BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61021/2/bab_1.pdf ·...
-
Upload
dinhkhuong -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/61021/2/bab_1.pdf ·...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi menurut Prof Dr. Sondang P. Siagian ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan
dalam ikatan yang mana terdapat seseorang/beberapa orang yang disebut
atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
Organisasi sendiri terbagi menjadi organisasi formal dan organisasi informal.
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan hubungan kerja rasional sedangakan organisasi
informal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu
ikatan aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Setiap organisasi formal baik swasta maupun pemerintah pasti
memiliki cara dan strategi dalam mencapai masing-masing tujuan. Tidak
hanya bagaimana tujuan tersebut dapat tercapai namun bagaimana agar tujuan
tersebut dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Efektif menurut Sondang P.
Siagian (2001:24) adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana
dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumya untuk
menghasilkan sejumlah barang dan jasa kegiatan yang dijalankannya,
sedangkan efisien menurut Mulyamah (1987:3) adalah suatu ukuran dalam
membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang
direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya.
Tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien maka
diperlukan strategi baik dari internal maupun eksternal. Strategi internal yang
dapat dilakukan yaitu dengan cara membenahi administrasi, meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, manajemen kantor profesional. Sedangkan
strategi eksternal juga diperlukan untuk meningkatkan keunggulan bersaing
2
dengan meningkatkan promosi hingga menjalin kerjasama dengan mitra,
menghadiri undangan dll karena itu setiap pemimpin atau pegwai pasti akan
melakukan perjalanan dinas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
perjalanan diartikan sebagai kegiatan berpergian ke suatu tempat, dan dinas
diartikan sebagai melakukan tugas atau kewajiban. Perjalanan dinas menurut
Wursanto (2006:209) adalah “Perjalanan dinas yang dilakukan oleh pimpinan
suatu lembaga atau perusahaan dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan”.
Pengertian perjalanan dinas secara umum adalah perjalanan yang dilakukan
oleh karyawan atau pegawai suatu perusahaan yang berkaitan dengan tugas
pekerjaan kedinasan. Perjalanan dinas dibedakan menjadi beberapa macam
ditinjau dari wilayah, transportasi, tujuan. Perjalanan dinas dalam negeri
adalah perjalanan ketempat kedudukan baik perseorangan maupun secara
bersama yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 kilometer dari batas kota.
Sedangkan perjalanan dinas luar negeri adalah perjalanan baik perseorangan
maupun secara bersama untuk kepentingan dinas/negara.
Tugas pekerjaan kedinasan adalah tugas pekerjaan yang berkaitan
dengan kepentingan lembaga perusahaan yang bersangkutan. Perjalanan dinas
pimpinan biasanya dilakukan karena berbagai kepentingan, antara lain
pelaksanaan dan pengawasan di kantor cabang, diklat, tender, janji tertentu,
penjajakan kerja sama, menghadiri acara seremonial, kegiatan sosial,
memenuhi undangan teretentu, dll. Sebelum pimpinan atau pegawai
melakukan perjalanan dinas baik untuk pegawai atau pimpinan pasti
membutuhkan banyak persiapan diantaranya pengurusan tiket pesawat,
pemesasnan hotel, dokumen-dokumen, jadwal perjalanan, daftar perjalanan
dinas oleh karena itu tiap pelaksanaan perjalanan dinas dalam instansi swasta
atau pemerintah dibantu sekretaris untuk mengurus persiapan perjalanan
dinas. Pengurus perjalanan dinas untuk setiap instansi berbeda-beda, menurut
Sedarmayanti (2005:119) mengemukakan bahwa perjalanan dinas merupakan
salah satu tugas insidental yang dilakukan oleh seorang sekretaris. Namun
pada prakteknya pengurus perjalanan dinas tidak hanya dapat dilakukan oleh
3
seorang sekretaris, untuk beberapa instansi terterntu sudah ada bagian yang
akan mengurus mengenai perjalanan dinas.
Untuk mempersiapkan kebutuhan perjalanan dinas apalagi perjalanan
dinas yang dilakukan oleh istansi pemerinatah, sudah ada prosedur perjalanan
dinas yang perlu diperhatikan. Prosedur menurut Zaki Baridwan (2009:30)
adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerani, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya
perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sedang
terjadi. Prosedur perjalanan dinas bagi pegawai negeri telah diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan 113/PMK.05/2012 Tentang Perjalanan Dinas
Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak
Tetap yang telah mengalami banyak perubahan dan pembaharuan peraturan.
Adanya peraturan dari pemerintah tersebut agar perjalanan dinas dapat
dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab.
