BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk adalah
keputusan tentang merek, merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau
rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk identifikasi
barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya
dari produk pesaing (Kotler, 1997:63). Menurut Lary Light, selain sebagai identitas
dan pembeda suatu produk, merek sebenarnya merupakan janji produsen atau penjual
untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat dan jasa tertentu kepada
konsumen. Merek-merek terbaik mampu memberikan jaminan kualitas kepada
konsumennya (Kottler, 1997:63).
Pemberian merek ini merupakan masalah penting dalam strategi produk, di
satu sisi pengembangan produk bermerek merupakan kegiatan investasi jangka
panjang yang memerlukan dana besar khususnya untuk kegiatan iklan, promosi dan
pengemasan, di lain pihak produsen menyadari bahwa kekuasaan pasar justru terletak
pada perusahaan bermerek (Kottler, 1997:63). Banyak bukti empiris bahwa
penguasaan pasar atau pangsa pasar terbesar di pegang oleh produ bermerek, salah
satunya ialah hasil penelitian yang di lakukan oleh majalah SWA bekerja sama
dengan biro riset MARS dan Mark Plus Profesional Service (1994, 1995) di 5 kota
besar di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang dan Medan. Hasil
2
riset yang dilakukan menunjukkan bahwa untuk alat-alat elektronik audio/video ialah
merek Sony, automotive ialah Toyota, sabun toilet ialah Lux, minyak goreng ialah
Bimoli, mie instant ialah Indomie, kopi ialah Kapal Api, dan sabun deterjen ialah
Rinso.
Merek merupakan perantara (Interface) yang menghubungkan konsumen
dengan perusahaan (Lau & Lee, 1999:341). Perencanaan merek yang baik akan
mampu menghasilkan loyalitas merek (Brand Loyalty) pada pihak konsumen.
Menurut Aaker, loyalitas merek ini merupakan suatu ukuran keakraban antara
konsumen dan produk (Lau & Lee, 1999). Loyalitas merek dapat mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan melalui pembelian ulang dan pemberian saran kepada
teman-teman atau orang-orang yang dekat dengan konsumen yang loyal agar
membeli produk tertentu.
Menurut O’Shaughnessy (Lau & Lee, 1999) kepercayaan terhadap merek
selalu merupakan dasar dari loyalitas merek konsumen yang loyal terhadap suatu
merek akan bertindak (melakukan pembelian) dengan segera tanpa memperhatikan
biaya dan manfaat. Dalam rangka memenangkan persaingan di pasar dewasa ini,
pemasar harus memfokuskan kegiatannya pada pembangunan dan pemeliharaan
kepercayaan merek dan loyalitas merek.
Menurut model yang dikembangkan oleh Lau & Lee (1997) melalui
penelitiannya terhadap produk retail di Singapura, loyalitas merek (Brand Loyalty)
dipengaruhi oleh Brand Characteristics, Company Characteristics, dan Consumer
Brand Characteristics.
3
Mengingat peran strategis dalam kepercayaan merek khususnya dalam
kaitannya dengan loyalitas merek, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian ulang (replikasi) dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Lau & Lee,
yang mana penelitian tersebut mengkaji secara empiris hubungan antara kepercayaan
merek dan loyalitas merek.
Dari berbagai jenis merek minuman isotonik yang yang beredar di masyarakat
penulis ingin mengambil suatu contoh produk minuman isotonik yaitu Pocari Sweat.
Pocari Sweat yang di produksi oleh PT. Amerta Indah Otsuka merupakan salah satu
dari berbagai macam merek produk minuman isotonik yang cukup ternama dan
merupakan produk minuman isotonik pertama di mata konsumen, tentunya Pocari
Sweat tidak ingin konsumennya berpindah ke merek minuman isotonik yang lain.
Oleh karena itu Pocari sweat telah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menjadi
salah satu minuman isotonik yang terbaik , dengan membangun kepercayaan
konsumen untuk tetap mempertahankan loyalitasnya terhadap Pocari Sweat. Dalam
membangun kepercayaan konsumen tentunya tidaklah mudah dilakukan, selain harus
tetap mempertahankan kualitas produk juga harus menampilkan sesuatu yang berbeda
sehingga konsumen mudah mengingat produk tersebut.
