BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf ·...

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Standar Nasional Perpustakaan (SNP 002 : 2011) mendefinisikan “Perpustakaan sebagai institusi yang mengelola informasi berupa koleksi karya tulis, karya cetak atau karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. 1 Menurut Ibrahim Bafadal Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai informasi oleh setiap pemakainya. 2 Sedangkan menurut Darmono Perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sarana belajar yang menyenangkan. 3 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja atau lembaga yang bertugas untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka baik berupa buku-buku maupun bukan buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu untuk digunakan pemakainya. 1 Perpustakaan Nasional, Standar Nasional Perpustakaan Nomor 002 :2011 (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), hlm. 2. 2 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 3. 3 Darmono, Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Gramedia Widi Sarana Indonesia, 2001), hlm. 3.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar Nasional Perpustakaan (SNP 002 : 2011) mendefinisikan

“Perpustakaan sebagai institusi yang mengelola informasi berupa koleksi karya

tulis, karya cetak atau karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi

para pemustaka”.1 Menurut Ibrahim Bafadal Perpustakaan adalah suatu unit kerja

dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik

berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur

secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai

informasi oleh setiap pemakainya.2 Sedangkan menurut Darmono Perpustakaan

adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan,

mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan

oleh pemakai sebagai sarana belajar yang menyenangkan.3 Dari pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja atau lembaga yang

bertugas untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi

bahan pustaka baik berupa buku-buku maupun bukan buku yang diatur secara

sistematis menurut aturan tertentu untuk digunakan pemakainya.

1 Perpustakaan Nasional, Standar Nasional Perpustakaan Nomor 002 :2011 (Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2011), hlm. 2. 2 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm.

3. 3 Darmono, Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Gramedia Widi

Sarana Indonesia, 2001), hlm. 3.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

Jenis-jenis perpustakaan menurut Sutarno Ns diantaranya adalah

perpustakaan nasional, perpustakaan badan Provinsi, perpustakaan umum,

perpustakaan sekolah, perpustakaan khusus, perpustakaan internasional,

perpustakaan pribadi, dan perpustakaan perguruan tinggi.4

Sulistyo Basuki mengatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah

perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan di bawahnya, maupun

lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu

perguruan tinggi mencapai tujuannya yakni, Tri Darma Perguruan Tinggi.5 Jadi

perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di perguruan

tinggi dengan tujuan utama untuk membantu pelaksanaan Tri Darma Perguruan

Tinggi.

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu

perpustakaan yang ada di perguruan tinggi yang menjadi pusat semua aktivitas

civitas akademika. Perpustakaan ini memiliki berbagai macam koleksi

perpustakaan yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan

dan kebutuhan para pemakai terhadap media rekam informasi.6 Jadi koleksi

perpustakaan adalah semua format dalam berbagai bahan pustaka yang berguna

untuk menunjang kebutuhan pemustaka dalam mendapatkan informasi.

Didalam perpustakaan sendiri terdapat berbagai macam jenis koleksi yang

pengorganisasiannya menggunakan sistem klasifikasi yang mengelompokkan

4 Sutarno NS Sutarno NS, Perpustakaan Dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006),

hlm. 37. 5 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1991),

hlm. 51. 6 Ade Kohar, Teknik Penyusunan Kebijakan Pengembangan Koleksi Perpustakaan : Suatu

Implementasi Studi Restrospektif (Jakarta, 2003), hlm. 6.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

koleksi yang bertujuan untuk memudahkan penyusunan dan temu kembali. Sistem

klasifikasi perpustakaan yang dikenal antara lain: Dewey Decimal

Classification/DDC, Universal Decimal Classification/UDC, Library of Congress

Classification/LCC, The Bibliographic Classification/Bc, dan The Modern

Chineese Classification. Dari banyak sistem ini, klasifikasi persepuluhan

Dewey/DDC yang banyak digunakan oleh perpustakaan Indonesia.7

Klasifikasi Persepuluhan Dewey (Dewey Decimal Classification) merupakan

salah satu sistem klasifikasi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Secara

umum DDC merupakan sistem klasifikasi yang baik dengan ciri-ciri antara lain

mencakup seluruh bidang ilmu pengetahuan (bersifat universal), fleksibel dalam

penggolongan serta dilengkapi dengan indeks relatif. Sedangkan klasifikasi Islam

adalah adaptasi dan perluasan Notasi 297 Dewey Decimal Classification (DDC)

yang merupakan suatu usaha melengkapi dan menyempurnakan notasi seksi agama

Islam sehingga menjadi pedoman yang baku dan standar.8 Pendekatannya:

memperpendek notasi 297 dengan X, sehingga menjadi 2X0 untuk agama Islam.