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Universitas Diponegoro atau biasa di singkat dengan “LP2MP Undip”
mempunyai tujuan salah satunya adalah “mengembangkan kerjasama dengan
lembaga pemerintah dan non pemerintah dibidang pengembangan dan
penjaminan mutu pendidikan” agar tujuan tersebut dapat tercapai maka salah
satu tugas yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pengembangan,
perencanaan program, perencanaan strategis universitas di bidang admisi dan
promosi akademik. Untuk melakukan promosi akademik, menghadiri
undangan rapat baik yang didalam atau diluar negeri maka dari itu
dilakukannya perjalanan dinas. Dan untuk melaksanakan perjalanan dinas
perlu adanya prosedur dalam melaksanakan perjalanan dinas yang di dalam
kantor LP2MP prosedur menangani perjalanan dinas dilakukan oleh
sekretaris.
Prosedur perjalanan dinas pada Lembaga Pengembangan dan
Penjaminan Pendidikan Universitas Diponegoro sudah baik namun masih
4
ditemukan beberapa hambatan, yaitu terbatasnya waktu yang dibutuhkan
untuk mempersiapkan perjalanan dinas seperti dokumen perjalanan dinas,
akomodasi dan lain-lain, surat SPPD yang lupa di tanda tangani atau lupa
tidak diberi stempel atau boarding pass hilang saat ingin melakukan
perjalanan dinas. Tidak adanya perencanaan perjalanan dinas yang matang
menjadi salah satu faktor yang membuat semua persiapan perjalanan dinas
dilakukan dengan mendadak apalagi untuk perjalanan yang rutin dan setiap
tahun pasti dilakukan seperti menghadiri pameran pendidikan. Walaupun
pada prosedurnya harus menunggu datangnya surat dari panitia namun
apabila mempunyai perencanaan dari awal akan sangat membantu apabila
ternyata surat baru datang H-1 acara berlangsung seperti yang dialamai oleh
LP2MP, hal itu membuat persiapan dilakukan mendadak.
Setiap instansi terutama instansi pemerintah pasti memiliki prosedur
perjalanan dinas agar perjalanan dinas dapat dilaksanakan dengan efektif dan
efisien. Dengan adanya prosedur perjalanan dinas maka dapat mempermudah
dalam melaksanakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Setiap perjalanan dinas sekecil apapun lingkupnya harus dilaksanakan dengan
profesional agar mendapatkan hasil yang masksimal.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam tugas akhir ini penulis
ingin memberikan judul “Prosedur Perjalanan Dinas Bagi Pimpinan dan
Pegawai Pada Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Universitas Diponegoro.”
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
makarumusan masalah yang akan diteliti adalah
1. Bagaimana prosedur perjalanan dinas bagi pimpinan dan pegawai pada
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas
Diponegoro?
2. Apa saja hambatan yang dialami LP2MP dalam melaksanakan prosedur
perjalanan dinas?
5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan prosedur perjalanan dinas bagi pimpinan dan pegawai di
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas
Diponegoro
2. Menjelaskan apa saja hambatan yang dialami selama melakukan prosedur
perjalanan dinas
1.3.2 Manfaat Penilitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
a. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat dengan pihak-pihak terkait.
b. Memberi informasi dan wawasan penulis mengenai prosedur
perjalanan dinas pada LP2MP Universitas Diponegoro
c. Sebagai sarana pembelajaran untuk mengenal praktek kerja dari
Administrasi Perkantoran pada unit kerja di Instansi BUMN
maupun swasta.
d. Sebagai sarana untuk memanfaatkan dan menyerap ilmu
pengetahuan yang diperoleh dari Progam Studi Diploma III
Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro terhadap permasalahan di lapangan
maupun di lingkungan kerja.
2. Bagi Universitas Diponegoro
a. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat dengan pihak - pihak terkait.
b. Sebagai acuan mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat
menyerap ilmu selama mengikuti masa perkuliahan di lingkungan
instansi pemerintahan.
6
c. Sebagai tambahan informasi dan sumber pustaka yang bermanfaat
bagi mahasiswa Universitas Diponegoro, khususnya mahasiswa
jurusan DIII - Administrasi Perkantoran yang akan menyusun
Tugas Akhir.
3. Bagi Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Universitas Diponegoro.
a. Sebagai tambahan informasi dan bahan masukan terkait prosedur
perjalanan dinas secara baik dan benar.
b. Dapat menumbuhkan hubungan yang teratur, sehat dan dinamis
antara instansi BUMN terkait dengan Progam Studi Diploma III
Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro.
