang benar-benar telah terwujud secara riel, konkrit adalah
masyarakat yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW di Kota Madinah. Ia
menyatakan bahwa gerakan reformasi Nabi Muhammad SAW dalam membangun
masyarakat baru yang memiliki pranata dan aturan main yang jelas, bukan saja
berimplikasi pada kesejahteraan dan kedamaian intern masyarakat muslim, tetapi
juga seluruh warga Madinah menjadi masyarakat baru yang beradab. Saling
menghargai dan hidup damai berdampingan di tengah-tengah masyarakat yang
multi etnis dan ras itu.
Masyarakat baru ini, yang kemudian dikenal sebagai “Masyarakat Madani
(Civil Society)”. Secara sosio cultural-historis merupakan representasi dari
masyarakat Madinah yang diwariskan oleh Rosulullah SAW. Yang oleh Bellah
disebutnya sebagai masyarakat yang untuk zaman dan tempatnya sangat modern,
bahkan terlalu modern.
Kondisi Timur Tengah dan umat manusia pada umumnya saat itu belum siap
dengan prasarana sosial yang diperlukan untuk menopang suatu tatanan sosial
yang modern seperti yang pernah dirintis oleh Nabi Muhammad SAW.
(Republika, 12 Maret 2002).
Sementara Ali Bulac pemikir asal Turki menerangkan bahwa apa yang
ditekankan dalam Piagam Madinah telah memasuki sejarah tertulis sebagai
sebuah dokumen hokum yang diterapkan secara sistematis dan konkret dari tahun
622 hingga tahun 632. Berbagai realitas demokrasi, seperti tri pilar demokrasi,
Muhammad Ibnu Soim2
5/11/2018 Bab i Masyarakat Madani (Civil Society) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-masyarakat-madani-civil-society 3/6
isogoria, idomia, maupun isokratia, pemberdayaan rakyat, ataupun penghargaan
terhadap pluralitas masyarakat dapat di temukan dalam Piagam Madinah.
Negara Madinah merupakan contoh konkret tentang kerukunan hidup
bernegara maupun hidup beragama. Piagam Madinah merupakan sebuah
consensus bersama antara berbagai golongan, baik ras, suku maupun agama, yang
paling demokrasi sepanjang sejarah. Piagam Madinah telah mewariskan kepada
kita prinsip-prinsip yang tahan banting sejarah dalam menegakkan pluralistis yang
harmonis. (Syafi’I Ma’arif, 1996: 154).
B. KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
Suatu masyarakat baru dapat dinyatakan sebagai masyarakat madani atau civil
society kalau di dalamnya terdapat cirri-ciri khas yang menandainya. Menurut
Daniel Bell ada tiga cirri utama yang menandai civil society, yaitu:
1. Adanya kemandirian yang cukup tinggi dari individu-individu dan
kelompok-kelompok dalam masyarakat, utamanya ketika berhadapan
dengan Negara.
2. Adanya ruang publik bebas sebagai wahana bagi keterlibatan politik
secara aktif dari warga Negara melalui wacana dan praktis yang berkaitan
dengan kepentingan public
3. Adanya kemampuan membatasi kuasa Negara agar ia tidak
intrervansionis. (AS Hikam, Ibid: 219).
Muhammad Ibnu Soim3
5/11/2018 Bab i Masyarakat Madani (Civil Society) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-masyarakat-madani-civil-society 4/6
C. TIANG PENYANGGA MASYARAKAT MADANI
Dalam suatu masyarakat yang bercirikan civil society atau masyarakat madani
ada beberapa tiang penyangga yang menjadi pendukung utamanya. Antara lain
sebagai berikut:
a. Partai politik yang independent
b. Lembaga Swadaya Masyarakat yang bukan perpanjangan tangan dari
kekuatan luar secara terselubung.
c. Pers yang bebas, yang berperan sebagai social control
d. Perguruan Tinggi yang memerankan diri sebagai moral forre untuk
menyalurkan berbagai aspirasi masyarakat serta mengkritisi berbagai
kebijakan Pemerintah.
Muhammad Ibnu Soim4
5/11/2018 Bab i Masyarakat Madani (Civil Society) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-masyarakat-madani-civil-society 5/6
BAB II
KESIMPULAN
Ditinjau dari segi sejarahnya konsep civil society atau masyarakat madani
berasal dari dunia Barat, dan Marcus Tullius Cicero, salah seorang filosof dari
bangsa Romawi (106:43 SM) tercatat sebagai orang yang pertama kali
menggunakan istilah society civils dalam filsafat politiknya.
Masyarakat Madani atau civil society yang benar-benar telah terwujud secara
riel, konkrit adalah masyarakat yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW di
Kota Madinah. Ia menyatakan bahwa gerakan reformasi Nabi Muhammad SAW
dalam membangun masyarakat baru yang memiliki pranata dan aturan main yang
jelas, bukan saja berimplikasi pada kesejahteraan dan kedamaian intern
masyarakat muslim, tetapi juga seluruh warga Madinah menjadi masyarakat baru
yang beradab. Saling menghargai dan hidup damai berdampingan di tengah-
tengah masyarakat yang multi etnis dan ras itu.
Muhammad Ibnu Soim5
5/11/2018 Bab i Masyarakat Madani (Civil Society) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-masyarakat-madani-civil-society 6/6
DAFTAR PUSTAKA
Musthafa Kamal, Pasha, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Citra Karya
Mandiri: 2002.
Prof. Dr. HM.Soedjadi, SH. Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Bulan
Bintang.
Muhammad Ibnu Soim6