Di Indonesia pengembangan klasifikasi Islam ini dilakukan oleh beberapa

badan, di kalangan Muhammadiyah sendiri terdapat satu tokoh ilmu perpustakaan

yaitu Lasa Hs. Lasa Hs merupakan salah satu tokoh ilmu perpustakaan yang ada di

Indonesia yang menulis tentang manajemen perpustakaan dengan beberapa

karyanya yang terkenal yaitu Manajemen Perpustakaan Sekolah, Kamus Istilah

Perpustakaan, dan Manajemen & Standarisasi Perpustakaan PTMA.

7 Lasa HS DKK, Manajemen & Standardisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Muhammadiyah - Aisyiyah (Yogyakarta: Majelis Pustaka & Informasi, 2017), hlm. 67-68. 8 Peroustakaan Nasional RI Perpustakaan Nasional RI, Daftar Tajuk Subjek Islam Dan

Klasifikasi Islam (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2017), hlm. 112-113.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memiliki sistem

klasifikasi Islam yang memperluas notasi 2X9.7 untuk karya tokoh-tokoh

Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa Hs mengembangkan klasifikasi Islam dengan

memperluas notasi 2X9.7 untuk karya-karya kemuhamadiyahan dikarenakan dalam

perjalanannya Muhammadiyah telah melahirkan pemikiran, teori, paham terutama

yang dilontarkan oleh para tokoh, sehingga perlu dibuatkan nomor klasifikasi dan

rak tersendiri yang merupakan perkembangan dari notasi 2X9.7 tentang biografi

tokoh-tokoh Islam.

Kontribusi pemikiran Lasa Hs dalam pengembangan notasi 2X9.7 ini sangat

bermanfaat karena akan menambah wawasan dan pengetahuan terutama untuk

mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan bahwa notasi 2X9.7 telah dikembangkan.

Akan tetapi pemanfaatan pengembangan notasi 2x9.7 di Indonesia tergolong masih

minim dan bersifat lokal, hanya di Perpustakaan Muhammadiyah Yogyakarta.

Sehingga penulis tertarik meneliti tentang pengembangan notasi 2X9.7 untuk karya

tokoh-tokoh muhammadiyah dan aisyiah oleh Lasa Hs dengan judul penelitian

Pengembangan Notasi 2X9.7 (Studi Pemikiran Lasa HS).

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

1. Pemikiran Lasa HS mengenai latar belakang, pemikiran,

motivasi/dorongan, konsep dan teori pengembangan notasi 2X9.7

belum tersebar secara nasional sehingga perlu dipromosikan /

diperkenalkan ke ruang lingkup yang lebih luas.

2. Proses pengembangan notasi 2X9.7 sampai saat ini.

3. Implikasi pemikiran dan pengembangan 2X9.7 serta penerapannya di

UPT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang di atas maka rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang pemikiran, motivasi/dorongan, konsep dan teori

pengembangan notasi 2X9.7??

2. Bagaimana tahapan pengembangan notasi 2X9.7?

3. Bagaimana implikasi / pengembangan notasi 2X9.7 dan Penerapannya di

UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta?

D. Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan maka penulis

membatasi masalah yang akan diteliti, mengingat adanya keterbatasan waktu

didalam proses penyusunan serta agar tidak meluas dan menyimpang dari masalah

yang akan diteliti maka penulis memfokuskan pada pemikiran Lasa mengenai

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

pengembangan notasi 2X9.7 di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

a. Untuk memperoleh gambaran tentang pemikiran, motivasi/dorongan, konsep

dan teori pengembangan notasi 2X9.7.

b. Untuk menunjukkan orisinalitas pemikiran.

c. Untuk memahami kontekstual pemikiran Lasa HS mengenai notasi 2X9.7.

d. Untuk mengetahui proses pengembangan notasi 2X9.7.

F. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pemikiran Lasa

mengenai pengembangan notasi 2X9.7 yang merupakan bagan dalam sistem

klasifikasi Islam.

b. Praktis

Sebagai bahan informasi bagi sebuah perpustakaan universitas mengenai

pengembagan notasi 2X9.7 sudah ada dan mulai dikembangkan oleh Lasa Hs

yang merupakan salah satu tokoh nasional dalam bidang Ilmu Perpustakaan

serta menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

G. Definisi Operasional

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan

teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui

pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain

pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan

segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan

memperhatikan potensi dan kompensasi peserta didik.9

Klasifikasi adalah proses pengelompokan / pengumpulan benda atau

entitas yang sama, serta memisahkan benda atas entitas yang tidak sama.

