BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/29031/2/BAB_I.pdfhiburan bagi...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/29031/2/BAB_I.pdfhiburan bagi...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak dalam persepektif Islam adalah amanah dari Allah SWT yang
diberikan kepada kita. Semua keluarga khususnya orang tua berkewajiban untuk
mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh, berilmu dan bertakwa
kepada Allah SWT. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak
yang pertama dimana anak mendapat pengaruh dari anggota-anggotanya.
Pendidikan anak merupakan tanggung jawab setiap orang tua karena anak
merupakan mutiara bagi setiap orang tuanya. Selain penerus generasi, anak juga
diharapkan menjadi manusia unggul, lebih dari yang di capai oleh ayah dan
ibunya. Sesungguhnya keunggulan seseorang tidak diperoleh secara tiba-tiba
tetapi memerlukan pendidikan dan bimbingan secara terus-menerus dari kedua
orang tuanya.1
Para ulama Islam telah menyadari pentingnya pendidikan melalui
keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas peran orang tua
dalam pendidikan mengatakan: “Ketahuilah, bahwa anak merupakan amanah
bagi kedua orang tuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami
yang bersih dari pahatan dan bentukan,iasiap diberi pahatan apapun dan
condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya jika dibiasakan dan
diajarkan kebaikan ia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua
orang tuanya di dunia dan akhirat. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan
1Rose Mini, A. Priyanto, Prilaku Usia Dini Kasus dan Pemecahannya, (Yogyakarta : Kanisius,
2003), hlm. 24
2
sebagaimana binatang ternak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa, dosanya
pun ditanggung oleh orang tuanya. Maka hendaklah ia memelihara, mendidik
dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik.2
Penanaman akhlak harus dimulai sejak kecil melalui kehidupan rumah
tanggal, sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Apabila nilai-nilai akhlak
telah tertanam dengan baik di dalam jiwa anak, maka anak tidak akan mudah
dipengaruhi oleh hal-hal yang negatif dari lingkungannya dan rasa cinta
terhadap pendidikan agama Islam akan terus tertanam dalam kehidupannya.Dan
seyogianya orang tua memberikan teladan yang baik bagi anak-anaknya seperti,
shalat, puasa dan sebagainya.
Dalam era globalisasi sekarang ini kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi memudahkan manusia untuk mengetahui perkembangan yang
terjadi di Negara-negara lain di belahan dunia ini secara cepat. Misalnya
melalui televisi yaitu media elektronik yang mempunyai karakteristik meluas,
heterogen, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural dalam
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dengan gambar yang begitu
jelas.
Televisi (TV) merupakan salah satu kekuatan yang berfungsi bagi
pembentukan citra, informasi, pengetahuan, pendidikan, kontrol sosial, dan
hiburan bagi masyarakat.3 Sebagai media informasi TV sangat dibutuhkan
2 Kajian Islam :Pendidikan Anak Dalam Islam. oleh: Yusuf Muhammad Al-Hasan. Di akses
pada tanggal 4 desember 2012.dari www.alsofwah.or.id.
3Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, (Yogyakarta:Duta WacanaUniversity Press,
1994), hlm. 13-14
3
untuk menyampaikan pesan-pesan dan ide-ide pembaharuan. Sebagai media
pendidikan TV memainkan peranan penting dalam membina generasi. Sebagai
media hiburan TV dapat memberikan kepuasan kepada pemirsanya melalui
program-program yang bersifat menghibur dan menghilangkan kejenuhan.
Arini Hidayati, dalam penelitiannya tentang motivasi pemirsa dalam menonton
televisi lebih condong menggunakan televisi sebagai media hiburan.Dari 136
responden, 74 di antaranya (54,4%) menonton televisi karena ingin
mendapatkan hiburan dari tayangan yang akan dilihatnya.4
Terlepas dari fungsi baik langsung maupun tidak langsung, tidak semua
program yang ditayangkan di televisi dapat memperoleh manfaatnya karena
banyak dari siaran-siaran yang tidak sesuai dengan sosial kultur bangsa
Indonesia khususnya adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat, sehingga
dapat mempengaruhi perkembangan kejiwaan, sikap dan perilaku masyarakat
khususnya anak dan remaja.
Sinetron religi merupakan bagian acara yang ditayangkan di TV swasta
selain sebagai hiburan juga sebagai penerang serta pendidikan secara utuh.