1.4 Dasar Teori
1.4.1 Pengertian Prosedur
1. Menurut Mulyadi (2001:5) mendefinisikan :
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih
yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Didalam suatu sistem,
biasanya terdiri dari beberapa prosedur dimana prosedur-prosedur
itu saling terkait dan saling mempengaruhi. Akibatnya jika terjadi
perubahan maka salah satu prosedur, maka akan mempengaruhi
prosedur-prosedur yang lain”.
2. Menurut Zaki Baridwan (1990:3) :
“Prosedur merupakan urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan
beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi yang
sering terjadi.”
7
3. Menurut Richard F. Neuschel (1971) yang dikutip oleh Yogiyanto
(1996:4) mendefinisikan:
“Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan kegiatan klerikal (tulis
menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau
lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan
yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi”. Lebih
lanjut Jerry Fitz Gerald dkk (1981) yang dikutip oleh Yogiyanto
(1996:5) mendefinisikan:“Suatu prosedur adalah urut-urutan yang
tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang
harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya “.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri
dari jaringan prosedur artinya bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa
prosedur yang menjadi satu kesatuan yang memiliki kertkaitan satu
dengan lainnya.
1.4.2 Pengertian Perjalanan Dinas
Perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh
karyawan/pegawai suatu lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan tugas
suatu lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan
kedinasan. Tugas pekerjaan kedinasan adalah tugas pekerjaan yang
berkaitan dengan kepentingan lembaga/perusahaan yang bersangkutan.
Perjalanan bisnis adalah perjalanan yang dilakukan oleh
karyawan/pegawai suatu lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan
kepentingan bisnis.
Jadi perjalanan bisnis/dinas pimpinan adalah perjalanan yang
dilakukan oleh pimpinan suatu lembaga atau perusahaan dalam rangka
melaksanakan tugas kedinasan/tugas bisnis perusahaan.
1.4.3 Macam-macam Perjalanan Dinas
8
Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri (Perjadin Dalam Negeri)
adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan baik perseorangan maupun
secara bersama yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 kilometer dari batas
kota, yang dilakukan dalam wilayah Indonesia untuk kepentingan negara
atas perintah pejabat yang berwenang.
Ditinjau dari wilayah tujuan, dibedakan menjadi :
1. Perjalanan bisnis/dinas dalam negeri.
Contohnya : antarkota, antardaerah, antar provinsi
2. Perjalanan bisnis/dinas luar negeri
Contohnya : antarnegara
Ditinjau dari transportasi dibedakan menjadi :
1. Perjalanan lewat darat.
Perjalanan dinas lewat darat bisa dilakukan dengan menggunakan
mobil perusahaan, travel, bus, atau kereta api. Perjalanan dinas dengan
menggunakan mobil perusahaan dilakukan apabila jarak perusahaan
dan tempat tujuan yang dekat. Perjalanan dengan menggunakan jasa
biro perjalanan ditetapkan apabila jarak perusahaan dengan tempat
tujuan relatif jauh dan tidak akan menggangu kondisi kesehatan
pimpinan.
2. Perjalanan lewat laut.
Perjalanan dinas lewat laut dilakukan dengan menggunakan kapal
apabila tersedia waktu yang panjang dan tidak mendesak.
3. Perjalanan lewat udara.
Perjalanan dinas dengan menggunakan fasilitas pesawat hendaknya
benar-benar dipertimbangkan tingkat efektivitas dan efisiennya.
Mendesak atau tidaknya waktu dan urusan yang diperlikan untuk
memutuskan penggunaan alat transportasi pesawat udara. Bila
pimpinan memiliki waktu yang longgar untuk menghadiri atau
menyelesaikan suatu urusan tertentu dan memungkinkan untuk
9
ditempuh dengan menggunakan fasilitas perjalanan lewat darat,
sebaiknya menggunakan angkutan darat saja karena lebih ekonomis.
Namun, keputusan untuk menggunakan transportasi udara juga
dipertimbangkan dari lokasi tujuan yang akan dituju apabila lokasi
terletak di luar pulau Jawa dan waktu tidak memungkinkan
menggunakan transportasi laut maka menggunakan transportasi udara
untuk mempersingkat durasi waktu perjalanan.
