BAB I PENDAHULUANrepository.untag-sby.ac.id/245/2/BAB 1.pdf2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

9
1 BAB I PENDAHULUAN

Transcript of BAB I PENDAHULUANrepository.untag-sby.ac.id/245/2/BAB 1.pdf2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Daerah kaki Jembatan Suramadu yang dulu digembar gemborkan

    bakal dirombak menjadi kawasan modern ternyata tidak kunjung terealisasi.

    Hingga kini, daerah tersebut masih begitu-begitu saja. Fungsi jembatan

    megah itu pun tak ubahnya jembatan lain yang hanya menghubungkan dua

    daerah.

    Gambar 1.1: kodisi sekitar jembatan suramadu, Surabaya

    Sambutan publik terhadap Jembatan Suramadu cukup bagus. Salah

    satu pemicunya yaitu janji pemerintah untuk mengembangkan kawasan di

    sekitar jembatan.

    Rencananya di sisi Surabaya akan dibangun kawasan Perdagangan

    dan Jasa (Central Business District), Perkantoran, Pariwisata, Pemukiman.

    Rencana proyek tersebut sepintas cukup menarik investor. Artinya,

    bila semua terealisasi dengan baik maka perkembangan Surabaya dan Madura

    bakal pesat.

  • 3

    Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, banyak warga di

    kaki Jembatan Suramadu yang hidup di bawah garis kemiskinan. Karena itu,

    Risma mengaku berencana mengembangkan kawasan Suramadu tanpa

    meninggalkan warga setempat. Sehingga pihaknya berharap kawasan itu bisa

    lebih hidup dan memberi nilai lebih bagi warga sekitar.

    Jembatan Suramadu adalah jembatan yang dibangun melewati Selat

    Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di

    Bangkalan).

    Jembatan Suramadu sekarang telah menjadi ikon Indonesia. Selain

    itu, pesona di sekitar kawasan Jembatan Suramadu dapat membuat takjub.

    Khususnya pemandangan di sekitar Jembatan Suramadu.

    Sepintas tidak ada yang istimewa di kawasan Jembatan Suramadu ini.

    Hanya tampak jalan tol dan jembatan di atas yang indah dan megah untuk

    dipandang. Namun ternyata,di bawah kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya

    banyak warga yang berkunjung untuk sekedar duduk santai, minum kopi dan

    menikmati semilir angin laut yang menemani pengunjung menghabiskan

    momen kehangatan bersama keluarga.

    Selain pemandangan yang indah, sajian dari pedagang kaki lima khas

    juga menjadi daya tarik tersendiri yang sayang untuk dilewatkan. Mulai

    sajian Lontong Kupang serta Es Degan yang menyegarkan.

    Pemandangan matahari tenggelam atau sunset dari Kaki Jembatan

    Suramadu memang terkenal cantik. Tidak heran jika para wisatawan yang

    datang ke sana dibuat terpesona dengan langit yang berwarna oranye dan

    matahari tenggelam yang berwarna kuning.

  • 4

    Gambar. 1.2: Pesisir sekitar jembatan Gambar. 1.3: Foto pemandangan sunset

    yang digunakan untuk berjualan.

    Fakta di atas mengungkapkan bahwa pengembangan kawasan

    Jembatan Suramadu sebagai fasilitas publik objek wisata sangat diperlukan

    sebagai langkah awal menarik investor untuk menjadikan kawasan Jembatan

    Suramadu sebagai kawasan modern dan maju. Sehingga dapat meningkatkan

    ekonomi Kota Surabaya terutama warga sekitar Jembatan Suramadu.

    Dalam hal lain rencana mejadikan kawasan Kaki Jembatan Suramadu

    sebagai objek wisata juga telah terlulis dalam RTRW Kota Surabaya, yaitu:

    Rencana Pola Ruang UP III Tambak Wedi berdasarkan RTRW Kota

    Surabaya

    1. Rencana Kawasan Sempadan Pantai

    Mengembangkan kawasan sempadan pantai sebagai kawasan

    ruang terbuka hijau dan/ atau ruang terbuka non hijau yang

    terintegrasi dengan pengembangan kota yang berorientasi pada

    perairan (waterfront city).

  • 5

    2. Rencana Kawasan Wisata

    Kawasan pariwisata dikembangkan berdasarkan jenis

    pengembangan di Kota Surabaya, meliputi pariwisata budaya,

    pariwisata alam dan pariwisata buatan;

    Pengembangan kawasan pariwisata alam yaitu wisata

    bahari/pantai dan taman biota laut di UP III Tambak Wedi yaitu

    di kawasan Kenjeran dan sekitar Jembatan Suramadu.

    1.2 Identifikasi Masalah

    1. Pembangunan Jembatan Suramadu belum memberi dampak perubahan

    positif penuh terhadap warga sekitar, saat ini masih banyak warga di

    kawasan kaki Jembatan Suramadu yang hidup di bawah garis kemiskinan.

    2. Jembatan Suramadu memiliki pesona atau daya tarik dijadikan sebagai

    objek wisata.

    3. Pemerintah Kota Surabaya dalam RTRW Kota Surabaya berencana

    menjadikan kawasan kaki Jembatan Suramadu sebagai objek wisata.