Artinya orang akan meniru apa yang terdapat didalamnya tanpa ada sebuah
penjelasan, karena itu merupakan idiom yang komplit.5
Diantara program sinetron religi yang ditayangkan di TV adalah Tukang
Bubur Naik Haji di RCTI setiap hari pukul 20.30-22.30, Pesantren Rockn’ &
4 Arini Hidayati, Televisi Dan Perkembangan Sosial Anak, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998),
hlm. 130
5Onong U Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung alumni, 1981), Hlm. 193
4
Roll3 di SCTV setiap hari Pkl. 18.15-19.30, dan Emak Ijah Pengen Ke Mekah di
SCTV, setiap hari Pkl. 21.00-22.30 WIB.
Banyaknya televisi yang menayangkan program sinetron religi, dimana
sinetron tersebut mengangkat kepada hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan,
sehingga diharapkan bahwa sinetron dengan tampilan yang beda tersebut dapat
dijadikan suatu hiburan. Di samping bersifat menghibur sinetron religi juga
memberikan nilai-nilai pendidikan yang positif dan menambah wawasan
tentang pengetahuan agama, bagaimana dalam bersikap, berperilaku, dan
bertutur kata, baik hubungan kita dengan Allah, orang tua, saudara, teman,
tetangga, bahkan kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, dan sekalipun benda-
benda tak bernyawa. Namun sungguh disayangkan apabila sinetron religi yang
ditayangkan di luar ajaran Islam, cenderung di luar logika atau tidak masuk
akal. Untuk itu orang tua diharapkan menuntun, membimbing, dan memberikan
pengawasan kepada anak-anak mereka disaat menonton program tersebut.
Sinetron religi yang ditayangkan di TV ada juga bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadits, seperti kisah-kisah tauladan para Nabi yang disetiap
ceritanya ada pesan moral yang ingin disampaikan pada pemirsa.Dan pesan
inilah yang seharusnya dijadikan nilai-nilai pendidikan akhlak oleh pemirsa dan
khususnya orang tua pada anak-anaknya. Sinetron model ini dapat dijadikan
media menanamkan nilai-nilai akhlak pada anak, yang dapat membantu mereka
dalam rangka menyongsong hari esok agar menjadi manusia yang berbudi luhur
baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
5
Berdasarkan masalah di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
permasalah di atas dan menjadikannya sebagi judul skripsi yaitu “Hubungan
Antara Minat Menonton Sinetron Religi dengan Akhlak Siswa di SMP Yayasan
Perguruan Al-Islam (Studi Kasus Siswa Kelas VIISMP Al-Islam 1 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014)”.
B. Penegasan Istilah
Sebagai langkah antisipasi agar tidak menimbulkan multi interprentasi
terhadap judul skripsi “Hubungan Minat Menonton Sinetron Religi dengan
Akhlak Siswa di SMP Yayasan Perguruan Al-Islam (Studi Kasus Siswa Kelas
VIISMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014)”. Dan sebagai
langkah untuk lebih memfokuskan penelitian, maka, penting kiranya peneliti
untuk memberikan penegasan istilah, yaitu sebagai berikut:
1. Hubungan
Hubungan dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah keadaan
berhubungan.6
Hubungan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel.
2. Minat
Minat merupakan momen dari kecenderungan–kecenderungan
yang terarah secara intensif kepada objek yang dianggap penting.7
Perasaan senang atau tidak senang merupakan dasar dari suatu
minat. Minat seseorang dapat diketahui dari pernyataan senang atau
6 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Setia, 2007), edisi III, cet,ke-v,
hlm. 409 7 Kartini Kartono, Teori Keperibadian, (Bandung , Alumni 1986), cet, ke-8, hlm. 538
6
tidak senang ataupun suka tidak suka terhadap suatu objek yang
ditampilkan dalam bentuk tingkah laku.
Minat yang diteliti dalam skripsi ini adalah rasa suka, senang atau
tidak senang akan sesuatu. Dan minat tersebut dapat diukur melalui
sesuatu pernyataan atau menjawab sejumlah pertanyaan.
3. Sinetron Religi
Sinetron merupakan sinema elektronik tentang sebuah cerita yang
didalamnya membawa misi tertentu kepada pemirsa, misi ini dapat
membentuk pesan moral untukpemirsa atau realitas moral yang ada di
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.8
Sedangkan religi menurut Endang Saifuddin Anshari berarti
bentuk-bentuk yang mempunyai ciri-ciri khas dari kepercayaan dan
aktivitas manusia yang biasa dikenal sebagai kepercayaan dan aktivitas
regional, yaitu dalam bentuk ibadah, kepercayaan terhadap Tuhan,
penerimaan atau wahyu yang supranatural dan pencarian keselamatan.9
Adapun yang dimaksud sinetron religi dalam penelitian ini adalah,
Pesantren Rockn’ & Roll 3 Episode 27 yang di tayangkan di SCTV,
Tukang Bubur Naik Haji Episode 134 yang ditayangkan di RCTI, dan
Emak Ijah Pengen Ke Mekah Episode 119 yang ditayangkan di SCTV,
8 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Analisis Budaya Massa, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2008), hlm. 120
9Endang Saifuddin Anshari, Agama dan Kebudayaan, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1982), cet. ke-
2, hlm. 11
7
yang banyak menayangkan kisah-kisah tentang perilaku keagamaan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan disajikan secara episode.