Ditinjau dari tujuan, dibedakan menjadi :
1. Perjalanan dinas untuk rakernas.
2. Perjalanan dinas untuk seminar nasional.
3. Perjalanan dinas untuk kunjungan kerja.
4. Perjalanan dinas untuk pendidikan dan latihan.
5. Perjalanan dinas untuk pelantikan.
6. Perjalanan dinas untuk pengadaan kerjasama.
7. Perjalanan dinas untuk kegiatan sosial.
8. Perjalanan dinas untuk tender.
9. Perjalanan dinas untuk acara seremonial.
10. Perjalanan dinas untuk monitoring dan evaluasi.
1.4.4 Persiapan Perjalanan Dinas
Persiapan perjalanan dinas pimpinan meliputi:
1. Persiapan rencana perjalanan dinas
Dalam merencanakan perjalanan dinas, administrasi kantor/sekretaris
harus segera mengumpulkan informasi perjalanan secara lengkap
mengenai peraturan perjalanan dinas diperusahaan atau di instansi
tersebut. Informasi yang perlu dikumpulkan tersebut antara lain;
a. Siapa yang bertanggung jawab dalam perjalanan dinas
b. Tujuan utama perjalanan dinas pimpinan.
c. Waktu atau jadwal yang pasti tentang acara perjalanan dinas yang
meliputi keberangkatan, kedatangan, dan persinggahan.
10
d. Prosedur tentang trasportasi dan hotel yang biasa dipakai, apakah
pimpinan punya pilihan menggunakan kelas utama atau kelas
ekonomi serta jenis hotel yang dikehendaki.
e. Jumlah uang perjalanan yang akan diperoleh oleh seorang
pimpinan.
f. Pemesanan tentang tiket pesawat dan hotel.
g. Custom regulation (peraturan kepabeanan) apabila melakukan
perjalanan dinas keluar negeri maka administrasi kantor/sekretaris
harus mencari tahu tentang peraturan kebeanan/bea cukai dari
negara yang akan dikunjungi pimpinan, seperti barang apa saja
yang dibawa serta barang apa saja yang boleh masuk kabin.
2. Persiapan dokumen perjalanan dinas.
Tujuan mempersiapkan dokumen perjalanan dinas adalah untuk
menyiapkan segala keterangan yang melengkapi perjalanan
bisnis/dinas sesuai dengan tempat tujuan dan pekerjaan yang akan
dilakukan.Kegunaan dokumen adalah:
1. Memberi informasi tentang isi dokumen kepada yang
memerlukannya.
2. Sebagai alat bukti/data suatu keterangan.
3. Melestarikan dokumen dari kemusnahan.
4. Sebagai bahan penelitian.
5. Mengembangkan koleksi dokumen
6. Menjamin keutuhan dan keotentikkan informasi
3. Persiapan Transportasi
Persiapan transportasi yang dipilih meliputi darat, laut dan udara.
Setiap pilihan transportasi tersebut memerlukan persiapan yang
berbeda. Transportasi darat meliputi: mobil dinas/perusahaan, travel,
bis, kereta api.
11
a. Hal-hal yang perlu dipersiapkan apabila perjalanan dinas
menggunakan mobil antara lain; SIM, STNK, kartu asuransi, KTP
dan surat-surat lainnya, memeriksa kondisi mobil, membawa peta
kota tujuan.
b. Hal-hal yang perlu dipersiapkan apabila perjalanan dinas
menggunakan kereta api antara lain; tiket kereta api, memastikan
jadwal keberangkatan serta konfirmasi mengenai tentang ada
tidaknya penundaan keberangkatan, memeriksa kembali janji dan
jadwal bertemu, memeriksa kelengkapan surat-surat yang
diperlukan.
c. Hal-hal yang perlu dipersiapkan apabila perjalanan dinas
menggunakan kapal laut, antar lain; tiket kapal, memeriksa
kelengkapan surat-surat yang diperlukan, mengusahakan ada
penjemputan di pelabuhan, menyiapkan rencana perjalanan.
d. Hal-hal yang perlu dipersiapkan apabila perjalanan dinas
menggunakan pesawat, antara lain; mendapatkan tiket pesawat
sebelum jadwal keberangkatan, untuk perjalanan dinas keluar
negeri periksa kembali masa berlaku paspor dan visa, mendapatkan
mata uang asing, pastikan semua barang bawaan tidak melebihi
berat maksimum yang telah ditentukan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan transportasi
perjalanan dinas sebagai berikut;
a. Efisiensi dan efektivitas dalam menentukan jenis transportasi yang
digunakan.
b. Transportasi saat keberangkatan, kepulangan dan transportasi yang
digunakan dilokasi pertemuan bisnis (bila diperlukan).
c. Menemukan jenis transportasi yang digunakan seperti memakai
kendaraan dinas atau pribadi, memakai kereta api atau rental
mobil, memakai biro jasa, ataupun memakai jasa maskapai.
12
d. Faktor lamanya jangka waktu pertemuan bisnis akan menjadi
pertimbangan dalam menentukan jenis kendaraan.
e. Dalam menyusun rencana transportasi, sekretaris harus memiliki
daftar lengkap tentang nama dan alamat biro-biro perjalanan,
nama-nama maskapai penerbangan, dan jadwal perjalanan kereta
api.