    1.3 Rumusan Masalah

    Analisa SWOT.

    Strengths / kekuatan → di sekitar Jembatan Suramadu, memiliki

    pemandangan yang sangat indah.

    Weaknesses / kelemahan → banyak sampah pada lokasi karena ulah

    penduduk tidak menjaga kebersihan.

    Opportunities / peluang → kawasan pesisir Jembatan Suramadu,

    berpotensi menjadi kawasan rekreasi.

  • 6

    Threats / ancaman → perilaku masyarakat yang tidak bersih

    dan rapi.

    Meninjau dari rujukan latar belakang dan analisa SWOT di atas, maka

    dapat diambil beberapa rumusan masalah antara lain:

    1. Bagaimana rancangan Wisata Pesisir di Kawasan Kaki Jembatan

    Suramadu sisi Surabaya yang mencerminkan identitas Kota

    Surabaya?

    2. Bagaimana rancangan Wisata Pesisir di Kawasan Kaki Jembatan

    Suramadu sisi Surabaya yang tetap menjaga kelestarian alam yang

    ada?

    1.4 Ide

    “Perancangan Wisata Pesisir di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu,

    Surabaya”

    1.5 Tujuan dan Sasaran

    1.5.1 Tujuan

    1. Mewujudkan rancangan Wisata Pesisir di Kawasan Kaki Jembatan

    Suramadu, Surabaya tanpa meninggalkan warga setempat.

    2. Menghasilkan rancangan Wisata Pesisir di Kawasan Kaki

    Jembatan Suramadu ditata dengan melakukan penzoningan.

    3. Menerapkan ekoarsitektur pada rancangan sebagai upaya menjaga

    kelestarian alam.

  • 7

    1.5.2 Sasaran

    1. Sasaran pengunjung yang dituju adalah warga Kota Surabaya dan

    sekitar Kota Surabaya.

    1.6 Batasan

    a. Objek: Wisata Pesisir

    b. Jenis Kegiatan: Wisata / rekreasi

    c. Karakter: Wisata buatan

    d. Lingkup pelayanan: Skala kota

    e. Lokasi: Pesisir kawasan Jembatan Suramadu, Surabaya

    f. Luas lahan: 7,6 hektar

    g. Lahan: Lahan kosong

    h. Fungsi Lahan: Ruang Terbuka

    i. Isu: Waterfront city

    j. Kapasitas pengunjung: 1600 orang

    k. Sasaran pengunjung: Keluarga

    1.7 Manfaat

    Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah

    mendapatkan hasil usulan rancangan wisata pesisir di kawasan kaki jembatan

    suramadu, Surabaya.

    1.8 Sistematika Penulisan

    Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini sistematika penulisan

    yang dipakai adalah sebagai berikut:

  • 8

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi:

    Latar belakang, yaitu studi yang menjelaskan tentang aspek yang

    dijadikan alasan pemilihan topik.

    Identifikasi masalah, yaitu studi yang menjelaskan tentang permasalahan

    umum yang ada dalam latar belakang.

    Rumusan masalah, yaitu rumusan inti yang ada dalam latar belakang yang

    bersifat arsitektural dan spesifik yang harus memuat perkiraan

    penanganan yang akan dilakukan.

    Ide, yaitu keputusan/kesimpulan yang diambil guna mendasari proses

    desain selanjutnya.

    Tujuan, yaitu berisi dari jawaban permasalahan yang dikemukakan dalam

    rumusan masalah.

    Batasan, berisi tentang penekanan batasan yang hendak dilakukan

    berdasarkan permasalahan.

    BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini merupakan landasan teoritis yang mendukung penulisan

    meliputi:

    Pengertian proyek, berupa kajian literatur tentang aspek-aspek atau

    komponen-komponen yang terkait dengan judul dan permasalahan.

    Aspek legal, berisi tentang uraian kebijaksanaan (undang-undang

    peraturan dan lain-lain) yang terkait dan berlaku.

  • 9

    Studi banding obyek sejenis, berisi tentang kajian terhadap obyek lain

    yang sama atau mirip, baik sebagian maupun keseluruhan yang diambil

    dari lapangan atau pustaka.

    Karakter obyek, yaitu berisi rumusan tentang gambaran atau karakter

    umum obyek utama.

    BAB III : METODE PEMBAHASAN

    Bab ini berisi tentang:

    Alur pemikiran, yaitu skema global alur pemikiran dari awal sampai akhir

    proses perencanaan dan perancangan yang dilakukan.

    Penjelasan alur pemikirannya, yaitu berisi tentang pemaparan dari skema

    global yang menjelaskan secara rinci alur pemikiran yang dimaksud.

    BAB IV : DATA DAN ANALISA

    Berisi tentang data dan analisa exsisting dari proyek, data dan analisa

    internal yang merupakan tinjauan umum / ringkasan mengenai pemakai,

    lokasi dan obyek perencanaan guna mengetahui karakter dasar yang ada.

    Konseptualisasi meliputi konsep dasar dan konsep perancangan.

    BAB V : KESIMPULAN

    Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang uraian baik verbal

    maupun grafis yang memperjelas keterkaitan antara tujuan yang ada dengan

    hasil yang telah dicapai.