Dari uraian tersebut penulis mengambil judul penelitian “ PENGARUH
KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK
MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT ”. Subyek penelitian ialah para
konsumen minuman Pocari Sweat di Yogyakarta.
4
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
a) Bagaimana pengaruh kepercayaan merek (trust in a brand) yang meliputi
variabel Brand Characteristics, Company Characteristics, dan Consumer
Brand Characteristics terhadap loyalitas merek (Brand Loyalty).
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian yang
hendak dicapai adalah sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui secara parsial pengaruh kepercayaan merek (trust in a
brand) yang meliputi variabel Brand Characteristics, Company
Characteristics, dan Consumer Brand Characteristics terhadap loyalitas
merek (Brand Loyalty).
1.4 Kontribusi Penelitian
a) Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan yang bermanfaat dan juga dapat menerapkan
teori-teori dan pengetahuan yang telah didapat selama menuntut ilmu di Universitas
Kristen Duta Wacana.
5
b) Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan serta untuk
menentukan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi guna mempertahankan dan
meningkatkan mutu produk.
c) Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan pengetahuan dan.
sebagai salah satu bahan bacaan karya tulis ilmiah untuk penelitian selanjutnya yang
mampu memberikan informasi wawasan dan menambah pengetahuan bagi semua
pihak yang membutuhkan.
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai batasan agar penulis dapat mengetahui variabel-
variabel apa yang dibutuhkan dalam menyusun batasan masalah ini, seperti :
a) Responden yang diteliti sebanyak 100 konsumen.
b) Responden ditujukan kepada masyarakat yang menggunakan produk
Pocari Sweat.
c) Tempat penelitian dilakukan di kota Yogyakarta.
d) Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2008 sampai dengan
bulan Januari 2009.
e) Profil responden yang diteliti berhubungan dengan jenis kelamin, usia,
status perkawinan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan.
6
f) Variabel yang diteliti meliputi :
i). Brand Characteristics (X1)
Karakteristik merek mempunyai peran yang penting dalam
menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai
suatu merek, hal ini disebabkan konsumen melakukan penilaian
sebelum membelinya. Karakteristik merek yang berkaitan dengan
kepercayaan merek meliputi: reputation (reputasi), predictability
(dapat diramalkan) dan competence (kompetensi).
ii). Company Characteristics (X2)
Karakteristik perusahaan yang ada di balik suatu merek juga dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek
tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik
suatu merek kemungkinan dapat mempengaruhi penilaiannya terhadap
merek tersebut. Karakteristik perusahaan yang diperkirakan dapat
mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap perusahaan (trust in
the company), reputasi perusahaan (company reputations), motivasi
yang dirasakan perusahaan (perceived motives of the company), dan
integritas yang di rasakan perusahaan (company integrity)
iii). Consumer Brand Characteristics (X3)
Hubungan bukanlah suatu cara yang mutlak, karena kedua kelompok
saling mempengaruhi hubungan di antara mereka. Oleh karena itu,
karakteristik konsumen merek dapat mempegaruhi kepercayaan
7
konsumen terhadap suatu merek yang meliputi similarity between
consumer’s self-concept and brand personality, brand liking, brand
experience, brand satisfaction, dan peer support.
iv). Brand Loyalty (Y)
Merupakan konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran,
khususnya dalam kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang
rendah tetapi tingkat persaingannya ketat. Loyalitas merek dapat di
pandang sebagai komitmen internal dalam diri konsumen untuk
membeli dan membeli ulang suatu merek tertentu.
1.6 Metode Pengambilan Sampling
Sampling merupakan suatu cara atau tekhnik yang di gunakan untuk
mengambil sampel dari suatu populasi yang karakteristiknya hendak di selidiki dan di
anggap mewakili seluruh populasi tersebut.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive
sampling. Menurut Sigit (2001:89) purposive sampling di gunakan jika peneliti
mempunyai keputusan pribadi dalam memilih individu yang di sampel. Pertimbangan
pribadi dalam pengambilan sampel ialah masyarakat kota Yogyakarta yang pernah
membeli produk Pocari Sweat.