4. Persiapan Akomodasi
Akomodasi adalah sesuatu yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhan selama melakukan perjalanan bisnis/dinas. Akomodasi
meliputi: hotel/tempat penginapan, sarana transportasi selama
perjalanan dan daftar hotel/penginapan beserta fasilitas yang
disediakan maupun harga yang ditentukan. Persiapan yang harus
dilakukan adalah :
a. Pemesanan kamar
Pemesanan kamar dapat dilakukan melalui telepon atau faximile
minimal 1 hari sebelumnya. Penulisan nama yang didaftarkan
harus benar karena identitas tersebut akan disusun pada rak
informasi.
b. Check in
Check in adalah pertama masuk hotel dilakukan di bagian reservasi
untuk mengetahui kamar yang diinginkan tersedia. Pemesanan
dapat langsung mengisi fasilitas maupun sarana dari hotel tersebut.
c. Cara pembayaran
Pembayaran dilakukan pada saat check in berdasarkan jenis kamar
yang dipilih dan lama waktu menginap. Sedangkan biaya fasilitas
yang lain dibayar pada saat check out ada juga pada saat selesai
makan.
d. Check out
Adalah saat meninggalkan hotel, pada umumnya dilakukan pada
pukul 12.00 WIB pada hari terakhir dengan menyerahkan kunci
kamar pada pengurusan check out. Resepsionis akan menghubungi
13
semua bagian seperti bar, restoran untuk mengetahui fasilitas yang
belum dibayar.
Agar dapat menyusun perencanaan akomodasi, sekretaris harus
mengetahui hal-hal berikut, yaitu:
1. Lokasi/tempat tujuan perjalanan dinas.
2. Lamanya perjalanan dinas.
3. Jenis acara perjalanan dinas
5. Persiapan Daftar Perjalanan Dinas
Daftar perjalanan (itinerary) adalah sebuah rencana kegiatan
yang akan dilakukan selama perjalanan dinas, yang merupakan
kombinasi antara daftar perjalanan dan janji temu/pertemuan.
Adminisrasi kantor/sekretaris harus membuat lembaran daftar
perjalanan dalam rangkap 4, lembar pertama (asli) diserahkan kepada
pimpinan, lembar kedua untuk wakil pimpinan, lembar ketiga untuk
manajer atau staf yang dituju oleh pimpinan, dan lembar keempat
untuk sekretaris yang disimpan dalam arsip perusahaan.
1. Membuat daftar perjalanan dinas.
Daftar perjalanan dinas memuat hal-hal berikut :
1. Waktu keberangkatan: hari, tanggal, bulan, tahun, dan pukul.
2. Tempat tujuan perjalanan dinas, nama kota atau nama negara
untuk perjalanan ke luar negeri.
3. Jangka waktu perjalanan dinas: jumlah hari/minggu/bulan.
4. Jenis transportasi yang dipakai:
a) Transportasi darat, laut, atau udara
b) Kendaraan dinas/kantor
c) Kendaraan pribadi
d) Kendaraan sewa/rental
e) Kereta api
14
5. Tujuan perjalanan dinas:
a) Rapat kerja
b) Mengikuti tender proyek
c) Kerja sama usaha dengan mitra bisnis
d) Pembukaan cabang perusahaan yang baru
e) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
f) Seminar
g) Lokakarya
6. Kapan selesai/tiba kembali:
a) Pukul berapa
b) Hari apa
c) Tanggal berapa
d) Bulan berapa
e) Tahun berapa
f) Jenis transportasi yang dipakai apa
g) Datang/tiba dimana: stasiun/bandara/terminal mana
2. Kegunaan daftar perjalanan dinas :
a. Untuk pimpinan sebagai pedoman dalam melakukan perjalanan
dinas.
b. Untuk wakil pimpinan sebagai petunjuk berapa lama
menggantikan pimpinan.
c. Untuk sekretaris sebagai pedoman dalam menangani
administrasi pimpinan selama pimpinan tidak ada di tempat.
6. Persiapan Keuangan
Adalah menyusun secara rinci tentang jumlah biaya yang
diperlukan perusahaan untuk kepentingan perjalanan bisnis/dinas. Ada
beberapa biaya yang diperlukan yaitu:
1. Biaya transportasi (pulang, pergi, lokal selama dalam tugas dikota
tujuan )
15
2. Biaya akomodasi
3. Biaya acara kegiatan/kontribusi acara kegiatan
4. Uang saku
5. Uang lunsum yaitu biaya pengganti selama bekerja di luar
perusahaan (pajak langsung mengenai barang/jasa yang
bersangkutan)
6. Biaya lain.
Selain biaya masih harus menyiapkan alat pembayaran yang
digunakan dalam perjalanan dinas yaitu :
1. Uang tunai
Adalah uang yang diterima secara umum sebagai alat pembayaran
yang sah. Bila ke luar negeri sebaiknya menyiapkan uang asing
dari negara yang dituju.