Dari pengertian di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa
yang dimaksud sinetron religi ialah sinema elektronik yang didalamnya
menceritakan tentang kehidupan manusia sebagai umat yang beragama,
baik cara bertutur kata, berperilaku baik hubunganterhadap Tuhan dan
hubungan sesama manusia, maupun hubungan terhadap lingkungan
sekitar, dimana semua itu berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist.
4. Akhlak
Akhlak adalah berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat.10
Pengertian akhlak disini bukan saja norma yang mengatur
hubungan antara sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur
hubungan manusia dengan Kholik, lingkungan dansekalipun benda-
benda tidak bernyawa.
Akhlak yang dimaksud dalam skripsi ini adalah akhlak terhadap
orang tua, guru, teman, dan lingkungan.
5. SMP Al-Islam 1 Surakarta
SMP Al-Islam 1 Surakarta adalah salah satu lembaga pendidkan
Islam di tingkat menengah pertama yang memadukan antara pendidikan
umum dan Islam. Pada dasarnya sekolah tersebut merupakan sekolah
Islam terpadu, akan tetapi tidak menyatakan diri sebagai Islam sebagai
sekolah Islam terpadu melainkan hanya kurikulum dan sistem
10
Al-munjid fi al-lughah wa al-i’lam, (Berut : Dar Al- Masyriq, 1989), cet. Ke 28, hlm. 164.
8
sekolahnya saja. SMP Al-Islam 1 Surakarta berada di bawah Yayasan
Perguruan Al-Islam yang terletak di Jl. Moh. Yamin no 125 telp.
718825 dan Jl. Ponconoko no. 37 telp. 718066 di kelurahan Tipes,
kecamatan Serengan, kotamadya Surakarta. Yang didirikan pada
tanggal 27 Romadhan 1346H (21 Maret 1928). Penelitian ini
mengambil tempat di SMP Al-Islam 1 Surakarta Kelas VII Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Dari penegasan istilah di atas, maka maksud dari tujuan
penelitian ini dapat dirumuskan pengertiannya secara tertulis sebagai
berikut :
Suatu penelitian yang membahas tentang bagaimana hubungan
minat menonton sinetron religi dengan akhlak siswa di SMP Yayasan
Perguruan Al-Islam (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Al-Islam 1
Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.
C. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
“Apakah Terdapat Hubungan Antara Minat Menonton Sinetron Religi dengan
Akhlak Siswa Kelas VII di SMP Yayasan Perguruan Al-Islam Surakarta”
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dari rumusan permasalahan diatas, nampak bahwa penelitian skripsi
inibertujuan :
1. Mengungkapkan bahwa adanya hubungan minat menonton sinetron
religi dengan akhlak siswa.
9
2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara minat menonton
sinetron religi dengan akhlak siswa.
Adapun manfaat penelitian ini antara lain :
1. Sebagai bahan evaluasi bagi orang tua dalam memberikan bimbingan
kepada anaknya khususnya dalam menonton televisi.
2. Bagi SMP Al-Islam 1 Surakarta Sebagai salah satu sumber masukan bagi
para guru tentang hubungan menonton sinetron religi di televisi dengan
akhlak siswa.
3. Untuk pengelola televisi agar senantiasa memperhatikan tayangan-
tayangan yang ditampilkan sehingga menjadi tayangan-tayangan yang
selain bersifat menghibur juga memiliki nilai-nilai pendidikan.
