BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.itb.ac.id · Menghasilkan resolusi DEM (Digital...
Click here to load reader
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.itb.ac.id · Menghasilkan resolusi DEM (Digital...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu bencana yang sering terjadi di wilayah pesisir pantai adalah banjir akibat
naiknya permukaan air laut. Naiknya permukaan air laut pada umumnya disebabkan
oleh pemanasan global (global warming). Pemanasan global pada dasarnya
merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect). Selain pemanasan global, bencana
alam seperti: gelombang badai, land subsidance, dan pasang air laut juga memberikan
kontribusi yang besar terhadap naiknya permukaan air laut.
Beberapa indikasi dari meningkatnya muka air laut antara lain adalah :
• Ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir.
• Berkurangnya luas daratan dan hilangnya pulau-pulau kecil.
• Garis pantai yang makin naik
• Hilangnya sebagian kawasan hutan bakau serta terjadinya abrasi dan
sedimentasi.
• Perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangrove.
• Meluasnya intrusi air laut dan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
Salah satu penyebab timbulnya bencana adalah kurangnya pemahaman terhadap
karakteristik bencana. Seringkali seolah-olah bencana terjadi secara tiba-tiba sehingga
masyarakat kurang siap menghadapinya. Akibatnya, timbul banyak kerugian bahkan
korban jiwa. Padahal sebagian bencana tersebut dapat dimodelkan karakteristiknya
dan dapat diprediksi waktu kejadiannya.
Sebagai langkah awal dalam upaya penanggulangan bencana adalah identifikasi
karakteristik bencana. Karakteristik suatu bencana perlu dipahami oleh berbagai pihak
terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana. Upaya mengenal karakteristik
2
bencana merupakan suatu upaya mitigasi. Selain itu, mitigasi juga merupakan suatu
upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh suatu bencana.
Pemahaman tentang ancaman bencana meliputi pengetahuan secara menyeluruh
tentang hal-hal:
1. Bagaimana ancaman bahaya timbul.
2. Tingkat kemungkinan terjadinya bencana serta seberapa besar skalanya.
3. Mekanisme perusakan secara fisik.
4. Sektor dan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan terpengaruh atas kejadian
bencana (dampak dari kerusakan)
Naiknya permukaan air laut akan memberikan dampak yang besar, baik dalam skala
lokal maupun nasional. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk melakukan
pemodelan dan simulasi terhadap dampak kenaikan permukaan laut tersebut. Salah
satu cara yang digunakan adalah dengan memodelkannya secara tiga dimensi (3D).
Untuk memperoleh informasi tiga dimensi (3D) dapat dilakukan dengan mengunakan
suatu teknologi laser yang mampu menghasilkan informasi kedalaman dan topografi
detail dari daerah pesisir pantai tersebut secara cepat dan akurat. Teknologi tersebut
dinamakan Airborne Laser Scanning (ALS). Negara-negara seperti: Amerika,
Kanada, dan Swedia menamakan teknologi ALS tersebut dengan nama LIDAR (Light
Detecting and Ranging). LIDAR terbagi atas dua, yaitu: LIDAR untuk pengukuran
topografi permukaan tanah yang disebut dengan Airborne Altimetric LIDAR, dan
LIDAR untuk pengukuran kedalaman yang dikenal dengan nama Airborne Laser
Hydrography (ALH) atau Airborne Laser Bathymetry (ALB). Teknologi ALH terdiri
atas berbagai nama atau istilah yang tergantung dari asal negara pembuatnya, seperti:
Australia dengan nama Laser Airborne Depth Sounder (LADS), Amerika dengan
nama SHOALS (Scanning Hydrographic Operational Airborne Lidar Survey),
Kanada dengan nama Larsen 500, dan Swedia dengan nama Hawkeye 1 & 2.
Teknologi LIDAR memiliki kemampuan- kemampuan seperti:
1. Menghasilkan resolusi DEM (Digital Elevation Model) yang tinggi.
2. Mencakup wilayah yang luas.
3. Pemodelan secara tiga dimensi (3D).
4. Dapat diintegrasikan dengan data lain.
3
Dengan kemampuan tersebut, diharapkan teknologi LIDAR dapat membantu instansi
terkait dalam penanggulangan banjir, dan lebih lanjut dapat digunakan untuk
perencanaan pengaturan tata ruang dan mitigasi bencana.
1.2. Tujuan Penelitian
a. Memperkenalkan teknologi LIDAR sebagai salah satu instrumen untuk
menghasilkan informasi topografi permukaan dan kedalaman yang lebih
cepat dan akurat.
b. Melakukan pemodelan dan simulasi secara tiga dimensi (3D) terhadap
kenaikan permukaan laut tersebut.
c. Mengetahui area-area yang berpotensi untuk terkena efek dari naiknya
permukan air laut.
d. Merupakan salah satu upaya dalam rangka merencanakan dan melakukan
persiapan yang lebih dini untuk mengatasi bencana naiknya permukaan air
laut tersebut.
e. Merupakan salah satu upaya dalam rangka untuk merencanakan dan
melakukan persiapan yang lebih dini dalam melakukan manajemen resiko
banjir tersebut atau mitigasi bencana.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penulisan tugas akhir ini akan dikaji beberapa hal, antara lain:
a. Kenaikan permukaan air laut yang terjadi di daerah pantai, meliputi:
penyebab dari kenaikan permukaan air laut dan akibat yang ditimbulkan.
b. Penggunaan teknologi LIDAR, meliputi: karakteristik dari teknologi
tersebut, cara kerja, dan cara pengolahan datanya.
c. Pembuatan DEM dari hasil data LIDAR.
d. Memodelkan dan melakukan animasi banjir secara tiga dimensi (3D).
1.4. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
a. Studi literatur mengenai:
4
• Kenaikan permukaan air laut, meliputi penyebab dan akibat dari kenaikan
permukaan laut tersebut.
• Penggunaan teknologi LIDAR, meliputi: karakteristik dari teknologi
tersebut, cara kerja, dan pengolahan datanya.
b. Pembuatan DEM dengan menggunakan data LIDAR yang telah diolah.
c. Melakukan pemodelan dan simulasi banjir secara tiga dimensi (3D) dengan
menggunakan DEM yang telah dihasilkan.
Tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat dalam skema di bawah
ini:
Skema 1.1. Metodologi penelitian
Studi Literatur ruang lingkup LIDAR
Pencarian data LIDAR di website USGS
Koordinat X,Y,Z
Pembuatan DEM
DEM
Aspek-aspek Hidrografis dalam pemodelan banjir
Pemodelan dan simulasi kenaikan permukaan air laut
Penyajian
Analisis
Kesimpulan dan Rekomendasi
3D2D
5
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima bab yang secara
rinci dibagi menjadi:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, ruang
lingkup masalah, metodologi penelitan, kemanfaatan dan metodologi penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Berisi uraian permasalahan kenaikan permukaan air laut, penyebab dan
akibatnya. Serta uraian tentang teknologi LIDAR yang meliputi karakteristik,
prinsip cara kerja, komponen, dan persiapan pengambilan datanya.
BAB III PENGOLAHAN DATA
Bab ini membahas tentang bagaimana cara: pengolahan data LIDAR, cara
pembuatan DEM dari data LIDAR, dan cara memodelkan dan melakukan
simulasi banjir dengan menggunakan data yang telah dihasilkan.
BAB IV ANALISIS
Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis terhadap data LIDAR serta
analisis terhadap pemodelan dan simulasi banjir yang telah dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan pelaksanaan
penelitian ini.