2. Kartu kredit
Adalah kartu yang dikeluarkan oleh bank. Kartu kredit
meminjamkan konsumen uang yang bukan mengambil rekening
tabungan.
3. Cek berpergian/traveller check
Adalah alat pembayaran semacam cek yang dibuat khusus untuk
orang yang berpergian dan dapat diuangkan pada bank yang
mengeluarkan.
4. Letter of credit (L/C)
Adalah alat pembayaran yang dikeluarkan oleh bank apabila
seseorang memerlukan dana yang jumlahnya besar selama dalam
perjalanan. L/C dikeluarkan atas nama seseorang yang meminta
dan dengan tanda tangannya ia dapat menukar di bank yang dituju.
Setiap pengambilan, bank akan menunjuk neraca dalam L/C.
1.4.5 Pengertian Dan Macam-Macam Dokumen Perjalanan Dinas
16
Dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau terletak yang dapat
digunakan sebagai bukti keterangan. Contohnya akte kelahiran, surat,
ijazah dsb.
Dokumen perjalanan dinas adalah segala dokumen yang diperlukan
dalam perjalanan dinas sebagai kelengkapan sesuai dengan tujuan dan
tugas yang akan dilakukan.
Macam-macam dokumen perjalanan dinas yaitu:
1. Dokumen internal:
a) Surat Tugas
Adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang
kepada seseorang untuk melaksanakan tugas kedinasan/bisnis.
b) Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
Adalah surat perintah dari pejabat yang berwenang kepada
seseorang untuk mengadakan perjalanan dinas atau bisnis yang
disertai tanda bukti pengeluaran yang dibiayai negara.Surat
Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) terbagi menjadi dua, yaitu :
1) SPPD Rutin, yaitu SPPD yang dibiayai dari sumber anggaran
rutin. SPPD rutin diberikan oleh pimpinan/pejabat yang
berwenang mengeluarkan anggaran rutin. SPPD rutin diberikan
berkaitan dengan tugas-tugas rutin.
2) SPPD Proyek, yaitu SPPD yang dibiayai dari sumber anggaran
pembangunan. SPPD proyek diberikan oleh pimpinan proyek
berkaitan dengan pekerjaan proyek.
Umumnya bentuk Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
digunakan di lembaga pemerintah, namun beberapa lembaga
swasta/ perusahaan swasta menggunakannya.
c) Jadwal perjalanan dan peta
17
Adalah dokumen perjalanan yang diberikan kepada seorang warga
negara yang diberi ijin untuk bepergian ke negara asing (luar
negeri). Pasport merupakan pemberi perlindungan bagi
pemegangnya dari negara sendiri maupun dari negara yang
dikunjungi.
d) Petunjuk akomodasi
e) Daftar nama dan telepon yang akan dihubungi.
2. Dokumen eksternal
Dokumen yang dikeluarkan oleh instansi terkait dan digunakan untuk
perjalanan dinas. Jenis dokumen eksternal biasanya berbeda-beda,
karea tergantung kebutuhan dan tergantung pada daerah/wilayah mana
yang dituju dalam perjalanan dinas serta jenis transportasi yang
digunakan. Jenis-jenis dokumen eksternal, antara lain :
a) Pasport
Adalah Identitas warga negara yang akan melakukan perjalanan ke
luar negeri. Dengan paspor dapat berpergian ke mancanegara tanpa
harus dikatakan pendatang gelap. Paspor dapat dipergunakan
berkali-kali sepanjang masih berlaku atau masih ada lembar untuk
Exit Permit. Apabila lembar exit permit telah habis, perlu untuk
mengganti paspor. Masa berlaku paspor adalah lima tahun.
Paspor yang digunakan unutk perjalanan kenegaraan diterbitkan
oleh Departemen Luar Negeri, sedangkan paspor untuk umum
yang tidak untuk perjalanan kenegaraan diterbitkan oleh kantor
imigrasi setempat.
b) Visa
Adalah surat izin tinggal di suatu negara untuk periode tertentu.
Visa dikeluarkan oleh kedutaan besar atau kantor perwakilan dari
negara tujuan (kantor konsulat).