E. Hipotesis
Menurut Sedarmayanti hipotesis adalah suatu asumsi, perkiraan, atau
dugaan sementara mengenai suatu permasalahan yang harus dibuktikan
kebenarannya dengan menggunakan data atau fakta atau informasi yang
diperoleh dari hasil penelitian yang valid dan rediabel.11
Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.12
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengajukan suatu hipotesis
sebagai berikut :
11
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV .Pustaka Setia, 2011), hlm. 133
12Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian,(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 64
10
Hipotesa Alternatif (Ha) : Ada hubungan positif antara minat menonton
sinetron religi dengan akhlak siswa
Hipotesa Nol (Ho) : Tidak ada hubungan positif antara minat menonton
sinetron religi dengan akhlak siswa
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan kepustakaan merupakan kajian terhadap hasil-hasil penelitian,
baik dalam bentuk buku, jurnal maupun majalah ilmiah. Adapun penelitian
yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis angkat dalam skripsi ini
antara lain :
Pertama, Dwi Arvianto Adhi (UIN SUNAN KALIJAGA, 2003) dengan
judul skripsi “Efek Menonton Tayangan Sinetron Religi Di Televisi Terhadap
Akhlak Siswa-Siswi SMP NU Kaligesing Kabupaten Purworejo” dari hasil
penelitian ini bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara insentitas
menonton tayangan sinetron dengan akhlak. Yang di maksud akhlak dalam
penelitian ini adalah pertama, akhlak di lingkungan keluarga yang mencakup
tentang hubungan baik antara anak dengan orang tua dan perilaku anak terhadap
orang tua. Kedua, akhlak di lingkungan sekolah yang mencakup perilaku siswa-
siswi di sekolah dan toleransi siswa-siswi terhadap orang lain baik di lingkungan
keluarga maupun di lingkungan sekolah.
Kedua, Umi Kalsum (UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA,
2006) dengan judul “Pengaruh Minat Menonton Tayangan Film Religi Terhadap
Akhlak Siswa Di SMP Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Cipayung-
Ciputat” dari hasil penelitian ini pengaruh minat menonton tayangan film religi
11
terhadap akhlak siswa SMP Al-Hidayah Cipayung Ciputat berdasarkan hasil
penelitian pada interprentasi secara sederhana di dapatkan korelasi yang sangat
tinggi antara minat menonton tayangan film religi (variable X) terhadap akhlak
siswa (variable Y). Hal ini menunjukkan bahwa tingginya minat menonton
tayangan film religi mempengaruhi akhlak siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan dalam interprentasi dengan menggunakan table nilai “r”
product moment, ternyata “r” hitung lebih kecil dari “r” table, baik pada taraf
signifikasi 5% (0,250) maupun 1% (0,325), dengan demikian hipotesa nol (Ha)
diterima atau disetujui, sedangkan hipotesa alternatif (Ho) ditolak. Ini berarti
bahwa minat menonton tayangan film religi memberikan pengaruh positif yang
signifikan terhadap akhlak siswa.
Kedua hasil penelitian tersebut di atas menjadi acuan penulis dalam
membahas penelitian tentang hubungan menonton sinetron religi dengan akhlak
siswa di SMP Yayasan Perguruan Al-Islam Surakarta. Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif, sama dengan penelitian yang menjadi acuan penulis.
Meskipun demikian dari segi subjek dan objek dalam penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang di lakukan oleh saudara Dwi Arvianto Adhi dan Umi
Kulsum dari Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan demikian penelitian ini merupakan unsur kebaharuan. Apabila
terdapat penelitian yang mirip atau bahkan sama dari penelitian yang akan
penulis angkat, maka hal itu di luar pengetahuan penulis. Sehingga dalam hal ini
12
penelitian tersebut menjadi pelengkap, tambahan, dan pendukung khasanah
penelitian mengenai hubungan minat menonton sinetron dengan akhlak siswa
khususnya di SMP Yayasan Perguruan Al-Islam Surakarta.
G. Metode Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini diperlukan metode penelitian yang
tersusun secara sistematis, dengan tujuan agar data yang diperoleh benar
keabsahannya sehingga penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (fild research) karena
didasarkan pada data-data yang terkumpul dari lapangan secara langsung
ketempat objeknya yaitu SMP Yayasan Perguruan Al-Islam Surakarta.
Bentuk pendekatan penelitian ini adalah dengan menggunakan deskriptif
kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan data berupa angka dengan
berbagai klasifikasi, antara lain berbentuknilai rata-rata, presentase, dan lain-
lain. Data tersebut sebagai bukti yang dipergunakan untuk menguji hipotesis
dengan menunjukkan perbedaan, perbandingan, hubungan antara data yang satu
dengan data yang lain. Serta dalam pengolahan data dilakukan secara sistematis
dengan rumus statistik dengan menggunakan rumus statistik yang sesuai dengan
sifat dan jenis data.13
13
Mahmud, Op cit, hlm. 29
13
2. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu:
Variabel X : Minat siswa dengan sinetron religi
Variabel Y :Akhlak siswa
3. Metode penelitian subyek
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitianya adalah penelitian populasi.14
Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun
Ajaran 2013/2014 dengan jumlah 308 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun
sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 dari jumlah populasi
pengambilan sampel. Hal ini didasarkan pada pendapat Suharsimi
Arikunto yang menyebutkan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Tetapi apabila subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil
antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih”.15
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006), hlm. 130
15Ibid, hlm. 131-134
14
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil dari 10% dari jumlah
keseluruhannya. Jadi 10% dari jumlah 308 siswa menjadi 30 siswa.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam skripsi ini, penulis akan menggunakan beberapa metode untuk
mengumpulkan data di lapangan. Adapun metode-metode tersebut berupa:
a. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahuai.16 Metode ini digunakan untuk
memperoleh data-data tentang hubungan minat menonton sinetron religi
terhadap akhlak siswa kelas VII SMP di Yayasan Perguruan Al-Islam
Surakarta.