Mendefinisikan klasifikasi yang diterapkan di pusat informasi dan

perpustakaan adalah penyusunan sistematik terhadap buku atau bahan pustaka

lain atau katalog atau entri indeks berdasarkan subjek, dalam cara yang paling

berguna bagi mereka yang membaca atau mencari informasi.

Klasifikasi Persepuluhan Dewey (Dewey Decimal Classification)

merupakan salah satu sistem klasifikasi yang paling banyak digunakan di

seluruh dunia. Secara umum DDC merupakan sistem klasifikasi yang baik

dengan ciri-ciri antara lain mencangkup seluruh bidang ilmu pengetahuan

(bersifat universal), fleksibel dalam penggolongan serta dilengkapi dengan

indeks relatif. Klasifikasi Islam adalah adaptasi dan perluasan Notasi 297

Dewey Decimal Classification (DDC) merupakan suatu usaha melengkapi dan

menyempurnakan notasi seksi agama Islam sehingga menjadi pedoman yang

baku dan standar.10

9 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2005), hlm.

24. 10 Perpustakaan Nasional RI, Daftar Tajuk Subjek Islam Dan Klasifikasi Islam, hlm. 112-

113.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

H. Tinjauan Pustaka

Sebagai bahan referensi untuk peneltian tentang analisis pengembangan

notasi 2X9.7 di perpustkaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, penulis

mengacu kepada beberapa hasil penelitian yang terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang sedang direncanakan. Hasil studi pustaka penulis menunjukan

bahwa penelitian yang akan dilakukan ini belum ada yang membahasnya.

Berikut ini adalah peneitian yang berhubungan dengan penelitian ini:

Rusmiatiningsih, dalam Thesis yang berjudul Studi Pemikiran Sulistyo

Basuki mengenai ilmu perpustakaan di Indonesia. Penelitian ini memfokuskan

pada studi terhadap pemikiran tokoh ilmu perpustakaan yaitu Sulistyo Basuki

dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui pemikiran Sulistyo Basuki

mengenai ilmu perpustakaan di indonesia, tren pemikiran Sulistyo Basuki

merupakan corak pemikiran logika ateral yang dipengaruhi oleh faktor internal

dan eksternal, dan konstribusi Sulistyo Basuki dalam ilmu perpustakaan di

Indonesia.11

Persamaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah sama-sama

melakukan studi pemikiran tokoh ilmu perpustakaan. Yang membedakan

adalah bahwa saya meneliti pemikiran tokoh ilmu perpustakaan yaitu Lasa Hs

dalam mengembangkan notasi 2X9.7 di Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

11 Rusmiatiningsih Rusmiatiningsih, “Studi Terhadap Pemikiran Sulistyo Basuki Mengenai

Ilmu Perpustakaan Di Indonesia” (UIN Sunan Kalijaga, 2017).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

Lilik Ardiansyah, dalam Skripsi yang berjudul Pemikiran Ibnu Khaldun

tentang Pendidikan. Penelitian ini merupakan hasil pemikiran Ibnu Khaldun

yang menekankan pada pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa

Ibnu Khaldun adalah seorang tokoh besar dunia Islam, yang berhasil

memberikan konstribusi begitu besar dalam dunia keilmuan yang ada didunia.

Pandangan Ibnu Khaldun tentang pendidikan pada konsep dan pendekatan

filosofis-empiris. Melalui pendekatan ini, ia memberikan arahan terhadap visi

tujuan Pendidikan Islam secara ideal dan praktis.12

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pemikiran tokoh,

yang membedakannya adalah tokoh dan pemikirannya. Dalam penelitian ini

tokohnya adalah Ibnu Khaldun dan pemikirannya dalam perspektif pendidikan.

Sedangkan penelitian saya tokohnya adalah Lasa Hs seorang tokoh ilmu

perpustakaan dengan pemikirannya mengenai pengembangan notasi 2X9.7

untuk karya tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Aisyiah.

Sri Andayani, Artikel yang berjudul Konstribusi Tokoh dalam Dunia

Perpustakaan: Analisis Pemikiran G. Edward Evans tentang Pengembangan

Koleksi. Artikel ini menyajikan pemikiran G. Edward Evans mengenai

pengembangan koleksi dengan rumusan patron community. Tujuan dari artikel

ini adalah untuk memberi gambaran tentang konsep patron community yang

dilakukan dalam pengolahan perpustakaan.13

12 Lilik Ardiansyah, “Pemikiran Ibnu Khaldun Tentang Pendidikan” (Universitas Negeri

Yogyakarta, 2013). 13 Sri Andayani, “Konstribusi Tokoh Dalam Dunia Perpustakaan: Analisis Pemikiran G.