Visa berupa keterangan tertulis di atas selembar formulir, biasanya
ditempel pada salah satu halaman paspor. Keterangan dalam visa
18
berbeda-beda, ada visa yang mencantumkan lama ijin tinggal,
nomor paspor, single visit, multiple visit, dan ada pula visa yang
hanya mencantumkan nomor pemegang paspor. Single visit
artinyavisa yang hanya berlaku untuk satu kali kunjungan. Multiple
visit artinya berlaku untuk beberapa kali kunjungan dalam jangka
waktu tertentu. Apabila pengunjungmelewati batas waktu izin
tinggal disuatu negara maka disebut overstay.
c) Kartu sehat/yellow card (khusus untuk ke luar negeri)
Surat keterangan imunisasi untuk vaksinasi penyakit tertentu. Surat
keterangan ini dapat berupa tergantung epidemik penyakit yang
menyerang suatu negara tertentu. Yellow card dapat di ambil di
rumah sakit yang mempunyai lisensi WHO.
d) Surat Keterangan Fiskal
Fiskal adalah biaya pajak yang harus dibayar oleh setiap warga
Negara Indonesia (WNI) yang akan berangkat ke luar negeri. Surat
keterangan fiskal, yaitu surat keterangan pembayaran pajak yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada seseorang
sebagai wajib pajak yang akan berangkat ke luar negeri, kecuali
orang yang di biayai oleh pemerintah.
e) Exit Permit
Exit permit, yaitu bukti dari imigrasi setempat bahwa telah
memasuki atau meninggalkan negara yang bersangkutan. Bentuk
exit permit adalah berupa lembar kertas yang sudah di stempel oleh
kantor imigrasi kemudian di tempel atau dilampirkan pada paspor.
f) Asuransi
g) KTP dan surat-surat penting lainnya
1.4.6 Laporan Perjalanan Dinas
Apabila semua kegiatan perjalanan dinas telah selesai
dilaksanakan, tugas terakhir yang harus diselesaikan seorang administrasi
19
kantor/sekretaris atau staf dibagian perjalanan dinas adalah membuat
laporan perjalanan dinas.
Ada dua laporan perjalanan dinas yang harus dibuat, antara lain
membuat laporan tentaang hasil perjalanan dinas dan laporan pembiayaan
perjalanan dinas.
1. Laporan Hasil Perjalanan Dinas
Setelah pimpinan selesai melaksanakan tugas perjalanan dinas,
administrasi kantor/sekretaris atau staf yang bertanggung jawab
membuat laporan tentang apa saja yang telah dilakukan selama
perjalanan dinas. Inti dari laporan berkaitan dengan tujuan
dilaksanakannya perjalanan dinas, seperti berapa lama perjalanan dinas
tersebut dilakukan, kapan berangkat, dan kapan pulang kembali.
2. Laporan Pembiayaan Perjalanan Dinas
Setelah acara perjalanan dinas pimpinan selesai, ada satu lagi
tugas penting untuk seorang administrasi kantor/sekretaris, yaitu
menyusun laporan keuangan yang telah dikeluarkan untuk membiayai
perjalanan dinas pimpinan tersebut.
Langkah-langkah yang harus dilakukan administrasi
kantor/sekretaris dalam menyusun laporan keuangan biaya perjalanan
dinas pimpinan, yaitu sebagai berikut.
1. Mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, seperti kuitansi, bon,
nota, atau catatan-catatan kecil bukti pengeluaran uang.
2. Mengelopmpokkan bukti pengeluaran tersebut ke dalam pos-pos.
misalnya, pos biaya penginapan, pos biaya transportasi, pos biaya
entertainment (biaya yang dikeluarkan untuk menjamu mitra atau
relasi bisnis), pos biaya makan dan minum, dan pos pengeluaran
lainnya.
3. Menjumlah secara keseluruhan pos pengeluaran tersebut, sehingga
akan terlihat jumlah nominal uang yang sudah dikeluarkan
perusahaan untuk perjalanan dinas pimpinan.
20
1.5 Metode Penelitian
Menurut Kartono (1998:20) metode penelitian adalah cara-cara
berpikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk
mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian atau
ajaran mengenai metode-metode yang digunakan dalam proses penelitian.
1. Fokus
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis mengambil fokus
penelitian yaitu Prosedur Perjalanan Dinas Pada Lembaga
Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas
Diponegoro
2. Lokus
Lokus adalah lokasi tempat penelitian. Lokus dalam penelitian
ini berada di Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan Universitas Diponegoro Semarang Gedung ICT Centre
Lantai 1 & 3 Kampus Tembalang
Alamat : Jl. Prof. Soedarto, SH Semarang
Telp : 0852-8721-7831
Fax : (024) 7460033
Website: lp2mp.undip.ac.id
1.5.1 Tipe Penelitian
Adapun tipe penelitian menurut berdasarkan tipe analisis antara lain
yaitu:
1. Tipe Penelitian Deskriptif
Penelitian ini biasanya memiliki tujuan ganda, yang pertama
adalah mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau
frekuensi terjadinya fenomena sosial, kedua adalah untuk
mendiskripsikan secara terperinci eksplanotory (penjelasan).