Dalam penelitian ini digunakan jenis angket obyektif yang
diberikan kepada responden guna mendapatkan data yang obyektif pula.
Angket yang diberikan kepada responden telah dilengkapi dengan
kemungkinan-kemungkinan jawaban, dengan maksud agar jawaban tidak
menyimpang dari tujuan yang dihendaki penulis.
16
Ibid, hlm. 222
15
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.17 Metode
ini digunakan untuk mendapatkan informasi dari pihak sekolah tentang
sejarah dan perkembangan SMP Yayasan Perguruan Al-Islam Surakarta.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah motode yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal yang variabelnya berupa catatan-catatan, transkip,
buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda
dan sebagainya.18
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang
struktur organisasi, tenaga pendidik, daftar anak didik, dan data lain yang
diperlukan dalam penelitian.
d. Metode Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik yang paling banyak
dilakukan dalam penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif. Faktor
terpenting dalam teknik obsevasi adalah observer (pengamat) dan orang
yang diamati kemuadian juga berfungsi sebagai pemberi informasi, yaitu
informan.19
17
Ibid, hlm.155
18Ibid, hlm. 231
19Kutha Ratna Nyoman,Metode Penelitian (kajian budaya dan ilmu sosial humaniora pada
umumnya), (Yogyakarta : Pustaka Belajar 2010), hlm. 217
16
5. Teknik Analisis Data
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, setelah memberikan
kode, lalu data tersebut dimasukkan ke dalam tabel. Kegiatan ini dilakukan
untuk mempermudah interprentasi data.
Untuk menganalisis data, penulis menggunakan deskritif yang
bertujuan untuk membuat gambaran yang sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat yang diteliti
Sedangkan untuk menganalisa hubungan dua variable akan dianalisa
secara kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik korelasi Product
Moment, dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
minat menonton sinetron religi, (x) dengan akhlak siswa, (y) dengan rumus:
rxy =
√ ( )
Keterangan :
rxy : Koefisien Korelasi Variabel X dan Y
X : Variabel minat menonton
Y : Variabel akhlak siswa
Σxy : Jumlah hasil perkalian skor X dan Y
∑X : Jumlah seluruh skor X
∑Y : Jumlah seluruh skor Y
N : Number of cases (banyaknya individu)20
20
Sugiyono, Op cit, hlm. 228
17
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hasil penelitian ini dibagi dalam lima bab, setiap
bab terdiri dari sub bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan : Dalam bab ini akan diuraikan mengenai Latar
Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II. Kajian Teori : Dalam bab ini penulis menguraikan tentang
Pengertian Minat, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat, Pengertian dan
Krakteristik Sinetron Religi, Penegertian Akhlak, Sumber-sumber Akhlak,
Ruang Lingkup Akhlak, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akhlak.
BAB III. Pada bab ini menguraikan tentang: A. Gambaran umum tentang
SMP Al-Islam 1 Surakarta yang mencakup Sejarah Berdirinya, Letak Geografis,
Struktur Organisasi, Visi-Misi dan Tujuan Pendidikan, Keadaan Guru,
Karyawan, dan Siswa, Prestasi Siswa, Fasilitas Sekolah. B. Data hasil angket
tentang hubungan minat menonton sinetrol religi dengan akhlak siswa kelas VII
SMP Al-Islam 1 Surakarta.
BAB IV.Analisis Data : Dalam bab ini diuraikan tentang Analisis Data,
Ujian Hipotesis, Interpretasi Data
18
BAB V. Penutup ini merupakan akhir dari penulisan skripsi yang
membahas, Kesimpulan yang dapat ditarik dari bab-bab sebelumnya, Saran,
Penutup dan Daftar Kepustakaan yang penulis gunakan untuk memperkuat
penelitian.