Edward Evans Tentang Pengembangan Koleksi” (2017).

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pengembangan

notasi klasifikasi islam 2X9.7 untuk kebutuhan memenuhi pengklasifikasian

tentang tokoh-tokoh kemuhammadiyahan dan Aisiyah di PTMA. Sedangkan

artikel diatas membahas tentang pemikiran G. Edward Evans mengenai

pengembangan koleksi.

I. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi tokoh yang bersifat kualitatif dengan

pendekatan deskriptif mengenai pemikiran Lasa Hs dalam mengembangkan

notasi 2X9.7 untuk karya tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Aisyiah. Melalui

metode kualitatif, peneliti dapat menyelidiki lebih mendalam mengenai

konsep-konsep atau ide-ide seperti kecintaan akan seni, rasa empati,

kepedulian, rasa sakit, keimanan, penderitaan, frustasi, harapan, perjuangan,

kasih sayang, perjuangan moral dan sebagainya.14

2. Sumber Data

Sumber data ialah asal data-data yang diperoleh untuk penelitian yang

sedang dilakukan. Sumber data dalam penelitian ini adalah tokoh ilmu

perpustakaan. Pada penelitian ini penulis menggunakan 2 sumber data

yaitu data primer dan data sekunder.

14 Arief Furhan dan Arif Furhan Agus Maimun, Studi Tokoh: Metode Penelitian Mengenai

Tokoh (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), hlm. 17.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

1. Data primer, adalah data-data yang berasal dari sumber asli atau

pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun

dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber, yaitu

orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan

sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.15 Adapun sumber

data primer yang dipih sebagai sumber informasi berdasarkan

karakteristik yang ditentukan oleh peneliti adalah salah satu tokoh ilmu

perpustakaan yaitu Lasa Hs.

2. Data sekunder, sebagai data yang bersifat menunjang penelitian ini

seperti buku, jurnal, artikel, dan data lain yang diperoleh dari penelitian

atau bahan yang bersifat teoritis yang relevan yang dapat dijadikan

sebagai pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah penelitian.

Buku Manajemen dan Standarisasi Perpustakaan PTMA dan Biografi

Lasa.

3. Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh dengan mrnggunakan beberapa metode yaitu:

a. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.16 Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan

15 Umi Narimawati, Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi

(Bandung: Agung Media, 2008), hlm. 98. 16 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosadakarya,

2002), hlm. 135.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

data dengan cara menanyakan sesuatu kepada subyek penelitian atau

informan.17 Karena objek penelitian masih hidup maka akan dilakukan

wawancara secara langsung untuk memperkuat data.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Peneliti menggunakan data dokumentasi untuk

mendapatkan gambaran umum tentang keadaan lokasi penelitian dengan

mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada di perpustakaan dan

berhubungan dengan data-data yang diperlukan dan relevan.

4. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Tahap

analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep Miles dan Huberman

adalah sebagai berikut:18

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dan analisis data dilakukan secara bersamaan. Data

diperoleh melalui observasi, wawancara dengan informan dan dokumen yang

digunakan sebagai data-data penelitian.

b. Reduksi data

17 Arief Furhan dan Agus Maimun, Studi Tokoh: Metode Penelitian Mengenai Tokoh, hlm.

52. 18 Husaini Usman Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), hlm. 85-89.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan

dapat ditarik dan diverifikasi.

c. Penyajian data

Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Sajian data merupakan narasi mengenai berbagai hal yang terjadi atau

ditemukan dilapangan, yaitu hasil wawancara dan observasi.

d. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Penarikan kesimpulan dilakukan jika semua data telah dibuktikan dengan

bukti-bukti yang mendukung dan bukti-bukti yang kuat dan menggunakan

metode deduktif.

J. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian yang berjudul Pengembangan

Notasi 2X9.7 (Studi Pemikiran Lasa HS). Terdiri dari 5 BAB yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, definisi

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6967/2/Skripsi BAB I.pdf · Kemuhammadiyahan dan Aisyiah. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa

konseptual, tinjauan pustaka, definisi konseptual, metodologi penelitian,

rencana penelitian, sistematika penulisan

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang digunakan diantaranya

pemikiran tokoh dan klasifikasi Islam

BAB III: DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

Meliputi sejarah perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Biografi Lasa Hs.

BAB IV: PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil penelitian mengenai Studi Pemikiran Lasa HS

Mengenai Pengembagan Notasi 2X9.7 untuk Tokoh-Tokoh Muhammadiyah

dan Aisyiyah di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB V: PENUTUP

Bab ini mencakup kesimpulan dan saran.