2. Tipe Penelitian Eksploratif atau Penelitian Penjajakan
21
Penelitian ini bersifat terbuka atau masih mencari-cari dan belum
mempunyai hipotesa bertujuan memperdalam pengetahuan
mengenai gejala tertentu dengan maksut untuk merumuskan
masalah yang terperinci.
3. Tipe Penelitian Eksplanatori
Penelitian ini menyoroti hubungan antar variabel penelitian dan
menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya.
Berdasarkan paparan di atas penelitian ini menggunakan
penelitian tipe deskriptif adapun pengertian dari penelitian deskriptif
sendiri adalah penilitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu
objek yang sedang terjadi saat itu juga.
Dalam penelitian ini penulis hanya akan mendiskripsikan saja
bagaimana prosedur perjalanan dinas yang bagi pimpinan atau
pegawai pada Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan.
1.5.2 Fenomena Penelitian
Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan oleh panca
indera dan dapat dijelaskan serta dinilai secara ilmiah. Fenomena
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Prosedur perjalanan dinas pada Lembaga Pengembangan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan
a. Proses surat undangan masuk dan pembuatan surat balasan
konfirmasi
b. Proses persiapan akomodasi dan transportasi untuk pegawai
LP2MP melakukan perjalanan dinas
c. Proses perincian biaya perjalanan dinas.
d. Proses pembuatan surat perintah perjalanan dinas.
e. Proses pembuatan laporan perjalanan dinas
22
2. Kendala-kendala apa saja yang ditemui selama melakukan
persiapan perjalanan dinas pada Lembaga Pengembangan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan Universias Diponegoro
a. Keterlambatan surat masuk
b. Kurang maksimalnya dalam mempersiapkan persiapan
perjalanan dinas
c. Pembuatan daftar perjalanan dinas
1.5.3 Sumber Data
Menurut I Made Wirarha (2006:35) sumber data penelitian,
yakni asal perolehan data penelitian, perlu dijelaskan primer maupun
sekunder. Penelitian menggunakan data sebagai berikut:
1. Data primer
Merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber
datapenelitian (responden) berupa hasil kuisioner dan hasil
wawancara.
2. Data sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari artikel, buku-buku dan
jurnal yang sesuai denga penelitian ini.
1.5.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara
yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan diungkapkan dalam
bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini yang masing-masing teknik saling melengkapi
satu sama lain. Teknik pengumpulan data yang digunakan
diantaranya:
1. Wawancara
23
Menurut I Made Wirartha (2006:36) wawancara adalah salah
satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yaitu
melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data
(pewawancara) dengan sumber data (responden).Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
bertanya secara langsung kepada narasumber atau informan yang
dipercaya mampu memberikan sumber data yangdiharapkan oleh
peneliti. Cara memperoleh informasi melalui teknik ini
dilakukan dengan menggunakan interview guide secara langsung
kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
yaitu pegawai pada Lembaga Pengembangan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan
2. Observasi
Menurut Cholid Narbuko (2003: 70) observasi adalah alat
pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan menctat
secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Katini Kartono
(1979:142) “observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis
tentang fenomena dan gelaja-gejala pshikis dengan jalan
pengamatan. Observasi dalam penelitian ini dilakukan sebelum
dilaksanakannya pengambilan data yaitu untuk mengamati secara
langsung prosedur perjalanan dinas pada Lembaga
Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas
Diponegoro
3. Dokumentasi.
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, buku, transkrip, notulen rapat, agenda, dan
lain sebagainya.
4. Studi pustaka.
Studi pustaka yang dimaksud dalam hal ini untuk menyatakan
suatu cara mengadakan penulisan berdasarkan naskah yang
sudah diterbitkan baik yang berupa buku, surat kabar, jurnal
24
ilmiah, literatur ataupun lainnya. Dengan menggunakan studi
pustaka maka akan dapat memperoleh data yang ada pada
perusahaan tersebut.
1.5.5 Pemilihan Informan
Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling, yaitu
dengan menunjuk langsung responden yang dikategorikan mampu
memberikan informasi atau terlibat langsung, dengan focus
permasalahan yang akan diteliti. Dengan kata lain informan yang
dipilih adalah informan kunci yang pengetahuan dan keterlibatan
mereka dengan permasalahan penelitian tidak diragukan lagi. Pada
penilitian ini informan yang dipilih oleh penulis adalah sekretaris
yang bertugas mengurus langsung persiapan perjalanan dinas di
LP2MP dan bagian keuangan yang mengurus mengenai
pembayaran perjalanan dinas.